Peningkatan prestasi belajar matematika menggunakan metode sosiodrama pada siswa kelas II SD Negeri Klegen semester genap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SOSIODRAMA TENTANG SOAL CERITA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI KLEGEN SEMESTER
GENAP TAHUN AJARAN 2011/2012
Rokhaniyah
Universitas Sanata Drama
2012
Penelitian dilatarbelakangi oleh penemuan dimana sebagian besar dari siswa
kelas II SD Negeri Klegen Kecamatan Grabag masih mengalami kesulitan dalam
mata pelajaran Matematika khususnya dalam materi operasi hitung campuran dalam
bentuk soal cerita. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian berkisar pada angka 0-60
yang seharusnya minimal 65. Penelitian ini bertujuan mengatahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan
kemampuan belajar mata pelajaran Matematika materi operasi hitung campuran
dalam soal cerita siswa kelas II SDN Klegen semester genap tahun ajaran 2011/2012.
Penelitian dilaksanakan di SDN Klegen pada semester genap tahun pelajaran
2011/2012. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas II
di SDN Klegen yang berjumlah 15 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 6 siswa

perempuan. Penelitian ini menggunakan metode sosiodrama. Pada siklus I
menggunakan metode sosiodrama tanpa menggunakan media langsung, sedangkan
pada siklus II menggunakan metode sosiodrama dengan menggunakan media
langsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah alat ukur tes.
Peningkatan kemampuan belajar siswa diukur dengan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode sosiodrama dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal ceraita tentang operasi
hitung campuran. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata kelas yang
awalnya 54,67 pada siklus I naik menjadi 60 pada siklus II dengan prestasi ketuntasan
belajar 70% meningkat menjadi 86,6% dari jumlah seluruh siswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama dapat
meningkatkan kemampuan mata pelajaran Matematika dalam menyelesaikan soal
cerita operasi hitung campuran siswa kelas II SDN Klegen semester genap tahun
ajaran 2011/2012.
Kata kunci: prestasi belajar, metode sosiodrama

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT
ACHIEVEMENT THE LEARNING ABILITY OF THE CLASS II KLEGEN
ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS IN MATHEMATIC ESSAY TEST
ACADEMIC YEAR 2011/2012 BY USING SOSIODRAMA METHOD
Rokhaniyah
Sanata Drama
2012
This research was motivated by the discovery of where most of the students
of class II SDN Klegen that still difficulties in mathematic lesson, especially in mix
number operation in essay test. This can be seen from the replicates with an average
of 0-60 which should be 60 minimize. This research aimed to determine whether the
study using sosiodrama method can improve students’ learning ability in mathematic
lesson about mix number operation in essay test of the students class II SDN Klegen
even semester academic year 2011/2012.
The research was conducted in the second semester SDN Klegen Academic
year 2011/2012. In this study, which became the subject of research is the second
year students at SDN Klegen which amounts 15 students consisted of 9 male and 6
female students. This study uses sosiodrama method as a tool for the students to solve
mathematic problem about mix number operation of essay test. In cycle I used

sosiodrama method without real media while in the cycle II used real media. Data
collection technique was by using a test gauge. Students’ learning ability
improvement is measured by the average value obtained by the students class.
The result showed that the sosiodrama method can help improve students’
skill in mathematic lesson about mix number operation of essay test. It was evidenced
by the increase in the average value of 54.67 at first class rose to 60 in cycle I with
mastery learning presentation 70% and increased 86.6% mastery learning
presentation
on the cycle II of all students.
Therefore, it can be concluded that sosiodrama method can enhance
students’ learning ability of mathematic subject materials mix number operation of
essay test class II SDN Klegen semester II 2011/2012 academic year.

Keyword: achievement ability, sosiodrama method

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II
SD NEGERI KLEGEN SEMESTER GENAP

SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
ROKHANIYAH
NIM : 101132032

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE
SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI KLEGEN SEMESTER
GENAP

Disusun Oleh :
ROKHANIYAH
101132032

Telah disetujui oleh:

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKAMENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA
KELAS II SD NEGERI KLEGEN SEMESTER GENAP

Disusun Oleh:
ROKHANIYAH
101132032
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal, 29 Januari 2013
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan selalu ada kemudahan.”


Haluskan tutur kata, niscaya mereka akan
mencintaimu.
Rendahkan hati, niscaya mereka akan menghormatimu.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang aku cintai dan selalu memberi
kasih sayang, perhatian, dorongan, dan semangat di setiap gerak dan langkahku
Ayah dan ibuku tercinta
Suamiku (Mudji) tercinta
Anak-anakku (Nur Saidah dan Fahrina Azmiana) tercinta
Sahabat dan teman-teman almamaterku tercinta

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Januari 2013

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Rokhaniyah
NIM


: 101132032

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah yang
berjudul:

PENINGKATAN

PRESTASI

BELAJAR

MATEMATIKA

MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SD
NEGERI KLEGEN SEMESTER GENAP kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma

hak untuk menyimpan,


mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 29 Januari 2013
Yang menyatakan

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SOSIODRAMA TENTANG SOAL CERITA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI KLEGEN SEMESTER
GENAP TAHUN AJARAN 2011/2012
Rokhaniyah
Universitas Sanata Drama

