Pengenalan Alat Praktikum Mikrobiologi D

ACARA I
PENGENALAN ALAT

A. TUJUAN
Mengenal berbagai macam alat dan cara penggunaannya secara benar pada
praktikum Mikrobiologi.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi adalah area spesiliasisasi dari biologi yang berhubungan dengan
mahkluk hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa perbesaran. Beberapa
mikroorganisme mikroskopis tersebut secara kolektif disebut sebagai mikroorganisme,
mikroba, atau beberapa istilah lain, tergantung pada tujuannya (Talaro, 2008).
Karena objek kurang dari 1 mm pada diameternya tidak dapat dilihat dengan jelas
dan harus diperiksa dengan mikroskop, mikrobiologi bersangkutan terutama dengan
organisme dan agen – agen kecil dan yang lebih kecil lagi. Bagaimanapun, beberapa
mikroorganisme terutama beberapa mikroba eukariotik dapat dilihat tanpa menggunakan
mikroskop (Willey, Sherwood, Woolverton, 2008).
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan organisme –
organisme terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Beberapa study harus
melibatkan dan memakai gabungan mikroskop yang baik. Meskipun mikroskop memiliki
banyak tipe dan variasi, hal mendasar dari mikroskop terdiri dari 2 sistem lensa, yaitu
variabel terkontrol dari sumber cahaya dan bagian mesin yang dapat disesuaikan dengan

bagian untuk menentukan panjang focal antara lensa dan spesimen (Cappucino dan
Sherman, 2011).
Sterilitas merupakan tanda dari suksesnya pekerjaan dalam laboratorium
mikrobiologi. Sterilisasi adalah proses dari dalam pembuatan media yang bebas dari segala
material atau pun kontaminan lain. Untuk mencapai sterilisasi, wajib menggunakan
peralatan yang steril dan menggunakan teknik aspetik (Cappucino dan Sherman, 2011).
Saat media steril telah disiapkan, itu berarti media tersebut telah siap menerima
inokulasi dari media murni yang telah tumbuh sebelumnya untuk memulai proses
pertumbuhan. Manipulasi ini memerlukan praktik dari teknik aseptik, bagian dari langkah
mencegah kontaminasi selama manipulasi media steril dan media lain. Keahlian dalam
teknik aseptik diperlukan untuk bisa berhasil dalam praktik mikrobiologi dan itu adalah
langkah awal yang dipelajari oleh mikrobiolog pemula. Memindahkan media dari satu
tabung media ke tabung media lain dilakukan dengan jarum inokulasi atau needel yang

sebelumnya telah disterilisasi dengan pemijaran (Madigan, Martinko, Dunlap, dan Clark,
2009).
C. DASAR TEORI
Mikroorganisme adalah ilmu yang spesifik, yang mempelajari tentang mahkluk
hidup yang berukuran kecil, yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Objek mikrobiologi
adalah organisme yang dalam istilah lain disebut dengan mikroorganisme atau mikroba atau

sebutan/istilah yang lainnya.
Ukuran dari objek mikrobiologi adalah kurang dari 1 mm sehingga harus dilihat di
bawah perbesaran mikroskop. Tetapi, tidak semua mikroorganisme hanya dapat dilihat
menggunakan mikroskop. Ada juga mikroorganisme yang dapat dilihat secara kasat mata
tanpa bantuan mikroskop yaitu mikroorganisme eukariotik sebagai contohnya.
Karena mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan
organisme – organisme terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, beberapa study
harus menggunakan gabungan mikroskop yang baik untuk dapat melihat organisme –
organisme tersebut dengan jelas. Walaupun mikroskop mempunyai banyak tipe dan variasi,
hal mendasar dari mikroskop terdiri dari 2 sistem lensa, yaitu variabel terkontrol dari sumber
cahaya dan bagian untuk menentukan panjang focal antara lensa dan spesimen.
Mikrobiologi juga tidak lepas dari kata sterilitas. Sterilitas merupakan kunci
keberhasilan dalam praktikum mikrobiologi. Sterilisasi sendiri adalah proses pembebasan
media uji dari segala bentuk kontaminasi dan material lain yang tidak diinginkan. Sterilisasi
dapat dilakukan dengan menerapkan teknik aseptik dan menggunakan alat – alat yang steril.
Saat praktikum mengenai oertumbuhan mikroba, yang harus dipersiapkan adalah
media untuk tempat pertumbuhan mikroba, dan mikroba yang sebelumnya telah
ditumbuhkan. Praktik ini menggunakan teknik aseptik untuk mencegah kontaminan masuk
dalam media. Teknik aseptik merupakan langkah awal yang diperlukan praktikan pemula
untuk melakukan percobaan/praktikum. Teknik aseptik juga diperlukan saat dilakukan

