Software Quality Assurance Sistem Inform
Analisis Kualitas Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru (SI-PSB) Dengan Menggunakan
ISO 9126
Mata kuliah : Sistem Informasi
Oleh:
Nuur Wachid Abdul Majid
NIM.13702551059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
Analisis Kualitas Sistem Informasi Penerimaan
Siswa Baru (SI-PSB) Dengan Menggunakan ISO
9126
Nuur Wachid Abdul Majid 1
1
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta
NIM.13702251059
Email: info.nuurwachid@gmail.com
Abstract — Sistem informasi penerimaan siswa baru
merupakan bagian dari sistem informasi yang sangat
dibutuhkan di Sekolah. Berbagai kegiatan dapat dilakukan dan
dipantau melalui sistem informasi tersebut. Setiap calon siswa
yang akan memilih jurusan dan memasukkan kesuatu sekolah,
maka dapat dipantau dimanapun, kapanpun, dan apapun
keadaanya. Berbagai kemudahan itulah yang menyebabkan
sistem informasi penerimaan siswa baru sangat dibutuhkan di
dunia pendidikan. Sebuah sistem sangatlah membutuhkan
analisa apakah sistem tersebut layak digunakan atau tidak.
Pembuatan sistem informasi membutuhkan perancangan yang
matang serta harus melewati beberapa pengujian.
Pembuatan suatu sistem tidaklah mudah seperti yang
dibayangkan. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh
sistem tersebut dimulai dari analisis kebutuhan, design, metode,
dan pengembangan yang dilakukan. Pengujian kualitas
software banyak dilakukan melalui beberapa model, yaitu ISO
9126, McCall’s Model, dorbey model, dll. Pada paper analisis
literatur ini akan membahas pengujian sistem melalui metode
ISO 9126 yang dilakukan melalui aspek functionality, reliability,
usability, efficiency, maintainbility, dan portability.
Berdasarkan hasil studi literatur, kualitas perangkat lunak
tidak hanya dilihat berdasarkan kesesuaian produk yang
dihasilkan, namun dilihat pula berdasarkan penjaminan
kualitas selama proses pengembangan perangkat lunaknya.
Sistem informasi penerimaan siswa baru di Sekolah diperlukan
adanya identifikasi terhadap komponen penjaminan kualitas
perangkat untuk mengukur kesiapan sistem dalam membangun
perangkat lunak yang berkualitas
Kata Kunci – system quality assurance, analisis kualitas
Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru, ISO 9126.
I. PENDAHULUAN
Penerimaan siswa baru merupakan kegiatan rutin
tahunan disetiap sekolah maupun perguruan tinggi. Siswa
yang akan masuk harus melewati sebuah proses pendaftaran
yang sudah disiapkan oleh panitia penerimaan siswa baru.
Pendaftaran meliputi pengisian formulir, registrasi
pembayaran,
pengumpulan
berkas,
sampai
pada
pengumuman informasi yang diterima. Namun sistem yang
dilakukan masih manual dan distribusi informasi kurang
merata. Para calon siswa baru memerlukan sebuah informasi
yang cepat dan dapat diakses kapanpun, dimanapun, dan
bagaimanapun kondisinya.
System Informasi Penerimaan siswa baru merupakan
cara alternatif untuk membantu pelaksanaan pendaftaran
siswa baru berbasis real-time dan online. System informasi
yang berbasis website diharapkan dapat membantu
menyampaikan informasi yang cepat dan dapat diakses
kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun kondisinya.
Aplikasi berbasis web sangatlah mudah diakses dan dinamis.
Tidak hanya menggunakan laptop, namun bisa menggunakan
smartphone untuk mengaksesnya. Sistem informasi
penerimaan siswa baru yang berbasis web sangat mudah
diakses oleh semua kalangan.
Aplikasi berbasis website sangat banyak disediakan oleh
pengembang aplikasi. Aplikasi yang dapat di update secara
dinamis dan realtime sangatlah membantu dalam bidang
kemahasiswaan. Banyak bahasa pemograman yang dapat
digunakan dalam membuat system informasi tersebut, antara
lain PHP, JavaScript, Viusal Basic, dll. Bahasa
pemrograman yang digunakan sebagai dasar pembuatan web
antara lain HTML, CSS, dan PHP. Bahasa pemrograman
untuk web sangat penting dalam pembuatan sebuah system
informasi kemahasiswaan. System Informasi Kemahasiswaan
dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pada
bagian akdemik. Hal ini dapat membantu dalam me-manage
urusan kemahasiswaan. Sebuah system dapat dikatakan baik
jika sudah diuji. Pengujian tidak hanya untuk mendapatkan
program yang benar, namun juga memastikan bahwa
program tersebut bebas dari kesalahan-kesalahan untuk
segala kondisi [1]. Ada beberapa pengujian yang harus
dilakukan antara lain analisis kebutuhan, design, metode, dan
pengembangan yang dilakukan. Pengujian kualitas software
dapat digunakan melalui metode ISO 9126. Aspek yang
terdapat dalam pengujian ini adalah aspek functionality,
reliability, usability, dan portability.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem disuatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat menejerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
[2]. Sistem informasi merupakan komunimasi dari teknologi
informasi dan aktifitas seseorang menggunakan teknologi
tersebut untuk mendukung operasi dan manajemen. Tidak
hanya mendukung proses penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) saja, namun merupakan cara dimana
seseorang berinteraksi menggunakan teknologi dalam proses
bisnis.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi merupakan media untuk mengolah data
untuk membantu operasi atau manajemen pada aktifitas
seseorang. Sistem informasi sangat membantu pengguna
untuk menyelesaikan sesuatu. Agar dapat menjalankan
pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan, maka sistem
informasi harus dirancang sesuai dengan kebutuhan masingmasing.
B. Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru
Sistem informasi penerimaan siswa baru dapat diartikan
untuk mempersiapkan pengolahan data-data penerimaan
calon siswa baru. Tujuan dari sistem tersebut adalah untuk
penerapan atau pengambilan keputusan bagi pihak sekolah
maupun pihak luar yang membutuhkan data dalam
penyeleksian calon siswa baru. Para guru dan pihak sekolah
memiliki informasi yang diperlukan dalam penerimaan siswa
seperti:
1. Komposisi siswa berdasarkan NEM yang mana tiap
tahunnya memiliki standarisasi yang ditentukan oleh
pihak sekolah.
2. Komposisi siswa berdasarkan pada usia minimal dan
maksimal ketika masuk sekolah.
3. Keberadaan asal siswa serta data prestasi yang dimiliki
oleh siswa tersebut.
Sistem informasi penerimaan siswa baru memiliki
aktifitas yang dilakukan actor-aktor. Hal tersebut
digambarkan dalam use case dalam sistem. Use case
diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut
pandang di luar sistem.
Gambar 1. Use case diagram system
Sistem informasi penerimaan siswa baru terdiri dari
beberapa sequence yang digambarkan dalam sequence
diagram seperti berikut:
Gambar 2. Sequence Sistem Informasi Penerimaan
Siswa Baru
Sedangkan class diagram dari sistem informasi
penerimaan siswa baru yang akan dibuat terlihat pada
gambar berikut:
Gambar 3. Class Diagram Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru
Website ini terdiri dari 6 menu utama, yaitu
beranda, pendaftaran, informasi, kegiatan, berita,
tentang. Website ini berada di http://psb.allalla.com/
Berikut adalah tampilan utama website SI-PSB :
3. ISO/IEC 9126-1 (ISO/IEC, 2003b) mendefinisikan
serangkaian langkah-langkah internal.
4. ISO/IEC 9126-1 (ISO/IEC, 2001b) mendefinisikan
satu
set
kualitas
dalam
langkah-langkah
penggunaan)
D. Model Kualitas ISO 9126
Pengujian perangkat lunak adalah hal yang sangat
penting karena akan menjadi jaminan kualitas perangkat
lunak dalam mempresentasikan kajian pokok spesifikasi,
desain, dan pengkodean. Untuk melakukan pengujian
kualitas perangkat lunak dibutuhkan evaluasi kualitas
penrangkat lunak menurut ISO 9126. Metode analisis
ISO 9126 memiliki beberapa tahapan-tahapan analisis
seperti functionality, reliability, usability, efficiency,
maintainbility, dan portability.
Gambar 4. Tampilan Awal Website
C. ISO 9126
ISO merupakan organisasi internasional yang
bertugas untuk menstandarisasikan baik software
maupun
hardware.
Pada
tahun
1991
ISO
memperkenalkan ISO/IEC 9126 untuk standarisasi
perangkat lunak. Tujuan dari standarisasi ini adalah
untuk menentukan karakteristik dan pedoman untuk
menggunakan perangkat lunak. ISO 9126 sangat
berkembang cepat, karena cara yang terbaik dalam
menafsirkan dan mengukur kualitas perangkat lunak itu
sendiri. Namun terdapat beberapa masalah penting
terkait ISO/IEC 9126 yaitu [3] :
1. Tidak ada pedoman tentang bagaimana memberikan
penilaian secara keseluruhan.
2. Tidak ada indikasi tentan gbagaimana melakukan
pengukuran karakteristik kualitas.
