Pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap proses dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Stella Duce I Yogyakarta pada bahasan posisi, kecepatan, dan percepatan pada gerak dalam bidang - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

PENGAR RUH METO ODE PEMB BELAJARA AN KOOPE ERATIF TIP PE TGT TERHAD DAP PROS ES DAN HA ASIL BELA AJAR SISW WA KELAS

   XI IPA SMA ST TELLA DU UCE 1 YOG GYAKARTA A PADA BA AHASAN PO OSISI, KECEPA ATAN, DAN N PERCEPA ATAN PAD DA GERAK K DALAM B BIDANG

  Skripsi Diaju ukan untuk M Memenuhi S alah Satu Sy yarat

  Memperoleh G M Gelar Sarjan na Pendidikan n Program St tudi Pendidik kan Fisika

  Oleh: Nama a : Melly Fra ansisca NIM : 0514240

  19 PRO OGRAM STU UDI PENDID DIKAN FISIK KA

  JURUSAN N PENDIDIK KAN MATEM MATIKA DAN N ILMU PEN NGETAHUAN N ALAM FAKULT TAS KEGURU UAN DAN IL LMU PENDI

  IDIKAN UNIVERSITA U AS SANATA A DHARMA YO OGYAKARTA A 2009

  i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

  

SKRIPSI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT

TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA

SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA PADA BAHASAN POSISI,

KECEPATAN, DAN PERCEPATAN PADA GERAK DALAM BIDANG

  ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

  

SKRIPSI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT

TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA

SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA PADA BAHASAN POSISI,

KECEPATAN, DAN PERCEPATAN PADA GERAK DALAM BIDANG

  iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Melly Fransisca

  Nomor Mahasiswa : 051424019 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Proses dan

Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada

Bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak dalam Bidang.

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 9 Oktober 2009

  Yang menyatakan Melly Fransisca iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    Je

  Ka esus C

  Berjuan (keluar arya seder kedu

  Th Christ fo nglah untu rga, persa erhana in ua adikk

  Ro

  v

  hanks T or every uk sesuatu ahabatan, d ni kupers Mama ku Sansa omo Pau

  To ything Y yang kita dan Peker sembahka an dan V ul

  You g a cintai rjaan) an untuk Vita give k:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan di dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 9 Oktober 2009 Penulis,

  Melly Fransisca vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

  

ABSTRAK

Fransisca, Melly. 2009. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT Terhadap Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA

Stella Duce 1 Yogyakarta Pada Bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan

Pada Gerak Dalam Bidang. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT, (2) Bagaimana keterampilan kooperatif siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT, (3) Bagaimana proses belajar pada pembelajaran kooperatif tipe TGT, (4) Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TGT, (5) Bagaimana tanggapan siswa dan guru pada metode kooperatif tipe TGT terhadap proses dan hasil belajar siswa.

  Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14, 15, 17, 21, 22, 23, dan 24 Juli 2009 di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Sampel penelitian adalah siswi kelas XI

  IPA dan XI IPA yang masing-masing berjumlah berjumlah 36 orang.

  2

3 Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu: Pretes, Pembelajaran menggunakan tipe TGT, Postes, mengisi angket, dan wawancara.

  Tes tertulis (Pretes dan Postes) yang diberikan berupa tes pilihan ganda bertingkat yang terdiri dari 10 soal dan memuat 10 indikator. Penerapan metode TGT terbagi atas belajar dalam kelompok dan game yang terdiri dari 36 soal dengan memuat 10 indikator. Pengisian angket berhubungan dengan proses belajar siswi di kelas. Wawancara terhadap siswi dan guru berhubungan dengan tanggapan mereka terhadap proses dan hasil belajar setelah menggunakan metode TGT. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode TGT membuat aktivitas siswi di kelas lebih baik lewat belajar kelompok dan game berdasarkan perhitungan statistik t = 2.403, p = .019 = .05 (significan), (2) Penerapan metode TGT membuat siswi lebih terampil bekerja sama di kelas berdasarkan perhitungan statistiknya t = 2.122, p = .037 = .05 (significan), (3) Proses belajar siswi meningkat dengan penerapan metode TGT dibandingkan dengan metode ceramah, (4) Penerapan metode TGT memberi peningkatan terhadap hasil belajar siswi berdasarkan perhitungan statistik t = -31,745, p = .000 = .05 (significan). Bila dibandingkan dengan metode ceramah, hasil belajar dengan metode TGT lebih baik dengan t = 2.338, p = .022 = .05 (significan), (5) Tanggapan siswi dan guru terhadap penerapan metode TGT positif. Dengan metode TGT pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena siswi lebih aktif dan bekerja sama dalam kelompok melalui game sehingga memicu semangat belajar. vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

