BAB III PROFIL SUBYEK INFORMAN - PENCITRAAN DIRI DALAM MEDIA SOSIAL PATH (Studi Deskriptif pada Pelajar SMA Negeri 2 Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

BAB III PROFIL SUBYEK INFORMAN Bab ini akan membahas mengenai profil dari subyek informan yang telah

  diwawancarai oleh peneliti. Profil informan ini meliputi tentang kehidupan maupun kegiatan dari informan. Terdapat 5 informan yang sudah diwawancarai oleh peneliti yang tentunya masuk dalam kriteria yang dibutuhkan oleh peneliti. Informan yang berhasil peneliti wawancarai adalah siswa SMA Negeri 2 Surabaya yang masuk dalam kategori remaja dan merupakan pengguna aktif dari akun media sosial Path. Informan yang terdapat dalam penelitian ini juga melibatkan dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Keberagaman tersebut diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian ini.

  Di dalam bab profil subyek informan ini, peneliti tidak menuliskan nama asli informan. Hal ini dikarenakan permintaan dari informan untuk tidak membuka identitas aslinya serta peneliti ingin menjaga privasi dari informan sendiri. Oleh karena itu peneliti hanya menggunakan nama samaran yaitu berupa inisial saja, sehingga privasi informan tetap terjaga.

III.1 Informan Pertama (SY)

  Informan pertama yang berhasil peneliti wawancarai adalah SY. SY merupakan salah satu siswi SMA Negeri 2 Surabaya yang duduk di kelas 11 IPS.

  Ketika proses wawancara berjalan, peneliti bisa melihat bahwa informan SY adalah remaja yang pintar serta memiliki pribadi yang menyenangkan. Selama proses wawancara berlangsung, informan SY selalu memberikan jawaban- jawaban yang menurut peneliti cukup memuaskan. Tidak jarang informan SY menyelipkan sedikit candaan ketika wawancara berlangsung.

  Siswi yang memiliki hobi travelling ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adiknya masih menginjak bangku SD dan SMP. Selain merupakan siswi aktif di SMA Negeri 2 Surabaya, informan SY juga merupakan salah satu anggota dari organisasi sekolahnya yaitu MPK dan OSIS. Saat ini informan SY tinggal di daerah Waru Sidoarjo. Setiap berangkat sekolah, ayahnya lah yang mengantarnya karena ayahnya juga bekerja di Surabaya. Ayahnya bekerja sebagai wiraswasta, sedangkan ibunya bekerja di salah satu bank di Surabaya.

  Gadis berkulit sawo matang ini banyak bercerita tentang pengalamannya dalam menggunakan media sosial Path. Informan SY menjadi pengguna aktif akun Path sejak tahun 2013 yaitu ketika dia masih belajar di bangku SMP. Siswi lulusan SMP Negeri 12 Surabaya ini juga mengatakan bahwa, selain media sosial Path sebelumnya dia juga sudah menggunakan berbagai macam media sosial lainnya,

  “Apa yaa.. pertama itu aku punya facebook, terus myspace juga pernah, terus habis itu pernah juga kayak friendster tapi itu udah jaman dulu banget mbak hehehe. Terus habis itu twitter, terus line, terus whatsapp, bbm, terus Path juga.”

  Hampir semua media sosial yang ada telah digunakannya. Baik dari media sosial yang cukup lama yaitu Friendster hingga media sosial terbaru yaitu Path.

  SY juga menjelaskan bahwa saat ini Path menjadi media sosial favoritnya, karena dianggap merangkum dari semua media sosial yang ada. Fitur yang dihadirkan pun juga cukup lengkap. Setelah sekitar 2 tahun menggunakan Path, informan SY sudah memiliki sekitar 370 teman di akun Pathnya. Dia juga mengatakan bahwa dengan adanya media sosial Path, dia bisa menambah teman baru.

