3.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang - DOCRPIJM 1508747685BAB 3 RPIJM 2016 Arahan Kebijakan
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Bab 3
ARAHAN KEBIJAKAN DAN
RENCANA STRATEGIS
INFRASTRUKTUR
BIDANG CIPTA KARYA
3.1.
Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Optimalisasi
perencanaan,
pemrograman,
penganggaran,
dan
pengendalian
merupakan upaya pencapaian target RPJMN 2015-2019 bidang Cipta Karya 100%-0%100%, yang tercantum dalam rancangan RPJMN 2015-2019 yaitu target 100% akses air
minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak.
Saat ini capaian akses air minum baru mencapai 67%, akses sanitasi layak 60%, dan
menyisakan 12% kawasan permukiman kumuh, maka target rata-rata capaian diperkirakan
6% sampai 7% per tahun bidang air minum dan sanitasi. Untuk itu perlu adanya penguatan
peran Satker Randal guna mengawal perencanaan, koordinasi dan fasilitasi keterpaduan
program, menggali potensi sumber pendanaan, membangun image yang baik dengan
publikasi, membantu administrasi keuangan dan pegelolaan aset terbangun dalam bidang
Cipta Karya.
Kemampuan pembiayaan pembangunan bidang permukiman oleh Pemerintah
Daerah semakin meningkat, dimana peluangnya harus dibarengi dengan sinkronisasi
perencanaan program antara RPJMD dengan Renstra Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR). Dalam hal ini pemerintah daerah tetap berupaya melakukan sinkronisasi
sesuai amanat UU No. 23/2014 tentang Pemerintah Daerah, bahwa urusan pekerjaan umum
dan penataan ruang menjadi urusan wajib yang dilaksanakan bersama.
Strategi pendanaan bidang Cipta Karya harus sinkron, sinergi dan terpadu dengan
RPJMD, RPJMN, dan Renstra PUPR, sesuai dengan Visi Indonesia saat ini yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia melalui lingkungan
permukiman yang sehat dan produktif.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 1
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Beberapa pendekatan yang dilakukan Ditjen Cipta Karya dalam mengusung Gerakan
100-0-100, yaitu membangun sistem infrastruktur, memfasilitasi Pemerintah Daerah serta
pemberdayaan masyarakat.
Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan Ditjen Cipta Karya diarahkan
meliputi kegiatan utama berupa Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas), dan
kegiatan pembangunan (Bang).
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
Rakyat,
tugas
Ditjen
Cipta
Karya
adalah
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan
kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan
air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta
persampahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.1.1.1.
Kebijakan dan Strategi Pembangunan dan Pengembangan Permukiman
Kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan permukiman meliputi
kebijakan umum terkait pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Tur-Bin- Was) yang
berlaku untuk semua tipologi permukiman serta kebijakan khusus meliputi pelaksanaan
pembanguanan pada tipologi permukiman perkotaan, perdesaan dan kawasan permukiman
khusus, meliputi :
a. Penyusunan dan penyiapan landasan penyelenggaraan kawasan permukiman.
Strategi pelaksanaan kebijakan ini adalah: Menyiapkan peraturan perundang-undangan
(PP, Peraturan Menteri, dan lain sebagainya) dan Pedoman Pembangunan dan
Pengembangan Permukiman (NSPK) sebagai landasan penyelenggaraan kawasan
permukiman.
b. Peningkatan kapasitas kelembagaan untuk penanganan permukiman.
Strategi pelaksanaan kebijakan ini adalah: Melakukan peningkatan dan penguatan
kelembagaan dan SDM penyelenggara dan pengelola permukiman (pemerintah,
lembaga masyarakat, dan masyarakat/individu) melalui pelatihan, pendampingan,
bimbingan/bantuan teknis.
c. Pengelolaan sistem informasi nasional yang terintegrasi dengan sistem informasi daerah.
Strategi pelaksanaan kebijakan ini adalah: Membangun dan mengelola sistem informasi
nasional yang terintegrasi dengan sistem informasi daerah dan dimutakhirkan secara
berkala.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 2
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
d. Pengawasan secara berkala penyelenggaraan kawasan permukiman di pusat dan
daerah.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan ini adalah melakukan pengendalian perencanaan
melalui
monitoring
perencanaan
dan
pemrograman;
melakukan
pengawasan
(pemantauan, evaluasi, pelaporan) pembangunan untuk menjamin tercapainya target
RPJMN; dan memfasilitasi daerah dalam melaksanakan pengendalian pemanfaatan hasil
pembangunan.
3.1.1.2.
Kebijakan dan Strategi Implementasi Pembangunan dan Pengembangan
Permukiman Perkotaan
a. Penanganan permukiman kumuh perkotaan terkait dengan upaya penurunan kumuh
perkotaan menjadi 0% melalui upaya peningkatan kualitas lingkungan dan pelayanan
prasarana dan sarana dasar permukiman dengan pendekatan kegiatan fisik maupun
non-fisik.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan ini melalui penanganan komprehensif terhadap
30 kabupaten/kota prioritas kementerian sebagai best practice penanganan permukiman
kumuh yang diharapkan menjadi model penanganan komprehensif yang dapat direplikasi
dan diterapkan di kota-kota lainnya; dan penanganan permukiman kumuh terhadap
kabupaten/kota lainnya dengan tujuan pemenuhan standar pelayanan perkotaan
disesuaikan dengan kebutuhan yang diajukan oleh kabupaten/kota.
b. Pengembangan permukiman baru dan perkotaan layak huni terkait dengan upaya
pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan Inkubasi Kota Baru.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan ini melalui pemenuhan SPP bagi kawasan
permukiman perkotaan yang mengacu pada rencana kawasan permukiman; dan
perintisan/inkubasi Kota Baru sebagai best practice kota publik berkelanjutan, meliputi
kegiatan pemenuhan SPP, penerapan pendekatan Kota Hijau, dan penerapan Kota
Cerdas Berdaya Saing.
3.1.1.3.
Kebijakan dan Strategi Implementasi Pembangunan dan Pengembangan
Permukiman Perdesaan
a. Percepatan
peningkatan
pelayanan
sarana
dan
prasarana
dasar
permukiman
perdesaan.
Strategi dalam mengimplementasikan kebijakan ini adalah menyediakan sarana dan
prasarana permukiman sesuai dengan SPM Perdesaan.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 3
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Sarana dan prasarana dasar permukiman ini meliputi penyediaan air minum,
pembangunan jalan lingkungan dan drainase lingkungan, penyediaan pelayanan
pengeolaan persampahan serta peningkatan akses sanitasi yang layak bagi masyarakat
di kawasan perdesaan. Penyediaan ini dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan
masyarakat dan dilakukan berdasarkan rencana aksi yang telah disusun sebelumnya.
b. Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang berkualitas yang
mendukung peningkatan produktivitas kawasan perdesaan.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan ini melalui penyediaan sarana, prasarana dan
fasilitas umum permukiman yang memenuhi SPM, baik melalui pengembangan dan
pembangunan kawasan transmigrasi maupun kawasan non-transmigrasi; Menyediakan
sarana dan prasarana pendukung kegiatan produksi di kawasan perdesaan sesuai
dengan komoditas unggulannya. Sarana dan prasarana pendukung kegiatan produksi ini
antara lain berupa terminal agro, pasar agro untuk kawasan agropolitan, atau dermaga,
tambatan perahu dan tempat pelelangan ikan (TPI) pada kawasan permukiman
pesisir/minapolitan; Menyediakan sarana dan prasarana pendukung peningkatan
konektivitas kegiatan antar desa maupun antar desa-kota. Sarana dan prasarana ini
antara lain berupa jalan usaha tani dan jalan poros desa.
3.1.1.4.
Kebijakan dan Strategi Pembinaan Penataan Bangunan
Kebijakan utama dalam bidang penataan bangunan dan lingkungan ialah
“Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan yang Andal dan Berkelanjutan”.
Kebijakan utama tersebut dapat ditempuh melalui beberapa strategi dan strategi operasional
sebagai berikut:
a. Memberikan dukungan pembangunan sistem penataan bangunan dan lingkungan dalam
mewujudkan kawasan perkotaan yang berkelanjutan
Strategi kebijakan ini dilakukan dengan :
Mendorong penyusunan Rencana Tata Bangunan dam Lingkungan (RTBL) untuk
mensinergiskan kepentingan berbagai sektor dalam penataan kawasan;
Mendukung kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan melalui revitalisasi
kawasan tematik perkotaan;
Meningkatkan aspek kualitas perencanaan terkait Penataan Bangunan dan
Lingkungan;
Mendukung penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan yang tertib,
andal serta ramah lingkungan.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 4
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
b. Melakukan fasilitasi kepada daerah dalam penguatan kelembagaan, keuangan, dan
kemitraan termasuk pembinaan teknis, dengan strategi :
Meningkatkan pendampingan penyusunan Peraturan Daerah tentang Bangunan
Gedung oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daerah;
Meningkatkan pendampingan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL) oleh Pemerintah kepada Penyelenggara (Pemerintah Daerah, Swasta, atau
Masyarakat);
Meningkatkan pendampingan penyusunan Peraturan Walikota/Bupati tentang Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) oleh Pemerintah kepada
Pemerintah Daerah;
Memberikan pendampingan untuk implementasi peraturan Daerah Bangunan
Gedung terutama untuk pendataan bangunan gedung, penyusunan Harga Satuan
Bangunan Gedung;
Mendorong kapasitas dan kompetensi aparatur Pemerintah, Pemerintah Daerah;
Memperkuat peran dan fungsi Dinas/Instansi Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/ Kota di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan;
Mendorong pembentukan dan peningkatan kelembagaan bidang Penataan
Bangunan dan Lingkungan;
Memberdayakan aparatur Pemerintah dan Pemerintah Daerah terkait hak, kewajiban,
dan peran dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan;
Memberdayakan aparatur Pemerintah dan Pemerintah Daerah terkait hak, kewajiban,
dan peran dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan;
Meningkatkan pemberdayaan dalam pengelolaan Rumah Negara.
c. Memberikan
dukungan
penataan
bangunan
dan
lingkungan
melalui
kegiatan
pemberdayaan masyarakat, dengan strategi :
Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam bidang Penataan
Bangunan dan Lingkungan;
Mendorong kerjasama bidang Penataan Bangunan dengan masyarakat dan pelaku
peduli lingkungan;
Membentuk jejaring dan wadah komunikasi antara pemerintah, masyarakat, swasta,
dan ahli profesi secara nasional dan profesional;
Membentuk kontribusi signifikan dalam kegiatan penyebarluasan informasi dan
sosialisasi program Penataan Bangunan dan Lingkungan serta revitalisasi;
Membangun jaringan informasi yang mandiri dalam mendukung pembangunan
bidang Keciptakaryaan;
R P I J M, 2016 - 2020 III - 5
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Memberikan layanan atas informasi/produk lainnya yang diperlukan perencana,
pelaksana, pengusaha, asosiasi profesi, pemerintah, masyarakat maupun kalangan
akademis terkait bidang Keciptakaryaan.
Membuat contoh Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam rangka menonton film revolusi
mental sesuai arahan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia.
3.1.1.5.
Kebijakan dan Strategi Sistem Penyediaan Air Minum
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/PRT/M/2013 tentang
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM), maka
kebijakan dan strategi pengembangan air minum adalah:
a. Peningkatan akses aman air minum bagi seluruh masyarakat di perkotaan dan
perdesaan melalui jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi, dengan
strategi :
Mengembangkan SPAM dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan minimal
untuk memperluas jangkauan pelayanan air minum terutama untuk masyarakat
berpenghasilan rendah.
Mengembangkan SPAM dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi.
Meningkatkan dan memperluas akses air minum yang aman melalui SPAM bukan
jaringan perpipaan terlindungi dan berkelanjutan.
Meningkatkan kualitas air minum yang memenuhi persyaratan baku mutu yang
berlaku.
Menurunkan tingkat kehilangan air.
Mengembangkan sistem informasi dan pendataan dalam rangka pemantauan dan
evaluasi kinerja pelayanan air minum.
b. Peningkatan kemampuan pendanaan operator dan pengembangan alternatif sumber
pembiayaan dengan strategi :
Meningkatkan kemampuan finansial internal Penyelenggara SPAM.
Meningkatkan komitmen Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pendanaan
pengembangan SPAM.
