PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU, DAN MASA KERJA GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU,
DAN MASA KERJA GURU
Studi Kasus: Guru-guru SMA N 1 Bantul, SMA N 1 Sedayu, SMA N 1 Kasihan di Kabupaten Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
MATIUS 7 : 7
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah, maka kamu akan
mendapat; Carilah, maka kamu akan mendapat; Ketoklah, maka pintu
akan dibukakan bagimu.
FILIPI 4:13
Segala Perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.
FILIPI 4;6
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepadaNya dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur penulis panjatkan kepada Bapa di Surga Tuhan Yesus Kristus, karena
berkat kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ditulis dan
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Akuntansi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam menyelesaikan skripsi ini khususnya :1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketu Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Trimakasih untuk pelajaran dan pengalaman hidupnya.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Keluargaku tercinta : bapak, ibuk, dan saudara-saudariku yang penuh kasih sayang memberikan cinta, dukungan mental, semangat, dan doa. Aku sayang kalian semua.
9. Mbak Wiwik dan Mbok Yem yang selalu memberikan semangat, doa dan cinta dengan tulus ikhlas.
10. Buat mbak, mas, -ku gedhe : mbak Agnes, Mas Agus, Mas Antok, yang telah banyak membantu kelancaran selama penulisan skripsi ini. Terima kasih untuk panggilan “Adiknya”, terima kasih untuk semua pengalaman yang boleh aku dapatkan bersama kalian.
11. Sahabat-sahabatku terutama Sarida Putri dan Esthi yang selalu memberikan semangat dan membantu di masa-masa sulitku.
12. Teman-teman kuliahku : Nina “Kokom”, Herlina “Cipluk”, Dian “Sastro Wardoyok”, Thomas ”Tomblok”, Banu juga teman-teman PAK’02 yang selalu mendukung, menemani, serta memberikan saran dan kritik.
13. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS,
DAN MASA KERJA GURU
Studi Kasus: Guru-guru SMA N 1 Bantul, SMA N 1 Sedayu, SMA N 1 Kasihan Putri Prasetya Yuwana
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui p erbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari: tingkat pendidikan, status guru, dan masa kerja guru.
Penelitian dilaksanakan di SMA N 1 Bantul, SMA N 1 Sedayu dan SMA N 1
Kasihan. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Hasil pengujian validitas dengan
menggunakan rumus korelasi product moment menunjukkan nilai dari r hitung lebih besar
dari r sedangkan uji reliabilitasnya memakai rumus alpha cronbach menunjukkan nilai
tabeldari r hitung = 0, 893 lebih besar dari r tabel = 0,239. Dari populasi sejumlah 135 guru, diambil
sampel 75 responden dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan
menggunakan uji T.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi guru terhadap
sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan (asymp. Sig. = 0,042), (2) ada perbedaan
persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari status guru (asymp. Sig = 0,009), (3) tidak
ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari masa kerja (asymp. Sig. =
0,227).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
TEACHERS PERCEPTION TOWARDS CERTIFICATION VIEWED FROM
TEACHERS EDUCATION, STATUS, AND LENGTH OF SERVICE.
A Case Study at Senior High School Teacher in SMA N 1 Bantul, SMA N 1 Sedayu,
and SMA N 1 Kasihan
This research aims to know if there was any diference about teacher’s perception on certification, viewed from teacher’s education, ststus, and length of service. This research was conducted at SMA 1 Bantul, SMA N 1 Sedayu, and SMA N 1Kasihan. The data were collected by using questionairs. The result of validity testing,
using product moment correlation formula, showed that the value of r was higher than
hitungr tabel , while the reliability testing, using alpha crobach formula showed that the value of
correlated coefficient value = 0,893 was higher than r tabel , =0,239. The population of
teachers was 135, while the chosen sample was 75 respondents among them, and the
sampling tecnique was purposive sampling. The data analysis data used T Test.The certification result of the study showed that (1) there was different perceptions
among teachers on certification viewed from their education (asymp sig. = 0,042), (2)
there was different perceptions among teachers on viewed from their education (asymp
sig. = 0,009), and (3) there was different perceptions among teachers on viewed from their
education (asymp sig. = 0,227).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………....... iii
MOTTO ............................................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...... ix
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Batasan Masalah ....................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ……………………………………………. 5 D. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 5 E. Manfaat Penelitian ……………………………………........... 6PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengujian Realibilitas ……………………………………. 31
H. Teknik Analisis Data …………………………………………. 32
1. Pengujian Prasyarat Analisis ……………………………… 32
a. Uji Normalitas …………………………………… ...... 32
b. Uji Homogenitas ……………………………………... 33
c. Pengujian Hipotesis...................................................... 33
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………… 35
A. Deskripsi Data ……………………………………………… 35 1. Deskripsi Responden Penelitian …………………………. 35a. Tingkat Pendidikan ………………………….. 35
b. Status Guru ………………………………….. 35 c.
Masa kerja Guru ……………………………. 36
2. Deskripsi Variabel Penelitian ……… ………………….. 36
B. Analisis Data …………………………………………………. 37 1.
Pengujian Persyaratan Analisis……………………............ 37
a. Uji Normalitas ……………………………………… 38
b. Uji Homogenitas……………………………………… 39 C.
Pengujian Hipotesis ……………………………………….. 40 D. Pembahasan ………………………………………...….. …… 44
BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas ………….…………….. 30Tabel 3.2 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas……………………… 32Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Korelasi..………….. 32Tabel 4.1 Deskripsi Responden Dilihat Dari Tingkat Pendidikan Guru…. 35Tabel 4.2 Deskripsi Responden Dilihat Dari Status Guru……………..…. 35Tabel 4.3 Deskripsi Responden Dilihat Dari Masa Kerja Guru……….…. 36Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Menurut Tingkat Pendidikan Guru...............................…….…................................................. 37Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas Menurut Status Guru...............................…….…................................................. 38Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Menurut Masa Kerja Guru...............................…….…................................................. 39Tabel 4.7 Hasil Uji T-Test Menurut Tingkat Pendidikan Guru...............................…….…................................................. 41Tabel 4.8 Hasil Uji T-Test Menurut Status Guru...............................…….…................................................. 42Tabel 4.9 Hasil Uji T-Test Menurut Masa Kerja Guru...............................…….…................................................. 43DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian ………………………………...... 53
Lampiran II Data Validitas dan Reliabilitas ………………………..55 Lampiran III Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………. 56
Lampiram IV Data Induk Penelitian …………………………………. 57
Lampiran V Uji Normalitas……………………………. …………… 60
Lampiran VI Pedoman Acuan Tipe II………… …………………….61 Lampiran VII Uji T-Test ...................................……………………...
62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan Indonesia saat ini memang masih tergolong rendah bila
dibandingkan dengan negara-negara lain. Data menyebutkan, Indonesia menduduki peringkat ke-112 dari negara-negara di dunia. Realita menunjukkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari tingginya angka ketidaklayakan mengajar oleh guru-guru di tanah air. Hal ini ditunjukkan oleh data yang menyebutkan bahwa sekitar 916.475 atau 44,07% dari 2.079.348 orang tenaga guru sekolah negeri dan swasta di Indonesia tidak memiliki kelayakan mengajar sebagai akibat tingkat pendidikan dan kompetensi yang rendah. (Suara Pembaharuan : 8 Februari 2006). Oleh karena itu, kualitas utama yang perlu diperbaharui adalah tingkat kompetensi guru.
Menyikapi hal tersebut, banyak yang telah dilakukan oleh pemerintah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sertifikasi merupakan proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikat ini diberikan kepada guru dan dosen sebagai bukti kualitas calon pendidik, sehingga setiap orang yang memiliki sertifikat pendidik telah dinilai dan diyakini mampu melaksanakan tugas mendidik, mengajar dan melatih peserta didik. Adapun alat yang digunakan untuk mengukur kualitas calon pendidik tersebut disebut uji sertifikasi. Sertifikat pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi yang disebut LPTK (Lembaga Pelatihan Tenaga Kependidikan) dan ditetapkan oleh Pemerintah. Sertifikasi ini akan menimbulkan dampak yang positif terhadap profesi guru di tanah air. Selain kualitasnya meningkat, guru juga mendapat pengakuan dari pemerintah atas profesinya sebagai guru. Sertifikasi mengajar ini sangat penting dimiliki oleh para pendidik, karena berdasarkan sertifikat ini guru dan dosen dinyatakan mampu melaksanakan tugas mendidik, mengajar dan melatih peserta didik. Namun kondisi nyata di lapangan menunjukkan, dari 1,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu minimal mempunyai ijasah D4 atau S1 dalam bidangnya, selain kualifikasi akademis, guru harus mempunyai kompetensi profesi keguruan yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan mengajar, membantu siswa belajar dan juga memberikan teladan hidup pada para siswa. Kompetensi profesi diperoleh melalui pendidikan profesi keguruan yang minimal terdiri dari 36 SKS setara dengan 12 mata kuliah bidang kependidikan. Sertifikat profesi diberikan kepada guru yang lulus proses sertifikasi tersebut.
Latar belakang pendidikan guru merupakan kualifikasi akademik yang dimiliki oleh guru. Semakin tinggi pendidikan guru maka semakin luas wawasan yang dimiliki oleh guru. Tidak semua guru mempunyai latar belakang pendidikan yang sama, ada yang menjadi guru dengan tingkat pendidikan D2, ada yang lulus D3 kemudian menjadi guru dan ada pula yang lulusan S1 atau S2 juga berprofesi sebagai guru. Perbedaan tingkat pendidikan guru akan menimbulkan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap persepsi mereka terhadap sertifikasi guru. Selain itu, status guru yakni guru tetap dan tidak tetap dalam organisasi sekolah juga akan berpengaruh. Pada umumnya guru yang sudah berstatus tetap menganggap sertifikasi tidak penting karena mereka sudah berstatus pegawai tetap. Sebaliknya, pegawai tidak tetap berpikir sertifikasi itu penting karena melalui uji sertifikasi, keprofesionalitasan mereka sebagai guru akan mendapat pengakuan sehingga mereka berharap ini bisa menjadi dasar penilaian agar mereka, selain ditingkatkan kesejahteraannya, mereka juga dapat diangkat menjadi guru tetap di suatu organisasi sekolah.
Di sisi lain, guru dengan masa kerja lama (senior) dan guru baru (yunior) akan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap serifikasi guru. Guru dengan masa kerja lama cenderung memiliki pengalaman dan keahlian dalam mendidik dibandingkan guru yang masih baru.
Berbagai pertimbangan latar belakang tersebut dapat dilihat melalui realita yang terjadi dilapangan yaitu, sebagian besar guru yang memiliki masa kerja lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengambil judul penelitian tentang “Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Status Guru, dan Masa Kerja Guru”.
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi persepsi guru terhadap sertifikasi guru. Faktor-faktor yang berhubungan dengan sertifikasi guru juga ada banyak aspek. Oleh karena pertimbangan tersebut, maka peneliti membatasi penelitian pada persepsi guru terhadap sertifikasi guru yang ditinjau dari tingkat pendidikan, status guru, dan masa kerja guru.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan diteliti,
1. Apakah ada perbedaan persepsi guru mengenai sertifikasi guru ditinjau dari tingkat pendidikan guru?
2. Apakah ada perbedaan persepsi guru mengenai sertifikasi guru ditinjau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Untuk mengetahui perbedaan persepsi guru mengenai sertifikasi guru ditinjau dari status guru.
3. Untuk mengetahui perbedaan persepsi guru mengenai sertifikasi guru ditinjau dari masa kerja guru.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan profesi guru.
2. Bagi Guru Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada para guru dalam usahanya menjadi guru yang professional.
3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sarana untuk menerapkan disiplin ilmu yang telah diterima di kampus dan menjadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Persepsi pada hakikatnya adalah proses yang dialami oleh setiap orang dalam
informasi tentang lingkungan, baik lewat pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan dan penciuman (Thoha, 1998:138). Persepsi adalah proses penginderaan manusia tentang obyek lingkungannya dimana ia memproses penginderaan itu pada diri manusia yang bersangkutan (Wirawan, 1992:47). Kartini (1984:57) mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses yang berlangsung dalam diri seseorang terhadap dirinya sendiri maupun kenyataan sosial lainnya dan hal ini dapat diungkapkan keluar melalui proses komunikasi manusiawi. David Krunch (Blanchard & Harcey, 235; 1992) menyimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses kognitif yang kompleks yang menghasilkan suatu gambar unik tentang pernyataan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disekitarnya, hal ini berkaitan dengan persepsi. Jika ada stimulus yang diterimanya, individu akan mengalami persepsi. Jadi persepsi merupakan sesuatu yang didahului dengan penginderaan yang merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya (Walgito, 1994: 93).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa persepsi adalah proses memahami, menerima dan mengkoordinasikan, menginterprestasikan rangsangan lingkungan melalui panca indera, sehingga individu menyadari dan mengerti yang diinderakan.
Adapun hal –hal yang mempengaruhi persepsi (Walgito, 1954:56) antara lain sebagai berikut.
1. Pada saat kita senang atau murung kita akan menghasilkan suatu persepsi yang berbeda tergantung kesadaran kita melihat suatu benda.
2. Ingatan Indera kita secara teratur menyimpan data – data yang kita terima dalam rangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Guru
Menurut Undang – Undang (UU) No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik professional dengan tugas Disegala jaman, guru memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan peserta didiknya. Tugas guru sangat berat. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Guru adalah orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya, profesinya mengajar, (kamus besar Bahasa Indonesia, 1990:228). Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu, karena guru merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar. Peranan profesional guru dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah diwujudkan untuk mencapai tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Secara umum pengertian guru adalah orang yang berprofesi di bidang pendidikan yang bertugas menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa di kelas dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Profesi guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Adapun peranan profesional menurut pendapat Sucjipto (1999:2) bahwa peranan profesional mencakup 3 (tiga) bidang layanan, yaitu layanan instruksional, layanan administrasi, dan layanan bantuan akademik – sosial - pribadi. Ketiga bidang layanan itu sekaligus menjadi tugas pokok seorang guru. Pertama, penyelenggaraan proses belajar mengajar, yang menempati porsi terbesar dari profesi keguruan. Tugas ini menuntut guru untuk menguasai isi atau materi bidang studi yang diajarkan serta wawasan yang berhubungan dengan materi itu, kemampuan mengemas materi sesuai dengan latar belakang perkembangan dan tujuan pendidikan, serta menyajikan sedemikian rupa sehingga merangsang murid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(b) tanggung jawab dalam memberikan bimbingan, (c) tanggung jawab dalam mengembangkan kurikulum, (d) tanggung jawab dalam mengembangkan profesi, dan (e) tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat. Sudjana (2000; 15) mengemukakan bahwa ada tiga tugas dan tanggung jawab guru, yaitu; (a) guru sebagai pengajar, (b) guru sebagai pembimbing, dan (c) guru sebagai administrator kelas. Guru dikatakan sebagai staf pengajar karena lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Guru sebagai pembimbing memberi tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik, sebab tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan tetapi juga menyangkut perkembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai para siswa. Guru sebagai administrator kelas pada hakikatnya merupakan jalinan antara ketatalaksanaan bidang pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya. Maka tugas pekerjaan guru di kelas adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Sertifikasi dalam sistem pendidikan guru adalah keseluruhan proses pendidikan guru yang mencakup program diploma, sarjana, dan pendidikan profesi. Pemberian sertifikat inipun hanya diberikan kepada mereka yng telah menyelesaikan dengan tuntas seluruh proses pendidikan tersebut. Adapun sertifikat ini terdiri dari diploma, gelar kesarjanaan, dan kewenangan mengajar.
Menurut Samana (2006:8) sertifikat pendidik adalah bukti formal dari pemenuhan 2 syarat yaitu kualifikasi akademik dan penguasaan kompetensi sebagai guru. Sedangkan menurut Trianto (2007:9) sertifikat pendidik adalah surat keterangan yang diberikan suatu lembaga pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi sebagai bukti formal kelayakan profesi guru, yaitu memiliki kualifikasi pendidikan minimum dan menguasai kompetensi minimum sebagai agen pembelajaran. Sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Adapun tujuan sertifikasi menurut Wibowo dan Mulyasa (2007:30) mengungkapkan bahwa tujuan sertifikasii adalah (1) melindungi pendidik atas pendidikan, (2) melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak kompeten sehingga tidak merugikan pendidik. Sedangkan menurut Departemen Pendidikan Nasional mengungkapkan bahwa tujuan sertifikasi adalah (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, (2) meningkatkan proses dan hasil pendidik, (3) mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
Manfaat sertifikasi diungkapkan Mulyasa (2007:35) yaitu pengawasan dan penjaminan mutu tenaga kependidikan dalam rangka pengembangan kompetensi, pengembangan karir tenaga kependidikan secara berkelanjutan dan peningkatan program pelatihanyang lebih bermutu.
Dari uraian di atas tampak bahwa kompetensi guru merupakan gambaran kemampuan guru yang melalui pengetahuan, ketrampilan dan perilaku guru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Guru dalam melaksanakan tugasnya misal bersikap terbuka, kritis untuk mengaktualisasikan penguasaan isi bidang studi.
Kompetensi sosial yaitu kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, orangtua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar tentang kependidikan.
Kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang diterapkan dalam standar nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
John Dewey a.
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
Rousseau b.
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak- anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
c. Ki Hajar Dewantara
Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Driyarkara mengartikan pendidikan sebagai hidup bersama dalam kesatuan
d.tritunggal ayah-ibu-anak, dimana terjadi pelaksanaan nilai-nilai dengan mana dia bisa berproses untuk akhirnya bisa melaksanakan sendiri sebagai manusia purnawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai kebutuhan (Syah,1995;10). Dari definisi ini unsur pokok yang dapat kita simpulkan bahwa, pendidikan adalah sebuah proses. Oleh karena itu pendidikan akan berlangsung secara terus menerus selama seseorang itu masih hidup. Artinya seseorang dapat saja memperoleh pendidikan secara formal, namun ia memperoleh melalui pengalaman dalam kehidupannya atau secara informal.
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan. Ada 3 jenis pendidikan dalam Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional ini.
Pendidikan formal a.
Pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Misalnya SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan (LPTK) mempunyai empat macam program pendidikan guru (Sahertian, 1994 : 68) yaitu sebagai berikut.
Program gelar yang melalui jenjang Sarjana (S1) dengan lama studi
1) 4-7 tahun.
2) Program Pasca Sarjana dengan lama studi 6-9 Tahun (S2) 3) Program Doktor dengan lama studi 8-11 tahun (S3)
Program Non Gelar (program diploma) dengan rincian sebagai
4) berikut :
program Diploma (D1) dengan lama studi 1-2 tahun
a)
program Diploma 2 (D2) dengan lama studi 2-3 tahun
b)
c) program Diploma 3 (D3) dengan lama studi 3-5 tahun Selain itu juga ada program akta mengajar, yang diberikan kepada mereka yang berasal dari fakultas non keguruan untuk memperoleh kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Akta IV dengan beban kredit 20 sks ditempuh selama dua semester setelah 4.
memiliki 120 sks dalam bidang studi non kependidikan.
Akta V dengan beban kredit 20 sks bagi mereka yang telah memiliki 160 5.
sks bidang studi di luar kependidikan. Pendidikan dalam berbagai bentuknya, disadari atau tidak, cenderung akan mempengaruhi seseorang dalam cara berfikir maupun bersikap. Selain itu, sesuai dengan perkembangan zaman, pasar kerja dewasa ini lebih mendahulukan calon tenaga dengan kualifikasi pendidikan formal yang relatif tinggi.
E. Status Guru
Guru meliputi semua orang di sekolah-sekolah yang bertanggung jawab dalam pendidikan para murid. Status (kedudukan) yang dipergunakan dalam hubungannya dengan guru-guru berarti martabat atau penghargaan yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Guru Negeri adalah guru yang diangkat dan bekerja dalam suatu instansi milik pemerintah, guru yang diperkerjakan di suatu instansi swasta tetapi tetap digaji oleh negara.
2. Guru swasta adalah guru yang diangkat oleh suatu yayasan tertentu dan digaji oleh yayasan atau lembaga tersebut. Guru swasta masih dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok seperti :
- Guru Honorer adalah guru yang bekerja karena diangkat oleh yayasan atau lembaga tertentu dan digaji oleh yayasan tersebut tetapi belum mengajar penuh atau dapat dikatakan sebagai guru Bantu;
- Guru Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan dan
sudah berstatus sebagai guru tetap dari yayasan;
- Guru Tidak Tetap Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan tetapi statusnya belum tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai seorang guru. Lama menjalani profesi guru akan menyebabkan perbedaan kualitas dalam segala hal. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa, masa kerja adalah lamanya waktu seseorang bekerja dalam organisasi atau perusahaan.
G. Kerangka Berpikir
Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Ditinjau dari Tingkat Pendidikan
1.Persepsi adalah adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsang dari lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu tersebut mengerti dan menyadari apa yang diinderakan. Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen sebagai bukti formal pengakuan sebagai tenaga profesional.
Tingkat pendidikan masyarakat adalah tingkat pendidikan formal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Ditinjau dari Status Guru 2.
Persepsi adalah adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsang dari lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu tersebut mengerti dan menyadari apa yang diinderakan. Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen sebagai bukti formal pengakuan sebagai tenaga profesional.
Status (kedudukan) yang dipergunakan dalam hubungannya dengan guru-guru berarti martabat atau penghargaan yang diberikan kepada mereka, sebagai tingkat pengakuan atas pentingnya fungsi mereka serta atas kemampuan mereka dalam melakukannya dan persyaratan kerja, penggajian serta keuntungan-keuntungan materi lainnya yang diberikan kepada mereka. Status guru yang bekerja di suatu instansi atau sekolah baik negeri maupun swasta mempunyai status yang berbeda-beda. Ada guru swasta yang berstatus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persepsi guru Terhadap Sertifikasi Guru Ditinjau dari Masa Kerja Guru.
3. Persepsi adalah adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsang dari lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu tersebut mengerti dan menyadari apa yang diinderakan. Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen sebagai bukti formal pengakuan sebagai tenaga profesional.
Masa kerja guru adalah lamanya seseorang menjalani profesinya sebagai seorang guru. Tentu saja selama menjalani profesinya itu akan ada banyak hal yang dihadapinya, dalam hal ini misalnya adanya undang-undang tentang guru dan dosen. Seseorang yang baru saja menjadi guru dengan seseorang yang sudah lama menjalani profesinya sebagai seorang guru akan memiliki perbedaan cara pandang mengenai sertifikasi tersebut.
H. Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ada perbedaan persepsi guru mengenai sertifikasi guru ditinjau dari status
2.guru.
Ada perbedaan persepsi guru mengenai sertifikasi guru ditinjau dari lama
3.bekerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang subjek
tertentu dimana subjek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti (Sevilla, 1993:73).
B Tempat Waktu dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian 1.
Tempat yang digunakan untuk penelitian yaitu SMA N 1 Bantul, SMA N 1 Sedayu dan SMA N 1 Kasihan di Kabupaten Bantul
2. Waktu Penelitian Waktu untuk penelitian ini yaitu pada bulan Agustus 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D Populasi dan Sampel Populasi Penelitian 1.
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan subjek penelitian. (Sugiyono, 2003:55). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua guru- guru di SMA N 1 Bantul, SMA N 1 Sedayu dan SMA N 1 Kasihan di Kabupaten Bantul
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah keseluruhan populasi yang dipilih dan dianggap mewakili keseluruhan. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 1999:78).
Adapun pertimbangan pengambilan sampel penelitian ini adalah responden yang memiliki tingkat pendidikan Perguruan Tinggi, berstatus pegawai tetap dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun disekolah negeri. Jumlah sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Tempat Penelitian No Nama sekolah Jumlah Guru
1 SMA N 1 Bantul
42
2 SMA N 1 Sedayu
49
3 SMA N 1 Kasihan
44 Jumlah 135
E Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu karakteristik, ciri, sifat, watak, milik atau keadaan yang melekat pada beberapa subjek, orang atau barang yang dapat berbeda-beda intensitas, banyak atau kategorinya. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono 1999:32). Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala pengukuran dari model likert dengan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing pertanyaan kemudian dinyatakan dalam 5 (lima) skala pendapat yaitu pertanyaan positif diberi skor SS (5), S (4), RR(3). TS (2) dan STS (1) sedangkan untuk pertanyaan yang bersifat negatif SS (1), S (2), RR (3). TS (4), STS (5). Kuesioner ini disusun untuk memperoleh informasi persepsi guru mengenai sertifikasi. Dalam kuesioner variabel tingkat pendidikan, status guru dan masa kerja guru akan digunakan untuk identitas responden. Variabel persepsi guru terhadap sertifikasi guru dibuat kisi-kisi kuesioner sebagai berikut.
Kisi-kisi Penyusunan Kuesioner
Variabel Indikator No Butir
Persepsi guru terhadap1. Berpendidikan tinggi program sarjana
2. Mengelola pembelajaran
3. Berkepribadian mantap dan dapat menjadi teladan
1,2 3,4 5, 6PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Meningkatkan kompetensi atau pengembangan
21 b.
Variabel tingkat pendidikan guru
profesi materi
- ≤ D3 Skor 1
- PT (D4 - S2) Skor 2
c. Variabel status guru
- Guru Tidak tetap
- Guru Tetap
Skor 1
d. Masa Kerja Guru
- ≤ 20 Tahun
Skor 1
- > 20 Tahun
Skor 2
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan pada responden untuk diisi
Skor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I. Pengujian Instrumen
Pengujian Validitas 1.
Validitas adalah kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. (Sugiyono, 1997). Pengujian validitas ini menggunakan rumus korelasi
product moment (Arikunto, 2002:146).
N
XY
X Y
Σ − ( Σ )( Σ ) r xy = 2 2 2 2 NX X N Y Y Σ − ( Σ ) Σ − ( Σ )
{ }{ }
Keterangan:
r xy = koefisien korelasi
N = jumlah responden X = nilai skor masing-masing item Y = nilai skor seluruh item
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
program komputer SPSS 12.0 for windows. Adapun rangkuman dari hasil penelitian validitas adalah sebagai berikut.
a.
Hasil pengujian validitas untuk variabel persepsi guru terhadap sertifikasi
tampak pada tabel.Tabel 3.1 Rangkuman hasil pengujian validitas
Variabel persepsi guru terhadap sertifikasi
Butir r hitung r tabel Ket1 0,397 0,239 Valid
2 0,409
0,239 Valid 3 0,464 0,239 Valid 4 0,716 0,239 Valid
5 0,502
0,239 Valid 6 0,477 0,239 Valid 7 0,395 0,239 Valid
8 0,461
0,239 Valid 9 0,583 0,239 Valid 10 0,650 0,239 Valid 11 0,359 0,239 Valid 12 0,477 0,239 Valid 13 0,728 0,239 Valid 14 0,580 0,239 Valid 15 0,662 0,239 Valid 16 0,678 0,239 Valid 17 0,377 0,239 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengujian Reliabilitas
Instrumen penelitian yang adalah instrumen bila digunakan berkali- kali akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono,1997). Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan tingkat keandalan kuesioner dalam penelitian. Yang dicari dengan persamaan Alpha Cronbach: 2
k σ b
∑ r 11
=
1 −
2 k
1
− σ ( ) t
Keterangan: r
11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan 2
σ = jumlah varian butir ∑ b 2
= varian total
σ t
Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf siginifikansi 5%. Sebaliknya suatu instrumen penelitian dikatakan tidak reliabel jika r hitung lebih kecil dari r tabel . Perhitungan reliabilitas ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.2 Rangkuman hasil pengujian reliabilitasVariabel r hitung r tabel Keterangan Persepsi Guru terhadap Sertifikasi 0,893 0,239 andal
Sumber: data penelitian diolah Untuk dapat memberikan interpretasi koefisien korelasi maka dapat digunakan pedoman seperti pada tabel berikut (Sugiyono, 1999; 183).
Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan