BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Strategi Bersaing SMA Kristen 1 Salatiga

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Maraknya

pertumbuhan

lembaga

pendidikan

di

Indonesia disertai perubahan yang terjadi antar lembaga
tersebut menimbulkan

persaingan

yang

semakin


ketat.

Persaingan yang terjadi ada pada bidang mutu, layanan,
kehadiran lembaga pendidikan baru, keragaman pilihan yang
ditawarkan lembaga pendidikan, pencitraan, penerimaan
murid, dan sebagainya (Mulyasa,2011). Persaingan juga
secara

terstruktur

lembaga-lembaga

telah

menjadi

pendidikan

common


bersaing

sense

dalam

yaitu

memiliki

keunggulan pada hampir semua aspek yaitu baik input,
proses, dan output (http:staff.uny.ac.id).
Berbagai

kondisi

nyata

persaingan


antar

lembaga

pendidikan dapat dilihat di berbagai daerah Indonesia, antara
lain di Sragen pada tahun 2014 ada 6 SMK Swasta ditutup
oleh Disdikpora Kabupaten Surakarta karena tidak ada siswa
yang

mendaftar

dan

pelanggaran

http://m.inilahkoran.com).

PPDB


(sumber:

Di Surabaya, pada tahun 2014

terdapat 64 sekolah swasta baik SD, SMP, dan SMA/SMK
ditutup oleh Dinas Pendidikan terkait izin operasional akibat
kurangnya

siswa

yang

bertentangan

dengan

Peraturan

Mendikbud dan menurunnya minat masyarakat (sumber:
www.jawapos.com).

mengalami

Di

penurunan

Salatiga,
jumlah

SMA
siswa

Theresiana
secara

juga

fluktuaktif

(Panny, 2012). Selain itu, SMA Kristen 2 Salatiga, melalui

penelitian analisis SWOT dalam Mata Kuliah Manajemen
Mutu Terpadu Pendidikan diketahui berada pada kuadran
WT (Weakness-Treaths) artinya banyak kelemahan internal
dan ancaman eksternal yang berakibat menurunnya minat

atau pula jumlah siswa dalam 5 tahun terakhir (Tehupeiory
& Widiarso, 2014).
Kenyataan-kenyataan

tersebut

menunjukkan

bahwa

lembaga pendidikan khususnya swasta tidak terhindarkan
dari persaingan

antar


lembaga

pendidikan

maka

yang

mampu bersaing akan mendapatkan jumlah murid yang
sesuai dengan daya tampungnya, tetapi bagi yang tidak
mampu bersaing maka tidak dapat memenuhi daya tampung.
Kondisi tersebut dapat menjadikan lembaga pendidikan yang
mampu bertahan menjadi unggul, namun bagi lembaga yang
tidak

mampu

bertahan

menghadapi


persaingan

akan

mengalami penurunan dalam hal kualitas khususnya bagi
sekolah swasta (Geller dkk, 2006; Andersen dkk, 2007). Oleh
karena itu, sekolah dituntut untuk melakukan berbagai
penataan

sehingga

mampu

bersaing

dan

dapat


terus

meningkat menjadi lebih baik.
Langkah

yang

dapat

ditempuh

yaitu

menerapkan

strategi bersaing untuk eksistensi ataupun menjadi sekolah
unggul dalam persaingan. Strategi bersaing merupakan
upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam
suatu arena fundamental di mana persaingan berlangsung.
Strategi bersaing diperlukan untuk memperoleh keunggulan

bersaing yang dilakukan melalui differensiasi, focus dan cost
based-leadership (Porter, 2007). Hanya sekolah yang memiliki

strategi bersaing yang tepat sajalah yang mampu menghadapi
kerasnya persaingan ataupun krisis yang terjadi di dalam
perjalanan sekolah (Faisal Musa dalam Nasution, 2008).
Sekolah yang menerapkan strategi bersaing mampu
memenangkan persaingan antar lembaga pendidikan dan
diminati oleh banyak masyarakat. Hal itu dibuktikan melalui
penelitian Ketunen (2002), Narjono (2003), Kastanya, (2012).
Bahkan

melalui

strategi

bersaing,

sekolah


mampu

memperoleh target pangsa pasar, keuntungan dan penjualan
dengan meningkatkan kualitas SDM serta efektif dalam
meningkatkan

posisi pemasaran

Hermawan;2010).
sesungguhnya

Hasil-hasil

menunjukkan

sekolah

(Cutright,2003;

penelitian
bahwa

strategi

tersebut
bersaing

ternyata efektif diterapkan untuk memenangkan persaingan.
SMA Kristen 1 Salatiga juga merupakan salah satu
sekolah swasta yang menerapkan strategi bersaing untuk
memenangkan persaingan. Merujuk pada penelitian Noya
(2013), diketahui bahwa SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan
strategi bersaing untuk tetap menjaga eksistensi sekolah
dalam menghadapi persaingan dan strategi itu pula sebagai
kunci utama dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah.
Strategi yang diterapkan yaitu strategi differensiasi dan
strategi keunggulan berbasis biaya. Strategi differensisasi
dilakukan melalui berbagai program yang berbeda dari
sekolah

