PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PEMETAAN PRODUKSI PERTANIAN DI KABUPATEN BONE

  Sumardin, Penerapan Sistem Informasi Geografis dalam Pemetaan Produksi Pertanian di Kabupaten Bone

PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM

PEMETAAN PRODUKSI PERTANIAN DI KABUPATEN BONE

  

1

  2 A. Sumardin , Arfandi SN

  1

  2 Teknik Informatika STMIK AKBA , Komputerisasi Akuntansi STMIK AKBA

  1

  2 Email: mysumardin@gmail.com , arfandi.akba@gmail.com

ABSTRAK

  

Fakta di lapangan data-data yang berkaitan dengan peringatan penurunan hasil produksi

komoditi unggulan sering kali terlambat bahkan tidak diketahui. Hal ini, dikarenakan tidak

adanya data hasil produksi yang terdokumentasi atau bahkan tidak adanya data yang telah

diolah sebagai acuan pengambilan kebijakan oleh pemerintah. Pemanfaatan teknologi sistem

informasi geografis akan sangat mempengaruhi kecepatan perencanaan, antisipasi, langkah

strategis serta upaya peningkatan komoditi unggulan di masing-masing daerah dari data yang

disajikan ini akan semakin dimudahkan dan tersajinya informasi yang akurat dan real time.

Perancangan sistem informasi geografis pemetaan produksi pertanian ini dikembangan

dengan rule metode eXtreme Programming (XP) yang terdiri atas 4 artefak yakni planing,

design, coding, dan testing. Hasil dari penelitian ini berupa sistem informasi geografis yang

mampu memberikan informasi hasil produksi pertanian per periode musim tanam setiap

tahunnya. Informasi peningkatan atau penurunan hasil produksi tiap komoditi pada masing-

masing daerah disajikan dalam bentuk grafik yang sangat memudahkan dinas terkait dalam

memutuskan kebijakan.

  

Kata Kunci: Produksi Pertanian, eXtreme Programming, Google Maps, Sistem Informasi

Geografis

  

ABSTRACT

In fact, Data related to reduction of several agricultural superior commodity of a region

known lately or even worse unknown. One of the cause noted there is less or no

documentation about these data to used as a hint for the government. Utilizing a geographic

information system would affects speed of planning ,anticipation, strategic movement, and

improvement of superior commodity of a region, even data will easily served accurately and

on the real time. Design of agricultural product mapping through geographic information

system developed by rule of extreme programming method (XP) which is consist of 4 artefact

(planning, designing, coding, and testing). Result of the research is an ability of geographic

information system to provide information about the quantity of agriculturalon planting

season in every year. Both increase and decrease number of the product described in a

graphic which ease in charge department to decide a policy.

  

Keywords: Agricultural Production, eXtreme Programming, Google Maps, Geographic

Information System.

1. Pendahuluan dari pembangunan daerah Kabupaten Bone

  Sistem informasi geografis dapat yang bertujuan untuk meningkatkan menciptakan sebuah interaksi positif antara kesejahteraan petani serta meningkatkan pengguna dengan sistem, baik dari sistem kualitas dan kuantitas produksi berbagai penyampaian informasi, perkembangan varian komoditi sehingga akan mendorong metode yang efektif, hingga pada tingkat kelancaran roda perekonomian. Tujuan kepuasan pengguna yang ingin dicapai. pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Pertanian sebagai bagian tak terpisahkan Geografis adalah untuk mempermudah

  Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 173 - 178

  mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.

  Penelitian [1] penggunaan sistem informasi geografis dalam memetakan komoditi apa saja yang terdapat pada masing-masing daerah yang dipilih dan telah berhasil menampilkan data pertanian dari tahun-tahun sebelumnya walaupun bersifat keseluruhan karena belum dilakukannya pembagian periode tanam yang notabene sangat memungkinkan terjadi lebih dari 1 periode tanam pada tahun yang berjalan. Dengan adanya beberapa topik riset yang berhubungan sistem informasi geografis pada bidang pertanian menunjukkan pemanfaatan teknologi sistem ingformasi geografis akan sangat mempengaruhi kecepatan perencanaan, antisipasi, langkah strategis serta upaya peningkatan komoditi unggulan di masing-masing daerah dari data yang disajikan ini akan semakin dimudahkan dan tersajinya informasi yang akurat dan real time dengan ditunjang kemungkinan banyaknya variasi data.

