Meningkatkan peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta dengan model Shared Christian Praxis - USD Repository

  

MENINGKATKAN PERANAN KEPEMIMPINAN

KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN

SUASANA PEMBELAJARAN YANG KONDUSIF DI

PERSEKOLAHAN YAYASAN JOSEPH YEEMYE JAKARTA

DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Meidy Margaretha Kowaas NIM: 051124007

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  

MENINGKATKAN PERANAN KEPEMIMPINAN

KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN

SUASANA PEMBELAJARAN YANG KONDUSIF DI

PERSEKOLAHAN YAYASAN JOSEPH YEEMYE JAKARTA

DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Meidy Margaretha Kowaas NIM: 051124007

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada Para Suster Jesus Maria Joseph (JMJ) Propinsi Jakarta,

  Rekan-rekan Komunitas Trimargo, Yogyakarta, dan kampus IPPAK USD Yogyakarta.

  

MOTTO

  “Aku Wartakan Karya Agung-MU Tuhan Karya agung-Mu Karya Keselamatan.”

  (Mazmur

  ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul: “MENINGKATKAN PERAN KEPEMIMPINAN

  

KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN SUASANA

PEMBELAJARAN YANG KONDUSIF DI PERSEKOLAHAN YAYASAN JOSEPH YEEMYE JAKARTA DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS”. Skripsi ini dipersembahkan kepada rekan-rekan muda se-kongregasi

  JMJ, khususnya Propinsi JMJ Jakarta. Selain itu penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mengembangkan pemahaman penulis tentang makna kepemimpinan dan perannya dalam proses pendidikan di sekolah sehingga dapat menjalankan tugas kerasulan dengan semangat kesiap-sediaan apostolik.

  Permasalahan pokok yang diangkat dalam skripsi ini adalah: seberapa besar peran kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Bertolak dari pentingnya peran kepemimpinan tersebut maka upaya-upaya apa saja yang dilakukan demi meningkatkan fungsi kepemimpinan dalam pengembangan karya kerasulan. Permasalahan dalam skripsi ini dikaji dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada para kepala sekolah, guru dan staf yang berkarya di Yayasan Joseph Yeemye Jakarta. Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner ditemukan jawaban bahwa kepemimpinan memiliki peran sentral dalam seluruh karya kerasulan Lembaga. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan karya pendidikan yang bertujuan untuk memperkembangkan pribadi manusia dan memperjuangkan kesejahteran umum. Kepemimpinan yang baik dihayati dan dijalankan dalam semangat melayani dan mengabdi Tuhan dan sesama. Sebagaimana Kristus menjalankan kepemimpinan lewat keteladanan hidup-Nya sebagai hamba yang tulus dan rendah hati. Semangat yang mendasari gerak kepemimpinan dalam Yayasan Joseph Yeemye Jakarta adalah kesiapsediaan mengabdi dan melayani Allah dengan menjalankan kehendak Allah dalam panggilan dan perutusan sebagai murid Kristus. Kesiapsediaan menjalankan tugas kepemimpinan merupakan wujud pengabdian dan pelayanan tulus seorang pemimpin yang dapat menghantar semua anggota pada suatu pencapaian cita-cita bersama. Peran kepemimpinan perlu diusahakan terus- menerus demi suatu pengembangan karya kerasulan. Sebagai usaha meningkatkan peran kepemimpinan dalam lembaga, diusulkan program katekese model Shared

  Christian Praxis (SCP). Katekese sebagai pembinaan iman menghantar seluruh

  anggota Yayasan Joseph Yeemye Jakarta pada suatu kesadaran dan penghayatan baru untuk menjalankan peran kepemimpinan yang mendampingi, mengarahkan serta memberdayakan semua anggota menuju kekedewasaan iman dan mengalami kepenuhan hidup dalam Kristus.

  KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa karena kasih-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

MENINGKATKAN PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN SUASANA PEMBELAJARAN YANG KONDUSIF DI PERSEKOLAHAN YAYASAN JOSEPH YEEMYE JAKARTA DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS.

  Pemilihan judul ini berangkat dari keingintahuan penulis tentang karya kerasulan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta serta dorongan untuk mengembangkan wawasan kepemimpinan kepala sekolah dalam menyelenggarakan proses pendidikan yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan banyak pihak, yang dengan sepenuh hati, setia, meluangkan waktu, mendampingi, memberikan semangat, membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan dukungan melalui doa, motivasi, dan sumbangan ide-ide yang baik.

  Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Rm. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing utama, yang telah memberikan perhatian, meluangkan waktu, mendampingi, membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberikan semangat, dorongan, dan memberikan masukan serta koreksi dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  2. Dra. Yulia Supriyati, M.Pd., selaku dosen penguji II dan dosen pembimbing akademik yang selalu mendampingi, mendukung, menguatkan, membimbing, dan memberikan semangat kepada penulis selama menempuh studi di IPPAK USD ini, dan dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini.

  3. Rm Drs. H.J. Suhardiyanto, S.J., selaku dosen penguji III yang telah memberikan dukungan dan evaluasi kepada penulis dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini.

  4. Segenap staf dosen Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar sampai selesainya skripsi ini.

  5. Pimpinan Kongregasi Jesus Maria Joseph yang telah memberikan tugas perutusan kepada penulis untuk belajar di IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  6. Pimpinan dan seluruh anggota Yayasan Joseph Yeemye Jakarta yang telah banyak membantu terselenggaranya wawancara dan pengisian angket kuesioner di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  7. Rekan-rekan Komunitas JMJ Yogyakarta yang telah mendukung selama menjalani masa belajar.

  8. Sahabat-sahabatku yang baik (Rm. I Made Markus Suma, Pr dan Fr. Yulianis Patiung Liling) yang telah memberikan masukan dan saran yang baik bagi penulis dalam penulisan skripsi.

