JURNAL ASIH NIYATI . docx
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI 3 SALATIGA
Asih Niyati*)
asih.salimi@gmail.com
ABSTRAK
.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh motivasi terhadap
kinerja guru; (2) pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru; (3) pengaruh
motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Pendekatan dalam penelitian
ini adalah kuantitatif menggunakan regresi linier berganda. Sampel penelitian ini
sebanyak 35 orang yang ditarik berdasarkan teknik kuesioner untuk mendapatkan
data motivasi , kepuasan kerja dan kinerja guru. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
(1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap
kinerja guru dengan t hit 4.624 dan nilai sig 0.000 < 0.05 semakin tinggi motivasi
seseorang maka semakin tinggi pula kinerjanya, (2) Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja dengan t hitung 2.126 dengan
tingkat signifikansi 0.041 < 0.05. semakin tinggi kepuasan kerja seseorang maka
semakin tinggi pula kinerjanya, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMK secara bersamasama dengan F hitung sebesar 14.121 dengan tingkat signifikansi 0.00 < 0.05.
Artinya semakin tinggi motivasi dan kepuasan kerja maka semakin tinggi pula
kinerjanya, dan sebaliknya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dan
kepuasan baik secara individu maupun bersama-sama mempengaruhi kinerja guru
secara positif dan signifikan. Semakin tinggi motivasi dan kepuasan kerja semakin
tinggi pula kinerjanya. Demikian pula sebaliknya. Peneliti menyarankan agar
kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah meningkatkan motivasi dan kepuasan
kerja agar guru lebih meningkat kinerjanya.
Kata kunci: Motivasi , Kepuasan , Kinerja
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah
daya
manusia
yang
berkualitas.
Untuk dapat menghasilkan sumber
satu pilar kemajuan suatu bangsa.
daya
manusia
yang
berkualitas
Hal ini dikarenakan dari dunia
diperlukan berbagai faktor sebagai
pendidikan akan dihasilkan sumber
pendukungnya,
antara
lain
1
kurikulum,
manajemen
sekolah,
dilakukan
agar
dapat
senantiasa
lingkungan pendidikan, siswa, dan
memantau dan mengevaluasi kinerja
guru.
guru agar dapat memberikan layanan
Dari berbagai faktor tersebut, guru
yang terbaik kepada anak didiknya.
dalam proses pembelajaran disekolah
Guru harus benar-benar kompeten
menempati kedudukan yang sangat
dan harus mampu mengabdi secara
penting, dan tanpa mengabaikan
optimal
faktor yang lain, guru merupakan
subjek
pendidikan
sangat
komponen penting dalam pendidikan
keberhasilan
harus membekali dirinya sebagai
pendidikan.Pentingnya peran guru
tenaga profesional sehngga dapat
dikarenakan guru menjadi ujung
menjalankan tugasnya dengan baik.
tombak dalam proses pembelajaran
Untuk
meningkatkan
karena guru akan mentransfer ilmu
keprofesionalitasnya,
tidak
dan nilai-nilai serta membimbing
cukup dengan diberikan pelatihah
siswa dalam belajar.
dan pendidikan saja tetapi juga
menentukan
Kinerja
guru
yang
Oleh karena itu guru sebagai
di
sekolah
dengan
pemberian
hanya
motivasi,
mempunyai peran penting dalam
pemberian penghargaan , pemberian
pencapaian tujuan sekolah. Kinerja
insentif,
dan
guru akan sangat mempengaruhi
sehingga
dengan
berhasil tidaknya tujuan sekolah.
memberikan kepuasan guru dalam
pemerintah dalam hal ini Dinas
bekerja yang pada akhirnya akan
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
meningkatkan kinerjanya.
gaji
yang
demikian
layak
akan
melakukan berbagai usaha untuk
meningkatkan kinerja guru. Antara
laian
melalui
Kinerja Guru
peningkatan
Kinerja guru adalah tingkat
kemampuannya dengan mengadakan
profesional
pendidikan dan pelatihan maupun
melaksanakan proses pembelajaran
workshop.
selama
Pemerintahpun
juga
periode
guru
tertentu
dalam
yang
melakukan penilaian kinerja guru
dilakukan di dalam kelas maupun
secara berkala melalui PKG , hal ini
diluar kelas diwujudkan melalui
2
kompetensi pedagogik, kepribadian,
meliputi usaha untuk memenuhi
profesional dan sosial dalam rangka
kebutuhan,
mencapai tujuan pendidikan. (A.
penghargaan, memperoleh insentif,
Tabrani Rusyan dan UU Guru dan
serta memperoleh perhatian dari
Dosen)
teman dan atasan. Faktor ektern ini
Menurut A. Tabrani Rusyan dkk
berkaitan
(2000:17) salah satu faktor yang
kerja.
memperoleh
erat
dengan
kepuasan
mempengaruhi kinerja guru adalah
motivasi kerja.
Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah sikap yang
Motivasi Kerja Guru
menggambarkan perasaan seseorang
Motivasi untuk melaksanakan
terhadap situasi dan kondisi kerjanya
tugas sebagai guru utamanya adalah
baik itu positif maupun negatif
muncul dari dalam diri sendiri, tetapi
(Wibowo)
motivasi ini bisa juga muncul karena
Spector dalam Maryam NA
adanya dorongan dari luar. Motivasi
mengemukakan
kerja adalah dorongan dari dalam
kerja
dan dari luar diri seseorang yang
menjumlahkan keseluruhan tingkat
melatarbelakangi seseorang sehingga
kepuasan
ia mau melakukan sesuatu dengan
dalam pekerjaan yaitu gaji, promosi,
penuh
supervisi,
benefit
Usman dan Uno ).
tambahan),
pengakuan,
Menurut Uno (2008) motivasi dapat
kerja dan peraturan kerja , rekan
dipenaruhi oleh faktor internal dan
kerja, jenis pekejaan dan komunikasi.
tanggung
jawab
(Husaini
juga faktor eksternal. Faktor internal
meliputi
tanggung
jawab,
bahwa
kepuasan
diperoleh
terhadap
SMK
dengan
aspek-aspek
sebagai
(tunjangan
prosedur
lembaga
pendidikan dalam rangka mencapai
melaksanakan tugas dengan target
tujuan
yang jelas, memiliki tujuan, ada
berusaha
meningkatkan
kinerja
umpan
tenaga
pendidiknya
melalui
pemberian
motivasi,
balik,
mengungguli
berusaha
orang
lain,
untuk
dan
pelatihan,
pendidikan
senantiasa
prestasi; sedangkan faktor eksternal
3
meningkatkan
fasilitas
dan
3) Untuk menganalisis ada tidaknya
meningkatkan kepuasan kerjanya.
pengaruh motivasi dan kepuasan
Mengingat bahwa motivasi
kerja terhadap kinerja guru SMK.
dan kepuasan kerja merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi kinerja,
maka
peneliti
tertarik
METODOLOGI PENELITIAN
untuk
Pendekatan dalam penelitian
melakukan penelitian ini dengan
ini adalah kuantitatif menggunakan
judul
regresi
“Pengaruh
Motivasi
dan
linier
berganda.
Sampel
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
penelitian ini sebanyak 35 orang
Guru”.
yang ditarik berdasarkan
teknik
kuesioner untuk mendapatkan data
Penelitian ini bertujuan :
motivasi , kepuasan kerja dan kinerja
1) Untuk menganalisis ada tidaknya
guru.
pengaruh
motivasi
terhadap
digunakan
kinerja guru SMK.
pengukuran
dalam
yang
penelitian
ini
menggunakan skala likert, dengan
2) Untuk menganalisis ada tidaknya
pengaruh
Skala
kepuasan
alternatif jawaban 1-5.
kerja
terhadap kinerja guru SMK.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 meliputi :
HASIL DAN PENELITIAN PEMBAHASAN
1. Uji Statistik Deskriptif
Tabel 1
Uji Statistik Deskriptif
Std.
N
Range
Min
Max
Sum
Mean
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Deviation
Variance
Statistic
Statistic
Motivasi
35
6
14
20
590
16.86
.278
1.648
2.714
Kepuasan
35
7
18
25
741
21.17
.311
1.839
3.382
Kinerja
35
10
37
47
1457
41.63
.480
2.840
8.064
Valid N
(listwise)
35
4
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas
dengan rata-rata kinerja sebesar
terlihat dari 35 responden ini
41.63 dengan standar deviasi
nilai motivasi
2.840.
terendah adalah
14 dan nilai motivasi tertinggi
sebesar
20.
Nilai
rata-rata
2. Uji Kualitas Data
motivasi adalah 16.86 dengan
a. Uji Validitas
standar deviasi 1.648.
Uji validitas digunakan untuk
Nilai kepuasan terendah
mengukur
sah
atau
suatu
valid
adalah 18 dan nilai motivasi
tidaknya
tertinggi adalah 25 dengan nilai
Suatu
rata-rata 21.17 dengan standar
valid jika pertanyaan pada
deviasi 1.839. Sedangkan
nilai
mampu mengungkap sesuatu
kinerja terendah adalah 37 dan
yang diukur oleh kuesioner
nilai kinerja tertinggi sebesar 47
tersebut.
kuesioner
kuesioner.
dikatakan
1) Variabel Motivasi
Tabel 2
Uji Validitas Variabel Motivasi
No
1
2
3
4
Butir
pertanyaan
Motivasi 1
Motivasi 2
Motivasi 3
Motivasi 4
rxy
rtabel
0.434
0.641
0.739
0.555
0.334
0.334
0.334
0.334
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
variabel motivasi adalah valid dan
semua butir pertanyaan
bisa
memiliki
dijadikan
sebagai
alat
nilai rxy lebih besar dari rtabel yang
pengumpul data dalam penelitian
artinya semua butir pertanyaan pada
yang dilakukan.
5
2) Var iabel Kepuasan
No
1
2
3
4
5
Tabel 3
Uji Validitas Variabel Kepuasan
Butir pertanyaan
rxy
rtabel
Keterangan
Kepuasan 1
0.662
0.334
Valid
0.334
Kepuasan 2
0.663
Valid
0.334
Kepuasan 3
0.734
Valid
0.334
Kepuasan 4
0.584
Valid
0.334
Kepuasan 5
0.581
Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel ini dapat
dilihat
bahwa
semua
butir
valid
dan
bisa
dijadikan
pertanyaan memiliki nilai rxy
sebagai alat pengumpul data
lebih besar dari rtabel yang
dalam
artinya semua butir pertanyaan
dilakukan.
penelitian
yang
pada variabel kepuasan adalah
3) Variabel Kinerja
Tabel 4
Uji Validitas Variabel Kepuasan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Butir pertanyaan
Kinerja Guru 1
Kinerja Guru 2
Kinerja Guru 3
Kinerja Guru 4
Kinerja Guru 5
Kinerja Guru 6
Kinerja Guru 7
Kinerja Guru 8
Kinerja Guru 9
Kinerja Guru 10
rxy
0.656
0.730
0.591
0.645
0.739
0.437
0.663
0.656
0.272
0.377
rtabel
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel
diatas dapat dilihat
kecuali nomor 9 memiliki nilai
bahwa semua butir pertanyaan
rxy lebih besar dari rtabel yang
6
artinya semua butir pertanyaan
dijadikan sebagai alat pengumpul
pada variabel kinerja adalah valid
data
kecuali nomor 9
dilakukan.
dan bisa
b. Uji Reliabilitas
dalam
penelitian
yang
butir-butir pertanyaan variabel
1) Variabel Motivasi
motivasi dalam penelitian ini
Tabel 5
Uji Reliabilitas Variabel
Motivasi
dapat dikatakan reliabel dan
dapat dipercaya sebagai alat
pengumpul data.
Cronbach’
s Alpha
.315
N of Item
3) Variabel Kinerja Guru
4
Sumber : Data primer yang diolah
Dari
tabel
diatas
dapat
menunjukkan bahwa
nilai
Cronbach’s Alpha = 0.315 <
Tabel 7
Uji Reliabilitas
Variabel Kinerja
Guru
Cronbach’s Alpha
rtabel = 0.334 artinya butirbutir
pertanyaan
variabel
motivasi dalam penelitian ini
dapat dikatakan tidak reliabel
sebagai alat pengumpul data.
2) Variabel Kepuasan Kerja
Tabel 6
Uji Reliabilitas Variabel
Kepuasan Kerja
Cronbach’
s Alpha
.616
N of Item
.772
Sumber : Data
primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat
menunjukkan
nilai Cronbach’s Alpha =
0.772 > rtabel = 0.344
butir-butir
5
Dari tabel diatas dapat menunjukkan
pertanyaan
variabel motivasi dalam
penelitian
dikatakan
Sumber : Data
primer yang diolah
bahwa
ini
reliabel
dapat
dan
dapat dipercaya sebagai
alat pengumpul data.
bahwa nilai Cronbach’s Alpha =
0.616 > rtabel = 0.334 artinya
7
N of
Ite
m
10
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Tabel 8
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa
35
.0000000
2.14568758
.102
.102
-.064
.602
.862
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data primer yang diolah
Dari
perhitungan
uji
dengan
normalitas data dengan one
signifikan 0.480 jadi dapat
sample
disimpulkan
kolmogorov
diketahui
bahwa
test
nilai
Z
penelitian
kolmogorow sebesar 0.862
b.
probabilitas
semua
data
berdistribusi
normal.
Uji Multikolonieritas
Tabel 9
Uji Multikolonearitas
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
16.558
5.478
Motivasi
.964
.233
Kepuasan Kerja
.417
.208
a.
Beta
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance
VIF
3.023
.005
.559
4.143
.000
.979
1.021
.270
1.999
.054
.979
1.021
Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data primer yang
diolah
Dari
perhitungan
uji
multikolonieritas diketahui nilai
tolerance
sebesar 0.979 lebih
besar dari 0,10 dan VIF sebesar
8
1.021 lebih kecil dari 10 sehingga
multikolonieritas
disimpulkan bahwa tidak ada
penelitian ini. .
dalam
c.Uji Autokolerasi
Tabel 10
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.655a
.429
.393
2.212
Durbin-Watson
1.505
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja
d.
