Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar biologi siswa kelas X-D SMA Negeri Depok Yogyakarta pada pokok bahasan ekosistem melalui pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA
KELAS X-D SMA NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA PADA POKOK
BAHASAN EKOSISTEM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
GROUP INVESTIGATION

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
Geterudis Kerans
NIM : 091434021


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA
KELAS X-D SMA NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA PADA POKOK
BAHASAN EKOSISTEM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
GROUP INVESTIGATION


SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
Geterudis Kerans
NIM : 091434021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

“Kita

bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kesengsaraan itu
menimbulkan ketukunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan
uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan
karena kasih allah telah dicurahkan dalam hati hati kita oleh roh kudus
yang telah dikaruniakan kepada kita”.
(Roma 5: 3-5)

Kupersembahkan karya ini untuk:

Allah Tri Tunggal Maha kudus yang selalu menyertaiku dalam setiap
perjuanganku.

Alm. Bapa Markus Uje Kerans dan Mama Margaretha Arif yang selalu

mendukungku dalam Doa

Keluarga besar Flores dan Sumba yang selalu mendukung dan mendoakanku

Dosen Pembimbing yang selalu sabar dalam membimbing dan memberikan arahan

Teman-teman PBIO 2009, teman-teman Gamaflora, Teman-teman KMKS
yang selalu mendukung

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Guru Biologi di SMA Negeri 1
Depok, didapatkan adanya dua permasalahan yaitu keaktifan dan hasil belajar siswa yang
rendah. Permasalahan ini disebabkan oleh faktor suasana kelas yang kurang menyenangkan

dan metode pembelajaran yang kurang bervariasi. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti
dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XD
SMA Negeri 1 Depok pada pokok bahasan Ekosistem dengan menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada setiap siklus terdiri
dari 5 tahapan yaitu 1) Perencanaan, dilakukan observasi untuk melihat permasalahan,
analisis studi pustaka, dan merencanakan kegiatan pembelajaran. 2) Pelaksanaan,
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan Metode Group Investigation. 3) Observasi,
pengambilan data dibantu oleh observer untuk melihat tingkat keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. 4) Evaluasi, dilakukan postest untuk melihat peningkatan pemahaman siswa
dan merangkum lembar observasi untuk melihat peningkatan keaktifan siswa. 5) Refleksi,
dilakukan untuk menganalisis data hasil penelitian untuk mengetahui apakah kegiatan yang
dilakukan telah mencapai target dan digunakan juga untuk melihat kelebihan dan
kekurangan metode yang digunakan.
Subyek penelitian adalah 32 siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok. Hasil penelitian
menunjukan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Pada siklus I keaktifan
siswa sebesar 56,25% dan meningkat pada siklus II menjadi 87,5%. Untuk hasil belajar
siswa pada siklus I sebesar 59,37% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi
100% siswa yang hasil belajarnya tuntas atau mencapai KKM. Hasil belajar siswa dilihat
dari rata-rata kelas juga mengalami peningkatan. Pada siklus I, rata-rata kelas sebesar 71,45

dan mengalami peningkatan menjadi 82,17. Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa
Metode Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar biologi siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok pada pokok bahasan
Ekosistem.

Kata kunci : Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation, Ekosistem,
Keaktifan, Hasil Belajar.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Based on observations and interviews with Biology teacher at SMAN 1 Depok, it
was found that the lowness of the student activity and learning outcomes as a problem

which needs to be solved. This problem is caused by factors such as the classroom
activities lacking of varied learning methods. The research was conducted to determine
how far there is an increase of student activity and learning outcomes at classroom XD
SMA Negeri 1 Depok on the subject Ecosystem by implementing cooperative learning
methods Group Investigation.
Classroom action research was conducted in two cycles. Each cycle consists of 5
stages: 1) Planning, making observation to look at the issues, literature analysis, and
planning learning activities. 2) Implementation, implementing the learning activities with
Group Method of Investigation. 3) Observation, data collection aided by the observer to see
the level of involvement of the student in the learning process. 4) Evaluation, performing
postest to see an increase in student understanding and summarize the observation sheet to
see an increase in student activity. 5) Reflection, analyzing the data to determine whether
the activities undertaken have achieved the target and to look at the advantages and
disadvantages of the methods used.
Subjects were 32 tenth grade students of SMA Negeri 1 Depok XD. The results
showed an increase of student activity and learning outcomes. Student activities in the first
cycle of 56.25% increased in the second cycle to 87.5%. For student learning outcomes in
the first cycle of 59.37% showed an increase in the second cycle to 100% as related to
student who completed the learning outcomes or achieve KKM. When viewed from the
classroom average grade is an increase also. In the first cycle, the average grade of 71.45