  T ujuan dari penelitian yang akan

  dilakukan dengan mengintegrasikan teknologi sistem informasi geografis dalam memetakan produksi pertanian khususnya di Kabupaten Bone adalah sebagai bahan referensi pemerintah dalam pengambilan keputusan terhadap upaya peningkatan pada tahun-tahun berikutnya, referensi peneliti lain yang mengembangkan teknologi sistem informasi geografis. Selain itu, pemerintah dalam hal ini sebagai stakeholder dalam memutuskan langkah strategis peningkatan produksi terhadap komuditas unggulan di masing- masing daerah dan mencarikan solusi alternatif bagi daerah-daerah yang memiliki potensi pengembangan produksi jenis lain diluar komuditas unggulan daerah tersebut.

  3. Tinjauan Pustaka

  3.1 Produksi Pertanian

  Produksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menciptakan atau menambah nilai/guna atau manfaat baru. Guna atau manfaat mengandung pengertian kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi meliputi semua aktivitas menciptakan barang dan jasa [2]. Sesuai dengan pengertian produksi di atas, maka produksi pertanian dapat dikatakan sebagai suatu usaha pemeliharaan dan penumbuhan komoditi pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pada proses produksi pertanian terkandung pengertian bahwa guna atau manfaat suatu barang dapat diperbesar melalui suatu penciptaan guna bentuk yaitu dengan menumbuhkan bibit sampai besar dan pemeliharaan. Dalam proses produksi pertanian dibutuhkan bermacam-macam faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, tanah dan manajemen pertanian. Tenaga kerja meliputi tenaga kerja dalam keluarga dan luar keluarga.

  3.2 eXtreme Programming eXtreme Programming (XP)

2. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  merupakan agile methods yang paling populer saat ini. XP digunakan untuk mengatasi masalah requirements yang tidak jelas dan sering berubah-ubah (vague

  and volatile requirements ). XP berjalan

  berdasarkan 4 values. Keempat values tersebut adalah communication, simplicity,

  feedback, dan courage. XP menjadi begitu

  populer sejak diperkenalkan oleh Kent Beck menjadi sebuah metodologi untuk pengembangan perangkat lunak.

  XP dimunculkan untuk menangani perubahan- perubahan yang biasanya sering terjadi pada saat pengembangan berlangsung bahkan pada saat proses pengembangan sudah hampir berakhir. Selain itu XP juga dimunculkan untuk mengatasi berbagai requirements yang tidak jelas dari user. Sebagai sebuah metodologi untuk mengembangkan peragkat lunak XP tentu

  Sumardin, Penerapan Sistem Informasi Geografis dalam Pemetaan Produksi Pertanian di Kabupaten Bone

  Gambar 2. Subsistem SIG

   Sistem hanya akan memberikan hak akses pada user yang terdapat melalui proses login terlebih dahulu untuk bisa menggunakannya  Sistem dapat menampilkan dalam bentuk peta dinamis distribusi hasil komoditi pertanian berdasarkan periode tanam dan komoditi  Sistem dapat menampilkan data- data terkait luas tanah, luas panen, jumlah provitas dan

  Aktor Deskripsi Admin

  Functional requirement. Tabel 1. Functional Requirement

  1. Planning Aktivitas planning pada model proses XP berfokus pada mendapatkan gambar fitur serta fungsi dari perangkat lunak yang akan di bangun seperti ditunjukan tabel 1.

  pengembangan :

  testing menjadi acuan dalam

  terdiri dari planning, design, coding,

  eXtreme Programming (XP) tersebut

  Dalam pelaksanaannya, Artefak

  4. Metode Perancangan

  Dari defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analisis [6]

  memiliki siklus hidup. Siklus hidup pada

  Sistem infomasi geografis menurut [5] adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan, memeriksa, menggabung- kan, memanipulasi dan menampilkan data menggunakan peta yang telah terdigitasi.

  Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. Sistem informasi geografis adalah bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka. SIG tersusun atas konsep beberapa lapisan (layer) dan relasi. Kemampuan dasar SIG yaitu mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti query , menganalisisnya serta menampilkannya dalam bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya[4]

  3.4 Sistem Informasi Geografis

  zoom serta mengubah tampilan peta.

  informasi geografis pada hampir semua wilayah di bumi. Layanan ini interaktif, karena di dalam peta dapat digeser sesuai keinginan pengguna, mengubah tingkat

  Pada situs tersebut kita dapat melihat

  Google Maps adalah layanan mapping online yang disediakan oleh google. Layanan ini dapat diakses melalui alamat url

  3.3 Google Maps

  Gambar 1. Siklus hidup eXtreme Programming

   Exploration Phase 2. Planning Phase 3. Iteration to Release Phase 4. Productionizing Phase 5. Maintenance Phase

  XP ini terdapat lima fase yaitu [3] 1.

6. Death Phase

  Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 173 - 178 jumlah produksi dari tiap-tiap

  secara khusus berasosiasi dengan use case

  kecamatan berdasarkan komoditi

  diagram dan memperlihatkan tahap demi

  dan periode tanamnya

  tahap apa yang seharusnya terjadi untuk

   Sistem mampu mengelola data

  menghasilkan sesuatu di dalam use case

  luas lokasi tanam dan luas lokasi Dinas Pertanian Main Menu Menu Maps Database SIG Menu Maps Controller panen berdasarkan periode masa Pilih Menu Maps tanam Tampil Menu  Sistem mampu mengelola data SelectMaps (Komoditi, Periode, Hasil Produksi, Masa Tanam) periode bulan/tahun tanam terkait getKomoditi() Komoditi penambahan, perubahan dan getPeriode() penghapusan informasi getHasilProduksi() HasilProduksi Periode

   Sistem mampu mengelola data getMasaTanam() komoditi tanam terkait Komoditi, Periode, Hasil Produksi, Masa Tanam MasaTanam penambahan, perubahan dan penghapusan varian komoditi yang ada

  Gambar 4. Sequemce Diagram Maps

2. Design

  Untuk menampilkan informasi terkait hasil Aktivitas desain dalam pengembangan produksi pertanian per periode tanam di aplikasi bertujuan untuk mengatur pola setiap tahunnya ditunjukkan pada gambar logika dalam sistem. SIG Hasil Produksi produktivitas komoditi menampilkan maps 5 sequence diagram hasil produksi Admin menampilkan hasil Mengolah Luas Login Tanam/Panen produksi «uses» «uses» «uses» «uses» Mengolah Periode Tanam/Panen «uses» Mengolah Komoditi Gambar 5. Sequence Diagram Hasil

  Produksi Dalam melakukan perekaman dan

  Gambar 3. Use Case SIG Pertanian penyimpanan data digunakan database dengan relasi tabel-tabel yang telah Berdasarkan gambar 3 menunjukkan apa didesain ditampilkan pada gambar 6. saja yang dapat dilakukan oleh aktor admin terhadap sistem SIG. Use case ini mengambarkan hak akses yang bisa dilakukan setelah berhasil melakukan proses login.

  Dalam menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah

  event untuk menghasilkan output tertentu maka digunakan sequence diagram.

  Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan Gambar 6. Relasi Tabel apa saja yang terjadi secara internal dan

  3. Coding

  output apa yang dihasilkan. Diagram ini

  proses pengkodean program yang

  Coding

  Sumardin, Penerapan Sistem Informasi Geografis dalam Pemetaan Produksi Pertanian di Kabupaten Bone

  mana nantinya akan menerapkan konsep berdasar luas tanam dan luas panen disertai pair programming jumlah provitas sekaligus total produksi per komoditi di tiap kecamatan 4. Testing ditunjukkan pada gambar 8. Tes Tahap di mana sudah dilakukan pengkodean program terus dilakukan uji coba terhadap sistem yang sudah selesai.

  XP menerangkan perbaikan masalah kecil dengan segera mungkin akan lebih baik dibandingkan menyelesaikan masalah pada saat akan mencapai tingkat akhir.

5. Hasil dan Pembahasan Penelitian

  Serangkaian tahapan penelitian telah berhasil dilakukan sehingga Gambar 8. Rekapan hasil produksi diperoleh sebuah sistem yang komoditi mengintegrasikan teknologi google maps

  Pengaturan masa tanam untuk luas area dalam menyajikan data berupa hasil penanaman dan luas area panen dilakukan produksi pertanian dan peta pada tampilan antar muka ditunjukkan penyebarannya di masing-masing wilayah pada gambar 9 berbasis web. Sistem tersebut juga telah dilakukan uji kuesioner terhadap calon pengguna dengan tingkat kepuasan dan kemudahan dalam pengoperasiannya mencapai 87% sebagai bahwa data yang mereka cari dan butuhkan sudah tersedia.

  Tampilan sistem yang berhasil dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tampilan mapping hasil produksi, daftar hasil produksi tiap komoditi di masing- masing daerah, pengolah periode tanam dan masa tanam yang dijalankan di Kabupaten Bone.

  Gambar 9. Pengaturan masa tanam Gambar 7. Map produktivitas komoditi

  Dalam menjadikan informasi pada gambar 7 mengharus user untuk memfilter terkait komoditi dan periode tanam untuk menghasilkan informasi hasil produksi.

  Informasi terkait rekapitulasi hasil produksi dikelompokkan bersajian Gambar 10. Setting Periode Tanam

  Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 173 - 178

  Penentuan periode tanam di Kabupaten Bone terdiri atas periode awal dan periode akhir. Kesemuan pengaturan periode tersebut dikonfigurasi pada sistem pada gambar 10. Penambahan atau pengurangan komoditi yang ada di masing-masing kecamatan dilakukan pada tampilan gambar 11 terkait komoditi yang telah ada.

  Gambar 11. Pengaturan komoditi

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

  1. Penerapan teknologi sistem informasi geografis dalam pemetaan hasil produksi pertanian sangat memberi manfaat kepada stakeholder / dinas pertanian dalam menentukan kebijakan berdasarkan informasi yang disajikan melalui peta geografis maupun grafik.

  2. Mengacu pada artefak dan iterasi yang ada di eXtreme Programming memfokuskan bahwa proses pengembangan sistem sebagai skala prioritasnya menjadikan setiap fase dapat dicontrol dan terjamin kualitasnya.

  Daftar Pustaka [1] Mustakin, M., & Ariyanto, D., 2016.

  Sistem informasi geografis berbasis web untuk pemetaan komoditas pertanian di Kabupaten XYZ. JISKa, Vol. 1, No. 1, Mei, 2016, Pp. 29 - 40

  [2] Gumbira, E., & Haritz, A. I. (2001).

  Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia.

  [3] P., A., Salo, J. R., & J., W. Agile Software Development Methods: Review dan Analysis. Finland: VVT Publication h.478

  [4] Prahasta, E. (2009). Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika).

  Bandung: Informatika. [5] Turban, R. P. (2005). Introduction to

  Information Technology. John Wiley & Sons, Inc [6] Prahasta, E. (2005). Sistem Informasi Geografis. Edisi Revisi Cetakan Kedua. Bandung: Informatika

Dokumen yang terkait

BEBERAPA MASALAH HUKUM SEPUTAR HAK MILIK INTELEKTUAL DI INDONESIA

0 0 219

ALGORITMA FORWARD CHAINING DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENGUJI SKRIPSI Suryadi Syamsu

0 0 7

PERANAN WANITA DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL RUMAH TANGGA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA Oleh Annisa Mardatillah, S.SoS,M.Si Dosen Ilmu Administrasi Niaga FISIPOL – UIR Abstract - Peranan Wanita Dalam Pengembangan Usaha Kecil Rumah Tangga Untuk M

0 0 9

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JARAK PAGAR DENGAN METODE

0 0 9

PENERAPAN METODE REGRESI LINEAR DALAM PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI TARGET PENJUALAN

0 1 8

IMPLEMENTASI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI SMK DARUSSALAM MAKASSAR

0 0 7

PELAKSANAAN FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIAK Oleh Hendry Andry, S.Sos., M.Si Dosen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasution N0. 113 Perhentian Marpoyan Pekanbaru Riau

0 0 12

ANALISIS SISTEM DETEKSI KERUSAKAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

0 0 9

SEMANTIC RULE LABELING DAN SENTENCE INFORMATION DENSITY DALAM PEMILIHAN KALIMAT REPRESENTATIF CLUSTER PADA PERINGKASAN MULTI-DOKUMEN

0 0 8

PENGARUH PEMBERIAN NPK GROWER DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABE RAWIT (Capsicum frutescent L) Effect of NPK Grower and Compost Application on Growth and Production of Chili (Capsicum frutescent L) Maruli, Ernita dan Hercules Gultom

0 0 8