Dalam hal ini saat mengkonsumsi

Dalam hal ini, tidur siang digolongkan menjadi tiga macam: khuluq, khuruq, dan humuq.
1. khuluq adalah tidur di tengah hari. Disebut khuluq (ahklak) karena itu adalah kebiasaan
Rasulullah SAW.
2. khuruq adalah (perusak) adalah tidur di waktu dhuha.
3. humuq (kebodohan) adalah tidur di waktu ashar.
Seorang ahli syair mengatakan: “sesungguhnya tidur di waktu dhuha adalah dapat
menyebabkan kemalasan bagi para pemuda, tidur ashar dapat menimbulkan gila”.
Lokasi Tidur yang berbahaya
Tidur dibawah sengatan matahari juga dapat memicu timbulnya penyakit terpendam. Tidur
antara sinar matahari dengan tempat teduh juga tidak baik. Diriwayatkan dari Abu Daud
dalam sunan-nya dari hadist Abu Hurairah, ia menceritakan: Rasulullah SAW bersabda:
“kalau salah satu diantara kalian berada dibawah matahari, tiba-tiba terkena teduh sehingga
sebagian tubuhnya di bawah sinar matahari dan sebagian lagi ditempat teduh maka
hendaknya ia bangkit”.
Secara logis hal ini mudah dipahami, karena cahaya matahari menyebabkan berbagai
penyakit seperti tekanan panas klenger (sunstroke), kejang otot (kram), dan lain-lain.
Penyakit-penyakit yang timbul karena cahaya matahari ini memiliki aneka ragam ciri dan
gejala, yang untuk lebih detailnya memerlukan penjelasan sendiri.
Masih dari buku Metode Pengobatan Rasulullah SAW Ibnu Qayyim Al-Jauziah bahwa tidur
mempunyai dua faedah besar.
1. Mengistirahatkan seluruh anggota tubuh sehingga terbebas dari rasa lelah, panic indera

juga merasa nyaman, terlepas dari kerja berat saat terjaga dan melenyapkan segala kepenatan
ada.
2. Sempurnanya metabolisme makanan dan proses pembakaran. Karena panas alami tubuh
pada saat tidur menggelegak keseluruh tubuh sehingga membantu proses tersebut. Dengan
demikian secara lahiriah, tubuh menjadi dingin. Dan karena ini pula orang yang tidur
cenderung membutuhkan selimut.
Berkenaan dengan cara tata cara tidur, Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh bukhari
dan muslim dari bara’ bin azib: “bila kamu akan mendatangi tempat tidur maka berwudhulah
seperti wudhu yang kamu laksanakan ketika akan shalat, kemudian berbaringlah diatas
bagian tubuh sebelah kanan, lalu ucapkanlah: “ya Allah! Kuserahkan diri kepada-Mu,
kuhadapkan waktu kepada-Mu, kuserahkan persoalan kepada-Mu, kuserahkan punggungku
kepada-Mu. Tidak ada rempat bersandar dan tempat menyelamatkan diri dari (murka)-Mu
kecuali kepada-Mu, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan nabi yang Engkau
utus!”.
Rahasia medis dari posisi Rasulullah telah di ungkapkan para ilmuan.
Diantara disebutkan bahwa posisi tidur dengan berbaring ke sebelah kanan berefaedah
membantu pencernaan, mengistirahatkan kerja jantung, melemaskan, dan membebaskan
anggota tubuh.
Tidur yang paling efesien adalah berbaring ke sebelah kanan agar makanan bisa berada pada
posisi yang ‘pas’ dalam lambung yang mengendap secara proposional. Karena lambung


cenderung miring ke sebelah kiri sedikit. Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar proses
pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengalir ke lever, baru kemudian di
lanjutkan dengan berbaring ke sebelah kanan saja agar cepat tersuplai dari lambung.
Jadi berbaring ke sebelah kanan dilakukan di awal tidur dan di akhir tidur. Terlalu banyak
berbaring ke sebelah kiri membahayakan jantung dan menyebabk