Kerjasama Pembangunan Pasca Konflik Anta

Ujian Akhir Semester:
Pembangunan Ekonomi Politik Internasional [1206298714 - Safira Basaina]
Kerjasama Pembangunan Pasca Konflik Antara Negara Maju dan Berkembang
Studi Kasus: Timor Leste dan United Nations
Keadaan pembangunan Timor Leste dipengaruhi oleh berbagai hal. Situasi krisis yang muncul karena
adanya perang saudara pada saat wilayah tersebut “dijajah” oleh Indonesia sampai menuju
kemerdekaannya hingga pada saat negara-negara internasional memberikan dukungan pada saat
proses kemerdekaannya memberi dinamika sendiri bagi perkembangan negara tersebut. Kerjasama
dan

dukungan negara-negara maju seperti yang diberikan oleh United Nation atau lainnya

menunjukkan bahwa Timor Leste mendapat dukungan dari pihak internasional untuk mendapat
kedaulatannya. Dukungan tersebut datang dalam berbagai macam bentuk. Analisa komparatif
digunakan dalam tulisan ini dengan menggunakan latar belakang sejarah dari negara Timor Leste
dan kerjasama negara tersebut dengan negara-negara internasional. Suatu penjelasan mengenai
bagaimana kerjasama internasional dapat terbentuk untuk membantu negara lain yang dalam hal
berarti analisa terhadap kasus Timor Leste.

Sejarah Singkat Tentang Timor Leste
Secara geografis, Pulau Timor terbagi menjadi dua, bagian barat adalah milik Republik

Indonesia dengan Kupang sebagai ibukota provinsinya dan bagian timur setelah merdeka
menjadi Timor Leste dimana Dili menjadi ibukotanya 1. Jika mengacu pada sejarah, wilayah
timur Pulau Timor pada masa abad ke-16 dikuasai oleh Portugis yang kemudian membawa
pengaruh agama Katolik sementara barat dikuasai oleh Belanda. Dengan dasar tersebut
Belanda juga membuat perjanjian dengan Portugis mengenai garis batas yang sekarang
membagi Pulau Timor2. Batas tersebut menjadi pembagi dimana wilayah barat menjadi

1

History. Republica Demortica de Timor-Leste. http://timor-leste.gov.tl/?p=29&lang=en, 31 Mei 2013. Diunduh pada 1 Juni
2013.

2

Heike Krieger. East Timor and The International Community: Basic Document. Cambridge University Press. 1991. Hal 1518

7

bagian dari Republik Indonesia saat integrasi pada 1945, sementara wilayah timur berdiri
menjadi Timor Leste saat melepaskan diri pada 20 Mei 20023.

Dinamika yang terjadi di Pulau Timur memperlihatkan bahwa pada tahun antara 1945 hingga
1974 terjadi perebutan wilayah antara pemerintahan Indonesia dengan kuasa Portugis yang
menyatakan bahwa wilayah timur dari Pulau Timur tersebut. Pemerintah Portugis
menyatakan bahwa jika mengacu pada resolusi no 1514 (XV) 14 Desember 1960, United
Nations menyatakan bahwa Timor Timur adalah wilayah non-otonomi dibawah administrasi
Portugis karena menganggap bahwa Indonesia adalah kolonialis terhadap Timor Timur4.
Portugis menganggap bahwa Timor Timur adalah provinsi miliknya sendiri. Sementara
Indonesia menyakini bahwa garis batas tersebut tidak sesuai dengan perjanjian. Perebutan
wilayah antaranya yang kemudian menjadi konflik sehingga sempat membuat hubungan dua
pihak menjadi sangat buruk dengan berujung pada lepasnya Timor Timur dari kedaulatan
Indonesia5.
Pada 25 April 1974, di Timor Timur terjadi apa yang disebut sebagai Revolusi April yang
memulihkan kembali koloni Portugis dan untuk menunjang tujuan tersebut maka dibentuk
komite untuk usaha menentukan nasib sendiri yang didirikan di Dili. Pemerintah Portugis
membentuk UDT, Union Democratic Timor Leste yang kemudian menjadi FRETILIN
(Frente Revolucionária de Timor-Leste Independente) atau Front Revolusi Pembebasan
Timor Leste.
Pada 28 November 1975, FRETILIN bersama dengan Perdana Menteri Xavier do Amaral
secara sepihak menyatakan kemerdekaan Timor Leste. Deklarasi ini kemudian memicu
perang saudara yang terjadi terus menerus dan sulit untuk diselesaikan. Dalam perang

