Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SDK Jetisdepok tahun 2013/2014 - USD Repository

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA
MATA PELAJARAN PKN DALAM MENINGKATKAN
KESADARAN SISWA AKAN NILAI KEDISIPLINAN KELAS
II SDK JETISDEPOK TAHUN 2013/2014

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Brigita Yuni
NIM : 101134191

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

 



 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 

ii 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


 

iii 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini ku persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus, Bunda Maria dan Santa Brigita yang senantiasa menjaga,
membimbing, memberikan rahmat dan kasih sayang yang begitu besar
serta menyertaiku dalam segala hal.
2. Bapak VB. Suparlan dan Ibu Rosa Petronela yang telah memberikan
perhatian, kasih sayang, dukungan serta doa.
3. Kakakku Maria Sri Purwanti, Elisabeth Murni Ningsih, Andreas Prayogo
dan Viktoria yang telah memberikan semangat.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing 1 yang selalu
memberikan masukan.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A selaku dosen pembimbing 2 yang

selalu memberikan masukan.

 

iv 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

Jika tidak bisa melakukan hal-hal besar, lakukanlah hal-hal kecil dengan
CINTA yang BESAR.
MENCINTAI sering kali menyakitkan, namun saat kita mencintai dengan TULUS
dengan pengorbanan yang menyakitkan yang tersisa kemudian adalah hilangnya
rasa sakit dan lebih banyak cinta yang akan menghampiri.
(Rosita, Eros)
Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih
setia-Nya dari padaku.

(Mazmur 66:20)

 



 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2014
Penulis,

Brigita Yuni


 

vi 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Brigita Yuni

Nomer Mahasiswa : 101134191
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENERAPAN


PARADIGMA

PEDAGOGI

REFLEKTIF

PADA

MATA

PELAJARAN PKN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN SISWA
AKAN NILAI

KEDISIPLINAN KELAS II SDK JETISDEPOK TAHUN

2013/2014.
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
pada tanggal: 24 Juli 2014
Yang menyatakan

Brigita Yuni

 

vii 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA

PELAJARAN PKN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN SISWA
AKAN NILAI KEDISIPLINAN KELAS II SD KANISIUS JETISDEPOK

Brigita Yuni
Universitas Sanata Dharma
2014
Keterbatasan guru menerapkan pendidikan nilai pada model Paradigma
Pedagogi Reflektif dalam mata pelajaran PKn materi kedisiplinan diduga
mengakibatkan siswa belum mampu menyadari nilai kedisiplinan dengan baik.
Solusi permasalahan tersebut adalah peneliti menerapkan paradigma pedagogi
reflektif yang sesuai tahap dan ketentuannya. Penelitian ini bertujuan untuk 1)
Mengetahui pelaksanaan pembelajaran paradigma pedagogi reflektif pada
pembelajaran PKn untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan 2)
Meningkatkan dan mengetahui peningkatan kesadaran siswa akan nilai
kedisiplinan melalui pelaksanaan pembelajaran paradigma pedagogi reflektif pada
pembelajaran PKn.
Dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan peneliti
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yang berlangsung dalam 2 siklus, dan
setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas II SD Kanisius Jetisdepok. Teknik pengumpulan

data menggunakan metode penyebaran kuesioner dan didukung wawancara serta
observasi. Data dianalisis dengan mendeskripsikan hasil perindikator kondisi
awal, siklus 1, dan siklus 2.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan paradigma
pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn melalui tahap dan ketentuannya dapat
meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Kanisius
Jetisdepok. Peningkatan kesadaran diketahui dari hasil penelitian yaitu presentase
jumlah siswa yang mencapai kesadaran akan nilai kedisiplinan meningkat pada
indikator 1 sebesar 33.3%, setelah siklus 2 menjadi 72.2%. Kondisi awal pada
indikator 2 adalah 55.5%, setelah siklus 2 menjadi 83.3%. Kondisi awal pada
indikator 3 adalah 77.7%, setelah siklus 2 menjadi 88.8%. Kondisi awal pada
indikator 4 adalah 5.5%, setelah siklus 2 menjadi 83.3%. Kondisi awal dari
indikator 5 adalah 27.7% setelah siklus 2 menjadi 88.8%.

Kata kunci: Paradigma pedagogi reflektif, PKn, Kesadaran, Kedisiplinan.

 

viii 


 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY PARADIGM
IN PKN SUBJECT TO IMPROVE STUDENT AWARENESS TOWARD
THE DISCIPLINE VALUE THE SECOND GRADE STUDENT OF
JETISDEPOK KANISIUS ELEMENTARY SCHOOL

Brigita Yuni
Sanata Dharma University
2014

The Limitation of teacher in implementing the education valuesin reflective
pedagogy paradigm in PKn subject on discipline matter, has allegedly led the
students’ failure to realize the values of discipline well.Solutions of these problem
are The Implementationof reflective pedagogy paradigm applied whichsuits the
stages and provisions.The study was aimed to determine the learning
implementation of the reflective pedagogy paradigm in PKn subject to 1) improve

the students’ awareness toward the disicpline value 2) Improve and understand
students' awareness of the discipline value through the implementation of
reflective learning pedagogical paradigm in PKn learning subject.
In order to improve the student awareness toward the discipline
value,researcher used Class Action research which constructed in two cyclesand
each of it consisted of planning, action, observation, and reflection. The subjects
of this research were the students of grade II SD Kanisius Jetisdepok. The data
were collected by distributing questionnaires supported by interviews and
observation. Data were analyzed by describingthe indicator result of pre-study,
cycle 1, and cycle 2.
Based on the result of this study concluded that the implementation of
reflective pedagogy paradigm in PKn subject which is in accord with the stage
and its provisions could improve the students’ awarness toward the discipline
value of the second grade students of JetisdepokKanisius elementary school.The 
increase of students’ awareness known from the percentage number of students
who reached awareness of the discipline valueincreaseof the initial conditions
indicator 1 was33 %, after cycle 2 improved to 72.2%. Indicator 2 was 55.5%,
after cycle 2 improved to 83.3%. Indicator 3 was 77.7%, after cycle 2 improved to
88.8%. Indicator 4 was 5.5%, after cycle 2 improved to 83.3%. Indicator 5 was
27.7% after cycle 2 improved to 88.8%.