Uji autokorelasi diperoleh nilai
nilai DW lebih kecil dari batas
DW sebesar 1.505 lebih kecil
atas (du) maka dapat disimpulkan
dari DWtabel 1.5838. Karena
bahwa terdapat autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 11
Uji Heterokedastisitas
9
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
Motivasi
Kepuasan
Kerja
-2.564
3.346
-.010
.142
.206
.127
Beta
t
Sig.
-.766
.449
-.012
-.069
.945
.278
1.618
.115
a. Dependent Variable: RES2
Dari hasil perhitungan diketahui
nilai
bahwa nilai signifikansi variable
kepuasan 0.115 lebih besar dari
motivasi sebesar 0.945 lebih
0.05
besar dari 0.05 artinya tidak
heterokedastisitas pada variabel
terjadi
kepuasan.
heterokedastisitas
variabel
motivasi.
pada
signifikansi
artinya
variabel
tidak
terjadi
Sedangkan
4. Uji Linearitas
a. Variabel Motivasi
Tabel 12
Uji Linearitas Variabel Motivasi
ANOVA Table
Sum of
Squares
Kinerja *
Between
Motivasi
Groups
(Combined)
Mean
df
Square
F
Sig.
111.538
6
18.590
3.201
.016
Linearity
98.088
1
98.088
16.888
.000
Deviation from Linearity
13.450
5
2.690
.463
.800
Within Groups
162.633
28
5.808
Total
274.171
34
b. Variabel Kepuasan
Tabel 13
Uji Linearitas Variabel Kepuasan
10
ANOVA Table
Sum of
Squares
Kinerja *
Between Groups (Combined)
Mean
df
Square
44.209
7
Linearity
33.681
1
Deviation from Linearity
10.528
6
1.755
Within Groups
229.962
27
8.517
Total
274.171
34
Kepuasan
Kerja
Berdasarkan
uji
diketahui
bahwa
signifikansi
untuk
linearitas
nilai
motivasi
6.316
F
Sig.
.742
.639
33.681 3.955
.057
.206
.972
secara signifikan. Sedangkan
nilai
signifikansi
untuk
kepuasan kerja terhadap kinerja
belajar terhadap kinerja sebesar
sebesar
0.800
dapat
disimpulkan
antara
variabel kepuasan kerja dengan
>
0,05
disimpulkan
maka
bahwa
0.972
>
bahwa
terdapat
0,05
antara
variabel motivasi dan kinerja
kinerja
hubungan
terdapat hubungan yang linear
yang linear secara signifikan.
5. Uji Korelasi
Tabel 14
Uji Korelasi
11
Correlations
Moivasi
Motivasi
Kepuasan
.144
.598**
.408
.000
35
35
35
Pearson Correlation
.144
1
.350*
Sig. (2-tailed)
.408
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
Kepuasan
N
Kinerja
Kinerja
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.039
35
35
35
.598**
.350*
1
.000
.039
35
35
35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari
uji
korelasi
diketahui
Dari
uji
korelasi
antara motivasi dengan kinerja
koefisien
nilai signifikansi 0.000 < 0.05
0.598 dan koefisien kepuasan
yang berarti terdapat korelasi
kerja sebesar 0.350 sehingga
yang
disimpulkan
signifikan.
Selanjutnya
motivasi
diperoleh
sebesar
motivasi
antara kepuasan kerja dengan
mempengaruhi kinerja sebesar
kinerja nilai signifikansi 0.039
59.80 % sedangkan kepuasan
<
juga
kerja
yang
sebesar 35.00 %.
0.05
yang
terdapat
artinya
korelasi
mempengaruhi
kinerja
signifikan.
6. Uji Hipotesis
12
a. Uji Koefisien Determinan
Tabel 15
Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.655a
1
Adjusted R
.429
.393
2.212
a.
Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi
b.
Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan tabel diatas diperoleh angka R2 ( R Square ) sebesar
0.429 atau 42.9 %.. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan
pengaruh variabel motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru
sebesar 42.9 %. sedangkan sisanya 57.1 % ditentukan oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
b. Uji Simultan ( Uji F)
Tabel 16
Uji Simultan ( Uji F)
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
117.636
2
58.818
Residual
156.535
32
4.892
Total
274.171
34
F
Sig.
.000a
12.024
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja
Kriteria pengujian
- Ho diterima bila F hitung < F tabel
- Ho ditolak bila F hitung > F tabel
signifikan antara variabel motivasi
Hasil
positif
uji
simultan
(uji
F)
dan kepuasan kerja secara bersamasama
terhadap kinerja guru. Nilai
F
hitung
positif
menunjukkan nilai F hitung sebesar
menunjukkan
hubungan
14.121 dengan tingkat signifikansi 5
antara
% diperoleh Ftabel sebesar 3.32 .
terhadap
kinerja
guru.
Karena F hitung > Ftabel maka Ho
semakin
tinggi
motivasi
ditolak, artinya ada pengaruh secara
kepuasan kerja maka semakin tinggi
motivasi
dan
positif
kepuasan
Artinya
dan
13
pula kinerjanya, dan sebaliknya.
kepuasan
Hasil ini mendukung penelitian yang
menunjukkan
dilakukan oleh Devi E. K. D. (2009)
signifikan positif terhadap kinerja
yang
karyawan
c.
menyatakan
bahwa variabel
kerja
dan
motivasi
pengaruh
yang
Uji Parsial (Uji t)
Tabel 17
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
B
Std. Error
1 (Constant)
14.908
5.403
Motivasi
1.053
.228
.420
.198
Kepuasan
Coefficients
Beta
t
Sig.
2.759
.010
.599
4.624
.000
.275
2.126
.041
a. Dependent Variable: Kinerja
Persamaan regresinya adalah :
peningkatan kepuasan kerja sebesar
Y=14.908+1.053X1+0.420 X2
1% akan meningkatkan kinerja guru
Artinya
sebesar 0.420.
nilai konstanta sebesar
14.908 menyatakan bahwa jika tidak
ada
variabel
X
(motivasi
dan
kepuasan kerja) maka nilai variabel
Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤
Y (kinerja guru) sebesar 14.908.
t tabel
Angka koefisien motivasi sebesar
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel
1.053 menunjukkan bahwa setiap
atau t hitung > t tabel
peningkatan motivasi 1 % akan
meningkatkan kinerja guru sebanyak
1.053. Sedangkan angka koefisien
kepuasan
kerja
menunjukkan
sebesar
bahwa
0.420
setiap
Hasil uji t hitung untuk motivasi
sebesar
4.624
dengan
tingkat
signifikansi 5% diperoleh t tabel
sebesar 2.042. Karena t hitung > t
14
tabel
maka Ho ditolak, artinya
secara
parsial
ada
pengaruh
karyawan
Motivasi
kerja
berpengaruh positif dan signifikan
signifikan dan positif antara variabel
terhadap kinerja karyawan.
motivasi
Untuk kepuasan
kerja diperoleh
semakin tinggi motivasi semakin
Karena t hitung
sebesar 2.126
tinggi pula kinerjanya. Sedangkan t
dengan
hitung kepuasan kerja sebesar 4.264
diperoleh t tabel
dengan
5%
Karena t hitung > t tabel maka Ho
sebesar 2.042.
ditolak, artinya secara parsial ada
dengan
tingkat
kinerja
guru,
signifikansi
diperoleh t tabel
tingkat
signifikansi
5%
sebesar 2.042.
