Penerapan pembelajaran pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai organisasi pada siswa kelas V SD Kanisius Totogan tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENERAPAN PEMBELAJARAN PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA
PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI
ORGANISASI PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS TOTOGAN TAHUN AJARAN
2013/2014

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
Marthinus Kismet Dwi Tomo Prabowo
101134108


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:
 Tuhan Yesus Kristus
 Kedua Orangtuaku :
Bapak PG.Suharyanto dan Ibu Theresia Titi Nurhidayati
 Kakakku :

Mas Agustinus Kismet Nugroho Jati.
 Antonia Noviati
 Teman-teman, motivator dalam menyelesaikan skripsiku :
Arif, Ridlo, Angga, Astri dll
 Dosen Pembimbingku :
Drs. Paulus Wahana M.Hum
Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi.M.A.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN MOTTO

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh Harapannya pada TUHAN !!

- Yeremia 17 : 7-

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini,saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Martinus Kismet Dwi Tomo Prabowo

NIM


: 101134108

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang berjudul :
PENERAPAN

PEMBELAJARAN

PEDAGOGI

REFLEKTIF

PADA

MATA

PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI
ORGANISASI PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS TOTOGAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 18 Agustus 2014
Yang menyatakan,

Martinus Kismet

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi/tugas akhir yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Agustus 2014
Peneliti,

Martinus Kismet D.T.P

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA
PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI
ORGANISASI KELAS V SD KANISIUS TOTOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014
Martinus Kismet DTP (101134108)
2014
Pelajaran PKn di SD Kanisius Totogan menjadi sebuah mata pelajaran yang dianggap
masih kurang menyenangkan oleh siswa. Hal inilah yang mengakibatkan tingkat kesadaran siswa
akan nilai organisasi masih rendah. Faktor penyebab rendahnya tingkat kesadaran siswa akan
nilai organisasi bukan hanya berasal dari siswa tetapi terletak pada faktor guru sebagai pengajar.
PPR dipilih karena dapat mengembangkan kepribadiannya secara utuh, mengasah kepekaan hati
nurani dan penuh bela rasa bagi sesama.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Kanisius
Totogan pada bulan April 2014. Kelas penelitian yang digunakan adalah kelas V. Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran dengan setiap siklus satu kali pertemuan. Untuk
pengumpulan data dilakukan dengan memberi lembar skala sikap.
Hasil presentase siswa menunjukkan bahwa ada peningkatan kesadaran menggunakan
penerapan Pembelajaran Pedagogi Reflektif bagi siswa kelas V SD Kanisius Totogan. Hal
tersebut dapat ditunjukkan dari kenaikan presentase jumlah siswa yang mencapai kesadaran akan
nilai organisasi. Pada penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi awal hasil yang diperoleh
adalah 60,87% , pada siklus 1 sebesar 50,82% dan pada siklus 2 menjadi 78,26%.


Kata Kunci: Pedagogi Reflektif, Mata pelajaran PKN, Nilai Organisasi

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY LEARNING IN CIVIC EDUCATION
TO IMPROVE STUDENTS’ AWARENESS OF ORGANIZATION VALUE IN THE FIFTH
GRADES OF KANISIUS TOTOGAN ELEMENTARY SCHOOL IN THE ACADEMIC
YEAR OF 2013/2014
Martinus Kismet DTP (101134108)
2014
Civics learning in SD Kanisius Totogan becomes a lesson that students do not like. This

condition that makes the students’ awareness of organization value is still low. The factors that
affect the low percentage of students’ awareness of organization value are not only from students
but also the teacher as the educator. Reflective pedagogy learning was chosen because it can
fully develop the students’ personality, sharpen the sensitivity of the heart and inner and
compassion.
This research belongs to an action research peformed in SD Kanisius Totogan in April
2014. The subject of the research was grade V students. This study was conducted in two clyes
with eacle cyle consist of one meeting. The data colletion technique done by making a sheet of
attitude scale.
The percentage result showed that there is improvement in students’ awareness after
applying reflective pedagogy learning to grade V students of SD Kanisius Totogan. It can be
shown from the improvement of the students’ percentage who are aware of the organization
value. The result showed that the initial conditions obtained is 60,87%, then in first cycle was
50,52%, and finally in the second cycle became 78,26%.
Keywords: Reflective pedagogy, Civics Lesson, Organizational Value

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala berkat-Nya, sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “PENERAPAN
PEMBELAJARAN PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI ORGANISASI PADA SISWA
KELAS V SD KANISIUS TOTOGAN YOGYAKARTA” ini dengan baik. Penelitian skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, sehingga peneliti dapat menyelesaikannya
dengan baik. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Rohandi Ph D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma.

2.

Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., MA., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3.

Drs.Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing 1 yang sudah sangat banyak
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

4.

Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi.M.A. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk selama proses penelitian dan penulisan skripsi
hingga selesai.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5.

Ibu Tri Utami, S.Pd selaku kepala sekolah SD Kanisius Totogan, yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan penelitian bagi peneliti.

6.

Ibu Katarina Sri Murwani, S.Pd selaku guru kelas V SD Kanisius Totogan, yang telah
memberikan waktu, bantuan, dan masukan bermanfaat bagi peneliti.

7.

Kedua Orangtuaku Bapak PG. Suharyanto dan Ibu Theresia Titi Nurhidayati yang selalu
memberikan dorongan semangat, motivasi, dan doa tiada henti bagi peneliti.

8.

Kakak peneliti Agustinus Kismet Nugroho Jati atas dorongan semangat dan motivasi yang
diberikan kepada peneliti.

9.

Antonia Noviati, terimakasih atas segala bantuan, dukungan, nasehat, semangat dan
perhatian yang diberikan kepada peneliti.

10. Teman kelompok payung PPR, Astri, Arif, Ridlo, Angga, Windy, Henry, Endah, dll yang
bersama-sama berjuang dan saling mendukung dalam menyusun skripsi.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu peneliti
menerima dengan senang hati kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini berguna
bagi pembaca sekaligus menjadi sumber dalam belajar melakukan pemahaman serta
meningkatkan pengetahuan yang digunakan sebagai acuan dan pegangan bagi pembaca.

Peneliti,

Martinus Kismet D.T.P

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
LEMBAR PERNYATAAN PERSUTUJUAN PUBLIKASI ..........................
ABSTRAK .......................................................................................................
ABSTRACT.......................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................
1.4 Definisi Operasional ............................................................................
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................
1.6 Manfaat Penelitian ...............................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................
2.1 Kajian Teori ........................................................................................
2.1.1 PKN .......................................................................................
2.1.1.1 Hakikat PKN ..............................................................
2.1.2 Kesadaran ..............................................................................
2.1.2.1 Pengertian Kesadaran ................................................
2.1.3 Indikator Kesadaran ..............................................................
2.1.4 Nilai .......................................................................................
2.1.4.1 Pengertian Nilai .........................................................
2.1.4.2 Jenis-jenis Nilai .........................................................
2.1.5 Pendidikan Nilai ....................................................................
2.1.6 PKn sebagai pendidikan nilai ................................................
2.1.7 Organisasi ..............................................................................
2.1.7.1 Pengertian Organisasi ................................................
2.1.8 Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) ................................
2.1.8.1 Pengertian PPR ...........................................................
2.1.8.2 Langkah-langkah PPR ................................................
2.1.8.3 Tujuan PPR .................................................................
2.1.8.4 Ciri-ciri PPR ...............................................................
2.1.8.5 Peta Konsep ................................................................
2.1.8.6 Kekuatan PPR .............................................................
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................
2.3 Kerangka Berpikir ...............................................................................
xiii

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
vii
ix
x
xii
xv
xvi
xivii
1
1
5
6
6
7
8
9
9
9
9
10
10
11
12
11
13
14
15
17
17
18
18
20
23
24
25
26
26
29

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.4 Hipotesis Tindakan .............................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................
3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................
3.2 Setting Penelitian ...............................................................................
3.2.1 Tempat Penelitian ......................................................................
3.2.2 Subyek Penelitian ......................................................................
3.2.3 Obyek Penelitian ........................................................................
3.2.4 Waktu Penelitian .....................................................................
3.3 Tindakan Penelitian ............................................................................
3.3.1 Persiapan ....................................................................................
3.3.2 Tindakan tiap siklus ...................................................................
3.3.2.1 Siklus I ................................................................................
3.3.2.2 Siklus II ...............................................................................
3.3.2.3 Indikator Keberhasilan ........................................................
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................
3.4.1 Instrumen Penelitian ..................................................................
3.5 Validitas .............................................................................................
3.6 Reliabilitas……… .............................................................................
3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................
3.8 Jadwal Penelitian ...............................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
4.1 Kondisi Awal ......................................................................................
4.2 Hasil Penelitian . .................................................................................
4.2.1 Siklus I ...................................................................................
4.2.1.1 Perencanaan Siklus I ...........................................................
4.2.1.2 Tindakan Siklus I.................................................................
4.2.1.3 Pengamatan Siklus I ............................................................
4.2.1.4 Refleksi ................................................................................
4.2.2 Siklus II .....................................................................................
4.2.2.1 Perencanaan ........................................................................
4.2.2.2 Tindakan .............................................................................
4.2.2.3 Pengamatan .........................................................................
4.2.2.4 Refleksi ...............................................................................
4.3 Pembahasan.........................................................................................
4.3.1 Peningkatan Kesadaran Siswa ...............................................
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .........................
5.1 Kesimpulan ........................................................................................
5.2 Keterbatasan........................................................................................
5.3 Saran ...................................................................................................
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................
LAMPIRAN .....................................................................................................

xiv

31
32
32
35
35
36
36
36
36
36
37
38
40
41
42
43
50
51
55
57
58
58
59
63
63
64
66
69
70
70
70
71
75
75
75
81
81
82
82
83
85