3. Daripada berfokus pada pandangan pengguna
perangkat lunak, lebih baik berfokus pada
karakteristik model yang mencerminkan pandangan
pengembang.
Untuk mengatasi masalah tersebut kemudian ISO mulai
merevisi standar pengujiannya. Hasil dari revisi ini
adalah pengenalan ISO 9126 yang berfokus pada
evaluasi produk perangkat lunak. Kemudian untuk
mengatasi masalah kedua dan ketiga, maka ISO 9126
membagi menjadi 4 bagian standar yaitu :
1. ISO/IEC 9126-1 (ISO/IEC, 2001a) mendefinisikan
model kualitas diperbaharui.
2. ISO/IEC 9126-1 (ISO/IEC, 2003a) mendefinisikan
serangkaian langkah-langkah eksternal.
Gambar 5. Karakteristik perangkat lunak dalam ISO
9126
1. Functionality
Functionality merupakan kemampuan perangkat
lunak untuk menyediakan fungsi yang memenuhi
kebutuhan pengguna. Functionality dibagi menjadi
5 subkarakteristik, yaitu :
a. Suitability
b. Accuracy
c. Interopability
d. Functionality COmplience
e. Security
2. Realibility
Reliability adalah kemampuan perangkat lunak
untuk bertahan pada tingkat tertentu saat digunakan
dalam kondisi tertentu. Reliability dibagi menjadi 4
karakteristik, yaitu :
a. Maturity
b. Fault Tolerance
c. Recoverability
d. Realibility Compliance
3. Usability
Usability adalah kemampuan perangkat lunak untuk
mudah dipahami, dipelajari, digunakan dan menarik
bagi pengguna. Usability test menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh IBM untuk
standar pengukuran usability perangkat lunak, yaitu
Computer System Usability Questionnaire (CSUQ)
[4]. Usability dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :
a. Understandability
b. Learn-Ability
c. Operability
d. Attractiveness
e. Usability Compliance
Tabel 1. Kemampuan User dalam menunggu load
dari sebuah website [5]
Load Time
Percentage of User Waiting
10 seconds
84%
15 seconds
51%
20 seconds
26%
30 seconds
5%
Tabel 2. Waktu yang diterima berdasarkan
kecepatan modem [5]
Modem speed
Expected load time
14,4 Kilobytes Modem
11.5 seconds
33,6 Kilobytes Modem
7.5 seconds
56 Kilobytes Modem
5.2 seconds
Cable/DSL Modem
2.2 seconds
T1 And Above
0.8 seconds
6. Portability
Portability adalah kemampuan perangkat lunak
untuk digunakan oleh perangkat lainnya. Portability
dibagi menjadi 5 karakteristik, yaitu:
a. Adaptability
b. Install-Ability
c. Co-Existence
d. Replace-Ability
e. Portability Compliance
Berikut adalah tabel kesimpulan dan parameter
dalam karakteristik perangkat lunak
Tabel 3. Karakteristik kualitas perangkat lunak (ISO
9126)
Characteris
tic
Suitability/
kesesuaian
Parameter
Fungsi data
Fungsi pengolahan
Accurateness /
keakuratan
Functionality
4. Efficiency
Efficiency merupakan kemampuan perangkat lunak
untuk memberikan kinerja yang tepat pada saat
digunakan oleh sejumlah user/pengguna. Efficiency
dibagi menjadi 3 karakteristik, yaitu :
a. Time Behavior
b. Resource Behavior
c. Efficiency Compliance
5. Maintainability
Maintainability adalah kemampuan perangkat lunak
untuk dimodifikasikan dengan keperluan dari
pengguna. “Pengujian aspek maintainability yang
dilakukan dengan menguji perangkat lunak pada
aspek instrumentation, consistency, dan simplicity.
Pengujian untuk aspek maintainability ini
menggunakan ukuram-ukuran (metrics). Kemudian
pengujian dilakukan peneliti dengan uji secara
operasional”[6]. Maintainability dibagi menjadi 5
karakteristik, yaitu :
a. Analyzability
b. Changeability
c. Testability
d. Maintainability Compliance
Subcharacteristi
c
Reliability
Interoperability
Security /
keamanan
Maturity /
Maturitas
Fault Tolerance/
Toleransi
kesalahan
Recoverability
Understandability
Usability
Learnability
Fungsi output
Keakuratan
pengolahan data
Keakuratan
menampilkan data
Kemampuan
komponen
software untuk
berinteraksi
dengan komponenkomponen atau
sistem lain
Keamanan
simpanan data
Model maturitas
Kesalahan dalam
penggunaan
Perbaikan data
Fitur dalam
perangkat lunak
ini mudah
dimengerti
Cara instalasi
Cara konfigurasi
Operability
Attractiveness
Efficiency
Maintainabil
ity
Pengoprasian
User interface
Time behavior
Lamanya proses
transaksi
resource
utilization
Memory dan
penyimpanan data
yang dipakai
Analysability
Analisis penyebab
jika terjadinya
kesalahan
Changeability
Perubahan fitur
Stability
Kemampuan
stabilitas
Testability
Kemampuan
verifikasi
Adaptability
Peluang untuk
beradaptasi di
sistem yang
berbeda
instability
Kemudahan dalam
menginstal
co-existence
Kemampuan
berdampingan
dengan perangkat
lunak lainnya
dalam satu
lingkungan dengan
berbagi sumber
daya.
Portability
Replacability
Kemampuan
pengganti
perangkat lunak
lainnya.
E. Model Kualitas Alternatif
Ada beberapa faktor kualitas yang akan dibahas di sini,
antara lain:
1. Verifiability
Verifiability menggambarkan semudah apa
memverifikasi performa dari suatu program.
Beberapa sub faktor pada verifiability adalah
sebagai berikut:
Coding and documentation guidelines
Berfokus untuk memberikan panduan dalam
menuliskan kode dalam berbagai bahasa
pemrograman
dan
petunjuk
untuk
mendokumentasikan suatu perangkat lunak dengan
baik.
Compliance (Complexity)
Berfokus untuk menjaga kompleksitas kode
program yang dibangun sehingga tingkat
verifikasinya tetap terjaga.
Document Accessibility
Berfokus terhadap kemudahan untuk mengakses
dokumentasi yang sudah disebutkan pada sub bab
sebelumnya
Traceability
Berfokus terhadap kemudahan developer untuk
melakukan penelusuran suatu dokumentasi yang
dimiliki oleh perangkat lunak tersebut.
Modularity
Berfokus kepada kefleksibelan
Mempunyai 5 kriteria, yaitu:
Decomposability
Composability
Understandability.
Continuity.
Protection.
suatu
sistem.
2. Expandability
Expandability adalah kemampuan sebuah
perangkat lunak untuk dikembangkan. Beberapa sub
faktor dalam expandability antara lain:
Extensibility
Extenbility adalah kemampuan sistem untuk
dapat ditambahan suatu modul tanpa harus
menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk menilai
tingkat
Modularity
Kemandirian suatu fungsional dari suatu
komponen program.
Generality
Seberapa bisa perangkat lunak tersebut bisa
menyelesaikan masalah pada domainnya.
Simplicity
Tingkat dimana perangkat lunak dapat
dimengerti tanpa kesulitan.
3. Safety
Safety dapat didefinisikan sebagai kemampuan
untuk
memperkecil
resiko
yang
dapat
membahayakan ke tingkat /level yang dapat
diterima. Safety dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan:
Identifikasi
Analisis
Mempelajari
Mengontrol
Terhadap software hazard atau fungsi berbahaya
(data & command) untuk memastikan melakukan
operasi yang aman [NASA Software Assurance].
Safety dapat dipecah menjadi bagian:
Identifikasi, mencari dan menentukan hazard
yang mungkin terjadi.
Analisis, menganalisa hazard yang ditemukan
untuk mengetahui resiko yang dapat terjadi
Mempelajari, mempelajari hasil analisa untuk
mencari solusi yang dapat digunakan
Mengontrol, mengontrol hazard yang telah
ditemukan untuk meminimalisasi resiko yang
mungkin terjadi
4. Manageability
Manageability dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan tindakan administrasi,
melakukan pengawasan serta memperoleh informasi
yang relevan dengan tindakan yang terkait.
Beberapa kaitan manageability antara lain:
Monitoring
Berkaitan dengan aktifitas pemantauan (termasuk
pencatatan)
Tracking
Berkaitan dengan aktifitas penelusuran
Control
Berkaitan dengan
pengubahan
aktifitas
pengendalian
/
5. Survivability
Terdapat dua pengertian untuk survivability, yaitu:
Kehandalan sistem untuk memberikan layanan
ketika terkena bencana.
Kehandalan sistem diukur dari lamanya waktu
failure dan lamanya waktu recovery.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk
pengendalian bencana, yaitu:
Identify the Business Continuity Components
That You Will Focus On (people, property,
system, data).
Define What You're Protecting.
Prioritize Business Functions.
Classify Outage Types, Frequencies, and
Duration.