Mengembangkan pola pembiayaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Meningkatkan pendanaan melalui perolehan dana non-pemerintah, seperti pinjaman
dan hibah dalam dan luar negeri, pinjaman perbankan, pinjaman non-perbankan, dan
obligasi perusahaan.
Meningkatkan sinergitas antara BUMN-BUMD dalam percepatan pengembangan
SPAM.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 6
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
c. Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pengembangan SPAM dengan
strategi :
Memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat pusat dan daerah
dalam pengembangan SPAM.
Memperkuat peran dan fungsi dinas/instansi di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
dalam pengembangan SPAM.
Mendorong komitmen Pemda untuk lebih memprioritaskan Pengembangan SPAM.
Menerapkan prinsip Good Corporate Governance untuk Penyelenggara/operator
SPAM.
Mengembangkan kapasitas SDM dengan pola Center of Excellent.
Mengembangkan manajemen aset SPAM dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pengelolaan.
Mengembangkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan SPAM Regional.
d. Pengembangan dan penerapan NSPK di pusat dan di daerah.
Melengkapi produk peraturan perundangan dalam penyelenggaraan pengembangan
SPAM.
Menerapkan NSPK yang telah tersedia.
Menyelenggarakan pengembangan SPAM sesuai dengan kaidah teknis.
e. Peningkatan penyediaan air baku untuk air minum secara berkelanjutan.
Meningkatkan konservasi wilayah sungai dan perlindungan sumber air baku.
Meningkatkan upaya penyediaan air baku untuk air minum.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya air melalui
pendekatan berbasis wilayah sungai.
f.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air baku melalui sistem regional.
Peningkatan peran dan kemitraan badan usaha dan masyarakat.
Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan
SPAM.
Menciptakan iklim yang kondusif untuk investasi badan usaha dan koperasi.
Pengembangan inovasi teknologi SPAM
Mendorong penelitian untuk menciptakan teknologi bidang air minum.
Memasarkan hasil inovasi teknologi.
Menerapkan teknologi tepat guna dalam pengembangan SPAM pada daerah dengan
keterbatasan kualitas air baku.
Menyusun rencana implementasi prinsip pembangunan berkelanjutan dalam
pengelolaan SPAM.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 7
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
3.1.1.6.
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
a. Pengembangan sistem pengelolaan air limbah sistem setempat dan terpusat
Strategi dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah sistem setempat dan
terpusat adalah sebagai berikut:
Pembangunan infrastruktur air limbah sistem setempat melalui hibah dan DAK
sanitasi;
Penerapan kriteria infrastruktur air limbah layak dalam pengajuan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB);
Pembangunan dan rehabilitasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) terintegrasi
dengan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT);
Pembangunan infrastruktur air limbah sistem terpusat skala komunal, kawasan dan
kota melalui dana APBN.
Peningkatan kapasitas dan skala penanganan sistem pengelolaan air limbah skala
komunal dan kawasan;
Peningkatan teknologi pada sistem pengelolaan air limbah terpusat.
b. Peningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam pembangunan air
limbah permukiman.
Arah kebijakan ini adalah untuk meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha/
swasta dalam pembangunan air limbah permukiman yang diterapkan melalui strategi
sebagai berikut:
Peningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air limbah
permukiman melalui pemicuan;
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur air limbah berbasis masyarakat;
Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha/swasta dalam pengelolaan air limbah
permukiman.
c. Pengembangan peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah
permukiman.
Arah kebijakan ini adalah untuk melengkapi perangkat peraturan perundangan terkait
penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman. Strategi dalam pengembangan
perangkat peraturan perundangan, antara lain:
Penyusunan peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah
permukiman;
Penyebarluasan informasi peraturan perundangan terkait penyelenggaraan
pengelolaan air limbah permukiman;
Penerapan peraturan perundangan.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 8
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
d. Penguatan kelembagaan pengelolaan air limbah permukiman.
Kebijakan ini diarahkan untuk memperkuat fungsi regulator dan operator dalam
penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman. Strategi dalam penguatan
kelembagaan adalah sebagai berikut:
Fasilitasi pembentukan dan perkuatan kelembagaan pengelola air limbah
permukiman ditingkat masyarakat;
Mendorong pembentukan dan perkuatan institusi pengelola air limbah permukiman di
daerah;
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola air limbah
permukiman;
Peningkatkan koordinasi dan kerjasama antar lembaga;
Peningkatan kesadaran pemangku kepentingan terhadap pengelolaan air limbah
permukiman.
e. Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan pembangunan prasarana
dan sarana air limbah pemukiman.
Arah kebijakan ini adalah untuk meningkatkan alokasi dana pembangunan prasarana
dan sarana air limbah permukiman dalam rangka mempercepat pencapaian akses
universal air limbah. Strategi dalam peningkatan kapasitas pembiayaan, antara lain:
Mendorong berbagai alternatif sumber pembiayaan untuk penyelenggaraan air
limbah permukiman;
Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan sistem
air limbah perkotaan dengan proporsi pembagian yang disepakati bersama.
Peningkatan kemitraan dalam penyelenggaraan pembangunan air limbah
permukiman.
f.
Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya.
Arah kebijakan ini dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah yang harus diangkut
dan dibuang ke TPA dan memanfaatkan semaksimal mungkin material yang dapat di
daur ulang. Adapun strategi yang diterapkan dalam rangka pengurangan sampah dari
sumber adalah sebagai berikut:
Meningkatkan pemahaman masyarakat akan 3R (Reduce-ReuseRecycle);
Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan
3R;
Mendorong koordinasi lintas sektor terutama perindustrian dan perdagangan.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 9
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
g. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas pengelolaan.
Arah kebijakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air limbah dan
kualitas
pengelolaan
sehingga
dapat
mecapai
target
akses
universal
bidang
persampahan. Adapun strategi yang diterapkan untuk meningkatkan cakupan pelayan
serta kualitas pengelolaan persampahan yaitu:
Meningkatkan pemanfaatan prasarana dan sarana persampahan;
Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan;
Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan;
Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA ke arah sanitary landfill;
Mengembangkan Pengelolaan TPA Regional;
Menerapkan teknologi penanganan persampahan tepat guna dan berwawasan
lingkungan.
h. Peningkatan peran aktif masyarakat sebagai mitra pengelolaan.
Arah kebijakan peningkatan peran aktif masyarakat dimaksudkan untuk menggalang
potensi dari masyarakat agar dapat berpartisipasi secara langsung dalam pembangunan
sektor persampahan.
Adapun strategi yang diterapkan dalam rangka meningkatkan peran aktif masyarakat
yaitu :
Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini melalui
pendidikan bagi anak usia sekolah;
Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada
masyarakat umum;
Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam
pengelolaan sampah;
i.
Mendorong pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan.
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka strategi yang ditetapkan adalah sebagai
berikut:
Meningkatkan status dan kapasitas institusi pengelola;
Meningkatkan kinerja institusi pengelola persampahan;
Memisahkan fungsi / unit regulator dan operator;
Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain;
Meningkatkan kualitas SDM;
Mendorong pengelolaan kolektif atas penyelenggaraan persampahan kala regional.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 10
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
j.
Pengembangan alternatif sumber pembiayaan.
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi yang ditetapkan yaitu:
Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta
Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan.
k. Peningkatan
keterpaduan
penanganan
pengendalian
genangan
berdasarkan
keseimbangan tata air
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi yang ditetapkan yaitu:
Mendorong rencana induk sistem drainase yang terpadu antara sistem drainase
lingkungan dengan sistem drainase utama serta pengaturan dan pengelolaan sungai;
Mengembangkan sistem drainase yang berwawasan lingkungan yang mendukung
upaya konservasi air;
l.
Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dalam pengelolaan drainase
Pemanfaatan sistem yang ada, peningkatan/pemeliharaan, pengembangan dan
pembangunan baru.
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi yang ditetapkan yaitu:
Pengembangan kapasitas operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana sistem
drainase yang terbangun;
Penyiapan prioritas optimalisasi drainase lingkungan;
Pembangunan baru terutama di kawasan strategis perkotaan di kota metropolitan
dan besar.
m. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengelola prasarana dan sarana drainase dan
peran serta masyarakat
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi yang ditetapkan yaitu:
Mendorong pembentukan institusi pengelola drainase;
Meningkatkan kinerja institusi pengelola;
Melakukan perkuatan kapasitas institusi pengelola;
Peningkatan kapasitas SDM Pemda.
n. Penguatan peraturan dan perundangan pengelolaan drainase lingkungan
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi yang ditetapkan yaitu:
Menyiapkan peraturan dan produk hukum (NSPK) untuk penanganan drainase;
Menyebarluaskan informasi terkait produk hokum (NSPK) pengelolaaan drainase
lingkungan;
Mendorong penerapan sanksi hokum untuk pengelolaan drainase lingkungan.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 11
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
o. Pengembangan alternatif sumber pembiayaan
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi ditetapkan yaitu:
Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadappentingnya pengelolaan drainase
lingkungan;
Mendorong pengelolaan drainase lingkungan berbasis masyarakat.
3.1.2. Arahan Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN) memuat arahan Struktur dan Pola Ruang untuk mewujudkan permukiman yang
layak huni dan berkelanjutan, keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan,
keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan
memperhatikan sumber daya manusia serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan
dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Beberapa arahan strategis nasional bagi kabupaten Aceh Tamiang diantaranya adalah :
-
Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) pada kawasan perkotaan sesuai fungsi dan
potensinya sebagai simpul utama kegiatan, antara lain ekspor-impor, industri dan jasa
serta transportasi;
-
Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) pada kawasan perkotaan sesuai fungsi dan
potensinya sebagai simpul utama krgiatan, antara lain ekspor-impor, industri dan jasa
serta transportasi.
Jaringan jalan K3 Kabupaten Aceh Tamiang yang berfungsi sebagai penghubung antar
PKW dengan status jalan provinsi adalah Ruas Jalan Simpang Kompi – Babo – Batas
Aceh Timur sepanjang 43.90 Km;
-
Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) pada pusat perkotaan yang
berfungsi dan berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas, pintu gerbang
internasional, simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya serta
pusat pertumbuhan ekonomi.
Ruas jalan nasional di Kabupaten Aceh Tamiang yang berfungsi sebagai penghubung
antar PKN dan PKW serta pusat pertumbuhan ekonomi terdiri dari Jaringan jalan arteri
primer K1 dengan total ruas jalan 42,77 Km, meliputi ruas Jalan Batas Kota Langsa –
Karang Baru (jembatan Kota Kualasimpang) sepanjang 22,72 Km, ruas Jalan Batas
Karang Baru – Kota Kualasimpang sepanjang 2.65 Km dan ruas jalan batas Kota
Kualasimpang – Batas Provinsi Sumatera Utara sepanjang 17,40 Km.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 12
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
-
Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) berdasarkan kepentingan pertahanan dan
keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pendayagunaan sumber daya
alam dan teknologi serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Kawasan di Kabupaten Aceh Tamiang yang termasuk kedalam Kawasan Strategis
Nasional dari berdasarkan kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup yaitu
Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang meliputi Kecamatan Tamiang Hulu, Tenggulun
dan Bandar Pusaka.
3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) sebagai basis perencanaan keterpaduan
infrastruktur PUPR. Dimana WPS menstimuli pembangunan infrastruktur agar secara
bersamaan cluster industrinya tumbuh, perkotaan tumbuh didukung oleh pelabuhan sebagai
sarana transportasi hasil produksi dalam menembus daya saing yang lebih tinggi.
Masing-masing WPS terkoneksi antara infrastruktur dan dipadukan dengan
infrastruktur lainnya ke kawasan perkotaan, sehingga akan terlihat apakah infrastruktur
sudah mendukung kawasan-kawasan yang telah diarahkan sesuai tata ruang.
Renstra Kementerian PU-PR 2015-2019 telah ditetapkan 35 Wilayah Pengembangan
Strategis (WPS) sebagai arahan pengembangan wilayah dan basis perencanaan
keterpaduan infrastruktur PUPR melingkupi kawasan perkotaan, kawasan industri, dan
kawasan maritim berdasarkan pada tema atau potensi per pulau. Lokasi WPS tersebar di
seluruh Indonesia yaitu 6 WPS di Pulau Sumatera, 5 WPS di Kepulauan Bali-Nusa
Tenggara, 5 WPS di Pulau Sulawesi, 4 WPS di Pulau Kalimantan, 2 WPS di Kepulauan
Maluku, dan 4 WPS di Pulau Papua.
