Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA
MATA PELAJ ARAN PKN DALAM MENINGKATKAN
KESADARAN SISWA AKAN NILAI KEDISIPLINAN KELAS
II SD NEGERI SARIKARYA

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
Sariwanti Erwinda A.
NIM: 101134192


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
J URUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sk ri psi ini k upersembahk an k epada:

v
v


Kedua orangtuak u: Felician us Acin D. dan Maria Yosef ina Ita.

v
v

Tuhan Yesus Kristus

Adik k u: Laurensius Lay o Winartus

Teman-teman k el ompok penelitian sk ri psi pay ung: Yuni , Astri,

Endah, Verra, Windi, Hendri , Rido, Angga, Arif , Kismet, Ari , Anisa,
Mila, Sr. Patris dan Sr. Alf on.

v

Teman-teman terbaik k u: Kak Indah, Kak Sima, Kak Nick e, Kak
Meri, Kak Evi, Rina, Ria, dan Bertin

iv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

“Kecaplah dan lihat lah, bet apa baiknya TUHAN it u! Ber bahagialah
or ang yang ber lindung pada- Nya”
Mazmur 34:9

“I mpikanlah hal-hal yang t inggi dan pada saat anda ber har ap, maka
past i anda akan menj adi apa seper t i yang t elah diimpikan”
J ames Allen

“Per j uangan ker as it ulah yang membahagiakan kit a, bukan hasilnya”
Blaise Pascal


“Manusia bukanlah hasil cipt aan keadaan, keadaanlah yang mer upakan
hasil cipt aan manusia”
Benj amin Disr aeli

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.


Yogyakarta, 07 Juli 2014
Penulis,

Sariwanti Erwinda A.

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJ UAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama


: Sariwanti Erwinda A.

Nomor Mahasiswa

: 101134192

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENERAPAN

PARADIGMA

PEDAGOGI

REFLEKTIF

PADA

MATA


PELAJ ARAN PKN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN
NILAI KEDISIPLINAN KELAS II SD NEGERI SARIKARYA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma baik untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu ijin dari saya atau memberi royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta, 07 Juli 2014
Yang menyatakan,

Sariwanti Erwinda A.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA
PELAJ ARAN PKN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN SISWA
AKAN NILAI KEDISIPLINAN KELAS II SD NEGERI SARIKARYA.
Sariwanti Erwinda A
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini didorong karena keterbatasan guru dalam menanamkan
pendidikan nilai. Hal ini disebabkan karena kurangnya jam pelajaran sedangkan
guru perlu mengajarkan seluruh Kompetensi Dasar sesuai target yang ditentukan
oleh sekolah. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya kesadaran siswa akan nilai
kedisiplinan pada mata pelajaran PKn. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui
pelaksanaan Paradigma Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran PKn untuk
meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri
Sarikarya dan 2) Meningkatkan kesadaran akan nilai kedisiplinan melalui

pelaksanaan Paradigma Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran PKn bagi siswa
kelas II SD Negeri Sarikarya. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
yang berlangsung selama dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan model Paradigma
Pedagogi Reflektif untuk mengatasi masalah kurangnya kesadaran akan nilai
kedisiplinan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menyebarkan
kuesioner, observasi dan wawancara.
Hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus menunjukkan adanya
peningkatan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan. Kedisiplinan siswa pada
indikator 1 dengan kondisi awal 41,6% meningkat pada siklus II menjadi 87,5%;
indikator 2 dengan kondisi awal 37,5% meningkat pada siklus II menjadi 75%;
indikator 3 dengan kondisi awal 62,5% meningkat pada siklus II menjadi87,5%;
indikator 4 dengan kondisi awal 50% meningkat pada siklus II menjadi 80%; dan
indikator 5 dengan kondisi awal 45,83% meningkat pada siklus II menjadi 62,5%.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini maka
dapat disimpulkan bahwa kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan pada mata
pelajaran PKn
siswa kelas II SD Negeri Sarikarya meningkat dengan
menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif.


viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGICAL PARADIGM IN
THE SUBJ ECTS OF CIVIC EDUCATION DATUM INCREASING THE
AWARENESS OF DISCIPLINE VALUES IN 2ND GRADE STUDENTS OF
SD NEGERI SARIKARYA
Sariwanti Erwinda A
Sanata Dharma University
2014

