Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Plaosan 1 menggunakan pendekatan kontekstual.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA
SISWA KELAS III SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL

SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
Restu Galih Agung Samekta
091134112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI










PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Allah SWT yang tidak henti-hentinya memberikan perlindungan
dan anugerahNya selama hidupku.
Kedua orang tuaku Bpk. Totok Wasana dan Ibu Sunaryati
senantiasa memberikan dukungan moral dan materiil kepadaku
serta do’a yang tak pernah putus untuk kesuksesanku dan
kelancaran hidupku.
Kedua adikku Rangga dan Rijal yang selalu mendukungku.
Sahabat terdekatku Ferawaty Sulistyaningrum selalu
menemaniku, membantuku dan penyemangatiku.
Bapak ibu dosen yang membimbingku untuk menjadi calon
pendidik yang baik.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah menuntunku
menjadi calon pendidik yang berkualitas.

MOTTO
 Kesalahan bukan untuk kita tutupi, tetapi perlu kita akui dan
segera meminta maaf dan berusaha tidak menggulangi.

 Jujurlah pada diri sendiri maka orang lain akan mempercayai kita.
 Manusia boleh berencana Tuhan yang menentukan.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 05 Juni 2013
Penulis


Restu Galih Agung Samekta

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Restu Galih Agung Samekta


NIM

: 091134112

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang
berjudul: PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA
SISWA

KELAS

III

SD

NEGERI

PLAOSAN

1


MENGGUNAKAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan
(bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 05 Juni 2013
Yang menyatakan

Restu Galih Agung Samekta

vi

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA
KELAS III SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL
Restu Galih Agung Samekta
Universitas Sanata Dharma
2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar
IPA siswa kelas III SD Negeri Plaosan 1 menggunakan pendekatan kontekstual tahun
pelajaran 2012/2013. Peningkatan siswa dapat dilihat dari kenaikan rata-rata
keaktifan dan nilai siswa dan juga persentase siswa yang mencapai KKM. Jenis
penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Plaosan 1 pada tahun pelajaran

2012/2013 yang berjumlah 20 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan keaktifan
dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini dilaksanakan
dalam satu siklus yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan observasi selama
proses pembelajaran berlangsung dan tes di akhir siklus. Data yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi awal keaktifan siswa sebelum
dilakukan tindakan menggunakan pendekatan kontekstual. Pada indikator siswa
bertanya kepada guru atau bertanya dengan teman tentang materi pembelajaran IPA
pada kegiatan belajar berlangsung, pada kondisi awal memiliki rata-rata kumulatif
1,2 dan menjadi 1,9 mengalami peningkatan 58% dari kondisi awal, indikator siswa
yang mengemukakan pendapat saat proses pembelajaran memiliki rata-rata komulatif
1,7 dan menjadi 2,4 mengalami peningkatan 41 % dari kondisi awal, indikator siswa
mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam proses pembelajaran IPA memiliki
rata-rata komulatif 1,8 dan menjadi 2,8 mengalami peningkatan 55% dari kondisi
awal. Prestasi belajar siswa sebelum dilakukan tindakan menggunakan pendekatan
kontekstual, nilai rata-rata siswa kelas III tahun pelajaran 2012/2013 adalah 64,7 dan
persentase yang mencapai KKM yaitu 40%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus
I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 80,4 dan persentase siswa yang mencapai
KKM meningkat menjadi 85%. Peneliti tidak melanjutkan ke siklus berikutnya,

karena sudah mencapai target yang di tentukan oleh peneliti bersama guru kelas.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan pendekatan kontekstual dalam upaya
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas
III, guru diharapkan untuk selalu berinovasi dalam pembelajaran. Banyak metode,
pendekatan dan model yang bisa digunakan salah satunya dengan pendekatan
kontekstual.

Kata kunci: keaktifan, prestasi belajar, pendekatan kontekstual.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
IMPROVING STUDENTS’ ACTIVENESS AND ACHIEVEMENT IN

LEARNING SCIENCE OF THIRD GRADER OF SD PLAOSAN I
USING THE CONTEXTUAL APPROACH
Restu Galih Agung Samekta
Sanata Dharma University
2013
This study aims to determine the increasing activity and the science achievement for
the third grade students of SD Negeri Plaosan 1 using the contextual approach year
2012/ 2013. The students’ improvment can be seen by students’ average improvment
of their activeness and scores and also the persentage of the students who achievethe
KKM. The research methodology used in this research is a classroom action research
(CAR). The research subject is the of this research IIIrd students’ of SD Negeri
Plaosan 1 2012/ 2013 academic year in the total number of 20 students. The research
objects is the increasing of the students’ activities and the achievement on the science
field. This study was conducted in a single cycle consisting of planning,
implementation, observation and the reflex. The Data collection techniques in this
study are obtained by the obervation during the learning process and test at the end of
the session. The Data obtained were analyzed by descriptive qualitative .
The results showed that the preliminary data on average student activeness prior to
the act of using contextual approach. On indicators the students ask the teacher or ask
their friend about the science it has when the learning activities take place in the
early conditions it has the average cumulation from 1,2 became 1,9 it increase 58 %
from the early condition, The students indicator that express during the learning
process have the average cumulation from 1,7 became 2,4 it increase 41% from the
early condition.The student indicator which student did the task given by teacher
during the science learning process have the average cumulation from 1,8 became
2,8 it increase 55% from the early condition. Before the researcher use contextual
approach, the students’ achievement in 2012/2013 academic year is 64,7 for the
average score af the IIIrd grade students and the persentage who reach the KKM is 40
%. After the action of the first cycle, the average grade increasing became 80,4 and
the percentage that reach the KKM increasing 85%. The researchers did not continue
to the next cycle, because it has reached the determanition by the researcher with the
class teacher.
Based on the result using the contextual approach in the effort of increasing students’
activeness and achievement in science subject for the III grader, teachers are
expected to constantly innovate in learning. Many methods, approach and models
that can be used with contextual approach.
Keyword : activeness, achievement and contextual approach.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan
Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Drs. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.

2.

Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3.

E. Catur Rismiati, S. Pd., M.A. Ed. D., selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang
penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4.

Wahyu Wido Sari, S.Si., M. Biotech selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingannya yang
sangat berguna selama penelitian ini.

5.

Sumarjoko, S.Ag., selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Plaosan 1, yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas III SD
Negeri Plaosan 1.

6.

Patrisia Betris Yan A, S. Pd., selaku guru kelas kelas III SD Negeri Plaosan 1,
yang telah memberikan waktu, bantuan, dan masukan-masukan yang bermanfaat
bagi peneliti.

7.

Siswa-siswi kelas III SD Negeri Plaosan 1, yang telah bersedia menjadi subjek
dalam penelitian ini.

8.

Ayah tercinta dan Ibu terkasih atas dukungan moril dan materi serta kasih
sayangnya, juga adik saya yang telah memberi dukungan kepada peneliti.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9.

Teman-teman PPL Laily, Uswatun, Wahyu dan Arifin, yang telah memberikan
bantuan, semangat, dan dorongan untuk menyelesaikan penelitian ini.

10. Teman-teman angkatan 2009 kelas VIII C Dimas, Eko, Dwi, Endah, Risti, Vita,
Dian, M. Tyas dll, terimakasih atas dukungan yang diberikan.
11. Teman-teman bimbingan skripsi Novi, Eka, Endah, Puji, Handoko, Prima,
Vivin, Dien dll, terima kasih atas dukungan yang diberikan.
12. Teman terdekat saya Ferawaty Sulistyaningrum, Arifin Septyanto Nugroho,
Rina Setyowati, terimakasih atas dukungannya.
13. Teman-teman angkatan 2009 kelas VIII C, terima kasih atas dukungan yang
diberikan.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik
pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan peneliti lain.

Yogyakarta, 05 Juni 2013
Penulis

Restu Galih Agung Samekta

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xv
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah .................................................................................................. 8
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................ 9
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 9
1.5 Definisi Operasional ............................................................................................ 9
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 10
2. LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................................... 12
2.1.1 Keaktifan belajar ............................................................................................... 12
2.1.2 Prestasi Belajar ................................................................................................. 16
2.1.3 Pendekatan Kontekstual.................................................................................... 24
2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ......................................................................... 30
2.1.5 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..................................................................... 32
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................................. 39
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................... 44

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.4 Hipotesis Tindakan .............................................................................................. 45
3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................... 47
3.2 Setting Penelitian (berisi tempat, subjek, objek, dan waktu penelitian) .............. 49
3.3 Rencana Tindakan ............................................................................................... 51
3.3.1 Persiapan ........................................................................................................... 51
3.3.2 Pelaksanaan ....................................................................................................... 52
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 54
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................................ 56
3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ............................................... 61
3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................................... 73
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................... 77
4.2 Pembahasan ......................................................................................................... 97
5. KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 106
5.2 Saran .................................................................................................................... 107
5.3 Keterbatasan ........................................................................................................ 108

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 109
LAMPIRAN ................................................................................................................... 113

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Indikator Keaktifan............................................................................................ 15
Tabel 2 Jenis Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi ........................................................ 23
Tabel 3 Jadwal Penelitian ............................................................................................... 50
Tabel 4 Lembar Observasi Keaktifan ............................................................................. 58
Tabel 5 Kisi-kisi soal ...................................................................................................... 60
Tabel 6 Hasil validitas Silabus ...................................................................................... 64
Tabel 7 Hasil validitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................. 66
Tabel 8 Perhitungan Validitas Soal ................................................................................ 68
Tabel 9 Kualifikasi IK .................................................................................................... 70
Tabel 10 Taraf Kesukaran Item Soal yang Valid ........................................................... 72
Tabel 11 Kriteria Reliabilitas ........................................................................................ 73
Tabel 12 Hasil penghitungan Reliabilitas....................................................................... 73
Tabel 13 Kriteria Keberhasilan Keaktifan Siswa ........................................................... 75
Tabel 14 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa .................................................. 76
Tabel 15 Hasil Observasi pertemuan 1 ........................................................................... 88
Tabel 16 Hasil Observasi pertemuan 2 ........................................................................... 89
Tabel 17 Hasil Observasi pertemuan 3 ........................................................................... 90
Tabel 18 Hasil Observasi pertemuan 4 ........................................................................... 91
Tabel 19 Jumlah Hasil Observasi Siklus 1 ..................................................................... 93
Tabel 20 Hasil Evaluasi .................................................................................................. 95
Tabel 21 Peningkatan Keaktifan Siswa .......................................................................... 99
Tabel 22 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ................................................................. 101

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model penelitian Kurt Lewin ....................................................................... 35
Gambar 2. Model penelitian Kemmis dan Taggart jenis spiral ...................................... 36
Gambar 3. Model penelitian John Elliot......................................................................... 37
Gambar 4. Model penelitian Hopkins ............................................................................ 38
Gambar 5. Model penelitian Dave Ebbutt ...................................................................... 38
Gambar 6. Model penelitian Dave Ebbutt ...................................................................... 43
Gambar 7. Model penelitian Dave Ebbutt ...................................................................... 44
Gambar 8. Model spiral menurut Kemmis dan Taggart................................................. 48
Gambar 9. Grafik keaktifan siswa ................................................................................ 94
Gambar 10. Persentase lulus KKM ................................................................................ 96
Gambar 11. Rata-rata kelas ............................................................................................ 96
Gambar 12. Hasil Evaluasi Siswa 1 ............................................................................... 102
Gambar 13. Lanjutan Evaluasi Siswa 1 .......................................................................... 103
Gambar 14. Hasil Evaluasi Siswa 2 ............................................................................... 104
Gambar 15. Lanjutan Evaluasi Siswa 2 .......................................................................... 105

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat ijin sebelum dan sesudah penelitian ................................................. 113
Lampiran 2. Perangkat pembelajaran sebelum divaliditas ............................................. 115
Lampiran 3. Validitas dan Reliabilitas Perangkat Pembelajaran .................................... 148
Lampiran 4. Perangkat pembelajaran setelah validitas ................................................... 160
Lampiran 5. Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................... 193
Lampiran 6. Hasil lembar observasi ............................................................................... 213
Lampiran 7. Hasil Belajar Siswa ..................................................................................... 221
Lampiran 8. Foto kegiatan ............................................................................................... 233

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini memuat latar belakang, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, dan manfaat penelitian.
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia dan dirasakan penting bagi
kehidupan manusia. Begitu pentingnya pendidikan, maka Indonesia mengatur
secara khusus perihal pendidikan ini dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003. Terdapat beberapa hal yang sangat
penting untuk kita kritisi dari konsep pendidikan berdasarkan Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003. Pertama, pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana sehingga segala sesuatu yang dilakukan
guru dan siswa diarahkan pada pencapaian tujuan. Kedua, proses pendidikan yang
terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.
Ketiga, pendidikan adalah upaya pengembangan potensi anak didik, sehingga
dalam proses pendidikan harus berorientasi pada siswa (student active learning).
Keempat, akhir dari proses pendidikan agar siswa memiliki kemampuan spritual
kecerdasan dan ketrampilan yang diperlukan untuk diri sendiri, masyarakat dan
negara (Sanjaya, 2012: 3).
Dewasa ini, masalah yang dihadapi dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan mutu kehidupan banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan
kenyataannya tidak sesuai dari tujuan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003. Salah satu masalah yang dihadapi dunia

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

pendidikan Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Sanjaya
(2012:1) menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong
untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas
diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa
untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari. Daryanto & Raharjo (2012: 1) menjelasakan bahwa
kenyataan di sekolah-sekolah sering kali guru yang aktif sehingga murid-murid
tidak diberi kesempatan untuk aktif. Tidak jauh berbeda, Uno & Mohammad
(2012: 75) juga menjelasakan kecenderungan pembelajaran saat ini masih
berpusat pada guru yaitu bercerita dan berceramah. Siswa kurang terlibat aktif
dalam proses pembelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran rendah. Disamping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran
sehingga pembelajaran menjadi kering dan kurang bermakna.
Kita telah mengetahui bahwa sekolah merupakan institusi sosial yang
berfungsi menciptakan lingkungan belajar bagi para siswa untuk mencapai tujuan
pendidikan. Pemerintah telah mengupayakan dengan berbagai macam usaha untuk
meningkatkan kualitas pendidikan agar mencapai tujuan tersebut misalnya dengan
memberikan diklat, memperbarui kurikulum, memperbaiki sistem pembelajaran,
menyediakan alat peraga atau media pembelajaran yang sesuai. Menurut Hamalik
(2011: 105) sekolah perlu menyusun suatu program yang tepat dan serasi,
sehingga memungkinkan para siswa melakukan kegiatan belajar efisien dan
berhasil. Sejalan dengan hal tersebut, Uno & Mohammad (2012: 75) menjelaskan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

bahwa keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung pada
beberapa aspek. Salah satu aspek yang mempengaruhi adalah bagaimana cara
guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal serupa juga dikemukakan oleh
Sanjaya (2012: 13) bahwa komponen yang sangat mempengaruhi pendidikan
adalah guru, sebab guru adalah ujung tombak yang berhubungan langsung dengan
siswa. Peranan seorang guru begitu penting untuk mengelola pembelajaran di
kelas dalam menentukan keberhasilan pendidikan.
Pendidikan sekolah dasar, menurut Mikarsa & Taufik dan Prianto (2007:1.13)
merupakan bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. Tujuan pendidikan di
Sekolah Dasar mencakup pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai manusia
Indonesia seutuhnya sesuai tingkat perkembangan siswa. Dahar (dalam Agustiana
& Tika, 2013: 274) menjelaskan bahwa masa usia sekolah dasar merupakan tahap
yang penting bagi kesuksesan perkembangan selanjutnya. Perkembangan kognitif
siswa SD masih dalam tahapan operasi konkrit. Pada tahap operasi konkrit, siswa
mampu berpikir logis melalui objek-objek konkrit, dan merupakan permulaan
berpikir rasional. Kegiatan belajar dan berpikir anak pada tahap operasi konkrit
sebagian besar melalui pengalaman nyata yang berawal dari proses interaksi dan
bukan dengan lambang, gagasan atau abtraksi.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu segi pendidikan yang
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Agustiana &
Tika (2013: 259-266) pembelajaran IPA di SD berorientasi dari berbagai aktivitas
yang mendukung terjadinya pemahaman atas konsep, prinsip, dan prosedur yang
berkaitan dengan konteks kehidupan sehari-hari di luar sekolah, sehingga

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

pembelajaran IPA menjadi bermakna dan pada akhirnya menjadi proses IPA
menyenangkan. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan aktif yang
dilakukan siswa untuk membangun pengetahuan dan aktif mencari pengetahuan
kemudian mengkonstruksi pengetahuan tersebut dalam pikirannya. Pembelajaran
konstruktivis terpusat pada siswa (student centre intruction), siswa sudah
membawa pengetahuan dari awal dan tugas guru membantu agar siswa
mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan kebutuhan dan situasi siswa. Sejalan
dengan hal itu, Uno & Mohammad (2012: 75) menjelaskan bahwa selama proses
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, semestinya menciptakan suasana siswa
yang benar-benar berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi pertama pada tanggal 8 Januari 2013, selama
proses belajar mengajar di kelas III SD Negeri Plaosan 1 pada mata pelajaran IPA
guru belum sepenuhnya mengarahkan siswa agar mampu menghubungkan antara
materi pelajaran dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan observasi kedua yang dilakukan pada tanggal 18 Januari 2013,
terlihat keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA masih relatif rendah. Hal ini
dibuktikan dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti selama proses belajar
mengajar pada mata pelajaran IPA dan hasil penghitugan keaktifan siswa
berdasarkan indikator keaktifan. Pada indikator keaktifan yang pertama, bertanya
kepada guru atau bertanya dengan teman tentang materi pembelajaran IPA
memiliki rata-rata komulatif 1,2 dari 20 siswa. Indikator yang kedua, Siswa yang
mengemukakan pendapat saat proses pembelajaran memiliki rata-rata komulatif

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

1,7. Indikator yang ketiga, mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam proses
pembelajaran IPA memiliki rata-rata komulatif 1,8.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III, yang dilakukan pada
tanggal 8 Januari 2013. Diperoleh informasi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013 memiliki kriteria
ketuntasan minimal 67. Siswa bisa dikatakan mencapai KKM, jika nilainya
mencapai 67 atau lebih. Pada tahun pelajaran 2011/2012 siswa yang mencapai
KKM ada 6 siswa (35, 2% ) dari 17 siswa, sedangkan 11 siswa (64,7 %) belum
mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas 66,5. Dari hasil ujian tengah semester
pada mata pelajaran IPA kelas III, semester ganjil pada tahun 2012/2013 siswa
yang mencapai KKM ada 8 siswa (40 %) dari 20 siswa, sedangkan 12 siswa (60
%) belum mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas 64,7 dengan rentangan nilai
tertinggi 90 dan nilai terendah 54. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dengan guru kelas, dapat disimpulkan keaktifan siswa kelas III pada mata
pelajaran IPA relatif rendah dalam proses pembelajaran sehingga mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Menurut Zaini & Munthe dan Aryani (2008: xiv) ketika
peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk
cepat melupakan apa yang telah diberikan.
Uno & Mohammad (2012: 311) menjelaskan bahwa, untuk mendapatkan
hasil proses pendidikan yang maksimal, tentunya diperlukan pemikiran yang
kreatif dan inovatif. Inovasi dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk
meningkatkan prestasi kearah yang maksimal dan menghasilkan siswa-siswa yang
kreatif dan inovatif. Inovasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, dan metode pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran yang inovatif antara lain pendekatan kontekstual dan
pembelajaran kooperatif. Sejalan dengan penjelasan tersebut, Sanatowa (2010:2)
menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan dan memenuhi pendidikan IPA, perlu
pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar

IPA antara lain:

pendekatan lingkungan, pendekatan ketrampilan proses, pendekatan inquiry, dan
pendekatan terpadu.
Adapun pendekatan Paikem yang dapat dikembangkan di sekolah dasar yaitu
pendekatan kontekstual. Menurut Johnson (2010:35)

pendekatan kontekstual

adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam aktivitas penting yang
membantu mengaitkan pelajaran dengan konteks kehidupan nyta yang siswa
temui. Pendektan kontekstual terpusat pada siswa (student centre intruction),
siswa sudah membawa pengetahuan dari awal dan tugas guru membantu agar
siswa mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan kebutuhan dan situasi siswa.
Nurhadi (dalam Rusman, 2012:189) menyebutkan pembelajaran kontekstual
(Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi nyata, serta mendorong
siswa untuk menghubungan pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) memiliki tujuh
komponen dalam kelas yang membuat siswa aktif yakni konstruktivisme
(Contructivism), inkuiri (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat belajar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

(Learning Community), pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection), dan
penilaian sebenarnya (Autentic Assessment).
Lebih lanjut lagi Rusman (2012: 193-198), menjelaskan bahwa penggunaan
teknik bertanya dalam pendekatan kontekstual bertujuan untuk menggali
informasi dari siswa atau sumber belajar yang ada kaitannya dengan kehidupan
nyata. Selanjutnya pendekatan kontekstual pada komponen konstruktivisme dan
inkuiri mendorong peserta didik untuk belajar menemukan dan mengkontruksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan baru sehingga pembelajaran akan lebih
bermakna. Pada komponen masyarakat belajar siswa dapat bekerja sama,
berdiskusi danbertukar pendapat, dengan demikian, tujuh komponen yang ada
dalam pendekatan kontekstual akan membantu siswa aktif menemukan sendiri
konsep yang akan dipelajarinya, belajar untuk aktif bekerjasama dalam proses
pembelajaran, terlebih lagi dapat mengaitkan konsep pengetahuannya dengan
konteks kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan penjabaran dari tujuh komponen dalam pendekatan kontekstual
tersebut, maka peneliti memilih pendekatan

kontekstual untuk meningkatkan

keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas III di SD Plaosan 1. Pendekatan
kontekstual cukup efektif dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa, hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Nugroho (2011) kepada siswa kelas V SD Budya Wacana
Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011, dengan menggunakan pendekatan
kontekstual mampu meningkatkan prestasi belajar IPA. Penelitian lain, dilakukan
oleh Suwandari (2012) kepada siswa Kelas IV SD

Kristen Kalam Kudus

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

Yogyakarta Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012, dengan menggunakan
pendekatan kontekstual mampu meningkatkan keaktifan dan presatasi belajar
IPA. Seperti yang dikemukakan Johnson (dalam Rusman, 2012: 187)
pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak, untuk
menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Pembelajaran kontekstual cocok
dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan
akademis, dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa. Jadi, pendekatan
kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk
dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa dapat menerapkan dalam kehidupan
mereka
Berdasarkan kondisi pembelajaran di kelas III di SD Negeri Plaosan 1, maka
dilakukan upaya dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dengan
menggunakan pendekatan kontekstual. Untuk itu, peneliti akan melakukan
penelitian tindakan kelas dan mengambil judul “ Peningkatan Keaktifan dan
Prestasi belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri Plaosan 1 Menggunakan
Pendekatan Kontekstual”.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang peneliti membatasi masalah keaktifan dan prestasi
belajar siswa IPA di SD Plaosan 1 menggunakan pendekatan kontekstual. Subjek
penelitian ini dibatasi pada siswa kelas III di SD Negeri Plaosan 1 tahun pelajaran
2012/2013 yang berjumlah 20 anak.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana

pendekatan

kontekstual

dilaksanakan

dalam

upaya

meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA kelas III di SD
Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2012/2013?
1.3.2 Bagaimana

pendekatan

kontekstual

dilaksanakan

dalam

upaya

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas III di
SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2012/2013?
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Untuk mengetahui bagaimana pendekatan kontekstual dilaksanakan dalam
upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA kelas III di
SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2012/2013.
1.4.2 Untuk mengetahui bagaimana pendekatan kontekstual dilaksanakan dalam
upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas
III di SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2012/2013.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Keaktifan belajar adalah keterlibatan siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar siswa mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari
dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan.
1.5.2 Prestasi belajar adalah bukti penguasaan pengetahuan seseorang dalam mata
pelajaran tertentu yang ditunjukkan dengan nilai tes dari guru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

1.5.3 Pembelajaran kontekstual adalah adalah konsep belajar yang dapat
membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sebagai anggota keluarga
dan masyarakat.
1.5.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun
secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
gejala alam.
1.5.5 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif

melalui tindakan-tinndakan tertentu agar dapat

memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas
profesional.
1.6 Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah disampaikan adapun kegunaan atau manfaat
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.6.1 Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman dalam melakukan PTK khususnya
menggunakan pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III di SD Negeri Plaosan 1 tahun
pelajaran 2012/2013.
1.6.2 Bagi Pihak Sekolah
Menambah bahan kajian terkait dengan PTK khususnya pendekatan
kontektual dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar pada

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

mata pelajaran IPA pada siswa kelas III di SD Negeri Plaosan 1 tahun
pelajaran 2012/2013.
1.6.3 Bagi Guru
Memberikan inspirasi bagi guru-guru SD untuk melakukan PTK khususnya
menggunakan pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar siswa.
1.6.4 Bagi Siswa
Bagi siswa, hasil penelitian menggunakan pendekatan kontektual ini
diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa serta
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Siswa dapat
belajar dengan benda

yang dijumpai sehari-hari, sehingga dapat

memberikan pengalaman yang bermakna.
1.6.5 Bagi Program Studi
Menambah bahan kajian terkait dengan penelitian tindakan kelas khususnya
penggunaan pendekatan kontektual dalam upaya meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA kelas III di SD Negeri Plaosan
1 tahun pelajaran 2012/2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

BAB II
LANDASAN TEORI

Pada bagian ini landasan teori ini akan membahas beberapa landasan teori
terkait dengan penelitian. landasan ini dibagi menjadi 4 bagian: kajian pustaka,
penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan hipotesis tindakan.
2.1 Kajian Pustaka
Pada bagian kajian pustaka ini akan membahas tentang keaktifan, belajar,
prestasi belajar, pembelajaran kontekstual, IPA,

Penelitian Tindakan Kelas

(PTK).
2.1.1 Keaktifan Belajar
2.1.1.1 Pengertian Keaktifan dalam Proses Pembelajaran
Dimyati & Mujiono (2010:51) mengimplikasikan keaktifan bagi siswa
berwujud perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan,
menganalisis percobaan, ingin tahu hasil dari suatu reaksi kimia, membuat
kliping, dan perilaku sejenis lainnya. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2002:19) aktif dapat berarti giat (bekerja atau berusaha), sedangkan keaktifan
diartikan sebagai keadaan siswa dapat aktif. Usman (2011:23) menjelaskan secara
harfiah pembelajaran aktif diartikan sebagai sistem belajar mengajar yang
menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional untuk
memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara kognitif, afektif dan
psikomotor.

12

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Siregar & Nara (2011: 97) menjelasakan bahwa belajar aktif merupakan
perkembangan dari teori belajar yang menyatakan, bahwa belajar yang efektif itu
adalah dengan mengerjakan, bukan menghafalkan. Aktif dimaksudkan dalam
proses pembelajaran yakni, guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan pendapat.
Sedangkan menurut Gora & Sunarto (2010:12) menjelaskan bahwa pembelajaran
aktif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran (mencari informasi, mengolah
informasi, dan menyimpulkannya kemudian diterapkan) dengan lingkungan
belajar yang menyenangkan. Pembelajaran aktif menurut Zaini & Munthe dan
Ariyani (2008: xiv) suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar
secara aktif.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang keaktifan, dapat disimpulkan bahwa
keaktifan adalah suatu kegiatan yang berwujud perilaku-perilaku agar siswa aktif
selama proses pembelajaran. Pembelajaran aktif, menekankan pada keaktifan
siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional untuk memperoleh hasil
belajar yang berupa perpaduan antara kognitif, afektif dan psikomotor. Keaktifan
siswa dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar
siswa mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan
fakta, memganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan.
2.1.1.2 Indikator keaktifan
Sudjana (2009: 61) menjelaskan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar dapat
dilihat yakni: turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; terlibat dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

pemecahan masalah; bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapinya; berusaha mencari berbagai informasi
yang diperlukan untuk memecahkan masalah; melatih diri dalam memecahkan
masalah atau soal; menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh,
melatih diri dalam memecahkan masalah, serta menggunakan kesempatan
menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolahnya dalam menyelesaikan
tugas atau persoalan yang dihadapinya.
Menurut Kirschner & Sweller, dan Clark (dalam Gora dan Sunarto, 2010:12)
siswa aktif tidak hanya sekedar hadir di kelas, menghafalkan dan akhirnya
mengerjakan soal-soal di akhir pelajaran. Siswa harus terlihat aktif baik secara
fisik maupun secara mental. Dimyati & Mudjiono (2010:45) menyebutkan bahwa
proses kegiatan belajar mengajar siswa selalu menampakkan keaktifan mulai dari
kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati.
Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis berlatih ketrampilan
dan sebagainya. Kegiatan psikis contohnya menggunakan pengetahuan yang
dimiliki

dalam

memecahkan

masalah,

membandingkan

suatu

konsep,

menyimpulkan hasil percobaan dan kegiatan psikis lainnya. Uno & Mohammad
(2012: 33) menyebutkan ciri-ciri atau kadar dari proses pembelajaran yang
mengaktifkan siswa antara lain: siswa aktif atau memberikan informasi, bertanya
bahkan membuat kesimpulan; ada interaksi aktif secara terstruktur dengan siswa;
adanya kesempatan bagi siswa untuk menilai hasil karyanya sendiri; dan ada
pemanfaatan sumber belajar secara optimal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Beberapa ciri dari pembelajaran aktif dalam panduan pembelajaran model
ALIS (Active Learning in School) dalam Uno & Mohammad (2012: 75-76) antara
lain: pembelajaran berpusat pada siswa; pembelajaran terkait dengan kehidupan
nyata; pembelajaran mendorong anak berpikir tingkat tinggi; pembelajaran
melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda; pembelajaran mendorong anak
untuk

berinteraksi

multiarah

(siswa-guru);

pembelajaran

menggunakan

lingkungan sebagai media atau sumber belajar; pembelajaran berpusat pada anak;
penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan
belajar; guru memantau

proses belajar siswa; guru memberi umpan balik

terhadap hasil kerja anak. Uno & Mohammad (2012: 77) menyebutkan ciri-ciri
pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran adalah siswa
terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi, berbuat dan
mencoba, menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang ciri-ciri keaktifan siswa, maka peneliti
bersama kelompok studi berdiskusi tentang indikator keaktifan yang digunakan
untuk mengukur keaktifan siswa dalam pembelajaran dan diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 1: Indikator Keaktifan
Indikator 1
Bertanya kepada guru dan teman tentang
materi pembelajaran IPA saat proses
pembelajaran
Bertanya
Bertanya
Menjawab
kepada guru kepada
pertanyaan
bila tidak
siswa lain
yang
memahami
bila tidak
diajukan
persoalan
memahami oleh guru
persoalan

Indikator 2
Mengemukakan pendapat
ketika berdiskusi kelompok
Mengemuka
kan gagasan
secara
spontan

Melaksanakan
diskusi
kelompok
sesuai petunjuk
guru

Indikator 3
Mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru dalam
proses pembelajaran IPA
Turut serta
Mencari
dalam
berbagai
mengerjakan informasi
tugas
yang
diperlukan
untuk
pemecahan
persoalan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

Berdasarkan pada Tabel 1, indikator keaktifan yang pertama diuraikan
menjadi tiga aspek yaitu bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan,
bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, serta terlibat dalam
proses tanya jawab yang diajukan guru tentang materi pelajaran berlangsung.
Indikator yang kedua diuraikan menjadi dua aspek yaitu mengemukakan gagasan
secara spontan, dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru.
Indikator keaktifan yang ketiga diuraikan menjadi dua aspek yaitu turut serta
dalam mengerjakan tugas dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan persoalan.
2.1.2 Prestasi Belajar
2.1.2.1 Pengertian Belajar
Belajar menurut Siregar & Nara (2011: 1) sebuah proses yang kompleks
terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup.salah satu pertanda telah
belajar adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku
tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan
(psikomotor) dan sikap maupun nilai (afektif). Suyono & Hariyanto (2011: 9)
menjelaskan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan ketampilan, memperbaiki perilaku,sikap, dan
memperkokoh

kepribadian.

Sedangkan

Daryanto

&

Rahardjo

(2012:8)

menjelaskan belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu. Belajar dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan
dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Pendapat lain tentang definsi belajar dikemukakan Hamalik (2011:154)
belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan
pengalaman. Mulyasa (2006:189) menjelaskan belajar merupakan usaha sadar
yang dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhannya.
Beberapa ahli pendidikan mengemukakan tentang belajar, seperti yang
dinyatakan Skiner (dalam Syah, 2012: 64) belajar adalah suatu proses adaptasi
(penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progersif. Chaplin (dalam
Syah, 2012: 65) mengatakan bahwa belajar adalah proses perolehan perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihaan dan pengalaman. Wittig
(dalam Syah, 2012: 65) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan yang relatif
menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil pengalaman. Menurut Slameto (2010:2) belajar ialah
suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tentang definisi belajar, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang
relatif menetap diperoleh dari interaksi individu dengan lingkungan sekitar.
Perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat dari hasil belajar seseorang
dapat berupa kebiasaan-kebiasaan, kecakapan atau dalam bentuk pengetahuan,
sikap, dan ketrampilan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

2.1.2.2 Ciri-ciri perilaku belajar
Syah (2011:114) menyebutkan bahwa setiap perilaku belajar selalu ditandai
oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Di antara ciri-ciri perubahan khas yang
menjadi karakteristik perilaku belajar ya