BAB II Renja 2014 DISPENDA

(1)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD

Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu RENJA Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur juga harus dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap RENJA Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2012 , terdiri dari 5 (lima) program dengan 23 (dua puluh tiga) kegiatan. Program kegiatan yang terealisasi sesuai dengan perencanaan adalah :


(2)

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Dengan rincian kegiatan :

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik

c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

d. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

e. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/oprasional.

f. Penyediaan jasa administrasi keuangan

g. Penyediaan jasa kebersihan kantor

h. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

i. Penyediaan alat tulis kantor

j. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

k. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

l. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

m.Penyediaan makanan dan minuman

n. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Dengan rincian kegiatan :

a. Pengadaan peralatan gedung kantor

b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/oprasional

3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan rincian kegiatan :

a. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi.


(3)

b. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah, dengan rincian kegiatan :

- Rakor PBB dan PAD

- Pencanangan bulan bakti PBB - Penyampaian SPPT PBB

- Intensifikasi PBB

4. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Dengan rincian kegiatan :

a. Fasilitasi sosialisasi peraturan perundang-undangan

Sedangkan Program kegiatan yang tidak terealisasi sesuai dengan perencanaan diantaranya adalah :

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :

a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

Program dan kegiatan ini tidak terealisasi konsdisi ini dikarenakan adanya efisiensi Anggaran.

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

dengan kegiatan :

a. Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan

Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan ini tidak terealisasi, hal tersebut dikarenakan Perda PBB P2


(4)

ditunda pembahasannya sehingga, belum ada Perda yang akan disosialisasikan.

3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan :

a. Akurasi Data

Kegiatan Akurasi Data Objek Pajak ini tidak terlaksana, hal tersebut dikarenakan keterbatasan jumlah SDM dan keterbatasan waktu pelaksanaan.

b. Bulan Bhakti PBB

Kegiatan Bulan Bhakti PBB ini tidak terlaksana, hal tersebut dikarenakan keterbatasan jumlah SDM dan keterbatasan waktu pelaksanaan.

1.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD

Dinas Pendapatan Daerah harus mampu menggali atau memanfaatkan secara optimal sumber-sumber pendapatan daerah yang belum tergali, sehingga mampu memaksimalkan penerimaan pendapatan daerah sebanding dengan makin besarnya kegiatan pembangunan. Pendapatan daerah dalam struktur APBD masih merupakan elemen yang cukup penting peranannya baik untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan maupun pemberian pelayanan kepada publik.


(5)

Apabila dikaitkan dengan pembiayaan maka pendapatan daerah masih merupakan alternatif pilihan utama dalam mendukung program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik di Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terdirindari sumber-sumber PAD dan sumber penerimaan lainnya.

Sumber pendapatan daerah pada dasarnya dikelompokkan ke dalam tiga komponen, yaitu :

1) Pendapatan Asli Daerah (PAD); 2) Dana perimbangan; dan

3) Penerimaan lainnya yang sah.

Formulasi kebijakan dalam mendukung pengelolaan anggaran pendapatan daerah akan lebih difokuskan pada upaya untuk mobilisasi pendapatan asli daerah dan penerimaan daerah lainnya.

Mengingat peranan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur semakin strategis dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), oleh karenanya diperlukan perumusan kebijaksanaan dalam bentuk perencanaan strategis yang mengikuti pola berupa tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang sifatnya umum sampai dengan yang paling


(6)

tekhnis. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang memiliki keterkaitan yang erat untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan, yang merupakan visi dan misi Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, yang dituangkan dalam Perencanaan Program Tahunan (Renja), yang diharapkan makin meningkatkan efisiensi dan efektifitas tugas pokok dan fungsi dibidang Penerimaan pendapatan daerah.

Dalam rangka menentukan alokasi anggaran yang relevan dengan upaya untuk pencapaian visi dan misi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, maka dilakukan analisis dan pengkajian terhadap Tugas dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dalam melaksanakan kewenangan otonomi Kabupaten dalam melaksanakan tugas desentralisasi dibidang pendapatan daerah. Pelaksanaan APBD tahun 2012 pada dasarnya telah terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan, sesuai dengan prioritas pembangunan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat, program yang mendesak dan sangat penting untuk segera dilaksanakan serta realistis sehingga dapat diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun. Akan tetapi hal tersebut tidak terlepas dari skala prioritas dan kegiatan yang memang sangat mendesak kepentinganya dalam masyarakat. Dinas Pendapatan


(7)

Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dalam kedudukannya merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang Pendapatan, sedangkan arah kebijakan pengelolaaan pendapatan lebih ditekankan dalam rangka peningkatan kemandirian keuangan daerah dengan meningkatnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD melalui upaya menggali potensi penerimaan daerah dengan tujuan agar dapat mendukung pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat.

