Peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengurangan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas 1 SD Negeri Kalisari Magelang - USD Repository
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
TENTANG PENGURANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS ISD NEGERI KALISARI MAGELANG
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar
DISUSUN OLEH :
NAMA : TITIK SUMARTI NIM : 101132053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Tentang Pengurangan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kalisari Magelang
”, oleh : NAMA : TITIK SUMARTI NIM : 101132053
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Prodi PGSD Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Yogyakarta, 13 September 2012 Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II Drs.Y.B.Adimassana, M.A.
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PENGURANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS I
SD NEGERI KALISARI MAGELANG Disusun oleh :
Nama : Titik Sumarti NIM : 101132053 Telah disetujui oleh :
Yogyakarta,, 26 Agustus 2012 Pembimbing I Drs. YB.Adimassana ,MA
Mengetahui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Dekan
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan tulus, karya ini saya persembahkan untuk : 1.
Suamiku tercinta 2. Anak-anakku tersayang 3. Almamaterku
MOTTO
Sebetulnya kemudahan itu selalu disertai kesukaran, maka ketika kamu telah menyelesaikan satu urusan, segeralah kamu mengerjakan urusan yang lainnya.
Pengabdian yang tulus dan ikhlas ditandai adanya kepuasan batin, dan kepuasan batin itu tiada yang tahu kecuali dirimu sendiri.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama : Titik Sumarti NIM : 101132053 Program Studi : S1 PGSD Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Judul Skripsi : Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Tentang
Pengurangan Menggunakan Pendekatan Contextual
Teaching And Learning Pada Siswa Kelas I SD
Negeri Kalisari Magelang Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan pekerjaan saya sendiri, bukan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Yogyakarta, 26 Agustus 2012 Yang membuat pernyataan
Titik Sumarti NIM. 101132053
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : TITIK SUMARTI NIM : 101132053
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “ Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Tentang Pengurangan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kalisari Magelang
Tahun 2011/2012 “ Demikian saya memberitahukan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 13 September 2012
Yang menyatakan Titik Sumarti
ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
TENTANG PENGURANGAN MELALUI PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS ISD NEGERI KALISARI MAGELANG
Titik Sumarti NIM. 101132053
Universitas Sanata Dharma 2012
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas I semester 2 SD Negeri Kalisari tahun pelajaran 2011/2012 yang berkaitan dengan materi tentang pengurangan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I SD Negeri Kalisari tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 23 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test tertulis dalam bentuk soal pilihan isian dan uraian. Validitas instrumen diuji melalui expert judgement (konsultasi ahli).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Contextual Teaching and
Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika kompetensi dasar pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengurangan pada siswa kelas I SD Negeri Kalisari semester II tahun pelajaran 2011/2012. Peningkatan ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil rata-rata dalam pra siklus dari rata-rata 68 menjadi 74,3 dalam siklus I dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 79,8. Jumlah siswa yang tuntaspun meningkat dari 8 siswa pada pra siklus menjadi 14 siswa pada siklus I dan 20 siswa tuntas dalam siklus II.
Kata Kunci : Prestasi belajar, pendekatan Contextual Teaching and
Learning , pengurangan
ABSTRACT
THE IMPROVEMENT OF STUDYING VALUE OF MATHEMATIC ABOUT REDUCING TROUGH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
(CTL) APPROACH
IN THE FIRST GRADE OF SD NEGERI KALISARI MAGELANG Titik Sumarti
NIM. 101132053 Sanata Dharma University
2012 The purpose of the research was to understanding what the lesson by using
Contextual Teaching and Leaning (CTL) can increase study result of mathematic
among the first grade students semester 2 of SD Negeri Kalisari Magelang in academic year 2011/2012 which corelated with reducing matery. this research is classroom action research were devided into 2 cycle. every cycle devided from 2 meeting. Subjects of this research is 23 first grade students semester 2 of SD Negeri Kalisari Magelang in academic year 2011/2012. Instrument were used in this research is writing test . Validity of instrument is tested by expert judgement (consult with specialist).
Results of the research indicates that a learning by using Contextual
Teaching and Learning (CTL) approach can improve studying value mathematic
lesson were corelated with reducing concepts among the first grade students of SD Negeri Kalisari 2nd semestre in academic year 2011/2012. This increase can indicated by increasing average of result before implementation from 68 to 74,3 in the first cycle and in the second cycle increased to 79,8. Students were graduated is increased to , from 8 students in the pre cycle to 14 students in 1st cycle Iand 20 students in 2nd cycle.
Keywords : studying value, Contextual Teaching and Learning (CTL) approach, reducing
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan tugas akhir mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Dalam Penulisan Skripsi ini, tentu saja ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenakanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST selaku Kepala Program Studi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.
3. Bapak Drs.Y.B.Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan dalam penelitian ini.
4. Bapak Ant. Sunoto, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Kalisari yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
5. Bapak dan Ibu Guru SDN Kalisari yang banyak memberi bantuan dan dorongan.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesainya penulisan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulis menyusun Skripsi ini jauh dari sempurna masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis dengan lapang dada mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya. Pada akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 13 September 2012 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................. iv HALAMAN MOTTO ................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................... vii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................ viii ABSTRAK ................................................................. ix ABSTRACT ................................................................. x KATA PENGANTAR ................................................................. xi DAFTAR ISI ................................................................. xiii DAFTAR TABEL ................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN A.
1 Latar Belakang Masalah ...............................................
B.
4 Pembatasan Masalah .....................................................
C.
4 Perumusan Masalah .......................................................
D.
4 Pemecahan Masalah ......................................................
E.
5 Batasan Pengertian ........................................................
F.
5 Tujuan Penelitian ...........................................................
G.
5 Analisis Masalah ...........................................................
H.
6 Manfaat Penelitian ........................................................
BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A.
7 Kajian Pustaka ..............................................................
1.
7 Dasar Teoritis penelitian Tindaka Kelas .................
3.
9 Tujuan Mata Pelajaran Matematika ........................
4.
10 Teori Belajar Dalam Pembelajaran Matematika .....
5. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) 14 B.
17 Penelitian Terdahulu yang Relevan ..............................
C.
18 Kerangka Berpikir ........................................................
D.
19 Hipotesis Tindakan .......................................................
BAB III. METODE PENELITIAN A.
20 Jenis Penelitian .............................................................
B.
21 Setting Penelitian ..........................................................
C.
24 Rencana Tindakan .........................................................
D.
42 Pengumpulan dan Instrumen Data ................................
E.
43 Analisis Data .................................................................
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
45 Tindakan Tiap siklus......................................................
1.
46 Pra Siklus ................................................................
2.
47 Siklus I .................................................................
3.
58 Siklus II .................................................................
B.
70 Data lengkap tiap Siklus ................................................
C.
79 Peningkatan Pada Siswa, Guru dan Kelas .....................
D.
81 Pembahasan Hasil Penelitian .........................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.
86 Kesimpulan .................................................................
B. .................................................................
86 Saran C.
87 Rekomendasi ................................................................. DAFTAR PUSTAKA .................................................................
88
DAFTAR TABEL Tabel 1 : Persentase Ketuntasan Pra Siklus .................................
3 Tabel 2 : Jadwal Kegiatan PTK ...................................................
23 Tabel 3 : Daftar Nilai Tes Formatif Pra Siklus ............................
70 Tabel 4 : Daftar Nilai Tes Formatif Siklus I .................................
72 Tabel 5 : Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I
74 Tabel 6 : Daftar Nilai Formatif Siklus II .......................................
77 Tabel 7 : Rata – Rata Nilai Tiap Siklus ........................................
80 Tabel 8 : Jumlah Siswa Yang Tuntas pada Tiap Siklus ................
80
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Alur Siklus PTK .........................................................
20 Gambar 2 : Diagram Nilai Formatif Pra Siklus ............................
71 Gambar 3 : Diagram Persentase Ketuntasan Pra Siklus ...............
72 Gambar 4 : Diagram Nilai Formatif Siklus I ................................
73 Gambar 5 : Diagram Persentase Ketuntasan Siklus I....................
74 Gambar 6 : Diagram Ketuntasan Pra siklus dan Siklus I ..............
75 Gambar 7 : Diagram Nilai Formatif Siklus II ...............................
78 Gambar 8 : Diagram Ketentasan Siklus II ....................................
79 Gambar 9 : Diagram Ketuntasan Pra siklus – Siklus II ................
83 Gambar 10 : Diagram Peningkatan rata
- – rata nilai pra siklus – siklus II 84 Gambar 11 :Diagram Persentase Ketuntasan Pra siklus
- – Siklus II
84
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : RPP Siklus I .............................................................
89 Lembar Evaluasi Siklus I ........................................
99 Kunci Jawaban test Formatif Siklus I ..................... 100 RPP Siklus II ........................................................... 101 Lembar Evaluasi Siklus II ....................................... 111 Kunci Jawaban test Formatif Siklus II .................... 112 Lampiran 2 : LKS 1 Siklus I ......................................................... 113 LKS 1 Siklus II ....................................................... 115 Lampiran 3 : Hasil Wawancara untuk Guru ................................ 117 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ........................ 119 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ....................... 119 Pengamatan Siklus I dan Siklus II ......................... 141 Foto – foto Siklus I dan Siklus II .................................................
143 Surat Izin dari Sekolah ................................................................. 148 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................ 149
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini akan membahas Latar Belakang, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Pemecahan Masalah, Batasan Pengertian, Tujuan Penelitian, Analisis Masalah dan Manfaat Penelitian. A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebagai perwujudan
dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan. Penyusunan KTSP berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Dalam kerangka dasar kurikulum terdapat kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu mata pelajaran yang termasuk kelompok ini adalah matematika. Dalam KTSP matematika mempunyai alokasi waktu yang lebih banyak jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain baik di kelas tinggi maupun kelas rendah.
Dalam standar isi dijelaskan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik untuk membekali dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif (BSNP, 2006).
Demi tercapainya kompetensi tersebut di atas, maka setiap guru harus mampu menerapkan berbagai strategi pembelajaran.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri Kalisari, siswa telah tuntas belajar matematika apabila telah mencapai nilai minimal 75. Sedangkan pembelajaran dikatakan telah tuntas jika 85 % atau lebih siswa telah mencapai KKM. Menurut ketentuan tersebut maka pembelajaran matematika kompetensi dasar pemecahan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pengurangan yang dilaksanakan di kelas I SD Negeri Kalisari semester II tahun pelajaran 2011 / 2012 belum berhasil. Dari hasil tes formatif mata pelajaran matematika tersebut 15 siswa dari 23 siswa atau 65% belum mencapai KKM yaitu 75 dan hanya 8 siswa atau 35% siswa yang telah mencapai nilai 75 atau lebih. Hasil tes formatif tersebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Persentase ketuntasan pra siklus No. Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan 1. 8 35 % Tuntas
≥ 75 2. 15 65 % Belum Tuntas ≤ 75
Hal tersebut apabila tidak segera diatasi akan menimbulkan dampak yang lebih besar yaitu motivasi siswa untuk belajar matematika rendah dan nilai rapor mata pelajaran matematika sebagian siswa akan di bawah KKM sehingga menyebabkan tidak naik kelas.
Berdasar latar belakang tersebut, maka perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk membantu siswa menemukan cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan.
B. Pembatasan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian ini dibatasi pada Upaya peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengurangan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning pada siswa kelas I SD Negeri Kalisari semester genap tahun pelajaran 2011/2012
C. Perumusan Masalah
Penelitian tindakan ini akan mengungkap seberapa efektif pendekatan
Contextual Teaching and Learning ( CTL ) dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar pemecahan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pengurangan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam mata pelajaran matematika kompetensi dasar pemecahan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pengurangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I di SD Negeri Kalisari tahun pelajaran 2011/2012 ?
“ D.
Pemecahan masalah
Alternatif tindakan guru dalam menangani permasalahan dalam peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengurangan diantaranya adalah menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas I SD Negeri Kalisari semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
E. Batasan Pengertian
Penelitian ini dibatasi hanya dalam peningkatan prestasi belajar siswa tentang materi pengurangan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and
Learning pada siswa kelas I SD Negeri Kalisari semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning prestasi belajar siswa kelas I di SD Negeri
Kalisari tahun pelajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran matematika kompetensi dasar pemecahan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pengurangan dapat meningkat.
G. Analisis Masalah
Dari permasalahan yang sudah diidentifikasi serta masukan dari teman sejawat dapat diketahui faktor-faktor penyebab terjadinya permasalahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran Matematika: 1.
Penjelasan guru terlalu cepat
3. Kurangnya media pembelajaran 4.
Siswa belum dilibatkan dalam penggunaan media 5. Kurangnya pemberian motivasi kepada siswa 6. Penggunaan metode kurang bervariasi H.
