STUDI TENTANG FUNGSI NMS SEBAGAI SISTEM
STUDI TENTANG FUNGSI (NMS) SEBAGAI SISTEM MONITORING AKSES
JARINGAN AREA JATENG - DIY
1
Muhammad Firdaus[ ], Yuniarto, S. T, M. T [ ]
Mahasiswa dan 2 Dosen Pembimbing Kerja Praktek PSD III Teknik Elektro
Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Jalan Prof.Soedharto, Tembalang, Semarang, Indonesia.
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Pada Sistem telekomunikasi dari waktu kewaktu akan mengalami suatu perkembangan
,hal ini berimbas dari Pertumbuhan penduduk maupun user yang semakin meningkat serta
keterbutuhan masyarakan akan kualitas mutu dalam berkomunikasi dan untuk mengakses
jaringan internet yang cepat, mudah dan lancar, penggalakan pembangunan fasilitas
teknologi pundilakukan demi menjawab keterbutuhan konsumen / user itu sendiri, QOS
sebagai mutu standarisasi qualitas jaringan teknologi yang harus bisa di pertahankan ketika
dalam kondisi sistem aktif sebaga upaya mereduksi terhambatnya komunikasi seperti karena
ada kerusakan sistem, unit server akses dsb.
Maka dari beberapa permasalahan tersebut perlu adanya suatu evaluasi berkala dalam
usahanya meningkatkan mutu perkembangan teknologi jaringan juga sebagai upaya dalam
usaha mempertahankan kualitas komunikasi akses data jaringan telekomunikasi .untuk
memperoleh hasil evaluasi kerja jaringan server diperlukan suatu sistem yang biasa kita
sebut dengan (NMS) Network monitoring Sistem
PT. Telkom divre IV telah menerapkan system NMS ini sebagai upaya mempertahankan
kualitas akses jaringan di tingkat regional areal kerjanya, dengan memakai cacti sebagai
tool / aplikasi yang di gunakan dalam pemonitoringan jaringan kerjanya, sehingga evaluasi
berkala suatu lalu lintas akses internet dapat di lakukan dengan baik juga sebagai data real
trafik pemakaian bandwidth guna penyediaan sarana telekomunikasi yang lebih baik
Kata kunci : Network Monitoring Sistem, Traffik Monitoring, Jaringan Komputer
I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kerja Praktek merupakan suatu
sarana bagi mahasiswa dalam studi
tentang pendidikan dunia kerja, yaitu
untuk merealisasikan link and match
antara dunia pendidikan dan dunia kerja,
dengan adanya kerja praktek ini di
harapka mahasiswa dapat menerapkan
teori yang di perolareh dari perkuliahan
di industri atau instansi terkait.dengan
demikian mahasiswa tidak hanya
memiliki pengetahuan yang teoritis tetapi
juga mendapatkan bekal ketrampilan dan
etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
dunia kerja.
PT. Telkom sebagai penyedia jasa
telekomunikasi
mengusahakan
penggalakan pembaharua nteknologi dan
berupaya dalam menjaga komunikasi
jaringan agar tidak mengalami banyak
masalah, Evaluasi dan memonitoring
suatu system aktif kerja akses jaringan
secara
berkala
dilakukan
demi
mewujutkan pengembangan teknologi
jaringan dan sebagai pencegahan
kerusakan atau tersendatnya suatu akses
komunikasi sebagai upaya meningkatkan
Quality of service penyediaan jaringan
yang baik bagi costumer / User.
Dengan urgensinya dalam menjaga
kualitas layanan diperlukan adanya
pemantauan jaringan dari Telkom
kepelanggan, oleh karena itu NMS
(Network Maagemant Sistem) di PT.
Telkom Divre IV area kerja Jateng D.I.Yogyakarta di bahas dalam laporan
Kerja Praktek ini sehingga di peroleh
pengetahuan mengenai prinsip dasar dari
system
pemantauan
jaringan
di
PT.Telkom area kerja Jateng - DIY
1.2
Tujuan
tujuan yang ingin dicapai dalam
Praktek
Kerja
Lapangan
yang
dilaksanakan di PT. Telkom divre IV
Semarang ini yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
1.3
Mendapatkan
Pengetahuan,
Pengalaman serta praktik kerja
lapangan di PT. Telkom sebagai
bekal dalam mempersiapkan dunia
kerja
Sebagaiimplementasiilmu yang telah
di dapat dari perkuliahan yang di
terapkan di dunia kerja
Mengetahui tentang manfaat dan
system
kerja
cacti
sebagai
implementasi Sistem (NMS) di
wilayah kerja akses jaringan PT.
Telkom Divre IV Jateng - DIY
Memahami macam fitur Cacti yang
telah di buat / di rancang sebagai
study tentang efektifitas pemanfaatan
kerja pada monitoring system NMS
yang telah di gunakan pada kerja
akses telekomunikasi wilayah kerja
PT. Telkom Divre IV Semarang Djogja
Memahami Sistem kerja dasar NMS
sebagai
bentuk
manajemen
monitoring
jaringan
teknologi
Telekomunikasi.
Batasan Masalah
Agar penulisan laporan Kerja
Praktek ini tidak menyimpang dari
permasalahan yang ada, maka penulis
membatasi masalah sebagai berikut :
a.
Membahas mengenai dasar kerja
dari system NMS.
b.
Membahas mengenai Cara Akses
dan macam fitur opsional system
c.
NMS yang telah di Terapkan
sebagai monitoring kondisi area
kerja akses jaringan PT. Telkom
Divre IV Jateng - DIY
Membahas tentang Fungsi /
pemanfaatan kerja NMS pada area
kerja Telkom Divre IV.
1.4
Metode Pengumpulan data
Dalam pembuatan laporan Kerja
Praktek ini, secara garis besar metode
yang dipakai dalam pengumpulan data
terdiri dari 3 metode yaitu sebagai
berikut :
1. Metode Interview
Yaitu suatu cara pengumpulan data
secara langsung berupa pengajuan
pertanyaan dan diskusi dengan
pembimbing KP
2. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu cara
untuk mengumpulkan data dengan
pengamatan secara langsung kepada
suatu objek yang akan diteliti
3. Metode Studi Literatur
Metode studi literature yaitu cara
untuk
mengumpulkan
dan
mempelajari data atau tulisan dengan
cara mencari sumber-sumber literature
ataupun
buku
dari
berbagai
perpustakaan yang ada guna reverensi
teori terkait
II.
2.1
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan Komputer
Salah satu hal yang melatar
belakangi dari terbentuknya jaringan
akses telekomunikasi adalah sejarah
dimulainya transmisi data antar computer
atau di mulaidenganjaringan internet, di
mulaipadatahun
1969
ketika
itu
departemen pertahan, US. Defence
advanced reaserch projects agency
(DARPA)
memutuskan
untuk
mengadakan riset tentang bagaimana
cara menghubungkan sejumlah komputer
sehingga membentuk jaringan organik.
Program riset ini dikenal dengan nama
ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari
10 komputer yang berhasil dihubungkan
satu sama lain sehingga mereka bisa
saling berkomunikasi dan membentuk
sebuah jaringan. Tahun 1992, komputer
yang saling tersambung membentuk
jaringan sudah melampaui sejuta
komputer dan di tahun yang sama
muncul istilah surfing the internet. Tahun
1994, situs internet telah tumbuh menjadi
3000 alamat halaman dan untuk pertama
kalinya virtual-shopping atau e-retail
muncul di internet. Di tahun yang sama
Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus
kelahiran Netscape Navigator
2.2
Simple Network Management
(SNMP)
Dalam model arsitektur TCP/IP, ada
protokol
yang
digunakan
untuk
melakukan proses manajemen jaringan,
yaitu SNMP. SNMP merupakan sebuah
protokol
yang
didesain
untuk
memberikan
kemampuan
kepada
pemakai untuk mengelola jaringan
komputernya dari jarak jauh atau remote.
Pengelolaan ini dilaksanakan dengan cara
melakukan polling dan setting variabelvariabel
elemen
jaringan
yang
dikelolanya. (Indarto, Zukhri, Wijaya,
2005)
Arsitektur SNMP secara eksplisit
dapat di jabarkan yaitu merupakan
kumpulan dari stasiun manajemen dan
elemen-elemen jaringan komputer (host,
gateway, router dan lainnya). Stasiun
manajemen
menjalankan
aplikasiaplikasi manajemen yang memonitor dan
mengontrol
elemen-elemen
dalam
jaringan komputer.
SNMP
digunakan
untuk
mentrasmisikan informasi manajemen
antara stasiun manajemen jaringan
dengan agen-agen dalam elemen-elemen
jaringan (Case, et all, 1988)
Menurut Case, et all, (1988) Tujuan
dari SNMP meminimalisir jumlah dan
kompleksitas
dari
fungsionalitas
manajemen, setidaknya ada 4 hal yang
didapat dari tujuan ini:
a. Biaya
pengembangan
untuk
perangkat lunak manajemen agen
yang diperlukan untuk mendukung
protokol tersebut berkurang.
b. Terdapat peningkatan dari fungsi
manajemen yang didukung secara
remote,
sehingga
penggunaan
sumber daya internet dalam tugas
manajemen dapat diakui/digunakan
c. Terdapat peningkatan dari fungsi
manajemen yang didukung secara
remote, sehingga dapat melakukan
pembatasan dan peningkatan fitur
pada tools manajemen
d. Menyederhanakan kumpulan fungsi
manajemen
sehingga
mudah
dimengerti dan digunakan oleh
pengembang
tools
manajemen
jaringan komputer.
Gambar 2.2 Lapisan pada Protokol
SNMP
Pada Gambar di atas dapat dilihat
bahwa SNMP didesain oleh IETF untuk
pemakaian di Internet. Saat ini SNMP
didesain di atas protokol UDP (User Data
gram Protokol).
Karena menggunakan protokol UDP,
SNMP
adalah
protokol
yang
connectionless. Tidak ada jaminan lalu
lintas manajamen diterima oleh entitas
lain dengan sempurna. Dengan protokol
ini, overhead proses dapat dikurangi dan
diperoleh kesederhanaan. Jika reliabilitas
dan accountabilitas yang diperlukan,
manager jaringan harus membangun
operasi yang connection oriented pada
aplikasi di lapisan atasnya. (Indarto,
Zukhri, Wijaya, 2005)
2.3
Network Monitoring
Sistem
(NMS)
NMS
merupakan
tool
untuk
melakukan monitoring/pengawasan pada
elemen-elemen dalam jaringan komputer.
Fungsi dari NMS adalah melakukan
pemantauan terhadap kualitas SLA
(Service
Level
Agreement)
dari
Banwidth yang digunakan (Fachruddin,
2009). Hasil dari pantauan tersebut
biasanya
dijadikan
bahan
dalam
pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen, disisi lain digunakan oleh
administrator jaringan (technical person)
untuk menganalisa apakah terdapat
kejanggalan dalam operasional jaringan.
Menurut Ipswitch (2010), ada 10
alasan utama menggunakan aplikasi
monitoring jaringan komputer, yaitu:
a) mengetahui apa yang sedang terjadi
dalam jaringan, dimana solusi NMS
selalu memberikan informasi tentang
operasional dan konektifitas dari
peralatan dan sumber daya yang ada
dalam jaringan
b) untuk perencanaan peningkatan
(upgrade) dan perubahan peralatan
jaringan
c) dapat digunakan untuk mendiagnosa
masalah-masalah dalam jaringan
d) sebagai bahan untuk keperluan SLA
(service level agreement)
e) mengetahui kapan saat yang tepat
untuk mengimplementasikan solusi
disaster recovery system (pemulihan
bencana/masalah)
dapat
dilaksanakan
f) memastikan
keamanan
sistem
beroperasi dengan baik
g) memastikan
pengguna
(client)
layanan dalam jaringan terkoneksi
dengan server yang mereka butuhkan
h) mendapatkan
infomasi
status
jaringan secara remote
i) memastikan uptime untuk keperluan
pengguna yang tergantung dengan
ketersediaan jaringan komputer
j) menghemat pengeluaran dengan
menekan jumlah waktu jaringan
down dan memangkas waktu untuk
menganalisa masalah
Melakukan
monitoring
pada
komponen atau elemen-elemen jaringan
serta mengumpulkan informasi yang
sangat banyak dari aktifitas jaringan,
melihat, menganalisa secara tepat dan
cepat memerlukan sebuah solusi dalam
menampilkan
informasi-informasi
tersebut (dimana di dalamnya termasuk
peta
jaringan,
pelaporan,
sistem
peringatan,
informasi
historis,
pengelompokan masalah dan informasi
yang berguna lainnya) dalam sebuah
dashboard NMS di NOC. Selain
mempermudah troubleshooting, sistem
ini
akan
membantu
dalam
mengumpulkan data historis jaringan
untuk melihat kecendrungan yang timbul
pada penggunaan sumber daya dan
kapasitas jaringan sehingga dapat
didesain dan direncanakan sebuah
jaringan yang akurat dan efektif.
SNMP merupakan protokol fleksibel
yang mengizinkan penggunanya untuk
mengelola dan memonitor kinerja
peralatan jaringan, penanganan masalah
dan persiapan dalam pengembangan
jaringan. Banyak peralatan jaringan yang
mendukung penggunaan SNMP, hal ini
memudahkan
monitoring
dengan
menggunakan
NMS
yang
juga
mendukung SNMP
2.4
Tool Aplikasi NMS
Berikut akan di jelaskan beberapa
aplikasi NMS yaitu sbb:
- Cacti
Cacti merupakan frontend yang
lengkap
untuk
RRDTool,
Cacti
menyimpan semua informasi yang
diperlukan untuk membuat grafik dan
populasinya di dalam database MySQL.
Frontend Cacti dibuat sepenuhnya
dengan PHP. Seiring dengan kemampuan
untuk
mempertahankan
konsistensi
Grafik, Sumber sumber Data dan Arsip
Round Robin dalam database, Cacti juga
menangani pengumpulan data dan juga
mendukung SNMP untuk membuat
grafik lalu lintas data dengan MRTG.
Bentuk frontend Cacti bisa di lihat pada
gambar berikut ini :
Gambar 3.1 Tampilan utama Sistem
NMS PT Telkom Divre IV
3.2
Gambar 2.3 Tampilan Utama Tool Cacti
Selain cacti juga ada beberapa Tool
yang lain yaitu seperti :
- The dude, MRTG, PRTG, dan Whats
up gold dll
III.
3.1
FUNGSI
NMS
SEBAGAI
MONITORING
AKSES
JARINGAN AREA KERJA
PADA PT TELKOM DIVRE
IV
Implementasi NMS di PT
Telkom Divre IV
Sebagai implementasi dalam usaha
untuk
menjaga kualitas akses
jaringannya oleh PT Telkom Divre IV,
maka telah di terapkan sistem NMS yang
memegang peran inti yaitu sebagai
managemen dan monitoring akses
jaringannya dari provider ke costumer, di
mana secara umum dapat di jabarkan
fungsi yang telah di terapkan dari NMS
PT Telkom adalah :
1. Sebagai Monitoring kondisi akses
Jaringan Backbone Semarang dan
Jogja
2. Sebagai Monitoring Pemakaian
Bandwidh oleh pelanggan
Dalam implementasinya sendiri PT
Telkom Divre IV Menggunakan Tool
Cacti
sebagai
aplikasi
Network
Managemennya / (NMS), Berikut adalah
tampilan utama dari Sistem Cacti
Regional PT Telkom Divre IV :
Cara Pengaksesan Program
(NMS)
Berikut akan di jelaskan tentang
beberapa mekanisme dalam melakukan
pengaksesan sistem NMS pada PT
Telkom Divre IV :
Tahap pertama yang harus di lakukan
adalah melakukan penyambungan atau
mengakses internet dengan server lokal
telkom,
sebagai
contoh
disini
menggunakan server lokal telkom divre
IV untuk mengakses IP 10.81.40.17, IP
Tersebut adalah IP Host Cacti sebagai
NMS yang akan di akses, guna sebagai
pemastian apakah komputer yang
digunakan sudah tersambung dengan
server lokal, maka dapat menggunakan
Comand Promp, Detail dapat di lihat
pada gambar 3.2.1
Gambar 3.2.1 Tampilan CMD Indikasi
untuk Sambungan ke Jaringan Lokal
Dari Gambar tersebut dapat kita
ketahui bahwa devaice yang telah di
gunakan sudah tersambung dengan server
lokal atau yang akan di monitor.
Langkah Selanjutnya adalah melakuan
input IP addres kedalam web browser
dan akan menampilkan laman local cacti
monitoring regional Telkom Divre IV,
berikut untuk data tampilan
monitoring kondisi jaringan, dibawah
akan di jelaskan terlebih dahulu mengenai
beberapa Fitur pendukung dari akses
monitoring itu sendiri / opsional utama
sistem NMS
Gambar 3.3.1 Merupakan gambar dari
tampilan utama / gambar muka awal
ketika kita sudah login masuk sistem
aplikasi NMS dengan menggunakan cacti
oleh PT Telkom divre IV, dimana pada
aplikasi ini terdapat beberapa fitur
opsional yang akan di jelaskan yaitu sbb:
a. Menu bar / bagian opsi utama NMS
Gambar 3.2.2 Input IP Pada Web Browser
Gambar 3.3.1 Menu Utama NMS Telkom
Diatas Merupakan gambar dari
opsional utama, dimana memiliki tiga
opsi yaitu sbb:
Gambar 3.2.3 Tampilan Login NMS PT
Telkom Divre IV
Selanjutnya
adalah
melakukan
penginputan User name dan Password
pada Cacti, dan jika Input data sudah
benar maka akan tampil Halaman awal
NMS untuk detailnya dapat dilihat pada
gambar 3.1
Fitur dan Fungsi NMS sebagai
Monitoring Jaringan Area
Kerja Divre IV
Setelah
memahami
tentang
mekanisme cara mengakses NMS
wilayah kerja regional PT Telkom Divre
IV, selanjutnya akan di jelaskan
mengenai beberapa fitur dan fungsi dari
NMS yang telah di terapkan yaitu Sbb:
- Graph
merupakan
opsi
yang
digunakan untuk menampilkan Gafik
dari kondisi suatu device yang akan di
monitoring baik jaringan Backbone,
Server dst, untuk tampilan Graph
dapat dilihat pada gambar 3.1, Selain
itu pada laman tampil Graph juga
terdapat Side Bar dengan tampilannya
dapat di lihat pada gambar 3.3.2 di
bawah
3.3
Fitur Opsional utama pada
NMS
Sebelum melakukan monitoring atau
menganalisa fungsi kerja NMS sebagai
Gambar 3.3.2 Side Bar Menu Graph
Dan juga terakhir ada menu View
mode yang memiliki peran sebagai
setting mode tampilan dari menu Graphs
3.3.1
Gambar 3.3.3 Side Bar Menu View Mode
- Selanjutnya pada menu utama terdapat
Opsi Monitor, yang digunakan untuk
menampilkan
dan
memonitoring
kondisi device komponen pembangun
back bone yang akan di monitoring
seperti data metro, Gpone dst
Gambar 3.3.7 Grafik Traffik Bandwidh
terpakai pada LocalHost
Gambar 3.3.4 Tampilan dari menu Monitor
-
Weatermap
merupakan
suatu
opsional yang digunakan untuk
menampilkan data map topologi
backbone pertiap kota akses kerja
kusus regional PT Telkom Divre IV
Gambar 3.3.5 Tampilan Menu Watermap
3.3.2
Fungsi
NMS
Sebagai
Monitoring Backbone Area
Jateng DIY
a. Monitoring Kondisi CPU LocalHost
Pusat
Gambar 3.3.6 Tampilan Monitoring
Kondisi LocalHost
Diatas pada gambar 3.3.6, Merupakan
tampilan dari monitoring kondisi dari
Host, disini pada monitoring Graphs
menampilkan beberpa data seperti
kondisi Bandwidh terpakai, Akses
memori dst, sebagai contoh disini akan
diambil salah satu sempel monitoring
Host yaitu untuk kondisi Bandwidh
terpakainya,
Dari Gambar 3.3.7, diatas dapat kita
ambil Informasi bahwa data pemakaian
bandwidh untuk update data Tgl, 1
Februari menunjukkan pada kondisi Host
sebesar 5,28 Gb /
JARINGAN AREA JATENG - DIY
1
Muhammad Firdaus[ ], Yuniarto, S. T, M. T [ ]
Mahasiswa dan 2 Dosen Pembimbing Kerja Praktek PSD III Teknik Elektro
Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Jalan Prof.Soedharto, Tembalang, Semarang, Indonesia.
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Pada Sistem telekomunikasi dari waktu kewaktu akan mengalami suatu perkembangan
,hal ini berimbas dari Pertumbuhan penduduk maupun user yang semakin meningkat serta
keterbutuhan masyarakan akan kualitas mutu dalam berkomunikasi dan untuk mengakses
jaringan internet yang cepat, mudah dan lancar, penggalakan pembangunan fasilitas
teknologi pundilakukan demi menjawab keterbutuhan konsumen / user itu sendiri, QOS
sebagai mutu standarisasi qualitas jaringan teknologi yang harus bisa di pertahankan ketika
dalam kondisi sistem aktif sebaga upaya mereduksi terhambatnya komunikasi seperti karena
ada kerusakan sistem, unit server akses dsb.
Maka dari beberapa permasalahan tersebut perlu adanya suatu evaluasi berkala dalam
usahanya meningkatkan mutu perkembangan teknologi jaringan juga sebagai upaya dalam
usaha mempertahankan kualitas komunikasi akses data jaringan telekomunikasi .untuk
memperoleh hasil evaluasi kerja jaringan server diperlukan suatu sistem yang biasa kita
sebut dengan (NMS) Network monitoring Sistem
PT. Telkom divre IV telah menerapkan system NMS ini sebagai upaya mempertahankan
kualitas akses jaringan di tingkat regional areal kerjanya, dengan memakai cacti sebagai
tool / aplikasi yang di gunakan dalam pemonitoringan jaringan kerjanya, sehingga evaluasi
berkala suatu lalu lintas akses internet dapat di lakukan dengan baik juga sebagai data real
trafik pemakaian bandwidth guna penyediaan sarana telekomunikasi yang lebih baik
Kata kunci : Network Monitoring Sistem, Traffik Monitoring, Jaringan Komputer
I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kerja Praktek merupakan suatu
sarana bagi mahasiswa dalam studi
tentang pendidikan dunia kerja, yaitu
untuk merealisasikan link and match
antara dunia pendidikan dan dunia kerja,
dengan adanya kerja praktek ini di
harapka mahasiswa dapat menerapkan
teori yang di perolareh dari perkuliahan
di industri atau instansi terkait.dengan
demikian mahasiswa tidak hanya
memiliki pengetahuan yang teoritis tetapi
juga mendapatkan bekal ketrampilan dan
etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
dunia kerja.
PT. Telkom sebagai penyedia jasa
telekomunikasi
mengusahakan
penggalakan pembaharua nteknologi dan
berupaya dalam menjaga komunikasi
jaringan agar tidak mengalami banyak
masalah, Evaluasi dan memonitoring
suatu system aktif kerja akses jaringan
secara
berkala
dilakukan
demi
mewujutkan pengembangan teknologi
jaringan dan sebagai pencegahan
kerusakan atau tersendatnya suatu akses
komunikasi sebagai upaya meningkatkan
Quality of service penyediaan jaringan
yang baik bagi costumer / User.
Dengan urgensinya dalam menjaga
kualitas layanan diperlukan adanya
pemantauan jaringan dari Telkom
kepelanggan, oleh karena itu NMS
(Network Maagemant Sistem) di PT.
Telkom Divre IV area kerja Jateng D.I.Yogyakarta di bahas dalam laporan
Kerja Praktek ini sehingga di peroleh
pengetahuan mengenai prinsip dasar dari
system
pemantauan
jaringan
di
PT.Telkom area kerja Jateng - DIY
1.2
Tujuan
tujuan yang ingin dicapai dalam
Praktek
Kerja
Lapangan
yang
dilaksanakan di PT. Telkom divre IV
Semarang ini yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
1.3
Mendapatkan
Pengetahuan,
Pengalaman serta praktik kerja
lapangan di PT. Telkom sebagai
bekal dalam mempersiapkan dunia
kerja
Sebagaiimplementasiilmu yang telah
di dapat dari perkuliahan yang di
terapkan di dunia kerja
Mengetahui tentang manfaat dan
system
kerja
cacti
sebagai
implementasi Sistem (NMS) di
wilayah kerja akses jaringan PT.
Telkom Divre IV Jateng - DIY
Memahami macam fitur Cacti yang
telah di buat / di rancang sebagai
study tentang efektifitas pemanfaatan
kerja pada monitoring system NMS
yang telah di gunakan pada kerja
akses telekomunikasi wilayah kerja
PT. Telkom Divre IV Semarang Djogja
Memahami Sistem kerja dasar NMS
sebagai
bentuk
manajemen
monitoring
jaringan
teknologi
Telekomunikasi.
Batasan Masalah
Agar penulisan laporan Kerja
Praktek ini tidak menyimpang dari
permasalahan yang ada, maka penulis
membatasi masalah sebagai berikut :
a.
Membahas mengenai dasar kerja
dari system NMS.
b.
Membahas mengenai Cara Akses
dan macam fitur opsional system
c.
NMS yang telah di Terapkan
sebagai monitoring kondisi area
kerja akses jaringan PT. Telkom
Divre IV Jateng - DIY
Membahas tentang Fungsi /
pemanfaatan kerja NMS pada area
kerja Telkom Divre IV.
1.4
Metode Pengumpulan data
Dalam pembuatan laporan Kerja
Praktek ini, secara garis besar metode
yang dipakai dalam pengumpulan data
terdiri dari 3 metode yaitu sebagai
berikut :
1. Metode Interview
Yaitu suatu cara pengumpulan data
secara langsung berupa pengajuan
pertanyaan dan diskusi dengan
pembimbing KP
2. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu cara
untuk mengumpulkan data dengan
pengamatan secara langsung kepada
suatu objek yang akan diteliti
3. Metode Studi Literatur
Metode studi literature yaitu cara
untuk
mengumpulkan
dan
mempelajari data atau tulisan dengan
cara mencari sumber-sumber literature
ataupun
buku
dari
berbagai
perpustakaan yang ada guna reverensi
teori terkait
II.
2.1
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan Komputer
Salah satu hal yang melatar
belakangi dari terbentuknya jaringan
akses telekomunikasi adalah sejarah
dimulainya transmisi data antar computer
atau di mulaidenganjaringan internet, di
mulaipadatahun
1969
ketika
itu
departemen pertahan, US. Defence
advanced reaserch projects agency
(DARPA)
memutuskan
untuk
mengadakan riset tentang bagaimana
cara menghubungkan sejumlah komputer
sehingga membentuk jaringan organik.
Program riset ini dikenal dengan nama
ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari
10 komputer yang berhasil dihubungkan
satu sama lain sehingga mereka bisa
saling berkomunikasi dan membentuk
sebuah jaringan. Tahun 1992, komputer
yang saling tersambung membentuk
jaringan sudah melampaui sejuta
komputer dan di tahun yang sama
muncul istilah surfing the internet. Tahun
1994, situs internet telah tumbuh menjadi
3000 alamat halaman dan untuk pertama
kalinya virtual-shopping atau e-retail
muncul di internet. Di tahun yang sama
Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus
kelahiran Netscape Navigator
2.2
Simple Network Management
(SNMP)
Dalam model arsitektur TCP/IP, ada
protokol
yang
digunakan
untuk
melakukan proses manajemen jaringan,
yaitu SNMP. SNMP merupakan sebuah
protokol
yang
didesain
untuk
memberikan
kemampuan
kepada
pemakai untuk mengelola jaringan
komputernya dari jarak jauh atau remote.
Pengelolaan ini dilaksanakan dengan cara
melakukan polling dan setting variabelvariabel
elemen
jaringan
yang
dikelolanya. (Indarto, Zukhri, Wijaya,
2005)
Arsitektur SNMP secara eksplisit
dapat di jabarkan yaitu merupakan
kumpulan dari stasiun manajemen dan
elemen-elemen jaringan komputer (host,
gateway, router dan lainnya). Stasiun
manajemen
menjalankan
aplikasiaplikasi manajemen yang memonitor dan
mengontrol
elemen-elemen
dalam
jaringan komputer.
SNMP
digunakan
untuk
mentrasmisikan informasi manajemen
antara stasiun manajemen jaringan
dengan agen-agen dalam elemen-elemen
jaringan (Case, et all, 1988)
Menurut Case, et all, (1988) Tujuan
dari SNMP meminimalisir jumlah dan
kompleksitas
dari
fungsionalitas
manajemen, setidaknya ada 4 hal yang
didapat dari tujuan ini:
a. Biaya
pengembangan
untuk
perangkat lunak manajemen agen
yang diperlukan untuk mendukung
protokol tersebut berkurang.
b. Terdapat peningkatan dari fungsi
manajemen yang didukung secara
remote,
sehingga
penggunaan
sumber daya internet dalam tugas
manajemen dapat diakui/digunakan
c. Terdapat peningkatan dari fungsi
manajemen yang didukung secara
remote, sehingga dapat melakukan
pembatasan dan peningkatan fitur
pada tools manajemen
d. Menyederhanakan kumpulan fungsi
manajemen
sehingga
mudah
dimengerti dan digunakan oleh
pengembang
tools
manajemen
jaringan komputer.
Gambar 2.2 Lapisan pada Protokol
SNMP
Pada Gambar di atas dapat dilihat
bahwa SNMP didesain oleh IETF untuk
pemakaian di Internet. Saat ini SNMP
didesain di atas protokol UDP (User Data
gram Protokol).
Karena menggunakan protokol UDP,
SNMP
adalah
protokol
yang
connectionless. Tidak ada jaminan lalu
lintas manajamen diterima oleh entitas
lain dengan sempurna. Dengan protokol
ini, overhead proses dapat dikurangi dan
diperoleh kesederhanaan. Jika reliabilitas
dan accountabilitas yang diperlukan,
manager jaringan harus membangun
operasi yang connection oriented pada
aplikasi di lapisan atasnya. (Indarto,
Zukhri, Wijaya, 2005)
2.3
Network Monitoring
Sistem
(NMS)
NMS
merupakan
tool
untuk
melakukan monitoring/pengawasan pada
elemen-elemen dalam jaringan komputer.
Fungsi dari NMS adalah melakukan
pemantauan terhadap kualitas SLA
(Service
Level
Agreement)
dari
Banwidth yang digunakan (Fachruddin,
2009). Hasil dari pantauan tersebut
biasanya
dijadikan
bahan
dalam
pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen, disisi lain digunakan oleh
administrator jaringan (technical person)
untuk menganalisa apakah terdapat
kejanggalan dalam operasional jaringan.
Menurut Ipswitch (2010), ada 10
alasan utama menggunakan aplikasi
monitoring jaringan komputer, yaitu:
a) mengetahui apa yang sedang terjadi
dalam jaringan, dimana solusi NMS
selalu memberikan informasi tentang
operasional dan konektifitas dari
peralatan dan sumber daya yang ada
dalam jaringan
b) untuk perencanaan peningkatan
(upgrade) dan perubahan peralatan
jaringan
c) dapat digunakan untuk mendiagnosa
masalah-masalah dalam jaringan
d) sebagai bahan untuk keperluan SLA
(service level agreement)
e) mengetahui kapan saat yang tepat
untuk mengimplementasikan solusi
disaster recovery system (pemulihan
bencana/masalah)
dapat
dilaksanakan
f) memastikan
keamanan
sistem
beroperasi dengan baik
g) memastikan
pengguna
(client)
layanan dalam jaringan terkoneksi
dengan server yang mereka butuhkan
h) mendapatkan
infomasi
status
jaringan secara remote
i) memastikan uptime untuk keperluan
pengguna yang tergantung dengan
ketersediaan jaringan komputer
j) menghemat pengeluaran dengan
menekan jumlah waktu jaringan
down dan memangkas waktu untuk
menganalisa masalah
Melakukan
monitoring
pada
komponen atau elemen-elemen jaringan
serta mengumpulkan informasi yang
sangat banyak dari aktifitas jaringan,
melihat, menganalisa secara tepat dan
cepat memerlukan sebuah solusi dalam
menampilkan
informasi-informasi
tersebut (dimana di dalamnya termasuk
peta
jaringan,
pelaporan,
sistem
peringatan,
informasi
historis,
pengelompokan masalah dan informasi
yang berguna lainnya) dalam sebuah
dashboard NMS di NOC. Selain
mempermudah troubleshooting, sistem
ini
akan
membantu
dalam
mengumpulkan data historis jaringan
untuk melihat kecendrungan yang timbul
pada penggunaan sumber daya dan
kapasitas jaringan sehingga dapat
didesain dan direncanakan sebuah
jaringan yang akurat dan efektif.
SNMP merupakan protokol fleksibel
yang mengizinkan penggunanya untuk
mengelola dan memonitor kinerja
peralatan jaringan, penanganan masalah
dan persiapan dalam pengembangan
jaringan. Banyak peralatan jaringan yang
mendukung penggunaan SNMP, hal ini
memudahkan
monitoring
dengan
menggunakan
NMS
yang
juga
mendukung SNMP
2.4
Tool Aplikasi NMS
Berikut akan di jelaskan beberapa
aplikasi NMS yaitu sbb:
- Cacti
Cacti merupakan frontend yang
lengkap
untuk
RRDTool,
Cacti
menyimpan semua informasi yang
diperlukan untuk membuat grafik dan
populasinya di dalam database MySQL.
Frontend Cacti dibuat sepenuhnya
dengan PHP. Seiring dengan kemampuan
untuk
mempertahankan
konsistensi
Grafik, Sumber sumber Data dan Arsip
Round Robin dalam database, Cacti juga
menangani pengumpulan data dan juga
mendukung SNMP untuk membuat
grafik lalu lintas data dengan MRTG.
Bentuk frontend Cacti bisa di lihat pada
gambar berikut ini :
Gambar 3.1 Tampilan utama Sistem
NMS PT Telkom Divre IV
3.2
Gambar 2.3 Tampilan Utama Tool Cacti
Selain cacti juga ada beberapa Tool
yang lain yaitu seperti :
- The dude, MRTG, PRTG, dan Whats
up gold dll
III.
3.1
FUNGSI
NMS
SEBAGAI
MONITORING
AKSES
JARINGAN AREA KERJA
PADA PT TELKOM DIVRE
IV
Implementasi NMS di PT
Telkom Divre IV
Sebagai implementasi dalam usaha
untuk
menjaga kualitas akses
jaringannya oleh PT Telkom Divre IV,
maka telah di terapkan sistem NMS yang
memegang peran inti yaitu sebagai
managemen dan monitoring akses
jaringannya dari provider ke costumer, di
mana secara umum dapat di jabarkan
fungsi yang telah di terapkan dari NMS
PT Telkom adalah :
1. Sebagai Monitoring kondisi akses
Jaringan Backbone Semarang dan
Jogja
2. Sebagai Monitoring Pemakaian
Bandwidh oleh pelanggan
Dalam implementasinya sendiri PT
Telkom Divre IV Menggunakan Tool
Cacti
sebagai
aplikasi
Network
Managemennya / (NMS), Berikut adalah
tampilan utama dari Sistem Cacti
Regional PT Telkom Divre IV :
Cara Pengaksesan Program
(NMS)
Berikut akan di jelaskan tentang
beberapa mekanisme dalam melakukan
pengaksesan sistem NMS pada PT
Telkom Divre IV :
Tahap pertama yang harus di lakukan
adalah melakukan penyambungan atau
mengakses internet dengan server lokal
telkom,
sebagai
contoh
disini
menggunakan server lokal telkom divre
IV untuk mengakses IP 10.81.40.17, IP
Tersebut adalah IP Host Cacti sebagai
NMS yang akan di akses, guna sebagai
pemastian apakah komputer yang
digunakan sudah tersambung dengan
server lokal, maka dapat menggunakan
Comand Promp, Detail dapat di lihat
pada gambar 3.2.1
Gambar 3.2.1 Tampilan CMD Indikasi
untuk Sambungan ke Jaringan Lokal
Dari Gambar tersebut dapat kita
ketahui bahwa devaice yang telah di
gunakan sudah tersambung dengan server
lokal atau yang akan di monitor.
Langkah Selanjutnya adalah melakuan
input IP addres kedalam web browser
dan akan menampilkan laman local cacti
monitoring regional Telkom Divre IV,
berikut untuk data tampilan
monitoring kondisi jaringan, dibawah
akan di jelaskan terlebih dahulu mengenai
beberapa Fitur pendukung dari akses
monitoring itu sendiri / opsional utama
sistem NMS
Gambar 3.3.1 Merupakan gambar dari
tampilan utama / gambar muka awal
ketika kita sudah login masuk sistem
aplikasi NMS dengan menggunakan cacti
oleh PT Telkom divre IV, dimana pada
aplikasi ini terdapat beberapa fitur
opsional yang akan di jelaskan yaitu sbb:
a. Menu bar / bagian opsi utama NMS
Gambar 3.2.2 Input IP Pada Web Browser
Gambar 3.3.1 Menu Utama NMS Telkom
Diatas Merupakan gambar dari
opsional utama, dimana memiliki tiga
opsi yaitu sbb:
Gambar 3.2.3 Tampilan Login NMS PT
Telkom Divre IV
Selanjutnya
adalah
melakukan
penginputan User name dan Password
pada Cacti, dan jika Input data sudah
benar maka akan tampil Halaman awal
NMS untuk detailnya dapat dilihat pada
gambar 3.1
Fitur dan Fungsi NMS sebagai
Monitoring Jaringan Area
Kerja Divre IV
Setelah
memahami
tentang
mekanisme cara mengakses NMS
wilayah kerja regional PT Telkom Divre
IV, selanjutnya akan di jelaskan
mengenai beberapa fitur dan fungsi dari
NMS yang telah di terapkan yaitu Sbb:
- Graph
merupakan
opsi
yang
digunakan untuk menampilkan Gafik
dari kondisi suatu device yang akan di
monitoring baik jaringan Backbone,
Server dst, untuk tampilan Graph
dapat dilihat pada gambar 3.1, Selain
itu pada laman tampil Graph juga
terdapat Side Bar dengan tampilannya
dapat di lihat pada gambar 3.3.2 di
bawah
3.3
Fitur Opsional utama pada
NMS
Sebelum melakukan monitoring atau
menganalisa fungsi kerja NMS sebagai
Gambar 3.3.2 Side Bar Menu Graph
Dan juga terakhir ada menu View
mode yang memiliki peran sebagai
setting mode tampilan dari menu Graphs
3.3.1
Gambar 3.3.3 Side Bar Menu View Mode
- Selanjutnya pada menu utama terdapat
Opsi Monitor, yang digunakan untuk
menampilkan
dan
memonitoring
kondisi device komponen pembangun
back bone yang akan di monitoring
seperti data metro, Gpone dst
Gambar 3.3.7 Grafik Traffik Bandwidh
terpakai pada LocalHost
Gambar 3.3.4 Tampilan dari menu Monitor
-
Weatermap
merupakan
suatu
opsional yang digunakan untuk
menampilkan data map topologi
backbone pertiap kota akses kerja
kusus regional PT Telkom Divre IV
Gambar 3.3.5 Tampilan Menu Watermap
3.3.2
Fungsi
NMS
Sebagai
Monitoring Backbone Area
Jateng DIY
a. Monitoring Kondisi CPU LocalHost
Pusat
Gambar 3.3.6 Tampilan Monitoring
Kondisi LocalHost
Diatas pada gambar 3.3.6, Merupakan
tampilan dari monitoring kondisi dari
Host, disini pada monitoring Graphs
menampilkan beberpa data seperti
kondisi Bandwidh terpakai, Akses
memori dst, sebagai contoh disini akan
diambil salah satu sempel monitoring
Host yaitu untuk kondisi Bandwidh
terpakainya,
Dari Gambar 3.3.7, diatas dapat kita
ambil Informasi bahwa data pemakaian
bandwidh untuk update data Tgl, 1
Februari menunjukkan pada kondisi Host
sebesar 5,28 Gb /