yang

ada

di

Salatiga

misalnya

peduli

kasih,

kewirausahaan dan agribisnis, pengembangan diri berupa
SMUQI Radio, KIR, robotik, ekstrakurikuler multimedia,
program khusus berupa eskpo pendidikan, career day,
parenting day, character building, field trip, sekolah lima hari

dan moving class. Program tersebut melibatkan semua pihak
sekolah seperti siswa, guru, dan orang tua siswa. Sedangkan
keunggulan biaya dilihat dari murahnya biaya pendidikan
jika dibandingkan dengan sekolah swasta favorit lainnya di
salatiga.
Menyangkut strategi bersaing diferensiasi, berdasarkan
wawancara dengan Kepala SMA Kristen 1 Salatiga tanggal 20
April 2015 dapat diketahui bahwa ada beberapa program
mengalami kendala

terutama

terkait kemampuan SDM.

Program moving class misalnya, koordinir guru terhadap
siswa dianggap kurang. Ada pula program kewirausahaan

dan agrobisnis yang terkendala pendamping program tidak
sejalan

dengan

misi

sekolah.

Program

lain

seperti

ekstrakurikuler robotik dan multimedia menggunakan tenaga
dari luar sekolah karena guru belum sepenuhnya menguasai
bidang tersebut.
Berdasarkan

wawancara

lainnya

dengan

wakasek

kesiswaan tanggal 22 April 2015 terungkap juga bahwa pada
program ekstrakurikuler multimedia terkendala kelengkapan
fasilitas IT. Padahal kelengkapan fasilitas sarana prasarana
sebagai sumber daya fisik sekolah sangat diperlukan dalam
menjalankan program tersebut.
program lainnya,

Selain itu, menyangkut

ada beberapa program yang diterapkan

oleh sekolah lain yaitu SMA Negeri 1 Salatiga menerapkan
moving

class

(http://www.sman1salatiga.sch.id/),

SMA

Negeri 2 Salatiga menerapkan moving class dan agribisnis
(https://sma2salatiga.wordpress.com),
Salatiga

menerapkan moving class

(www.pangudiluhur.org).

Selain

itu,

SMA Pangudi Luhur
dan berbagi kasih
SMA

Laboratorium

Kristen Satya Wacana dan SMA Kristen 2 Salatiga (Eclesia &
Widiarso, 2013) juga melaksanakan moving class dengan
pembelajaran 5 hari dan ada program peduli kasih sebagi
citra

sekolah

mengindikasikan

kristen.
bahwa

Hal-hal
strategi

ini

sesungguhnya

differensiasi

melalui

berbagai program sekolah yang semestinya menjadi pembeda
ternyata juga dilaksanakan oleh sekolah lainnya. Menghadapi
hal ini, maka sekolah sudah seharusnya tanggap terhadap
sekolah lain karena

hanya

sekolah dengan

keunikan

tersendiri berupa layanan, program bahkan kultur sekolah
yang berbeda yang mampu bertahan dan menjadi unggul
(Hatari, 2010).
Bertolak dari hal-hal tersebut itulah, maka diperlukan
evaluasi terhadap strategi bersaing yang diterapkan SMA

Kristen

1

Salatiga

karena

apabila

tidak

mengevaluasi

strateginya tersebut maka bisa saja kalah dalam menghadapi
kerasnya persaingan saat ini. Salah satu model evaluasi yang
dapat digunakan yaitu evaluasi strategi menurut Rumelt
(2000),

dengan

cara

menilai

konsistensi

(consistency ),

kesesuaian (consonance), keunggulan (advantage), kelayakan
(feasibility) dari strategi yang diterapkan. Sehingga melalui
evaluasi inilah dapat dinilai apakah strategi bersaing sudah
diterapkan SMA Kristen 1 Salatiga sudah konsisten, sesuai,
unggul

dan

layak.

memungkinkan

Selain

institusi

itu,

dalam

evaluasi
hal

ini

strategi
sekolah

juga
untuk

berbenah karena evaluasi yang tepat dapat memperingatkan
manajemen akan adanya masalah atau potensi masalah
sebelum menjadi kritis (Pearce dan Robinson, 2008).
Penelitian mengenai evaluasi strategi bersaing senditi
telah banyak dilakukan namun dalam bidang ekonomi,
antara lain penelitian yang dilakukan oleh Frederyk, H., &
Setiawan, A. (2012) tentang Evaluasi Strategi Bersaing Pada
Industri

