Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram 2014

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahirabbilalamin Puji syukur kehadirat Allah S.W.T Tuhan seru sekalian alam yang telah menuntun dan memberikan kelancaran selama penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram ini dapat kami selesaikan.

  Mengacu pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, memeberikan Keleluasaan bagi Pemerintahan Daerah untuk melaksanakan 3 (tiga) fungsi utama pemerintahan yaitu : Pelayanan Umum (Public Service), Pembangunan (Development) dan Pemberdayaan (Emvowerment). Untuk itu Daerah dituntut untuk lebih realistis dalam menentukan program kerja serta pengelolaan terhadap keuangan daerah sesuai dengan potensi, karakteristik dan kebutuhan serta kemampuan keuangan Daerah guna mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan yang visioner, transparan dan akuntabel, sehingga diwajibkan setiap Instansi Pemerintah untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LATIP).

  Dengan segala kemampuan yang dimiliki berdasarkan tanggung jawab yang dipercayakan kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram sebagai institusi yang secara eksklusive menangani masalah sosial masyarakat ketenagakerjaan dan ketransmigrasian akhirnya konklusi data yang diterima dapat diolah dan dianalisis sesuai dengan Visi, Misi dan Program kerja Dinas.

  Akhirnya, diharapkan dengan penyusunan LAKIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram ini dapat memberikan gambaran terhadap Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram dalam pelaksanaan program/kegiatan pada tahun 2014.

  Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

  Mataram, Februari 2014 M Rabi’ul Akhir 1435 H

  KEPALA DINAS SOSIAL , TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA MATARAM [[[[[[[[

  H. AHSANUL KHALIK, S. Sos

  Pembina Tk. I ( IV/b ) NIP .19701231 199803 1 069

IKHTISAR EKSEKUTIF

  Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap Dinas / Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan kegiatan Dinas dapat berlangsung secara berdaya guna , berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab.

  Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tersebut, mengamanatkan agar setiap unsur penyelenggara Negara/ Pemerintah wajib menyusun laporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta wewenang yang diberikan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada yang memberi mandat/stakeholder.

  Sejalan dengan itu pada tahun 2014 Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kota Mataram melakukan kewajiban membuat LAKIP 2014 yang salah satunya adalah memberikan pertanggung jawaban tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kota Mataram berdasarkan perencanaan strategik yang dirumuskan secara periodik terhadap segala kegiatan baik keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi Dinas dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan menjawab serta menerangkan kinerja/tindakan Dinas kepada Walikota Mataram.

  Penyelengaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram sebagai unit Pelayanan kepada masyarakat secara umum telah berjalan dengan baik, hal ini diindikasikan dengan terselenggaranya, pembinaan, pelatihan, pelayanan dibadang Sosial maupun Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.

  Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2014, program/kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diuraikan secara garis besar sebagai berikut

  1. Perumusan sasaran dan kegiatan beserta kualitas indikator kinerjanya akan terus di tingkatkan dan penetapan kegiatan yang akan dilaksanakan lebih diselaraskan dengan kemampuan sumber daya yang ada.

  2. Meningkatkan Kinerja masing-masing bidang dan sub bidang yang ada di Dinas dan perlu adanya perencanaan optimal dan penyusunan program dan kegiatan yang berpedoman pada tupoksi masing-masing sehingga dapat meminimalkan faktor-faktor penghambat pelaksanaan kegiatan.

  3. Sumber Daya Manusia aparatur juga perlu di tingkatkan untuk bisa lebih disiplin, professional, produktif dan berdedikasi Untuk melaksanakan seluruh program/kegiatan tersebut diatas, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, pada Tahun Anggaran 2014 memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp.

  

5.568.006.600,00,-, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp. 2.871.366.650,00,- sedangkan

  Belanja Langsung 2.696.639.950,00,- yang diperentukan bagi pembiyaan 18 (Tujuh belas) program dengan realisasi sebesar 2.623.712.258,00 atau 97.30 %.

  Secara umum pengelolaan aspek keuangan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik pencatatan, pelporan maupun pertanggungjawabannya.

  Dari hasil pengukiran kinerja sasaran diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Sasaran yang ditetapkan sebanyak 4 (empat) sasaran, di simpulkan bahwa :

  • 4 (empat) sasaran tercapai dengan katagori “Baik Sekali”
  • 0 sasaran tercapai dengan katagori “Baik”
  • 0 sasaran tercapai dengan katagori ”Cukup”
  • 0 sasaran tercapai dengan katagori ”Kurang”

  2. Dari 4 (empat) sasaran telahditetapkan indicator kinerja utama (IKU) sebanyak 14 IKU, dengan hasil pencapain sebagai berikut :

  • 14 (empat belas) Sasaran tercapai katagori “Baik Sekali”
  • 0 sasaran tercapai dengan katagori “Baik”
  • 0 sasaran tercapai dengan katagori “cukup”

  Demikian ringkasan ini di sampaikan untuk dapat memberikan gambaran angka pelaksanaan kinerja DInas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram Tahun 2014.

  

DAFTAR ISI

Halaman

IKHTISAR EKSEKUTIF

  i

DAFTAR ISI

  ii

  DAFTAR GAMBAR

  iii

  DAFTAR TABEL

  iv

BAB I PENDAHULUAN

  1

  1.1 Latar Belakang

  1

  1.2 Fungsi Lakip

  1

  1.3 Tujuan dan Manfaat Lakip

  1

  1.4 Gambaran UmumDinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

  2 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

  32

  2.1 Perencanaan Kinerja

  32

  2.2 Perjanjian Kinerja

  37 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DINAS SOSIAL TENAGA

KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA MATARAM

  50 BAB IV PENUTUP

  57

  LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

  Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Sosial Tenga Kerja

  27 Dan Transmigrasi Kota Mataram

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  35 Tabel 2.3 Penetapan KInerja Tahun 2014 Disosnakertrans Kota Mataram

  50 Tabel 3.4 Realisasi Keuangan Dinas Sosnakertrans

  47 Tabel 3.4 Realisasi Anggran Dinas Sosnakertrans Kota Mataram

  45 Tabel 3.3 Evaluasi Capaian Sasaran

  43 Tabel 3.2 Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran

  41 Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Dinas Sosnakertrans Kota Mataram

  37 Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Dinas Sosnakertrans Kota Mataram

  30 Tabel 2.2 Rencana Kerja Program dan Kegiatan Dissosnakertrans Tahun 2014

Tabel 1.1 Komposisi PNS Dinas Sosnakertrans Kota Mataram Berdasarkan

  30 Tabel 1.5 Aset Dinas Sosnakertrans Kota Mataram

  29 Tabel 1.4 Komposisi Tenaga Kontrak Dinas Sosnakertrans

  29 Tabel 1.3 Komposisi PNS Dinas Sosnakertrans Kota Mataram Berdasarkan Tingkat Pendidikan

  Jabatan Struktural

Tabel 1.2 Komposisi PNS Dinas Sosnakertrans Kota Mataram Berdasarkan

  28 Kepangkatan

  51

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

  Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap Dinas/Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan kegiatan Dinas dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab.

  Selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara obyektif. Pengukuran kinerja suatu instansi hanya lebih ditekankan pada kemampuan instansi tersebut dalam menyerap anggaran, meskipun hasil maupun dampak dari pelaksanaan program tersebut masih jauh di bawah standar. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi tersebut harus dapat diukur; dan pengukuran tersebut tidak semata-mata pada input (masukan) dari program, melainkan lebih ditekankan kepada keluaran, proses, manfaat, dan dampaknya.

  Berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Negara mulai eselon II keatas diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

  LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah media akuntabilitas yang dapat dipakai oleh instansi pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dalam rangka pertanggungjawaban kepada para pemangku kepentingan (stakeholder).

  .Bentuk penyusunan laporan akuntabilitas kinerja melalui proses penyusunan rencana stratejik, rencana kinerja dan pengukuran kinerja sebagaimana telah diatur dalam peraturan Menteri Pendayagunaan Aperatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

  239/XI/6/8/2003,tentang pedoman penyusuananan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

  Bagi setiap SKPD penyusunan LAKIP merupakan penterjemahan atas tugas pokok dan fungsi yang diembannya melalui pelaksanaan setiap program/kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dalam pencapaian visi melalui misi dan strategi organisasi berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

  Sejalan dengan itu pada tahun 2014 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram melakukan kewajiban membuat LAKIP 2014 yang salah satunya adalah memberikan pertanggung jawaban tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram berdasarkan perencanaan strategik yang dirumuskan secara periodik terhadap segala kegiatan baik keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi Dinas dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan menjawab serta menerangkan kinerja/tindakan Dinas kepada Walikota Mataram.

1.2. KELEMBAGAAN

  Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram, yang diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, Peraturan Walikota Mataram Nomor: 15 / PERT / 2008 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram.

  Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor: 5 tahun 2008 dan Peraturan Walikota Mataram Nomor: 15 / PERT / 2008, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram merupakan Unsur Pelaksana Pemerintah Kota Mataram yang membidangi urusan bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dalam pelaksanaannya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigarsi Kota Mataram dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab memimpin penyelenggaraan kebijaksanaan Walikota Mataram dibidang Sosial Kemasyarakatan, Ketenagakerjaaan dan Ketransmigrasian.

  Adapun tugas pokok Kepala Dinas Sosnakertrans sebagai Pembantu Walikota Mataram adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dibidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan yang mana dalam kebijaksanaan teknis, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas lain di bidang Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsi Kepala Dinas.

  Secara rinci tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh Dinas Sosnakertrans kota Mataram adalah sebagai berikut :

A) KEPALA DINAS ;

  Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang sosial, tenaga kerja dan Transmigrasi.

  a. Merumuskan dan menetapkan Visi, Misi dan rencana strategis serta program Dinas Sosnakertrans;

  b. Merumuskan kebijaksanaan teknis dibidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja tahunan, Rencana Kerja Anggaran /

  Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA – DPA) dan penetapan kinerja Dinas;

  d. Melaksanakan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan pengendalian serta bimbingan di bidang sosial, tenaga kerja dan Transmigrasi; e. Melaksanakan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas Dinas Perangkat

  Daerah dan Instansi terkait;

  f. Melaksanakan kerjasama dengan pihak lain baik Instansi Pemerintah, Lembaga Organisasi Swadaya Masyarakat atau pihak swasta; g. Memberikan pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis dibidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; h. Melaksanakan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup Dinas; i. Pengkoordinasian pengelolaan ketatausahaan Dinas; j. Melaksanakan pembinaan teknis dan administrasi terhadap UPTD, melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; k. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

B) SEKRETARIAT (Unsur Pembantu Pimpinan)

  Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan kegiatan ketatausahaan Dinas yang meliputi urusan Perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.

  a. Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan kinerja lingkup Dinas; b. Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran

  (RKA-DPA) dan program kerja Dinas;

  c. Melaksanakan Pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh Unit Kerja lingkup Dinas;

  d. Merumuskan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi Umum;

  e. Pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan Kegiatan lingkup Dinas;

  f. Merumuskan dan menjabarkan kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan; g. Pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas;

  h. Pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan Sistem Informasi Manajemen pelayanan sosial, tenaga kerja dan Transmigrasi sesuai ketentuan yang berlaku; i. Melaksanakan koordiansi konsultasi dan sinkronisasi penyelenggaraan tugas kesekretariatan dengan satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan/atau Instansi terkait; j. Melaksanakan penngaturan, pembinaan, dan pengelolaan administrasi umum,perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan; k. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan; l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

  1) Sub.Bag.Perencanaan

  Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan bawahan dalam melaksanakan urusan perencanaan dan pelapoan pelaksanaan tugas Dinas.

  a. Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan Program kerja lingkup Dinas;

  b. Menyipkan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang Perencanaan dan Pelaporan;

  c. Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Strategis (Ren-Stra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta penetapan Kinerja Lingkup Dinas;

  d. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup Dinas;

  e. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan Standar Prosedur Tetap pelaksanaan lingkup Dinas; g. Menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi bidang perencanaan lingkup Dinas;

  h. Melaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi perencanaan lingkup Dinas sesuai ketentuan yang berlaku; i. Melaksanakan Penerapan dan Pengembangan Sistem Informasi manajemen pelayanan sosial, tenaga kerja , dan transmigrasi sesuai ketentuan yang berlaku; j. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub.Bagian; k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

  2) Sub Bag. Keuangan

  Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan pengelolaan dan pelayanan Administrasi keuangan lingkup Dinas.

  a. menyusun Renacana kerja Anggaran (RKA) dan program kerja Sub Bagian;

  b. Menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang pengelolaan keuangan;

  c. Menyimpan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis dibidang penyususnan anggaran, perbendaharaan, penata usahaan dan pertanggungjawaban keuangan d. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka analisa pelaksanaan anggaran perbendaharaan, pembukuan dan verivikasi; e. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Satuan Pemegang Kas yang terdiri dari

  Pemegang Kas (PK) dan Pembantu Pemegang Kas (PPK);

  f. Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan lingkungan Dinas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan dan pelaksanaaan kegiatan lingkup

  Dinas;

  h. Menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pengelolaan keuangan lingkup Dinas; i. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian; j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

3) Sub Bag. Umum dan Kepegawaian

  Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin olehseorang kepala Sub Bagian yang mengaturtugas pokok memimpin, mengatur, merencanakan, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian, rumahtangga, protokol dan perlengkapan.

  a. Menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program kerja Sub Bagian;

  b. Menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis dan pengelolaan administrasi kepegawaian, rumahtangga, protokol, dan perlengkapan; c. Menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasipenyelenggaraan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan; d. Mengumpulkan mengolah dan menganalisa data kepegawaian serta kebutuhan perlengkapan; e. Melaksanakan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian lingkup Dinas sesuai perundang-undangan yang berlaku; g. Menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan PNS lingkup Dinas;

  h. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bendaharawan Barang; j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Bidang Tugasnya.

C) BIDANG PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (Unsur Pelaksana)

  Bidang pemberdayaan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan. Pelaksanaan, dan pembinaan teknis program dan kegiatn bidang pemberdayaan kesejahteraan sosial.

  a. Merumuskan dan menetapkan Program Kerja dan Penetapan Kinerja bidang Pembedayaaan Kesejahteraan sosial;

  b. Pengkoordinasian Penyusunan Rencana Krja Anggaran / Dokumen Pelaksana Anggaran (RKA / DPA ) dan Program kerja seksi dibawahnya;

  c. Merumuskan kebijakan teknis pembinaan, pengawasan dan pengendalian program pemberdayaan kesejahteraan sosial sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Melaksanakan koordnasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja Perangkat

  Daerah (SKPD) dan Instasi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi Program Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial;

  e. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan program Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial di daerah dengan Provinsi dan Departemen/ lembaga Pemerintah non Departemen terkait sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Menetapkan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang pemberdayaan

  Kesejahteraan Sosial sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan Administrasi perijinan dan rekomendasi teknis di bidang Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

  h. Mengkoordinir, mengawasi, dan mengendalikan pelaksanaan program Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial sesuai ketentuan yang berlaku; i. Mengkoodinir pengumpulan, pengolahan dan analisa data di bidang pemberdayaaan kesejahteraan sosial sebagai bahan penyusunan rencana dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan pengelolaan dan pelayanan pemberdayaan kesejahteraan sosial; dibidang pemberdayaan kesejahteraan sosial kepada atasan; k. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis dibidang pemberdayaan kesejahteraan sosial sesuai ketentuan yang berlaku; l. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang; m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Bidang Tugasnya.

1) Seksi Organisasi Sosial dan Karang Taruna

  Seksi Organisasi Sosial dan Karang Taruna dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan, pelaksanaan, dan pembinaan teknis terhadap program / kegiatan pemberdayaan organisasi sosial dan karang taruna. Dalam menyelenggarkan tugas, Kepala Seksi Organisasi Sosial dan Karang Taruna mempunyai fungsi: a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang Organisasi Sosial dan Karang

  Taruna sesuai ketentuan yang berlaku;

  b. Menyiapkan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria potensi Sumber Kesejahteraan sosial (PSKS) sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku;

  c. Menyiapkan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas seksi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan pelaksanaan program pelaksanan program pengembangan dan pendayagunaaan Potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS), penyuluhan tentang usahankesejahteraan sosial (UKS), Pemberdayaaan, Pengukuhan dan pengakuan organisasi sosial, pemberdayaan karang Taruna , Tenaga kesejahteraaan Masyarakat (TKSM), wahana Kesejahteraan Sosialmasyarakat (WKBSM);

  d. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan;

  e. Melakukan pengkajian dan memberikan pertimbangan teknis terhadap permasalahn dibidang pengembangan dan pemberdayaan PSKS kepada atasan; f. Menyiapkan bahan pembinaandan bimbingan teknis dalam rangka pengembangan dan

  TKSM, WKSBM) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

  g. Melaksanakan penyuluhan , pembinaaan dan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program pengembangan dan pendayagunaan PSKS dalam rangka peningkatan usaha kesejahteraan sosial (UKS) masyarakat;

  h. Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi PSKS (organisasi sosial, karang taruna, TKSM, WKSBM) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; i. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Bidang Tugasnya.

2) Seksi Kesejahteraan Anak dan Keluarga

  Seksi Kesejahteraan Anak dan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan, pelaksanaan, dan pembinaan teknis terhadap program dan kesejahteraan anank dan Keluarga. Dalam menyelenggarkan tugas pokok, Kepala Seksi Kesejahteraan Anak dan Keluarga mempunyai fungsi: a. Menyusun Rencana Kerja Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi; b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang kesejahteraan Sosial Anak dan Keluarga sesuai ketentuan yang berlaku; c. Menyiapkan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar dan prosedurdan kriteria kesejahteraaan sosial anak dan keluarga sesuai ketentua yang i kesejahteraan sosial keluarga, peberlaku; d. Menyiapkan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas seksi dengn satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan pelaksanaan program pelayanan sosial anak balita melalui lembaga media komunikasi massa, perlindungan anak, pelayanan sosial anak terlantar, pelayanan sosial lanjut usia, konsultasi kesejahteraan sosial keluarga (KKSK), Pemberdayaan Kesejhteraan Keluarga (PKK);

  e. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data penyandang masalah kesejahteraan Sosial PMKS ( anak terlantar, balita terlantar, keluarga Muda Mandiri kesejahteraankeluarga (PKK), Lanjut Usia, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) sebagai bahan penyusunan pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan seksi; f. Melakukan pengkajian dan dan memberikan pertimbangan teknis terhadap permasalahan tugas seksi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial, anak dan keluarga;

  g. Menyiapkan bahan pembinaaan dan bimbingan teknis kesejahteraan sosial, anak terlantar, Keluarga Muda Mandiri (KMM), Lanjut Usia, Perempuan rawan Sosial Ekonomi, asistensi kesejahteraan sosial keluarga, konsultasi kesejahteraan sosial keluarga, pemberdayaan kesejahteraan kelurga sesuai ketentuan yang berlaku; h. Melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program kesejahteraan sosial yang meliputi anak terlantar, Keluarga Muda Mandiri

  (KMM), Lanjut Usia, Perempuan rawan Sosial Ekonomi, asistensi kesejahteraan sosial keluarga, dan konsultasi kesejahteraan sosial keluarga; i. Melakukan pengelolaan dan pelayanan administrasi BMKS ( Anak terlantar, Keluarga

  Muda Mandiri (KMM), Lanjut Usia, Perempuan rawan Sosial Ekonomi, asistensi kesejahteraan sosial keluarga, konsultasi kesejahteraan sosial keluarga, pemberdayaan kesejahteraan keluarga) sesuai ketentuan yang berlaku; j. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Bidang Tugasnya.

3) Seksi Penanggualangan Korban Bencana dan Bantuan sosial

  Seksi Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan, pelaksanaan dan pembinaan teknis terhadap program dan kegiatan penanggulangan korban bencana dan b Untuk memperlancar penyelenggaraan tugas–tugas dinas maka Kepala Dinas SOSNAKERTRANS dibantu oleh Unsur Pembantu Pimpinan dan Unsur Pelaksana, ntuan sosial. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Seksi Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan Sosial mempunyai fungsi:

  a. Menyusun Rencana Kerja Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA)

  b. Menyiapkanbahan perumusan kebijakan teknis dibidang Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan Sosial sesuai ketentuan yang berlaku;

  c. Menyiapkan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar dan prosedur dan kriteria Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan Sosial sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

  d. Menyiapkan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas seksi dengn satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan pelaksanaan program Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan Sosial, Penyelenggaraan dan Pengumpulan sumbangan bantuan kesejahteraan Sosial Permanent (BKSP), Asuransi Kesejahteraan Sosial (ASKESOS), kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan;

  e. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan pemutakhiran data dibidang Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan Sosial sebagai bahan penyusunan pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku; f. Melakukan pengkajian dan memberikan pertimnbangan teknis terhadap permasalaha dibidang Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan Sosial di Daerah kepada

  Atasan;

  g. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis dalam upaya optimalisasi Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan Sosial di Daerah kepada pemerintah kecamatan dan kelurahan sesuai ketentuan yang berlaku; h. Melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan Sosial, penertiban, rekomendasi ijin penyelenggaraan undian berhadiah, dan pengumpulan sumbangan untuk usaha kesejahteraan keluarga (UKS); i. Melaksanakan pengembangan partisipasi / swadaya masyarakat dalam penanggulangan korban bencana dan bantuan di Daerah sesuai ketentuan yang berlaku; j. Melaksanakan pelayanan bantuan social terhadap korban bencana dalam rangka pemberdayaan masyarakat penanggulangan masalah kesejahteraan social; k. Melaksanakan peningkatan jaminan social melalui bantuan kesejahteraan social permanent (BKSP) dan asuransi kesejahteraan social (ASKES) dan bimbingan social l. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Bidang Tugasnya.

D) BIDANG PELAYANAN DAN REHABILITASI (Unsur Pelaksana)

  Bidang Pelayanan dan rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur mengawasi dan melaksanakan pembinaan teknis program pengembangan dibidang pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan Sosial. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi kesejahteraan social mempunayia fungsi: a. Memutuskan dan menetapkan program kerja dan penetapan kinerja bidang pelayanan rehabilitasi kesejahteraan Sosial; b. Mengkoordinasikan Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan

  Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi di bawahnya;

  c. Merumuskan kebijakan teknis pembinaan, pengawasan dan pengendalian program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan social; d. Menyiapkan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas seksi dengn satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan pelaksanaan program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial;

  e. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial didaerah dengan provinsi dan departemen/ lembaga pemerintah non departemen terkait sesuai ketentan yang berlaku; f. Menetapkan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Melaksanakan pengelolaan dan pelaksanaan administrasi perijinan dan rekomendasi teknis dibidang pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial sesuai ketentuan yang berlaku;

  h. Mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengendalikan pelaksanaan program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial sesuai ketentuan yang berlaku; i. Mengkoordinasi pengumpulan, pengelolaan dan analisa data sebagai bahan kesejahteraan sosial; j. Melakukan kajian dan memberikan pertimbangan teknis dibidang pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial sesuai ketentuan yang berlaku; k. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang; l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Bidang Tugasnya.

1) Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat

  Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan, pelaksanaan dan Pembinaan teknis terhadap program dan kegiatan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat mempunyai fungsi: a. Menyusun Rencana Kerja Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi; b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang rehabilitasi sosial penyandang cacat sesuai ketentuan yang berlaku; c. Menyiapka bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria rehabilitasi sosial dan penyandang cacat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

  d. Menyiapkan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas seksi dengn satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan pelaksanaan program rehabilitasi sosial dan penyandang cacat, pengembangan kemampuan ketrampilan dan fungsi sosial penyandang cacat melalui loka bina karya (LBK) dan unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK); e. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data penyandang cacat;

  f. Melakukan kajian dan memberikan pertimbangan teknis dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial di daerah kepada atasan; g. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis rehabilitasi sosial penyandang cacat melalui pembinaan loka bina karya (LBK) maupun unit pelayanan sosial keliling

  (UPSK) sesuai ketentuan yang berlaku; program rehabilitasi sosial dan penyandang cacat; i. Melakukan pengelolaan dan pelayanan administrasi rehabilitasi sosial dan penyandang cacat; j. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Bidang Tugasnya.

2) Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Susila

  Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Susila dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan, pelaksanaan dan Pembinaan teknis terhadap program dan kegiatan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial mempunyai fungsi: a. Menyusun Rencana Kerja Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi; b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang rehabilitasi sosial tuna susila sesuai ketentuan yang berlaku; c. Menyiapka bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria rehabilitasi sosial tuna susila sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Menyiapkan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas seksi dengn satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan pelaksanaan program rehabilitasi sosial Tuna Susila meliputi Gelandangan dan pengemis, anak nakal, eks NAPI, eks WTS, eks Narkoba dan Waria; e. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data rehabilitasi sosial Tuna Susila sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi program/kegiatan seksi; f. Melakukan kajian dan memberikan pertimbangan teknis dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial Tuna Susila di daerah kepada atasan; g. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis rehabilitasi sosial tuna susila meliputi Gelandangan dan pengemis, anak nakal, eks NAPI, eks WTS, eks Narkoba dan h. Melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program rehabilitasi sosial tuna susila; i. Melakukan pengelolaan dan pelayanan administrasi rehabilitasi sosial tuna susila meliputi

  Gelandangan dan pengemis, anak nakal, eks NAPI, eks WTS, eks Narkoba dan Waria; j. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Bidang Tugasnya.

3) Seksi Rehabilitasi Sosial Fakir Miskin

  Seksi Rehabilitasi Sosial Fakir Miskin dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan, pelaksanaan dan Pembinaan teknis terhadap program dan kegiatan Rehabilitasi Sosial Fakir Miskin. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial fakir Miskin mempunyai fungsi: a. Menyusun Rencana Kerja Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi; b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang rehabilitasi sosial Fakir Miskin dan daerah kumuh sesuai ketentuan yang berlaku; c. Menyiapka bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria rehabilitasi sosial Fakir Miskin sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Menyiapkan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas seksi dengn satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan pelaksanaan program rehabilitasi sosial fakir miskin dan daerah kumuh;

  e. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan pemutakhiran data dibidang rehabilitasi sosial Fakir Miskin dan daerah kumuh sesuai ketentuan yang berlaku;

  f. Melakukan kajian dan memberikan pertimbangan teknis dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial fakir miskin dan daerah kumuh di daerah kepada atasan; penanganan rehabilitasi sosila fakir miskin dan daerah kumuh di daerah kepada pemerintah kecamatan dan kelurahan serta pemangku kepentingan terkait sesuai ketentuan yang berlaku; h. Melaksanakan Bina Mitra pengembangan partisipasi / swadaya masyarakat dalam penanganan fakir miskin dan daerah kumuh sesuai ketentuan yang berlaku; i. Melakukan pengelolaan dan pelayanan administrasi rehabilitasi sosial fakir miskin dan daerah kumuh; j. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Bidang Tugasnya.

E) BIDANG PELATIHAN, PENEMPATAN TENAGA KERJA (Unsur Pelaksana)

  Bidang Pelatihan , penempatan tenaga kerja dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan, pelaksanaan dan Pembinaan teknis program dan kegiatan dibidang Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok, kepala bidang pelatihan, penempatan tenaga kerja mempunyai fungsi: a. Merumuskan dan menetapkan program kerja dan penetapan kinerja bidang pelatihan, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi; b. Menyusun Rencana Kerja Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi dibawahnya; c. Merumuskan kebijakan teknis pembinaan, pengawasan dan pengendalian program dibidang pelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi sesuai ketenyuan yang berlaku; d. Melaksanakan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program dibidang pelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigr asi sesuai ketentuan yang berlaku; e. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan program dibidang pelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi di daerah dengan pemerintah provinsi dan departemen/ lembaga pemerintah non departemen terkait sesuai ketentan yang berlaku; f. Menetapkan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang pelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku;

  g. Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi perijinan dan rekomendasi teknis dibidang pelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi sesuai ketentuan yang berlaku;

  h. Mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program dibidang pelatihan, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi sesuai ketentuan yang berlaku; i. Mengkoordinir pengumpulan, pengelolaan dan analisa data dibidang pelatihan, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi sebagai bahan penyusunan rencana, evaluasi dan pelaksanaan program pada tahun berikutnya; j. Melakukan pengkajian dan memberikan pertimbangan tentang teknis terhadap permasalahan dibidang peelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi kepada atasan; k. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis dibidang pelatihan, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi sesuai ketentuan yang berlaku; l. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Bidang

  Tugasnya.

1. Seksi Pelatihan Dan Produktivitas

  Seksi Pelatihan Dan Produktivitas dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyiapan bahan, penyusunan, pelaksanaan dan Pembinaan teknis program dan kegiatan peningkatan pelatihan peningkatan produktivitas tenaga kerja Untuk menyelenggarakan tugas pokok, kepala seksi pelatihan dan produktivitas mempunyai fungsi: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang pelatiahn dan produktivitas tenaga keja sesuai ketentuan yang berlaku; b. Melaksanakan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program pelatihan dan produktivitas tenaga kerja sesuai ketentuan yang berlaku; c. Menyiapkan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pelatihan dalam rangka peningkatan produktivitas tenaga kerja sesuai dengan d. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan pemutakhiran data tenaga kerja potensial sebagai bahan perencanaan pelatihan tenaga kerja berdasarkan hasil pengukuran produktivitas tenaga kerja sesuai ketentuan yang berlaku;

  e. Memfasilitasi dan menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja serta pengesahan kontrak/perjanjian magang dalam negeri dalam rangka peningkatan produktivitas tenaga kerja;

  f. Melaksanakan pengelolaan dan layanan administrasi perijinan/rekomendasi terhadap lembaga pelatihan tenaga kerja sesuai ketentuan yang berlaku; g. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis serta bahan koordinasi dalam rangka sertifikasi kompetensi dan akreditasi lembaga pelatihan tenaga kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

  h. Melakukan pengkajian dan memberikan pertimbangan teknis terhadap permasalahan dibidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja di daerah kepada atasan; i. Melaksanakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan Bidang Tugasnya.

2) Seksi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja

  Seksi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyiapan bahan, penyusunan, pelaksanaan dan Pembinaan teknis program dan kegiatan penempatan dan perluasan tenaga kerja.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok, kepala seksi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja mempunyai fungsi:

  a. Menyusun Rencana Kerja Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA-DPA) dan program kerja seksi; b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang Penempatan dan Perluasan

  Kesempatan Kerja sesuai ketentuan yang berlaku;

  c. Menyiapkan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan ketentuan yang berlaku;

  d. Menyiapkan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pelatihan dalam rangka peningkatan produktivitas tenaga kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku;