PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SYEKH JA’FAR AL-BARZANJI DALAM KITAB AL-BARZANJI DAN RELEVANSINYA (DIKAITKAN DENGAN KONTEKS SAAT INI) - Raden Intan Repository

  PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SYEKH JA’FAR AL-BARZANJI DALAM KITAB AL-BARZANJI DAN RELEVANSINYA (DIKAITKAN DENGAN KONTEKS SAAT INI) Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  Oleh : EVA RIANTIKA DIANI NPM : 1411010069 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Pembimbing I : Drs. Mukti SY, M.Ag. Pembimbing II : Drs. Amiruddin, M.Pd.I FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H / 2018 M

  PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SYEKH JA’FAR AL-BARZANJI DALAM KITAB AL-BARZANJI DAN RELEVANSINYA (DIKAITKAN DENGAN KONTEKS SAAT INI) Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  Oleh : EVA RIANTIKA DIANI NPM : 1411010069 Jurusan : Pendidikan Agama Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H / 2018 M

  

ABSTRAK

PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SYEKH JA’FAR AL-BARZANJI

DALAM KITAB AL-BARZANJI DAN RELEVANSINYA

(DIKAITKAN DENGAN KONTEKS SAAT INI)

  

Oleh :

Eva Riantika Diani

  Dalam penelitian membahas pendidikan akhlak yang ada dalam kitab Al- Barzanji karya Syekh Ja’far Al-Barzanji, serta Relevansinya dengan konteks saat ini. Kitab Al-Barzanji merupakan suatu doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Isi Berzanji bertutur tentang kehidupan nabi Muhammad Saw, yang disebutkan berturut-turut yaitu silsilah keturunannya, masa kanak-kanak, remaja, hingga diangkat menjadi rasul. Di dalamnya juga mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad, serta berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan bagi umat manusia. Penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut : Apa saja pendidikan akhlak menurut Syekh Ja’far Al-Barzanji dalam kitab Al-Barzanji? Bagaimana relevensi pendidikan akh lak menurut Syekh Ja’far Al-Barzanji dalam kitab Al- Barzanji dikaitkan dalam konteks saat ini ?, tujuan masalah dalam penelitian ini : intuk mendeskripsikan pendidikan akhlak menurut Syekh Ja’far Al-Barzanji dalam kitab Al-Barzanji, untuk mendeskripsikan relevansi pendidikan akhlak menurut Syekh Ja’far Al-Barzanji dalam kitab Al-Barzanji.

  Jenis penelitian dari skripsi ini adalah Library Research atau study kepustakaan yang merupakan penelitian deskriptif analitik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (Contect Analysis), yakni mengesplorisasi pendidikan akhlak dalam kitab Al-Barzanji yang disajikan secara deskriptif analitik komparatif.

  Setelah dikaji secara mendalam, hasil penelitian menunjukan bahwa pendidikan akhlak dalam kitab Al-Barzanji mencangkup ruang lingkup pendidikan akhlak (akahlak terhadap Allah, akhlak terhadap Rasulullah, akhlak terhadap sesama manusia), dan keteladanan akhlak dari Rasulullah yang mencakup sikap amanah, sabar, jujur, qanaah (merasa cukup), tawakal, tawadhu (rendah hati), dan syukur serta relevansinya yang dikaitkan dengan konteks saat ini.

  

Kata kunci : Pendidikan Akhlak Menurut Syekh Ja’far Al-Barzanji Dalam Kitab

Al- Barzanji Dan Relevansinya Dikaitkan Dengan Konteks Saat Ini

  

MOTTO

     Artinya Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

  

“dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”

(Q.S.Al-Qalam : 4)

  1      

  

Artinya Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada

mereka) akhlak yang Tinggi Yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.

  (Q.S. Saad :46)

  2

  

PERSEMBAHAN

  Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah. Dengan penuh rasa syukur saya sembahkan skripsi ini kepada : 1.

  Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Narbasuki dan Ibunda Eryana terimakasih atas semua yang diberikan, mendidikku dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, serta untaian doa yang tak pernah henti yang selalu mengiringi untuk menuju gerbang kesuksesan.

  2. Adikku tercinta Usman Ardiansyah terimakasih atas semua kasih sayang, dukungan, dan perhatiannya

3. Almamaterku Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung tempat saya menimba ilmu yang memberikan banyak ilmu serta pengalaman.

RIWAYAT HIDUP

  Penulis lahir pada tanggal 30 Maret 1996 di desa Sriwaylangsep kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara dari Ayahanda Narbasuki dan Ibunda Eryana. Penulis mempunyai adik yang bernama Usman Ardiansyah.

  Penulis menempuh pendidikan formal : SD NEGERI 1 Sriwaylangsep pada tahun 2003-2008, SMP NEGERI 1 Sendang Agung pada tahun 2008-2011, kemudian melajutkan di MA Hidayatul Islamiyah KEMILING pada tahun 2011-2014, selain menempuh pendidikan formal penulis juga menempuh pendidikan non-formal di pondok pesantren Hidayatul Islamiyah Kemiling, penulis terdaftar sebagai mahasiswi program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruaan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

  Selama kuliah penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Didesa Suka Mulya Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan selama 40 hari. Setelah KKN penulis melanjutkan kegiatan Praktek Pengalaman Kerja(PPL) di SMP NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG selama 40 hari.

  Penulis juga pernah mengikuti beberapa organisasi kampus diantaranya : UKM HIQMA (Himpunan Qori-Qoriah Mahasiswa), UKM BAHASA, Organisasi HMJ PAI, selain itu juga penulis mengabdi di Ma’had Al-Jamiah UIN Raden Intan Lampung sampai sekarang.

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

  Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini d engan judul “Pendidikan Akhlak Menurut

  

Syekh Ja’far Al-Barzanji dalam Kitab Al-Barzanji dan Relevansinya dikaitkan

dengan konteks saat ini

  ” sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw yang kita nantikan syaffatnya di yaumul akhir nanti.

  Terimakasih penulis ucapkan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang tiada hentinya selalu mendoakan , memberikan semangat dan telah banyak berkorban untuk penulis selama menimba ilmu. Dengan segala kerendahan hati bahwa dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapatkan bantuan masuakan dan bimbingan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapakan terimakasih kepada : 1.

  Prof. Dr. H Chairul Anwar, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruaan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

2. Dr. Imam Syafe’i, M,Ag. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama

  Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruaan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

  3. Dr. Rijal Firdaos, M.Pd. Selaku Sekertaris Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruaan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

  4. Drs. Mukti SY, M.Ag. Selaku Pembimbing I yang telah menyediakan waktunya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Drs. Amiruddin, M.Pd.I selaku Pembimbing II yang telah menyediakan waktunya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  6. Bapak dan ibu dosen Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruaan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama ini.

  7. Keluarga Besar Ma’had Al-Jamiah UIN Raden Intan Lampung, Ust Kamran As’at Irsyadi Lc.M.Si, Ust Muhammad Nur, M.Hum, Ust Asep Budianto, S.Th.I, Ust Riski Gunawan, M.Pd.I, Ust Lukman Abdul Majid, M.Pd.I, ustd juniansyah,S.Pd., serta sahabat- sahabat terbaik Ma’had Al-Jamiah Ahmad

  Nur Sodik, Rihal Hadi Maulana, Fadly Alamsyah, Danni Ardilas, Qurrata A’yun, Siti Tania, Rahmanita Sari, Sutri Rahma, Nur Rohmatul Aini, Ririn Gustina Dewi, Afiska, Roinatuz zahro

  , Gustin Rif’aturrofiqoh, Khasanatun Ni’mah, terimakasih atas kebersamaan yang penuh dengan berjuta cerita dan terimakasih untuk segala bantuan, motivasi terbaik.

  8. Teman-teman angkatan 2014 program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung terutama kelas B terimakasih atas bantuan dan kebersamaan selama ini.

  9. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 94 (Mas Samsul, Mas Basri, Mas Ozan, Mak Febri, Bintang, Yani, Fera, Mbk Indah, Elisa, Vidia, Yurli) di desa Sukamulya terimakasih atas kebersamaannya.

  10. Teman-teman Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) kelompok 41( Mr.Yunus, Nadya, Nia, Vita, Novita Suwito, Novi lidya, Elda, Nanda, Esti, Elza, Farida) di SMP NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG terimakasih atas kebersamaanya.

