KEBIJAKAN CHINESE EXCLUSION ACT TAHUN 18
KEBIJAKAN “CHINESE EXCLUSION ACT” TAHUN 1882: SEBUAH POLITIK
PENGHENTIAN GELOMBANG IMIGRAN CINA KE AMERIKA SERIKAT TAHUN
1882—1892
oleh Nesia Qurrota A’yuni
Pendahuluan
The United States has long been known as “a melting pot” because many of the people are descended
from settlers who came from all over the world to make their homes in the new land that was sparsely
populated by native Indian tribes (Abraham, 2014: 17).
Berdasarkan kutipan dari Markose Abraham di atas, diketahui bahwa Amerika Serikat
telah menjadi sebuah melting pot, yaitu suatu tempat yang menjadi titik peleburan bagi berbagai
masyarakat yang beragam. Pada awalnya, penduduk Amerika Serikat mayoritas berasal dari
berbagai tempat di belahan dunia yang telah melebur menjadi satu dalam suatu negara baru.
Dengan demikian, adanya masyarakat Amerika Serikat terbentuk dari sebuah entitas yang
heterogen sehingga rawan terjadi gesekan antarkelompok masyarakatnya.
Gelombang eksodus pertama ke Amerika dilakukan oleh orang-orang Eropa pada awal
tahun 1600-an. Adapun yang menjadi pionir dalam arus migrasi tersebut adalah orang-orang
Inggris. Banyak dari imigran tersebut meninggalkan tanah air mereka karena beberapa sebab,
antara lain menghindari penindasan politik; mencari kebebasan dalam mempraktikkan agama
mereka; atau untuk mendapatkan kesempatan yang mustahil dapat didapatkan di negaranya.
Setelah tiba di Amerika, para imigran tersebut mendirikan koloni-koloni untuk kehidupan baru
mereka. Tanah Amerika dianggap sebagai sebuah lahan yang menjadi harapan baru bagi para
imigran untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Pada tahun 1776, masyarakat koloni Inggris di Amerika memerdekakan diri dari Kerajaan
Inggris. Mereka yang memerdekakan diri, adalah orang-orang Inggris dan Eropa lainnya.
Adapun orang-orang asli Amerika, seperti orang-orang Indian dan para imigran yang berbeda
warna kulit dengan imigran Eropa, bukanlah bagian dari mereka yang memerdekakan diri.
Masyarakat Amerika yang merdeka tersebut cenderung bersifat rasial dan nativis dengan
1
mengagungkan supremasi kulit putih mereka.1 Dari situ mereka memandang rendah orang-orang
yang tidak memiliki kulit yang sama dengan mereka. Mereka selanjutnya melakukan
diskriminasi terhadap orang-orang tersebut (Suparlan, 2002).
Pada perkembangannya, jumlah koloni di Amerika bertambah dari tahun ke tahun. Hal
tersebut terjadi karena banyaknya sumber daya yang menjanjikan di Amerika sehingga
masyarakatnya dapat memperoleh kemakmuran hidup dari situ. Alhasil, gelombang migrasi ke
Amerika pun bertambah dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, pada tahun 1820, jumlah imigran
di Amerika, yaitu 150.000 jiwa. Sepuluh tahun berikutnya, jumlah imigran tersebut naik secara
signifikan, yaitu 600.000 jiwa. Pada dekade selanjutnya jumlah imigran menjadi sebanyak 1,7
juta jiwa dan pada tahun 1850 jumlah mereka bertambah menjadi 2,3 juta jiwa. Dari jumlah
tersebut mengindikasikan bahwa proporsi imigran kelahiran asing di Amerika naik dari satu
dalam seratus banding satu dalam sepuluh (Bryson, 1998).
Para imigran yang datang ke Amerika tercatat berasal dari berbagai negara di dunia. Pada
tahun 1815—1915, gelombang imigran yang datang ke Amerika berjumlah 35 juta jiwa. Menurut
Bryson (1998), Jerman merupakan negara yang menjadi asal imigran paling banyak, yaitu
sebesar 7 juta jiwa. Di samping itu juga terdapat imigran dalam jumlah besar yang berasal dari
Italia dan Irlandia, yaitu sebanyak 5 juta jiwa, dari Rusia sebesar 3,3 juta jiwa, 2.5 juta jiwa dari
Skandinavia. Sisanya adalah ratusan ribu imigran yang berasal dari Yunani, Portugal, Turki,
Belanda, Meksiko, Karibia, Cina , dan Jepang.
Dengan kedatangan para imigran dari berbagai negara di dunia, menjadi sebuah benturan
dengan masyarakat Amerika yang sebelumnya dicirikan memiliki sifat rasial dan nativis. Adanya
sifat-sifat tersebut memengaruhi ketidaksukaan masyarakat Amerika terhadap beberapa golongan
imigran, salah satunya adalah para imigran Cina. Mereka dianggap merebut lahan pekerjaan
buruh-buruh asli Amerika. Hal tersebut terjadi karena banyaknya jumlah mereka yang bekerja di
industri-industri atau pabrik-pabrik di Amerika. Dengan demikian, menimbulkan banyak gerakan
1 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaskud dengan rasialis adalah sifat yang mempertahankan
perbedaan (dalam politik, sosial, dan ekonomi) ras, suku, bangsa, dan hak suku-suku bangsa. Kemudian, untuk
sebutan nativis adalah sifat kecenderungan masyarakat yang berpihak terhadap kebudayaan sendiri danmenolak
pengaruh, gagasan, atau kaum pendatang.
2
antiCina di kalangan masyarakat Amerika hingga pada akhirnya memunculkan undang-undang
pelarangan masuknya imigran ke Amerika untuk pertama kalinya, yaitu Chinese Exclusion Act.
Uraian di atas menjadi sebuah hal yang menarik untuk ditulis mengingat masyarakat
Amerika Serikat pada awalnya datang dari berbagai tempat di belahan dunia. Namun, dalam
sejarahnya pemerintah Amerika Serikat justru memberlakukan pelarangan terhadap imigran
minoritas, yaitu imigran Cina untuk datang ke Amerika Serikat melalui Chinese Exclusion Act
tahun 1882. Dari situ, selanjutnya digagas sebuah masalah, yaitu bagaimana pengaruh kebijakan
Chinese Exclusion Act tahun 1882 menghentikan gelombang imigran Cina ke Amerika Serikat?
Untuk menjawab masalah tersebut, digunakan suatu metode yang dapat merekonstruksi masa
lalu, yaitu metode sejarah. Adapun metode sejarah terdiri dari empat tahapan, yaitu pengumpulan
sumber-sumber terkait (heuristik); pengkritikan terhadap sumber yang telah dikumpulkan
(verifikasi); penafsiran terhadap sumber yang telah diverifikasi (interpretasi); dan penulisan
sejarah (historiografi).
Keadaan Awal Imigran Cina di Amerika
Pada abad ke-19, Cina tercatat mengalami musim kemarau yang berkepanjangan.
Keadaan tersebut menyebabkan Cina ditimpa musibah kekeringan yang diikuti berbagai dampak
negatif, seperti kekurangan air bersih dan kegagalan panen hasil pertanian. Dari keadaan
tersebut, masyarakat Cina selanjutnya terkena wabah kelaparan pada tahun 1876—1878 (Akhadi,
2013). Adanya bencana yang menimbulkan kesengsaraan di antara masyarakat Cina tersebut
sehingga mendorong untuk melakukan gelombang arus migrasi besar-besaran ke negara lainnya,
salah satunya adalah Amerika.
Selama migrasi besar Atlantik terjadi, orang-orang Amerika baru datang dari kawasan
oriental, seperti Filipina, Korea, India, dan khususnya Cina serta Jepang (Rose, 1963).
Kebanyakan dari orang-orang Cina datang sebagai pekerja kontrak atau kuli untuk bekerja
sebagai pembuat jalur kereta api dan penambang selama awal dari ekspansi ke wilayah barat
Amerika. Keberadaan pekerja Cina di Amerika terjadi akibat dari adanya peran para agen pencari
tenaga kerja murah. Para agen tersebut membujuk orang-orang Cina untuk mencari kekayaan di
Amerika yang dipercaya sebagai negeri yang serba berlebih (Suparlan, 2002).
3
Pada realitasnya, orang-orang Cina telah berada di Amerika sejak tahun 1829 dalam
jumlah yang sedikit. Dalam perkembangan selanjutnya, dari periode 1851—1880 jumlah imigran
Cina yang berada di Amerika menyentuh angka 187.491 (Suparlan, 2002).
Para imigran Cina pada awalnya banyak bekerja di pertambangan emas di California
sebagai buruh kontrakan. Hal tersebut berkaitan erat dengan terjadinya Gold Rush di California.
