Etika Profesi Desain Komunikasi Visual Pertemuan 11

Bab III Pekerjaan, Profesi, dan
Profesional

Pekerjaan, Profesi dan
Profesional
3.1. Manusia dengan kebutuhannya.
3.2. Pekerjaan dan Profesi.
3.3. Profesi dan Profesional.
3.4. Mengukur Profesionalisme.

3.1 Manusia dan
kebutuhannya

3.2 Pekerjaan dan
Profesi
• Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama
yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit
istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau
kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang.
• Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan
keahlian dan penguasaan terhadap suatu

pengetahuan khusus

• Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi,
kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh
profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran,
keuangan, militer, teknik dan desainer.
• Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua
pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai
karakteristik sendiri yang membedakannya dari
pekerjaan lainnya.

Beberapa daftar karakteristik yang
pernah diterapkan pada profesi
1. Ketrampilan yg berdasar pada pengetahuan
teoritis
2. Asosiasi profesional
3. Pendidikan yang ekstensif
4. Ujian kompetensi
5. Pelatihan institusional

6. Lisensi
7. Kode Etik

Pekerjaan di Bidang TI
Sebagai
Profesi
• Untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan termasuk
profesi atau bukan, kriteria pekerjaan tersebut harus diuji.
• Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf operator computer
(sekedar mengoperasikan), tidak masuk dalam golongan
profesi jika untuk bekerja sebagai staf operator tersebut
tidak membutuhkan latar belakang pendidikan tertentu.
• Seperti seorang software engineer dapat dikatakan sebagai
sebuah profesi karena seseorang yang bekerja sebagai
software engineer haruslah berpengetahuan dan memiliki
pengalaman kerja di bidangnya.

Contoh-contoh Pelanggaran Etika
Profesi dalam suatu bidang
1. Pelanggaran kode etik profesi kedokteran yaitu


pemberian obat kepada pasien secara langsung
(Self dispensing) hanya dibenarkan jika tidak ada
sarana, seperti apotek, di sekitar tempat praktik,
setidaknya jarak praktik dokter dengan apotek
minimal 10km. Kode Etik Kedokteran diatur
dalam UU Praktik Kedokteran Nomor 29 Tahun
2004, dan secara umum diatur dalam UU
Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992.

2. Dalam bidang pendidikan, contohnya Guru
memposisikan diri sebagai penguasa yang
memberikan sangsi, mengancam dan
menghukum peserta apabila melanggar
aturan atau tidak mengikuti kehendak guru.
Kode etiknya adalah guru berbakti
membimbing peserta didik untuk
membentuk manusia indonesia seutuhnya
yang berjiwa pancasila.


3.3 Profesi dan Profesional
Seorang pelaku profesi harus memiliki sifat – sifat berikut :
• Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya
• Mampu mengkonversi ilmu menjadi keterampilan
• Menjunjung tinggi etika dan integritas profesi
Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau
layanan sesuai dengan bidang yang dijalaninya dan menerima
gaji sebagai upah atas jasanya atau orang yang menjalankan
profesinya secara benar menurut nilai-nilai normal.
Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau
organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah
negara atau wilayah.

• Untuk menjadi seorang yang professional,
diperlukan komitmen, tanggung jawab, kejujuran,
sistematik berpikir, penguasaan materi, menjadi
bagian dari masyarakat professional.
• Profesionalisme bisa ditunjukkan dengan adanya
sertifikasi atau penghargaan atas kemampuan yang
dimiliki seseorang dalam profesinya. Certified

Internet Web Master (CIW) adalah salah satu
organisasi atau badan yang menilai
profesionalisme seorang yang berprofesi di bidang
internet.

3.4 Mengukur Profesionalisme
Tolak ukur Profesionalisme :
1. Memiliki keahlian dan keterampilan tertentu
2. Keahlian/ ketrampilan diperoleh dengan menggunakan teoi dan
metode ilmiah
3. Didasarkan pada disiplin ilmu yang jelas
4. Diperoleh dengan pendidikan dalam masa tertentu yang cukup lama
5. Memiliki fungsi sosial
6. Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional
7. Memiliki kode etik, yang berfungsi memberikan pedoman bagi setiap
anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan dan
sebagai saran kontrol masyarakat atas profesi yang bersangkutan
8. Ada pengakuan masyarakat dan imbalan atas layanan profesinya.

3 watak Profesionalisme

1.

2.

3.

Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan
kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti,
dan oleh karenanyatidak terlalu mementingkan atau
mengharapkan imbalan upah materiil
Dilandasi oleh kemahiran teknis yg berkualitas tinggi yg
dicapai melalui proses pendidikan/pelatihan yg panjang,
eksklusif dan berat.
Diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral – harus
menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa
kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama di
dalam sebuah organisasi profesi.

Terima Kasih atas
perhatiannya…


Kuliah Etika Profesi TI
Dosen Bapak Rafie Pawellangi S.Pd, S.ST., M.Pd

Dokumen yang terkait

FAKTOR–FAKTOR YANG MENJADI DAYA TARIK PENYIAR RADIO MAKOBU FM (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2003 UMM)

0 72 2

PENGARUH PENILAIAN dan PENGETAHUAN GAYA BUSANA PRESENTER TELEVISI TERHADAP PERILAKU IMITASI BERBUSANA (Studi Tayangan Ceriwis Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Komunikasi Angkatan 2004)

0 51 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

FK-UMM Dalam Pertemuan Occupational Health di Philippines

0 56 1

Komunikasi antarpribadi antara guru dan murid dalam memotivasi belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta

17 110 92

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62

Perilaku Komunikasi Waria Di Yayasan Srikandi Pasundan (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Waria di Yayasan Srikandi Pasundan di Kota Bandung)

3 50 1

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

Peranan Komunikasi Antar Pribadi Antara Pengajar Muda dan Peserta Didik Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar ( Studi pada Program Lampung Mengajar di SDN 01 Pulau Legundi Kabupaten Pesawaran )

3 53 80