  11. Teman-teman SD, SMP, MA, yang tidak disebutkan namanya satu persatu 12.

  Temen sharing dari awal masuk kuliah Annisa Fatin sampai sekarang 13. Semua pihak yang telah turut serta membantu menyelesaikan skripsi ini.

  Semoga Allah SWT membalas amal kebajikan semua pihak yang telah membantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga bermanfaat. Aamiin.

  Bandar Lampung, 6 Juni 2018 Penulis

  Eva Riantika Diani Npm 1411010069

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

MOTTO .......................................................................................................... iii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Identifikasi masalah ................................................................... 6 C.Batasan Masalah ......................................................................... 6 D.Rumusan Masalah ....................................................................... 6 E.Tujuan Penelitian ........................................................................ 6 F.Manfaat Penelitian ....................................................................... 7 G.Penelitian Relevan ...................................................................... 8 H.Metode Penelitian ....................................................................... 10

  1. Jenis Penelitian ........................................................................ 10

  2. Sifat Penelitian ......................................................................... 11

  3. Sumber Data Penelitian ........................................................... 12

  4. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 13

  5. Metode Analisis Data ............................................................... 15

  BAB II KAJIAN TEORI A. Definisi Pendidikan Akhlak ....................................................... 17 B.Dasar Pendidikan Akhlak ............................................................ 18

  1. Al- Qur’an ............................................................................... 19

  2. As-Sunnah atau Hadist ............................................................. 20 C.Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak ............................................ 22

  1. Akhlak Terhadap Allah SWT ................................................. 23

  2. Akhlak Terhadapa Rasul .......................................................... 26

  3. Akhlak Terhadap Sesama Manusia ........................................... 29

  a. Akhlak Terhadap Keluarga .................................................. 29

  b. Akhlak Terhadap Tetangga .................................................. 31

  c. Akhlak Terhadap Masyarakat ............................................... 33 D.Macam-Macam Akhlak ............................................................... 35

  1. Akhlak Mahmudah ................................................................... 35

  2. Akhlak Madzmumah ............................................................... 41

  E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akhlak ................................. 45

  C.Karya Pemikiran Syekh Ja’far Al-Barzanji .................................. 55

  D.Kitab Al- Barzanji Karya Syekh Ja’far Al-Barzanji ..................... 57

  BAB IV ANALISIS DATA KITAB AL-BARZANJI A. Penyajian Data............................................................................... 67

  1. Isi Kitab Al-Barzanji ............................................................. 67

  

B. Analisis Data ............................................................................. 69

  1. Ruang Lingkup Akhlak .......................................................... 69

  a. Akhlak Terhadap Allah SWT ............................................. 69

  b. Akhlak Terhadap Rasulullah Saw ...................................... 74

  c. Akhlak Terhadap Makhluk ................................................. 77

  2. Keteladanan akhlak Rasulullah Saw ...................................... 87

  3. Relevensi Pendidikan Akhlak dalam Kitab Al-Barzanji dengan Konteks Saat Ini ................................................................... 105

  BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ................................................................................. 119 B.Saran ........................................................................................... 120 C.Penutup ....................................................................................... 120 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari proses

  penciptaan manusia. Manusia adalah makluk ciptaan Allah yang diciptakan paling sempurna yang dibekali berbagai potensi, dan potensi itu dapat dikembangkan seoptimal mungkin dengan pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, mengajar, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang

  Sedangkan menurut A. Azra, pendidikan adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya

  1 secara lebih efektif dan efisien.

  Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan serangkaian kegiatan untuk Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.

  Nilai dan kebajikan ini harus menjadi dasar pengembangan kehidupan manusia yang memiliki peradaban, kebaikan, dan kebahagiaan secara individual maupun 1 A. Azra, Pendidikan Islam: Tradisi Modernisasi Menuju Milenium Baru , (Jakarta : PT

2 Tujuan utama pendidikan adalah menghasilkan kepribadian manusia yang matang secara intelektual, emosional, dan spiritual.

  sosial.

  Berdasarkan tujuan pendidikan diatas dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap

  Oleh karena itu, komponen esensial kepribadian manusia adalah nilai (value) dan kebajikan (virtues).

3 Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang

  penting, sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung kepada bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik maka sejahtera lahir batinnya. Apabila akhlaknya rusak maka rusaklah lahir batinnya.

