IDENTIFIKASI KOMPETENSI PEDAGOGIK : STUDI PADA DUA GURU SENIOR DAN SATU GURU YUNIOR YANG TERUNGKAP MELALUI AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
IDENTIFIKASI KOMPETENSI PEDAGOGIK : STUDI PADA DUA GURU
SENIOR DAN SATU GURU YUNIOR YANG TERUNGKAP MELALUI
AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Maria Patricia Astrid Eswindi
NIM : 081424006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
IDENTIFIKASI KOMPETENSI PEDAGOGIK : STUDI PADA DUA GURU
SENIOR DAN SATU GURU YUNIOR YANG TERUNGKAP MELALUI
AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Maria Patricia Astrid Eswindi
NIM : 081424006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sukses seringkali
datang pada mereka
yang berani bertindak.
Ia jarang menghampiri
penakut yang tidak
berani mengambil
resiko.
Skripsi ini aku persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu melindungi dan
menyertaiku.
Bapakku Fd. Suwandi dan Ibuku Helena Sri Lestari yang sangat menyayangi
aku, begitu setia selalu memberi aku dukungan dan kasih sayang.
Adikku Patric Piere Eswindi yang aku sayangi.
Semangatku Andreas Krisna Susanto.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
IDENTIFIKASI KOMPETENSI PEDAGOGIK : STUDI PADA DUA GURU
SENIOR DAN SATU GURU YUNIOR YANG TERUNGKAP MELALUI
AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
Maria Patricia Astrid Eswindi
Universitas Sanata Dharma
2014
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui profil Kompetensi pedagogik
guru yang menjadi subyek penelitian.
Penelitian dilakukan di dua SMP di Yogyakarta dan dilaksanakan pada
Oktober-November 2012. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari tiga guru, yang
terdiri dari satu guru yunior dan dua guru senior, sedangkan yang menjadi objek
penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran.
Data dikumpulkan dengan cara merekam proses kegiatan pembelajaran,
membuat fieldnotes dari proses kegiatan pembelajaran, dan wawancara dengan
guru-guru yang menjadi subyek penelitian. Video proses kegiatan pembelajaran
ditranskip dalam bentuk narasi untuk mendapatkan hal-hal terkait mengenai profil
kompetensi pedagogik guru dalam proses kegiatan pembelajaran, sedangkan
untuk wawancara dilakukan setelah menpelajari video proses kegiatan
pembelajaran.
Hasil penelitian adalah (1) Bentuk kompetensi pedagogik guru meliputi :
pemahaman guru pada peserta didik, kemampuan guru mengembangkan RPP,
kemampuan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik,
kemampuan guru menerapkan teknologi dalam pembelajaran; dan kemampuan
guru mengevaluasi hasil belajar siswa. (2) Pendidikan merupakan salah satu cara
memperoleh pengalaman yang baik, dan pengalaman mengembangkan pendidikan
yang didapat, (3) Profil kompetensi pedagogik tiga guru subyek penelitian
bervarisi.
Kata kunci: kompetensi pedagogik, guru yunior, guru senior, pengalaman, tingkat
pendidikan
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
IDENTIFICATION OF PEDAGOGIC COMPETENCY: RESEARCH ON
TWO SENIOR TEACHERS AND ONE JUNIOR TEACHER EMERGED
THROUGH TEACHER’S ACTIVITY DURING THE PHYSICS
TEACHING LEARNING PROCESS
Maria Patricia Astrid Eswindi
Sanata Dharma University
2014
This Thesis aims to know teachers‟ pedagogic competency profile who became
the subjects of the research.
The research was conducted at two junior high schools in Yogyakarta and
administered from October until November 2012. There are three teachers as the
research‟s subject. There are two senior teachers and one junior teacher. The
object of the research is the teachers‟ pedagogic competency in the teaching
learning process.
The data was gathered by recording the teaching learning process, writing the
field notes during the teaching learning process, and interviewing the teachers as
the subject of the research. The video of the teaching learning process was
transcribed into narrative writing to get the teacher‟s pedagogic competency
during the teaching learning process. After the video of the teaching learning
process had been studying, the interview was conducted.
The result of the research shows that: (1) The types of the teacher‟s pedagogic
competency included the teacher‟s understanding of his/her students, the teacher‟s
ability to develop the lesson plan, the teacher‟s ability to conduct an educative
teaching learning process, the teacher‟s ability to apply technology in their
teaching, and the teacher‟s ability to evaluate the student learning achievement.
(2) education is one of the good ways to experience good things, and the
experience develops the education that we have got. (3) the three teachers‟
pedagogic competency profiles as research subject varied.
Keywords: pedagogic competency, junior teacher, senior teacher, experience,
level of pedagogical
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan kasih karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama proses penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu,
mendukung, membimbing, dan memotivasi penulis. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Bapak Dr. Ign. Edi Santosa,
M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.
3. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Br. Heribertus Triyanto FIC selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur
Timoho Yogyakarta dan Ibu Kristiyani S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP
Taman Dewasa Jetis yang telah memberikan kesempatan dan izin untuk
melakukan penelitian.
5. Bapak Al Bambang Wiharjanto, S.Pd, Bapak Ignatius Sutarja, S.Pd, selaku
guru fisika SMP Pangudi Luhur Yogyakarta dan Bapak Yogo Wibowo, S.Pd
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
selaku guru fisika SMP Taman Dewasa Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan dan bantuan selama peneliti melakukan penelitian.
6. Bapakku Fd. Suwandi, Ibuku Helena Sri Lestari dan adikku Patric Piere
Eswindi atas dukungan baik berupa materi, kasih sayang, motivasi, dan
dukungan spritual.
7. Andreas Krisna Susanto S.H, atas dukungan, perhatian dan doanya, thank you
so much.
8. Sahabat sahabatku tercinta Siska, Laras, Yeni, Berta, Inces, Frada, Hanna,
Vidya dan Chicha yang telah memberikan banyak pengalaman dan semangat
dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Teman seperjuangan dalam pengerjaan dan penyelesaian skripsi (Catrine,
Dhimas, Frada, Mitha, Alex, Hanna) terima kasih atas masukan kerjasamanya.
10. Teman seperjuangan P.fis ‟08 terimakasih atas kebersamaannya selama ini.
11. Teman-teman kost Flamboyan (Gisella, Gita, Tika, Evi, Dian, Tya) dan Kost
Muria (Cecel, Kak Sofi, Ratna, Emi, Kak Eva, Ita, Jesi, Desi, Frada) atas
kebersamaan dan keceriaannya selama ini
12. Semua pihak yang tekah membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Terimakasih atas segala dukungan dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun
peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang kompetensi guru.
Yogyakarta, 13 Agustus 2014
Penulis
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .........................vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Batasan Masalah ........................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
D. BatasanPengetian ......................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Peran Guru .................................................................................................. 6
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Kompetensi Guru .................................................................................................. 7
C. Kompetensi Pedagogik ................................................................................. 7
1. Mengetahui karakteristik peserta didik dan aspek fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual.............................................. 9
2.Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu ................................................................................................... 12
3.Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik ................................... 15
4.Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran .......................................................................................... 17
5.Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar ....... 18
6.Pengaruh pendidikan dan pengalaman terhadap kompetensi pedagogik
guru ................ ................................................................................................... 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...................................................................................................... 23
B. Subyek Penelitian .................................................................................................. 23
C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 23
D. Data Penelitian .......................................................................................... 24
E. Instrumen Penelitian ................................................................................. 24
a. Pertanyaan wawancara ........................................................................... 24
b.Catatan lapangan (Fieldnote) .................................................................. 25
c.Tiga alat perekam .................................................................................... 25
d.Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 26
e.Metode Analisis Data .............................................................................. 26
1.Transkip rekaman video................................................................. 26
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.Kategori data .................................................................................. 27
3.Penarikan kesimpulan .................................................................... 27
BAB IV. DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian .............................................................................................. 29
B. Pelaksanaan penelitian .......................................................................................... 30
C. Hasil penelitian ........................................................................................... 32
D. Analisis data .............................................................................................. 33
E. Pembahasan ......................................................................................................... 33
1.Profil kompetensi pedagogik guru ........................................................ 34
a.Mengetahui karakteristik peserta didik dan aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual .......................... 34
a.1). Pendapat guru tentang karakteristik peserta didik yang perlu
diketahui ....................................................................................... 34
a.2). Alasan perlunya guru memahami karakteristik peserta didik ....... 36
a.3). Pemahaman karakteristik peserta didik saat pembelajaran
dalam kelas .................................................................................. 38
a.3).a). Pemahaman guru tentang karakteristik non akademik
peserta didik ................................................................... 38
a.3).b). Pemahaman guru tentang karakteristik akademik peserta
didik ............................................................................... 42
a.3).b).i Potensi diri peserta didik ................................................. 42
a.3).b).ii Pengetahuan guru tentang bekal ajar awal peserta
didik ............................................................................... 47
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
a.3).b).iii Pengetahuan guru tentang kesulitan belajar peserta
didik ............................................................................... 51
b.Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
yang diampu ........................................................................................ 59
b.1). Kemampuan guru dalam menentukan tujuan pembelajaran .. 60
b.2). Kemampuan guru menentukan pengalaman belajar .............. 78
b.3). Kemampuan guru dalam penataan materi .............................. 84
b.4). Kemampuan guru dalam pemilihan instrument penilaian ..... 86
c.Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik .............................. 91
c.1). Pembelajaran IPA yang mendidik menurut guru ................... 92
c.2). Kegiatan pemebelajaran yang menunjukkan pembentukan
sikap peserta didik ................................................................. 94
c.3). Pelaksaan pembelajaran dilihat dari urutan kegiatan di RPP . 97
c.3).a). Kegiatan awal pembelajaran ..................................... 97
c.3).b). Kegiatan inti pembelajaran ..................................... 100
c.3).c). Kegiatan penutup pembelajaran ............................. 107
c.4). Pendapat guru mengenai keputusan transaksional dan
kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan
adanya keputusan transaksional .......................................... 109
d.Memanfaatkan teknologi infromasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran .............................................................. 115
d.1). Penggunaan teknologi yang pernah dilakukan guru ............ 116
d.2). Manfaat penggunaan teknologi dalam pembelajaran ........... 118
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
e.Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar.............................................................................................. 120
e.1). Instrumen penilaian kognitif siswa ...................................... 120
e.2). Instrumen penilaian psikomotorik siswa .............................. 123
e.3). Instrumen penilaian afektif siswa ......................................... 124
2. Pengaruh pendidikan dan pengalaman terhadap kompetensi
pedagogik guru .................................................................................. 129
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan .......................................................................................................... 131
B.Saran..................................................................................................................... 133
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 134
LAMPIRAN
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jadwal kegiatan observasi kegiatan pembelajaran di kelas ............30
Tabel 4.2 Jadwal kegiatan wawacara guru ......................................................32
Tabel 4.3 Pemahaman guru mengenai karakteristik peserta didik ..................58
Tabel 4.4 Pemahaman guru mengenai pengembangan kurikulum yang
terkait dengan mata pelajaran yang diampu ..................................89
Tabel 4.5 Pemahaman guru mengenai pembelajaran yang mendidik ...........112
Tabel 4.6 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh guru .......119
Tabel 4.7 Tabel pemahaman guru mengenai pengembangan instrumen ......125
Tabel 4.8 Tabel profil kompetensi pedagogik guru ......................................126
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Sekolah .....................................................136
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Sekolah .................138
Lampiran 3 Transkip Video Pembelajaran ...................................................140
Lampiran 4 Fieldnotes guru ..........................................................................256
Lampiran 5 Transkip Wawancara dengan Guru ...........................................289
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..............................348
Lampiran 7 Point Pertanyaan Wawancara ...................................................371
Lampiran 8 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran di Kelas .........................379
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru dipandang memiliki peran
utama. Mengajar di depan kelas, membantu menyelesaikan segala persoalan
siswa, baik dalam bidang akademis maupun non akademis merupakan tugas
keseharian guru, maka tidak dapat dipungkiri bahwa guru merupakan salah
satu faktor penting yang berpengaruh bagi keberhasilan pendidikan siswa di
sekolah. Pernyataan diatas didukung oleh hasil penelitian, menurut penelitian
yang dilakukan oleh Hettie (2003) mengungkapkan bahwa guru memberikan
pengaruh terbesar dalam menentukan mutu siswa.
Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 ditegaskan
bahwa pendidik harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini.
Peraturan di atas secara tidak langsung menegaskan, bahwa pemerintah juga
berpendapat bahwa guru memiliki peran utama dalam proses pembelajaran
sehingga perlu memiliki kompetensi tertentu. Pada tahun 2008 Pemerintah RI
mengeluarkan Undang Undang Nomor 74 tentang mutu guru yang dapat dilihat
dari kemampuan guru melaksanakan tugas mendidiknya secara profesional,
dengan kata lain bahwa mutu guru dapat dilihat, salah satunya dari
profesionalitas guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Seiring dengan besarnya tuntutan akan peningkatan mutu guru,
pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Guru dan Kompetensi
Guru, mewajibkan setiap guru memiliki kompetensi yang dapat mendukung
terwujudnya profesionalitas seorang guru meliputi Kompetensi pedagogik,
Kompetensi kepribadian, Kompetensi profesional, dan Kompetensi sosial.
Tuntutan profesionalitas guru setiap tahun yang semakin tinggi
ditunjukkan dengan diwajibkannya guru memiliki empat kompetensi salah satu
kompetensi yaitu Kompetensi Pedagogik, namun dalam kenyataannya, hasil
Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2013 menunjukkan kondisi yang
memperihatinkan, nilai rata-rata guru di seluruh Indonesia hanya mencapai
4,25 (Kompas, 2013). Padahal di dalam uji kompetensi guru tersebut, materi
yang diujikan meliputi 30 persen kompetensi pedagogik, yang digunakan untuk
melihat integrasi konsep pedagogik ke dalam proses pembelajaran bidang studi
dalam kelas.
Di sisi lain prestasi siswa di Indonesia, menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh “The Trend International Mathematics and Science Study
(TIMMS)” tentang penilaian kemampuan matematika dan sains bagi siswa
Indonesia usia 15 tahun, terakhir dilaksanakan tahun 2009 dengan nilai ratarata 427 dari rata-rata Internasional. Penelitian lainnya dilakukan oleh
“Program for International Student Assessment (PISA)” yang terakhir
dilaksanakan tahun 2009, prestasi siswa Indonesia rata-rata 383 dari rata-rata
International 500. Menurut TIMMS dan PISA, prestasi hasil belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
matematika dan sains siswa usia 15 tahun (usia siswa SMP) berada di bawah,
Menurut Hendayana (2010) rendahnya prestasi matematika dan sains siswa
standart Internasional merupakan indikator rendahnya kualitas pendidikan
matematika dan sains itu sendiri. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan
bahwa untuk meningkat pendidikan maka kualitas guru harus ditingkatkan.
Hasil penelitian di atas didukung juga hasil penelitian yang dilakukan oleh
Born & Kimball (2005) yang mengungkapkan bahwa jika kualitas guru
meningkat, maka kualitas hasil belajar siswa juga bisa meningkat.
Dilihat dari pentingnya guru dalam proses pembelajaran dan pentingnya
kompetensi pedagogik sebagai salah satu kompetensi utama yang harus
dimiliki guru, peneliti tertarik untuk mempelajari profil Kompetensi
Pedagogik.
B. Batasan Masalah
Peneliti membatasi permasalahan untuk penelitian sebagai berikut :
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini terdiri dari tiga guru mata pelajaran Fisika SMP, dua
guru senior dan satu guru muda pada dua sekolah berbeda. Guru senior
adalah guru dengan pengalaman mengajar lebih dari 15 tahun, sedangkan
guru muda adalah guru dengan pengalaman mengajar kurang dari 5 tahun.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
C. Rumusan Masalah
Bagaimanakah profil Kompetensi Pedagogik dua guru senior dan satu guru
muda yang terungkap melalui aktivitas guru dalam pembelajaran Fisika
yang menjadi subyek penelitian?
D. Batasan Pengertian
1. Pengertian kompetensi pedagogik di dalam penelitian ini adalah
pengertian yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
2. Profil kompetensi pedagogik guru yang dimaksud adalah penjabaran
kompetensi pedagogik secara kontekstual mengenai standar kompetensi
inti dari kompetensi pedagogik, seperti yang tercantum pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
E. Tujuan Penelitian
Mengetahui profil Kompetensi Pedagogik guru yang menjadi subyek
penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru dan calon guru :
-Memberikan gambaran konkret mengenai pelaksanaan Kompetensi
Pedagogik guru dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Peneliti :
-Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk dapat
merealisasikan pengetahuan yang sudah didapat di bangku
kuliah dalam dunia kerja.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Peran Guru
Dalam proses pendidikan, keberadaan pendidik dan anak didik
merupakan syarat utama terselenggaranya kegiatan pendidikan. Pendidik
merupakan pihak yang membimbing anak didik, agar si anak menuju ke arah
kedewasaan (Sadulloh:127). Pendidik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
pendidik karena keharusan atas kewajaran hidup, dan pendidik karena diserahi
tugas untuk mendidik.
Guru merupakan pendidik jenis kedua, dimana guru diserahi tugas untuk
mendidik,
terutama
dalam
lingkungan
pendidikan
formal
(sekolah).
Keberadaan guru sangat penting dalam proses pendidikan, selain mengajarkan
berbagai macam pengetahuan pada anak didik, guru juga wajib memberikan
teladan bagi anak didiknya, seperti yang tercantum pada Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik, pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pelaksanaan tugas guru sebagai pendidik, sangat berpengaruh bagi mutu
anak didik yang dapat dilihat dari prestasi belajar siswa di sekolah. Dalam
Jurnalnya Hettie (2003) mengatakan bahwa guru memiliki pengaruh yang
paling kuat pada prestasi belajar siswa. Hasil penelitian tersebut menguatkan
bahwa mutu pendidik (guru) berpengaruh besar pada mutu anak didiknya.
6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
B. Kompetensi Guru
Charles (1994, dalam Mulyasa, 2007:25) mengungkapkan bahwa
kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapakan. Ungkapan diatas
mengacu bahwa kompetensi adalah perilakunya nyata yang mempunyai arti
dan tujuan, dimana perilaku tersebut tidak hanya yang dapat diamati secara
langsung tetapi juga yang kasat mata sekalipun.
Kompetensi merupakan salah satu standar utama profesi keguruan.
Menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan. Kompetensi pendidik menurut Peraturan Pemerintah No. 19
tahun 2005 tentang Standar Pendidikan, meliputi :
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Profesional
4. Kompetensi Sosial
C. Kompetensi Pedagogik
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah Kompetensi
Pedagogik. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007
Pasal 8 ayat 3 butir (a), menyebutkan bahwa Kompetensi Pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai
potensi yang dimilikinya (2007, Mulyasa:75).