pemindahan mikroba atau media dari satu tabung reaksi ke tabung reaksi lain dengan
menggunakan jarum inokulasi atau needle yang steril. Pensterilan jarum inokulasi dilakukan
dengan pemijaran jarum pada api, terutama api yang berwarna biru.

D. SKEMA KERJA
Simulasi/demo alat dan penjelasan mengenai cara kerja dan fungsi alat
Praktek penggunaan alat dengan benar sesuai dengan fungsinya
E. HASIL PENGAMATAN

No.

Nama Alat

Gambar Alat

Fungsi Alat
Untuk menanam mikroba
dengan cara di tusukkan.

1.


Jarum
inokulasi

Untuk mengambil mikroba
berupa biakan atau fungi
2.

Jarum enten

Untuk menanam mikroba
dengan cara goresan.
3.

Jarum Ose

Untuk menanam mikroba
dengan cara sebar.
4.


5.

6.

Batang
spreader

Cawan petri

Lampu
Bunsen

Untuk meletakkan media
yang akan di tanami
mikroba.

Untuk mensterilkan alat-alat
berbentuk logam dan
mendukung cara kerja aseptis


7.

8.

Glass Firn

Mikro pipet

Untuk mengambil media atau
cairan dan mengatur volume
cairan yang di ambil yang di
hubungkan dengan pipet
volume.
Untuk mengambil cairan
dalam jumlah kecil atau
mikro.

Untuk membuat sumuran
pada medium agar.
Pelubang

Sumuran

9.

Untuk meletakkan bakteri
yang akan di amati
10.

11.

Kaca Objek

Kaca Objek
cekung

Untuk meletakkan objek
berwujud cair, yang diamati
dengan mikroskop.

Untuk mengambil benda

yang tidak boleh di sentuh
oleh tangan.
12.

Pinset

Untuk mengencerkan cairan
atau meletakkan cairan lain.
13.

Tabung U

Untuk mengencerkan dan
meletakkan cairan.
14.

Tabung
erlenmeyer

Untuk meletakkan cairan


15.

16.

17.

18.

Beaker
Glass

Tabung
durham

Paper blank

Tabung
reaksi


Untuk menguji potensi
mikrobia yang menghasilkan
oksigen ( menimbulkan
gelembung )

Tidak memiliki antibiotik,
memiliki kegunaan yang
sama dengan paper disk

Untuk meletakkan media,
wadah untuk pembiakan
mikoorganisme

19.

20.

Filter
bakteri


Penjepit

Untuk menyaring bakteri,
merupakan media yang tidak
tahan terhadap panas.

Untuk menjepit tabung reaksi
atau alat lainnya saat
dipanaskan atau untuk
perlakuan lain.

Untuk menghitung jumlah
sel-sel bakteri.
21.

22.

23.

24.

haemositom
eter

Mikroskop

Autoklaf

MSC
(Microbiolo
gical Safety
Cabinet )

Untuk mengamati objek yang
berukuran kecil atau tidak
terlihat oleh mata telanjang
atau mikroskopis dan juga
sering digunakan untuk
sediaan yang diwarnai.
Untuk mensterilkan bahan,
media, atau alat dengan
pemanasan basah

Untuk menanam bakteri dan
sterilisasi menggunakan sinar
UV.

Untuk mengeramkan media
yang telah ditanam dengan
jasad renik.
25.

Inkubator

Untuk sterilisasi dengan
panas kering.

26.

27.

Oven

Kulkas

Untuk menyimpan media
steril yang siap di pakai, agar
isi dan mutu media tersebut
tidak berubah.