2012
Penelitian dilatarbelakangi oleh penemuan dimana sebagian besar dari siswa
kelas II SD Negeri Klegen Kecamatan Grabag masih mengalami kesulitan dalam
mata pelajaran Matematika khususnya dalam materi operasi hitung campuran dalam
bentuk soal cerita. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian berkisar pada angka 0-60
yang seharusnya minimal 65. Penelitian ini bertujuan mengatahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan
kemampuan belajar mata pelajaran Matematika materi operasi hitung campuran
dalam soal cerita siswa kelas II SDN Klegen semester genap tahun ajaran 2011/2012.
Penelitian dilaksanakan di SDN Klegen pada semester genap tahun pelajaran
2011/2012. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas II
di SDN Klegen yang berjumlah 15 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 6 siswa
perempuan. Penelitian ini menggunakan metode sosiodrama. Pada siklus I
menggunakan metode sosiodrama tanpa menggunakan media langsung, sedangkan
pada siklus II menggunakan metode sosiodrama dengan menggunakan media
langsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah alat ukur tes.
Peningkatan kemampuan belajar siswa diukur dengan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode sosiodrama dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal ceraita tentang operasi
hitung campuran. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata kelas yang
awalnya 54,67 pada siklus I naik menjadi 60 pada siklus II dengan prestasi ketuntasan
belajar 70% meningkat menjadi 86,6% dari jumlah seluruh siswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama dapat
meningkatkan kemampuan mata pelajaran Matematika dalam menyelesaikan soal
cerita operasi hitung campuran siswa kelas II SDN Klegen semester genap tahun
ajaran 2011/2012.
Kata kunci: prestasi belajar, metode sosiodrama

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
ACHIEVEMENT THE LEARNING ABILITY OF THE CLASS II KLEGEN
ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS IN MATHEMATIC ESSAY TEST
ACADEMIC YEAR 2011/2012 BY USING SOSIODRAMA METHOD
Rokhaniyah
Sanata Drama
2012
This research was motivated by the discovery of where most of the students
of class II SDN Klegen that still difficulties in mathematic lesson, especially in mix
number operation in essay test. This can be seen from the replicates with an average
of 0-60 which should be 60 minimize. This research aimed to determine whether the
study using sosiodrama method can improve students’ learning ability in mathematic
lesson about mix number operation in essay test of the students class II SDN Klegen
even semester academic year 2011/2012.
The research was conducted in the second semester SDN Klegen Academic
year 2011/2012. In this study, which became the subject of research is the second
year students at SDN Klegen which amounts 15 students consisted of 9 male and 6
female students. This study uses sosiodrama method as a tool for the students to solve
mathematic problem about mix number operation of essay test. In cycle I used
sosiodrama method without real media while in the cycle II used real media. Data
collection technique was by using a test gauge. Students’ learning ability
improvement is measured by the average value obtained by the students class.
The result showed that the sosiodrama method can help improve students’
skill in mathematic lesson about mix number operation of essay test. It was evidenced
by the increase in the average value of 54.67 at first class rose to 60 in cycle I with
mastery learning presentation 70% and increased 86.6% mastery learning
presentation
on the cycle II of all students.
Therefore, it can be concluded that sosiodrama method can enhance
students’ learning ability of mathematic subject materials mix number operation of
essay test class II SDN Klegen semester II 2011/2012 academic year.

Keyword: achievement ability, sosiodrama method

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan
Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku Koordinator PPKHB yang selalu
memimbing selama kuliah.
4. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku pembimbing I, yang telah memberikan
arahan, dorongan, semangat serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan
untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan
bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingannya yang berguna selama
penelitian ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Bapak Sugiarto, selaku petugas PPPKHB yang selalu setia mendampingi,
melayani, serta membantu kami dari awal kuliah hingga terlesaikannya PTK ini.
7. Ibu Siti Rochimah, S.Pd.SD, selaku Kepala Sekolah di SDN Klegen Grabag,
beserta staf pengajar, atas ijin yang diberikan sehingga penulis dapat melakukan
penelitian untuk melengkapi data dalam PTK ini.
8. Anak-anak dan suami yang telah memberi dukungan moril maupun spirit untuk
cepat selesainya pembuatan PTK ini.
9. Semua pihak yang telah banyak memberikan dukungan, bantuan dalam penulisan
PTK ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima
sumbangan baik pemikiran, kritik, maupun saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti lain.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................

iii

MOTTO ....................................................................................................

iv

PERSEMBAHAN ......................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................

vii

ABSTRAK .................................................................................................

viii

ABSTRACT ................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ...............................................................................

x

DAFTAR ISI .............................................................................................

x ii

DAFTAR TABEL ......................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

x vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................

1

B. Pembatasan Masalah .......................................................

4

C. Rumusan Masalah ...........................................................

4

D. Tujuan Penelitian ............................................................

4

x ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian .........................................................

BAB II

BAB III

5

KAJIAN TEORI
A. Hasil Penelitian Yang Relevan .......................................

6

B. Pengertian Prestasi Belajar..............................................

7

C. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa.......

8

D. Metode Sosiodrama.........................................................

12

E. Matematika SD................................................................

18

F. Soal Cerita .......................................................................

21

G. Pembelajaran Tematik.....................................................

23

H. Kerangka Berpikir ...........................................................

25

I. Hipotesis..........................................................................

26

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................

27

B. Setting Penelitian ............................................................

28

1. Waktu Penelitian .......................................................

28

2. Tempat Penelitian......................................................

29

3. Subyek Penelitian ......................................................

29

C. Rencana Tindakan ...........................................................

29

D. Instrumen Penelitian........................................................

33

E. Uji Validitas ....................................................................

34

F. Data Penelitian ................................................................

36

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

BAB V

G. Pengumpulan Data ..........................................................

36

H. Teknik Analisis Data .......................................................

37

HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ...............................................................

