Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

KATA PENGANTAR

lhamdulillah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) UB tahun 2106 ini dapat diselesaikan.

A Penting untuk disampaikan di sini, bahwa Penyusunan LAKIP UB tahun 2016 merupakan

peride awal mengevaluasi implementasi Renstra UB Tahun 2015-2019, dimana Penetapan Kebijakan Strategis, Program/Kegiatan berserta indikator pendukung pada Renstra 2015-2019 telah disesuaikan dengan dinamika UB pada tahapan menuju daya saing Asia. Disaming itu, saat ini sedang dalam penyesuaian sehunbungan dengan implementasi OTK UB baru yang diberlakukan mulai 1 Januari 2016.

LAKIP UB tahun 2016 selain merupakan laporan pertanggung-jawaban kinerja UB kepada Pemerintah, sekaligus menjadi dokumen penting dalam Siklus Perencanaan, Pemantauan, dan Umpanbalik untuk penyelenggaraan UB tahun berikutnya.

Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP ini adalah untuk mewujudkan akuntabilitas UB kepada pihak-pihak yang memberi amanah/mandat. Selain itu juga sebagai sarana untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang telah dicapai UB dan bagaimana proses pencapaiannya. LAKIP UB ini disusun dengan cermat dan melibatkan semua unit kerja di lingkungan UB.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya kepada UB sendiri.

Malang, Januari 2017

Rektor,

Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. NIP. 195811261986091001

IKHTISAR EKSEKUTIF

apa yang telah dicapai UB beserta proses pencapaiannya. LAKIP UB 2016 berfungsi sebagai media P

enyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Universitas Brawijaya (UB) 2016 bertujuan untuk mewujudkan akuntabilitas UB kepada pihak-pihak yang telah memberikan mandat/amanah, mengkomunikasikan, dan menjawab tentang

penghubung kerja organisasi, media akuntabilitas, media informasi, serta wujud pertanggung- jawaban tertulis kepada pemberi mandat/amanah. Substansi LAKIP UB 2016 adalah melaporkan tingkat keberhasilan/kegagalan beserta penyebabnya atas: (1)Perencanaan kinerja, (2)Pengukuran kinerja, (3)Pelaporan kinerja, (4)Evaluasi kinerja, dan (5)Pencapaian kinerja UB terhadap target kinerja yang tertuang di dalam Perjanjian Kinerja dan Renstra UB 2015-2019.

Tingkat keberhasilan tersebut diukur dengan menganalisa capaian indikator kinerja yang terdapat dalam Perjanjian Kinerja 2016 dan indikator program dan kegiatan dalam renstra UB 2015-2019. Indikator program dan kegiatan Renstra UB 2015-2019 yang digunakan sebagai ukuran adalah program dan kegiatan yang mendukung indikator yang menjadi target dalam Perjanjian Kinerja 2016.

Penyusunan LAKIP UB tahun 2016 adalah merupakan peride awal mengevaluasi implementasi Renstra UB Tahun 2015-2019. Oleh sebab itu, dalam hal pemenuhan kewajiban untuk membandingkan capaian tiga tahun terakhir (2014, 2015, dan 2016) terpaksa belum bisa terpenuhi, karena capaian kinerja tahun 2016 mengacu kepada program/kegiatan beserta indikatornya yang ada pada Renstra UB 2015-2019; sedangkan capaian kinerja UB tahun 2014 dan tahun 2015 sebagai pembanding, masih mengacu pada program/kegiatan beserta indikatornya yang ada pada Renstra UB 2011-2015. Sehingga Perbandingan antar capaian tahun implementasi hanya terbatas pada capaian indikator yang beririsan sebagai perwujudan program/kegiatan yang berkelanjutan. Disamping itu, ada pertimbangan penting lainnya untuk tidak membandingkan capaian 3 (tiga) tahun terakhir, antara lain: (a)Program/kegiatan pada Renstra 2011-2015 telah terlaksana dengan sistemik; (b)Penetapan Kebijakan Strategis, Program/Kegiatan berserta indikator pendukung pada Renstra 2015-2019 telah disesuaikan dengan dinamika UB pada tahapan menuju daya saing Asia; dan (c)Penyesuaian dengan implementasi OTK UB baru yang diberlakukan mulai 1 Januari 2016.

Hasil Pengukuran Kinerja (PK) UB tahun 2016 berdasarkan target kinerja yang terdapat di dalam program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan yang terdapat di dalam Renstra UB 2019 adalah sebesar 86,29%. Pengukuran dilakukan dengan menghitung rerata nilai capaian semua indikator kinerja, dengan memakai semua nilai mulai nilai terrendah yang diperoleh dari nilai indikator program/kegiatan yang belum terlaksana (0%) sampai dengan nilai capaian indikator tertinggi (285%).

Dari segi pencapaian kinerja keuangan, pada tahun anggaran 2016 UB telah menyerap anggaran belanja sebesar Rp.1.328.930.643.788,00 (98,84%) dari total DIPA Tahun 2016 sebesar Rp.1.344.550.388.000,00. DIPA yang digunakan adalah DIPA Revisi ke-6 yang bersumber dari Penerimaan RM-APBN, BOPTN, dan PNBP.

Di dalam pelaksaannya, anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2016 terdiri atas total penggunaan dana untuk kegiatan yang bersifat pengembangan sebesar Rp. 1.036.196.551.000,00 (77,07%) Di dalam pelaksaannya, anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2016 terdiri atas total penggunaan dana untuk kegiatan yang bersifat pengembangan sebesar Rp. 1.036.196.551.000,00 (77,07%)

Berdasarkan laporan keuangan UB, total penggunaan dana untuk aktivitas pengembangan tahun 2016 mencapai Rp.1,035,979,833,682,00 (99,68%) dari total pagu pengembangan institusi sebesar Rp.1.036.196.551.000,00. Penggunaan dana untuk belanja rutin dalam hal ini adalah untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran berupa Pembayaran Gaji, Tunjangan, dan Pemeliharaan Perkantoran mencapai Rp.244.603.598.809,00 (94,13%) dari pagu sebesar Rp.259.853.837.000,00. Sedangkan untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran Satuan Kerja Satker (BOPTN) berupa Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perakantoran mencapai Rp.48.347.211.297,00 atau 99.68% dari total pagu sebesar Rp. 48.500.000.000,00.

