Hasrat seksual janda usia produktif - USD Repository

  

HASRAT SEKSUAL JANDA USIA PRODUKTIF

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi.)

  

Program Studi Psikologi

Oleh:

R. R. Rani Meita Pratiwi

  

049114119

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

Tiga rasa sakit yang aku rasakan darimu perempuan:

”aku sakit ketika keperawananku kau renggut”

”aku sakit melahirkan anakku sendiri”

”aku sakit ketika menyadari kau meninggalkan tubuh ini”

  

Sebuah tulisan yang kuharap bisa mengangkatmu

menjadi perempuan yang tidak tertindas lagi.

  

Seorang perempuan yang mengaku bertahan dalam kesendiriannya.

Seorang perempuan berairmata menanti pengharapan

  

Skripsi ini aku persembahkan dengan senyum

untuk mamah yang telah memberikan inspirasi terindahnya secara tulus

dan penuh kasih.

  Menyadari aku yang telah sendiri ini rasanya sakit luar biasa Seperti apa sakitnya aku pun tidak mampu mendeskripsikan secara harafiah dan menggunakan bahasa manusia saat ini

Hatiku terlalu pilu untuk memikirkan apa yang orang lain harapkan aku ceritakan pada mereka

  Mungkin mereka tidak tahu atau sengaja mengorek kebenaran tentang kehidupanku yang berbeda dari harapan dunia

Aku terenggut rasa perih ketika omongan-omongan tak bernyawa dan seenaknya menghampiri

telingaku yang tidak lagi dibelai hangat dan penuh nafsu dari lelakiku

  

Seolah rambut panjang dan rontok ini ingin melindungi dengan buasnya dan membunuh mereka

agar tidak lagi kudengar suara aneh yang membuat hidupku semakin berantakan Aku mencintainya yang meninggalkanku Ingin kupeluk dia erat dan berharap sayapnya sampai di pundakku sehingga aku terangkat dengan hebat Merasakan sekali lagi kenikmatan di malam pertama saat aku tahu aku telah berdarah oleh sebuah nafsu yang dingin Menjadi sangat liar ketika hal itu datang menghampiri dadaku yang mulai kendur ini

  Ah… siapa yang mau dengan perempuan telanjang sepertiku? Kulitku telah keriput sejelek gumpalan awan mendung yang selalu dihindari orang banyak Tapi aku menarik bagi diriku sendiri saat ku bercermin menatap keruhnya kenyataan hidup sebagai seorang pejuang tanpa senjata di tangannya

  Jatuh terkulai berharap aku dibuka lagi dan merasakan surga dunia Usiaku mulai tertutup oleh angkuhnya kebesaran gadis-gadis muda yang masih segar Tersenyum menahan gejolak ini memampukan menyeimbangkan posisi seperti mereka Aku juga haus akan hal itu

  Membayangkan lembut kulitku tersentuh hingga hanya aliran keringat yang menyapanya

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah dituliskan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Maret 2009 Penulis

  R. R. Rani Meita Pratiwi

  

ABSTRAK

R. R. Rani Meita Pratiwi. (2009). Hasrat Seksual Janda Usia Produktif.

  Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Jurusan Psikologi, Program Studi Psikologi, Universitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana hasrat seksual janda dalam kehidupan seksualnya. Penelitian ini ingin melihat apakah janda yang tidak melakukan aktivitas seksual akan kehilangan hasrat seksual dan dalam bentuk seperti apa hasrat seksual tersebut muncul. Hasrat seksual terdiri atas motivasi seksual, fantasi seksual, daya tarik seksual, dan aktivitas seksual.

  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Partisipan berjumlah tiga perempuan berstatus janda akibat kematian suami dan perceraian serta termasuk dalam usia produktif. Data diperoleh dengan wawancara terhadap partisipan dan observasi lingkungan sebagai data pelengkap. Data dianalisis menurut isinya melalui pengorganisasian data secara sistematis, melakukan pengkodean dan interpretasi sehingga memperoleh data yang dapat dipahami secara mendalam.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik seksual merupakan aspek yang dominan muncul di ketiga partisipan yang dipengaruhi keinginan untuk mendapatkan pasangan yang memiliki kriteria sama dengan mantan pasangan yang dicintai. Aspek lain seperti motivasi seksual, fantasi seksual, dan aktivitas seksual dipengaruhi faktor budaya dan agama yang mengatur kehidupan seksual subyek penelitian. Kemunculan hasrat seksual juga dipengaruhi oleh kepuasan dan pengalaman kehidupan pernikahan sebelumnya serta ada atau tidaknya pasangan saat ini. Peran ganda dalam rumah tangga partisipan menyebabkan pikiran terfokus pada urusan rumah tangga dan anak sehingga mengurangi kemunculan hasrat seksual.

  Kata kunci: janda, motivasi seksual, fantasi seksual, daya tarik seksual, aktivitas seksual.

  

ABSTRACT

R. R. Rani Meita Pratiwi. (2009). Sexual Desire of Widow on Productive Age.

  Yogyakarta: Faculty of Psychology, Department of Psychology, Study Program of Psychology, Sanata Dharma University.

  The primary objective of the research was to describe sexual desire of a widow in sexual life. The research intended to see whether a widow who did not do a sexual activity would lose her sexual desire and in what form it was manifested. The sexual desire consists of sexual motivation, sexual fantasy, sexual appeal, and sexual activity.

  The research was descriptive research. The participant were three females in productive age with widow status resulted from spouse death and divorce. Data was collected by using an interview technique and by observing the environment in terms of supporting data. The data was then analyzed based on the content through sistematical data arrangment. Finally, the data was coded and interpretated to get result in a high depth of understanding.

  The results show that sexual appeal (merupakan aspek yang muncul di three participants yang dipengaruhi) expectation to have a similar partner type compared to the past. Sexual motivation, sexual fantasy, and sexual activity were affected by cultural factor and religious factor as (pasrtisipan)’s sexual activity control. Satisfaction, previous marriage experiences, and the existency of sexual partner also influence the need. A double function in household results in a decrease in sexual motivation due to segregation of participan primary focus in to children and family matter.

  Keywords: widow, sexual motivation, sexual fantasy, sexual appeal, sexual activity

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : R. R. Rani Meita Pratiwi Nomor Mahasiswa : 049114119

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  Hasrat Seksual Janda Usia Produktif beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 28 Agustus 2009 Yang menyatakan,

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan kasih- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Psikologi (S. Psi.) di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa selama penulisan karya tulis ini, penulis telah mendapat bantuan berupa bimbingan, dorongan, dan pengarahan dari berbagai pihak yang berarti bagi penulis. Untuk itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus yang tidak pernah lupa menemani setiap langkah dan proses skripsi ini terjadi. Jezz, kenangan indah di skripsi ini adalah sebagian kecil dari hidupku namun membuatku belajar banyak. Makasih banyak yah atas kesempatan berharga ini. Aku ternyata belajar bahwa segala yang menyedihkan dan butuh pengorbanan itu pasti membawa suatu kebahagiaan tak terkira besarnya.

  2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penulisan ini.

  3. Ibu Sylvia Carolina MYM, S. Psi., M. Si. selaku Kaprodi Fakultas Psikologi yang telah membantu dan membimbing penulis secara akademik baik di dalam maupun di luar kelas. Ibu, makasih yah judul seminar kemarin berhasil

  4. Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang sangat membantu penyelesaian skripsi ini. Ibu, makasi buat semua yang sudah ibu kasih ke saya. Pengetahuan dan ilmu yang saya dapat sangat berharga sekali, ibu. Ibu TOP banget deh.

  5. Ibu P. Henrietta P. D. A. D. S., S. Psi., M. Si. selaku dosen pembimbing akademik yang setia membimbing dari awal semester hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

  Makasih ya bu atas titik cerah atas pengetahuan yang selama ini saya pelajari.

  7. Ibu Agnes Indar Etikawati, S. Psi., Psi., M. Si. Ibu, makasi ya sudah mau dengerin keluhan-keluhan terutama kalo kita kumpul bareng. Semangat ibu selalu menginspirasi saya untuk terus bangkit walaupun itu berat banget bu. Tapi senyum dan support ibu bikin saya ”melek” terus.

  8. Pak Silverio Aji Sampurna, M. Hum. Pak, makasih banyak ya pak. Semua ini berkat kerendahan hati dan ketulusan pada saya untuk memberi semua bahan dan teori serta pengetahuan yang mungkin orang lain gak punya. Sangat membantu dan membuka wawasan saya tentunya. Bapak TOP banget deh.

  9. Bapak/ Ibu Dosen Fakultas Psikologi yang telah mengajarkan dan mendidik penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi. Terima kasih atas pengetahuan dan ilmu yang sangat berharga sehingga membekali penulis menjadi lulusan yang berkualitas.

  10. Mbak Nanik, Mas Gandung, Mas Doni, dan terutama Pak Gik yang dengan sabar memudahkan fasilitas dan pelayan selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi dan kelancaran skripsi ini.

  11. Mas Mujie selaku Laboran Fakultas Psikologi yang selalu ramah dan baik hati. Mas, makasi banyak yah. Maaf kalo selama aku jadi asisten praktikum suka nyebelin atau bawel. Tapi mas Mujie oke banget deh.

  12. Bapak di surga, FX Marcellus Subagyono yang jadi malaikat penjagaku sampai hari ini. Halo pak, ternyata aku bisa jadi sarjana psikologi juga kan pak. Dan itu ternyata gak seberat yang dibayangin. Aku yakin bapak pasti bangga sama aku, anakmu yang paling suka nangis waktu kecil. Makasi ya pak. Walaupun doamu gak aku denger langsung tapi khasiatnya sampe juga pak. Love you dad… I can be a perfect daughter coz you showed me how to

  walk without your hands… 13.

  Mamahku tercinta, ME Teteng Mulwati. Hidupmu menginspirasi skripsi ini mah. Mungkin kalo dulu kita gak ngobrol, judul ini tidak akan terjadi dan itu adalah keajaiban kan mah. Live as single parent doesn’t make you feel pain

  

but sure you can give me a big love and it’s so wonderful thing I know in this

life…

  14. Clementia Rinda Marlita Gahayu a.k.a mbak In as my big sister. Mb, aku dah sarjana loh. Makasi atas segala masukannya yah. Maaf aku suka bandel dan ngutang terus, hehehehehehe… Walaupun kita jarang ketemu, aku yakin kok aku masuk dalam daftar orang tercinta yang mbak In doakan.

  15. YB Reno Yanumardi Dirgana a.k.a mas Nok as my big brother. Cieeeeeeee… aku lulus mas. Makasi yah udah mau nyemangatin terus dan gak pernah bosen SMS kapan lulus dan gimana perkembangan skripsi. Jarak yang memisahkan gak membuat kamu lupa mas buat selalu support aku nyelesaiin skripsi. Oya, makasi juga buat kursus singkat pelatihan flash medianya mas.

  16. Angelina Dirgarini Julia Nurlianti a.k.a mbak Ninik as my sister. Finally, I

  can solve all my problems, especially this, my task, my job, my responsibility, and of course my obsession to be a bachelor of psychology. Thank you very much sist, you always remember me when I’m down, feeling blue, support me of course, and all kindness you have. All laugh, tears, stories, fights, helps, that you gave me made me stronger and stronger and stronger .

  17.

  ”I’m lucky I’m in love with my best friend”, Sebastianus Yudhy Pratama. As a lover… as a friend… as a… as a… as a… =D

  18. Sifra ”Ata” Embun Setyarisa, my sister and also friend. Makasi yah Ta, akhirnya skripsiku selesai juga. Semoga setragis dan seromantis novel kesayangan kita, ”Twilight”.

  19. Pius Dian Widi Anggoro a. k. a mas Pius yang selalu aku repotin ama segala macam urusan komputer. Mas, makasih yah, gak ada mas Pius, skripsiku gak bakal sempurna deh. Maap, aku sering banget ngerepotin, nebeng komputer ma tempat buwat bobok kalo begadang, hahahahahaha…

  20. Yang hampir empat tahun menemani, mbak Florentina Pramita ”Diean”.

  Setahun itu gak selamanya lama ya mbak. Buktinya aku bisa juga neh dan banyak makasih banget buat mbak Diean yang selalu support aku siang malam.

  21. My big sister in other place I know. Mbak Theodora ”Dewie” Ariyani Henriques, makasih banyak yah udah kasih masukan, saran, denger aku ngeluh, dan itu semua sangat cukup. Aku beruntung banget selalu curhat sama kamu mbak. Aku berhasil juga neh.

  22. Sahabat kecilku Natalia Pradinasti Sudibjo yang setia menemani. Mbak Lia, aku lulus mbak. Akhirnya yah kita menyandang sarjana juga. Makasi yang paling banyak buat mbak Lia. I love you sist… 23. Makasih untuk segala dukungan dan senyum dari Cahyu Astriwi. Cayu… makasih yah, walaupun baru setahun ini kita bareng, kamu dah banyak banget kasih aku support, gak mikir pas aku sehat atau sakit. Love u banget ya say… 24. The Charming of course, Verty Sary Pusparini. Tayank… aku bisa nyelesaiin ini semua. Maaf kalo aku sering ngeluh, nangis, ngeluh, dan nangis lagi. Aku yakin Tuhan udah nempatin kita sedemikian rupa untuk ngejadiin skripsi kita sebaik ini. Makasi buat perhatian dan dukungan yang gak orang lain punya yah.

  25. Yang gak terlupakan sampai hari ini karena kalian sahabat-sahabat terbaikku.

  Nicey Maylani Asril, Yasinta Astin Sokang, Esti Wahyuningrum, dan Benedictus Isworohadi. Dari awal kita berempat punya cerita masing-masing dan unik yah. Dan hari ini pun aku punya cerita membahagiakan buat kalian dan kalian tau apa itu: A K U L U L U S ! ! !

  26. Sahabat-sahabat yang kukenal di kenangan KKN 2006 kemaren: Nietha, Witrie, dan Riena. Makasih selalu dukung aku cepet lulus dan semoga kita bisa sukses bareng juga ya setelah jadi sarjana. Amiiiiiin…

  27. Temen-temen asisten konselor USD yang hampir setiap saat kuceritain judul skripsiku, hehehehehehe… tapi kalian juga senang kan?? Yohanes Sumarjiyanto, Sebastianus Yudhy Pratama, Karen Diana Savitri, makasih yah udah mau dengerin sedikit soal skripsiku. Maria Pudyanti Ariani, kamu bikin aku senyum terus dan ngelupain betapa jenuhnya ngerjain skripsi. Mahadsih Worowiranti, yang bareng-bareng curhat soal jurnal gratisan. Ayo Wee semangat hunting download-an gratis, hehehe.. Aurelia Tyas Reneng Ayomi, buat sedih bareng dan akhirnya kita bisa lewatin juga kan yas. Verty Sari Pusparini, tayank… makasih yah nggak pernah bosen ngeliatin aku nangis plus semangat soal skripsi ini. Kamu T O P banget deh. Buat semuanya, maaf ya aku sering banget moody mendadak tapi kalian tetep jadi yang terbaik untuk menghadapi itu. Semangat!!!