Setalah munculnya fenomena Gold Rush pada tahun 1849, orang-orang Cina tertarik kepada
Pantai Barat Amerika yang merupakan pusat peluang ekonomi berada. Mereka bekerja sebagai
buruh di Central Pacific untuk pembuatan jalur rel kereta api transkontinental pertama dari tahun
1864--1869. Di samping itu, para imigran lainnya bekerja di sektor pertanian, pembantu rumah
tangga, restoran, bisnis, dan berbagai jasa pelayanan yang mulai diperlukan di California dan
negara-negara bagian pantai barat pada waktu itu. Para pekerja Cina tersebut rata-rata memiliki
sifat rajin, ulet, terpercaya, dan mematok tarif upah yang lebih rendah daripada buruh asli
Amerika. Selain itu, para buruh Cina terkenal sebagai pekerja keras dan sederhana dalam hidup.
Hal itu kemudian menjadi suatu kekhawatiran bagi para buruh Amerika karena para pebisnis
lebih cenderung memilih para buruh Cina yang lebih dapat menekan pengeluaran perusahaan.
Menurut Sowell (1989), tumbuh stigma dari orang-orang Amerika terhadap orang-orang
Cina. Dari situ, timbul penghinaan, kemarahan, kekerasan, bahkan pembunuhan terhadap orangorang Cina. Orang-orang Amerika, terutama buruh, menuntut agar orang-orang Cina
dipulangkan ke negaranya sehingga Amerika bersih dari orang-orang Cina. Di samping itu,
masyarakat Amerika memiliki persepsi bahwa orang-orang Cina memiliki peradaban yang lebih
rendah karena berbeda secara ras.2
1.1 Pemberlakuan Kebijakan Chinese Exclusion Act
Menanggapi banyaknya gerakan-gerakan antiorang Cina, pemerintah selanjutnya melalui
keputusan Kongres pada 6 Mei 1882 mengeluarkan ketetapan keimigrasian yang isinya melarang
kedatangan buruh Cina ke Amerika. Ketetapan tersebut dikenal dengan nama Chinese Exclusion
Act yang disahkan oleh presiden Amerika pada waktu itu, yaitu Chester A. Arthur. Adapun
undang-undang tersebut berisi 15 bagian yang tiap-tiapnya memiliki peraturan tersendiri. Untuk
2 Masyarakat Amerika yang mengedepankan rasialisme, pada saat itu cenderung menjunjung supremasi warna
kulit. Bagi mereka yang memiliki warna kulit berbeda dengan masyarakat Amerika pada umumnya—seperti
masyarakat Cina dan Afrika yang berada di Amerika—akan mendapatkan perlakuan diskriminatif. Hal tersebut
terjadi karena munculnya paham rasialis dan nativis di Amerika.
4
bagian pertama dari Chinese Exclusion Act, memuat suspensi terhadap imigran Cina ke Amerika
selama sepuluh tahun.
“Be it enacted by the Senate and House of Representatives of the United States of
America in Congress assembled, That from and after the expiration of ninety days after
the passage of this act and until the expiration of ten years next after the passage of this
act, coming of Chinese laborers the United States be, and the same is hereby, suspended;
and during such suspension it shall not be lawful for any Chinese laborer to come, or,
having so come after the expiration of said ninety days, to remain within the United
States” (HeinOnline -- 22 Stat. 59 1864-1883).
Dalam sejarah, untuk pertama kalinya hukum federal melarang masuknya sebuah
kelompok pekerja dari etnis tertentu dengan alasan membahayakan pemerintahan pada lokasi
tertentu. Hal tersebut berkaitan dengan respon atas ketakutan ekonomi, khususnya yang terjadi di
Pantai Barat Amerika oleh para pekerja asli kelahiran Amerika dengan mengaitkan
pengangguran dan penurunan gaji mereka karena kehadiran para pekerja Cina.
Selanjutnya, pada bagian kedua Chinese Exclution Act, memuat mengenai hukuman yang
akan didapatkan bagi pelanggar undang-undang tersebut. Adapun isinya adalah sebagai berikut.
“That the master of any vessel who shall knowingly bring within the United States on
such vessel, and land or permit to be landed, any Chinese laborer, from any foreign port
or place, shall be deemed guilty of a misdemeanor, and on conviction thereof shall be
punished by a fine of not more than five hundred dollars for each and every such Chinese
laborer so brought, and may be also imprisoned for a term not exceeding one year”
(HeinOnline -- 22 Stat. 59 1864-1883).
Dalam bagian tersebut, terdapat penekanan terhadap hukuman untuk kepala setiap vessel –
merupakan salah satu jenis kapal yang berukuran besar dan kecil—yang memasuki Amerika.
Mereka dianggap bersalah karena telah sengaja membawa pekerja Cina ke dalam Amerika.
Berkorelasi dengan bagian sebelumnya, pada bagian ketiga, dibahas mengenai aturan
pembebasan bagi kepala vessel. Adapun dalam bagian ini, hukuman yang ada pada bagian kedua
tidak berlaku bagi pekerja Cina yang telah berada di Amerika sejak 17 November 1880.
“That the two foregoing sections shall not apply to Chinese laborers who were in the
United States on the seventeenth day of November, eighteen hundred and eighty, or who
shall have to come into the same before the expiration of ninety days next after the
passage of this act, and who shall produce to such master before going on board such
vessel, and shall produce to the collector of the port in the United States at which such
vessel, and shall arrive, the evidence here in after in this act required of his being one
of the laborers in this section mentioned; nor shall the two foregoing sections apply to
5
the case of any master whose vessel, being bound to port not within the United States by
reason of being in distress or in stress of weather, or touching at any port of the United
States on its voyage to any foreign port or place: Provided, That all Chinese laborers
brought on such vessel shall depart with the vessel on leaving port” (HeinOnline -- 22
Stat. 59 1864-1883).
Pada akhir bagian ini, dijelaskan mengenai syarat bahwa para pekerja Cina yang dibawa kapal
akan berangkat dengan kapal tersebut pada saat meninggalkan pelabuhan .
Selanjutnya, pada bagian keempat dibahas mengenai hak istimewa pekerja Cina di
Amerika Serikat di bawah perjanjian pada 17 November 1880 dan juga pengurusan sertifikat
kerja bagi para pekerja Cina. Adapun isi lengkap dari peraturan tersebut adalah sebagai berikut.
“That for the purpose of properly identifying Chinese laborers who were in the United
States on the seventeenth day of November, eighteen hundred and eighty or who shall
have to come into the same before the expiration of ninety days next after the passage of
this act and in order to furnish them with the proper evidence of their right to go from
and come to United States of their free will and accord, as provided by the treaty between
the United States and China dated November seventeenth , eighteen hundred and eighty,
the collector of customs of the district from which any such Chinese labors shall depart
from the United States shall, in person or by deputy, go on board each vessel having on
board any such Chinese laborer and cleared or about to sail from his district for a
foreign port, and on such vessel make a list of all such Chinese laborers, which shall be
entered in registry-books to be kept for that purpose, in which shall be stated the name,
age, occupation, last place of residence, physical marks or peculiarities, and all facts
necessary for the identification of each of such Chinese laborers, which books shall be
safety kept in the custom-house; and every such Chinese laborer so departing from the
United States shall be entitled to, and shall receive, free of any charge or cost upon
application there for, from the collector or his deputy and attested by his seal of office, in
such from as the Secretary of the Treasury shall prescribe, which certificate shall contain
a statement of the name, age, occupation, last place of residence, personal description,
and facts of identification of the Chinese laborer whom the certificate is issued,
corresponding with the said list and registry in all particulars. In case any Chinese
laborer after having received such certificate shall have such vessel before her departure
he shall deliver his certificate to the master of the vessel, and if such Chinese laborer
shall fail to return to such vessel before her departure from port the certificate shall be
delivered by the master o the collector of customs for cancellation. The certificate here in
provided for shall entitle the Chinese laborer to whom the same is issued to return to and
re-enter the United States upon producing and delivering the same to the collector of
customs of the district at which such Chinese laborer shall seek to re-enter; and upon
delivery of such certificate by such Chinese laborer to the collector shall cause the same
to be filed in the custom-house and duly canceled (HeinOnline -- 22 Stat. 60 1864-
1883).
Pada bagian ini, pengurusan sertifikat pekerja Cina dijelaskan mengenai pengisian dan
pembatalannya.
6
Kemudian, di bagian kelima, dijelaskan bahwa sertifikat identifikasi yang dikeluarkan
pada saat kedatangan ke Amerika Serikat tidak dikenai biaya. Adapun isinya adalah sebagai
berikut.
