Strategi dan Implementasi e Learning di (1)
Strategi dan Implementasi e-Learning di
Level Institusi dan Nasional
“Memanfaatkan Peluang, Menjawab Tantangan”
Prof. Richardus Eko Indrajit
DrBA(PLM) Ir(ITS) MSc(Harv) MBA(Leic) MA(LSPR) MPhil(MSM) MIT(SGU)
indrajit@post.harvard.edu
0818 – 925 - 926
Kesepakatan Paradigma Belajar
• Belajar seumur hayat (life long learning)
• Belajar tanpa batas (borderless learning)
• Belajar sebagai hakekat manusia (nature of learning)
• Belajar secara bebas (freedom of learning)
• Belajar melalui beragam cara (free style learning)
• Belajar sebagai kebutuhan (contextual learning)
Siklus Model Pembelajaran
• Generasi Orde Lama (Veteran) – belajar secara informal
karena situasi dan kondisi
• Generasi Orde Baru (Baby Boomers) – institusi formal
mulai mendominasi
• Generasi Orde Reformasi (X, Millenials) – lembaga non
formal melengkapi
• Generasi Orde Pasca Reformasi (Y) – kesetaraan
lembaga formal, non formal, dan informal
• Generasi Orde Globalisasi (Z) – belajar secara informal
berbasis teknologi mewarnai kehidupan
Konteks Pembelajaran Manusia
• Ingin lebih cerdas agar dapat “menaklukkan dunia”
• Ingin lebih terampil agar dapat memperoleh pekerjaan
• Ingin lebih profesional agar sukses dalam karir
• Ingin mendapatkan pengakuan sebagai individu yang
berhasil
• Ingin berhasil meningkatkan taraf hidup
• Ingin menjadi manusia yang lebih berkualitas
• Ingin menggapai cita-cita dan impian pribadi
Hakekat Pembelajaran
• Tujuan: Menjadi manusia yang kompeten, mandiri,
dan bertanggung jawab
• Cara: “Banyak jalan menuju Roma”, dimana
beraneka ragam pilihan model pembelajaran dapat
ditempuh, dengan segala kelebihan dan
kekurangannya
• Institusi: Formal, Informal, dan Non-Formal sebagai
sebuah portofolio/kombinasi sistem pembelajaran
Konteks E-Learning di Indonesia
• Mengapa e-learning diperlukan oleh Indonesia? (WHY)
• Model e-learning seperti apa yang tepat untuk diterapkan?
(WHAT)
• Dimana e-learning perlu diimplementasikan? (WHERE)
• Siapa yang harus bertanggung jawab mengembangkannya?
(WHO)
• Bilamana dan kapan e-learning boleh diadopsi oleh komunitas
pendidikan di Indonesia? (WHEN)
• Bagaimana cara mengembangkannya agar berhasil? (HOW)
E-Learning menurut UNESCO
“to meet the UNMET educational needs”
Profil Siklus Pendidikan
100%
6.20%
6.58%
7.10%
7.20%
8.14%
9.09%
10.04%
11.01%
18.55%
20.69%
21.76%
22.32%
23.01%
23.63%
24.22%
24.80%
18.59%
18.42%
18.22%
28.42%
27.63%
26.85%
26.09%
90%
80%
70%
18.84%
18.57%
60%
18.49%
18.90%
18.75%
50%
40%
37.99%
35.48%
28.27%
29.22%
30%
20%
10%
18.42%
18.42%
2007
2008
24.37%
22.28%
21.67%
21.06%
20.47%
19.89%
2009
2010
2011
2012
2013
2014
0%
Tamat PT
Tamat SM
Tamat SMP
Tamat SD
Tidak Tamat SD
Kesenjangan di Perguruan Tinggi
Disparitas Sebaran Mahasiswa
0.800
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
‐
Standar Nasional Pendidikan
Graduates
Competency
Contents and
Learning Outcomes
Learning Process
Delivery
Human Resources in
Education
Facilities and
Technology
Institution
Management
Monitoring and
Evaluation
Financial and Cost
Allocation
Research and
Development
Community Services
Kualitas dan Mutu Pendidikan
Level Four – World Class University
Level Three – Accreditation A
• Fulfill the ideal quality
Level Two – Accreditation B
• Fulfill the average quality
Level One – Accreditation C
• Fulfill the minimum quality
Level Zero – No
Persoalan Klasik dan Akut
• Ketidakmerataan Pembangunan
• Keberagamaan Kondisi Lingkungan
• Keterbatasan Sumber Daya Pendidikan
• Kesulitan Akses Pendidikan Berkualitas
• Ketersediaan Infrastruktur Pembelajaran
• Keterjangkauan Biaya Pendidikan
Rekomendasi Solusi
• Saling Berbagi Pakai Sumber Daya Pendidikan
• Kolaborasi Penyelenggaraan Pendidikan
• Utilisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
• Implementasi Konsep Pendidikan Terbuka
• Bangun Multi Kanal Penyelenggaraan Pendidikan
• Integrasi Beragam Sumber Pembelajaran
Filosofi Pendidikan Terbuka
OpenContent
OpenCourseWare
OpenJournals
OpenProfessors
OpenFacilities
OpenConference
OpenLibrary
OpenCreditTransfer
OpenCreditEarning
OpenEBooks
OpenLearning
OpenResearch
Tiga Model Pendekatan Pragmatis
Arsitektur E-Learning
Standar Pengembangan E-Learning
Internasional
• ISO 29163 (Mutu Modul)
• ISO 19796 (Mutu Proses)
Nasional
• Draft Standar Pendidikan Jarak Jauh yang disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
Landasan Legalitas E-Learning
• UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
• UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi yang
diperbaharui dengan Permendikbud No. 109 tahun
2013
Pilot Project Tingkat Nasional
• Modul Tunggal: Universitas Terbuka
• Modul Ganda: Kampus Peringkat Tinggi TESCA
• Modul Konsorsium: Aptikom, Seamolec
• Modul Kombinasi: PDITT (Kuliah Daring)
Studi Kasus: PDITT-PJJ Aptikom
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Desain Adopsi Sukses
• Pendekatan Akreditasi
• Hanya berikan nilai akreditasi A kepada perguruan
tinggi yang telah melakukan pembinaan terhadap
perguruan tinggi lain via e-learning
• Nilai lebih tinggi diberikan kepada mereka yang
melaksanakan e-learning
• Pendekatan Hibah
• Hanya diberikan kepada perguruan tinggi yang terbukti
memberikan manfaat/solusi terhadap masalah bangsa
Bahan Refleksi dan Renungan
• Model pendidikan dan pembelajaran harus
mengikuti perkembangan jaman agar tetap relevan
(Charles Darwin)
• Lebih baik “berjalan di atas ketidaksempurnaan”
dan belajar darinya daripada “menunggu
kesempurnaan” yang tidak pernah akan tercipta
(Nike: Just Do It)
• Apa yang akan terjadi seandainya konsep internet
mendahului konsep pendidikan/pembelajaran yang
diketahui manusia? (E-Learning Community)
Mulai Dari Mana?
Mulai Dari Mana?
Mulai Dari Mana?
Mulai Dari Mana?
Tantangan Berikut
“… let’s learn e-learning …”
Terima Kasih
Prof. Richardus Eko Indrajit
DrBA(PLM) Ir(ITS) MSc(Harv) MBA(Leic) MA(LSPR) MPhil(MSM) MIT(SGU)
indrajit@post.harvard.edu
0818 – 925 - 926
Level Institusi dan Nasional
“Memanfaatkan Peluang, Menjawab Tantangan”
Prof. Richardus Eko Indrajit
DrBA(PLM) Ir(ITS) MSc(Harv) MBA(Leic) MA(LSPR) MPhil(MSM) MIT(SGU)
indrajit@post.harvard.edu
0818 – 925 - 926
Kesepakatan Paradigma Belajar
• Belajar seumur hayat (life long learning)
• Belajar tanpa batas (borderless learning)
• Belajar sebagai hakekat manusia (nature of learning)
• Belajar secara bebas (freedom of learning)
• Belajar melalui beragam cara (free style learning)
• Belajar sebagai kebutuhan (contextual learning)
Siklus Model Pembelajaran
• Generasi Orde Lama (Veteran) – belajar secara informal
karena situasi dan kondisi
• Generasi Orde Baru (Baby Boomers) – institusi formal
mulai mendominasi
• Generasi Orde Reformasi (X, Millenials) – lembaga non
formal melengkapi
• Generasi Orde Pasca Reformasi (Y) – kesetaraan
lembaga formal, non formal, dan informal
• Generasi Orde Globalisasi (Z) – belajar secara informal
berbasis teknologi mewarnai kehidupan
Konteks Pembelajaran Manusia
• Ingin lebih cerdas agar dapat “menaklukkan dunia”
• Ingin lebih terampil agar dapat memperoleh pekerjaan
• Ingin lebih profesional agar sukses dalam karir
• Ingin mendapatkan pengakuan sebagai individu yang
berhasil
• Ingin berhasil meningkatkan taraf hidup
• Ingin menjadi manusia yang lebih berkualitas
• Ingin menggapai cita-cita dan impian pribadi
Hakekat Pembelajaran
• Tujuan: Menjadi manusia yang kompeten, mandiri,
dan bertanggung jawab
• Cara: “Banyak jalan menuju Roma”, dimana
beraneka ragam pilihan model pembelajaran dapat
ditempuh, dengan segala kelebihan dan
kekurangannya
• Institusi: Formal, Informal, dan Non-Formal sebagai
sebuah portofolio/kombinasi sistem pembelajaran
Konteks E-Learning di Indonesia
• Mengapa e-learning diperlukan oleh Indonesia? (WHY)
• Model e-learning seperti apa yang tepat untuk diterapkan?
(WHAT)
• Dimana e-learning perlu diimplementasikan? (WHERE)
• Siapa yang harus bertanggung jawab mengembangkannya?