increased to 82.17. Based there on the data, it can be concluded that Group Investigation
type of cooperative learning method can improve the student activity and student learning
outcomes at Biology class of XD SMA Negeri 1 Depok on the subject of Ecosystem.
Keywords: Method of Cooperative Learning type Group Investigation, Ecosystem,
Motivation and Learning Outcomes.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Pujian dan Syukur berlimpah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha
pengasih dan Penyayang atas segala kemurahan dan kasihnya yang begitu melimpah
selama penulis mengerjakan Skripsi ini dari awal sampai akhir sehingga peneliti
dimampukan untuk menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan judul

“Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Biologi Siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok
Yogyakarta pada Pokok Bahasan Ekosistem melalui Pembelajaran Kooperatif tipe Group
Investigation” . Penyususnan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Tuhan yang Maha Kuasa atas perlindungan dan kuasa Roh Kudusnya yang senantiasa
menyertaiku dalam setiap perjuanganku.
2. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ selaku Rektor Universitas Sanata Dharma,
dosen pembimbing I dan dosen penguji.
3. Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberi ijin penelitian.
4. Ibu Luisa Diana Handoyo, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam rangka penyelesaian skripsi ini
5. Bapa Drs. Maskur, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Depok yang telah
memberikan ijin penelitian
6. Bapak Agus Sartono selaku guru bidang Studi Biologi kelas XD SMA Negeri 1 Depok
yang telah memberikan bantuan selama pelaksanaan penelitian
7. Siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok yang telah bekerjasama selama pelaksanaan
penelitian
8. Para dosen yang telah membantu dalam perkuliahan. Terima kasih atas ilmu dan
bantuan yang telah saya dapat
9. Alm. Bapak Markus Uje Kerans dan Mama Margaretha Arif, Bapak Petrus Ratu Kerans
dan Mama Hildygard Dada, Kakak Maria Veronika dan Kakak Timce, Kakak
Lorensisus Kerans dan Adik Yohanes Uje Kerans serta semua keluarga besar Flores dan
Sumba atas dukungan dan doa yang selalu diberikan.
10. Kakak Fransiskus Leha atas bantuan, doa dan dukungan yang selalu diberikan.
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11. Keluarga besar Gamaflora dan Keluarga besar KMKS atas doa dan dukungannya
12. Teman-teman Apri, Aga, Triel, Jojo, Zem, Frater Jimmy, Ana Rambu, Eran, Siska,
Lasar yang telah membantu dalam penelitian serta teman-teman Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma angkatan 2009 yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Terimakasih atas dukungan, semangat, dan doa dalam mengerjakan skripsi ini
13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Sekecil
apapun bantuan itu sangat berarti untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga
kebaikan bapa, ibu, serta rekan-rekan sekalian selalu diberkati oleh Tuhan yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis terbuka menerima kritik dan saran yang membangun. Kritik dan saran yang
diberikan bagi penulis akan sangat membantu penulis dalam mengerjakan tugas di masa
mendatang.
Atas perhatian yang diberikan, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan.

Penulis

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

............................................................................................ i

Halaman Judul

........................................................ ii

Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman Pengesahan

................................................................................ iii

Halaman Persembahan

................................................................................ iv

Pernyataan Keaslian Karya

................................................................................ v

Pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan akademis vi
Abstrak

........................................................................................................ vii

Abstract

........................................................................................................ viii

Kata Pengantar ........................................................................................................ ix
Daftar Isi

........................................................................................................ xi

Daftar Tabel

........................................................................................................ xiii

Daftar Gambar ........................................................................................................ xiv
Daftar Lampiran

............................................................................................ xv

BAB I : PENDAHULUAN

................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah

................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah

............................................................................................ 4

C. Batasan Masalah

............................................................................................ 4

D. Variabel

............................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian

............................................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

.................................................................... 8

A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ….............................................................. 8
B. Keaktifan

........................................................................................... 11

C. Hasil Belajar

............................................................................................ 14

D. Pembelajaran Kooperatif

............................................................................... 25

E. Group Investigations

................................................................................ 29

F. Materi Ekosistem

............................................................................................ 37
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

G. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan

........................................................ 38

H. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 39
I.

