Analisis Framing Pemberitaan Tiga Tahun Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla di Majalah Gatra

Jurnal Interaksi, Vol 2 No. 2, Juli 2018, 145-156
DOI: https://doi.org/10.30596/ji.v2i2.2097

Analisis Framing Pemberitaan Tiga Tahun Pemerintahan
Joko Widodo dan Jusuf Kalla di Majalah Gatra
Diah Permata Sari
e-mail: diahpermatasari10@gmail.com

Abstract
This study aims to to see how news magazine weekly phrase framing news related
three years of Joko Widodo and Jusuf Kalla in the viewing angle political and
law enforcement to know partiality phrase in long time. Research methodology
used is the method research analysis the contents of qualitative. Technique the
analysis used is analysis framing model robert entman with four device unit
analysis, define the problem, diagnose cause, make moral judgement, treatment
recommendation. News who are the objects of research were the reports on the
main special edition three years of Jokowi-JK related politics and law
enforcement that rises on the 19-25 october 2017 who a total of four news. This
research result indicates that magazine phrase in framing news tending to
subjective and sided with the government. This could be seen on the narrative of
the way of the spread, visual image , the appearance of the institutions to provide

assistance to and results of the evaluation various surveys show signs of, and the
selection of the source of information that is less in equal proportions between
five plus and minus one government s performance evaluation issues account for
freedom of expression, SARA, and the consensus of some national .
Key words: Analysis Framing , Robert Entman , Gatra Magazine
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana majalah berita mingguan
Gatra membingkai berita terkait tiga tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf
Kalla dalam sudut pandang politik dan penegakan hukum untuk mengetahui
keberpihakan Gatra dalam memberitakannya. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian analisis isi kualitatif. Teknik analisis yang digunakan
adalah analisis framing model Robert Entman dengan empat perangkat unit
analisis, define problem, diagnose cause, make moral judgement, treatment
recommendation. Berita yang menjadi objek penelitian adalah laporan utama edisi
khusus tiga tahun pemerintahan Jokowi-Jk terkait bidang politik dan penegakan
hukum yang terbit pada tanggal 19-25 Oktober 2017 yang berjumlah empat berita.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa majalah Gatra dalam membingkai berita
cenderung subjektif dan memihak pemerintah. Hal ini tampak pada narasi
pemberitaan, visual image, penyajian hasil evaluasi lembaga survey, serta
pemilihan narasumber yang kurang berimbang antara plus minus evaluasi kinerja

pemerintah terkait isu kebebasan berpendapat, SARA, dan konsensus nasional.
Kata Kunci : Analisis Framing, Robert Entman, Majalah Gatra

203 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 202-215
lembaga badan dunia United Nation

Latar Belakang Masalah
Oktober menjadi bulan yang
selalu

dikaitkan

dengan

Conference

on

Trade


Development

and

(UNCTAD)

pemerintahan Presiden Joko Widodo

menempatkan Indonesia di peringkat

dan Jusuf Kalla. Tepat pada tanggal

empat tujuan investasi global, naik

21 Oktober 2017 Presiden Jokowi-Jk

dari 41 ke 36 dari 137 negara.

genap tiga tahun menjalankan roda


Namun, data Direktoral Jenderal

pemerintahan. Selama tiga tahun

Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

pemerintahan Jokowi-JK ada banyak

(DJPPR), memperlihatkan hutang-

tanggapan bernada sinis yang menilai

pun meningkat pesat di era Jokowi-

pemerintah Indonesia tidak mampu

Jk. Sampai Agustus 2017, total

menjalankan


untuk

hutang pemerintah mencapai Rp

memajukan negara. Meskipun tidak

3.825,79 trilyun. Dengan kata lain,

mutlak sebagai tolak ukur bagus

selama tiga tahun menjabat, Jokowi

tidaknya kinerja pemerintah, namun

telah menambah hutang sebesar Rp

hasil survey yang dilakukan oleh

1217,01


Center

and

46,65% dibanding posisi akhir 2014

(CSIS)

senilai Rp 2.608,78 trilyun. (Disadur

mengungkap tingkat kepuasan publik

dari majalah Gatra edisi 19-25

terhadap

Oktober 2017).

mandatnya


For

Strategic

International

Studies

kinerja

Jokowi-JK
mencapai

pada
68,3

pemerintahan
tahun

persen.