  28. Buat temen-temen asisten konselor part II. Benedictus Isworohadi, Blasius Yandu, Esti Wahyuningrum, Mahadsih Worowiranti, Yovita Ika, Karen Diana Savitri, dan Maria Pudyanti Ariani. Met berjuang buat konseling kita yah.

  Tetep semangat ngadepin keberagaman karakteristik klien yang kadang- kadang bikin kita bete dan tertawa terbahak-bahak, hehehehehehe…

  29. Temen-temen relawan gempa Bantul, temen-temen RASS angkatan 2004 dan adek-adekku yang mau nerusin komunitas kita ini, temen-temen asisten inventori dan TAT yang sempet aku curhatin skripsi. Makasih buat kalian semua yah.

  30. Temen-temen angkatan 2004 Fakultas Psikologi USD. Psikologi itu ternyata menyenangkan yah. Let start the new beginning after the last we’ve done

  together… 31.

  The last but not least. Buat tante-tante yang udah bersedia menjadikan skripsi ini terlahir dengan kesempurnaannya sendiri. Bukan untuk menggungguli yang lain tapi lebih membuatnya terbaik karena kalian di dalamnya. Terima kasihku tak terhingga buat kebersamaan kita dahulu.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ......................... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................. iii HALAMAN MOTTO ............................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................. vi ABSTRAK ................................................................................................ vii ABSTRACT .............................................................................................. viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............. ix KATA PENGANTAR .............................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................. xvii DAFTAR TABEL ..................................................................................... xxiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xxiv BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah ..........................................................

  B.

  9 Perumusan Masalah ................................................................

  C.

  9 Tujuan Penelitian ....................................................................

  D.

  10 Manfaat Penelitian ..................................................................

  1.

  10 Manfaat Teoritis ................................................................

  2.

  10 Manfaat Praktis .................................................................

  A.

  11 Janda ........................................................................................

  1.

  11 Definisi Janda ....................................................................

  2.

  11 Penyesuaian Hidup Janda ..................................................

  3.

  12 Stereotip Masyarakat .........................................................

  B.

  13 Hasrat Seksual .........................................................................

  1.

  13 Definisi Hasrat Seksual .....................................................

  2.

  15 Bentuk-bentuk Hasrat Seksual ..........................................

  a.

  15 Motivasi seksual .......................................................... 1)

  15 Hormon ................................................................. 2)

  15 Kognisi .................................................................. 3)

  16 Hasil belajar ..........................................................

  b.

  16 Fantasi seksual ............................................................

  c.

  19 Daya tarik seksual ....................................................... 1)

  19 Visual perception .................................................. 2)

  19 Olfaction ................................................................ 3)

  19 Audition .................................................................

  d.

  20 Aktivitas seksual ......................................................... 1)

  21 Sexual outercourse ................................................

  a) Kissing ............................................................. 21

  b)

  21 Making out ......................................................

  c) Petting ............................................................. 22

  d)

  22 Non-penetrative sexual ...................................

  a) Fingering ......................................................... 24

  29 b. Hipotalamus dan perilaku seksual ...............................

  35 g. Gaya hidup ..................................................................

  34 f. Relasi ...........................................................................

  34 e. Obat-obatan .................................................................

  33 d. Penyakit .......................................................................

  33 c. Pre-Menstruasi Syndrom (PMS) .................................

  31 b. Hormon .......................................................................

  31 a. Usia .............................................................................

  31 4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasrat Seksual Perempuan .........................................................................

  29 a. Hormon reproduksi .....................................................

  (1) Clitoral fingering ...................................... 24

  Hormon Pembentuk Hasrat Seksual .................................

  c) Anal intercourse .............................................. 28 3.

  b) Oral intercourse .............................................. 27

  a) Vaginal intercourse ......................................... 26

  3) Sexual intercourse ................................................. 26

  c) Anal masturbation ........................................... 25

  b) Handjob............................................................ 25

  (3) Anal fingering ........................................... 24

  (2) Vaginal fingering ...................................... 24

  36

  i.

  37 Perspektif sosial .......................................................... j.

  38 Kematian anak .............................................................

  C.

  38 Hasrat Seksual Janda ...............................................................

  1.

  38 Kehidupan pernikahan sebelumnya ..................................

  2.

  40 Peran ganda dalam keluarga ..............................................

  3.

  40 Pasangan ............................................................................

  4.

  41 Konstruksi sosial ...............................................................

  BAB III. METODE PENELITIAN ..........................................................