  9. Teman-teman angkatan 2004 dan 2005 yang telah memberikan dukungan, perhatian serta kerjasama yang baik kepada penulis selama menjalani tugas belajar di kampus IPPAK USD.

  10. Kedua orang tua, adik-adik dan sanak keluarga di Bitung dan Manado yang senantiasa memberi dukungan, semangat, perhatian, cinta, dan doa selama penulis menjalankan tugas perutusan untuk studi di Yogyakarta.

  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per-satu, yang selama ini dengan tulus telah memberikan dukungan kepada penulis selama studi dan dalam penyusunan skripsi ini.

  Semoga Tuhan Yang Maha Kasih membalas budi baik mereka semua dengan berkat dan rahmat yang melimpah. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan sumbangan dan manfaat bagi pembaca, khususnya bagi peningkatan kualitas kepemimpinan kepala sekolah dalam semangat melayani.

  Yogyakarta, ……………. 2009 Penulis Meidy Margaretha Kowaas

DAFTAR SINGKATAN

  A. Singkatan Kitab Suci

  Seluruh singkatan kitab suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

  Perjanjian Lama dan Kitab Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas

  Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 13.

  B. Singkatan Dokumen Gereja

  CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979. GS : Gaudium Et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja dalam dunia moderen, 7 Desember 1965.

  GE : Gravissimum Educationis , Pernyataan Konsili Vatikan II tentang Pendidikan Kristen, 28 Oktober 1965.

  PC : Perfectae Caritatis , Dekrit Konsili Vatikan II tentang Pembaharuan dan Penyesuaian Hidup Religius, 28 Oktober 1965.

  C. Singkatan lain

  Art : Artikel AD : Anggaran Dasar Yayasan Joseph Yeemye

  Bdk : Bandingkan HAK : Hubungan antar Agama dan Kepercayaan Kan : Kanon KAS : Keuskupan Agung Semarang Litbang : Penelitian dan Pengembangan PANKAT : Panitia Katekese PD : Persekutuan Doa PDDP : Pedoman Dasar Dewan Paroki PGPM : Pengurus Gereja Papa Miskin PIA : Pendampingan Iman Anak PIR : Pendampingan Iman Remaja PIU : Pendampingan Iman Umat PKL : Paguyuban Ketua Lingkungan PPDP : Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki RAPB : Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja SCP : Shared Christian Praxis Sosek : Sosial ekonomi St : Santo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini perkembangan bergerak sangat cepat. Dalam

  perkembangan itu globalisasi membawa pengaruh dan perubahan dalam setiap segi kehidupan. Kepemimpinan adalah salah satu dari segi kehidupan yang turut menjadi bias karena globalisasi. Problem-problem yang muncul sekitar kepemimpinan terkait dengan kekuasaan, kewibawaan, dan sering kepemimpinan hanya diidentikkan dengan sebuah kedudukan atau posisi. Bahkan kursi kepemimpinan menjadi rebutan. Banyak orang berharap untuk menjadi pemimpin. Namun mereka kurang menyadari hakekat pemimpin. Pemimpin dapat menggunakan kekuasaan dan kedudukan untuk menguasai, memperalat dan menekan orang lain sehingga ia menjadi seorang pemimpin yang diktaktor dalam menjalankan kekuasaan.

  Menjalankan suatu kepemimpinan sangatlah tidak mudah. Banyak tanggung jawab yang harus dijalankan. Selain itu seorang pemimpin tidak hanya dilihat dari kekuasaan dan kedudukan saja melainkan pada kemampuan untuk memimpin dirinya serta lingkungan sekitar. Kesadaran inilah yang hendaknya dimiliki oleh setiap orang yang berkeinginan menjadi seorang pemimpin dalam mengembangkan potensi kepemimpinannya. Banyak orang berpikir bahwa kepemimpinan itu identik dengan suatu keberhasilan. Dengan demikian orang

  1 langsung saja berpikir bahwa menjadi pemimpin berarti ada sesuatu yang harus dibanggakan atau membuat orang lain bangga. Itu berarti orang akan juga berpikir tentang kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dan sukses.

  Dalam suatu institusi, keberhasilan sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi. Maka dari itu seorang pemimpin tak hanya dituntut memiliki kemampuan intelektual tetapi ia juga harus dapat mengerti dan memahami setiap pribadi yang ada dalam organisasi sehingga ia dapat mendampingi, mengarahkan, memotivasi mereka yang dipimpin agar dapat bekerja sama sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

  Kepala sekolah adalah seorang pemimpin. Jabatan itu ditetapkan dan diangkat oleh atasannya, baik dari Kepala Kantor Dinas P&K maupun dari Yayasan (Soewadji, 1984: 20). Kepala sekolah menjalankan tugas kepemimpinan tidak terlepas dari tanggung jawab sebagai seorang pemimpin yang memiliki otoritas terhadap semua kebijakan-kebijakan yang diterapkan pada semua anggota, sekaligus sebagai seorang pendidik dan pembimbing bagi anak-anak didik dan sahabat bagi rekan-rekan guru dan karyawan. Kepala sekolah dapat menciptakan iklim-iklim atau kondisi-kondisi yang memungkinkan semua orang dalam lembaga merasakan dan mengalami suasana yang nyaman dan kondusif untuk menjalankan semua aktivitas dengan efektif dan mengembangkan daya eksplorasi (Slameto, 2003: 29).

  Kepala sekolah harus tahu kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan Eksistensi kepemimpinan kepala sekolah tak dapat dipisahkan dari tanggung jawab hidup kebersamaan dalam satu lembaga. Kepala sekolah yang hanya duduk di kantor saja akan menimbulkan pertanyaan; apalagi kalau ia tidak mengenal anak-anak didiknya. Peran penting figur seorang kepala sekolah adalah mengayomi dan menjaga agar anak-anak asuhnya berhasil dan seluruh keluarga besar yang ada di lingkungan tersebut bersatu dan saling menjaga dalam melaksanakan tugas masing-masing.

  Kegiatan belajar dan mengajar merupakan bagian terpenting dalam seluruh proses pendidikan di sekolah. Pada dasarnya proses pendidikan banyak melibatkan orang-orang yang cukup berperanan penting dalam hal pembentukan, pendidikan dan pengembangan mutu. Kepala sekolah menjadi bagian terpenting di dalam seluruh proses pendidikan di sekolah. Bahkan keberadaan dan kehadiran kepala sekolah secara fisik di tempat kerja tak dapat dipisahkan dari fungsi dan tanggung jawab kepemimpinan. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan mempunyai peran yang besar dalam pengembangan mutu pendidikan di sekolah.

  Tanggung jawab sebagai kepala sekolah tidak hanya terarah pada urusan mengelolah saja tapi juga meliputi seluruh proses pembinaan dan pengembangan pribadi para siswa serta pada seluruh dimensi yang ada di sekolah.

  Setiap lembaga memiliki landasan bergerak, sistim kerja dan tujuan berlembaga. Maka dapat dimengerti bila Yayasan Joseph Yeemye Perwakilan Jakarta terus menerus mengusahakan kepemimpinan yang lebih berdaya guna untuk mencapai tujuan dan cita-cita bersama dengan tetap berpegang pada landasan dan kerja yang disepakati. Yayasan Joseph Yeemye Jakarta selalu persaingan yang ada di tengah-tengah masyarakat metropolitan. Oleh karena itu semua elemen dalam Yayasan Joseph Yeemye Jakarta sangat menekankan peran penting figur seorang pemimpin yang tidak hanya berlandaskan pada kuasa dan wewenang tetapi lebih mendasari peran kepemimpinan pada segi pelayanan yang sungguh dapat berdaya guna bagi karya kerasulan lembaga tersebut. Semangat yang mendasari gerak kepemimpinan dalam Yayasan Yoseph Yeemye Jakarta adalah kesiapsediaan menjalankan semua kehendak Allah dalam panggilan dan perutusan hidup sebagai murid Tuhan. Kesiapsediaan menjalankan tugas kepemimpinan merupakan wujud pelayanan tulus seorang pemimpin yang dapat menghantar semua orang dalam lembaga tersebut pada suatu pencapaian cita-cita bersama. Seorang pemimpin adalah seorang pengabdi, artinya: bagaimana menggunakan dan memanfaatkan kuasa dan wewenang itu untuk mengabdi pada tujuan serta idealisme lembaga (Darminta, 2002: 5).

  Refleksi mengenai makna, spiritualitas dan peran kepemimpinan perlu diupayakan secara terus menerus dalam Yayasan Joseph Yeemye Jakarta. Refleksi ini dimaksudkan agar seluruh anggota Yayasan Joseph Yeemye Jakarta baik pemimpin maupun anggota semakin menyadari dan menghayati peranan dan fungsi kepemimpinan sehingga dapat semakin mewujudkan visi dan misi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Refleksi kepemimpinan menghantar semua anggota Yayasan Joseph Yeemye Jakarta pada suatu pemahaman dan penghayatan bersama tentang makna dan spiritualitas kepemimpinan yang dilandasi semangat kesiapsediaan melayani dengan murah hati, seperti yang telah dilakukan Yesus Kristus. Teladan kepemimpinan Yesus yang melayani sebagai kepala sekolah dalam menjalankan tugas pelayanan di sekolah. Pemimpin perlu selalu melakukan refleksi sebagai landasan untuk membina diri dan hidup yang lebih baik dan bermakna. Refleksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, bersama dan pribadi. Salah satu cara yang diusahakan, yakni melalui katekese.

  Peran kepemimpinan kepala sekolah tidak terlepas dari semangat pelayanan. Semangat melayani merupakan hal penting dalam kepemimpinan kepala sekolah. Peran kepemimpinan kepala sekolah akan sangat bermakna jika dilandasi oleh semangat melayani. Namun semangat pelayanan dalam kepemimpinan menjadi sangat dangkal jika didasari oleh kekuasaan belaka. Pemimpin yang memiliki semangat melayani dapat mendorong terciptanya suasana kondusif dalam suatu lembaga. Suasana yang kondusif akan mempengaruhi setiap orang dalam lembaga untuk menjalankan tugas dengan suka cita. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk membahas peran kepemimpinan kepala sekolah dalam skripsi ini, dengan mengambil judul “MENINGKATKAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

  

DALAM MENCIPTAKAN SUASANA PEMBELAJARAN YANG

KONDUSIF DI PERSEKOLAHAN YAYASAN JOSEPH YEEMYE

JAKARTA DENGAN KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN

PRAXIS”.

B. Rumusan Masalah

  Permasalahan-permasalahan pokok yang menjadi perhatian penulis untuk dibahas dalam skripsi ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

  1. Sejauh mana tugas kepemimpinan dipahami dan dihayati oleh kepala sekolah Yayasan Joseph Yeemye Jakarta dalam menjalankan karya kerasulan sebagai seorang pemimpin pendidikan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif? 2.

  Manakah usaha peningkatan peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam mewujudkan visi dan misi Yayasan Joseph Yeemye sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman? 3. Sejauh mana peranan katekese dalam meningkatkan kesadaran dan penghayatan baru kepada para kepala sekolah akan kemampuan-kemampuan yang dimiliki untuk ikut berperan aktif dalam upaya mewujudkan peranan kepemimpinan yang lebih berdaya guna dalam pelayanan berdasarkan semangat pendiri? C.