Pelayaran

menemukan

BatubaraStudi

bahwa

strategi

Kasus

perusahan

PT.XYZ,

yang

belum

tepat

walaupun sudah merespon peluang dengan baik dan siap
menghadapi

ancaman,

direkomendasikan
market

untuk

menerapkan

development,

market

itu

perusahaan

strategi alternatif seperti
penetration,

dan

product

development.
Penelitian oleh Dalimunthe (2009) dengan judul Evaluasi
strategi bisnis PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967
yang menemukan bahwa proses strategi bisnis Asuransi
Bumida Bumiputera telah terlaksana sesuai Rumelt namun
sasaran akhir untuk menjadi 10 besar pasar retail asuransi
umum belum tercapai. Hal ini dikarenakan faktor internal
masih belum sempurnanya dukungan internal dalam bentuk

penyiapan sarana dan teknologi. Sedangkan faktor eksternal
adalah tingginya persaingan industri asuransi umum yang
mendorong para pesaing untuk meningkatkan pencapaian
produksi masing- masing. Penelitian lainnya oleh Lawrence
(2012), dengan judul An Evaluation of Strategies for Achieving
Competitive Advantage in the Banking Industry. The Case of
Ghana Commercial Bank Limited

yang menemukan bahwa

strategi yang disusun bank menimbulkan

keunggulan

kompetitif dalam industry dengan faktor yang paling penting
yang berkontribusi terhadap keunggulan kompetitif, yaitu
bank memiliki cabang yang luas.
Selain itu ada penelitian yang dilakukan oleh Suroso O.
W. (2012) dengan judul Evaluasi Strategi Bersaing Studi pada
PT UNVR dengan menggunakan analisis “Five Forces” model
(M.

Porter)

menunjukkan

bahwa

perubahan-perubahan

eksternal dan internal mempengaruhi strategi yang telah ada
dan perlu dilakukan perubahan agar PT UNVR dapat tetap
unggul di Indonesia. Ada pula penelitian yang dilakukan oleh
Aquino, E. (2014) dengan judul Evaluasi Strategi Bersaing
Pada Pt. Triyuda Perkasa yang menghasilkan perusahaan
menggunakan costleadership

strategy .

SERVO analysis,

leadership masih

strategi cost

Berdasarkan
relevan

dengan kondisi persaingan saat ini, karena persaingan di
industri metal work sangat ketat sehingga perusahaan harus
menekan biaya produksinya.
Penelitian oleh Gunawan, A. A. (2014) berjudul Evaluasi
Strategi Bersaing Pada Pt. Green Dewata Di Denpasar Bali
menemukan

bahwa PT. Green Dewata menggunakan cost

leadership strategy dan berdasarkan SERVO Analysis, strategi

bersaing yang digunakan oleh perusahaan saat ini masih
sesuai dengan kondisi persaingan yang ada. Penelitian
lainnya oleh Ficky C. dan Ratih I (2014) tentang evaluasi

strategi bersaing pada UD Lelyta yang menghasilkan bahwa
perusahaan

menggunakan

strategi

bersaing

cost based

leadership dan berdasarkan analisis SERVO strategi tersebut

masih sesuai dengan kondisi persaingan.
Hal yang membedakan penelitian ini yaitu penelitian
dilakukan dalam ranah evaluasi strategi bersaing di dunia
pendidikan. Oleh karena itu, keunikan penelitian terletak
pada tujuan mengevaluasi strategi bersaing yang diterapkan
oleh SMA Kristen 1 Salatiga

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana konsistensi (consistency ) strategi bersaing
SMA Kristen 1 Salatiga?
2. Bagaimana kesesuaian (consonance) strategi bersaing
SMA Kristen 1 Salatiga?
3. Bagaimana keunggulan (advantage) strategi bersaing
SMA Kristen 1 Salatiga?
4. Bagaimana kelayakan (feasibility) strategi bersaing
SMA Kristen 1 Salatiga?

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitan ini,
yaitu :
1. Mengevaluasi

konsistensi

(consistency )

strategi

bersaing SMA Kristen 1 Salatiga.
2. Mengevaluasi

kesesuaian

(consonance)

strategi

bersaing SMA Kristen 1 Salatiga.
3. Mengevaluasi

keunggulan

(advantage

bersaing SMA Kristen 1 Salatiga.

)

strategi

4. Mengevaluasi kelayakan (feasibility) strategi bersaing
SMA Kristen 1 Salatiga.

1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara

teoritis

penelitian

menambah

ilmu

pengetahuan

manajemen

pendidikan,

ini

bermanfaat

tentang

khususnya

untuk

pelaksanaan

yang

berkaitan

dengan evaluasi manajemen strategi bersaing sekolah.
2. Manfaat Praktis
Secara

praktis

penelitian

ini

bermanfaat

bagi

pengelola SMA Kristen 1 Salatiga yaitu kepala sekolah
dalam memperbaharui strategi bersaing yang digunakan
agar

mampu

pendidikan.

menghadapi

persaingan

dalam

dunia