saudara tersebut, tuduhan yang disampaikan adalah bahwa dengan dalih melindungi
warganya di wilayah timur, Indonesia menginvasi bagian timur dan menyatakan daerah
tersebut sebagai provinsi ke-27 dengan nama Timor Timur. Selama perang saudara tersebut,
lebih dari 150.000 orang mati, bahasa Portugis di larang dan peneliti internasional yang ingin
meneliti Timur Timor dilarang masuk hingga akhirnya negara tersebut melepaskan diri pada
3

History. Republica Demortica de Timor-Leste. http://timor-leste.gov.tl/?p=29&lang=en, 31 Mei 2013. Diunduh pada 1 Juni
2013.

4

General Assembly United Nations. Resolutions Adopted By The General Assembly During Its Fifteenth Session, 1514 (XV),
14 Desember 1960. http://www.un.org/documents/ga/res/15/ares15.htm. Diunduh pada 1 Juni 2013.

5

Priyambodo RH. Garis Batas RI-Timor Leste Belum Sesuai Perjanjian. http://www.antaranews.com/view, Kamis 13
Desember 2007. Diunduh pada 1 Juni 2013.


7

tahun 1999. Timur Timor kemudian mendapatkan kemerdekaannya dengan sah pada 20 Mei
2002 dihadapan internasional menjadi negara yang berdaulat dan mengubah namanya dari
Timur Timor menjadi Timor Leste6.
Ketika dalam proses Timor Leste lepas dari Indonesia, terbentuk suatu solidaritas
internasional yang memihak pada kemerdekaan Timor Leste. Misalnya ketika pejuang Timor
Leste yang sudah mendapat nobel perdamaian, Kay Rala Xanana Gusmão butuh
mendapatkan perlindungan, kedutaan Inggris melindunginya di kedutaan Inggris di Jakarta.
Selain itu, protes juga banyak dari berbagai negara terhadap Indonesia. Protes tersebut selain
datang dari Inggris juga datang dari Amerika Serikat, Portugal, dan dari institusi internasional
United Nations.
Perang yang terjadi antara Indonesia dengan Timor Leste memang mengalami saat-saat yang
sangat buruk, ketika akhirnya begitu banyak jiwa menjadi korban dalam perang tersebut.
Negara-negara dari lingkungan internasional banyak yang kemudian membantu negara ini
untuk membangun dirinya agar dapat keluar dari keterpurukan sesudah “kolonialisasi”
Indonesia. Kerjasama internasional sesudah krisis tersebut banyak datang dari berbagai
negara maju terutama negara Australia.
Rekonstruksi Timor Leste: Usaha Pembangunan Sesudah Krisis
Sesudah Timor Leste mencapai kemerdekaannya pada tahun 2002, negara tersebut masih

membutuhkan banyak bantuan internasional untuk mempertahankan perdamaian di
dalamnya. Karenanya, Timor Leste juga mendapatkan bantuan dari berbagai negara maju
untuk melakukan restorasi salah satunya dari United Nations. Bantuan yang diberikan
terdapat bermacam-macam, termasuk didalamnya operasi perdamaian atau peacekeeping
operation, bantuan keuangan, bantuan pendidikan, bantuan infrastruktur, bantuan makanan
juga bantuan lainnya78.