1.3. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD

Dinas Pendapatan Daerah Kab, OKU TIMUR dalam Pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah, masih banyak kendala yang dihadapi bahkan pendapatan asli daerah yang hendak dicapai tidak dapat terwujud atau dengan arti lain bahwa PAD yang dicapai sangat rendah oleh karena itu, maka berdasarkan kenyataan dan beberapa isu-isu aktual yang ada dalam meningkatkan PAD terdapat hambatan/kendala antara lain adalah :


(8)

1. Koordinasi Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah tidak berjalan dengan baik

2. Rendahnya pengetahuan satuan kerja pengelolaan pendapatan asli daerah

3. Integritas / tanggung jawab pengelola pendapatan asli daerah rendah

4. Rendahnya SDM Pengelola PAD

5. Intensifikasi dan Ekstensifikasi pendapatan asli daerah sangat minim

6. Penyusunan dan penetapan target pendapatan asli daerah kurang akurat.

Dalam upaya menciptakan pelayanan publik dan mewujudkan VISI dan MISI Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur perlu adanya pengkajian permasalahan. Metode yang dipergunakan dalam pengkajian permasalahan yang diperkirakan mempergunakan konsep dan prinsip manajemen strategis (Analisis SWOT) yang meliputi Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Tantangan (Threats). Uraian selengkapnya mengenai Kekuatan, Kelemahan, peluang dan Tantangan.

Berkenaan dengan kondisi tersebut maka Dinas Pendapatan Daerah berupaya mengatasi segala permasalahan yang ada serta


(9)

memanfaatkan berbagai peluang serta mengantisipasi berbagai ancaman dan tantangan.

Secara umum, upaya yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten OKU Timur dalam rangka meningkatkan PAD adalah dengan cara mengelola peluang potensi penerimaan PAD secara maksimal dengan menyesuiakan penerimaan PAD pada perubahan kebijakan regulasi nasional yang tertuang dalam UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan Retribusi Daerah. Selanjutnya melalui upaya optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, dapat dilakukan peningkatan penerimaan PAD dengan cara-cara sebagai berikut : a) Meningkatkan upaya intensifikasi pemungutan pajak daerah

dan retribusi daerah yang berbasis tekhnologi.

Hal ini dilakukan untuk lebih mengoptimalkan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dengan cara memperbaiki basis data objek pajak daerah dan retribusi daerah atau pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah berbasis


(10)

teknologi, sehingga pemungutan pajak daerah dan retribusi lebih optimal dan akuntabel.

b) Meningkatkan upaya ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah.

Hal ini dilakukan dengan cara memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundangan, yang dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial, sehingga akan mendapatkan objek dan wajib pajak daerah dan retribusi daerah yang baru.

c) Memperkuat SDM pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah.

Upaya yang dilakukan adalah dengan cara menjaring SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah secara selektif yaitu SDM yang memiliki kemampuan pengetahuan yang baik, jujur, berdedikasi tinggi, beriman dan memiliki komitmen yang baik, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah dengan cara


(11)

mengadakan pendidikan dan pelatihan tentang pajak daerah dan retribusi daerah, sehingga dalam pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah didapatkan SDM yang berkualitas, jujur dan bertanggung jawab.

d) Meningkatkan pengawasan terhadap pengelola pajak daerah dan retribusi daerah serta wajib pajak daerah dan retribusi daerah.

Hal ini dapat ditingkatkan yaitu antara lain dengan melakukan pemeriksaan secara dadakan dan berkala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap pengelola pajak daerah dan retribusi daerah serta wajib pajak daerah dan retribusi daerah.

e) Meningkatkan upaya pelayanan terhadap wajib pajak daerah dan retribusi daerah.

Hal ini dilakukan dengan meningkatkan pelayanan terhadap wajib pajak daerah dan retribusi daerah dengan cara menerapkan pelayanan yang ramah, nyaman, aman,


(12)

transparan dan akuntabel sehingga wajib pajak daerah dan retribusi daerah dalam rangka membayar pajak daerah dan retribusi daerah merasa aman, nyaman dan tidak merasa dibohongi oleh petugas pengelola pajak daerah dan retribusi daerah.

f) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat baik melalui media elektronik maupun media cetak atau dengan melakukan penyuluhan tentang prosedur pemungutan maupun kegunaan pajak daerah dan retribusi daerah, sehingga masyarakat lebih percaya dan memahami kegunaan pajak daerah dan retribusi daerah, selanjutnya dapat merubah paradigma negatif yang berkembang di masyarakat tentang pajak daerah dan retribusi daerah.


(13)

g) Melakukan pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah secara transparan dan akuntabel.

Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan dan informasi secara jelas serta transparan kepada yang membutuhkan dengan cara yang mudah mulai dari proses pemungutan sampai dengan penggunaan pajak daerah dan retribusi daerah, sehingga wajib pajak daerah dan retribusi daerah tidak merasa terbebani dalam melaksanakan kewajibannya melainkan merasa ikut berpartisipasi dalam pembangunan melalui pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah.

Upaya penggalian peningkatan PAD harus terus dilakukan oleh daerah dalam rangka peningkatan PAD untuk meningkatkan kemandirian keuangan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, upaya tersebut tentunya terdapat kendala dan hambatan dalam pelaksanaannya.


(14)

Faktor penghambat peningkatan PAD di Kabupaten OKU Timur berkaitan dengan penggalian dan peningkatan PAD adalah sebagai berikut :

a) Terbatasnya SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah yang berkualitas.

SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah yang memiliki pengetahuan dan keahlian tentang pajak daerah dan retribusi daerah masih kurang, hal ini menyebabkan pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah tidak dapat dilakukan dengan cara yang professional sehingga pengelolaannya tidak dapat dilakukan dengan optimal.

b) Sistem administrasi pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah belum berbasis kinerja.

Adminsitrasi pengelolaan pajak daerah dan retribusi dalam pelaksanaannya masih menerapkan sistem pencapaian target / penetapan target, sehingga pengelola pajak daerah dan retribusi daerah hanya mengejar target yang ditetapkan,


(15)

walaupun masih terdapat peluang untuk melampaui target yang telah ditetapkan, pada umumnya pengelola pajak daerah dan retribusi daerah tidak akan melakukan upaya optimalisasi karena telah melampaui target. Padahal dalam penetapan target, pengelola pajak daerah dan retribusi daerah cenderung hanya menetapkan target yang sangat kecil sehingga lebih mudah dicapai.

c) Sistem pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah yang belum berbasis tekhnologi.

Sistem pemungutan pajak daerah baik dari sisi basis data maupun tata cara pemungutan masih dilakukan secara manual, hal ini mengakibatkan tidak optimalnya pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dikarenakan tidak memiliki data wajib maupun objek pajak daerah dan retribusi daerah yang akurat, sehingga pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah tidak terkontrol secara baik.


(16)

d) Kurang optimalnya pengelolaan potensi PAD oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah pengelola PAD.

Peningkatan PAD tidak dilakukan secara optimal hal ini dikarenakan sumber-sumber PAD yang ada tidak dikelola secara maksimal oleh pengelola PAD, masih banyak potensi-potensi PAD yang ada sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU Nomor 28 tahun 2009 belum dikelola oleh pelaksana pemungutan PAD.

1.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD

Dokumen RKPD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur memuat Arah Kebijakan Pembangunan, Prioritas Pembangunan, Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah, Program Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lintas wilayah. RKPD merupakan pedoman bagi SKPD dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA), PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran


(17)

Sementara) serta penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten OKU TIMUR.

Dalam penyusunan RKA Tahun 2012 ada beberapa program kegiatan yang mengalami perubahan jika dibandingkan dengan rancangan awal RKPD Tahun 2012, ini disebabkan karena adanya pengaruh kondisi perekonomian yang semakin tidak menentu. Kondisi ini berpengaruh pada pembiayaan daerah, APBD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur mengalami perubahan yang mengakibatkan berbagai perubahan pelaksanaan program kegiatan. Pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur diprioritaskan program yang mendesak dan sangat penting sesuai dengan prioritas pembangunan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat serta penggunaan dana yang efisien. Jika dilihat dari rancangan awal RKPD jumlah pagu anggaran tahun 2012 Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berjumlah Rp.2,495,054,500,- (Dua Milyar Empat Ratus Sembilan


(18)

Puluh Lima Juta Lima Puluh Empat Ribu Lima Ratus Rupiah)

sedangkan setelah disusun RKA 2012 anggaran tahun 2012 berjumlah Rp. 1,55,594,750,- (Satu Milyar Lima Ratus Lima Puluh Lima Juta Lima ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah). Sedangkan rancangan awal RKPD jumlah pagu anggaran untuk tahun anggaran 2014 berjumlah Rp. 3,962,868,900,- (Tiga Milyar sembilan Ratus Enam Puluh Dua Juta Delapan Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

1.5. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terus berupaya menggali potensi pendapatan daerah dengan program-program yang mendukung pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan ditentukan oleh optimalisasi dalam memobilisasi potensi dan kelemahan dengan mempertimbangkan faktor eksternal yaitu peluang yang


(19)

mungkin dapat dimanfaatkan serta ancaman yang perlu diantisipasi. Analisis lingkungan strategi baik internal maupun eksternal perlu dilakukan agar dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada, sehingga dapat dirumuskan suatu strategi untuk meningkatkan potensi daerah dan mengatasi segala persoalan yang ada dengan memanfaatkan berbagai peluang serta mengantisipasi berbagai ancaman/tantangan.