BAB-I PENDAHULUAN

nomor: 361/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009. T

ekad UB untuk mempersiapkan diri menjadi sebuah perguruan tinggi yang otonom sudah mendapatkan pengesahan status menjadi instansi pemerintah yang menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dari Menteri Keuangan melalui ketetapannya

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini berisi Laporan Kinerja Kegiatan dan Pencapaian Sasaran UB selama tahun 2016 terdiri atas:

1) Akuntabilitas Kinerja dilaporkan setelah meninjau pelaksanaan Rencana Strategis UB, dan bertujuan untuk memaparkan Analisis Capaian Kinerja Kegiatan dan Capaian Sasaran, serta Akuntabilitas Keuangan. Pembahasan pada analisis capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan mengacu pada rencana penyusunan tahapan Periode menuju daya saing di tingkat ASIA di tahun 2020 dengan melakukan analisa terhadap pelaksanaan Renstra UB 2015-2019. Data-data yang digunakan diambil dari Buku Laporan Capaian Kinerja Rektor Tahun 2016, Laporan Capaian Kinerja Fakultas/Lembaga/UPT se Universitas Brawijaya Tahun 2016, dan Pelaksanaan Anggaran DIPA 2016.

2) Penutup dan Lampiran dimaksudkan untuk lebih memudahkan pembaca untuk melihat secara utuh LAKIP UB tahun 2016, selain dapat secara langsung dibaca dalam Ikhtisar Eksekutif dan Daftar Isi. Sistematika penyajian LAKIP 2016 ini didasarkan pada tatacara penyajian LAKIP yang dilakukan oleh BPKP dan Ditjen DIKTI.

1.1. GAMBARAN UMUM UB

Nama UB diberikan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor 258/K/61 tanggal 11 Juli 1961. Nama ini berasal dari gelar Raja-Raja Majapahit yang merupakan kerajaan besar di Indonesia pada abad 12 sampai 15. UB diresmikan sebagai Universitas Negeri berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5 Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis) UB. Perjalanan UB sebelum dinegerikan diawali pada tahun 1957 di Malang berdiri cabang Universitas Sawerigading Makassar yang hanya terdiri dari dua fakultas yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1960 diganti namanya menjadi Universitas Kotapraja Malang. Di bawah naungan Universitas tersebut, beberapa bulan berikutnya terdapat tambahan fakultas yaitu Fakultas Administrasi.

Pada saat dinegerikan, UB hanya mempunyai 5 fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) merupakan perluasan dari FAN dan saat ini namanya adalah Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). FKHP kemudian dipecah menjadi dua Fakultas pada tahun 1973, yaitu Fakultas Peternakan (FPt) yang berada di UB dan Fakultas Kedokteran Hewan yang berada di bawah naungan Universitas Airlangga. Fakultas Teknik (FT) berdiri tahun 1963 berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 167 tahun 1963 tertanggal 23 Oktober 1963.

Dengan terbitnya Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Universitas Brawijaya tertanggal 22 Januari 2016, UB mendapat tambahan 3 (tiga) fakultas baru yang sebelumnya berstatus program, yaitu: Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Program Kedokteran Hewan, dan Program Kedokteran Gigi. Saat ini UB memiliki 15 fakultas, yaitu: Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas

Peternakan (FPT), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Ilmu Komputer (Filkom), dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Disamping 15 fakultas, terdapat juga 1 (satu) Program Pascasarjana, dan 1 program Vokasi. Sejumlah 162 program studi saat ini dikelola UB, dengan rincian 11 PS untuk Program Vokasi, 70 PS untuk S1, 40 untuk S2, 18 PS untuk S3 dan 16 PS untuk Program Dokter Spesialis, serta 7 PS untuk Program Profesi.

1.2. DASAR HUKUM

1) Nama UB diberikan berdasarkan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor 258/K/61 tanggal 11 Juli 1961;

2) Diresmikan sebagai Universitas Negeri berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5 Januari 1963;

3) Menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dari Menteri Keuangan

melalui ketetapannya nomor 361/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009;

4) Struktur organisasi UB disesuaikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

5) Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

6) Undang-Undang APBN No. 41 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009;

7) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

8) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per 51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;

9) Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

10) Pasal 12 ayat (2) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

11) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);

12) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

13) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

14) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;

15) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 21/2007 tentang Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di lingkungan Depdiknas;

16) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16/2008 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di lingkungan Depdiknas;

17) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

18) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Universitas Brawijaya

1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI UB

Sebagai institusi pelayanan kebutuhan dasar pendidikan tinggi, UB terus melakukan perbaikan di segala aspek untuk menuju daya saing Asia. Prinsip-prinsip organisasi yang modern, penataan organisasi dan tata kerja, termasuk aspek yang penting untuk diperbaiki secara berkelanjutan guna mencapai tujuan tersebut. Komitmen UB tersebut disambut baik oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dengan menerbitkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya diperintahkan untuk mengatur lebih lanjut susunan organisasi dan tata kerja Universitas Brawijaya, maka Rektor membentuk Tim yang bekerjasama dengan subagian Hukum dan Tata Laksana (HTL) untuk menyusun Susunan Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan penyelenggaraan tata kelola perguruan tinggi yang baik dan meningkatkan kinerja dan pelayanan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016, Universitas Brawijaya terdiri dari:

a. Senat UB;

b. Rektor;

c. Satuan Pengawas Internal;

d. Dewan Pertimbangan; dan

e. Dewan Pengawas Sedangkan Rektor sebagai organ pengelola UB terdiri atas:

a. Rektor dan Wakil Rektor;

b. Biro;

c. Fakultas dan Pascasarjana;

d. Lembaga;

e. Unit Pelaksana Teknis; dan

f. Badan Pengelola Usaha (Lampiran-4: Gambar Struktur Organisasi Badan Pengelola Usaha UB).

Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016, maka pada tanggal 14 April Tahun 2016 telah ditetapkan Peraturan Rektor Nomor 20 Tahun 2016, tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja (Lampiran-3: Gambar Struktur Organisasi dan Tata Kerja UB). Dalam Peraturan Rektor tersebut mengatur lebih rinci mengenai tata kelola penyelenggaraaan proses bisnis, sebagai berikut:

(1) Wakil Rektor terdiri atas:

a. Wakil Rektor Bidang Akademik;

b. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan;

c. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan; dan c. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan; dan

a. Biro Akademik dan Kemahasiswaan;

b. Biro Umum dan Kepegawaian; dan

c. Biro Keuangan. (3) Fakultas terdiri dari:

a. Fakultas Hukum;

b. Fakultas Ekonomi dan Bisnis;

c. Fakultas Ilmu Administrasi;

d. Fakultas Pertanian;

e. Fakultas Peternakan;

f. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan;

g. Fakultas Teknik;

h. Fakultas Kedokteran;

i. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; j. Fakultas Teknologi Pertanian; k. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; l. Fakultas Ilmu Budaya; m. Fakultas Kedokteran Hewan; n. Fakultas Kedokteran Gigi; dan o. Fakultas Ilmu Komputer.

(4) Lembaga terdiri atas:

a. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM); dan

b. Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M). (5) UPT terdiri atas:

a. UPT Perpustakaan;

b. UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK);

c. UPT Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPT PKK);

d. UPT Laboratorium Sentral Ilmu-Ilmu Hayati (UPT LSIH); dan

e. UPT Laboratorium Sentral Sains dan Rekayasa (UPT LSSR). (Sumber Data: Peraturan Rektor No. 20 Tahun 2016)

Beberapa penyesuaian telah dilekukan UB seperti yang tercantum di Peraturan Rektor Nomor 20 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja UB diantaranya tentang penggantian nama unit pelaksana teknis Job Placement Center (JPC) menjadi UPT Pengembangan Karir & Kewirausahaan (UPT PKK). Selain itu, di tahun 2016 ada beberapa unit kerja yang masuk menjadi bagian di dua Lembaga, yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M).

Sejak menerapkan OTK yang baru, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) membawahi 29 pusat studi yaitu Pusat Studi Energi dan Sumber Daya Alam, Pusat Pelayanan Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata, Pusat Penelitian Teknologi Sistem dan Material Maju, Pusat Studi Jagung, Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana, Pusat Studi Pengelolaan Lahan Terdegradasi dan Pasca Tambang, Pusat Kajian Anti Korupsi, Pusat Studi Peradaban, Sentra Hak Kekayaan Intelektual (Sentra HKI), Pusat Studi Halal Thoyib, Pusat Studi Tanaman Ubi-Ubian, Pusat Studi Budaya dan Laman Batas, Pusat Studi Gender, Pusat Studi Biosistem, Pusat Studi Lingkungan Hidup, Peningkatan Publikasi Internasional Karya Ilmiah Dosen (PPIKID), Pusat Studi Pesisir dan Kelautan (PSPK), Pusat Studi Pengembangan Pangan Lokal, Pusat Penelitian dan Pengembangan Porang Indonesia (P4I), Pusat Pelayanan Konsultasi dan Pengolahan Data (PPKPD), Pusat Pelayanan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P4M), Pusat Pengembangan Manajemen Penelitian, Pusat Inkubator Bisnis dan Layanan Masyarakat (PIBLAM), Pusat Studi Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat, Pusat Pengembangan Riset Sistem Peradilan Pidana (PERSADA), Pusat Kajian Pariwisata, Pusat Studi Perancangan Hukum dan Kebijakan Publik, dan Portsmouth Brawijaya Center for Global Health, Population and Policy (PB Center).

Sedangkan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) membawahi 10 pusat di antaranya Pusat Pembinaan Agama, Pusat Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Pusat Pengembangan Aktivitas Pembelajaran dan Pendidikan Jarak Jauh, Pusat Informasi, Dokumentasi, dan Keluhan, Pusat Pengembangan Relevansi Pendidikan, Pusat Pengembangan Pendidikan Akademik dan Profesional, Pusat Pengembangan Manajemen Pendidikan, Pusat Urusan Internasional, Pusat Jaminan Mutu, dan Pusat Studi Layanan Disabilitas.

Melalui Peraturan Rektor Nomor 40 Tahun 2016 tentang Badan Pengelola Usaha, Rektor memperjelas struktur Badan Pengelola Usaha (BPU) guna mengoptimalkan perolehan sumber pendanaan penyelenggaraan perguruan tinggi.

BPU UB membawahi beberapa unit, diantaranya: (1) Badan Usaha Akademik (BUA) UB, (2) Badan Usaha Non Akademik (BUNA) UB, (3)Rumah Sakit UB, (4)Rumah Sakit Gigi dan Mulut UB (RSGM), (5)Rumah Sakit Hewan Pendidikan UB (RSHP), dan (6)Poliklinik UB.

BUA terdiri dari beberapa unit, yaitu: (1)UB Press, (2)Unit Pengembangan Bahasa, (3)Institut Biosains, (4)Brawijaya Smart School, (5)Laboratorium Lapang Terpadu Kepuharjo, (6)Agro Techno Park, (7)UB Forest, (8)Institut Atsiri, (9)UB TV dan Radio.

Saat ini UB telah membangun beberapa Techno Park untuk keperluan praktikum lapang mahasiswa dan hilirisasi produk, yaitu: Kebun Percobaan Jatikerto dan Kebun Percobaan Cangar. (Sumber Data: Peraturan Rektor No. 40 Tahun 2016, Sub Bag HTL)

Adapun BUNA juga terdiri dari beberapa unit yaitu: (1)Sport Center, (2)UB Media, (3)UB Guest House, (4)UB Kantin, dan (5)Griya Brawijaya.

BAB-II PERENCANAAN KINERJA

internasional; (2) Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), P

enetapan Kinerja UB untuk tahun 2016 disusun dengan lima sasaran strategis yaitu: (1)Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat

memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional; (3) Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL; (4) Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel; dan (5) Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi.

Di dalam setiap sasaran strategis tersebut, terdapat indikator kinerja yang diambil dari output RKA-KL Tahun Anggaran 2016 yang pada dasarnya adalah pernyataan dari Indikator Outcome UB, karena pada saat penetapan kinerja, setiap indikator kinerja harus disertai dengan anggaran yang dibutuhkan.