This research was triggered because of lack of teachers in imparting. The
reason of this is the lack of instruction hours. Teacher shave to teach all the Basic
Competence according to the target set by the school. It leads to the lack of the
awareness of students on the discipline values in the subject of PKn. The purposes
of this research are 1) to know the implementation of Reflective Pedagogical
Paradigm in the subjects of Civic Education Datum Raising the Awareness of
Discipline Values in 2nd Grade students of SD Negeri Sarikarya and 2) increase
awareness of the discipline value through the implementation of Reflective
Pedagogical Paradigm in the subject of Civic Education for 2 nd students of SD
Negeri Sarikarya. This research is a Class Action Research lasting in two cycles
consisting of some stages such as those of planning, action, observation and
reflection. Hence, the model of Reflective Pedagogical Paradigm was used to
solve the problem of lacking the awareness of discipline values. Data collecting
technique used in this research was questionnaire, observation and interviews
distribution technique.
The results of research conducted in two cycles showed that there was the
increase of student’s awareness on the values of discipline. The level of the
discipline of students on 1st indicator with initial conditions of 41.6% increase to
87.5% in cycle II; 2nd indicator with initial condition of 37.5% increases to 75%
in cycle II; 3rd indicators with the initial conditions of 62.5% increase to 87.5% in
cycle II; 4th indicator with initial conditions of 50% increase 80% in cycle II; and
5 th indicators with initial conditions of 45,83% to 62.5% in cycle II.
Based on the results obtained, it could be concluded that there were an
increase of the awareness of discipline values in the subject of Civic Education of
2nd grade students in SD Negeri Sarikarya.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Mata Pelajaran Pkn Dalam
Meningkatkan Kesadaran Siswa Akan Nilai Kedisiplinan Kelas II SD Negeri
Sarikarya”. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Penulis menyadari selama menyelesaikan skripsi ini, peneliti mendapatkan
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST.,M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. E. Catur Rismiati, S.Pd.,M.A.,Ed.D., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing

dan

memberikan

menyelesaikan skripsi ini.

x

motivasi

sehingga

penulis

dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi.,M.A., selaku Dosen Pembimbing II
yang telah membimbing dan memberikan semangat selama proses
menyelesaikan skripsi
6. Jaka Triyana, S.Pd Kepala Sekolah SD Negeri Sarikarya yang telah
memberikan ijin penelitian di kelas II SD Negeri Sarikarya.
7. Mawarti, selaku guru kelas II SD Negeri Sarikarya yang telah berkenan
untuk membantu selama melaksanakan penelitian.
8. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Felicianus Acin D. dan Ibu Maria
Yosefina Ita yang selalu mendukung, memberikan kepercayaan, semangat
dan doa serta menunjukkan kasih sayang yang luar biasa kepadaku
9. Adikku Laurensius Layo Winartus yang selalu memotivasiku dan
memberikan dukungan serta doa.
10. Seluruh keluarga besarku yang tak henti-hentinya selalu memberikan
nasihat, dukungan dan doa sehingga penulis termotivasi untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat terbaikku Bernadeta Tesa di Pontianak yang selalu mengingatkan
dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi serta teman-teman
terbaikku selama di Jogja yaitu: Yuni, Kak Nicke, Kak Sima, Kak Evi,
Kak Indah, Kak Meri, Ria, Rina, dan Bertin.
12. Teman-teman kelompok penelitian skripsi payung ( Yuni, Astri, Endah,
Verra, Windi, Hendri, Rido, Angga, Arif, Kismet, Ari, Anisa, Mila, Sr.
Patris dan Sr. Alfon) yang memberikan bantuan dan kerjasama sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan serta teman-teman kelas E PGSD 2010 yang

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

senantiasa memberikan bantuan, motivasi serta keceriaan selama penulis
menjalani studi hingga menyelesaikan skripsi ini.
13. Keluarga besar Asrama Pondok Angela terimakasih untuk kebersamaan
dan keceriaan yang kita alami serta memberikan sumber inspirasi luar
biasa dalam kehidupanku.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran, dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Yogyakarta, 07 Juli 2014
Penulis,

Sariwanti Erwinda A.

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ...........................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................

vi

PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .....................................................

vii

ABSTRAK ...........................................................................................................

viii

ABSTRACT .........................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

x

DAFTAR ISI ................................................................. ..........................................

xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................... ..............................

xviii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

xix

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

xx

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................

xiii

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1.2 Batasan Masalah ...............................................................................

8

1.3 Rumusan Masalah .............................................................................

8

1.4 Definisi Operasional .........................................................................

8

1.5 Tujuan Penelitian ..............................................................................

9

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................

11

2.1.1 Pengertian Kesadaran ...............................................................

11

2.1.1.1 Pembelajaran Kesadaran ...............................................

13

2.1.2 Nilai ..........................................................................................

14

2.1.2.1 Pengertian Nilai .............................................................

15

2.1.2.2 Indikator dan Peranan Nilai ...........................................

15

2.1.3 Disiplin .....................................................................................

17

2.1.3.1 Pengertian Disiplin .......................................................

17

2.1.3.2 Jenis-jenis Disiplin .......................................................

18

2.1.3.3 Kesadaran akan Nilai Kedisiplinan ................................

19

2.1.4 Pendidikan Kewarganegaraan ...................................................

20

2.1.4.1 Pengertian PKn .............................................................

20

2.1.4.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ............................

21

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.1.4.3 Pkn Sebagai Pendidikan Nilai ........................................

22

2.1.5 Karakteristik Siswa SD .............................................................

22

2.1.6 Paradigma Pedagogi Reflektif ...................................................

23

2.1.6.1 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif .....................

23

2.1.6.2 Ciri-ciri Pedagogi Ignatian.............................................

24

2.1.6.3 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif............................

25

2.1.6.4 Pola Paradigma Pedagogi Reflektif ................................

26

2.1.6.5 Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif .......................

28

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ...........................................................

29

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................

33

2.2 Hipotesis Tindakan ...........................................................................

34

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................

36

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................

37

3.2.1 Waktu Penelitian ......................................................................

37

3.2.2 Tempat Penelitian ....................................................................

37

3.2.3 Subyek Penelititian ..................................................................

38

3.2.4 Obyek Penelititian ...................................................................

38

3.3 Rencana Tindakan .............................................................................

38

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.3.1 Persiapan ..................................................................................

38

3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus ...............................................

39

3.3.2.1 Siklus I .........................................................................

39

3.3.2.2 Siklus II ........................................................................

41

3.4 Indikator Keberhasilan dan Pengukurannya .......................................

43

3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................

45

3.5.1 Observasi ..................................................................................

45

3.5.2 Wawancara ...............................................................................

46

3.5.3 Kuesioner .................................................................................

46

3.6 Instrumen Penelitian ..........................................................................

47

3.6.1 Kuesioner ................................................................................

47

3.7 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................

56

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................

58

3.8.1 Validitas ...................................................................................

58

3.8.2 Reliabilitas................................................................................

64

3.9 Teknik Analisis Data .........................................................................

65

3.9.1 Analisis Data Kesadaran akan Nilai Kedisiplinan......................

66

3.10 Jadwal Penelitian ................................................................................

72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian..................................................................................

74

4.1.1 Kegiatan Setiap Siklus ..............................................................

74

4.1.1.1 Perencanaan ..................................................................

74

4.1.1.2 Tindakan.......................................................................

76

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.1.1.3 Observasi ......................................................................

77

4.1.1.3 Refleksi ........................................................................

78

4.1.2 Hasil Penelitian .........................................................................

80

4.1.2.1 Hasil Penelitian Siklus I ................................................

80

4.1.2.2 Hasil Penelitian Siklus II ...............................................

81

4.1.2.3 Kualitas Proses Pembelajaran .......................................

81

4.2 Pembahasan ......................................................................................

112

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................

119

5.2 Keterbatasan Penelitian......................................................................

120

5.3 Saran .................................................................................................

121

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................

123

Lampiran ...............................................................................................................

127

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Indikator Keberhasilan Siswa akan Kedisiplinan ......................................

44

Tabel 2. Indikator Kuesioner Menurut Wahana ......................................................

48

Tabel 3. Alternatif Jawaban dalam Skala Likert .....................................................

48

Tabel 4. Blue Print Nilai Kedisiplinan ....................................................................

49

Tabel 5. Lembar Kuesioner Nilai Kedisiplinan Sebelum Validasi ..........................

51

Tabel 6. Lembar Kuesioner Nilai Kedisiplinan Setelah Validasi.............................

54

Tabel 7. Variabel Penelitian dan Pengumpulan Data ..............................................

56

Tabel 8. Uji Validitas .............................................................................................

59

Tabel 9. Hasil Item Validitas Validitas ...................................................................

62

Tabel 10. Koefisien Reliabilitas menurut Masidjo ..................................................

64

Tabel 11. Hasil Uji Reliabilitas ..............................................................................

65

Tabel 12. Acuan PAP I Menurut Masidjo ...............................................................

66

Tabel 13. Batas Nilai Indikator 1............................................................................

67

Tabel 14. Batas Nilai Indikator 2............................................................................

68

Tabel 15. Batas Nilai Indikator 3............................................................................

69

Tabel 16. Batas Nilai Indikator 4............................................................................

70

Tabel 17. Batas Nilai Indikator 5............................................................................

71

Tabel 18. Jadwal Penelitian ....................................................................................

72

Tabel 19. Hasil Kuesioner Indikator 1 Kondisi Awal .............................................

82

Tabel 20. Hasil Kuesioner Indikator 2 Kondisi Awal .............................................

83

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 21. Hasil Kuesioner Indikator 3 Kondisi Awal .............................................

84

Tabel 22. Hasil Kuesioner Indikator 4 Kondisi Awal .............................................

85

Tabel 23. Hasil Kuesioner Indikator 5 Kondisi Awal .............................................

86

Tabel 24. Rangkuman Perhitungan Indikator Kondisi Awal ...................................

88

Tabel 25. Hasil Kuesioner Indikator 1 Siklus I .......................................................

92

Tabel 26. Hasil Kuesioner Indikator 2 Siklus I .......................................................

93

Tabel 27. Hasil Kuesioner Indikator 3 Siklus I .......................................................

94

Tabel 28. Hasil Kuesioner Indikator 4 Siklus I .......................................................

95

Tabel 29. Hasil Kuesioner Indikator 5 Siklus I .......................................................

96

Tabel 30. Rangkuman Perhitungan Indikator Siklus I .............................................

98

Tabel 31. Hasil Kuesioner Indikator 1 Kondisi Akhir .............................................

102

Tabel 32. Hasil Kuesioner Indikator 2 Kondisi Akhir .............................................

103

Tabel 33. Hasil Kuesioner Indikator 3 Kondisi Akhir .............................................

104

Tabel 34. Hasil Kuesioner Indikator 4 Kondisi Akhir .............................................

105

Tabel 35. Hasil Kuesioner Indikator 5 Kondisi Akhir .............................................

106

Tabel 36. Rangkuman Perhitungan Indikator Kondisi Akhir...................................

108

Tabel 37. Tabel Indikator Pencapaian Penelitian ....................................................

112

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pola Paradigma Pedagogi Reflektif .......................................................

26

Gambar 2. Diagram Penelitian yang Relevan .........................................................

32

Gambar 3. Siklus PTK Model Kemmis & Taggart .................................................

38

Gambar 4. Grafik Hasil Peningkatan Kesadaran Nilai Kedisiplinan .......................

113

Gambar 5. Penggunaan Media Pembelajaran..........................................................

116

Gambar 6. Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Siswa ..............................................

116

Gambar 7. Hasil Peta Konsep Siswa ......................................................................

117

Gambar 8. Hasil Refleksi Siswa .............................................................................

118

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Perangkat Pembelajaran ....................................................

128

Lampiran 2. Instrumen Kuesioner Kesadaran Sebelum Validasi ............................

186

Lampiran 3. Instrumen Kuesioner Kesadaran Setelah Validasi ..............................

193

Lampiran 4. Contoh Kuesioner Siswa pada Kondisi Awal......................................

199

Lampiran 5. Contoh Kuesioner Siswa pada Kondisi Siklus I ..................................

204

Lampiran 6. Contoh Kuesioner Siswa pada Kondisi Siklus II .................................

209

Lampiran 7. Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran ..............................................

214

Lampiran 8. Hasil Validasi Kuesioner Penelitian ...................................................

222

Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian ............................................................................

232

Lampiran 10. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................

234

Lampiran 11. Foto-foto Kegiatan Penelitian ...........................................................

236

xxi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Pada Bab I akan dibahas mengenai latar belakang, batasan masalah,
rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
1.1 Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan siswa untuk
menghadapi masa depan dan mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia.
Menurut UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 mengatakan:
”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Untuk itu proses pembelajaran yang
bermakna sangat menentukan terwujudnya pendidikan yang berkualitas.
Salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan pada siswa sejak dini
adalah PKn. Pembelajaran PKn tidak hanya diajarkan pada siswa SD namun
diajarkan secara berkelanjutan yang dimulai dari SD hingga perguruan tinggi.
PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara yang cerdas, tampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Winarno, 2013: 96). Dengan
demikian PKn selalu berkaitan dengan nilai yang dijadikan arah pengembangan
warga negara yang baik sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Pancasila dan UUD 1945. Sebagai pendidikan nilai, PKn akan membantu peserta
didik dalam mengembangkan kesadaran siswa akan nilai-nilai yang termuat dalam
objek pembahasan serta memiliki tujuan untuk membentuk pribadi anak menjadi
warga masyarakat dan warga negara yang baik (Wahab, 2011).
Ruminiati (dalam Winarno, 2013) menyebut PKn SD merupakan mata
pelajaran yang berfungsi sebagai pendidikan nilai yang mensosialisasikan dan
menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila sebagaimana terdapat dalam kurikulum
SD. Pkn memiliki keterikatan dengan pendidikan nilai. Selanjutnya Ruminiati
mengatakan bahwa pendidikan nilai adalah pendidikan yang mempertimbangkan
objek dari sudut moral dan non-moral yang meliputi estetika yaitu menilai objek
dari sudut pandang keindahan dan selera pribadi, dan etika yang menilai benar
atau salahnya dalam hubungan antar pribadi.
Menurut Winataputra (2008) dalam strategi pembelajaran PKn, siswa
dilatih untuk mempelajari materi dan berlatih untuk bersikap sebagaimana materi
yang sudah dipelajari siswa. Pendidikan nilai harus disertai dengan kesadaran
dalam diri siswa untuk menerapkan materi tersebut. Apabila pendidikan nilai tidak
didukung dengan kesadaran diri maka nilai tidak akan tercapai dengan baik. Oleh
karena itu, diharapkan setelah mempelajari materi pelajaran maka siswa
menyadari akan nilai yang terkait dengan materi tersebut dan mengaktualisasikan
nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari di tengah kehidupan bermasyarakat
yang dimulai dari keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan sekitar siswa.
Lickona (2013: 9) mengungkapkan kesadaran akan pentingnya pendidikan
nilai mulai menurun dan perlahan menghilang. Lebih lanjut Lickona