1) Pulau Sumatera. Tema besar pengembangan wilayah Pulau Sumatera adalah: Pintu
Gerbang Perdagangan Internasional; Industri Berbasis Komoditas Kelapa Sawit, Karet,
Timah, Bauksit, & Kaolin; Lumbung Energi Nasional, Termasuk Pengembangan Energi
Terbarukan Biomassa; Hilirisasi Komoditas Batu Bara; dan Percepatan Pembangunan
Ekonomi Berbasis Maritim (Kelautan).
2) Pulau Jawa. Tema besar pengembangan wilayah Pulau Jawa adalah: Sebagai Lumbung
pangan nasional; Sebagai salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia;
Sebagai Pendorong sektor industri dan jasa nasional; dan Percepatan pembangunan
ekonomi berbasis maritim (kelautan).
3) Pulau Papua. Tema besar pada Wilayah Pulau Papua adalah: Percepatan
Pengembangan Industri Komoditas Lokal Perkebunan, Peternakan, Kehutanan;
Percepatan
Pengembangan
Ekonomi
Kemaritiman;
Percepatan
Pengembangan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 13
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Kelembagaan Pemerintahan Daerah dan Masyarakat; Percepatan Pengembangan
Pariwisata Budaya dan Alam; Peningkatan Kawasan Konservasi dan Daya Dukung
Lingkungan; dan Pengembangan Kawasan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan Berbasis
Wilayah Kampung Masyarakat Adat.
4) Pulau Kalimantan. Tema besar pada pengembangan Wilayah Kalimantan adalah:
Mempertahankan fungsi Kalimantan sebagai paru-paru dunia; Salah satu lumbung
pangan nasional; Pengembangan industri berbasis komoditas kelapa sawit, dan karet;
dan Lumbung energi nasional dengan pengembangan hilirisasi komoditas batu bara,
bauksit, bijih besi, gas alam cair, pasir zirkon & pasir kuarsa.
5) Pulau Bali dan Nusa Tenggara. Tema Besar pada pengembangan Wilayah Bali adalah:
Sebagai lumbung pangan nasional; Sebagai salah satu pintu gerbang destinasi wisata
terbaik dunia; Sebagai pendorong sektor industri dan jasa nasional; dan Percepatan
pembangunan ekonomi berbasis maritim (kelautan). Sedangkan tema besar pada
pengembangan Wilayah Nusa Tenggara adalah: Pintu gerbang pariwisata ekologis;
Pengembangan industri perikanan, garam, dan rumput laut; Pengembangan industri
berbasis peternakan sapi dan perkebunan jagung; dan Pengembangan industri mangan,
dan tembaga.
6) Kepulauan Maluku. Tema besar pada pengembangan Wilayah Maluku adalah: Produsen
makanan laut dan lumbung ikan nasional; Pengembangan industri berbasis komoditas
perikanan; Pengembangan industri pengolahan berbasis nikel, dan tembaga; dan
Pariwisata bahari.
7) Pulau Sulawesi. Tema besar pada pengembangan Wilayah Sulawesi adalah:
Pengembangan industri berbasis rotan, aspal, nikel, bijih besi & gas bumi; Pintu gerbang
perdagangan internasional & kawasan timur; Lumbung pangan nasional dengan
pengembangan industri kakao, padi, dan jagung; Pengembangan industri berbasis
logistik; dan Percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim (kelautan) melalui
pengembangan industri perikanan & pariwisata bahari.
Pengembangan WPS tersebut berazaskan pada efisiensi yang berbasis daya
dukung, daya tampung dan fungsi lingkungan fisik terbangun, manfaat dalam skala ekonomi
(economic of scale) serta sinergitas dalam menyediakan infrastruktur transportasi untuk
konektivitas dalam lingkup nasional maupun internasional, mengurangi kesenjangan antara
pasokan dan kebutuhan energi terbarukan untuk tenaga listrik, pemenuhan kebutuhan
layanan dasar permukiman yang layak bagi masyarakat dan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 14
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, serta meningkatan keandalan dan
keberlanjutan layanan sumber daya air baik untuk pemenuhan air minum, sanitasi, dan
irigasi guna menunjang ketahanan air dan pangan dengan mempertimbangkan Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) pada setiap WPS.
Konsepsi pengembangan WPS diilustrasikan yaitu pembangunan infrastruktur
wilayah PUPR pada setiap WPS diarahkan untuk mempercepat pembangunan fisik di pusat
pusat pertumbuhan ekonomi kawasan sesuai dengan klusternya, terutama WPS di Luar
Jawa (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua) dengan memaksimalkan
keuntungan aglomerasi, menggali potensi dan keunggulan daerah dan peningkatan efisiensi
dalam penyediaan infrastruktur dalam kawasan, antar kawasan maupun antar WPS.
Pendekatan ini pada intinya merupakan integrasi dari pendekatan sektoral, regional
dan makro ekonomi. Setiap WPS akan dikembangkan dengan mempertimbangkan potensi
dan keunggulannya, melalui pengembangan pusat-pusat pertumbuhan, industri manufaktur,
industri pangan, industri maritim, dan atau pariwisata antara lain dengan:
1. Pemenuhan pelayanan dasar bagi seluruh lapisan masyarakat serta mendukung kawasan
perbatasan, pulau-pulau terluar, daerah tertinggal dan, daerah-daerah yang kapasitas
pemerintahannya belum cukup memadai dalam memberikan pelayanan publik terkait
infrastruktur PUPR;
2. Mendorong pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi termasuk ekonomi maritim
dan peningkatan pemanfaatan potensi ekonomi dan sumber daya sebagai penggerak
utama pertumbuhan (engine of growth) dalam rangka percepatan dan perluasan
pengembangan ekonomi di masing-masing pulau dengan memanfaatkan potensi dan
keunggulan daerah melalui:
a. Pengembangan sentra ekonomi, pembangunan Kawasan Metropolitan baru di luar
Pulau Jawa – Bali sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang diarahkan menjadi
pusat investasi dan penggerak pertumbuhan ekonomi bagi wilayah sekitarnya guna
mempercepat pemerataan pembangunan di luar Jawa;
b. Pengembangan kemaritiman (kelautan) dengan memanfaatkan sumber daya kelautan
dan jasa maritim, yaitu peningkatan produksi perikanan, pengembangan energi dan
mineral kelautan, pengembangan kawasan wisata bahari, industri maritim dan
perkapalan;
R P I J M, 2016 - 2020 III - 15
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
c. Pengembangan kota otonom di luar Pulau Jawa – Bali khususnya di KTI yang
diarahkan sebagai pengendali (buffer) arus urbanisasi ke Pulau Jawa yang diarahkan
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi bagi wilayah sekitarnya serta menjadi
percontohan (best practices) perwujudan kota berkelanjutan;
d. Pembangunan kota baru publik yang mandiri dan terpadu di sekitar kota atau kawasan
perkotaan metropolitan di luar Pulau Jawa – Bali yang diperuntukkan bagi
masyarakat
berpenghasilan
menengah ke bawah
serta
diarahkan
sebagai
pengendali (buffer) urbanisasi di kota atau kawasan perkotaan metropolitan di luar
Pulau Jawa-Bali;
e. Peningkatkan keterkaitan pembangunan kota-desa, dengan memperkuat pusat-pusat
pertumbuhan perkotaan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW).
3. Mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan fokus pada
PKSN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan (dengan membangun
kota lintas batas yang diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup
signfikan sebagai halaman depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman);
serta membangun kawasan perkotaan dan perdesaan dengan mempertimbangkan
Rencana Tata Ruang Wilayah melalui pengembangan untuk pengentasan daerah
tertinggal.
4. Meningkatkan peran dan fungsi sekaligus perbaikan manajemen pembangunan,
pemberian bimbingan teknis dan penerapan SPM di 35 WPS untuk diarahkan sebagai
pusat kegiatan berskala global guna meningkatkan daya saing dan kontribusi ekonomi.
5. Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana dengan meningkatkan
kapasitas pengendali daya rusak air serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
rangka mengurangi indeks risiko bencana pada wilayah yang memiliki indeks risiko
bencana tinggi untuk mengurangi kerugian ekonomi akibat kejadian bencana di masa
mendatang.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 16
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Gambar 3.1. Wilayah Pengembangan Strategis
3.1.4. Arahan Rencana Pembangunan Daerah
3.1.4.1.
Strategi Kebijakan RPJMD Provinsi Aceh
Strategi pembangunan Aceh untuk periode lima tahun mendatang ditetapkan dengan
memadukan antara kekuatan dan peluang (S-O), kekuatan dan ancaman (S-T),
kelemahan dan peluang (W-O) dan kelemahan dan ancaman (W-T) diuraikan sebagai
berikut.
Misi 1 : Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui Implementasi dan penyelesaian
peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) untuk
menjaga perdamaian yang abadi.
Tujuan
1. Mewujudkan tata
Sasaran
1. Meningkatnya jumlah
Strategi
1. Percepatan
Arah Kebijakan
Menyelesaikan dan
kelola Pemerintahan
peraturan pelaksana
penyelesaian dan
menerapkan seluruh
Aceh yang amanah
UUPA yang harus
penerapan berbagai
peraturan pelaksana
melalui penyelesaian
diselesaikan 100 persen
peraturan pelaksana
UUPA
peraturan pelaksana
sampai tahun 2015 (6
UUPA secara
secara transparan dan
dan Implementasi
PP, 1 Perpres dan 21
transparan dan
akuntabel.
UUPA untuk
Qanun Aceh).
akuntabel.
menjaga perdamaian
yang abadi
2. Meningkatnya
implementasi UUPA
dalam percepatan
pembangunan dan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 17
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
menjaga keberlanjutan
perdamaian
3. Meningkatnya tata kelola
2. Pelaksanaan
Melaksanakan
pemerintahan yang good
tatakelola birokrasi
reformasi
governance dan clean
yang optimal dalam
birokrasi dan tatakelola
government (perolehan
pelayanan publik
Pemerintahan yang
dari WDP menjadi WTP,
melalui pelayanan
Baik dan Bersih
akuntabilitas, LAKIP
terpadu yang didukung
Pemerintah Aceh dari
teknologi.
C++ menjadi B, indeks
kepuasan masyarakat).
4. Meningkatnya pelayanan
publik yang transparan
(lama waktu perizinan
3. Penempatan pejabat
yang sesuai dengan
kopetensi dan
profesionalismenya.
4. Peningkatan kualitas
dari 7 hari menjadi 3 hari
sumberdaya aparatur
dan tersedianya akses
pemerintah.
informasi dokumen publik
(RPJPA, RTRWA,
RPJMA, RKPA, Statistik
Daerah, APBA, LKPJ,
LPPD) pada website
pemerintah).
5. Meningkatnya peran
5. Peningkatan
Menyediakan ruang
serta masyarakat dalam
partisipasi masyarakat
dialog publik yang
pembangunan Aceh
Dalam
bebas dan demokratis.
(meningkatnya
pembangunan.
proses
persentase partisipasi
masyarakat dalam
penyusunan rencana
pembangunan,
pengawasan dan
pelaksanaan)dan
meningkatnya
persentase usulan
masyarakat yang
diakomodir dalam
dokumen anggaran).
6. Meningkatnya
6. Pembangunan
Melaksanakan
pemahaman masyarakat
kepercayaan (trust
sosialisasi tentang
tentang keberlanjutan
building ) kepada
Keberlanjutan
perdamaian.
berbagai stakeholder
Perdamaian kepada
7. Meningkatnya
dalam rangka
masyarakat serta
pemberdayaan
keberlanjutan
mendorong
masyarakat untuk
perdamaian (peace
penuntasan kegiatan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 18
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
menjaga keberlanjutan
sustainability ) yang
perdamaian.
sesuai dengan prinsip-
reintegrasi
prinsip pencegahan
dan resolusi konflik
serta penuntasan
proses reintegrasi.