Untuk menimbang bahan
pembuat media.
28.

28.

Timbangan
digital

Shaker
inkubator

Untuk menghomogenkan
media dan mikroorganisme
dalam tempat tertutup
dengan memakai aliran
listrik.

30.

31.

32.

Colony
cuonter

Untuk menghitung kumpulan
mikroorganisme yang
membentuk kelompok seperti
pada kumpulan biakan
bakteri.

vortex

Untuk menghomogenkan
suatu media dengan bahan
yang digojok ( sementara) di
dalam tabung reaksi
menggunakan aliran listrik.

Hot plate

Untuk memanaskan bahan
atau pembuat media sehingga
homogen dan dapat dituang
kedalam media.

Untuk mengambil cairan
seperti Etanol 70%
33.

Pipet tetes

Untuk menggambil bahan
34.

35.

sendok

Pipet
volume

Untuk meneteskan cairan
dalam jumlah kecil tanpa
takaran yang pasti.

Untuk menimbang zat yang
higroskopis.
36.

Cawan
arloji

37.

Magnet

Untuk membantu
menghomogenkan cairan
didalam tabung erlenmeyer
yang di pasangkan dengan
magnetic stirrer.
Untuk meletakkan tabung
reaksi

38.

39.

Rak tabung
reaksi

Antibiotik
zone reader

Untuk mengukur diameter
zona hambat, bisa juga untuk
menghitung bakteri.

Untuk mengukur cairan
dalam volume tertentu.
40.

Gelas ukur

Untuk menghomogenkan
media dengan cara panas.
41.

Hot plate
magnetic
stirrer

F. PEMBAHASAN
Tujuan praktikum ini adalah agar praktikan mengenal bermacam-macam alat dan
penggunaannya secara benar pada praktikum mikrobiologi.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi antara lain : jarum ose,
jarum inokulasi (needle), jarum enten, spreader, cawan petri, kaca objek, penutup kaca
objek, kaca objek cekung, tabung reaksi, durham, haemositometer, labu ukur, erlenmeyer,
beaker glass, gelas ukur, pipet ukur, glass firn, penjepit, Bunsen, mikropipet, yellow tip/ blue
tip, pelobang sumuran, syringe dan milipore, filter bakteri, cotton bud, paper disk, dan
pinset.
Jarum ose digunakan untuk menanam mikroba dengan cara goresan. Langkah
pertama yaitu membagi cawan petri menjadi tiga bagian. Dua bagian seperempat di bagian
bawah cawan petri dan satu bagian setengah lingkaran di bagian atasnya. Sebelum
digunakan jarum ose harus di sterilkan terlebih dahulu dengan cara pemijaran pada seliuruh
batangnya. Ambil mikroba sesuai perintah atau yang dibutuhkan dengan ujung jarum ose
dan digoreskan ke media pada cawan petri dengan arah horizontal, zig-zag, dan rapat pada
daerah pertama. Langkah selanjutnya yaitu dengan menggoreskan jarum ose yang telah
disentuhkan pada bagian akhir bagian pertama ke daerah kedua dengan arah vertikal zig-zag
dan renggang . Kemudian goreskan jarum ose yang telah disentuhkan pada bagian akhir
bagian kedua ke daerah ketiga dengan arah horizontal, zig-zag dan semakin renggang.
Selain jarum ose terdapat jarum inokulasi/ needle yang berfungsi untuk menanamkan
mikroba dengan cara tusukan. Jarum enten berfungsi untuk mengambil mikroba berupa
biakan jamur/ fungi, dan spreader yang berfungsi untuk menanam mikroba dengan cara
disebar.
Sebelum digunakan untuk menanam atau mengambil mikroba, seluruh alat tersebut
harus di sterilkan terlebih dahulu dengan cara pemijaran. Jarum ose, jarum inokulasi, jarum
enten, dan spreader di celupkan ke dalam alkohol. Kemudian jarum ose, jarum inokulasi,
dan jarum enten di pijar pada nyala api Bunsen yang berwarna buru hingga ujung jarum
berwarna merah bara. Didiamkan sebentar hingga suhu tidak terlalu panas sebelum
digunakan. Sedangkan untuk spreader setelah diberi alcohol ujung spreader tidak boleh
langsung mengenai api Bunsen karena ujung spreader dapat meleleh.
Dalam praktikum mirobiologi, cawan petri dapat digunakan untuk membuat media.
Sedangkan untuk membuat media cair menggunakan Erlenmeyer. Selain itu dapat juga
menggunakan tabung reaksi untuk membuat media sekaligus digunakan untuk menanam
mikroa atau pembiakan bakeri. Agar mikroba dapat diamati dengan menggunaan mikroskop
mikroba yang akan diamati di letakan di kaca objek. Sedangkan untuk mengamati

pergerakan bakteri dapat menggunakan kaca objek cekung. Untuk menutup objek yang akan
diamati menggunakan penutup objek.
Tabung reaksi dan cawan petri digunakan sebagai tempat media perkembangbiakan
mikroba. Media yang sering digunakan dalam tabung reaksi dan cawan petri berupa agar
atau cairan, namun hanya yang berupa padatan agar yang dapat di aplikasikan di cawan
petri. Tabung reksi yang digunakan untuk media akan selalu diberi penutup maupun kapas
berlemak untuk mencegah adanya kontaminan masuk ke media.
Durham dapat digunakan untuk mengetahui hasil fermentasi karbohidrat apakah ada
gas atau tidak. Sedagkan untuk menghitung jumlah sel bakteri atau sel darah dapat
menggunaan haemositometer. Untuk mengencerkan larutan ke konsentrasi tertentu
menggunakan labu ukur. Strirer digunakan untuk membantu mengaduk media dalam bentuk
cairan.
Vortex dapat digunakan untuk homogenisasi senyawa kimia yang terdapat di tabung
reaksi, tabung diletakkan pada lubang kemudian mesin dinyalakan agar dapat bergerak.
Dengan tegangan yang diberikan membuat larutan dalam tabung tersebut dapat tercamur
merata.
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume cairan. Pipet ukur digunakan untuk
memindahkan cairan dalam skala militer. Alat yang digunakan untuk mengambil cairan
dalam jumlah banyak adalah glass firn. Mikropipet mempunyai fungsi yang sama dengan
glass firn, perbedaanna terletak pada jumlah cairan yang akan di ambil. Mikropipet
digunakan bila zat yang akan diambil dalam skala mikro. Pada ujung mikro pipet digunakan
blu tip untuk mengambil cairan sebanyak 5-50 µL dan yellow tip untuk mengambil cairan
sebanyak 200-1000 µL.
Gelas beker digunakan sebagai tempat atau wadah larutan atau cairan. Untuk
menyaring larutan menggunakan milipore yang telah terhubung dengan syringe untuk
mengambil dan mengeluarkan larutan atau cairan. Filter bakteri digunakan untuk menyaring
bakteri yang ada meda. Hot plate digunakan untuk pembuatan bahan yang memerlukan
pemanasan. Lubang sumuran digunakan untuk membuat lubang pada media yang akan
ditanami.
Mikroskop digunakan untuk melihat mikroorganisme atau sruktur lain seperti sel dan
haringan yang tidak dapat langsung terlihat dengan cara memeperbesar bayangan obje yang
akan diamati. Prinsip kerja mikroskop yaitu dengan meletakkan objek yang akan diamati di
atas meja preparat dengan kaca objek atau kaca objek cekung yang ditutup dengan kaca
penutup kemudian diamati dengan mengatur fokus dan persbesarannya.