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

mengungkapkan bahwa munculnya sikap individualisme sehingga setiap orang
cenderung mementingkan keinginan diri sendiri dan memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan individu daripada memenuhi kewajiban sebagai seorang anggota
masyarakat maupun warga negara. Sikap individualisme tersebut juga muncul
dilingkungan sekolah. Oleh karena itu, tugas seorang pendidik adalah membantu
siswa untuk memahami sekaligus membimbing pemahaman nilai yang telah
dimiliki. Salah satu nilai-nilai moral yang perlu diajarkan di sekolah adalah nilai
disiplin. Sikap disiplin akan membentuk diri untuk tidak mengikuti keinginan
yang bertentangan dengan hati nurani yang mengarah pada sikap perusakan diri
tetapi untuk mengejar keinginan positif yang sesuai. Selain itu sikap disiplin akan
membentuk diri untuk lebih mengembangkan kemampuan dan memiliki
manajemen waktu yang baik (Lickona, 2013: 75).
Lickona (2013: 25) menekankan pentingnya diperhatikan tiga unsur dalam
menanamkan nilai, yaitu;

pengertian atau pemahaman tentang nilai yang

dipelajari, perasaan, dan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Ketiga
unsur ini saling berkaitan. Pengajar perlu memperhatikan ketiga unsur ini agar
nilai-nilai yang ditanamkan tidak sekedar sebagai pengetahuan semata, tetapi
benar-benar menjadi tindakan-tindakan nyata. Pengertian atau pemahaman
terhadap suatu nilai adalah kesadaran, rasionalitas, atau alasan mengapa seseorang
harus melakukan hal itu, suatu pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai
tertentu. Ini sering kali disebut sebagai segi kognitif dari nilai yang perlu diajarkan
kepada para siswa. Siswa dibantu untuk mengerti mengapa suatu nilai perlu
dilakukan. Sedangkan perasaan lebih pada kesadaran akan hal-hal yang baik dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

tidak baik. Perasaan ini sangat mempengaruhi seseorang untuk berbuat baik. Oleh
sebab itu, perasaan terhadap suatu nilai perlu dikembangkan dengan memupuk
perkembangan hati nurani dan sikap empati. Tindakan, yaitu kemampuan untuk
melakukan keputusan yang dilandasi oleh perasaan terhadap suatu nilai ke dalam
perilaku-perilaku nyata. Tindakan-tindakan yang dilandasi oleh nilai-nilai yang
dijunjung tinggi ini perlu difasilitasi agar muncul dan berkembang dalam
pergaulan sehari-hari. Lingkungan belajar yang kondusif untuk memunculkan
tindakan-tindakan ini sangat diperlukan dalam pendidikan aspek-aspek afektif.
Ketiga unsur yaitu, penalaran, perasaan, dan tindakan yang dilandasi oleh nilainilai tersebut harus ada dan dikembangkan dalam pendidikan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 24
September 2013, realita yang terjadi di sekolah adalah pembelajaran PKn kurang
disertai dengan penanaman nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan.
Guru kurang menekankan pendidikan nilai dalam pembelajaran, hanya sebatas
penanaman konsep mengenai materi. Hal ini terjadi karena kurangnya jam
pelajaran sedangkan guru perlu mengajarkan seluruh KD sesuai dengan target
yang telah ditentukan oleh sekolah (Mawarti, komunikasi pribadi, 24 September
2013). Kurangnya penanaman nilai yang terkandung dalam materi pelajaran
menyebabkan kurangnya penerapan nilai tersebut oleh siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Lebih lanjut guru mengungkapkan saat pembelajaran PKn siswa
sering mengobrol dengan teman sebangku dan kurang memperhatikan guru ketika
menjelaskan materi pembelajaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menemukan adanya kesenjangan
antara pendidikan nilai yang seharusnya diikutsertakan dalam pembelajaran PKn
agar siswa tidak hanya dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam silasila pancasila, melainkan sadar akan nilai-nilai yang terkandung dalam materi
yang sudah dipelajari dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya.
Peneliti juga melakukan observasi mengenai sikap siswa yang kurang menerapkan
kedisiplinan terlihat pada sebagian siswa yang tidak menunjukkan indikator siswa
menyadari akan nilai. Kurangnya kesadaran nilai ditunjukkan oleh perilaku siswa
misalnya saat upacara bendera kurang tertib, apabila petugas upacara melakukan
kesalahan maka sebagian siswa langsung tertawa, mengobrol dengan teman ketika
upacara berlangsung, saat pembelajaran di kelas ada beberapa siswa yang lupa
membawa buku paket, beberapa siswa tidak mengerjakan PR, sebagian siswa lain
tampak sibuk menggambar atau bermain dengan teman sebangkunya. Dalam hal
ini, nilai kedisiplinan kurang dipahami dan kurangnya kesadaran siswa akan
pentingnya nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Indikator nilai disiplin
adalah 1) membiasakan diri mematuhi aturan atau kesepakatan yang telah dibuat,
2) melakukan perbuatan baik secara ajeg (Fitri, 2012: 108).
Selain itu Wahana (2013) berpendapat mengenai indikator kesadaran
akan nilai adalah 1) menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu
diusahakan, 2) menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia
untuk mewujudkannya, 3) menyadari akan sarana-sarana serta cara mencapainya,
4) menyadari sikap yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang
diharapkan serta 5) menyadari tindakan yang perlu diusahakan demi terwujudnya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