Calculate The Cost of Downtime
III. METODE PENGUJIAN
A. Desain Penelitian
Pengujian perangkat lunak dilakukan menggunakan
uji validitas yang dilakukan menggunakan pengujian
alpha dan beta testing [7]. Pengujian perangkat lunak
tersebut mengacu pada ISO 9126 tentang software
quality factors tentang functionality, reliability,
usability, efficiency, maintainbility, dan portability.
Angket adalah alat yang digunakan dalam pengujian
dengan bentuk intrumen pengumpulan data. Alpha
testing dilakukan oleh pengguna untuk mengetahui
kesalahan dan masalah pada pemakaian yang terjadi
pada sistem. Alpha testing yang digunakan
menggunakan skala Guttman untuk memperoleh data
kuantitatif. Skala Guttman hanya memiliki 2 jawaban
yang yaitu Ya-tidak atau Benar-Salah. Sedangkan pada
Beta testing pengujian menggunakan skala Likert. Skala
Likert dipilih karena digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsei seseorang terhadap gejala atau
kejadian sosial. Beta testing dilakukan untuk
mendapatkan usulan dari pengguna sebelum produk itu
di rilis [7]. Pada pengujian ini tahapan pengujian
dilakukan oleh sampel pengguna yang dipilih dari focus
group perangkat lunak.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Tingkat Fungsionalitas (fungcionality) Sistem
Informasi Penerimaan Siswa Baru.
2. Tingkat keandalan (Reliability) Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru.
3. Tingkat Penggunaan (Usability) Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru.
4. Tingkat Kinerja (efficiency) Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru.
5. Tingkat Pemeliharaan (Maintainability) Sistem
Informasi Penerimaan Siswa Baru.
6. Tingkat Portabilitas (Portability) Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru.
C. Hipotesis Penelitian.
Ho : Rendahnya tingkat fungcionality, realibility,
usability,
efficiency,
maintainability,
Portability
aplikasi
sistem
informasi
Penerimaan Siswa Baru.
Ha : Tingginya tingkat fungcionality, realibility,
usability,
efficiency,
maintainability,
Portability aplikasi sistem informasi sistem
informasi Penerimaan Siswa Baru.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
menggunakan kuesioner dengan daftar pertanyaan
yang diberikan kepada seluruh responden. Daftar
pertanyaan pada kuestioner menggunakan skala likert
dengan skala satu sampai dengan lima yaitu 1=Sangat
Tidak Setuju, 2=Tidak Setuju, 3=Ragu-Ragu,
4=Setuju, 5=Sangat Setuju.
E. Instrumen Kuisioner
1. Functionality
Tabel 4. Functionality
No.
Pertanyaan
Ya
Hasil
Tidak
A. Fungsi Input Data
1. Apakah input data calon
siswa baru dapat dilaksanakan
dengan benar?
2. Apakah input data jurusan
yang ditawarkan dapat
berjalan dengan benar?
3. Apakah input informasi yang
disuguhkan dilakukan dengan
benar?
4. Apakah input pesan dapat
dilakukan dengan benar?
5. Apakah input pengaturan
dapat dilakukan dengan benar?
B. Fungsi Olah Data Informasi
6. Apakah olah calon siswa baru
dapat dilakukan dengan benar?
7. Apakah olah data jurusan yang
ditawarkan dapat dilakukan
dengan benar?
8. Apakah pengecekan informasi
yang akan ditampilakn dapat
dilakukan dengan benar?
9. Apakah pengecekan pesan
masuk dapat dialakukan
dengan benar?
10. Apakah pengecekan
pengaturan dapat dilakukan
dengan benar?
C. Fungsi Menampilkan Informasi atau Laporan
11. Apakah dapat ditampilkan
data siswa baru dengan benar?
12. Apakah dapat ditampilkan
jurusan yang ditawarkan
dengan benar?
13. Apakah informasi yang
disuguhkan dapat ditampilkan
dengan benar?
14. Apakah pesan masuk dapat
ditampilkan dengan bener?
15. Apakah
hasil
pengaturan
dengan benar?
2. Reliability
Tingkat keandalan (reliability) pada Sistem informasi
dapat diuji menggunakan tools WAPT 8.1. pengujian
dilakukan menggunakan 10-10 user simultant, dengan
5-10 step setiap 10 detik, dan waktu 10 menit hingga
1 jam. Pengujian dilakukan 2x, kemudian diambil
hasil rata-rata dari kedua pengujian tersebut.
3. Usability
Pengujian faktor kualitas Usability dilakukan
dengan menggunakan metode angket (kuisioner).
Angket yang digunakan mengacu pada Computer
System Usability Questionnare (CSUQ) yang
fikembangkan oleh J.Lewis [4].
Tabel 5. Instrumen Usability
No. Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Secara keseluruhan, saya puas dengan
kemudahan pemakaian aplikasi ini.
Sangat sederhana penggunaan aplikasi ini.
Saya
dapat
dengan
sempurna
menyelesaikan pekerjaan dengan aplikasi
ini.
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya
dengan cepat menggunakan aplikasi ini.
Saya
dapat
dengan
menyelesaikan
pekerjaan saya secara efisien menggunakan
aplikasi ini.
Saya merasa nyaman menggunakan aplikasi
ini.
Sangat mudah mempelajari penggunaan
aplikasi ini.
Saya yakin saya bisa menjadi produktif
dengan cepat berkat aplikasi ini.
Pesan kesalahan yang diberikan aplikasi ini
menjelaskan dengan gambling cara
mengatasinya.
Kapanpun saya membuat kesalahan, saya
bisa memperbaikinya dengan cepat dan
mudah.
Informasi yang disediakan aplikasi ini
cukup jelas.
Sangat mudah mencari informasi di aplikasi
ini.
Informasi yang disediakan aplikasi sangat
mudah dipahami.
Informasi
yang
disediakan
efektif
membantu saya menyelesaikan tugas dan
skenario.
Pengorganisasian
informasi
yang
ditampilkan aplikasi jelas.
Antarmuka aplikasi menyenangkan.
Saya menyukai menggunakan antarmuka
aplikasi ini.
Aplikasi ini memiliki fungsi dan kapabilitas
sesuai harapan saya.
Secara keseluruhan, saya puas dengan
aplikasi ini.
Skala yang digunakan adalah Skala Likert, yaitu
(1=Sangat Tidak Setuju, 2=Tidak Setuju, 3=RaguRagu, 4=Setuju, 5=Sangat Setuju).
system
Simplicity
4. Efficiency
Pada tahap ini, pengujian dilakukan menggunakan
alat ukur YSlow yang dikembangkan oleh Yahoo
Developer Network. Tujuan menggunaan alat ukur ini
adalah untuk mengukur performa sebuah halaman
website. Performa yang akan diukur adalah besarnya
bytes data dokumen, jumlah HTTP request,minifikasi,
kompresi GZIP, dan score / grade akhir.
Tabel 6. Instrumen Efficiency
No. Parameter Dasar YSlow
1.
Make fewer HTTP requests
2.
Compress components with
GZIP
3.
Minify JavaScript and CSS
4.
Reduce DNS lookups
5.
Reduce cookie size
6.
Reduce the number of DOM
elements
7.
Configure entity tags (ETags)
8.
Use cookie-free domains
9.
Make JavaScript and CSS
external
Aktif
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
5. Maintainability
Pengujian pada tahap ini dilakukan
dengan menguji perangkat lunak pada aspek
instrumentation,
consistency,
dan
simplicity.
Pengujian
untuk
aspek
maintainability
ini
menggunakan ukuran-ukuran (metrics). Kemudian
pengujian dilakukan peneliti dengan uji secara
operasional. Berikut adalah instrumen maintainability :
Table.7 Instrumen Maintainability
Aspek
Aspek yang
dinilai
Instrumentation Terdapat
peringantan
pada system
pengolahan
data untuk
mengidentifi
kasikan
kesalahan
Consistency
Penggunaan
satu bentuk
rencangan
pada seluruh
rancangan
Hasil yang
akan diperoleh
Ketika
ada
kesalahan yang
dilakukan oleh
user¸
maka
system
akan
mengeluarkan
peringatan untuk
mengidentifikasi
kesalahan
Bentuk
rancangan
system pengolah
data mempunyai
satu bentuk yang
Kemudahan
dalam
pengelolaan
perbaikan,
dan
pengembang
an sistem
sama, hal ini
dapat
dilihat
pada
bgian
implemantasi
system
Mudah
untuk
dikelola,
diperbaiki, dan
dikembangkan.
Hal ini dapat
dilihat
pada
tahapan-tahapan
proses penulisan
koode program
6. Portability
Pengujian pada tahap ini dilakukan dengan
menjalankan sistem pada 4 browser berbasis
desktop dan pada 3 browser berbasis mobile.
Pengujian
Portability
dapat
digunakan
menggunakan
bantuan
situs
http://powermapper.com
F. Teknik Analisis Data
Proses analisa ini digunakan untuk menghitung data
variabel yang diujikan yaitu software quality factors ISO
9126
pada
aspek
functionality,
reliability,
usability,efficency,maintainability
dan
portability.
Berdasarkan hasil analisis instrumen nantinya akan
didapatkan skor per instrumen kemudian nanti akan
dihitung rata-rata dari instrument dengan menggunakan
rumus;
1. Rata-rata Instrumen
Dimana,
= Skor rata-rata
= Skor total item
= Jumlah Item
2. Prosentase Skor
Setelah didapatkan hasil presentasi dari
perhitungan sebelumnya, kemudian data dikonversi
ke dalam pernyataan predikat. Untuk melakukan
konversi dari hasil perhitungan data ke dalam
pernyataan predikat digunakan skala linkert.
Konversi persentase ke pernyataan seperti dalam
tabel seperti berikut :
Table 8.Tabel Presentase Kelayakan
No Presentase
Interpretasi
1
0% - 20%
Sangat Tidak Layak
2
21% - 40%
Tidak Layak
3
41% - 60%
Cukup Layak
4
61% - 80%
Layak
5
81% - 100%
Sangat Layak
Dari hasil perhitungan analisa data penelitian
nantinya akan didapat interpretasi kelayakan
perangkat lunak yang dikembangkan dan diteleti.
Hasil penelitian ini nantinya akan menentukan
kualitas perangkat lunak baik per-faktor kualitas
maupun secara keseluruhan
IV. ANALISIS
A. Hasil Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan ialah
kuesioner yang berisi butir sub-matric dari software
quality factors ISO 9126 pada faktor functionality,
reliability, usability, efficency, maintainability dan
portability. Berikut ini data hasil penelitian setelah
dilakukan uji instrument pada penggunan sistem
informasi penerimaan siswa baru.
1. Functionality
Hasil angket dari 10 responden berkaitan dengan
fungsionalitas sebuah sistem informasi adalah
sebagai berikut:
No.
Pertanyaan
A. Fungsi Input Data
1. Apakah input data calon
siswa baru dapat dilaksanakan
dengan benar?
2. Apakah input data jurusan
yang ditawarkan dapat
berjalan dengan benar?
3. Apakah input informasi yang
disuguhkan dilakukan dengan
benar?
4. Apakah input pesan dapat
dilakukan dengan benar?
5. Apakah input pengaturan
dapat dilakukan dengan benar?
B. Fungsi Olah Data Informasi
6. Apakah olah calon siswa baru
dapat dilakukan dengan benar?
7. Apakah olah data jurusan yang
ditawarkan dapat dilakukan
Hasil
Ya
Tidak
10
0
10
0
10
0
8
2
10
0
dengan benar?
8. Apakah pengecekan informasi
10
0
yang akan ditampilakn dapat
dilakukan dengan benar?
9. Apakah pengecekan pesan
8
2
masuk dapat dialakukan
dengan benar?
10. Apakah pengecekan
10
0
pengaturan dapat dilakukan
dengan benar?
C. Fungsi Menampilkan Informasi atau Laporan
11. Apakah dapat ditampilkan
10
0
data siswa baru dengan benar?
12. Apakah dapat ditampilkan
10
0
jurusan yang ditawarkan
dengan benar?
13. Apakah informasi yang
10
0
disuguhkan dapat ditampilkan
dengan benar?
14. Apakah pesan masuk dapat
10
0
ditampilkan dengan bener?
15. Apakah
hasil
pengaturan
10
0
dengan benar?
Jumlah
146
4
Dari hasil diatas dapat diketahui persentase untuk masingmasing penilaian adalah:
Ya
= (146/150) x 100%
= 97,33 %
Tidak = (4/150) x 100% = 2,67 %
Dari skor persentase yang didapat maka kualitas
perangkat lunak dari sisi functionality telah sesuai dengan
atribut functionality dan mempunyai skala sangat layak.
2. Reliability
Pengujian reliability terhadap sistem ini yang
pertama yaitu menguji “failure on demand”, yang
berarti memungkinan bahwa sistem tidak dapat
dijalankan yang memungkinkan terjadi kegagalan.
Sistem diuji menggunakan software WAPT 8.1
(load, stress and performance testing of web sites)
dengan menggunakan 20 user simultan, 2 step setiap
20 detik dalam waktu 2 menit. Pengujian dilakukan
1x kemudian diambil nilai rata-ratanya.
Gambar 6. Hasil pengujian reliability menggunakan
WAPT
10
0
10
0
Hasil pengujian perfomansi sistem pada gambar
diatas telah teruji 0 sessions yang berhasil dan 0
sessions yang gagal, kemudian terdapat 63 halaman
yang dibuka dengan berhasil dan 0 halaman gagal
dibuka. Jumlah hits yang berhasil sebanyak 211 dan
kegagalan sebanyak 0 hits. Total data yang terkirim
adalah 100 Kbytes dan 569 Kbytes berhasil diterima.
Serta rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
merespon tanpa pages element adalah 1.00 detik dan
rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk merespon
dengan pages element adalah 3.15 detik.
Kemudian jika dipersentasekan error load
adalah (0 / 300) * 100% = 0% dan persentase
keberhasilan load sistem adalah 100%. Berdasarkan
hasil pengujian yang ditunjukkan oleh tabel hasil
pengujian reliability yang menunjukkan angka
persentase keberhasilan sebesar 100% yang
menunjukkan bahwa hasil pengujian sangat baik dan
layak untuk digunakan serta diimplementasikan
kepada pengguna.
3. Usability
Berikut perhitungan jumlah skor yang didapat dari
hasil kuesioner :
Sangat Setuju
= 197x5 = 985
Setuju
= 139x4 = 556
Ragu-Ragu
= 30x3 = 30
Tidak Setuju
= 10x2 = 20
Sangat Tidak Setuju
= 4x1 =
4
Jumlah total
Skor yang didaoat dari koresponden tersebut
diambil Nilai rata-rata. Kemudian dijumlahkan
untuk mengetahui nilai tertinggi dan nilai terendah,
maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 20 x 19 x 5 = 1900, dengan
asumsi semua responden memberi jawaban
sangat setuju pada setiap item kuesioner.
Nilai terendah = 20 x 19 x 1 = 380, dengan
asumsi semua responden memberi jawaban.
Table usability pengujian kepada Pengunjung
sangat tidak setuju pada setiap item kuesioner.
Hasil dari pengujian usability pada sistem informasi
penerimaan siswa baru adalah sebagai berikut:
SS=Sangat Setuju, S=Setuju, RR=Ratu-ragu,
TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju
Jawaban Responden
Pertanyaan
SS
S
R TS
STS
R
Pertanyaan 1
5
10
5
0
0
Pertanyaan 2
3
16
1
0
0
Pertanyaan 3
10
8
2
0
0
Pertanyaan 4
16
2
1
0
1
Pertanyaan 5
11
2
3
3
1
Pertanyaan 6
13
5
1
1
0
Pertanyaan 7
15
2
1
2
0
Pertanyaan 8
10
8
2
0
0
Pertanyaan 9
15
4
1
0
0
Pertanyaan 10 6
12
2
0
0
Pertanyaan 11 4
13
2
0
1
Pertanyaan 12 6
9
2
3
0
Pertanyaan 13 9
8
3
0
0
Pertanyaan 14 10
8
1
1
0
Pertanyaan 15 10
8
2
0
0
Pertanyaan 16 12
8
0
0
0
Pertanyaan 17 15
4
1
0
0
Pertanyaan 18 8
11
0
0
1
Pertanyaan 19 19
1
0
0
0
Jumlah
197 139 30 10
4
= 1655
Data yang didapat kemudian disusun kedalam
kategori penilaian kuesioner berdasarkan interval
kelas sebagai beriut.
Menghitung jumlah kelas.
K = 1 + 3.3 log n
1 + 3.3 log 20
1 + 4.29 = 5.29 (dibulatkan menjadi 5)
Menghitung rentang data
Rentang data = ( data terbesar – data terkecil) + 1
= 1900 – 380 = 1520
Menghitung panjang kelas
Panjang kelas = rentang data/jumlah kelas
= 1520/5 = 304
Dari hasil kategori pembagian diatas, maka dapat
disusun rentan data berdasarkan interval kuesioner
sesuai dengan table berikut.
Interval nilai
Kategori
380 – 684
Sangat Buruk
685 – 989
Buruk
990 – 1294
Cukup
1295 – 1599
Baik
1600 – 1904
Sangat Baik
Dari hasil data interval diatas, dapat mengambil
kesimpulan bahwa hasil kuesioner dengan interval
kategori factor kualitas usability menunjukkan
angka sebesar 1655, hal ini menunjukkan hasil yang
didapat adalah sangat baik karena berada di range
1600-1904.
4. Efficiency
Analisis efficiency dilakukan menggunakan alat
bernama YSlow. YSlow digunakan untuk
menganalisa website. Pengujian dilakukan pada
setiap halaman website.Berikut adalah hasilnya:
Gambar 12. Hasil pengujian halaman tentanh
Gambar 7. Hasil pengujian halaman depan
Gambar 13. Hasil pengujian halaman administrator
Gambar 8. Hasil pengujian halaman pendaftaran
Tabel 9. analisis data pengujian efficiency berdasarkan
grade ( halaman untuk admin jurusan)
Grade / Score
Jumlah
Presentasi (%)
halaman
A (90 – 100)
1
14.28
B (80 – 89)
0
0
C (70 – 79)
6
85.71
D (
ISO 9126
Mata kuliah : Sistem Informasi
Oleh:
Nuur Wachid Abdul Majid
NIM.13702551059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
Analisis Kualitas Sistem Informasi Penerimaan
Siswa Baru (SI-PSB) Dengan Menggunakan ISO
9126
Nuur Wachid Abdul Majid 1
1
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta
NIM.13702251059
Email: info.nuurwachid@gmail.com
Abstract — Sistem informasi penerimaan siswa baru
merupakan bagian dari sistem informasi yang sangat
dibutuhkan di Sekolah. Berbagai kegiatan dapat dilakukan dan
dipantau melalui sistem informasi tersebut. Setiap calon siswa
yang akan memilih jurusan dan memasukkan kesuatu sekolah,
maka dapat dipantau dimanapun, kapanpun, dan apapun
keadaanya. Berbagai kemudahan itulah yang menyebabkan
sistem informasi penerimaan siswa baru sangat dibutuhkan di
dunia pendidikan. Sebuah sistem sangatlah membutuhkan
analisa apakah sistem tersebut layak digunakan atau tidak.
Pembuatan sistem informasi membutuhkan perancangan yang
matang serta harus melewati beberapa pengujian.
Pembuatan suatu sistem tidaklah mudah seperti yang
dibayangkan. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh
sistem tersebut dimulai dari analisis kebutuhan, design, metode,
dan pengembangan yang dilakukan. Pengujian kualitas
software banyak dilakukan melalui beberapa model, yaitu ISO
9126, McCall’s Model, dorbey model, dll. Pada paper analisis
literatur ini akan membahas pengujian sistem melalui metode
ISO 9126 yang dilakukan melalui aspek functionality, reliability,
usability, efficiency, maintainbility, dan portability.
Berdasarkan hasil studi literatur, kualitas perangkat lunak
tidak hanya dilihat berdasarkan kesesuaian produk yang
dihasilkan, namun dilihat pula berdasarkan penjaminan
kualitas selama proses pengembangan perangkat lunaknya.
Sistem informasi penerimaan siswa baru di Sekolah diperlukan
adanya identifikasi terhadap komponen penjaminan kualitas
perangkat untuk mengukur kesiapan sistem dalam membangun
perangkat lunak yang berkualitas
Kata Kunci – system quality assurance, analisis kualitas
Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru, ISO 9126.
I. PENDAHULUAN
Penerimaan siswa baru merupakan kegiatan rutin
tahunan disetiap sekolah maupun perguruan tinggi. Siswa
yang akan masuk harus melewati sebuah proses pendaftaran
yang sudah disiapkan oleh panitia penerimaan siswa baru.
Pendaftaran meliputi pengisian formulir, registrasi
pembayaran,
pengumpulan
berkas,
sampai
pada
pengumuman informasi yang diterima. Namun sistem yang
dilakukan masih manual dan distribusi informasi kurang
merata. Para calon siswa baru memerlukan sebuah informasi
yang cepat dan dapat diakses kapanpun, dimanapun, dan
bagaimanapun kondisinya.
System Informasi Penerimaan siswa baru merupakan
cara alternatif untuk membantu pelaksanaan pendaftaran
siswa baru berbasis real-time dan online. System informasi
yang berbasis website diharapkan dapat membantu
menyampaikan informasi yang cepat dan dapat diakses
kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun kondisinya.
Aplikasi berbasis web sangatlah mudah diakses dan dinamis.
Tidak hanya menggunakan laptop, namun bisa menggunakan
smartphone untuk mengaksesnya. Sistem informasi
penerimaan siswa baru yang berbasis web sangat mudah
diakses oleh semua kalangan.
Aplikasi berbasis website sangat banyak disediakan oleh
pengembang aplikasi. Aplikasi yang dapat di update secara
dinamis dan realtime sangatlah membantu dalam bidang
kemahasiswaan. Banyak bahasa pemograman yang dapat
digunakan dalam membuat system informasi tersebut, antara
lain PHP, JavaScript, Viusal Basic, dll. Bahasa
pemrograman yang digunakan sebagai dasar pembuatan web
antara lain HTML, CSS, dan PHP. Bahasa pemrograman
untuk web sangat penting dalam pembuatan sebuah system
informasi kemahasiswaan. System Informasi Kemahasiswaan
dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pada
bagian akdemik. Hal ini dapat membantu dalam me-manage
urusan kemahasiswaan. Sebuah system dapat dikatakan baik
jika sudah diuji. Pengujian tidak hanya untuk mendapatkan
program yang benar, namun juga memastikan bahwa
program tersebut bebas dari kesalahan-kesalahan untuk
segala kondisi [1]. Ada beberapa pengujian yang harus
dilakukan antara lain analisis kebutuhan, design, metode, dan
pengembangan yang dilakukan. Pengujian kualitas software
dapat digunakan melalui metode ISO 9126. Aspek yang
terdapat dalam pengujian ini adalah aspek functionality,
reliability, usability, dan portability.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem disuatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat menejerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
[2]. Sistem informasi merupakan komunimasi dari teknologi
informasi dan aktifitas seseorang menggunakan teknologi
tersebut untuk mendukung operasi dan manajemen. Tidak
hanya mendukung proses penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) saja, namun merupakan cara dimana
seseorang berinteraksi menggunakan teknologi dalam proses
bisnis.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi merupakan media untuk mengolah data
untuk membantu operasi atau manajemen pada aktifitas
seseorang. Sistem informasi sangat membantu pengguna
untuk menyelesaikan sesuatu. Agar dapat menjalankan
pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan, maka sistem
informasi harus dirancang sesuai dengan kebutuhan masingmasing.
B. Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru
Sistem informasi penerimaan siswa baru dapat diartikan
untuk mempersiapkan pengolahan data-data penerimaan
calon siswa baru. Tujuan dari sistem tersebut adalah untuk
penerapan atau pengambilan keputusan bagi pihak sekolah
maupun pihak luar yang membutuhkan data dalam
penyeleksian calon siswa baru. Para guru dan pihak sekolah
memiliki informasi yang diperlukan dalam penerimaan siswa
seperti:
1. Komposisi siswa berdasarkan NEM yang mana tiap
tahunnya memiliki standarisasi yang ditentukan oleh
pihak sekolah.
2. Komposisi siswa berdasarkan pada usia minimal dan
maksimal ketika masuk sekolah.
3. Keberadaan asal siswa serta data prestasi yang dimiliki
oleh siswa tersebut.
Sistem informasi penerimaan siswa baru memiliki
aktifitas yang dilakukan actor-aktor. Hal tersebut
digambarkan dalam use case dalam sistem. Use case
diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut
pandang di luar sistem.
Gambar 1. Use case diagram system
Sistem informasi penerimaan siswa baru terdiri dari
beberapa sequence yang digambarkan dalam sequence
diagram seperti berikut:
Gambar 2. Sequence Sistem Informasi Penerimaan
Siswa Baru
Sedangkan class diagram dari sistem informasi
penerimaan siswa baru yang akan dibuat terlihat pada
gambar berikut:
Gambar 3. Class Diagram Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru
Website ini terdiri dari 6 menu utama, yaitu
beranda, pendaftaran, informasi, kegiatan, berita,
tentang. Website ini berada di http://psb.allalla.com/
Berikut adalah tampilan utama website SI-PSB :
3. ISO/IEC 9126-1 (ISO/IEC, 2003b) mendefinisikan
serangkaian langkah-langkah internal.
4. ISO/IEC 9126-1 (ISO/IEC, 2001b) mendefinisikan
satu
set
kualitas
dalam
langkah-langkah
penggunaan)
D. Model Kualitas ISO 9126
Pengujian perangkat lunak adalah hal yang sangat
penting karena akan menjadi jaminan kualitas perangkat
lunak dalam mempresentasikan kajian pokok spesifikasi,
desain, dan pengkodean. Untuk melakukan pengujian
kualitas perangkat lunak dibutuhkan evaluasi kualitas
penrangkat lunak menurut ISO 9126. Metode analisis
ISO 9126 memiliki beberapa tahapan-tahapan analisis
seperti functionality, reliability, usability, efficiency,
maintainbility, dan portability.
Gambar 4. Tampilan Awal Website
C. ISO 9126
ISO merupakan organisasi internasional yang
bertugas untuk menstandarisasikan baik software
maupun
hardware.
Pada
tahun
1991
ISO
memperkenalkan ISO/IEC 9126 untuk standarisasi
perangkat lunak. Tujuan dari standarisasi ini adalah
untuk menentukan karakteristik dan pedoman untuk
menggunakan perangkat lunak. ISO 9126 sangat
berkembang cepat, karena cara yang terbaik dalam
menafsirkan dan mengukur kualitas perangkat lunak itu
sendiri. Namun terdapat beberapa masalah penting
terkait ISO/IEC 9126 yaitu [3] :
1. Tidak ada pedoman tentang bagaimana memberikan
penilaian secara keseluruhan.
2. Tidak ada indikasi tentan gbagaimana melakukan
pengukuran karakteristik kualitas.
3. Daripada berfokus pada pandangan pengguna
perangkat lunak, lebih baik berfokus pada
karakteristik model yang mencerminkan pandangan
pengembang.
Untuk mengatasi masalah tersebut kemudian ISO mulai
merevisi standar pengujiannya. Hasil dari revisi ini
adalah pengenalan ISO 9126 yang berfokus pada
evaluasi produk perangkat lunak. Kemudian untuk
mengatasi masalah kedua dan ketiga, maka ISO 9126
membagi menjadi 4 bagian standar yaitu :
1. ISO/IEC 9126-1 (ISO/IEC, 2001a) mendefinisikan
model kualitas diperbaharui.
2. ISO/IEC 9126-1 (ISO/IEC, 2003a) mendefinisikan
serangkaian langkah-langkah eksternal.
Gambar 5. Karakteristik perangkat lunak dalam ISO
9126
1. Functionality
Functionality merupakan kemampuan perangkat
lunak untuk menyediakan fungsi yang memenuhi
kebutuhan pengguna. Functionality dibagi menjadi
5 subkarakteristik, yaitu :
a. Suitability
b. Accuracy
c. Interopability
d. Functionality COmplience
e. Security
2. Realibility
Reliability adalah kemampuan perangkat lunak
untuk bertahan pada tingkat tertentu saat digunakan
dalam kondisi tertentu. Reliability dibagi menjadi 4
karakteristik, yaitu :
a. Maturity
b. Fault Tolerance
c. Recoverability
d. Realibility Compliance
3. Usability
Usability adalah kemampuan perangkat lunak untuk
mudah dipahami, dipelajari, digunakan dan menarik
bagi pengguna. Usability test menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh IBM untuk
standar pengukuran usability perangkat lunak, yaitu
Computer System Usability Questionnaire (CSUQ)
[4]. Usability dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :
a. Understandability
b. Learn-Ability
c. Operability
d. Attractiveness
e. Usability Compliance
Tabel 1. Kemampuan User dalam menunggu load
dari sebuah website [5]
Load Time
Percentage of User Waiting
10 seconds
84%
15 seconds
51%
20 seconds
26%
30 seconds
5%
Tabel 2. Waktu yang diterima berdasarkan
kecepatan modem [5]
Modem speed
Expected load time
14,4 Kilobytes Modem
11.5 seconds
33,6 Kilobytes Modem
7.5 seconds
56 Kilobytes Modem
5.2 seconds
Cable/DSL Modem
2.2 seconds
T1 And Above
0.8 seconds
6. Portability
Portability adalah kemampuan perangkat lunak
untuk digunakan oleh perangkat lainnya. Portability
dibagi menjadi 5 karakteristik, yaitu:
a. Adaptability
b. Install-Ability
c. Co-Existence
d. Replace-Ability
e. Portability Compliance
Berikut adalah tabel kesimpulan dan parameter
dalam karakteristik perangkat lunak
Tabel 3. Karakteristik kualitas perangkat lunak (ISO
9126)
Characteris
tic
Suitability/
kesesuaian
Parameter
Fungsi data
Fungsi pengolahan
Accurateness /
keakuratan
Functionality
4. Efficiency
Efficiency merupakan kemampuan perangkat lunak
untuk memberikan kinerja yang tepat pada saat
digunakan oleh sejumlah user/pengguna. Efficiency
dibagi menjadi 3 karakteristik, yaitu :
a. Time Behavior
b. Resource Behavior
c. Efficiency Compliance
5. Maintainability
Maintainability adalah kemampuan perangkat lunak
untuk dimodifikasikan dengan keperluan dari
pengguna. “Pengujian aspek maintainability yang
dilakukan dengan menguji perangkat lunak pada
aspek instrumentation, consistency, dan simplicity.
Pengujian untuk aspek maintainability ini
menggunakan ukuram-ukuran (metrics). Kemudian
pengujian dilakukan peneliti dengan uji secara
operasional”[6]. Maintainability dibagi menjadi 5
karakteristik, yaitu :
a. Analyzability
b. Changeability
c. Testability
d. Maintainability Compliance
Subcharacteristi
c
Reliability
Interoperability
Security /
keamanan
Maturity /
Maturitas
Fault Tolerance/
Toleransi
kesalahan
Recoverability
Understandability
Usability
Learnability
Fungsi output
Keakuratan
pengolahan data
Keakuratan
menampilkan data
Kemampuan
komponen
software untuk
berinteraksi
dengan komponenkomponen atau
sistem lain
Keamanan
simpanan data
Model maturitas
Kesalahan dalam
penggunaan
Perbaikan data
Fitur dalam
perangkat lunak
ini mudah
dimengerti
Cara instalasi
Cara konfigurasi
Operability
Attractiveness
Efficiency
Maintainabil
ity
Pengoprasian
User interface
Time behavior
Lamanya proses
transaksi
resource
utilization
Memory dan
penyimpanan data
yang dipakai
Analysability
Analisis penyebab
jika terjadinya
kesalahan
Changeability
Perubahan fitur
Stability
Kemampuan
stabilitas
Testability
Kemampuan
verifikasi
Adaptability
Peluang untuk
beradaptasi di
sistem yang
berbeda
instability
Kemudahan dalam
menginstal
co-existence
Kemampuan
berdampingan
dengan perangkat
lunak lainnya
dalam satu
lingkungan dengan
berbagi sumber
daya.
Portability
Replacability
Kemampuan
pengganti
perangkat lunak
lainnya.
E. Model Kualitas Alternatif
Ada beberapa faktor kualitas yang akan dibahas di sini,
antara lain:
1. Verifiability
Verifiability menggambarkan semudah apa
memverifikasi performa dari suatu program.
Beberapa sub faktor pada verifiability adalah
sebagai berikut:
Coding and documentation guidelines
Berfokus untuk memberikan panduan dalam
menuliskan kode dalam berbagai bahasa
pemrograman
dan
petunjuk
untuk
mendokumentasikan suatu perangkat lunak dengan
baik.
Compliance (Complexity)
Berfokus untuk menjaga kompleksitas kode
program yang dibangun sehingga tingkat
verifikasinya tetap terjaga.
Document Accessibility
Berfokus terhadap kemudahan untuk mengakses
dokumentasi yang sudah disebutkan pada sub bab
sebelumnya
Traceability
Berfokus terhadap kemudahan developer untuk
melakukan penelusuran suatu dokumentasi yang
dimiliki oleh perangkat lunak tersebut.
Modularity
Berfokus kepada kefleksibelan
Mempunyai 5 kriteria, yaitu:
Decomposability
Composability
Understandability.
Continuity.
Protection.
suatu
sistem.
2. Expandability
Expandability adalah kemampuan sebuah
perangkat lunak untuk dikembangkan. Beberapa sub
faktor dalam expandability antara lain:
Extensibility
Extenbility adalah kemampuan sistem untuk
dapat ditambahan suatu modul tanpa harus
menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk menilai
tingkat
Modularity
Kemandirian suatu fungsional dari suatu
komponen program.
Generality
Seberapa bisa perangkat lunak tersebut bisa
menyelesaikan masalah pada domainnya.
Simplicity
Tingkat dimana perangkat lunak dapat
dimengerti tanpa kesulitan.
3. Safety
Safety dapat didefinisikan sebagai kemampuan
untuk
memperkecil
resiko
yang
dapat
membahayakan ke tingkat /level yang dapat
diterima. Safety dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan:
Identifikasi
Analisis
Mempelajari
Mengontrol
Terhadap software hazard atau fungsi berbahaya
(data & command) untuk memastikan melakukan
operasi yang aman [NASA Software Assurance].
Safety dapat dipecah menjadi bagian:
Identifikasi, mencari dan menentukan hazard
yang mungkin terjadi.
Analisis, menganalisa hazard yang ditemukan
untuk mengetahui resiko yang dapat terjadi
Mempelajari, mempelajari hasil analisa untuk
mencari solusi yang dapat digunakan
Mengontrol, mengontrol hazard yang telah
ditemukan untuk meminimalisasi resiko yang
mungkin terjadi
4. Manageability
Manageability dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan tindakan administrasi,
melakukan pengawasan serta memperoleh informasi
yang relevan dengan tindakan yang terkait.
Beberapa kaitan manageability antara lain:
Monitoring
Berkaitan dengan aktifitas pemantauan (termasuk
pencatatan)
Tracking
Berkaitan dengan aktifitas penelusuran
Control
Berkaitan dengan
pengubahan
aktifitas
pengendalian
/
5. Survivability
Terdapat dua pengertian untuk survivability, yaitu:
Kehandalan sistem untuk memberikan layanan
ketika terkena bencana.
Kehandalan sistem diukur dari lamanya waktu
failure dan lamanya waktu recovery.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk
pengendalian bencana, yaitu:
Identify the Business Continuity Components
That You Will Focus On (people, property,
system, data).
Define What You're Protecting.
Prioritize Business Functions.
Classify Outage Types, Frequencies, and
Duration.
Calculate The Cost of Downtime
III. METODE PENGUJIAN
A. Desain Penelitian
Pengujian perangkat lunak dilakukan menggunakan
uji validitas yang dilakukan menggunakan pengujian
alpha dan beta testing [7]. Pengujian perangkat lunak
tersebut mengacu pada ISO 9126 tentang software
quality factors tentang functionality, reliability,
usability, efficiency, maintainbility, dan portability.
Angket adalah alat yang digunakan dalam pengujian
dengan bentuk intrumen pengumpulan data. Alpha
testing dilakukan oleh pengguna untuk mengetahui
kesalahan dan masalah pada pemakaian yang terjadi
pada sistem. Alpha testing yang digunakan
menggunakan skala Guttman untuk memperoleh data
kuantitatif. Skala Guttman hanya memiliki 2 jawaban
yang yaitu Ya-tidak atau Benar-Salah. Sedangkan pada
Beta testing pengujian menggunakan skala Likert. Skala
Likert dipilih karena digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsei seseorang terhadap gejala atau
kejadian sosial. Beta testing dilakukan untuk
mendapatkan usulan dari pengguna sebelum produk itu
di rilis [7]. Pada pengujian ini tahapan pengujian
dilakukan oleh sampel pengguna yang dipilih dari focus
group perangkat lunak.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Tingkat Fungsionalitas (fungcionality) Sistem
Informasi Penerimaan Siswa Baru.
2. Tingkat keandalan (Reliability) Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru.
3. Tingkat Penggunaan (Usability) Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru.
4. Tingkat Kinerja (efficiency) Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru.
5. Tingkat Pemeliharaan (Maintainability) Sistem
Informasi Penerimaan Siswa Baru.
6. Tingkat Portabilitas (Portability) Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru.
C. Hipotesis Penelitian.
Ho : Rendahnya tingkat fungcionality, realibility,
usability,
efficiency,
maintainability,
Portability
aplikasi
sistem
informasi
Penerimaan Siswa Baru.
Ha : Tingginya tingkat fungcionality, realibility,
usability,
efficiency,
maintainability,
Portability aplikasi sistem informasi sistem
informasi Penerimaan Siswa Baru.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
menggunakan kuesioner dengan daftar pertanyaan
yang diberikan kepada seluruh responden. Daftar
pertanyaan pada kuestioner menggunakan skala likert
dengan skala satu sampai dengan lima yaitu 1=Sangat
Tidak Setuju, 2=Tidak Setuju, 3=Ragu-Ragu,
4=Setuju, 5=Sangat Setuju.
E. Instrumen Kuisioner
1. Functionality
Tabel 4. Functionality
No.
Pertanyaan
Ya
Hasil
Tidak
A. Fungsi Input Data
1. Apakah input data calon
siswa baru dapat dilaksanakan
dengan benar?
2. Apakah input data jurusan
yang ditawarkan dapat
berjalan dengan benar?
3. Apakah input informasi yang
disuguhkan dilakukan dengan
benar?
4. Apakah input pesan dapat
dilakukan dengan benar?
5. Apakah input pengaturan
dapat dilakukan dengan benar?
B. Fungsi Olah Data Informasi
6. Apakah olah calon siswa baru
dapat dilakukan dengan benar?
7. Apakah olah data jurusan yang
ditawarkan dapat dilakukan
dengan benar?
8. Apakah pengecekan informasi
yang akan ditampilakn dapat
dilakukan dengan benar?
9. Apakah pengecekan pesan
masuk dapat dialakukan
dengan benar?
10. Apakah pengecekan
pengaturan dapat dilakukan
dengan benar?
C. Fungsi Menampilkan Informasi atau Laporan
11. Apakah dapat ditampilkan
data siswa baru dengan benar?
12. Apakah dapat ditampilkan
jurusan yang ditawarkan
dengan benar?
13. Apakah informasi yang
disuguhkan dapat ditampilkan
dengan benar?
14. Apakah pesan masuk dapat
ditampilkan dengan bener?
15. Apakah
hasil
pengaturan
dengan benar?
2. Reliability
Tingkat keandalan (reliability) pada Sistem informasi
dapat diuji menggunakan tools WAPT 8.1. pengujian
dilakukan menggunakan 10-10 user simultant, dengan
5-10 step setiap 10 detik, dan waktu 10 menit hingga
1 jam. Pengujian dilakukan 2x, kemudian diambil
hasil rata-rata dari kedua pengujian tersebut.
3. Usability
Pengujian faktor kualitas Usability dilakukan
dengan menggunakan metode angket (kuisioner).
Angket yang digunakan mengacu pada Computer
System Usability Questionnare (CSUQ) yang
fikembangkan oleh J.Lewis [4].
Tabel 5. Instrumen Usability
No. Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Secara keseluruhan, saya puas dengan
kemudahan pemakaian aplikasi ini.
Sangat sederhana penggunaan aplikasi ini.
Saya
dapat
dengan
sempurna
menyelesaikan pekerjaan dengan aplikasi
ini.
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya
dengan cepat menggunakan aplikasi ini.
Saya
dapat
dengan
menyelesaikan
pekerjaan saya secara efisien menggunakan
aplikasi ini.
Saya merasa nyaman menggunakan aplikasi
ini.
Sangat mudah mempelajari penggunaan
aplikasi ini.
Saya yakin saya bisa menjadi produktif
dengan cepat berkat aplikasi ini.
Pesan kesalahan yang diberikan aplikasi ini
menjelaskan dengan gambling cara
mengatasinya.
Kapanpun saya membuat kesalahan, saya
bisa memperbaikinya dengan cepat dan
mudah.
Informasi yang disediakan aplikasi ini
cukup jelas.
Sangat mudah mencari informasi di aplikasi
ini.
Informasi yang disediakan aplikasi sangat
mudah dipahami.
Informasi
yang
disediakan
efektif
membantu saya menyelesaikan tugas dan
skenario.
Pengorganisasian
informasi
yang
ditampilkan aplikasi jelas.
Antarmuka aplikasi menyenangkan.
Saya menyukai menggunakan antarmuka
aplikasi ini.
Aplikasi ini memiliki fungsi dan kapabilitas
sesuai harapan saya.
Secara keseluruhan, saya puas dengan
aplikasi ini.
Skala yang digunakan adalah Skala Likert, yaitu
(1=Sangat Tidak Setuju, 2=Tidak Setuju, 3=RaguRagu, 4=Setuju, 5=Sangat Setuju).
system
Simplicity
4. Efficiency
Pada tahap ini, pengujian dilakukan menggunakan
alat ukur YSlow yang dikembangkan oleh Yahoo
Developer Network. Tujuan menggunaan alat ukur ini
adalah untuk mengukur performa sebuah halaman
website. Performa yang akan diukur adalah besarnya
bytes data dokumen, jumlah HTTP request,minifikasi,
kompresi GZIP, dan score / grade akhir.
Tabel 6. Instrumen Efficiency
No. Parameter Dasar YSlow
1.
Make fewer HTTP requests
2.
Compress components with
GZIP
3.
Minify JavaScript and CSS
4.
Reduce DNS lookups
5.
Reduce cookie size
6.
Reduce the number of DOM
elements
7.
Configure entity tags (ETags)
8.
Use cookie-free domains
9.
Make JavaScript and CSS
external
Aktif
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
5. Maintainability
Pengujian pada tahap ini dilakukan
dengan menguji perangkat lunak pada aspek
instrumentation,
consistency,
dan
simplicity.
Pengujian
untuk
aspek
maintainability
ini
menggunakan ukuran-ukuran (metrics). Kemudian
pengujian dilakukan peneliti dengan uji secara
operasional. Berikut adalah instrumen maintainability :
Table.7 Instrumen Maintainability
Aspek
Aspek yang
dinilai
Instrumentation Terdapat
peringantan
pada system
pengolahan
data untuk
mengidentifi
kasikan
kesalahan
Consistency
Penggunaan
satu bentuk
rencangan
pada seluruh
rancangan
Hasil yang
akan diperoleh
Ketika
ada
kesalahan yang
dilakukan oleh
user¸
maka
system
akan
mengeluarkan
peringatan untuk
mengidentifikasi
kesalahan
Bentuk
rancangan
system pengolah
data mempunyai
satu bentuk yang
Kemudahan
dalam
pengelolaan
perbaikan,
dan
pengembang
an sistem
sama, hal ini
dapat
dilihat
pada
bgian
implemantasi
system
Mudah
untuk
dikelola,
diperbaiki, dan
dikembangkan.
Hal ini dapat
dilihat
pada
tahapan-tahapan
proses penulisan
koode program
6. Portability
Pengujian pada tahap ini dilakukan dengan
menjalankan sistem pada 4 browser berbasis
desktop dan pada 3 browser berbasis mobile.
Pengujian
Portability
dapat
digunakan
menggunakan
bantuan
situs
http://powermapper.com
F. Teknik Analisis Data
Proses analisa ini digunakan untuk menghitung data
variabel yang diujikan yaitu software quality factors ISO
9126
pada
aspek
functionality,
reliability,
usability,efficency,maintainability
dan
portability.
Berdasarkan hasil analisis instrumen nantinya akan
didapatkan skor per instrumen kemudian nanti akan
dihitung rata-rata dari instrument dengan menggunakan
rumus;
1. Rata-rata Instrumen
Dimana,
= Skor rata-rata
= Skor total item
= Jumlah Item
2. Prosentase Skor
Setelah didapatkan hasil presentasi dari
perhitungan sebelumnya, kemudian data dikonversi
ke dalam pernyataan predikat. Untuk melakukan
konversi dari hasil perhitungan data ke dalam
pernyataan predikat digunakan skala linkert.
Konversi persentase ke pernyataan seperti dalam
tabel seperti berikut :
Table 8.Tabel Presentase Kelayakan
No Presentase
Interpretasi
1
0% - 20%
Sangat Tidak Layak
2
21% - 40%
Tidak Layak
3
41% - 60%
Cukup Layak
4
61% - 80%
Layak
5
81% - 100%
Sangat Layak
Dari hasil perhitungan analisa data penelitian
nantinya akan didapat interpretasi kelayakan
perangkat lunak yang dikembangkan dan diteleti.
Hasil penelitian ini nantinya akan menentukan
kualitas perangkat lunak baik per-faktor kualitas
maupun secara keseluruhan
IV. ANALISIS
A. Hasil Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan ialah
kuesioner yang berisi butir sub-matric dari software
quality factors ISO 9126 pada faktor functionality,
reliability, usability, efficency, maintainability dan
portability. Berikut ini data hasil penelitian setelah
dilakukan uji instrument pada penggunan sistem
informasi penerimaan siswa baru.
1. Functionality
Hasil angket dari 10 responden berkaitan dengan
fungsionalitas sebuah sistem informasi adalah
sebagai berikut:
No.
Pertanyaan
A. Fungsi Input Data
1. Apakah input data calon
siswa baru dapat dilaksanakan
dengan benar?
2. Apakah input data jurusan
yang ditawarkan dapat
berjalan dengan benar?
3. Apakah input informasi yang
disuguhkan dilakukan dengan
benar?
4. Apakah input pesan dapat
dilakukan dengan benar?
5. Apakah input pengaturan
dapat dilakukan dengan benar?
B. Fungsi Olah Data Informasi
6. Apakah olah calon siswa baru
dapat dilakukan dengan benar?
7. Apakah olah data jurusan yang
ditawarkan dapat dilakukan
Hasil
Ya
Tidak
10
0
10
0
10
0
8
2
10
0
dengan benar?
8. Apakah pengecekan informasi
10
0
yang akan ditampilakn dapat
dilakukan dengan benar?
9. Apakah pengecekan pesan
8
2
masuk dapat dialakukan
dengan benar?
10. Apakah pengecekan
10
0
pengaturan dapat dilakukan
dengan benar?
C. Fungsi Menampilkan Informasi atau Laporan
11. Apakah dapat ditampilkan
10
0
data siswa baru dengan benar?
12. Apakah dapat ditampilkan
10
0
jurusan yang ditawarkan
dengan benar?
13. Apakah informasi yang
10
0
disuguhkan dapat ditampilkan
dengan benar?
14. Apakah pesan masuk dapat
10
0
ditampilkan dengan bener?
15. Apakah
hasil
pengaturan
10
0
dengan benar?
Jumlah
146
4
Dari hasil diatas dapat diketahui persentase untuk masingmasing penilaian adalah:
Ya
= (146/150) x 100%
= 97,33 %
Tidak = (4/150) x 100% = 2,67 %
Dari skor persentase yang didapat maka kualitas
perangkat lunak dari sisi functionality telah sesuai dengan
atribut functionality dan mempunyai skala sangat layak.
2. Reliability
Pengujian reliability terhadap sistem ini yang
pertama yaitu menguji “failure on demand”, yang
berarti memungkinan bahwa sistem tidak dapat
dijalankan yang memungkinkan terjadi kegagalan.
Sistem diuji menggunakan software WAPT 8.1
(load, stress and performance testing of web sites)
dengan menggunakan 20 user simultan, 2 step setiap
20 detik dalam waktu 2 menit. Pengujian dilakukan
1x kemudian diambil nilai rata-ratanya.
Gambar 6. Hasil pengujian reliability menggunakan
WAPT
10
0
10
0
Hasil pengujian perfomansi sistem pada gambar
diatas telah teruji 0 sessions yang berhasil dan 0
sessions yang gagal, kemudian terdapat 63 halaman
yang dibuka dengan berhasil dan 0 halaman gagal
dibuka. Jumlah hits yang berhasil sebanyak 211 dan
kegagalan sebanyak 0 hits. Total data yang terkirim
adalah 100 Kbytes dan 569 Kbytes berhasil diterima.
Serta rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
merespon tanpa pages element adalah 1.00 detik dan
rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk merespon
dengan pages element adalah 3.15 detik.
Kemudian jika dipersentasekan error load
adalah (0 / 300) * 100% = 0% dan persentase
keberhasilan load sistem adalah 100%. Berdasarkan
hasil pengujian yang ditunjukkan oleh tabel hasil
pengujian reliability yang menunjukkan angka
persentase keberhasilan sebesar 100% yang
menunjukkan bahwa hasil pengujian sangat baik dan
layak untuk digunakan serta diimplementasikan
kepada pengguna.
3. Usability
Berikut perhitungan jumlah skor yang didapat dari
hasil kuesioner :
Sangat Setuju
= 197x5 = 985
Setuju
= 139x4 = 556
Ragu-Ragu
= 30x3 = 30
Tidak Setuju
= 10x2 = 20
Sangat Tidak Setuju
= 4x1 =
4
Jumlah total
Skor yang didaoat dari koresponden tersebut
diambil Nilai rata-rata. Kemudian dijumlahkan
untuk mengetahui nilai tertinggi dan nilai terendah,
maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 20 x 19 x 5 = 1900, dengan
asumsi semua responden memberi jawaban
sangat setuju pada setiap item kuesioner.
Nilai terendah = 20 x 19 x 1 = 380, dengan
asumsi semua responden memberi jawaban.
Table usability pengujian kepada Pengunjung
sangat tidak setuju pada setiap item kuesioner.
Hasil dari pengujian usability pada sistem informasi
penerimaan siswa baru adalah sebagai berikut:
SS=Sangat Setuju, S=Setuju, RR=Ratu-ragu,
TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju
Jawaban Responden
Pertanyaan
SS
S
R TS
STS
R
Pertanyaan 1
5
10
5
0
0
Pertanyaan 2
3
16
1
0
0
Pertanyaan 3
10
8
2
0
0
Pertanyaan 4
16
2
1
0
1
Pertanyaan 5
11
2
3
3
1
Pertanyaan 6
13
5
1
1
0
Pertanyaan 7
15
2
1
2
0
Pertanyaan 8
10
8
2
0
0
Pertanyaan 9
15
4
1
0
0
Pertanyaan 10 6
12
2
0
0
Pertanyaan 11 4
13
2
0
1
Pertanyaan 12 6
9
2
3
0
Pertanyaan 13 9
8
3
0
0
Pertanyaan 14 10
8
1
1
0
Pertanyaan 15 10
8
2
0
0
Pertanyaan 16 12
8
0
0
0
Pertanyaan 17 15
4
1
0
0
Pertanyaan 18 8
11
0
0
1
Pertanyaan 19 19
1
0
0
0
Jumlah
197 139 30 10
4
= 1655
Data yang didapat kemudian disusun kedalam
kategori penilaian kuesioner berdasarkan interval
kelas sebagai beriut.
Menghitung jumlah kelas.
K = 1 + 3.3 log n
1 + 3.3 log 20
1 + 4.29 = 5.29 (dibulatkan menjadi 5)
Menghitung rentang data
Rentang data = ( data terbesar – data terkecil) + 1
= 1900 – 380 = 1520
Menghitung panjang kelas
Panjang kelas = rentang data/jumlah kelas
= 1520/5 = 304
Dari hasil kategori pembagian diatas, maka dapat
disusun rentan data berdasarkan interval kuesioner
sesuai dengan table berikut.
Interval nilai
Kategori
380 – 684
Sangat Buruk
685 – 989
Buruk
990 – 1294
Cukup
1295 – 1599
Baik
1600 – 1904
Sangat Baik
Dari hasil data interval diatas, dapat mengambil
kesimpulan bahwa hasil kuesioner dengan interval
kategori factor kualitas usability menunjukkan
angka sebesar 1655, hal ini menunjukkan hasil yang
didapat adalah sangat baik karena berada di range
1600-1904.
4. Efficiency
Analisis efficiency dilakukan menggunakan alat
bernama YSlow. YSlow digunakan untuk
menganalisa website. Pengujian dilakukan pada
setiap halaman website.Berikut adalah hasilnya:
Gambar 12. Hasil pengujian halaman tentanh
Gambar 7. Hasil pengujian halaman depan
Gambar 13. Hasil pengujian halaman administrator
Gambar 8. Hasil pengujian halaman pendaftaran
Tabel 9. analisis data pengujian efficiency berdasarkan
grade ( halaman untuk admin jurusan)
Grade / Score
Jumlah
Presentasi (%)
halaman
A (90 – 100)
1
14.28
B (80 – 89)
0
0
C (70 – 79)
6
85.71
D (