  4 Para ahli ilmu sosial, sampai

  sekarang sependapat bahwa kualitas manusia tidak dapat diukur hanya dari keunggulan keilmuan dan keahlian semata, tetapi juga diukur dari kualitas akhlak. Ketinggian ilmu tanpa dibarengi dengan akhlak mulia akan menjadi sesuatu yang sia-sia. Ilmu tanpa akhlak dapat membawa kepada kehancuran.

  5

  2 R. Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai,(Bandung : Alfabeta, 2004), hlm. 106. 3 Redja Mudyaharjo, Pengantar Pendidikan : Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia , Cet. VI (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 11. 4 Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al- Qur’an, (Jakarta: Amzah, 2008), hlm.

  1. 5 Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia ( Jakarta: Lantabora

  Akhlak Istilah akhlak dalam bahasa arab “akhlaq” sering disamakan dengan istilah lain : perangai karakter, unggah-unggah (bahasa jawa), sopan santun, etika, dan moral. Padahal istilah akhlah secara konseptual sebenarnya mempunyai

  6 pengertian khusus, terlebih ditinjau dari asal-usul suku katanya.

  Secara E timologi kata “akhlaq” berasal dari bahasa arab yang merupakan bentuk jama dari kata khuluq. Dalam kamus-kamus bahasa arab, kata khuluq berarti

  thabi’ah, tabiat dan watak. Dalam bahasa inggris sering diterjemahkan

  character. Dalam Al- Qur’an kata khuluq yang merujuk pada pengertian perangai disebut dua kali yaitu (Qs. Asy Syu’ara 137 : Al-Qalam :4

        Artinya (Agama Kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu .

  Ayat diatas bahwa Sudah menjadi rahasia umum bahwa Rasulullah memiliki kemuliaan akhlak yang sangat luar biasa.

       Artinya Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

  7

“dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”

6 Abdul Mustaqim. Akhlak Tasawuf (Jalan Menuju Revolusi Spiritual).(Yogyakarta:Kreasi Wacana,2007).hlm.1.

  7

  Pendidikan ataupun pembentukan akhlak dalam konteks Islam sebenarnya sudah dilakukan agama Islam melalui misi Kenabian Rasulullah SAW. Dalam konteks ini, misi utama yang diemban oleh Nabi Muhammad Saw pada awalnya adalah menyempurnakan akhlak yang mulia.

  Rosulullah Saw. bersabda :

  

)دحما هاور( : ل اق ملسو ويلع للها لص بينلا نع ةريرى وبا نع

ِق َلَْخَْلْا َحِلاَص مِتُِِلِ ُتْثِعُب اَمنَِّإ ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”.

  (HR. Bukhari )

  Problematika akhlak senantiasa mewarnai kehidupan manusia dari masa ke masa. Seiring dengan gelombang kehidupan ini, dalam setiap kurun waktu dan tempat tertentu muncul tokoh yang memperjuangkan tegaknya akhlak.

  Misi utama untuk menegakkan akhlak. Upaya penegakan akhlak menjadi sangat penting dalam rangka mencapai keharmonisan hidup. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dicari untuk mengetahui pendidikan akhlak dalam suatu kitab, dengan harapan dapat memunculkan pemikiran-pemikiran baru dalam aspek pendidikan akhlak yang terlupakan.

  Dalam melihat fenomena pembacaan kitab AL-Barzanji disejumlah wilayah di indonesia yang banyak berkembang dikalangan masyarakat baik pedesaan maupun masyarakat kota ketika adanya acara Al-Barzanji seperti dalam Mulid, kelahiran anak, syukuran dan lainnya untuk memohon berkah dari Rasulullah SAW berharap terkabul segala hajatnya.