  “Ya pertama itu yaa kebanyakan kenal semua sih. Cuma kan kadang kan aku ngeadd satu gitu kan terus tiba-tiba aku kenal sendiri terus lama-lama deket yaudah. Ya jadi nanti mau nggak mau ada saatnya gitu aku bakal kenal sama anak yang tak add itu.” Banyak sekali kemudahan yang bisa informan SY dapatkan ketika menggunakan media sosial Path. Dengan adanya Path, informan SY juga mendapatkan berbagai informasi tentang trend terbaru saat ini. Dia banyak tahu tentang trend terbaru dari moment-moment yang dibagikan oleh teman-teman di akun Path nya. Baik itu tentang film terbaru, lagu-lagu terbaru, tempat atau cafe yang kekinian, dan yang sebagainya. Informan SY juga mengaku bahwa Path juga mampu membantu menngkatkan eksistensi dirinya melalui moment yang dia bagikan.

  Semenjak awal menggunakan Path hingga saat ini informan SY sudah memiliki sekitar 1200 moment di dalam akun Path nya. Informan Sy mengaku bahwa dia lebih senang mengupdate lagu atau lokasi dimana dia sedang berada. Terlebih lagi ketika dia melakukan pendakian bersama teman-temannya. Dia tidak pernah lupa untuk update di setiap pos pendakian yang sudah dia lalui.

  Gadis berusia 16 tahun ini juga pernah memenangkan olimpiade Pahlawan Nasional Tingkat Provinsi pada tahun 20015 sebagai juara ke 2. Dia juga menceritakan bahwa dia ingin memperlihatkan kepada semua orang bahwasannya perempuan tidak boleh terlihat lemah, perempuan juga tidak cukup hanya bermodal kecantikan saja akan tetapi juga bermodal ilmu yang dimiliki. Hal ini dia buktikan dengan prestasi belajarnya di sekolah. Informan SY merupakan salah satu murid yang berprestasi dan sering mendapatkan peringkat di kelasnya.

  Selama menggunakan media sosial Path, sudah banyak moment-moment yang dia bagikan di akun Path nya, antara lain moment ketika dia sedang mendengarkan lagu maupun moment ketika dia sedang membaca buku. Dia juga pernah menggunakan fitur unggah foto ketika dia meemukan satu spot tempat yang emmang dirasa cukup indah.

  Dalam satu bulan, Informan SY menghabiskan sekitar 1,25 GB kuota internet. Selain memakai kuota internet dari providernya, informan SY juga menggunakan fasilitas WiFi di rumahnya, sehingga kuota internet yang digunakan tidak terlalu besar. Itulah sedikit profil dari informan SY yang bisa peneliti dapatkan.

III.2 Informan Kedua (BG)

  Informan kedua dari penelitian ini adalah BG (nama disamarkan). Sama halnya seperti informan pertama (SY), Informan BG adalah juga merupakan salah satu siswa SMA Negeri 2 Surabaya yang saat ini duduk di kelas 11 IPS. Informan BG memiliki postur tubuh yang cukup besar untuk remaja kelas 2 SMA. Dari gaya bicaranya, informan BG cenderung lebih pendiam daripada informan SY.

  Namun informan BG juga memberi jawaban yang dirasa cukup memuaskan bagi peneliti. Meskipun terkesan pendiam, tetapi ketika proses wawancara berlangsung dia menjelaskan panjang lebar tentang pengalamannya menggunakan media sosial Path.

  Remaja yang gemar berolahraga tersebut banyak menceritakan sedikit banyak tentang dirinya. Informan BG juga mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya yaitu EBA (Economy Business Association). EBA berisi tentang kegiatan seperti pelajaran tambahan tentang materi pelajaran Ekonomi.

  Ekstrakulikuler ini juga terbilang baru karena baru diadakan sekitar 3 tahun yang lalu yaitu sekitar tahun 2012.