6

Ben Kiernan. War, Genocide and Resistance in East Timor, 1975-1999: Comparative Reflections on Cambodia, Bab. 9
dalam Mark Selden and Alvin Y. So, eds., War and State Terrorism: The United States, Japan and the Asia-Pacific in the
Long Twentieth Century. Rowman and Littlefield, New York. 2004. Hal. 199-203

7

United Nations. Consolidating stability, enhancing a culture of democratic governance and facilitating political.
dialoguehttp://www.un.org/en/peacekeeping/missions/past/unmit/. Diunduh pada 1 Juni 2013.

8


Resolusi United Nation 1704. Adopted by the Security Council at its 5516th meeting, on

25 August 2006.

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1704(2006). Diunduh pada 1 Juni 2013.

7

Peacekeeping operation yang dilakukan oleh United Nation dimulai pada 2006 ketika
kelompok militer internasional ditempatkan di Timor. Kelompok militer yang disebut dengan
UNMIT [United Nations Integrated Missions in Timor Leste] terdiri atas 2500 orang yang
kemudian terus bertambah hingga menjadi 8000 orang yang terdiri atas orang Asutralia,
Inggris, Perancis, Italia, Malaysia, Amerika Utara, Brazil, Argentina dan beberapa negara
lainnya. Misi perdamaian ini bertujuan untuk menjaga situasi dan mendukung sepanjang
proses transisi dan rekonstruksi negara Timor Leste9. Misi perdamaian ini selesai pada 31
Desember 2012 walaupun masih terdapat sekelompok kecil UNMIT yang tetap tinggal di
Timor Leste hingga nanti akan ditarik keluar sepenuhnya pada 31 Maret 201310.

Selain memberikan peacekeeping operation, United Nations juga memberikan bantuan
petugas kepolisian yang menjaga sepanjang proses pemilihan umum pemerintahan Timor

Leste pada antara tahun 2001 hingga 2008. Petugas tersebut bertugas untuk menjaga dan
memberi bantuan panduan teknis dan logistik saat pemilihan umum. Pada saat itu terdapat
sejumlah 1.635 petugas dari United Nations yang berasal dari berbagai negara11.
Timor Leste juga banyak menerima bantuan keuangan, misalnya seperti yang datang dari
International Monetary Fund atau IMF12. Konsultasi Republik Demokrasi Timor Leste pada
IMF tesebut dimulai pada tahun 2009 yang kemudian menghasilkan keputusan bahwa IMF
akan melakukan rekstrukturisasi, usaha pembangunan dan pembentukan skema pinjaman
yang berkaitan dengan sistem moneter maupun finansial untuk pembangunan Timor Leste 13.
Bantuan yang datang dari IMF mendorong pembangunan bagi Timor Leste dan mendukung
sektor seperti penjualan minyak bumi dan gas, juga mineral lainnya 14. Dana tersebut juga
digunakan mendukung pada sektor produksi minyak, gas dan mineral bumi, dan untuk
9
10

Ibid., Resolusi United Nations 1704.
Reske Nielsen. UN Peacekeeping Mission Ends Operations As Timor-Leste Continues On Path To ‘Brighter’ Future.
http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=43861&Cr=timor-leste. Diunduh pada 1 Juni 2013.

11


Usaid.

Evaluation

Report.

Elections

And

Political

Processes

Program

In

Timor-Leste.


Http://Pdf.Usaid.Gov/Pdf_Docs/Pdacl911.Pdf. Diunduh pada 1 Juni 2013
12

13

International Monetary Fund (IMF) led a Technical Assistance Mission to Dili,
http://www.mof.gov.tl/international-monetary-fund-imf-led-a-technical. Diunduh pada 1 Juni 2013

Timor-Leste.