Misi 2 : Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan Nilai-Nilai Dinul Islam di semua sektor kehidupan
masyarakat
Tujuan
1. Mewujudkan nilai-
Sasaran
Strategi
1. Meningkatnya
1. Peningkatan
Arah Kebijakan
Melaksanakan
nilai budaya Aceh
penyelenggaraan
pemahaman dan
sosialisasi tentang
dan nilainilai Dinul
kehidupan masyarakat
penghayatan
pemahaman dan
Islam di semua
yang sesuai dengan
masyarakat terhadap
penghayatan terhadap
sector kehidupan.
nilai-nilai budaya Aceh
sejarah Aceh sebagai
nilai budaya dan
yang sejalan dengan
nilai budaya dalam
sejarah Aceh.
nilai-nilai Dinul Islam.
tatanan kehidupan.
2. Meningkatnya
2. Peningkatan
Memperbaiki kurikulum
pemahaman,
pemahaman,
pendidikan, pelatihan
penghayatan,
penghayatan,
dan sosialisasi kepada
pengamalan dan
pengamalan dan
masyarakat dan
ketaatan masyarakat
ketaatan masyarakat
aparatur pemerintah
serta aparatur
serta aparatur
tentang penerapan
pemerintah terhadap
pemerintah terhadap
dinul Islam.
pelaksanaan
pelaksanaan nilai-nilai
nilai-nilai
Dinul Islam.
3. Meningkatnya peran
Dinul Islam.
3. Peningkatan peran
Melibatkan ulama
ulama terhadap
ulama dalam setiap
dalam setiap
penetapan kebijakan
pengambilan kebijakan
pengambilan kebijakan
penyelenggaraan
dalam
dalam enyelenggaraan
pemerintahan untuk
penyelenggaraan
pemerintahan.
pengefektifan
pemerintahan.
penerapan nilai-nilai
Dinul Islam dan
mengangkat kembali
budaya-budayaAceh
yang Islami.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 19
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Misi 3 : Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumber daya manusia
Tujuan
1. Mewujudkan struktur
Sasaran
1. Meningkatnya struktur
Strategi
1. Pengembangan
Arah Kebijakan
Meningkatkan produksi
ekonomi dan Kualitas
perekonomian yang
agroindustri dan
dan nilai tambah
Sumber Daya
mantap berlandaskan
kepariwisataan
produk pertanian,
Manusia yang
keunggulan kompetitif
berdasarkan potensi
mengembangkan
handal.
wilayah pada sektor
wilayah.
agro industri,
pertanian, industri,
perdagangan dan
perdagangan dan
pariwisata.
pariwisata.
2. Meningkatnya sentrasentra agribisnis dalam
penyediaan produkproduk pertanian yang
cukup, bermutu dan
aman konsumsi.
3. Meningkatnya
pengembangan sektor
pertanian berbasis
komoditi unggulan
sesuai dengan
sumberdaya alam dan
agro ekosistem
wilayah.
4. Meningkatnya
2. Peningkatan
Mendorong
pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi
berkembangnya
Aceh tanpa migas dari
Aceh, PAD dan
investasi swasta dan
5,89 persen menjadi
pendapatan perkapita
BUMA serta
7,3- 8 persen (ADHK).
masyarakat.
menyelesaikan
5. Meningkatnya
infrastruktur pendukung
pertumbuhan ekonomi
ekonomi untuk daerah
daerah terpencil dan
terpencil dan pesisir.
pesisir.
6. Meningkatnya
pendapatan asli daerah
(PAD) dari 900 milyar
menjadi 1,5 Triliun.
7. Meningkatnya
pendapatan
perkapitamasyarakat
non migas (ADHK) dari
6,7 juta menjadi 8,5
juta.
8. Menurunnya angka
3. Pengembangan dan
Menyediakan lapangan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 20
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
pengangguran terbuka
peningkatan keahlian
kerja dan kesempatan
Aceh dari 7,43 persen
tenaga kerja lokal yang
berusaha serta
menjadi 5 persen;
kompetitif untuk
meningkatkan kualitas
menurunkan angka
tenaga kerja.
9. Menurunnya angka
kemiskinan Aceh dari
pengangguran terbuka
19,57 persen menjadi
dan kemiskinan.
9,50 persen.`
10. Meningkatnya
4. Peningkatan kualitas
Mendorong
profesionalisme
SDM yangvmendukung
pengembangan sektor
Badan Usaha Milik
profesionalisme peran
usaha produktif dan
Aceh (BUMA).
Badan Usaha Milik
penyertaan modal serta
Pemerintah Aceh
meningkatkan
(BUMA) untuk
profesionalisme
mempercepat
pengelolaan BUMA.
pertumbuhan ekonomi
Aceh.
11.Meningkatnya
5. Peningkatan
Meningkatkan promosi
investasi asing dari
pertumbuhan investasi
investasi dan memberi
USD 2,3 M menjadi
asing dan dalam negeri
kemudahan investasi
USD 10 M.
serta peran lembaga
serta meningkatkan
otoritas investasi.
peran lembaga
12.Meningkatnya
investasi dalam negeri
otoritas investasi.
dari Rp 6,3 T menjadi
Rp 30 T.
13.Meningkatnya peran
dan fungsi lembaga
otoritas investasi
dalam engembangkan
usaha penjamin hasil
produksi pertanian dan
perikanan.
14. Meningkatnya
6. Pemberdayaan
Menyediakan akses
keberdayaan dan
ekonomi lokal
modal
kemandirian ekonomi
masyarakat
dan pasar bagi usaha
masyarakat lokal.
dengan penyediaan
mikro
fasilitas usaha mikro
dan menengah.
dan menengah.
15. Tercapainya tujuan
7. Pencapaian tujuan
Meningkatkan kualitas
pembangunan
pembangunan
dan distribusi guru,
milenium (MDGs)
milenium (MDGs)
penyediaan sarana dan
bidang pendidikan
bidang pendidikan
prasarana pendidikan
pada tahun 2015.
pada tahun 2015.
yang berkualitas secara
proporsional serta
menerapkan bebas
R P I J M, 2016 - 2020 III - 21
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
biaya pendidikan wajib
belajar 12 tahun
16. Meningkatnya kualitas
8. Peningkatan kualitas
Menyediakan sarana
pendidikan dasar,
pendidikan berbasis
dan prasarana
pendidikan
keahlian dan
pendidikan yang
menengah,
kebutuhan pasar
berkualitas.
pendidikan dayah,
tenaga kerja.
pendidikan vokasional
dan pendidikan tinggi
dalam memenuhi
kebutuhan
ketenagakerjaan.
17. Tercapainya tujuan
9. Pencapaian tujuan
Meningkatkan kualitas
pembangunan
pembangunan
dan kuantitas tenaga
milenium (MDGs)
milenium (MDGs)
medis dan paramedis
bidang kesehatan
bidang Kesehatan
yang didukung sarana
pada tahun 2015.
pada tahun 2015
prasarana kesehatan
18. Meningkatnya mutu
10. Peningkatan
pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan
melalui pemenuhan
yang profesional dan
kebutuhan
pelayanan kesehatan
sumberdaya
gratis bagi
kesehatan dengan
masyarakat miskin.
yang sesuai standar.
menjaga
keseimbangan antar
wilayah.
19. Meningkatnya
penyediaan pelayanan
medik spesialistik dan
kesehatan jiwa serta
tersedianya obat
esensial di sarana
pelayanan dasar dan
rujukan.
20. Terjaminnya
pelayanan kesehatan
gratis bagi masyarakat
miskin Aceh dengan
jaminan kesehatan
berbasis asuransi
social atau Jaminan
Kesehatan
masyarakat Aceh
(JKMA).
R P I J M, 2016 - 2020 III - 22
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
21. Menurunnya angka
11. Penurunan angka
Melakukan pencegahan
kesakitan dan
kesakitan dan
(preventif ) dan
kematian akibat
kematian akibat
pengobatan
penyakit menular dan
penyakit menular dan
(kuratif) terhadap
tidak menular.
tidak menular.
penyakit
menular dan tidak
menular serta
sosialisasi PHBS yang
didukung tenaga
penyuluh
kesehatan yang
memadai dan
berkualitas.
Misi 4 : Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan berkelanjutan
Tujuan
1. Mewujudkan
Sasaran
1. Meningkatnya
Strategi
1. Peningkatan
Arah Kebijakan
Meningkatkan dan
pembangunan Aceh
pembangunan yang
pembangunan
mengoptimalkan
yang proporsional,
terintegras dengan
yangterintegrasi dan
pembangunan
terintegrasi dan
berbagai sektor
berkelanjutan.
infrastruktur yang
berkelanjutan
pembangunan secara
terintegrasi dan
berkelanjutan.
berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan
daerah.
2. Meningkatnya
7. Pemeliharaan dan
Memelihara dan
keselarasan dan
peningkatan
meningkatkan
keserasian program
infrastruktur(jalan,
pembangunan
pembangunan Aceh
irigasi, pelabuhan)
infrastruktur jalan,
antara RKPA, RPJMA,
terutama di daerah
irigasi untuk
RPJPA, RTRWA dan
tertinggal, daerah
mendukung
dokumen lainnya;
terdepan, daerah
pertumbuhan ekonomi
terluar dan pasca
antar wilayah.
3. Meningkatnya
pembangunan
konflik.
infrastruktur antara
wilayah dan daerah
yang seimbang dan
proporsional sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat dan
potensi daerah;
4. Meningkatnya kondisi
mantap jalan provinsi
dari 80 persen menjadi
R P I J M, 2016 - 2020 III - 23
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
100 persen;
5. Berkurangnya panjang
jalan provinsi yang
belum tembus dari 70
km menjadi 0 km;
6. Meningkatnya indeks
areal terairi dari 56,07
persen
menjadi
75
persen.
8. Meningkatnya
9. Peningkatan kapasitas
Meningkatkan
kapasitas adaptasi dan
kelembagaan dan
sosialisasi tentang
mitigasi masyarakat
kesadaran masyarakat
adaptasi dan mitigasi
terhadap bencana dan
dalam pelestarian
bencana serta
pengelolaan lingkungan
lingkungan.
pengelolaan
lingkungan.
yang berkualitas.
Misi 5 : Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan SDA
Tujuan
1. Mewujudkan
Sasaran
1. Meningkatnya
Strategi
Arah Kebijakan
1. Peningkatan produksi,
Meningkatkan produksi,
peningkatan nilai
ketahanan dan
produktivitas
produktifitas, distribusi
tambah produksi
kemandirian pangan
dan kontinyuitas
pangan serta
masyarakat dan
Aceh.
produk pertanian,
pemanfaatan
kehutanan, kelautan
teknologi untuk
daerah rawan
dan perikanan
meningkatkan nilai
pangan(kecamatan)
unggulan untuk
tambah produk
dari 52,99 persen
mendukung ketahanan
pertanian.
menjadi 20 persen.
pangan dan nilai
optimalisasi
pemanfaatan SDA
2. Menurunnya jumlah
3. Meningkatnya
produktivitas dan
tambah produk
berbasis pangsa pasar.
nilaitambah pertanian,
perkebunan,
peternakan, perikanan,
dan kehutanan
4. Meningkatnya luasan
2. Peningkatan
Mengidentifikasi dan
areal pertanian yang
pendapatan
memanfaatkan lahan
baru.
masyarakat melalui
terlantar untuk
intensifikasi dan
mengembangkan
ekstensifikasi areal
kawasan pertanian
pertanian.
berbasis komoditi
unggulan daerah.
5. Terciptanya pusat
3. Pembangunan pusat
Menyediakan sarana
pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi
dan prasarana
(growth pole and
sebagai daya saing
pendukung dan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 24
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
growth center ) sebagai
wilayah.
kelembagaan serta
daya saing wilayah.
SDM profesional untuk
pembangunan pusat
pertumbuhan ekonomi.
6. Meningkatnya
4. Peningkatan
Melaksanakan
kapasitas kelembagaan
pemahaman
pelatihan dan
dan kesadaran
masyarakat terhadap
sosialisasi tentang
masyarakat dalam
bencana dan
kelestarian lingkungan.
pelestarian lingkungan.
kelestarian lingkungan.
7. Meningkatnya produk
5. Peningkatan produk
Meningkatkan
unggulan lokal yang
unggulan local
keterampilan pelaku
kreatif, inovatif, serta
masyarakat yang dapat
ekonomi masyarakat
memiliki nilai kekhasan.
bersaing di pasar lokal
dan dukungan terhadap
dan internasional.
perm
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Bab 3
ARAHAN KEBIJAKAN DAN
RENCANA STRATEGIS
INFRASTRUKTUR
BIDANG CIPTA KARYA
3.1.
Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Optimalisasi
perencanaan,
pemrograman,
penganggaran,
dan
pengendalian
merupakan upaya pencapaian target RPJMN 2015-2019 bidang Cipta Karya 100%-0%100%, yang tercantum dalam rancangan RPJMN 2015-2019 yaitu target 100% akses air
minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak.
Saat ini capaian akses air minum baru mencapai 67%, akses sanitasi layak 60%, dan
menyisakan 12% kawasan permukiman kumuh, maka target rata-rata capaian diperkirakan
6% sampai 7% per tahun bidang air minum dan sanitasi. Untuk itu perlu adanya penguatan
peran Satker Randal guna mengawal perencanaan, koordinasi dan fasilitasi keterpaduan
program, menggali potensi sumber pendanaan, membangun image yang baik dengan
publikasi, membantu administrasi keuangan dan pegelolaan aset terbangun dalam bidang
Cipta Karya.
Kemampuan pembiayaan pembangunan bidang permukiman oleh Pemerintah
Daerah semakin meningkat, dimana peluangnya harus dibarengi dengan sinkronisasi
perencanaan program antara RPJMD dengan Renstra Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR). Dalam hal ini pemerintah daerah tetap berupaya melakukan sinkronisasi
sesuai amanat UU No. 23/2014 tentang Pemerintah Daerah, bahwa urusan pekerjaan umum
dan penataan ruang menjadi urusan wajib yang dilaksanakan bersama.
Strategi pendanaan bidang Cipta Karya harus sinkron, sinergi dan terpadu dengan
RPJMD, RPJMN, dan Renstra PUPR, sesuai dengan Visi Indonesia saat ini yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia melalui lingkungan
permukiman yang sehat dan produktif.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 1
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Beberapa pendekatan yang dilakukan Ditjen Cipta Karya dalam mengusung Gerakan
100-0-100, yaitu membangun sistem infrastruktur, memfasilitasi Pemerintah Daerah serta
pemberdayaan masyarakat.
Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan Ditjen Cipta Karya diarahkan
meliputi kegiatan utama berupa Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas), dan
kegiatan pembangunan (Bang).
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
Rakyat,
tugas
Ditjen
Cipta
Karya
adalah
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan
kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan
air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta
persampahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.1.1.1.
Kebijakan dan Strategi Pembangunan dan Pengembangan Permukiman
Kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan permukiman meliputi
kebijakan umum terkait pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Tur-Bin- Was) yang
berlaku untuk semua tipologi permukiman serta kebijakan khusus meliputi pelaksanaan
pembanguanan pada tipologi permukiman perkotaan, perdesaan dan kawasan permukiman
khusus, meliputi :
a. Penyusunan dan penyiapan landasan penyelenggaraan kawasan permukiman.
Strategi pelaksanaan kebijakan ini adalah: Menyiapkan peraturan perundang-undangan
(PP, Peraturan Menteri, dan lain sebagainya) dan Pedoman Pembangunan dan
Pengembangan Permukiman (NSPK) sebagai landasan penyelenggaraan kawasan
permukiman.
b. Peningkatan kapasitas kelembagaan untuk penanganan permukiman.
Strategi pelaksanaan kebijakan ini adalah: Melakukan peningkatan dan penguatan
kelembagaan dan SDM penyelenggara dan pengelola permukiman (pemerintah,
lembaga masyarakat, dan masyarakat/individu) melalui pelatihan, pendampingan,
bimbingan/bantuan teknis.
c. Pengelolaan sistem informasi nasional yang terintegrasi dengan sistem informasi daerah.
Strategi pelaksanaan kebijakan ini adalah: Membangun dan mengelola sistem informasi
nasional yang terintegrasi dengan sistem informasi daerah dan dimutakhirkan secara
berkala.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 2
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
d. Pengawasan secara berkala penyelenggaraan kawasan permukiman di pusat dan
daerah.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan ini adalah melakukan pengendalian perencanaan
melalui
monitoring
perencanaan
dan
pemrograman;
melakukan
pengawasan
(pemantauan, evaluasi, pelaporan) pembangunan untuk menjamin tercapainya target
RPJMN; dan memfasilitasi daerah dalam melaksanakan pengendalian pemanfaatan hasil
pembangunan.
3.1.1.2.
Kebijakan dan Strategi Implementasi Pembangunan dan Pengembangan
Permukiman Perkotaan
a. Penanganan permukiman kumuh perkotaan terkait dengan upaya penurunan kumuh
perkotaan menjadi 0% melalui upaya peningkatan kualitas lingkungan dan pelayanan
prasarana dan sarana dasar permukiman dengan pendekatan kegiatan fisik maupun
non-fisik.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan ini melalui penanganan komprehensif terhadap
30 kabupaten/kota prioritas kementerian sebagai best practice penanganan permukiman
kumuh yang diharapkan menjadi model penanganan komprehensif yang dapat direplikasi
dan diterapkan di kota-kota lainnya; dan penanganan permukiman kumuh terhadap
kabupaten/kota lainnya dengan tujuan pemenuhan standar pelayanan perkotaan
disesuaikan dengan kebutuhan yang diajukan oleh kabupaten/kota.
b. Pengembangan permukiman baru dan perkotaan layak huni terkait dengan upaya
pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan Inkubasi Kota Baru.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan ini melalui pemenuhan SPP bagi kawasan
permukiman perkotaan yang mengacu pada rencana kawasan permukiman; dan
perintisan/inkubasi Kota Baru sebagai best practice kota publik berkelanjutan, meliputi
kegiatan pemenuhan SPP, penerapan pendekatan Kota Hijau, dan penerapan Kota
Cerdas Berdaya Saing.
3.1.1.3.
Kebijakan dan Strategi Implementasi Pembangunan dan Pengembangan
Permukiman Perdesaan
a. Percepatan
peningkatan
pelayanan
sarana
dan
prasarana
dasar
permukiman
perdesaan.
Strategi dalam mengimplementasikan kebijakan ini adalah menyediakan sarana dan
prasarana permukiman sesuai dengan SPM Perdesaan.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 3
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Sarana dan prasarana dasar permukiman ini meliputi penyediaan air minum,
pembangunan jalan lingkungan dan drainase lingkungan, penyediaan pelayanan
pengeolaan persampahan serta peningkatan akses sanitasi yang layak bagi masyarakat
di kawasan perdesaan. Penyediaan ini dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan
masyarakat dan dilakukan berdasarkan rencana aksi yang telah disusun sebelumnya.
b. Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang berkualitas yang
mendukung peningkatan produktivitas kawasan perdesaan.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan ini melalui penyediaan sarana, prasarana dan
fasilitas umum permukiman yang memenuhi SPM, baik melalui pengembangan dan
pembangunan kawasan transmigrasi maupun kawasan non-transmigrasi; Menyediakan
sarana dan prasarana pendukung kegiatan produksi di kawasan perdesaan sesuai
dengan komoditas unggulannya. Sarana dan prasarana pendukung kegiatan produksi ini
antara lain berupa terminal agro, pasar agro untuk kawasan agropolitan, atau dermaga,
tambatan perahu dan tempat pelelangan ikan (TPI) pada kawasan permukiman
pesisir/minapolitan; Menyediakan sarana dan prasarana pendukung peningkatan
konektivitas kegiatan antar desa maupun antar desa-kota. Sarana dan prasarana ini
antara lain berupa jalan usaha tani dan jalan poros desa.
3.1.1.4.
Kebijakan dan Strategi Pembinaan Penataan Bangunan
Kebijakan utama dalam bidang penataan bangunan dan lingkungan ialah
“Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan yang Andal dan Berkelanjutan”.
Kebijakan utama tersebut dapat ditempuh melalui beberapa strategi dan strategi operasional
sebagai berikut:
a. Memberikan dukungan pembangunan sistem penataan bangunan dan lingkungan dalam
mewujudkan kawasan perkotaan yang berkelanjutan
Strategi kebijakan ini dilakukan dengan :
Mendorong penyusunan Rencana Tata Bangunan dam Lingkungan (RTBL) untuk
mensinergiskan kepentingan berbagai sektor dalam penataan kawasan;
Mendukung kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan melalui revitalisasi
kawasan tematik perkotaan;
Meningkatkan aspek kualitas perencanaan terkait Penataan Bangunan dan
Lingkungan;
Mendukung penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan yang tertib,
andal serta ramah lingkungan.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 4
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
b. Melakukan fasilitasi kepada daerah dalam penguatan kelembagaan, keuangan, dan
kemitraan termasuk pembinaan teknis, dengan strategi :
Meningkatkan pendampingan penyusunan Peraturan Daerah tentang Bangunan
Gedung oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daerah;
Meningkatkan pendampingan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL) oleh Pemerintah kepada Penyelenggara (Pemerintah Daerah, Swasta, atau
Masyarakat);
Meningkatkan pendampingan penyusunan Peraturan Walikota/Bupati tentang Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) oleh Pemerintah kepada
Pemerintah Daerah;
Memberikan pendampingan untuk implementasi peraturan Daerah Bangunan
Gedung terutama untuk pendataan bangunan gedung, penyusunan Harga Satuan
Bangunan Gedung;
Mendorong kapasitas dan kompetensi aparatur Pemerintah, Pemerintah Daerah;
Memperkuat peran dan fungsi Dinas/Instansi Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/ Kota di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan;
Mendorong pembentukan dan peningkatan kelembagaan bidang Penataan
Bangunan dan Lingkungan;
Memberdayakan aparatur Pemerintah dan Pemerintah Daerah terkait hak, kewajiban,
dan peran dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan;
Memberdayakan aparatur Pemerintah dan Pemerintah Daerah terkait hak, kewajiban,
dan peran dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan;
Meningkatkan pemberdayaan dalam pengelolaan Rumah Negara.
c. Memberikan
dukungan
penataan
bangunan
dan
lingkungan
melalui
kegiatan
pemberdayaan masyarakat, dengan strategi :
Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam bidang Penataan
Bangunan dan Lingkungan;
Mendorong kerjasama bidang Penataan Bangunan dengan masyarakat dan pelaku
peduli lingkungan;
Membentuk jejaring dan wadah komunikasi antara pemerintah, masyarakat, swasta,
dan ahli profesi secara nasional dan profesional;
Membentuk kontribusi signifikan dalam kegiatan penyebarluasan informasi dan
sosialisasi program Penataan Bangunan dan Lingkungan serta revitalisasi;
Membangun jaringan informasi yang mandiri dalam mendukung pembangunan
bidang Keciptakaryaan;
R P I J M, 2016 - 2020 III - 5
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Memberikan layanan atas informasi/produk lainnya yang diperlukan perencana,
pelaksana, pengusaha, asosiasi profesi, pemerintah, masyarakat maupun kalangan
akademis terkait bidang Keciptakaryaan.
Membuat contoh Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam rangka menonton film revolusi
mental sesuai arahan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia.
3.1.1.5.
Kebijakan dan Strategi Sistem Penyediaan Air Minum
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/PRT/M/2013 tentang
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM), maka
kebijakan dan strategi pengembangan air minum adalah:
a. Peningkatan akses aman air minum bagi seluruh masyarakat di perkotaan dan
perdesaan melalui jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi, dengan
strategi :
Mengembangkan SPAM dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan minimal
untuk memperluas jangkauan pelayanan air minum terutama untuk masyarakat
berpenghasilan rendah.
Mengembangkan SPAM dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi.
Meningkatkan dan memperluas akses air minum yang aman melalui SPAM bukan
jaringan perpipaan terlindungi dan berkelanjutan.
Meningkatkan kualitas air minum yang memenuhi persyaratan baku mutu yang
berlaku.
Menurunkan tingkat kehilangan air.
Mengembangkan sistem informasi dan pendataan dalam rangka pemantauan dan
evaluasi kinerja pelayanan air minum.
b. Peningkatan kemampuan pendanaan operator dan pengembangan alternatif sumber
pembiayaan dengan strategi :
Meningkatkan kemampuan finansial internal Penyelenggara SPAM.
Meningkatkan komitmen Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pendanaan
pengembangan SPAM.
Mengembangkan pola pembiayaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Meningkatkan pendanaan melalui perolehan dana non-pemerintah, seperti pinjaman
dan hibah dalam dan luar negeri, pinjaman perbankan, pinjaman non-perbankan, dan
obligasi perusahaan.