2017
Program

trilyun

Ketika
masyarakat

atau

meningkat

survey

kepuasan

pada

sektor


mulai

pembangunan mengalami kenaikan,

menampakkan hasil mendominasi

penanganan kegaduhan sosial dan

dan

politik malah mendapatkan rapor

infrastruktur

yang

menjadi

indikator


kepuasan

merah. Direktur Eksekutif Amnesty

tersebut. (news.liputan6.com).
Prioritas

akselerasi

Internasional

Indonesia

Usman

infrastruktur pada tahun ketiga ini

Hamid menilai, pada era Jokowi-JK,


memang

nilai

kasus-kasus yang berkaitan dengan

menguat,

kebebasan berpendapat, berekspresi,

kepercayaan publik dan pengakuan

dan berkeyakinan justru meningkat.

internasional pun menanjak. Terbukti

Pasal-pasal terkait dugaan makar,

strategis.

memperlihatkan
Daya

saing

Diah Permata S I Analisis Framing Pemberitaan Tiga Tahun ........ 204

penodaan agama, dan pencemaran

alat kontrol sosial berperan besar

nama baik jauh meningkat dibanding

dalam mengawasi dan kemudian

era Susilo Bambang Yudhoyono .

memberitakannya kepada masyarakat

(Nasional.kompas.com)

mengenai kinerja pemerintahan Joko

Indeks Demokrasi Indonesia

Widodo dan Jusuf Kalla. Dalam

(IDI) dari tahun ke tahun turut

menjalankan fungsinya, media massa

mengalami penurunan. Pada tahun

dapat dipengaruhi oleh beberapa

2014 IDI Indonesia mencapai angka

faktor tertentu. Sebuah media bisa

73,04,

2015

jadi dipengaruhi oleh berbagai faktor

mencapai 72,82, dan pada tahun

internal berupa kebijakan redaksional

2016

kemudian

memiliki

signifikan
Departemen

ditahun

penurunan

yang

tertentu mengenai suatu kekuatan

70,09.

Ketua

politik, kepentingan politik para

DPP

Partai

pengelola

yakni
Politik

media,

media

kekuatan

politik

Keadilan Sejahtera (PKS), Pipin

dengan

Sopian, menilai penurunan indeks ini

tertentu, dan faktor eksternal seperti

tentu tidak terlepas dari kebijakan-

tekanan pasar pembaca atau pemirsa,

kebijakan

sistem politik yang berlaku, dan

yang

dikeluarkan

sebuah

relasi

pemerintah,

seperti

halnya

kekuatan-kekuatan

pengeluaran

Perppu

Ormas,

lainnya.(Hamad,2004:2-3).
Tidak

penanganan aksi bela Islam, serta

luar

dapat

dipungkiri

tindakan represif pemerintah atas

perjalanan media massa di Indonesia

ekspresi politik masyarakat di sosial

masih saja dibayang-bayangi oleh

media. Tidak jarang banyak penggiat

kepentingan kelompok tertentu. Pada

media sosial terjerat Undang-Undang

era Orde Baru yang berkuasa atas

Informasi dan Transaksi Elektronik,

Indonesia

dengan sangkaan hatespeech (ujaran

menggunakan media massa nasional

kebencian). (www.hidayatullah.com)

sebagai alat propaganda pemerintah.

Media massa tentu memiliki

Bahkan

selama

32

pemberitaan

tahun

yang

peran yang sangat penting dalam hal

ditayangkan pada saat itu harus

mendidik,

melewati seleksi dari pemerintah

menghibur,

menginformasikan, membujuk, dan

untuk

kemudian

ditayangkan

kontrol sosial. Fungsi media sebagai

sehingga berita yang tayang adalah

205 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 202-215
berita

yang

berpihak

terhadap

pemberitaan, Gatra juga dianggap

pemerintah. Berita yang mengkritisi

merupakan

pemerintah tidak akan pernah tayang.

pemerintah karena didanai oleh Bob

Beralih ke era kebebasan saat ini,

Hasan yang dekat dengan pemerintah

selepas

saat itu. Sedangkan pihak yang pro

pemerintahan

orde

baru

simbol

menganggap

kekuasaan

media massa masih saja dibayang-

Gatra

bayangi oleh kepentingan kelompok

Gatra merupakan kehendak sejarah

tertentu. Jika orde baru dibawah

setelah majalah Tempo dibreidel oleh

kendali kepentingan pemerintahan

pemerintah. (Purba, 2016:17)

Soeharto, di era ini media berada

Peringatan

kemunculan

tiga

tahun

dibawah kendali kepentingan pemilik

pemerintahan Jokowi-JK pada 21

media.

