Jenis Pengembangan Kompetensi Personil V

JENIS PENGEMBANGAN KOMPETENSI PERSONIL DALAM DIKLAT
Bayu Eko Risdiyanto, Dana Kurniawan, Nila Rukmi K N, Rizka Dita A, Tri Noor K..
Program Studi S1 Teknologi Pendidikan
[email protected]
Ence Surahman, S.Pd., M.Pd dan Dr. Sulthoni, M.Pd

A. Pendahuluan
Menurut Spencer and Spencer (1993), kompetensi didefinisikan sebagai
karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja
individu dalam pekerjaannya. Poerwadarminta (1993:518), mendefinisikan
kompetensi adalah kekuasaan (kewenangan) untuk menentukan/memutuskan suatu
hal. Secara general, kompetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kombinasi
antara keterampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge) yang
tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan
dievaluasi.
Melakukan pengembangan kompetensi personil di dalam organisasi merupakan
hal penting yang harus diterapkan secara terus menerus selama waktu tertentu.
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui
pendidikan dan pelatihan. Personil sendiri bisa disebut sebagai sumber daya manusia
atau biasa disingkat menjadi SDM yang merupakan potensi yang terkandung dalam

diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan
transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang
terkandung di dalam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan
yang seimbang dan berkelanjutan.
B. Pembahasan
Kompetensi adalah keterampilan yang diperlukan seseorang dalam bekerja.
Kompeten harus dibedakan dengan kompetensi, walaupun dalam pemakaian umum
istilah ini digunakan dapat dipertukarkan. Upaya awal untuk menentukan kualitas
dari manajer yang efektif didasarkan pada sejumlah sifat-sifat kepribadian dan
keterampilan manajer yang ideal.
Ini adalah suatu pendekatan model input, yang fokus pada keterampilan yang
dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Keterampilan-keterampilan ini
adalah kompetensi dan mencerminkan kemampuan potensial untuk melakukan
sesuatu. Kompetensi mencakup melakukan sesuatu, tidak hanya pengetahuan yang
pasif.
Seiring dengan tuntutan kompetensi bisnis global, khususnya dalam mengelola
sumber daya manusia atau perosil, trend dewasa ini menunjukkan bahwa kinerja

1


karyawan dapat optimal apabila karyawan tersebut memiliki kompetensi yang handal
dibidangnya. Kehandalan kompetensi personil atau SDM sebenarnya dapat dibentuk.
Dimana pembentukannya sangat dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam memanage anggotanya ke dalam difersifikasi kompetensi individu, yaitu: (1)
kompetensi pencapaian tujuan, (2) kompetensi pemecahan masalah, (3) kompetensi
interaksi sesama, (4) kompetensi teamwork. (Husaini, 1999).
Pengembangan kompetensi personil atau pegawai pada setiap instansi harus
dilaksanakan jika instansi atau sebuah organisasi tersebut ingin berkembang dengan
melakukan DIKLAT atau pendidikan dan pelatihan. Menurut Moeheriono (2009)
salah satu manfaat dan keuntungan dalam pengembangan kompetensi dapat
dikatakan sebagai acuan kesuksesan awal bekerja seseorang. Maka dari itu makalah
ini akan membahas jenis pengembangan kompetensi personil yang terlibat dalam
DIKLAT.
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan
melalui pendidikan dan pelatihan. Menurut Ernest J. Mc Cormick bahwa suatu
organisasi perlu melibatkan sumber daya/pegawai pada aktivitas pelatihan hanya jika
hal itu merupakan keputusan terbaik dari manajer. Pelatihan diharapkan dapat
mencapai hasil lain daripada memodifikasi perilaku pegawai.
Terdapat beberapa pengembangan yang terlibat di dalam program pelatihan
diantaranya yaitu, pengembangan kepemimpinan, pengembangan organisasi,

