Pemanfaatan Lingkungan Sekitar sebagai Media Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD BK Peana

  

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar sebagai Media Pembelajaran IPS

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD BK Peana

Ruben, Antonius Palimbong, dan Bonifasius Saneba

  Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

  

ABSTRAK

  Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas III SD BK Peana. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas III SD BK Peana melalui pemanfaatan media lingkungan sekitar. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Desain penelitian ini mengikuti model penelitian bersiklus yang mengacu pada desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc.Taggart (Arikunto.S, 2002:84) yaitu meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi, dan (iv) refleksi. Subyek penelitian yaitu siswa kelas V yang berjumlah 17 orang siswa, 10 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil observasi aktivitas guru pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 75%, berada dalam kategori cukup, meningkat pada siklus II menjadi 91,7%, berada dalam kategori sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, jumlah siswa yang memperoleh nilai kategori kurang sebanyak 1 orang, yang memperoleh kategori cukup sebanyak 11 orang, dan yang memperoleh kategori baik sebanyak 5 orang. Pada siklus II, jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup sebanyak 1 orang, yang memperoleh kategori baik sebanyak 13 orang, dan yang memperoleh kategori baik sekali sebanyak 3 orang. Hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata daya serap klasikal 69,41% dan ketuntasan belajar klasikal 64,70%. Pada siklus II nilai rata-rata daya serap klasikal 78,24% dan ketuntasan belajar klasikal 94,12%. Hal ini menunjukkan pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian dengan nilai rata-rata daya serap klasikal minimal 70% dari skor maksimal dan ketuntasan belajar klasikal memperoleh nilai minimal 80%. Kesimpulan penelitian ini bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas III SD BK Peana dapat meningkat melalui pemanfaatan media lingkungan sekitar.

  Kata Kunci : Hasil Belajar, Media Lingkungan Sekitar I.

   PENDAHULUAN Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

rendahnya kualitas hasil dan proses belajar yang dicapai siswa. Rendahnya kualitas

hasil belajar ditandai oleh pencapaian prestasi belajar yang belum memenuhi setándar

kompetensi seperti paduan kurikulum. Dalam setiap mata pelajaran termasuk pada

mata pelajaran IPS, proses belajar yang dilakukan siswa terbatas pada penguasaan

  

materi pelajaran atau penambahan pengetahuan sebagai bahan ujian atau tes. Padahal

menurut panduan kurikulum yang berlaku siswa diharapkan bukan hanya sekedar

dapat mengakumulasi pengetahuan, akan tetapi diharapkan dapat mencapai

kompetensi yakni perpaduan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terefleksikan

dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pengertian kompetensi yang

dikemukakan Ashan, dalam Mulyasa (2005:5) bahwa kompetensi itu adalah suatu

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki oleh

seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga mewarnai prilaku kognitif,

afektif, dan psikomotoriknya.

  Berdasarkan hasil studi pendahuluan, proses dan gaya belajar hampir seluruh

siswa dalam pelajaran IPS diarahkan pada penguasaan materi pelajaran. Hal ini dapat

di identifikasi dari kenyataan bahwa hampir seluruh siswa yang memiliki nilai kurang

baik berdasarkan hasil tes essay maupun pilihan ganda. Artinya kemampuan siswa

untuk mengisi lembar soal hanya terbatas dapat menjawab soal dalam ujian, dan

kemampuan siswa dalam berargumentasi tentang jawaban sangat lemah. Kelemahan

proses belajar khususnya dalam mata pelajaran IPS dapat di identifikasi dari

rendahnya minat belajar. Berdasarkan studi pendahuluan hampir seluruh siswa

menganggap bahwa proses belajar IPS adalah menghafal materi pelajaran. Mereka

beranggapan bahwa materi pelajaran IPS tidak dapat mengembangkan kemampuan

berfikir, memecahkan persoalan dengan menggunakan potensi otak. Akibatnya, proses

pembelajaran adalah mendengar, mencatat, dan menghafal sesuai dengan sumber

belajar yang ditentukan. Asumsi inilah yang kemudian mendorong siswa untuk

mendapatkan mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran hafalan yang membosankan

sebagian siswa.

  Manusia membangun pengetahuanya dan memberikan makna melalui

pengalaman nyata yang dialaminya. Sesuai dengan teori kontruktivisme, pembelajaran

  

IPS melalui benda yang nyata akan membangun pengetahuan dan memberikan makna

terhadap apa yang telah dipelajari. Pemanfaatan lingkungan yang ada di sekitar siswa

akan menjadikan belajar yang lebih bermakna. Adanya fenomena tersebut, mendorong

penulis untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam mata pelajaran IPS dengan

menggunakan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran yang dapat merangsang

siswa untuk berpikir sekaligus dapat menguasai materi pelajaran.

  Agar pengajaran IPS tidak monoton dan lebih bervariasi maka dapat digunakan

media pembelajaran bagi mata pelajaran IPS. Tujuan dari penggunaan media

pembelajaran mata pelajaran IPS dapat memperjelas penyajian guru dalam

menyampaikan materi pelajaran, mengatasi keterbatasan guru, mengatasi sikap kurang

aktif siswa, dan mengatasi keterbatasan ruang. Oleh karenanya, media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim

ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat

serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses terjadi dengan aktif. Dengan

demikian dalam proses belajar mengajar, media sangat diperlukan agar siswa bisa

menerima pesan dengan baik dan benar. Media lingkungan sekitar merupakan salah

satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam

memberikan pelajaran kepada siswa. Penggunaan lingkungan sekitar membantu siswa

dalam memahami materi pelajaran yang disajikan.

  Hasil observasi yang dilakukan di SD BK Peana, menunjukan bahwa masih

terdapat kendala dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas III . Hal tersebut terbukti dari

  rendahnya hasil belajar siswa yang nilainya berada di bawah KKM yaitu 65 dan tidak mencapai rata- rata ketuntasan belajar klasikal yaitu 80%. Kondisi tersebut disebabkan karena: (1) guru hanya menggunakan buku sebagai satu-satunya sumber belajar (2) guru hanya menjelaskan materi dengan ceramah sehingga siswa hanya menjadi pendengar tanpa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan (3) tidak adanya tugas-tugas yang menantang siswa untuk berpikir dan membuat karya. Penyajian materi kegiatan ekonomi masyarakat yang berkaitan dengan sumber daya alam, guru di SD BK Peana menjelaskan materi di buku paket yang di dalam buku itu hanya memberikan contoh kegiatan ekonomi yang ada di kota lain, tanpa menyinggung kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa SD BK Peana. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu alternatif yang dilakukan adalah dengan menggunakan pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang nantinya akan digabungkan dengan materi pembelajaran.

  Pemanfaatan lingkungan sekitar ini dipilih karena sangat cocok dengan mata

  pelajaran IPS Kelas III materi kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam di daerahnya. Pemanfaatan lingkungan akan lebih bermakna, para siswa akan dihadapkan dengan peristiwa atau pengalaman yang akan dialami secara nyata dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di Kelas III SD BK Peana. Menurut Hamalik (2011:194), lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu, misalnya dapat menjadikan perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku, individu dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada lingkungan, baik yang positif atau negatif. Berdasarkan permasalahan

  

di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemanfaatan

lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas III SD BK Peana?. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD BK Peana melalui pemanfaatan

lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran IPS.

II. METODELOGI PENELITIAN

  Desain penelitian mengacu pada desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc.Taggart (Arikunto.S, 2002:84) yaitu meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi, dan (iv) refleksi. Alur pelaksanaan tindakan yaitu; (1)Perencanaan, (2)Rencana siklus I, (3)Pelaksanaan siklus I, (4)Observasi siklus I, (5)Refleksai siklus I, (6)Rencana siklus II, (7)Pelaksanaan siklus II, (8)Observasi siklus II, (9)refleksi. Setting penelitian dilaksanakan di kelas III SD BK Peana dengan jumlah siswa 17 orang. Keseluruhan siswa dijadikan sebagai sasaran atau target penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran IPS yang dilaksanakan secara bersiklus, setiap siklus dilaksanakan sesuai kompetensi yang dicapai. Jenis data dalam penelitian yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi penilaian aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa. Kedua jenis data tersebut diperoleh melalui pengamatan observer dan hasil evaluasi belajar siswa. Teknik analisis data dalam penelitian, yaitu : teknik analisis data kuantitatif, dan teknik analisis data kualitatif. Teknik analisa data kuantitatif digunakan untuk menghitung data pengukuran ketercapaian hasil evaluasi belajar siswa, sedangkan teknik analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil penilaian aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

  3.1 Hasil Penelitian

  Berdasarkan hasil penelitian, bahwa pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran IPS sangat efektif untuk meningkatkan ketuntasan belajar klasikal, aktivitas siswa, dan aktivitas guru. Hal ini dibuktikan oleh hasil persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 64,70%, meningkat menjadi 94,12% pada siklus II. Nlai persentase aktivitas guru sebesar 75% pada siklus I, meningkat menjadi 91,7% pada siklus II. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, jumlah siswa yang memperoleh kategori kurang sebanyak 1 orang, yang memperoleh kategori cukup sebanyak 11 orang, dan yang memperoleh kategori baik sebanyak 5 orang. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup sebanyak 1 orang, yang memperoleh kategori baik sebanyak 13 orang, dan yang memperoleh kategori baik sekali sebanyak 3 orang.

  3.2 Pembahasan

  Tujuan perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan media lingkungan sekitar di kelas III SD BK Peana. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, sebaiknya ditelaah kembali rumusan masalah yaitu apakah pemanfaatan lingkungan

  

sekitar sebagai media pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

  III SD BK Peana?

  Pada penelitian ini sebelum melaksanakan tindakan peneliti mengadakan tes awal. Berdasarkan hasil tes awal diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi. Hal tersebut disebabkan cara belajar siswa masih bersifat hafalan dan tidak menghubungkan konsep-konsep relevan yang telah diketahui. Hal lain pembelajaran masih terpusat pada guru, sedang siswa lebih sering berperan sebagai pendengar, sehingga siswa pun hanya menerima apa saja yang disampaikan oleh guru tanpa memperhatikan makna yang dipelajarinya, akibatnya siswa cepat lupa. Hal ini disebabkan cara pandang guru yang keliru tentang pembelajaran IPS. Guru sering memandang pembelajaran IPS merupakan produk dan bukan proses, sehingga guru cenderung mengutamakan hasil pembelajaran dan mengabaikan proses pembelajaran.

  Penelitian ini diawali dengan pra tindakan melalui pemberian tes awal. Dari hasil tes awal dapat diketahui kemampuan siswa pada pembelajaran IPS cenderung rendah, dengan perolehan nilai rata-rata daya serap klasikal mencapai 60,00% dan ketuntasan belajar klasikal 35,29%. Untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami materi dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus kegiatan yakni siklus I dan II. Pada setiap siklus kegiatan pembelajaran menggunakan media lingkungan sekitar dengan tahapan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus senantiasa mengikuti tahapan tersebut. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan tes evaluasi.

  Pembelajaran siklus I dengan menggunakan media lingkungan sekitar, kegiatan pembelajaran secara umum telah berjalan dengan lancar dan menunjukkan peningkatan. Kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I memperoleh nilai rata-rata 71,43% dan berada dalam kategori cukup. Beberapa kegiatan siswa yang diamati oleh teman sejawat/observer yang mendapat nilai cukup adalah melakukan tugas yang diberikan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, mengajukan pertanyaan/menanggapi pertanyaan, dan membantu menyimpulkan materi pelajaran. Kegiatan siswa dalam pembelajaran yang mendapat nilai baik adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, membaca materi ajar, menghargai/menerima pendapat, dan kemampuan dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran semakin meningkat. Tingkat penguasaan konsep mulai menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini disebabkan penggunaan media lingkungan sekitar dalam pembelajaran sangat efektif dalam memberikan kecakapan kepada siswa untuk membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu topik pelajaran, khususnya pada materi tentang kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.

  Kegiatan guru dalam pembelajaran pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 70,00% dan berada dalam kategori cukup. Beberapa kegiatan guru yang diamati oleh teman sejawat/observer yang mendapat nilai cukup adalah menyampaikan materi pembelajaran, menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran, mereview pengetahuan yang dimiliki siswa, menyajikan materi pelajaran kepada siswa dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, membimbing siswa belajar pada saat mereka melakukan pengamatan tentang materi pelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, dan melakukan tanya jawab berkenaan dengan tugas yang dikerjakan siswa. Kegiatan guru dalam pembelajaran yang mendapat nilai baik adalah menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, memotivasi siswa belajar, menugaskan melakukan pengamatan tentang materi pelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, menyimpulkan materi pelajaran, mengevaluasi hasil belajar siswa melalui tes akhir, dan memberikan tindak lanjut (pemberian tugas/PR melalui kegiatan mandiri dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran).

  Pada tindakan siklus I daya serap klasikal mencapai 69,41% dan ketuntasan belajar klasikal 64,70%. Namun demikian hasil kegiatan pembelajaran siklus I belum berhasil, karena belum memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai rata-rata daya serap klasikal minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal memperoleh nilai minimal 80%. Untuk selanjutnya dilakukan perbaikan pada pembelajaran siklus II.

  Pembelajaran siklus II dengan menggunakan media lingkungan sekitar berjalan lancar, lebih efektif dan terus menunjukkan peningkatan dalam hal kegiatan siswa dan guru dalam pembelajaran serta hasil evaluasi belajar siswa. Untuk kegiatan siswa pada pembelajaran siklus II memperoleh nilai rata-rata 91,43% dan berada dalam kategori sangat baik. Beberapa kegiatan siswa yang diamati oleh teman sejawat/observer yang mendapat nilai baik adalah melakukan tugas yang diberikan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, mengajukan pertanyaan/menanggapi pertanyaan, dan membantu menyimpulkan materi pelajaran. Kegiatan siswa dalam pembelajaran yang mendapat nilai sangat baik adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, membaca materi ajar, menghargai/menerima pendapat, dan kemampuan dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran semakin meningkat. Tingkat penguasaan konsep tentang ciri-ciri makhluk hidup mulai menunjukkan hasil yang lebih baik dari siklus I.

  Keikutsertaan siswa dalam mengelola pembelajaran, menunjukkan peningkatan yang sangat berarti. Siswa telah mampu menunjukkan pemahaman tentang materi secara sistematis, dengan membentuk pemahaman dari kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media lingkungan sekitar yang dilakukan sampai pada bagian pendukung materi pembelajaran yang mempunyai hubungan satu sama lain. Pada siklus II siswa tidak lagi ragu-ragu dalam menyelesaikan soal, sehingga siswa memungkinkan memahami konsep dengan baik.

  Kegiatan guru dalam pembelajaran pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 90,00% dan berada dalam kategori sangat baik. Beberapa kegiatan guru yang diamati oleh teman sejawat/observer yang mendapat nilai baik adalah menyampaikan materi pembelajaran, menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran, mereview pengetahuan yang dimiliki siswa, menyajikan materi pelajaran kepada siswa dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, membimbing siswa belajar pada saat mereka melakukan pengamatan tentang materi pelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, dan melakukan tanya jawab berkenaan dengan tugas yang dikerjakan siswa. Kegiatan guru dalam pembelajaran yang mendapat nilai sangat baik adalah menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, memotivasi siswa belajar, menugaskan melakukan pengamatan tentang materi pelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, menyimpulkan materi pelajaran, mengevaluasi hasil belajar siswa melalui tes akhir, dan memberikan tindak lanjut (pemberian tugas/PR melalui kegiatan mandiri dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran). Aktivitas guru dan siswa pada siklus II lebih baik dari siklus I.

  Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru berupaya menggunakan beberapa cara. Salah satu cara yang dilakukan yaitu menggunakan media pembelajaran yang tepat dan relevan dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Salah satunya, yakni penggunaan media lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar dapat dijadikan alternatif media pembelajaran yang cukup efektif dalam proses pembelajaran. Menurut Miarso (2000:60) menyebutkan bahwa media lingkungan sekitar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber yang ada di sekitar kita yang ada kaitannya dengan bahan atau isi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Penggunaan media lingkungan sekitar dalam pembelajaran IPS mempunyai manfaat yaitu membuat konkrit objek belajar, sehingga mengurangi kecenderungan verbalisme, dapat memperjelas objek belajar terutama sekali untuk proses pemahaman siswa terhadap masalah tertentu, dan dapat membangkitkan minat belajar siswa dan mengurangi kejenuhan belajar. Selain itu pembelajaran IPS dengan menggunakan media lingkungan sekitar dapat membantu siswa belajar lebih banyak, meningkatkan daya ingat lebih lama, melengkapi rangsangan yang efektif untuk belajar, menjadikan belajar lebih konkrit (nyata), serta memberikan pendekatan-pendekatan bayangan yang bermacam-macam dari satu subjek yang sama.

  Pembelajaran pada siklus II diperoleh daya serap klasikal 78,24% dan ketuntasan belajar klasikal 94,12%. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai rata-rata daya serap klasikal minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal memperoleh nilai minimal 80%. Namun masih ada 1 orang siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, hal ini disebabkan karena siswa tersebut belum terbiasa melakukan kegiatan belajarnya dengan menggunakan media lingkungan sekitar terhadap materi pelajaran yang diberikan sehingga belum maksimal menjawab tes evaluasi yang diberikan.

  Berdasarkan nilai rata-rata daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada siklus II, maka perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media lingkungan sekitar ini dianggap berhasil. Hasil belajar yang telah dicapai mencerminkan usaha yang telah dilakukan oleh seseorang setelah mengalami proses belajar. Dengan kata lain hasil belajar selalu mengandung makna hasil usaha. Hasil belajar tidak lain adalah hasil yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar. Mengetahui hasil belajar siswa sangat penting karena bukan hanya untuk kepentingan siswa itu sendiri melainkan juga untuk kepentingan guru sebagai masukan dalam menentukan langkah-langkah pembelajaran pada masa mendatang.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

  Berdasarkan hasil tes evaluasi siklus I dengan jumlah siswa 17 orang diperoleh siswa yang tuntas secara individu sebanyak 11 orang dan 6 orang belum tuntas dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 64,70% dan persentase daya serap klasikal sebesar 69,41%. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 16 orang dan terdapat 1 orang yang tidak tuntas dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 94,12% terdapat peningkatan sebesar 29,42% dari persentase ketuntasan belajar klasikal siklus I dan persentase daya serap klasikal sebesar 78,24% terdapat peningkatan sebesar 8,83% dari persentase daya serap klasikal siklus I. Hal ini menunjukkan perbaikan pembelajaran melalui pemanfaatan media lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas III SD BK Peana.

4.2 Saran

  Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

  1. Media lingkungan sekitar dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai salah satu media pembelajaran di SD, khususnya pada pembelajaran IPS.

  2. Pentingnya setiap guru menggunakan media lingkungan sekitar sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

V. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. (2002). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Cipta.

  Mulyasa. (2005). Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Keguruan Universitas Gajah Mada:Yoyakarta. Hamalik, Oemar. (2003). Proses Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Formal.

  Surabaya: Usaha Nasional Hamalik, Oemar. (2011). Hakikat Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

  Miarso. (2000). Media Pembelajaran Inovatif. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Role Playing Pembelajaran IPS Pokok Bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Ajung 03 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 4 5

Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas Xi Ips Di Sma An-Najah Rumpin-Bogor

0 5 422

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP Negeri 142 Jakarta.

0 4 239

Penerapan Media Lagu untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang

1 25 0

Pendekatan Scientific Dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing Berbantuan Media Visual Untuk Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas II SD Negeri 141 Seluma

0 1 12

170 Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Jenis-jenis Pekerjaan Melalui Model Pembelajaran Make A-Match pada Siswa Kelas III SD Muhammadiyah 2 Samarinda

0 0 10

Penerapan Model Pembelajaran Geografi Dengan Penguatan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Nilai Karakter Siswa Pada Materi Pelestarian Lingkungan Hidup Di Kelas XI IPS 1 SMAN 21 Medan

1 9 8

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Pengunaan Media Gambar di SDN Tomini

0 0 15

Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajar IPS di Kelas IV SD Inpres Dongkas

0 0 10

Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SD BK Peana Kec.Pipikoro

0 1 7