(WHO)
• Bilamana dan kapan e-learning boleh diadopsi oleh komunitas
pendidikan di Indonesia? (WHEN)
• Bagaimana cara mengembangkannya agar berhasil? (HOW)
E-Learning menurut UNESCO
“to meet the UNMET educational needs”
Profil Siklus Pendidikan
100%
6.20%
6.58%
7.10%
7.20%
8.14%
9.09%
10.04%
11.01%
18.55%
20.69%
21.76%
22.32%
23.01%
23.63%
24.22%
24.80%
18.59%
18.42%
18.22%
28.42%
27.63%
26.85%
26.09%
90%
80%
70%
18.84%
18.57%
60%
18.49%
18.90%
18.75%
50%
40%
37.99%
35.48%
28.27%
29.22%
30%
20%
10%
18.42%
18.42%
2007
2008
24.37%
22.28%
21.67%
21.06%
20.47%
19.89%
2009
2010
2011
2012
2013
2014
0%
Tamat PT
Tamat SM
Tamat SMP
Tamat SD
Tidak Tamat SD
Kesenjangan di Perguruan Tinggi
Disparitas Sebaran Mahasiswa
0.800
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
‐
Standar Nasional Pendidikan
Graduates
Competency
Contents and
Learning Outcomes
Learning Process
Delivery
Human Resources in
Education
Facilities and
Technology
Institution
Management
Monitoring and
Evaluation
Financial and Cost
Allocation
Research and
Development
Community Services
Kualitas dan Mutu Pendidikan
Level Four – World Class University
Level Three – Accreditation A
• Fulfill the ideal quality
Level Two – Accreditation B
• Fulfill the average quality
Level One – Accreditation C
• Fulfill the minimum quality
Level Zero – No
Persoalan Klasik dan Akut
• Ketidakmerataan Pembangunan
• Keberagamaan Kondisi Lingkungan
• Keterbatasan Sumber Daya Pendidikan
• Kesulitan Akses Pendidikan Berkualitas
• Ketersediaan Infrastruktur Pembelajaran
• Keterjangkauan Biaya Pendidikan
Rekomendasi Solusi
• Saling Berbagi Pakai Sumber Daya Pendidikan
• Kolaborasi Penyelenggaraan Pendidikan
• Utilisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
• Implementasi Konsep Pendidikan Terbuka
• Bangun Multi Kanal Penyelenggaraan Pendidikan
• Integrasi Beragam Sumber Pembelajaran
Filosofi Pendidikan Terbuka
OpenContent
OpenCourseWare
OpenJournals
OpenProfessors
OpenFacilities
OpenConference
OpenLibrary
OpenCreditTransfer
OpenCreditEarning
OpenEBooks
OpenLearning
OpenResearch
Tiga Model Pendekatan Pragmatis
Arsitektur E-Learning
Standar Pengembangan E-Learning
Internasional
• ISO 29163 (Mutu Modul)
• ISO 19796 (Mutu Proses)
Nasional
• Draft Standar Pendidikan Jarak Jauh yang disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
Landasan Legalitas E-Learning
• UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
• UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi yang
diperbaharui dengan Permendikbud No. 109 tahun
2013
Pilot Project Tingkat Nasional
• Modul Tunggal: Universitas Terbuka
• Modul Ganda: Kampus Peringkat Tinggi TESCA
• Modul Konsorsium: Aptikom, Seamolec
• Modul Kombinasi: PDITT (Kuliah Daring)
Studi Kasus: PDITT-PJJ Aptikom
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Contoh Implementasi
Desain Adopsi Sukses
• Pendekatan Akreditasi
• Hanya berikan nilai akreditasi A kepada perguruan
tinggi yang telah melakukan pembinaan terhadap
perguruan tinggi lain via e-learning
• Nilai lebih tinggi diberikan kepada mereka yang
melaksanakan e-learning
• Pendekatan Hibah
• Hanya diberikan kepada perguruan tinggi yang terbukti
memberikan manfaat/solusi terhadap masalah bangsa
Bahan Refleksi dan Renungan
• Model pendidikan dan pembelajaran harus
mengikuti perkembangan jaman agar tetap relevan
(Charles Darwin)
• Lebih baik “berjalan di atas ketidaksempurnaan”
dan belajar darinya daripada “menunggu
kesempurnaan” yang tidak pernah akan tercipta
(Nike: Just Do It)
• Apa yang akan terjadi seandainya konsep internet
mendahului konsep pendidikan/pembelajaran yang
diketahui manusia? (E-Learning Community)
Mulai Dari Mana?
Mulai Dari Mana?
Mulai Dari Mana?
Mulai Dari Mana?
Tantangan Berikut
“… let’s learn e-learning …”
Terima Kasih
Prof. Richardus Eko Indrajit
DrBA(PLM) Ir(ITS) MSc(Harv) MBA(Leic) MA(LSPR) MPhil(MSM) MIT(SGU)
indrajit@post.harvard.edu
0818 – 925 - 926