Hipotesis

........................................................................................................ 40

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

....................................................... 41

A. Jenis Penelitian

........................................................................................... 41

B. Setting Penelitian

........................................................................................... 41

C. Rancangan Tindakan

............................................................................... 42

D. Instrumen Penelitian

............................................................................... 46

E. Analisis Data

........................................................................................... 49

F. Indikator Ketercapaian

............................................................................... 51

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS

...............................52

A. Deskripsi Umum Proses Pembelajaran Siswa Kelas X-D
SMA Negeri 1 Depok

................................................................................52

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di Kelas X-D
SMA Negeri 1 Depok

................................................................... 53

C. Hasil Penelitian

........................................................................................... 67

D. Pembahasan

........................................................................................... 74

BAB V : PENUTUP

........................................................................................... 81

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 81
B. Saran

....................................................................................................... 81

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 83

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1. Indikator Keberhasilan

..................................................................... 51

Tabel 4. 1. Hasil Pretest kelas XD

..................................................................... 67

Tabel 4. 2. Rekapitulasi Nilai Siswa Siklus I

............................................. 68

Tabel 4. 3. Tingkat Aktivitas siswa Siklus I

......................................................... 69

Tabel 4. 4. Rekapitulasi Nilai Siswa Siklus II

......................................................... 71

Tabel 4. 5. Tingkat Aktivitas siswa Siklus II

........................................................ 72

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Klasifikasi Hasil Pembelajaran

.............................................. 17

Gambar 4. 1. Memberikan Topik dan Pembentukan Kelompok Siklus I...................,. 57
Gambar 4. 2. Kelompok Merencanakan Investigasi Siklus I

.................................. 58

Gambar 4. 3. Kelompok Mempresentasikan Hasil Investigasi Siklus I ...................... 58
Gambar 4.4. Observasi oleh Observer Siklus I ............................................................ 60
Gambar 4.5. Siswa Mengerjakan Soal Postest Siklus I

.................................. 60

Gambar 4.6. Memberikan Topik dan Pembentukan Kelompok Siklus II……............. 63
Gambar 4.7. Kelompok Merencanakan Investigasi Siklus II....................................... 63
Gambar 4.8. Kelompok Mempresentasikan Hasil Investigasi Siklus II.......................64
Gambar 4.9. Observasi oleh Observer Siklus II ...........................................................65
Gambar 4.10. Siswa Mengerjakan Soal Postest Siklus II. ........................................... 66
Gambar 4.11. Grafik Hasil Belajar siswa secara Klasikal

.................................. 74

Gambar 4.12. Grafik Nilai Rata-rata Siswa kelas XD ……........................................ 76
Gambar 4.11. Grafik Keaktifan siswa

...................................................................... 77

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus

............................................................................................. 85

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

................................. 89

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

................................. 99

Lampiran 4 : Handout Siklus I ............................................................................... 108
Lampiran 5 : Handout Siklus II

.............................................................................. 117

Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa Siklus I

....................................................... 120

Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa Siklus II

....................................................... 121

Lampiran 8 : Format Laporan Akhir

.................................................. 122

Lampiran 9 : Lembar Penilaian Hasil Laporan Akhir

....................................... 123

Lampiran 10 : Hasil Laporan Akhir Siswa Siklus I

........................................... 124

Lampiran 11 : Hasil Laporan Akhir Siswa Siklus II

........................................... 135

Lampiran 12 : Nilai Laporan Akhir siklus I

....................................................... 143

Lampiran 13 : Nilai Laporan Akhir siklus II

........................................................ 144

Lampiran 14 : Lembar Penilaian Hasil Presentasi

............................................ 145

Lampiran 15 : Hasil Presentasi siklus I .................................................................... 146
Lampiran 16 : Hasil Presentasi siklus II .................................................................... 147
Lampiran 17 : Instrumen dan Pedoman Penilaian pretest
Lampiran 18 : Daftar Nilai Siswa pretest
Lampiran 19 : Hasil Pretest Siswa Tuntas KKM

................................ 148

........................................................ 157
............................................ 158

Lampiran 20 : Hasil Pretest Siswa Tidak Tuntas KKM ............................................ 164
Lampiran 21 : Instrumen dan Pedoman Penilaian posttest I

xv

................................ 170

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran 22 : Daftar Nilai Siswa Postest I

........................................................ 177

Lampiran 23 : Hasil Postest Siswa Tuntas KKM Siklus I

................................ 178

Lampiran 24 : Hasil Postest Siswa Tidak Tuntas KKM Siklus I

.................... 184

Lampiran 25 : Instrumen dan Pedoman Penilaian Postest Siklus II

.................... 189

Lampiran 26 : Daftar Nilai Siswa Postest Siklus II

............................................ 197

Lampiran 27 : Hasil Postest Siswa Tuntas KKM Siklus II

................................ 198

Lampiran 28 : Hasil Postest Siswa Tidak Tuntas KKM Siklus II
Lampiran 29 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa

.................... 204

............................................ 210

Lampiran 30 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

.................................212

Lampiran 31 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

................................ 214

Lampiran 32 : Hasil Kuesioner Penilaian Siswa terhadap Proses Pembelajaran
dengan Menggunakan Metode Group Investigation

.................... 216

Lampiran 33 : Surat Permohonan Ijin dan surat Pernyataan telah melaksanakan
Penelitian

................................................................................217

Lampiran 34 : Daftar Hadir Peserta Didik Kelas X-7
SMA Negeri 1 Depok

........................................................ 220

Lampiran 35 : Dokumentasi Penelitian Siklus I

............................................ 221

Lampiran 36 : Dokumentasi Penelitian Siklus II

............................................222

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang
untuk memperdalam dan memperluas pengetahuannya. Pendidikan memegang
peran penting dalam pembangunan serta kemajuan suatu negara. Menurut UU
No.20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta ketrampilan diri.
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak hal
antara lain guru sebagai fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana yang
digunakan, dan juga adanya keaktifan dari siswa itu sendiri. Untuk mencapai hasil
yang optimal dibutuhkan adanya kontribusi yang maksimal dari semua unsurunsur tersebut. Sebagai fasilitator dan motivator, guru memegang peranan yang
sangat penting. Dorongan dan dukungan dari guru dengan berbagai metode
didukung dengan sarana prasarana lainnya akan sangat membantu siswa untuk
terdorong menjadi aktif. Faktor lain yang juga dapat mendukung kegiatan belajar
mengajar adalah situasi kelas, situasi yang nyaman dan menyenangkan. Situasi
seperti ini akan membuat proses belajar mengajar menjadi menyenangkan bagi
siswa.
Dalam kurikulum sekolah, Biologi merupakan salah satu

Ilmu

Pengetahuan Alam yang memegang peran dalam pembentukan ketrampilan dan
daya berpikir kritis siswa. Sebagai salah satu Ilmu Pengetahuan Alam yang sangat
luas cakupannya, banyak siswa merasa kesulitan dalam mempelajari materi-materi
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Biologi. Bagi sebagian besar siswa, Biologi merupakan salah satu ilmu yang
penuh dengan materi hafalan dan bahasa latin. Siswa cenderung malas dan
ngantuk ketika mengikuti pembelajaran Biologi karena materi-materi yang padat
dan tanpa adanya variasi metode pembelajaran. Pembelajaran Biologi, diberikan
sejak kelas X. Salah satu materi yang diberikan adalah Ekosistem. Materi ini
memiliki cakupan yang sangat luas sehingga siswa mengalami kesulitan dalam
proses pembelajaran di kelas. Materi yang begitu banyak akan menyulitkan siswa
untuk memahami materi tersebut.
Berdasarkan pengalaman dalam masa PPL di SMA Negeri 1 Depok
Yogyakarta, siswa memiliki minat yang cukup rendah dalam mempelajari
Biologi. Hal ini dapat diketahui dari kurangnya aktivitas siswa saat proses belajar
mengajar berlangsung. Siswa lebih cenderung beraktivitas lain yang tidak
mendukung proses belajar mengajar. Siswa lebih senang mengganggu temantemannya atau saling bercerita tentang hal-hal di luar pembelajaran. Kurangnya
minat belajar Biologi juga ditunjukan dengan nilai hasil ulangan yang tidak
mencapai KKM.
Dari hasil observasi selama PPL ini dan dari hasil tulisan refleksi siswa,
diketahui ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat siswa
terhadap pelajaran Biologi. Faktor-faktor tersebut meliputi suasana kelas yang
kurang mendukung, kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang
terlihat dari kurangnya siswa bertanya dan menjawab, serta metode pembelajaran
yang tidak bervariasi. Metode yang digunakan guru adalah ceramah, diskusi dan
penugasan.
Kondisi ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap hasil belajar
yang akan dicapai oleh siswa. Dari data hasil test yang diberikan pada materi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Ekosistem, dapat dilihat hasil belajar siswa sangat rendah. Hal ini terbukti dari
hasil belajar siswa, Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada materi Ekosistem
adalah 70 sedangkan siswa yang mendapat nilai ≤ 70 ada 55% dan ≥70 ada 45%.
Hal ini menunjukan ketidakberhasilan proses pembelajaran ini dalam mencapai
tujuan yang diharapkan.
Untuk dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

pada materi

Ekosistem, diperlukan adanya suatu tindakan untuk memperbaiki proses
pembelajaran ini. Salah satu perbaikan yang bisa dilakukan adalah dengan
melakukan perubahan pada metode pembelajaran agar lebih bervariasi. Salah satu
metode yang telah diteliti dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa adalah
metode

Cooperative

Learning.

Metode

Cooperative

Learning

mampu

meningkatkan pencapaian prestasi siswa dan juga memberikan akibat-akibat
positif

yang dapat mengembangkan hubungan antarkelompok, penerimaan

terhadap teman kelas yang lemah dalam bidang akademik dan meningkatkan rasa
harga diri. Selain itu Metode Cooperative Learning mampu menumbuhkan
kesadaran bahwa siswa perlu belajar berpikir, menyelesaikan masalah, dan
mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka.
Dari berbagai macam metode atau tipe pembelajaran Cooperative
Learning, tipe yang dirasa sesuai dengan kondisi kelas X SMA Negeri 1 Depok
Yogyakarta adalah tipe Group Investigation ( kelompok investigasi). Metode ini
dikembangkan oleh John Dewey (1970), dan telah diperbaharui dan diteliti pada
beberapa tahun terakhir ini oleh Shlomo dan Yael Sharan, serta RachelLazarowitz di Israel. Group Investigation (kelompok investigasi) adalah
perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka. Anggota
kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dan tuntutan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
dari proyek mereka. Dalam kelompok, siswa menentukan apa yang ingin
diinvestigasi sehubungan dengan upaya mereka untuk menyelesaikan masalah
yang mereka hadapi; sumber apa yang mereka butuhkan; siapa akan melakukan
apa; dan bagaimana mereka akan menampilkan proyek mereka yang sudah selesai
ke hadapan kelas. Dalam kelas yang melaksanakan proyek Group Investigation,
guru bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator. Guru berkeliling diantara
kelompok-kelompok untuk melihat mereka mengelola tugas dan membantu setiap
kesulitan yang mereka hadapi (Robert Slavin, 2005).
Bertolak dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “ MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-D SMA
NEGERI

1

DEPOK

YOGYAKARTA

PADA

POKOK

BAHASAN

EKOSISTEM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

yang

telah

diuraikan

diatas,

maka

permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah Metode Cooperative
Learning tipe Group Investigation dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta pada materi Ekosistem?”

C. Batasan Masalah
Agar masalah yang akan diteliti tidak meluas dan terarah, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah pada penelitian ini. Batasan masalah merupakan
fokus dari penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
1. Subyek penelitian adalah siswa kelas X-D SMA Negeri 1 Depok
Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2012/2013;
2. Obyek dalam penelitian adalah:
a.

Keaktifan siswa
Merupakan segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung. Dalam Penelitian ini menitikberatkan pada keaktifan siswa
selama proses pembelajaran yaitu keaktifan dalam bertanya dan
menjawab;

b.

Hasil belajar
Hasil belajar berkaitan dengan perubahan atau peningkatan pemahaman
kognitif siswa. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari hasil pre-test
yang dibandingkan dengan hasil penjumlahan beberapa komponen
penelitian yaitu laporan hasil penyelidikan, presentasi kelompok, dan
Post-test pada setiap siklusnya. Setiap komponen penilaian memiliki
bobot tersendiri. Laporan hasil penyelidikan bobotnya 40%, presentasi
kelompok bobotnya 20%, dan nilai post-test bobotnya 40%;

3. Materi : Ekosistem
a. Materi Ekosistem yang dimaksud adalah tentang komponen penyusun
ekosistem, interaksi antar komponen ekosistem, dan aliran energi.
b. Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam
keseimbangan ekosistem
c. Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan peran komponan ekosistem
dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan
komponen ekosistem bagi kehidupan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
D. Variabel
Pada penelitian ini saya menggunakan beberapa variable yaitu
Pembelajaran Kooperatif

tipe Group Investigation yang ditempatkan sebagai

variabel bebas, keaktifan dan hasil belajar siswa ditempatkan sebagai variabel
terikat dan jumlah siswa dalam kelompok ditempatkan sebagai variabel kontrol.

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta pada
materi Ekosistem melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat, baik bagi sekolah, guru, bagi siswa dan
bagi peneliti sendiri. Manfaat tersebut sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Memberikan tambahan pengetahuan dan informasi tentang metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa.
b. Sebagai masukan untuk mengembangkan metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation

2. Bagi Guru
a. Memberikan tambahan pengetahuan bagi guru tentang metode-metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
b. Membantu guru mengatasi masalah di kelas yang tidak aktif dan hasil
belajar siswa yang tidak mencapai KKM.

