STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNT
..
STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
UNTUK MAHASISWA NON BAHASA INGGRIS
ANDI SAMSURIJAL
Nidn. 0912098105
Universitas Islam Makassar
2015
Alamat Korespondensi:
Andi Samsurijal; Perumahan Griya Mitra Asri C.17 Batang Ase Maros
Kantor; Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali
Jl. Perintis Kemerdekaan KM 09.29 Makassar
Email:ijalcoy83@yahoo.co.id. / samsurijalandi@gmail.com
Telpon; 0411-588167/ 085299597056
Abstrak
Andi Samsurijal, 2015. Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Mahasiswa Non
Bahasa Inggris, Universitas Islam Makassar.
Dewasa ini bahasa Inggris sudah menjadi komoditi bagi siapa saja yang ingin
mengembangkan karier ataupun ilmu pengetahuan. Dimana bahasa Inggris sudah
dipelajari dari berbagai negara baik sebagai bahasa utama, bahasa kedua maupun
sebagai bahasa asing. Salah satunya adalah negara Indonesia yang mempelajari
bahasa Inggris sebagai bahasa asing untuk keperluan pendidikan, bisnis, teknologi dan
lainnya. Indonesia sebagai negara berkembang tentunya dalam menghadapi era
ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau kesepakatan zona perdagangan bebas 2015
tentunya kebutuhan akan bahasa asing semakin meningkat, salah satunya adalah
bahasa Inggris.
Berangkat dari kebutuhan tersebut sehingga dalam mempelajarinya dibutuhkan
sebuah strategi pengajaran dan pembelajaran khususnya bagi pembelajar non bahasa
Inggris. Dimana mereka mempelajari bahasa Inggris berdasarkan kebutuhan tertentu
sehingga dibutuhkan sebuah strategi yang efektif. Pada dasarnya beberapa ahli
terdahulu baik ahli dalam pendidikan telah memperkenalkan berbagai metode dan
strategi belajar, namun tidak satupun dapat menentukan bahwa strategi inilah yang
paling efektif diantara yang lainnya sebelum melakukan uji coba serta riset mendalam
atau bahkan melanjutkan penelitian sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kecendrungan dan kebutuhan mahasiswa
dalam mempelajari bahasa Inggris khususnya kelas non bahasa Inggris dan strategi
apa yang adaptif untuk mahasiswa tersebut; (2) mengetahui bagaimana strategi
pembelajaran bahasa Inggris tersebut dapat meningkatkan penguasaan bahasa Inggris
mahasiswa; (3) mengetahui sikap mahasiswa terhadap aplikasi strategi Contextual
Redefinition dalam pembelajaran bahasa Inggris tersebut. Penelitian ini adalah
penelitian Eksperimen murni dengan penggabungan antara metode kuantitatif dan
kualitatif yang dilangsungkan pada beberapa kelas mahasiswa Non bahasa Inggris di
Universitas Islam Makassar. Setelah itu akan disebarkan angket kemudian dianalisis
sehingga akan nampak perspektif mahasiswa terhadap aplikasi dari strategi
pembelajaran yang ditawarkan.
Key words: Strategi pembelajaran bahasa Inggris, Bahasa Inggris ESP
PENDAHULUAN
semester
awal
dan
genap
T.A.
2012/2013
Pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris
menunjukkan bahwa rendahnya nilai yang diperoleh
adalah salah satu faktor penting dalam peningkatan
oleh mahasiswa; 83,3 % berada pada angka rendah,
sumber daya manusia di Indonesia. Dimana bahasa
3,3 % kurang, 10,0 % sedang, dan 3,3 % baik.
tersebut merupakan bahasa internasional yang
Placement test tersebut dilakukan pada kelas A
tentunya
lapisan
semester II T.A 2012/2013 sebelum memberikan
masyarakat Indonesia dalam kebutuhan tertentu
pengajaran bahasa Inggris kefarmasian dengan
khsusnya mahasiswa non bahasa Inggris. Mahasiswa
jumlah sampel 30 orang. Selain itu pula mahasiswa
non bahasa Inggris menggunakan bahasa Inggris
diberikan angket, beberapa pernyataan mahasiswa
dalam
kebutuhan
dari angket tersebut bahwa kebanyakan dosen bahasa
berkomunikasi, informasi, teknologi, akademik,
Inggris masih focus pada pembelajaran grammar dan
ekonomi dan bisnis. Bahkan beberapa ahli serta
memberikan pengajaran dengan meode konvensional
ilmuan menyebarluaskan ilmu dan hasil riset mereka
(teacher centered learning).
akan
kebutuhan
digunakan
tertentu
sebagian
seperti
melalui bahasa Inggris baik media cetak maupun
Melihat
berbagai
tersebut
ASEAN Free Trade Area (AFTA) sehingga bagi
eksperimen yang bertujuan untuk; (1) mengetahui
siapapun dituntut untuk meningkatkan kemampuan
bagaimana aplikasi sebuah strategi Contextual
bahasa Inggris mereka.
Redefinition dalam pembelajaran bahasa Inggris
untuk
diperlukan
mahasiswa
non
suatu
mahasiswa
media online. Begitupun dalam menghadapi era
Dalam meningkatkan kompetensi bahasa
sehingga
kebutuhan
bahasa
strategi
(2)
menginvestigasi
belajar bahasa yang efektif. Begituhalnya sebagai
pembelajaran
pengajar/pakar akan meramu strategi yang efektif
kosakatamahasiswa
dengan asumsi bahwa mahasiswa tersebut memiliki
literatur;
kebutuhan yang berbeda dalam mempelajari bahasa
mahasiswa terhadap strategi pembelajaran yang
Inggris. Tierney, dkk (2001) menekankan agar
ditawarkan.
dapat
CR
Inggris,
Inggris mahasiswa tentunya dibutuhkan strategi
(3)
apakah
penelitian
dalam
meningkatkan
capaian
pemahaman
terhadap
serta
mengetahui
bagaimana
respon
pengajar dapat mengaplikasikan beragam strategi,
Adapun target yang akan dicapai pada
namun perlu ada kesesuaian strategi dengan level
penelitian ini adalah; (1) untuk meningkatan
tertentu.
kemampuan bahasa Inggris mahasiswa melalui
Sebagaimana placement test yang telah
pencapaian kosakata sebagai dasar untuk penguasaan
dilangsungkan oleh Rijal (2013) pada mata kuliah
bahasa, (2) akan memudahkan bagi pengajar dan
bahasa Inggris umum dan bahasa Ingris Khusus
mahasiswa untuk meningkatkan komunikasi lisan
(speaking) maupun untuk memahami berbagai
strategi pembelajaran harus dapat dengan mudah
literatur (reading), (3) hasil penelitian ini maka akan
diaplikasikan
melahirkan
meningkatkan pemahaman kosakata sebagai dasar
sebuah
buku
penuntun
dalam
oleh
non bahasa dan jurnal ilmiah.
menambahkan bahwa memahami kosakata dengan
mengetahui
Richard
dapat
dari
berarti
bahasa.
agar
pembelajaran bahasa Inggris untuk kelas mahasiswa
baik
pembelajaran
pembelajar
sintaktik
kata
juga
serta
TINJAUAN PUSTAKA
penggunaan kata tersebut. Sehingga pengajaran dan
1. Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Inggris
pembelajaran bahasa Inggris harus ditekankan pada
Pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris
aspek pencapaian kosakata dan pemahaman sintaktik
dewasa ini telah memberikan kontribusi pada
kata pada sebuah literatur.
pembelajarnya
2. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran
untuk
lebih
kompeten
guna
mengkomunikasikan ide serta pikiran baik lisan
Bagi siapa saja yang ingin meningkatkan
maupun tertulis. Brown (1994; 7) mengemukakan
pengetahuan dan keterampilan berbahasa tentunya
bahwa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris,
membutuhkan
baik sebagai bahasa kedua (L2) maupun sebagai
bahasa sebagai faktor penting dalam pembelajaran
bahasa internasional (I L) akan membawa perubahan
bahasa tentunya menuntut bagi pelajar agar dapat
pada pola pikir pembelajar. Lain pula dengan Keese
mengorganisir dengan baik bagaimana bahasa itu
(2012)
proses
dapat dikuasai. O’mellay dan Chamot dalam Weda
pembelajaran dibandingkan dengan output, dimana
(2007; 12-13) mengemukakan bahwa ada tiga tipe
dalam meningkatkan kompetensi
strategi yang digunakan oleh pembelajar bahasa
pelajar
yang
lebih
perlu
menekankan
proses
panjang
pada
dan perilaku
disertai
dengan
dilangsungkan
penelitian
oleh
Weda
kedua yaitu; metacognitive strategy, cognitive
strategy dan social strategy. Strategi metakognitif
permasalahan yang kompleks pula.
Berdasarkan
strategi belajar. Strategi belajar
yang
(2007;
8)
telah
dan strategi sosial merupakan pembelajaran bahasa
terkait
Inggris secara tidak langsung, dan strategi kognitif
pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris untuk
merupakan strategi pembelajaran secara langsung.
bahwa terdapat
Sementara Tierney, dkk (1990; 196-197)
beragam strategi pembelajaran yang diaplikasikan
mempromosikan beberapa strategi pembelajaran
oleh pengajar. Strategi pembelajaran tersebut akan
kosakata yang lebih bermakna kepada pembelajar
dapat
yaitu possible sentence, list group label, contextual
level SMA di kota Makassar,
diadopsi
oleh
pembelajar
berdasarkan
output
redefinition, word map, preview in context, feature
pembelajaran. Richard (2007; 80, 81) menambahkan
analisis, vocabulary self collection strategi, dan key
klasifikasi
mereka
guna
peningkatan
word method. Dari beberapa strategi tersebut telah
menurut pakar pembelajaran kosakata, Paul Nation
diuji oleh beberapa peneliti, namun contextual
dalam buku pembelajaran kosakata (2001) bahwa
redefinition lebih efektif untuk peningkatan kosakata
contextual
dan pemahaman akan literatur kepada pelajar.
mendefinisikan
Tierney, dkk (1990) menambahakan bahwa dalam
bacaan akan memudahkan bagi pembelajar siapa saja
proses pembelajaran kosakata bermakna dengan
dalam menemukan makna literal dari istilah-istilah
strategi contextual redefinition akan mengoptimalkan
atau kosakata yang sulit bagi pembaca. Bahkan
ranah kognitif pelajar. Sepertihalnya yang telah
dengan mengaplikasikan startegi ini akan lebih
dikemukakan oleh O’Mellay dan Chamot dalam
menambah kosakata baru bagi pembelajar.
Weda (2007; 13) bahwa strategi pembelajaran bahasa
redefinition
Secara
secara kognitif lebih mengutamakan pada proses
mendefinisikan
pembelajaran
bacaan
dibandingkan
dengan
output
akan
strategy
kosakata
kognitif
atau
strategi
berdasarkan
konteks
pula
kosakata
bahwa
strategi
berdasarkan
konteks
meningkatkan
independensi
bagi
pembelajaran, begitupun sebaliknya bahwa proses
pembelajar. Independensi pembelajar akan muncul
pembelajaran dengan strategi kontekstualisasi akan
pada setiap proses pembelajaran bahasa Inggris
lebih menfokuskan pada proses pembelajaran secara
beralangsung
kognitif.
melatih pembelajar untuk bekerja secara mandiri.
Mendefinisikan kosakata secara kontekstual
adalah salah satu strategi yang pembelajaran bahasa
Inggris yang pertama kali diterapkan oleh Tierney,
dkk (1990). Dimana strategi tersebut digunakan
dalam memahami pesan tersirat pada literatur yang
disampaikan oleh penulis. Selain itu pula teori ini
Tierney
mengaplikasikan
dkk
strategi
(1990)
pembelejaran
staregi
tersebut
memang
Dengan proses pembelajaran secara kontekstual
a. Strategi Contextual Redefinition
menurut
karena
dengan
tersebut
dapat meningkatkan pemahaman tentang istilahistilah baru bagi pembelajar. Secara literatur,
kontekstualisasi adalah menempatkan makna kata,
jadi untuk memahami literatur atau istilah-istilah
yang sulit bagi pembaca maka secara konteks bisa
didefinisikan melalui strategi tersebut. Selain itu
maka akan melatih pelajar untuk selalu mandiri
karena strategi ini dapat diaplikasikan secara
individu
baik
dalam
kelas
maupun
diluar
kelas.Strategi belajar ini selain melatih kemandirian
pelajar juga dapat memperkaya kosakata serta dapat
meningkatkan pemahaman bacaan pelajar dengan
pembelajaran kosakata bermakna.
Tierney, dkk (1990) mengemukakan bahwa
ada lima langkah dalam mengaplikasikan strategi
contextual
redefinition;
1)
Pengajar
menginstruksikan kepada pelajar apa yang harus
dilakukan; pengajar atau pelajar memilih kosakata
yang tidak familiar dari teks dan menempatkannnya
pada bagan yang disediakan; 2) Pengajar akan
menyediakan berbagai contoh kalimat terkait dari
word form, word lists, pemahaman teks (text
teks
comprehension), dsb.
Nation (1990)
sehingga
memudahkan
pelajar
dalam
memahami makna kosakata secara kontekstual.
Dalam contoh kalimat tersebut pengajarpun dapat
memberikan contoh bagaimana mendefinisikan kata
baik dengan makna literal, persamaan kata, maupun
lawan kata. 3) Pelajar menempatkan kosakata yang
dianggapnya sulit atau tidak familiar pada kertas
yang terpisah kemudian mendefinisikannya dengan
argumentasinya, cara ini dapat dilakukan dengan
individu atau kelompok. 4) Pelajar memprediksi
makna
kata
secara
kontekstual
kemudian
memberikan alasannya. 5) Dapat menggunakan
kamus
bila
diperlukan
untuk
memverifikasi
maknanya.
bahwa
pemahaman kosakata secara kontekstual pada
literatur tertentu sangat membantu bagi pembaca
dalam memahami pesan yang disampaikan dalam
teks tersebut.Mempelajari kosakata bahasa Inggris
berdasarkan teks/literature maka akan membawa
pembelajarnya kepada pembelajar mandiri. Nation
(1990) menekankan bahwa dalam mempelajari
kosakata lewat teks (receptive vocabulary) akan
memudahkan pembelajr dalam meningkatkan
pencapaian kosakata.
a. Pencapaian Kosakata
Menurut pendapat Richard dan
Schmidt (2002;127) bahwa pencapaian
b. Pemahaman dan Pencapaian Kosakata
Dalam
menambahkan
Cambridge
Advance
Learner
kosakata adalah semua kosakata yang
diketahui oleh seseorang dan kosakata
Dictionary edisi ketiga (CALD3) disebutkan
tersebut
didapatkan
bahwa kosakata adalah semua kata yang masih
pembelajaran. Mereka pula menambhakan
eksis dalam suatu bahasa yang diketahui dan
bahwa
digunakan oleh pelajar. Menurut Richard (2007;
kosakata yang dikuasai oleh pembelajar
80, 81) bahwa pengajaran kosakata sangat penting
bahasa kedua baik yang didapatkan dalam
bagi pelajar dalam memahami bahasa Inggris
bacaan maupun dalam aktivitas menyimak.
karena itu merupakan dasar dan inti dari
Pencapaian
pembelajaran bahasa Inggris. Sehingga dengan
didapat dari proses pembelajaran bermakna
penguasaan kosakata maka akan memudahkan
lewat dari berbagai literature yang biasa
pelajar dalam menguasai bahasa internasional
disebut sebagai receptive vocabulary akan
tersebut. Bedahalnya dengan pandangan Nation
memudahkan
(1990), bahwa penguasaan kosakata merujuk pada
pengajar. Proses pembelajaran demikian
pemahaman akan makna kata (word meaning),
akan
pencapaian
kosakata
terus
kosakata
dalam
kosakata
adalah
pembelajar
pembelajar
meningkatkan
pembelajar.
proses
yang
begitupun
pencapaian
Apatalagi
jika
pembelajar
pembelajaran
kontekstualisasi
kosakata
secara
memadukan
antara
Inggris Umum diajarkan pada mahasiswa lebih pada
kosakata
secara
dasar-dasar pembelajaran bahasa Inggris sehingga
pembelajaran
capaiannyapun secara umum. Dalam pelaksanaan
baik
pengajaran mata kuliah ESP sepatutnya dilaksanakan
dengan
praktis
secara
komunikasi lisan maupun komunikasi tulis
observasi
proses pembeajaran ini disebut dengan
mahasiswa tersebut melalui angket.
receptive
dan
productive
ESP adalah akronim
3.1. Desain Penelitian
dari English for
Specific Purposes yang biasa juga disebut sebagai
bahasa Inggris khusus. Dimana bahasa Inggris
khusus tersebut diajarkan kepada mahasiswa non
bahasa Inggris seperti mahasiswa Farmasi (English
for Pharmacy), Ekonomi (English for Economic and
Business), Hukum (English forLaw),
Kimia
(English for Chemistry), Teknik (English for
Technician), Pertanian (English for Agriculture),
for
Nurse),
dst.
Pada
tingkatperguruan tinggi bahasa Inggris tersebut
adalah kelanjutan dari bahasa Inggris Umum
(MKU).
Dalam pengajaran bahasa Inggris khusus
(English for Spesific Purposes) sangat berbeda
dengan pengajaran bahasa Inggris umum (General
English). Dimana bahasa Inggris Khsus(ESP) ini
diajarkan pada mahasiswa berdasarkan kebutuhan
mahasiswa tertentu sehingga lebih ditekankan pada
pencapaian
kosakata,
kebutuhan
METODE PENELITIAN
a. ESP / Bahasa Inggris Khusus
(English
mengidentifikasi
vocabulary
learning.
Keperawatan
atau
kemampuan
speaking
mahasiswa atau bahkan pada kemampuan dalam
memahami literatur tertentu. Sementara bahasa
Penelitian
eksperimental
ini
merupakan
murni.Ada
empat
penelitian
tahap
pada
penelitian ini, tahap pertama adalah tes awal (pre
test), tahap kedua adalah perlakuan (treatment),
tahap ketiga adalah tes akhir (post test), dan tahap
keempat
adalah
mengaplikasikan
sejauhmana
tes
kuesioner.Penelitian
awal
pengetahuan
ini
untuk
mengetahui
dan
kemampuan
mahasiswa sebelum mendapat perlakuan.Tes awal
dan
tes
akhir
adalah
termasuk
tes
TOEFL
Prediction.Menurut Creswell (2012: 295) bahwa di
dalam penelitian eksperimental, terdapat pengujian
sebuah teori untuk mengukur apakah studi tersebut
mempengaruhi hasil dari varibel terikat (dependent
variable). Data-data kuantitatif termasuk (tes awal
dan tes akhir) yang selanjutnya akan dianalisis
berdasarkan uji statistik, serta data dari kuesioner
selanjutnya akan dianalisis secara kualitatif.
Pada pelaksanaan penelitian ini akan lebih
menfokuskan
pada
pemahaman
literatur
pelajar.
Sehingga
pencapaian
kosakata
dan
berdasarkan bidang ilmu
bahan
atau
materi-materi
pembelajaran akan diambil dari berbagai materi
kosakata dan pemahaman akan literatur, terlebih
autentik, jurnal ilmiah, buku-buku penuntun seperti
dahulu mahasiswa akan diberikan tes awal (pre test)
buku penuntun lab untuk mahasiswa Farmasi,
sebelum melakukan perlakuan dan tes akhir (post
Teknik,
pembelajaran
test). Begitupun untuk mengetahui signfikansi dari
pemahaman akan literatur yang berbahasa Inggris
variable maka akan antara kelas perlakuan dan kelas
serta
akan
kontrol kepada kelas uji coba dan kelas kontrol
bagi
sebagaimana digambarkan pada table berikut;
Pertanian,
dsb.
pembelajaran
menambah
Dengan
kosakata
beberapa
bermakna
istilah-istilah
baru
pembelajar.
Tabel 2. Formulasi desain penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat 4
AP 1
kelas yang dibagi atas dua kelompok perlakuan dan
X
BP 2
Klp uji
BK 2
Klp
kontrol
dua kelompok kontrol.Kelompok perlakuan pertama
diambil dari kelas mahasiswa jurusan Farmasi
AK 1
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Tes awal
Perlakuan
Tes akhir
(MIPA) angkatan 2013 begitupun keompok kontol
pertama.Kelompok perlakuan kedua diambil dari
formula:
1. A P 1 – B P 2 untuk kelompok perlakuan dan
2. A K 1 – B K 2 untuk kelompok kontrol
(Sugiyono, 2010; 75)
mahasiswa jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan angkatan 2013 begitupun dengan kelas
kontrol kedua. Pada kelas Farmasi dan Keperawatan
angkatan 2013 Tahun akademik 2013/2014 terdapat
masing-masing empat kelas sehingga nantinya akan
dilakukan
pengambilan
sampel
secara
acak.
Kelompok perlakuan untuk mahasiswa jurusan
Farmasi dinamakan kelas A.P1 (Kelas A Perlakuan
1). Kelompok kontrol untuk mahasiswa jurusan
Farmasi dianamakan kelas A.K 1 (kelas kontrol
1).Untuk
kelompok
perlakuan
mahasiswa
Keperawatan dinamakan kelas BP2 (kelompok
perlakuan
2).Kelompok
kontrol
mahasiswa
Keperawatan dinamakan kelas BK2 (kelompok
kontrol 2).
Untuk mengetahui nilai atau perkembangan
Skor dari hasil tes (pre test dan post test)
merupakan data primer dari penelitian ini, dari skor
mahasiswa tersebut pula akan dianalis secara
kuantitatif dan secara kualitatif. Setelah diberika tes
(pre test dan post test) maka mahasiswa diberikan
lagi kuesioner untuk menjajaki pendapat mereka
begitupun sikap mereka terhadap aplikasi sebuah
strategi pemeblejaran pada kelas mereka.
3.2.
Variable dan Definisi Operasional
Pada penelitian eksperimen sangat penting
untuk memperjelas varibel apa saja yang digunakan.
a.Variabel
Adapun variabel pada penelitian ini
adalah
variabel
bebas
dan
2) Pencapaian Kosakata;
varibel
Menurut
pendapat
Richard
dan
Schmidt (2002; 127) bahwa pencapaian
terikat.Dimana varibel terikat dipengaruhi
kosakata adalah kosakata yang didapat oleh
oleh variabel bebas, peneliti mengambil
pelajar serta penguasaan kosakata melalaui
strategi contextual redefinition sebagai
proses pembelajaran.
variabel bebas, sedangkan variabel terikat
yaitu pencapaian kosakata dan pemahaman
literatur mahasiswa, serta sikap mahasiswa
terhadap
aplikasi
sebuah
strategi
contextual redefinition dalam pembelajaran
3.3.
Klasifikasi dan Skala Penilaian
Sistem penelitian yang digunakan pada pada
penelitian ini adalah formula dari Yamin yang
diadopsi
dari Weda
(2007;
65)
sebagaimana
digambarkan berikut ini;
bahasa Inggris.
B: total dari jawaban yang benar
X
Y1
N: total dari item pertanyaan
Y2
X = Strategi Contextual Redefinition
Y1 = Pencapaian Kosakata Mahasiswa
Y2 = Sikap mahasiswa
Sementara
kategori
penilaian
diaplikasikan pada penelitian ini adalah:
Table 3. Klasifikasi dan skala Penilaian
b. Definisi Operasional
1) Strategi Contextual Redefinition;
Strategi
Contextual
redefinition
adalah salah satu staregi pembelajaran bahasa
No.
Inggris
khususnya
1.
Sangat baik
80-100
capaian
kosakata
untuk
2.
Baik
60-79
menggunakan konteks dan untuk mengetahui
3.
Cukup
40-59
makna kata yang tidak familiar bagi pelajar
4.
Rendah
20-39
(Tierney, dkk. 1990; 204).
5.
Sangat rendah
0-19
dalam
yang
peningkatan
didesain
Klassifikasi
Skala
yang
Dari 50 soal, 30 diantaranya adalah soal
Skala
pengukuran
dari
kuesioner
yang
pencapaian kosakata dan 20 diantaranya adalah soal
digunakan pada penelitian ini adalah Skala Liker
pemahaman bacaan.Nilai tertinggi adalah 50 (100)
yaitu;
dan terendah adalah 0. Dimana skala penilaian
a.
b.
c.
d.
e.
adalah nilai 40-50 (80-100) diklasifikasikan sangat
baik, nilai 30-39 (60-79) diklasifikasikan baik, nilai
20-29(40-59) diklasifikasikan cukup,
nilai 10-19
Sangat setuju
Setuju
Cukup
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
(Creswell, 2012; 15)
(20-39) diklasifikasikan rendah, dan 0-9 (0-19)
diklasifikasikan sangat rendah.
3.4.
3.6. Analisis Data
Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan
data
dimaksudkan
mengidentifikasi dan menyeleksi secara individu
terhadap data yang diperolah dari hasil uji coba dan
informasi dari kuesioner. Dalam pengumpulan dan
analisis data, peneliti menggunakan dua instrumen
penelitian yaitu tes kosakata dan kuesioner. Tes
kosakata terkait tes awal (pre test)dan tes akhir(post
test), sementara kuesioner terdiri daripertanyaam
secara
tertutup
melalui
angket
(close
ended
Data-data hasil tes tingkat pencapaian dan
pemahaman kosakata dikumpulkan dan dianalisis
dengan menggunakan software SPSS dan uji t,
kemudian. Kemudian data dari kuesioner dianalisis
untuk mengetahui bagaimana sikap dan tanggapan
mahasiswa terhadap aplikasi strategi contextual
redefinitiondalam
pengajaran
kosakata
kelas
b.
pencapaian
kosakata
ESP.
pembelajaran
adapun
untuk
dapat diformulasikan sebagai berikut;
F
P = --------- X 100
N
dari
mahasiswa sebelum dan setelah perlakuan.
Data dari kuesioner dianalisis untuk
mengetahui sikap dan tanggapan mahasiswa
untuk
dan
mengkalkulasi hasil atau skor dari kuesioner ini
questionnaire).
a. Data dari tes kosakata dikumpul untuk
mengukur
:5
:4
:3
:2
:1
dimana;
tehadap aplikasi dari stategi contextual
P: presentase
redefinition yang diaplikasikan pada kelas
F: frekuensi
ESP
N: jumlah sampel
(Creswell, 2012; 16)
3.5.
Skala Pengukuruan
HASIL PENELITIAN
different from pre-test both of groups. Since the base
level of the students’ pre-test was the same level, the
Implementasi
dari
strategi
contextual
redefinition dalam pengajaran kosakata terhadap
kelas bahasa Inggris kefarmasian memberikan
kontribusi nilai bagi mahasiswa. Dimana kosakata
mahasiswa meningkat seperti terlihat pada table;
that the researcher provided reading materials related
to the Pharmacy field. There were various topics and
activities in each meeting. Contextual redefinition
strategy in improving the Pharmacy students’
vocabulary achievement was showed in the result of
pre-test and post test score. The students’ pre test
and post test score for control group, they are
presented in the table 1 and diagram 1.
The table1 and diagram1 indicates an
improvement for treatment groups from pre-test to
post-test. The score increased from 1103 in pre-test
to 1618 in post-test. The overall students’ score
showed that there was an increase in mean score
from 36.7667 in pre-test to 54.1467 in post test for
treatment group and from 2.4667 to 48.4667 for
control group.
treatment was conducted to both of group. The
experimental group was taught vocabulary by CR
Strategy and control group was taught vocabulary by
using conventional strategy.
To know the significance of Contextual
Redefinition Strategy in improving the Pharmacy
students’ achievement, the students were given pretest, treatment and post-test with the percentage
indicators. It also compare between treatment and
control group. Data obtained from the tests were then
processed by using SPSS and t-test was interpreted
based on the statistical principle (see table 3).
The students’ attitude towards the application
of CR strategy; the researcher gave questionnaire to
know the students’ attitude and there were two types
of questionnaire (positive and negative side). Since
the application of this strategy the students of
Pharmacy were very interested. Almost of them
agree if teacher in the teaching vocabulary for
Pharmacy class apply the contextual redefinition
strategy.
Based on the statistics test in asymptotic
significant (2-tailed) column (see table 2) that in
relation to the finding of pre test, 1.0 is greater than .
000. This means that Ho is rejected and H1 is
acceptable on significant level. Those experimental
and control group have the same ability or relatively
the same level in vocabulary achievement before
treatment. In other words, there is no significant
DISCUSSION
After analyzing the research finding, this
research
contextual
showed
that
redefinition
the
implementation
strategy
in
of
vocabulary
teaching for pharmacy class is applicable for English
for pharmacy class or other ESP class since the
instructor follow the procedure of contextual
redefinition lesson. During this study, the students
participants
could encourage their self to try to unlock the
vocabulary well.
meaning of unknown words from the literature by
For
and
this
they
study,
improve
the
the
researcher
students
apply
using prediction before reading activity. Since the
contextual redefinition strategy with combining the
application of the contextual redefinition strategy in
reading activities. WhereasMIPA Class A as the
vocabulary teaching for pharmacy class could
treatment group could apply this strategy by
improve the students score (see the table 2 and
individual or group work. Reading materials are
diagram 1).Beside that it could improve thestudents’
taken from the English health articles (Grice, 2003),
terminological
English health journals, and directory book like the
knowledge
and
students’
comprhending to the pharmacy literature easily.
art of compounding book (Jenkins, 2002).Contextual
Pharmacy students of Makassar Islamic
redefinition strategy was proposed by Tierney
Univeristy as ESP students cannot be acquired the fo
et.al(1990), it isdesigned to unlock the meaning of
ur language skills simultaneously since they are still
unknown words from the literature, but not only that
low vocabulary achievement.Analyzing this problem
it is taught to the students who wants to improve the
give us awareness to assess
students’ vocabulary achievement.
available learning
strategy, and investigate the students needs in order
that
could
help
their
to report what they have done with the application of
by
contextual redefinition strategy in the classroom.
assesing vocabulary knowledge to the students will
Since the application of this strategy as vocabulary
help them to cath the idea of text contextually
learning strategy, the students were asked to follow
(Nation, 2003).
the contextual redefinition lesson include the
terminological
learner
knowledge.
to
improve
During the study period, students were asked
Substantively,
Added by Nation that on the contrary through
formulation of contextual redefinition chart and
the understanding of reading can improve the
sentences usage as the productive aspect. According
students’vocabulary
terminology.
to Richard et. al (2002) contextual redefinition
According to Weda (2007) that by formulating
strategyis redefine the meaning of word based on the
English
context or literature, it can also named as
vocabulary
knowledge
learning
or
strategies
which
applicable for the EFL learners, it will improve the
contextualization
clues;
in
comprehension,
students language proficiency. As well Wiese (2012)
information from the immediate setting surrounding
study that analyzing of the two vocabulary learning
an item in a text and which provides information that
strategies and those strategies are applicable for their
can be used to understand the meaning of an item.
Such clues may be lexical or grammatical.
To know the contextual redefinition strategy
vocabulary learning strategy, and compare them
contribution to the improvement of the students’
which one of suited can transferred vocabulary well
vocabulary, the researcher gave two tests (pre test
in long term memories. The third, in teaching
and post test). The students were given pre-test to
English for ESP class needs someone who is expert
know the students’ score before treatment.Based on
in that field in order to achieve the expected the
the analyzing of the students’ score after treatment in
teaching goals.
the MIPA Class A, where the students’ score improve
well. It means that contextual has contribution in
improving
the
pharmacy
students
vocabulary
achievement.
The pharmacy student’s attitude on the
application of contextual redefinition strategy that
from the analyzing of questionnaire, there were
various perspective of the students answer but almost
of students agreed if contextual redefinition strategy
applied in the English for Pharmacy class.
CONCLUSION AND SUGGESTION
From the analyzing of the study it is looked
that, the implementation of contextual redefinition
strategy in pharmacy class can lead students to be
independent learners in and out of class and it was
applicable for pharmacy class.This strategy can
improve the pharmacy students’ vocabulary well,
and almost pharmacy students agree if teaching
English applyied contextual redefinition strategy.
For next researcher who are interested to
concern on vocabulary learning strategy need to
understand the students needs in order to can easily
formulated in suitable way of teaching. The second,
it is important to investigate also the two of
DAFTAR PUSTAKA
Brown, H. Douglas, 1994. Principles of Language
Learning and Teaching. San Francisco: State
University Press.
Creswell, John W, 2012. Educational Research;
Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative
and
Qualitative
Research.International
Edition.Fourth
Edition. Boston: Pearson Education Press.
Hill, L.A. 2009. Word Power 1500, 3500 and 45000,
Vocabulary Test and Exercise. Hong Kong:
Oxford University Press.
Evans, Tony Dudley, and St. John, Maggie Jo. 1998.
Development in ESP (English for Specific
Purposes). Cambridge Univeristy Press
Keesee, Gayla S. 2012. Learning Theory and
Instructional Design/ Technology.(Online),
(http://www.ask.Learningtheoryeducation9,
accessed on March 2013).
Nation, I.S.P. 2001.Learning Vocabulary in Another
Language.
Cambridge:
Cambridge
University Press.
Nation,
P. 2003. The Role of Teaching
Vocabulary.The ASEAN EFL Journal. The
EFL Professional’s Written Forum. Published
Journal.
Nurbaya, St. 2005. The Problem Solving in The Lack
of Students’ Vocabulary Mastery With The
Application of Contextual Redefinition.
Semarang: Tesis terpublikasi IKIP PGRI
Semarang danKonferensi Interansional.
Richard, Jack C and Schmidt, Richard.2002.
Longman Dictionary of Language Teaching
and
Applied
Linguistics.Third
Edition.Pearson Education Limited Press.
Richard, Jack C. 2007. The Role of Vocabulary
Teaching.E-Journal of TESOL Quarterly, Vol.
10. No.1, pp. 77-89. Published Journal by
JSTOR.
(Online)
(http://www.stor.org/about/terms.html,
accessed on December 2012).
Samsurijal, Andi. 2013. Pharmacy Students
Vocabulary Achievement in Using Contextual
Redefinition
Strategy.
Makassar: An
Unpublished
Thesis
of
Hasanuddin
University.
Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit
Alfabeta Bandung Indonesia
Syamsuddin. 2011. The Effect of Keeping
Vocabulary Notebooks on Vocabulary
Acquisition of The students of SMKN 7 WTP.
Makassar: An Unpublished Thesis of
Makassar State University.
Tierney, Robert J. at all. 1990. Reading Strategies
and Practice. A Compendium.Third Edition.
USA: Allyn and Bacon.
Weda,
Sukardi,
2007.
English
Learning
Strategies.ISBN
978-979-16734-19.
Makassar: LPPMM Press Makassar.
Wiese, Lee Ann. 2012. Analysis of Two Vocabulary
Strategies; A Study to Indicate Which
Strategy, Verbal and Visual Word Association
or Contextual Redefinition, is Best Suited for
Transferring New Words Into Students’ Long
Term Memory. Published Thesis, University
of Wisconsin Superior.
____________Basic English Vocabulary Level Test.
cited
from
(Online),
(http://www.englishteststore.net/index,
accessed on March 2013)
____________Cambridge
Advance
Learner
Dictionary the Third Edition (CALD3).EDictionary.
Cambridge:
Cambridge
University Press.
Paired Samples Statistics
Table 1; The Overal Students’ Score
Pre Test
Total Score
Mean Score
Total Score
Treatment group
1103
36, 7667
1618
Control group
1274
42,4667
1454
Pair 1
Pair 2
Pre test for Control
Post test for Control
Pre-test for Treatment
Post-test for Treatment
Figure 1; The Diagram of Overall Students’ Score
Table 2; The T-Test Result
Test Statistics b
Post test for Control - pre test
for Control
-2.229-a
.026
Z
Asymptotic. Sig. (2tailed)
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Table 3; Paired samples statistics
Post-test for Treatment Pre-test for Treatment
-4.490-a
.000
Mean
42.4667
48.4667
36.7667
54.1467
N
30
30
30
30
Std.
13
12
14
11
STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
UNTUK MAHASISWA NON BAHASA INGGRIS
ANDI SAMSURIJAL
Nidn. 0912098105
Universitas Islam Makassar
2015
Alamat Korespondensi:
Andi Samsurijal; Perumahan Griya Mitra Asri C.17 Batang Ase Maros
Kantor; Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali
Jl. Perintis Kemerdekaan KM 09.29 Makassar
Email:ijalcoy83@yahoo.co.id. / samsurijalandi@gmail.com
Telpon; 0411-588167/ 085299597056
Abstrak
Andi Samsurijal, 2015. Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Mahasiswa Non
Bahasa Inggris, Universitas Islam Makassar.
Dewasa ini bahasa Inggris sudah menjadi komoditi bagi siapa saja yang ingin
mengembangkan karier ataupun ilmu pengetahuan. Dimana bahasa Inggris sudah
dipelajari dari berbagai negara baik sebagai bahasa utama, bahasa kedua maupun
sebagai bahasa asing. Salah satunya adalah negara Indonesia yang mempelajari
bahasa Inggris sebagai bahasa asing untuk keperluan pendidikan, bisnis, teknologi dan
lainnya. Indonesia sebagai negara berkembang tentunya dalam menghadapi era
ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau kesepakatan zona perdagangan bebas 2015
tentunya kebutuhan akan bahasa asing semakin meningkat, salah satunya adalah
bahasa Inggris.
Berangkat dari kebutuhan tersebut sehingga dalam mempelajarinya dibutuhkan
sebuah strategi pengajaran dan pembelajaran khususnya bagi pembelajar non bahasa
Inggris. Dimana mereka mempelajari bahasa Inggris berdasarkan kebutuhan tertentu
sehingga dibutuhkan sebuah strategi yang efektif. Pada dasarnya beberapa ahli
terdahulu baik ahli dalam pendidikan telah memperkenalkan berbagai metode dan
strategi belajar, namun tidak satupun dapat menentukan bahwa strategi inilah yang
paling efektif diantara yang lainnya sebelum melakukan uji coba serta riset mendalam
atau bahkan melanjutkan penelitian sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kecendrungan dan kebutuhan mahasiswa
dalam mempelajari bahasa Inggris khususnya kelas non bahasa Inggris dan strategi
apa yang adaptif untuk mahasiswa tersebut; (2) mengetahui bagaimana strategi
pembelajaran bahasa Inggris tersebut dapat meningkatkan penguasaan bahasa Inggris
mahasiswa; (3) mengetahui sikap mahasiswa terhadap aplikasi strategi Contextual
Redefinition dalam pembelajaran bahasa Inggris tersebut. Penelitian ini adalah
penelitian Eksperimen murni dengan penggabungan antara metode kuantitatif dan
kualitatif yang dilangsungkan pada beberapa kelas mahasiswa Non bahasa Inggris di
Universitas Islam Makassar. Setelah itu akan disebarkan angket kemudian dianalisis
sehingga akan nampak perspektif mahasiswa terhadap aplikasi dari strategi
pembelajaran yang ditawarkan.
Key words: Strategi pembelajaran bahasa Inggris, Bahasa Inggris ESP
PENDAHULUAN
semester
awal
dan
genap
T.A.
2012/2013
Pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris
menunjukkan bahwa rendahnya nilai yang diperoleh
adalah salah satu faktor penting dalam peningkatan
oleh mahasiswa; 83,3 % berada pada angka rendah,
sumber daya manusia di Indonesia. Dimana bahasa
3,3 % kurang, 10,0 % sedang, dan 3,3 % baik.
tersebut merupakan bahasa internasional yang
Placement test tersebut dilakukan pada kelas A
tentunya
lapisan
semester II T.A 2012/2013 sebelum memberikan
masyarakat Indonesia dalam kebutuhan tertentu
pengajaran bahasa Inggris kefarmasian dengan
khsusnya mahasiswa non bahasa Inggris. Mahasiswa
jumlah sampel 30 orang. Selain itu pula mahasiswa
non bahasa Inggris menggunakan bahasa Inggris
diberikan angket, beberapa pernyataan mahasiswa
dalam
kebutuhan
dari angket tersebut bahwa kebanyakan dosen bahasa
berkomunikasi, informasi, teknologi, akademik,
Inggris masih focus pada pembelajaran grammar dan
ekonomi dan bisnis. Bahkan beberapa ahli serta
memberikan pengajaran dengan meode konvensional
ilmuan menyebarluaskan ilmu dan hasil riset mereka
(teacher centered learning).
akan
kebutuhan
digunakan
tertentu
sebagian
seperti
melalui bahasa Inggris baik media cetak maupun
Melihat
berbagai
tersebut
ASEAN Free Trade Area (AFTA) sehingga bagi
eksperimen yang bertujuan untuk; (1) mengetahui
siapapun dituntut untuk meningkatkan kemampuan
bagaimana aplikasi sebuah strategi Contextual
bahasa Inggris mereka.
Redefinition dalam pembelajaran bahasa Inggris
untuk
diperlukan
mahasiswa
non
suatu
mahasiswa
media online. Begitupun dalam menghadapi era
Dalam meningkatkan kompetensi bahasa
sehingga
kebutuhan
bahasa
strategi
(2)
menginvestigasi
belajar bahasa yang efektif. Begituhalnya sebagai
pembelajaran
pengajar/pakar akan meramu strategi yang efektif
kosakatamahasiswa
dengan asumsi bahwa mahasiswa tersebut memiliki
literatur;
kebutuhan yang berbeda dalam mempelajari bahasa
mahasiswa terhadap strategi pembelajaran yang
Inggris. Tierney, dkk (2001) menekankan agar
ditawarkan.
dapat
CR
Inggris,
Inggris mahasiswa tentunya dibutuhkan strategi
(3)
apakah
penelitian
dalam
meningkatkan
capaian
pemahaman
terhadap
serta
mengetahui
bagaimana
respon
pengajar dapat mengaplikasikan beragam strategi,
Adapun target yang akan dicapai pada
namun perlu ada kesesuaian strategi dengan level
penelitian ini adalah; (1) untuk meningkatan
tertentu.
kemampuan bahasa Inggris mahasiswa melalui
Sebagaimana placement test yang telah
pencapaian kosakata sebagai dasar untuk penguasaan
dilangsungkan oleh Rijal (2013) pada mata kuliah
bahasa, (2) akan memudahkan bagi pengajar dan
bahasa Inggris umum dan bahasa Ingris Khusus
mahasiswa untuk meningkatkan komunikasi lisan
(speaking) maupun untuk memahami berbagai
strategi pembelajaran harus dapat dengan mudah
literatur (reading), (3) hasil penelitian ini maka akan
diaplikasikan
melahirkan
meningkatkan pemahaman kosakata sebagai dasar
sebuah
buku
penuntun
dalam
oleh
non bahasa dan jurnal ilmiah.
menambahkan bahwa memahami kosakata dengan
mengetahui
Richard
dapat
dari
berarti
bahasa.
agar
pembelajaran bahasa Inggris untuk kelas mahasiswa
baik
pembelajaran
pembelajar
sintaktik
kata
juga
serta
TINJAUAN PUSTAKA
penggunaan kata tersebut. Sehingga pengajaran dan
1. Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Inggris
pembelajaran bahasa Inggris harus ditekankan pada
Pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris
aspek pencapaian kosakata dan pemahaman sintaktik
dewasa ini telah memberikan kontribusi pada
kata pada sebuah literatur.
pembelajarnya
2. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran
untuk
lebih
kompeten
guna
mengkomunikasikan ide serta pikiran baik lisan
Bagi siapa saja yang ingin meningkatkan
maupun tertulis. Brown (1994; 7) mengemukakan
pengetahuan dan keterampilan berbahasa tentunya
bahwa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris,
membutuhkan
baik sebagai bahasa kedua (L2) maupun sebagai
bahasa sebagai faktor penting dalam pembelajaran
bahasa internasional (I L) akan membawa perubahan
bahasa tentunya menuntut bagi pelajar agar dapat
pada pola pikir pembelajar. Lain pula dengan Keese
mengorganisir dengan baik bagaimana bahasa itu
(2012)
proses
dapat dikuasai. O’mellay dan Chamot dalam Weda
pembelajaran dibandingkan dengan output, dimana
(2007; 12-13) mengemukakan bahwa ada tiga tipe
dalam meningkatkan kompetensi
strategi yang digunakan oleh pembelajar bahasa
pelajar
yang
lebih
perlu
menekankan
proses
panjang
pada
dan perilaku
disertai
dengan
dilangsungkan
penelitian
oleh
Weda
kedua yaitu; metacognitive strategy, cognitive
strategy dan social strategy. Strategi metakognitif
permasalahan yang kompleks pula.
Berdasarkan
strategi belajar. Strategi belajar
yang
(2007;
8)
telah
dan strategi sosial merupakan pembelajaran bahasa
terkait
Inggris secara tidak langsung, dan strategi kognitif
pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris untuk
merupakan strategi pembelajaran secara langsung.
bahwa terdapat
Sementara Tierney, dkk (1990; 196-197)
beragam strategi pembelajaran yang diaplikasikan
mempromosikan beberapa strategi pembelajaran
oleh pengajar. Strategi pembelajaran tersebut akan
kosakata yang lebih bermakna kepada pembelajar
dapat
yaitu possible sentence, list group label, contextual
level SMA di kota Makassar,
diadopsi
oleh
pembelajar
berdasarkan
output
redefinition, word map, preview in context, feature
pembelajaran. Richard (2007; 80, 81) menambahkan
analisis, vocabulary self collection strategi, dan key
klasifikasi
mereka
guna
peningkatan
word method. Dari beberapa strategi tersebut telah
menurut pakar pembelajaran kosakata, Paul Nation
diuji oleh beberapa peneliti, namun contextual
dalam buku pembelajaran kosakata (2001) bahwa
redefinition lebih efektif untuk peningkatan kosakata
contextual
dan pemahaman akan literatur kepada pelajar.
mendefinisikan
Tierney, dkk (1990) menambahakan bahwa dalam
bacaan akan memudahkan bagi pembelajar siapa saja
proses pembelajaran kosakata bermakna dengan
dalam menemukan makna literal dari istilah-istilah
strategi contextual redefinition akan mengoptimalkan
atau kosakata yang sulit bagi pembaca. Bahkan
ranah kognitif pelajar. Sepertihalnya yang telah
dengan mengaplikasikan startegi ini akan lebih
dikemukakan oleh O’Mellay dan Chamot dalam
menambah kosakata baru bagi pembelajar.
Weda (2007; 13) bahwa strategi pembelajaran bahasa
redefinition
Secara
secara kognitif lebih mengutamakan pada proses
mendefinisikan
pembelajaran
bacaan
dibandingkan
dengan
output
akan
strategy
kosakata
kognitif
atau
strategi
berdasarkan
konteks
pula
kosakata
bahwa
strategi
berdasarkan
konteks
meningkatkan
independensi
bagi
pembelajaran, begitupun sebaliknya bahwa proses
pembelajar. Independensi pembelajar akan muncul
pembelajaran dengan strategi kontekstualisasi akan
pada setiap proses pembelajaran bahasa Inggris
lebih menfokuskan pada proses pembelajaran secara
beralangsung
kognitif.
melatih pembelajar untuk bekerja secara mandiri.
Mendefinisikan kosakata secara kontekstual
adalah salah satu strategi yang pembelajaran bahasa
Inggris yang pertama kali diterapkan oleh Tierney,
dkk (1990). Dimana strategi tersebut digunakan
dalam memahami pesan tersirat pada literatur yang
disampaikan oleh penulis. Selain itu pula teori ini
Tierney
mengaplikasikan
dkk
strategi
(1990)
pembelejaran
staregi
tersebut
memang
Dengan proses pembelajaran secara kontekstual
a. Strategi Contextual Redefinition
menurut
karena
dengan
tersebut
dapat meningkatkan pemahaman tentang istilahistilah baru bagi pembelajar. Secara literatur,
kontekstualisasi adalah menempatkan makna kata,
jadi untuk memahami literatur atau istilah-istilah
yang sulit bagi pembaca maka secara konteks bisa
didefinisikan melalui strategi tersebut. Selain itu
maka akan melatih pelajar untuk selalu mandiri
karena strategi ini dapat diaplikasikan secara
individu
baik
dalam
kelas
maupun
diluar
kelas.Strategi belajar ini selain melatih kemandirian
pelajar juga dapat memperkaya kosakata serta dapat
meningkatkan pemahaman bacaan pelajar dengan
pembelajaran kosakata bermakna.
Tierney, dkk (1990) mengemukakan bahwa
ada lima langkah dalam mengaplikasikan strategi
contextual
redefinition;
1)
Pengajar
menginstruksikan kepada pelajar apa yang harus
dilakukan; pengajar atau pelajar memilih kosakata
yang tidak familiar dari teks dan menempatkannnya
pada bagan yang disediakan; 2) Pengajar akan
menyediakan berbagai contoh kalimat terkait dari
word form, word lists, pemahaman teks (text
teks
comprehension), dsb.
Nation (1990)
sehingga
memudahkan
pelajar
dalam
memahami makna kosakata secara kontekstual.
Dalam contoh kalimat tersebut pengajarpun dapat
memberikan contoh bagaimana mendefinisikan kata
baik dengan makna literal, persamaan kata, maupun
lawan kata. 3) Pelajar menempatkan kosakata yang
dianggapnya sulit atau tidak familiar pada kertas
yang terpisah kemudian mendefinisikannya dengan
argumentasinya, cara ini dapat dilakukan dengan
individu atau kelompok. 4) Pelajar memprediksi
makna
kata
secara
kontekstual
kemudian
memberikan alasannya. 5) Dapat menggunakan
kamus
bila
diperlukan
untuk
memverifikasi
maknanya.
bahwa
pemahaman kosakata secara kontekstual pada
literatur tertentu sangat membantu bagi pembaca
dalam memahami pesan yang disampaikan dalam
teks tersebut.Mempelajari kosakata bahasa Inggris
berdasarkan teks/literature maka akan membawa
pembelajarnya kepada pembelajar mandiri. Nation
(1990) menekankan bahwa dalam mempelajari
kosakata lewat teks (receptive vocabulary) akan
memudahkan pembelajr dalam meningkatkan
pencapaian kosakata.
a. Pencapaian Kosakata
Menurut pendapat Richard dan
Schmidt (2002;127) bahwa pencapaian
b. Pemahaman dan Pencapaian Kosakata
Dalam
menambahkan
Cambridge
Advance
Learner
kosakata adalah semua kosakata yang
diketahui oleh seseorang dan kosakata
Dictionary edisi ketiga (CALD3) disebutkan
tersebut
didapatkan
bahwa kosakata adalah semua kata yang masih
pembelajaran. Mereka pula menambhakan
eksis dalam suatu bahasa yang diketahui dan
bahwa
digunakan oleh pelajar. Menurut Richard (2007;
kosakata yang dikuasai oleh pembelajar
80, 81) bahwa pengajaran kosakata sangat penting
bahasa kedua baik yang didapatkan dalam
bagi pelajar dalam memahami bahasa Inggris
bacaan maupun dalam aktivitas menyimak.
karena itu merupakan dasar dan inti dari
Pencapaian
pembelajaran bahasa Inggris. Sehingga dengan
didapat dari proses pembelajaran bermakna
penguasaan kosakata maka akan memudahkan
lewat dari berbagai literature yang biasa
pelajar dalam menguasai bahasa internasional
disebut sebagai receptive vocabulary akan
tersebut. Bedahalnya dengan pandangan Nation
memudahkan
(1990), bahwa penguasaan kosakata merujuk pada
pengajar. Proses pembelajaran demikian
pemahaman akan makna kata (word meaning),
akan
pencapaian
kosakata
terus
kosakata
dalam
kosakata
adalah
pembelajar
pembelajar
meningkatkan
pembelajar.
proses
yang
begitupun
pencapaian
Apatalagi
jika
pembelajar
pembelajaran
kontekstualisasi
kosakata
secara
memadukan
antara
Inggris Umum diajarkan pada mahasiswa lebih pada
kosakata
secara
dasar-dasar pembelajaran bahasa Inggris sehingga
pembelajaran
capaiannyapun secara umum. Dalam pelaksanaan
baik
pengajaran mata kuliah ESP sepatutnya dilaksanakan
dengan
praktis
secara
komunikasi lisan maupun komunikasi tulis
observasi
proses pembeajaran ini disebut dengan
mahasiswa tersebut melalui angket.
receptive
dan
productive
ESP adalah akronim
3.1. Desain Penelitian
dari English for
Specific Purposes yang biasa juga disebut sebagai
bahasa Inggris khusus. Dimana bahasa Inggris
khusus tersebut diajarkan kepada mahasiswa non
bahasa Inggris seperti mahasiswa Farmasi (English
for Pharmacy), Ekonomi (English for Economic and
Business), Hukum (English forLaw),
Kimia
(English for Chemistry), Teknik (English for
Technician), Pertanian (English for Agriculture),
for
Nurse),
dst.
Pada
tingkatperguruan tinggi bahasa Inggris tersebut
adalah kelanjutan dari bahasa Inggris Umum
(MKU).
Dalam pengajaran bahasa Inggris khusus
(English for Spesific Purposes) sangat berbeda
dengan pengajaran bahasa Inggris umum (General
English). Dimana bahasa Inggris Khsus(ESP) ini
diajarkan pada mahasiswa berdasarkan kebutuhan
mahasiswa tertentu sehingga lebih ditekankan pada
pencapaian
kosakata,
kebutuhan
METODE PENELITIAN
a. ESP / Bahasa Inggris Khusus
(English
mengidentifikasi
vocabulary
learning.
Keperawatan
atau
kemampuan
speaking
mahasiswa atau bahkan pada kemampuan dalam
memahami literatur tertentu. Sementara bahasa
Penelitian
eksperimental
ini
merupakan
murni.Ada
empat
penelitian
tahap
pada
penelitian ini, tahap pertama adalah tes awal (pre
test), tahap kedua adalah perlakuan (treatment),
tahap ketiga adalah tes akhir (post test), dan tahap
keempat
adalah
mengaplikasikan
sejauhmana
tes
kuesioner.Penelitian
awal
pengetahuan
ini
untuk
mengetahui
dan
kemampuan
mahasiswa sebelum mendapat perlakuan.Tes awal
dan
tes
akhir
adalah
termasuk
tes
TOEFL
Prediction.Menurut Creswell (2012: 295) bahwa di
dalam penelitian eksperimental, terdapat pengujian
sebuah teori untuk mengukur apakah studi tersebut
mempengaruhi hasil dari varibel terikat (dependent
variable). Data-data kuantitatif termasuk (tes awal
dan tes akhir) yang selanjutnya akan dianalisis
berdasarkan uji statistik, serta data dari kuesioner
selanjutnya akan dianalisis secara kualitatif.
Pada pelaksanaan penelitian ini akan lebih
menfokuskan
pada
pemahaman
literatur
pelajar.
Sehingga
pencapaian
kosakata
dan
berdasarkan bidang ilmu
bahan
atau
materi-materi
pembelajaran akan diambil dari berbagai materi
kosakata dan pemahaman akan literatur, terlebih
autentik, jurnal ilmiah, buku-buku penuntun seperti
dahulu mahasiswa akan diberikan tes awal (pre test)
buku penuntun lab untuk mahasiswa Farmasi,
sebelum melakukan perlakuan dan tes akhir (post
Teknik,
pembelajaran
test). Begitupun untuk mengetahui signfikansi dari
pemahaman akan literatur yang berbahasa Inggris
variable maka akan antara kelas perlakuan dan kelas
serta
akan
kontrol kepada kelas uji coba dan kelas kontrol
bagi
sebagaimana digambarkan pada table berikut;
Pertanian,
dsb.
pembelajaran
menambah
Dengan
kosakata
beberapa
bermakna
istilah-istilah
baru
pembelajar.
Tabel 2. Formulasi desain penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat 4
AP 1
kelas yang dibagi atas dua kelompok perlakuan dan
X
BP 2
Klp uji
BK 2
Klp
kontrol
dua kelompok kontrol.Kelompok perlakuan pertama
diambil dari kelas mahasiswa jurusan Farmasi
AK 1
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Tes awal
Perlakuan
Tes akhir
(MIPA) angkatan 2013 begitupun keompok kontol
pertama.Kelompok perlakuan kedua diambil dari
formula:
1. A P 1 – B P 2 untuk kelompok perlakuan dan
2. A K 1 – B K 2 untuk kelompok kontrol
(Sugiyono, 2010; 75)
mahasiswa jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan angkatan 2013 begitupun dengan kelas
kontrol kedua. Pada kelas Farmasi dan Keperawatan
angkatan 2013 Tahun akademik 2013/2014 terdapat
masing-masing empat kelas sehingga nantinya akan
dilakukan
pengambilan
sampel
secara
acak.
Kelompok perlakuan untuk mahasiswa jurusan
Farmasi dinamakan kelas A.P1 (Kelas A Perlakuan
1). Kelompok kontrol untuk mahasiswa jurusan
Farmasi dianamakan kelas A.K 1 (kelas kontrol
1).Untuk
kelompok
perlakuan
mahasiswa
Keperawatan dinamakan kelas BP2 (kelompok
perlakuan
2).Kelompok
kontrol
mahasiswa
Keperawatan dinamakan kelas BK2 (kelompok
kontrol 2).
Untuk mengetahui nilai atau perkembangan
Skor dari hasil tes (pre test dan post test)
merupakan data primer dari penelitian ini, dari skor
mahasiswa tersebut pula akan dianalis secara
kuantitatif dan secara kualitatif. Setelah diberika tes
(pre test dan post test) maka mahasiswa diberikan
lagi kuesioner untuk menjajaki pendapat mereka
begitupun sikap mereka terhadap aplikasi sebuah
strategi pemeblejaran pada kelas mereka.
3.2.
Variable dan Definisi Operasional
Pada penelitian eksperimen sangat penting
untuk memperjelas varibel apa saja yang digunakan.
a.Variabel
Adapun variabel pada penelitian ini
adalah
variabel
bebas
dan
2) Pencapaian Kosakata;
varibel
Menurut
pendapat
Richard
dan
Schmidt (2002; 127) bahwa pencapaian
terikat.Dimana varibel terikat dipengaruhi
kosakata adalah kosakata yang didapat oleh
oleh variabel bebas, peneliti mengambil
pelajar serta penguasaan kosakata melalaui
strategi contextual redefinition sebagai
proses pembelajaran.
variabel bebas, sedangkan variabel terikat
yaitu pencapaian kosakata dan pemahaman
literatur mahasiswa, serta sikap mahasiswa
terhadap
aplikasi
sebuah
strategi
contextual redefinition dalam pembelajaran
3.3.
Klasifikasi dan Skala Penilaian
Sistem penelitian yang digunakan pada pada
penelitian ini adalah formula dari Yamin yang
diadopsi
dari Weda
(2007;
65)
sebagaimana
digambarkan berikut ini;
bahasa Inggris.
B: total dari jawaban yang benar
X
Y1
N: total dari item pertanyaan
Y2
X = Strategi Contextual Redefinition
Y1 = Pencapaian Kosakata Mahasiswa
Y2 = Sikap mahasiswa
Sementara
kategori
penilaian
diaplikasikan pada penelitian ini adalah:
Table 3. Klasifikasi dan skala Penilaian
b. Definisi Operasional
1) Strategi Contextual Redefinition;
Strategi
Contextual
redefinition
adalah salah satu staregi pembelajaran bahasa
No.
Inggris
khususnya
1.
Sangat baik
80-100
capaian
kosakata
untuk
2.
Baik
60-79
menggunakan konteks dan untuk mengetahui
3.
Cukup
40-59
makna kata yang tidak familiar bagi pelajar
4.
Rendah
20-39
(Tierney, dkk. 1990; 204).
5.
Sangat rendah
0-19
dalam
yang
peningkatan
didesain
Klassifikasi
Skala
yang
Dari 50 soal, 30 diantaranya adalah soal
Skala
pengukuran
dari
kuesioner
yang
pencapaian kosakata dan 20 diantaranya adalah soal
digunakan pada penelitian ini adalah Skala Liker
pemahaman bacaan.Nilai tertinggi adalah 50 (100)
yaitu;
dan terendah adalah 0. Dimana skala penilaian
a.
b.
c.
d.
e.
adalah nilai 40-50 (80-100) diklasifikasikan sangat
baik, nilai 30-39 (60-79) diklasifikasikan baik, nilai
20-29(40-59) diklasifikasikan cukup,
nilai 10-19
Sangat setuju
Setuju
Cukup
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
(Creswell, 2012; 15)
(20-39) diklasifikasikan rendah, dan 0-9 (0-19)
diklasifikasikan sangat rendah.
3.4.
3.6. Analisis Data
Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan
data
dimaksudkan
mengidentifikasi dan menyeleksi secara individu
terhadap data yang diperolah dari hasil uji coba dan
informasi dari kuesioner. Dalam pengumpulan dan
analisis data, peneliti menggunakan dua instrumen
penelitian yaitu tes kosakata dan kuesioner. Tes
kosakata terkait tes awal (pre test)dan tes akhir(post
test), sementara kuesioner terdiri daripertanyaam
secara
tertutup
melalui
angket
(close
ended
Data-data hasil tes tingkat pencapaian dan
pemahaman kosakata dikumpulkan dan dianalisis
dengan menggunakan software SPSS dan uji t,
kemudian. Kemudian data dari kuesioner dianalisis
untuk mengetahui bagaimana sikap dan tanggapan
mahasiswa terhadap aplikasi strategi contextual
redefinitiondalam
pengajaran
kosakata
kelas
b.
pencapaian
kosakata
ESP.
pembelajaran
adapun
untuk
dapat diformulasikan sebagai berikut;
F
P = --------- X 100
N
dari
mahasiswa sebelum dan setelah perlakuan.
Data dari kuesioner dianalisis untuk
mengetahui sikap dan tanggapan mahasiswa
untuk
dan
mengkalkulasi hasil atau skor dari kuesioner ini
questionnaire).
a. Data dari tes kosakata dikumpul untuk
mengukur
:5
:4
:3
:2
:1
dimana;
tehadap aplikasi dari stategi contextual
P: presentase
redefinition yang diaplikasikan pada kelas
F: frekuensi
ESP
N: jumlah sampel
(Creswell, 2012; 16)
3.5.
Skala Pengukuruan
HASIL PENELITIAN
different from pre-test both of groups. Since the base
level of the students’ pre-test was the same level, the
Implementasi
dari
strategi
contextual
redefinition dalam pengajaran kosakata terhadap
kelas bahasa Inggris kefarmasian memberikan
kontribusi nilai bagi mahasiswa. Dimana kosakata
mahasiswa meningkat seperti terlihat pada table;
that the researcher provided reading materials related
to the Pharmacy field. There were various topics and
activities in each meeting. Contextual redefinition
strategy in improving the Pharmacy students’
vocabulary achievement was showed in the result of
pre-test and post test score. The students’ pre test
and post test score for control group, they are
presented in the table 1 and diagram 1.
The table1 and diagram1 indicates an
improvement for treatment groups from pre-test to
post-test. The score increased from 1103 in pre-test
to 1618 in post-test. The overall students’ score
showed that there was an increase in mean score
from 36.7667 in pre-test to 54.1467 in post test for
treatment group and from 2.4667 to 48.4667 for
control group.
treatment was conducted to both of group. The
experimental group was taught vocabulary by CR
Strategy and control group was taught vocabulary by
using conventional strategy.
To know the significance of Contextual
Redefinition Strategy in improving the Pharmacy
students’ achievement, the students were given pretest, treatment and post-test with the percentage
indicators. It also compare between treatment and
control group. Data obtained from the tests were then
processed by using SPSS and t-test was interpreted
based on the statistical principle (see table 3).
The students’ attitude towards the application
of CR strategy; the researcher gave questionnaire to
know the students’ attitude and there were two types
of questionnaire (positive and negative side). Since
the application of this strategy the students of
Pharmacy were very interested. Almost of them
agree if teacher in the teaching vocabulary for
Pharmacy class apply the contextual redefinition
strategy.
Based on the statistics test in asymptotic
significant (2-tailed) column (see table 2) that in
relation to the finding of pre test, 1.0 is greater than .
000. This means that Ho is rejected and H1 is
acceptable on significant level. Those experimental
and control group have the same ability or relatively
the same level in vocabulary achievement before
treatment. In other words, there is no significant
DISCUSSION
After analyzing the research finding, this
research
contextual
showed
that
redefinition
the
implementation
strategy
in
of
vocabulary
teaching for pharmacy class is applicable for English
for pharmacy class or other ESP class since the
instructor follow the procedure of contextual
redefinition lesson. During this study, the students
participants
could encourage their self to try to unlock the
vocabulary well.
meaning of unknown words from the literature by
For
and
this
they
study,
improve
the
the
researcher
students
apply
using prediction before reading activity. Since the
contextual redefinition strategy with combining the
application of the contextual redefinition strategy in
reading activities. WhereasMIPA Class A as the
vocabulary teaching for pharmacy class could
treatment group could apply this strategy by
improve the students score (see the table 2 and
individual or group work. Reading materials are
diagram 1).Beside that it could improve thestudents’
taken from the English health articles (Grice, 2003),
terminological
English health journals, and directory book like the
knowledge
and
students’
comprhending to the pharmacy literature easily.
art of compounding book (Jenkins, 2002).Contextual
Pharmacy students of Makassar Islamic
redefinition strategy was proposed by Tierney
Univeristy as ESP students cannot be acquired the fo
et.al(1990), it isdesigned to unlock the meaning of
ur language skills simultaneously since they are still
unknown words from the literature, but not only that
low vocabulary achievement.Analyzing this problem
it is taught to the students who wants to improve the
give us awareness to assess
students’ vocabulary achievement.
available learning
strategy, and investigate the students needs in order
that
could
help
their
to report what they have done with the application of
by
contextual redefinition strategy in the classroom.
assesing vocabulary knowledge to the students will
Since the application of this strategy as vocabulary
help them to cath the idea of text contextually
learning strategy, the students were asked to follow
(Nation, 2003).
the contextual redefinition lesson include the
terminological
learner
knowledge.
to
improve
During the study period, students were asked
Substantively,
Added by Nation that on the contrary through
formulation of contextual redefinition chart and
the understanding of reading can improve the
sentences usage as the productive aspect. According
students’vocabulary
terminology.
to Richard et. al (2002) contextual redefinition
According to Weda (2007) that by formulating
strategyis redefine the meaning of word based on the
English
context or literature, it can also named as
vocabulary
knowledge
learning
or
strategies
which
applicable for the EFL learners, it will improve the
contextualization
clues;
in
comprehension,
students language proficiency. As well Wiese (2012)
information from the immediate setting surrounding
study that analyzing of the two vocabulary learning
an item in a text and which provides information that
strategies and those strategies are applicable for their
can be used to understand the meaning of an item.
Such clues may be lexical or grammatical.
To know the contextual redefinition strategy
vocabulary learning strategy, and compare them
contribution to the improvement of the students’
which one of suited can transferred vocabulary well
vocabulary, the researcher gave two tests (pre test
in long term memories. The third, in teaching
and post test). The students were given pre-test to
English for ESP class needs someone who is expert
know the students’ score before treatment.Based on
in that field in order to achieve the expected the
the analyzing of the students’ score after treatment in
teaching goals.
the MIPA Class A, where the students’ score improve
well. It means that contextual has contribution in
improving
the
pharmacy
students
vocabulary
achievement.
The pharmacy student’s attitude on the
application of contextual redefinition strategy that
from the analyzing of questionnaire, there were
various perspective of the students answer but almost
of students agreed if contextual redefinition strategy
applied in the English for Pharmacy class.
CONCLUSION AND SUGGESTION
From the analyzing of the study it is looked
that, the implementation of contextual redefinition
strategy in pharmacy class can lead students to be
independent learners in and out of class and it was
applicable for pharmacy class.This strategy can
improve the pharmacy students’ vocabulary well,
and almost pharmacy students agree if teaching
English applyied contextual redefinition strategy.
For next researcher who are interested to
concern on vocabulary learning strategy need to
understand the students needs in order to can easily
formulated in suitable way of teaching. The second,
it is important to investigate also the two of
DAFTAR PUSTAKA
Brown, H. Douglas, 1994. Principles of Language
Learning and Teaching. San Francisco: State
University Press.
Creswell, John W, 2012. Educational Research;
Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative
and
Qualitative
Research.International
Edition.Fourth
Edition. Boston: Pearson Education Press.
Hill, L.A. 2009. Word Power 1500, 3500 and 45000,
Vocabulary Test and Exercise. Hong Kong:
Oxford University Press.
Evans, Tony Dudley, and St. John, Maggie Jo. 1998.
Development in ESP (English for Specific
Purposes). Cambridge Univeristy Press
Keesee, Gayla S. 2012. Learning Theory and
Instructional Design/ Technology.(Online),
(http://www.ask.Learningtheoryeducation9,
accessed on March 2013).
Nation, I.S.P. 2001.Learning Vocabulary in Another
Language.
Cambridge:
Cambridge
University Press.
Nation,
P. 2003. The Role of Teaching
Vocabulary.The ASEAN EFL Journal. The
EFL Professional’s Written Forum. Published
Journal.
Nurbaya, St. 2005. The Problem Solving in The Lack
of Students’ Vocabulary Mastery With The
Application of Contextual Redefinition.
Semarang: Tesis terpublikasi IKIP PGRI
Semarang danKonferensi Interansional.
Richard, Jack C and Schmidt, Richard.2002.
Longman Dictionary of Language Teaching
and
Applied
Linguistics.Third
Edition.Pearson Education Limited Press.
Richard, Jack C. 2007. The Role of Vocabulary
Teaching.E-Journal of TESOL Quarterly, Vol.
10. No.1, pp. 77-89. Published Journal by
JSTOR.
(Online)
(http://www.stor.org/about/terms.html,
accessed on December 2012).
Samsurijal, Andi. 2013. Pharmacy Students
Vocabulary Achievement in Using Contextual
Redefinition
Strategy.
Makassar: An
Unpublished
Thesis
of
Hasanuddin
University.
Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit
Alfabeta Bandung Indonesia
Syamsuddin. 2011. The Effect of Keeping
Vocabulary Notebooks on Vocabulary
Acquisition of The students of SMKN 7 WTP.
Makassar: An Unpublished Thesis of
Makassar State University.
Tierney, Robert J. at all. 1990. Reading Strategies
and Practice. A Compendium.Third Edition.
USA: Allyn and Bacon.
Weda,
Sukardi,
2007.
English
Learning
Strategies.ISBN
978-979-16734-19.
Makassar: LPPMM Press Makassar.
Wiese, Lee Ann. 2012. Analysis of Two Vocabulary
Strategies; A Study to Indicate Which
Strategy, Verbal and Visual Word Association
or Contextual Redefinition, is Best Suited for
Transferring New Words Into Students’ Long
Term Memory. Published Thesis, University
of Wisconsin Superior.
____________Basic English Vocabulary Level Test.
cited
from
(Online),
(http://www.englishteststore.net/index,
accessed on March 2013)
____________Cambridge
Advance
Learner
Dictionary the Third Edition (CALD3).EDictionary.
Cambridge:
Cambridge
University Press.
Paired Samples Statistics
Table 1; The Overal Students’ Score
Pre Test
Total Score
Mean Score
Total Score
Treatment group
1103
36, 7667
1618
Control group
1274
42,4667
1454
Pair 1
Pair 2
Pre test for Control
Post test for Control
Pre-test for Treatment
Post-test for Treatment
Figure 1; The Diagram of Overall Students’ Score
Table 2; The T-Test Result
Test Statistics b
Post test for Control - pre test
for Control
-2.229-a
.026
Z
Asymptotic. Sig. (2tailed)
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Table 3; Paired samples statistics
Post-test for Treatment Pre-test for Treatment
-4.490-a
.000
Mean
42.4667
48.4667
36.7667
54.1467
N
30
30
30
30
Std.
13
12
14
11