  43 A.

  43 Jenis Penelitian ........................................................................

  B.

  43 Partisipan .................................................................................

  C.

  44 Definisi Operasional Batasan Penelitian .................................

  1.

  45 Janda ..................................................................................

  2.

  45 Hasrat seksual ....................................................................

  D.

  46 Teknik Pengumpulan Data ......................................................

  1.

  46 Wawancara ........................................................................

  2.

  52 Observasi ...........................................................................

  E.

  53 Prosedur Penelitian .................................................................

  F.

  53 Teknik Analisis Data ...............................................................

  1.

  53 Organisasi data ..................................................................

  2.

  54 Koding ...............................................................................

  G.

  56 Keabsahan Data .......................................................................

  1.

  56 Kredibilitas ........................................................................

  3.

  57 Konfirmabilitas .................................................................

  BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN .......................

  58 A.

  58 Persiapan Penelitian ................................................................

  1.

  58 Alat Pengumpulan Data ....................................................

  2.

  58 Partisipan ...........................................................................

  B.

  60 Pelaksaan Penelitian ................................................................

  1.

  60 Partisipan 1 (SV) ...............................................................

  a.

  60 Wawancara 1 ...............................................................

  b.

  60 Wawancara 2 ...............................................................

  c.

  61 Wawancara 3 ...............................................................

  d.

  61 Wawancara 4 ...............................................................

  2.

  61 Partisipan 2 (HS) ...............................................................

  a.

  61 Wawancara 1 ...............................................................

  b.

  61 Wawancara 2 ...............................................................

  c.

  62 Wawancara 3 ...............................................................

  3.

  62 Partisipan 3 (YN) .............................................................

  a.

  62 Wawancara 1 ...............................................................

  b.

  62 Wawancara 2 ...............................................................

  C.

  63 Hasil Penelitian .......................................................................

  1.

  63 Partisipan 1 ........................................................................

  a.

  63 Identitas .......................................................................

  b.

  64 Analisis data dan hasil penelitian ................................

  2.

  107 Partisipan 2 ........................................................................

  a.

  107 Identitas .......................................................................

  b.

  108 Analisis data dan hasil penelitian ................................

  c.

  124 Observasi .....................................................................

  3.

  126 Partisipan 3 ........................................................................

  a.

  126 Identitas .......................................................................

  b.

  127 Analisis data dan hasil penelitian ................................

  c.

  140 Observasi .....................................................................

  D.

  142 Hasil Analisis Data ..................................................................

  1.

  143 Analisis data dan hasil penelitian ......................................

  2.

  145 Pembahasan .......................................................................

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 153 A.

  153 Kesimpulan .............................................................................

  B.

  153 Keterbatasan Penelitian ...........................................................

  C.

  154 Saran ........................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 156

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Persentase aktivitas seksual oral sex dan vaginal intercourse berdasarkan golongan kulit dan orientasi seksual ...................

  27 Tabel 2.2. Persentase perubahan-perubahan yang terjadi pada aspek-aspek seksual .....................................................................................

  32 Tabel 2.3. Persentase kepuasan seksual dengan pasangan .......................

  36 Tabel 3.1. Panduan Wawancara ...............................................................

  49 Tabel 3.2. Batasan Observasi ...................................................................

  52 Tabel 3.3. Kode Organisasi Data .............................................................

  55 Tabel 4.1. Batasan Hasrat Seksual SV .....................................................

  64 Tabel 4.2. Batasan Hasrat Seksual HS ..................................................... 108

Tabel 4.3. Batasan Hasrat Seksual YN .................................................... 127Tabel 4.4. Frekuensi Hasrat Seksual Ketiga Subyek ............................... 142

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Wawancara 1 dan Koding Partisipan 1 (SV) ..............

  1 Lampiran 2. Hasil Wawancara 2 dan Koding Partisipan 1 (SV) ..............

  39 Lampiran 3. Hasil Wawancara 3 dan Koding Partisipan 1 (SV) ..............

  61 Lampiran 4. Hasil Wawancara 1 dan Koding Partisipan 2 (HS) ..............

  91 Lampiran 5. Hasil Wawancara 2 dan Koding Partisipan 2 (HS) .............. 104 Lampiran 6. Hasil Wawancara 1 dan Koding Partisipan 3 (YN) ............. 125

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perempuan pada umumnya dalam tahap perkembangan akan

  mengalami masa dimana periode haid dan kemampuan melahirkan berhenti secara keseluruhan atau yang biasa dikenal dengan masa menopause. Bagi sebagian perempuan, masa menopause merupakan pengalaman positif dimana hilangnya perasaan khawatir tentang kehamilan dan bebas dari gangguan menstruasi (McKinlay & McKinlay, 1984 dalam Santrock, 1995). Akan tetapi, perempuan yang mengalami masa menopause merasa kehilangan kapasitas reproduksi, seksualitas, dan femininitas. Anggapan mengenai hilangnya femininitas atau kemampuan seksual yang terjadi ketika masa menopause datang merupakan bentuk dari perasaan tertekan dan ketakutan sebagian perempuan akan rasa sakit secara fisik yang sangat besar.

  Sikap dan perilaku seksual dalam tahap perkembangan usia akan mengalami berbagai perubahan. Memasuki usia dewasa madya, aktivitas seksual yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan memiliki frekuensi lebih kecil dibandingkan ketika di usia dewasa awal. Penurunan aktivitas seksual dapat pula dipengaruhi oleh berbagai kepentingan yang dimiliki individu pada tahap perkembangan ini, misalnya karir, keluarga, kondisi kesehatan, dan aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan. Menurut Laumann et al. (1999) masalah emosional dan stres memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kemampuan seksual pada perempuan.

  Berdasarkan National Health and Social Life Survey (NHSLS) yang dilakukan oleh Laumann, Gagnon, Michael, & Michaels tahun 1994 pada 3.159 orang Amerika dengan rentang usia 18 sampai 59 tahun menghasilkan data dimana 79% respon terhadap masalah seksual meliputi (1) penurunan hasrat seksual, (2) kesulitan memunculkan hasrat seksual, (3) masalah pencapaian klimaks (ejakulasi), (4) kecemasan akan performansi seksual, (5) ejakulasi dini, (6) rasa sakit selama berhubungan seksual, (7) dan tidak terpenuhinya kenyamanan seksual (dalam buku Adult Psychopathology and

  

Diagnosis Fifth Edition , 2007). Selain itu, berdasarkan National Probability

Sample pada 987 perempuan Amerika yang berusia 20 sampai 65 tahun

  menghasilkan data, yaitu distress seksual berhubungan dengan penurunan kesehatan mental dimana kondisi kesehatan yang buruk memiliki kaitan dengan distress terhadap masalah seksualitas itu sendiri. Masalah-masalah seksual seperti masalah lubrikasi, rasa sakit genital, dan masalah orgasme memperlihatkan distress seksual. Pada usia dewasa madya, terjadi penurunan dalam melakukan aktivitas seksual namun tidak pada dorongan dan kebutuhan untuk melakukan aktivitas tersebut (Bancroft, Loftus, & Long, 2003).

  Von Krafft-Ebing (1965) membahas hasrat seksual sebagai suatu kekuatan penuh dimana secara bersama-sama muncul aktivitas otak (misal: menggunakan imajinasi) dan sensasi-sensasi secara fisik yang menyenangkan hasrat seksual muncul sebagai suatu fakta biologi yang dibawa sejak lahir yang disertai dengan unsur motivasional. Pemikiran dan khayalan-khayalan yang muncul secara tidak sadar menunjukkan aspek motivasional dari pengalaman seksual dan hal tersebut merupakan gambaran tidak langsung dari hasrat seksual sendiri (Sherwin, 1988). Hasrat seksual yang timbul dalam diri individu mewakili harapan dan keinginan yang dimiliki individu tersebut.

  Munculnya hasrat seksual pada perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen. Hormon estrogren harus memiliki jumlah yang tepat dalam memunculkan hasrat seksual dan jika tidak juga akan berpengaruh pada masalah kesehatan lainnya dalam tubuh. Hormon estrogen merupakan salah satu tipe dari estradiol yang diproduksi oleh kelenjar adrenalin dan indung telur (ovarium). Indung telur mengeluarkan lebih banyak hormon estrogen daripada produksi androgen yang akan menghasilkan hormon testosteron. Hormon estrogen tersebut bekerja dalam tubuh dan otak yang memunculkan hasrat seksual dan merespon stimulus seksual. Produksi hormon estrogen akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Pada usia dewasa madya hormon estrogen yang diproduksi tidak sebanyak pada usia dewasa awal sebelumnya. Berkurangnya produksi hormon estrogen pada perempuan akan mengakibatkan berkurangnya sensitivitas seksual dalam melakukan hubungan seksual.

  Dorongan untuk tidak melakukan hubungan seksual tidak dapat disamakan dengan berkurangnya hasrat seksual. Apabila individu tidak mengakibatkan hilangnya hasrat seksual. Hasrat seksual menghilang secara perlahan seiring bertambahnya usia, namun dapat terjadi secara tiba-tiba ketika perempuan mengalami kehamilan, menyusui, penyakit, dan menjalani operasi. Selain itu kehilangan hasrat seksual lebih mengarah pada perubahan yang terjadi dalam tubuh manusia.

  Dilaporkan bahwa dalam suatu penelitian pada individu berusia 40 sampai 70 tahun, hasrat seksual dan frekuensi dari pikiran-pikiran seksual dan mimpi-mimpi seksual berkurang sesuai bertambahnya usia. Dalam studi Schiavi (1999) mengenai kesehatan manusia berusia 45 sampai 74 tahun yang masih melakukan hubungan seksual secara rutin mengalami penurunan hasrat seksual ketika usia mereka meningkat. Ketika memasuki usia dewasa madya, perempuan akan mengalami masa menopause. Masa menopause dianggap sebagai penghalang terhadap pemenuhan kebutuhan seksual. Ketika

  

menopause datang, perempuan memiliki ketakutan hasrat seksual akan hilang

  sehingga menghalangi mereka untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Ketakutan akan rasa sakit, tidak dapat mencapai orgasme, ketidakmampuan memuaskan pasangan, dan ketidaknyamanan dalam berhubungan sering muncul ketika perempuan mulai memasuki masa

  menopause .

  Bertambahnya usia tidak menandakan bahwa aktivitas seksual akan berakhir apalagi ketika mengetahui bahwa masa menopause akan dialami oleh setiap perempuan di masa dewasa madyanya. Masa menopause merupakan yang mengontrol siklus sel-sel dalam tubuh namun tidak berpengaruh pada menurunnya aktivitas untuk melakukan hubungan seksual. Faktor utama yang memegang peranan penting dalam hubungan seksual adalah sikap terhadap hubungan seksual, kondisi kesehatan, dan status pernikahan. Kondisi psikis dan psikologis akan sangat berpengaruh terhadap berhasilnya hubungan seksual. Oleh karena itu, bertambahnya usia dan menopause seharusnya tidak menghalangi kenyamanan dalam hubungan seksual.

  Hubungan seksual merupakan salah satu aktivitas seksual dan merupakan masalah seksualitas. Perspektif dalam masyarakat melihat seksualitas sebagai hal yang masih tabu dan tidak layak untuk dibicarakan secara terbuka. Hubungan seksual dipandang sah bagi masyarakat yang memiliki ikatan pernikahan. Masyarakat menganggap hubungan seksual yang di luar ikatan pernikahan tersebut adalah dosa dan tabu. Hal tersebut menarik perhatian peneliti untuk melihat mengapa masalah seksualitas masih dianggap tabu dan kurang terbuka untuk dibicarakan. Dalam penelitian ini, peneliti memilih janda sebagai partisipan karena janda masih merupakan anggota masyarakat yang mentabukan masalah seksualitas. Miranyala dalam artikel Nemesis: Janda whatever (2007) mengatakan bahwa masyarakat di Indonesia lebih menyukai penggunaan istilah ”janda” daripada ”single” atau ”single

  

parent ” untuk menyebut perempuan yang tidak lagi memiliki pasangan dalam

  kehidupan pernikahannya. Penyebutan istilah ”janda” sendiri secara tidak langsung mengarah pada kehidupan pernikahan sebelumnya yang terdapat perempuan yang pernah memiliki kehidupan seksual. Perspekstif sosial yang menuntut janda untuk menunjukkan kesetiaan pada pasangan dan tanggung jawab terhadap anak membuat janda mempertimbangkan dan menghentikan aktivitas seksual walaupun mereka belum kehilangan hasrat seksual.

  Perempuan dengan status janda berperan ganda sebagai ibu dan ayah. Dibanding pria berstatus duda, janda memiliki ketahanan hidup lebih tinggi tidak terbatas pada masalah seksual saja tetapi juga dalam kesetiaan terhadap pasangan dan rasa cinta kepada anak. Dalam perspektif sosial, status janda dituntut untuk memperlihatkan kesetiaannya terhadap pasangan dan pertimbangan dalam pengasuhan anak. Penilaian masyarakat lain juga menuntut terhadap tanggung jawab peran ganda dan meminimalkan kebutuhan seksual. Dapat dikatakan bahwa status janda dalam masyarakat pada saat ini lebih banyak mendapat pengaruh budaya dan dipandang melalui persepsi sosial.

  Perempuan berstatus janda mengakui bahwa kehidupan mereka menjadi lebih baik bila menunggu dalam satu sampai beberapa tahun untuk memulai kehidupan pernikahan yang baru. Waktu tersebut digunakan untuk mengalami masa berkabung, menemukan kembali makna kehilangan pasangan, dan menyediakan waktu untuk hidup sendiri sampai siap memasuki kehidupan baru dengan orang lain. Dapat dikatakan bahwa walaupun perempuan dengan status janda menyediakan waktu untuk hidup sendiri, mereka tetap memiliki kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. waktu mereka dengan kewajiban-kewajiban terhadap anak, pekerjaan, dan relasi sosial dengan teman sebaya. Pada waktu itu juga, janda membangun suatu kehidupan sosial dengan semua orang dari segala jenis kelamin dan menjalin relasi dengan orang yang dapat diajak berkomunikasi secara terbuka dan saling membagikan pengalaman dari aktivitas-aktivitas mereka.

  Fenomena yang banyak terjadi di masyarakat saat ini adalah bagaimana perempuan dengan status janda menghadapi kehidupan mereka sebagai seorang individu dan sebagai anggota masyakarat di lingkungannya. Perempuan dengan status janda menyadari bahwa status yang dimiliki akan mendapat perhatian dari masyarakat. Oleh karena itu, perempuan berstatus janda sangat menjaga sikap dan perilaku agar mendapat pandangan yang baik. Akan tetapi, ada pula perempuan berstatus janda yang merasa rugi terhadap pandangan negatif masyarakat yang mengatakan bahwa janda merupakan penggoda bagi para pria. Tidak semua perempuan yang berstatus janda dapat menerima status yang disandangnya tersebut.

  Kematian pasangan biasanya menuntut individu untuk menghentikan perilaku seksual mereka (Rossi, 1994). Hal ini juga membuat para janda bertahan dengan statusnya daripada menikah kembali. Menurut Sanford (1998), perempuan dapat hidup lebih lama tanpa pasangan dalam suatu dekade. Selain itu, pernikahan sendiri merupakan aktivitas pengaturan seksual secara sosial yang paling umum berdasarkan norma yang berlangsung (Rossi, 1994; Schiavi, 1999). Norma sosial itulah yang menjadi salah satu sendiri untuk sementara waktu tanpa pasangan. Berdasarkan hasil survei, 40% perempuan berusia tua hidup sendiri dibandingkan dengan 16% pria berusia tua (AARP, 1997).

  Menurut Masters et al. (1994), perempuan single termasuk janda memiliki minat yang rendah untuk melakukan hubungan seksual walaupun tersedia waktu yang diperlukan untuk aktivitas tersebut. Perempuan menggunakan mekanisme tersebut untuk menghindari frustrasi dan depresi karena tidak dapat melakukan hubungan seksual. Hal tersebut dipengaruhi oleh keadaan subjektif hasrat seksual yang mendorong manusia untuk mencari pengalaman-pengalaman seksual. Ketidakhadiran pasangan mendorong perempuan single untuk menemukan pengalaman dari aktivitas seksual dalam bentuk lain.

  Hasrat seksual memiliki batasan-batasan sosial. Faktor sosial menyumbang gagasannya melalui aspek budaya dengan mengatakan bahwa seksualitas diperlihatkan sebagai harapan-harapan, kepercayaan-kepercayaan, dan perilaku tentang hasrat seksual. Faktor-faktor sosial kultural tersebut berperan dalam memperkecil atau menyangkal keberadaan dan nilai seksualitas (Gott &Hinchliff, 2003). Janda merupakan perempuan yang pernah melakukan aktivitas seksual. Aktivitas seksual tersebut merupakan salah satu bentuk ekspresi dari hasrat seksual. Akan tetapi, perspektif sosial dalam masyarakat menuntut janda untuk berperan ganda dalam rumah tangga dan meminimalkan kebutuhan seksual. Hal tersebut membuat janda mempertimbangkan dan menghentikan aktivitas seksual walaupun mereka masih memiliki hasrat seksual.

B. Perumusan Masalah

  Pertanyaan penelitian mengenai Hasrat Seksual Janda Usia Produktif ini ingin melihat bagaimana hasrat seksual perempuan berstatus janda dalam kehidupan seksualnya. Penelitian ini mengarah pada hal apa saja yang membuat perempuan berstatus janda kehilangan hasrat seksual dan kemudian dalam bentuk seperti apa hasrat seksual tersebut muncul.

C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk menjawab perumusan masalah yang disusun peneliti, yaitu mengetahui bagaimana hasrat seksual perempuan berstatus janda dalam kehidupan seksualnya. Penelitian ini ingin melihat apakah perempuan berstatus janda yang tidak melakukan aktivitas seksual akan kehilangan hasrat seksual dan dalam bentuk seperti apa hasrat seksual tersebut muncul.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian tentang Hasrat Seksual Janda Usia Produktif antara lain:

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini memberikan sumbangan bagi ilmu psikologi dan kesehatan tentang hasrat seksual perempuan usia produktif, terutama perempuan dengan status janda.

  2. Manfaat Praktis Penelitian ini memberikan pengetahuan dan informasi bagi perempuan berstatus janda usia produktif sebagai bahan refleksi dalam menghadapi hasrat seksual yang muncul dalam kehidupan janda secara adaptif dan tetap memperhatikan kesehatan biologis dan psikologis mereka. Selain itu, pentingnya penelitian ini untuk membuka cara pandang para janda khususnya di Indonesia dalam membicarakan dan memahami masalah seksualitas.

BAB II LANDASAN TEORI A. Janda 1. Definisi Janda Menurut definisi kamus besar Bahasa Indonesia, janda adalah

  perempuan yang tidak bersuami lagi, baik karena bercerai maupun karena ditinggal mati. Dalam Wikipedia (2008) janda merupakan status yang diberikan kepada perempuan yang tidak memiliki suami baik karena ditinggal meninggal atau bercerai. Aiken (1993) mendefinisikan sebagai masa dimana istri kehilangan suaminya karena kematian dan tidak menikah lagi.

  Dapat disimpulkan perempuan janda mengandung pengertian status dan masa yang diberikan kepada perempuan yang tidak memiliki suami baik karena ditinggal meninggal maupun bercerai dan tidak menikah lagi.