STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNT

..

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
UNTUK MAHASISWA NON BAHASA INGGRIS

ANDI SAMSURIJAL
Nidn. 0912098105
Universitas Islam Makassar
2015

Alamat Korespondensi:
Andi Samsurijal; Perumahan Griya Mitra Asri C.17 Batang Ase Maros
Kantor; Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali
Jl. Perintis Kemerdekaan KM 09.29 Makassar
Email:ijalcoy83@yahoo.co.id. / samsurijalandi@gmail.com
Telpon; 0411-588167/ 085299597056

Abstrak
Andi Samsurijal, 2015. Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Mahasiswa Non
Bahasa Inggris, Universitas Islam Makassar.
Dewasa ini bahasa Inggris sudah menjadi komoditi bagi siapa saja yang ingin

mengembangkan karier ataupun ilmu pengetahuan. Dimana bahasa Inggris sudah
dipelajari dari berbagai negara baik sebagai bahasa utama, bahasa kedua maupun
sebagai bahasa asing. Salah satunya adalah negara Indonesia yang mempelajari
bahasa Inggris sebagai bahasa asing untuk keperluan pendidikan, bisnis, teknologi dan
lainnya. Indonesia sebagai negara berkembang tentunya dalam menghadapi era
ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau kesepakatan zona perdagangan bebas 2015
tentunya kebutuhan akan bahasa asing semakin meningkat, salah satunya adalah
bahasa Inggris.
Berangkat dari kebutuhan tersebut sehingga dalam mempelajarinya dibutuhkan
sebuah strategi pengajaran dan pembelajaran khususnya bagi pembelajar non bahasa
Inggris. Dimana mereka mempelajari bahasa Inggris berdasarkan kebutuhan tertentu
sehingga dibutuhkan sebuah strategi yang efektif. Pada dasarnya beberapa ahli
terdahulu baik ahli dalam pendidikan telah memperkenalkan berbagai metode dan
strategi belajar, namun tidak satupun dapat menentukan bahwa strategi inilah yang
paling efektif diantara yang lainnya sebelum melakukan uji coba serta riset mendalam
atau bahkan melanjutkan penelitian sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kecendrungan dan kebutuhan mahasiswa
dalam mempelajari bahasa Inggris khususnya kelas non bahasa Inggris dan strategi
apa yang adaptif untuk mahasiswa tersebut; (2) mengetahui bagaimana strategi
pembelajaran bahasa Inggris tersebut dapat meningkatkan penguasaan bahasa Inggris

mahasiswa; (3) mengetahui sikap mahasiswa terhadap aplikasi strategi Contextual
Redefinition dalam pembelajaran bahasa Inggris tersebut. Penelitian ini adalah
penelitian Eksperimen murni dengan penggabungan antara metode kuantitatif dan
kualitatif yang dilangsungkan pada beberapa kelas mahasiswa Non bahasa Inggris di
Universitas Islam Makassar. Setelah itu akan disebarkan angket kemudian dianalisis
sehingga akan nampak perspektif mahasiswa terhadap aplikasi dari strategi
pembelajaran yang ditawarkan.

Key words: Strategi pembelajaran bahasa Inggris, Bahasa Inggris ESP

PENDAHULUAN

semester

awal

dan

genap


T.A.

2012/2013

Pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris

menunjukkan bahwa rendahnya nilai yang diperoleh

adalah salah satu faktor penting dalam peningkatan

oleh mahasiswa; 83,3 % berada pada angka rendah,

sumber daya manusia di Indonesia. Dimana bahasa

3,3 % kurang, 10,0 % sedang, dan 3,3 % baik.

tersebut merupakan bahasa internasional yang

Placement test tersebut dilakukan pada kelas A


tentunya

lapisan

semester II T.A 2012/2013 sebelum memberikan

masyarakat Indonesia dalam kebutuhan tertentu

pengajaran bahasa Inggris kefarmasian dengan

khsusnya mahasiswa non bahasa Inggris. Mahasiswa

jumlah sampel 30 orang. Selain itu pula mahasiswa

non bahasa Inggris menggunakan bahasa Inggris

diberikan angket, beberapa pernyataan mahasiswa

dalam


kebutuhan

dari angket tersebut bahwa kebanyakan dosen bahasa

berkomunikasi, informasi, teknologi, akademik,

Inggris masih focus pada pembelajaran grammar dan

ekonomi dan bisnis. Bahkan beberapa ahli serta

memberikan pengajaran dengan meode konvensional

ilmuan menyebarluaskan ilmu dan hasil riset mereka

(teacher centered learning).

akan

kebutuhan


digunakan

tertentu

sebagian

seperti

melalui bahasa Inggris baik media cetak maupun

Melihat

berbagai

tersebut

ASEAN Free Trade Area (AFTA) sehingga bagi

eksperimen yang bertujuan untuk; (1) mengetahui


siapapun dituntut untuk meningkatkan kemampuan

bagaimana aplikasi sebuah strategi Contextual

bahasa Inggris mereka.