  Selain mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya, informan BG juga merupakan seorang pebisnis muda atau young entrepeneur. Informan BG memiliki suatu usaha atau bisnis yang juga bekerja sama dengan teman-temannya, yaitu bisnis Laundry Sepatu. Ide ini muncul seketika karena pada waktu itu Informan BG memang membutuhkan jasa untuk mencuci sepatunya. Hal ini karena setiap sepatu memiliki treatment yang berbeda-beda ketika kita mencucinya. Sehingga muncullah ide tersebut untuk membuka bisnis Laundry sepatu. Pada awal kemunculannya, bisnis informan BG ini tidak banyak ada di pusat perkotaan seperti di Surabaya ini. Namun seiring berkembangnya jaman, bisnis Laundry Sepatu ini pun semakin menjamur keberadaannya, sehingga daya persaingan bisnis nya juga semakin meningkat.

  Informan BG menggunakan media sosial Path sejak 2-3 tahun yang lalu. Dia mengenal Path dari teman-temannya sewaktu masih duduk di bangku SMP. Sebelum menggunakan Path, Informan BG juga memiliki akun media sosial Facebook, Twitter, dan Ask.FM. BG mengatakan bahwa Path merupakan media sosial terbaru yang banyak digunakan oleh remaja-remaja masa kini. Oleh karena sebab itulah BG memutuskan untuk ikut juga mengunduh dan menggunakan akun media sosial Path.

  Fitur yang paling sering digunakan oleh BG adalah fitur mendengarkan lagu dan membaca buku. BG juga menggunakan fitur update foto, tapi hanya untuk mengunggah foto yang berhubungan dengan bisnis Laundry Sepatunya, bukan foto selfie atau semacamnya. Akun Path BG sudah memiliki sekitar 300 teman.

  “Sekitar brapa ya mbak. Paling antara 200-300 an mbak. Tapi ya ada yang nggak tak kenal se mbak, biasanya ada yang tiba-tiba nge add gitu. Tp aku mesti liat dia berteman sama siapa gitu mbak, lihat mutual friendnya.. Soalnya kan biasanya temen nya temen aku gitu nge add mbak. Jadi ya lumayan nambah temen mbak. Terus ya biasanya lihat dari fotonya mbak hahaha kalo cantik ya udah sikat aja hahaha.”

  BG mengatakan bahwa memang akun Path nya hanya dibatasi untuk teman-teman yang dia kenal saja. Selain itu juga karena kriteria-kriteria tertentu, biasanya ketika ingin menambahkan teman, BG terlebih dahulu melihat foto profil dari akun tersebut dan melihat mutual friend atau memiliki teman yang sama di akun Path nya. Tiga tahun menggunakan Path, BG sudah memiliki 1.000 moment lebih di akun Path nya. Untuk pemakaian internet, BG menghabiskan sekitar 8GB kuota internet dalam kurun waktu 3 bulan. Kuota internet tersebut dia gunakan untuk mengakses Google ketika mencari bahan untuk tugas sekolahnya, dan sisanya untuk membuka media sosial seperti Path, Twitter, Facebook, dan sebagainya.

III.3 Informan Ketiga (ND)

  Informan ketiga yaitu juga merupakan siswi SMA Negeri Surabaya yang bernama ND (nama disamarkan). Gadis berumur 16 tahun ini merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ayahnya bekerja di bidang perkapalan di salah satu perusahaan swasta yang ada di daerah Perak surabaya. Sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga dan tidak bekerja. Informan ND tinggal di salah satu kawasan mewah di Surabaya yaitu di Graha Family Surabaya. Ayahnya selalu mengantar dan menjemput ND di sekolah. Jika urusan pekerjaan ayahnya masih belum selesai, biasanya ND menggunakan layanan Gojek untuk mengantarnya pulang ke rumah ketika kegiatan di sekolah usai. ND merupakan gadis remaja yang cantik dengan rambut panjang dan bentuk tubuh yang langsing.

