PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI GURU TERHADAP
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS
KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU
Studi Kasus Pada Guru-Guru SD, SMP, dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
CICILIA WULAN CAHYANINGSIH
NIM: 021334098
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv MOT T O ‘kujalani hidup seperti air yang mengalir’
K upersembahkan karya t erbaikku unt uk: Tuhan Yesus K rist us K edua orang t uaku K edua kakakku
M y soulmat e
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI GURU TERHADAP
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN
DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU
Studi Kasus Pada Guru-Guru SD, SMP dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta
Cicilia Wulan Cahyaningsih
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan persepsi guruterhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan; (2)
perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari
status kepegawaian; (3) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
Penelitian dilaksanakan di sekolah-sekolah milik Yayasan BOPKRI
Yogyakarta pada bulan Agustus 2007. Populasi penelitian adalah guru-guru SD, SMP
dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Sampel penelitian adalah guru-guru SD,
SMP dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Jumlah sample dalam penelitian ini
sebanyak 237 guru. Teknik penariakan sample dilakukan dengan menggunakan
teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
kuisioner. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik
nonparametrik, yaitu dengan uji chi kuadrat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan
2
2
( tabel = 3,84 < hitung = 17,9498706); (2) ada perbedaan persepsi guru terhadap
χ χ
2
kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian ( tabel = 5,99
χ
2
< hitung = 7,89236906); (3) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
χ
2
2
satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru ( tabel = 7,81 < hitung
χ χ = 25,8230896).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT TEACHER’S PERCEPTION TOWARD EDUCATION UNIT LEVEL
CURRICULUM PERCEIVED FROM EDUCATIONAL LEVEL, EMPLOYEE
STATUS, AND THE TIME TAKEN IN TEACHING PROFESSION
A Case Study on Techers of Elementary Schools, Junior High Schools and
Senior High Schools of BOPKRI Institution Yogyakarta
Cicilia Wulan Cahyaningsih Sanata Dharma UniversityYogyakarta 2007 The purpose of this research is to know wheter there is any different teacher’s
perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Education Unit Level
Curriculum) viewed from: (1) the educational level; (2) employee status; and (3) the
time taken in teaching profession.The research was carried out in schools by BOPKRI institution in Yogyakarta
in August 2007. The population of this research were teachers of Elementary Schools,
Junior High Schools and Senior High Schools of BOPKRI intitution. Samples inthis
research were 237 teachers. Sample drawing technique was questionnaire. The
technique of analysis was nonparametic statistic, that is square chi test.Research result shows that: (1) there is teacher’s perception toward
2 Educational Unit Level Curriculum viewed from the educational level ( table = 3,84 χ
2
< count = 17,9498706); (2) there is teacher’s perception toward Educational Unit
χ
2
2 Level Curriculum viewed from the employee status ( table = 5,99 < count = χ χ
7,89236906); (3) there is teacher’s perception toward Educational Unit Level
2
2 Curriculum viewed from thetime taken in teching proffesion ( table = 7,81 < count χ χ = 25,8230896).
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena telah
menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini
mendapatkan berbagai masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D. selaku dekan fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M. Si. selaku Ketua Program studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M. Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan , memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini.viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Pimpinan Yayasan BOPKRI Yogyakarta yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah-sekolah milik Yayasan BOPKRI.
8. Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan Bapak/ibu Guru SD, SMP dan SMA Yayasan
BOPKRI Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dal;am penelitian ini.
9. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Petrus Mukijo dan Ibu Francisca Walupi
Partini yang selalu membimbing, mendidik dan tidak pernah berhenti mendoakan serta selalu memberikan berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Bapak dan Ibu adalah anugerah terindah dari Tuhan untukku. I love you all.
10. Kedua kakakku tercinta Christina Mutiyas Lupi dan Andreas Mutiyas Toro yang
selalu saying dan tidak pernah meninggalkanku dalam keadaan senang maupun susah dan selalu memberikan bantuan dalam bentuk apapun yang terbaik untukku serta selalu memberika semangat dan dorongan untuk cepat lulus.
11. Simbah dan segenap keluarga besarku: Paklek, Bulek, saudara-saudara sepupu
dan keponakan-keponakan yang selalu memberikan semangat, dorongan dan selalu mendoakanku.
12. Yohanes Don Bosco Yuanto Edi Setiadi, S.H. yang selalu mendampingi dalam
keadaan susah maupun senang dan selalu memberikan inspirasi dan dorongan untuk cepat lulus kuliah. Thank’s Honey….! I love you so much. Mmmuaacchhhh!!!ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Bapak Yohanes Haryanto Pranata dan Ibu M.M. Emmy Haryanti serta Mas Iwan,
Mas Dhoni, Gitta dan Ditta yang telah banyak sekali membantu mendukung dan mendoakanku.14. Teman-teman seperjuangan (kelompok skripsi): Markus Eko Apriyanto, S.Pd.
(titet) dan Anton Nugroho (burket) yang dengan sabar dan ikhlas selalu membantu dan mengajariku dalam penyusunan skripsi. Akhirnya selesai juga perjuangan kita.
15. My best friends: Adjie, Silla, Moko, Felly, Adi pals, Ayu, Ebbi, Etha, Mbak Tia ,
Rita, Ana, Hanik, Dian ‘sastro’, Thomas ‘tomblok’, Uci, Dewi, Lia, Yuanditta,Boim, Bowo dan teman-teman Pendidikan Akuntansi 2002 (kelas A, B dan C).
16. Serta semua pihak yang tidak memungkinkan untuk disebutkan satu persatu, yang
telah banyak memberikan dukungan, kritik dan saran yang sungguh berarti bagi keberhasilan penulisan skripsi ini.Semoga Tuhan senantisa menyetai kita dan memberikan segala yang terbaik untuk
kita.Yogyakarta, Desember 2007 Penulis Cicilia Wulan Cahyaningsih
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL ……………………………………….................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………….......... iii
MOTTO ...................................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vABSTRAK ................................................................................................. vi
ABSTRACT ............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………......... xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………. xiv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1 B. Batasan Masalah .......................................................... 5 C. Rumusan Masalah ....................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ……………………………………. 5 E. Manfaat Penelitian …………………………………... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 8 A. Pengertian Persepsi ...................................................... 8 B. Guru ............................................................................. 11 xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ....................... 15
D. Tingkat Pendidikan .................................................... 24
E. Status Kepegawaian .................................................... 28 F. Lama Menjalani Profesi Guru ....................................
29 G. Kerangka Berfikir .......................................................
31 BAB III METODE PENELITIAN .................................................
36 A. Jenis Penelitian ............................................................ 36
B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................... 36
C. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................... 36
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ..................... 37
E. Populasi dan Sampel……..…………………………... 42
F. Teknik Pengumpulan Data ………………………….. 45
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ………………… 44
H. Teknik Analisis Data……………………………….... 47
1. Uji Prasyarat Analisis ………………………….... 47
a. Uji Normalitas ................................................. 47
b. Uji Homogenitas .............................................. 48
2. Pengujian Hipotesis ……………………………... 50
BAB IV GAMBARAN UMUM YAYASAN…………………….. 68
A. Sejarah Berdirinya Yayasan BOPKRI…. ………….... 68 B. Visi dan Misi Yayasan BOPKRI ……………............. 69BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ……………………... 71
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Deskripsi Data ………………………………………71 1. Deskripsi Responden Penelitian ...........................
72 a. Tingkat pendidikan guru ..................................
72 b. Status kepegawaian ..........................................
73
c. Lama menjalani profesi guru ............................ 73
2. Persepsi Guru Ditinjau Terhadap........................... 76 B. Analisis Data ………………………………………..
78 1. Uji Prasyarat Analisis …….……………………..
78 a. Uji Normalitas ..................................................
78 b. Uji Homogenitas ..............................................
80 2. Pengujian Hipotesis ……………………………..
85 C. Pembahasan …………………………………………. 93
BAB VI PENUTUP ……………………………………………… 104
A. Kesimpulan …………………………………………. 104 B. Keterbatasan Penelitian …………………………….. 104 C. Saran ………………………………………………... 105DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 108
LAMPIRAN-LAMPIRAN xiiiPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SD/ MI ………………….……………..
22 Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SMP/ MTs …………………………….. 22 Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas X………...…………..
23 Tabel 2.4 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPA ……..
24 Tabel 2.5 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPS ……..
24 Tabel 2.6 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII Bahasa…..
25 Tabel 3.1 Operaionalisasi Variabel Persepsi Terhadap KTSP …….…..
40 Tabel 3.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert …………………...….…..
43 Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Validitas ……………………...………….. 47
Tabel 3.4 Uji Bartlett …………………………………………………... 50Tabel 3.5 Daftar Kontingensi B x K Untuk Hasil Pengamatan Terdiri Atas Dua Faktor ……....….. 52Tabel 3.6 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan (Frekuensi Sesungguhnya) ……….. 54Tabel 3.7 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan …………………………………….. 55Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 58xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.9 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian (Frekuensi Sesungguhnya) …...….. 59Tabel 3.10 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………...…………………….. 60Tabel 3.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 62Tabel 3.12 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru(Frekuensi Sesungguhnya) ……………………………….….. 63
Tabel 3.13 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru ………………………….. 65Tabel 3.14 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 67Tabel 4.1 Daftar Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur Cabang Yogyakarta …………………………………………………... 71Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian ………………………………. 73Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan …………. 74Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Status Kepegawaian …...……. 75Tabel 5.4 Deskripsi Responden Menurut Lama Menjalani Profesi Guru . 76Tabel 5.5 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 77Tabel 5.6 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ……………………………. 77xv
xvi
Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………………………. 78Tabel 5.8 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru …………………. 79Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Tingkat Pendidikan) ……………..………………... 81Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Status Kepegawaian) ……………….……………... 81Tabel 5.11 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) ……………..……... 81Tabel 5.12 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Tingkat Pendidikan) ………………...……………... 83Tabel 5.13 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Status Kepegawaian) ……………….……………... 84Tabel 5.14 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) ………….………... 86Tabel 5.15Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan …………………...……….. 88
Tabel 5.16 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan …………………………………….. 89Tabel 5.17 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSPPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………………......….. 91
Tabel 5.18 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………...…………………….. 91Tabel 5.19 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru …………….….. 93Tabel 5.20 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru ………………………….. 94xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
Lampiran I Kategori Kecenderungan Variabel …………………....... 110
Lampiran II Kuesioner Pene litian……………………………………. 114
Lampiran III Data Validitas dan Reliabilitas …………………………. 122
Lampiram IV Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………… 129
Lampiran V Data Induk Penelitian …………………………………... 132
Lampiran VI Distribusi Frekuensi (Mean, Median, Modus) …………. 153
Lampiran VII Uji Normalitas dan Homogenitas ……………………..... 155
Lampiran VIII Tabel r danχ
2 …………………………………………... 183
Lampiran IX Surat Ijin Penelitian …………………………………….. 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bidang pembangunan yang penting
suatu bangsa. Melalui bidang pendidikan, sumber daya manusia disiapkan dapat mengikuti perkembangan berbagai bidang kehidupan yang pesat.
Mengingat kebijakan-kebijakan pendidikan sering menimbulkan kontroversi seyogyanya pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan-kebijakan pendidikan yang berlaku saat ini. Salah satu kebijakan tersebut adalah pembaharuan kurikulum. Hal ini penting oleh sebab kurikulum pendidikan di Indonesia terus mengalami pembaharuan.
Kurikulum telah mengalami tujuh kali pergantian. Kurikulum yang pertama adalah kurikulum 1947 yang menggunakan istilah Rencana Pelajaran 1947. Kemudian setelah adanya Undang-Undang Pokok Pendidikan 1950, Rencana Pelajaran yang digunakan adalah Rencana Pelajaran 1950. Namun setelah itu, Rencana Pelajaran 1950 tidak dipakai lagi dan diganti dengan Kurikulum 1968. Kurikulum 1968 hanya berjalan tujuh tahun dan setelah itu diganti dengan Kurikulum 1975. Kemudian kurikulum 1975 disempurnakan menjadi Kurikulum 1994 dan pada tahun 1999 kurikulum ini mengalami penyempurnaan lagi dengan diterbitkannya Suplemen GBPP yang digunakan mulai tahun pelajaran 1999/2000. Pada tahun 2002, pemerintah menyusun kurikulum baru dengan istilah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Kurikulum 2004. Setelah empat tahun KBK diujicobakan dan dirasakan
kurang berhasil di berbagai sekolah, maka KBK diganti dengan kurikulum
yang lebih baru yang lebih menekankan pada standar isi dan kompetensi
(www.kompas.com, 27 Februari 2006). Kurikulum baru yang menggantikan
KBK adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Dalam KTSP ini, pemerintah memberikan wewenang kepada guru dan
sekolah untuk menyusun kurikulum sendiri dan melaksanakannya di sekolah
masing- masing. Penyusunan KTSP itu sendiri terdiri dari tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan dan silabus (Sarkim, 2006:2). Namun
demikian penyusunan kurikulum tersebut harus berdasarkan pada standar isi
dan standar kompetensi yang dikukuhkan oleh peraturan menteri (Sarkim,
2006:1).KTSP yang diberlakukan mulai akhir Februari 2006 lalu memberikan
keleluasaan bagi guru dan sekolah dalam melaksanakan suatu sistem
pembelajaran. Karenanya, keberhasilan KTSP ini sangat tergantung pada guru
karena guru adalah penyusunan dan pelaksaan KTSP. Guru dituntut untuk
mempersiapkan dan mengeluarkan seluruh potensi dirinya dalam
mengembangkan kurikulum dan memberikan bekal pendidikan yang cukup
bagi peserta didik agar dapat meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. Mengingat kehadiran kurikulum relatif
baru, sangat mungkin terjadi persepsi antar guru di lapangan sangat beragam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Hal ini disebabkan guru memiliki latar belakang yang berbeda diantaranya: tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan masa kerjanya.
Guru di sekolah memiliki pendidikan formal yang berbeda-beda.
Perbedaan tingkat pendidikan formal tersebut menyebabkan guru memiliki
wawasan yang berbeda yang menyebabkan mereka mempunyai persepsi yang
berbeda-beda pula. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang guru, maka
akan semakin luas pengetahuan, wawasan, serta tentunya memiliki keahlian
dan kemampuan yang cukup di bidang penyusunan kurikulum. Karenanya
pada guru yang memiliki tingkat pendidikan tinggi diduga akan lebih positif
dibandingkan guru dengan tingkat pendidikan lebih rendah Cara pandang guru yang berbeda-beda terhadap KTSP diduga juga akanberbeda pada guru dengan dengan status kepegawaian yang berbeda. Guru
honorer yang mengajar di sekolah yayasan mungkin akan lebih mudah
menerima pergantian kurikulum dan lebih antusias dalam menyikapi KTSP.
Hal ini disebabkan karena guru honorer ingin menunjukkan etos kerja dan
mentalitas kerja mereka dengan tujuan agar yayasan melihat kemampuan dan
prestasi yang dimilikinya sehingga dapat diangkat menjadi guru tetap yayasan.
Sedangkan guru swasta yang telah menjadi guru tetap yayasan mungkin akan
lebih sulit dalam menerima pergantian kurikulum karena mereka sudah
terbiasa dengan penggunaan kurikulum lama. Penggunaan kurikulum lama
lebih mudah karena sudah lama digunakan dan diterapkan di sekolah
sedangkan untuk penggunaan kurikulum baru guru harus menyusun kurikulum
baru dan mengganti kurikulum lama dengan kurikulum baru. Sedangkan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berstatus PNS yang bekerja di sekolah diduga akan lebih sulit menerima
pergantian kurikulum dan kurang antusias dalam menyikapi KTSP. Guru
negeri diduga akan kurang optimal dalam menyusun dan melaksanakan KTSP
mengingat status yang dimiliki sudah jelas sebagai pengajar yang dibiayai
negara.Persepsi guru yang berbeda terhadap KTSP juga dapat dilihat dari lama
lamanya seorang guru menjalani profesinya. Lamanya menjalani profesi guru
menyebabkan guru- guru memiliki kualitas yang berbeda-beda dalam segala
hal. Seorang guru yang sudah lama mengajar akan memiliki kualitas yang
berbeda dengan guru yang baru. Misalnya saja guru yang telah 5 tahun
mengajar tentu akan memiliki cara mengajar dan pengalaman yang berbeda
dibandingkan dengan guru yang baru 2 tahun mengajar atau bahkan guru yang
telah 30 tahun mengajar. Guru yang telah lama menjalani profesi sebagai guru
mungkin akan lebih sulit menerima pergantian kurikulum dibandingkan
dengan guru yang tergolong masih baru dalam dunia pendidikan.Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT
PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN DAN LAMA MENJALANI
PROFESI GURU”. Penelitian dilaksanakan pada guru- guru di sekolah-
sekolah yang berada dalam naungan Yayasan BOPKRI di Yogyakarta.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 B. Batasan Masalah
Banyak variabel yang berhubungan dengan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Penelitian ini akan memfokuskan pada variabel tingkat pendidikan guru, status kepegawaian guru, dan lama guru tersebut menjalani profesi guru. Sedangkan faktor-faktor dalam KTSP mencakup 6 komponen yaitu visi dan misi, tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kalender pendidikan, silabus, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru?
2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru?
3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru? D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan bermanfaat, bagi pihak-pihak berikut:
1. Bagi Pemerintah Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan dan evaluasi mengenai kebijakan pemerintah akan kurikulum KTSP serta sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah- langkah yang
harus diambil dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan nasional.
2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu guru untuk menyusun kurikulum sekolah sesuai yang diinginkan pemerintah dan dapat menjadi masukan dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah berkaitan dengan kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Bagi Universitas Dapat memberi tambahan literatur mengenai penelitian yang berkaitan dengan dunia keguruan terutama dalam hal kurikulum, serta menambah jumlah referensi penelitian yang ada di perpustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Persepsi Persepsi pada dasarnya adalah suatu proses penelaahan dan pemahaman
seseorang akan suatu informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi, persepsi merupakan langkah berikutnya dari suatu proses penginderaan (Thoha, 2000:146). Dengan kata lain, persepsi dapat menambah dan mengurangi kejadian yang sesungguhnya diinderakan oleh seseorang.
Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowditch dalam Thoha (2000:145), cara kebiasaan yang dapat dipergunakan untuk mengenal penginderaan adalah:
1. Aspek penginderaan yang memiliki kesamaan antara satu orang dengan yang lain disebut kenyataan. Misalkan ada suatu kejadian yang disaksikan oleh orang banyak, maka itu disebut sebagai kenyataan dari kejadian itu. Akan tetapi setiap orang dimungkinkan akan memiliki persepsi yang berbeda akan penyebab kejadian itu.
2. Penginderaan tersusun dalam cara yang unik bagi kita. Setiap orang memiliki kekhasan masing- masing, entah dari segi biologis, masa lalu, pengalaman, nilai- nilai dan sebagainya.
Dalam persepsi, yang menjadi intinya adalah bahwa persepsi merupakan sebuah penafsiran akan suatu situasi, jadi bukan merupakan pelabelan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
benar terhadap suatu situasi. Persepsi memiliki subproses sebagai berikut
(Thoha, 2000:146):1. Stimulus Pada tahap ini, individu memperoleh rangsangan dari suatu sumber.
Rangsangan ini mungkin ditangkap oleh penginderaan individu tersebut.
2. Registrasi Pada tahap ini, seseorang akan terpengaruh atas apa yang diinderakannya.
Pada tahap registrasi, seseorang akan menerima informasi yang diinderakannya, kemudian mendata dan mendaftar semua informasi tersebut.
3. Interpretasi Interpretasi merupakan penyebab utama dari perbedaan persepsi antar individu. Interpretasi dipengaruhi oleh cara pendalaman (learning), motivasi, dan kepribadian seseorang. Interpretasi merupakan subproses dari persepsi yang sangat penting.
4. Umpan balik (feedback) Pembentukan persepsi seseorang yang diakibatkan dari adanya suatu
ekspresi atau kejadian atas apa yang telah dilakukan individu tersebut.
Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang.
Menurut Pareek (1984) dalam Desy Arisandy (http://www.journal-
psyche.com), ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya
perbedaan persepsi yaitu:1. Perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita.
2. Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.
3. Kesediaan Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu.
4. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang.
Menurut Thoha (1983:147) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang adalah:
1. Psikologi Keadaan psikologi setiap individu akan mempengaruhi persepsi individu tersebut.
2. Famili Pengaruh yang paling besar terhadap sesorang adalah keluarganya, mengingat keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk karakter setiap individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Kebudayaan Kebudayaan yang berlaku di tempat seorang individu tinggal akan membentuk dan mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini.
B. Guru
1. Pengertian Guru Ujung tombak dalam dunia pendidikan tidak lain adalah seorang guru. Guru menjadi inspirator, fasilitator, dan pendidik dalam proses belajar-mengajar. Peran guru menjadi teramat penting dan profesi guru menuntut profesionalitas serta penguasaan keahlian. Dengan berdasar teori McCleland, Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) menuliskan bahwa saat guru tampil di depan kelas, ia akan menjadi sosok yang menarik sehingga ia bisa menebarkan virus nAch (Needs for
) atau motivasi berprestasi.
Achievement Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:337), guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya mengajar.
Sedang menurut Muhibbin Syah (2000:256), guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, dalam arti mengembangkan ranah cipta, rasa, dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal mendidik. Agar memperoleh mutu dan standar yang sesuai dengan tuntutan jaman, setiap bidang pekerjaan dan insan yang bekerja di dalamnya haruslah profesional dan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 Menurut Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006),
sejalan dengan pendapat Houle, ciri-ciri pekerjaan yang profesional, yaitu
meliputi:a. Harus memiliki landasan yang kuat
b. Harus berdasarkan atas kompetensi individual
c. Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi
d. Ada kerjasama dan kompetensi yang sehat antar sejawat
e. Adanya kesadaran profesional yang tinggi
f. Memiliki prinsip-prinsip etik
g. Memiliki sistem sanksi profesi
h. Adanya militansi individual i. Memiliki organisasi profesi Dengan merujuk pada hal diatas, guru yang profesional dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas akan melaksanakannya secara efektif.
Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Suyanto
(http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) yang sejalan dengan pendapat
Gary A. Davis dan Margareth A. Thomas, terdapat empat ciri guru yang
efektif, yaitu: a. Memiliki kemampuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas
b. Memiliki kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen
pembelajaranc. Memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik
(feedback) dan penguatan (reinforcement)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 d. Memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri Karena guru merupakan seorang fasilitator dan ujung tombak dalam dunia pendidikan, maka profesionalitas dan efektifitas wajib dimiliki oleh setiap guru.
2. Hak dan Kewajiban Guru Dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nawawi, 1994:68), guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh:
a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas
d. perlindunagn hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual e. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
Dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nawawi, 1994:68), guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk: a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.
b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Peranan Guru Menurut Gagne (Muhibbin Syah, 2000:250), peranan guru adalah sebagai berikut:
a. Guru sebagai designer of instruction (perancang pengajaran) Guru diminta untuk mampu dan siap merancang kegiatan belajar mengajar yang berhasilguna dan berdayaguna.
b. Guru sebagai manager of instruction (pengelola pengajaran) Guru diminta untuk memiliki kemampuan dalam mengelola (menyelanggarakan dan menge ndalikan) seluruh tahapan proses belajar mengajar.
c. Guru sebagai evaluator of student learning (penilai prestasi belajar siswa) Guru diminta untuk senantiasa mengikuti perkembangan taraf kemajuan prestasi belajar atau kinerja akademik siswa dalam setiap kurun waktu pembelajaran.
4. Kode Etik Guru Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru yang berisi sebagai berikut ( Samana,1994:117):
a. Guru berbakti membimbing peserrta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.