Redefinition dalam pembelajaran bahasa Inggris
untuk

diperlukan

mahasiswa

non

suatu

mahasiswa

media online. Begitupun dalam menghadapi era


Dalam meningkatkan kompetensi bahasa

sehingga

kebutuhan

bahasa

strategi

(2)

menginvestigasi

belajar bahasa yang efektif. Begituhalnya sebagai

pembelajaran

pengajar/pakar akan meramu strategi yang efektif


kosakatamahasiswa

dengan asumsi bahwa mahasiswa tersebut memiliki

literatur;

kebutuhan yang berbeda dalam mempelajari bahasa

mahasiswa terhadap strategi pembelajaran yang

Inggris. Tierney, dkk (2001) menekankan agar

ditawarkan.

dapat

CR

Inggris,


Inggris mahasiswa tentunya dibutuhkan strategi

(3)

apakah

penelitian

dalam

meningkatkan

capaian

pemahaman

terhadap

serta


mengetahui

bagaimana

respon

pengajar dapat mengaplikasikan beragam strategi,

Adapun target yang akan dicapai pada

namun perlu ada kesesuaian strategi dengan level

penelitian ini adalah; (1) untuk meningkatan

tertentu.

kemampuan bahasa Inggris mahasiswa melalui

Sebagaimana placement test yang telah

pencapaian kosakata sebagai dasar untuk penguasaan

dilangsungkan oleh Rijal (2013) pada mata kuliah

bahasa, (2) akan memudahkan bagi pengajar dan

bahasa Inggris umum dan bahasa Ingris Khusus

mahasiswa untuk meningkatkan komunikasi lisan

(speaking) maupun untuk memahami berbagai

strategi pembelajaran harus dapat dengan mudah

literatur (reading), (3) hasil penelitian ini maka akan

diaplikasikan

melahirkan

meningkatkan pemahaman kosakata sebagai dasar

sebuah

buku

penuntun

dalam

oleh

non bahasa dan jurnal ilmiah.

menambahkan bahwa memahami kosakata dengan
mengetahui

Richard

dapat

dari

berarti

bahasa.

agar

pembelajaran bahasa Inggris untuk kelas mahasiswa

baik

pembelajaran

pembelajar

sintaktik

kata

juga
serta

TINJAUAN PUSTAKA

penggunaan kata tersebut. Sehingga pengajaran dan

1. Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Inggris

pembelajaran bahasa Inggris harus ditekankan pada

Pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris

aspek pencapaian kosakata dan pemahaman sintaktik

dewasa ini telah memberikan kontribusi pada

kata pada sebuah literatur.

pembelajarnya

2. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran

untuk

lebih

kompeten

guna

mengkomunikasikan ide serta pikiran baik lisan

Bagi siapa saja yang ingin meningkatkan

maupun tertulis. Brown (1994; 7) mengemukakan

pengetahuan dan keterampilan berbahasa tentunya

bahwa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris,

membutuhkan

baik sebagai bahasa kedua (L2) maupun sebagai

bahasa sebagai faktor penting dalam pembelajaran

bahasa internasional (I L) akan membawa perubahan

bahasa tentunya menuntut bagi pelajar agar dapat

pada pola pikir pembelajar. Lain pula dengan Keese

mengorganisir dengan baik bagaimana bahasa itu

(2012)

proses

dapat dikuasai. O’mellay dan Chamot dalam Weda

pembelajaran dibandingkan dengan output, dimana

(2007; 12-13) mengemukakan bahwa ada tiga tipe

dalam meningkatkan kompetensi

strategi yang digunakan oleh pembelajar bahasa

pelajar

yang

lebih

perlu

menekankan

proses

panjang

pada

dan perilaku

disertai

dengan

dilangsungkan

penelitian

oleh

Weda

kedua yaitu; metacognitive strategy, cognitive
strategy dan social strategy. Strategi metakognitif

permasalahan yang kompleks pula.
Berdasarkan

strategi belajar. Strategi belajar

yang

(2007;

8)

telah

dan strategi sosial merupakan pembelajaran bahasa

terkait

Inggris secara tidak langsung, dan strategi kognitif

pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris untuk

merupakan strategi pembelajaran secara langsung.

