Sistem Informasi Akutansi Penerapan E Mo

Sistem Informasi Akutansi Penerapan E-Money pada
Sistem Penjualan BBM di SPBU
PT Indomitra Sarana Utama

Oleh
Yulia Ika Nursaraswati

041311333221

Kelas M / S1 Akuntansi
Fakutas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
2014
1

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.
Makalah ini berjudul

“Sistem Informasi Akutansi Penerapan E-Money pada Sistem


Penjualan BBM di SPBU PT Indomitra Sarana Utama” berisi tentang penyaduran penulis
dari jurnal referensi untuk membuat sistem informasi akuntansi yang baru untuk menerapkan
online system pada perusahaan.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.Selain itu
diharapkan makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan waktu dan sumber daya
yang ada. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Surabaya , 16 Oktober 2014

Penyusun

2

ABSTRAK
SPBU merupakan sebuah perusahaan yang digunakan PERTAMINA untuk menyalurkan
BBM (Bahan Bakar Minyak) secara langsung ke masyarakat. Dalam sistem penjualan yang

dilakukan seluruh SPBU di Indonesia masih menggunakan sistem pembayaran secara tunai.
Makalah ini bertujuan untuk membuat sistem informasi yang baru dalam penerapan
penggunaan e-money dalam sistem pembayaran di SPBU PT Indomitra Sarana Utama,
Jakarta. Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah studi literatur melalui jurnal-jurnal
penelitian sebelumnya.
Berdasarkan studi kasus yang dilakukan SPBU PT Indomitra Sarana Utama dapat
menerapkan sistem pembayaran elektonik dengna e-money untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
Kata kunci : penjualan, pembayaran, e-money

3

Daftar Isi
Halaman Judul……………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar……………………………………………………………………………. ii
Abstrak……………………………………………………………………………………. iii
Daftar Isi………………………………………………………………………………….. iv
Daftar Gambar……………………………………………………………………………. v
BAB I


PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1

1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

Latar Belakang……………………………………………………………….
Tujuan………………………………………………………………………..
Manfaat………………………………………………………………………
Rumusan Masalah…………………………………………………………....

1
1
2
3

LANDASAN TEORI………………………………………………………….

4


BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………...

5

BAB II

3.1.

Gambaran Umum ……………………………………………………………

5

3.2

Pembahasan………………………………………………………………….

7

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………


13

4.1.

Simpulan…………………………………………………………………………

13

4.2.

Saran…………………………………………………………………………..…

13

REFERENSI……………………………………………………………………………

14

DAFTAR GAMBAR

4

Gambar 1.1

Struktur Organisasi yang Berlaku Saat Ini………………………………… 6

Gambar 1.2

Flowchart Sistem Penjualan yang Berlaku Saat Ini….……………………..7

Gambar 1.3

Struktur Organisasi Usulan…………………………………………………8

Gambar 1.4

DFD Konteks……………………………………………………………….8

Gambar 1.5


DFD Level 0………………………………………………………………..9

Gambar 1.6

DFD Level 1.……………………………………………………………….9

Gambar 1.7

Flowchart Sistem Penjualan Usulan……………………………………….10

Gambar 1.8

Entity Relationship Diagram (ERD)……………………………………….11

Gambar 1.9

Distribusi Formulir…………………………………………………………12

Gambar 1.10 Form Rekapan Hasil Penjualan…………………………………………….


5

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menjadi sebuah fenomena
kehidupan yang terus berkembang saat ini. Secara tidak langsung keadaan ini akan
menuntut perusahaan untuk lebih efektif dalam mengelola perusahaan dengan
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki serta penggunaan teknologi termutakhir
yang dapat meningkatkan efisiensi kinerja.
Sistem pembayaran elektronik menjadi salah satu teknologi yang banyak
digunakan belakangan ini, sudah banyak prusahaan yang mengandalkan e-money
sebagai sarana pembayaran transaksi perusahaannya. Penggunaan uang tunai yang
menimbulkan masalah adanya ancaman uang palsu, apabila jumlahnya besar sangat
sulit untuk dibawa kemana-mana, memicu para konsumen untuk menggunakan emoney yang lebih praktis dalam hal waktu maupun tempat.
SPBU (Stasiun Pembelian Bahan Bakar Umum) merupakan salaha satu cntoh
perusahaan yang belum menerapkan sistem


e-money.

Padahal pada dasarnya

perputran uang di SPBU sangat tinggi karena hampir setiap hari semua masyarakat
mengisi bahan bakar kendaraan mereka disini.
Hal ini yang menjadi dasar saya untuk membuat sistem informasi akuntansi
dari penerapan e-money di SPBU PT Indomitra Sarana Utama. Dengan penggunaan
e-money, penggunaan uang tunai akan berkurang sehingga kemungkinan terjadinya
kecurangan akan sedikit. Dengan e-money pengendalian internal perusahaan akan
lebih mudah karena penerimaan langsung ditagihkan ke bank jadi tidak perantara
1.2.

melalui pembayaran tunai ke operator.
Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem infomasi akuntansi yang berlaku saat ini di SPBU PT
Indomitra Sarana Utama.
2. Untuk merancang sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan penerapan emoney.
3. Untuk merancang struktur organsasi baru sesuai dengan sistem informasi
akuntansi yang dirancang.


1.3.

Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah :
1

1. Aspek Akademis
Penelitian ini di harapkan berguna untuk menambah ilmu dan pengetahuan
dalam menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan penelitian
yang dilakukan. Selain itu juga dapat menambah wawasan penulis khususnya
di bidang ilmu manajemen informatika.
2. Aspek Praktis
Dalam melaksanakan penelitian diharapkan dapat membantu perusahaan dalam
mempermudah menyelesaikan pekerjaan khususnya pada bagian administrasi di
SPBU.
1.4.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur organasasi di SPBU PT Indomitra Sarana Utama yang sesuai

untuk rancangan sistem informasi berbasis e-money ?
2. Bagaimana flowchart dari sistem informasi berbasis e-money di SPBU PT
Indomitra Sarana Utama ?

BAB II
LANDASAN TEORI

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam

informasi.Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Sistem
informasi akuntansimelakukan hal tersebut entah dengan sistem manual atau melalui sistem
terkomputerisasi. (Bodnard,2010)
Pengertian Uang Elekronik (e-Money)
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009 tentang uang elektronik,
mendefinisikan Uang Elekronik adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai
berikut:
a. diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang
kepada penerbit;
b.

nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip;

c. digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang dan dikelola oleh penerbit uang
elektronik tersebut
d.

nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan
merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai perbankan.

Jenis Uang Elekronik
Uang elektronik ditinjau dari jenisnya ada 2, yaitu:
1.

Registered
a. Registered artinya data identitas pemegang uang elektronik tercatat dan terdaftar pada
penerbit.
b. Nilai uang yang tersimpan di dalam media chip atau server penerbit paling banyak
Rp. 5 juta.

2.

Unregistered
a. Unregistered artinya data identitas pemegang uang elektronik tidak tercatat dan tidak
terdaftar pada penerbit.
b.

Nilai uang yang tersimpan di dalam media chip atau server penerbit paling banyak
Rp. 1 juta.

Ketentuan Bank Indonesia bahwa uang elektronik baik yang registered maupun yang
unregistered dibatasi total transaksi paling banyak Rp. 20 juta per bulan.
Uang
1.

elektronik

ditinjau

dari

basis

teknologi

yang

digunakan

ada

2,

yaitu:

Uang elektronik berbasis chip (chip based), memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Nilai uang disimpan di dalam media chip;
b. Verifikasi transaksi lebih cepat, karena bersifat off-line;
c. Sangat cocok sebagai alat pembayaran yang bersifat massal dengan nilai transaksi
kecil, tetapi frekuensinya tinggi, seperti pembayaran tiket kereta api, parkir, tol.

2.

Uang elektronik berbasis server (server based), memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.

Nilai uang disimpan di dalam server penerbit;

b.

Verifikasi transaksi lebih lambat, karena harus on-line kepada penerbit.

c.

Kurang cocok sebagai alat pembayaan yang bersifat massal, tetapi lebih cocok untuk
micro/retail payment lainnya.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.

Gambaran Umum Perusahaan
SPBU PT Indomitra Sarana Utama hadir untuk memenuhi pendistribusian BBM di

daerah Jakarta. Dengan berbenderakan PERTAMINA, SPBU 34.40124 berdiri pada awal
tahun 2005 tepatnya pada tanggal 02 Februari 2005.
Pada bulan Juni 2006 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.40124
mendapat sertifikat dari PERTAMINA sebagai SPBU PASTIPAS (PAS KUALITASNYA,
PAS TAKARANYA, PAS PELAYANANYA) hasil audit Independent dari Bareau Veritas
Perancis.
Dengan menyandang SPBU PASTIPAS dan didukung oleh infrastruktur yang
kuat serta karyawan yang terlatih, SPBU 34.40124 siap bersaing dengan SPBU
berbendera negara asing (Shell dan Petronas) yang ada di Indonesia dan menjadi
SPBU terbaik di Kota Jakarta.
Saat ini, perusahaan SPBU ini masih melakukan sistem pembayaran menggunakan
uang tunai yang dibayarkan kepada operator. Struktur organsiasi yang ada masih standar
karena menggunakan semi-manual dalam proses bisnisnya. Bisa dilihat dari gambar 1.1
dibawah ini.

Bright

Gambar 1.1

Sistem penjualan secara semi-manual tidak membutuhkan operator program
yang harus mengelola sistem pembayaran secara elektronik. Pembeli akan antri di
mesin BBM dan operator akan mengisikan BBM ke kendaraan pembeli dengan mesin
BBM kemudian pembeli akan membayar dengan uang tunai kepada operator Setelah
hari berakhir para operator akan menyetorkan jumlah penjualannya ke bagian kasir
lalu akan dicek dengan mesin BBM yang telah dioperasikan. Semua transaksi
dilakukan dengan uang tunai sehingga riskan terdapatnya uang palsu, maupun
kecurangan dari konsumen maupun dari operatornya sendiri. Sistem informasi yang
dipakai saat ini sesuai dengan gambar 1.2 dibawah ini.

Penyerahan uang tunai

Gambar 1.2

3.2.

Pembahasan

Sitem Informasi Akuntansi yang diusulkan dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan pembayaran dengan uang elektronik (e-money). Setiap konsumen dapat
melakukan pembayaran dengan ATM bank yang sudah diintegrasikan dengan sistem SPBU.
Dalam membuat sistem baru pasti akan dibutuhkan beberapa bagian baru atau kita
menghapus beberapa bagian di struktur organisasi. Dalam konteks ini struktur organisasi
yang diusulkan sesuai dengan sitem informasi yang kan dibuat seperti gambar di bawah ini.
STRUKTUR ORGANISASI

Operator Program

Gambar 1.3

Fungsi operator dihilangkan karena para konsumen dapat melakukan pengisian BBM
secara pribadi dan dapat membayarnya menggunakan e-money. Bagian ang ditambhakan
yaitu bagian operator program yang akan mengawasi proses penjualan melalui program yang
ada juga menggunakan CCTV sehingga keamanan dan kenyamanan konsumen dapat terjaga.
Kemudian kita harus menyusun DFD ( Data Flow Diagram) dari sistem yang akan
dibuat dengan begitu sistem yang dibuat akan mudah dibaca oleh perusahaan. DFD konteks
adala gambaran secara umum bagaimana siklus sitem penjualan terjadi seperti gambar
dibawah ini.
DFD Level Konteks

Bank

Gambar 1.4

Kemudian akan didekomposisikan sesuai dengan fungsi per proses secara lebih
rinci,sebagaimana berikut ini :
DFD Level 0

Tagihan

Dekomposisi terakhira dari Data Flow Diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 1.5

DFD Level 1

Cek data penjualan dengan mesin
Gambar 1.6

Alur Sistem Informasi yang diusulkan dengan penerapan e-money adalah konsumen
akan datang ke SPBU dan menginput jumlah (liter) dan jenis BBM yang diinginkan
kemudian operator program akan mengecek apakah saldo BBM masih mencukupi atau tidak.
Apabila saldo mencukupi sistem akan merespon ya maka transaksi akan berlanjut.
Konsumen melakukan pembayaran menggunakan e-money (dicontohkan ATM )
dimesin BBM sesuai jumlah yang tertera di mesin jika saldo e-money mencukupi maka
transaksi akan berlanjut dengan penyaluran BBM ke kendaraan mereka sendiri (tanpa
bantuan operator). Sistem akan merecord transaksi penjualan tersebut dan
mengintegrasikannya dengan Bank yang dipakai oleh layanan ATM tersebut setiap periode
untuk menagihkan pembayaran atas transaksi yang mereka lakukan. Berikut Flow chart dari
penerpan sistem e-money yang diusulkan :

NB : Mesin BBM dan ATM menjadi satu kesatuan
Gambar 1.7

Selain hal diatas dalam penyusunan sistem informsi harus dijelaskan bagaimana ERD
( Entity Relationship Diagram) dari sistem informasi yang diusulkan. Fungsinya adalah

untuk menjelaskan hubungan antar entitas yang ada di perusahaan seperti gambar dibawah
ini

Entity Relationship Diagram

Tanggal

Gambar 1.8

Hasil dari ERD ( Entity Relationship Diagram) adalah output berupa laporan penjualan
(atau disebut formulir) dala bentuk kertas. Proses penyaluran data formulir pada msingmasing entitas perusahaan disebut dengan Distribusi Formulir sesuai sistem informasi yang
baru yaitu sebagai berikut.
Distribusi Formulir

Mesin
Rekapan Hasil Penjualan

Bag. Akuntansi

Bank

Gambar 1.9

Dari ERD ( Entity Relationship Diagram) kita dapat menampilkan bagaimana bentuk
form dari rekapan penjualan yang dapat dipakai oleh perusahaan :
Laporan Hasil Penjualan
Periode waktu
Nomor Mesin

No.rekening

Nama Bank

Nama

Jumlah yang

Pelanggan

dikeluarkan

Gambar 1.10

Dari sistem informasi yang telah diusulkan dapat diliat bahwa nantinya kinerja
perusahaan akan lebih efektif dan efisien karena telah menggunakan sistem online yag
terintegrasi dengan baik serta penggunaan e-money yang berpengaruh signifikan terhadap
penyalahgunaan uang palsu ataupun risiko kecurangan yang mungkin dilakukan oleh
operator.

BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Proses penerapan e-money dalam sistem informasi di SPBU PT. Indomitra Sarana
Utama berpengaruh pada keefektifan dan efesiensi perusahaan. Karena penggunaan sistem ini
dapat meningkatkan pengendalian internal dari perusahaan sendiri. Selain itu proses yang
langsung terkomputerisasi dapat mencegah terjadinya kelalaian (human erorr) ataupun
kecurangan dari operator dan konsumen.
Pada dasranya sistem informasi penjualan yang baru hanya merubah pada sistem
pembayaran secar elektronik saja sehingga memudahkan konsumen tanpa harus membayar
secara tunai serta memudahkan perusahaan dalam mengelola uang (pendapatan) yang
sebeumnya semua dalam bentuktunai menjadi dalam bentuk uang elektronik yang dapt
ditagihkan ke bank yang melayani transaksi tersebut, kemanan dari pendapatan yang
diperoleh setiap hari karena langsung tersimpan di bank.
4.2.

Saran
Dalam menggunakan sistem ini untuk mengontrol dari pembelian konsumen secara

sendiri dapat dipasang CCTV di setiap sudut mesin BBM. Hal ini sebagai pencegahan bila
ada kemungkinan konsumen yang lalai ataupun ceroboh selain itu penerapan program yang
tepat harus disesuaikan dengan kondiri lingkungan dari perusahaan itu sendiri. Sehingga
sistem yang dijalnkan akan bekerja secara optimal.

REFERENSI
“Sistem Informasi Penjualan & Pembelian BBM Di SPBU Al – Hamsar Majalaya”
Penerapan E-SCM (Supply Chain Management) PT. Indomitra Sarana Utama
Sistem Informasi Transaksional Di SPBU 44-555-13 JL. Godean Km. 4.5 Yogyakarta dengan
Visual Basic 6.0. Titik Nihayah, Teguh Baratha Adji
Electronic Fuel Cards: Challenges And Benefits a Study of Total Petroleum Ghana Limited
Fuel Card (Tomcard) By Mrs. Felicia Schandorf - Lamptey (Bachelor Of Commerce)
Bećirović, S., Bajramović, Dž. & Ahmatović, A., The role of mobile banking in enhancing
economic development (2011) International Conference: Communication and business
sector, Berane: FMSK, pp. 89-98.
Bodnard, George dan William S.Hoopwood. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9. United
States. 2010