Microbiological Safety Cabinet (MSC) digunakan sebagai ruang untuk melakukan
penanaman mikroba. Alat ini bekerja secara aseptis dan steril karena memiliki pengaturan
pola dan penyaringan udara. Sebelum MSC digunakan maka perlu adanya aplikasi sinar UV
selama 1x24 jam agar terjamin kesterilannya. Lampu UV di pasang di langit-langit MSC
agar dapat mensterilkan udara dan semua permukaan alat. Praktikan perlu berhati-hati
dengan sinar V yang ada karena dapat merusak kulit dan mata.
Membunuh mikroorganisme dengan cara penguapan dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu uap kering dan uap basah. Penguapan dengan uap basah dapat dijumpai pada
penggunaan autoklaf sedangkan uap kering menggunakan oven yang memiliki rentang suhu
optimum 160º-180ºC. Penggunaan oven memerlukan waktu yang relative lebih lama
daripada sterilisasi uap basah karena panas lebih sulit untuk menembus permukaan alat.
Selain menggunakan uap basah dan kering ada teknik sterilisasi dengan cara basah,
pengaplikasian teknik ini degan incubator. Cara kerja incubator adalah menginkubasi
alat/media sesuai dengan suhu yang diperlukan/diinginkan. Selain untuk proses sterilisasi,
inkubator digunakan untuk memacu proses perkembangbiakan mikroba.
Shaker incubator digunakan untuk menghomogenkan media dan mikroba dengan
cara pengocokan dalam keadaan stabil dan dengan suhu tertentu. Dalam menggunakan
shaker incubator harus diperhatikan bahwa alat terus menyala sampai waktu tertentu yang
dibutuhkan karena sewaktu-waktu dapat berhenti dan percobaan menjadi gagal.
Refrigerator atau lemari pendingin digunakan untuk berbagai macam kebutuhan
seperti penanganan dan tempat penyimpanan media. Media yang dibuat dan tidak langsung
digunakan di simpan di lemari pendingin agar tetap terjaga kesterilannya dan tidak
ditumbuhi bakteri atau jamur, juga mencegah agar media tidak rusak selama belum
digunakan khususnya media yang tidak tahan panas. Selain media lemari pendingin juga
digunakan untuk menyimpan bahan/ alat yang steril.
Jika praktikan ingin menghitung banyaknya mikroba yang ada pada suatu biakan
dapat menggunakan colony counter. Dapat digunakan untuk menghiung jumlah mikroba
dalam satu lingkaran penuh atau dengan membagi lingkaran menjadi empat bagian. Terdapat
kaca pembesar yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan.
Praktikum di laboratorium mikrobiologi menuntut praktikan harus senantiasa
menjaga sterilitas untuk segala pekerjaan. Penting bagi praktikan untuk selalu menggunakan
alat steril dan teknik aseptis. Teknik aseptis adalah teknik dimana hal tersebut mencegah
adanya kontaminasi dari kontaminan luar yang dapat mengganggu dan menggagalkan
percobaan.

Tiga cara yang dikenal dalam penanaman mikroba adalah strak plate, spread plate,
dan pour plate. Pada teknik streak plate sel mikroba akan diletakkan di tepi media agar pada
cawan petri dengan jarum ose, kemudian mikroba akan di goreskan menggunakan jarum ose
dengan pola-pola tertentu. Jarum ose dan media harus terus disterilkan setiap akan membuat
pola baru.
Pada teknik spread plate campuran dengan volume yang kecil terdiri dari 30-300
mikroba dituang ke tengah-tengah media agar cawan petri lalu disebar menggunakan batang
bengkok/ spreader ke seluruh permukaa cawan petri hingga merata seluruhnya.
Pada teknik pour plate

campuran mikroba dengan volume tertentu dipanaskan

terlebih dahulu dengan suhu ±45ºC kemudian dituang pada cawan yang steril dan akan
mengeras pada cawan petri. Teknik ini biasanya digunakan untuk bakteri archae dan fungi.
G. KESIMPULAN
Pada praktikum pada acara 1 yaitu pengenalan alat, praktikan telah mengenal alatalat yang ada dan digunakan pada praktikum mikrobiologi serta mengetahui kegunaan dari
masing-masing alat tersebut. Pada saat praktikum perlu adanya proses sterilisasi yang
dilakukakan sebelum ataupun sesudah penggunaan bahan. Pengembangbiakan bahan
mikroba bisa dilakukan di ruang steril maupun di ruang biasa dengan tempat
pengembangbiakan seperti di tabung reaksi.
H. DAFTAR PUSTAKA
Cappucino J.G. and Sherman, Natalie., 2011, Microbiology a Laboratory Manual, 9th ed.,
Pearson Education, San Fransisco, pp. 1-6, 29-36
Madigan, M.T., Martinko, J.M., Dunlap P.V., and Clark, D.P., 2009, Biology of
Microorganisms, 12th ed., Pearson Benjamin Cunnings, San Fransisco, pp. 2-10,
113-115
Talaro, K.P., 2008, Foundations in Microbiology, 6th ed., McGraw-Hill, New York, pp. 2,
16-17, 74
Tortora, G.J., Funke, B.R., Case, C.L., 2010, Microbiology and Intoduction, 10th ed.,
Benjamin Cummings, San Fransisco, pp. 54-56
Willey, J.M., Sherwood, L.M., and Woolverton C.J., 2008, Prescott, Harley, and Klein’s
Microbiology, 7th ed., McGraw-Hill, New York, pp. 151-152

I. MENJAWAB PERTANYAAN DISKUSI
1. Autoklaf
1

2

4

3

5
6
7

10

12

11

Keterangan gambar:
1. Pegangan
2. Tutup autoklaf
3. Exhaust  untuk membuang gas/ uap dalam autoklaf
4. Tombol power  untuk menyalakan dan mematikan mesin autoklaf
5. Lampu penanda merah  indikator air dalam autoklaf, menyala bila air habis.
6. Lampu penanda hijau  menunjukkan berlangsungnya sterilisasi
7. Indikator tekanan  menunjukkan indikator tekanan pada autoklaf
8. Timer  sebagai pengukur waktu
9. Drainese  tombol untuk membuang air dalam autoklaf
10. Klap pengaman  untuk menutup dan mengunci autoklaf
Fungsi Autoklaf
Untuk sterilisasi panas basah serta mensterilkan alat dan bahan yang digunakan.
Prinsip kerja autoklaf
Autoclaf merupakan alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasialat dengan tekana uap panas pada suhu 121° C dengan tekanan 1
atm. Suhu panas membuat organisme mati.

Mikroskop

1

2

3
4
5
6
8

7

9
10

12

11

Keterangan gambar :
1. Body tube  penghubung lensa objektif dan okuler
2. Lensa Okuler  Lensa yang dekat dengan mata pengamat yang berfungsi untuk
membentuk bayangan maya tegak, diperbesar dari lensa objektif.
3. Revolver  mengganti perbesaran lensa objektif dengan cara diputar.
4. Lensa Objektif  lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati.
Membentuk bayangan nyata, terbalik diperbesar yang diatur oleh revolver untuk
menentukan perbesarannya
5. Lengan Mikroskop  untuk menyangga atau menopang mikroskop dan untuk
memegang ketika memindahkan
6. Kondensor dan diafragma  mengatur jumlah cahaya yang masuk
7. Penjepit Preparat  menjepit kaca objek agar tidak mudah bergeser ketik
diamati.
8. Coarse focus knob  untuk memperjelas objek dengan menaik-turunkan tabung
mikroskop secara cepat
9. Fine focus knob  untuk memfokuskan objek dengan menaik-turunkan tabung
mikroskop secara lambat atau halus.
10. Pengatur meja preparat untuk mengatur posisi meja agar dapat diamati

11. Iluminator  bisa diganti dengan cermin sebagai sumber cahaya untuk
mikroskop
12. Meja preparat  untuk meletakkan kaca preparat yang ingin diamati
Fungsi Mikroskop
Untuk mengamati mikroorganisme yang berukuran kecil atau tak terlihat oleh
mata telanjang
Prinsip Kerja Mikroskop
Objek ditempatkan dibawah lensa objektif sehingga dibentuk bayangan nyata
terbalik

diperbesar.

Lensa

okuler

mempunyai

peran

sebagai

loop

sehinggapengamat dapat melakukan dengan dua jenis penguatan yaitu dengan
mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum.

4
3
2
1

5

6

Keterangan gambar :
Jarum inokulasi  Untuk menanam mikroba dengan cara di tusukkan.
Jarum enten Untuk mengambil mikroba berupa biakan atau fungi
Jarum Ose Untuk menanam mikroba dengan cara goresan.
Batang spreader Untuk menanam mikroba dengan cara sebar.
Pelubang Sumuran Untuk membuat sumuran pada medium agar.
PinsetUntuk mengambil benda yang tidak boleh di sentuh oleh tangan.

1.
2.
3.
4.
5.
6.