“That any Chinese laborer mentioned in section four of this act being in the United
States by land, shall have the right to demand and receive, free of charge or cost, a
certificate of identification similar to that provided for in section four of this act to be
issued to such Chinese laborers as may desire to leave the United States by water; and it
is hereby made the duty of the collector of customs of the districts next adjoining the
foreign country to which said Chinese laborer desires to go to issues such certificate, free
of charge or cost, upon application by such Chinese laborer, and to enter the same upon
registry-books to be kept by him for the purpose , as provided for in section four of this
act” (HeinOnline -- 22 Stat. 60 1864-1883).
Pada dasarnya, adanya sertifikat identifikasi tersebut digunakan sebagai lisensi oleh para pekerja
Cina di Amerika.
Pada bagian keenam, selanjutnya dibahas mengenai pemberian identifikasi masyarakat
Cina yang bukan pekerja melalui sertifikat dari pemerintah Cina. Adapun isinya adalah sebagai
berikut.
That in order to the faithful execution of articles one and two of the treaty in this act
before mentioned, every Chinese person other than a laborer who may be entitled by said
treaty and this act to come within the United States, and who shall be about to come to
the United States, shall be identified as so entitled by Chinese Government in each case,
such identity to be evidenced by a certificate issued under the authority of said
government, which certificate shall be in the English language or (if not in English
language) accompanied by a translation into English, stating such right to come, and
which certificate shall state the name , title, or official rank, if any, the age, height, and al
physical peculiarities, former and present occupation or profession, and place of
residence in China of the person to whom the certificate is issues and that such person is
entitled conformably to the treaty in this act mentioned to come within the United States.
Such certificate shall be prima-facie evidence of the fact set forth there in, and shall be
produced to the collector of customs, or his deputy, of the port in the district in the United
States at which the person named therein shall arrive (HeinOnline -- 22 Stat. 60 1864-
1883).
Adapun hal menarik pada bagian ini adalah keharusan untuk menggunakan bahasa Inggris dalam
sertifikat yang diterbitkan atau setidaknya jika bukan menggunakan bahasa Inggris, terlampir
terjemahan dalam bahasa Inggris.
7
Selanjutnya, pada bagian ketujuh, dijelaskan mengenai hukuman untuk tindakan
kecurangan dalam urusan sertifikat. Berikut merupakan isi lengkap mengenai mekanisme
terhadap hukuman bagi pelaku kecurangan.
“That any person who shall knowingly and falsely alter or substitute any name for the
name written in such certificate or forge any such certificate, or knowingly utter any
forged or fraudulent certificate, or falsely personate any person named in any such
certificate, shall be deemed guilty of a misdemeanor; and upon conviction thereof shall
be fined in a sum not exceeding one thousand dollars, and imprisoned in a penitentiary
for a term of not more than five years (HeinOnline -- 22 Stat. 60 1864-1883).
Hukuman tersebut pada realitasnya lebih berat daripada bagi para pelaku pelanggar undangundang pelarangan imigran Cina seperti yang telah ditetapkan pada bagian kedua.
Pada bagian kedelapan, dijelaskan mengenai daftar para pekerja Cina yang yang tiba di
pelabuhan di Amerika Serikat untuk dilindungi dan dikirim oleh kepala setiap vessel kepada
kolektor adat. Untuk isi detailnya adalah sebagai berikut.
That master of any vessel arriving in the United States from any foreign port or place
shall, at the same time of making a report of the entry of the vessel pursuant to law, in
addition to the other matter required to be reported, and before landing or permitting to
land, any Chinese passengers, deliver and report to the collector of customs of the
district in which such vessels shall have arrived a separate list of all Chinese passengers
taken on board his vessels at that time. Such list shall show the names of such passengers
(and if accredited officers of the Chinese Government traveling on the business of that
government, or their servants, with a note of such facts), and the names and other
particulars, as shown by their respective certificates; and such list shall be sworn to bey
the master in the manner required by law in relation to the manifest of the cargo. Any
willful refusal or neglect of any such master to comply with the provisions of this section
shall incur the same penalties and forfeiture as are provided for a refusal or neglect to
report and deliver a manifest of the cargo” (HeinOnline -- 22 Stat. 60 1864-1883).
Di sini, kepala vessel memiliki kewajiban penting dalam mengurus administrasi para penumpang
Cina yang dibawanya. Untuk itu, kepala vessel berurusan dengan setiap kolektor untuk
melaporkan daftar penumpang yang dibawanya.
Selanjutnya, pada bagian kesembilan ditulis mengenai pemeriksaan oleh kolektor atau
wakilnya terhadap penumpang kapal untuk boleh masuk atau tidak ke Amerika Serikat. Bagian
ini pada dasarnya cukup singkat, namun memuat sebuah proses penting, yaitu penyaringan
terhadap mereka yang hendak masuk ke Amerika.
8
“That before any Chinese passengers are landed from any such vessel, the collector, or
his deputy, shall proceed to examine such passengers and no passenger shall be allowed
to land in the United States from such vessel in violation law” (HeinOnline -- 22 Stat.
61 1864-1883).
Kemudian, pada bagian kesepuluh dijelaskan mengenai penebusan kapal atas
pelanggaran terhadap ketetapan dalam undang-undang. Mereka terutama harus menyadari atas
pelanggaran yang telah dilakukan. Untuk selanjutnya, tertera pada isi bagian 10 di bawah ini.
“That every vessel whose master shall knowingly violate any of the provisions of this act
shall be deemed forfeited to the United States, and shall be liable to seizure and
condemnation in any district of the United States into which such vessel may enter or in
which she may be found” (HeinOnline -- 22 Stat. 61 1864-1883).
Selanjutnya, pada bagian kesebelas, disebutkan hukuman bagi mereka yang melanggar
hukum, yaitu mereka yang telah membawa atau menyebabkan masuknya orang Cina ke
Amerika. Mereka didakwa melakukan pelanggaran hukum ringan, dan sanksinya tertera pada
bagian di bawah ini.
“That any person who shall knowingly bring into or cause to be brought into United
States by land, or who shall knowingly aid or abet the same, or aid or abet the landing in
the United States from any vessel of any Chinese person not lawfully entitled to enter the
United States, shall be deemed guilty of a misdemeanor, and shall, on conviction thereof,
be fined in a sum not exceeding one thousand dollars and imprisoned for a term not
exceeding one thousand dollars and imprisoned for a term not exceeding one year”
(HeinOnline -- 22 Stat. 61 1864-1883).
Pada bagian kedua belas, membahas mengenai orang-orang Cina yang tidak berhak untuk
tinggal di Amerika Serikat dan pengembalian mereka ke negara asalnya karena telah memasuki
Amerika tidak menggunakan prosedur hukum yang telah ditetapkan. Adapun isi dari peraturan
tersebut adalah sebagai berikut.
“That in Chinese person shall be permitted to enter the United States by land without
producing to the proper officer of customs the certificate in this act required of Chinese
persons seeking to land from a vessel. And any Chinese person found unlawfully within
the United States shall be caused to be removed therefrom (Sic) to the country from
whence he came, by direction of the President of the United States , and at the cost of the
United States, after being brought before some justice, judge, or commissioner of a court
of the United States and found to be one not lawfully entitled to be or remain in the
United States” (HeinOnline -- 22 Stat. 61 1864-1883).
Pada bagian ketiga belas adalah membahas mengenai orang Cina tidak terikat dalam
undang-undang pelarangan imigran Cina. Adapun mereka yang dimaksudkan adalah para
9
petugas diplomatik dari pemerintahan Cina. Mereka masih diperbolehkan memasuki Amerika,
seperti yang tercantum pada bagian berikut.
“ That this act shall not apply to diplomatic and other officers of the Chinese
Government traveling upon the business of that government, whose credential shall be
taken as equivalent to the certificate in this act mentioned, and shall exempt them and
their body and household servants from the provisions of this acts to other Chinese
persons” (HeinOnline -- 22 Stat. 61 1864-1883).
Selanjutnya di bagian keempat belas dijelaskan mengenai tidak adanya hak
kewarganegaraan bagi masyarakat Cina di Amerika.
“That hereafter no State court or court of the United States shall admit Chinese to
citizenship; and all laws in conflict with this act are hereby repealed” (HeinOnline -- 22
Stat. 61 1864-1883).
Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat Cina pada masa itu, belumlah dianggap sebagai
bagian dari negara Amerika secara sah.
Pada bagian terakhir, yaitu bagian kelima belas, dijelaskan mengenai penggunaan istilah
pekerja Cina dalam undang-undang tersebut adalah mengacu kepada mereka yang memiliki
keterampilan atau tidak dan juga mereka yang bekerja di pertambangan.
“That the words “Chinese laborers’, wherever used in this act, shall be construed to
mean both skilled and unskilled laborers and Chinese employed in mining” (HeinOnline
-- 22 Stat. 61 1864-1883).
Dengan adanya Chinese Exclusion Act tahun 1882, hal tersebut mengharuskan kepada
beberapa orang Cina bukan pekerja yang mencari pekerjaan untuk mendapatkan sertifikat dari
pemerintah Cina yang menyatakan bahwa mereka layak untuk melakukan imigrasi. Namun,
kelompok tersebut menemukan kesulitan yang kian bertambah ketika mereka membuktikan
bahwa mereka bukanlah pekerja. Hal tersebut terjadi karena dalam Chinese Exclusion Act
terdapat pengecualian, seperti dalam kalimat “pekerja terlatih atau tidak dan orang Cina yang
bekerja di pertambangan.” Oleh karena itu, setelah berlakunya Chinese Exclusion Act, orang
Cina yang dapat memasuki negara Amerika sangatlah sedikit.
Di sisi yang lain, Chinese Exclusion Act tahun 1882 juga mengatur persyaratan tambahan
kepada orang-orang Cina yang telah berada di Amerika. Pada saat mereka meninggalkan
Amerika, mereka diwajibkan untuk mendapatkan sertifikat untuk masuk kembali. Hal tersebut
10
ditambah lagi dengan keputusan pengadilan negara dan federal yang menolak memberikan
kewarganegaraan kepada kelompok penduduk Cina, walaupun pengadilan pada realitasnya
masih dapat mendeportasi mereka.
Dampak Kebijakan Chinese Exclution Act
Setelah dikeluarkannya Chinese Exclution Act pada tahun 1882, orang-orang Cina di
Amerika berada dalam keaadan dilema, yaitu antara tetap berada di Amerika atau kembali dan
berkumbul bersama keluarga besarnya di Cina (Cheryl, 1978). Selanjutnya terjadi gelombang
untuk kembali ke Cina oleh para imigran Cina bagi mereka yang memilih meninggalkan
Amerika. Berdasarkan catatan Biro Orang Cina di San Fransisco, tercatat sebanyak 11.434
imigran Cina memutuskan kembali ke negaranya pada 14 bulan pertama setelah diberlakukannya
kebijakan pembatasan terhadap migrasi orang Cina ke Amerika. Di samping itu, jumlah
gelombang imigran Cina ke Amerika juga menurun secara drastis. Namun, hal tersebut justru
menjadi sebuah kontradiksi ketika jumlah penyelundupan orang-orang Cina untuk menjadi
imigran gelap justru meningkat. Ketika sampai di Amerika, mereka bekerja sebagai buruh-buruh
illegal. Selain itu, dalam kategori imigran gelap tersebut, terdapat golongan imigran perempuan
yang akan dijadikan pelacur di Amerika.
Di sisi lain, Chinese Exclution Act berdampak besar bagi kehidupan orang-orang Cina di
Amerika, khususnya yang berada di Pantai Barat Amerika. Orang-orang Cina menjadi sasaran
dari sikap diskriminasi dalam berbagai bentuk pembatasan secara hukum dan sosial oleh
pemerintah dan masyarakat Amerika dalam bidang pekerjaan dan kehidupan sosial dan budaya
mereka. Dengan adanya perlakuan diskriminasi tersebut, orang-orang Cina selanjutnya
melarikan diri dari kehidupan sosial masyarakat Amerika. Selain itu, mereka bertindak tidak
mencolok dalam kehidupan sehari-hari mereka dan juga menghindari berhubungan dengan
pemerintah Amerika. Dari situ, selanjutnya orang-orang Cina memilih untuk menekuni pekerjaan
yang tidak digeluti oleh masyarakat Amerika, seperti penatu, pekerja di restoran Cina, pelacuran,
dan perjudian. Di California—negara bagian yang menjadi tempat populasi masyarakat Cina
terbesar—berulang kali mengesahkan undang-undang diskriminatif mengingat pentingnya
menghadapi “bahaya kuning”. Hal tersebut secara cepat membatasi aktivitas orang-orang Cina
di Amerika.
11
Adanya undang-undang pelarangan masuknya imigran Cina, tidak dapat mengurangi
sentimen antiCina (Rose, 1963). Masyarakat Cina selanjutnya hidup dalam perkampungan
mereka yang disebut dengan Chinatown (Pecinan). Di sana mereka menjunjung pentingnya
sistem kekerabatan Cina atau sistem klen untuk saling tolong menolong mengahadapi kesulitan
sosial dan ekonomi.Dengan sistem klen tersebut, masyarakat Cina dapat membangun kehidupan
sosial dan ekonomi mereka.
Akan tetapi, dalam perkembangannya pecinan menjadi sebuah tempat yang tidak aman
bagi siapa saja pada waktu itu. Pecinan dianggap menjadi sarang bagi orang-orang Cina yang
bersalah. Oleh karena itu, orang-orang Cina di pecinan menjadi sasaran pemerasan dari polisi,
pejabat hukum, dan pemerintah negara bagian setempat.
Simpulan
Berdasarkan catatan sejarah, kedatangan imigran Cina ke Amerika Serikat disebabkan
karena dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal yang ada adalah
bersumber pada negeri Cina sendiri yang pada abad ke 18 ditimpa bencana alam berkepanjangan
sehingga menimbulkan musibah kesengsaraan di antara masyarakat Cina. Hal tersebut mndorong
terjadinya gelombang eksodus besar masyarakat Cina ke negara lainnya, salah satunya adalah
Amerika. Amerika banyak dipilih pada waktu itu karena ditemukannya emas yang berlimpah di
California sehingga dirasa menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Hal tersebut menjadi faktor
eksternal dari munculnya imigran Cina di Amerika.
Dengan kedatangan imigran Cina yang jumlahnya kian menaik dari tahun ke tahun, hal
tersebut menimbulkan kekhawatiran di antara penduduk Amerika, terutama dari golongan
pekerja. Hal tersebut terjadi karena imigran Cina yang datang lebih banyak diminati untuk
bekerja di sektor industri dan pabrik karena gajinya yang murah dan sifatnya yang ulet dan rajin.
Hal tersebut tentunya meresahkan pekerja asli Amerika hingga pada akhirnya mendorong
pemerintah Amerika untuk melakukan suatu tindakan. Menanggapi tuntutan tersut, pada tahun
1882 dikeluarkan sebuah undang-undang yang disebut Chinese Exclusion Act yang berarti
pelarangan terhadap imigran Cina selama 10 tahun untuk datang ke Amerika.
Undang-undang tersebut selanjutnya berdamapak pada keeksklusifan masyarakat Cina di
Amerika. Mereka hanya menekuni bidang pekerjaan tertentu untuk menghidari sentimen atau
12
serangan masyarakat Amerika. Selain itu mereka juga hidup terpisah dalam sebuah ligkungan
yang hanya dihuni oleh masyarakat Cina, yaitu Chinatown (Pecinan). Namun hal yang menarik
terlihat dari pemberlakuan Chinese Exclusion Act adalah bukan hal-hal di atas, melainkan justru
meningkatnya praktik penyelundupan imigran gelap ke Amerika pada era Chinese Exclusion Act
berlaku.
Daftar Acuan
Bryson, B. (1998). Made in America. London: Black Swan.
Abraham, M. (2014). Gone with a windfall. Triplicane: Notion Press.
http://www.ourdocuments.gov/doc.php?flash=true&doc=47, diakses pada Selasa, 8 Desember
2015, pukul 12. 24 WIB.
http://ocp.hul.harvard.edu/immigration/exclusion.html, diakses pada Rabu, 9 Desember 2015,
pukul 07.12 WIB.
http://library.uwb.edu/static/USimmigration/22%20stat%2058.pdf, , diakses pada Kamis, 10
Desember 2015, pukul 20.21 WIB.
Maas, A.C, dkk. (ed.). (2005). Garis besar sejarah Amerika Serikat. Biro Program Informasi
Internasional Departemen Luar Negeri A.S.
Miller, J. (1991). The Chinese and The Exclusion Act: The North American Review. Vol CLXXIII
—No.541, 782—789.
Rose, P.I. (1963). They & we: racial and ethnic relations in the United States. New York:
Random House, Inc.
Sowell, T. (1989). Mosaik Amerika: sejarah etnis sebuah bangsa. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Springer, C. B. (ed.). (1999). Changing America: The United States population in transition.
Electronic Journals of The U.S. Information Agency. Vol 4 No.2, 1—40.
Suparlan, Parsudi. (2002). Orang Cina Amerika. Jurnal Studi Amerika, Vol. VIII, Januari—
Desember, 5—15.
13
PENGHENTIAN GELOMBANG IMIGRAN CINA KE AMERIKA SERIKAT TAHUN
1882—1892
oleh Nesia Qurrota A’yuni
Pendahuluan
The United States has long been known as “a melting pot” because many of the people are descended
from settlers who came from all over the world to make their homes in the new land that was sparsely
populated by native Indian tribes (Abraham, 2014: 17).
Berdasarkan kutipan dari Markose Abraham di atas, diketahui bahwa Amerika Serikat
telah menjadi sebuah melting pot, yaitu suatu tempat yang menjadi titik peleburan bagi berbagai
masyarakat yang beragam. Pada awalnya, penduduk Amerika Serikat mayoritas berasal dari
berbagai tempat di belahan dunia yang telah melebur menjadi satu dalam suatu negara baru.
Dengan demikian, adanya masyarakat Amerika Serikat terbentuk dari sebuah entitas yang
heterogen sehingga rawan terjadi gesekan antarkelompok masyarakatnya.
Gelombang eksodus pertama ke Amerika dilakukan oleh orang-orang Eropa pada awal
tahun 1600-an. Adapun yang menjadi pionir dalam arus migrasi tersebut adalah orang-orang
Inggris. Banyak dari imigran tersebut meninggalkan tanah air mereka karena beberapa sebab,
antara lain menghindari penindasan politik; mencari kebebasan dalam mempraktikkan agama
mereka; atau untuk mendapatkan kesempatan yang mustahil dapat didapatkan di negaranya.
Setelah tiba di Amerika, para imigran tersebut mendirikan koloni-koloni untuk kehidupan baru
mereka. Tanah Amerika dianggap sebagai sebuah lahan yang menjadi harapan baru bagi para
imigran untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Pada tahun 1776, masyarakat koloni Inggris di Amerika memerdekakan diri dari Kerajaan
Inggris. Mereka yang memerdekakan diri, adalah orang-orang Inggris dan Eropa lainnya.
Adapun orang-orang asli Amerika, seperti orang-orang Indian dan para imigran yang berbeda
warna kulit dengan imigran Eropa, bukanlah bagian dari mereka yang memerdekakan diri.
Masyarakat Amerika yang merdeka tersebut cenderung bersifat rasial dan nativis dengan
1
mengagungkan supremasi kulit putih mereka.1 Dari situ mereka memandang rendah orang-orang
yang tidak memiliki kulit yang sama dengan mereka. Mereka selanjutnya melakukan
diskriminasi terhadap orang-orang tersebut (Suparlan, 2002).
Pada perkembangannya, jumlah koloni di Amerika bertambah dari tahun ke tahun. Hal
tersebut terjadi karena banyaknya sumber daya yang menjanjikan di Amerika sehingga
masyarakatnya dapat memperoleh kemakmuran hidup dari situ. Alhasil, gelombang migrasi ke
Amerika pun bertambah dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, pada tahun 1820, jumlah imigran
di Amerika, yaitu 150.000 jiwa. Sepuluh tahun berikutnya, jumlah imigran tersebut naik secara
signifikan, yaitu 600.000 jiwa. Pada dekade selanjutnya jumlah imigran menjadi sebanyak 1,7
juta jiwa dan pada tahun 1850 jumlah mereka bertambah menjadi 2,3 juta jiwa. Dari jumlah
tersebut mengindikasikan bahwa proporsi imigran kelahiran asing di Amerika naik dari satu
dalam seratus banding satu dalam sepuluh (Bryson, 1998).
Para imigran yang datang ke Amerika tercatat berasal dari berbagai negara di dunia. Pada
tahun 1815—1915, gelombang imigran yang datang ke Amerika berjumlah 35 juta jiwa. Menurut
Bryson (1998), Jerman merupakan negara yang menjadi asal imigran paling banyak, yaitu
sebesar 7 juta jiwa. Di samping itu juga terdapat imigran dalam jumlah besar yang berasal dari
Italia dan Irlandia, yaitu sebanyak 5 juta jiwa, dari Rusia sebesar 3,3 juta jiwa, 2.5 juta jiwa dari
Skandinavia. Sisanya adalah ratusan ribu imigran yang berasal dari Yunani, Portugal, Turki,
Belanda, Meksiko, Karibia, Cina , dan Jepang.
Dengan kedatangan para imigran dari berbagai negara di dunia, menjadi sebuah benturan
dengan masyarakat Amerika yang sebelumnya dicirikan memiliki sifat rasial dan nativis. Adanya
sifat-sifat tersebut memengaruhi ketidaksukaan masyarakat Amerika terhadap beberapa golongan
imigran, salah satunya adalah para imigran Cina. Mereka dianggap merebut lahan pekerjaan
buruh-buruh asli Amerika. Hal tersebut terjadi karena banyaknya jumlah mereka yang bekerja di
industri-industri atau pabrik-pabrik di Amerika. Dengan demikian, menimbulkan banyak gerakan
1 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaskud dengan rasialis adalah sifat yang mempertahankan
perbedaan (dalam politik, sosial, dan ekonomi) ras, suku, bangsa, dan hak suku-suku bangsa. Kemudian, untuk
sebutan nativis adalah sifat kecenderungan masyarakat yang berpihak terhadap kebudayaan sendiri danmenolak
pengaruh, gagasan, atau kaum pendatang.
2
antiCina di kalangan masyarakat Amerika hingga pada akhirnya memunculkan undang-undang
pelarangan masuknya imigran ke Amerika untuk pertama kalinya, yaitu Chinese Exclusion Act.
Uraian di atas menjadi sebuah hal yang menarik untuk ditulis mengingat masyarakat
Amerika Serikat pada awalnya datang dari berbagai tempat di belahan dunia. Namun, dalam
sejarahnya pemerintah Amerika Serikat justru memberlakukan pelarangan terhadap imigran
minoritas, yaitu imigran Cina untuk datang ke Amerika Serikat melalui Chinese Exclusion Act
tahun 1882. Dari situ, selanjutnya digagas sebuah masalah, yaitu bagaimana pengaruh kebijakan
Chinese Exclusion Act tahun 1882 menghentikan gelombang imigran Cina ke Amerika Serikat?
Untuk menjawab masalah tersebut, digunakan suatu metode yang dapat merekonstruksi masa
lalu, yaitu metode sejarah. Adapun metode sejarah terdiri dari empat tahapan, yaitu pengumpulan
sumber-sumber terkait (heuristik); pengkritikan terhadap sumber yang telah dikumpulkan
(verifikasi); penafsiran terhadap sumber yang telah diverifikasi (interpretasi); dan penulisan
sejarah (historiografi).
Keadaan Awal Imigran Cina di Amerika
Pada abad ke-19, Cina tercatat mengalami musim kemarau yang berkepanjangan.
Keadaan tersebut menyebabkan Cina ditimpa musibah kekeringan yang diikuti berbagai dampak
negatif, seperti kekurangan air bersih dan kegagalan panen hasil pertanian. Dari keadaan
tersebut, masyarakat Cina selanjutnya terkena wabah kelaparan pada tahun 1876—1878 (Akhadi,
2013). Adanya bencana yang menimbulkan kesengsaraan di antara masyarakat Cina tersebut
sehingga mendorong untuk melakukan gelombang arus migrasi besar-besaran ke negara lainnya,
salah satunya adalah Amerika.
Selama migrasi besar Atlantik terjadi, orang-orang Amerika baru datang dari kawasan
oriental, seperti Filipina, Korea, India, dan khususnya Cina serta Jepang (Rose, 1963).
Kebanyakan dari orang-orang Cina datang sebagai pekerja kontrak atau kuli untuk bekerja
sebagai pembuat jalur kereta api dan penambang selama awal dari ekspansi ke wilayah barat
Amerika. Keberadaan pekerja Cina di Amerika terjadi akibat dari adanya peran para agen pencari
tenaga kerja murah. Para agen tersebut membujuk orang-orang Cina untuk mencari kekayaan di
Amerika yang dipercaya sebagai negeri yang serba berlebih (Suparlan, 2002).
3
Pada realitasnya, orang-orang Cina telah berada di Amerika sejak tahun 1829 dalam
jumlah yang sedikit. Dalam perkembangan selanjutnya, dari periode 1851—1880 jumlah imigran
Cina yang berada di Amerika menyentuh angka 187.491 (Suparlan, 2002).
Para imigran Cina pada awalnya banyak bekerja di pertambangan emas di California
sebagai buruh kontrakan. Hal tersebut berkaitan erat dengan terjadinya Gold Rush di California.
Setalah munculnya fenomena Gold Rush pada tahun 1849, orang-orang Cina tertarik kepada
Pantai Barat Amerika yang merupakan pusat peluang ekonomi berada. Mereka bekerja sebagai
buruh di Central Pacific untuk pembuatan jalur rel kereta api transkontinental pertama dari tahun
1864--1869. Di samping itu, para imigran lainnya bekerja di sektor pertanian, pembantu rumah
tangga, restoran, bisnis, dan berbagai jasa pelayanan yang mulai diperlukan di California dan
negara-negara bagian pantai barat pada waktu itu. Para pekerja Cina tersebut rata-rata memiliki
sifat rajin, ulet, terpercaya, dan mematok tarif upah yang lebih rendah daripada buruh asli
Amerika. Selain itu, para buruh Cina terkenal sebagai pekerja keras dan sederhana dalam hidup.
Hal itu kemudian menjadi suatu kekhawatiran bagi para buruh Amerika karena para pebisnis
lebih cenderung memilih para buruh Cina yang lebih dapat menekan pengeluaran perusahaan.
Menurut Sowell (1989), tumbuh stigma dari orang-orang Amerika terhadap orang-orang
Cina. Dari situ, timbul penghinaan, kemarahan, kekerasan, bahkan pembunuhan terhadap orangorang Cina. Orang-orang Amerika, terutama buruh, menuntut agar orang-orang Cina
dipulangkan ke negaranya sehingga Amerika bersih dari orang-orang Cina. Di samping itu,
masyarakat Amerika memiliki persepsi bahwa orang-orang Cina memiliki peradaban yang lebih
rendah karena berbeda secara ras.2
1.1 Pemberlakuan Kebijakan Chinese Exclusion Act
Menanggapi banyaknya gerakan-gerakan antiorang Cina, pemerintah selanjutnya melalui
keputusan Kongres pada 6 Mei 1882 mengeluarkan ketetapan keimigrasian yang isinya melarang
kedatangan buruh Cina ke Amerika. Ketetapan tersebut dikenal dengan nama Chinese Exclusion
Act yang disahkan oleh presiden Amerika pada waktu itu, yaitu Chester A. Arthur. Adapun
undang-undang tersebut berisi 15 bagian yang tiap-tiapnya memiliki peraturan tersendiri. Untuk
2 Masyarakat Amerika yang mengedepankan rasialisme, pada saat itu cenderung menjunjung supremasi warna
kulit. Bagi mereka yang memiliki warna kulit berbeda dengan masyarakat Amerika pada umumnya—seperti
masyarakat Cina dan Afrika yang berada di Amerika—akan mendapatkan perlakuan diskriminatif. Hal tersebut
terjadi karena munculnya paham rasialis dan nativis di Amerika.
4
bagian pertama dari Chinese Exclusion Act, memuat suspensi terhadap imigran Cina ke Amerika
selama sepuluh tahun.
“Be it enacted by the Senate and House of Representatives of the United States of
America in Congress assembled, That from and after the expiration of ninety days after
the passage of this act and until the expiration of ten years next after the passage of this
act, coming of Chinese laborers the United States be, and the same is hereby, suspended;
and during such suspension it shall not be lawful for any Chinese laborer to come, or,
having so come after the expiration of said ninety days, to remain within the United
States” (HeinOnline -- 22 Stat. 59 1864-1883).
Dalam sejarah, untuk pertama kalinya hukum federal melarang masuknya sebuah
kelompok pekerja dari etnis tertentu dengan alasan membahayakan pemerintahan pada lokasi
tertentu. Hal tersebut berkaitan dengan respon atas ketakutan ekonomi, khususnya yang terjadi di
Pantai Barat Amerika oleh para pekerja asli kelahiran Amerika dengan mengaitkan
pengangguran dan penurunan gaji mereka karena kehadiran para pekerja Cina.
Selanjutnya, pada bagian kedua Chinese Exclution Act, memuat mengenai hukuman yang
akan didapatkan bagi pelanggar undang-undang tersebut. Adapun isinya adalah sebagai berikut.
“That the master of any vessel who shall knowingly bring within the United States on
such vessel, and land or permit to be landed, any Chinese laborer, from any foreign port
or place, shall be deemed guilty of a misdemeanor, and on conviction thereof shall be
punished by a fine of not more than five hundred dollars for each and every such Chinese
laborer so brought, and may be also imprisoned for a term not exceeding one year”
(HeinOnline -- 22 Stat. 59 1864-1883).
Dalam bagian tersebut, terdapat penekanan terhadap hukuman untuk kepala setiap vessel –
merupakan salah satu jenis kapal yang berukuran besar dan kecil—yang memasuki Amerika.
Mereka dianggap bersalah karena telah sengaja membawa pekerja Cina ke dalam Amerika.
Berkorelasi dengan bagian sebelumnya, pada bagian ketiga, dibahas mengenai aturan
pembebasan bagi kepala vessel. Adapun dalam bagian ini, hukuman yang ada pada bagian kedua
tidak berlaku bagi pekerja Cina yang telah berada di Amerika sejak 17 November 1880.
“That the two foregoing sections shall not apply to Chinese laborers who were in the
United States on the seventeenth day of November, eighteen hundred and eighty, or who
shall have to come into the same before the expiration of ninety days next after the
passage of this act, and who shall produce to such master before going on board such
vessel, and shall produce to the collector of the port in the United States at which such
vessel, and shall arrive, the evidence here in after in this act required of his being one
of the laborers in this section mentioned; nor shall the two foregoing sections apply to
5
the case of any master whose vessel, being bound to port not within the United States by
reason of being in distress or in stress of weather, or touching at any port of the United
States on its voyage to any foreign port or place: Provided, That all Chinese laborers
brought on such vessel shall depart with the vessel on leaving port” (HeinOnline -- 22
Stat. 59 1864-1883).
Pada akhir bagian ini, dijelaskan mengenai syarat bahwa para pekerja Cina yang dibawa kapal
akan berangkat dengan kapal tersebut pada saat meninggalkan pelabuhan .
Selanjutnya, pada bagian keempat dibahas mengenai hak istimewa pekerja Cina di
Amerika Serikat di bawah perjanjian pada 17 November 1880 dan juga pengurusan sertifikat
kerja bagi para pekerja Cina. Adapun isi lengkap dari peraturan tersebut adalah sebagai berikut.
“That for the purpose of properly identifying Chinese laborers who were in the United
States on the seventeenth day of November, eighteen hundred and eighty or who shall
have to come into the same before the expiration of ninety days next after the passage of
this act and in order to furnish them with the proper evidence of their right to go from
and come to United States of their free will and accord, as provided by the treaty between
the United States and China dated November seventeenth , eighteen hundred and eighty,
the collector of customs of the district from which any such Chinese labors shall depart
from the United States shall, in person or by deputy, go on board each vessel having on
board any such Chinese laborer and cleared or about to sail from his district for a
foreign port, and on such vessel make a list of all such Chinese laborers, which shall be
entered in registry-books to be kept for that purpose, in which shall be stated the name,
age, occupation, last place of residence, physical marks or peculiarities, and all facts
necessary for the identification of each of such Chinese laborers, which books shall be
safety kept in the custom-house; and every such Chinese laborer so departing from the
United States shall be entitled to, and shall receive, free of any charge or cost upon
application there for, from the collector or his deputy and attested by his seal of office, in
such from as the Secretary of the Treasury shall prescribe, which certificate shall contain
a statement of the name, age, occupation, last place of residence, personal description,
and facts of identification of the Chinese laborer whom the certificate is issued,
corresponding with the said list and registry in all particulars. In case any Chinese
laborer after having received such certificate shall have such vessel before her departure
he shall deliver his certificate to the master of the vessel, and if such Chinese laborer
shall fail to return to such vessel before her departure from port the certificate shall be
delivered by the master o the collector of customs for cancellation. The certificate here in
provided for shall entitle the Chinese laborer to whom the same is issued to return to and
re-enter the United States upon producing and delivering the same to the collector of
customs of the district at which such Chinese laborer shall seek to re-enter; and upon
delivery of such certificate by such Chinese laborer to the collector shall cause the same
to be filed in the custom-house and duly canceled (HeinOnline -- 22 Stat. 60 1864-
1883).
Pada bagian ini, pengurusan sertifikat pekerja Cina dijelaskan mengenai pengisian dan
pembatalannya.
6
Kemudian, di bagian kelima, dijelaskan bahwa sertifikat identifikasi yang dikeluarkan
pada saat kedatangan ke Amerika Serikat tidak dikenai biaya. Adapun isinya adalah sebagai
berikut.
“That any Chinese laborer mentioned in section four of this act being in the United
States by land, shall have the right to demand and receive, free of charge or cost, a
certificate of identification similar to that provided for in section four of this act to be
issued to such Chinese laborers as may desire to leave the United States by water; and it
is hereby made the duty of the collector of customs of the districts next adjoining the
foreign country to which said Chinese laborer desires to go to issues such certificate, free
of charge or cost, upon application by such Chinese laborer, and to enter the same upon
registry-books to be kept by him for the purpose , as provided for in section four of this
act” (HeinOnline -- 22 Stat. 60 1864-1883).
Pada dasarnya, adanya sertifikat identifikasi tersebut digunakan sebagai lisensi oleh para pekerja
Cina di Amerika.
Pada bagian keenam, selanjutnya dibahas mengenai pemberian identifikasi masyarakat
Cina yang bukan pekerja melalui sertifikat dari pemerintah Cina. Adapun isinya adalah sebagai
berikut.
That in order to the faithful execution of articles one and two of the treaty in this act
before mentioned, every Chinese person other than a laborer who may be entitled by said
treaty and this act to come within the United States, and who shall be about to come to
the United States, shall be identified as so entitled by Chinese Government in each case,
such identity to be evidenced by a certificate issued under the authority of said
government, which certificate shall be in the English language or (if not in English
language) accompanied by a translation into English, stating such right to come, and
which certificate shall state the name , title, or official rank, if any, the age, height, and al
physical peculiarities, former and present occupation or profession, and place of
residence in China of the person to whom the certificate is issues and that such person is
entitled conformably to the treaty in this act mentioned to come within the United States.
Such certificate shall be prima-facie evidence of the fact set forth there in, and shall be
produced to the collector of customs, or his deputy, of the port in the district in the United
States at which the person named therein shall arrive (HeinOnline -- 22 Stat. 60 1864-
1883).
Adapun hal menarik pada bagian ini adalah keharusan untuk menggunakan bahasa Inggris dalam
sertifikat yang diterbitkan atau setidaknya jika bukan menggunakan bahasa Inggris, terlampir
terjemahan dalam bahasa Inggris.
7
Selanjutnya, pada bagian ketujuh, dijelaskan mengenai hukuman untuk tindakan
kecurangan dalam urusan sertifikat. Berikut merupakan isi lengkap mengenai mekanisme
terhadap hukuman bagi pelaku kecurangan.
“That any person who shall knowingly and falsely alter or substitute any name for the
name written in such certificate or forge any such certificate, or knowingly utter any
forged or fraudulent certificate, or falsely personate any person named in any such
certificate, shall be deemed guilty of a misdemeanor; and upon conviction thereof shall
be fined in a sum not exceeding one thousand dollars, and imprisoned in a penitentiary
for a term of not more than five years (HeinOnline -- 22 Stat. 60 1864-1883).
Hukuman tersebut pada realitasnya lebih berat daripada bagi para pelaku pelanggar undangundang pelarangan imigran Cina seperti yang telah ditetapkan pada bagian kedua.
Pada bagian kedelapan, dijelaskan mengenai daftar para pekerja Cina yang yang tiba di
pelabuhan di Amerika Serikat untuk dilindungi dan dikirim oleh kepala setiap vessel kepada
kolektor adat. Untuk isi detailnya adalah sebagai berikut.
That master of any vessel arriving in the United States from any foreign port or place
shall, at the same time of making a report of the entry of the vessel pursuant to law, in
addition to the other matter required to be reported, and before landing or permitting to
land, any Chinese passengers, deliver and report to the collector of customs of the
district in which such vessels shall have arrived a separate list of all Chinese passengers
taken on board his vessels at that time. Such list shall show the names of such passengers
(and if accredited officers of the Chinese Government traveling on the business of that
government, or their servants, with a note of such facts), and the names and other
particulars, as shown by their respective certificates; and such list shall be sworn to bey
the master in the manner required by law in relation to the manifest of the cargo. Any
willful refusal or neglect of any such master to comply with the provisions of this section
shall incur the same penalties and forfeiture as are provided for a refusal or neglect to
report and deliver a manifest of the cargo” (HeinOnline -- 22 Stat. 60 1864-1883).
Di sini, kepala vessel memiliki kewajiban penting dalam mengurus administrasi para penumpang
Cina yang dibawanya. Untuk itu, kepala vessel berurusan dengan setiap kolektor untuk
melaporkan daftar penumpang yang dibawanya.
Selanjutnya, pada bagian kesembilan ditulis mengenai pemeriksaan oleh kolektor atau
wakilnya terhadap penumpang kapal untuk boleh masuk atau tidak ke Amerika Serikat. Bagian
ini pada dasarnya cukup singkat, namun memuat sebuah proses penting, yaitu penyaringan
terhadap mereka yang hendak masuk ke Amerika.
8
“That before any Chinese passengers are landed from any such vessel, the collector, or
his deputy, shall proceed to examine such passengers and no passenger shall be allowed
to land in the United States from such vessel in violation law” (HeinOnline -- 22 Stat.
61 1864-1883).
Kemudian, pada bagian kesepuluh dijelaskan mengenai penebusan kapal atas
pelanggaran terhadap ketetapan dalam undang-undang. Mereka terutama harus menyadari atas
pelanggaran yang telah dilakukan. Untuk selanjutnya, tertera pada isi bagian 10 di bawah ini.
“That every vessel whose master shall knowingly violate any of the provisions of this act
shall be deemed forfeited to the United States, and shall be liable to seizure and
condemnation in any district of the United States into which such vessel may enter or in
which she may be found” (HeinOnline -- 22 Stat. 61 1864-1883).
Selanjutnya, pada bagian kesebelas, disebutkan hukuman bagi mereka yang melanggar
hukum, yaitu mereka yang telah membawa atau menyebabkan masuknya orang Cina ke
Amerika. Mereka didakwa melakukan pelanggaran hukum ringan, dan sanksinya tertera pada
bagian di bawah ini.
“That any person who shall knowingly bring into or cause to be brought into United
States by land, or who shall knowingly aid or abet the same, or aid or abet the landing in
the United States from any vessel of any Chinese person not lawfully entitled to enter the
United States, shall be deemed guilty of a misdemeanor, and shall, on conviction thereof,
be fined in a sum not exceeding one thousand dollars and imprisoned for a term not
exceeding one thousand dollars and imprisoned for a term not exceeding one year”
(HeinOnline -- 22 Stat. 61 1864-1883).
Pada bagian kedua belas, membahas mengenai orang-orang Cina yang tidak berhak untuk
tinggal di Amerika Serikat dan pengembalian mereka ke negara asalnya karena telah memasuki
Amerika tidak menggunakan prosedur hukum yang telah ditetapkan. Adapun isi dari peraturan
tersebut adalah sebagai berikut.
“That in Chinese person shall be permitted to enter the United States by land without
producing to the proper officer of customs the certificate in this act required of Chinese
persons seeking to land from a vessel. And any Chinese person found unlawfully within
the United States shall be caused to be removed therefrom (Sic) to the country from
whence he came, by direction of the President of the United States , and at the cost of the
United States, after being brought before some justice, judge, or commissioner of a court
of the United States and found to be one not lawfully entitled to be or remain in the
United States” (HeinOnline -- 22 Stat. 61 1864-1883).
Pada bagian ketiga belas adalah membahas mengenai orang Cina tidak terikat dalam
undang-undang pelarangan imigran Cina. Adapun mereka yang dimaksudkan adalah para
9
petugas diplomatik dari pemerintahan Cina. Mereka masih diperbolehkan memasuki Amerika,
seperti yang tercantum pada bagian berikut.
“ That this act shall not apply to diplomatic and other officers of the Chinese
Government traveling upon the business of that government, whose credential shall be
taken as equivalent to the certificate in this act mentioned, and shall exempt them and
their body and household servants from the provisions of this acts to other Chinese
persons” (HeinOnline -- 22 Stat. 61 1864-1883).
Selanjutnya di bagian keempat belas dijelaskan mengenai tidak adanya hak
kewarganegaraan bagi masyarakat Cina di Amerika.
“That hereafter no State court or court of the United States shall admit Chinese to
citizenship; and all laws in conflict with this act are hereby repealed” (HeinOnline -- 22
Stat. 61 1864-1883).
Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat Cina pada masa itu, belumlah dianggap sebagai
bagian dari negara Amerika secara sah.
Pada bagian terakhir, yaitu bagian kelima belas, dijelaskan mengenai penggunaan istilah
pekerja Cina dalam undang-undang tersebut adalah mengacu kepada mereka yang memiliki
keterampilan atau tidak dan juga mereka yang bekerja di pertambangan.
“That the words “Chinese laborers’, wherever used in this act, shall be construed to
mean both skilled and unskilled laborers and Chinese employed in mining” (HeinOnline
-- 22 Stat. 61 1864-1883).
Dengan adanya Chinese Exclusion Act tahun 1882, hal tersebut mengharuskan kepada
beberapa orang Cina bukan pekerja yang mencari pekerjaan untuk mendapatkan sertifikat dari
pemerintah Cina yang menyatakan bahwa mereka layak untuk melakukan imigrasi. Namun,
kelompok tersebut menemukan kesulitan yang kian bertambah ketika mereka membuktikan
bahwa mereka bukanlah pekerja. Hal tersebut terjadi karena dalam Chinese Exclusion Act
terdapat pengecualian, seperti dalam kalimat “pekerja terlatih atau tidak dan orang Cina yang
bekerja di pertambangan.” Oleh karena itu, setelah berlakunya Chinese Exclusion Act, orang
Cina yang dapat memasuki negara Amerika sangatlah sedikit.
Di sisi yang lain, Chinese Exclusion Act tahun 1882 juga mengatur persyaratan tambahan
kepada orang-orang Cina yang telah berada di Amerika. Pada saat mereka meninggalkan
Amerika, mereka diwajibkan untuk mendapatkan sertifikat untuk masuk kembali. Hal tersebut
10
ditambah lagi dengan keputusan pengadilan negara dan federal yang menolak memberikan
kewarganegaraan kepada kelompok penduduk Cina, walaupun pengadilan pada realitasnya
masih dapat mendeportasi mereka.
Dampak Kebijakan Chinese Exclution Act
Setelah dikeluarkannya Chinese Exclution Act pada tahun 1882, orang-orang Cina di
Amerika berada dalam keaadan dilema, yaitu antara tetap berada di Amerika atau kembali dan
berkumbul bersama keluarga besarnya di Cina (Cheryl, 1978). Selanjutnya terjadi gelombang
untuk kembali ke Cina oleh para imigran Cina bagi mereka yang memilih meninggalkan
Amerika. Berdasarkan catatan Biro Orang Cina di San Fransisco, tercatat sebanyak 11.434
imigran Cina memutuskan kembali ke negaranya pada 14 bulan pertama setelah diberlakukannya
kebijakan pembatasan terhadap migrasi orang Cina ke Amerika. Di samping itu, jumlah
gelombang imigran Cina ke Amerika juga menurun secara drastis. Namun, hal tersebut justru
menjadi sebuah kontradiksi ketika jumlah penyelundupan orang-orang Cina untuk menjadi
imigran gelap justru meningkat. Ketika sampai di Amerika, mereka bekerja sebagai buruh-buruh
illegal. Selain itu, dalam kategori imigran gelap tersebut, terdapat golongan imigran perempuan
yang akan dijadikan pelacur di Amerika.
Di sisi lain, Chinese Exclution Act berdampak besar bagi kehidupan orang-orang Cina di
Amerika, khususnya yang berada di Pantai Barat Amerika. Orang-orang Cina menjadi sasaran
dari sikap diskriminasi dalam berbagai bentuk pembatasan secara hukum dan sosial oleh
pemerintah dan masyarakat Amerika dalam bidang pekerjaan dan kehidupan sosial dan budaya
mereka. Dengan adanya perlakuan diskriminasi tersebut, orang-orang Cina selanjutnya
melarikan diri dari kehidupan sosial masyarakat Amerika. Selain itu, mereka bertindak tidak
mencolok dalam kehidupan sehari-hari mereka dan juga menghindari berhubungan dengan
pemerintah Amerika. Dari situ, selanjutnya orang-orang Cina memilih untuk menekuni pekerjaan
yang tidak digeluti oleh masyarakat Amerika, seperti penatu, pekerja di restoran Cina, pelacuran,
dan perjudian. Di California—negara bagian yang menjadi tempat populasi masyarakat Cina
terbesar—berulang kali mengesahkan undang-undang diskriminatif mengingat pentingnya
menghadapi “bahaya kuning”. Hal tersebut secara cepat membatasi aktivitas orang-orang Cina
di Amerika.
11
Adanya undang-undang pelarangan masuknya imigran Cina, tidak dapat mengurangi
sentimen antiCina (Rose, 1963). Masyarakat Cina selanjutnya hidup dalam perkampungan
mereka yang disebut dengan Chinatown (Pecinan). Di sana mereka menjunjung pentingnya
sistem kekerabatan Cina atau sistem klen untuk saling tolong menolong mengahadapi kesulitan
sosial dan ekonomi.Dengan sistem klen tersebut, masyarakat Cina dapat membangun kehidupan
sosial dan ekonomi mereka.
Akan tetapi, dalam perkembangannya pecinan menjadi sebuah tempat yang tidak aman
bagi siapa saja pada waktu itu. Pecinan dianggap menjadi sarang bagi orang-orang Cina yang
bersalah. Oleh karena itu, orang-orang Cina di pecinan menjadi sasaran pemerasan dari polisi,
pejabat hukum, dan pemerintah negara bagian setempat.
Simpulan
Berdasarkan catatan sejarah, kedatangan imigran Cina ke Amerika Serikat disebabkan
karena dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal yang ada adalah
bersumber pada negeri Cina sendiri yang pada abad ke 18 ditimpa bencana alam berkepanjangan
sehingga menimbulkan musibah kesengsaraan di antara masyarakat Cina. Hal tersebut mndorong
terjadinya gelombang eksodus besar masyarakat Cina ke negara lainnya, salah satunya adalah
Amerika. Amerika banyak dipilih pada waktu itu karena ditemukannya emas yang berlimpah di
California sehingga dirasa menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Hal tersebut menjadi faktor
eksternal dari munculnya imigran Cina di Amerika.
Dengan kedatangan imigran Cina yang jumlahnya kian menaik dari tahun ke tahun, hal
tersebut menimbulkan kekhawatiran di antara penduduk Amerika, terutama dari golongan
pekerja. Hal tersebut terjadi karena imigran Cina yang datang lebih banyak diminati untuk
bekerja di sektor industri dan pabrik karena gajinya yang murah dan sifatnya yang ulet dan rajin.
Hal tersebut tentunya meresahkan pekerja asli Amerika hingga pada akhirnya mendorong
pemerintah Amerika untuk melakukan suatu tindakan. Menanggapi tuntutan tersut, pada tahun
1882 dikeluarkan sebuah undang-undang yang disebut Chinese Exclusion Act yang berarti
pelarangan terhadap imigran Cina selama 10 tahun untuk datang ke Amerika.
Undang-undang tersebut selanjutnya berdamapak pada keeksklusifan masyarakat Cina di
Amerika. Mereka hanya menekuni bidang pekerjaan tertentu untuk menghidari sentimen atau
12
serangan masyarakat Amerika. Selain itu mereka juga hidup terpisah dalam sebuah ligkungan
yang hanya dihuni oleh masyarakat Cina, yaitu Chinatown (Pecinan). Namun hal yang menarik
terlihat dari pemberlakuan Chinese Exclusion Act adalah bukan hal-hal di atas, melainkan justru
meningkatnya praktik penyelundupan imigran gelap ke Amerika pada era Chinese Exclusion Act
berlaku.
Daftar Acuan
Bryson, B. (1998). Made in America. London: Black Swan.
Abraham, M. (2014). Gone with a windfall. Triplicane: Notion Press.
http://www.ourdocuments.gov/doc.php?flash=true&doc=47, diakses pada Selasa, 8 Desember
2015, pukul 12. 24 WIB.
http://ocp.hul.harvard.edu/immigration/exclusion.html, diakses pada Rabu, 9 Desember 2015,
pukul 07.12 WIB.
http://library.uwb.edu/static/USimmigration/22%20stat%2058.pdf, , diakses pada Kamis, 10
Desember 2015, pukul 20.21 WIB.
Maas, A.C, dkk. (ed.). (2005). Garis besar sejarah Amerika Serikat. Biro Program Informasi
Internasional Departemen Luar Negeri A.S.
Miller, J. (1991). The Chinese and The Exclusion Act: The North American Review. Vol CLXXIII
—No.541, 782—789.
Rose, P.I. (1963). They & we: racial and ethnic relations in the United States. New York:
Random House, Inc.
Sowell, T. (1989). Mosaik Amerika: sejarah etnis sebuah bangsa. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Springer, C. B. (ed.). (1999). Changing America: The United States population in transition.
Electronic Journals of The U.S. Information Agency. Vol 4 No.2, 1—40.
Suparlan, Parsudi. (2002). Orang Cina Amerika. Jurnal Studi Amerika, Vol. VIII, Januari—
Desember, 5—15.
13