Meningkatkan sinergitas antara BUMN-BUMD dalam percepatan pengembangan
SPAM.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 6
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
c. Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pengembangan SPAM dengan
strategi :
Memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat pusat dan daerah
dalam pengembangan SPAM.
Memperkuat peran dan fungsi dinas/instansi di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
dalam pengembangan SPAM.
Mendorong komitmen Pemda untuk lebih memprioritaskan Pengembangan SPAM.
Menerapkan prinsip Good Corporate Governance untuk Penyelenggara/operator
SPAM.
Mengembangkan kapasitas SDM dengan pola Center of Excellent.
Mengembangkan manajemen aset SPAM dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pengelolaan.
Mengembangkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan SPAM Regional.
d. Pengembangan dan penerapan NSPK di pusat dan di daerah.
Melengkapi produk peraturan perundangan dalam penyelenggaraan pengembangan
SPAM.
Menerapkan NSPK yang telah tersedia.
Menyelenggarakan pengembangan SPAM sesuai dengan kaidah teknis.
e. Peningkatan penyediaan air baku untuk air minum secara berkelanjutan.
Meningkatkan konservasi wilayah sungai dan perlindungan sumber air baku.
Meningkatkan upaya penyediaan air baku untuk air minum.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya air melalui
pendekatan berbasis wilayah sungai.
f.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air baku melalui sistem regional.
Peningkatan peran dan kemitraan badan usaha dan masyarakat.
Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan
SPAM.
Menciptakan iklim yang kondusif untuk investasi badan usaha dan koperasi.
Pengembangan inovasi teknologi SPAM
Mendorong penelitian untuk menciptakan teknologi bidang air minum.
Memasarkan hasil inovasi teknologi.
Menerapkan teknologi tepat guna dalam pengembangan SPAM pada daerah dengan
keterbatasan kualitas air baku.
Menyusun rencana implementasi prinsip pembangunan berkelanjutan dalam
pengelolaan SPAM.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 7
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
3.1.1.6.
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
a. Pengembangan sistem pengelolaan air limbah sistem setempat dan terpusat
Strategi dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah sistem setempat dan
terpusat adalah sebagai berikut:
Pembangunan infrastruktur air limbah sistem setempat melalui hibah dan DAK
sanitasi;
Penerapan kriteria infrastruktur air limbah layak dalam pengajuan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB);
Pembangunan dan rehabilitasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) terintegrasi
dengan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT);
Pembangunan infrastruktur air limbah sistem terpusat skala komunal, kawasan dan
kota melalui dana APBN.
Peningkatan kapasitas dan skala penanganan sistem pengelolaan air limbah skala
komunal dan kawasan;
Peningkatan teknologi pada sistem pengelolaan air limbah terpusat.
b. Peningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam pembangunan air
limbah permukiman.
Arah kebijakan ini adalah untuk meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha/
swasta dalam pembangunan air limbah permukiman yang diterapkan melalui strategi
sebagai berikut:
Peningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air limbah
permukiman melalui pemicuan;
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur air limbah berbasis masyarakat;
Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha/swasta dalam pengelolaan air limbah
permukiman.
c. Pengembangan peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah
permukiman.
Arah kebijakan ini adalah untuk melengkapi perangkat peraturan perundangan terkait
penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman. Strategi dalam pengembangan
perangkat peraturan perundangan, antara lain:
Penyusunan peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah
permukiman;
Penyebarluasan informasi peraturan perundangan terkait penyelenggaraan
pengelolaan air limbah permukiman;
Penerapan peraturan perundangan.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 8
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
d. Penguatan kelembagaan pengelolaan air limbah permukiman.
Kebijakan ini diarahkan untuk memperkuat fungsi regulator dan operator dalam
penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman. Strategi dalam penguatan
kelembagaan adalah sebagai berikut:
Fasilitasi pembentukan dan perkuatan kelembagaan pengelola air limbah
permukiman ditingkat masyarakat;
Mendorong pembentukan dan perkuatan institusi pengelola air limbah permukiman di
daerah;
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola air limbah
permukiman;
Peningkatkan koordinasi dan kerjasama antar lembaga;
Peningkatan kesadaran pemangku kepentingan terhadap pengelolaan air limbah
permukiman.
e. Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan pembangunan prasarana
dan sarana air limbah pemukiman.
Arah kebijakan ini adalah untuk meningkatkan alokasi dana pembangunan prasarana
dan sarana air limbah permukiman dalam rangka mempercepat pencapaian akses
universal air limbah. Strategi dalam peningkatan kapasitas pembiayaan, antara lain:
Mendorong berbagai alternatif sumber pembiayaan untuk penyelenggaraan air
limbah permukiman;
Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan sistem
air limbah perkotaan dengan proporsi pembagian yang disepakati bersama.
Peningkatan kemitraan dalam penyelenggaraan pembangunan air limbah
permukiman.
f.
Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya.
Arah kebijakan ini dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah yang harus diangkut
dan dibuang ke TPA dan memanfaatkan semaksimal mungkin material yang dapat di
daur ulang. Adapun strategi yang diterapkan dalam rangka pengurangan sampah dari
sumber adalah sebagai berikut:
Meningkatkan pemahaman masyarakat akan 3R (Reduce-ReuseRecycle);
Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan
3R;
Mendorong koordinasi lintas sektor terutama perindustrian dan perdagangan.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 9
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
g. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas pengelolaan.
Arah kebijakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air limbah dan
kualitas
pengelolaan
sehingga
dapat
mecapai
target
akses
universal
bidang
persampahan. Adapun strategi yang diterapkan untuk meningkatkan cakupan pelayan
serta kualitas pengelolaan persampahan yaitu:
Meningkatkan pemanfaatan prasarana dan sarana persampahan;
Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan;
Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan;
Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA ke arah sanitary landfill;
Mengembangkan Pengelolaan TPA Regional;
Menerapkan teknologi penanganan persampahan tepat guna dan berwawasan
lingkungan.
h. Peningkatan peran aktif masyarakat sebagai mitra pengelolaan.
Arah kebijakan peningkatan peran aktif masyarakat dimaksudkan untuk menggalang
potensi dari masyarakat agar dapat berpartisipasi secara langsung dalam pembangunan
sektor persampahan.
Adapun strategi yang diterapkan dalam rangka meningkatkan peran aktif masyarakat
yaitu :
Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini melalui
pendidikan bagi anak usia sekolah;
Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada
masyarakat umum;
Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam
pengelolaan sampah;
i.
Mendorong pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan.
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka strategi yang ditetapkan adalah sebagai
berikut:
Meningkatkan status dan kapasitas institusi pengelola;
Meningkatkan kinerja institusi pengelola persampahan;
Memisahkan fungsi / unit regulator dan operator;
Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain;
Meningkatkan kualitas SDM;
Mendorong pengelolaan kolektif atas penyelenggaraan persampahan kala regional.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 10
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
j.
Pengembangan alternatif sumber pembiayaan.
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi yang ditetapkan yaitu:
Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta
Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan.
k. Peningkatan
keterpaduan
penanganan
pengendalian
genangan
berdasarkan
keseimbangan tata air
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi yang ditetapkan yaitu:
Mendorong rencana induk sistem drainase yang terpadu antara sistem drainase
lingkungan dengan sistem drainase utama serta pengaturan dan pengelolaan sungai;
Mengembangkan sistem drainase yang berwawasan lingkungan yang mendukung
upaya konservasi air;
l.
Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dalam pengelolaan drainase
Pemanfaatan sistem yang ada, peningkatan/pemeliharaan, pengembangan dan
pembangunan baru.
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi yang ditetapkan yaitu:
Pengembangan kapasitas operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana sistem
drainase yang terbangun;
Penyiapan prioritas optimalisasi drainase lingkungan;
Pembangunan baru terutama di kawasan strategis perkotaan di kota metropolitan
dan besar.
m. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengelola prasarana dan sarana drainase dan
peran serta masyarakat
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi yang ditetapkan yaitu:
Mendorong pembentukan institusi pengelola drainase;
Meningkatkan kinerja institusi pengelola;
Melakukan perkuatan kapasitas institusi pengelola;
Peningkatan kapasitas SDM Pemda.
n. Penguatan peraturan dan perundangan pengelolaan drainase lingkungan
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi yang ditetapkan yaitu:
Menyiapkan peraturan dan produk hukum (NSPK) untuk penanganan drainase;
Menyebarluaskan informasi terkait produk hokum (NSPK) pengelolaaan drainase
lingkungan;
Mendorong penerapan sanksi hokum untuk pengelolaan drainase lingkungan.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 11
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
o. Pengembangan alternatif sumber pembiayaan
Untuk operasionalisasi kebijakan tersebut maka beberapa strategi ditetapkan yaitu:
Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadappentingnya pengelolaan drainase
lingkungan;
Mendorong pengelolaan drainase lingkungan berbasis masyarakat.
3.1.2. Arahan Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN) memuat arahan Struktur dan Pola Ruang untuk mewujudkan permukiman yang
layak huni dan berkelanjutan, keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan,
keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan
memperhatikan sumber daya manusia serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan
dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Beberapa arahan strategis nasional bagi kabupaten Aceh Tamiang diantaranya adalah :
-
Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) pada kawasan perkotaan sesuai fungsi dan
potensinya sebagai simpul utama kegiatan, antara lain ekspor-impor, industri dan jasa
serta transportasi;
-
Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) pada kawasan perkotaan sesuai fungsi dan
potensinya sebagai simpul utama krgiatan, antara lain ekspor-impor, industri dan jasa
serta transportasi.
Jaringan jalan K3 Kabupaten Aceh Tamiang yang berfungsi sebagai penghubung antar
PKW dengan status jalan provinsi adalah Ruas Jalan Simpang Kompi – Babo – Batas
Aceh Timur sepanjang 43.90 Km;
-
Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) pada pusat perkotaan yang
berfungsi dan berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas, pintu gerbang
internasional, simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya serta
pusat pertumbuhan ekonomi.
Ruas jalan nasional di Kabupaten Aceh Tamiang yang berfungsi sebagai penghubung
antar PKN dan PKW serta pusat pertumbuhan ekonomi terdiri dari Jaringan jalan arteri
primer K1 dengan total ruas jalan 42,77 Km, meliputi ruas Jalan Batas Kota Langsa –
Karang Baru (jembatan Kota Kualasimpang) sepanjang 22,72 Km, ruas Jalan Batas
Karang Baru – Kota Kualasimpang sepanjang 2.65 Km dan ruas jalan batas Kota
Kualasimpang – Batas Provinsi Sumatera Utara sepanjang 17,40 Km.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 12
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
-
Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) berdasarkan kepentingan pertahanan dan
keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pendayagunaan sumber daya
alam dan teknologi serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Kawasan di Kabupaten Aceh Tamiang yang termasuk kedalam Kawasan Strategis
Nasional dari berdasarkan kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup yaitu
Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang meliputi Kecamatan Tamiang Hulu, Tenggulun
dan Bandar Pusaka.
3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) sebagai basis perencanaan keterpaduan
infrastruktur PUPR. Dimana WPS menstimuli pembangunan infrastruktur agar secara
bersamaan cluster industrinya tumbuh, perkotaan tumbuh didukung oleh pelabuhan sebagai
sarana transportasi hasil produksi dalam menembus daya saing yang lebih tinggi.
Masing-masing WPS terkoneksi antara infrastruktur dan dipadukan dengan
infrastruktur lainnya ke kawasan perkotaan, sehingga akan terlihat apakah infrastruktur
sudah mendukung kawasan-kawasan yang telah diarahkan sesuai tata ruang.
Renstra Kementerian PU-PR 2015-2019 telah ditetapkan 35 Wilayah Pengembangan
Strategis (WPS) sebagai arahan pengembangan wilayah dan basis perencanaan
keterpaduan infrastruktur PUPR melingkupi kawasan perkotaan, kawasan industri, dan
kawasan maritim berdasarkan pada tema atau potensi per pulau. Lokasi WPS tersebar di
seluruh Indonesia yaitu 6 WPS di Pulau Sumatera, 5 WPS di Kepulauan Bali-Nusa
Tenggara, 5 WPS di Pulau Sulawesi, 4 WPS di Pulau Kalimantan, 2 WPS di Kepulauan
Maluku, dan 4 WPS di Pulau Papua.