pengembangan eksekutif, pengembangan manajemen, dan pengembangan
keterampilan. Menurut ketentuan UU ASN #9 Pasal 69 kompetensi meliput,
kompetensi teknis, kompetensi manajerial, kompetensi sosial kultural, integritas, dan
moralitas. Penjelasan dari beberapa pengembangan dan kompetensi akan di bahas
lebih lanjut.
a. Pengembangan kepemimpinan (Leadership Development)
Pengembangkan ketrampilan kepemimpinan atau leadership skills yang bagus
adalah salah satu faktor kunci keberhasilan organisasi. Jika kita memiliki mutu
leadership yang bagus pada setiap level organisasi, maka kita bisa
mengembangkan kinerja organisasi kita secara optimal. Menurut Kartini Kartono
pengembangan keterampilan adalah usaha yang dilakukan secara sistematis dan
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemahiran teknis, ketrampilan sosial,
sikap, dan tingkah laku pemimpin melalui pendidikan dan pelatihan dan berbagai
penugasan.
Adapun 10 langkah mengembangkan kepemimpinan personal antara lain : (1)
Rendah hati. Banyak orang yang mendapatkan kekuasaan, dan mereka begitu
saja melepaskannya. Sebagai pemimpin, pekerjaan Anda adalah memimpin. Anda
tidak bisa melakukannya jika menurut Anda posisi Anda diatas orang lain. (2)
Menentukan tujuan. Dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin. Banyak
orang yang menentukan tujuan dan didalam perjalanannya, mereka kehilangan

arah. Ini biasanya dikarenakan menentukan tujuan yang tidak bisa dicapai.
Tentukan tujuan yang bisa diraih sehingga tidak berakhir dengan kekecewaan. (3)
Berusaha keras untuk mencapai yang terbaik. Untuk menjadi pemimpin yang
besar, Anda tidak bisa berleha-leha dengan kehidupan Anda, Anda harus berusaha
2

keras untuk melakukan segala sesuatunya dengan yang terbaik. (4)
Mempertahankan posisi Anda. Seorang pemimpin memerlukan reputasi yang
menonjol. Ketika seseorang mendengar namanya, maka akan mengaitkanya
dengan pekerjaan besar yang pernah dilakukannya, atau bagaimana mereka bisa
mengelola sesuatu. (5) Belajar dari kesalahan. Mereka belajar dari kesalahan
dan merubahnya menjadi sesuatu yang produktif. Ini harus dilakukan atau jika
tidak Anda akan berputar-putar di masalah yang sama. (6) Berpikiran terbuka.
Orang-orang disekitar Anda mungkin memiliki sesuatu untuk dikontribusikan dan
dengan berpikiran terbuka Anda akan memiliki peluang yang tidak terbatas. (7)
Percaya diri. Anda tidak bisa berharap orang lain percaya pada Anda jika Anda
tidak percaya pada diri sendiri. Percaya diri tidak membuat Anda lebih baik dari
orang lain, ini hanya menunjukkan Anda memiliki kelas dan karakter. (8)
Memberi. Bersedia untuk memberi. Jika Anda melakukan ini, makin banyak
orang yang bersedia melakukan sesuatu tanpa mengeluh. (9) Memenuhi janji.

Jika Anda bilang akan melakukan sesuatu, pastikan Anda melakukannya. (10)
Mendengarkan. Anda harus mau mendengarkan dan memahami apa yang
dirasakan sekitar Anda. Mungkin Anda pemimpinnya, tapi perasaan mereka sama
pentingnya seperti Anda.
b. Pengembangan organisasi (Organizational Development)
Pengembangan Organisasi merupakan suatu proses yang meliputi
serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terusmenerus oleh suatu organisasi. Pengembangan organisasi menekankan pada
perubahan, pertumbuhan dan pengembangan yang menyuluruh. Adapun tujuan
dari pengembangan organisasi yaitu: (1) Menciptakan keharmonisan hubungan
kerja antara pimpinan dengan staf anggota organisasi. (2) Menciptakan
kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka. (3)
Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi. (4) Menciptakan semangat kerja
para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri.
c. Pengembangan eksekutif (Executive Development)
Istilah Eksekutif digunakan untuk mengidentifikasikan manajer tingkat
puncak yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perusahaan yaitu semua
manajer yang berada pada tingkat perencanaan strategis. Pengembangan eksekutif
(executive development) adalah program pendidikan dan latihan yang dirancang
untuk meningkatkan kinerja dan mendorong pengembangan keterampilan
kepemimpinan untuk eksekutif dan karyawan manajerial tingkat senior.

d. Pengembangan manajemen (Management Development)
Pengembangan manajemen adalah setiap usaha untuk memperbaiki
penampilan kerja manajerial saat ini atau masa yang akan datang dengan
memberikan pengetahuan, mengubah sikap, atau meningkatkan keterampilan.
Dengan demikian, pengembangan manajemen meliputi inhouse program (seperti
kursus-kursus, coaching, penugasan rotasi), professional program (seminarseminar), dan program-program universitas (program MBA).