Keyword: Reflective Pedagogy Paradigm, PKn, Awareness, Discipline.

 

ix 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Mata Pelajaran PKn dalam
Meningkatkan Kesadaran Siswa akan Nilai Kedisiplinan Kelas II SD Kanisius
Jetisdepok. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa selama proses pelaksanaan penelitian yang telah
penulis lakukan tidak lepas dari kesalahan. Untuk itu ijinkalah penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. G.Ari

Nugrahata,

S.J.,S.S.,BST.,M.A.,

selaku

Ketua

Program

Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. E. Catur Rismiati, S.Pd.,M.A., selaku Wakil Ketua Program Guru Sekolah
Dasar.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku dosen pembimbing 1 yang selalu
memberikan masukan dan semangat kepada peneliti.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi.,M.A., selaku dosen pembimbing 2 yang
selalu

memberikan

masukan

dan

menyelesaikan skripsi.

 



dukungan

kepada

peneliti

untuk

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Florentina Rusmini, sebagai Kepala SD Kanisius Jetisdepok yang telah
berkenan memberikan ijin kepada penulisuntuk melaksanakan penelitian.
7. Valentina Vitri Endaryati selaku guru wali kelas II yang telah berkenan untuk
berkaloborasi dengan penulis, memberikan waktu, tenaga, pikiran, semangat
dan ijin penelitian di kelas II SD Kanisius Jetisdepok
8. Bapak dan Ibu guru serta staf karyawan SD Kanisius Jetisdepok yang telah
banyak membantu dan memberikan bimbingan serta informasi yang
bermanfaat bagi penulis.
9. Kedua orangtuaku, Bapak V.B Suparlan dan Ibu Rosa Petronela yang telah
memberikan doa dukungan serta cinta kasihnya.
10. Keempat kakakku Maria Sri Purwanti, Elisabet Murni Ningsih, Andreas
Prayogo, Viktoria, yang telah memberikan dukungan.
11. Kakak iparku dan keponakanku tercinta: Guty, Sasa, Satria, Vena, Dan Glori
yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat.
12. Widiastanto yang telah memberikan semangat dan motivasi untuk
mengerjakan skripsi serta menemani disaat kesulitan.
13. Suster dan adik asrama Ira, Tasha, Yessi, Masni, Retno, Netty, Shela, Ivon,
Ian, Venti, Lia, Diana, Lisa dan alumni asrama Cemara, Indri, Winda, Nikce,
Rina, Ria, Indah, Viani, Bertin, Sima, Mery, Sr.Etty dan Sr.Yati yang
walaupun jauh selalu menyemangati dalam mengerjakan skripsi. Trimakasih
atas kebersamaan yang bisa kita lalui.

 

xi 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Teman-teman seperjuangan sepayung Winda, Astri, Nisa, Arif, Angga, Rido,
Kismet, Windi, Mila, Arie, Sr. Patrice dan Sr. Alfonsa, Hendri serta seluruh
teman seperjuangan kelas E.
15. Wahyuni setyaningrum yang telah menemaniku dan membantu untuk
menyususn segala kelengkapan skripsi.
16. Semua pihak yang telah membantu praktikan, yang tidak dapat praktikan
sebutkan satu per satu sehingga praktikan dapat menyelesaikan penelitian.
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 24 Juli 2014
Penulis,

Brigita Yuni

 

xii 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

 
HALAMAN JUDUL ...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................

vii

ABSTRAK ...................................................................................................

viii

ABSTRACT .................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .................................................................................

x

DAFTAR ISI ................................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................... ...................

xviii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

xix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xx

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................

 

xiii 

1

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.2 Batasan Masalah .....................................................................

5

1.3 Rumusan Masalah ...................................................................

6

1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................

6

1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................

6

1.6 Definisi Operasional ...............................................................

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

 

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................

9

2.1.1 Kesadaran .......................................................................

9

2.1.1.1 Pengertian Kesadaran ...... ...................................

9

2.1.1.2 Tujuan Kesadaran ........... ...................................

9

2.1.2 Nilai ..............................................................................

12

2.1.2.1 Pengertian Nilai ..................................................

12

2.1.2.2 Peran Nilai ..........................................................

13

2.1.3 Disiplin ...........................................................................

15

2.1.3.1 Pengertian Disiplin ............................................

15

2.1.3.2 Fungsi Disiplin ..................................................

15

2.1.3.3 Faktor dalam Kedisiplinan ................................

17

2.1.3.4 Cara Menanamkan Disiplin ...............................

18

2.1.3.5 Kesadaran akan Nilai Kedisiplinan ...................

19

2.1.4 Paradigma Pedagogi Reflektif ........................................

20

2.1.4.1 Hakikat Paradigma Pedagogi Reflektif .............

20

2.1.4.2 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif................