1) Pulau Sumatera. Tema besar pengembangan wilayah Pulau Sumatera adalah: Pintu
Gerbang Perdagangan Internasional; Industri Berbasis Komoditas Kelapa Sawit, Karet,
Timah, Bauksit, & Kaolin; Lumbung Energi Nasional, Termasuk Pengembangan Energi
Terbarukan Biomassa; Hilirisasi Komoditas Batu Bara; dan Percepatan Pembangunan
Ekonomi Berbasis Maritim (Kelautan).
2) Pulau Jawa. Tema besar pengembangan wilayah Pulau Jawa adalah: Sebagai Lumbung
pangan nasional; Sebagai salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia;
Sebagai Pendorong sektor industri dan jasa nasional; dan Percepatan pembangunan
ekonomi berbasis maritim (kelautan).
3) Pulau Papua. Tema besar pada Wilayah Pulau Papua adalah: Percepatan
Pengembangan Industri Komoditas Lokal Perkebunan, Peternakan, Kehutanan;
Percepatan
Pengembangan
Ekonomi
Kemaritiman;
Percepatan
Pengembangan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 13
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Kelembagaan Pemerintahan Daerah dan Masyarakat; Percepatan Pengembangan
Pariwisata Budaya dan Alam; Peningkatan Kawasan Konservasi dan Daya Dukung
Lingkungan; dan Pengembangan Kawasan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan Berbasis
Wilayah Kampung Masyarakat Adat.
4) Pulau Kalimantan. Tema besar pada pengembangan Wilayah Kalimantan adalah:
Mempertahankan fungsi Kalimantan sebagai paru-paru dunia; Salah satu lumbung
pangan nasional; Pengembangan industri berbasis komoditas kelapa sawit, dan karet;
dan Lumbung energi nasional dengan pengembangan hilirisasi komoditas batu bara,
bauksit, bijih besi, gas alam cair, pasir zirkon & pasir kuarsa.
5) Pulau Bali dan Nusa Tenggara. Tema Besar pada pengembangan Wilayah Bali adalah:
Sebagai lumbung pangan nasional; Sebagai salah satu pintu gerbang destinasi wisata
terbaik dunia; Sebagai pendorong sektor industri dan jasa nasional; dan Percepatan
pembangunan ekonomi berbasis maritim (kelautan). Sedangkan tema besar pada
pengembangan Wilayah Nusa Tenggara adalah: Pintu gerbang pariwisata ekologis;
Pengembangan industri perikanan, garam, dan rumput laut; Pengembangan industri
berbasis peternakan sapi dan perkebunan jagung; dan Pengembangan industri mangan,
dan tembaga.
6) Kepulauan Maluku. Tema besar pada pengembangan Wilayah Maluku adalah: Produsen
makanan laut dan lumbung ikan nasional; Pengembangan industri berbasis komoditas
perikanan; Pengembangan industri pengolahan berbasis nikel, dan tembaga; dan
Pariwisata bahari.
7) Pulau Sulawesi. Tema besar pada pengembangan Wilayah Sulawesi adalah:
Pengembangan industri berbasis rotan, aspal, nikel, bijih besi & gas bumi; Pintu gerbang
perdagangan internasional & kawasan timur; Lumbung pangan nasional dengan
pengembangan industri kakao, padi, dan jagung; Pengembangan industri berbasis
logistik; dan Percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim (kelautan) melalui
pengembangan industri perikanan & pariwisata bahari.
Pengembangan WPS tersebut berazaskan pada efisiensi yang berbasis daya
dukung, daya tampung dan fungsi lingkungan fisik terbangun, manfaat dalam skala ekonomi
(economic of scale) serta sinergitas dalam menyediakan infrastruktur transportasi untuk
konektivitas dalam lingkup nasional maupun internasional, mengurangi kesenjangan antara
pasokan dan kebutuhan energi terbarukan untuk tenaga listrik, pemenuhan kebutuhan
layanan dasar permukiman yang layak bagi masyarakat dan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 14
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, serta meningkatan keandalan dan
keberlanjutan layanan sumber daya air baik untuk pemenuhan air minum, sanitasi, dan
irigasi guna menunjang ketahanan air dan pangan dengan mempertimbangkan Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) pada setiap WPS.
Konsepsi pengembangan WPS diilustrasikan yaitu pembangunan infrastruktur
wilayah PUPR pada setiap WPS diarahkan untuk mempercepat pembangunan fisik di pusat
pusat pertumbuhan ekonomi kawasan sesuai dengan klusternya, terutama WPS di Luar
Jawa (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua) dengan memaksimalkan
keuntungan aglomerasi, menggali potensi dan keunggulan daerah dan peningkatan efisiensi
dalam penyediaan infrastruktur dalam kawasan, antar kawasan maupun antar WPS.
Pendekatan ini pada intinya merupakan integrasi dari pendekatan sektoral, regional
dan makro ekonomi. Setiap WPS akan dikembangkan dengan mempertimbangkan potensi
dan keunggulannya, melalui pengembangan pusat-pusat pertumbuhan, industri manufaktur,
industri pangan, industri maritim, dan atau pariwisata antara lain dengan:
1. Pemenuhan pelayanan dasar bagi seluruh lapisan masyarakat serta mendukung kawasan
perbatasan, pulau-pulau terluar, daerah tertinggal dan, daerah-daerah yang kapasitas
pemerintahannya belum cukup memadai dalam memberikan pelayanan publik terkait
infrastruktur PUPR;
2. Mendorong pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi termasuk ekonomi maritim
dan peningkatan pemanfaatan potensi ekonomi dan sumber daya sebagai penggerak
utama pertumbuhan (engine of growth) dalam rangka percepatan dan perluasan
pengembangan ekonomi di masing-masing pulau dengan memanfaatkan potensi dan
keunggulan daerah melalui:
a. Pengembangan sentra ekonomi, pembangunan Kawasan Metropolitan baru di luar
Pulau Jawa – Bali sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang diarahkan menjadi
pusat investasi dan penggerak pertumbuhan ekonomi bagi wilayah sekitarnya guna
mempercepat pemerataan pembangunan di luar Jawa;
b. Pengembangan kemaritiman (kelautan) dengan memanfaatkan sumber daya kelautan
dan jasa maritim, yaitu peningkatan produksi perikanan, pengembangan energi dan
mineral kelautan, pengembangan kawasan wisata bahari, industri maritim dan
perkapalan;
R P I J M, 2016 - 2020 III - 15
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
c. Pengembangan kota otonom di luar Pulau Jawa – Bali khususnya di KTI yang
diarahkan sebagai pengendali (buffer) arus urbanisasi ke Pulau Jawa yang diarahkan
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi bagi wilayah sekitarnya serta menjadi
percontohan (best practices) perwujudan kota berkelanjutan;
d. Pembangunan kota baru publik yang mandiri dan terpadu di sekitar kota atau kawasan
perkotaan metropolitan di luar Pulau Jawa – Bali yang diperuntukkan bagi
masyarakat
berpenghasilan
menengah ke bawah
serta
diarahkan
sebagai
pengendali (buffer) urbanisasi di kota atau kawasan perkotaan metropolitan di luar
Pulau Jawa-Bali;
e. Peningkatkan keterkaitan pembangunan kota-desa, dengan memperkuat pusat-pusat
pertumbuhan perkotaan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW).
3. Mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan fokus pada
PKSN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan (dengan membangun
kota lintas batas yang diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup
signfikan sebagai halaman depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman);
serta membangun kawasan perkotaan dan perdesaan dengan mempertimbangkan
Rencana Tata Ruang Wilayah melalui pengembangan untuk pengentasan daerah
tertinggal.
4. Meningkatkan peran dan fungsi sekaligus perbaikan manajemen pembangunan,
pemberian bimbingan teknis dan penerapan SPM di 35 WPS untuk diarahkan sebagai
pusat kegiatan berskala global guna meningkatkan daya saing dan kontribusi ekonomi.
5. Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana dengan meningkatkan
kapasitas pengendali daya rusak air serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
rangka mengurangi indeks risiko bencana pada wilayah yang memiliki indeks risiko
bencana tinggi untuk mengurangi kerugian ekonomi akibat kejadian bencana di masa
mendatang.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 16
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Gambar 3.1. Wilayah Pengembangan Strategis
3.1.4. Arahan Rencana Pembangunan Daerah
3.1.4.1.
Strategi Kebijakan RPJMD Provinsi Aceh
Strategi pembangunan Aceh untuk periode lima tahun mendatang ditetapkan dengan
memadukan antara kekuatan dan peluang (S-O), kekuatan dan ancaman (S-T),
kelemahan dan peluang (W-O) dan kelemahan dan ancaman (W-T) diuraikan sebagai
berikut.
Misi 1 : Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui Implementasi dan penyelesaian
peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) untuk
menjaga perdamaian yang abadi.
Tujuan
1. Mewujudkan tata
Sasaran
1. Meningkatnya jumlah
Strategi
1. Percepatan
Arah Kebijakan
Menyelesaikan dan
kelola Pemerintahan
peraturan pelaksana
penyelesaian dan
menerapkan seluruh
Aceh yang amanah
UUPA yang harus
penerapan berbagai
peraturan pelaksana
melalui penyelesaian
diselesaikan 100 persen
peraturan pelaksana
UUPA
peraturan pelaksana
sampai tahun 2015 (6
UUPA secara
secara transparan dan
dan Implementasi
PP, 1 Perpres dan 21
transparan dan
akuntabel.
UUPA untuk
Qanun Aceh).
akuntabel.
menjaga perdamaian
yang abadi
2. Meningkatnya
implementasi UUPA
dalam percepatan
pembangunan dan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 17
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
menjaga keberlanjutan
perdamaian
3. Meningkatnya tata kelola
2. Pelaksanaan
Melaksanakan
pemerintahan yang good
tatakelola birokrasi
reformasi
governance dan clean
yang optimal dalam
birokrasi dan tatakelola
government (perolehan
pelayanan publik
Pemerintahan yang
dari WDP menjadi WTP,
melalui pelayanan
Baik dan Bersih
akuntabilitas, LAKIP
terpadu yang didukung
Pemerintah Aceh dari
teknologi.
C++ menjadi B, indeks
kepuasan masyarakat).
4. Meningkatnya pelayanan
publik yang transparan
(lama waktu perizinan
3. Penempatan pejabat
yang sesuai dengan
kopetensi dan
profesionalismenya.
4. Peningkatan kualitas
dari 7 hari menjadi 3 hari
sumberdaya aparatur
dan tersedianya akses
pemerintah.
informasi dokumen publik
(RPJPA, RTRWA,
RPJMA, RKPA, Statistik
Daerah, APBA, LKPJ,
LPPD) pada website
pemerintah).
5. Meningkatnya peran
5. Peningkatan
Menyediakan ruang
serta masyarakat dalam
partisipasi masyarakat
dialog publik yang
pembangunan Aceh
Dalam
bebas dan demokratis.
(meningkatnya
pembangunan.
proses
persentase partisipasi
masyarakat dalam
penyusunan rencana
pembangunan,
pengawasan dan
pelaksanaan)dan
meningkatnya
persentase usulan
masyarakat yang
diakomodir dalam
dokumen anggaran).
6. Meningkatnya
6. Pembangunan
Melaksanakan
pemahaman masyarakat
kepercayaan (trust
sosialisasi tentang
tentang keberlanjutan
building ) kepada
Keberlanjutan
perdamaian.
berbagai stakeholder
Perdamaian kepada
7. Meningkatnya
dalam rangka
masyarakat serta
pemberdayaan
keberlanjutan
mendorong
masyarakat untuk
perdamaian (peace
penuntasan kegiatan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 18
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
menjaga keberlanjutan
sustainability ) yang
perdamaian.
sesuai dengan prinsip-
reintegrasi
prinsip pencegahan
dan resolusi konflik
serta penuntasan
proses reintegrasi.