nilai yang menjadi tujuan. Selain itu peneliti melakukan wawancara dengan guru
yang mengatakan bahwa beberapa siswa sering lupa membawa alat tulis maupun
buku paket serta tidak mengerjakan PR yang sudah diberikan sebagai tugas di
rumah (Mawar, komunikasi pribadi, 24 September 2013). Hal ini juga dipertegas
ketika peneliti sedang melaksanakan penelitian pada tanggal 1 April 2014,
beberapa siswa lupa membawa alat tulis maupun buku paket, salah satu siswa
perempuan datang terlambat dan beberapa siswa laki-laki meninggalkan kelas
tanpa meminta ijin terlebih dahulu.
Peneliti menyebarkan lembar kuesioner kepada siswa kelas II SD Negeri
Sarikarya pada tanggal 1 April 2014. Adapun kuesioner tersebut meliputi 5
indikator kesadaran akan nilai sebagai berikut: (1) menyadari akan adanya nilai
sebagai kualitas yang perlu diusahakan; (2) menyadari akan peranan nilai yang
menjadi daya tarik manusia untuk mewujudkannya; (3) menyadari akan saranasarana serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan
dituju; (4) menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang
diharapkan; (5) menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai
yang menjadi tujuan. Selanjutnya kuesioner yang mewakili 5 indikator
dikembangkan oleh peneliti dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Hasil
perhitungan kuesioner kesadaran akan nilai kedisiplinan siswa kelas II SD Negeri
Sarikarya pada kondisi awal diperoleh data jumlah siswa untuk indikator 1
terdapat 10 siswa atau 41,6% dari total keseluruhan 24 siswa yang kurang sadar,
indikator 2 terdapat 9 siswa atau 37,5% dari total keseluruhan 24 siswa yang
kurang sadar, indikator 3 terdapat 15 siswa atau 62,5% dari total keseluruhan 24

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

siswa yang kurang sadar, indikator 4 terdapat 12 siswa atau 50% dari total
keseluruhan 24 siswa yang kurang sadar, indikator 5 terdapat 11 siswa atau
45,83% dari total keseluruhan 24 siswa yang kurang sadar (dapat dilihat pada
halaman 82).
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan hasil perhitungan kuesioner
kesadaran akan nilai kedisiplinan maka masalah dalam penelitian dibatasi pada
peningkatan kesadaran akan nilai kedisiplinan siswa kelas II SD Negeri Sarikarya.
Peneliti memberikan solusi dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif
pada pembelajaran PKn untuk meningkatkan kesadaran akan nilai kedisiplinan
karena dalam pendekatan ini mampu menyelaraskan antara aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik siswa sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.
Paradigma Pedagogi Reflektif memiliki 3C untuk meningkatkan tujuan
pembelajaran yaitu competence, conscience dan compassion. Pengertian dari
competence adalah kemampuan unggul siswa dalam ranah kognitif yang
memadukan tiga unsur berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap, conscience
merupakan peka terhadap hati nurani serta compassion adalah sikap peduli
terhadap sesama atau hasrat bela rasa. Tidak hanya salah satu karakter yang
diharapkan dimiliki siswa, tetapi ketiga karakter tersebut sebagai identitas yang
melekat dalam diri siswa. Selain itu, Paradigma Pedagogi Reflektif memiliki 5
pola dalam pembelajaran, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Mata

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

Pelajaran Pkn Dalam Meningkatkan Kesadaran Siswa Akan Nilai Kedisiplinan
Kelas II SD Negeri Sarikarya.
1.2 Batasan masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada masalah peningkatan kesadaran siswa akan
nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya dengan Pembelajaran Pedagogi
Reflektif dalam mata pelajaran PKn menggunakan Standar Kompetensi 4.
menampilkan nilai-nilai Pancasila dan Kompetensi Dasar 4.1 mengenal nilai
kejujuran, kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari serta 4.2
melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan senang bekerja dalam kegiatan seharihari.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1.3.1 Bagaimanakah pelaksanaan PPR untuk meningkatkan kesadaran siswa
akan nilai Kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya Tahun Ajaran
2013/2014?
1.3.2 Apakah pelaksanaan PPR dapat meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
Kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya Tahun Ajaran 2013/2014?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1.4.1 Mengetahui

pelaksanaan

Paradigma

Pedagogi

Reflektif

9

untuk

meningkatkan kesadaran siswa akan nilai Kedisiplinan kelas II SD Negeri
Sarikarya Tahun Ajaran 2013/2014.
1.4.2 Meningkatkan kesadaran akan nilai Kedisiplinan melalui pelaksanaan
Paradigma Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas II
SD Negeri SarikaryaTahun Ajaran 2013/2014.
1.5

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan

pendidikan di Indonesia baik secara teoritis dan praktis.
1.5.1 Secara teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang salah satu model
pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian siswa yang utuh dengan
menerapkan model Paradigma Pedagogi Reflektif.
1.5.2 Secara praktis
Bagi keperluan akademis, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi
penelitian lain.
1.5.3 Bagi guru di sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
inspirasi dan acuan dalam mengajar PKn

dengan menggunakan

Paradigma Pedagogi Reflektif.
1.5.4 Bagi peneliti, penelitian ini memberikan pengalaman berharga sebagai
seorang calon pendidik untuk lebih kreatif dalam mengembangkan
Paradigma Pedagogi Reflektif.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

1.6 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu diperjelas diantaranya
yaitu :
1.6.1 Paradigma Pedagogi Reflektif adalah suatu model pembelajaran yang
mengintegrasikan pembelajaran bidang studi dengan pengembangan nilainilai kemanusiaan serta membantu mengembangkan kepribadian siswa
agar menjadi cerdas dan humanis.
1.6.2 PKn adalah salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk membentuk
warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang mampu
memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara
Indonesia.
1.6.3 Kesadaran adalah suatu keadaan atau situasi yang dialami oleh setiap
individu yang akan membantu untuk memahami realitas yang terjadi
dalam lingkungan masyarakat.
1.6.4 Kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan adalah kemampuan memahami
akan berbagai hal yang berkaitan dengan nilai, antara lain: menyadari akan
adanya nilai sebagai kualitas, sarana, sikap dan tindakan yang perlu
dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuannya.
1.6.5 Disiplin adalah sikap sadar akan suatu upaya yang dilakukan oleh
seseorang untuk mengikuti aturan yang ada dalam lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas landasan teori yang digunakan dalam penelitian.
Pembahasan landasan teori terdiri atas lima bagian yaitu: kajian pustaka, hasil
penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengertian Kesadaran
Kesadaran memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia dalam
mengembangkan sikap afektif. Adanya sikap sadar dalam diri seseorang akan
membantu dalam bertindak dan menyikapi kondisi tertentu yang ada di
lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, manusia perlu memiliki sikap sadar agar
mampu memahami dan mewujudkan sikap tersebut dalam kehidupannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) kesadaran memiliki arti
(1) keinsafan; keadaan mengerti: akan harga dirinya timbul karena ia diperlakukan
secara tidak adil; (2) hal yang dirasakan atau dialami seseorang. Menurut Widjaja
(1984: 14) kesadaran merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti taat dan
patuh pada adat istiadat dan kebiasaan yang hidup dalam masyarakat.
Suhatman (2009: 27) mengungkapkan kesadaran adalah keadaan sadar
akan perbuatan. Sadar artinya merasa, atau ingat (kepada keadaan yang
sebenarnya), tahu dan mengerti. Refleksi merupakan bentuk dari pengungkapan
kesadaran, dimana ia dapat memberikan atau bertahan dalam situasi dan kondisi
tertentu dalam lingkungan. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia untuk
memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

realitas. Beliau juga berpendapat bahwa kesadaran kritis sangat diperlukan dalam
pengembangan pribadi dan intelektual siswa dalam kehidupan sekarang maupun
kemudian hari. Kesadaran kritis dapat dibangun melalui pendidikan di sekolah
dan secara khusus melalui kegiatan belajar dan pembelajaran (Suhatman, 2009:
67).
Menurut Piaget (dalam Adisusilo, 2012: 39) kesadaran seseorang dimulai
dengan: 1) kesadaran diri akan pentingnya tanggung jawab baik faktor dari luar
atau faktor dari dalam; 2) heteronom, yaitu ekspresi perasaan seseorang yang
dimulai dengan menampilkan jati dirinya; 3) realisme moral, kesadaran diri
seseorang akan sesuatu karena menyadari adanya nilai-nilai, norma yang harus
dipertimbangkan dalam mengambil keputusan atau sikap tertentu; 4) otonom,
yaitu ungkapan kemandirian seseorang yang hanya peduli pada nilai-nilai
universal sebagai pertimbangan dalam bertingkah laku.
Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa kesadaran
adalah suatu keadaan atau situasi yang dialami oleh setiap individu yang akan
membantu untuk memahami realitas yang terjadi dalam lingkungan masyarakat.
Selain itu, kesadaran dalam diri siswa harus dibangun sejak dini melalui
pembelajaran di sekolah salah satunya melalui pembelajaran PKn agar
terbentuklah generasi bangsa yang memiliki sikap kesadaran akan nilai sesuai
dengan sila-sila pancasila sebagai lambang negara Indonesia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