Karena t hitung > t tabel maka Ho
pengaruh
ditolak, artinya secara parsial ada
antara
pengaruh
kinerja guru, semakin tinggi motivasi
signifikan
dan
positif
signifikan
variabel
dan
positif
motivasi
dengan
antara variabel kepuasan dengan
semakin tinggi pula kinerjanya.
kinerja
tinggi
Hal ini sejalan dengan penelitian
pula
yang dilakukan oleh Engko.C (2006)
ini
yang menyatakan bahwa kepuasan
guru,
kepuasan
kinerjanya.
sejalan
semakin
semakin
tinggi
Hasil
penelitian
dengan
dilakukan
oleh
penelitian
Latif
yang
kerja
akan
berpengaruh
secara
Nurhayati
signifikan terhadap kinerja. Hasil
(2016) yang menyimpulkan bahwa
penelitian yang dilakukan Umar
terdapat
positif
(2012) dan Brahmasari (2009) juga
antara motivasi dan kepuasan kerja
menunjukkan bahwa kepuasan kerja
dengan kinerja guru. Juga sejalan
berpengaruh positif dan signifikan
dengan penelitian yang dilakukan
terhadap
oleh Leonando Agusta dan Eddy
Penelitian ini juga menunjukkan
Madiono Sutanto (2013) yang bahva
bahwa semakin tinggi kepuasan kerja
motivasi berpengaruh positif dan
yang dirasakan karyawan, maka akan
signifikan
meningkatkan
hubungan
yang
terhadap
kinerja
kinerja
pula
karyawan.
motivasi
karyawan. Sementara itu variabel
kerjanya. Pekerjaan yang dikerjakan
pelatihan,
karena ada perasaan puas akan
dan
motivasi
kerja
berpengaruh positif dan signifikan
membuat
bersama-sama
bertanggung
terhadap
kinerja
pekerja
merasa
jawab, disiplin dan
15
patuh,
merasa
bangga
sebagai
pekerja, merasa bangga dan hormat
maka
semakin
tinggi
pula
kinerjanya, dan sebaliknya.
kepada atasan, dan merasa bangga
terhadap citra
berdampak
industri, sehingga
pada
peningkatan
motivasinya dalam bekerja.
SARAN
Berdasarkan
hasil
analisis
maka
penulis memberikan saran sebagai
berikut :
KESIMPULAN
1. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara motivasi kerja
terhadap kinerja guru sebesar
dengan t hitung 4.624 dan nilai
sig 0.000 < 0.05 semakin tinggi
motivasi
seseorang
maka
semakin tinggi pula kinerjanya.
2. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kepuasan kerja
terhadap kinerja guru dengan t
hitung
2.126
signifikansi
dengan
0.041
<
tingkat
0.05.
semakin tinggi kepuasan kerja
seseorang maka semakin tinggi
pula kinerjanya
3. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan
antara motivasi dan
kepuasan kerja terhadap kinerja
guru SMK secara bersama-sama
dengan F hitung sebesar 14.121
dengan tingkat signifikansi 0.00
< 0.05. Artinya semakin tinggi
1. Motivasi
kerja
disebabkan
yang
rendah
kurang
adanya
perhatian dari kepala sekolah atas
prestasi
yang
dicapai
guru
sehingga guru merasa usahanya
dalam mencapai prestasi kerja
kurang dihargai. Oleh sebab itu
sebaiknya
kepala
memberikan
dukungan
perhatian
kepada
berprestasi
sekolah
guru
misalnya
dan
yang
dalam
bentuk pemberian insentif dan
ucapan
selamat,
memberi
kepercayaan bagi guru untuk
melaksanakan
tugas
yang
diberikan. Sekolah juga perlu
menyediakan
mendukung
fasilitas
guru
yang
berprestasi
untuk bekerja lebih baik lagi,
misal:
menyediakan
belajar
yang
memadai,
media
alat
peraga.
motivasi dan kepuasan kerja
16
2. Rendahya
dipengaruhi
kepuasan
iklim
kerja
kerja
dan
budaya orgasinisasi oleh sebab itu
yang pada akhirnya kinerja guru
meningkat.
3. Pimpinan
sekolah
perlu
kepala sekolah harus menciptakan
memberikan dan menyediakan
iklim kerja dan budaya organisasi
berbagai kebutuhan dan fasilitas
yang kondusif sehingga dapat
yang diperlukan oleh guru agar
memberikan suasana kerja yang
kepuasan kerja meningkat yang
nyaman bagi guru dan karyawan
pada
akhirnya
kinerja
guru
meningkat pula.
DAFTAR PUSTAKA
Agusta Leonando. (2013). Pengaruh
Pelatihan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan
CV
Haragon
Surabaya. Agora, 1(3), 13991408.
Brahmasari, I. A., & Suprayetno, A.
(2009). Pengaruh Motivasi
Kerja, Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan
serta Dampaknya pada Kinerja
Perusahaan (Studi kasus pada
PT. Pei Hai International
Wiratama
Indonesia). Jurnal
Manajemen
dan
Kewirausahaan (Journal of
Management
and
Entrepreneurship), 10(2), pp124.
Devi, E. K. D. (2009). Analisis
Pengaruh Kepuasan Kerja Dan
Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Komitmen
Organisasional
Sebagai
Variabel Intervening (Studi
Pada Karyawan Outsourcing
PT
SEMERU
KARYA
BUANA Semarang) (Doctoral
dissertation, Program Pasca
Sarjana
Universitas
Diponegoro).
Engko,
C.
(2006).
Pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja
individual dengan self esteem
dan self efficacy sebagai
variabel
intervening. Simposium
Nasional Akuntansi,
Husaini Usman , 2006. Manajemen
teori, praktek dan riset
pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Maryam, N.A. (2014). Hubungan
Motivasi
Kerja
Dengan
Kepuasan Kerja Karyawan PT.
Sampoerna
Printpack,
Jakarta,http://repository.uinjkt.
ac.id/.
17
NurhayatiLatif. (2016). Pengaruh
Kepuasan Kerja, Motivasi, Dan
Persepsi
atas
Dukungan
Organisasional
Terhadap
Komitmen Organisasi Guru TK
Di Kec Sanden Kabupaten,
Yogyakarta.Jurnal
Manajemen,
http://www.spssindonesia.com/
2014/01/uji-validitas-productmomen-spss.html
Tabrani Rusyan dkk. (2000) Upaya
Meningkatkan
Budaya Kinerja Guru, Cianjur:
CV. Dinamika Karya Cipta
Uno, Hamzah B. (2008). Teori
Motivasi dan Pengukurannya:
Analisis di Bidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
Umar, A. (2012). Pengaruh Upah,
Motivasi Kerja, dan Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Pekerja
pada Industri Manufaktur di
Kota Makassar. Jurnal Aplikasi
Manajemen,
Wibowo.
(2010)..
Manajemen
Kinerja.