IMF Country Report No. 09/219, Juli 2009. Democratic Republic of Timor-Leste: 2009 Article IV Consultation—
Staff Report; Public Information Notice on the Executive Board Discussion; and Statement by the Executive Director for
the Democratic Republic of Timor-Leste, http://www.imf.org/external/pubs/ft/scr/2009/cr09219.pdf. Diunduh pada 1
Juni 2009.

7

mendukung pembangunan infrastruktur dan mengeluarkan negara tersebut keluar dari
kemiskinannya. Selain dana bantuan yang didapat dari IMF, Timor Leste juga mendapatkan
banyak bantuan asing dari berbagai negara. Sejak tahun 1999, Timor Leste sudah menerima

lebih dari USD 5 juta dollar. Bahkan sejak tahun tersebut hingga 2009 negara Timor Leste
sudah menerima lebih dari USD 1.1 milyar dollar15.

Kesimpulan
Bantuan yang datang dari United Nations juga mendorong negara-negara lain ikut
memberikan bantuan pembangunan bagi Timor Leste. Berbagai organisasi ikut memberikan
sumbangan yang hanya diberikan ketika negara tersebut membutuhkan bantuan dan juga
bantuan yang diberikan secara berkelanjutan yang diberikan secara berkala. Organisasi
internasional yang ada di Timor Leste tersebut ikut melakukan pembangunan dalam hal
pendidikan, kesehatan, masalah sosial dan juga kebudayaan. Kesemuanya, diberikan oleh
masyarakat internasional yang mendukung bagi pembangunan Timor Leste agar negara
tersebut bisa mencapai kemajuan di masa depan.
Begitu mencapai kemerdekaannya Timor Leste memiliki masalah dalam negerinya sendiri.
Penulis menganggap bahwa salah satu yang mendorong kemerdekaan Timor Leste selain
permasalahan batas wilayah yang mendorong perang saudara, kemiskinan juga menjadi
akarnya. Karenanya, ketika Timor Leste mencapai kemerdekaan, salah satu hal utama yang
dilakukan negara tersebut adalah melakukan program-program dan menerima bantuan untuk
menstimulus pembangunan. Hal tersebut dijalankan dengan dukungan dari banyak negara di
kawasan internasional.
Namun, walaupun terdapat banyak dukungan yang datang dari kawasan internasional, banyak

pendapat yang menyatakan bahwa keadaan Timor Leste masih belum banyak berubah.
Bahkan, menteri luar negeri Timor Leste, Jose Ramos Horta, menyatakan bahwa hingga
tahun 2006 dan sesudah begitu banyak bantuan asing internasional, hingga saat ini Timor
Leste masih berada pada kemiskinan. Presiden tersebut menyatakan bahwa dana yang
14

Bill Mitchell. Timor Leste Beyond The IMF/World Bank. http://bilbo.economicoutlook.org/timor-leste. Diunduh
pada 1 Juni 2013.

15

Guteriano Neves. Where All Has The Aid Gone? Foreign Policy in Focus, 20 Juni 2011. www.fpif.org. Diunduh pada
1 Juni 2013.

7

diberikan bagi pemerintah Timor Leste, tidak digunakan dengan bijaksana. Bahkan hingga
saat ini, negara tersebut masih berada dalam keadaan yang dianggap miskin16.
Akan tetapi ada juga pendapat positif mengenai keadaan Timor Leste yang menyatakan
bahwa keadaan negara tersebut sesudah mendapatkan skema pembangunan dari IMF
sebenarnya menuju pada keadaan yang lebih baik17. Penulis sepenuhnya sepenuhnya setuju.
Sebab, untuk suatu negara yang baru saja mencapai kemerdekaannya, keadaan yang dicapai
oleh Timor Leste sebenarnya sudah pada jalur yang baik. Pembangunan yang dilakukan
direncanakan dalam program sehingga perkembangan dapat dipantau pergerakannya.

Daftar Pustaka
Buku
Andrew McGregor. Development, Foreign Aid and Post-Development in Timor Leste. Third World Quarterly, Vol
28, No. 1. Routledge, UK. 2007.
Ben Kiernan. War, Genocide and Resistance in East Timor, 1975-1999: Comparative Reflections on Cambodia,
Bab. 9 dalam Mark Selden and Alvin Y. So, eds., War and State Terrorism: The United States, Japan and
the Asia-Pacific in the Long Twentieth Century. Rowman and Littlefield, New York. 2004.
Heike Krieger. East Timor and The International Community: Basic Document. Cambridge University Press.
1991.

Laporan dan Jurnal Pemerintah
General Assembly United Nations. Resolutions Adopted By The General Assembly During Its Fifteenth Session,
1514 (XV), 14 Desember 1960. http://www.un.org/documents/ga/res/15/ares15.htm. Diunduh pada 1
Juni 2013.
History. Republica Demortica de Timor-Leste. http://timor-leste.gov.tl/?p=29&lang=en, 31 Mei 2013. Diunduh
pada 1 Juni 2013.
International Monetary Fund (IMF) led a Technical Assistance Mission to Dili, Timor-Leste.
http://www.mof.gov.tl/international-monetary-fund-imf-led-a-technical. Diunduh pada 1 Juni 2013
16

Wawancara Radio ABC Australia. Timor Leste: Menteri Luar Negeri Timor Leste Dr. Jose Ramos-Horta, 15 April
2006. http://www.abc.net.au/radionational/programs/saturdayextra/timor-leste/3337540. Diunduh pada 1 Juni 2013.

17

Andrew McGregor. Development, Foreign Aid and Post-Development in Timor Leste. Third World Quarterly, Vol
28, No. 1. Routledge, UK. 2007. Hal. 155

7

IMF Country Report No. 09/219, Juli 2009. Democratic Republic of Timor-Leste: 2009 Article IV Consultation—
Staff Report; Public Information Notice on the Executive Board Discussion; and Statement by the
Executive

Director

for

the

Democratic

Republic

of

Timor-Leste,

http://www.imf.org/external/pubs/ft/scr/2009/cr09219.pdf. Diunduh pada 1 Juni 2009.
Resolusi United Nation 1704. Adopted by the Security Council at its 5516th meeting, on 25 August 2006.
http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1704(2006). Diunduh pada 1 Juni 2013.
Reske Nielsen. UN Peacekeeping Mission Ends Operations As Timor-Leste Continues On Path To ‘Brighter’
Future. http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=43861&Cr=timor-leste. Diunduh pada 1 Juni
2013.
United Nations. Consolidating stability, enhancing a culture of democratic governance and facilitating political.
dialoguehttp://www.un.org/en/peacekeeping/missions/past/unmit/. Diunduh pada 1 Juni 2013.
Usaid.

Evaluation

Report.

Elections

And

Political

Processes

Program

In

Timor-Leste.

Http://Pdf.Usaid.Gov/Pdf_Docs/Pdacl911.Pdf. Diunduh pada 1 Juni 2013

Website
Bill Mitchell. Timor Leste Beyond The IMF/World Bank. http://bilbo.economicoutlook.org/timor-leste. Diunduh
pada 1 Juni 2013.
Guteriano Neves. Where All Has The Aid Gone? Foreign Policy in Focus, 20 Juni 2011. www.fpif.org. Diunduh
pada 1 Juni 2013.
Priyambodo RH. Garis Batas RI-Timor Leste Belum Sesuai Perjanjian. http://www.antaranews.com/view, Kamis
13 Desember 2007. Diunduh pada 1 Juni 2013.
Wawancara Radio ABC Australia. Timor Leste: Menteri Luar Negeri Timor Leste Dr. Jose Ramos-Horta, 15 April
2006.

http://www.abc.net.au/radionational/programs/saturdayextra/timor-leste/3337540.

Diunduh

pada 1 Juni 2013.

7