  Di dalam dunia modern sering kali kita temukan beberapa problem yang menurut saya ditimbulkan oleh kerusakan atau penyakit jiwa, antara lain; kriminalitas, egoisme, ghadab, kekerasan, dendam, sikap fanatik, riya', berggunjing, dsb. Penyakit-penyakit tersebut di atas merupakan merupakan penyakit yang biasa timbul dari pola hidup modern. Beranjak dari problem ketimpangan sosial yang merupakan aksident dari sifat egois, maka timbullah kriminalitas. Dari kriminalitas menimbulkan penyakit jiwa yakni ghadab dan berkembang menjadikan dendam

  Rasa ingin tau dari penulis, untuk lebih mendalami kitab Al-Barzanji, sejarah mencatat bahwa kitab Al- Barzanji yang dikarang oleh Syeh Ja’far Al-Barzanji yang terlahir didaerah Barzanji (kurdistan) merupakan salah satu karya yang sudah ratusan tahun dipakai semua orang. Tentunya bagi seorang yang faham dengan bahasa arab akan terkagum dengan isi yang terkadung dalam kitab Al- Barzanji karya Syeh Ja’far Al-Barzanji yang terkagum-kagum dengan akhlak dari Rasulullah SAW.

  Seakan sudah membudaya pembacaan kitab Al-Barzanji baik di perkotaan maupun di pedesaan, namun apakah mereka mengetahui makna yang terkandung dalam pembacaan kitab Al-Barzanji, dan tidak sedikit dari mereka hanya mengikuti dan menikmati irama yang dilantunkan dalam pembacaan kitab Al-Barzanji. Bahkan tidak mengetahui kandungan dan makna yang tersirat dalam kitab Al-Barzanji. Maka dari itu penulis memiliki ketertarikan untuk Barzanji. Agar tidak adanya keraguan dalam penelitian ini maka penulis akan menjelaskan mengenai pendidikan akhlak dalam kitab Al-Barzanji dan relevansinya dikaitkan dengan konteks saat ini.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan dari latar belakang yang sudah dipaparkan maka dapat di identifikasi bahwa :

1. Kurangnya pemahaman tentang kandungan akhlak dalam kitab Al-Barzanji 2.

  Melihat fenomena rusaknya akhlak dimasa kini C.

   Batasan Masalah

  Adapun batasan-batasan kajian masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Ditinjau dari ruang lingkup pendidikan akhlak dalam kitab Al-Barzanji 2.

  Ditinjau dari macam-macam pendidikan akhlak dalam kitab Al-Barzanji 3. Ditinjau dari relevansinya terhadap pendidikan akhlak D.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa permasalahan yang harus terjawab dan dibahas melalui penelitian ini. Adapun permasalahan yang dimaksud adalah: 1.

  Apa Saja Pendidikan Akhlak Menurut Syekh Ja’far Al-Barzanji Dalam Kitab Al-Barzanji? 2. Bagaimana Relevansinya Pendidikan Akhlak Menurut Syekh Ja’far Al-

  Barzanji Dalam Kitab Al-Barzanji Dalam Konteks Saat Ini ?

  Berdasarkan dari uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a.

  Mendeskripsikan Pendidikan Akhlak Menurut Syekh Ja’far Dalam Kitab Al- Barzanji b. Mensdeskripsikan Relevansi Pendidikan Akhlak Menurut Syekh Ja’far Al-

  Barzanji Dalam Kitab Al-Barzanji Dengan Konteks Saat Ini F.

   Manfaat Penelitian Dengan melaksanakan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat.

  1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut: a.

  Untuk memberikan sumbangsih pemikiran secara spesifik tentang pendidikan akhlak dalam kitab al-Barzanji b.

  Bagi penulis agar menambah wawasan tentang pendidikan akhlak untuk mengetahui lebih lanjut tentang terkaitan kitab Al-Barzanji dengan akhlak manusia c. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dalam rangka peningkatan motivasi diri untuk belajar.

  2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk berfikir dan bertindak. Penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut: a.

  Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi para muslim yang cinta akan kegiatan Al-Barzanji.

  b.

  Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam berfikir dan bertindaknya para muslim yang cinta akan kegiatan Al-Barzanji

G. Penelitian Relevan

  Sebelum mengadakan penelitian ini penulis terdahulu melakukan tijauan pustaka untuk mengetahui apakah penelitian dalam bidang ini yang sama sudah dilakukan peneliti atau belum sekaligus untuk menghindari plagiat ataupun penjiplakan dalam penelitian ini. Setelah penulis melakukan tinjauan pustaka, dalam hal ini penulis menemukan beberapa judul skripsi yang fokus bahasanya mengarah ke penelitian yang akan penulis teliti, diantaranya :

1. Jaafar Muhammad Anas Qasim, Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam

  Kitab Al-Barzanji, Karya Syeh Ja'far Al-Barzanji, Penelitian ini dilakukan

  untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan dalam kitab al-barzanji karya Syeh Ja’far Al-Barjanzi.

  Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Oleh karena itu guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan, peneliti menelaah buku-buku kepustakaan yang relevan dengan judul skripsi ini.

  Penelitian sastra yang berobjek bahasa difokuskan pada penggunaan bahasa sebagai sarana komunikasi; penelitian sastra yang berobjek isi difokuskan pada nilai-nilai, manfaat atau kegunaan karya sastra dalam kehidupan manusia; sedangkan penelitian sastra yang berobjek estetis diarahkan pada kajian keberadaan karya sastra sebagai karya seni yang mengandung nilai kehidupan. Sehubungan dengan itu dilakukan penelitian moral dalam Kitab Al-Barzanji dengan rumusan masalah (1) bagaimanakah deskripsi nilai-nilai moral individual/pribadi berupa perintah dalam kitab Al-Barzanji, (2) bagaimanakah deskripsi nilai-nilai moral sosial berupa perintah dalam kitab Al-Barzanji. (3) bagaimana nilai pendidikan dalam kitab berzanji. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh deskripsi tentang representasi nilai-nilai dalam Kitab Al- Barzanji berupa (1)memperoleh deskripsi nilai-nilai moral individual/pribadi dan sosial dalam kitab Al-Barzanji, (2) memperoleh deskripsi nilai pendidikan dalam kitab Al-Barzanji.

2. Achmad Sholachuddin, Studi Analisis Tentang Nilai-Nilai Pendidikan

  

Akhlak Dalam Kitab Al-Barzanji Bab 19, 1 . Untuk memaparkan nilai-

  nilai pendidikan akhlak dalam kitab al-Barzanji Bab 19. 2. Untuk menjelaskan implementasi nilai pendidikan akhlak dalam pendidikan. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dimana penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. Penelitian ini lebih menekankan pada kekuatan analisis data pada sumber- sumber data yang ada yang didapat dari buku-buku, tulisan-tulisan dan dengan mengandalkan teori-teori yang ada untuk diinterpretasikan secara luas dan mendalam. Untuk itu, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kepustakaan dengan berdasarkan tulisan yang mengarah pada pembahasan skripsi ini.

H. Metode Penelitian

  Metode adalah cara yang digunakan untuk mencari kebenaran dalam suatu penelitian. Sebagaimana dalam bukunya sugiyono menjelaskan bahwa “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan dalam suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

  ”8 1.

   Jenis Penelitian

  Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dalam bentuk penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku literatur yang diperlukan dan dipelajari atau mengkaji 8 berbagai data terkait, baik yang berasal dari sumber data utama (primary sources)

  9 maupun sumber data pendukung (sekunder sources).

  Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa penelitian kepustakaan adalah Penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan.

2. Sifat Penelitian

  Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut whitney, penelitian deskriptif merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat dan

  10

  sistematis. jenisatau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi jelas tentangn akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali sebuah atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan 9 Ahmadi Anwar, Prinsip-Prinsip Metodologi Research (Yogyakarta: Sumbangsih, 1975), hlm.

  2. 10 Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat (Yogyakarta : Paradigma, 2005), hlm.

  seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.

3. Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder.

  Sumber primer (primary sources) adalah sumber data yang diperoleh langsung dari objek penelitian ini (sumbernya yang asli).

  11 Sumber primernya yaitu kitab

  Al- Barzanji karya Syeh Ja’far Al-Barzanji

  Selain itu, digunakan pula data-data dari sumber sekunder (secondary

  sources ). Sumber sekunder adalah kesaksaian atau data yang tidak berkaitan langsung dengan sumbernya yang asli.

  12 Sumber sekunder juga berarti Sumber

  data yang berupa karya-karya para pemikir lainnya dalam batas relevansinya dengan persoalan yang diteliti. Beberapa sumber sekunder : a.

  Kuliah akhlaq, karya Yunahar Ilyas Cetakan I, Juni 1999Cetakan II, Maret 2000Cetakan III, Agustus 2000Cetakan IV, Februari 2001 b. Studi akhlak dalam perspektif al-Qur’an, karya Yatimin Abdullah,

  Amzah 2007 c. Akhlak Tasawuf, Rosihon Anwar,

  CV. Pustaka Setia 2010 d. Akhlak tasawuf, karya Abuddin Nata, PT Rajagrafindo Persada cetakan ke -15, januari 2017

  11 Winarto Surakhmad, Penelitian Ilmiyah, (Bandung: Tasito, 1991), hlm. 163. 12 Chalid Narbuko dan Abu Ahmad, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), e.

  Ensiklopedia akhlak muslim, karya Wahbah Az-Zuhaili, Naora Books februari 2014

4. Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahyui metode pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi data yang standar data yang ditetapkan.

  Pengumpulan data yang dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara, bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), laboratorium dengan metode eksperimen, disekolah dengan tenaga pendidikan dan kependidikan, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber

  , dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung

  primer memberikan data pada pengumpulan data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

  lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau metode pengumpulan data, maka metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan) interview (wawancara). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagia berikut :

  Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data studi pustaka merupakan penelitian yang diarahkan pada pencariian data dan informasi melalui dokumen-dokumen. Baik dat-data tertulis, foto- foto, gambar maupun dokumen elektronik yang dapat mendung dalam proses penulisan hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung dengan foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah

  13 ada.

  Jadi dapat dinyatakan bahwa setudi pustaka adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan.

  b.

  Observasi Observasi merupakan langkah kedua dalam melakukan pengumpulan data

  14

  setelah penulis melakukan studi pustaka. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan tentang keadaan yang ada dilapangan. Dengan melakukan observasi, penulis semakin banyak memahami tentang subjek dan objek yang diteliti.

  Jadi aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk 13 mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu

  Bulaeng Andi, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: Radja Karya,2004),hlm. 24. 14 penelitian. dalam observasi ini penulis akan mengumpulkan data yaitu yang berkaitan dengan pendidikan, akhlak yang ada dalam perpus pusat UIN Raden Intan Lampung.

  c.

  Wawancara Wawancara merupakan langkah yang diambil selanjutmya setelah observasi dilakukan. Wawancara atau interview merupakan teknik pengumpulan dengan cara bertatap muka secara langsung antara pewawancara dan

  15 informan.

  Jadi dapat dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.

  Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkanyang tepat dari narasumber yang terpercaya. Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber. Wawancara yang penulis lakukan kepada pustakawan di Perpustakaan Pusat UIN Raden Intan Lampung untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pendidikan dan akhlak sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiahnya.

5. Metode Analisis Data

  Setelah semua data diperoleh dan dikumpulkan, sebagai langkah selanjutnya ialah memperlajari dan menganalisa data serta menyederhanakannya kedalam 15 bentuk yang mudah dibaca, dipahami dan di interpretasikan kemudian menangkap arti dan nuansa yang dimaksud secara khas, lalu memberi komentar dan analisa terhadap pandangan tersebut.

  Berdasarkan pada jenis data dan tujuan yang akan dicapai, maka strategi analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Strategi ini dimaksudkan bahwa analisis bertolak dari data-data dan bermuara pada kesimpulan-kesimpulan

  16 umum.

  Dalam menganalisa data yang telah terkumpul, penulis menggunakan teknik analisis dokumen yaitu analisis isi (Content Analisis). Content Analisis atau analisis isi adalah metode yang digunakan untuk menganalisis semua bentuk isi yang disampaikan, baik berbentuk buku, surat kabar, peraturan undang-undang dan sebagainya. Analisis isi yaitu studi tentang arti verbal yang digunakan untuk

  17 memperoleh keterangan dari isi yang disampaikan.

  Jadi berdasarkan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa Content analysis atau analisis isi juga dapat diartikan teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis.

  16 Burhan Bugin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2001),hlm.

  209. 17 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi, Metode Penelitian dan Aplikasi, (Bogor: Ghalia

BAB II LANDASAN TEORI A. Pendidikan akhlak Pendidikan akhlak terbentuk dari dua suku kata yaitu pendidikan dan akhlak. Pendidikan dalam kamus bahasa Indonesia berasal dari kata “didik”, yang

  mengandung arti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok yang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan 1 pelatihan. Pendidikan akhlak merupakan sebuah proses mendidik, memelihara, membentuk, dan memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan berfikir 2 yang baik.

  Pendidikan Akhlak adalah bimbingan, asuhan dan pertolongan dari orang dewasa untuk membawa anak didik ke tingkat kedewasaan yang mampu membiasakan diri dengan sifat-sifat yang terpuji dan menghindari sifat-sifat yang tercela.

  Kedewasaan di sini meliputi aspek kesempurnaan jasmani dan kesempurnaan rohani yang patut dimiliki oleh setiap manusia, sehingga ia dapat membedakan mana yang harus dikerjakan dan mana yang harus ditinggalkan.

  Oleh sebab itu kedua perbuatan tersebut memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sehingga dapat dijadikan sebagai ukuran tinggi rendahnya iman. Iman yang sempurna akan melahirkan akhlak. Dengan kata lain bahwa 1 2 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 2.

  Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012) keindahan akhlak adalah manifestasi dari kesempurnaan iman. Sebaliknya jika imannya belum sempurna, maka indikasi yang muncul adalah perbuatan-perbuatan yang tercela.

  Kehidupan berakhlak tidak dapat dipisahkan dengan keyakinan beragama. Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan agama yang telah dibawa oleh rasul sebelumnya. Maka jelas bahwa inti ajaran Islam adalah memberikan bimbingan mental dan jiwa manusia, sebab dalam bidang ini terletak hakekat kemanusiaannya dan hal itulah yang menentukan bentuk hidup manusia.

  Dari pernyataan diatas maka Pendidikan akhlak dapat diartikan sebagai proses pengubahan tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, atau sarana yang mengantarkan seseorang agar menjadi orang yang berakhlak baik (akhlakul karimah ).

B. Dasar Materi Pendidikan Akhlak

  Islam merupakan agama yang sempurna, sehingga setiap ajaran yang ada dalam Islam memiliki dasar pemikiran, begitu pula dengan pendidikan akhlak.

  Dasar pendidikan akhlak ialah al- Qur‟an dan hadits. Al-Qur‟an dan hadits ini dijadikan sebagai dasar atau sumber pendidikan akhlak.

  Dalam ajaran Islam yang menjadi dasar-dasar akhlak adalah berupa al- Qur‟an dan

  Sunnah Nabi Muhammad SAW. Baik dan buruk dalam akhlak Islam ukurannya adalah baik dan buruk menurut kedua sumber itu, bukan baik dan buruk menurut ukuran manusia. Sebab jika `urannya adalah manusia, maka baik dan buruk itu bisa berbeda-beda.

3 Menurut Yunahar Ilyas, yang menjadi sumber akhlak adalah al-

  Qur‟an dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral.

4 Berikut penjelasan mengenai dasar pendidikan akhlak: 1.

  Al-Qur‟an Dasar pendidikan Islam yang utama adalah al-Q ur‟an, sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat As-Shad ayat 29:

           

  Artinya:

  “Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan

berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat

pelajaran orang- orang yang mempunyai fikiran.” (QS. Shad: 29)

  5 Ayat lain yang menyatakan al-

  Qur‟an sebagai dasar pendidikan akhlak ialah:

               

Artinya: “Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Ahzab: 2)

  6     

Artinya: “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

  (QS. Al-Qalam:4)

  7

  3 Marjuki, Akhlak Mulia (Pengantar Studi Konsep-Konsep Dasar Etika Dalam Islam), (Yogyakarta: Debut Wahana Press, 2009), hlm. 34. 4 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: LPPI, 2009), hlm. 4. 5 Departemen Agama RI. Al- Qur’an dan Terjemah, (Surabaya: Karya Agung, 2006), hlm. 651 6 Ibid, hlm. 591. 7

  

               

 

Artinya: “Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

  8 kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

  Dari ayat di atas dijelaskan bahwa al- Qur‟an merupakan petunjuk bagi orang yang mau berfikir dalam berbagai ilmu pengetahuan, termasuk didalamnya tentang materi pendidikan Islam.

  2. Hadits atau As-Sunnah As-sunnah merupakan amalan yang dikerjakan oleh Rasul dalam proses perubahan sikap hidup sehari-hari menjadi sumber utama pendidikan Islam setelah al-

  Qur‟an, karena Allah SWT. menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan bagi umatnya.

  Menjadikan hadits sebagai dasar pendidikan Islam berdasarkan firman Allah SWT surat An-Nisa ayat 59 :

            

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya),