HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

  

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN

PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus Pada Siswa Kelas III SMA Santa Maria I, Cirebon

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

Gregorius Satya Agung P.

  

NIM : 021334109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

Sekecil luka apapun yang ada pd t ubuh, walaupun

bagaimana pengobat annya, luka it u t et ap akan ada

bekasnya....

Sekecil kenangan apapun yang ada pd hidupku,

walaupun kenangan it u pahit at au manis, t et ap

saja akan selalu t eringat olehku...

  Mencari musuh lebih mudah dari pada mencari seorang sahabat...

  Adalah baik menj adi orang penting, tetapi lebih penting menj adi orang baik Se k r i p si i n i k u p e r se m b a h k a n B a g i y a n g m e m b u t u h k a n

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Gregorius Satya Agung P.

  Nomor Mahasiswa : 021334109

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada Siswa Kelas III SMA Santa Maria I, Cirebon

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan roya lti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 5 Pebruari 2009 Yang menyatakan (Gregorius Satya Agung P.)

  

ABSTRAK

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA

Studi Kasus Pada Siswa Kelas III SMA Santa Maria I CIREBON

Gregorius Satya Agung P

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan lingkungan

belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa, (2) hubungan lingkungan

belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa, (3) hubungan lingkungan

belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa, (4) hubungan

lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah,

lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMA Santa maria I, Cirebon pada bulan

Desember 2007 sampai dengan bulan Maret 2008. Populasi dalam penelitian ini

sebanyak 122 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner

dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment dan

korelasi linier ganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan yang positif dan

signifikan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar

siswa (t hitung = 4,914 > t tabel = 1,657), (2) ada hubungan yang positif dan signifikan

antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa (t hitung = 1,802 >

t tabel = 1,657), (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan

belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa (t = 2,002 > t = 1,657),

hitung tabel

dan (4) ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di

keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat secara

bersama-sama dengan prestasi belajar siswa (F hitung = 23,676 > F tabel = 2,681).

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENT’S LEARNING

ENVIRONMENT AND STUDENT’S ACHIEVEMENT

  

A Case Study on the Third Class of Senior High School Students of I Saint Marry

Senior High School CIREBON

Gregorius Satya Agung P

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2008

The purpose of this research was to know: (1) the relationship between student’s family learning environment and student’s achievement. (2) the relationship between student’s school learning environment and student’s achievement. (3) the relationship between student’s stud ying environment in society and student’s achievement. (4) the relationship between student’s learning environment in family and student’s achievement; the relationship between student’s learning environment in family, school, society and student’s achievement.

  The research was conducted in I Saint Marry Senior High School, Cirebon from December 2007 until March 2008. Population in this research was 122 students. The techniques of collecting data were questionnaire and documentation. The data analysis technique s were product moment correlation and double linear correlation.

  The result of the research shows that: (1) the relationship between student ’s learning environment in family and student’s achievement was

positive and significant (t count = 4,914 > t table = 1,657); (2) the relationship

between student’s learning environment in school and student’s achievement

was positive and significant (t count = 1,802 > t table = 1,657); (3) the relationship

between student’s learning environment in society and student’s achievement

was positive and significant (t count = 2,002 > t table = 1,657); (4) the relationship

between student’s learning environment in family, school, society and

student’s achievement was positive and significant (t = 23,676 > t =

count table 2,681).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah Bapa Putera dan Roh Kudus di Surga atas

segala berkat-Nya sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

yang berjudul Hubungan Lingkungan Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar

Siswa.

  Dalam Penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,

semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi

ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakartra.

  

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

4. Bapak Drs. L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

menyediakan waktunya, memberikan saran, masukan, maupun revisi-revisi serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai.

  

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. dan Ibu B. Indah Nugraheni,

S.Pd., SIP. Selaku dosen penguji. Terimakasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.

  

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para

staf karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan

  

7. Bapak Drs. Ign Sudjatno dan Ibu A. Retno Supihastuti yang tercinta, yang

tidak pernah lelah memberikan do’a, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu menyertai Bapak dan Ibu tercinta.

  

8. Bapak JB. Karyanto selaku Kepala Sekolah SMA Santa Maria I, Cirebon yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

  Terima kasih banyak atas ijin dan bantuannya.

  

9. Untuk pacarku tersayang Cicilia Era Kumala. Terima kasih telah membantu

saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  

10. SangkurianG Crew : Taryono, Arie, Beni “bendot”, Yudha, Eka, Diar,

Sardjoe, Sigit, Anry, Heru “Compos”, Alan, Dwi “duwek”, Wawan, Cipi, Remond, Andre, Joko “suthur”, thank’s guys atas kebersamaannya, walaupun sekarang tinggal kenangan...wis podo mulyo, trs lali karo aku…Satya wis lulus ki…?!?!?!

  

11. Komunitas Mapasadha, Parengket, Bengkel Sastra, Dharmo Community,

Senthong, KSR, COMPACK’07 dan UKM-UKM lain yang tak dapat disebutkan satu persatu….Thank’s all..karena kalian aku jadi tambah dewasa, dan mengerti arti persaudaraan….

  

12. Anak-anak kos Wulung 39 (Andi Ekonomi, Ember, Bedu) ,kos Wuluh

(Duwung, Imam, Wika, Eka, Dwi, Gembus, Thomas, Krisna ”Ambho”), kos Holic ( Sapi, Si Mbek, Pak ’Ndut, Domex, Blacky, Sadewo, Cindil, Ompong, Kethek, Kelik, Slamet, Bagor, Monyong) demi persahabatan…kalian paling

  13. Teman-teman satu angkatan PAK’02 khususnya kelas C. Kapan Reuni ????

  

14. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada

penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

  Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukkan sangat

diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Yogyakarta , 2 Desember 2008 Gregorius Satya Agung P.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v ABSTRAK ...................................................................................................... vi ABSTRACT.................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... x DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN. ................................................................................. xii

  BAB I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………….. 1 B. Batasan Masalah …………………………………………… 3 D. Rumusan Masalah …………………………………………. 4 E. Tujuan Penelitian …………………………………………... 4 F. Manfaat Penelitian …………………………………………. 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Belajar .. .................................................................... 6

  1. Lingkungan Keluarga.............................................................. 6

  3. Lingkungan Masyarakat ......................................................... 10

  B. Prestasi Belajar Siswa .................................................................... 13

  1. Belajar....................................................................................... 13

  2. Prestasi Belajar ........................................................................ 15

  3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................ 15

  C. Kerangka Berfikir.......................................................................... 16

  1. Hubungan lingkungan keluarga dengan prestasi belajar... 16

  2. Hubungan lingkungan sekolah dengan prestasi belaja r ..... 17

  3. Hubungan lingkungan masyarakat dengan prestasi belajar 18 D. Hipotesis Penelitian........................................................................ 19

  

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 20

A. Jenis Penelitian............................................................................... 20 B. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................... 20 C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 20 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ...................... 21 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ..................................... 22 F. Pengumpulan Data......................................................................... 26 G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.......................... 27 H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 31 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Sekolah …………………………………….. 37

B. Visi dan Misi ……………………………………............................ 38

C. Sumber Daya Manusia……………………………………............ 39 D. Siswa SMA Santa Maria I……………………………………….. 40

  

F. Fasilitas…………………………………………………………..... 41

  

G. Sarana dan Prasarana Fasilitas Sekolah……………………….. 42

  

H. Usaha-Usaha Penempatan Lulusan…………………………….. 43

  

I. Kurikulum…………………………………………………………. 44

J. Struktur Organisasi……………………………………………….. 45

   BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ………………………………………………. 46

B. Analisis Data ………………......................................................... 50

D. Pengujian Hipotesis………………………………………………. 52

D. Pembahasan …………………………………………………….. 58 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 66 B. Keterbatasan ……………………………………………………… 67 C. Saran ……………………………………………………………… 67 DAFTAR PUSTAKA ....…………………………………………………...... 69 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  31 Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan SMA Santa Maria I Cirebon .....

  50 Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ................................................

  49 Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas .......................................................

  48 Tabel 5.4 Prestasi Belajar Siswa .................................................................

  47 Tabel 5.3 Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat ................................

  46 Tabel 5.2 Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah .......................................

  40 Tabel 5.1 Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga ....................................

  39 Tabel 4.2 Jumlah siswa SMA Santa Maria I Cirebon...............................

  30 Tabel 3.10 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ........

Tabel 3.1 Operasional Variabel Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga

  29 Tabel 3.9 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat

  29 Tabel 3.8 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah .....

  26 Tabel 3.7 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga ..

  24 Tabel 3.5 Operasional Variabel Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat 25 Tabel 3.6 Skor Item Variabel Lingkungan Belajar di Masyarakat .........

  24 Tabel 3.4 Skor Item Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah ................

  23 Tabel 3.3 Operasional Variabel Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah..

  22 Tabel 3.2 Skor Item Variabel Lingkungan Belajar di Keluarga .............

  51

  

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Struktur Organisasi.....................................................................

  55

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner ...........................................................................

  71 Lampiran II Validitas dan Reliabilitas .................................................

  77 Lampiran III Data Induk .........................................................................

  80 Lampiran IV Linieritas dan Normalitas ................................................

  95 Lampiran V Daftar Distribusi Frekuensi dan PAP II .........................

  99 Lampiran VI Regresi Berganda .............................................................. 118

Lampiran VII Tabel-Tabel ....................................................................... 120

Lampiran VIII Surat Keterangan Penelitian ........................................... 123

Lampiran IX Perhitungan Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif 125

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada

  orang yang belum dewasa, supaya dia mencapai kedewasaan. Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa pendampingan anak didik untuk belajar hal- hal yang positif, sehingga dapat mengalami perkembangan. Perkembangan peserta didik dalam belajar pada umumnya diukur berdasarkan capaian prestasi belajar.

  Banyak hal yang berhubungan dengan capaian prestasi belajar anak didik antara lain peranan orang tua dalam menanamkan nilai disiplin, kemandirian, perhatian orang tua, pemenuhan gizi yang baik, peranan guru dalam memotivasi belajar siswa, menjaga kedisiplinan siswa, pengaruh lingkungan baik teman sebaya pada umumnya, sikap disiplin dalam membagi

waktu, dukungan semangat belajar dari teman-teman sekitar dan sebagainya.

  Secara umum kemampuan siswa dalam mencapai prestasi belajar berhubungan dengan faktor- faktor tersebut yang berasal dari luar maupun berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa misalnya lingkungan sosial dalam belajar, situasi kondisi keluarga, pergaulan.

  Sementara, faktor yang berasal dari diri siswa misalnya tingkat intelegensi siswa, kemandirian siswa, kedisiplinan siswa, bakat siswa dan lain- lain.

  2 Faktor lingkungan memang memegang peranan penting dalam

kehidupan siswa. Siswa akan berinteraksi dan berhubungan dengan

lingkungannya. Sikap maupun aktivitas siswa dalam belajar berhubungan

dengan lingkungan belajar seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan masyarakat. Interaksi siswa dengan lingkungannya akan

membentuk dalam belajar dan selanjutnya berdampak pada prestasi belajar

siswa.

  Ruang lingkup lingkungan belajar siswa secara umum adalah

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

  

Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar dengan

kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih baik

diband ingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan keluarga yang

kurang baik. Banyak faktor yang berasal dari keluarga yang sangat

mempengaruhi usaha pencapaian prestasi belajar seperti cara mendidik orang

tua, suasana dalam keluarga, keadaan sosial ekonomi orang tua, dan

pengertian orang tua atau perhatian orang tua terhadap perkembangan belajar

anaknya. Faktor-faktor ini secara langsung maupun tidak langsung akan

berpengaruh terhadap kondisi siswa dan motivasi diri siswa dalam belajar.

  Lingkungan belajar di sekolah akan berpengaruh pada proses belajar

siswa. Lingkungan belajar di sekolah meliputi lingkungan sekitar sekolah,

keadaan sekolah, fasilitas- fasilitas yang dapat terlihat dalam proses belajar,

peranan guru, hubungan guru dengan siswa, hubungan antar siswa dan lain-

  3 mencapai prestasi belajar siswa, karena prestasi belajar siswa akan dinilai dan diukur oleh pihak sekolah.

  Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana siswa menjalin hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain. Siswa yang berasal dari lingkungan masyarakat yang baik diduga kuat juga akan mempengaruhi prestasi belajar yang baik pula. Sedangkan siswa yang berasal dari lingkungan masyarakat yang kurang baik yaitu lingkungan dimana siswa tidak bisa menjalin hubungan atau tidak bisa berinteraksi dengan anggota masyarakat lain karena di lingkungan masyarakat banyak terdapat anak-anak pengangguran yang dapat berdampak buruk bagi siswa dalam aktivitas belajar siswa. Dalam kondisi masyarakat yang demikian jika anak tidak berhati- hati dalam pergaulannya anak dapat melupakan tugas sebagai pelajar.

  Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Lingkungan Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa” Penelitian ini merupakan studi kasus pada SMA Santa Maria I Cirebon.

B. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini memusatkan pada faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA Santa Maria I Cirebon. Faktor tersebut antara lain lingkungan belajar yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat.

  4 C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi siswa kelas III SMA Santa Maria I Cirebon?

  2. Apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi siswa kelas III SMA Santa Maria I Cirebon?

  3. Apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi siswa kelas III SMA Santa Maria I Cirebon?

  4. Apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi siswa kelas III SMA Santa Maria I Cirebon?

  D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa.

  2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa.

  3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.

  5

  4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk menentukan kebijakan dalam memberi bimbingan pada siswa yang mengalami persoalan dalam belajar.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian berikutnya yang berhubungan dengan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

  3. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan masukan kepada guru untuk lebih menyempurnakan kegiatan belajar mengajar dengan mengingat pentingnya lingkungan belajar siswa dalam pencapaian prestasi belajar yang maksimal.

  4. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi siswa sehingga tujuan siswa dalam pencapaian prestasi belajar yang baik dapat tercapai. Selain itu siswa diharapkan menjadi terdorong untuk memanfaatkan fasilitas- fasilitas yang disediakan sekolah untuk menunjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Belajar Lingkungan belajar yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

  meliputi:

1. Lingkungan Keluarga Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh beberapa faktor.

  Lingkungan sosial banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Lingkungan yang dimaksud adalah orang tua (keluarga), (Muhibbin Syah,1995:138). Sedangkan menurut Roestiyah (1982:159), faktor- faktor dari keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu:

  a. Cara Mendidik Orang tua yang dalam mendidik cenderung memanjakan anak akan menjadi anak yang kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi berbagai tantangan. Juga orang tua dalam mendidik anak secara keras, anak cenderung akan menjadi seorang yang penakut.

  b. Suasana Keluarga Hubungan antar keluarga yang kurang intim/dinamis, menimbulkan suasana kaku, tegang didalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Susana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang akan dapat memberikan motivasi yang mendalam pada anak.

  c. Pengertian dari Orang Tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Bila anak sedang belajar hendaknya jangan diganggu dengan tugas–tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendukungnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak disekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.

  7 d. Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang membutuhkan biaya yang mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala menjadi penghambat anak dalam belajar, namun bila keadaan memungkinkan cukupkanlah sarana yang diperlukan anak, sehingga mereka dapat belajar dengan senang.

  e. Latar Belakang Kebudayaan Pendidikan Tingkat pendidikan dan kebiasaan anggota keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Anak sedini mungkin perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

  Menurut Winkel (1989:109) keadaan ekonomis menunjuk pada

taraf kemampuan finansial keluarga. Keadaan ekonomi menunjukkan

tentang seberapa jauh keluarga membekali siswa dengan perlengkapan

material untuk belajar. Sementara keadaan sosial-kultur menunjuk pada

taraf kebudayaan ya ng dimiliki keluarga. Sebenarnya, yang terpenting

bukanlah keadaan sosial ekonomi keluarga melainkan kondisi intern pada

siswa yang timbul sebagai akibat dari keadaan itu. Tetapi, akibat itu tidak

harus timbul secara otomatis atau dengan sendirinya, sikap siswa sendiri

kerap kali memnentukan apakah kondisi intern akan menguntungkan

belajar atau menghambatnya. Dari uraian tentang lingkungan belajar

dalam keluarga di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari keluarga dan

bagaimana sikap anak menanggapi lingkungannya dapat menentukan

berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar anak dapat

berhasil dalam pendidikannya, maka harus diperhatikan segala sesuatu

yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.

  8

  2. Lingkungan Sekolah Dengan belajar manusia akan berkembang. Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar mengajar dalam kehidupan anak didik, masyarakat atau pemerintah telah mendirikan suatu institut yang mendampingi anak dalam belajarnya dan menyalurkan pengalaman- pengalaman belajar yang sedimikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang diharapkan. Institut ini disebut sekolah (W.S.Winkel, 1989:9).

  Sekolah merupakan tempat anak didik belajar dan mengembangkan diri. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang benar- benar dapat mendukung anak untuk belajar. Menurut Roestiyah (1982:159-61), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang datang dari sekolah yaitu:

  a. Interaksi Guru dan Murid Guru yang kurang berinteraksi dengan para murid secara dekat, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa akan merasa jauh dari guru, maka segan untuk berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

  b. Cara Penyajian Guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Tetapi jika guru yang progresif dengan berani menggunakan metode-metode baru akan dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan mampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

  c. Hubungan Antar Murid Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Hubungan dalam kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing- masing individu tidak tampak. Suasana kelas semacam ini tentu tidak diharapkan. Guru harus mampu membina jiwa/hubungan kelas, agar dapat hidup gotong royong, saling

  9 d. Standar Pelajaran diatas Ukuran Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran diatas ukuran standar. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajarannya, guru semacam itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam penyampaian materi haruslah sesuai dengan kemampuan siswa masing- masing.

  e. Media Pendidikan Saat ini banyak sekali jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam memiliki media dilihat dari jumlah dan kualitasnya.

  f. Kurikulum Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar-mengajar yang mementingkan kebutuhan siswa. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.

  g. Keadaan Gedung Keadaan dan jumlah gedung sekolah idealnya sesuai dengan jumlah

siswa agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan nyaman.

  h. Waktu Sekolah Akibat meningkatnya jumlah anak yang masuk sekolah dan penambahan gedung yang belum seimbang, banyak siswa yang terpaksa masuk sekolah di sore hari. Hal mana kurang dipertanggung jawabkan, anak seharusnya dapat istirahat, tetapi terpaksa untuk masuk sekolah. Mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk, loyo dan sebagainya. Sebaiknya anak belajar di pagi hari, dimana pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik. i. Pelaksanaan Disiplin Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan proses belajar kurang disiplin, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab, karena tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Untuk itu proses belajar perlu disiplin, guna mengembangkan motivasi belajar yang kuat. j. Metode Belajar Banyak siswa yang melaksanakan cara belajar yang salah. Untuk itu perlu pembinaan dari guru. Guru dapat mengambil metode pengajaran yang tepat dalam mengajar agar bisa efektif dan memperoleh hasil yang tepat.

  10 k. Tugas Rumah Waktu belajar adalah di sekolah, waktu dirumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lain untuk kegiatan lain.

  Proses belajar mengajar di sekolah juga tidak lepas dari cukup tidaknya alat-alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang cukup memiliki peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar yang kemudian ditambah dengan cara mengajar yang baik oleh guru-gurunya, kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu akan mempermudahkan dan mempercepat belajar anak (Ngalim Purwanto, 1990:104).

  Hal lain yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah lingkungan kelas yang dimana hubungan antara teman-teman tercipta secara harmonis dan dapat mendukung proses belajar para siswa. Selain itu dalam lingkungan kelas harus mampu memenuhi persyaratan kelas yang ideal seperti: kebersihan, ruangan yang luas dan nyaman, penerangan yang cukup dan lain- lain.

  3. Lingkungan Masyarakat Siswa hidup di masyarakat. Hal ini berarti siswa adalah bagian dari warga masyarakat. Oleh karena itu siswa menjalin hubungan dengan anggota masyarakat lainnya. Hubungan tersebut terjadi dengan teman sebaya, dengan orang yang lebih tua maupun yang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162), anak perlu bergaul denga n anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai

  11

tidak baik mudah menular pada orang lain, maka perlu dikontrol dengan

siapa mereka bergaul.

  Komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dapat memberi

pengaruh yang baik atau yang buruk bagi siswa. Pergaulan yang salah

dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawabnya sendiri sebagai

seorang pelajar. Muhibbin Syah (1995:44) mengatakan bahwa kondisi

sebuah kelompok masyarakat yang berdomisili dikawasan kumuh dengan

kemampuan ekonomi dibawah garis rata-rata dan tanpa fasilitas umum

seperti lapangan olahraga telah terbukti menjadi lahan yang subur bagi

pertumbuhan anak-anak nakal. Dengan kondisi masyarakat yang demikian

akan berpeluang untuk mempengaruhi sikap anak. Anak akan terseret pada

kegiatan yang negatif yang dapat merusak dirinya.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa yang

berpengaruh terhadap prestasi siswa menurut (Roestiyah, 1982:159-162)

adalah sebagai berikut:

  a. Mass Media Banyak bacaan berupa buku-buku, novel, majalah yang kurang dipertanggungjawabkan secara pendidikan kadang-kadang membuat anak asyik membaca buku bukan buku pelajaran sehingga anak akan lupa tugas belajarnya. Selain itu semakin maraknya perkembangan teknologi yang semakin modern seperti televisi, radio, internet yang kurang menguntungkan dalam dunia pendidikan membuat anak berkurang dalam belajar.

  b. Teman bergaul Anak memang perlu bergaul dengan anak yang lain di lingkungan masyarakat sekitar untuk mengembangkan sosialisasinya tetapi dalam pergaulannya perlu di jaga supaya dalam pergaulan dengan temannya dapat membatasi dan mengontrol dengan siapa mereka bergaul sehingga tidak mengganggu kegiatan lain.

  12 c. Kegiatan lain Disamping belajar dirumah anak mempunyai kegiatan-kegiatan di luar sekolah seperti olah raga, bermain drama, kumpul bersama teman-teman dan sebagainya. Hal itu perlu diawasi dan dibatasi agar jangan sampai anak melupakan kewajiban untuk belajar.

  d. Cara hidup lingkungan Cara hidup bertetangga di sekitar rumah dimana anak itu tinggal, besar pengaruhnya pada pertumbuhan anak, misalnya di lingkungan sekitar memiliki jam belajar maka secara otomatis anak tersebut akan dapat belajar sesuai jam belajar masyarakat. Selain itu di lingkungan yang dapat mendukung anak rajin belajar maka anak tersebut memiliki kesadaran untuk belajar sendiri.

  Sementara di ma syarakat yang lingkungan anak-anaknya rajin

belajar, dapat menjadi daya dorong terhadap siswa lain untuk rajin belajar.

  

Roestiyah (1982:163) mengatakan bahwa dilingkunga n yang anak-

anaknya rajin belajar, kemungkinan besar anak akan terpengaruh untuk

rajin belajar tanpa perlu harus disuruh. Anak akan merasa malu jika

mendapat prestasi yang rendah, jika teman-teman disekitarnya mendapat

prestasi belajar yang tinggi. Oleh karena itu anak akan berusaha belajar

keras agar tidak ketinggalan dengan teman yang lainnya. Apabila teman-

teman disekitarnya itu teman sekelasnya, anak dapat mengadakan belajar

bersama ini dimaksudkan agar ketinggalan dalam mengikuti mata

pelajaran dapat diatasi.

  Biasanya dalam lingkungan masyarakat yang aman damai dan

tidak ada gangguan yang yang berarti dalam proses belajar di masyarakat

akan mendukung siswa untuk belajar secara optimal yang memperoleh

prestasi belajar siswa tinggi pula. Sebagai contoh diberlakukannya jam

belajar malam masyarakat secara menyeluruh ke setiap masyarakat ini

  13 pelajar untuk belajar sesuai dengan jam belajar malam di masyarakat. Hal ini akan mendorong agar selama jam belajar di masyarakat, para siswa tidak main- main dan tidak menyia-nyiakan waktu. Jam belajar masyarakat tersebut harus didukung penuh oleh setiap anggota masyarakat, keluarga dan juga dari pihak para siswa yang ada dalam masyarakat.

B. Prestasi Belajar Siswa

  1. Belajar Pengertian belajar menurut Sardiman A.M (1986:22-23) mengenai pengertian belajar dapat disimpulkan menjadi suatu proses perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan psiko-fisik melalui usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan menuju manusia yang seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik mempunyai tujuan (Abin Syamsudin Makmun, 2002:160): a. Untuk mendapatkan pengetahuan Dengan pemilikan pengetahuan akan dapat semakin berpikir ke arah yang maju dan memiliki wawasan yang bertambah.

  b. Penanaman konsep dan ketrampilan Para peserta didik akan dapat memiliki konsep tertentu dari hasil belajar yang kemudian dapat ditanamkan dan dikembangkan melalui ketrampilan-ketrampilan yang dilakukan oleh pendidik terhadap

  14 c. Pembentukan sikap Dari hasil belajar yang dilakukan, akan mendapatkan suatu pembentukan sikap yang tidak secara langsung. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak terlepas dari soal penanaman nilai- nilai dari pendidik.

  Menurut Oemar Hamalik (2001:32-33), belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Berasal dari pengertian ini, seorang siswa akan dapat menemukan sesuatu yang baru, misalnya; saat siswa dalam belajar akuntansi, siswa akan mendapat pengalaman baru mengenai materi pelajaran akuntansi yang kemudian diwujudkan dengan latihan- latihan soal.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar adalah sebagai berikut (Oemar Hamalik (2001: 32-33) 1. faktor kegiatan yang dapat mendorong dan membantu siswa dalam penguasaan hasil belajar seperti dalam memproleh pengetahuan, sikap, kebiasaan dan minat siswa. 2. adanya latihan- latihan yang dapat membantu siswa lebih menguasai pelajaran 3. tingkat keberhasilan siswa dalam belajar yang sehingga mendapatkan kepuasaan. 4. penga laman belajar dimasa lampau yang mendorong terhadap manfaat belajar sekarang 5. faktor kesiapan belajar akan mempermudah proses belajar. 6. faktor minat dan usaha yang dilakukan siswa. 7. faktor- faktor fisiologis seperti kondisi badan siswa. 8. faktor intelegensi siswa dalam menangkap pelajaran yang didapat.

  15

  2. Prestasi belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:787), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan-ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.