39

B. Pembahasan .....................................................................

47

PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................

50

B. Saran ...............................................................................

51

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

52

LAMPIRAN ..............................................................................................

54

x iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

TABEL 1 : Jadwal Penelitian...................................................................

28

TABEL 2 : Skor Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran .

34

TABEL 3 : Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ............................

35

TABEL 4 : Pengumpulan Data dan Evaluasi ...........................................

36

TABEL 5 : Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ........................

37

TABEL 6 : Ketuntasan Nilai Siklus I ......................................................

43

TABEL 7 : Ketuntasan Nilai Siklus II .....................................................

47

TABEL 8 : Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas dan Ketuntasan
Nilai-nilai ..............................................................................

xv

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Gambar Siklus PTK ..............................................................

xvi

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

: Silabus ..............................................................................

54

Lampiran 2

: RPP dan LKS....................................................................

56

Lampiran 3

: Kisi-kisi Instrumen ...........................................................

66

Lampiran 4

: Instrumen Pengumpul Data ..............................................

73

Lampiran 5

: Permohonan Ijin Penelitian ..............................................

75

Lampiran 6

: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...........

77

Lampiran 7

: Dokumentasi .....................................................................

79

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Mata pelajaran Matematika diajarkan pada semua jenjang pendidikan
dasar dan menengah. Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
Satuan Pendidikan dan Menengah. Dan merupakan salah satu mata pelajaran yang
diujikan dalam Ujian Nasional tingkat sekolah dasar dan menengah. Dengan kata
lain, Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang menentukan kelulusan
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Materi di dalam mata pelajaran Matematika sangat berguna dalam
kehidupan sehari-hari, karena banyak masalah bisa diselesaikan dengan
Matematika.

Misalnya

menambah,

mengurangi,

mengkalikan,

membagi,

menimbang, mengukur dll. Materi pelajaran disusun secara praktis dan sistematis.
Pembelajaran Matematika terutama menyelesaikan soal cerita seharusnya
lebih memberi kesempatan pada siswa untuk praktek. Guru berupaya
memperkenalkan siswa pada permasalahan yang mereka sadari sebagai suatu hal
yang bagi semua orang perlu mempelajari dan menguasainya. Mereka
memperolah cara berperilaku baru untuk mengatasi masalah dan dapat
meningkatkan keterampilan memecahkan masalah.
Namun, hal demikian tidak sebanding dengan prestasi belajar siswa kelas
II SDN Klegen Grabag tahun pelajaran 2011-2012 terhadap mata pelajaran

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Matematika rendah. Hal ini ditunjukkan hampir sebagian besar siswa membuat
kesalahan ketika mengerjakan soal cerita. Siswa menganggap bahwa mata
pelajaran Matematika sangat sulit dan menjadi momok yang menakutkan bagi
mereka. Guru pengampu mata pelajaran Matematika terkesan menakutkan bagi
siswa, apalagi dengan metode pembelajaran yang sering digunakan dengan
metode ceramah yang lebih terkesan monoton dan kurang variatif sehingga
mengakibatkan siswa bosan dan akan berdampak rendahnya hasil belajar yang
diperoleh siswa. Tercatat dari 15 siswa yang tuntas hanya 5 anak atau sekitar
33,33% dengan nilai rata-rata 54,67, yang masih di bawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) sebesar 6,5. Kemungkinan penyebabnya adalah guru tidak
menggunakan metode yang sesuai, guru kurang kreatif dalam merancang
pembelajaran, pembelajaran hanya dilakukan dengan ceramah dan siswa kurang
dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.
Kondisi ini menuntut adanya inovasi oleh guru kelas II SDN Klegen. Guru
harus menguasai pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk
diterapkan sesuai materi yang diajarkan. Metode pembelajaran adalah pedoman
berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegaitan pembelajaran (Eggen
dan Kuachak, 1988: 9). Bila ingin mencapai hasil pembelajaran yang maksimal,
metode pembelajaran mutlak diperlukan karena salah satu tujuan penggunaan
model pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama
belajar (Joyce B. dan Weil M., 1992: 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Banyak variasi yang dapat dikembangkan oleh guru dalam proses belajar
mengajar, sealah satunya guru dapat mengembangkan proses pembelajaran
dengan menggunakan metode sosiodrama. Penulis ingin meningkatkan prestasi
belajar siswa dengan menggunakan metode sosiodrama. Metode sosiodrama
adalah suatu metode mengajar di mana guru memberikan kesempatan kepada
murid untuk melakukan kegiatan melakukan peran tertentu seperti yang terdapat
dalam masyarakat (Jusuf Djajadisastra, 1982: 54).
Dengan teknik ini, siswa lebih tertarik perhatiannya pada pelajaran, karena
masalah-masalah sosial sangat berguna bagi mereka. Karena bermain peranan
sendiri, siswa mudah memahami masalah-masalah sosial. Dengan berperan
sebagai orang lain, siswa dapat menempatkan diri seperti watak orang lain itu.
Siswa dapat merasakan perasaan orang lain, dapat mengakui pendapat orang lain,
sehingga menumbuhkan sikap saling pengertian, tenggang rasa toleransi dan cinta
kasih sesama mahluk hidup. Pada akhirnya, siswa dapat berperan dan
menimbulkan

diskusi

yang

hidup,

karena

merasa

menghayati

sendiri

permasalahannya. Siswa yang tidak turut harus menjadi penonton yang aktif, di
samping melihat dan mendengar mereka harus bisa memberi saran dan kritik
pada apa yang akan dilakukan setelah sosiodrama selesai.
Dengan metode ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika tentang materi menyelesaikan soal cerita hitung campuran siswa kelas
II SDN Klegen Semester II tahun pelajaran 2011-2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

B. PEMBATASAN MASALAH
Metode sangat banyak ragamnya. Oleh karena itu, dalam proses kegiatan
belajar mengajar keharusan guru untuk menentukan pilihan metode yang tepat
agar tujuan dari proses belajar mengajar segera tercapai dengan hasil maksimal.
Di kelas II SDN Klegen Grabag proses pembelajaran matematika tentang
menyelesaikan soal cerita pada KD 3.3 melakukan operasi hitung campuran
menggunakan metode sosiodrama, karena metode ini dianggap mudah diterima
siswa, menyenangkan dan terbangun motivasinya.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penggunaan metode sosiodrama dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar matematika dalam menyelesaikan soal cerita pada operasi
hitung campuran siswa kelas II SDN Klegen Grabag tahun pelajaran
2011/2012?
2. Apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan metode sosiodrama
dapat meningkatkan materi soal cerita pada operasi hitung campuran siswa
kelas II SDN Klegen kecamatan Grabag tahun pelajaran 2011/2012?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode sosiodrama dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar matematika dalam menyelesaikan soal cerita
pada operasi hitung campuran siswa kelas II SDN Klegen Grabag tahun
pelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui apakah dengan metode sosiodrama prestasi belajar siswa
kelas II SDN Klegen tahun pelajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Matematika kompetensi dasar menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
dengan operasi hitung campuran dapat meningkat.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Secara Teoritis
Bagi peneliti akan menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama dalam
penggunaan metode sosiodrama.
2. Secara praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengalaman baru yang dapat dikembangkan untuk
pembelajaran materi lain atau bidang studi lain.
Dapat mengetahui secara riil efektivitas metode sosiodrama di kelas II
SDN Klegen Grabag.
b. Bagi Siswa
Dapat memberi pengalaman belajar matematika dengan menggunakan
metode sosiodrama.
c. Bagi Perpustakaan
Dapat menambah bacaan sehingga dapat memberi inspirasi dan memacu
guru untuk melakukan penelitian yang sama atau yang lain.
d. Bagi Prodi
Diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian dan dapat dijadikan
bahan pembanding.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

A. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Berdasarkan skripsi yang ada, peneliti menentukan skripsi dan makalah
yang relevan dengan penelitian. Peneliti hanya dapat meniruka penelitian yang
sama-sama menggunakan metode soiodrama, namun tidak sama pada kelas dan
jenjang pendidikan.
1. Skripsi yang dibuat oleh Masrokhah tahun 2010 dengan jusul “Penerapan
Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika
dalam Pemecahan Masalah Operasi Hitung Bilangan Pecahan (PTK di SD 02
Sumberejo Kelas IV Tahun Pelajaran 2009/2010).
Persentase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan tiap siklus adalah 22,2%
pada pra siklus, 33,3% pada siklus I, 55,5% pada siklus II dan 83,9% pada
siklus III.
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan serta perbandingan
prestasi belajar yang dicapai siswa tiap siklus dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Matematika materi operasi hitung bilangan pecahan siswa
kelas IV SD Negeri 02 Sumberejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten
Karanganyar.
2. Skripsi yang dibuat oleh Restu Dwi Susilowati tahun 2012 dengan judul
“Penerapan Metode Sosiodrama untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Macanbang
Tulungagung”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode sosiodrama
berlangsung dengan baik. Hal ini terbukti pada setiap siklus. Indikator dapat
tercapai dengan baik yaitu skor rata-rata yang diperoleh 84,81 pada siklus 1
meningkat menjadi 97,2 pada siklus 2.
Pada pada penerapan metode sosiodrama prestasi belajar peningkatan sebesar
12,39. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata keterampilan berbicara siklus 1 63,9
meningkat menjadi 82,9. Pada keterampilan berbicara siswa terjadi
peningkatan persentase 18,4.
B. PENGERTIAN PRESTASI BELAJAR
Purnomo, dkk (2008: 369) menyatakan prestasi belajar adalah hasil yang
diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu
sebagai hasil dari aktivitas belajar. Sedangkan menurut Sukmadinata (2009: 102)
hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan
potensi atau kapasitas yang dimiliki seseorang.
Prestasi belajar adalah keberhasilan dari tujuan yang ditunjang oleh
kematangan, latar belakang siswa, sikap dan bakat terhadap pelajaran serta
kemampuan dalam menyerap materi yang diajarkan oleh guru.” (Fudyartanto,
1975: 9). Prestasi belajar suatu mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau angka yang diberikan oleh guru.
Prestasi belajar menunjukkan kepada pengetahuan, kecakapan dan
keterampilan yang dikuasai oleh anak didik saat itu, yang dibedakan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

potensi yang dimiliki untuk mengerjakan atau menguasai pengetahuan,
kecakapan, pada saat yang akan datang yang disebut bakat tes. Tes yang disusun
ditujukan untuk mengukur prestasi belajar disebut tes prestasi belajar. (Nana
Syaodiyah, 1980: 13).
Prestasi belajar dapat ditinjau menurut pandangan Teori Bloom yang
berkenaan dengan taksonomi dalam tujuan pendidikan, membagi secara
keseluruhan. Prestasi belajar diklasifikasikan dalam klasifikasi tujuan-tujuan
pendidikan menjadi tiga bidang yaitu pengetahuan (cognitive domain), sikap
(attitude) dan keterampilan (psychomotor domain). (Hermawan, Asep Herry,
dkk., 2008: 10-23).
Pengertian prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari dengan apa yang
terjadi dalam kegiatan siswa baik di kelas, di dalam sekolah ataupun di luar
sekolah. Setiap perubahan yang dialami siswa dalam hal pengetahuan, sikap
keterampilannya merupakan manifestasi dari apa yang telah diperolehnya dalam
belajar.
Dari beberapa pengertian prestasi belajar di atas, prestasi belajar dapat
diartikan sebagai hasil belajar akademik yang dicapai siswa setelah siswa
melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes maupun non tes.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA
Menurut Ahmadi dan Supriyono (1991: 130 - 131) prestasi belajar siswa
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam dan dari luar,
keduanya berpengaruh dalam tinggi rendahnya prestas belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

1. Faktor internal
Ialah faktor yang datang dari diri sendiri. Faktor ini meliputi:
a. Faktor biologis yaitu faktor yang bersifat jasmani anak, misalnya;
1) Kesehatan
Kesehatan adalah faktor penting di dalam belajar. Anak/pelajar yang
tidak sehat badannya tentu tidak dapat belajar dengan baik.
Konsentrasinya terganggu dan pelajaran sukar masuk.
2) Cacat badan
Anak-anak yang mengalami cacat badan misalnya gangguan bicara,
setengah buta, setengah tuli dan lain-lain walaupun sudah dibantu
dengan alat khusus tetap mengalami kesukaran dalam belajar.
b. Faktor Psikologis yaitu faktor yang bersifat rohaniah.
Faktor ini meliputi:
1) Intelegensi
Bilamana pembawaan intelegensi/kecerdasan anak tinggi, maka anak
akan mencapai hasil belajar yang baik, anak akan mudah mengerti apa
yang dipelajarinya. Sebaliknya anak cacat mental (debil, embisil,
idiot), mereka tidak dapat diharapkan menerima pelajaran dengan
sempurnya.
2) Perhatian
Pendidik harus mengusahakan agar bahan pelajaran menarik
perhatiannya. Perhatian ini sering juga timbul bila bahan itu
berguna/berarti bagi anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

3) Minat
Minat/keinginan seringkali timbul bila ada perhatian.

Untuk

menimbulkan minat kita sebaiknya juga harus menimbulkan
perhatiannya. Misalnya dengan menghubungkan pelajaran dengan halhal yang menarik bagi anak.
4) Bakat
Anak yang belajar sesuai bakatnya ia akan merasa senang dan selalu
berusaha lebih giat lagi yang lebih baik. Bagi anak yang selalu gagal,
mereka kesenangan belajarnya akan makin berkurang dan mengalami
kesukaran.
5) Emosi
Anak-anak membutuhkan situasi yang cukup tenang dan penuh
perhatian agar belajarnya dapat lancar.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Keluarga
Faktor ini meliputi faktor orang tua, suasana rumah dan keadaan ekonomi
keluarga.
1) Faktor orang tua
Orang tua dapat mendidik anak-anaknya dengan cara memberikan
pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam belajarnya. Orang tua
yang selalu memanjakan anak-anaknya, biasanya anak menjadi sukar
dipaksa untuk belajar. Orang tua yang selalu memaksa dan mengejarngejar untuk belajar menjadikan anak tidak mempunyai kesempatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

untuk istirahat lama-kelamaan bisa menjadi enggan belajar. Hubungan
anak dan orang tua yang baik ialah hubungan yang penuh pengertian
yang disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman
dengan tujuan untuk memajukan belajar anak.
2) Faktor suasana rumah
Suasana rumah yang tenang, penuh kasih sayang, damai akan
memungkinkan anak belajar dengan baik.
3) Faktor ekonomi keluarga
Anak dari keluarga mampu dapat membeli alat-alat sekolah dengan
lengkap. Dengan alat-alat yang serba lengkap hati anak-anak menjadi
senang sehingga menimbulkan dorongan untuk belajar.
b. Lingkungan Sekolah, misalnya
1. Cara penyajian pembelajaran yang baik. Penggunaan metode dan sikap
guru yang baik, pembelajaran aktif dan menyenangkan.
2. Hubungan guru dan anak yang baik. Siswa itu menyukai gurunya,
biasanya suka pula pada pelajaran yang diberikannya.
3. Hubungan siswa dengan siswa. Anak yang disukai teman-temannya
akan merasa senang belajar di sekolah.
4. Bahan pelajaran yang sesuai dengan kemampuan anak.
5. Alat-alat belajar di sekolah yang serba lengkap.
c. Lingkungan Masyarakat
1. Mas media seperti radio, TV, internet, majalah, surat kabar dan
sebagainya memudahkan anak mencari informasi yang diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

2. Teman bergaul memberi pengaruh yang baik.
3. Kegiatan-kegiatan dalam masyarakat misalnya organisasi-organisasi di
masyarakat akan merubah pengetahuan dan pengalaman belajar anak.
4. Corak kehidupan tetangga. Lingkungan tetangga yang baik akan
mempengaruhi semangat belajar anak.
D. METODE SOSIODRAMA
a. Pengertian Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya,
yaitu mendramasasikan tingkah laku seseorang dalam hubungan dengan
masalah sosial (Zain Aswan 2002: 100). Sosiodrama adalah sandiwara tanpa
naskah (script) dan tanpa latihan terlebih dahulu, sehingga dilakukan secara
spontan. Masalah yang didramasasikan adalah mengenai situasi sosial.
Bermain peran adalah suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial dan
memecahkan dilema dengan bantuan kelompok. (B. Uno Hamzah, 2008: 26).
Melalui berperan siswa belajar menggunakan konsep peran, menyadari
adanya peran-peran yang berbeda dan memikirkan perilaku orang lain. Hal ini
akan bermanfaat bagi siswa pada saat terjun ke masyarakat kelak.
Istilah sosiodrama berasal dari istila sosio = sosial yang artinya
masyarakat. Drama adalah keadaan orang, peristiwa yang dialami orang, sifat
dan tingkah lakunya, hubungan orang dengan orang lain, bagaimana orang
melakukan sesuatu dan sebagainya. Metode sosiodrama adalah suatu cara
menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan atau mempertontonkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

kepada pelajar untuk mencapai tujuan pengajaran. (S. Ulih Bukit Karo-karo
dkk, 1975: 64). Bahan pelajaran yang disajikan dengan metode sosiodrama ini
adalah hubungan-hubungan sosial. Hubungan-hubungan sosial tersebut
dimainkan atau didramakan oleh para siswa dibawah pimpinan guru.
b. Penerapan Metode Sosiodrama
Kadang-kadang banyak peristiwa psikologis atau sosial yang sukar
bila dijelaskan dengan kata-kata belaka, maka perlu didramasasikan atau
siswa dipartisipasikan untuk berperan dalam sosial itu dengan tujuan agar
siswa dapat: (Zain, Aswan dan Djamaran, Syaiful Bahri 2006: 88)
1) menghayati dan menghargai perasaan orang lain.
2) belajar bagaimana membagi tanggung jawab.
3) belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara
spontan.
4) Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.
Dengan demikian siswa terlibat langsung dalam hubungan sosial
antara manusia sehingga secara nyata ada keterlibatan emosional dan
pengambatan indera ke dalam masalah yang dihadapi tersebut. Dan tentunya,
dengan cara ini akan dimunculkan berbagai analisa sesuai tingkat kemampuan
dan pemahaman siswa terhadap masalah sehingga tugas guru adalah
mengarahkan hasil analisa masing-masing siswa ke dalam simpulan yang
sesuai dengan definisi himpunan yang tepat.
Metode sosiodrama dapat digunakan untuk tujuan-tujuan: (Jusuf
Djajadisastra 1982: 37)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

1. Menggambarkan bagaimana seseorang atau beberapa orang memecahkan
suatu masalah.
2. Melukiskan bagaimana seharusnya seseorang bertindak atau bertingkah
laku dalam situasi sosial tertentu.
3. Perpaduan dari ke satu dan ke dua.
Secara umum metode pembelajaran bermain peran/sosiodrama (role
playing)

dapat

digunakan

apabila:

(diakses

di

http://www.penerapan_metode_role_playing_dalam_pembelajaran.com pada
tanggal 7 Nopember 2010 pukul 10.54.36 pm).
1) Pelajaran yang dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian
dan perasaan seseorang.
2) Pelajaran dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial
dan rasa tanggung jawab dalam memikul amanah yang telah
dipercayakan.
3) Jika mengharapkan partisipasi kolektif dalam mengambil suatu keputusan.
4) Apabila dimaksudkan untuk mendapatkan keterampilan tertentu sehingga
diharapkan siswa mendapatkan bekal pengalaman yang berharga, setelah
mereka terjun dalam masyarakat kelak.
5) Dapat menghilangkan malu, di mana ssiwa yang tadinya mempunyai sifat
malu dan takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan masyarakat
berangsur-angsur

hilang,

menjadi

terbiasa

menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

dan

terbuka

untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

6) Untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa
sehingga amat berguna bagi kehidupan dan masa depannya kelak,
terutama yang berbakat bermain drama, lakon film dan sebagainya.
7) Untuk meningkatkan kemampuan penalaran peserta didik secara lebih
kritis dan detail dalam pemecahan masalah.
8) Untuk meningkatkan pemahaman konsep dari materi yang diajarkan.
Sebelum menerapkan metode pembelajaran sosiodrama/bermain peran
(role playing), guru hendaknya menyusun skenario sesuai kebutuhan.
Mengacu pada Rencana Proses Pembelajaran dan silabus yang telah disusun.
Hal ini perlu agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan menarik, mencapai
sasaran dan tidak melebihi alokasi waktu yang ditentukan.
Langkah-langkah

yang

dapat

ditempuh

dalam

menerapkan

metode

pembelajaran bermain peran/sosiodrama (role playing) antara lain: (Roestiyah
NK 1991: 91-94).
-

Guru harus menerangkan kepada siswa, untuk memperkenalkan teknik ini,
bahwa, dengan jalan sosiodrama siswa diharapkan dapat memecahkan
masalah hubungan sosial yang aktual ada di masyarakat, maka kemudian
guru menunjuk beberapa siswa yang akan berperan; masing-masing akan
mencari pemecahan masalah sesuai dengan perannya. Dan siswa yang lain
jadi penonton dengan tugas-tugas tertentu pula.

-

Guru harus memilih masalah yang urgen, sehingga menarik minat anak. Ia
mampu menjelaskan dengan menarik, sehingga siswa terangsang berusaha
memecahkan masalah itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

-

Agar siswa memahami peristiwanya, maka guru harus bisa menceritakan
sambil mengatur adegan yang pertama.