   Tujuan Penulisan

  Tujuan penulisan skripsi ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejauh mana kepemimpinan dipahami, dihayati dan dijalankan oleh kepala sekolah Yayasan Joseph Yeemye Jakarta dalam menciptakan pembelajaran yang kondusif.

  2. Untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada lembaga pendidikan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta dalam hal pembinaan bagi peningkatan peranan kepemimpinan pendidikan kepada para kepala sekolah yang berkarya di Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  3. Untuk mengembangkan kesadaran dan penghayatan semangat kepemimpinan kepada kepala sekolah untuk ikut berperan aktif dalam upaya mewujudkan kepemimpinan pendidikan yang handal dan bertanggung jawab berdasarkan semangat pendiri.

4. Untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan sarjana Strata 1 (S1)

  Program Studi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  D. Manfaat Penulisan 1.

  Memperkaya pemahaman penulis akan peran aktif kepemimpinan kepala sekolah dalam mewujudkan visi dan misi Yayasan Joseph Yeemye.

  2. Menjadi daya pendorong bagi para guru calon kepala sekolah untuk mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki dalam mewujudkan peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan.

  3. Membantu penulis untuk menambah wawasan dalam bidang kepemimpinan pendidikan serta semakin memahami dan menghayati peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondisif.

  E. Metode Penulisan

  Penulisan skripsi ini mengunakan metode deskripsi analistis, yang mendalami tentang peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta. Landasan yang dipakai dalam penulisan ini adalah data hasil kuesioner dan wawancara kepada kepala sekolah dan stafnya yang berkarya di Yayasan Joseph Yeemye Jakarta. Selain itu penulis juga menggunakan studi pustaka dengan mempelajari dan menganalisa kepustakaan yang dianggap relevan dan mendukung tema yang diangkat penulis.

F. Sistimatika Penulisan

  Penulisan skripsi ini meliputi beberapa bab, sebagai berikut:

  Bab I berisi pendahuluan. Bab pendahuluan meliputi latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistimatika penulisan.

  Bab II menguraikan gambaran kepemimpinan dalam Yayasan Joseph Yeemye Jakarta. Bertolak dari judul bab tersebut pembahasan akan mencakup sekilas tentang Yayasan Joseph Yeemye, gambaran umum kepemimpinan dan perkembangan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta, peran kepemimpinan sekolah dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta dan rangkuman keprihatinan-keprihatinan dalam peran kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye dan kepala sekolah dalam karya kerasulan pendidikan.

  Bab III menguraikan kepemimpinan menurut Yayasan Joseph Yeemye. Pembahasan ini meliputi gambaran umum tentang kepemimpinan, kepemimpinan dalam Kitab Suci, kepemimpinan dalam Kongregasi Jesus Maria Joseph (JMJ), kepemimpinan dalam Yayasan Joseph Yeemye, kepemimpinan kepala sekolah dan pengelolan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  Bab IV menjabarkan usulan program katekese untuk meningkatkan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta. Penjabaran meliputi gambaran umum mengenai katekese, Shared Christian Praxis (SCP) sebagai model katekese, dan usulan program kegiatan dengan katekese model Shared Christian Praxis .

  Bab V bagian penutup yang meliputi kesimpulan seluruh karya tulis ini dan beberapa saran untuk meningkatkan peran kepemimpinan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  

BAB II

GAMBARAN KEPEMIMPINAN

DALAM YAYASAN JOSEPH YEEMYE JAKARTA

Yayasan Joseph Yeemye Jakarta merupakan salah satu wilayah perwakilan

  dari Yayasan Joseph Yeemye. Yayasan ini semula bernama Yayasan Joseph yang didirikan oleh suster-suster Kongregasi Jesus Maria Joseph (JMJ) di Indonesia.

  Yayasan Joseph Yeemye Wilayah Perwakilan Jakarta meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Tangerang. Karya pendidikan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta meliputi, Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Industri Pariwisata (SMIP). Kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta tidak terlepas dari kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye. Organ kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta merupakan satu kesatuan dalam organ kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye.

  Gambaran kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta berkaitan erat dengan gambaran kepemimpinan dalam Yayasan Joseph Yeemye secara keseluruhan. Oleh karena itu struktur pembahasan akan diuraikan dalam empat bagian, sebagai berikut: sekilas tentang Yayasan Yoseph Yeemye Indonesia, gambaran umum kepemimpinan dan perkembangan persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta, peran kepemimpinan sekolah dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta,

  10 dan rangkuman keprihatinan peran kepemimpinan Yayasan dan kepala sekolah dalam karya kerasulan pendidikan.

A. Sekilas tentang Yayasan Joseph Yeemye

  Yayasan Joseph Yeemye mengemban tugas kerasulan mendidik sebagai wujud kelanjutan perutusan Kristus. Tugas perutusan ini dihayati sebagai bentuk ketaatan penuh pada kehendak Allah. Bagian ini akan membahas tentang sejarah berdiri Yayasan Joseph Yeemye, visi dan misi, situasi karya pendidikan, serta struktur kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye.

1. Sejarah Berdirinya Yayasan Joseph Yeemye

  Yayasan Joseph Yeemye yang semula bernama Yayasan Joseph berdiri pada 16 April 1953 di Manado dengan Akte Notaris nomor 13 (Wowiling, 2000: 112). Badan Pengurus Yayasan yang ditunjuk pada waktu itu sebagai berikut:

  Ketua : Juliana Wagey (Moeder Annuncia) Sekretaris : Eveline Jacqueline Wakkers (Sr. Benigna) Bendahara : Alida Maria Engelmunda Moerel (Sr. Francois) Anggota : Getruida Maria v.d. Laan (Moeder Antonino)

  Josepha Waha (Sr. Josepha) Karya kerasulan yang dikelola Yayasan Joseph ini, tidak hanya terdapat di

  Sulawesi Utara tetapi juga di Sulawesi Selatan (Makassar). Pada 16 April 1953 dengan Akte Notaris No. 14, diberikan kuasa penuh kepada Kepala Biara Rajawali Makassar Margaretha Kalesaran (Sr. Tarsisia) untuk mengelola semua aset yang ada di daerah itu (Wowiling, 2000: 112-113).

  Pada Juli 1997, Sr. Dominika Tupa JMJ telah membuat perubahan struktur kepemimpinan Yayasan Joseph. Perubahan itu meliputi pemisahan antara kepengurusan hidup kebiaraan dengan kepengurusan karya. Yayasan ini semula mengelola bidang pendidikan, kesehatan dan sosial pastoral. Namun seiring dengan perkembangan yayasan dan dengan diberlakukannya UU Republik Indonesia No. 16 Tahun 2001 yang mengatur tentang yayasan, maka pada 1 Juli 2002 Yayasan Joseph dimekarkan menjadi dua yaitu: Yayasan Joseph dan Yayasan Ratna Miriam. Yayasan Joseph menangani bidang pendidikan, sedangkan Yayasan Ratna Miriam menangani bidang kesehatan dan bidang sosial.

  Dalam perkembangan selanjutnya, Yayasan Joseph lebih memusatkan perhatian pada karya pendidikan. Kantor Pusat Yayasan Joseph terletak di Jl. Mochtar Lufti 7, Makassar. Sedangkan kantor perwakilan berada di Jakarta, Makassar dan Manado (Wowiling, 2000: 112-113).

  Pada tahun 2006 nama Yayasan Joseph diubah menjadi Yayasan Joseph Yeemye. Perubahan nama itu dicatat secara resmi dalam Berita-Negara RI.

  Yayasan ini bernaung di bawah pelindung Santo Joseph. Nama lembaga yang digunakan sekarang ini adalah Yayasan Joseph Yeemye. Sebagai Yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan, Yayasan Joseph Yeemye sampai sekarang ini telah menghasilkan banyak karya kemanusiaan di negeri ini (Wowiling, 2000: 113).

2. Visi dan Misi Yayasan Joseph Yeemye

  Yayasan Joseph Yeemye berusaha seoptimal mungkin mengembangkan dan teknologi, serta pendidikan profesi. Pengembangan nilai-nilai ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik sehingga mampu merubah dunia menjadi dunia baru penuh kedamaian, keadilan, cinta kasih serta pengampunan. Segenap usaha pengembangan nilai-nilai pendidikan tersebut tertuang dalam visi dan misi Yayasan. Visi dan Misi Yayasan Joseph Yeemye dirumuskan dalam Anggaran Dasar Yayasan Joseph tahun 2000 art. 15-16, sebagai berikut:

  VISI

  Dipanggil dan diutus bersama ikut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui bidang pendidikan untuk membangun, manusia seutuhnya sehingga menghasilkan warga Negara yang unggul dan bermutu serta menjunjung tinggi nilai-nilai kristiani yang universal yang bisa dipertanggungjawabkan.

  MISI 1.

  Memberdayakan diri dalam menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan manusia yang beriman, bermoral, mandiri dan intelektual yang bermutu.

2. Mengupayakan kesejahteraan umum, berdasarkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, kejujuran dan kesetaraan.

  3. Menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal bagi segala lapisan masyarakat dengan tetap mengutamakan orang miskin dan kecil

  Visi dan misi Yayasan Joseph Yeemye saling berkaitan untuk mewujudkan proses pendidikan yang berciri khas pendidikan Katolik. Dengan demikian Yayasan Joseph Yeemye semakin menyadari eksistensi dan tanggung jawab sebagai lembaga pendidikan yang dipanggil untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun manusia utuh. Yayasan Joseph Yeemye berupaya terus menerus mengembangkan pendidikan yang berkualitas dalam memadukan iman pluralis. Visi dan misi Yayasan Joseph Yeemye tercermin dalam semangat kesiapsediaan apostolik dalam pelayanan bagi pengembangan mutu kehidupan manusia yang beriman dan berilmu. Dengan iman dan ilmu manusia akan mampu mengupayakan kesejahteraan hidup berdasarkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, kejujuran dan kesetaraan.

3. Situasi Karya Pendidikan Yayasan Joseph Yeemye

  Karya pendidikan Yayasan Joseph Yeemye bermula dari karya pendidikan Yayasan Joseph. Keseluruhan karya itu berada di Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Agung Makassar, dan Keuskupan Manado.

  a.

  Keuskupan Agung Jakarta Yayasan Joseph Yeemye Perwakilan Jakarta beralamat di Jl. Alaydrus 42,

  Jakarta Pusat. Wilayah perwakilan Jakarta meliputi Jakarta Pusat, Cengkareng dan Ciputat. Yayasan Joseph Yeemye Wilayah Perwakilan Jakarta menyelenggarakan karya pendidikan yang meliputi persekolahan-persekolahan sebagai berikut [ Lampiran 4: (9)] :

  • TK Ignasius, SD Ignasius, SMP Loyola, Jakarta Pusat,
  • SMIP Rex Mundi, Jakarta Pusat,
  • TK, SD dan SMP Bintang Kejora, Ciputat, Banten Propinsi Tangerang, • TK, SD, SMP dan SMA Bintang Kejora, Jakarta Barat.

  b.

  Keuskupan Agung Makassar

  Yayasan Joseph Yeemye Perwakilan Makassar, Sulawesi Selatan berkedudukan di Jl. Lamadukelleng 7 Makassar. Wilayah perwakilan Sulawesi Selatan meliputi Makassar, Makale (Toraja), Lilikira (Rantepao-Toraja), Dompu, Pomalaah, Raha Sulawesi Tenggara. Yayasan Joseph Yeemye Perwakilan Makassar menyelenggarakan karya pendidikan yang meliputi persekolahan- persekolahan sebagaiberikut [ Lampiran 4: (9)] :

  • TK, SLB-C, SD Hati Kudus dan SD St. Joseph, SMP dan SMU Rajawali,

  Makassar, Sulawesi Selatan,

  • TK St. Angela, SD Renya Rosari, SD Pelita Bangsa, Makale dan SMP

  Renya Rosari, Lilikira, Rantepao, Toraja, • TK, Dompu, SMP, Pomalaa dan SMP, Raha, Sulawesi Tenggara.

  c. Keuskupan Manado Yayasan Joseph Yeemye perwakilan Manado, Sulawesi Utara beralamatkan di Jl. Sam Ratulangi No. 02 Manado Sulawesi Utara. Wilayah perwakilan Sulawesi Utara meliputi Kota Manado, Kota Tomohon dan Langoan- Kab. Minahasa. Yayasan Joseph Yeemye Wilayah Perwakilan Manado menyelenggarakan karya pendidikan yang meliputi persekolahan-persekolahan sebagai berikut [ Lampiran 4: (9)] :

  • TK, SD St. Theresia 01, SD St. Theresia 02, SD St, Theresia 10, SMP Pax Christi dan SMU Rex Mundi, Manado, Sulawesi Utara,
  • TK, SLB-C St Anna, SD, SMP Stela Maris dan SMK St Familia,

  Tomohon, Sulawesi Utara,

4. Struktur Kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye

  Kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye berakar dari kepemimpinan Yayasan Joseph. Pada Juli 1997, Sr. Dominica Tupa JMJ telah membuat perubahan struktur kepemimpinan dalam Yayasan. Perubahan struktur kepemimpinan tersebut meliputi pemisahan antara kepengurusan hidup kebiaraan dengan kepengurusan karya. Aturan yang semula mengatur pemimpin provinsi sekaligus menjabat Ketua Yayasan Joseph, tidak diberlakukan lagi (Wowiling, 2000: 114).

  Dalam Anggaran Dasar Yayasan Joseph Yeemye, Struktur Organisasi Yayasan Joseph Yeemye meliputi Pembina, Pengurus dan Pengawas (AD, art.

  10). Struktur Kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye adalah [ Lampiran 4: (9)] : Pembina Yayasan : Sr. Agnetha Ngala, JMJ Pengawas : Sr. Cresentia Paretta, JMJ Pengurus : Sr. Sandra Supit, JMJ

  Ketua Yayasan pada setiap wilayah perwakilan Yayasan Yoseph Yeemye adalah [ Lampiran 4: (9)] :

  Perwakilan Jakarta : Sr. Paulina Ponomban, JMJ Perwakilan Makassar : Bapak John Parus Perwakilan Manado : Sr. Monika Kalangi, JMJ

  

B. Gambaran Umum Kepemimpinan dan Perkembangan Persekolahan

Yayasan Joseph Yeemye Jakarta

  Perkembangan dan kemajuan suatu lembaga tidak terlepas dari keterlibatan aktif dan kerja sama semua anggota lembaga. Demikian pula Yayasan Joseph Yeemye Jakarta, berawal dari Yayasan Joseph yang didirikan tahun 1962 telah mengalami banyak perkembangan. Perkembangan dan kemajuan tersebut dicapai berkat usaha dan kerja sama dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar Yayasan, sehingga daerah karya pendidikan Yayasan Joseph Yeemye di Jakarta semakin meluas. Tentu saja kemajuan dan perkembangan ini tidak terlepas dari peran kepemimpinan di setiap unit kerja yang ada dalam Yayasan Joseph Yeemye Jakarta. Kepemimpinan dapat menjadi daya penggerak karya suatu lembaga untuk mencapai cita-cita bersama. Peran kepemimpinan perlu selalu untuk dikembangkan maka pada bagian ini akan membahas tentang kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta dan perkembangan karya pendidikan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

1. Kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta

  Kepemimpinan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta banyak mengalami perubahan dan pergantian. Perubahan dan pergantian dalam kepemimpinan ini sudah dimulai sejak masih bernama Yayasan Joseph sampai menjadi Yayasan Joseph Yeemye. Gambaran perubahan dan pergantian kepemimpinan dalam Yayasan Joseph Yeemye Jakarta berlangsung sebagai berikut [ Lampiran 4: (9)] :

  • Sr. Agustini Senduk, JMJ (1963-1994),
  • Sr. Laeta Suparilah, JMJ ( 1 Okt 1994 - 1 Nov 1997),
  • Bapak Antonius Sahanggamu (1 Nov 1997 - 31 Juli 2002),

  • Sr. Immaculee Palit, JMJ (1 Juli 2005 – 22 Oktober 2007, • Sr. Paulina Ponomban, JMJ (22 Oktober 2007 – sekarang).

2. Perkembangan Karya Pendidikan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta

  Karya pendidikan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta merupakan cikal bakal dari Yayasan Joseph yang dibuka tahun 1962. Karya pendidikan Yayasan Joseph Yeemye berada di Jakarta Pusat, ibu kota Negara Indonesia. Karya pendidikan dimulai dengan tingkat sekolah TK dan SD kelas I, II, III. Pada tahun 1967 karya pendidikan berkembang sampai tingkat SMP. Pada tahun yang sama Yayasan Joseph Yeemye Jakarta mengelola pendidikan tingkat sekolah TK, SD, SMP di paroki St. Ignasius, Jl Malang (Wowiling, 2000: 145).

  Tahun 1985 karya pendidikan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta diperluas lagi dengan membuka karya pendidikan yang baru di pinggiran kota Cengkareng, Jakarta Barat. Karya baru tersebut dimulai dengan pendirian SMA Bintang Kejora, Cengkareng yang berlokasi di sekitar perumahan Cengkareng Indah, Jakarta Barat. Pada tahun pertama, sekolah tersebut menerima siswa kelas I sebanyak 2 (dua) kelas dengan jumlah siswa sebanyak 53 orang. Tahun 2008 jumlah siswa kelas I sampai kelas III mencapai 200 orang. Untuk lebih mendukung perkembangan dan kemajuan pendidikan di SMA Bintang Kejora Cengkareng, Jakarta Barat, maka pada tahun 1987-1988 Yayasan Joseph Yeemye Jakarta membuka karya pendidikan SLTP Bintang kejora Cengkareng.

  Selanjutnya areal karya pelayanan pendidikan yang ditangani oleh Yayasan Joseph Yeemye ini meluas sampai ke daerah Ciputat, kota Banten, Propinsi

  Tangerang. Karya pendidikan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta di Ciputat mulai dengan pembangunan gedung sekolah TK, SD, dan SMP.

  Saat ini, wilayah karya pelayanan Yayasan Joseph Yeemye perwakilan Jakarta meliputi: Daerah Jakarta Pusat melayani pendidikan tingkat sekolah TK Ignasius, SD Ignasius, SMP Loyola, Jalan Malang, SMIP Rex Mundi, Jalan Alaydrus. Daerah Jakarta Barat melayani pendidikan tingkat sekolah TK, SD, SMP dan SMA Bintang Kejora, Cengkareng. Daerah Propinsi Tangerang, melayani karya pendidikan sekolah tingkat TK, SD dan SMP Bintang Kejora, Ciputat, Banten (Wowiling, 2000: 146).

  C.

  

Data tentang Peran Kepemimpinan Sekolah dalam Menciptakan Suasana

Pembelajaran yang Kondusif di Persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta

  Untuk mengetahui peran kepemimpinan sekolah dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta, penulis melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada seluruh kepala sekolah dan stafnya yang berkarya di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta. Kegiatan wawancara dan penyebaran kuesioner ini dibantu oleh para staf kepala sekolah di masing-masing unit kerja. Bagian ini akan membahas langkah-langkah persiapan dan hasil pengolahan data wawancara dan kuesioner.

1. Persiapan Pengambilan Data

  Persiapan pengambilan data wawancara dan kuesioner dilakukan dengan a.

  Tujuan Kuesioner Kuesioner dilakukan dengan tujuan:

  • Untuk mengetahui pemahaman kepala sekolah tentang makna kepemimpinan menurut spiritualitas Yayasan Joseph Yeemye.
  • Untuk mengetahui pemahaman kepala sekolah tentang karya-karya kerasulan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.
  • Untuk mengetahui pemahaman kepala sekolah tentang peran kepemimpinan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.
  • Untuk mengetahui peran aktif kepemimpinan kepala sekolah dalam pelayanan karya kerasulan Gereja.

  b.

  Tujuan Wawancara Wawancara dilakukan dengan tujuan:

  • Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan umum yang dihadapi kepala sekolah dalam menjalankan peran kepemimpinan di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.
  • Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan tentang peran kepemimpinan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  • Untuk mengetahui hal-hal yang mendukung dan melemahkan peran kepemimpinan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.
  • Untuk mengetahui harapan-harapan para kepala sekolah dalam usaha meningkatkan peran kepemimpinan di persekolahan Yayasan Jospeh Yeemye Jakarta.

  c.

  Metodologi Pengambilan Data 1)

  Tempat dan Waktu Pelaksanaan wawancara, penyebaran dan pengisian kuesioner membutuhkan waktu dua minggu. Kegiatan wawancara dan kuesioner ini dimulai pada 19 Maret 2009 dan berakhir pada 30 Maret 2009. Wawancara dan kuesioner dilaksanakan di Persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta yang meliputi wilayah Jakarta Pusat, Cengkareng dan Ciputat.

  2) Responden

  Untuk responden wawancara sebanyak 11 orang kepala sekolah dan responden data kuesioner sebanyak 37 orang yang terdiri dari para kepala sekolah dan staf yang berkarya di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta. Semua responden merupakan populasi yang diteliti.

  3) Instrumen Data

  Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terbuka dan tertutup yang terdiri dari 27 item dan wawancara terdiri dari 15 item. Dalam kuesioner dan wawancara responden secara bebas dapat mengungkapkan pendapat atau gagasan sesuai dengan keadaan dirinya dan pengalamannya menjalankan tugas kerasulan di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  5

  27 2)

  6 Total

  22, 23, 24, 25, 26, 27

  4 Peran aktif kepala sekolah dalam pelayanan karya kerasulan Gereja.

  7

  21

  15, 16, 17, 18, 19, 20,

  3 Pemahaman kepala sekolah tentang peran kepemimpinan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  10, 11, 12, 13, 14

  d.

  2 Pemahaman kepala sekolah tentang makna kepemimpinan menurut spiritualitas Yayasan Joseph Yeemye.

  9

  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

  1 Pemahaman kepala sekolah tentang karya kerasulan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  No Variabel No Item Jml Item

  Tabel 1 Variabel Kuesioner

  1) Variabel Kuesioner

  Variabel Kuesioner dan Wawancara Untuk variabel kuesioner dan wawancara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

  Variabel Wawancara

  Tabel 2 Variabel Wawancara

  No Variabel No Item Jml Item

  1 Keprihatinan-keprihatinan tentang situasi umum 1, 2

  2 yang dihadapi kepala sekolah dalam menjalankan peran kepemimpinan di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  2 Kesulitan-kesulitan tentang peran kepemimpinan 3, 4, 5, 6

  4 dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  3 Hal-hal yang mendukung dan melemahkan peran 7, 8, 9, 10,

  6 kepemimpinan dalam menciptakan suasana 11, 12 pembelajaran yang kondusif di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  4 Harapan-harapan para kepala sekolah dalam usaha 13, 14, 15

  3 meningkatkan peran kepemimpinan di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta.

  Total

  15 2.

  Hasil Kuesioner dan Wawancara a.

  Hasil Kuesioner

  Tabel 3 Hasil Kuesioner (N = 37)

  No Pernyataan Jumlah % Responden

  1 Pengetahuan dan pemahaman tentang Yayasan Joseph Yeemye a.

  32 86,49 Karya kerasulan Societas JMJ di bidang pendidikan b.

  1 2,70 Pelayanan sosial untuk meningkatkan mutu hidup c.

  0,00 Pelayanan khusus bagi keluarga bermasalah d.

  3 8,11 jawaban b dan c benar

  2 Tujuan karya kerasulan Yayasan Joseph Yeemye? a. meningkatkan kesejahteraan hidup para karyawan b. menyelenggarakan pendidikan bagi segenap lapisan masyarakat dengan tetap mengutamakan orang kecil dan miskin c. membangun komunitas pendidikan yang berbasis keunggulan, mandiri, efektif dan efisien dengan tetap berpegang pada visi dan misi Yayasan Joseph Yeemye d. mengembangkan kualitas para guru dalam melaksanakan profesi sebagai pendidik e.

  4

  3 13,51 78,38

  29

  5

  6 Spiritualitas karya kerasulan Yayasan Joseph Yeemye a. mengentaskan kebodohan dan kemiskinan b. mengejawantahkan secara utuh dan terus- menerus kesiapsediaan apostolik dan penyesuaian diri serta meneladani semangat keluarga kudus c. membangkitkan semangat misioner kaum muda d. melibatkan peran serta keluarga-keluarga

  21,62

  0,00 2,70 0,00

  8 75,68

  1

  28

  5 Bidang-bidang yang termasuk dalam karya kerasulan Yayasan Joseph Yeemye a. bidang pendidikan dan sosial b. bidang kesehatan c. bidang pemberdayaan d. bidang pengembangan sosial ekonomi e. ………………………………………..

  5,41

  2 29,73 21,62 32,43 10,81

  12

  ………………………………………………

  8

  11

  Kerja sama dalam membangun dunia pendidikan b. partisipasi menjalankan kerasulan Gereja c. solidaritas dengan dunia melalui pembebasan manusia secara utuh rohani dan jasmani d. pengembangan tugas pewartaan Gereja e. ……………………………………………

  4 Dasar dari perutusan kerasulan Yayasan Joseph Yeemye a.

  97,30 0,00

  36 0,00 2,70 0,00

  1

  3 Orang-orang yang terlibat dalam karya kerasulan Yayasan Joseph Yeemye a. para Siswa dan Orangtua b. Para Suster dan Kepala Sekolah c. Para Guru dan Karyawan d. Jawaban a, b dan c benar e. …………………………………

  0,00 2,70

  45,95 51,35

  1 0,00

  19

  17

  0,00 8,11 e.

  0,00 ……………………………………………… 0

  7 Faktor-faktor penunjang yang mempengaruhi perkembangan karya pendidikan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta adalah: a.

  12 32,43 pelayanan, semangat siap sedia diutus, persaudaraan dan kekompakkan b.

  11 29,73 kepemimpinan yang bertanggung jawab, kerja sama, keterbukaan, kepemimpinan yang rela melayani, penghargan dan perhatian serta dukungan c.

  9 24,32 SDM, sarana dan fasilitas pendidikan, financial, membangun jaringan, letak geografis d.

  5 14,51 sistim pengajaran, pembinaan dan bimbingan, situasi masyarakat, kinerja, kepekaan, sistim penggajian e.

  0,00 …………………………………………….

  8 Hambatan-hambatan bagi perkembangan karya pendidikan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta a.

  12 32,43 Mencari kehormatan dan keuntungan diri sendiri, kepemimpinan yang feodal dan otoriter b.

  11 29,73 KKN dalam bidang apa saja, ketidakjujuran dan kurang komunikasi, gila kuasa.

  c.

  5 14,51 Krisis Global, tuntutan masyarakat dan pemerintah d. kesejahteraan, SDM, Sarana dan fasilitas pendidikan persaingan dunia pendidikan,

  9 24,32 idealisme kerja, globalisasi, teknologi, dana pendidikan, letak geografis, dan hubungan kerja e.

  0,00 ……………………………………………

  9 Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kualitas karya pendidikan di persekolahan Yayasan Joseph Yeemye Jakarta a.

  11 29,73 Pendampingan dan pembinaan rohani, mental dan spiritualitas, membuka dan membangun jaringan pendidikan, membangun komunikasi b.

  11 29,73 pertemuan rutin (raker) semua unit kerja,bimbingan dan pembinaan pribadi dan kelompok langsung dan tidak langsung, membangun kerja sama dan pelayanan c.

  12 32,43 pengembangan gedung dan fasilitas pendidikan, keikutsertaan pada seminar- seminar pendidikan dan lainnya d.

  3 8,11 studi banding, menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang bermutu

  10 Kepemimpinan itu adalah: a.

  37 100 Tanggung jawab, koordinasi dan memberi arah, memotifasi, inisiatif b.

  0,00 Pangkat dan kedudukan/kuasa c.

  0,00 Status hidup d.

  0,00 Kewibawaan dan harga diri e.

  0,00 ……………………………………..