Manfaat Penelitian 1.
Bagi siswa Prestasi belajar siswa meningkat.
2. Bagi guru Kemampuan guru meningkat dalam mengelola pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3. Bagi sekolah a.
Prestasi belajar siswa meningkat.
b.
Motivasi guru SD Negeri Kalisari meningkat dalam mengembangkan kemampuannya menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
BAB II LANDASAN TEORI Dalam Bab Landasan Teori dibahas Kajian Pustaka berisi : teori-teori
yang relevan dengan masalah yang akan diteliti, Kerangka Berpikir, dan Hipotesis Tindakan A.
Kajian Pustaka 1.
Dasar Teoritis Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas yang membedakannya dengan jenis penelitian lain adalah : a.
Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktek pembelajaran yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.
b.
Self-reflective inquiry (Penelitian melalui refleksi diri) c. Ini merupakan ciri PTK yang paling esensial. PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melaui refleksi diri.
d.
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran.
e.
Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. penelitian dilakukan. Dalam PTK terdapat siklus pelaksanaan berupa pola : perencanaan
- – pelaksanaan – observasi – refleksi – revisi (perencanaan ulang) ( Wardani, 2006).
PTK merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan. Penelitian ini sangat bermanfaat sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran. Jadi penelitian tindakan sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipasif, kolaboratif dan spiral, yang bertujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi (Suharsimi, 2008).
Daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).
2. Hakikat Matematika
Matematika adalah ilmu tentang logika, bilangan, dan keruangan, berikut prosedur operasional yang menghubungkan antara logika, bilangan, dan keruangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
James dan James dalam kamus matematikanya yang dikutip oleh Ruseffendi menerangkan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri (Ruseffendi, 1996:42).
Reys dkk dalam bukunya yang dikutip oleh Ruseffendi menjelaskan bahwa matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat (Ruseffendi, 1996:44).
Dalam Standar Isi dijelaskan bahwa matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analistis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini ( Standar Isi, 2006).
Untuk dapat mencapai esensi matematika seperti pada penjelasan di atas maka peneliti perlu memahami tujuan pelajaran matematika.
3. Tujuan Mata Pelajaran Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : a.
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. b.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c.
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbul, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (Standar Isi,2006).
Agar bisa mewujudkan tujuan mata pelajaran matematika di atas secara optimal, maka guru perlu mengkaji teori belajar dalam pembelajaran matematika.
4. Teori Belajar Dalam Pembelajaran Matematika
W. Brownel dalam teorinya yang dikutip oleh Ruseffendi menyatakan bahwa belajar matematika harus merupakan belajar bermakna, dalam arti setiap konsep yang dipelajari harus benar-benar dimengerti sebelum sampai pada latihan atau hafalan ( Ruseffendi, 1996 : 198 ).
Jerome Bruner dalam teorinya yang dikutip oleh Tim PPPPTK Matematika menyatakan bahwa untuk memahami pengetahuan matematika baru, maka diperlukan tahapan-tahapan yang runtut sebagai berikut : a.
Tahap enaktif, yaitu tahap belajar dengan memanipulasi benda atau objek yang konkret.
b.
Tahap ikonik, yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar. Pada tahap ini benda-benda konkret dapat diganti dengan gambar-gambar.
c.
Tahap simbolik, yaitu tahap belajar melalui manipulasi lambang atau simbol.
Pada tahap ini siswa sudah tidak memerlukan benda-benda atau gambar- gambar. (Tim PPPPTK Matematika, 2007).
Jean Piaget dengan teori berpikir kognitifnya yang dikutip oleh Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih menerangkan bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret dengan ciri-ciri : pola berpikir dalam memahami konsep yang abstrak masih terikat pada benda konkret, jika diberikan permasalahan belum mampu memikirkan segala alternatif pemecahannya, pemahaman terhadap konsep berurutan melalui tahap demi tahap, belum mampu menyelesaikan masalah yang melibatkan kombinasi urutan operasi pada maslah yang kompleks, mampu mengelompokkan objek berdasar kesamaan sifat tertentu, dapat mengurutkan kejadian, dapat memahami ruang dan waktu, dan dapat menunjukkan pemikiran yang abstrak (Mulyani , Syaodih, 2007 : 1.15).
Gatot Muhsetyo menyatakan bahwa dalam menanamkan konsep matematika dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu : b.
Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak.
c.
Tahap pengenalan konsep secara abstrak. (Muhsetyo,2007:1.11).
Pembelajaran berbasis konstruktivisme merupakan belajar artikulasi. Belajar artikulasi adalah proses mengartikulasikan ide, pikiran, dan solusi. Belajar tidak hanya mengkonstruksikan makna dan mengembangkan pikiran, namun juga memperdalam proses-proses pemaknaan tersebut melalui pengekspresian ide-ide (Suprijono, 2009).
Implikasi konstruktivisme dalam pembelajaran terdiri dari : a. Orientasi merupakan fase untuk memberi kesempatan kepada peserta didik memperhatikan dan mengembangkan motivasi terhadap topik materi pembelajaran.
b.
Elicitasi merupakan fase untuk membantu peserta didik menggali ide-ide yang dimulikinya dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mendiskusikan atau menggambarkan pengetahuan dasar atau ide mereka melalui poster, tulisan yang dipresentasikan kepada seluruh peserta didik.
c.
Restrukturisasi ide, dalam hal ini peserta didik melakukan klarifikasi ide dengan cara mengontraskan ide-idenya dengan ide orang lain melalui diskusi sehingga terbentuk ide baru.
d.
Aplikasi ide, dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk diaplikasikan pada bermacam-macam situasi.
e.
Revieu, dalam vase ini memungkinkan peserta didik mengaplikasikan pengetahuannya pada situasi yang dihadapi sehari-hari, merevisi gagasannya dengan menambah suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya sehingga lebih lengkap.
Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam pengembangan pembelajaran konstruktivisme adalah :
a.
Prior Knowledge / Previous Experience
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi proses belajar adalah apa yang telah diketahui oleh peserta didik.
b.
Conseptual Change Process
Proses perubahan konseptual merupakan proses pemikiran yang terjadi pada diri peserta didik ketika peta konsep yang dimilikinya dihadapkan pada situasi nyata. Dalam proses ini peserta didik melakukan analisis, sintesia, beragumentasi, mengambil keputusan, dan menarik kesimpulan.
Cobern menyatakan konstruktivisme bersifat Kontekstual. Berdasarkan pemikiran-pemikiran itu, maka pembelajaran harus diciptakan semirip mungkin dengan situasi dunia nyata. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran kontekstual (Suprijono, 2009).
5. Pengurangan
Pengurangan adalah sebuah proses , cara, perbuatan mengurangi atau mengurangkan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia 3). Pengurangan adalah sebuah proses / hitungan tentang mengurangi ( Kamus Besar Bahasa Indonesia 3 ).
6. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Contextual Teaching and Learning adalah sebuah proses pendidikan
yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka (Elaine. 2009:67).
Pendekatan CTL berhasil karena sistem ini meminta siswa untuk bertindak dengan cara yang alami. Cara itu sesuai dengan fungsi otak, psikologi dasar manusia, dan tiga prinsip alam semesta yang ditemukan para fisikawan dan ahli biologi modern. Prinsip-prinsip tersebut adalah kesalingbergantungan,
diferensiasi, dan pengaturan diri sendiri (Elaine. 2009:62).
Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang diilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masayarakat. Pembelajaran kontekstual merupakan prosedur pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya masayarakat ( Supriyono, 2009:79)
Pembelajaran kontekstual juga dikenal dengan experiental learning, real
world education, active learning, dan learned centered instruction. Asumsi a.
Belajar yang baik adalah jika peserta didik terlibat secara pribadi dalam pengalaman belajarnya.
b.
Pengetahuan harus ditemukan peserta didik sendiri agar mereka memiliki arti atau dapat membuat distingsi berbagai perilaku yang mereka pelajari.
c.
Peserta didik harus memiliki komitmen terhadap belajar dalam keadaan paling tinggi dan berusaha secara aktif untuk mencapainya dalam kerangka kerja tertentu ( Supriyono, 2009:80 )
Pendekatan CTL mencakup delapan komponen, yaitu : a. Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna.
b.
Melakukan pekerjaan yang berarti.
c.
Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri.
d.
Bekerja sama.
e.
Berpikir kritis dan kreatif.
f.
Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang.
g.
Mencapai standar yang tinggi.
h.
Menggunakan penilaian autentik.
Ada tujuh indikator pembelajaran kontekstual sehingga bisa dibedakan dengan pendekatan lainnya yaitu : a.
Modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, contoh).
b. (eksplorasi, membimbing-menuntun, mengarahkan, Questioning c.
Learning community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, mencoba, mengerjakan).
Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.
e.
Cooperating, belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui belajar berkelompok, komunikasi interpersonal atau hubungan intersubjektif.
d.
Applying, belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya.
c.
Experiencing, belajar adalah kegiatan mengalami peserta didik berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan dan menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya.
b.
Berdasarkan Center for Occupational Research and Development (CORD) penerapan strategi pembelajaran kontekstual digambarkan sebagai berikut : a.
d.
(Suyatno. 2009:57).
Authentic assesment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran).
g.
Reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut).
f.
Constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep- aturan, analisis-sintesis).
e.
Inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, generalisasi, menemukan).
Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru (Supriyono,
B. Penelitian terdahulu yang relevan 1. Penelitian 1
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Erine Roosi Yuliana yang berjudul “Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Penjumlahan Dan Pengurangan Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning Siswa Kelas I SD Negeri Podosugih 01 Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011” menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : a.
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
b.
Dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning hasil belajar baik yang berupa hasil kuantitatif maupun kualitatif meningkat.
c.
Pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning membantu siswa memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya masyarakat.
2. Penelitian 2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Erine Roosi Yuliana yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Tentang Penghitungan Pembagian Bilangan Dua Angka Dengan Menggunakan Media Konkret Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas II SD Negeri Soroyudan Tahun Pelajaran 2009 / 2010” menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : a.
Penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dalam mata pelajaran IPS di kelas II dalam pokok bahasan kerjasama di lingkungan tetangga dan dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa tidak mudah cepat bosan. Hal ini ditandai dengan peningkatan nilai siswa Selain itu, siswa menjadi lebih berantusias dalam mengikuti pelajaran dan rasa percaya diri siswa mulai tumbuh.
b.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan kreativitas siswa. Hal ini terlihat dari hasil observasi dan pengamatan bahwa siswa semakin memiliki keberanian mengemukakan pendapat dalam setiap pembelajaran dan pada setiap siklus menunjukkan nilai rerata yang makin meningkat c. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dalam mempresentasikan media gambar yang disajikan guru.
C. Kerangka Berpikir
Materi pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengurangan banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian banyak siswa yang tidak memahami sehingga hasil belajar rendah.
Hal tersebut disebabkan pembelajaran matematika terpisah dari kondisi nyata yang dihadapi siswa. Pembelajaran matematika hanya sebatas menghitung angka-angka di atas kertas.
Berdasar teori belajar di atas maka pembelajaran matematika diberikan dengan mengaitkan materi dengan situasi dunia nyata sehingga mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning ( CTL ).
Pendekatan ini dalam pelaksanaannya adalah mengaitkan materi pelajaran matematika dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian siswa terlibat lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih mudah memahami materi pelajaran. Selain itu pengetahuan yang didapatkan akan lebih bermakna karena bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, diduga melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasar hal tersebut di atas maka hipotesis tindakan dalam PTK ini adalah pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika kompetensi dasar pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengurangan pada siswa kelas I SD Negeri Kalisari semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab Metode Penelitian dibahas : Jenis Penelitian, Setting Penelitian, Rencana Tindakan, Pengumpulan dan Instrumen Data, Analisis Data A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model spiral yang telah dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart
(1998). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observasi), dan refleksi
(reflection).
B. Setting Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Negeri Kalisari Kecamatan
Mertoyudan. SD Negeri Kalisari berada di tengah Kecamatan Mertoyudan tepatnya berada di Dusun Dampit Kecamatan Mertoyudan. Letaknya sangat strategis berada di jalan yang tidak begitu besar dan ramai tetapi juga tidak jauh dari jalur utama Magelang Yogyakarta.
Siswanya sebagian besar berasal dari luar Dusun Dampit dengan latar belakang keluarga yang beragam. Dari keluarga kurang mampu, menengah, sampai menengah atas.
2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Kalisari yang berjumlah 23 anak. Terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
3. Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika tentang pengurangan melalui pendekatan Contextual Teaching And Learning pada siswa kelas I SD Negeri Kalisari Kecamatan Mertoyudan semester II tahun pelajaran 2011/2012