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
3.1 Indikator Keberhasilan ..............................................................................
3.2 Penjabaran Indikator .................................................................................
3.3 Kisi – kisi Skala Sikap ...............................................................................
3.4 Skala Sikap sebelum Validasi ..................................................................
3.5 Skala Sikap sesudah validasi ....................................................................
3.6 Skala Likert ...............................................................................................
3.7 Skala Likert Modifikasi ...........................................................................
3.8 Hasil Uji Validitas.....................................................................................
3.9 Hasil Reliabilitas Skala Sikap ....................................................................
3.10 Koefisien Reliabilitas ...............................................................................
3.11 Acuan PAP Tipe I ....................................................................................
3.112 Jadwal Peneliti .......................................................................................
4.1 Hasil Skala Sikap pada Kondisi Awal ......................................................
4.2 Waktu Pelaksanaan Penelitian ..................................................................
4.3 Hasil Skala Sikap Siklus I .........................................................................
4.4 Hasil Skala Sikap Siklus II .......................................................................

xv

43
44
46
47
48
50
51
53
55
56
57
58
61
64
68
74

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
2.1. Langkah – langkah PPR ............................................................................
2.2 Peta Konsep PPR .......................................................................................
2.3 Penelitian yang relevan ..............................................................................
2.4. Bagan Kerangka Berpikir .........................................................................
3.1 Siklus dalam PTK ......................................................................................
4.1. Siswa sedang membuat poster ..................................................................
4.2. Siswa membuat poster ..............................................................................
4.3. Kondisi pada saat pembelajaran................................................................
4.4. Media Video yang digunakan ...................................................................
4.5. Siswa pada saat kerja kelompok ...............................................................
4.6. Siswa presentasi didepan kelas .................................................................
4.7. Grafik Hasil Penelitian ..............................................................................

xvi

20
25
29
31
34
77
78
82
82
83
83
84

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Contoh-contoh Hasil Pekerjaan Siswa .........................................
Lampiran 2 Lembar Refleksi ...........................................................................
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa .....................................................................
Lampiran 4 Revisi RPP....................................................................................
Lampiran 5 Hasil skala sikap siswa .................................................................
Lampiran 6 Lembar Evaluasi ...........................................................................
Lampiran 7 Surat Ijin Melakukan Penelitian dan Selesai Penelitian ...............
Lampiran 8 Skala sikap sebelum validasi ........................................................
Lampiran 9 Skala sikap sesudah validasi.........................................................
Lampiran 10 Foto Siklus I ...............................................................................
Lampiran 11 Foto Siklus II ..............................................................................
Lampiran 12 Rpp & Silabus Siklus I ...............................................................
Lampiran 13 Rpp & Silabus Siklus II ..............................................................
Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup ................................................................

xvii

89
97
100
105
113
118
124
127
131
134
139
143
152
158

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan

merupakan

suatu

hal

yang

sangat

penting

dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Pendidikan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan

Nasional

ditegaskan

bahwa

Pendidikan

bertujuan

untuk

memberdayakan semua warga Negara Indonesia agar berkembang menjadi
manusia berkualitas serta bernilai, sehingga dapat menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi
kehidupan manusia. Pendidikan berpengaruh besar terhadap perkembangan
manusia dalam seluruh kehidupannya. Pendidikan adalah suatu usaha sadar
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan
bagi perannya sebagai manusia di masa yang akan datang.
Salah satu pendidikan yang sudah diterapkan di sekolah dasar adalah
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
mata pelajaran penting untuk diajarkan diseluruh tingkat pendidikan. Hal ini
terbukti dari penerapan PKn di tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Adanya PKn di sekolah ini, diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai dalam
kehidupan siswa. Pendidikan kewarganegaraan juga diharapkan dapat menjadi
bekal bagi siswa untuk mempersiapkan diri berperan serta dalam bermasyarakat
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Untuk menjadi masyarakat yang
bertanggung jawab dan bermoral perlu adanya kerja keras untuk mewujudkannya.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memasukkan mata pelajaran PKn
mulai dari SD. Cara ini diharapkan dapat melatih anak-anak untuk bertanggung
jawab dan memiliki sikap moral pancasila yang baik. Sehingga ketika dewasa,
mereka terbiasa untuk berperilaku sopan santun dan memiliki tanggung jawab
yang tinggi untuk kemajuan bangsa ini (Wahab, 2011).
Dalam Undang-Undang No 2/1989 tentang Pokok-Pokok Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN), yang antara lain Pasal 39, menggariskan adanya
Pendidikan Pancasila dan PKn sebagai bahan kajian wajib kurikulum semua jalur,
jenis, dan jenjang pendidikan, maka dari itu PKn termasuk salah satu mata
pelajaran yang penting, karena diajarkan di semua jenjang pendidikan. Pendidikan
harus mampu menerapkan pembelajaran sampai anak menguasai materi pelajaran
secara tuntas. Dalam mengelola pembelajarannya seharusnya pendidik tidak
begitu saja berpindah dari satu pembelajaran ke pelajaran berikutnya. Pendidik
harus memperhatikan siswa–siswi yang masih belum mampu menangkap materi
secara cepat (lamban), kurang memahami, atau bahkan belum mencapai tujuan
yang sudah direncanakan oleh guru. Pendidikan diharapkan untuk mampu
mengarah pada keutuhan pribadi manusia yaitu dengan proses penanaman nilainilai pengetahuan dan ketrampilan. Dalam terwujudnya nilai-nilai tersebut akan
berdampak pada peningkatan kualitas hidup peserta didik yang secara nyata dapat
diwujudkan

dalam

kehidupan

sehari–hari

atau

pun

dalam

kehidupan

bermasyarakat. Salah satu cara yang dapat membantu mengembangkan kesadaran
akan nilai–nilai yang terkait adalah dengan cara mendampingi siswa pada waktu
proses pembelajaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, masalah yang
berkaitan dengan kesadaran siswa yaitu guru masih belum maksimal
menyampaikan nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam materi yang
dipelajari. Materi yang disampaikan guru tentang menyebutkan suatu organisasi
masih sangat kurang kreatif, sehingga siswa masih belum bisa menyadari akan
nilai–nilai organisasi yang terkandung di dalam materi tersebut. Jadi guru lebih
menekankan konsep dibandingkan dengan pendidikan nilai, sehingga penanaman
nilai pada diri siswa masih kurang. Kurangnya penanaman pendidikan nilai di SD
Kanisius Totogan tersebut di buktikan dengan, masih rendahnya rasa saling
menghargai teman saat berbicara di depan kelas, kemudian masih banyak siswa
yang masih malas mengikuti kegiatan organisasi didalam sekolah misalnya,
pramuka. Hal ini didukung dari hasil wawancara kami kepada guru kelas selaku
pengampu mata pelajaran PKn yang mengatakan bahwa “saya biasanya hanya
menggunakan metode ceramah dan hanya menggunakan sumber dari buku paket
saja mas, soalnya menurut saya materi ini masih sulit untuk di PPRkan”. Sampai
saat ini pendidik hanya sebatas mentransfer pengetahuan saja, sehingga yang
terjadi ialah pendidik hanya sebatas mencetak angka-angka saja. Padahal banyak
sekali materi PKn yang berhubungan dengan nilai-nilai yang dapat diterapkan dan
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, untuk memperkuat bukti bahwa siswa kelas V SD Kanisius
Totogan masih kurang memiliki kesadaran akan nilai khususnya organisasi,
peneliti juga melakukan pengumpulan data berupa lembar skala sikap kesadaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
siswa akan nilai organisasi pada mata pelajaran PKn. Skala sikap tersebut
bertujuan untuk melihat kesadaran siswa akan nilai organisasi.
Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) adalah model pembelajaran yang
inovatif. PPR yaitu suatu pendekatan/model pembelajaran yang menerapkan
refleksi dalam menentukan nilai-nilai, dan pembelajaran dengan cara menekankan
siswa pada pengalaman yang dimilikinya. Pembelajaran Pedagogi Reflektif
merupakan pola pikir untuk mengembangkan manusia menjadi manusia yang
bernilai. Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) bisa menjadi salah satu alternatif
dalam pembelajaran PKn untuk menyampaikan pendidikan nilai pada siswa.
Keunggulan Pedagogi Reflektif yaitu siswa dan guru menjadi belajar untuk
mengembangkan kepribadiannya secara utuh, mengasah kepekaan hati nurani dan
penuh bela rasa bagi sesama. Untuk merealisasikan keunggulan tersebut, para ahli
biasa menyebutnya dengan 3C, yaitu Competence, Conscience dan Compassion.
Tujuan dari PPR adalah meningkatkan competence, conscience dan compassion.
Dengan meningkatkan tujuan tersebut, diharapkan peserta didik dapat unggul
dalam nilai-nilai akademik sekaligus memiliki nilai kepedulian sosial.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Maka peneliti ingin menerapkan
pendidikan nilai dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan model
pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
organisasi. Dengan ini diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang bukan
hanya mengembangkan kognitif siswa, tetapi juga dapat mengembangkan
kemampuan non kognitif. Dalam hal meningkatkan kesadaran akan nilai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
organisasi dalam mata pelajaran PKn yang berbasis Pembelajaran Pedagogi
Reflektif (PPR).
Pembelajaran

Pedagogi

Reflektif

merupakan

pola

pikir

untuk

mengembangkan manusia menjadi manusia yang bernilai. Pembelajaran Pedagogi
Reflektif bisa menjadi alternatif dalam pembelajaran PKn untuk menyampaikan
pendidikan nilai pada siswa. Keunggulan Pembelajaran Pedagogi Reflektif yaitu
siswa dan guru menjadi belajar untuk mengembangkan pribadinya secara utuh,
mengasah kepekaan hati nurani dan penuh bela rasa bagi sesama. Untuk
merealisasikan keunggulan tersebut para ahli biasa menyebutnya dengan 3C, yaitu
Competence, Conscience, Compassion (Subagya, 2010).
Kesadaran akan nilai organisasi sangatlah penting karena mampu
membantu peserta didik untuk lebih bersikap komunikatif terhadap sesama
anggota maupun orang yang ada disekitarnya, membantu peserta didik untuk
lebih bersikap terbuka terhadap orang lain dan juga mampu menghargai pendapat
orang lain.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1

Bagaimana pelaksanaan Pembelajaran Pedagogi Reflektif pada mata
pelajaran PKN dapat meningkatkan kesadaran siswa akan nilai organisasi
kelas V SD K Totogan Tahun ajaran 2013/2014?

1.2.2

Apakah

pelaksanaan Pembelajaran Pedagogi Reflektif pada mata

pelajaran PKN dapat meningkatkan kesadaran siswa akan nilai organisasi
kelas V SD K Totogan Tahun ajaran 2013/2014?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada masalah peningkatan kesadaran siswa akan
nilai Organisasi kelas V SD K Totogan dengan Pembelajaran Pedagogi Reflektif
(PPR) dalam mata pelajaran PKN menggunakan Standar Kompetensi 3.
Mendeskripsikan pengertian organisasi.
1.4 Definisi Operasional
1.4.1

Kesadaran akan nilai Organisasi sangatlah penting karena mampu
membantu peserta didik untuk lebih bersikap komunikatif terhadap sesama
anggota maupun orang yang ada disekitarnya, membantu peserta didik
untuk lebih bersikap terbuka terhadap orang lain dan juga mampu
menghargai pendapat orang lain.

1.4.2

Kesadaran adalah kemampuan memahami berbagai hal yang berkaitan
dengan nilai, antara lain: menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas,
sarana, sikap dan tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai
yang menjadi tujuannya.

1.4.3

Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan atau konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat
penting dan berharga dalam kehidupan manusia. Nilai dirasakan dalam diri
kita masing-masing sebagai daya dorong atau prinsip-prinsip yang menjadi
pedoman dalam hidup. Konsep nilai berkembang dari pola berfikir, pola
bertingkah laku dan sikap-sikap hidup dan dengan perkataan lain
berkembang dari budaya lingkungan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
1.4.4

Organisasi adalah Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian
suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat seorang atau
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang
yang disebut bawahan.

1.4.5

Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) adalah pembelajaran yang
mengintegrasikan pembelajaran bidang studi dengan pengembangan nilainilai kemanusiaan.

1.4.6

PKn adalah sebagai wahana pendidikan nilai organisasi yang termuat pada
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ada di kelas
V semester II SD Kanisius Totogan.

1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1

Untuk mengetahui penerapan PPR pada mata pelajaran PKn dapat
meningkatkan kesadaran siswa akan nilai organisasi pada mata pelajaran
PKn kelas V semester 2 SD Kanisius Totogan tahun ajaran 2013/2014.

1.5.2

Untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai organisasi melalui
pelaksanaan Pembelajaran Pendagodi Reflektif pada mata pelajaran PKn
bagi siswa kelas V semester 2 SD Kanisius Totogan Tahun ajaran
2013/2014.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1

Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan guru untuk menerapkan PPR, sehingga dapat
menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

1.6.2

Bagi Peneliti
Peneliti dapat membuktikan pengaruh Pembelajaran Pedagogi Reflektif
(PPR) terhadap kesadaran akan nilai Organisasi yang terkandung dalam
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

1.6.3

Bagi Siswa
Siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan Pembelajaran Pedagogi
Reflektif (PPR).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori
2.1.1 PKN
2.1.1.1 Hakikat PKN
Pada dasarnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata
pelajaran penting untuk diajarkan diseluruh tingkat pendidikan. Hal ini terbukti
dari penerapan PKn di tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Adanya
PKn di sekolah diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai dalam kehidupan
siswa. Pendidikan kewarganegaraan juga diharapkan dapat menjadi bekal bagi
siswa untuk mempersiapkan diri berperan serta dalam bermasyarakat dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab (Wahab, 2011).
Misi dari Pendidikan Kewarganegaraan dimasa sekarang ini memiliki
beberapa misi, diantaranya yaitu: (1) PKn sebagai pendidikan politik, (2) PKn
sebagai pendidikan nilai, (3) PKn sebagai pendidikan nasionalisme, (4) PKn
sebagai pendidikan hukum, (5) PKn sebagai pendidikan multikultural, (6) PKn
sebagai pendidikan resolusi konflik. PKn sebagai pendidikan politik disini berarti
bahwa program

pendidikan PKn memberikan pengetahuan, sikap dan

keterampilan kepada siswa agar mereka mampu hidup sebagai warga negara yang
memiliki pengetahuan politik dan kesadaran politik.

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
2.1.2 Kesadaran
2.1.2.1 Pengertian Kesadaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2003), kesadaran berasal
dari kata sadar yang mendapat imbuhan ke-an yang berarti insyaf; yakni; merasa;
tahu; dan mengerti. Kesadaran berarti 1) keadaaan mengerti: akan harga dirinya
timbul karena ia diperlakukan secara tidak adil; 2) Hal yang dirasakan atau
dialami seseorang.
Kesadaran adalah keadaan sadar akan perbuatan. Sadar artinya merasa,
atau ingat (kepada keadaan sebenarnya), tahu, dan mengerti. Refleksi merupakan
bentuk adanya seseorang memiliki kesadaran. Refleksi memberikan keadaan
dimana seseorang dapat memahami situasi dan kondisi dalam keadaan tertentu di
lingkungan. Kemudian menurut Semium (2006), kesadaran merupakan satusatunya tingkat kehidupan mental yang secara langsung tersedia bagi kita.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesadaran adalah keadaan sadar akan
perbuatan yang dilakukan secara langsung, kesadaran merupakan sikap sadar dan
ingat pada keadaan yang sebenarnya dan secara langsung tersedia bagi kita.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
2.1.3 Indikator Kesadaran
Menurut Max Scheler (dalam Wahana 2004) kesadaran akan nilai berarti
kesadaran akan berbagai hal yang berkaitan dengan nilai yaitu diantaranya :
a) Menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan.
b) Menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk
mewujudkannya.
c) Menyadari akan sarana-sarana serta cara-cara yang perlu diusahakan
demi terwujudnya nilai yang akan dituju.
d) Menyadari sikap yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang
diterapkan.
e) Menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang
menjadi tujuan.
2.1.4

Nilai

2.1.4.1 Pengertian Nilai
Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan atau konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting
dan berharga dalam kehidupan manusia. Nilai dirasakan dalam diri kita masingmasing sebagai daya dorong atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam
hidup. Konsep nilai berkembang dari pola berfikir, pola bertingkah laku dan
sikap-sikap hidup dan dengan perkataan lain berkembang dari budaya lingkungan
(Richardus, 2011 : 189).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Max scheler (dalam Wahana, 2004) berpendapat bahwa nilai merupakan
suatu kualitas yang tidak tergantung pada pembawanya, merupakan kualitas
apriori (yang telah dapat dirasakan manusia tanpa melalui pengalaman inderawi
terlebih dahulu). Tidak tergantung kualitas tersebut tidak hanya pada objek yang
ada di dunia ini (misalnya lukisan, patung, tindakan manusia, dan sebagainya),
melainkan juga tidak tergantung pada reaksi kita terhadap kualitas tersebut. Nilai
merupakan kualitas yang tidak tergantung, dan tidak berubah seiring dengan
perubahan barang. Sebagaimana warna biru tidak berubah menjadi merah ketika
suatu objek berwarna biru dicat menjadi merah, demikian pula nilai tetap tidak
berubah oleh perubahan yang terjadi pada objek yang memuat nilai bersangkutan.
Nilai bersifat absolut, tidak dipersyaratkan oleh suatu tindakan, tidak memandang
keberadaan alaminya, baik secara historis, sosial, biologis ataupun individu murni.
Menurut Wahana (2004) nilai adalah kualitas yang membuat suatu hal
menjadi bernilai, sedangkan hal yang bernilai merupakan suatu hal yang
membawa kualitas nilai. Dengan demikian, nilai dapat dipahami sebagai yang
berbeda dan tidak tergantung pada hal yang bernilai. Meskipun dapat terjuwud
dalam dunia indrawi yang bersifat empiris, namun nilai memiliki dunianya sendiri
yang keberadaannya tidak tergantung pada keberadaan dan perubahan dunia
empiris. Teori nilai menyelidiki proses dan isi penilaian yaitu proses-proses yang
mendahului, mengiringkan, dan menentukan semua kelakuan manusia, oleh
karena itu teori nilai menghadapi manusia sebagai mahluk yang berkelakuan
sebagai objeknya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
Jadi dalam uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sifat-sifat
(hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan atau konsep abstrak
mengenai masalah dasar yang sangat penting dan berharga dalam kehidupan
manusia. Nilai juga merupakan suatu kualitas yang tidak tergantung pada
pembawaannya, merupakan kualitas apriori (yang telah dapat dirasakan manusia
tanpa melalui pengalaman inderawi terlebih dahulu). Meskipun dapat terwujud
dalam dunia inderawi yang bersifat empiris, namun nilai memiliki dunianya
sendiri yang keberadaannya tidak tergantung pada keberadaan dan perubahan
dunia empiris.
2.1.4.2 Jenis-Jenis Nilai
Dalam kaitanya dengan penjabarannya, nilai dapat dikelompokkan menjadi
tiga macam, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.
a. Nilai dasar
Sekalipun nilai bersifat abstrak, yaitu tidak dapat diamati melalui
panca indera manusia, tetapi dalam kenyatannya nilai berhubungan dengan
tingkah laku atau berbagai aspek kehidupan manusia. Setiap nilai memiliki
nilai dasar, yaitu berupa hakikat, esensi, intisari, atau makna yang dalam
dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar itu bersifat universal karena menyangkut
kenyataan objektif dari segala sesuatu. Contohnya hakikat Tuhan, manusia.
Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat Tuhan, maka nilai
dasar itu bersifat mutlak, karena Tuhan adalah kausa prima (penyebab
pertama), dan segala sesuatu yang diciptakan berasal dari kehendak Tuhan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
b.

Nilai Instrumental
Nilai instrumental ialah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari
nilai dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila nilai
dasar tersebut belum memiliki formasi serta parameter atau ukuran yang
jelas dan konkret. Apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan tingkah
laku manusia dalam kehidupan sehari-hari, maka nilai tersebutakan menjadi
norma moral. Akan tetapi, jika nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu
organisasi atau Negara, maka nilai-nilai instrumental itu merupakan suatu
arahan kebijakan atau strategi yang bersumber pada nilai dasar, sehingga
dapat juga dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu
eksplementasi dari nilai dasar.

c. Nilai Praksis
Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental
dalam kehidupan lebih nyata. Nilai praksis merupakan pelaksanaan secara
nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai instrumental. Berhubung fungsinya
sebagai penjabaran dari nilai dasar dan nilai instrumental, maka nilai praksis
dijiwai oleh nilai-nilai dasar dan instrumental tersebut.
2.1.5 Pendidikan nilai
Pada dasarnya, pendidikan nilai dirumuskan dari dua kata pengertian dasar
pendidikan dan nilai. Kata nilai atau value berasal dari bahasa Latin valere atau
bahasa prancis kuno valoir yang berarti harga. Nilai bersifat absolut, tidak
dipersyaratkan oleh suatu tindakan, tidak memandang keberadaan alaminya, baik
secara historis, sosial, biologis ataupun individu murni (Wahana, 2004).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Pendidikan nilai adalah pengajaran atau bimbingan kepada peserta didik agar
menyadari nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan, melalui proses pertimbagan
nilai yang tepat dan pembiasaan bertindak yang konsisten. Pendidikan
Kewarganegaraan memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan nilai. Pendidikan
nilai menyatukan berbagai permasalahan yang menyangkut preferensi personal ke
dalam satu kategori yang disebut nilai–nilai, yang dibatasi sebagai petunjuk
umum untuk perilaku yang memberi batasan langsung pada kehidupan. Sementara
PKn membawa misi dan berbicara tentang nilai moral dan norma (aturan). Misi
dari Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dimasa sekarang ini memiliki beberapa
misi, diantaranya yaitu: (1) PKn sebagai pendidikan politik, (2) PKn sebagai
pendidikan nilai, (3) PKn sebagai pendidikan nasionalisme, (4) PKn sebagai
pendidikan hukum, (5) PKn sebagai pendidikan multukultural, (6) PKn sebagai
pendidikan resolusi konflik.
Pendidikan nilai dimaknai sebagai: (a) penanaman dan pengembangan
nilai-nilai pada diri seseorang; (b) bantuan terhadap peserta didik, agar menyadari
dan mengalami nilai-nilai serta penempatannya secara integral dalam keseluruhan
hidupnya; (c) pengajaran atau bimbingan kepada peserta didik agar menyadari
nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan, melalui proses pertimbangan nilai yang
tepat dan pembiasaan bertindak yang konsisten.
2.1.6 PKn sebagai Pendidikan Nilai
PKn sebagai pusat pendidikan nilai. Bukanlah sekedar mentransmisikan isi
nilai tertentu kepada peserta didik, akan tetapi dimaknai sebagai upaya
mengembangkan proses penilaian. Pendidikan Kewarganegaraan bagi bangsa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
Indonesia berarti pendidikan pengetahuan, sikap mental, nilai-nilai dan perilaku
yang menjunjung tinggi demokrasi sehingga terwujud masyarakat yang
demokratis dan mampu menjaga persatuan dan integritas bangsa guna
mewujudkan Indonesia yang kuat, sejahtera, serta demokratis. PKn sebagai
pendidikan nilai dimaksudkan bahwa melalui pembelajaran PKn diharapkan dapat
menyadarkan siswa akan nilai, moral dan norma yang dianggap baik oleh bangsa
dan negara pada siswa. Djahiri (1991) menyatakan bahwa: “nilai adalah sesuatu
yang berharga baik menurut standar logika (benar/salah), estetika (bagus/buruk),
etika (adil/layak/tidak adil), agama (dosa dan haram/halal), dan hukum
(sah/absah), serta menjadi acuan dan/atau sistem keyakinan diri maupun
kehidupan.
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia bertujuan untuk menghasilkan
siswa yang demokratis dimana siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang
cerdas, dan memanfaatkan kecerdasannya sebagai warga negara untuk kemajuan
bagi dirinya dan lingkungannya. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, siswa
juga diharapkan mampu untuk memahami, menganalisis, dan menjawab masalah
yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan cita-cita dan
tujuan nasional seperti yang digariskan dalam pembukaan UUD 1945.
PKn berbasis nilai, perlu memahami batang tubuh pengetahuan nilai,
“body of knowledge” berdasarkan paradigma ilmu yang membagi wilayah ilmu
kedalam tiga bagian, yakni Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi. Ontologi
adalah wilayah ilmu yang membahas hakikat dan struktur ilmu, epistemologi
adalah wilayah ilmu yang membahas cara kerja ilmu dalam memperoleh

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
pengetahuan dan cara mengukur kebenaran pengetahuan, sedangkan aksiologi
membicarakan tentang kegunaan ilmu dalam menyelesaikan masalah (Aryani ,
2010).
Pendidikan Kewarganegaraan berbasis nilai juga diharapkan menghasilkan
sikap yang mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan atau yang tercermin dalam
diri siswa dengan cara membimbing perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
tersebut. PKn di Indonesia akan tercapai lewat the great ought-nya, yaitu dengan
menanamkan konsep dan sistem nilai yang sudah di anggap baik sebagai titik
tolak untuk menumbuhkan warga negara yang baik. Materi PKn yang ada di
Sekolah Dasar tentang Organisasi yang diperlukan siswa untuk menyadari nilai–
nilai dalam berorganisasi.
Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan mampu untuk menghasilkan
siswa–siswa yang cerdas supaya bisa memanfaatkan kecerdasannya untuk
kemajuan

dirinya

sendiri

dan

bangsa

Indonesia.

Melalu

Pendidikan

Kewarganegaran siswa–siswi juga diharapkan untuk mempu menjadi generasi
penerus bangsa yang cerdas, setia dan berwibawa guna memajukan bangsa
Indonesia.
2.1.7 Organisasi
2.1.7.1 Pengertian organisasi
Pengertian organisasi menjelaskan seperti berikut :
Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja
bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat seorang atau beberapa orang yang
disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Definisi di atas menunjukkan bahwa organisasi dapat ditinjau dari dua
segi pandangan, yaitu sebagai berikut :
1. Organisasi sebagai wadah di mana kegiatan–kegiatan administrasi dijalankan.
2. Organisasi sebagai rangkaian hierarki dan interaksi antara orang–orang dalam
suatu ikatan formal.
2.1.8 Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR)
2.1.8.1 Pengertian PPR
Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia kata paradigma berarti suatu
kerangka berpikir / model dari teori ilmu pengetahuan / perubahan model. Dalam
hal ini, maksud dari paradigma itu sendiri adalah suatu pendekatan atau model
pembelajaran. Pedagogi adalah suatu cara pendidik untuk mendampingi para
peserta didik dalam pertumbuhan dan perkembangannya (Subagya, 2010).
Adapun reflektif adalah meninjau kembali pengalaman, faktor tertentu, gagasan,
reaksi, spontan maupun yang direncanakan dari berbagai sudut pandang secara
rasional dengan tujuan agar semakin mampu memahami maknanya secara penuh
(Tim PPR SD Kanisius, 2010). Berdasarkan masing–masing penjelasan diatas
maka, Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan suatu pendekatan
model yang menekankan refleksi dalam rangka menemukan nilai–nilai dalam
proses pendidikan dimana nilai–nilai tersebut digunakan sebagai pijakan dalam
menentukan sikap atau tindakan. PPR memiliki kekhasan untuk meningkatkan
competence, conscience, dan compassion (3C).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
Kekhasan yang pertama adalah, Competence merupakan kemampuan
peguasaan kompetensi secara utuh yang disebut juga dengan kemampuan kognitif
(Subagya, 2010). Kemampuan kognitif dalam hal ini adalah kemampuan peserta
didik dalam memecahkan soal yang diberikan oleh pendidik dengan nilai yang
baik. Kemudian kekhasan yang kedua adalah, Conscience merupakan kemampuan
afektif yang secara khusus mengasah kepekaan dan ketajaman

hati nurani

(Subagya, 2010). Ketajaman hati nurani dapat berupa kesadaran untuk melakukan
tindakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan kekhasan yang terakhir
adalah, Compassion merupakan aspek psikomotor yang berupa tindakan konkret
maupun batin disertai bela rasa bagi sesama (Subagya, 2010). Hal ini bertujuan
untuk mengembangkan bakat serta kemampuan sepanjang hidup dan motivasi
untuk menggunakannya dalam kehidupan bersama.
Pembelajaran Pedagogi Reflektif memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menimbang dan memilih pengalaman-pengalamannya untuk
menemukan dirinya yang otentik, siswa dapat mengambil keputusan dan
bertindak sesuai dengan martabatnya yang luhur. Pola pengalaman-reflektiftindakan di atas harus diletakkan dalam konteks relasi yang baik antara pendidik
dan peserta didik karena keberhasilan proses pembelajaran mensyaratkan relasi
yang baik antara pendidik dan peserta didik yang didasari rasa saling percaya dan
menghargai.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
2.1.8.2 Langkah – langkah Paradigma Pedagogi Reflektif (P

Dokumen yang terkait

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Karitas tahun ajaran 2013/2014.

0 0 2

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air pada siswa kelas III SD Negeri Sarikarya semester genap tahun ajaran 2013/2014.

1 2 336

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya.

0 0 2

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai demokrasi kelas V SD Negeri Sarikarya.

0 0 231

Pembelajaran PKN dengan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air siswa kelas III SD Kanisius Totogan tahun ajaran 2012/2013.

0 0 225

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai demokrasi kelas V SD Negeri Sarikarya

0 3 229

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya

0 6 261

Pembelajaran PKN dengan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air siswa kelas III SD Kanisius Totogan tahun ajaran 2012 2013

0 3 223

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SDK Jetisdepok tahun 2013/2014 - USD Repository

0 0 237

Pengaruh penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi SD Kanisius Sengkan - USD Repository

0 0 245