Berliner (2004) menjelaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan
salah satu kompetensi yang sangat penting, karena diperkirakan 15.000 jam
siswa hidup di kelas, di sekolah mereka. Oleh karena itu kualitas proses belajar
mengajar dalam kelas berhubungan dengan prestasi siswa, dan bukti konsisten
yang luar biasa ditunjukkan dalam studi ini adalah kompetensi pedagogik
sangat berpengaruh pada prestasi siswa dan pembelajaran.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007,
kompetensi inti dalam kompetensi pedagogik meliputi :
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
yang diampu
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
5. Memanfaatkan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
untuk
kepentingan pembelajaran
6. Memfasilitasi
pengembangan
potensi
peserta
didik
untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
Dari sepuluh aspek Kompetensi Pedagogik diatas, peneliti memfokuskan
pada lima aspek yang dianggap merupakan aspek penting yang disebutkan
dalam
pengertian
Kompetensi
Pedagogik
pada
Peraturan
Menteri
Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 pasal 8 ayat 3 butir (a) yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, serta evaluasi hasil belajar.
Dalam penelitian ini, peneliti menambahkan satu aspek yang sudah ada
di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007, yang
dirasa diperlukan guru di zaman ini, dimana teknologi berkembang pesat
yaitu kompetensi inti mengenai pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi. Kompetensi inti tersebut diperlukan mengingat kemajuan
informasi dan teknologi sekarang ini, dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengetahui perkembangan pengetahuan dengan cepat.
Penjabaran kompetensi inti Kompetensi Pedagogik yang dipilih peneliti
adalah sebagai berikut :
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
Menguasai karakteristik siswa, tentu saja dimulai dari
pemahaman guru terhadap apa yang ada dalam diri siswa, yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
meliputi aspek fisik yang berkaitan dengan penglihatan,
pendengaran, cacat fisik, dimana secara tidak langsung akan
berpengaruh
pada
perlakuan
guru
agar
tidak
terkesan
membedakan. Kedua, aspek intelektual juga perlu diperhatikan
oleh guru, karena intelektual siswa berhubungan langsung dengan
bagaimana siswa mampu menerima pelajaran yang disampaikan
oleh guru.
Ketiga, aspek psikis yang meliputi aspek sosial emosional,
moral, spiritual, dan latar belakang. Aspek psikis tersebut secara
tidak disadari penting untuk diketahui seorang guru,
aspek
tersebut
juga
mampu
mampu
karena
mempengaruhi
perkembangan pendidikan siswa di sekolah.
Dalam penjabaran diatas, karakteristik siswa disimpulkan
menjadi tiga aspek besar yaitu aspek fisik, aspek akademis yang
menyangkut kemampuan intelektual siswa, dan yang terakhir
yaitu aspek non akademik yaitu aspek psikis meliputi aspek
emosional, moral, spiritual, dan latar belakang siswa.
Untuk aspek non akademis, yang mudah dan paling
sederhana perlu diketahui guru adalah mengenal sebagian besar
nama siswanya. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 40 ayat 1 dan 2 tentang Hak
dan Kewajiban tenaga kependidikan yaitu guru, yang antara lain
menyebutkan:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
“Pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban
menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.”
Undang-undang diatas, secara langsung hendak menunjukkan
bahwa salah satu kewajiban guru, sebaiknya mengetahui nama
sebagian besar siswanya, sehingga dapat terciptalah suasana
belajar yang dialogis dan menyenangkan. Sebab seorang siswa
akan lebih merasa dihargai dan terasa menyenangkan jika
gurunya sering memanggil nama mereka.
Carl Rogers, seorang psikologis yang beraliran humanistik,
yang mengemukakan tentang pentingnya penerimaan tanpa
syarat, penghargaan dan hubungan yang nyaman antara terapis
dan klien, dalam kasus ini adalah guru dan siswa, hubungan
dialogis yang memberdayakan siswa untuk mencapai aktualisasi
diri siswa (dalam Palmer, 2003).
Implikasi ajaran tersebut dalam bidang pendidikan salah
satunya menuntut perlunya perilaku guru yang menciptakan
hubungan dialogis yang memberdayakan siswa untuk mencapai
aktualisasi diri, seperti mengenal sebagaian besar nama siswanya.
Mengindetifikasi potensi, bekal ajar awal dan kesulitan
belajar siswa pada suatu mata pelajaran yang diampu, merupakan
suatu usaha dari guru untuk mengetahui karakteristik siswa,
khususnya yang berhubungan dengan aspek akademis siswa.
Pengetahuan mengenai potensi, bekal ajar awal, dan kesulitan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
belajar siswa didik terhadap mata pelajaran tertentu, dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan kurikulum, dan
perencanaan kegiatan pembelajaran.
2. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
yang diampu
Pengertian kurikulum menurut Undang undang Sistem
Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan
sebagai
pedoman
penyelenggaraan
kegiatan
pembelajaran, untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Rancangan pembelajaran bisa dilihat dalam bentuk silabus
dan RPP. Dalam perencanaan untuk setiap satu pokok bahasan
tertentu biasa digunakan silabus, sedangkan RPP merupakan
rancangan
pembelajaran
yang
diperuntukkan
untuk
satu
pertemuan. Dalam penelitian ini, kurikulum atau perencanaan
pembelajaran yang dilihat oleh peneliti berupa RPP guru yang
bersangkutan.
Penerapan kurikulum KTSP di dunia pendidikan Indonesia,
menuntut guru untuk bisa mengembangkan sendiri kurikulum
yang sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing, namun
pengembangan kurikulum tersebut masih tetap mengacu pada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
standar yang sudah ditetapkan pemerintah. Pengembangan
kurikulum merupakan sarana bagi guru yang ingin menyalurkan
kreativitas dalam menyusun kurikulum, karena seperti diketahui
dunia pendidikan dituntut untuk selalu berkembang seiring
dengan perkembangan zaman yang semakin pesat.
Dalam inti kompetensi Pedagogik ini, kondisi sekolah,
kemampuan sekolah, kemampuan peserta didik merupakan
beberapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan guru dalam
usahanya melakukan pengembangan kurikulum. Kemampuan
pengembangan kurikulum ditunjukkan dengan kemampuan guru
menentukkan tujuan pembelajaran, menentukkan pengalaman
belajar apa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, menata
materi sesuai dengan karakteristik siswa, dan pemilihan
instrumen penilaian yang digunakan.
Pembuatan kurikulum tidak bisa terpisah dari penentuan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Penentuan tujuan
pembelajaran pada hakikatnya merupakan hasil yang diharapkan
tercapai dalam setiap kegiatan pembelajaran yang direncanakan.
Adanya tujuan tersebut, dapat dijadikan indikator tingkat
keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan
dalam interaksi edukatif tujuannya memberikan arah kegiatan
yang jelas, menjaga kegiatan pembelajaran agar tetap berada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
dalam koridor tertentu dengan batasan batasan yang sudah lebih
dulu ditentukan pemerintah.
Setelah menentukan tujuan, guru dituntut untuk mampu
menentukan pengalaman belajar yang akan diberikan pada
siswanya. Pengalaman di sini berarti seluruh kegiatan mental
ataupun fisik yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan
materi ajar dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pembelajaran
yang mengaktifkan siswanya seharusnya mempunyai beragam
kegiatan yang bisa dialami siswanya sebagai sebuah pengalaman,
sehingga
nantinya
siswa
mampu
aktif
mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri dari pengalaman belajar yang diberikan
guru.
Pengalaman belajar itu diaplikasikan dalam penggunaan
berbagai metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam
kegiatan pembelajaran dalam kelas, maka semakin banyak dan
beraneka ragam metode yang digunakan guru dalam kegiatan
pembelajaran dalam kelas, semakin banyak dan beragam pula
pengalaman belajar yang didapat siswa.
Kemampuan menentukan penataan materi, selanjutnya yang
perlu diperhatikan guru. Materi atau bahan ajar merupakan salah
satu komponen penting dalam kegiatan pembelajaran yang
membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Dalam
penataan materi perlu memperhatikan beberapa faktor, antara lain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
jenis materi, cakupan materi, dan urutan materi. Jenis materi perlu
diindentifikasi secara detail karena setiap materi memerlukan
strategi, media, dan evaluasi berbeda-beda, cakupan atau
kedalaman
materi
juga
perlu
diperhatikan,
dengan
mempertimbangkan faktor perkembangan kognitif siswa terutama
siswa Sekolah Menengah Pertama, sedangkan urutan materi juga
perlu dipertimbangkan agar pembelajaran menjadi runtut dan
tidak membingungkan siswa.
Kemampuan terakhir yaitu kemampuan pemilihan instrument
penilaian. Kegiatan penilaian dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat pencapaian dan kemajuan siswa, yang ditunjukkan dari
proses penentuan nilai pengukuran yang sudah dibandingkan
dengan acuan tertentu. Dari penjelasan diatas, setiap materi
ataupun kompetensi mempunyai standart yang berbeda-beda.
Agar dapat melihat setiap kompetensi siswa yang diharapkan,
oleh sebab itu guru dituntut untuk mampu memilih instrumen
penilaian yang dapat melihat kompetensi siswa dengan tepat.
3. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
Setelah perancangan yang matang, kegiatan pelaksanaan
pembelajaran merupakan bagian penting lainnya yang harus
diperhatikan oleh guru. Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam, bukan hanya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan, maka diharapkan
pendidikan IPA dapat menjadi wahana untuk mempelajari alam
dan perkembangannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, proses pembelajaran IPA di SMP/MTs
menekankan pada pemberian pengalaman langsung melalui
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah, maka
diharapkan pembelajaran IPA dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir,
bekerja, dan bersikap ilmiah.
Pembelajaran
inkuiri
merupakan
salah
satu
kegiatan
pembelajaran yang menekankan siswa secara aktif dilibatkan dan
akhirnya menemukan pengetahuannya sendiri. Jadi pembelajaran
secara inkuiri berarti pembelajaran yang bukan berpusat pada
guru, melainkan pada siswa, dimana pengetahuan tersebut
dikonstruksi sendiri oleh siswa.
Selain metode yang digunakan dalam proses pelaksanaan
pembelajaran, dibutuhkan juga sarana pembelajaran yang mampu
mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran. Salah satu
sarana itu berupa media pembelajaran yang mampu membantu
siswa
dalam
memahami
konsep-konsep
yang
abstrak,
memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa. Media
pembelajaran dapat berupa video, gambar, benda miniatur, dll.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Dalam suatu kegiatan pembelajaran, dalam RPP dibagi dalam
beberapa tahapan kegiatan, kegiatan apresepsi, dimana siswa
dikondisikan dalam kegiatan belajar dan siap menerima pelajaran.
Kedua, kegiatan inti, kegiatan dimana guru mulai melakukan
kegiatan belajar secara utuh dan inti, dan yang terakhir, kegiatan
penutup yang berisi tentang menyimpulan seluruh rangkaian
pembelajaran yang sudah dilakukan, dan pemberian tugas.
Namun dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak
semua rencana pembelajaran yang tertuang dalam perancangan
pembelajaran dapat terwujud. Kenyataan bisa berubah sesuai
dengan situasi dan kondisi, baik siswa, guru, dan lingkungan.
Diperlukan suatu alternatif tindakan yang disebut Keputusan
Transaksional, yang berarti keputusan atau tindakan sebagai
akibat dari kenyataan yang tidak sesuai dengan keadaan yang
dibayangkan
saat
membuat
perancangan
pembelajaran.
Keputusan Transaksional biasa muncul karena adanya interaksi
guru dengan siswa maupun interaksi antar siswa selama kegiatan
pembelajaran.
4. Memanfaatkan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
untuk
kepentingan pembelajaran
Era Globalisasi saat ini semakin pesat perkembangannya,
seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
teknologi komunikasi, dan teknologi informasi. Pengaruh
perkembangan diatas secara tidak langsung juga berdampak
dalam bidang pendidikan khususnya di negara kita. Menurut
Mulyasa (2009) penggunaan teknologi dalam pendidikan dan
pembelajaran
dimaksudkan
untuk
memudahkan
atau
mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Pengaruh kemajuan
teknologi dalam bidang pendidikan, membuat guru dituntut untuk
memiliki kemampuan menggunakan teknologi tersebut dalam
persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Peningkatan fasilitas
dalam bidang teknologi juga mempermudah siswa memperoleh
informasi bahan ajar dan kemudahan memahami pelajaran.
5. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
Salah satu kegiatan pembelajaran yang tidak bisa dilupakan
adalah kegiatan evaluasi dan penilaian, baik pada hasil belajar
maupun bagi proses pembelajaran itu sendiri. Evaluasi yang
dimaksudkan melihat kembali semua kelebihan, terutama
kekurangan, yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai tolak ukur
untuk menuju ke arah perbaikan.
Pada proses penilaian, guru tidak cukup hanya menggunakan
satu jenis penilaian. Banyaknya aspek dalam diri siswa yang
meliputi kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap
seseorang yang tidak dapat diinterpretasikan dalam satu jenis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
penilaian. Guru diharapkan dapat menggunakan beragam jenis
penilaian yang sesuai dengan aspek siswa yang ingin diukur.
Keberagaman jenis penilaian itu, guru semakin dituntut untuk
lebih dapat merencanakan instrumen penilaian mana yang harus
digunakan, dan mempersiapakannya secara matang, sehingga saat
penilaian dan evaluasi, semua aspek yang ingin diukur, dapat
terukur sesuai dengan yang dimiliki setiap anak didik.
Penilaian juga akan mendapatkan hasil yang optimal, jika
pada perancangan juga dipikirkan secara matang, aspek apa saja
yang akan dinilai. Penentuan aspek yang dinilai membantu proses
pemilihan jenis penilaian, dan memudahkan proses penilaian,
meminimalkan aspek yang terlewatkan untuk dinilai ataupun
menghindarkan hasil penilaian yang tidak sistematis.
Setelah mengetahui prinsip penilaian dan aspek yang dinilai
sudah ditentukan, guru pastinya diharapkan mampu menyusun
prosedur penilaian secara sistematis. Kapan jenis penilaian yang
satu digunakan untuk menilai salah satu aspek tertentu harus
diperhitungkan secara matang, agar nantinya hasil penilaian dapat
digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa,
sejauh mana kompetensi siswa, dll.
Pengembangan instrumen penilaian juga sangat diperlukan,
mengingat sekarang ini, zaman sudah berkembang, lebih banyak
aspek yang perlu dilihat jika ingin dikatakan siswa tersebut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
berhasil di didik. Guru diharapkan mampu mengembangkan,
minimal menggunakan secara bersamaan jenis penilaian yang
sudah ada.
Hasil
dari
penilaian
tentu
tidak
langsung
dapat
menggambarkan hasil perkembangan siswa, perlu proses analisis.
Proses analisis hasil penilaian berguna bagi berbagai tujuan,
selain dapat melihat perkembangan siswa, juga dapat digunakan
sebagai data keberhasilan sekolah dalam membantu mendidik
siswa.
D.
Pengaruh
pendidikan
dan
pengalaman
terhadap
Kompetensi
Pedagogik guru
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen yang berbicara tentang standar profesi keguruan, guru sekarang
dituntut menjadi guru yang profesional. Dikatakan guru profesional jika
guru tersebut menguasai minimal empat (4) kompetensi yang ditentukan
oleh pemerintah, salah satu diantaranya adalah Kompetensi Pedagogik.
Menurut Mulyasa (2004 : 37- 38), kompetensi merupakan perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
perbuatan. Tanpa mengabaikan kompetensi yang lain, kompetensi
pedagogik dianggap penting terutama dalam pembelajaran formal, karena
tidak dapat dipungkiri sebagian besar waktu siswa dihabiskan dalam kelas
bersama guru.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Faktor internal yang mempengaruhi kompetensi guru diantaranya adalah
latar belakang pendidikan dan pengalaman. Dalam jurnalnya Khalid (2006)
mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan faktor utama dalam
menentukan kualitas guru, karena para ahli sudah sepakat bahwa
penguasaan pengetahuan dalam bidang pengajaran merupakan ciri paling
penting dalam pengajaran guru.
Pengetahuan tentang dalam bidang pengajaran bisa didapat dari hasil
pendidikan guru saat masih di bangku kuliah. Guru yang memiliki latar
belakang pendidikan keguruan telah mendapat bekal pengetahuan tentang
pengelolaan kelas, proses belajar mengajar, yang masuk dalam mata kuliah
keahlian berkarya (MKB) dalam kurikulum jurusan pendidikan matematika
dan IPA. Mata kuliah MKB ini, menurut Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional tahun 2000 Nomor 232/U/2000 pasal 9 butir (c) bertujuan untuk
memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian
dalam berkarya di masyarakat.
Selain pengetahuan tentang cara mengajar bisa didapat dari pendidikan
formal yang sudah ditempuh, pengetahuan itu juga bisa didapat dari
pengalaman mengajar. Menurut Mansur Muslich (2007:13)
“Pengalaman mengajar adalah masa kerja guru dalam melaksanakan
tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan
surat tugas dari lembaga yang berwenang”
Terdapat beberapa indikator pengalaman mengajar menurut Basu Swasta
dan Ibnu Sukotjo (1998:282) yaitu pengalaman mengajar dari hasil
pendidikan dan pelatihan, serta pengalaman mengajar dari masa kerja. Masa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
kerja merupakan faktor yang mendukung proses bekerja seorang semakin
lama waktu dalam bekerja, seorang guru akan dapat mengukur
kemampuannya dalam bekerja lebih baik.
Perbedaan guru senior dan guru muda dalam penelitian ini, berdasarkan
pada lama masa kerja guru, semakin lama seseorang bekerja menyebabkan
guru mengalami pengalaman yang lebih banyak dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran termasuk permasalahan yang mungkin akan terjadi
saat pembelajaran. Pengalaman mengajar merupakan sebuah pengetahuan
yang diperoleh sebagai hasil dari interaksi intensif guru dengan siswa dan
faktor sekitar tempat kerja. Pengalaman guru banyak bergantung kepada
ingatan dan tafsiran terrhadap pengalaman pengajaran terdahulu dan
berkaitan (Gits & Mitchell, 1992). Pengalaman lamanya masa kerja juga
dilengkapi dengan adanya pelatihan dan pendidikan yang didapat guru
selama menjabat sebagai guru yang biasanya diadakan oleh pemerintah
ataupun instansi sekolah tempat guru mengajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat nonparticipan
observation, secara khusus merupakan penelitian natural observation, dimana
peneliti meneliti subyek dalam setting natural. Penelitian ini berdasarkan
tujuannya, merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menekankan pada
keadaan sebenarnya, peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang diteliti, tetapi
lebih melihat dari luar, tidak memanipulasi apapun, hanya mengamati,
mencatat, dan merekam apa yang terjadi (Suparno, 2007:155).
B. Subyek Penelitian
Guru SMP berjumlah tiga orang yang terdiri dari dua guru senior dan
satu guru muda dari dua sekolah yang berbeda. Guru senior merupakan guru
dengan pengalaman kerja lebih dari lima tahun, sedangkan guru muda
merupakan guru dengan pengalaman kerja kurang dari lima tahun.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Oktober - November 2012
Tempat : SMP Pangudi Luhur Timoho dan SMP Taman Dewasa Jetis
23
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
D. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini berupa catatan lapangan (fieldnotes), transkrip
wawancara, dan transkrip rekaman video proses belajar. Fieldnotes diperoleh
dari observasi langsung saat pengambilan data. Transkrip wawancara diperoleh
dari wawancara dengan guru fisika yang be
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
IDENTIFIKASI KOMPETENSI PEDAGOGIK : STUDI PADA DUA GURU
SENIOR DAN SATU GURU YUNIOR YANG TERUNGKAP MELALUI
AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Maria Patricia Astrid Eswindi
NIM : 081424006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
IDENTIFIKASI KOMPETENSI PEDAGOGIK : STUDI PADA DUA GURU
SENIOR DAN SATU GURU YUNIOR YANG TERUNGKAP MELALUI
AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Maria Patricia Astrid Eswindi
NIM : 081424006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sukses seringkali
datang pada mereka
yang berani bertindak.
Ia jarang menghampiri
penakut yang tidak
berani mengambil
resiko.
Skripsi ini aku persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu melindungi dan
menyertaiku.
Bapakku Fd. Suwandi dan Ibuku Helena Sri Lestari yang sangat menyayangi
aku, begitu setia selalu memberi aku dukungan dan kasih sayang.
Adikku Patric Piere Eswindi yang aku sayangi.
Semangatku Andreas Krisna Susanto.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
IDENTIFIKASI KOMPETENSI PEDAGOGIK : STUDI PADA DUA GURU
SENIOR DAN SATU GURU YUNIOR YANG TERUNGKAP MELALUI
AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
Maria Patricia Astrid Eswindi
Universitas Sanata Dharma
2014
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui profil Kompetensi pedagogik
guru yang menjadi subyek penelitian.
Penelitian dilakukan di dua SMP di Yogyakarta dan dilaksanakan pada
Oktober-November 2012. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari tiga guru, yang
terdiri dari satu guru yunior dan dua guru senior, sedangkan yang menjadi objek
penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran.
Data dikumpulkan dengan cara merekam proses kegiatan pembelajaran,
membuat fieldnotes dari proses kegiatan pembelajaran, dan wawancara dengan
guru-guru yang menjadi subyek penelitian. Video proses kegiatan pembelajaran
ditranskip dalam bentuk narasi untuk mendapatkan hal-hal terkait mengenai profil
kompetensi pedagogik guru dalam proses kegiatan pembelajaran, sedangkan
untuk wawancara dilakukan setelah menpelajari video proses kegiatan
pembelajaran.
Hasil penelitian adalah (1) Bentuk kompetensi pedagogik guru meliputi :
pemahaman guru pada peserta didik, kemampuan guru mengembangkan RPP,
kemampuan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik,
kemampuan guru menerapkan teknologi dalam pembelajaran; dan kemampuan
guru mengevaluasi hasil belajar siswa. (2) Pendidikan merupakan salah satu cara
memperoleh pengalaman yang baik, dan pengalaman mengembangkan pendidikan
yang didapat, (3) Profil kompetensi pedagogik tiga guru subyek penelitian
bervarisi.
Kata kunci: kompetensi pedagogik, guru yunior, guru senior, pengalaman, tingkat
pendidikan
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
IDENTIFICATION OF PEDAGOGIC COMPETENCY: RESEARCH ON
TWO SENIOR TEACHERS AND ONE JUNIOR TEACHER EMERGED
THROUGH TEACHER’S ACTIVITY DURING THE PHYSICS
TEACHING LEARNING PROCESS
Maria Patricia Astrid Eswindi
Sanata Dharma University
2014
This Thesis aims to know teachers‟ pedagogic competency profile who became
the subjects of the research.
The research was conducted at two junior high schools in Yogyakarta and
administered from October until November 2012. There are three teachers as the
research‟s subject. There are two senior teachers and one junior teacher. The
object of the research is the teachers‟ pedagogic competency in the teaching
learning process.
The data was gathered by recording the teaching learning process, writing the
field notes during the teaching learning process, and interviewing the teachers as
the subject of the research. The video of the teaching learning process was
transcribed into narrative writing to get the teacher‟s pedagogic competency
during the teaching learning process. After the video of the teaching learning
process had been studying, the interview was conducted.
The result of the research shows that: (1) The types of the teacher‟s pedagogic
competency included the teacher‟s understanding of his/her students, the teacher‟s
ability to develop the lesson plan, the teacher‟s ability to conduct an educative
teaching learning process, the teacher‟s ability to apply technology in their
teaching, and the teacher‟s ability to evaluate the student learning achievement.
(2) education is one of the good ways to experience good things, and the
experience develops the education that we have got. (3) the three teachers‟
pedagogic competency profiles as research subject varied.
Keywords: pedagogic competency, junior teacher, senior teacher, experience,
level of pedagogical
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan kasih karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama proses penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu,
mendukung, membimbing, dan memotivasi penulis. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Bapak Dr. Ign. Edi Santosa,
M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.
3. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Br. Heribertus Triyanto FIC selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur
Timoho Yogyakarta dan Ibu Kristiyani S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP
Taman Dewasa Jetis yang telah memberikan kesempatan dan izin untuk
melakukan penelitian.
5. Bapak Al Bambang Wiharjanto, S.Pd, Bapak Ignatius Sutarja, S.Pd, selaku
guru fisika SMP Pangudi Luhur Yogyakarta dan Bapak Yogo Wibowo, S.Pd
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
selaku guru fisika SMP Taman Dewasa Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan dan bantuan selama peneliti melakukan penelitian.
6. Bapakku Fd. Suwandi, Ibuku Helena Sri Lestari dan adikku Patric Piere
Eswindi atas dukungan baik berupa materi, kasih sayang, motivasi, dan
dukungan spritual.
7. Andreas Krisna Susanto S.H, atas dukungan, perhatian dan doanya, thank you
so much.
8. Sahabat sahabatku tercinta Siska, Laras, Yeni, Berta, Inces, Frada, Hanna,
Vidya dan Chicha yang telah memberikan banyak pengalaman dan semangat
dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Teman seperjuangan dalam pengerjaan dan penyelesaian skripsi (Catrine,
Dhimas, Frada, Mitha, Alex, Hanna) terima kasih atas masukan kerjasamanya.
10. Teman seperjuangan P.fis ‟08 terimakasih atas kebersamaannya selama ini.
11. Teman-teman kost Flamboyan (Gisella, Gita, Tika, Evi, Dian, Tya) dan Kost
Muria (Cecel, Kak Sofi, Ratna, Emi, Kak Eva, Ita, Jesi, Desi, Frada) atas
kebersamaan dan keceriaannya selama ini
12. Semua pihak yang tekah membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Terimakasih atas segala dukungan dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun
peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang kompetensi guru.
Yogyakarta, 13 Agustus 2014
Penulis
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .........................vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Batasan Masalah ........................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
D. BatasanPengetian ......................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Peran Guru .................................................................................................. 6
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Kompetensi Guru .................................................................................................. 7
C. Kompetensi Pedagogik ................................................................................. 7
1. Mengetahui karakteristik peserta didik dan aspek fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual.............................................. 9
2.Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu ................................................................................................... 12
3.Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik ................................... 15
4.Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran .......................................................................................... 17
5.Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar ....... 18
6.Pengaruh pendidikan dan pengalaman terhadap kompetensi pedagogik
guru ................ ................................................................................................... 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...................................................................................................... 23
B. Subyek Penelitian .................................................................................................. 23
C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 23
D. Data Penelitian .......................................................................................... 24
E. Instrumen Penelitian ................................................................................. 24
a. Pertanyaan wawancara ........................................................................... 24
b.Catatan lapangan (Fieldnote) .................................................................. 25
c.Tiga alat perekam .................................................................................... 25
d.Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 26
e.Metode Analisis Data .............................................................................. 26
1.Transkip rekaman video................................................................. 26
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.Kategori data .................................................................................. 27
3.Penarikan kesimpulan .................................................................... 27
BAB IV. DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian .............................................................................................. 29
B. Pelaksanaan penelitian .......................................................................................... 30
C. Hasil penelitian ........................................................................................... 32
D. Analisis data .............................................................................................. 33
E. Pembahasan ......................................................................................................... 33
1.Profil kompetensi pedagogik guru ........................................................ 34
a.Mengetahui karakteristik peserta didik dan aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual .......................... 34
a.1). Pendapat guru tentang karakteristik peserta didik yang perlu
diketahui ....................................................................................... 34
a.2). Alasan perlunya guru memahami karakteristik peserta didik ....... 36
a.3). Pemahaman karakteristik peserta didik saat pembelajaran
dalam kelas .................................................................................. 38
a.3).a). Pemahaman guru tentang karakteristik non akademik
peserta didik ................................................................... 38
a.3).b). Pemahaman guru tentang karakteristik akademik peserta
didik ............................................................................... 42
a.3).b).i Potensi diri peserta didik ................................................. 42
a.3).b).ii Pengetahuan guru tentang bekal ajar awal peserta
didik ............................................................................... 47
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
a.3).b).iii Pengetahuan guru tentang kesulitan belajar peserta
didik ............................................................................... 51
b.Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
yang diampu ........................................................................................ 59
b.1). Kemampuan guru dalam menentukan tujuan pembelajaran .. 60
b.2). Kemampuan guru menentukan pengalaman belajar .............. 78
b.3). Kemampuan guru dalam penataan materi .............................. 84
b.4). Kemampuan guru dalam pemilihan instrument penilaian ..... 86
c.Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik .............................. 91
c.1). Pembelajaran IPA yang mendidik menurut guru ................... 92
c.2). Kegiatan pemebelajaran yang menunjukkan pembentukan
sikap peserta didik ................................................................. 94
c.3). Pelaksaan pembelajaran dilihat dari urutan kegiatan di RPP . 97
c.3).a). Kegiatan awal pembelajaran ..................................... 97
c.3).b). Kegiatan inti pembelajaran ..................................... 100
c.3).c). Kegiatan penutup pembelajaran ............................. 107
c.4). Pendapat guru mengenai keputusan transaksional dan
kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan
adanya keputusan transaksional .......................................... 109
d.Memanfaatkan teknologi infromasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran .............................................................. 115
d.1). Penggunaan teknologi yang pernah dilakukan guru ............ 116
d.2). Manfaat penggunaan teknologi dalam pembelajaran ........... 118
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
e.Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar.............................................................................................. 120
e.1). Instrumen penilaian kognitif siswa ...................................... 120
e.2). Instrumen penilaian psikomotorik siswa .............................. 123
e.3). Instrumen penilaian afektif siswa ......................................... 124
2. Pengaruh pendidikan dan pengalaman terhadap kompetensi
pedagogik guru .................................................................................. 129
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan .......................................................................................................... 131
B.Saran..................................................................................................................... 133
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 134
LAMPIRAN
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jadwal kegiatan observasi kegiatan pembelajaran di kelas ............30
Tabel 4.2 Jadwal kegiatan wawacara guru ......................................................32
Tabel 4.3 Pemahaman guru mengenai karakteristik peserta didik ..................58
Tabel 4.4 Pemahaman guru mengenai pengembangan kurikulum yang
terkait dengan mata pelajaran yang diampu ..................................89
Tabel 4.5 Pemahaman guru mengenai pembelajaran yang mendidik ...........112
Tabel 4.6 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh guru .......119
Tabel 4.7 Tabel pemahaman guru mengenai pengembangan instrumen ......125
Tabel 4.8 Tabel profil kompetensi pedagogik guru ......................................126
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Sekolah .....................................................136
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Sekolah .................138
Lampiran 3 Transkip Video Pembelajaran ...................................................140
Lampiran 4 Fieldnotes guru ..........................................................................256
Lampiran 5 Transkip Wawancara dengan Guru ...........................................289
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..............................348
Lampiran 7 Point Pertanyaan Wawancara ...................................................371
Lampiran 8 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran di Kelas .........................379
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru dipandang memiliki peran
utama. Mengajar di depan kelas, membantu menyelesaikan segala persoalan
siswa, baik dalam bidang akademis maupun non akademis merupakan tugas
keseharian guru, maka tidak dapat dipungkiri bahwa guru merupakan salah
satu faktor penting yang berpengaruh bagi keberhasilan pendidikan siswa di
sekolah. Pernyataan diatas didukung oleh hasil penelitian, menurut penelitian
yang dilakukan oleh Hettie (2003) mengungkapkan bahwa guru memberikan
pengaruh terbesar dalam menentukan mutu siswa.
Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 ditegaskan
bahwa pendidik harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini.
Peraturan di atas secara tidak langsung menegaskan, bahwa pemerintah juga
berpendapat bahwa guru memiliki peran utama dalam proses pembelajaran
sehingga perlu memiliki kompetensi tertentu. Pada tahun 2008 Pemerintah RI
mengeluarkan Undang Undang Nomor 74 tentang mutu guru yang dapat dilihat
dari kemampuan guru melaksanakan tugas mendidiknya secara profesional,
dengan kata lain bahwa mutu guru dapat dilihat, salah satunya dari
profesionalitas guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Seiring dengan besarnya tuntutan akan peningkatan mutu guru,
pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Guru dan Kompetensi
Guru, mewajibkan setiap guru memiliki kompetensi yang dapat mendukung
terwujudnya profesionalitas seorang guru meliputi Kompetensi pedagogik,
Kompetensi kepribadian, Kompetensi profesional, dan Kompetensi sosial.
Tuntutan profesionalitas guru setiap tahun yang semakin tinggi
ditunjukkan dengan diwajibkannya guru memiliki empat kompetensi salah satu
kompetensi yaitu Kompetensi Pedagogik, namun dalam kenyataannya, hasil
Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2013 menunjukkan kondisi yang
memperihatinkan, nilai rata-rata guru di seluruh Indonesia hanya mencapai
4,25 (Kompas, 2013). Padahal di dalam uji kompetensi guru tersebut, materi
yang diujikan meliputi 30 persen kompetensi pedagogik, yang digunakan untuk
melihat integrasi konsep pedagogik ke dalam proses pembelajaran bidang studi
dalam kelas.
Di sisi lain prestasi siswa di Indonesia, menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh “The Trend International Mathematics and Science Study
(TIMMS)” tentang penilaian kemampuan matematika dan sains bagi siswa
Indonesia usia 15 tahun, terakhir dilaksanakan tahun 2009 dengan nilai ratarata 427 dari rata-rata Internasional. Penelitian lainnya dilakukan oleh
“Program for International Student Assessment (PISA)” yang terakhir
dilaksanakan tahun 2009, prestasi siswa Indonesia rata-rata 383 dari rata-rata
International 500. Menurut TIMMS dan PISA, prestasi hasil belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
matematika dan sains siswa usia 15 tahun (usia siswa SMP) berada di bawah,
Menurut Hendayana (2010) rendahnya prestasi matematika dan sains siswa
standart Internasional merupakan indikator rendahnya kualitas pendidikan
matematika dan sains itu sendiri. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan
bahwa untuk meningkat pendidikan maka kualitas guru harus ditingkatkan.
Hasil penelitian di atas didukung juga hasil penelitian yang dilakukan oleh
Born & Kimball (2005) yang mengungkapkan bahwa jika kualitas guru
meningkat, maka kualitas hasil belajar siswa juga bisa meningkat.
Dilihat dari pentingnya guru dalam proses pembelajaran dan pentingnya
kompetensi pedagogik sebagai salah satu kompetensi utama yang harus
dimiliki guru, peneliti tertarik untuk mempelajari profil Kompetensi
Pedagogik.
B. Batasan Masalah
Peneliti membatasi permasalahan untuk penelitian sebagai berikut :
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini terdiri dari tiga guru mata pelajaran Fisika SMP, dua
guru senior dan satu guru muda pada dua sekolah berbeda. Guru senior
adalah guru dengan pengalaman mengajar lebih dari 15 tahun, sedangkan
guru muda adalah guru dengan pengalaman mengajar kurang dari 5 tahun.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
C. Rumusan Masalah
Bagaimanakah profil Kompetensi Pedagogik dua guru senior dan satu guru
muda yang terungkap melalui aktivitas guru dalam pembelajaran Fisika
yang menjadi subyek penelitian?
D. Batasan Pengertian
1. Pengertian kompetensi pedagogik di dalam penelitian ini adalah
pengertian yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
2. Profil kompetensi pedagogik guru yang dimaksud adalah penjabaran
kompetensi pedagogik secara kontekstual mengenai standar kompetensi
inti dari kompetensi pedagogik, seperti yang tercantum pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
E. Tujuan Penelitian
Mengetahui profil Kompetensi Pedagogik guru yang menjadi subyek
penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru dan calon guru :
-Memberikan gambaran konkret mengenai pelaksanaan Kompetensi
Pedagogik guru dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Peneliti :
-Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk dapat
merealisasikan pengetahuan yang sudah didapat di bangku
kuliah dalam dunia kerja.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Peran Guru
Dalam proses pendidikan, keberadaan pendidik dan anak didik
merupakan syarat utama terselenggaranya kegiatan pendidikan. Pendidik
merupakan pihak yang membimbing anak didik, agar si anak menuju ke arah
kedewasaan (Sadulloh:127). Pendidik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
pendidik karena keharusan atas kewajaran hidup, dan pendidik karena diserahi
tugas untuk mendidik.
Guru merupakan pendidik jenis kedua, dimana guru diserahi tugas untuk
mendidik,
terutama
dalam
lingkungan
pendidikan
formal
(sekolah).
Keberadaan guru sangat penting dalam proses pendidikan, selain mengajarkan
berbagai macam pengetahuan pada anak didik, guru juga wajib memberikan
teladan bagi anak didiknya, seperti yang tercantum pada Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik, pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pelaksanaan tugas guru sebagai pendidik, sangat berpengaruh bagi mutu
anak didik yang dapat dilihat dari prestasi belajar siswa di sekolah. Dalam
Jurnalnya Hettie (2003) mengatakan bahwa guru memiliki pengaruh yang
paling kuat pada prestasi belajar siswa. Hasil penelitian tersebut menguatkan
bahwa mutu pendidik (guru) berpengaruh besar pada mutu anak didiknya.
6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
B. Kompetensi Guru
Charles (1994, dalam Mulyasa, 2007:25) mengungkapkan bahwa
kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapakan. Ungkapan diatas
mengacu bahwa kompetensi adalah perilakunya nyata yang mempunyai arti
dan tujuan, dimana perilaku tersebut tidak hanya yang dapat diamati secara
langsung tetapi juga yang kasat mata sekalipun.
Kompetensi merupakan salah satu standar utama profesi keguruan.
Menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan. Kompetensi pendidik menurut Peraturan Pemerintah No. 19
tahun 2005 tentang Standar Pendidikan, meliputi :
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Profesional
4. Kompetensi Sosial
C. Kompetensi Pedagogik
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah Kompetensi
Pedagogik. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007
Pasal 8 ayat 3 butir (a), menyebutkan bahwa Kompetensi Pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai
potensi yang dimilikinya (2007, Mulyasa:75).
Berliner (2004) menjelaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan
salah satu kompetensi yang sangat penting, karena diperkirakan 15.000 jam
siswa hidup di kelas, di sekolah mereka. Oleh karena itu kualitas proses belajar
mengajar dalam kelas berhubungan dengan prestasi siswa, dan bukti konsisten
yang luar biasa ditunjukkan dalam studi ini adalah kompetensi pedagogik
sangat berpengaruh pada prestasi siswa dan pembelajaran.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007,
kompetensi inti dalam kompetensi pedagogik meliputi :
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
yang diampu
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
5. Memanfaatkan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
untuk
kepentingan pembelajaran
6. Memfasilitasi
pengembangan
potensi
peserta
didik
untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
Dari sepuluh aspek Kompetensi Pedagogik diatas, peneliti memfokuskan
pada lima aspek yang dianggap merupakan aspek penting yang disebutkan
dalam
pengertian
Kompetensi
Pedagogik
pada
Peraturan
Menteri
Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 pasal 8 ayat 3 butir (a) yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, serta evaluasi hasil belajar.
Dalam penelitian ini, peneliti menambahkan satu aspek yang sudah ada
di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007, yang
dirasa diperlukan guru di zaman ini, dimana teknologi berkembang pesat
yaitu kompetensi inti mengenai pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi. Kompetensi inti tersebut diperlukan mengingat kemajuan
informasi dan teknologi sekarang ini, dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengetahui perkembangan pengetahuan dengan cepat.
Penjabaran kompetensi inti Kompetensi Pedagogik yang dipilih peneliti
adalah sebagai berikut :
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
Menguasai karakteristik siswa, tentu saja dimulai dari
pemahaman guru terhadap apa yang ada dalam diri siswa, yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
meliputi aspek fisik yang berkaitan dengan penglihatan,
pendengaran, cacat fisik, dimana secara tidak langsung akan
berpengaruh
pada
perlakuan
guru
agar
tidak
terkesan
membedakan. Kedua, aspek intelektual juga perlu diperhatikan
oleh guru, karena intelektual siswa berhubungan langsung dengan
bagaimana siswa mampu menerima pelajaran yang disampaikan
oleh guru.
Ketiga, aspek psikis yang meliputi aspek sosial emosional,
moral, spiritual, dan latar belakang. Aspek psikis tersebut secara
tidak disadari penting untuk diketahui seorang guru,
aspek
tersebut
juga
mampu
mampu
karena
mempengaruhi
perkembangan pendidikan siswa di sekolah.
Dalam penjabaran diatas, karakteristik siswa disimpulkan
menjadi tiga aspek besar yaitu aspek fisik, aspek akademis yang
menyangkut kemampuan intelektual siswa, dan yang terakhir
yaitu aspek non akademik yaitu aspek psikis meliputi aspek
emosional, moral, spiritual, dan latar belakang siswa.
Untuk aspek non akademis, yang mudah dan paling
sederhana perlu diketahui guru adalah mengenal sebagian besar
nama siswanya. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 40 ayat 1 dan 2 tentang Hak
dan Kewajiban tenaga kependidikan yaitu guru, yang antara lain
menyebutkan:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
“Pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban
menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.”
Undang-undang diatas, secara langsung hendak menunjukkan
bahwa salah satu kewajiban guru, sebaiknya mengetahui nama
sebagian besar siswanya, sehingga dapat terciptalah suasana
belajar yang dialogis dan menyenangkan. Sebab seorang siswa
akan lebih merasa dihargai dan terasa menyenangkan jika
gurunya sering memanggil nama mereka.
Carl Rogers, seorang psikologis yang beraliran humanistik,
yang mengemukakan tentang pentingnya penerimaan tanpa
syarat, penghargaan dan hubungan yang nyaman antara terapis
dan klien, dalam kasus ini adalah guru dan siswa, hubungan
dialogis yang memberdayakan siswa untuk mencapai aktualisasi
diri siswa (dalam Palmer, 2003).
Implikasi ajaran tersebut dalam bidang pendidikan salah
satunya menuntut perlunya perilaku guru yang menciptakan
hubungan dialogis yang memberdayakan siswa untuk mencapai
aktualisasi diri, seperti mengenal sebagaian besar nama siswanya.
Mengindetifikasi potensi, bekal ajar awal dan kesulitan
belajar siswa pada suatu mata pelajaran yang diampu, merupakan
suatu usaha dari guru untuk mengetahui karakteristik siswa,
khususnya yang berhubungan dengan aspek akademis siswa.
Pengetahuan mengenai potensi, bekal ajar awal, dan kesulitan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
belajar siswa didik terhadap mata pelajaran tertentu, dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan kurikulum, dan
perencanaan kegiatan pembelajaran.
2. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
yang diampu
Pengertian kurikulum menurut Undang undang Sistem
Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan
sebagai
pedoman
penyelenggaraan
kegiatan
pembelajaran, untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Rancangan pembelajaran bisa dilihat dalam bentuk silabus
dan RPP. Dalam perencanaan untuk setiap satu pokok bahasan
tertentu biasa digunakan silabus, sedangkan RPP merupakan
rancangan
pembelajaran
yang
diperuntukkan
untuk
satu
pertemuan. Dalam penelitian ini, kurikulum atau perencanaan
pembelajaran yang dilihat oleh peneliti berupa RPP guru yang
bersangkutan.
Penerapan kurikulum KTSP di dunia pendidikan Indonesia,
menuntut guru untuk bisa mengembangkan sendiri kurikulum
yang sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing, namun
pengembangan kurikulum tersebut masih tetap mengacu pada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
standar yang sudah ditetapkan pemerintah. Pengembangan
kurikulum merupakan sarana bagi guru yang ingin menyalurkan
kreativitas dalam menyusun kurikulum, karena seperti diketahui
dunia pendidikan dituntut untuk selalu berkembang seiring
dengan perkembangan zaman yang semakin pesat.
Dalam inti kompetensi Pedagogik ini, kondisi sekolah,
kemampuan sekolah, kemampuan peserta didik merupakan
beberapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan guru dalam
usahanya melakukan pengembangan kurikulum. Kemampuan
pengembangan kurikulum ditunjukkan dengan kemampuan guru
menentukkan tujuan pembelajaran, menentukkan pengalaman
belajar apa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, menata
materi sesuai dengan karakteristik siswa, dan pemilihan
instrumen penilaian yang digunakan.
Pembuatan kurikulum tidak bisa terpisah dari penentuan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Penentuan tujuan
pembelajaran pada hakikatnya merupakan hasil yang diharapkan
tercapai dalam setiap kegiatan pembelajaran yang direncanakan.
Adanya tujuan tersebut, dapat dijadikan indikator tingkat
keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan
dalam interaksi edukatif tujuannya memberikan arah kegiatan
yang jelas, menjaga kegiatan pembelajaran agar tetap berada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
dalam koridor tertentu dengan batasan batasan yang sudah lebih
dulu ditentukan pemerintah.
Setelah menentukan tujuan, guru dituntut untuk mampu
menentukan pengalaman belajar yang akan diberikan pada
siswanya. Pengalaman di sini berarti seluruh kegiatan mental
ataupun fisik yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan
materi ajar dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pembelajaran
yang mengaktifkan siswanya seharusnya mempunyai beragam
kegiatan yang bisa dialami siswanya sebagai sebuah pengalaman,
sehingga
nantinya
siswa
mampu
aktif
mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri dari pengalaman belajar yang diberikan
guru.
Pengalaman belajar itu diaplikasikan dalam penggunaan
berbagai metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam
kegiatan pembelajaran dalam kelas, maka semakin banyak dan
beraneka ragam metode yang digunakan guru dalam kegiatan
pembelajaran dalam kelas, semakin banyak dan beragam pula
pengalaman belajar yang didapat siswa.
Kemampuan menentukan penataan materi, selanjutnya yang
perlu diperhatikan guru. Materi atau bahan ajar merupakan salah
satu komponen penting dalam kegiatan pembelajaran yang
membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Dalam
penataan materi perlu memperhatikan beberapa faktor, antara lain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
jenis materi, cakupan materi, dan urutan materi. Jenis materi perlu
diindentifikasi secara detail karena setiap materi memerlukan
strategi, media, dan evaluasi berbeda-beda, cakupan atau
kedalaman
materi
juga
perlu
diperhatikan,
dengan
mempertimbangkan faktor perkembangan kognitif siswa terutama
siswa Sekolah Menengah Pertama, sedangkan urutan materi juga
perlu dipertimbangkan agar pembelajaran menjadi runtut dan
tidak membingungkan siswa.
Kemampuan terakhir yaitu kemampuan pemilihan instrument
penilaian. Kegiatan penilaian dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat pencapaian dan kemajuan siswa, yang ditunjukkan dari
proses penentuan nilai pengukuran yang sudah dibandingkan
dengan acuan tertentu. Dari penjelasan diatas, setiap materi
ataupun kompetensi mempunyai standart yang berbeda-beda.
Agar dapat melihat setiap kompetensi siswa yang diharapkan,
oleh sebab itu guru dituntut untuk mampu memilih instrumen
penilaian yang dapat melihat kompetensi siswa dengan tepat.
3. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
Setelah perancangan yang matang, kegiatan pelaksanaan
pembelajaran merupakan bagian penting lainnya yang harus
diperhatikan oleh guru. Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam, bukan hanya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan, maka diharapkan
pendidikan IPA dapat menjadi wahana untuk mempelajari alam
dan perkembangannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, proses pembelajaran IPA di SMP/MTs
menekankan pada pemberian pengalaman langsung melalui
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah, maka
diharapkan pembelajaran IPA dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir,
bekerja, dan bersikap ilmiah.
Pembelajaran
inkuiri
merupakan
salah
satu
kegiatan
pembelajaran yang menekankan siswa secara aktif dilibatkan dan
akhirnya menemukan pengetahuannya sendiri. Jadi pembelajaran
secara inkuiri berarti pembelajaran yang bukan berpusat pada
guru, melainkan pada siswa, dimana pengetahuan tersebut
dikonstruksi sendiri oleh siswa.
Selain metode yang digunakan dalam proses pelaksanaan
pembelajaran, dibutuhkan juga sarana pembelajaran yang mampu
mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran. Salah satu
sarana itu berupa media pembelajaran yang mampu membantu
siswa
dalam
memahami
konsep-konsep
yang
abstrak,
memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa. Media
pembelajaran dapat berupa video, gambar, benda miniatur, dll.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Dalam suatu kegiatan pembelajaran, dalam RPP dibagi dalam
beberapa tahapan kegiatan, kegiatan apresepsi, dimana siswa
dikondisikan dalam kegiatan belajar dan siap menerima pelajaran.
Kedua, kegiatan inti, kegiatan dimana guru mulai melakukan
kegiatan belajar secara utuh dan inti, dan yang terakhir, kegiatan
penutup yang berisi tentang menyimpulan seluruh rangkaian
pembelajaran yang sudah dilakukan, dan pemberian tugas.
Namun dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak
semua rencana pembelajaran yang tertuang dalam perancangan
pembelajaran dapat terwujud. Kenyataan bisa berubah sesuai
dengan situasi dan kondisi, baik siswa, guru, dan lingkungan.
Diperlukan suatu alternatif tindakan yang disebut Keputusan
Transaksional, yang berarti keputusan atau tindakan sebagai
akibat dari kenyataan yang tidak sesuai dengan keadaan yang
dibayangkan
saat
membuat
perancangan
pembelajaran.
Keputusan Transaksional biasa muncul karena adanya interaksi
guru dengan siswa maupun interaksi antar siswa selama kegiatan
pembelajaran.
4. Memanfaatkan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
untuk
kepentingan pembelajaran
Era Globalisasi saat ini semakin pesat perkembangannya,
seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
teknologi komunikasi, dan teknologi informasi. Pengaruh
perkembangan diatas secara tidak langsung juga berdampak
dalam bidang pendidikan khususnya di negara kita. Menurut
Mulyasa (2009) penggunaan teknologi dalam pendidikan dan
pembelajaran
dimaksudkan
untuk
memudahkan
atau
mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Pengaruh kemajuan
teknologi dalam bidang pendidikan, membuat guru dituntut untuk
memiliki kemampuan menggunakan teknologi tersebut dalam
persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Peningkatan fasilitas
dalam bidang teknologi juga mempermudah siswa memperoleh
informasi bahan ajar dan kemudahan memahami pelajaran.
5. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
Salah satu kegiatan pembelajaran yang tidak bisa dilupakan
adalah kegiatan evaluasi dan penilaian, baik pada hasil belajar
maupun bagi proses pembelajaran itu sendiri. Evaluasi yang
dimaksudkan melihat kembali semua kelebihan, terutama
kekurangan, yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai tolak ukur
untuk menuju ke arah perbaikan.
Pada proses penilaian, guru tidak cukup hanya menggunakan
satu jenis penilaian. Banyaknya aspek dalam diri siswa yang
meliputi kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap
seseorang yang tidak dapat diinterpretasikan dalam satu jenis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
penilaian. Guru diharapkan dapat menggunakan beragam jenis
penilaian yang sesuai dengan aspek siswa yang ingin diukur.
Keberagaman jenis penilaian itu, guru semakin dituntut untuk
lebih dapat merencanakan instrumen penilaian mana yang harus
digunakan, dan mempersiapakannya secara matang, sehingga saat
penilaian dan evaluasi, semua aspek yang ingin diukur, dapat
terukur sesuai dengan yang dimiliki setiap anak didik.
Penilaian juga akan mendapatkan hasil yang optimal, jika
pada perancangan juga dipikirkan secara matang, aspek apa saja
yang akan dinilai. Penentuan aspek yang dinilai membantu proses
pemilihan jenis penilaian, dan memudahkan proses penilaian,
meminimalkan aspek yang terlewatkan untuk dinilai ataupun
menghindarkan hasil penilaian yang tidak sistematis.
Setelah mengetahui prinsip penilaian dan aspek yang dinilai
sudah ditentukan, guru pastinya diharapkan mampu menyusun
prosedur penilaian secara sistematis. Kapan jenis penilaian yang
satu digunakan untuk menilai salah satu aspek tertentu harus
diperhitungkan secara matang, agar nantinya hasil penilaian dapat
digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa,
sejauh mana kompetensi siswa, dll.
Pengembangan instrumen penilaian juga sangat diperlukan,
mengingat sekarang ini, zaman sudah berkembang, lebih banyak
aspek yang perlu dilihat jika ingin dikatakan siswa tersebut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
berhasil di didik. Guru diharapkan mampu mengembangkan,
minimal menggunakan secara bersamaan jenis penilaian yang
sudah ada.
Hasil
dari
penilaian
tentu
tidak
langsung
dapat
menggambarkan hasil perkembangan siswa, perlu proses analisis.
Proses analisis hasil penilaian berguna bagi berbagai tujuan,
selain dapat melihat perkembangan siswa, juga dapat digunakan
sebagai data keberhasilan sekolah dalam membantu mendidik
siswa.
D.
Pengaruh
pendidikan
dan
pengalaman
terhadap
Kompetensi
Pedagogik guru
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen yang berbicara tentang standar profesi keguruan, guru sekarang
dituntut menjadi guru yang profesional. Dikatakan guru profesional jika
guru tersebut menguasai minimal empat (4) kompetensi yang ditentukan
oleh pemerintah, salah satu diantaranya adalah Kompetensi Pedagogik.
Menurut Mulyasa (2004 : 37- 38), kompetensi merupakan perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
perbuatan. Tanpa mengabaikan kompetensi yang lain, kompetensi
pedagogik dianggap penting terutama dalam pembelajaran formal, karena
tidak dapat dipungkiri sebagian besar waktu siswa dihabiskan dalam kelas
bersama guru.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Faktor internal yang mempengaruhi kompetensi guru diantaranya adalah
latar belakang pendidikan dan pengalaman. Dalam jurnalnya Khalid (2006)
mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan faktor utama dalam
menentukan kualitas guru, karena para ahli sudah sepakat bahwa
penguasaan pengetahuan dalam bidang pengajaran merupakan ciri paling
penting dalam pengajaran guru.
Pengetahuan tentang dalam bidang pengajaran bisa didapat dari hasil
pendidikan guru saat masih di bangku kuliah. Guru yang memiliki latar
belakang pendidikan keguruan telah mendapat bekal pengetahuan tentang
pengelolaan kelas, proses belajar mengajar, yang masuk dalam mata kuliah
keahlian berkarya (MKB) dalam kurikulum jurusan pendidikan matematika
dan IPA. Mata kuliah MKB ini, menurut Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional tahun 2000 Nomor 232/U/2000 pasal 9 butir (c) bertujuan untuk
memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian
dalam berkarya di masyarakat.
Selain pengetahuan tentang cara mengajar bisa didapat dari pendidikan
formal yang sudah ditempuh, pengetahuan itu juga bisa didapat dari
pengalaman mengajar. Menurut Mansur Muslich (2007:13)
“Pengalaman mengajar adalah masa kerja guru dalam melaksanakan
tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan
surat tugas dari lembaga yang berwenang”
Terdapat beberapa indikator pengalaman mengajar menurut Basu Swasta
dan Ibnu Sukotjo (1998:282) yaitu pengalaman mengajar dari hasil
pendidikan dan pelatihan, serta pengalaman mengajar dari masa kerja. Masa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
kerja merupakan faktor yang mendukung proses bekerja seorang semakin
lama waktu dalam bekerja, seorang guru akan dapat mengukur
kemampuannya dalam bekerja lebih baik.
Perbedaan guru senior dan guru muda dalam penelitian ini, berdasarkan
pada lama masa kerja guru, semakin lama seseorang bekerja menyebabkan
guru mengalami pengalaman yang lebih banyak dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran termasuk permasalahan yang mungkin akan terjadi
saat pembelajaran. Pengalaman mengajar merupakan sebuah pengetahuan
yang diperoleh sebagai hasil dari interaksi intensif guru dengan siswa dan
faktor sekitar tempat kerja. Pengalaman guru banyak bergantung kepada
ingatan dan tafsiran terrhadap pengalaman pengajaran terdahulu dan
berkaitan (Gits & Mitchell, 1992). Pengalaman lamanya masa kerja juga
dilengkapi dengan adanya pelatihan dan pendidikan yang didapat guru
selama menjabat sebagai guru yang biasanya diadakan oleh pemerintah
ataupun instansi sekolah tempat guru mengajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat nonparticipan
observation, secara khusus merupakan penelitian natural observation, dimana
peneliti meneliti subyek dalam setting natural. Penelitian ini berdasarkan
tujuannya, merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menekankan pada
keadaan sebenarnya, peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang diteliti, tetapi
lebih melihat dari luar, tidak memanipulasi apapun, hanya mengamati,
mencatat, dan merekam apa yang terjadi (Suparno, 2007:155).
B. Subyek Penelitian
Guru SMP berjumlah tiga orang yang terdiri dari dua guru senior dan
satu guru muda dari dua sekolah yang berbeda. Guru senior merupakan guru
dengan pengalaman kerja lebih dari lima tahun, sedangkan guru muda
merupakan guru dengan pengalaman kerja kurang dari lima tahun.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Oktober - November 2012
Tempat : SMP Pangudi Luhur Timoho dan SMP Taman Dewasa Jetis
23
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
D. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini berupa catatan lapangan (fieldnotes), transkrip
wawancara, dan transkrip rekaman video proses belajar. Fieldnotes diperoleh
dari observasi langsung saat pengambilan data. Transkrip wawancara diperoleh
dari wawancara dengan guru fisika yang be