20

2.1.4.3 Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif ...........

22

xiv 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.4.4 Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif ..........

24

2.1.5 Pendidikan Kewarganegaraan ........................................

26

2.1.5.1 Pengertian PKn ..................................................

26

2.1.5.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ................

27

2.1.5.3 Pkn Sebagai Pendidikan Nilai ............................

27

2.1.5.4 Karakteristik Siswa SD.......................................

29

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................

30

2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................

33

2.4 Hipotesis Tindakan .................................................................

34

BAB III METODE PENELITIAN

 

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................

35

3.2 Setting Penelitian .....................................................................

36

3.2.1 Tempat Penelitian ..........................................................

36

3.2.2 Subjek Penelitian ...........................................................

36

3.2.3 Objek Penelitian .............................................................

37

3.2.4 Waktu Penelitian .............................................................

37

3.3 Persiapan .................................................................................

37

3.4 Rencana Setiap Siklus ..............................................................

38

3.4.1 Siklus I ............................................................................

38

3.4.1.1 Perencanaan .......................................................

39

3.4.1.2 Tindakan ............................................................

39

3.4.1.2.1 Pertemuan 1 ........................................

39

3.4.1.2.2 Pertemuan 2 ........................................

40

xv 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 

3.4.1.3 Observasi ............................................................

41

3.4.1.4 Refleksi ..............................................................

42

3.4.2 Siklus II ...........................................................................

42

3.4.2.1 Perencanaan .......................................................

42

3.4.2.2 Tindakan ............................................................

42

3.4.2.2.1 Pertemuan 1 ........................................

42

3.4.2.2.2 Pertemuan 2 ........................................

43

3.4.2.3 Observasi ............................................................

45

3.4.2.4 Refleksi ..............................................................

45

3.4.3 Indikator Keberhasilan ...................................................

45

3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................

47

3.5.1 Observasi .......................................................................

47

3.5.2 Kuesioner .......................................................................

48

3.5.3 Wawancara ....................................................................

50

3.6 Instrumen Penelitian ................................................................

50

3.6.1 Lembar Observasi ...........................................................

50

3.6.2 Lembar Kuesioner ..........................................................

50

3.6.3 Pedoman Wawancara .....................................................

53

3.7 Teknik Pengujian Instrumen ...................................................

54

3.7.1 Validitas dan Reliabilitas ...............................................

54

3.7.1.1 Validitas ......................................................................

54

3.7.1.2 Reliabilitas ..................................................................

59

3.8 Teknik Analisis Data ...............................................................

60

xvi 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.9 Jadwal Penelitian .....................................................................

67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................

68

4.1.1 Siklus I ...........................................................................

68

4.1.1.1 Perencanaan ........................................................

68

4.1.1.2 Tindakan .............................................................

70

4.1.1.3 Observasi ............................................................

70

4.1.1.4 Refleksi...............................................................

78

4.1.2 Siklus II ...............................................................................................

80

4.1.2.1 Perencanaan ........................................................

80

4.1.2.2 Tindakan .............................................................

80

4.1.2.3 Observasi ............................................................

80

4.1.2.4 Refleksi...............................................................

89

4.2 Pembahasan .............................................................................

90

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...............................................................................

99

5.2 Keterbatasan Penelitian.............................................................

100

5.3 Saran .........................................................................................

100

DAFTAR REFERENSI ................................................................................

102

LAMPIRAN ..................................................................................................

106

 

xvii 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Perindikator .............................................

46

Tabel 3.2 Keberhasilan secara keseluruhan ..................................................

46

Tabel 3.3 Skala Likert ...................................................................................

48

Tabel 3.4 PAP tipe 1 .....................................................................................

49

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner . .....................................................................

51

Tabel 3.6 Sebaran Butir Item .......................................................................

51

Tabel 3.7 Pedoman Wawancara pada Siswa ................................................

53

Tabel 3.8 Pedoman Wawancara pada Guru .................................................

54

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Skala Sikap ...................................................

56

Tabel 3.10 Hasil Skala Sikap Valid ..............................................................

58

Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas ..................................................................

59

Tabel 3.12 Reliabilitas Item ..........................................................................

60

Tabel 3.12 Kriteria PAP tipe 1 ......................................................................

61

Tabel 3.14 Batas Nilai Indikator 1 ................................................................

62

Tabel 3.15 Batas Nilai Indikator 2 ................................................................

63

Tabel 3.16 Batas Nilai Indikator 3 ................................................................

64

Tabel 3.17 Batas Nilai Indikator 4 ................................................................

65

Tabel 3.18 Batas Nilai Indikator 5 ...............................................................

66

Tabel 3.19 Jadwal Penelitian .......................................................................

67

 

xviii 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Indikator 1 Siklus 1 ............................................

72

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Indikator 2 Siklus 1 ............................................

73

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Indikator 3 Siklus 1 ............................................

74

Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Indikator 4 Siklus 1 ............................................

75

Tabel 4.5 Hasil Kuesioner Indikator 5 Siklus 1 ............................................

76

Tabel 4.6 Rangkuman Kuesioner Siklus 1 ...................................................

77

Tabel 4.7 Hasil Kuesioner Indikator 1 Siklus 2 ............................................

83

Tabel 4.8 Hasil Kuesioner Indikator 2 Siklus 2 ............................................

84

Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Indikator 3 Siklus 2 ............................................

85

Tabel 4.10 Hasil Kuesioner Indikator 4 Siklus 2 ..........................................