  Walaupun terkenal sebagai siswi yang cantik dan tenar di sekolahnya, ND sama sekali tidak berniat untuk berpacaran. Dia hanya ingin fokus belajar karena ingin membanggakan kedua orang tuanya. Di sekolah, ND juga mengikuti kegiatan ekstrakulikuler EBA, kegiatan yang sama-sama diikuti oleh informan BG. Informan ND mengaku bahwa memang dia tertarik dengan dunia ekonomi dan ingin melanjutkan studi nya di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga karena ingin menuruti keinginan ibunya.

  Informan Nd mengenal Path dari teman-temannya ketika dia duduk di kelas 3 SMP. Rasa ingin tahu dan penasaran lah yang membuatnya ingin segera membuat akun Path nya. Pada awalnya dia masih merasa kebingungan dalam menggunakan media sosial Path. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, informan ND mengaku ketagihan untuk menggunakan media sosial ini. Sama seperti informan-informan sebelumnya, ND juga memiliki banyak akun media sosial selain Path, yaitu Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya. Namun dari sekian banyak media sossial yang dia punya, untuk saat ini yang paling sering dia gunakan adalah Path. Banyak sekali fitur yang dia suka antara lain yaitu fitur mendengarkan lagu. Fitur ini juga menjadi salah satu faktor mengapa ND tertarik untuk mengunduh aplikasi Path,

  “Awalnya itu soalnya tertarik sama fitur listening to nya mbak. Jadi kan kita bisa ngeshare lagu buat ngeshare lagu-lagu bagus gitu lo. Kayak ngasih tau ke temen-temen ini lo lagunya bagus.”

  Selain fitur mendengarkan lagu, ND juga suka menggunakan fitur update lokasi. Apalagi ketika dia sedang bersama teman-temannya yang jarang dia temui. Baginya, Path juga bisa menghubungkannya dengan teman-teman lama nya dulu melalui fitur update lokasi. Karena menurutnya dengan fitur ini dia bisa mengetahui dimana posisi teman kita sedang berada. ND juga mengibaratkan Path sebagai paket yang komplit untuk sebuah media sosial. Karena itulah dia tetap aktif menggunakan Path hingga saat ini.

  Gadis cantik ini sudah memiliki 140 teman di dalam akun Pathnya. Dia mengaku bahwa tidak semua orang dia tambahkan menjadi teman Pathnnya, hanya orang-orang tertentu saja yang memang dia kenal yang bisa dia tambahkan di daftar teman akun Path nya. Meskipun jumlah teman di akun Path ND tergolong sedikit, namun permintaan teman di akun Path nya cukup banyak. Meski begitu banyak nya Friend Request di akunnya, ND tidak menambahkan mereka menjadi temannya karena memang ND merasa tidak kenal dengan orang- orang tersebut.

  Jumlah moment yang dimiliki oleh ND hingga saat ini adalah sekitar 1200 moment yang kebanyakan dari moment tersebut adalah berisi update lokasi dan mendengarkan lagu. Mengingat salah satu hobi dari ND adalah travelling dan mendengarkan lagu. Setiap bulannya, Informan ND mengabiskan sekitar 1,5 GB kuota internet reguler. Akan tetapi, ND lebih sering menggunaakn Wifi Portable yang dia miliki. Hal ini disebabkan karena gadget yang dia miliki adalah Ipod yang hanya bisa digunakan ketika tersambung dengan WiFi. Jadi, informan ND selalu membawa Wifi Portable kemana pun dia pergi,

  “Oh kalo kuotanya aku sih biasanya bawa Wifi portable kan. Nah itu kan pake kuota juga. Kuota internet. Tapi ya nggak mesti aku bawa se, jadi tergantung aku nyalain atau enggak.”

  Selain digunakan untuk mengupdate kegiatannya sehari-hari, informan ND juga menggunakan akun Path nya untuk mempromosikan suatu kegiatan atau acara. Misalnya ketika dia menjadi salah satu panitia di acara pensi sekolahnya. Dengan adanya Path, tentu bisa membantu ND serta teman-temannya yang lain untuk mempromosikan acara tersebut yaitu dengan mengunggah foto dari poster acara pensi tersebut. Kemudian teman-teman di akun Path nya ikut menyebarkan poster tersebut dengan menggunakan fitur Repath. ND juga mengaku bahwa dia jarang mengunggah foto selfie nya di akun media sosial Path. Karena menurut ND, dia lebih suka mengunggah foto selfie nya di Instagram karena memang akun Instagram memang khusus digunakan untuk update foto.

  Siswi yang merupakan lulusan SMP Al Hikmah ini juga sering menjadi panitia di acara atau event-event tertentu di sekolahnya. Meskipun tidak aktif dalam kegiatan organisasi di sekolahnya, tetapi ND cukup sering menjadi panitia acara di sekolahnya. Tetapi dia juga tetap menomorsatukan pelajaran di sekolahnya, karena dia ingin membanggakan kedua orang tuanya.

III.4 Informan Keempat (AD) Informan keempat dari penelitian ini bernama AD (nama disamarkan).

  Siswi SMA Negeri 2 Surabaya ini memiliki postur tubuh yang sedikit berisi dengan kulit kuning langsat. AD merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

  Dia memiliki adik perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

  Ayahnya bekerja di perusahaan swasta di salah satu perusahaan di Surabaya, sedangkan ibunya memiliki butik kecil di dekat rumahnya. Informan AD tinggal di kawasan Mulyosari Surabaya. Informan AD menggunakan jasa antar jemput mobil untuk pergi ke sekolahnya. Setiap harinya dia harus berangkat ke sekolah pukul 05.30 WIB karena harus menjemput siswa lain yang juga menggunakan jasa antar jemput tersebut.

  Siswi yang memiliki hobi bulu tangkis ini juga mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya yaitu EBA dan Bulu Tangkis. Meskipun belum pernah menjuarai pertandingan bulu tangkis, akan tetapi dia selalu berlatih 2 kali dalam seminggu. Sama halnya dengan informan ND, informan AD tidak mengikuti kegiatan organisasi di sekolahnya. Karena dia mengaku kurang pandai dalam berorganisasi. Informan AD merupakan salah satu lulusan SMP Negeri 19 Surabaya yang diterima di SMA Negeri 2 Surabaya.

  Informan AD menggunakan media sosial Path sejak akhir tahun 2012. Sama seperti informan sebelumnya, Informan AD tertarik menggunakan Path karena ajakan teman-temannya. Hampir semua media sosial dia miliki dan dia mengaku bahwa sampai saat ini pun seluruh media sosialnya masih aktif digunakan, khususnya Path dan Twitter. Informan AD merasa tertarik dengan fitur yang ditawarkan oleh Path.

  “Soalnya ya karna awal tertarik itu ya gara-gara banyak temen yang pakek mbak. Jadinya pengen downlooad terus akhirnya kok seru sosial medianya, fitur- fiturnya juga menarik. Bisa update apa aja. Bisa update music, film gitu mbak.”

  Hingga saat ini, Informan AD sudah memiliki sekitar 1500 moment di akun Path nya. Jumlah terbanyak dari informa-informan sebelumnya, “Sekitar 1500 moment mbak hahaha. Tapi aslinya se kayaknya ngga sampek sebanyak itu deh mbak haha. Mungkin moment berteman sama siapa gitu itu yang bikin banyak mbak.”

  Menurut informan AD, Path memang memiliki keunggulan dibanding dengan media sosial sebelumnya. Path juga mudah untuk digunakan dan tidak terlalu ramai karena pengguna hanya bisa menambahkan teman hingga 500 teman saja. Berbeda dengan Twitter dan Facebook yang dapat menampung hingga ribuan permintaan teman. Inilah kemudian yang membuat AD merasa tertarik untuk menggunakan Path seperti teman-temannya yang lain.

  Selain itu, karena salah satu hobi AD adalah nongkrong di cafe-cafe terbaru, Path dirasa menjadi media sosial yang tepat untuk membagikan kegiatannya tersebut. Hal ini dikarenakan Path memang memiliki fitur khusu untuk update lokasi. Seperti yang dikatakan oleh informan AD,

  “Update apa aja mmm biasanya sih lebih sering update location atau place mbak. Ya kayak ke cafe-cafe gitu misalnya, nongkrong sama temen, pokoknya kalo tempat yang hits hits gitu baru aku update di Path.”

  Siswi cantik yang juga sedang duduk di kelas 11 ini mengaku bahwa dia memang suka pergi ke cafe-cafe terbaru di Surabaya. Dan tak jarang tempat yang dikunjunginya pun termasuk tempat yang cukup mahal untuk kantong remaja SMA. Salah satu Cafe yang sering dia datangi adalah Domicile. Cafe ini terletak di Jalan Sumatera Surabaya. Cafe yang memang didesain minimalis modern ini memang menawarkan makanan dengan range harga yang cukup tinggi. Namun AD juga mengaku terkadang dia juga pergi bersama kedua orang tuanya, jadi tidak sepenuhnya menggunakan uang saku nya.

  Setelah 2 tahun menggunakan Path, jumlah teman yang ada di akun Path AD adalah sekitar 250 teman. AD juga menjelaskan bahwa dari sekian banyak teman yang ada di akun Pathnya, hampir semua memang sudah dikenalnya.

  Walaupun memang jarang bertemu, misalnya teman SD maupun teman semasa SMP nya.

  “Ya kenal dong mbak. Meskipun jarang ketemu gitu tapi ya pasti kenal. Kayak temen SMP dulu gitu ya banyak yang kenal. Ya meskipun nggak kenal deket tapi aku tau orangnya mbak.”

  Untuk masalah pertemanan di akun Pathnya, AD mengaku bahwa dia lebih selektif dalam memilih teman untuk ditambahkan di akun Path nya. AD hanya menambahkan teman yang memang sudah benar-benar diketahuinya. Karena memang media sosial Path bersifat lebih eksklusif dibandingkan dengan media sosial lainnya.

III. Informan Kelima (RT)

  Informan kelima yang sudah peneliti dapatkan yaitu salah satu siswi kelas

  11 IPA yang bernama RT (nama disamarkan). Peneliti bertemu dengan informan RT di kantin sekolah SMA Negeri 2 Surabaya. Postur tubuh nya yang kecil seakan menunjukkan bahwa dia masih duduk di bangku SMP. Tapi ternyata gadis berambut pendek ini sudah menginjak umur 16 tahun. RT merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Dia memiliki satu kakak laki-laki dan satu kakak perempuan. Kakak laki-laki nya saat ini bekerja di Kota Jakarta sedangkan kakak perempuannya masih belajar di bangku kuliah di salah satu Universitas Negeri di Malang.

  Informan RT tinggal bersama orang tuanya di daerah Komplek AL Kenjeran. Di balik badannya yang kecil ternyata RT mempunyai hobi bermain skate. Dia juga mengaku bahwa ketika pertama kali tahu dan kenal dengan Path yaitu dari teman-teman skate. Dia merasa tertarik dengan fitur-fitur yang ditawarkan oleh Path sehingga tidak membuatnya berpikir panjang lagi untuk mengunduh dan menggunakan Path.

  Informan RT menggunakan Path sejak dia masih berada di kelas 3 SMP. RT merupakan salah satu siswi yang sangat aktif di dunia media sosial. Hingga saat ini jumlah moment yang ada di akun Path nya berkisar 2000 moment dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Dia lebih suka membagikan moment ketika dia sedang bersama dengan teman-temannya. Bahkan tak jarang pula mereka sama- sama berencana untuk membagikan moment baik itu status, lagu, maupun lokasi di waktu yang bersamaan.

  Informan RT juga mengatakan bahwa hingga saat ini jumlah teman di akun Path nya sudah mencapai batas maksimal yaitu 500 teman. Dari jumlah yang cukup banyak tersebut, RT juga mengatakan bahwa memang hanya orang yang dia kenal saja yang bisa menjadi temannya di Path. Seperti yang dia tuturkan pada saat wawancara,

  “Iya kenal semua aku mbak. Kan kalo Path emang tak accept yang kenal doang mnak. Kalo nggak kenal ya nggak aku add soalnya kan ada batas jumlah pertemanannya, ada limit nya gitu. Itu juga padal udah tak unfriend-unfriend gitu mbak tapi ya tetep ae sek banyak. Tapi ya tetep tak kenal semua mbak.”

  Sama halnya seperti informan sebelumnya, Informan RT juga hanya menambahkan teman di Path khusus untuk orang-orang yang dia kenal saja. Baik itu dari teman SMA, SMP, SD, maupun teman bermain memang sduah RT kenal sebelumnya. RT juga menceritakan bahwa dia sudah berkali-kali menghapus beberapa teman di akun Path nya karena memang batas jumlah pertemanannya sudah mencapai batas maksimal. Informan RT juga bercerita bahwa dia pernah sengaja menghapus salah satu teman di daftar pertemanannya, karena RT menganggap bahwa orang tersebut dirasa tidak sopan padanya. Maka tanpa pikir panjang lagi, RT segera menghapus dan memblock akun orang tersebut agar tidak bisa menambahkan RT di daftar pertemanannya.

  Di luar kegiatan wawancara, RT juga menceritakan banyak hal kepada peneliti. Dia bercita-cita menjadi polwan jika sudah lulus SMA nanti. Akan tetapi RT juga merasa pesimis karena tinggi badannya yang dirasa tidak cukup memenuhi kriteria untuk menjadi seorang polwan. Walaupun begitu, ibunya selalu mendukung apa yang dicita-citakan oleh RT. Siswi yang juga merupakan lulusan dari SMP Negeri 19 ini memiliki hobi bermain skate dan bermain basket.

  Walaupun badannya cukup kecil, tetapi pergerakannya cukup gesit. RT juga mengikuti kegiatan ekstrakulikuler basket di sekolahnya. Terkadang setiap pulang sekolah, dia menyempatkan diri untuk bermain basket dengan teman-temannya.

Dokumen yang terkait

MAKNA TELEPON GENGGAM BAGI PELAJAR (Studi Deskriptif pada Pelajar di SMA Negeri 1 Tapen)

0 4 27

KOORDINASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Studi Pada Kantor Bersama Samsat Di Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 195

BAB II GAMBARAN UMUM II.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi - Gambaran Burnout Pustakawan (Studi Deskriptif Burnout Pada Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 30

EVALUASI PEMASANGAN APAR DAN SARANA PENYELAMAT DIRI DALAM SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN (Studi di Gedung Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15

IMPLEMENTASIPENANGGULANGAN BENCANA(Studi Deskriptif di SATLAK PB dalam Penanggulangan Bencana Kota Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN - Dinamika Konflik Pengelolaan Sampah (Studi Deskriptif Konflik Realistis Pengelolaan Sampah TPA Benowo Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 21

Dinamika Konflik Pengelolaan Sampah (Studi Deskriptif Konflik Realistis Pengelolaan Sampah TPA Benowo Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 39

MEMBOLOS DAN CABUT KELAS (Studi Kualitatif Tentang Makna Membolos dan Cabut Kelas Pada Siswa SMA Negeri 9 Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 18

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - PENCITRAAN DIRI DALAM MEDIA SOSIAL PATH (Studi Deskriptif pada Pelajar SMA Negeri 2 Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 22

BAB II PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL, SEJARAH PATH, DAN GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 2 SURABAYA - PENCITRAAN DIRI DALAM MEDIA SOSIAL PATH (Studi Deskriptif pada Pelajar SMA Negeri 2 Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 20