2.1.1.1 Pembelajaran Kesadaran
Given (2012: 213-214) mengungkapkan tujuan pembelajaran kesadaran
adalah mengambil tindakan atau suatu keputusan dipilih melalui cara yang selektif
dan berani menentukan arah dengan mempertimbangkan sisi positif dan
negatifnya. Suhatman (2009: 67) mengungkapkan tujuan untuk menumbuhkan
kesadaran kritis serta berpikir kritis dengan menempatkan siswa sebagai subjek.
Menurut Suhatman (2009: 67) hal-hal yang perlu diperhatikan guru
sebagai berikut : (1) pembelajaran di kelas harus berubah dari berpusat kepada
guru menjadi berpusat pada siswa; (2) guru berperan sebagai fasilitator untuk
melayani siswa dalam membelajarkan siswa dan membuat siswa mengalami serta
menyukai belajar, (3) mengajar dengan mempertimbangkan metode dialogis
dalam

diskusi,

memberi

kesempatan

pada

siswa

untuk

berpikir

dan

mengendapkan pengetahuannya, memberi kesempatan untuk bertanya, berdebat,
bereksplorasi untuk menemukan suatu pemahaman yang baru; (4) dalam
membelajarkan siswa maka pembelajaran dibuat semenarik mungkin untuk
memotivasi siswa sehingga senang belajar, dengan demikian merangsang otak
untuk dapat menerima pengetahuan/pemahaman baru lebih cepat; (5) membuat
perencanaan, mempersiapkan media yang dapat membantu siswa dalam
mengalami belajar, menemukan dan merumuskan sendiri pengetahuannya; (6)
guru berperan sebagai agen perubahan dengan berani mengubah paradigma
berpikirnya yaitu menjauhkan diri dari ketakutan dan keengganan mengubah cara
mengajarnya yang tidak selektif serta bersikap terbuka; (7) kesadaran kritis akan
terbentuk

jika

siswa

merasa

bebas

dalam

berpikir,

berpendapat

dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

mengekspresikan diri dalam suasana belajar yang terbuka, tidak banyak aturanaturan yang membelenggu, multi nilai, multi kebenaran, diperbolehkan salah,
menerapkan metode ilmiah; (8) Kesadaran kritis akan membentuk pola
pemahaman konsep yang kuat bukan sekedar menghafal, mampu untuk mencerna
pengetahuan dengan mendalam, memiliki cara berpikir kritis menghadapi
masalah-masalah sehari dalam kehidupan. Pembelajaran dengan membangun
kesadaran kritis akan menghasilkan pembelajaran yang bermutu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran
kesadaran dapat terwujud melalui kegiatan pembelajaran di kelas antara guru dan
siswa. Paradigma pembelajaran berubah dari pembelajaran berpusat pada guru
(teacher centered learning) menjadi pembelajaran berpusat pada siswa (student
centered learning). Perubahan paradigma ini akan mendorong siswa agar lebih
aktif dan memiliki pengetahuan secara lebih mendalam serta didukung dan
dibimbing oleh guru sebagai fasilitator yang berperan mewujudkan pembelajaran
yang PAKEM (Pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan). Guru juga perlu
menanamkan pentingnya sikap kesadaran kritis dalam diri siswa sebagai bagian
penting membentuk manusia yang memahami pentingnya sikap sadar dan
mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.2 Nilai
Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian nilai dan indikator dan
peranan nilai dalam kehidupan manusia antara lain :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

2.1.2.1 Pengertian Nilai
Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan,
berdaya, berlaku sehingga nilai dipandang sebagai sesuatu yang dipandang baik,
bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok
orang. Menurut Adisusilo (2012: 56) nilai adalah kualitas suatu hal yang
diinginkan, dikejar, dihargai, berguna, dicapai dan dihayati untuk menjadikan
hidup menjadi bermatabat.
Wahana berpendapat (2004: 101) bahwa nilai adalah kualitas yang
membuat suatu hal menjadi bernilai, sedangkan hal yang bernilai merupakan suatu
hal yang membawa kualitas nilai. Dengan demikian, nilai dapat dipahami sebagai
yang berbeda dan tidak tergantung pada hal yang bernilai. Menurut Max Scheler
sebagaimana dikutip (dalam Wahana, 2004: 51) nilai merupakan suatu kualitas
yang tidak tergantung pada pembawanya, merupakan kualitas apriori (yang telah
dapat dirasakan manusia tanpa melalui pengalaman indrawi terlebih dahulu).
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa nilai adalah
kualitas yang dapat menjadi acuan dalam menemukan apa yang menjadi tujuan
hidup setiap individu dalam kehidupannya. Nilai merupakan sesuatu yang abstrak
namun dapat menjadi acuan dalam hidup untuk mencapai sebuah tujuan.
2.1.2.2 Indikator dan Peranan Nilai
Nilai sebagai sesuatu yang abstrak menurut Raths (dalam Adisusilo, 2012:
58) mempunyai sejumlah indikator yang dapat dicermati, yaitu : (1) ni

Dokumen yang terkait

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Karitas tahun ajaran 2013/2014.

0 0 2

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air pada siswa kelas III SD Negeri Sarikarya semester genap tahun ajaran 2013/2014.

1 2 336

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan.

0 0 242

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya.

0 0 2

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai demokrasi kelas V SD Negeri Sarikarya.

0 0 231

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai demokrasi kelas V SD Negeri Sarikarya

0 3 229

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SDK Jetisdepok tahun 2013/2014 - USD Repository

0 0 237

Pengaruh penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi SD Kanisius Sengkan - USD Repository

0 0 245

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM MATA PELAJARAN PKn TERHADAP KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI DI SD KANISIUS SENGKAN

0 1 173

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

1 6 206