3. Bagi Siswa
a. Membantu siswa dalam memahami materi Ekosistem dengan lebih
menyenangkan.
b. Memberikan pengalaman bagi siswa untuk terjun langsung ke lapangan
dan membantu siswa untuk bekerja sama.

4. Bagi Peneliti
a. Mengembangkan pengetahuan khususnya tentang penelitian tindakan
kelas dalam pembelajaran Biologi.
b. Membantu memotivasi siswa untuk lebih aktif dan memperbaiki proses
pembelajaran sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan
mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh
pengetahuan, menurut pemahaman sains secara konvensional (pembelajaran yang
langsung berhubungan dengan apa yang ada di alam), kontak manusia dengan
alam diistilahkan dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi
berulang kali melahirkan pengetahuan (knowledge) atau a body of knowledge
(Suyono & Hariyanto, 2010).
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat
didefinisikan sebagai berikut : “ Belajar ialah suatu proses atau usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”( Slameto, 2010: hal. 2).
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat
maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri
seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Ciri-ciri perubahan tingkah
laku dalam pengertian belajar adalah:

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
a. Perubahan terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya
perubahan itu atau sekurangnya-kurangnya ia merasakan telah terjadi
adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa
pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya
bertambah (Slameto, 2010).

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi
kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya seorang anak
belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat
menulis menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus hingga
kecakapan menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Disamping itu,
dengan kecakapan menulis yang telah ia miliki, ia dapat memperoleh
kecakapan-kecakapan lain misalnya, dapat menulis surat, menyalin
catatan, mengerjakan soal-soal dan sebagainya (Slameto, 2010).

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa
bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan,
makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang
bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya perubahan tingkah laku
karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan
dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar (Slameto,
2010).

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya
untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menagis dan
sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar.
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan
bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan
piano seteah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus
dimiliki bahkan makin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih
(Slameto, 2010).

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada
tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan
tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar
mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai
dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang akan
dicapainya. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa
terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkannya (Slameto, 2010).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah
laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan
sebagainya. Sebagai contoh, jika seorang anak telah belajar naik sepeda,
maka perubahan yang paling tampak ialah dalam keterampilan naik sepeda
itu. Akan tetapi, ia mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti
pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis
sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki
sepeda yang lebih bagus, kebiasaan membersihkan sepeda, dan
sebagainya. Jadi aspek perubahan satu berhubungan erat dengan aspek
lainnya (Slameto, 2010).

B. Keaktifan dalam Pembelajaran
Aktivitas adalah melakukan suatu kegiatan tertentu secara aktif. Aktivitas
menunjukkan adanya kebutuhan untuk aktif bekerja atau melakukan kegiatankegiatan tertentu baik fisik maupun non-fisik. Aktivitas yang dimaksudkan disini
penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif. Belajar aktif adalah suatu
sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental
intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan
antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Hamalik, 2001).
Keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung
kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kecenderungan
pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah.
Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya tingkat
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah. Disamping itu, media jarang
digunakan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kering dan kurang
bermakna.
Beberapa ciri dari pembelajaran yang aktif sebagaimana dikemukakan
dalam panduan pembelajaran model ALIS (Active learning In school, 2009)
adalah sebagai berikut: 1.) pembelajaran berpusat pada siswa, 2.) pembelajaran
terkait dengan kehidupan nyata, 3.) pembelajaran mendorong anak untuk berpikir
tingkat tinggi, 4.) pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda,
5.) pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multiarah (siswa-guru), 6.)
pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar, 7.)
pembelajaran berpusat pada anak, 8.) penataan lingkungan belajar memdahkan
siswa untuk melakukan kegiatan belajar, 9.) guru memantau proses belajar siswa,
dan 10.) guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa (Mel
Silberman,2002).
Untuk menciptakan pembelajaran aktif, beberapa penelitian (Hamzah,
2009) menemukan salah satunya adalah anak belajar dari pengalamannya, selain
anak harus belajar memecahkan masalah yang dia peroleh. Anak-anak juga belajar
dengan baik dan memahami bila apa yang dipelajari terkait dengan apa yang
sudah diketahui dan metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan gaya
belajar mereka (gaya belajar mendengarkan, melihat, dan bergerak atau
melakukan) dan bagaimana kecerdasan yang mereka miliki (Gadner, 2004, dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
Hamzah, 2008) seperti bahasa, musik, gerak, logika, antarpribadi, dan
interpribadi.
Strategi pembelajaran yang aktif adalah siswa diharapkan aktif terlibat
dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba,
menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya. Sebaliknya anak tidak
diharapkan pasif menerima layaknya gelas kosong yang menunggu untuk diisi.
Siswa bukanlah gelas kosong yang pasif yang hanya menerima ceramah sang guru
tentang

pengetahuan

atau

informasi

sebagaimana

yang

digambarkan

diatas.Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi Aktivitas Belajar Siswa. Gagne
dan Briggs (2010) dalam Yamin (2007) menyatakan faktor-faktor yang
menumbuhkan timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran,
yaitu:
a. Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada peserta
didik).
b. Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik.
c. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari).
d. Memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajarinya.
e. Memunculkan aktivitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
f. Memberikan umpan balik (feedback).
g. Melakukan tagihan-tagihan terhadap peserta didik berupa tes, sehingga
kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur.
h. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
C. Pengertian Hasil Belajar
Proses pembelajaran melibatkan dua subyek yaitu guru dan siswa yang
akan menghasilkan suatu perubahan dalam diri siswa sebagai hasil dari kegiatan
pembelajaran. Perubahan yang terjadi dalam diri siswa sebagai akibat kegiatan
pembelajaran bersifat non-fisik seperti perubahan sikap, pengetahuan maupun
kecakapan. Berbagai perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai hasil proses
pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu output dan outcome. Output
merupakan kecakapan yang dikuasai siswa yang segera dapat diketahui setelah
mengikuti serangkaian proses pembelajaran. Ada juga yang menyebut output
pembelajaran merupakan hasil pembelajaran yang bersifat jangka pendek. Output
pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu soft skills dan hard
skills.
Hard skills merupakan kecakapan yang relatif lebih mudah untuk
dilakukan pengukuran. Hard skills dibedakan menjadi dua, yaitu.
a. Kacakapan Akademik (Academic Skills)
Kecakapan akademik (academic skills) merupakan kecakapan untuk
menguasai berbagai konsep dalam bidang ilmu-ilmu yang dipelajari,
seperti

kecakapan

mendeskripsikan,

mendefinisikan,
memprediksi

menghitung,

menganalisis,

menjelaskan,

membandingkan,

membedakan, dan menarik kesimpulan dari berbagai konsep, data maupun
fakta yang berkaitan dengan bidang studi atau mata pelajaran yang
dipelajari.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
b. Kecakapan Vokasional (Vocational Skills).
kecakapan vokasional (vocational skills) sering disebut juga sebagai
kecakapan kejujuran, yaitu kecakapan yang berkaitan dengan bidang
pekerjaan tertentu. Misalnya, dalam bidang seni dan kerajinan ukir kayu,
yang termasuk kecakapan vokasional diantaranya kecakapan mendesain
ukiran, kecakapan memegang alat ukir, kecakapan mengoperasikan alat
ukir, kecakapan mengukir.
Soft skills merupakan strategi yang diperlukan untuk meraih sukses hidup
dan kehidupan dalam masyarakat. Kecakapan ini merupakan kecakapan yang
relatif sulit untuk dilakukan pengukuran dibandingkan kecakapan akademik dan
kecakapan vokasional. Soft skills dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Kecakapan personal ( personal skills)
Merupakan kecakapan yang diperlukan agar siswa dapat eksis dan
mampu mengambil peluang yang positif dalam kondisi kehidupan yang
berubah dengan sangat cepat. Kecakapan personal tersebut diantaranya
meliputi : kecakapan beradaptasi, kecakapan berpikir kritis dan kreatif,
kecakapan memecahkan masalah, dan kecakapan mengambil keputusan
,semangat, jujur, tangguh menghadapi tantangan, ulet dan sebagainya.
Anwar (2004: 29-30) dalam buku Evaluasi Program Pembelajaran
menyatakan bahwa kecakapan personal, seperti pengambilan keputusan
dan pemecahan masalah merupakan kecakapan utama yang menentukan
seseorang berkembang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
b. Kecakapan sosial (social skills)
Merupakan kecakapan yang dibutuhkan untuk hidup (life skill)
dalam

