Chapter I Analisis Kalsium Dan Magnesium Dalam Air Minum Dari Mata Air Di Kecamatan Gunung Sitember Secara Serapan Atom

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang sangat utama bagi kehidupan manusia, oleh

karena itu jika kebutuhan air belum terpenuhi baik secara kuantitas maupun
kualitas, maka akan menimbulkan dampak yang besar terhadap kesehatan maupun
kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat (Marsidi, 2011). Air dapat melarutkan
banyak zat sehingga berfungsi sebagai medium terjadinya reaksi kimia dan
merupakan komponen utama dari tubuh manusia. Tidak ada proses biologi tanpa
melibatkan air di dalam kehidupan. Manusia dapat bertahan selama beberapa
minggu tanpa makanan tetapi tanpa air manusia hanya dapat bertahan selama
beberapa hari karena air tidak disimpan di dalam tubuh sebagai cadangan
(Wardlaw dan Hampl, 2007; Silalahi, 2014).
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum
(Kepmenkes, RI., 2002). Secara fisik air minum harus jernih, tidak berwarna dan
tidak berbau. Namun air yang jernih, tidak berwarna dan tidak berbau belum tentu

aman dikonsumsi (Permenkes, RI., 2010).
Salah satu parameter kimia dalam persyaratan kualitas air minum adalah
jumlah kandungan unsur kalsium dan magnesium dalam air, yang keberadaannya
biasa disebut dengan kesadahan air. Tingginya tingkat kesadahan sementara
(temporary hardness) dalam air dapat diamati dari endapan yang terbentuk saat

1

memanaskan air. Hal ini dikarenakan semakin tinggi temperatur air maka
kelarutan kalsium dan magnesium dalam air semakin berkurang (Marsidi, 2011).
Air minum harus mengandung mineral utama seperti kalsium dan
magnesium. Air minum yang berasal dari alam mengandung zat-zat terlarut
seperti mineral (Kozisek, 2005). Kalsium dan magnesium adalah mineral
essensial yang diperlukan tubuh, sekitar 20 % berasal dari air minum. Sekitar 99
% dari kalsium di dalam tubuh terdapat di dalam tulang dan gigi, dan tulang
terdiri dari 40 % kalsium . Disamping itu ion kalsium berperan dalam regulasi
metabolisme di dalam sel, mengurangi resiko kanker kolon dan menurunkan
tekanan darah. Asupan maksimum kalsium adalah 2500 mg per hari (Wardlaw
dan Hampl, 2007; Silalahi, 2014).
Magnesium terdapat di dalam tulang sekitar 50-60%. Magnesium berperan

dalam memelihara tonus vaskular yang normal dan sensitivitas insulin,

juga

menjadi kofaktor untuk lebih dari 350 reaksi enzimatis, serta berperan dalam
metabolisme energi, sintesa protein, dan metabolisme kalsium. Kebutuhan akan
magnesium berkisar 300- 400 mg per hari pada umur sampai 30 tahun dan akan
meningkat pada usia diatas 30 tahun. Kurangnya asupan magnesium akan
menyebabkan denyut jantung yang tidak teratur disertai dengan kondisi lemah,
mual,

muntah,

disorientasi,

mempercepat

terjadinya

aterosklerosis


dan

menginduksi agregasi trombosit yang merupakan faktor resiko pada penyakit
kardiovaskular (Wardlaw dan Hampl, 2007; Silalahi, 2014).
Menurut World Health Organization (WHO) persyaratan minimal mineral
dalam air minum masing-masing yaitu 20 mg/l kalsium dan 10 mg/l magnesium.
Sedangkan Meskes RI No.01/Birhukmas/I/1975 hanya memberikan persyaratan

2

maksimal kalsium yang dianjurkan dalam air 75 mg/l, kadar maksimal
magnesium yang dianjurkan 30 mg/l dan tidak ada persyaratan minimal. Jenis air
minum yang diizinkan beredar di Indonesia terdiri dari air mineral dan air
demineral seperti air minum reverse osmosis. WHO melalui penelitian para ahli
telah menyatakan bahwa air minum rendah mineral dan demineral seperti air
minum reverse osmosis tidak baik untuk kesehatan karena dapat meningkatkan
resiko penyakit kardiovaskular jika dikonsumsi dalam waktu lama sebagai air
minum setiap hari (Silalahi, 2014; WHO, 2005).
Kecamatan Gunung Sitember merupakan salah satu kecamatan yang

terdapat di Kabupaten Dairi yang sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dan
berbukit-bukit yang terletak antara 98°00’- 98°30’ dan 2°15’ - 3°00’ Lintang
Utara. Kecamatan Gunung Sitember terletak pada ketinggian antara 400 – 1360
meter di atas permukaan laut (Silitonga, 2011). Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kadar kalsium dan magnesium di dalam air minum yaitu
penambahan bahan baku, pengaruh musim hujan dan musim kemarau, letak
pengambilan air minum serta pengolahan yang dilakukan (Silalahi, 2014;
Hartanty, 2015; Zahra, 2014).
Air minum yang di konsumsi masyarakat Gunung Sitember dan sekitarnya
terlebih dahulu dididihkan, didiamkan, dan akan terbentuk endapan putih yang
membuat rasa tidak nyaman saat mengkonsumsinya. Endapan tersebut
kemungkinan adalah kalsium dan magnesium yang mengendap. Sepengetahuan
penulis belum pernah dilakukan penelitian terhadap air minum ini. Oleh karena
itu, penulis melakukan penelitian kandungan kalsium dan magnesium dalam air

3

minum yang berasal dari mata air di Kecamatan Gunung Sitember secara
Spektrofotometri Serapan Atom.
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, diperoleh perumusan masalah sebagai berikut :
1.

apakah air minum dari mata air di Kecamatan Gunung Sitember mengandung
kalsium dan magnesium yang memenuhi persyaratan kesehatan Baku Mutu
Air Minum menurut Meskes RI No.01/Birhukmas/I/1975 dan WHO ?

2.

apakah terdapat penurunan kadar kalsium dan magnesium pada air minum
dari mata air di Kecamatan Gunung Sitember sesudah dididihkan dan
dilakukan penyaringan ?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, diperoleh hipotesis sebagai berikut :
1.

air minum dari mata air di Kecamatan Gunung Sitember mengandung
kalsium dan magnesium yang memenuhi persyaratan kesehatan Baku Mutu
Air Minum menurut Meskes RI No.01/Birhukmas/I/1975 dan WHO ?


2.

terdapat penurunan kadar kalsium dan magnesium pada air minum dari mata
air di Kecamatan Gunung Sitember sesudah dididihkan dan dilakukan
penyaringan.

4

1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut :
1. untuk mengetahui apakah air minum dari mata air di Kecamatan Gunung
Sitember mengandung kalsium dan magnesium memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
2. untuk mengetahui penurunan kadar kalsium dan magnesium dari mata air di
Kecamatan Gunung Sitember sesudah dididihkan dan dilakukan penyaringan.

1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada
masyarakat yang mengkonsumsi air minum dari mata air di Kecamatan Gunung

Sitember mengenai kandungan kalsium dan magnesium apakah memenuhi
persyaratan untuk menunjang kesehatan.

5