3

Tujuan utama dari program-program pengembangan tersebut tentu saja untuk
meningkatkan performance organisasi di masa mendatang. Oleh karena itu, proses
pengembangan manajemen secara umum terdiri dari:
1. Penilaian kebutuhan (misalnya untuk mengisi lowongan eksekutif masa
mendatang atau untuk membuat perusahaan lebih responsive).
2. Menilai performance para manajer.
3. Mengembangkan manajer.

e. Pengembangan supervisor (Supervisor Development)
Supervisor adalah ujung tombak perusahaan yang dipercayakan untuk
mendayagunakan semua sumber daya, bahan baku, mesin, waktu, anggaran, dan

SDM. Begitu kompleknya tugas dan tanggung jawabnya maka seorang Supervisor
selain harus menguasai teknis pekerjaan, setiap Supervisor dituntut untuk
memiliki sikap kepemimpinan, kemampuan mengawasi anak buah, mengelola
waktu dan kemampuan problem solving yang memadai. Untuk itu, siapapun
karyawan yang dipercaya memegang jabatan sebagai Supervisor wajib mengikuti
pelatihan supervisor.
Tujuan pelatihan Supervisor
1. Meningkatkan kemampuan supervisor untuk mempengaruhi dan
mengarahkan orang dan kelompok lain dalam organisasi.
2. Meningkatkan kemampuan supervisor untuk bekerja dalam teamwork.
3. Meningkatkan motivasi dan keyakinan diri supervisor akan kemampuan
diri serta kemampuan berfikir kreatif dan inovatif.
4. Meningkatkan kebersamaan dan rasa saling percaya.

4

C. Penutup
Dari pembahasan yang telah dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa,
untuk memudahkan dalam mengadakan program pengembangan kompetensi dan
juga skills ada baiknya perusahaan tersebut menggunakan jasa atau bantuan dari

lembaga pendidikan dan pelatihan yang kompeten sehingga hasil yang didapat bisa
sesuai dengan harapan instansi terkait. Pendidikan dan pelatihan yang dilatihkan
tersebut dapat meliputi pengembangan dalam berbagai hal, misalnya dalam
kepemimpinan; organisasi; eksekutif; manajemen; dan supervisor.
Pendidikan dan pelatihan yang kompeten dapat menghindarkan personil
melakukan tindak kecurangan dalam mendapatkan posisi atau kedudukan tertentu
dalam perannya di kehidupan sosial. Seperti tujuan utama yang diharapkan dari
adanya pendidikan dan pelatihan yaitu untuk meningkatkan kompetensi dari
personil atau sumber daya manusia sehingga kinerjanya menjadi lebih baik. Selain
itu, ada hal lain yang harus diperhatikan juga yaitu tentang sportifitas yang harus
tetap dijadikan acuan dalam melaksanakan kompetensi tersebut. Layaknya
mengikuti suatu lomba atau pertandingan yang akan memperebutkan sebuah trofi
yang berharga, maka diperlukan suatu usaha yang sungguh-sungguh dan
berkelanjutan.

Daftar Pustaka:
Tim Diklat. Training dan Pelatihan Leadership untuk Supervisior .Bandung.PT Gama
Semesta Konsultindo (Online) http://www.trainingindonesia.net/ourtraining/human-resources-development/training-pelatihan-leadership/, dikases 4
maret 2018
Huseini, Martani (1999). Mencermati Misteri Globalisasi : Menata Ulang Strategi

Pemasaran Internasional Indonesia Melalui Pendekatan Resource-Based. FISIP UI :
Jakarta.
Moekijat. 1997 Manajemen Kepegawaian, Mandar Maju, Bandung Mangkunegara. Anwar
Prabu. 2001. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Refika
Aditama. Bandung

5