Misi 2 : Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan Nilai-Nilai Dinul Islam di semua sektor kehidupan
masyarakat
Tujuan
1. Mewujudkan nilai-
Sasaran
Strategi
1. Meningkatnya
1. Peningkatan
Arah Kebijakan
Melaksanakan
nilai budaya Aceh
penyelenggaraan
pemahaman dan
sosialisasi tentang
dan nilainilai Dinul
kehidupan masyarakat
penghayatan
pemahaman dan
Islam di semua
yang sesuai dengan
masyarakat terhadap
penghayatan terhadap
sector kehidupan.
nilai-nilai budaya Aceh
sejarah Aceh sebagai
nilai budaya dan
yang sejalan dengan
nilai budaya dalam
sejarah Aceh.
nilai-nilai Dinul Islam.
tatanan kehidupan.
2. Meningkatnya
2. Peningkatan
Memperbaiki kurikulum
pemahaman,
pemahaman,
pendidikan, pelatihan
penghayatan,
penghayatan,
dan sosialisasi kepada
pengamalan dan
pengamalan dan
masyarakat dan
ketaatan masyarakat
ketaatan masyarakat
aparatur pemerintah
serta aparatur
serta aparatur
tentang penerapan
pemerintah terhadap
pemerintah terhadap
dinul Islam.
pelaksanaan
pelaksanaan nilai-nilai
nilai-nilai
Dinul Islam.
3. Meningkatnya peran
Dinul Islam.
3. Peningkatan peran
Melibatkan ulama
ulama terhadap
ulama dalam setiap
dalam setiap
penetapan kebijakan
pengambilan kebijakan
pengambilan kebijakan
penyelenggaraan
dalam
dalam enyelenggaraan
pemerintahan untuk
penyelenggaraan
pemerintahan.
pengefektifan
pemerintahan.
penerapan nilai-nilai
Dinul Islam dan
mengangkat kembali
budaya-budayaAceh
yang Islami.
R P I J M, 2016 - 2020 III - 19
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
Misi 3 : Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumber daya manusia
Tujuan
1. Mewujudkan struktur
Sasaran
1. Meningkatnya struktur
Strategi
1. Pengembangan
Arah Kebijakan
Meningkatkan produksi
ekonomi dan Kualitas
perekonomian yang
agroindustri dan
dan nilai tambah
Sumber Daya
mantap berlandaskan
kepariwisataan
produk pertanian,
Manusia yang
keunggulan kompetitif
berdasarkan potensi
mengembangkan
handal.
wilayah pada sektor
wilayah.
agro industri,
pertanian, industri,
perdagangan dan
perdagangan dan
pariwisata.
pariwisata.
2. Meningkatnya sentrasentra agribisnis dalam
penyediaan produkproduk pertanian yang
cukup, bermutu dan
aman konsumsi.
3. Meningkatnya
pengembangan sektor
pertanian berbasis
komoditi unggulan
sesuai dengan
sumberdaya alam dan
agro ekosistem
wilayah.
4. Meningkatnya
2. Peningkatan
Mendorong
pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi
berkembangnya
Aceh tanpa migas dari
Aceh, PAD dan
investasi swasta dan
5,89 persen menjadi
pendapatan perkapita
BUMA serta
7,3- 8 persen (ADHK).
masyarakat.
menyelesaikan
5. Meningkatnya
infrastruktur pendukung
pertumbuhan ekonomi
ekonomi untuk daerah
daerah terpencil dan
terpencil dan pesisir.
pesisir.
6. Meningkatnya
pendapatan asli daerah
(PAD) dari 900 milyar
menjadi 1,5 Triliun.
7. Meningkatnya
pendapatan
perkapitamasyarakat
non migas (ADHK) dari
6,7 juta menjadi 8,5
juta.
8. Menurunnya angka
3. Pengembangan dan
Menyediakan lapangan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 20
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
pengangguran terbuka
peningkatan keahlian
kerja dan kesempatan
Aceh dari 7,43 persen
tenaga kerja lokal yang
berusaha serta
menjadi 5 persen;
kompetitif untuk
meningkatkan kualitas
menurunkan angka
tenaga kerja.
9. Menurunnya angka
kemiskinan Aceh dari
pengangguran terbuka
19,57 persen menjadi
dan kemiskinan.
9,50 persen.`
10. Meningkatnya
4. Peningkatan kualitas
Mendorong
profesionalisme
SDM yangvmendukung
pengembangan sektor
Badan Usaha Milik
profesionalisme peran
usaha produktif dan
Aceh (BUMA).
Badan Usaha Milik
penyertaan modal serta
Pemerintah Aceh
meningkatkan
(BUMA) untuk
profesionalisme
mempercepat
pengelolaan BUMA.
pertumbuhan ekonomi
Aceh.
11.Meningkatnya
5. Peningkatan
Meningkatkan promosi
investasi asing dari
pertumbuhan investasi
investasi dan memberi
USD 2,3 M menjadi
asing dan dalam negeri
kemudahan investasi
USD 10 M.
serta peran lembaga
serta meningkatkan
otoritas investasi.
peran lembaga
12.Meningkatnya
investasi dalam negeri
otoritas investasi.
dari Rp 6,3 T menjadi
Rp 30 T.
13.Meningkatnya peran
dan fungsi lembaga
otoritas investasi
dalam engembangkan
usaha penjamin hasil
produksi pertanian dan
perikanan.
14. Meningkatnya
6. Pemberdayaan
Menyediakan akses
keberdayaan dan
ekonomi lokal
modal
kemandirian ekonomi
masyarakat
dan pasar bagi usaha
masyarakat lokal.
dengan penyediaan
mikro
fasilitas usaha mikro
dan menengah.
dan menengah.
15. Tercapainya tujuan
7. Pencapaian tujuan
Meningkatkan kualitas
pembangunan
pembangunan
dan distribusi guru,
milenium (MDGs)
milenium (MDGs)
penyediaan sarana dan
bidang pendidikan
bidang pendidikan
prasarana pendidikan
pada tahun 2015.
pada tahun 2015.
yang berkualitas secara
proporsional serta
menerapkan bebas
R P I J M, 2016 - 2020 III - 21
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
biaya pendidikan wajib
belajar 12 tahun
16. Meningkatnya kualitas
8. Peningkatan kualitas
Menyediakan sarana
pendidikan dasar,
pendidikan berbasis
dan prasarana
pendidikan
keahlian dan
pendidikan yang
menengah,
kebutuhan pasar
berkualitas.
pendidikan dayah,
tenaga kerja.
pendidikan vokasional
dan pendidikan tinggi
dalam memenuhi
kebutuhan
ketenagakerjaan.
17. Tercapainya tujuan
9. Pencapaian tujuan
Meningkatkan kualitas
pembangunan
pembangunan
dan kuantitas tenaga
milenium (MDGs)
milenium (MDGs)
medis dan paramedis
bidang kesehatan
bidang Kesehatan
yang didukung sarana
pada tahun 2015.
pada tahun 2015
prasarana kesehatan
18. Meningkatnya mutu
10. Peningkatan
pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan
melalui pemenuhan
yang profesional dan
kebutuhan
pelayanan kesehatan
sumberdaya
gratis bagi
kesehatan dengan
masyarakat miskin.
yang sesuai standar.
menjaga
keseimbangan antar
wilayah.
19. Meningkatnya
penyediaan pelayanan
medik spesialistik dan
kesehatan jiwa serta
tersedianya obat
esensial di sarana
pelayanan dasar dan
rujukan.
20. Terjaminnya
pelayanan kesehatan
gratis bagi masyarakat
miskin Aceh dengan
jaminan kesehatan
berbasis asuransi
social atau Jaminan
Kesehatan
masyarakat Aceh
(JKMA).
R P I J M, 2016 - 2020 III - 22
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
21. Menurunnya angka
11. Penurunan angka
Melakukan pencegahan
kesakitan dan
kesakitan dan
(preventif ) dan
kematian akibat
kematian akibat
pengobatan
penyakit menular dan
penyakit menular dan
(kuratif) terhadap
tidak menular.
tidak menular.
penyakit
menular dan tidak
menular serta
sosialisasi PHBS yang
didukung tenaga
penyuluh
kesehatan yang
memadai dan
berkualitas.
Misi 4 : Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan berkelanjutan
Tujuan
1. Mewujudkan
Sasaran
1. Meningkatnya
Strategi
1. Peningkatan
Arah Kebijakan
Meningkatkan dan
pembangunan Aceh
pembangunan yang
pembangunan
mengoptimalkan
yang proporsional,
terintegras dengan
yangterintegrasi dan
pembangunan
terintegrasi dan
berbagai sektor
berkelanjutan.
infrastruktur yang
berkelanjutan
pembangunan secara
terintegrasi dan
berkelanjutan.
berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan
daerah.
2. Meningkatnya
7. Pemeliharaan dan
Memelihara dan
keselarasan dan
peningkatan
meningkatkan
keserasian program
infrastruktur(jalan,
pembangunan
pembangunan Aceh
irigasi, pelabuhan)
infrastruktur jalan,
antara RKPA, RPJMA,
terutama di daerah
irigasi untuk
RPJPA, RTRWA dan
tertinggal, daerah
mendukung
dokumen lainnya;
terdepan, daerah
pertumbuhan ekonomi
terluar dan pasca
antar wilayah.
3. Meningkatnya
pembangunan
konflik.
infrastruktur antara
wilayah dan daerah
yang seimbang dan
proporsional sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat dan
potensi daerah;
4. Meningkatnya kondisi
mantap jalan provinsi
dari 80 persen menjadi
R P I J M, 2016 - 2020 III - 23
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
100 persen;
5. Berkurangnya panjang
jalan provinsi yang
belum tembus dari 70
km menjadi 0 km;
6. Meningkatnya indeks
areal terairi dari 56,07
persen
menjadi
75
persen.
8. Meningkatnya
9. Peningkatan kapasitas
Meningkatkan
kapasitas adaptasi dan
kelembagaan dan
sosialisasi tentang
mitigasi masyarakat
kesadaran masyarakat
adaptasi dan mitigasi
terhadap bencana dan
dalam pelestarian
bencana serta
pengelolaan lingkungan
lingkungan.
pengelolaan
lingkungan.
yang berkualitas.
Misi 5 : Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan SDA
Tujuan
1. Mewujudkan
Sasaran
1. Meningkatnya
Strategi
Arah Kebijakan
1. Peningkatan produksi,
Meningkatkan produksi,
peningkatan nilai
ketahanan dan
produktivitas
produktifitas, distribusi
tambah produksi
kemandirian pangan
dan kontinyuitas
pangan serta
masyarakat dan
Aceh.
produk pertanian,
pemanfaatan
kehutanan, kelautan
teknologi untuk
daerah rawan
dan perikanan
meningkatkan nilai
pangan(kecamatan)
unggulan untuk
tambah produk
dari 52,99 persen
mendukung ketahanan
pertanian.
menjadi 20 persen.
pangan dan nilai
optimalisasi
pemanfaatan SDA
2. Menurunnya jumlah
3. Meningkatnya
produktivitas dan
tambah produk
berbasis pangsa pasar.
nilaitambah pertanian,
perkebunan,
peternakan, perikanan,
dan kehutanan
4. Meningkatnya luasan
2. Peningkatan
Mengidentifikasi dan
areal pertanian yang
pendapatan
memanfaatkan lahan
baru.
masyarakat melalui
terlantar untuk
intensifikasi dan
mengembangkan
ekstensifikasi areal
kawasan pertanian
pertanian.
berbasis komoditi
unggulan daerah.
5. Terciptanya pusat
3. Pembangunan pusat
Menyediakan sarana
pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi
dan prasarana
(growth pole and
sebagai daya saing
pendukung dan
R P I J M, 2016 - 2020 III - 24
RENCANA PROGRAM
INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TAHUN 2016 - 2020
growth center ) sebagai
wilayah.
kelembagaan serta
daya saing wilayah.
SDM profesional untuk
pembangunan pusat
pertumbuhan ekonomi.
6. Meningkatnya
4. Peningkatan
Melaksanakan
kapasitas kelembagaan
pemahaman
pelatihan dan
dan kesadaran
masyarakat terhadap
sosialisasi tentang
masyarakat dalam
bencana dan
kelestarian lingkungan.
pelestarian lingkungan.
kelestarian lingkungan.
7. Meningkatnya produk
5. Peningkatan produk
Meningkatkan
unggulan lokal yang
unggulan local
keterampilan pelaku
kreatif, inovatif, serta
masyarakat yang dapat
ekonomi masyarakat
memiliki nilai kekhasan.
bersaing di pasar lokal
dan dukungan terhadap
dan internasional.
perm