  

ABSTRACT

Fransisca, Melly. 2009. The Influence of Cooperative Learning

Method of TGT Type Towards The Process and Learning Result of Students

  XI

at Science class Stella Duce 1 Senior High School, Yogyakarta on The

Topic of Position, Velocity, and Acceleration on The Movement in The Side.

  

Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Science

Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma

University, Yogyakarta.

  The aims of this research are to find out: (1) how students’ activities in cooperative learning of TGT type, (2) how students’ cooperative skill in cooperative learning of TGT type, (3) how learning process on cooperative learning TGT type, (4) how students’ learning result on cooperative learning of TGT type, (5) how students and teachers’ responses on cooperative method of TGT type towards students’ process and learning result.

  th th th st nd rd th

  This research was held on 14 , 15 , 17 , 21 , 22 , 23 , and 24 July 2009 at Stella Duce 1 Senior High school, Yogyakarta. The samples of this

XI XI

  research were students at class

  IPA and class IPA , consist of 36 students.

  2

  3 Collecting the data in this research was done in five steps, they are pre-test,

  learning by employing TGT type, post-test, answering questionnaires, and interview.

  The given tests (pre-test and post-test) were multiple choice level tests consisting of 10 questions and 10 indicators. Answering question was related to student’s learning process in class. The interview towarded students and teachers was related to their responses towards the process and learning result after employing TGT method. The results of research show that: (1) aplication of TGT method makes students’ activities in the class better by studying in groups ang game base on statistic calculation t = 2.403, p = .019 = .05 (significant), (2) aplication of TGT method makes students’ more creative in learning together in class base on statistic calculation t = 2.122, p = .037 = .05 (significant), (3) students’ learning process is improved by applying TGT method comparing with lecturing method, (4) aplication of TGT method gives improvement towards students’ learning results base on statistic calculation t = -31,745, p = .000 = .05 (significant). Comparing with lecturing method, learning results by employing TGT method better than t = 2.338, p = .022 = .05 (significant), (5) students and teachers’ responses towards applying TGT method are positive. By employing TGT method, learning becomes more pleasant because students are more active and cooperative in groups and games so it makes enthusiastic in learning. viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Bapa atas segala kasih dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Pada Bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan Pada Gerak Dalam Bidang” dengan baik.

  Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Fisika. Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Dr. Paul Suparno, S.J., MST. selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  2. Sr. Petra, CB., S. Pd, selaku kepala sekolah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

  3. Bapak Linus dan Bapak Oni, selaku guru fisika SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, atas segala bantuan dan dukungan selama peneliti melaksanakan penelitian.

  4. Siswi kelas XI IPA dan XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, terimakasih

  2

  3 atas kerjasamanya.

  5. Para dosen penguji skripsi atas saran guna penyempurnaan penulisan skripsi ini.

  6. Para dosen Pendidikan Fisika, atas segala ilmu yang telah diberikan.

  7. Pak Narjo, Pak Sugeng, dan Mbak Heni di sekretariat JPMIPA atas segala bantuannya.

  8. Mama, Adik, dan semua kerabat dekat atas kerja kerasnya, atas dukungan materi dan spiritual, atas kasih dan doa yang tiada henti. ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

  9. Sahabatku Asih, Dian, dan, Mas Bertus atas sumbangan (tenaga dan pikiran) dan dorongan selama pembuatan skripsi.

  10. Teman-teman P.Fis angkatan 2005 (Asih, Nita kris, Nita Cicil, Pepi, Eni, Feri, Wido, Era, Wisnu, Wega, Yosi, Nuning, Maya, Ira, Ika, Khoti, Dini, Rita, Nori, Tutik, Arun, Dinar, Agus, Helen, Irene, Cici), Pak Domi, Paul, Dedi, Fajar, Mas Bayu, terima kasih atas support dan kebersamaan kita yang mewarnai dan memperindah perjalanan hidupku.

  11. Teman-teman KMPKS, terutama KMPKS Voice (Mas Fendy, Mas Jones, Mas Bertus, Weni, Darti, Mba Rias, Mba Ayu, Mba Fitri, Mba Resti, Ambro, Mas Tulus), terima kasih atas persahabatan sejati yang telah diberikan.

  12. Teman-temanku yang lain: teman-teman Kos Flamboyan 217, koor KOMPAI dan Organisasi, terima kasih atas kerjasamanya.

  13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian.

  Yogyakarta, 9 Oktober 2009 Penulis x

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  

   

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT ...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5 BAB II DASAR TEORI ...................................................................................... 6 A. Pembelajaran Kooperatif.......................................................................... 6

  1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif .................................................. 6

  2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 7 xi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  

   

  3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ....................................................... 8

  4. Keterampilan Kooperatif .................................................................... 9

  5. Peran Guru dan Siswa ...................................................................... 12

  6. Macam-macam Pembelajaran Kooperatif ........................................ 15

  B. TGT (Team Game Tournament) ............................................................ 23 1.

  Presentasi di Kelas ........................................................................... 24 2. Tim ................................................................................................... 24 3. Game ................................................................................................ 25 4. Turnamen ......................................................................................... 26 C. Proses dan Hasil Belajar ........................................................................ 28 1.

  Proses Belajar ................................................................................... 28 2. Hasil Belajar ..................................................................................... 30 D. Pokok Bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan

  Pada Gerak Dalam Bidang ..................................................................... 31 1.

  Posisi Partikel Pada Suatu Bidang ................................................... 31 2. Kecepatan Partikel Pada Suatu Bidang ............................................ 33

  3. Percepatan Partikel Pada Suatu Bidang ........................................... 37

  E. Kaitan Teori dengan Penelitian .............................................................. 39

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 42 A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 42 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 42 C. Subjek Penelitian ................................................................................... 42 D. Treatment ............................................................................................... 42 xii

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  

   

  E. Instrumen ............................................................................................... 47

  F. Validitas ................................................................................................. 58

  G. Metode Analisis Data ............................................................................. 58

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 61 A. Deskripsi Penelitian ............................................................................... 61 B. Data Penelitian ....................................................................................... 62 1. Data pretes, postes, angket aktivitas siswi di kelas, dan angket keterampilan bekerja sama di kelas menggunakan metode TGT ............................................................... 62 2. Data pretes, postes, angket aktivitas siswi di kelas, dan angket keterampilan bekerja sama di kelas menggunakan metode ceramah ........................................................ 63

  3. Data wawancara ............................................................................... 65

  C. Perhitungan Statistik .............................................................................. 67

  1. Angket aktivitas ............................................................................... 67

  2. Angket keterampilan ........................................................................ 68

  3. Pretes dan postes .............................................................................. 69

  D. Analisis ................................................................................................. 72

  BAB V PENUTUP ............................................................................................ 74 E. Kesimpulan ............................................................................................ 74 F. Saran ...................................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76 xiii

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  

    LAMPIRAN

  Lamp.1 : Surat Keterangan Telah Melakukan penelitian ................................. 77 Lamp.2 : RPP Metode TGT .............................................................................. 78 Lamp.3 : RPP Metode Ceramah ....................................................................... 82 Lamp.4 : Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 86 Lamp.5 : Penyelesaian Pretes dan Postes ......................................................... 93 Lamp.6 : Lembar Soal Turnamen ..................................................................... 97 Lamp.7 : Penyelesaian Lembar Soal Turnamen ............................................. 101 Lamp.8 : Daftar Peringkat Siswa Berdasarkan Pretes .................................... 111 Lamp.9 : Lembar Skor Permainan .................................................................. 112 Lamp.10 : Lembar Rangkuman Tim ................................................................ 114 Lamp.11 : Data Wawancara ............................................................................. 117 Lamp.12 : Contoh Pengisian Angket Aktivitas Siswi di Kelas (TGT) ............ 121 Lamp.13 : Contoh Pengisian Angket Aktivitas Siswi di Kelas (Ceramah) ..... 122 Lamp.14 : Contoh Pengisian Angket Keterampilan Bekerja Sama Siswi di

  Kelas (TGT) .................................................................................... 123 Lamp.15 : Contoh Pengisian Angket Keterampilan Bekerja Sama Siswi di

  Kelas (Ceramah) ............................................................................. 124 Lamp.16 : Contoh Jawaban Pretes & Postes Siswi (TGT) .............................. 125 Lamp.17 : Contoh Jawaban Pretes & Postes Siswi (Ceramah)........................ 131 Lamp.18 : Dokumentasi Penelitian .................................................................. 137 BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 138 xiv

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  

   

DAFTAR TABEL

  Tabel I. Bagan Rangkaian Fase-fase dalam Proses Belajar di Sekolah ............. 28 Tabel II. Daftar Peringkat Siswa ........................................................................ 43 Tabel III. Lembar Penempatan Meja Turnamen ................................................ 45 Tabel IV. Lembar Skor Permainan. ................................................................... 46 Tabel V. Menghitung Poin Turnamen Untuk Empat Orang Pemain ................. 48 Tabel VI. Menghitung Poin Turnamen Untuk Tiga Orang Pemain ................... 49 Tabel VII. Menghitung Poin Turnamen Untuk Dua Orang Pemain .................. 49 Tabel VIII. Lembar Rangkuman Tim ................................................................ 49 Tabel IX. Kisi-kisi Distribusi Soal ..................................................................... 51 Tabel X. Soal Pretes dan Postes ......................................................................... 53 Tabel XI. Angket Aktivitas Siswa di Kelas ....................................................... 55 Tabel XII. Angket Keterampilan Siswa Bekerja SAma di Kelas ..................... 56 Tabel XIII. Wawancara Siswa .......................................................................... 57 Tabel XIV. Wawancara Guru ............................................................................ 57 Tabel XV. Jadwal dan Proses Pengumpulan Data Penelitian ........................... 61 Tabel XVI. Data Pembelajaran Metode TGT ................................................... 62 Tabel XVII. Data Pembelajaran Metode Ceramah ........................................... 63 Tabel XVIII. Hasil Statistik Angket Aktivitas Siswi ........................................ 67 Tabel XIX. Hasil Statistik Angket Keterampilan Siswi ................................... 69 Tabel XX. Hasil Statistik Pretes & Postes Metode TGT .................................. 70 Tabel XXI. Hasil Statistik TGT & Ceramah ..................................................... 71 xv

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  

   

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Aturan Permainan TGT .................................................................... 26 Gambar 2. Penempatan Meja Turnamen ............................................................ 27 Gambar 3. Vektor-vektor Satuan pada Sumbu X dan Y .................................... 31 Gambar 4. Posisi Partikel pada Bidang XOY .................................................... 32 Gambar 5. Lintasan Dua Partikel pada Bidang .................................................. 33 Gambar 6. Tampilan Geometris dari Kecepatan Sesaat .................................... 35 Gambar 7. Tampilan Geometris Percepatan Sesaat ........................................... 38 xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bangsa Indonesia sedang berada pada era menutup ketertinggalan dalam

  bidang ilmu dan teknologi. Khususnya di bidang ilmu pendidikan, para pendidik dan peneliti pembelajaran tak henti-hentinya mencari metode pengajaran yang “cocok” untuk meningkatkan akademik intelektual penerus generasi bangsa. Usaha yang banyak dilakukan oleh para pengajar adalah memakai sistem kompetisi dalam pembelajaran di kelas (Lie, 2008:23). Mulai dari masa awal pendidikan formal, seorang anak belajar dalam suasana kompetisi dan harus berjuang keras memenangkan kompetisi untuk bisa naik kelas atau lulus.

  Sebenarnya kompetisi bukanlah satu-satunya model yang bisa dan harus dipakai. Model lain yang bisa dipakai adalah model Cooperative Learning.

  Ironisnya, model pembelajaran Cooperative Learning belum banyak diterapkan dalam pendidikan walaupun orang Indonesia sangat membanggakan sifat gorong royong dalam kehidupan bermasyarakat (Lie, 2008:28). Padahal di pihak lain, negara Barat misalnya saja Amerika, sudah menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning ini dari tahun 1960 yang diprakarsai oleh Johnson & Johnson kemudian berkembang dan melahirkan tipe pembelajaran kooperatif lainnya seperti: TGT (Teams Games Tournaments) oleh De Vries & Edwards pada awal tahun 1970, GI (Group

  1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2  

   

  Investigation) oleh Sharan & Sharan pada pertengahan tahun 1970, Constructive Controversy oleh Johnson & Johnson pada pertengahan tahun 1970, Jigsaw oleh Aronson dkk sekitar akhir tahun 1970, STAD (Student Teams Achievement Divisions) oleh Slavin dkk sekitar akhir tahun 1970, Complex Instruction oleh Cohen pada awal tahun 1980, TAI (Team Accelerated Instruction) oleh Slavin dkk pada awal tahun 1980, CIRC (Cooperative Integrated Reading & Composition) oleh Steven, Slavin, dkk sekitar akhir tahun 1980. Baik metode maupun tipe pembelajaran kooperatifnya telah diterapkan dalam berbagai tingkatan, yaitu tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi, dan pembelajaran kooperatif yang paling banyak diterapkan adalah di tingkat SD kelas 4 – 6 (Johnson, David; Johnson, Roger; & Stanne, Mary; 2000:1).

  Berdasarkan penelusuran lewat internet, beberapa guru di Indonesia sudah mulai menerapkannya dengan tipe-tipe pembelajaran kooperatifnya juga.

  Misalnya saja pembelajaran kooperatif tipe TGT yang telah dilakukan oleh Scolastika Mariani di Jurusan Matematika UNNES (Mariani, 2008:1), Rusmawati pada siswa kelas VIII MTS Nipi Rakha Amuntai (Rozanie, 2009:1), dan Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Indonesia di kelas

  IV SD untuk meningkatkan kemampuan membaca. Berdasarkan penelusuran ini, ternyata metode pembelajaran kooperatif tipe TGT belum banyak diterapkan pada mata pelajaran fisika terutama di Sekolah Menengah Atas.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3  

   

  Bangsa Indonesia akan ketinggalan dalam pendidikan dengan negara lain apabila tidak mau mengubah pola dan metode pengajaran dari yang “biasa” ke yang “luar biasa” seperti menerapkan model pembelajaran kooperatif.

  Tujuan pembelajaran kooperatif adalah meningkatkan prestasi siswa melalui kerjasama dalam kelompok, menumbuhkan semangat kompetitif yang sehat, dan mengembangkan hubungan siswa di dalam kelas lewat aktivitas belajar guna menumbuhkan sikap saling ketergantungan positif satu sama lain, dimana setiap siswa bertanggung jawab membantu dan berjuang bersama- sama dengan temannya mencapai prestasi yang optimal (Kindsvatter, Wilen, & Ishler, 1996:308). Berdasarkan tujuan pembelajaran kooperatif tersebut, tidak ada salahnya jika model pembelajaran kooperatif diperhitungkan oleh guru untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

  Dengan beberapa pertimbangan di atas, penulis meneliti “Pengaruh Pembelajaran Metode Kooperatif Tipe TGT Terhadap Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada Bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak dalam Bidang”. Diharapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat merealisasikan tujuan dari pembelajaran kooperatif dan menjadi kontribusi yang berguna bagi guru.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4  

   

B. RUMUSAN MASALAH

  Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap proses dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan Pada Gerak Dalam Bidang?” Rumusan masalah tersebut dapat dirinci dalam penelitian sebagai berikut: 1.

  Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT? 2. Bagaimanakah keterampilan kooperatif siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?

3. Bagaimanakah proses belajar pada pembelajaran kooperatif tipe TGT? 4.

  Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TGT? 5. Bagaimanakah tanggapan siswa dan guru pada metode kooperatif tipe

  TGT terhadap proses dan hasil belajar siswa? C.

TUJUAN PENELITIAN

  Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk: 1. mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT 2. mengetahui keterampilan kooperatif siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TGT 3. mengetahui proses belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TGT 4. mengetahui hasil belajar pada pembelajaran kooperatif tipe TGT 5. mengetahui tanggapan siswa dan guru pada metode kooperatif tipe TGT terhadap hasil dan proses belajar siswa.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5  

   

D. MANFAAT PENELITIAN

  1. Bagi Ilmu Pengetahuan Bagi Ilmu Pengetahuan dapat memberikan sumbangan berupa informasi mengenai penerapan metode kooperatif tipe TGT pada bahasan

  Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak dalam Bidang.

2. Bagi Guru

  Bagi guru mata pelajaran fisika SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap proses dan hasil belajar siswa serta dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas belajar fisika.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

     

BAB II LANDASAN TEORI A. PEMBELAJARAN KOOPERATIF

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

  Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivisme. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

  Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut (Kindsvatter, Wilen, & Ishler, 1996:308): a.

  Saling ketergantungan positif.

  b. Tatap muka lewat interaksi siswa dan keterampilan kerja sama dalam kelompok kecil.

  c. Tanggung jawab perseorangan terhadap penguasaan materi pelajaran.

  d. Keterampilan sosial.

  e. Memastikan bahwa dalam kelompok berproses bersama dalam belajar dan perkembangan mereka dalam hubungan kerja yang efektif.

  6  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7  

   

  Menurut Thompson, et al. (1995), pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran sains. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 6 orang siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik.

  Siswa di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan (Slavin, 1995, dalam Yusuf, 2003:1).

2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

  Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif adalah:

  a. Setiap anggota memiliki peran

  b. Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa

  c. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8  

   

 

  d. Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok.

  e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan (Carin, 1993, dalam Yusuf, 2003:

  1 ).

3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

  Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya (Slavin, 1994, dalam Yusuf, 2003:1).

  Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaktidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, et al. (2000), yaitu: a.

  Hasil belajar akademik Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9  

   

  samping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.

  b. Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.

  c.

  Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.

  Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

4. Keterampilan Kooperatif

  Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi siswa atau peserta didik juga harus mempelajari keterampilan- keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10  

   

  Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan membangun tugas anggota kelompok selama kegiatan. Keterampilan-keterampilan selama kooperatif tersebut antara lain sebagai berikut (Lungdren, 1994, dalam Yusuf, 2003:1).

  a. Keterampilan Kooperatif Tingkat Awal 1)

  Menggunakan kesepakatan Yang dimaksud dengan menggunakan kesepakatan adalah menyamakan pendapat yang berguna untuk meningkatkan hubungan kerja dalam kelompok. 2)

  Menghargai masukan Menghargai berarti memperhatikan atau mengenal apa yang dapat dikatakan atau dikerjakan anggota lain. Hal ini berarti harus selalu setuju dengan anggota lain. 3)

  Mengambil giliran dan berbagi tugas Pengertian ini mengandung arti bahwa setiap anggota kelompok bersedia menggantikan dan bersedia mengemban tugas/ tanggungjawab tertentu dalam kelompok. 4) Berada dalam kelompok

  Maksud di sini adalah setiap anggota tetap dalam kelompok kerja selama kegiatan berlangsung.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11  

   

 

  5) Berada dalam tugas Yang dimaksud berada dalam tugas adalah meneruskan tugas yang menjadi tanggungjawabnya, agar kegiatan dapat diselesaikan sesuai waktu yang dibutuhkan. 6) Mendorong partisipasi

  Mendorong partisipasi berarti mendorong semua anggota kelompok untuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok.

  7) Mengundang orang lain

  Maksudnya adalah meminta orang lain untuk berbicara dan berpartisipasi terhadap tugas.

  8) Menyelesaikan tugas dalam waktunya

  9) Menghormati perbedaan individu

  Menghormati perbedaan individu berarti bersikap menghormati terhadap budaya, suku, ras atau pengalaman dari semua siswa atau peserta didik.

  b.

  Keterampilan Tingkat Menengah Keterampilan tingkat menengah meliputi menunjukkan penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat diterima, mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan, dan mengorganisir.

  c. Keterampilan Tingkat Mahir Keterampilan tingkat mahir meliputi memeriksa dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan, dan berkompromi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12  

   

5. Peran Guru dan Siswa

  a. Peran Guru Pada pembelajaran kooperatif, peran guru dalam pengajaran sangat berbeda dibandingkan dengan pendekatan tradisional. Di dalam pembelajaran kooperatif guru lebih bertindak sebagai fasilitator seperti membentuk anggota kelompok. Akan tetapi, guru juga dapat mengajar konsep dasar yang memang dibutuhkan siswa sebagai modal awal. Sebagai fasilitator guru mempunyai kewajiban untuk mengawasi kerja setiap anggota kelompok di dalam tim, guru dapat mengajar di dalam kelompok kecil jika sewaktu-waktu memang ada keperluan atau kebutuhan dari siswa, guru memberikan pertolongan ketika dibutuhkan, dan guru mengevaluasi siswa dan kelompoknya dalam membangun kerja sama satu sama lain. Pada dasarnya peran seorang guru adalah mengetahui keadaan siswa lewat apa yang terjadi di dalam kelas, bagaimana siswa berpikir dan mengerti serta mengolah materi pelajaran dalam kelompok untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Di dalam perencanaan pembelajaran guru mempunyai dua tanggung jawab pokok, yakni:

  1) Menetapkan indikator yang akan dicapai siswa berdasarkan struktur kurikulum pada setiap bab materi pelajaran supaya kerjasama dalam kelompok dapat tercapai. 2) Membentuk kelompok untuk bekerja sama supaya tujuan dari pembelajaran kooperatif dapat tercapai.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13  

   

  Pada pembelajaran kooperatif guru memerlukan persiapan matang dalam bekerja bersama-sama dengan siswa untuk membantu mereka belajar bagaimana menampilkan peran mereka di dalam kelompoknya. Siswa juga diarahkan untuk mengembangkan pengetahuannya, memberikan masukan, dan menggali kemampuan mereka. Selain itu, siswa juga dituntun untuk berinteraksi sosial, seperti: aktif mendengarkan satu sama lain, komunikasi dari hati ke hati, memberikan pujian, memberikan kritikan yang membangun, dan memberikan semangat kepada teman-temannya.

  Di dalam kelas, guru juga berperan untuk: (1) menerangkan tugas kepada siswa dengan jelas, indikator yang harus dicapai siswa, tujuan pembelajaran, aktivitas siswa untuk mengembangkan pengetahuan; (2) mengawasi efektivitas jalannya pembelajaran kooperatif di dalam kelompok, memberikan pertolongan jika dibutuhkan, dan memberikan timbal balik terhadap kerja siswa di dalam kelompok dalam memahami materi pelajaran (timbal balik disini maksudnya siswa mendapat penguatan dari guru kalau pestasinya tepat dan mendapatkan koreksi kalau prestasinya salah); (3) mengevaluasi kerja siswa di dalam kelompok dan mengajak siswa untuk mengevaluasi diri mereka sendiri ketika bekerja sama dalam kelompok (Kindsvatter, Wilen, & Ishler, 1996:308-309).

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14  

   

  b. Peran Siswa Di dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan untuk mengontrol dirinya sendiri dan anggota kelompoknya. Artinya, di dalam kelompok mereka dapat berperan menjadi seorang guru dan siswa. Hal ini melatih komunikasi siswa dan keterampilan mengolah kelompok menjadi satu tim yang bisa belajar bersama dengan baik, serta mengembangkan jiwa kepemimpinan. Setiap siswa berjuang keras untuk menggali kemampuannya. Selain itu, siswa juga dapat memberikan atau menerima masukan dari guru ataupun rekan sekelompoknya, penguatan, dan dukungan, sehingga muncul saling ketergantungan yang positif satu sama lain. Tujuan dari saling ketergantungan positif ini untuk mendorong siswa melihat sejauh mana mereka memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri dan kelompoknya untuk meraih prestasi yang baik. Siswa juga bertanggung jawab membantu satu sama lain untuk belajar dan memastikan bahwa tiap orang dalam kelompok siap mengerjakan kuis atau bentuk penilaian lainnya tanpa bantuan satu timnya. Pada pembelajaran kooperatif, kelompok terdiri dari 4 – 5 orang.

  Selain bertanggung jawab terhadap pembelajaran kooperatif yang dilakukan dalam kelompok, siswa juga berperan menganalisis perkembangan kelompoknya, mengetahui kelemahan dan kekuatan mereka ketika belajar berproses bersama. Dengan demikian, peran siswa di dalam pembelajaran kooperatif adalah rasa tanggung jawab

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15  

   

  terhadap kelompoknya untuk mengembangkan akademik setiap individu (Kindsvatter, Wilen, & Ishler, 1996:308-309).

6. Macam-macam Pembelajaran Kooperatif

  Macam-macam pembelajaran kooperatif yang umum digunakan adalah: a.

  Students Teams Achievement Divisions (STAD) (Pembagian Pencapaian Tim Siswa)

  Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat atau lima orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etnisnya. Guru menyampaikan pelajaran lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi pelajaran secara sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling membantu.

  Skor kuis para siswa dibandingkan dengan rata-rata pencapaian mereka sebelumya, dan kepada masing-masing tim akan diberikan poin berdasarkan tingkat kemajuan yang diraih siswa dibandingkan hasil yang mereka capai sebelumnya. Poin ini kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor tim, dan tim yang berhasil memenuhi kriteria tertentu akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lainnya.

  Seluruh rangkaian kegiatan, termasuk presentasi yang disampaikan guru, praktik tim, dan kuis biasanya memerlukan waktu 3-5 jam pelajaran.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16  

   

  STAD telah digunakan dalam berbagai macam pelajaran yang ada, mulai dari matematika, bahasa, seni, sampai dengan ilmu sosial dan ilmu pengetahuan ilmiah.

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode eksperimen terbimbing terhadap peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains pada pokok bahasan perubahan wujud kelas X SMA Stella Duce Bantul.

0 0 153

Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar biologi siswa kelas X-D SMA Negeri Depok Yogyakarta pada pokok bahasan ekosistem melalui pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

0 1 245

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pokok bahasan garis dan sudut untuk mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII Mendut SMP Stella Duce 2, Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 1 142

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

0 1 246

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pokok bahasan kingdom animalia pada siswa kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 0 223

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas X SMA Stella Duce I Yogyakarta.

0 4 195

Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar biologi siswa kelas X D SMA Negeri Depok Yogyakarta pada pokok bahasan ekosistem melalui pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

0 5 243

Pemahaman dan miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Stella Duce Bantul tentang kalor - USD Repository

0 0 113

Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta pada pokok bahasan zat dan wujudnya melalui pembelajaran dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II - USD Repository

0 0 287

Peningkatan partisipasi dan motivasi siswa melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dalam mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa kelas XC SMA Stella Duce 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 239