Penetapan kinerja berdasarkan ketersediaan anggaran sesuai perjanjian kinerja yang

ditandangani oleh Rektor UB untuk tahun 2016, adalah sebagai berikut:

Tabel-2.1: Perjanjian Kinerja UB Tahun 2016

Unit Kerja : UNIVERSITAS BRAWIJAYA Tahun Anggaran : 2016

Sasaran

Indikator Kinerja

Target

(3) Meningkatnya Kualitas

10 % Pendidikan

Persentase Lulusan yang Langsung

Bekerja Jumlah Dosen Berkualifikasi S3

700 Dosen

Jumlah Dosen Bergelar Guru Besar

140 Dosen

Jumlah Kelas dengan Fasilitas Teknologi

15 Kelas

Pembelajaran Maju Jumlah SDM yang Meningkat

150 Orang

Kompetensinya Jumlah Revitalisasi SARPRAS PBM

63 Paket Meningkatnya Kualitas

40 % Kelembagaan

Persentase Jumlah Prodi Terakreditasi

Unggul Peringkat Institusi di Level Internasional

#301+ Asia

Jumlah Akreditasi/Sertifikasi Internasional

10 Buah

Jumlah Implementasi Kerjasama Nasional,

60 Buah

Internasional, Lembaga Pemerintah/Swasta, Dunia Usaha/Pendidikan Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST)

4 Technopark

yang Dibangun

Sasaran

Indikator Kinerja

Target

(3) Meningkatnya Kualitas

339 Mahasiswa Kemahasiswaan Dan Alumni

Jumlah Mahasiswa yang Mengikuti

Pelatihan Kewirausahaan (PMW) Persentase Jumlah Lulusan Bersertifikat

Kompetensi (TI, Bahasa Inggris, dll) Jumlah Mahasiswa Pemenang Kompetisi

450 Mahasiswa

Tingkat Nasional Jumlah Mahasiswa Pemenang Kompetisi

7 Mahasiswa

Tingkat Internasional

Meningkatnya Kualitas

600 Artikel Penelitian Dan Pengabdian

Jumlah Publikasi Internasional

30 Buah Masyarakat

Jumlah HKI

Jumlah Riset Unggulan

220 Buah

Jumlah Hasil Hilirisasi Riset

10 Buah

Kegiatan Anggaran (Rp.)

1 Dukungan Manajemen PTN/KOPERTIS 250.036.637.000,00

2 Peningkatan Layanan Tridharma Perguruan Tinggi 845.303.197.000,00

TOTAL

Di dalam perjanjian kinerja, total kebutuhan anggaran yang hanya ditetapkan dalam bentuk dua kegiatan besar, selanjutnya ditetapkan sebgai Pagu Awal (definitif) UB untuk Tahun Anggaran 2016.

Untuk mencapai target kinerja di atas perlu disusun strategi pencapaian dalam bentuk program dan kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan program dan kegiatan yang terdapat di dalam Renstra UB 2015-2019 indikatornya. Berikut adalah daftar program, kegiatan, dan indikator kinerja Renstra UB untuk tahun pelaksanaan 2016 yang mendukung Perjanjian Kinerja UB Tahun 2016:

Tabel-2.2: Penetapan Kinerja UB Tahun 2016

TARGET PROGRAM

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN

SATUAN

KINERJA SASARAN STRATEGIS I: Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional

(Output RKAKL)

Peningkatan kualitas Meningkatkan

17 PBM sesuai standart

Persentase jumlah

jumlah

penerima beasiswa dari

pendidikan tinggi

mahasiswa

total mahasiswa S-1

yang baik

penerima

Persentase jumlah

beasiswa

penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah

Meningkatkan

Persen dosen bergelar

% dosen

kualitas Dosen

Doktor Persen guru besar

% dosen

TARGET PROGRAM

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN

SATUAN

(Output RKAKL)

KINERJA

Mengembang-kan Modul spesifik sesuai

kewirausahaan Mengembang-kan Jumlah mahasiswa

mhs 10

pendidikan Vokasi Jumlah Prodi

buah

Meningkatkan

Jumlah dosen yang

Dosen 1525

kualitas dosen

bersertifikat profesi dosen (SerDos)

Menyelenggara-

Persen guru besar

% dosen

kan percepatan guru besar Meningkatkan

Jumlah Mahasiswa S1

Mhs 56000

kualitas dan

Jumlah mahasiswa S2/S3

kuantitas daya

Jumlah PS terakreditasi

tampung Mengembang-kan Jumlah PS S1

ragam dan akses

Jumlah PS S2 dan S3

PS

layanan pendidikan

Perbaikan sistem

45 Proses Belajar-

Memperbaiki

Rasio mahasiswa S1/

Mhs

/dosen Mengajar yang ideal

nisbah mahasiswa dosen

/Dosen

Persen mahasiswa

Rasio ruang

M2/mhs

sarana dan

kuliah/mahasiswa

prasarana PBM

3 literatur pendidikan

Peningkatan jumlah

Meningkatkan

Jumlah pustaka

Tambah-an

buku media pendidikan Jumlah pustaka (e-book) Tambah-an

sumber dan

(texbook)

3 e-book

Jumlah pustaka (e-

Jumlah alat peraga

Tambah-an

alat peraga Perbaikan proses

pendidikan

1.6 penyediaan sarana

Mengembang-kan Rasio

M2/mhs

prasarana

Laboratorium/mahasisw

lapang dan technopark UB Meningkatkan

% Fungsi Penggunaan

sistem informasi untuk layanan akademik pascasarjana

Persentase penyelesaian

pembangunan

fisik

Rumah Sakit

Rumah Sakit

Pendidikan

Pendidikan

TARGET PROGRAM

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN

SATUAN

KINERJA SASARAN STRATEGIS II: Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional

(Output RKAKL)

Peningkatan kualitas Meningkatkan

10 sumberdaya

Alokasi anggaran untuk

anggaran penunjang penelitian sumberdaya

untuk penelitian Meningkatkan

Alokasi anggaran

Rp. Juta

kapasitas

penelitian per dosen

Jumlah pusat penelitian

Jumlah

kan Pembinaan

unggulan universitas

grup riset

dan Peningkatan Mutu penelitian

Peningkatan jumlah

0.6 kegiatan pengabdian jumlah kegiatan

Meningkatkan

Persentase Jumlah

pengabdian masyarakat

pada masyarakat

pengabdian pada per dosen masyarakat

Peningkatan kualitas Meningkatkan

17 mahasiswa dan

Jumlah prestasi

Buah

jumlah prestasi

mahasiswa tingkat

lulusan

mahasiswa

nasional dan internasional

Meningkatkan

Jumlah mahasiswa yang

Mhs

pencitraan

terlibat dalam lomba

kegiatan

inovasi dan kreativitas

kemahasiswaan di mahasiswa tingkat tingkat

internasional

internasional Mengembang-kan Jumlah pelatihan Karier

Kali

karir mahasiswa

bagi mahasiswa

/tahun

Menyelenggara-

Jumlah Pelatihan untuk

Kali

kan kegiatan

pembentukan jati diri

Jatidiri mahasiswa Meningkatkan

Jumlah mahasiswa yang

Mhs

minat mahasiswa terlibat dalam lomba pada lomba

inovasi dan kreativitas

inovasi dan

mahasiswa tingkat

kreativitas

nasional

mahasiswa Meningkatkan

Jumlah mahasiswa yg

Mhs

partisipasi

terlibat Asosiasi Profesi

mahasiswa dalam internasional Asosiasi Profesi internasional Menyediakan

Jumlah Unit Kegiatan

Buah

wadah untuk

Mahasiswa

TARGET PROGRAM

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN

SATUAN

(Output RKAKL)

KINERJA

kegiatan pembentukan inovasi dan kreativitas mahasiswa Meningkatkan

Persen lulusan Tepat

% lulusan

kemampuan daya waktu saing lulusan

Persen lulusan IPK > 3

% lulusan

Lama tunggu mahasiswa

% lulusan

mencari kerja <6 bulan Persen lulusan S1 TOEFL

% lulusan

>450 atau TOEIC > 500 Persen lulusan S2 dan S3

% lulusan

TOEFL > 500 atau TOEIC > 600

SASARAN STRATEGIS III: Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL

0.6 dan jumlah hasil

Peningkatan mutu

Meningkatkan

Jumlah Sitasi per paper

Sitasi

/paper penelitian

jumlah dan mutu

publikasi

Jumlah publikasi

Mengembang-kan Jumlah kerjasama

dengan lembaga internasional dibidang Riset Meningkatkan

Jumlah HAKI

Paten

nilai guna penelitian

Persentase Jumlah buku

yang diterbitkan dari hasil penelitian

SASARAN STRATEGIS IV: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel

Pembangunan

50 gedung penunjang

Membangun

Persentase

gedung untuk

pembangunan gedung

entrepreneurial

pengembangan

Lab Biosains

university

unit layanan

Persentase

penunjang

Pembangunan gedung

Pembangunan gedung layanan bersama

Peningkatan kualitas Mempersiapkan

otonomi BLU kelembagaan/univers pengembangan itas untuk

Status Organisasi UB

UB menjadi PTN

memperkuat daya

Berbadan Hukum

TARGET PROGRAM

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN

SATUAN

(Output RKAKL)

KINERJA

saing nasional dan

A internasional

Meningkatkan

Akreditasi Intitusi

Peringkat

kualitas Akreditasi institusi Meningkatkan

Hasil penilaian QS World

Peringkat 675+

Daya saing di

University Ranking

tingkat Internasional

Hasil penilaian

Peringkat 1080

Webometrics World Rangking

Meningkatkan

Jumlah Kerjasama

Jumlah

jumlah kerjasama

Kerjasa-ma

internasional untuk pendidikan dengan model sister university dalam bentuk lecturer and/or student exchange, double degree, sandwich program atau program lain yang representatif Meningkatkan

Jumlah Dana (dalam juta

Rp 40000

jumlah dana riset rupiah) internasional dari international agencies.

SASARAN STRATEGIS V: Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi

Peningkatan kualitas Meningkatkan

45 standart pendidikan

Jumlah PS terakreditasi A

% PS

mutu program studi

Jumlah PS baru

PS

Jumlah PS terakreditasi/

% PS

tersertifikasi International Jumlah kelas

Kelas

Internasional/ Berbahasa Inggris Jumlah laboratorium

Lab

bersertikat ISO

Meningkatkan

Jumlah PS S3

PS

jumlah Program Studi Pascasarjana

Jumlah PS S2

PS

TARGET PROGRAM

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN

SATUAN

(Output RKAKL)

KINERJA

Jumlah PS Sp. 1

PS

Jumlah PS S1

PS

Meningkatkan

Jumlah kampus di luar

kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi bagi masyarakat

Pembangunan sarana Mengembangkan Persentase fungsi % fungsi

40 pendidikan ramah

bangunan lingkungan

kampus UB di luar kampus di luar kampus

kampus utama

utama

Mengembangan

Jumlah unit gedung

buah

sarana dan

dengan sar/pras. Smart

prasarana

Building

Kampus UB menuju Green Campus

Persentase unit sar/pras.

Pengelolaan Limbah dan Air Terintegrasi termasuk kegiatan perencanaan

Meningkatkan

12 kesejahteraan dan

Layanan

Pembayaran Gaji dan

Bln

Layanan kenyamanan kerja sivitas akademika

Operasional dan

Layanan

Pemeliharaan Perkantoran

Layanan

Pembayaran Belanja

Bln

Perkantoran

Barang Penunjang

Layanan

Satker (BOPTN)

Perakantoran

BAB-III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

D Sebagai konsekuensi logis dalam usaha mencapai target kinerja tersebut, selain menandatangai Perjanijan Kinerja (LAKIP), Rektor UB juga telah menandatangai dua buah dokumen perjanjian yaitu: (1) Perjanjian Kinerja dengan Kemenristekdikti (dengan 20 indikator yang ditetapkan), terkait dengan kewajiban penyampaian laporan akuntabilitas kinerja; (2) Kontrak Kinerja dengan Kementerian Keuangan (dengan 10 indikator yang ditetapkan), yang terkait dengan dukungan anggaran.

alam rangka memberikan pelayanan yang efisien dan produktif, UB membuat perencanaan program dengan menetapkan target kinerja yang terukur (Indikator Kinerja) yang tertuang di dalam Renstra UB 2015-2019.

Capaian kinerja UB adalah hasil aktualisasi rencana pengelolaan UB jangka menengah yang tertuang di dalam Renstra UB 2015-2019. Capaian kinerja ini dirumuskan dalam bentuk nilai terukur, sesuai capaian untuk masing-masing indikator dari setiap sasaran, program, dan kegiatan yang sudah dirumuskan sebelumnya. Selain itu, karena capaian kinerja membawa konsekuensi pada sistem manajemen keuangan institusi (UB), maka indikator pengukuran yang juga dinilai adalah total pembiayaan (penggunaan dana).

Pengukuran capaian kinerja dengan nilai penggunaan dana dari pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2016 Revisi ke 6 sebesar Rp. 1.344.550.388.000,00, terdiri atas total penggunaan dana untuk kegiatan yang bersifat pengembangan sebesar Rp. 1.036.196.551.000,00 (77,07%) dan penggunaan dana belanja rutin UB sebesar Rp.308.353.837.000,00 (22,93%). Berdasarkan laporan keuangan UB, total penggunaan dana untuk aktivitas pengembangan tahun 2016 mencapai Rp.1,035,979,833,682,00 (99,68%) dari total pagu pengembangan institusi sebesar Rp.1.036.196.551.000,00.

Total penggunaan dana untuk belanja rutin dalam hal ini adalah untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran berupa Pembayaran Gaji, Tunjangan, dan Pemeliharaan Perkantoran mencapai Rp.244.603.598.809,00 (94,13%) dari pagu sebesar Rp. 259.853.837.000,00. Sedangkan untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran Satuan Kerja Satker (BOPTN) berupa Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perakantoran mencapai Rp. 48.347.211.297,00 atau 99.68% dari total pagu sebesar Rp. 48.500.000.000,00. Dilihat dari tingkat serapan dana, memang secara nominal masih terdapat selisih dengan total pagu yang diberikan, akan tetapi selisih ini tidak terlalu signifikan.

Khusus untuk pengukuran capaian kinerja berdasarkan indikator, penilaian dilakukan dengan analisa terhadap indikator tiap program/kegiatan yang tercantum dan terrumuskan dalam Renstra UB 2015-2019. Fokus utama penilaian tentunya mengacu pada indikator kinerja yang tertulis dalam Penetapan Kinerja 2016 sebagai pernyataan dari Indikator Outcome UB untuk dipertanggung-jawabkan di dalam akuntabilitas kinerja anggaran.

Analisis terhadap tiap indikator program dan kegiatan tersebut sekaligus mendukung capaian indikator kinerja yang terdapat pada Pengukuran Kinerja 2016. Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai atas capaian dari kinerja, dilakukan dua macam perbandingan. Perbandingan pertama adalah perbandingan antara target dan realisasi capaian. Perbandingan kedua adalah perbandingan antara prosentase capaian tahun 2016 dan prosentase capaian tahun 2014 dan 2015. Perbandingan pertama mendefinisikan gap praktis antara rencana dan realisasi. Sedangkan perbandingan kedua diperlukan untuk menunjukkan kecenderungan (trend) kemampuan pengelola UB dalam mengelola sumber daya untuk merealisasikan output dan outcome Rensta UB 2015-2019. Capaian ini akan mendukung penilaian kinerja yang sebenarnya, melengkapi identifikasi kesenjangan (gap) antara rencana dan realisasi hasil perbandingan pertama. Selain itu, perbandingan kedua akan menunjukkan keberlanjutan program/kegiatan yang direncanakan dalam Renstra Universitas Brawijaya 2015-2019.

Dalam hal Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir, belum bisa dibandingkan seluruhnya, karena capaian kinerja tahun 2016 mengacu kepada program/kegiatan beserta indikatornya yang ada pada Renstra UB 2015-2019; sedangkan capaian kinerja UB tahun 2014 dan tahun 2015 sebagai pembanding, masih mengacu pada program/kegiatan beserta indikatornya yang ada pada Renstra UB 2011-2015. Sehingga Perbandingan antar capaian tahun implementasi hanya terbatas pada capaian indikator yang beririsan sebagai perwujudan program/kegiatan yang berkelanjutan. Disamping itu, ada pertimbangan penting lainnya untuk tidak membandingkan capaian 3 (tiga) tahun terakhir, antara lain: (a)Program/kegiatan pada Renstra 2011-2015 telah terlaksana dengan sistemik; (b)Penetapan Kebijakan Strategis, Program/Kegiatan berserta indikator pendukung pada Renstra 2015-2019 telah disesuaikan dengan dinamika UB pada tahapan menuju daya saing Asia; dan (c)Penyesuaian dengan implementasi OTK UB baru yang diberlakukan mulai 1 Januari 2016.

Analisis capaian kinerja ini disusun berdasarkan rumusan sasaran strategis Renstra UB 2015- 2019, adalah sebagai berikut:

(1) Sasaran Strategis: Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan

yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional

(1.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis

Kata kata kunci dari sasaran strategis 1 yang mengarahkan pada rumusan outcome adalah: ilmuwan, professional, kritis, dan internasional. Dengan demikian indikator outcome dari Sasaran Strategis 1 adalah ‘adanya produk lulusan yang mampu berperan melakukan analisis kritis dan berperan secara professional hingga di tingkat internasional ’. Dengan indikator outcome yang terumuskan, Renstra UB 2015-2019 menentukan input strategis berupa: sumber daya manusia (mahasiswa, tenaga pengajar, dan tenaga kependidikan), sistem dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi mengacu standar RISTEK-DIKTI.

Sedangkan penilaian terhadap realisasi dari outcome yang ditetapkan, digunakan capaian terukur dari 19 indikator kinerja output yang terumuskan dalam Renstra UB 2015-2019, beserta realisasi pemanfaatan sumber daya finansialnya (penggunaan anggarannya).

(1.2) Nilai Capaian Kinerja (Perbandingan Target-Realisasi Kinerja 2016)

Berdasarkan Tabel 3, secara umum, rentang prosentase capaian dari 19 indikator kinerja berada di antara 51,12% sampai 150%.

Tabel-3.1: Perbandingan I: Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2016

Indikator Kinerja

1. Persentase jumlah penerima beasiswa total

17 12,17 71,59% mahasiswa S-1

2. Persentase jumlah penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan

3 2,43 81,00% ekonomi lemah 3. Persen dosen bergelar Doktor

32,69 100,58% 4. Persen guru besar

% dosen

9 6,38 70,89% 5. Modul spesifik sesuai fakultas

% dosen

10 15 150% 6. Jumlah dosen yang bersertifikat profesi dosen

60.736 108,46% 8. Jumlah mahasiswa S2/S3

7. Jumlah Mahasiswa S1

Mhs

12 7,52 62,67% 9. Jumlah PS terakreditasi

70 81 102,28% 10. Jumlah PS S1

75 70 93,33% 11. Jumlah PS S2 dan S3

PS

71 58 81,69% 12. Rasio mahasiswa S1/ dosen

PS

45 27,09 60,20% 13. Persen mahasiswa pascasarjana

Mhs/dosen

26 13,29 51,12% 14. Rasio ruang kuliah/mahasiswa

% mhs

1,9 126,67% 15. Jumlah pustaka (texbook)

m 2 /mhs

Tambahan buku

Tambahan

Jumlah pustaka (e-book) e-book

Tambahan

Jumlah pustaka (e-journal) 3 3 100%

e-journal 18. Jumlah alat peraga pendidikan Tambahan alat

peraga

19. Rasio Laboratorium/mahasiswa

m2/mhs

Berdasarkan perbandingan table 3, beberapa poin penting hasil perbandingan yang teridentifikasi adalah:

a) Ketercapaian jumlah mahasiswa S2/S3 yang tidak mencapai target secara signifikan (62.67%). Situasi ini sejalan dengan ketidaktercapaian prosentase jumlah mahasiswa pascasarjana (hanya 51.12%). Hal ini belum sejalan dengan cita-cita UB dalam Renstra 2015-2019 yang menargetkan penambahan jumlah mahasiswa S2 dan S3 dan menurunkan jumlah mahasiswa S1 pada tahun 2016. Dengan proporsi antara mahasiswa S1:S2/S3 yaitu 56:12.

b) Pencapaian indikator Modul spesifik sesuai fakultas yang melebihi target (150%) sejalan dengan penetapan kegiatan Mengembangkan pendidikan kewirausahaan .

(1.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir

Beberapa poin penting yang terindikasikan dari perbandingan hasil capaian tiga tahun pada Table 4 adalah:

a) Ketidakseimbangan antara jumlah penambahan guru besar baru dengan jumlah guru besar yang pensiun merupakan salah satu permasalahan besar di UB. Tetapi, realisasi mengalami penurunan capaian di tahun 2016 (70,86%) dibandingkan capaian tahun 2015 (119.52%). Penurunan pencapaian ini disebabkan karena program percepatan Guru Besar yang dibangun sejak tahun 2013 masih belum efektif menandingi laju pengurangan jumlah guru besar yang ada. Untuk itu, strategi lain perlu didesain untuk meningkatkan minat para tenaga pengajar mencapai puncak karir akademiknya.

b) Rasio mahasiswa S1 dan dosen pada Tabel 3.1 tidak memenuhi target capaian kinerja yang direncanakan. Kondisi ini secara jelas disebabkan karena sampai dengan tahun 2016, banyak dosen yang menunaikan tugas belajar baik sebagai mahasiswa baru maupun masih dalam on-going proses. Bila mempertimbangkan Tabel 4, tahun 2016 merupakan capaian kinerja tertinggi untuk rasio Mahasiswa S1 dan dosen. Dalam situasi Tabel 4, ketidaktercapaian yang terindikasi dalam Tabel 3.1 disebabkan karena kenaikan jumlah mahasiswa S1 yang tidak seimbang dengan kenaikan jumlah dosen. Untuk itu, Universitas Brawijaya membangun strategi pembelajaran melalui peningkatan kualitas kurikulum untuk mempercepat kelulusan mahasiswa.

c) Prosentase mahasiswa S1 penerima beasiswa yang lebih kecil dari target rencana, situasi ini berhubungan dengan perubahan pagu anggaran Universitas Brawijaya karena adanya perbedaan rencana pendapatan BOPTN dengan realisasi anggaran yang diturunkan oleh pemerintah pusat. Adanya perubahan alokasi anggaran pendidikan nasional merupakan salah satu latar belakang utama. Kenyataannya, realisasi dana BOPTN yang diterima oleh UB lebih rendah dari yang sudah direncanakan pada akhir tahun 2015. Dilihat dari Tabel

4, tahun anggaran 2016 merupakan tahun dengan jumlah terbanyak mahasiswa penerima beasiswa (71,59%). Khusus beasiswa untuk mahasiswa dengan latar belakang ekonomi kurang mampu, tahun 2016 menunjukkan jumlah terendah. Akan tetapi penurunan yang terjadi tidak signifikan.

d) Peningkatan jumlah Program Studi, Tabel 3 menunjukkan capaian sebesar 200.82%. Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, Tabel 4 mengindikasikan bahwa angka 200.82% adalah sebuah lonjakan capaian kinerja yang cukup signifikan. Lonjakan ini berhubungan dengan terselesaikannya ijin beberapa program studi yang sebelumnya direncanakan akan direalisasikan di tahun 2015.

Tabel 3.2: Perbandingan II: Perbandingan antar capaian tahun implementasi

Capaian Kinerja (%)

Indikator Kinerja

target Reali- sasi

sasi

17 12,17 71,59% Persentase jumlah penerima beasiswa

Persentase jumlah penerima beasiswa

Renstra

total mahasiswa S-1

3 2,43 81,00% dari kalangan ekonomi lemah

dengan kemampuan akademik tinggi

Persen dosen bergelar Doktor

% dosen

Renstra

2011-2015

Capaian Kinerja (%)

Indikator Kinerja

target Reali- sasi

9 6,38 70,89% Modul spesifik sesuai fakultas

Persen guru besar

10 15 150% Jumlah dosen yang bersertifikat profesi

buah

Renstra 2011-2015

Renstra 2011-2015

1.525 1.209 79,28% Jumlah Mahasiswa S1

Dosen

Renstra

dosen (SerDos)

2011-2015

Renstra 2011-2015

56000 57277 108,46% Jumlah mahasiswa S2/S3

12 7,52 62,67% Jumlah PS terakreditasi

70 71,6 102,28% Jumlah PS S1

75 70 93,33% Jumlah PS S2 dan S3

71 58 81,69% Rasio mahasiswa S1/ dosen

45 27,09 60,20% Persen mahasiswa pascasarjana

26 13,29 51,12% Rasio Laboratorium/mahasiswa

M2/mhs

(1.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi

a) Tentang pembangunan fisik dan ketercapaian rasio ruang, ketidaktercapaian terjadi karena pada tahun 2016, Universitas Brawijaya telah menyelesaikan hampir 75% pembangunan kampus II (Kampus Dieng). Kampus Dieng, dalam perencanaan infrastruktur Universitas Brawijaya ditujukan sebagai kampus Fakultas Kehewanan, Fakultas Kedokteran Hewan, Sarana-Prasarana Olahraga terpadu, Rusun mahasiswa serta Ruang Kuliah Bersama untuk mahasiswa baru. Kampus Dieng ini diharapkan dapat beroperasi pada tahun ajaran baru 2017/2018. Selain itu, beberapa usaha penyelesaian infrastruktur Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya juga menjadi prioritas usaha pembangunan fisik tahun 2016.

b) Khusus untuk beberapa indikator capaian kinerja, penyebab keberhasilan dan kegagalan perlu diidentifikasi lebih mendalam sekaligus untuk mengenali kemungkinan solusi yang bisa diambil:

 Jumlah mahasiswa penerima beasiswa baik dari kalangan ekonomi kurang mampu maupun keseluruhan total jumlah tidak mencapai target yang direncanakan dalam kontrak kinerja 2016. Secara berturut, masing masing mencapai prosentase 71.59%

dan 81.00%. Penyebab utama, seperti yang sudah dijelaskan di atas, perubahan alokasi APBN untuk pendidikan berpengaruh pada pengurangan anggaran untuk beasiswa Penambahan jumlah penerima beasiswa S1 tidak sebanding dengan peningkatan jumlah mahasiswa S1. Selain itu, persyaratan penerimaan beasiswa juga semakin ketat. Untuk itu, Universitas Brawijaya seharusnya mempunyai sistem fasilitasi informasi dan bantuan kemudahan pengurusan administrasi bagi peminat beasiswa. Dalam hal ini, kerjasama dengan institusi potensial sebagai pemberi beasiswa alternative harus mulai diberdayakan oleh Universitas Brawijaya.

 Lonjakan kenaikan capaian kinerja jumlah program studi dari 89.12% tahun 2015 ke 220.00% di tahun 2016 dapat dibaca sebagai suatu peningkatan kinerja pengelolaan universitas. Akan tetapi, bila dilihat dari penurunan capaian kinerja jumlah program  Lonjakan kenaikan capaian kinerja jumlah program studi dari 89.12% tahun 2015 ke 220.00% di tahun 2016 dapat dibaca sebagai suatu peningkatan kinerja pengelolaan universitas. Akan tetapi, bila dilihat dari penurunan capaian kinerja jumlah program

 Prosentase jumlah mahasiswa baru jenjang S1 Universitas Brawijaya tahun 2016 melebihi target yang ditentukan, hal ini dapat diinterpretasi sebagai keberhasilan dan tingginya minat calon mahasiswa S1 untuk bersekolah di Universitas Brawijaya. Sebaliknya, indikator capaian jumlah mahasiswa S2 mengalami penurunan. Ini merupakan kebijakan strategis rektor untuk meningkatkan kualitas PBM di UB. Hal yang dilakukan untuk mengantisipasi pertentangan ini adalah dengan terus berusaha menurunkan jumlah mahasiswa baru S1 dan disaat bersamaan berusaha meningkatkan jumlah mahasiswa baru di program pasca sarjana. Tentunya strategi ini disertai dengan strategi pemasaran program magister dan doktoral yang lebih baik.

 Ketercapaian target kinerja UB untuk jumlah mahasiwa S2/S3 hanya 62,67%. Ketidaktercapaian target ini disebabkan karena peluang memperoleh beasiswa dalam negeri semakin ketat dan beasiswa luar negeri semakin terbuka. Selain itu banyak perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan jenjang S2/S3, sehingga terdapat banyak alternative bagi para calon mahasiswa selain mendaftar ke Universitas Brawijaya.

 Targetan kinerja untuk indikator kinerja Rasio dosen:mahasiswa tidak tercapai. Hal ini sejalan dengan kecenderungan di tiga tahun terakhir yang tidak pernah mencapai 100%. Alternatif solusi yang bisa dilakukan adalah melakukan perbaikan sistem sehingga masa studi mahasiswa bisa menjadi lebih singkat yang disertai dengan penambahan jumlah dosen.

(1.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran)

Program yang memiliki tingkat efisiensi tinggi adalah program Peningkatan Kualitas PBM sesuai standart pendidikan tinggi yang baik. Program ini mencapai angka serapan anggaran sebesar 100%. Sedangkan program dengan efisiensi anggaran terendah adalah program tersedianya sarana pendukung pendidikan yaitu dengan serapan anggaran sebesar 99,81%. Namun secara umum, keseluruhan program dalam sasaran strategis 1 ini menunjukkan efisiensi anggaran yang cukup baik karena mayoritas prosentase serapan berada di atas 99%.

(1.6) Analisis Program dan Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja

Dalam proses pencapaian sasaran strategis menghasilkan lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional, terdapat program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dan program dan kegiatan yang masih menemui banyak kendala.

Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dalam sasaran strategis ini adalah:

a) Capaian persentase PS terakreditasi A sebesar 102,28% seiring dengan meningkatnya jumlah PS Baru yang telah disetuji ijin penyelenggaraannya pada tahun 2016.

b) Capaian persentase untuk indikator Jumlah Mahasiswa S1 sebesar 108,46% . Sedangkan Indikator Persen mahasiswa pascasarjana dianggap sebagai kendala pencapaian

kinerja program, karena pencapaian kinerjanya paling rendah dibandingkan dengan pencapaian indikator yang lainnya, sehingga belum mendukung keberhasilan indikator Persentase Rasio Mahasiswa Pascasarjana dibanding Mahasiswa S1 dengan capaian 13,29% dari yang ditargetkan 26%.

(2) Sasaran Strategis: ‘Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional ’

(2.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis

Beberapa kata kunci yang menjadi acuan penentuan outcome sasaran strategis ini adalah: mandiri, otonomi, self-directed, internasional. Dengan demikian outcome sasaran strategis ini adalah: terbangunnya karakter seluruh sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous), dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah masalah internasional. Dengan outcome yang terumuskan, Renstra UB 2015-2019 menentukan input strategis berupa sumber daya manusia (mahasiswa, tenaga pengajar, dan tenaga kependidikan), sistem dasar pengelolaan pendidikan tinggi mengacu standar RISTEK-DIKTI. Sedangkan penilaian terhadap realisasi dari outcome yang ditetapkan, digunakan capaian terukur dari 14 indikator kinerja output yang terumuskan dalam Rentra UB 2015-2019.

Untuk sasaran strategis ini, ditetapkan 16 indikator kinerja output. Dari 16 indikator output, capaian kinerja sasaran strategis untuk tahun anggaran 2016 terdapat dalam rentang 50%