86

Tabel 4.11 Hasil Kuesioner Indikator 5 Siklus 2 ..........................................

87

Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Siklus 2 .........................................................

88

Tabel 4.13 Hasil Peningkatan Kesadaran Secara Keseluruhan.....................

92

Tabel 4.14 Hasil Peningkatan Perindikator...................................................

94

Tabel 4.15 Rangkuman Kondisi Awal, Siklus 1, Siklus 2 ...........................

98

 

xix 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif ..................................

22

Gambar 2.2 Diagram Penelitian yang Relevan .............................................

32

Gambar 3. Siklus PTK Model Kemmis & Mc Taggart ................................

36

Gambar 4.1Grafik Peningkatan Kesadaran Nilai Kedisiplinan ....................

93

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Kesadaran Nilai Kedisiplinan ...................

96

 

xx 

 
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran...............................................................

106

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................

110

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa dan Soal Evaluasi ..................................

158

Lampiran 4 Contoh Kuesioner sebelum disebar .........................................

166

Lampiran 5 Validasi Kuesioner ..................................................................

168

Lampiran 6 Contoh Kuesioner Siklus 1 .....................................................

174

Lampiran 7 Contoh Kuesioner Siklus 2 .....................................................

178

Lampiran 8 Hasil Perhitungan Kuesioner Kondisi Awal............................

186

Lampiran 9 Hasil Wawancara ....................................................................

187

Lampiran 10 Hasil Observasi .......................................................................

193

Lampiran 11 Foto siklus 1, siklus 2 .............................................................

196

Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian ................................................................

204

Lampiran 13 Surat Keterangan telah melakukan Penelitian ........................

200

Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup ............................................................

202

 

 

xxi 

PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

 

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan terdapat enam hal yang akan diuraikan oleh
penulis. Enam hal tersebut adalah latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan secara sengaja dan sudah
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
secara aktif mengembangkan kemampuan spiritualitas, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (UU no 20/2003 pasal 1 ayat 1). Pendidikan juga
bertujuan untuk mengembangkan segala potensi atau aspek kemampuan siswa,
sehingga siswa memiliki pengalaman belajar serta mampu menerapkan
pengalaman tersebut dalam lingkungan dan masyarakat, untuk itu pengalaman
pembelajaran ikut menentukan kualitas pendidikan.
Pendidikan kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran penting yang
harus diajarkan di sekolah dasar. PKn harus dikuasai karena bahasan pada
pembelajarannya berhubungan langsung dengan sikap yang harus diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Winarno (2013) PKn adalah mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
yang cerdas, terampil dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh pancasila
dan UUD 1945. Pelajaran PKn harus memenuhi tiga aspek pengetahuan,

 



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

2

ketrampilan dan karakter, maka dari itu pelajaran PKn tidak terlepas dari nilai,
yaitu nilai yang dijadikan sebagai dasar pengembangan untuk menjadi warga yang
baik sesuai dengan pancasila dan UUD 1945.
“Pelajaran PKn di sekolah dasar seharusnya diajarkan dengan berbagai
metode dan model pembelajaran agar siswa mampu memahami nilai-nilai yang
terkandung dalam materi dan memiliki kesadaran untuk menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari agar menjadi warga negara yang baik” (Wahab., Sapriya.,
Riduwan., dan Atik, 2011), Namun saat ini guru Pendidikan Kewarganegaraan di
sekolah dasar kerapkali bertindak sebagai pemberi informasi dan kurang
memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir dan refleksi hal ini sejalan
dengan pendapat Winarno (2013) sehingga siswa kurang menyadari bahwa nilai
penting untuk diwujudkan. Hal ini terbukti ketika peneliti mengadakan observasi
dan wawancara di SD Kanisius Jetisdepok.
Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 7 Januari 2014 adalah
peneliti menemukan bahwa pendidik masih menggunakan metode ceramah, pada
saat pembelajaran berlangsung pendidik terfokus pada buku paket, belum ada
silabus dan RPP, pendidik kurang menekankan contoh sikap yang harus dipelajari
dalam materi, dan pendidik terlihat hanya memberikan informasi pada siswa.
Padahal harapannya di sekolah yang sudah menggunakan model Paradigma
Pedagogi Reflektif dapat menanamkan nilai dengan baik dan tidak terfokus pada
buku paket sehingga siswa mampu menerapkan nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari, tidak seperti saat observasi siswa terlihat sibuk mengobrol, belum

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

3

mampu menyelesaikan tugas tepat waktu, bermain bersama teman, dan berjalan di
kelas.
Dari hasil observasi tersebut peneliti melihat adanya perbedaan, idealnya
sekolah yang sudah menerapkan paradigma pedagogi reflektif mampu untuk
mengajarkan mata pelajaran PKn dengan menanamkan pendidikan nilai dan
mampu melaksanakan refleksi setelah pembelajaran, karena menurut Subagya
(2010) jika belajar hanya terbatas sampai pada penalaran tidak boleh disebut
Ignasian/paradigma pedagogi reflektif, harus ada unsur refleksi yang mendorong
siswa memikirkan dan merenungkan arti manusiawi serta pentingnya apa yang
dipelajari. Hasil wawancara pada pendidik juga dikatakan bahwa siswa kelas 3
memang masih belum mampu memahami nilai kedisiplinan secara baik, dengan
contoh mengerjakan tugas tidak tepat waktu terbukti jika diberi tugas masih
banyak siswa yang terlambat mengumpulkan, meski pada saat siswa duduk di
kelas 2 telah mempelajari materi kedisiplinan. Wawancara juga dilakukan pada
siswa kelas 2, ketika ditanya “Apakah pembelajaran yang pernah kalian dapatkan
menyenangkan?” sebagian siswa menjawab “biasa saja bu, dulu kami belajar
hanya dari buku paket, guru jarang memberikan contoh langsung”, siswa juga
menjawab “tidak tau” dan “lupa”. Dari hal tersebut peneliti menilai model
paradigma pedagogi reflektif belum diterapkan dengan baik di sekolah. Penerapan
paradigma pedagogi reflektif yang kurang baik ditunjukan dari kurangnya
kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan dalam belajar, karena menurut Tu,u
(dalam Kartono, 2013) salah satu fungsi disiplin adalah bisa mengatur waktu dan
mengikuti aturan dengan baik.