bahwa terdapat

Sementara Tierney, dkk (1990; 196-197)

beragam strategi pembelajaran yang diaplikasikan

mempromosikan beberapa strategi pembelajaran

oleh pengajar. Strategi pembelajaran tersebut akan

kosakata yang lebih bermakna kepada pembelajar

dapat

yaitu possible sentence, list group label, contextual

level SMA di kota Makassar,

diadopsi

oleh

pembelajar

berdasarkan
output

redefinition, word map, preview in context, feature

pembelajaran. Richard (2007; 80, 81) menambahkan

analisis, vocabulary self collection strategi, dan key

klasifikasi

mereka

guna

peningkatan

word method. Dari beberapa strategi tersebut telah

menurut pakar pembelajaran kosakata, Paul Nation

diuji oleh beberapa peneliti, namun contextual

dalam buku pembelajaran kosakata (2001) bahwa

redefinition lebih efektif untuk peningkatan kosakata

contextual

dan pemahaman akan literatur kepada pelajar.

mendefinisikan

Tierney, dkk (1990) menambahakan bahwa dalam

bacaan akan memudahkan bagi pembelajar siapa saja

proses pembelajaran kosakata bermakna dengan

dalam menemukan makna literal dari istilah-istilah

strategi contextual redefinition akan mengoptimalkan

atau kosakata yang sulit bagi pembaca. Bahkan

ranah kognitif pelajar. Sepertihalnya yang telah

dengan mengaplikasikan startegi ini akan lebih

dikemukakan oleh O’Mellay dan Chamot dalam

menambah kosakata baru bagi pembelajar.

Weda (2007; 13) bahwa strategi pembelajaran bahasa

redefinition

Secara

secara kognitif lebih mengutamakan pada proses

mendefinisikan

pembelajaran

bacaan

dibandingkan

dengan

output

akan

strategy

kosakata

kognitif

atau

strategi

berdasarkan

konteks

pula

kosakata

bahwa

strategi

berdasarkan

konteks

meningkatkan

independensi

bagi

pembelajaran, begitupun sebaliknya bahwa proses

pembelajar. Independensi pembelajar akan muncul

pembelajaran dengan strategi kontekstualisasi akan

pada setiap proses pembelajaran bahasa Inggris

lebih menfokuskan pada proses pembelajaran secara

beralangsung

kognitif.

melatih pembelajar untuk bekerja secara mandiri.

Mendefinisikan kosakata secara kontekstual
adalah salah satu strategi yang pembelajaran bahasa
Inggris yang pertama kali diterapkan oleh Tierney,
dkk (1990). Dimana strategi tersebut digunakan
dalam memahami pesan tersirat pada literatur yang
disampaikan oleh penulis. Selain itu pula teori ini
Tierney

mengaplikasikan

dkk

strategi

(1990)

pembelejaran

staregi

tersebut

memang

Dengan proses pembelajaran secara kontekstual

a. Strategi Contextual Redefinition

menurut

karena

dengan
tersebut

dapat meningkatkan pemahaman tentang istilahistilah baru bagi pembelajar. Secara literatur,
kontekstualisasi adalah menempatkan makna kata,
jadi untuk memahami literatur atau istilah-istilah
yang sulit bagi pembaca maka secara konteks bisa
didefinisikan melalui strategi tersebut. Selain itu

maka akan melatih pelajar untuk selalu mandiri
karena strategi ini dapat diaplikasikan secara
individu

baik

dalam

kelas

maupun

diluar

kelas.Strategi belajar ini selain melatih kemandirian
pelajar juga dapat memperkaya kosakata serta dapat
meningkatkan pemahaman bacaan pelajar dengan
pembelajaran kosakata bermakna.
Tierney, dkk (1990) mengemukakan bahwa
ada lima langkah dalam mengaplikasikan strategi
contextual

redefinition;

1)

Pengajar

menginstruksikan kepada pelajar apa yang harus
dilakukan; pengajar atau pelajar memilih kosakata
yang tidak familiar dari teks dan menempatkannnya
pada bagan yang disediakan; 2) Pengajar akan

menyediakan berbagai contoh kalimat terkait dari

word form, word lists, pemahaman teks (text

teks

comprehension), dsb.
Nation (1990)

sehingga

memudahkan

pelajar

dalam

memahami makna kosakata secara kontekstual.
Dalam contoh kalimat tersebut pengajarpun dapat
memberikan contoh bagaimana mendefinisikan kata
baik dengan makna literal, persamaan kata, maupun
lawan kata. 3) Pelajar menempatkan kosakata yang
dianggapnya sulit atau tidak familiar pada kertas
yang terpisah kemudian mendefinisikannya dengan
argumentasinya, cara ini dapat dilakukan dengan
individu atau kelompok. 4) Pelajar memprediksi
makna

kata

secara

kontekstual

kemudian

memberikan alasannya. 5) Dapat menggunakan
kamus

bila

diperlukan

untuk

memverifikasi

maknanya.

bahwa

pemahaman kosakata secara kontekstual pada
literatur tertentu sangat membantu bagi pembaca
dalam memahami pesan yang disampaikan dalam
teks tersebut.Mempelajari kosakata bahasa Inggris
berdasarkan teks/literature maka akan membawa
pembelajarnya kepada pembelajar mandiri. Nation
(1990) menekankan bahwa dalam mempelajari
kosakata lewat teks (receptive vocabulary) akan
memudahkan pembelajr dalam meningkatkan
pencapaian kosakata.
a. Pencapaian Kosakata
Menurut pendapat Richard dan
Schmidt (2002;127) bahwa pencapaian

b. Pemahaman dan Pencapaian Kosakata
Dalam

menambahkan

Cambridge

Advance

Learner

kosakata adalah semua kosakata yang
diketahui oleh seseorang dan kosakata

Dictionary edisi ketiga (CALD3) disebutkan

tersebut

didapatkan

bahwa kosakata adalah semua kata yang masih

pembelajaran. Mereka pula menambhakan

eksis dalam suatu bahasa yang diketahui dan

bahwa

digunakan oleh pelajar. Menurut Richard (2007;

kosakata yang dikuasai oleh pembelajar

80, 81) bahwa pengajaran kosakata sangat penting

bahasa kedua baik yang didapatkan dalam

bagi pelajar dalam memahami bahasa Inggris

bacaan maupun dalam aktivitas menyimak.

karena itu merupakan dasar dan inti dari

Pencapaian

pembelajaran bahasa Inggris. Sehingga dengan

didapat dari proses pembelajaran bermakna

penguasaan kosakata maka akan memudahkan

lewat dari berbagai literature yang biasa

pelajar dalam menguasai bahasa internasional

disebut sebagai receptive vocabulary akan

tersebut. Bedahalnya dengan pandangan Nation

memudahkan

(1990), bahwa penguasaan kosakata merujuk pada

pengajar. Proses pembelajaran demikian

pemahaman akan makna kata (word meaning),

akan

pencapaian

kosakata

terus

kosakata

dalam
kosakata

adalah

pembelajar

pembelajar
meningkatkan

pembelajar.

proses

yang

begitupun
pencapaian

Apatalagi

jika

pembelajar
pembelajaran
kontekstualisasi
kosakata

secara

memadukan

antara

Inggris Umum diajarkan pada mahasiswa lebih pada

kosakata

secara

dasar-dasar pembelajaran bahasa Inggris sehingga

pembelajaran

capaiannyapun secara umum. Dalam pelaksanaan

baik

pengajaran mata kuliah ESP sepatutnya dilaksanakan

dengan
praktis

secara

komunikasi lisan maupun komunikasi tulis

observasi

proses pembeajaran ini disebut dengan

mahasiswa tersebut melalui angket.

receptive

dan

productive

ESP adalah akronim

3.1. Desain Penelitian

dari English for

Specific Purposes yang biasa juga disebut sebagai
bahasa Inggris khusus. Dimana bahasa Inggris
khusus tersebut diajarkan kepada mahasiswa non
bahasa Inggris seperti mahasiswa Farmasi (English
for Pharmacy), Ekonomi (English for Economic and
Business), Hukum (English forLaw),

Kimia

(English for Chemistry), Teknik (English for
Technician), Pertanian (English for Agriculture),
for

Nurse),

dst.

Pada

tingkatperguruan tinggi bahasa Inggris tersebut
adalah kelanjutan dari bahasa Inggris Umum
(MKU).
Dalam pengajaran bahasa Inggris khusus
(English for Spesific Purposes) sangat berbeda
dengan pengajaran bahasa Inggris umum (General
English). Dimana bahasa Inggris Khsus(ESP) ini
diajarkan pada mahasiswa berdasarkan kebutuhan
mahasiswa tertentu sehingga lebih ditekankan pada
pencapaian

kosakata,

kebutuhan

METODE PENELITIAN

a. ESP / Bahasa Inggris Khusus

(English

mengidentifikasi

vocabulary

learning.

Keperawatan

atau

kemampuan

speaking

mahasiswa atau bahkan pada kemampuan dalam
memahami literatur tertentu. Sementara bahasa

Penelitian
eksperimental

ini

merupakan

murni.Ada

empat

penelitian
tahap

pada

penelitian ini, tahap pertama adalah tes awal (pre
test), tahap kedua adalah perlakuan (treatment),
tahap ketiga adalah tes akhir (post test), dan tahap
keempat

adalah

mengaplikasikan
sejauhmana

tes

kuesioner.Penelitian
awal

pengetahuan

ini

untuk

mengetahui

dan

kemampuan

mahasiswa sebelum mendapat perlakuan.Tes awal
dan

tes

akhir

adalah

termasuk

tes

TOEFL

Prediction.Menurut Creswell (2012: 295) bahwa di
dalam penelitian eksperimental, terdapat pengujian
sebuah teori untuk mengukur apakah studi tersebut
mempengaruhi hasil dari varibel terikat (dependent
variable). Data-data kuantitatif termasuk (tes awal
dan tes akhir) yang selanjutnya akan dianalisis
berdasarkan uji statistik, serta data dari kuesioner
selanjutnya akan dianalisis secara kualitatif.
Pada pelaksanaan penelitian ini akan lebih
menfokuskan

pada

pemahaman

literatur

pelajar.

Sehingga

pencapaian

kosakata

dan

berdasarkan bidang ilmu
bahan

atau

materi-materi

pembelajaran akan diambil dari berbagai materi

kosakata dan pemahaman akan literatur, terlebih

autentik, jurnal ilmiah, buku-buku penuntun seperti

dahulu mahasiswa akan diberikan tes awal (pre test)

buku penuntun lab untuk mahasiswa Farmasi,

sebelum melakukan perlakuan dan tes akhir (post

Teknik,

pembelajaran

test). Begitupun untuk mengetahui signfikansi dari

pemahaman akan literatur yang berbahasa Inggris

variable maka akan antara kelas perlakuan dan kelas

serta

akan

kontrol kepada kelas uji coba dan kelas kontrol

bagi

sebagaimana digambarkan pada table berikut;

Pertanian,

dsb.

pembelajaran

menambah

Dengan

kosakata

beberapa

bermakna

istilah-istilah

baru

pembelajar.

Tabel 2. Formulasi desain penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat 4
AP 1

kelas yang dibagi atas dua kelompok perlakuan dan

X

BP 2

Klp uji

BK 2

Klp
kontrol

dua kelompok kontrol.Kelompok perlakuan pertama
diambil dari kelas mahasiswa jurusan Farmasi

AK 1

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Tes awal

Perlakuan

Tes akhir

(MIPA) angkatan 2013 begitupun keompok kontol
pertama.Kelompok perlakuan kedua diambil dari

formula:
1. A P 1 – B P 2 untuk kelompok perlakuan dan
2. A K 1 – B K 2 untuk kelompok kontrol
(Sugiyono, 2010; 75)

mahasiswa jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan angkatan 2013 begitupun dengan kelas
kontrol kedua. Pada kelas Farmasi dan Keperawatan
angkatan 2013 Tahun akademik 2013/2014 terdapat
masing-masing empat kelas sehingga nantinya akan
dilakukan

pengambilan

sampel

secara

acak.

Kelompok perlakuan untuk mahasiswa jurusan
Farmasi dinamakan kelas A.P1 (Kelas A Perlakuan
1). Kelompok kontrol untuk mahasiswa jurusan
Farmasi dianamakan kelas A.K 1 (kelas kontrol
1).Untuk

kelompok

perlakuan

mahasiswa

Keperawatan dinamakan kelas BP2 (kelompok
perlakuan

2).Kelompok

kontrol

mahasiswa

Keperawatan dinamakan kelas BK2 (kelompok
kontrol 2).
Untuk mengetahui nilai atau perkembangan

Skor dari hasil tes (pre test dan post test)
merupakan data primer dari penelitian ini, dari skor
mahasiswa tersebut pula akan dianalis secara
kuantitatif dan secara kualitatif. Setelah diberika tes
(pre test dan post test) maka mahasiswa diberikan
lagi kuesioner untuk menjajaki pendapat mereka
begitupun sikap mereka terhadap aplikasi sebuah
strategi pemeblejaran pada kelas mereka.
3.2.

Variable dan Definisi Operasional
Pada penelitian eksperimen sangat penting

untuk memperjelas varibel apa saja yang digunakan.
a.Variabel

Adapun variabel pada penelitian ini
adalah

variabel

bebas

dan

2) Pencapaian Kosakata;

varibel

Menurut

pendapat

Richard

dan

Schmidt (2002; 127) bahwa pencapaian

terikat.Dimana varibel terikat dipengaruhi

kosakata adalah kosakata yang didapat oleh

oleh variabel bebas, peneliti mengambil

pelajar serta penguasaan kosakata melalaui

strategi contextual redefinition sebagai

proses pembelajaran.

variabel bebas, sedangkan variabel terikat
yaitu pencapaian kosakata dan pemahaman
literatur mahasiswa, serta sikap mahasiswa
terhadap

aplikasi

sebuah

strategi

contextual redefinition dalam pembelajaran

3.3.

Klasifikasi dan Skala Penilaian
Sistem penelitian yang digunakan pada pada

penelitian ini adalah formula dari Yamin yang
diadopsi

dari Weda

(2007;

65)

sebagaimana

digambarkan berikut ini;

bahasa Inggris.

B: total dari jawaban yang benar

X

Y1

N: total dari item pertanyaan

Y2

X = Strategi Contextual Redefinition
Y1 = Pencapaian Kosakata Mahasiswa
Y2 = Sikap mahasiswa

Sementara

kategori

penilaian

diaplikasikan pada penelitian ini adalah:
Table 3. Klasifikasi dan skala Penilaian

b. Definisi Operasional
1) Strategi Contextual Redefinition;
Strategi

Contextual

redefinition

adalah salah satu staregi pembelajaran bahasa

No.

Inggris

khususnya

1.

Sangat baik

80-100

capaian

kosakata

untuk

2.

Baik

60-79

menggunakan konteks dan untuk mengetahui

3.

Cukup

40-59

makna kata yang tidak familiar bagi pelajar

4.

Rendah

20-39

(Tierney, dkk. 1990; 204).

5.

Sangat rendah

0-19

dalam
yang

peningkatan

didesain

Klassifikasi

Skala

yang

Dari 50 soal, 30 diantaranya adalah soal

Skala

pengukuran

dari

kuesioner

yang

pencapaian kosakata dan 20 diantaranya adalah soal

digunakan pada penelitian ini adalah Skala Liker

pemahaman bacaan.Nilai tertinggi adalah 50 (100)

yaitu;

dan terendah adalah 0. Dimana skala penilaian

a.
b.
c.
d.
e.

adalah nilai 40-50 (80-100) diklasifikasikan sangat
baik, nilai 30-39 (60-79) diklasifikasikan baik, nilai
20-29(40-59) diklasifikasikan cukup,

nilai 10-19

Sangat setuju
Setuju
Cukup
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

(Creswell, 2012; 15)

(20-39) diklasifikasikan rendah, dan 0-9 (0-19)
diklasifikasikan sangat rendah.
3.4.

3.6. Analisis Data

Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan
data
dimaksudkan

mengidentifikasi dan menyeleksi secara individu
terhadap data yang diperolah dari hasil uji coba dan
informasi dari kuesioner. Dalam pengumpulan dan
analisis data, peneliti menggunakan dua instrumen
penelitian yaitu tes kosakata dan kuesioner. Tes
kosakata terkait tes awal (pre test)dan tes akhir(post
test), sementara kuesioner terdiri daripertanyaam
secara

tertutup

melalui

angket

(close

ended

Data-data hasil tes tingkat pencapaian dan
pemahaman kosakata dikumpulkan dan dianalisis
dengan menggunakan software SPSS dan uji t,
kemudian. Kemudian data dari kuesioner dianalisis
untuk mengetahui bagaimana sikap dan tanggapan
mahasiswa terhadap aplikasi strategi contextual
redefinitiondalam

pengajaran

kosakata

kelas

b.

pencapaian

kosakata

ESP.

pembelajaran

adapun

untuk

dapat diformulasikan sebagai berikut;
F
P = --------- X 100
N

dari

mahasiswa sebelum dan setelah perlakuan.
Data dari kuesioner dianalisis untuk
mengetahui sikap dan tanggapan mahasiswa

untuk

dan

mengkalkulasi hasil atau skor dari kuesioner ini

questionnaire).
a. Data dari tes kosakata dikumpul untuk
mengukur

:5
:4
:3
:2
:1

dimana;

tehadap aplikasi dari stategi contextual

P: presentase

redefinition yang diaplikasikan pada kelas

F: frekuensi

ESP

N: jumlah sampel
(Creswell, 2012; 16)

3.5.

Skala Pengukuruan

HASIL PENELITIAN

different from pre-test both of groups. Since the base
level of the students’ pre-test was the same level, the

Implementasi

dari

strategi

contextual

redefinition dalam pengajaran kosakata terhadap
kelas bahasa Inggris kefarmasian memberikan
kontribusi nilai bagi mahasiswa. Dimana kosakata
mahasiswa meningkat seperti terlihat pada table;
that the researcher provided reading materials related
to the Pharmacy field. There were various topics and
activities in each meeting. Contextual redefinition
strategy in improving the Pharmacy students’
vocabulary achievement was showed in the result of
pre-test and post test score. The students’ pre test
and post test score for control group, they are
presented in the table 1 and diagram 1.
The table1 and diagram1 indicates an
improvement for treatment groups from pre-test to
post-test. The score increased from 1103 in pre-test
to 1618 in post-test. The overall students’ score
showed that there was an increase in mean score
from 36.7667 in pre-test to 54.1467 in post test for
treatment group and from 2.4667 to 48.4667 for
control group.

treatment was conducted to both of group. The
experimental group was taught vocabulary by CR
Strategy and control group was taught vocabulary by
using conventional strategy.
To know the significance of Contextual
Redefinition Strategy in improving the Pharmacy
students’ achievement, the students were given pretest, treatment and post-test with the percentage
indicators. It also compare between treatment and
control group. Data obtained from the tests were then
processed by using SPSS and t-test was interpreted
based on the statistical principle (see table 3).
The students’ attitude towards the application
of CR strategy; the researcher gave questionnaire to
know the students’ attitude and there were two types
of questionnaire (positive and negative side). Since
the application of this strategy the students of
Pharmacy were very interested. Almost of them
agree if teacher in the teaching vocabulary for
Pharmacy class apply the contextual redefinition
strategy.

Based on the statistics test in asymptotic
significant (2-tailed) column (see table 2) that in
relation to the finding of pre test, 1.0 is greater than .
000. This means that Ho is rejected and H1 is
acceptable on significant level. Those experimental
and control group have the same ability or relatively
the same level in vocabulary achievement before
treatment. In other words, there is no significant

DISCUSSION
After analyzing the research finding, this
research
contextual

showed

that

redefinition

the

implementation

strategy

in

of

vocabulary

teaching for pharmacy class is applicable for English
for pharmacy class or other ESP class since the
instructor follow the procedure of contextual

redefinition lesson. During this study, the students

participants

could encourage their self to try to unlock the

vocabulary well.

meaning of unknown words from the literature by

For

and
this

they
study,

improve
the

the

researcher

students
apply

using prediction before reading activity. Since the

contextual redefinition strategy with combining the

application of the contextual redefinition strategy in

reading activities. WhereasMIPA Class A as the

vocabulary teaching for pharmacy class could

treatment group could apply this strategy by

improve the students score (see the table 2 and

individual or group work. Reading materials are

diagram 1).Beside that it could improve thestudents’

taken from the English health articles (Grice, 2003),

terminological

English health journals, and directory book like the

knowledge

and

students’

comprhending to the pharmacy literature easily.

art of compounding book (Jenkins, 2002).Contextual

Pharmacy students of Makassar Islamic

redefinition strategy was proposed by Tierney

Univeristy as ESP students cannot be acquired the fo

et.al(1990), it isdesigned to unlock the meaning of

ur language skills simultaneously since they are still

unknown words from the literature, but not only that

low vocabulary achievement.Analyzing this problem

it is taught to the students who wants to improve the

give us awareness to assess

students’ vocabulary achievement.

available learning

strategy, and investigate the students needs in order
that

could

help

their

to report what they have done with the application of

by

contextual redefinition strategy in the classroom.

assesing vocabulary knowledge to the students will

Since the application of this strategy as vocabulary

help them to cath the idea of text contextually

learning strategy, the students were asked to follow

(Nation, 2003).

the contextual redefinition lesson include the

terminological

learner

knowledge.

to

improve

During the study period, students were asked

Substantively,

Added by Nation that on the contrary through

formulation of contextual redefinition chart and

the understanding of reading can improve the

sentences usage as the productive aspect. According

students’vocabulary

terminology.

to Richard et. al (2002) contextual redefinition

According to Weda (2007) that by formulating

strategyis redefine the meaning of word based on the

English

context or literature, it can also named as

vocabulary

knowledge
learning

or

strategies

which

applicable for the EFL learners, it will improve the

contextualization

clues;

in

comprehension,

students language proficiency. As well Wiese (2012)

information from the immediate setting surrounding

study that analyzing of the two vocabulary learning

an item in a text and which provides information that

strategies and those strategies are applicable for their

can be used to understand the meaning of an item.
Such clues may be lexical or grammatical.

To know the contextual redefinition strategy

vocabulary learning strategy, and compare them

contribution to the improvement of the students’

which one of suited can transferred vocabulary well

vocabulary, the researcher gave two tests (pre test

in long term memories. The third, in teaching

and post test). The students were given pre-test to

English for ESP class needs someone who is expert

know the students’ score before treatment.Based on

in that field in order to achieve the expected the

the analyzing of the students’ score after treatment in

teaching goals.

the MIPA Class A, where the students’ score improve
well. It means that contextual has contribution in
improving

the

pharmacy

students

vocabulary

achievement.
The pharmacy student’s attitude on the
application of contextual redefinition strategy that
from the analyzing of questionnaire, there were
various perspective of the students answer but almost
of students agreed if contextual redefinition strategy
applied in the English for Pharmacy class.
CONCLUSION AND SUGGESTION
From the analyzing of the study it is looked
that, the implementation of contextual redefinition
strategy in pharmacy class can lead students to be
independent learners in and out of class and it was
applicable for pharmacy class.This strategy can
improve the pharmacy students’ vocabulary well,
and almost pharmacy students agree if teaching
English applyied contextual redefinition strategy.
For next researcher who are interested to
concern on vocabulary learning strategy need to
understand the students needs in order to can easily
formulated in suitable way of teaching. The second,
it is important to investigate also the two of

DAFTAR PUSTAKA
Brown, H. Douglas, 1994. Principles of Language
Learning and Teaching. San Francisco: State
University Press.
Creswell, John W, 2012. Educational Research;
Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative
and
Qualitative
Research.International
Edition.Fourth
Edition. Boston: Pearson Education Press.
Hill, L.A. 2009. Word Power 1500, 3500 and 45000,
Vocabulary Test and Exercise. Hong Kong:
Oxford University Press.
Evans, Tony Dudley, and St. John, Maggie Jo. 1998.
Development in ESP (English for Specific
Purposes). Cambridge Univeristy Press
Keesee, Gayla S. 2012. Learning Theory and
Instructional Design/ Technology.(Online),
(http://www.ask.Learningtheoryeducation9,
accessed on March 2013).
Nation, I.S.P. 2001.Learning Vocabulary in Another
Language.
Cambridge:
Cambridge
University Press.
Nation,

P. 2003. The Role of Teaching
Vocabulary.The ASEAN EFL Journal. The
EFL Professional’s Written Forum. Published
Journal.

Nurbaya, St. 2005. The Problem Solving in The Lack
of Students’ Vocabulary Mastery With The
Application of Contextual Redefinition.
Semarang: Tesis terpublikasi IKIP PGRI
Semarang danKonferensi Interansional.
Richard, Jack C and Schmidt, Richard.2002.
Longman Dictionary of Language Teaching
and
Applied
Linguistics.Third
Edition.Pearson Education Limited Press.
Richard, Jack C. 2007. The Role of Vocabulary
Teaching.E-Journal of TESOL Quarterly, Vol.
10. No.1, pp. 77-89. Published Journal by
JSTOR.
(Online)

(http://www.stor.org/about/terms.html,
accessed on December 2012).
Samsurijal, Andi. 2013. Pharmacy Students
Vocabulary Achievement in Using Contextual
Redefinition
Strategy.
Makassar: An
Unpublished
Thesis
of
Hasanuddin
University.
Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit
Alfabeta Bandung Indonesia
Syamsuddin. 2011. The Effect of Keeping
Vocabulary Notebooks on Vocabulary
Acquisition of The students of SMKN 7 WTP.
Makassar: An Unpublished Thesis of
Makassar State University.
Tierney, Robert J. at all. 1990. Reading Strategies
and Practice. A Compendium.Third Edition.
USA: Allyn and Bacon.
Weda,

Sukardi,
2007.
English
Learning
Strategies.ISBN
978-979-16734-19.
Makassar: LPPMM Press Makassar.

Wiese, Lee Ann. 2012. Analysis of Two Vocabulary
Strategies; A Study to Indicate Which
Strategy, Verbal and Visual Word Association
or Contextual Redefinition, is Best Suited for
Transferring New Words Into Students’ Long
Term Memory. Published Thesis, University
of Wisconsin Superior.
____________Basic English Vocabulary Level Test.
cited
from
(Online),
(http://www.englishteststore.net/index,
accessed on March 2013)
____________Cambridge
Advance
Learner
Dictionary the Third Edition (CALD3).EDictionary.
Cambridge:
Cambridge
University Press.

Paired Samples Statistics

Table 1; The Overal Students’ Score
Pre Test
Total Score

Mean Score

Total Score

Treatment group

1103

36, 7667

1618

Control group

1274

42,4667

1454

Pair 1
Pair 2

Pre test for Control
Post test for Control
Pre-test for Treatment
Post-test for Treatment

Figure 1; The Diagram of Overall Students’ Score

Table 2; The T-Test Result
Test Statistics b
Post test for Control - pre test
for Control
-2.229-a
.026

Z
Asymptotic. Sig. (2tailed)
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Table 3; Paired samples statistics

Post-test for Treatment Pre-test for Treatment
-4.490-a
.000

Mean
42.4667
48.4667
36.7667
54.1467

N
30
30
30
30

Std.
13
12
14
11