Oktober 2017 ternyata memiliki nilai

Salah
nasional

satu

media

massa

yang

ada

sejak

berita

yang

sangat

tinggi

bagi

majalah berita mingguan Gatra dan

pemerintahan orde baru hingga kini

menjadikan

adalah

mingguan

sebagai edisi khusus dengan tema

Gatra. Majalah Gatra terbit karena

―Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-

pembredelan

JK

majalah

berita

yang

dilakukan

momentum

Pemerataan

Kerja

tersebut

Nyata―.

pemerintahan orde baru terhadap

Terbukti dari majalah Gatra edisi 19-

majalah

bakal

25 Oktober 2017, Gatra menaruh

Gatra

perhatian lebih dalam memberikan

Tempo.

diterbitkannya

Cikal

majalah

didasari atas sikap dari para awak

catatan

majalah Tempo yang memilih untuk

menjalankan fungsi kontrol sebagai

menerima

insan

pembredelan

dan

jurnalistiknya

media.

Edisi

dalam

khusus

ini

menerbitkan majalah baru dengan

terdapat 30 berita mengenai tiga

format baru. Hingga pada tanggal 19

tahun pemerintah Jokowi-JK yang

November 1994 diterbitkannyalah

tersaji dalam dua sudut pandang

majalah

besar,

Gatra.

Awal

berdirinya

yakni

pencapaian

sektor

majalah Gatra menuai pro kontra.

ekonomi dan pencapaian bidang

Beberapa kalangan melihat, majalah

politik termasuk di dalamnya aspek

Gatra

penegakan hukum. Gatra pun juga

merupakan

pemerintah

untuk

alat

corong
mengatur

mencantumkan

hasil

wawancara

Diah Permata S I Analisis Framing Pemberitaan Tiga Tahun ........ 206

langsung dengan presiden dan wakil

dan penegakan hukum berada pada

presiden beserta sejumlah menteri

prioritas yang kedua. Padahal kedua

kabinet kerja ke dalam majalahnya.

sudut pandang ini tak kalah dinamis.

yang

Apalagi ditengah isu SARA dan

dimiliki oleh majalah Gatra tentu

pemerintahan yang juga terkesan

memiliki

antikritik.

Struktur

pemberitaan

pengaruh

terhadap

Kebebasan

berekspresi

pemberitaan tentang laporan utama

seolah dibungkam perlahan ditengah

tiga tahun pemerintahan Jokowi-Jk.

diterbitkannya Perppu Ormas.
Selain

Hal ini dapat dilihat dari peletakan

struktur

pemberitaan

halaman dan juga jumlah berita dari

yang dimiliki oleh majalah Gatra,

setiap segmen yang dibuat oleh

catatan sejarah berdirinya majalah

majalah Gatra. Segmen ekonomi dan

Gatra mungkin berpengaruh terhadap

pembangunan terlihat mendominasi

gaya penulisan ataupun keberpihakan

di halaman depan majalah Gatra.

majalah Gatra dalam menuliskan

Sedangkan

segmen

berita

penegakan

hukum

politik

dan

tiga

tahun

pemerintahan

pada

Jokowi-Jk. Seperti yang dijelaskan

halaman tengah menuju halaman

sebelumnya, pada awal berdirinya

belakang majalah Gatra. Selain itu

majalah Gatra dibiayai oleh Bob

dari sisi jumlah juga menunjukkan

Hasan

bahwa Gatra pada edisi khususnya

pemerintahan

kali

berdasarkan catatan sejarah bahwa

ini

pencapaian

lebih

berada

banyak

sektor

memuat

ekonomi

dan

yang

dekat
orde

dengan

baru,

yang

pemerintahan orde baru dikuasai

pembangunan.Terbukti jumlah berita

Partai

politik dan penegakan hukum hanya

berpengaruh terhadap gaya penulisan

berjumlah 11 dari 30 berita yang ada.

majalah Gatra, sehingga pada saat itu

Berdasarkan hal di atas, dapat

Golkar.

muncul

Keadaan

pendapat

dari

tersebut

beberapa

dilihat bahwa struktur pemberitaan

kalangan bahwa majalah Gatra pada

majalah Gatra ternyata berpengaruh

saat itu adalah alat dari pemerintah.

terhadap bagaimana majalah Gatra

Seperti yang diketahui berita

memberitakan momentum peringatan

harus memenuhi beberapa unsur

tiga tahun pemerintahan Jokowi-Jk.

yang nantinya akan membuat suatu

Pemberitaan terkait bidang politik

berita tersebut layak untuk dipublis.

207 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 202-215
Berita harus cepat dan cermat, dalam

komunikasi massa (Amerika Serikat)

bahasa jurnalistiknya harus akurat.

yang

Selain akurat berita juga juga harus

publisitik (Eropa). Jurnalistik atau

berimbang tidak boleh memihak.

jurnalisme secara etimologis berasal

Berita harus objektif, karena berita

dari kata journal (Inggris) atau du

memiliki power untuk menciptakan

jour (Prancis) yang berarti catatan

opini publik. Jadi sesuatu yang

harian

ditulis oleh media harus memenuhi

kejadian sehari-hari atau bisa juga

unsur-unsur berita agar tidak ada

diartikan sebagai surat kabar harian.

pihak

(Barus, 2010: 1-2).

yang

dirugikan.

(Kusumaningrat, 2006:47).
Berdasarkan
yang

telah

sebelumnya

atau

Di

latar

dipaparkan

disebut

catatan

Indonesia

ilmu

mengenai

orang

belakang

melakukan

di

disebut sebagai seorang jurnalis atau

atas,

pekerjaan

yang

jurnalistik

peneliti tertarik untuk menganalisis

wartawan.

Dalam

bagaimana majalah mingguan Gatra

berdasarkan

kerja

edisi

2017

tersebut terbagi dalam dua bagian

membingkai pemberitaan peringatan

yaitu reporter dan editor. Reporter

tiga tahun pemerintahan Jokowi-Jk

adalah

terkait bidang politik dan penegakan

mencari

hukum yang berfokus pada isu

informasi melalui peliputan peristiwa

kebebasan berpendapat, SARA dan

atau

konsensus

adalah

19-25

Oktober

nasional

dengan

jurnalis

para

yang

dan

kejadian.

praktiknya
jurnalis

bertugas

mengumpulkan

Sedangkan

jurnalis

yang

editor

bertugas

menggunakan analisis framing model

mengedit, dalam arti menilai, dan

analisis framing Robert N. Entman.

mempertimbangkan

kelayakan

informasi menjadi sebuah berita.
Kajian teoritis

Semua reporter bekerja langsung di

Jurnalistik

bawah

Jurnalistik dalam dunia ilmu
pengetahuan

modern

berkaitan

redaktur

tertentu.

(Tamburaka, 2012:129)
Wartawan

atau

pemimpin

dengan teori, metode, sistematika,

redaksi dapat menempatkan berita

objek

penelitian.

utama (headline) di halaman muka

Jurnalistik masuk dalam cabang ilmu

atau halaman dalam, atau memilih

studi,

dan

Diah Permata S I Analisis Framing Pemberitaan Tiga Tahun ........ 208

tokoh

politik

yang

lain

untuk

faktanya, tetapi fakta adalah landasan

ditonjolkan dalam media massa.

untuk

Semuanya itu mengacu pada “politik

2012:135)

redaksi”, kepribadian dan pencitraan

berkisah.

Wartawan

(Tamburaka,

memang

harus

media massa. Wartawan ataupun

membuat tulisannya menarik, tetapi

pemimpin redaksi sebagai gatekeeper

dengan

berfungsi

penyeleksi

mewarnai, atau memainkan kata-

informasi. Merekalah yang kemudian

kata. Berita itu sendiri sebenarnya

menyeleksi setiap informasi yang

sudah mempunyai warna. Warna

akan disiarkan dan tidak, bahkan

inilah

kewenangannya

permukaan,

sebagai

mencakup

untuk

tidak

yang

harus
yaitu

menjuruskan,

diangkat
berupa

ke

detail.

membatasi

Untuk membuat atau mendapatkan

informasi yang akan disiarkan. Hal

berita yang baik, maka diperlukan

ini kemudian berkembang menjadi

kriteria nilai berita (news value).

agenda setter sebagaimana yang

Nilai berita menjadi acuan bagi para

dikenal sebagai teori agenda setting.

jurnalis/wartawan/reporter,

(Tamburaka, 2010:131)

editor untuk memutuskan fakta yang

memperluas

atau

Tidak ada aktivitas jurnalistik
tanpa

berita.

Salah

satu

tugas

bahkan

lebih pantas menjadi berita, dalam
memilih kelayakan berita.

wartawan adalah mencari, menulis,
dan menyajikan berita. Banyak cara

Teori Hirarki Pengaruh Media

dalam memberitakan sebuah berita,

Teori hirarki pengaruh isi media

misalkan dengan gaya „to the point‟,

dalam bukunya diperkenalkan oleh

langsung pada pokok persoalan yakni

Pamela J Shoemaker dan Stephen D.

straight news, sedangkan berita yang

Reese. Teori ini menjelaskan tentang

disampaikan

arti

pengaruh terhadap isi dari dari suatu

dibumbui kata-kata sehingga fakta

pemberitaan media oleh pengaruh

yang

internal dan eksternal. Shoemaker

tidak

tampaknya

langsung

sepele

menjadi
dan

dan Reese membagi kepada beberapa

dinikmati, jenis ini disebut features

level pengaruh isi media. Yaitu

news. Namun, membumbui kata-kata

pengaruh dari individu pekerja media

bukan

( individual level), pengaruh dari

menarik

untuk

berarti

diminati

menghilangkan

209 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 202-215
rutinitas

media

(media

level),

pengaruh

dari

media

(

routines
organisasi

organizational

level),

walaupun

dianggap

abstrak

tapi

sangat mempengaruhi sebuah media
karena bersifat tidak memaksa dan

pengaruh dari luar media (outside

bergerak

di

luar

kesadaran

media level), dan yang terakhir

keseluruhan organisasi media itu

adalah pengaruh ideologi (ideology

sendiri. (terinspirasikomunikasi.com)

level). (Shoemaker, 1996:60)
Stephen

D.

Reese

mengemukakan bahwa isi pesan

Analisis Framing Model Robert N.
Entman

media atau agenda media merupakan

Salah satu cara yang digunakan

hasil tekanan yang berasal dari dalam

untuk mengungkapkan bagaimana

dan luar organisasi media. Dengan

cara yang digunakan media massa

kata lain, isi atau konten media

membangun konstruksi atas sebuah

merupakan kombinasi dari program

realitas

internal, keputusan manajerial dan

Menurut Sobur, “analisis framing

editorial, serta pengaruh eksternal

untuk mengetahui bagaimana media

yang berasal dari sumber-sumber

membingkai atau mengemas isu atau

nonmedia, seperti individu-individu

peristiwa melalui teks yang terdapat

berpengaruh secara sosial, pejabat

dalam isi media”. Framing pertama

pemerintah, pemasang iklan dan

kali dilontarkan oleh Beterson tahun

sebagainya.

1955. (Sobur, 2004:161)

Dari teori

ini

kita akan

adalah

dengan

framing.

Pada perspektif komunikasi,

melihat seberapa kuat pengaruh yang

analisis

terjadi

level.

membedah cara-cara atau ideologi

Walaupun level organisasi media

media saat mengkonstruksi fakta.

atau

Analisis

media

pada

faktor
tapi

tiap-tiap

kepemilikan
kita

mengesampingkan

tidak
faktor

sebuah

framing

ini

dipakai

mencermati

untuk

strategi

bisa

seleksi, penonjolan, dan pertautan

yang

fakta ke dalam berita agar lebih

lainnya karena saling terkait satu

bermakna,

lebih

menarik,

dengan yang lainnya. Contohnya

berarti atau lebih diingat, untuk

pengaruh level ideologi yang terjadi

menggiring

pada sebuah isi sebuah media,

sesuai perspektifnya. Dengan kata

interpretasi

lebih

khalayak

Diah Permata S I Analisis Framing Pemberitaan Tiga Tahun ........ 210

lain

framing

untuk

adalah

pendekatan

melihat”

bagaimana

dijadikan berita. Analisis framing

mengetahui

terhadap

realitas

perspektif atau cara pandang yang

melihat

digunakan oleh wartawan ketika

dibentuk dan dikonstruksikan oleh

menyeleksi

menuliskan

media. (Eriyanto, 2011 :76) Model

berita. Cara pandang atau perspektif

framing yang peneliti gunakan dalam

itu pada akhirnya menentukan fakta

menganalisis

tiga

tahun

yang diambil, bagian mana yang

pemerintahan

Jokowi-JK

adalah

ditonjolkan dan dihilangkan serta

model Robert N. Entman. Konsep

hendak dibawa ke mana berita

framing oleh Entman digunakan

tersebut (Eriyanto, 2002:79).

untuk menggambarkan proses seleksi

Robert N. Entman adalah seorang

dan menonjolkan aspek tertentu dari

ahli yang meletakkan dasar-dasar

realitas oleh media. Framing dapat

analisis framing untuk studi isi

dipandang

media. Konsep framing oleh Entman,

informasi-informasi dalam konteks

digunakan untuk menggambarkan

yang khas sehingga isu tertentu

proses

menonjolkan

mendapatkan alokasi lebih besar

aspek tertentu dari realitas oleh

daripada isu yang lain. (Eriyanto,

media. Framing dapat dipandang

2012: 77)

isu

seleksi

sebagai

dan

dan

penempatan

bagaimana

yang

sebagai

realitas

itu

penempatan

informasi-

informasi dalam konteks yang khas

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

sehingga isu tertentu mendapatkan

Berdasarkan teknik analisis

alokasi lebih besar daripada isu yang

data yang telah ditentukan oleh

lain.

peneliti, maka berita yang telah
terkumpul

penelitian

ini

dijadikan

unit

analisis dengan melakukan koding

Metode Penelitian
Metode

akan

penelitian

dalam

adalah

metode

dan seleksi sesuai dengan kategori
yang

telah

ditentukan

untuk

penelitian analisis framing. Framing

mengetahui isu-isu yang dianggap

adalah metode untuk melihat cara

menonjol yang membantu dalam

bercerita media atas peristiwa. Cara

pemilihan

bercerita itu tergambar pada “cara

dikonstruksi.

berita

yang

akan

211 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 202-215
ini

analisis isi tekstual konvensional

pendekatan yang digunakan adalah

yang digunakan peneliti pada kajian

framing model Robert N. Entman.

awal, terlihat bagaimana seleksi isu

Berita yang akan dianalisis adalah

serta penonjolan isu yang digunakan

empat berita terkait bidang politik

Gatra terkait sudut pandang politik

dan penegakan hukum yang juga

dan penegakan hukum. Dari total 11

dianalisis sebelumnya menggunakan

pemberitaan

analisis teks konvensional. Analisis

penegakan hukum tersebut, majalah

framing

dapat

Gatra menyeleksi serta menonjolkan

menggambarkan konstruksi berita –

isu pada empat berita yang berfokus

berita pada majalah Gatra terkait tiga

pada isu kebebasan berpendapat,

tahun

Jokowi-Jk

SARA dan juga konsensus nasional.

terkait bidang politik dan penegakan

Judul pemberitaan tersebut adalah (1)

hukum.

Menjaga Ketertiban Bukan Anti

Pada

penelitian

ini

diharapkan

pemerintahan

Majalah Gatra edisi 19-25
Oktober
khusus

2017
yang

bidang

politik

dan

Kritik, (2) Meredam Pilkada Rasa

merupakan

edisi

Sara, (3) Lugas Menindak Ormas

memberitakan

tiga

Bablas, (4) Menghidupkan Spirit

tahun pemerintahan Joko Widodo

Pancasila.
Berita

dan Jusuf Kalla. Pada majalah edisi

pertama

yang

khusus ini, Gatra menyajikan 30

dianalisis oleh peneliti pada intinya

pemberitaan yang disajikan dalam

membahas mengenai isu kebebasan

dua sudut pandang besar, yakni

berpendapat,

pencapaian

sektor

ekonomi

dan

tahun

pencapaian

bidang

politik.

Dari

dimana

dalam

pemerintahannya

dianggap

tidak

tiga

Presiden

tegas

dalam

masing-masing sudut pandang itu

menegakkan hukum dan ada indikasi

dielaborasi ke dalam sub-bahasan

mengekang kebebasan berpendapat

yang lebih spesifik. Pada penilitian

rakyat. Kasus seperti dugaan makar

ini, objek yang diteliti adalah terkait

hingga

pada sudut pandang bidang politik

terhadap

dan penegakan hukum.

pemerintah dibahas Gatra pada awal

Berdasarkan
kuantitatif

dengan

metode
menggunakan

kasus
pihak

pemberitaan.

penersangkaan
yang

Dalam

mengkritik

menuliskan

fakta, Gatra mengambil kutipan dari

Diah Permata S I Analisis Framing Pemberitaan Tiga Tahun ........ 212

yaitu

ujaran kebencian serta konten berbau

pengamat politik,Tjipta Lesamana

SARA saat menjelang Pemilu. Isu ini

dan Menteri Dalam Negeri, Tjahyo

dikaitkan

Gatra

Kumolo.

penistaan

agama

dua

orang

narasumber

dengan

kasus

Ahok

yang

kemudian

berimbas

pada

seleksi dan penonjolan isu pada

elektabilitas

Jokowi.

Akibat

berita ini adalah meskipun pada

elektabilitas yang menurun tersebut,

headline pemberitaan Majalah Gatra

Jokowi melakukan manuver politik

terlihat

pemerintah

dimana pada akhir penutup berita

dengan menyajikan lead yang cukup

Gatra menyajikan hasil lembaga

provokatif

Survey yang menyatakan belum

Hal

yang

menarik

menyudutkan

serta

pada

argumen

dari

narasumber yang mengatakan bahwa

terentaskannya

ada indikasi pemerintah kea rah

membawa pengaruh yang cukup

dictator karena sikapnya yang terlihat

signifikan

semakin anti kritik dan juga terkait

kepercayaan dan dukungan terhadap

kasus

Jokowi.

Presiden

Jokowi

masih

hukumnya disertai penyajian foto

belum

memiliki

lawan

yang

Jonru Ginting dan web Saracen,

kompetitif dalam pemilu mendatang.

namun dari keseluruhan isi berita

Berita ketiga dengan judul

„Menjaga Ketertiban Bukan Anti

“Lugas Menindak Ormas Bablas”,

Kritik‟, terlihat bahwa Gatra ingin

disini majalah Gatra melihat bahwa

menutup keseluruhan berita dengan

kebebasan

memberikan keputusan moral bahwa

disalahgunakan

pemerintah

kritik,

masyarakat. Hizbut Tahrir Indonesia,

melainkan hanya menjaga ketertiban

yang menjadi sorotan dalam berita

lewat aksi penangkapan orang-orang

ini dianggap sebagai ormas yang

yang mengkritik kebablasan. Hal ini

bertentangan dengan Pancasila dan

dapat dilihat dari cara wartawan

sudah sewajarnya untuk dibubarkan.

mengutip

Hal ini membuat Presiden Jokowi

yang belum jelas proses

tidaklah

kutipan

anti

Menteri

Luar

Negeri saat menutup artikelnya.
Pada berita kedua intinya
mengenai

meningkatnya

jumlah

isu

SARA

kepada

tidak

tingkat

berpendapat
oleh

organisasi

mengambil langkah tegas dengan
mengeluarkan Perrpu Ormas dan

213 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 202-215
menindak HTI dengan melakukan

Kerja Presiden Pembinaan Ideologi

pembubaran.

Pancasila (UKP-PIP).
Dari

Terkait berita ini, majalah

keseluruhan

hasil

Gatra memperkuat fakta dengan

analisis dapat disimpulkan bahwa

menyajikan

dalam

data

dari

lembaga

membingkai

isu

terkait

Survey Indikator Politik Indonesia

kebebasan berpendapat, SARA, dan

yang dilakukan pada 1220 responden

juga

pada 17-24 September mengenai

menunjukan bahwa majalah Gatra

tingkat pengenalan Perppu Ormas

cenderung

dan penerimaan publik terhadap

dalam membingkai pemberitaannya.

pelarangan HTI. Hasil dari survey

Hal ini terlihat dari cara Gatra dalam

tersebut

menyatakan

mendefenisikan

mendukung

Perrpu

sebanyak

75%

Ormas

dan

42% responden setuju

konsensus

memihak

nasional,

Pemerintah

dan

mengidentifikasikan

masalah.

Meskipun pada lead berita, Gatra

bahwa HTI bertentangan dengan

cenderung

Pancasila. Dalam hal ini, terlihat

memprovokasi mengenai kelemahan-

Gatra hanya mencantumkan hasil

kelemahan

dari satu lembaga survey saja dan

contoh

tidak ada pembanding.

langsung dengan kepentingan publik,

Pada berita terakhir mengenai

memakai

kasus

yang

beserta

bersentuhan

namun pada bagian penutup Gatra
mengedepankan

majalah

pandangan,

mendefenisikan

yang

pemerintah

“Menghidupkan Spirit Pancasila”,
Gatra

lead

perspektif,

dan

pendapat

dari

meredupnya

narasumber yang mengklaim bahwa

akibat

dari

isu yang berkembang tersebut hanya

perubahan sosial politik sehingga

instablitas politik yang bertujuan

dianggap semakin dapat memicu isu-

untuk melemahkan Presiden Jokowi.

masalahnya
nilai-nilai

isu

Pancasila

yang

SARA,

sebagai

berhubungan

kebebasan

Proses

dengan

berpendapat,

framingpun

dapat

dilihat dari bagaimana wartawan

hingga dapat menggangu konsensus

mulai

nasional. Pada berita ini, majalah

yang ada melalui pemilihan judul,

Gatra

narasi pemberitaan, visual image,

memberikan

info

bahwa

pemerintah telah membentuk Unit

mengkonsturksikan

pemilihan

narasumber,

realitas

hingga

Diah Permata S I Analisis Framing Pemberitaan Tiga Tahun ........ 214

penyajian hasil evaluasi lembaga

2. Dari keseluruhan hasil analisis

survey yang cenderung berpihak

dapat disimpulkan bahwa dalam

pada pemerintah.

membingkai isu terkait kebebasan
berpendapat, SARA, dan juga
konsensus nasional, menunjukan

Simpulan
Dari

hasil

analisis

tentang

bahwa majalah Gatra cenderung

pembingkaian berita yang dilakukan

memihak

media massa Majalah Gatra edisi

membingkai pemberitaannya. Hal

khusus

ini terlihat dari cara Gatra dalam

pemberitaan

tiga

tahun

Pemerintah

dalam

pemerintahan Jokowi-Jk edisi 19-25

mendefenisikan

Oktober 2017 terkait bidang politik

mengidentifikasikan

dan penegakan hukum dapat diambil

Meskipun pada lead berita, Gatra

kesimpulan berikut:

cenderung memakai lead yang

1. Analisis

framing

menggunakan

model

dan

dengan

memprovokasi

mengenai

Robert

kelemahan-kelemahan pemerintah

Entman dapat digunakan untuk

beserta

melihat konstruksi berita tiga

bersentuhan

tahun

kepentingan publik.

pemerintahan

terkait

bidang

Jokowi-Jk

politik

masalah.

dan

3. Namun

contoh

pada

kasus

langsung

bagian

yang
dengan

penutup

penegakan

hukum

yang

Gatra mengedepankan perspektif,

menghasilkan

frame

majalah

pandangan, dan pendapat dari

Gatra terhadap pemberitaannya.

narasumber

yang

mengklaim

Dari pendekatan Entman inilah

bahwa

yang

berkembang

terlihat seleksi isu dan penekanan

tersebut hanya instabilitas politik

atau penonjolan aspek tertentu

yang bertujuan untuk melemahkan

pada masing-masing berita. Isu

Presiden

yang diberitakan adalah selama

cenderung hanya menyajikan hasil

tiga tahun pemerintahan Jokowi-

dari satu lembaga survey saja

Jk pemerintah dihadapi dengan

dalam memperkuat fakta yang ada

berbagai

dalam satu pemberitaan.

berpendapat,

isu

kebebasan
SARA,

konsensus nasional.

dan

isu

Jokowi.

Gatra

pun

215 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 202-215
Daftar Pustaka
Eriyanto.
(2012).
Analisis
Framing:
Konstruksi,
Ideologi, dan Politik Media.
Yogyakarta: LkiS
Hamad, Ibnu. (2004). Konstruksi
Realitas Politik dalam Media
Massa. Jakarta: Granit.
Kusumaningrat, Hikmat. (2006).
Jurnalistik: teori dan praktik.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Purba

Ramos,
Raja.
(2016).
Konstruksi Pemberitaan Satu
Tahun Kabinet Kerja di Media
Massa Nasional (Analisis
Framing
Robert
Entman
Mengenai Pemberitaan Satu
Tahun Kabinet Kerja Di
Majalah
Gatra).
Skripsi
Universitas Sumatera Utara:
Medan

Sobur, Alex. (2004). Analisis Teks
Wacana: Suatu
Pengantar
untuk
Analisis Wacana,
Semiotik, Framing. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Tamburaka, Apriadi (2012). Agenda
Setting Media Massa. Jakarta:
Rajawali Pers

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24