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

4

Dari permasalahan tersebut peneliti merasa perlu untuk meningkatkan
kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan di kelas 2 melalui pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang berbasis nilai agar jika peserta didik naik
kekelas 3 sudah mampu menerapkan nilai kedisiplinan dengan baik. Peneliti
melihat dengan kurangnya kesadaran akan nilai kedisiplinan dapat mengganggu
masa depan anak karena disiplin membantu anak memiliki kontrol internal dan
taat moral, jika anak tidak memiliki nilai kedisiplinan ia akan hanyut dalam arus
globalisasi hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Scohib (2010). Dengan
demikian kesadaran akan nilai kedisiplinan penting untuk ditanamkan, karena
nilai kedisiplinan bagian dari nilai kemanusiaan yang bertugas sebagai pembentuk
atau dasar dari sebuah sistem, baik ditanamkan sejak dini untuk membentuk
masyarakat yang utuh dan dasar yang kuat demi kelangsungan hidup bersama.
Dalam upaya mengatasi tantangan jaman yang memiliki tujuan mencerdaskan
anak bangsa dari segi akademik dan non akademik diperlukanlah model
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berdasarkan nilai kedisiplinan
yang mampu menanamkan kebiasaan sikap disiplin melalui pembelajaran disiplin
pada mata pelajaran PKn.
Peneliti menyadari bahwa dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
kedisiplinan tidak mudah memerlukan waktu dan proses yang cukup kompleks
sesuai dengan pendapat Eltin (2009), maka diterapkan sebuah model
pembelajaran

dalam

upaya

meningkatkan

pembelajaran

Pendidikan

Kewarganegaraan yang bernilai. Model pembelajaran yang dipilih adalah
paradigma pedagogi reflektif. Model paradigma pedagogi reflektif dipilih karena

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

5

menurut Direktur Jendral UNESCO, Bokova (dalam Kompas 2013) pendidikan
yang dibutuhkan sekarang adalah pendidikan inklusif, holistik, dan fleksibel.
Cronbach (dalam Baharuddin, 2010) juga mengatakan belajar yang baik adalah
melalui pengalaman. Jadi, paradigma pedagogi reflektif yang memiliki kelebihan
melibatkan pengalaman siswa secara keseluruhan, menggunakan pengalaman
untuk menemukan nilai dari kegiatan refleksi dan aksi yang cocok untuk model
pembelajaran pada penelitian ini. Pembelajaran paradigma pedagogi reflektif
terdiri dari 3C yaitu Competence, Consience, dan Compassion. Competence yang
merupakan nilai akademik, Consience merupakan ketajaman hati nurani dan
Compassion merupakan kepedulian pada sesama, yang dikemas dengan pola
pikir membentuk pribadi siswa melalui konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan
evaluasi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan.
Berdasarkan permasalahan yang peneliti temukan di sekolah peneliti ingin
melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif
Pada Mata Pelajaran PKn Dalam Meningkatkan Kesadaran Siswa Akan Nilai
Kedisiplinan Kelas II SDK Jetisdepok”.
1.2 BATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah pada penerapan paradigma
pedagogi reflektif untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan
kelas II SDK Kanisius Jetisdepok dengan menggunakan standar kompetensi
Pendidikan Kewarganegaraan menampilkan nilai pancasila dan kompetensi dasar
4.1 Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan
sehari-hari dan 4.2 Melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan senang bekerja

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

6

dalam kegiatan sehari-hari secara khusus tentang nilai kedisiplinan pada tahun
ajaran 2013/2014.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
1.3.1 Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran paradigma pedagogi reflektif pada
pembelajaran PKn untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
kedisiplinan kelas II SDK Jetisdepok Tahun ajaran 2013/2014?
1.3.2 Apakah pelaksanaan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran PKn
dapat meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SDK
Jetisdepok Tahun ajaran 2013/2014?
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1.4.1 Mengetahui pelaksanaan pembelajaran paradigma pedagogi reflektif pada
pembelajaran PKn untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
kedisiplinan kelas II SDK Jetisdepok Tahun ajaran 2013/2014.
1.4.2 Meningkatkan dan mengetahui peningkatan kesadaran siswa akan nilai
kedisiplinan melalui pelaksanaan pembelajaran paradigma pedagogi reflektif
pada pembelajaran PKn kelas II SDK Jetisdepok Tahun ajaran 2013/2014.

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

7

1.5 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah, bagi:
1.5.1 Universitas
Penelitian ini bisa dijadikan bahan bacaan yang berhubungan dengan
penelitian tindakan kelas khususnya yang menggunakan penerapan model
Paradigma Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran PKn.
1.5.2 Sekolah
Hasil dari penelitian ini bisa dijadikan masukan untuk peningkatan
mutu sekolah khususnya pada pembelajaran PKn kelas bawah. Agar
memberi kemajuan kualitas sekolah karena prestasi dan nilai kemanusian di
sekolah yang meningkat.
1.5.3 Guru
Bagi pendidik penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi model
pembelajaran yang diterapkan di kelas dan juga sebagai pembanding
terhadap model pembelajaran lain.
1.5.4 Peneliti
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pembelajaran
dengan menggunakan model paradigma pedagogi reflektif sehingga dapat
dijadikan bekal bagi peneliti ketika menjalani profesi sebagai guru.
1.5.5 Siswa
Penelitian

ini

memberikan

pengalaman

kepada

siswa

dalam

memahami pembelajaran tentang nilai kedisiplinan yang berbasis paradigma

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

pedagogi reflektif

8

yang membantu menjadikan mereka mampu secara

akademik dan non akademik, yang dikemas melalui sebuah pengalaman
yang di refleksikan dan diwujudkan dalam bentuk aksi.
1.6 DEFINISI OPERASIONAL
1.6.1 PKn adalah suatu pembelajaran yang diarahkan untuk membentuk warga
negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang mampu memahami dan
melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia.
1.6.2 Kesadaran adalah suatu keadaan atau situasi yang dialami oleh setiap
individu yang akan membantu untuk memahami realitas yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat dalam hubungannya dengan dirinya.
1.6.3 Kesadaran akan nilai kedisiplinan adalah kemampuan peserta didik dalam
memahami dan melakukan pengendalian diri dalam rangka mengarahkan
pada hidup yang bernilai.
1.6.4 Paradigma Pedagogi Reflektif adalah pola pikir yang membentuk
kepribadian peserta didik yang kristiani dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan melalui konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi pada
setiap pembelajaran.
1.6.5 Kedisiplinan adalah kemampuan pengendalian diri untuk menaati peraturan
yang berlaku di suatu tempat demi terwujudnya nilai yang diharapkan.

 

 

PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bagian landasan teori terdapat empat hal penting yang akan diuraikan
oleh peneliti. Empat hal tersebut adalah landasan teori, penelitian yang relevan,
kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Kesadaran
2.1.1.1 Pengertian Kesadaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kesadaran adalah keinsafan,
keadaan mengerti akan harga dirinya dan timbul karena ia diperlakukan secara
tidak adil, Sadar juga dapat diartikan tahu, merasa dan mengerti. Menurut Freud
(dalam Jess, 2010) “kesadaran adalah keadaan merasakan sesuatu yang tidak
dianggap mengancam”. Menurut Suhatman (2009) “kesadaran adalah keadaan
sadar akan perbuatan”. Sadar artinya merasa, atau ingat (kepada keadaan yang
sebenarnya), tahu dan mengerti.
Jadi kesadaran adalah suatu keadaan atau situasi yang dialami oleh setiap
individu yang akan membantu untuk memahami realitas yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat dalam hubungannya dengan dirinya.
2.1.1.2 Tujuan Kesadaran
Menurut Given (2012) tujuan kesadaran adalah mengambil tindakan atau
suatu keputusan melalui cara yang selektif dan berani untuk menentukan arah
dengan mempertimbangkan sisi positif dan negatif dari sebuah sikap. Kesadaran

 

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

10 

seorang anakpun bergantung dengan cara guru menanamkan materi maka dalam
menumbuhkan kesadaran pada siswa harus memperhatikan beberapa hal berikut:
2.1.1.2.1 Saat pembelajaran di kelas harus berubah dari berpusat kepada guru
menjadi berpusat pada siswa.
2.1.1.2.2 Guru bertugas sebagai fasilitator untuk melayani siswa dalam
membelajarkan siswa dan membuat siswa mengalami serta menyukai
belajar. Untuk itu guru harus senantiasa belajar terus menerus
mengaktualisasi diri, Memperluas dan memperdalam pengetahuannya
agar lebih selektif dalam memfasilitasi siswa dalam belajar.
2.1.1.2.3 Dalam mengajar guru mempertimbangkan metode dialogis dalam
diskusi,

memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir

dan

mengendapkan pengetahuannya, serta memberi kesempatan untuk
bertanya, berdebat, bereksplorasi untuk menemukan suatu pemahaman.
2.1.1.2.4 Pembelajaran hendaknya dibuat semenarik mungkin untuk memotivasi
siswa sehingga semangat belajar, dengan demikian dapat merangsang
otak untuk dapat menerima pengetahuan/pemahaman baru dengan cepat.
2.1.1.2.5 Dalam pembelajaran sebaiknya guru membuat dan mempersiapkan
media yang dapat membantu siswa dalam mengalami belajar,
menemukan dan merumuskan sendiri pengetahuannya.
2.1.1.2.6 Guru bertugas sebagai agen perubahan dengan berani bersikap terbuka
dan mengubah paradigma berpikirnya yaitu menjauhkan diri dari
ketakutan dan keengganan mengubah cara mengajarnya yang kurang
tepat.

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

11 

2.1.1.2.7 Kesadaran kritis akan terbentuk jika siswa merasa bebas dalam berpikir,
berpendapat dan mengekspresikan diri dalam suasana belajar yang
terbuka, tidak banyak aturan-aturan yang membelenggu, multi nilai,
multi kebenaran, diperbolehkan salah, dan menerapkan metode yang
menyenangkan.
2.1.1.2.8 Kesadaran kritis akan membentuk pola pemahaman konsep yang kuat
bukan

sekedar

menghafal,

melainkan

mampu

untuk

mencerna

pengetahuan dengan mendalam, memiliki cara berpikir kritis dalam
menghadapi

masalah

dalam

kehidupan

sehari-hari

sehingga

pembelajaran dengan membangun kesadaran kritis akan menghasilkan
pembelajaran yang bermutu.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa tujuan kesadaran dapat terwujud
melalui kegiatan pembelajaran di kelas, adanya interaksi antara guru dan siswa.
Paradigma pembelajaran berubah dari pembelajaran berpusat pada guru (Teacher
centered learning) menjadi pembelajaran berpusat pada siswa (Student centered
learning). Perubahan paradigma ini akan mendorong siswa agar lebih aktif dan
memiliki pengetahuan secara lebih mendalam, didukung dan dibimbing oleh guru
sebagai fasilitator yang bertugas mewujudkan pembelajaran yang PAKEM
(Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan), ditambah dengan
penanaman pentingnya sikap kesadaran kritis dalam diri siswa sebagai bagian
penting dapat membentuk siswa yang memahami pentingnya sikap sadar akan
nilai dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

12 

2.1.2 Nilai
2.1.2.1 Pengertian Nilai
Nilai berasal dari bahasa latin valere yang artinya berguna, mampu akan,
berdaya, berlaku, sehingga diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik,
bermanfaat dan paling benar untuk sekelompok orang. Nilai adalah kualitas yang
menjadikan sesuatu itu disukai, diinginkan, dikejar, dan dihargai sehingga
membuat orang yang menghayatinya bermartabat (Wahana, 2004).
Steetman (dalam Adisusilo 2012) mengatakan nilai adalah sesuatu yang
memberi makna pada hidup, memberi acuan titik tolak dan tujuan hidup, serta
landasan bagi perubahan. Scheler (dalam Wahana, 2004) mengatakan nilai
merupakan suatu kulitas yang tidak bergantung pada pembawaannya selain itu
menurut Layso (dalam Sauri, 2010) nilai merupakan suatu motivasi atau landasan
dalam segala tingkah laku dan perbuatan manusia. Berdasarkan pendapat dari
beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa nilai adalah kualitas yang menjadi
acuan dalam mencapai tujuan hidup, oleh sebab itu nilai berperan penting dalam
hidup. Nilai berperan sebagai pendorong pada seseorang, untuk menumbuhkan
kembali nilai hidup pada diri siswa yang lama ini telah hilang maka dapat
dibentuk kembali nilai tersebut melalui pendidikan.
2.1.2.2 Peran Nilai
Nilai sebagai sesuatu yang abstrak menurut Raths (dalam Adisusilo, 2012)
mempunyai sejumlah tujuan yang dapat dicermati, yaitu: Nilai memberi tujuan
atau arah (goals or purpose) kemana kehidupan harus menuju, harus
dikembangkan atau harus diarahkan. Nilai memberi aspirasi (aspirations) atau

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

13 

inspirasi kepada seseorang untuk hal yang berguna, yang baik, yang positif bagi
kehidupan. Nilai mengarahkan seseorang untuk bertingkah laku (attitudes), atau
bersikap sesuai dengan moralitas masyarakat, jadi nilai itu memberi acuan atau
pedoman bagaimana seharusnya seseorang harus bertingkah laku. Nilai itu
menarik (interest), memikat hati seseorang untuk dipikirkan, untuk direnungkan,
untuk dimiliki, untuk diperjuangkan dan untuk dihayati. Nilai mengusik perasaan
(feelings), hati nurani seseorang ketika sedang mengalami berbagai perasaan, atau
suasana hati seperti senang, sedih, tertekan, bergembira, bersemangat. Nilai terkait
dengan keyakinan atau kepercayaan (beliefs and convictions) seseorang, suatu
kepercayaan atau keyakinan terkait dengan nilai-nilai tertentu. Nilai menuntut
adanya aktivitas (activities) perbuatan atau tingkah laku tertentu sesuai dengan
nilai tersebut, dengan demikian nilai tidak terbatas pada pemikiran tetapi
mendorong atau menimbulkan niat untuk melakukan sesuatu dengan nilai
tersebut.
Nilai muncul dalam kesadaran, hati nurani atau pikiran seseorang ketika
yang bersangkutan dalam situasi kebingungan dan menghadapi berbagai persoalan
hidup. Ketika mengalami persoalan maka akan adanya kecenderungan seseorang
untuk merenungi persoalan yang dialaminya, dari perenungan tersebut maka akan
hadir nilai yang menjadi pedoman penyelesaian konflik, memotivasi dan
mengarahkan hidup manusia menurut Raths dan Simon (dalam Adisusilo, 2012).
Hill (dalam Adisusilo, 2012) mengatakan bahwa nilai sebagai acuan tingkah laku
hidup memiliki tiga tahapan, yaitu : Values thinking, yaitu nilai-nilai pada tahapan
dipikirkan atau values cognitive. Values affective, yaitu nilai-nilai yang menjadi