-

Bila ada kesediaan sukarela dari siswa untuk berperan, harap ditanggapi
tetapi guru harus mempertimbangkan apakah ia tepat untuk perannya itu.
Bila tidak ditunjuk saja siswa yang memiliki kemampuan dan pengetahuan
serta pengalaman seperti yang diperankan itu.

-

Jelaskan pada pemeran-pemeran itu sebaik-baiknya, sehingga mereka tahu
tugas peranannya, menguasai masalahnya pandai bermimik maupun
berdialog.

-

Siswa yang tidak turut harus menjadi penonton yang aktif, di samping
mendengar dan melihat mereka hasus bisa beri memberi saran dan kritik
pada apa yang akan dilakukan setelah sosiodrama selesai.

-

Bila siswa belum terbiasa, perlu dibantu guru dalam menimbulkan kalimat
pertama dalam berdialog.

-

Setelah sosiodrama itu dalam situasi klimaks, maka harus dihentikan, agar
kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat didiskusikan secara
umum. Sehingga para penonton ada kesemaptan untuk berpendapat,
menilai permainan, dan sebagainya. Sosiodrama dapat dihentikan pula bila
sedang menemui jalan buntu.

-

Sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi, walau mungkin masalahnya belum
terpecahkan, maka perlu dibuka tanya jawab, diskusi atau membuat
karangan yang berbentuk sandiwara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Setelah kegiatan selesai, guru bisa memberikan contoh soal yang harus
diselesaikan dengan menggunakan konsep seperti yang telah diperagakan oleh
siswa melalui metode sosiodrama tersebut.
Untuk selanjutnya bisa dievaluasi apakah metode tersebut berhasil
atau belum yang indikasinya bisa dilihat melalui kemampuan pengintegrasian
konsep yang diperagakan ke dalam masalah/soal yang harus diselesaikan.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Sosiodrama (Zain, Aswan dan
Djamaran, Syaiful Bahri 2006: 89-90)
1) Kelebihan Metode Sosiodrama
a) Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi
bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami,
menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang
harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa harus
tajam dan tahan lama.
b) Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main
drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai
dengan waktu yang tersedia.
c) Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan
akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah. Jika seni
drama mereka dibina dengan baik kemungkinan besar mereka menjadi
pemain drama yang baik kelak.
d) Kerja sama antarpemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaikbaiknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

e) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung
jawab dengan sesamanya.
f) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah
dipahami orang lain.
2) Kekurangan/Kelemahan Metode Sosiodrama
a) Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi
kurang kreatif.
b) Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka
pemahaman

i si

bahan

pelajaran

maupun

pada

pelaksanaan

pertunjukan.
c) Memerlukan tempat yang cukup luas. Jika tempat bermain sempit
menjadi kurang bebas.
d) Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang
kadang-kadang bertepuk tangan, dan sebagainya.
E. MATEMATIKA SD
a. Pengertian Matematika SD
Matematika berasal dari Bahasa Latin mahanein atau mathema yang
berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam Bahasa Belanda
disebut wiskunde atau ilmu pasti yang kesemuanya berkaitan dengan
penalaran.
Matematika

adalah

bahasa

yang

melambangkan

makna

dari

pengetahuan yang ingin disampaikan melalui lambang-lambang yang bersifat
artificial yang baru setelah makna diberikan kepada siswa, tanpa itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

matematika hanya merupakan rumus mati. “Matematika adalah mata pelajaran
yang membantu pembentukan pribadi dan memiliki sifat kreatif, kritis, jujur,
hemat, disiplin dan tekun.” (Dedi Junaedi, 1998: 7)
Matematika adalah ilmu yang berdiri sendiri yang tidak merupakan
cabang dari ilmu lain. Menurut Roy Holland (1995: 81), Matematika adalah
suatu sistem yang rumit tetapi tersusun dengan baik dan mempunyai banyak
cabang seperti ilmu hitung, aljabar dan banyak cabang baru yang bertambah
seperti ilmu ukur segitiga, topologi mekanika, dinamika, statistika, peluang,
analisis.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 723) dinyatakan bahwa
“matematika adalah ilmu bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedural
operasional yang digunakan untuk menyelesaikan masalah bilangan.
Istilah “Matematika” (dari Yunani mathematikos) ialah ilmu pasti dari
kata mathema dan mathesis yang berarti ajaran, pengetahuan tertua. Terbentuk
dari penelitian bilangan dan ruang (Hasan Shadily, 1983: 2171)
Matematika adalah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri dan tidak
merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam. Matematika merupakan alat
dan bahasa dasar banyak ilmu (E. Nugroho, dr, 1990: 198).
Pendapat lain mengatakan bahwa matematika merupakan pengetahuan
yang disusun secara konsisten dengan mempergunakan logika deduktif.
Artinya matematika merupakan pengetahuan yang bersifat rasional yang
kebenarannya tidak tergantung kepada pembuktian secara empiris, tetapi
deduktif. Dalam dunia keilmuan matematika berperan sebagai bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

simbolik atau sarana komunikasi yang cermat, jelas dan tepat. Dalam hal ini
matematika berperan ganda yakni sebagai ratu dan sekaligus pelayan. Sebagai
ratu, matematika adalah merupakan bentuk tertinggi dari logika, sedangkan
sebagai pelayan, matematika memungkinkan sistem pengorganisasian ilmu
yang bersifat logis dan juga menyajikan pernyataan dalam bentuk model
matematika yang ringkas dan jelas. (Purwoto, 1997: 14).
Definisi menurut Soedjadi, R. seperti yang dikutip (Depdiknas, 2005:
7), bahwasannya:
1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara
sistematik.
2. Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan
dengan bilangan.
4. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
5. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.
6. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan yang ketat.
Walau tidak terdapat satu pengertian tentang matematika yang tunggal
dan disepakati oleh tokoh atau pakar matematika namun dapat terlihat ciri-ciri
khusus atau karakteristik yang dapat merangkum pengertian matematika
secara umum. Beberapa karakteristik itu adalah:
1. Memiliki objek yang abstrak
2. Bertumpu pada kesepakatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

