Pengetahuan dan sikap wanita usia produktif di Kecamatan Berbah, Sleman, DIY mengenai kista endometrium pada tahun 2011 - USD Repository

  PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA PRODUKTIF DI KECAMATAN BERBAH, SLEMAN, DIY MENGENAI KISTA ENDOMETRIUM PADA TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Dini Kristanti NIM : 088114146 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

SKRIPSI

PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA PRODUKTIF

DI KECAMATAN BERBAH, SLEMAN, DIY

MENGENAI KISTA ENDOMETRIUM PADA TAHUN 2011

  Yang diajukan oleh:

  

Dini Kristanti

NIM : 088114146

  telah disetujui oleh : Pembimbing Dra. Th. B. Titien Siwi Hatayu, M. Kes., Apt. tanggal : .................................

  

Pengesahan Skripsi Berjudul

PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA PRODUKTIF

DI KECAMATAN BERBAH, SLEMAN, DIY

MENGENAI KISTA ENDOMETRIUM PADA TAHUN 2011

  Oleh:

  

Dini Kristanti

NIM : 088114146

  Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi

  Universitas Sanata Dharma pada tanggal: 20 Januari 2012 Mengetahui,

  Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

  Dekan Ipang Djunarko, M. Sc., Apt.

  Panitia Penguji : Tanda tangan 1. Dra. Th. B. Titien Siwi Hatayu, M. Kes., Apt. ....................................

  2. Yosef Wijoyo, M. Si., Apt. ....................................

  3. Maria Wisnu Donowati, M. Si., Apt. ....................................

  Karya ini aku persembahkan untuk :

  Bapak, ibu, adik, kakek, nenek, dan seluruh keluargaku, Pacarku, Semua teman-temanku, Almamaterku.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dini Kristanti Nomor Mahasiswa : 088114146

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

  PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA PRODUKTIF DI KECAMATAN BERBAH, SLEMAN, DIY MENGENAI KISTA

  ENDOMETRIUM PADA TAHUN 2011 Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 13 Februari 2012 Yang menyatakan

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kesempatan, kasih, berkat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Produktif di Kecamatan Berbah, Sleman, DIY terhadap Kista Endometrium pada Tahun 2011”.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini bukanlah suatu hal yang mudah. Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dosen pembimbing, Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hatayu, M. Kes., Apt. yang dengan penuh kesabaran telah memberikan petunjuk, saran, arahan, dan bimbingan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

  2. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner penelitian.

  3. Kepala Padukuhan Tampungan dan istri, Bapak Marjoko dan Ibu Ngatini yang telah memberikan ijin dan membantu dengan sukarela dalam penelitian, tidak lupa kepada Ibu Asdiyah yang juga telah membantu dalam penelitian.

  4. Kepala Padukuhan Semoya, Bapak Sugito yang telah memberikan ijin, selalu mendampingi dan membantu dalam proses penelitian.

  5. Kepala Padukuhan Sumber Lor yang telah memberikan ijin penelitian beserta Ibu Nining selaku pengurus PKK Sumber Lor yang telah membantu dalam penelitian.

  6. Kepala Padukuhan Rejosari beserta pengurus PKK Rejosari, Kepala Padukuhan Kepuh dan Kepala Padukuhan Jagalan yang telah memberikan ijin dan membantu jalannya penelitian.

  7. Bupati Sleman c.q BAPPEDA Sleman, Kepala Kecamatan Berbah, Kepala Desa Jogotirto, Kalitirto, Sendangtirto, dan Tegaltirto yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Kabupaten Sleman.

  8. Dinas Kesehatan Provinsi DIY yang telah memberikan ijin dan informasi tentang penderita penyakit kista endometrium di Provinsi DIY.

  9. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Bapak Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. yang telah memperlancar jalannya penelitian.

  10. Dosen penguji, Bapak Yosef Wijoyo, M. Si., Apt. yang telah memberikan kritik dan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

  11. Dosen penguji, Ibu Maria Wisnu Donowati, M. Si., Apt. yang telah memberikan kritik dan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

  12. Konsultan statistik, Bapak Kristio yang telah bersedia membantu dan memberikan arahan dalam proses pengolahan statistik data penelitian.

  13. Konsultan kuisioner, dr. F.X. Haryatno, S.H. dan dokter jaga poliklinik Universitas Sanata Dharma Paingan yang telah memberikan saran pada penyusunan kuisioner.

  14. Bapak, Ibu dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan doa, semangat, dorongan, dan bantuan sampai terselesaikannya skripsi ini.

  15. Teman-teman skripsi, Bennydiktus, Kiki Veriani, L. Evi Rahmawati dan Cicilia Yunilitaayu yang selalu pantang menyerah dalam kebersamaan pada seluruh proses penyusunan skripsi ini.

  16. Arum, Aga, Wenny, Vivi, Carol, Nancy, Acik, Jono,Lius, Marina Evin dan seluruh teman-teman kelas FKK B 2008 lainnya yang selalu membantu dan memberi dukungan dalam suka dan duka.

  17. Serta semua pihak yang telah banyak membantu dan memberi dukungan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya untuk pengabdian pada masyarakat terutama mengenai kista endometrium.

  Yogyakarta, 15 Desember 2011 Penulis

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, 15 Desember 2011 Penulis (Dini Kristanti)

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................... v PRAKATA ...................................................................................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

  INTISARI ................................................................................................... xvii

  

ABSTRACT .................................................................................................. xviii

  BAB I. PENGANTAR ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

  1. Permasalahan .................................................................................................. 3

  2. Keaslian penelitian ......................................................................................... 4

  3. Manfaat penelitian .......................................................................................... 5

  B. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5

  1. Tujuan umum ................................................................................................. 5

  2. Tujuan khusus ................................................................................................. 6

  BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 7 A. Penelahaan Pustaka ............................................................................................ 7

  1. Perilaku ....................................................................................................... 7

  2. Pengetahuan (Knowledge) ............................................................................ 11

  3. Teori sikap (Attitude) .................................................................................... 12

  4. Kuisioner ..................................................................................................... 14

  5. Besar sampel ................................................................................................. 15

  6. Endometriosis ............................................................................................... 15

  B. Landasan Teori ................................................................................................. 26

  C. Keterangan Empiris .......................................................................................... 27

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 28 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................................... 28 B. Variabel Penelitian ........................................................................................... 28 C. Definisi Operasional ......................................................................................... 29 D. Subyek Penelitian dan Sampling ...................................................................... 30 E. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 32 F. Tata Cara Penelitian .......................................................................................... 34

  1. Penentuan lokasi ........................................................................................... 34

  2. Pengurusan ijin ............................................................................................. 34

  3. Pembuatan instrumen penelitian .................................................................. 35

  4. Sampling ..................................................................................................... 37

  5. Penyebaran kuisioner ................................................................................... 37

  6. Pengolahan data ............................................................................................ 39

  G. Analisis Hasil Penelitian .................................................................................. 40

  H. Kelemahan Penelitian ....................................................................................... 41

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 42 A. Karakteristik Demografi Responden ................................................................ 42 B. Pengetahuan ..................................................................................................... 49 C. Sikap ..................................................................................................... 56 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 64 A. Kesimpulan .................................................................................................... 64 B. Saran ..................................................................................................... 65 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66 LAMPIRAN ..................................................................................................... 69

  

DAFTAR TABEL

Tabel I.

  Jenis pernyataan favorable dan unfavorable pada pernyataan pengetahuan dan sikap mengenai kista endometrium ................. 36

  

Tabel II. Jumlah responden wanita usia produktif di Kecamatan Berbah . 42

Tabel III. Distribusi karakteristik wanita usia produktif berdasarkan

  klasifikasi usia. ............................................................................ 43

  Tabel IV. Distribusi karakteristik wanita usia produktif berdasarkan desa

  asal............................................................................................... 44 Tabel V. Distribusi wanita usia produktif berdasarkan status.................... 45

  

Tabel VI. Distribusi karakteristik wanita usia produktif berdasarkan tingkat

  pendidikan ................................................................................... 45 Tabel VII. Distribusi karakteristik wanita usia produktif berdasarkan pekerjaan ..................................................................................... 46

  Tabel VIII. Distribusi karakteristik wanita usia produktif berdasarkan jenis

  pekerjaan ..................................................................................... 46

  Tabel IX. Distribusi karakteristik wanita usia produktif berdasarkan

  pengalaman menderita penyakit .................................................. 47

  Tabel X. Distribusi karakteristik wanita usia produktif berdasarkan asal

  penyakit ....................................................................................... 47

  Tabel XI. Distribusi karakteristik wanita usia produktif berdasarkan

  informasi yang pernah didapat .................................................... 48

  

Tabel XII. Distribusi karakteristik wanita usia produktif berdasarkan sumber

  informasi mengenai kista endometrium ...................................... 49

  

Tabel XIII. Distribusi pengetahuan wanita usia produktif ............................. 49

Tabel XIV. Rata-rata jumlah wanita usia produktif yang menjawab benar &

  salah pada pernyataan pengetahuan ............................................ 51

  Tabel XV. Perbandingan pengetahuan wanita usia produktif berdasarkan

  usia .............................................................................................. 52 Tabel XVI. Perbandingan pengetahuan wanita usia produktif berdasarkan desa asal ...................................................................................... 53

  Tabel XVII. Perbandingan pengetahuan wanita usia produktif berdasarkan

  negatif pada pernyataan sikap ..................................................... 58

  Tabel XXX. Perbandingan sikap wanita usia produktif berdasarkan sumber

  pengalaman menderita penyakit .................................................. 62

  Tabel XXIX. Perbandingan sikap wanita usia produktif berdasarkan

  ..................................................................................................... 61

  Tabel XXVIII. Perbandingan sikap wanita usia produktif berdasarkan pekerjaan

  pendidikan ................................................................................... 61

  

Tabel XXIV. Perbandingan sikap wanita usia produktif berdasarkan usia ....... 59

Tabel XXV. Perbandingan sikap wanita usia produktif berdasarkan desa asal 59

Tabel XXVI. Perbandingan sikap wanita usia produktif berdasarkan status .... 60

Tabel XXVII. Perbandingan sikap wanita usia produktif berdasarkan tingkat

  

Tabel XXII. Distribusi sikap wanita usia produktif......................................... 57

Tabel XXIII. Jumlah wanita usia produktif dengan jawaban positif maupun

  status ............................................................................................ 53

  sumber informasi yang pernah didapat ....................................... 56

  Tabel XXI. Perbandingan pengetahuan wanita usia produktif berdasarkan

  pengalaman menderita penyakit .................................................. 55

  Tabel XX. Perbandingan pengetahuan wanita usia produktif berdasarkan

  pekerjaan ..................................................................................... 55

  Tabel XIX. Perbandingan pengetahuan wanita usia produktif berdasarkan

  tingkat pendidikan ....................................................................... 54

  Tabel XVIII. Perbandingan pengetahuan wanita usia produktif berdasarkan

  informasi yang pernah didapat .................................................... 63

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tempat terjadinya endometriosis ....................................................... 15

Gambar 2. Lokasi umum terjadinya endometriosis pada abdomen dan pelvis ... 16

Gambar 3. Lesi endometriotik pada pemeriksaan laparoskopi ........................... 23

Gambar 4. Koloni endometriosis pada pemeriksaan histopatologi ..................... 23

Gambar 5. Algoritma diagnosis dan treatment endometriosis ............................ 25

Gambar 6. Urutan rata-rata jumlah wanita usia produktif dengan jawaban benar

  pada pernyataan pengetahuan ..................................................... 51

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat ijin BAPPEDA ................................................................... 69

Lampiran 2. Surat ijin melakukan penelitian di Desa Tegaltirto ..................... 70

Lampiran 3. Surat ijin konsultasi kuisioner ..................................................... 71

Lampiran 4. Data rawat inap pasien endometriosis tahun 2005

  • – 2011 dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY ................................................... 72

  Lampiran 5. Pendataan keluarga Badan KB, PP & PA Kabupaten Sleman

  Tahun 2011 ................................................................................. 76

  

Lampiran 6. Rekapitulasi hasil pendataan keluarga Kecamatan Berbah ......... 78

Lampiran 7. Kuisioner penelitian .................................................................... 79

Lampiran 8. Uji reliabilitas .............................................................................. 83

Lampiran 9. Normalitas data usia responden .................................................. 85

Lampiran 10. Data pengetahuan responden....................................................... 86

Lampiran 11. Uji normalitas skor pengetahuan ................................................. 89

Lampiran 12. Hasil uji Kruskal Wallis antar pengetahuan wanita usia produktif

  pada variabel usia ........................................................................ 90

  

Lampiran 13. Hasil uji Kruskal Wallis antar pengetahuan wanita usia produktif

  pada variabel desa asal ................................................................ 91

  

Lampiran 14. Hasil uji Mann-Whitney antar pengetahuan wanita usia produktif

  pada variabel status ..................................................................... 92

  

Lampiran 15. Hasil uji Kruskal Wallis antar pengetahuan wanita usia produktif

  pada variabel tingkat pendidikan ................................................ 93

  

Lampiran 16. Hasil uji Mann-Whitney antar pengetahuan wanita usia produktif

  pada variabel pekerjaan ............................................................... 94

  

Lampiran 17. Hasil uji Mann-Whitney antar pengetahuan wanita usia produktif

  pada variabel pengalaman menderita penyakit ........................... 95

  

Lampiran 18. Hasil uji Mann-Whitney antar pengetahuan wanita usia produktif

  pada variabel informasi yang pernah didapat.............................. 96

  

Lampiran 19. Data sikap responden .................................................................. 97

Lampiran 20. Uji normalitas skor sikap .......................................................... 100

  

Lampiran 21. Hasil uji ANOVA antar sikap wanita usia produktif pada variabel

  usia ............................................................................................ 101

  

Lampiran 22. Hasil uji ANOVA antar sikap wanita usia produktif pada variabel

  desa asal .................................................................................... 102

  Lampiran 23. Hasil uji T tidak berpasangan antar sikap wanita usia produktif

  pada variabel status ................................................................... 103

  

Lampiran 24. Hasil uji ANOVA antar sikap wanita usia produktif pada variabel

  tingkat pendidikan ..................................................................... 104

  Lampiran 25. Hasil uji T tidak berpasangan antar sikap wanita usia produktif

  pada variabel pekerjaan ............................................................. 106

  Lampiran 26. Hasil uji T tidak berpasangan antar sikap wanita usia produktif

  pada variabel pengalaman menderita penyakit ......................... 107

  Lampiran 27. Hasil uji T tidak berpasangan antar sikap wanita usia produktif

  pada variabel informasi yang pernah didapat............................ 108

  

INTISARI

  Kista endometrium atau endometriosis merupakan pertumbuhan jaringan endometrium di luar uterus. Sebagian besar penderita endometriosis asimptomatik dan merupakan wanita usia produktif. Endometriosis dapat menurunkan kualitas hidup terkait dengan keluhan nyeri sampai infertilitas. Peningkatan prevalensi endometriosis pada tahun 2009 mencapai 35,7% dari tahun 2008 maka kemungkinan kesadaran wanita dalam menyikapi penyakit ini masih rendah sehingga perlu dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan dan sikap wanita, khususnya wanita usia produktif, mengenai kista endometrium. Kuisioner merupakan cara pengukuran paling efektif yang dapat dilakukan.

  Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia produktif di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman Yogyakarta mengenai kista endometrium serta mengidentifikasi jenis informasi yang belum banyak diketahui mengenai kista endometrium. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian dianalisis dengan metode statistik deskriptif.

  Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden mengenai kista endometrium masih rendah, sedangkan sikap responden mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kista endometrium sudah baik. Jenis informasi yang paling belum diketahui yaitu dalam hal pemahaman, etiologi, patofisiologi, dan penanganan kista endometrium. Perlu dilakukan peningkatan informasi mengenai kista endometrium pada wanita usia produktif di Kecamatan Berbah terutama tentang pemahaman, etiologi, patofisiologi, dan penanganan kista endometrium.

  

Kata kunci : kista endometrium, endometriosis, pengetahuan, sikap, wanita usia

  produktif

  

ABSTRACT

  Endometrium cyst or endometriosis is the presence of endometrial-like tissue outside the uterus. Most of the patients with endometriosis are asymptomatic and premenopausal women. It can reduce the quality of live associated with pain to infertility.

  However, the women‟s awareness is low, it is showed at prevalence in 2009 increased 35,7% from 2008, so need to be measuring knowledge and attitude of women, especially in premenopausal women, about endometrium cyst. Questionnaire is the most effective way of measurement can be done.

  The aim of this study are to know level of knowledge and attitude from premenopausal women at Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman Yogyakarta about endometrium cyst and to identify the information type about endometrium cyst. Questionnaire was used as the instrument.The result are analize using statistic descriptive method.

  This result showed that respondents knowledge about endometrium cyst are less, while the respondents attitude are good. The most information does not know of respondents is comprehension, etiology, patophisiology, and handling endometrium cyst. Accordingly, relevant educational programs to improve the knowledge level of premenopausal women regarding endometrium cyst are needed.

  

Key word : endometrium cyst, endometriosis, knowledge, attitude,

  premenopausal women

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kista endometrium adalah terdapatnya jaringan endometrium dan stroma

  yang masih berfungsi di luar kavum uteri (Moore, 2001). Saat ini kista endometrium masih merupakan enigmatic disease karena etiopatologi yang multi faktorial dan belum jelas sehingga terapinya belum adekuat (Adiyono, 2003). Sebagian besar kista endometrium terdapat pada wanita usia produktif, namun faktor resiko, insiden maupun prevalensi belum ada data-data yang lengkap karena sebagian besar penderita kista endometrium asimptomatik (Schneider, 2000). Gold standar untuk kista endometrium sendiri adalah laparoskopi yang masih tergolong mahal untuk kebanyakan orang Indonesia. (Andriana, 2006).

  Untuk biaya operasi pada terapi kista endometrium di salah satu rumah sakit swasta di DIY per Juni 2010, dapat mencapai Rp 6.000.000 sampai Rp 14.000.000 dengan klasifikasi Rp 6.000.000-7.500.000 untuk kelas tiga, Rp 8.000.000-9.000.000 untuk kelas dua dan Rp 12.000.000-14.000.000 untuk kelas satu. Biaya tersebut kurang lebih sama untuk rumah sakit-rumah sakit lainnya baik swasta maupun negeri.

  Secara klinis penderita kista endometrium mempunyai gejala-gejala klasik berupa dismenore, nyeri pelvik, gangguan organ, kemandulan dan sering diikuti dengan gejala kejiwaan (Sutton, 2001). Dunia kedokteran mengakui bahwa penyakit kista endometrium merupakan problem kesehatan masyarakat di berbagai negara dikarenakan seringnya para wanita muda ini tidak bisa bekerja dan harus dirawat di rumah sakit sampai menurunkan kualitas hidup, terlebih lagi apabila sampai menimbulkan kemandulan.

  Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY, jumlah kasus baru kista endometrium pada bagian rawat inap mengalami peningkatan dari tahun 2005 sampai 2007, yaitu 123 kasus pada tahun 2005, 143 kasus pada tahun 2006, dan 146 kasus pada tahun 2007. Adapun pada tahun 2008 mengalami penurunan yaitu hanya terdapat 54 kasus baru, namun jumlah kasus baru meningkat lagi pada tahun 2009 sampai 2011, yaitu 84 kasus pada tahun 2009, 146 kasus pada tahun 2010, dan 154 kasus pada tahun 2011. Meskipun demikian insidensi sesungguhnya belum diketahui dikarenakan data tersebut hanya merupakan laporan dari tempat-tempat pelayanan kesehatan masyarakat di provinsi DIY sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa masih banyak kasus kista endometrium yang tidak dilaporkan oleh masyarakat.

  Kista endometrium akan menimbulkan dampak merugikan pada kesehatan wanita, baik untuk kualitas hidup, mahalnya biaya pengobatan dan dampak ekonomi negara. Sebenarnya di era globalisasi ini, masyarakat bisa dengan mudah dan cepat mendapatkan berbagai informasi dari berbagai belahan dunia melalui media cetak maupun media elektronik. Informasi mengenai kista endometrium pun dapat ditemukan dengan mudah melalui internet dan jurnal- jurnal kesehatan. Akan tetapi, tampaknya kesadaran masyarakat masih kurang untuk penyakit ini, dibuktikan dengan angka kejadian yang masih tinggi dan minimnya kampanye tentang kista endometrium dari pemerintah.

  Sehubungan dengan berbagai dampak klinis maupun dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh kista endometrium, maka perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit ini. Hal itu bisa dicapai jika kita dapat mengetahui tingkat pengetahuan dan jenis informasi yang belum banyak diketahui serta sikap masyarakat terutama wanita usia produktif terhadap penyakit kista endometrium ini, sehingga diharapkan hal ini dapat menjadi acuan dalam melakukan berbagai tindakan preventif selanjutnya untuk dapat menurunkan risiko kista endometrium.

  Peneliti melakukan penelitian di Kabupaten Sleman, Yogyakarta karena dari total 535 kasus kista endometrium yang menyerang wanita usia produktif di Provinsi DIY menurut data dari Dinas Kesehatan Yogyakarta tahun 2005-2009 bagian rawat inap, sebanyak 250 kasus terjadi di Kabupaten Sleman dengan angka kematian sebanyak 24 jiwa pada tahun 2009. Penelitian ini dilakukan secara serempak pada lima kecamatan di Kabupaten Sleman. Kecamatan yang dipilih yaitu kecamatan yang berada di pinggir Kotamadya pada daerah barat, utara, maupun timur, dan mempunyai jumlah penduduk yang relatif tinggi maupun merupakan daerah berkembang karena menurut Baziad (2010) kista endometrium banyak ditemukan pada perempuan di kota-kota besar, yang tingkat polusinya tinggi. Lima kecamatan yang dipilih yaitu Kecamatan Berbah, Kalasan, Depok, Ngaglik, dan Mlati.

1. Permasalahan

  Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka timbul permasalahan sebagai berikut : a. Seperti apakah karakteristik wanita usia produktif di Kecamatan Berbah?

  b. Seberapa tinggi tingkat pengetahuan wanita usia produktif di Kecamatan Berbah terkait kista endometrium?

  c. Seperti apakah sikap wanita usia produktif di Kecamatan Berbah terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kista endometrium? d. Informasi apa saja yang belum banyak diketahui wanita usia produktif di

  Kecamatan Berbah terkait kista endometrium? 2.

   Keaslian penelitian

  Sejauh penelusuran yang telah dilakukan, penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia produktif mengenai kista endometrium belum pernah dilakukan. Beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan adalah: a) Pengetahuan dan sikap remaja SMA Santo Thomas I Medan terhadap jerawat oleh Andy pada tahun 2009. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional dan dianalisis dengan metode statistik deskriptif. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada obyek penelitian. Obyek pada penelitian Andy adalah pengetahuan dan sikap terhadap jerawat sedangkan obyek pada penelitian yang akan dilakukan yaitu pengetahuan dan sikap terhadap kista endometrium pada wanita usia produktif di Kecamatan Berbah.

  b) Profil penderita kista endometrium yang dilakukan oleh Kusuma Andriana di RS DR. Saiful Anwar Malang tahun 2001-2003. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberi gambaran profil penderita kista endometrium yang berobat ke RSUD Dr. Saiful Anwar selama kurun waktu tiga tahun. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada tujuan penelitian. Tujuan dalam penelitian Kusuma Andriana adalah memberikan gambaran profil penderita kista endometrium sedangkan tujuan pada penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengukur pengetahuan dan sikap serta identifikasi informasi yang belum banyak diketahui oleh wanita usia produktif di Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman DIY.

3. Manfaat

  a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan sebagai acuan metode untuk pengukuran pengetahuan, sikap serta idenifikasi informasi yang dibutuhkan masyarakat.

  b. Manfaat praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bila akan melakukan edukasi mengenai kista endometrium sehingga edukasi akan berjalan lebih efektif.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

  Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, serta identifikasi jenis informasi yang belum banyak diketahui wanita usia produktif terkait kista endometrium.

2. Tujuan khusus

  a. Mendapatkan gambaran demografi karakteristik wanita usia produktif di Kecamatan Berbah.

  b. Mengukur tingkat pengetahuan wanita usia produktif di Kecamatan Berbah terkait kista endometrium.

  c. Mengukur sikap wanita usia produktif di Kecamatan Berbah terhadap kista endometrium.

  d. Identifikasi jenis informasi yang belum banyak diketahui wanita usia produktif di Kecamatan Berbah tentang kista endometrium.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelahaan Pustaka

1. Perilaku

  Perilaku adalah totalitas penghayatan dan aktivitas yang merupakan hasil akhir hubungan yang saling mempengaruhi antara berbagai macam gejala seperti perhatian, pengamatan, pikiran, ingatan dan fantasi (Notoatmodjo, 2007). Perilaku kesehatan dapat diartikan sebagai segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya mencakup pengetahuan tentang kesehatan, sikap serta tindakan yang berhubungan dengan kesehatan (Sarwono, 2007).

  Perilaku manusia merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti keinginan, minat, kehendak, emosi, berpikir, motivasi, dan reaksi. Perilaku adalah suatu respon seseorang terhadap rangsangan atau stimulus dari luar. Ada dua macam bentuk respon, yaitu: a. Bentuk pasif. Bentuk pasif disebut juga respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berpikir, tanggapan, sikap dan pengetahuan.

  b. Bentuk aktif. Bentuk aktif adalah respon dari stimulus yang secara jelas dapat diamati secara langsung berupa tindakan nyata seseorang (practice) (Notoatmodjo, 1993).

  Terdapat berbagai macam teori determinasi perilaku menurut pendapat beberapa para ahli, yaitu: a. Teori Kepribadian Spranger. Spranger membagi kepribadian manusia menjadi enam macam nilai kebudayaan. Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh salah satu nilai budaya yang dominan. Kemudian kepribadian tersebut menentukan pola dasar perilaku manusia.

  

Pengetahuan

Pengalaman Persepsi Keyakinan Sikap

  Perilaku Fasilitas Keinginan

  Kehendak

  Skema teori kepribadian (Notoatmodjo, 2007)

  b. Teori Lawrence Green. Menurut Lawrence Green, perilaku kesehatan seseorang terbentuk dipengaruhi oleh: 1) Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors): pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

  2) Faktor-faktor pendukung (enabling factors): lingkungan fisik, ketersediaan fasilitas atau sarana kesehatan.

  3) Faktor-faktor pendorong (reinforcing factors): sikap dan perilaku petugas kesehatan sebagai kelompok referensi perilaku masyarakat (Notoatmodjo, 2007).

  Bagan teori pengaruh pendidikan terhadap perilaku (Notoatmodjo, 2007).

  c. Teori Snehandu B. Kar. Kar menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari: 1) Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan kesehatan (behavior intention) 2) Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya (social support) 3) Ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan

  (accessebility of information) 4) Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini mengambil tindakan atau keputusan (personal autonomy) 5) Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak (action aituation ) (Notoatmodjo, 2007).

  Menurut Azwar (2007) terdapat tiga domain pada perilaku yang berbeda satu sama lain, yaitu: a. Ranah kognitif. Ranah kognitif adalah representasi dari apa yang dipercayai individu pemilik sikap. Komponen ini berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan datang dari apa yang telah kita lihat atau kita ketahui. Berdasarkan apa yang kita lihat atau ketahui terbentuk ide atau gagasan tentang karakteristik suatu objek, dan ini menjadi dasar pengetahuan seseorang tentang apa yang diharapkan dari objek tertentu. Tetapi kadang kepercayaan terbentuk karena kurang atau tidak adanya informasi yang benar tentang objek yang dihadapi.

  b. Ranah afektif. Ranah afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Reaksi emosional banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek.

  c. Ranah psikomotor. Ranah psikomotor merupakan kecenderunagn berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi, banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dan perasaan terhadap suatu objek. Ranah psikomotor meliputi bentuk perilaku yang dapat dilihat secara langsung, tetapi juga bentuk perilaku pernyataan atau perkataan yang diucapkan seseorang mengenai suatu objek.

  Menurut Nawaz (2011) dalam penelitiannya mengenai perilaku kesehatan reproduksi, menunjukkan bahwa usia dan tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku kesehatan reproduksi. Semakin bertambahnya umur responden maka perilaku kesehatan reproduksinya juga semakin baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka perilaku kesehatannya juga semakin baik. Selain itu, status bekerja juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang (Sarwono, 2007) karena adanya interaksi dengan dunia luar atau budaya luar sehingga lebih mudah menerima ide baru.

2. Pengetahuan (Knowledge)

  Menurut Notoatmojo (2003), pengetahuan merupakan hasil dari tidak tahu menjadi tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Sumber pengetahuan menurut Nursalam (2003) berasal dari tradisi, autoritas, pengalaman seseorang, trial and error, alasan yang logis, maupun pendekatan ilmiah.

  Pengetahuan merupakan penyebab atau motivator bagi seseorang untuk bersikap dan berperilaku (Azwar, 2007).

  Dandash dan Mohaimeed (2007) dalam penelitiannya mengenai pengetahuan, sikap, dan tindakan terkait kanker panyudara mengemukakan bahwa usia dapat mempengaruhi pengetahuan. Semakin bertambahnya usia maka pengetahuannya makin tinggi. Adapun pengalaman tidak berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan.

  Menurut Arikunto (2007) pengukuran pengetahuan dapat diperoleh dari kuesioner atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.

  Sedangkan tingkat pengetahuan pada masing

  • –masing tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan skoring yaitu : 1) Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai 76
  • – 100 % 2) Tingkat pengetahuan cukup baik bila skor atau nila
  • – 75 % 3) Tingkat pengetahuan kurang baik bila skor atau nilai 40
  • – 55 % 4) Tingkat pengetahuan tidak baik bila skor atau nilai 0 – 39 % (Arikunto, 2007).

  Pengukuran pengetahuan dapat pula dilakukan dengan menganalisis tiap kategori pertanyaan pengetahuan yang diajukan. Tingkat pengetahuan pada satu pertanyaan dikatakan baik bila skor 76

  • – 100 %. Tingkat pengetahuan cukup bila skor 56
  • – 75 %. Tingkat pengetahuan pada satu pertanyaan dikatakan kurang baik bila skor
  • – 55 %. Tingkat pengetahuan pada satu pertanyaan dikatakan tidak baik bila skor 0
  • – 39 % (Okobia, Bunker, Okonofua, Osime, 2006 dan Arikunto, 2007).

3. Teori sikap (Attitude)

  Menurut Mar‟at (1982), sikap merupakan kumpulan dari berpikir, keyakinan dan pengetahuan. Sikap adalah suatu predisposisi umum untuk berespons atau bertindak secara positif atau negatif terhadap suatu objek atau orang disertai emosi positif atau negatif. Berdasarkan dari berbagai batasan tentang sikap, dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.

  Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku.

  Sikap seseorang dapat berubah dengan bertambahnya informasi tentang objek tertentu, melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya (Sarwono, 2007). Seperti pada penelitian Narasty (2009) tentang kanker serviks dan

  

papsmear bahwa informasi yang pernah diterima oleh seseorang akan

  mempengaruhi perilaku orang tersebut, dimana peningkatan perilaku paling tinggi terjadi pada orang yang sudah pernah menerima informasi.

  Pengukuran sikap dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek (Notoatmodjo, 2007) secara tidak langsung dapat dilakukan dengan memberi pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju).

  Menurut Andi (2009), penilaian sikap dapat dilakukan berdasarkan sistem skoring menurut Arikunto (2007) seperti halnya pada pengukuran tingkat pengetahuan. 1) Skap baik bila skor atau nilai 76 – 100 %. 2) Sikap cukup baik bila skor atau nilai 56 – 75 %. 3) Sikap kurang baik bila skor atau nilai 40 – 55 %. 4) Sikap tidak baik bila skor atau nilai 0 – 39 %.