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

14 

keyakinan atau niat pada diri orang untuk melaksanakan sesuatu. Values actions,
yaitu tahap di mana nilai

yang telah menjadi keyakinan dan menjadi niat

diwujudkan menjadi suatu tindakan nyata atau perbuatan konkret. Dalam
pandangan Hill (dalam Adisusilo, 2012), bisa saja seseorang hanya berhenti pada
tahap pertama, yaitu paham tentang nilai-nilai kehidupan tetapi tidak sampai pada
perwujudan tingkah laku. Secara kognitif seseorang dapat mengetahui tentang
nilai tetapi ada kemungkinan tidak sampai melangkah pada tahap keyakinan
(values affectiv) apalagi tahap tindakan (values action), untuk itu sudah kewajiban
guru membantu siswa sampai pada tahap tindakan, agar siswa sungguh memiliki
kesadaran akan nilai yang diajarkan.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa nilai
memiliki

peranan

penting

dalam

kehidupan

manusia

baik

sebagai

acuaan/pedoman dalam menentukan arah hidup dan sebagai inspiras. Tidak cukup
hanya berhenti pada tahap mengetahui (values cognitive) sebab menurut Adisusilo
(2012) mengetahui tanpa melaksanakannya hanya akan menghasilkan orang
cerdas tapi tidak bermoral. Nilai haruslah dikembangkan, dipahami bahwa nilai
itu menjadi sesuatu yang perlu dicapai pada tahap keyakinan (values affective)
untuk diyakini serta diwujudkan dalam tindakan sehari-hari sehingga bisa sampai
pada tahap tindakan (values action). Dengan adanya tiga tahap nilai sebagai acuan
tingkah laku maka hal tersebut akan menjadi sesuatu yang utuh dan bermakna
dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

15 

2.1.3 Disiplin
2.1.3.1 Pengertian Disiplin
Kata disiplin berasal dari bahasa latin yaitu discipulus mengajari atau
mengikuti yang dihormati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disiplin
adalah: tata tertib di sekolah, ketaatan pada aturan atau tata tertib. Sedangkan
menurut Blanford (2013) disiplin merupakan pengembangan mekanisme internal
diri siswa sehingga ia dapat mengatur dirinya sendiri. Secara khusus displin
sebagai usaha sadar untuk melatih siswa memiliki kemauan positif. Sebagai
contoh, siswa mengerjakan pekerjaan rumah dan mematuhi aturan yang ada di
kelas.
2.1.3.2 Fungsi kedisiplinan
Disiplin tidak hanya perlu diajarkan di kelas saat pelajaran saja, namun baik
untuk berbagai kegiatan di sekolah dan masyarakat. Anak yang sudah terbiasa
dilatih untuk disiplin dalam kehidupan sehari-hari akan tumbuh sebagai anak
disiplin di lingkungannya. Menurut Tu,u (dalam Kartono, 2013) disiplin memiliki
beberapa fungsi dalam kehidupan, yaitu:
2.1.3.2.1 Untuk Proses Belajar Mengajar
Belajar materi disiplin dalam proses belajar mengajar akan membuat
siswa mengetahui manfaat dan pentingnya bersikap disiplin, dengan mengetahui
manfaat dan pentingnya sikap disiplin menjadikan siswa sadar kerugian dan
keuntungan yang mereka peroleh dari perbuatan mereka pada saat belajar dalam
kelas. Mengetahui perbuatan yang dilakukan dirisendiri baik atau kurang baik

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

16 

akan membuat siswa menjadi tertib saat belajar di kelas. Hasil proses belajar
mengajarpun akan lebih berkualitas.
2.1.3.2.2 Melatih Siswa dalam Hidup Bermasyarakat
Belajar materi disiplin dalam proses belajar mengajar melatih anak untuk
selalu bersikap disiplin di sekolah. Latihan bersikap disiplin di kelas membantu
anak untuk sadar bahwa kita harus melaksanakan aturan yang berlaku di sekolah.
Kesadaran siswa akan keharusan melaksanakan aturan yang berlaku di sekolah
dapat melatih anak untuk menaati segala aturan yang ada di lingkungan tempat
anak berada.
2.1.3.2.3 Mendidik dan Melatih Siswa untuk Mengatur Waktu
Belajar disiplin dalam proses belajar mengajar membuat anak
mengetahui dan memahami aturan yang ada di sekolah. Misalnya di sekolah
diwajibkan datang jam 6.45 atau 15 menit sebelum masuk dengan mengetahui
peraturan tersebut diharapkan siswa datang lebih cepat meskipun masih ada yang
terlambat. Pembelajaran materi disiplin yang dapat melatih mengatur waktu siswa
adalah dengan membiasakan siswa datang dikelas 15 menit sebelum masuk/atau
disiplin terhadap aturan masuk kelas, mengajarkan siswa untuk mengatur waktu
dengan baik agar bagaimana caranya mereka sudah hadir di kelas sebelum jam
6.45 atau 15 menit sebelum masuk.
2.1.3.2.4 Untuk Penanaman Rasa Hormat
Belajar materi disiplin dalam proses belajar mengajar di kelas akan
memb

Dokumen yang terkait

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Karitas tahun ajaran 2013/2014.

0 0 2

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKN dengan model paradigma pedagogi reflektif pada kelas III SDN Nanggulan.

10 106 192

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air pada siswa kelas III SD Negeri Sarikarya semester genap tahun ajaran 2013/2014.

1 2 336

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya.

0 0 2

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai demokrasi kelas V SD Negeri Sarikarya.

0 0 231

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran siswa kelas IVB SD Kanisius Sorowajan semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

2 18 118

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai demokrasi kelas V SD Negeri Sarikarya

0 3 229

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya

0 6 261

Proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagogi reflektif di kelas VB SD Kanisius Sengkan semester genap tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 12 175

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II A SD Kanisius Demangan Baru semester II tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 212