Cetakan
Ketiga.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
18
TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI 3 SALATIGA
Asih Niyati*)
asih.salimi@gmail.com
ABSTRAK
.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh motivasi terhadap
kinerja guru; (2) pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru; (3) pengaruh
motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Pendekatan dalam penelitian
ini adalah kuantitatif menggunakan regresi linier berganda. Sampel penelitian ini
sebanyak 35 orang yang ditarik berdasarkan teknik kuesioner untuk mendapatkan
data motivasi , kepuasan kerja dan kinerja guru. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
(1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap
kinerja guru dengan t hit 4.624 dan nilai sig 0.000 < 0.05 semakin tinggi motivasi
seseorang maka semakin tinggi pula kinerjanya, (2) Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja dengan t hitung 2.126 dengan
tingkat signifikansi 0.041 < 0.05. semakin tinggi kepuasan kerja seseorang maka
semakin tinggi pula kinerjanya, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMK secara bersamasama dengan F hitung sebesar 14.121 dengan tingkat signifikansi 0.00 < 0.05.
Artinya semakin tinggi motivasi dan kepuasan kerja maka semakin tinggi pula
kinerjanya, dan sebaliknya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dan
kepuasan baik secara individu maupun bersama-sama mempengaruhi kinerja guru
secara positif dan signifikan. Semakin tinggi motivasi dan kepuasan kerja semakin
tinggi pula kinerjanya. Demikian pula sebaliknya. Peneliti menyarankan agar
kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah meningkatkan motivasi dan kepuasan
kerja agar guru lebih meningkat kinerjanya.
Kata kunci: Motivasi , Kepuasan , Kinerja
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah
daya
manusia
yang
berkualitas.
Untuk dapat menghasilkan sumber
satu pilar kemajuan suatu bangsa.
daya
manusia
yang
berkualitas
Hal ini dikarenakan dari dunia
diperlukan berbagai faktor sebagai
pendidikan akan dihasilkan sumber
pendukungnya,
antara
lain
1
kurikulum,
manajemen
sekolah,
dilakukan
agar
dapat
senantiasa
lingkungan pendidikan, siswa, dan
memantau dan mengevaluasi kinerja
guru.
guru agar dapat memberikan layanan
Dari berbagai faktor tersebut, guru
yang terbaik kepada anak didiknya.
dalam proses pembelajaran disekolah
Guru harus benar-benar kompeten
menempati kedudukan yang sangat
dan harus mampu mengabdi secara
penting, dan tanpa mengabaikan
optimal
faktor yang lain, guru merupakan
subjek
pendidikan
sangat
komponen penting dalam pendidikan
keberhasilan
harus membekali dirinya sebagai
pendidikan.Pentingnya peran guru
tenaga profesional sehngga dapat
dikarenakan guru menjadi ujung
menjalankan tugasnya dengan baik.
tombak dalam proses pembelajaran
Untuk
meningkatkan
karena guru akan mentransfer ilmu
keprofesionalitasnya,
tidak
dan nilai-nilai serta membimbing
cukup dengan diberikan pelatihah
siswa dalam belajar.
dan pendidikan saja tetapi juga
menentukan
Kinerja
guru
yang
Oleh karena itu guru sebagai
di
sekolah
dengan
pemberian
hanya
motivasi,
mempunyai peran penting dalam
pemberian penghargaan , pemberian
pencapaian tujuan sekolah. Kinerja
insentif,
dan
guru akan sangat mempengaruhi
sehingga
dengan
berhasil tidaknya tujuan sekolah.
memberikan kepuasan guru dalam
pemerintah dalam hal ini Dinas
bekerja yang pada akhirnya akan
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
meningkatkan kinerjanya.
gaji
yang
demikian
layak
akan
melakukan berbagai usaha untuk
meningkatkan kinerja guru. Antara
laian
melalui
Kinerja Guru
peningkatan
Kinerja guru adalah tingkat
kemampuannya dengan mengadakan
profesional
pendidikan dan pelatihan maupun
melaksanakan proses pembelajaran
workshop.
selama
Pemerintahpun
juga
periode
guru
tertentu
dalam
yang
melakukan penilaian kinerja guru
dilakukan di dalam kelas maupun
secara berkala melalui PKG , hal ini
diluar kelas diwujudkan melalui
2
kompetensi pedagogik, kepribadian,
meliputi usaha untuk memenuhi
profesional dan sosial dalam rangka
kebutuhan,
mencapai tujuan pendidikan. (A.
penghargaan, memperoleh insentif,
Tabrani Rusyan dan UU Guru dan
serta memperoleh perhatian dari
Dosen)
teman dan atasan. Faktor ektern ini
Menurut A. Tabrani Rusyan dkk
berkaitan
(2000:17) salah satu faktor yang
kerja.
memperoleh
erat
dengan
kepuasan
mempengaruhi kinerja guru adalah
motivasi kerja.
Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah sikap yang
Motivasi Kerja Guru
menggambarkan perasaan seseorang
Motivasi untuk melaksanakan
terhadap situasi dan kondisi kerjanya
tugas sebagai guru utamanya adalah
baik itu positif maupun negatif
muncul dari dalam diri sendiri, tetapi
(Wibowo)
motivasi ini bisa juga muncul karena
Spector dalam Maryam NA
adanya dorongan dari luar. Motivasi
mengemukakan
kerja adalah dorongan dari dalam
kerja
dan dari luar diri seseorang yang
menjumlahkan keseluruhan tingkat
melatarbelakangi seseorang sehingga
kepuasan
ia mau melakukan sesuatu dengan
dalam pekerjaan yaitu gaji, promosi,
penuh
supervisi,
benefit
Usman dan Uno ).
tambahan),
pengakuan,
Menurut Uno (2008) motivasi dapat
kerja dan peraturan kerja , rekan
dipenaruhi oleh faktor internal dan
kerja, jenis pekejaan dan komunikasi.
tanggung
jawab
(Husaini
juga faktor eksternal. Faktor internal
meliputi
tanggung
jawab,
bahwa
kepuasan
diperoleh
terhadap
SMK
dengan
aspek-aspek
sebagai
(tunjangan
prosedur
lembaga
pendidikan dalam rangka mencapai
melaksanakan tugas dengan target
tujuan
yang jelas, memiliki tujuan, ada
berusaha
meningkatkan
kinerja
umpan
tenaga
pendidiknya
melalui
pemberian
motivasi,
balik,
mengungguli
berusaha
orang
lain,
untuk
dan
pelatihan,
pendidikan
senantiasa
prestasi; sedangkan faktor eksternal
3
meningkatkan
fasilitas
dan
3) Untuk menganalisis ada tidaknya
meningkatkan kepuasan kerjanya.
pengaruh motivasi dan kepuasan
Mengingat bahwa motivasi
kerja terhadap kinerja guru SMK.
dan kepuasan kerja merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi kinerja,
maka
peneliti
tertarik
METODOLOGI PENELITIAN
untuk
Pendekatan dalam penelitian
melakukan penelitian ini dengan
ini adalah kuantitatif menggunakan
judul
regresi
“Pengaruh
Motivasi
dan
linier
berganda.
Sampel
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
penelitian ini sebanyak 35 orang
Guru”.
yang ditarik berdasarkan
teknik
kuesioner untuk mendapatkan data
Penelitian ini bertujuan :
motivasi , kepuasan kerja dan kinerja
1) Untuk menganalisis ada tidaknya
guru.
pengaruh
motivasi
terhadap
digunakan
kinerja guru SMK.
pengukuran
dalam
yang
penelitian
ini
menggunakan skala likert, dengan
2) Untuk menganalisis ada tidaknya
pengaruh
Skala
kepuasan
alternatif jawaban 1-5.
kerja
terhadap kinerja guru SMK.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 meliputi :
HASIL DAN PENELITIAN PEMBAHASAN
1. Uji Statistik Deskriptif
Tabel 1
Uji Statistik Deskriptif
Std.
N
Range
Min
Max
Sum
Mean
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Deviation
Variance
Statistic
Statistic
Motivasi
35
6
14
20
590
16.86
.278
1.648
2.714
Kepuasan
35
7
18
25
741
21.17
.311
1.839
3.382
Kinerja
35
10
37
47
1457
41.63
.480
2.840
8.064
Valid N
(listwise)
35
4
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas
dengan rata-rata kinerja sebesar
terlihat dari 35 responden ini
41.63 dengan standar deviasi
nilai motivasi
2.840.
terendah adalah
14 dan nilai motivasi tertinggi
sebesar
20.
Nilai
rata-rata
2. Uji Kualitas Data
motivasi adalah 16.86 dengan
a. Uji Validitas
standar deviasi 1.648.
Uji validitas digunakan untuk
Nilai kepuasan terendah
mengukur
sah
atau
suatu
valid
adalah 18 dan nilai motivasi
tidaknya
tertinggi adalah 25 dengan nilai
Suatu
rata-rata 21.17 dengan standar
valid jika pertanyaan pada
deviasi 1.839. Sedangkan
nilai
mampu mengungkap sesuatu
kinerja terendah adalah 37 dan
yang diukur oleh kuesioner
nilai kinerja tertinggi sebesar 47
tersebut.
kuesioner
kuesioner.
dikatakan
1) Variabel Motivasi
Tabel 2
Uji Validitas Variabel Motivasi
No
1
2
3
4
Butir
pertanyaan
Motivasi 1
Motivasi 2
Motivasi 3
Motivasi 4
rxy
rtabel
0.434
0.641
0.739
0.555
0.334
0.334
0.334
0.334
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
variabel motivasi adalah valid dan
semua butir pertanyaan
bisa
memiliki
dijadikan
sebagai
alat
nilai rxy lebih besar dari rtabel yang
pengumpul data dalam penelitian
artinya semua butir pertanyaan pada
yang dilakukan.
5
2) Var iabel Kepuasan
No
1
2
3
4
5
Tabel 3
Uji Validitas Variabel Kepuasan
Butir pertanyaan
rxy
rtabel
Keterangan
Kepuasan 1
0.662
0.334
Valid
0.334
Kepuasan 2
0.663
Valid
0.334
Kepuasan 3
0.734
Valid
0.334
Kepuasan 4
0.584
Valid
0.334
Kepuasan 5
0.581
Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel ini dapat
dilihat
bahwa
semua
butir
valid
dan
bisa
dijadikan
pertanyaan memiliki nilai rxy
sebagai alat pengumpul data
lebih besar dari rtabel yang
dalam
artinya semua butir pertanyaan
dilakukan.
penelitian
yang
pada variabel kepuasan adalah
3) Variabel Kinerja
Tabel 4
Uji Validitas Variabel Kepuasan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Butir pertanyaan
Kinerja Guru 1
Kinerja Guru 2
Kinerja Guru 3
Kinerja Guru 4
Kinerja Guru 5
Kinerja Guru 6
Kinerja Guru 7
Kinerja Guru 8
Kinerja Guru 9
Kinerja Guru 10
rxy
0.656
0.730
0.591
0.645
0.739
0.437
0.663
0.656
0.272
0.377
rtabel
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel
diatas dapat dilihat
kecuali nomor 9 memiliki nilai
bahwa semua butir pertanyaan
rxy lebih besar dari rtabel yang
6
artinya semua butir pertanyaan
dijadikan sebagai alat pengumpul
pada variabel kinerja adalah valid
data
kecuali nomor 9
dilakukan.
dan bisa
b. Uji Reliabilitas
dalam
penelitian
yang
butir-butir pertanyaan variabel
1) Variabel Motivasi
motivasi dalam penelitian ini
Tabel 5
Uji Reliabilitas Variabel
Motivasi
dapat dikatakan reliabel dan
dapat dipercaya sebagai alat
pengumpul data.
Cronbach’
s Alpha
.315
N of Item
3) Variabel Kinerja Guru
4
Sumber : Data primer yang diolah
Dari
tabel
diatas
dapat
menunjukkan bahwa
nilai
Cronbach’s Alpha = 0.315 <
Tabel 7
Uji Reliabilitas
Variabel Kinerja
Guru
Cronbach’s Alpha
rtabel = 0.334 artinya butirbutir
pertanyaan
variabel
motivasi dalam penelitian ini
dapat dikatakan tidak reliabel
sebagai alat pengumpul data.
2) Variabel Kepuasan Kerja
Tabel 6
Uji Reliabilitas Variabel
Kepuasan Kerja
Cronbach’
s Alpha
.616
N of Item
.772
Sumber : Data
primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat
menunjukkan
nilai Cronbach’s Alpha =
0.772 > rtabel = 0.344
butir-butir
5
Dari tabel diatas dapat menunjukkan
pertanyaan
variabel motivasi dalam
penelitian
dikatakan
Sumber : Data
primer yang diolah
bahwa
ini
reliabel
dapat
dan
dapat dipercaya sebagai
alat pengumpul data.
bahwa nilai Cronbach’s Alpha =
0.616 > rtabel = 0.334 artinya
7
N of
Ite
m
10
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Tabel 8
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa
35
.0000000
2.14568758
.102
.102
-.064
.602
.862
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data primer yang diolah
Dari
perhitungan
uji
dengan
normalitas data dengan one
signifikan 0.480 jadi dapat
sample
disimpulkan
kolmogorov
diketahui
bahwa
test
nilai
Z
penelitian
kolmogorow sebesar 0.862
b.
probabilitas
semua
data
berdistribusi
normal.
Uji Multikolonieritas
Tabel 9
Uji Multikolonearitas
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
16.558
5.478
Motivasi
.964
.233
Kepuasan Kerja
.417
.208
a.
Beta
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance
VIF
3.023
.005
.559
4.143
.000
.979
1.021
.270
1.999
.054
.979
1.021
Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data primer yang
diolah
Dari
perhitungan
uji
multikolonieritas diketahui nilai
tolerance
sebesar 0.979 lebih
besar dari 0,10 dan VIF sebesar
8
1.021 lebih kecil dari 10 sehingga
multikolonieritas
disimpulkan bahwa tidak ada
penelitian ini. .
dalam
c.Uji Autokolerasi
Tabel 10
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.655a
.429
.393
2.212
Durbin-Watson
1.505
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja
d.
Uji autokorelasi diperoleh nilai
nilai DW lebih kecil dari batas
DW sebesar 1.505 lebih kecil
atas (du) maka dapat disimpulkan
dari DWtabel 1.5838. Karena
bahwa terdapat autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 11
Uji Heterokedastisitas
9
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
Motivasi
Kepuasan
Kerja
-2.564
3.346
-.010
.142
.206
.127
Beta
t
Sig.
-.766
.449
-.012
-.069
.945
.278
1.618
.115
a. Dependent Variable: RES2
Dari hasil perhitungan diketahui
nilai
bahwa nilai signifikansi variable
kepuasan 0.115 lebih besar dari
motivasi sebesar 0.945 lebih
0.05
besar dari 0.05 artinya tidak
heterokedastisitas pada variabel
terjadi
kepuasan.
heterokedastisitas
variabel
motivasi.
pada
signifikansi
artinya
variabel
tidak
terjadi
Sedangkan
4. Uji Linearitas
a. Variabel Motivasi
Tabel 12
Uji Linearitas Variabel Motivasi
ANOVA Table
Sum of
Squares
Kinerja *
Between
Motivasi
Groups
(Combined)
Mean
df
Square
F
Sig.
111.538
6
18.590
3.201
.016
Linearity
98.088
1
98.088
16.888
.000
Deviation from Linearity
13.450
5
2.690
.463
.800
Within Groups
162.633
28
5.808
Total
274.171
34
b. Variabel Kepuasan
Tabel 13
Uji Linearitas Variabel Kepuasan
10
ANOVA Table
Sum of
Squares
Kinerja *
Between Groups (Combined)
Mean
df
Square
44.209
7
Linearity
33.681
1
Deviation from Linearity
10.528
6
1.755
Within Groups
229.962
27
8.517
Total
274.171
34
Kepuasan
Kerja
Berdasarkan
uji
diketahui
bahwa
signifikansi
untuk
linearitas
nilai
motivasi
6.316
F
Sig.
.742
.639
33.681 3.955
.057
.206
.972
secara signifikan. Sedangkan
nilai
signifikansi
untuk
kepuasan kerja terhadap kinerja
belajar terhadap kinerja sebesar
sebesar
0.800
dapat
disimpulkan
antara
variabel kepuasan kerja dengan
>
0,05
disimpulkan
maka
bahwa
0.972
>
bahwa
terdapat
0,05
antara
variabel motivasi dan kinerja
kinerja
hubungan
terdapat hubungan yang linear
yang linear secara signifikan.
5. Uji Korelasi
Tabel 14
Uji Korelasi
11
Correlations
Moivasi
Motivasi
Kepuasan
.144
.598**
.408
.000
35
35
35
Pearson Correlation
.144
1
.350*
Sig. (2-tailed)
.408
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
Kepuasan
N
Kinerja
Kinerja
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.039
35
35
35
.598**
.350*
1
.000
.039
35
35
35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari
uji
korelasi
diketahui
Dari
uji
korelasi
antara motivasi dengan kinerja
koefisien
nilai signifikansi 0.000 < 0.05
0.598 dan koefisien kepuasan
yang berarti terdapat korelasi
kerja sebesar 0.350 sehingga
yang
disimpulkan
signifikan.
Selanjutnya
motivasi
diperoleh
sebesar
motivasi
antara kepuasan kerja dengan
mempengaruhi kinerja sebesar
kinerja nilai signifikansi 0.039
59.80 % sedangkan kepuasan
<
juga
kerja
yang
sebesar 35.00 %.
0.05
yang
terdapat
artinya
korelasi
mempengaruhi
kinerja
signifikan.
6. Uji Hipotesis
12
a. Uji Koefisien Determinan
Tabel 15
Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.655a
1
Adjusted R
.429
.393
2.212
a.
Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi
b.
Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan tabel diatas diperoleh angka R2 ( R Square ) sebesar
0.429 atau 42.9 %.. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan
pengaruh variabel motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru
sebesar 42.9 %. sedangkan sisanya 57.1 % ditentukan oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
b. Uji Simultan ( Uji F)
Tabel 16
Uji Simultan ( Uji F)
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
117.636
2
58.818
Residual
156.535
32
4.892
Total
274.171
34
F
Sig.
.000a
12.024
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja
Kriteria pengujian
- Ho diterima bila F hitung < F tabel
- Ho ditolak bila F hitung > F tabel
signifikan antara variabel motivasi
Hasil
positif
uji
simultan
(uji
F)
dan kepuasan kerja secara bersamasama
terhadap kinerja guru. Nilai
F
hitung
positif
menunjukkan nilai F hitung sebesar
menunjukkan
hubungan
14.121 dengan tingkat signifikansi 5
antara
% diperoleh Ftabel sebesar 3.32 .
terhadap
kinerja
guru.
Karena F hitung > Ftabel maka Ho
semakin
tinggi
motivasi
ditolak, artinya ada pengaruh secara
kepuasan kerja maka semakin tinggi
motivasi
dan
positif
kepuasan
Artinya
dan
13
pula kinerjanya, dan sebaliknya.
kepuasan
Hasil ini mendukung penelitian yang
menunjukkan
dilakukan oleh Devi E. K. D. (2009)
signifikan positif terhadap kinerja
yang
karyawan
c.
menyatakan
bahwa variabel
kerja
dan
motivasi
pengaruh
yang
Uji Parsial (Uji t)
Tabel 17
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
B
Std. Error
1 (Constant)
14.908
5.403
Motivasi
1.053
.228
.420
.198
Kepuasan
Coefficients
Beta
t
Sig.
2.759
.010
.599
4.624
.000
.275
2.126
.041
a. Dependent Variable: Kinerja
Persamaan regresinya adalah :
peningkatan kepuasan kerja sebesar
Y=14.908+1.053X1+0.420 X2
1% akan meningkatkan kinerja guru
Artinya
sebesar 0.420.
nilai konstanta sebesar
14.908 menyatakan bahwa jika tidak
ada
variabel
X
(motivasi
dan
kepuasan kerja) maka nilai variabel
Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤
Y (kinerja guru) sebesar 14.908.
t tabel
Angka koefisien motivasi sebesar
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel
1.053 menunjukkan bahwa setiap
atau t hitung > t tabel
peningkatan motivasi 1 % akan
meningkatkan kinerja guru sebanyak
1.053. Sedangkan angka koefisien
kepuasan
kerja
menunjukkan
sebesar
bahwa
0.420
setiap
Hasil uji t hitung untuk motivasi
sebesar
4.624
dengan
tingkat
signifikansi 5% diperoleh t tabel
sebesar 2.042. Karena t hitung > t
14
tabel
maka Ho ditolak, artinya
secara
parsial
ada
pengaruh
karyawan
Motivasi
kerja
berpengaruh positif dan signifikan
signifikan dan positif antara variabel
terhadap kinerja karyawan.
motivasi
Untuk kepuasan
kerja diperoleh
semakin tinggi motivasi semakin
Karena t hitung
sebesar 2.126
tinggi pula kinerjanya. Sedangkan t
dengan
hitung kepuasan kerja sebesar 4.264
diperoleh t tabel
dengan
5%
Karena t hitung > t tabel maka Ho
sebesar 2.042.
ditolak, artinya secara parsial ada
dengan
tingkat
kinerja
guru,
signifikansi
diperoleh t tabel
tingkat
signifikansi
5%
sebesar 2.042.
Karena t hitung > t tabel maka Ho
pengaruh
ditolak, artinya secara parsial ada
antara
pengaruh
kinerja guru, semakin tinggi motivasi
signifikan
dan
positif
signifikan
variabel
dan
positif
motivasi
dengan
antara variabel kepuasan dengan
semakin tinggi pula kinerjanya.
kinerja
tinggi
Hal ini sejalan dengan penelitian
pula
yang dilakukan oleh Engko.C (2006)
ini
yang menyatakan bahwa kepuasan
guru,
kepuasan
kinerjanya.
sejalan
semakin
semakin
tinggi
Hasil
penelitian
dengan
dilakukan
oleh
penelitian
Latif
yang
kerja
akan
berpengaruh
secara
Nurhayati
signifikan terhadap kinerja. Hasil
(2016) yang menyimpulkan bahwa
penelitian yang dilakukan Umar
terdapat
positif
(2012) dan Brahmasari (2009) juga
antara motivasi dan kepuasan kerja
menunjukkan bahwa kepuasan kerja
dengan kinerja guru. Juga sejalan
berpengaruh positif dan signifikan
dengan penelitian yang dilakukan
terhadap
oleh Leonando Agusta dan Eddy
Penelitian ini juga menunjukkan
Madiono Sutanto (2013) yang bahva
bahwa semakin tinggi kepuasan kerja
motivasi berpengaruh positif dan
yang dirasakan karyawan, maka akan
signifikan
meningkatkan
hubungan
yang
terhadap
kinerja
kinerja
pula
karyawan.
motivasi
karyawan. Sementara itu variabel
kerjanya. Pekerjaan yang dikerjakan
pelatihan,
karena ada perasaan puas akan
dan
motivasi
kerja
berpengaruh positif dan signifikan
membuat
bersama-sama
bertanggung
terhadap
kinerja
pekerja
merasa
jawab, disiplin dan
15
patuh,
merasa
bangga
sebagai
pekerja, merasa bangga dan hormat
maka
semakin
tinggi
pula
kinerjanya, dan sebaliknya.
kepada atasan, dan merasa bangga
terhadap citra
berdampak
industri, sehingga
pada
peningkatan
motivasinya dalam bekerja.
SARAN
Berdasarkan
hasil
analisis
maka
penulis memberikan saran sebagai
berikut :
KESIMPULAN
1. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara motivasi kerja
terhadap kinerja guru sebesar
dengan t hitung 4.624 dan nilai
sig 0.000 < 0.05 semakin tinggi
motivasi
seseorang
maka
semakin tinggi pula kinerjanya.
2. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kepuasan kerja
terhadap kinerja guru dengan t
hitung
2.126
signifikansi
dengan
0.041
<
tingkat
0.05.
semakin tinggi kepuasan kerja
seseorang maka semakin tinggi
pula kinerjanya
3. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan
antara motivasi dan
kepuasan kerja terhadap kinerja
guru SMK secara bersama-sama
dengan F hitung sebesar 14.121
dengan tingkat signifikansi 0.00
< 0.05. Artinya semakin tinggi
1. Motivasi
kerja
disebabkan
yang
rendah
kurang
adanya
perhatian dari kepala sekolah atas
prestasi
yang
dicapai
guru
sehingga guru merasa usahanya
dalam mencapai prestasi kerja
kurang dihargai. Oleh sebab itu
sebaiknya
kepala
memberikan
dukungan
perhatian
kepada
berprestasi
sekolah
guru
misalnya
dan
yang
dalam
bentuk pemberian insentif dan
ucapan
selamat,
memberi
kepercayaan bagi guru untuk
melaksanakan
tugas
yang
diberikan. Sekolah juga perlu
menyediakan
mendukung
fasilitas
guru
yang
berprestasi
untuk bekerja lebih baik lagi,
misal:
menyediakan
belajar
yang
memadai,
media
alat
peraga.
motivasi dan kepuasan kerja
16
2. Rendahya
dipengaruhi
kepuasan
iklim
kerja
kerja
dan
budaya orgasinisasi oleh sebab itu
yang pada akhirnya kinerja guru
meningkat.
3. Pimpinan
sekolah
perlu
kepala sekolah harus menciptakan
memberikan dan menyediakan
iklim kerja dan budaya organisasi
berbagai kebutuhan dan fasilitas
yang kondusif sehingga dapat
yang diperlukan oleh guru agar
memberikan suasana kerja yang
kepuasan kerja meningkat yang
nyaman bagi guru dan karyawan
pada
akhirnya
kinerja
guru
meningkat pula.
DAFTAR PUSTAKA
Agusta Leonando. (2013). Pengaruh
Pelatihan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan
CV
Haragon
Surabaya. Agora, 1(3), 13991408.
Brahmasari, I. A., & Suprayetno, A.
(2009). Pengaruh Motivasi
Kerja, Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan
serta Dampaknya pada Kinerja
Perusahaan (Studi kasus pada
PT. Pei Hai International
Wiratama
Indonesia). Jurnal
Manajemen
dan
Kewirausahaan (Journal of
Management
and
Entrepreneurship), 10(2), pp124.
Devi, E. K. D. (2009). Analisis
Pengaruh Kepuasan Kerja Dan
Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Komitmen
Organisasional
Sebagai
Variabel Intervening (Studi
Pada Karyawan Outsourcing
PT
SEMERU
KARYA
BUANA Semarang) (Doctoral
dissertation, Program Pasca
Sarjana
Universitas
Diponegoro).
Engko,
C.
(2006).
Pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja
individual dengan self esteem
dan self efficacy sebagai
variabel
intervening. Simposium
Nasional Akuntansi,
Husaini Usman , 2006. Manajemen
teori, praktek dan riset
pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Maryam, N.A. (2014). Hubungan
Motivasi
Kerja
Dengan
Kepuasan Kerja Karyawan PT.
Sampoerna
Printpack,
Jakarta,http://repository.uinjkt.
ac.id/.
17
NurhayatiLatif. (2016). Pengaruh
Kepuasan Kerja, Motivasi, Dan
Persepsi
atas
Dukungan
Organisasional
Terhadap
Komitmen Organisasi Guru TK
Di Kec Sanden Kabupaten,
Yogyakarta.Jurnal
Manajemen,
http://www.spssindonesia.com/
2014/01/uji-validitas-productmomen-spss.html
Tabrani Rusyan dkk. (2000) Upaya
Meningkatkan
Budaya Kinerja Guru, Cianjur:
CV. Dinamika Karya Cipta
Uno, Hamzah B. (2008). Teori
Motivasi dan Pengukurannya:
Analisis di Bidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
Umar, A. (2012). Pengaruh Upah,
Motivasi Kerja, dan Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Pekerja
pada Industri Manufaktur di
Kota Makassar. Jurnal Aplikasi
Manajemen,
Wibowo.
(2010)..
Manajemen
Kinerja.
Cetakan
Ketiga.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
18