masyarakat

yang

multikultur,

masyarakat

demokrasi

dan

masyarakat global yang penuh persaingan dan tantangan. Kecakapan
sosial meliputi kecakapan berkomunikasi dengan empati, baik secara lisan
maupun tertulis dan kecakapan bekerja sama dengan orang lain, baik
dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Empati merupakan sikap
penuh pengertian dan seni komunikasi dua arah, perlu ditekankan karena
yang dimaksud berkomunikasi bukan sekedar menyampaikan pesan tetapi
isi dan sampainya pesan disertai kesan baik yang akan menumbuhkan
hubungan harmonis.
Dengan menguasai berbagai kecakapan tersebut diharapkan siswa akan
mempunyai prestasi sosial (social achievement) dalam masyarakat, mampu
mengatasi berbagai macam permasalahan maupun tantangan hidup, mampu
melihat dan mengambil peluang yang ada dalam lingkungan hidupnya yang pada
akhirnya siswa diharapkan mampu eksis dan sukses dalam hidup bermasyarakat
baik dalam lingkup local, regional, nasional maupun internasional. Prestasi sosial
siswa dalam masyarakat merupakan hasil pembelajaran yang bersifat jangka
panjang atau outcome. Beragam kecakapan siswa sebagai hasil pembelajaran
tersebut dapat disusun dalam bentuk bagan sebagai berikut (Eko Putro, 2009):

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

Academic
Skills
Hard Skills
Vocational
Skills
Out Put
Personal
Skills
Hasil
Pembelajaran

Soft Skills
Social Skills
Out Come

Social
Achievement

Gambar 2.1. Bagan klasifikasi hasil pembelajaran
Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Sudjana, 2000):
a. Faktor Internal
Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan
keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat menunjang atau
melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain
pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat. Untuk
menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup.
Faktor psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi belajar.
Faktor-faktor tersebut diantaranya:
1) Adanya keinginan untuk tahu
2) Agar mendapatkan simpati dari orang lain.
3) Untuk memperbaiki kegagalan
4) Untuk mendapatkan rasa aman.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut
mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua,
sekolah, dan masyarakat.
1) Faktor yang berasal dari orang tua
Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagai
cara pendidikan orang tua terhadap anaknya. Dalam hal ini dapat
dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara demokratis,
pseudo demokratis, otoriter, atau cara laisses faire. Cara atau tipe
mendidik yang demikian masing-masing mempunyai kebaikannya dan
ada pula kekurangannya.
Dalam kaitan dengan hal ini, Tim Penyusun Buku Sekolah
Pendidikan Guru Jawa Timur (1989: 8) menyebutkan, “Di dalam
pergaulan di lingkungan keluarga hendaknya berubah menjadi situasi
pendidikan, yaitu bila orang tua memperhatikan anak, misalnya anak
ditegur dan diberi pujian….” Pendek kata, motivasi, perhatian, dan
kepedulian orang tua akan memberikan semangat untuk belajar bagi
anak.

2) Faktor yang berasal dari sekolah
Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata
pelajaran yang ditempuh, dan metode yang diterapkan. Faktor guru
banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang
menyangkut kepribadian guru, kemampuan mengajarnya. Terhadap
mata pelajaran, karena kebanyakan anak memusatkan perhatianya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
kepada yang diminati saja, sehingga mengakibatkan nilai yang
diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Keterampilan,
kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi
tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.

3) Faktor yang berasal dari masyarakat
Anak

tidak

lepas

dari

kehidupan

masyarakat.

Faktor

masyarakat bahkan sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidikan
anak. Pengaruh masyarakat bahkan sulit dikendalikan. Mendukung
atau tidak mendukung perkembangan anak, masyarakat juga ikut
mempengaruhi.
Selain beberapa faktor internal dan eksternal di atas, faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dapat disebutkan sebagai berikut.
1) Minat
Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan
berhasil dengan baik, tetapi kalau seseorang memiliki minat terhadap
objek masalah maka dapat diharapkan hasilnya baik. Masalahnya adalah
bagaimana seorang pendidik selektif dalam menentukan atau memilih
masalah atau materi pelajaran yang menarik siswa. Berikutnya mengemas
materi yang dipilih dengan metode yang menarik. Karena itu pendidik/
pengajar perlu mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang
sosial ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
2) Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan
berhasil tidaknya seseorang. Orang pada umumnya lebih mampu belajar
daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai penelitian menunjukkan
hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar di sekolah
(Sumadi, 1989 dalam Huzaifal Hamid).

3) Bakat
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu
dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud (Utami, 1992: 17). Bakat
memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan
pada masa yang akan datang. Selain kecerdasan bakat merupakan faktor
yang menentukan berhas

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BENTUK BENTUK PASAR KELAS X SMA NEGERI 3 DEMAK

0 3 131

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persegi Panjang dan perseg

0 1 17

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem.

1 6 289

Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar biologi siswa kelas X D SMA Negeri Depok Yogyakarta pada pokok bahasan ekosistem melalui pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

0 5 243

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bentuk-bentuk Pasar Kelas X SMA Negeri 3 Demak.

0 0 2

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

0 0 6