(1)

Faktor penghambat peningkatan PAD di Kabupaten OKU Timur berkaitan dengan penggalian dan peningkatan PAD adalah sebagai berikut :

a) Terbatasnya SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah yang berkualitas.

SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah yang memiliki pengetahuan dan keahlian tentang pajak daerah dan retribusi daerah masih kurang, hal ini menyebabkan pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah tidak dapat dilakukan dengan cara yang professional sehingga pengelolaannya tidak dapat dilakukan dengan optimal.

b) Sistem administrasi pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah belum berbasis kinerja.

Adminsitrasi pengelolaan pajak daerah dan retribusi dalam pelaksanaannya masih menerapkan sistem pencapaian target / penetapan target, sehingga pengelola pajak daerah dan retribusi daerah hanya mengejar target yang ditetapkan,


(2)

walaupun masih terdapat peluang untuk melampaui target yang telah ditetapkan, pada umumnya pengelola pajak daerah dan retribusi daerah tidak akan melakukan upaya optimalisasi karena telah melampaui target. Padahal dalam penetapan target, pengelola pajak daerah dan retribusi daerah cenderung hanya menetapkan target yang sangat kecil sehingga lebih mudah dicapai.

c) Sistem pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah yang belum berbasis tekhnologi.

Sistem pemungutan pajak daerah baik dari sisi basis data maupun tata cara pemungutan masih dilakukan secara manual, hal ini mengakibatkan tidak optimalnya pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dikarenakan tidak memiliki data wajib maupun objek pajak daerah dan retribusi daerah yang akurat, sehingga pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah tidak terkontrol secara baik.


(3)

d) Kurang optimalnya pengelolaan potensi PAD oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah pengelola PAD.

Peningkatan PAD tidak dilakukan secara optimal hal ini dikarenakan sumber-sumber PAD yang ada tidak dikelola secara maksimal oleh pengelola PAD, masih banyak potensi-potensi PAD yang ada sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU Nomor 28 tahun 2009 belum dikelola oleh pelaksana pemungutan PAD.

1.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD

Dokumen RKPD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur memuat Arah Kebijakan Pembangunan, Prioritas Pembangunan, Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah, Program Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lintas wilayah. RKPD merupakan pedoman bagi SKPD dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA), PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran


(4)

Sementara) serta penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten OKU TIMUR.

Dalam penyusunan RKA Tahun 2012 ada beberapa program kegiatan yang mengalami perubahan jika dibandingkan dengan rancangan awal RKPD Tahun 2012, ini disebabkan karena adanya pengaruh kondisi perekonomian yang semakin tidak menentu. Kondisi ini berpengaruh pada pembiayaan daerah, APBD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur mengalami perubahan yang mengakibatkan berbagai perubahan pelaksanaan program kegiatan. Pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur diprioritaskan program yang mendesak dan sangat penting sesuai dengan prioritas pembangunan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat serta penggunaan dana yang efisien. Jika dilihat dari rancangan awal RKPD jumlah pagu anggaran tahun 2012 Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berjumlah Rp.2,495,054,500,- (Dua Milyar Empat Ratus Sembilan


(5)

Puluh Lima Juta Lima Puluh Empat Ribu Lima Ratus Rupiah)

sedangkan setelah disusun RKA 2012 anggaran tahun 2012 berjumlah Rp. 1,55,594,750,- (Satu Milyar Lima Ratus Lima Puluh Lima Juta Lima ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah). Sedangkan rancangan awal RKPD jumlah pagu anggaran untuk tahun anggaran 2014 berjumlah Rp. 3,962,868,900,- (Tiga Milyar sembilan Ratus Enam Puluh Dua Juta Delapan Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

1.5. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terus berupaya menggali potensi pendapatan daerah dengan program-program yang mendukung pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan ditentukan oleh optimalisasi dalam memobilisasi potensi dan kelemahan dengan mempertimbangkan faktor eksternal yaitu peluang yang


(6)

mungkin dapat dimanfaatkan serta ancaman yang perlu diantisipasi. Analisis lingkungan strategi baik internal maupun eksternal perlu dilakukan agar dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada, sehingga dapat dirumuskan suatu strategi untuk meningkatkan potensi daerah dan mengatasi segala persoalan yang ada dengan memanfaatkan berbagai peluang serta mengantisipasi berbagai ancaman/tantangan.