3. Berpola pikir deduktif
4. Memiliki simbol yang kosong dari arti
5. Memperhatikan semesta pembicaraan
6. Konsisten dalam sistemnya
F. SOAL CERITA
Materi matematika kelas II SD disusun secara praktis dan sistematis
sehingga mudah dimengerti dengan tujuan membekali siswa berpikir logis, kritis
dan bekerja sama. Di setiap akhir KD dilengkapi soal cerita agar siswa belajar
matematika lebih menyenangkan.
Soal cerita merupakan salah satu bentuk tes uraian yang berfungsi
mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa. Dalam soal cerita siswa akan dituntut
kemampuannya untuk mengorganisir jawaban yang meliputi beberapa langkah
yang harus dilakukan.
Akbar Sutawijaya, dkk (1991: 50) menyatakan bahwa langkah-langkah
yang dapat dijadikan pedoman menyelesaikan soal cerita adalah:
a. Menemukan apa yang ditanyakan.
b. Menemukan informasi yang sesuai dengan keterangan yang ada.
c. Memilih operasi yang sesuai.
d. Membuat kalimat matematika.
e. Menyelesaikan kalimat matematika.
f. Menyatakan jawab tersebut dalam Bahasa Indonesia sehingga menjawab
pertanyaan dari soal cerita tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

Dalam menyelesaikan soal cerita siswa banyak mengalami kesulitan
penyelesaian memerlukan tingkat pemahaman yang tinggi. Banyak siswa yang
mengalami kesulitan disebabkan antara lain sebagai berikut:
a. Ketidakmampuan anak memahami soal.
b. Ketidakmampuan siswa dalam mengubah soal cerita dalam bentuk kalimat
matematika.
c. Ketidakmampuan

si sw a

dalam

menyelesaikan

model

atau

kalimat

matematika.
d. Ketidakmampuan siswa dalam membuat kesimpulan dari penyelesaian model
matematika.
Kesulitan siswa menyelesaikan soal cerita dapat diperinci lagi, di
antaranya kesulitan dalam waktu mengubah bentuk soal cerita menjadi model
matematika, hal tersebut ditinjau dari pemahaman siswa terhadap soal tersebut.
Letak kesalahan belajar yang dialami siswa dapat diidentifikasi melalui
letak pada pola kesalahan umum dalam hal ini Matematika. (Arti Sriati, 1994 : 8)
dalam penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal matematika antara lain:
a. Aspek bahasa/terjemahan
Yaitu kesalahan dalam mengubah informasi ke dalam ungkapan Matematika.
Dari aspek bahasa yang biasanya siswa mengalami kesulitan dalam mencerna
atau memahami bahasa, menafsirkan kata-kata atau simbol yang digunakan
dalam matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

b. Aspek tanggapan/konsep
Kesalahan dalam menafsirkan atau tanggapan siswa dalam menafsirkan
konsep.
c. Aspek strategi/langkah penyelesaian
Kesalahan siswa ini terjadi jika siswa salah dalam memilih jalan
menyelesaikan atau memilih jalan tidak tepat.
Dari beberapa jenis kesalahan yang dilakukan siswa tersebut, peneliti
menggunakan 3 aspek dalam menentukan kesalahan dalam memecahkan soal
pada pokok bahasan soal cerita pada persamaan linear dua variabel yaitu:
a. Aspek bahasa/memahami maksud soal.
b. Aspek tanggapan/membuat model matematika.
c. Aspek melakukan langkah penyelesaian soal.
G. PEMBELAJARAN TEMATIK
Pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu.
Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
k

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Ips Siswa Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama Di Smp Nusantara Plus Kelas Viii-4 Ciputat Tangerang Selatan

0 5 197

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas II SD Negeri Plaosan 2.

0 0 301

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode demonstrasi-eksperimen siswa kelas V semester genap SD Negeri Tempak 1 Candimulyo Magelang.

0 0 109

Peningkatan prestasi belajar matematika menggunakan metode latihan berulang pada materi operasi hitung bilangan pecahan siswa kelas V SD Negeri Gejayan, Magelang semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 91

Peningkatan prestasi belajar matematika menggunakan metode kerja kelompok bagi siswa kelas IIIC SD Negeri Banyuroto Kecamatan Sawangan semester II tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 114

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode demonstrasi eksperimen siswa kelas V semester genap SD Negeri Tempak 1 Candimulyo Magelang

0 0 107

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA SISWA KELAS V SD NEGERI CEPIT PENDOWOHARJO BANTUL.

1 5 162

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGENAI PENGELOMPOKAN BERBAGAI BANGUN DATAR SEDERHANA MENGGUNAKAN MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS I SEMESTER GENAP SD NEGERI SOKA

0 0 137

Peningkatan prestasi belajar matematika menggunakan metode kerja kelompok bagi siswa kelas IIIC SD Negeri Banyuroto Kecamatan Sawangan semester II tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 6 112

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD PERMITAN 1 BONDOWOSO, MERTOYUDAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 115