JURNAL ASIH NIYATI . docx

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI 3 SALATIGA
Asih Niyati*)
asih.salimi@gmail.com

ABSTRAK
.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh motivasi terhadap
kinerja guru; (2) pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru; (3) pengaruh
motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Pendekatan dalam penelitian
ini adalah kuantitatif menggunakan regresi linier berganda. Sampel penelitian ini
sebanyak 35 orang yang ditarik berdasarkan teknik kuesioner untuk mendapatkan
data motivasi , kepuasan kerja dan kinerja guru. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
(1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap
kinerja guru dengan t hit 4.624 dan nilai sig 0.000 < 0.05 semakin tinggi motivasi
seseorang maka semakin tinggi pula kinerjanya, (2) Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja dengan t hitung 2.126 dengan
tingkat signifikansi 0.041 < 0.05. semakin tinggi kepuasan kerja seseorang maka
semakin tinggi pula kinerjanya, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMK secara bersamasama dengan F hitung sebesar 14.121 dengan tingkat signifikansi 0.00 < 0.05.

Artinya semakin tinggi motivasi dan kepuasan kerja maka semakin tinggi pula
kinerjanya, dan sebaliknya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dan
kepuasan baik secara individu maupun bersama-sama mempengaruhi kinerja guru
secara positif dan signifikan. Semakin tinggi motivasi dan kepuasan kerja semakin
tinggi pula kinerjanya. Demikian pula sebaliknya. Peneliti menyarankan agar
kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah meningkatkan motivasi dan kepuasan
kerja agar guru lebih meningkat kinerjanya.
Kata kunci: Motivasi , Kepuasan , Kinerja

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah

daya

manusia

yang

berkualitas.


Untuk dapat menghasilkan sumber

satu pilar kemajuan suatu bangsa.

daya

manusia

yang

berkualitas

Hal ini dikarenakan dari dunia

diperlukan berbagai faktor sebagai

pendidikan akan dihasilkan sumber

pendukungnya,


antara

lain

1

kurikulum,

manajemen

sekolah,

dilakukan

agar

dapat

senantiasa


lingkungan pendidikan, siswa, dan

memantau dan mengevaluasi kinerja

guru.

guru agar dapat memberikan layanan

Dari berbagai faktor tersebut, guru

yang terbaik kepada anak didiknya.

dalam proses pembelajaran disekolah

Guru harus benar-benar kompeten

menempati kedudukan yang sangat

dan harus mampu mengabdi secara


penting, dan tanpa mengabaikan

optimal

faktor yang lain, guru merupakan
subjek

pendidikan

sangat

komponen penting dalam pendidikan

keberhasilan

harus membekali dirinya sebagai

pendidikan.Pentingnya peran guru

tenaga profesional sehngga dapat


dikarenakan guru menjadi ujung

menjalankan tugasnya dengan baik.

tombak dalam proses pembelajaran

Untuk

meningkatkan

karena guru akan mentransfer ilmu

keprofesionalitasnya,

tidak

dan nilai-nilai serta membimbing

cukup dengan diberikan pelatihah


siswa dalam belajar.

dan pendidikan saja tetapi juga

menentukan

Kinerja

guru

yang

Oleh karena itu guru sebagai

di

sekolah

dengan


pemberian

hanya

motivasi,

mempunyai peran penting dalam

pemberian penghargaan , pemberian

pencapaian tujuan sekolah. Kinerja

insentif,

dan

guru akan sangat mempengaruhi

sehingga


dengan

berhasil tidaknya tujuan sekolah.

memberikan kepuasan guru dalam

pemerintah dalam hal ini Dinas

bekerja yang pada akhirnya akan

Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

meningkatkan kinerjanya.

gaji

yang

demikian


layak
akan

melakukan berbagai usaha untuk
meningkatkan kinerja guru. Antara
laian

melalui

Kinerja Guru

peningkatan

Kinerja guru adalah tingkat

kemampuannya dengan mengadakan

profesional


pendidikan dan pelatihan maupun

melaksanakan proses pembelajaran

workshop.

selama

Pemerintahpun

juga

periode

guru
tertentu

dalam
yang

melakukan penilaian kinerja guru

dilakukan di dalam kelas maupun

secara berkala melalui PKG , hal ini

diluar kelas diwujudkan melalui

2

kompetensi pedagogik, kepribadian,

meliputi usaha untuk memenuhi

profesional dan sosial dalam rangka

kebutuhan,

mencapai tujuan pendidikan. (A.

penghargaan, memperoleh insentif,

Tabrani Rusyan dan UU Guru dan

serta memperoleh perhatian dari

Dosen)

teman dan atasan. Faktor ektern ini

Menurut A. Tabrani Rusyan dkk

berkaitan

(2000:17) salah satu faktor yang

kerja.

memperoleh

erat

dengan

kepuasan

mempengaruhi kinerja guru adalah
motivasi kerja.

Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah sikap yang

Motivasi Kerja Guru

menggambarkan perasaan seseorang

Motivasi untuk melaksanakan

terhadap situasi dan kondisi kerjanya

tugas sebagai guru utamanya adalah

baik itu positif maupun negatif

muncul dari dalam diri sendiri, tetapi

(Wibowo)

motivasi ini bisa juga muncul karena

Spector dalam Maryam NA

adanya dorongan dari luar. Motivasi

mengemukakan

kerja adalah dorongan dari dalam

kerja

dan dari luar diri seseorang yang

menjumlahkan keseluruhan tingkat

melatarbelakangi seseorang sehingga

kepuasan

ia mau melakukan sesuatu dengan

dalam pekerjaan yaitu gaji, promosi,

penuh

supervisi,

benefit

Usman dan Uno ).

tambahan),

pengakuan,

Menurut Uno (2008) motivasi dapat

kerja dan peraturan kerja , rekan

dipenaruhi oleh faktor internal dan

kerja, jenis pekejaan dan komunikasi.

tanggung

jawab

(Husaini

juga faktor eksternal. Faktor internal
meliputi

tanggung

jawab,

bahwa

kepuasan

diperoleh
terhadap

SMK

dengan
aspek-aspek

sebagai

(tunjangan
prosedur

lembaga

pendidikan dalam rangka mencapai

melaksanakan tugas dengan target

tujuan

yang jelas, memiliki tujuan, ada

berusaha

meningkatkan

kinerja

umpan

tenaga

pendidiknya

melalui

pemberian

motivasi,

balik,

mengungguli

berusaha
orang

lain,

untuk
dan

pelatihan,

pendidikan

senantiasa

prestasi; sedangkan faktor eksternal

3

meningkatkan

fasilitas

dan

3) Untuk menganalisis ada tidaknya

meningkatkan kepuasan kerjanya.

pengaruh motivasi dan kepuasan

Mengingat bahwa motivasi

kerja terhadap kinerja guru SMK.

dan kepuasan kerja merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi kinerja,
maka

peneliti

tertarik

METODOLOGI PENELITIAN

untuk

Pendekatan dalam penelitian

melakukan penelitian ini dengan

ini adalah kuantitatif menggunakan

judul

regresi

“Pengaruh

Motivasi

dan

linier

berganda.

Sampel

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

penelitian ini sebanyak 35 orang

Guru”.

yang ditarik berdasarkan

teknik

kuesioner untuk mendapatkan data
Penelitian ini bertujuan :

motivasi , kepuasan kerja dan kinerja

1) Untuk menganalisis ada tidaknya

guru.

pengaruh

motivasi

terhadap

digunakan

kinerja guru SMK.

pengukuran

dalam

yang

penelitian

ini

menggunakan skala likert, dengan

2) Untuk menganalisis ada tidaknya
pengaruh

Skala

kepuasan

alternatif jawaban 1-5.

kerja

terhadap kinerja guru SMK.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 meliputi :
HASIL DAN PENELITIAN PEMBAHASAN
1. Uji Statistik Deskriptif
Tabel 1
Uji Statistik Deskriptif
Std.
N

Range

Min

Max

Sum

Mean

Statistic

Statistic

Statistic

Statistic

Statistic

Statistic

Std. Error

Deviation

Variance

Statistic

Statistic

Motivasi

35

6

14

20

590

16.86

.278

1.648

2.714

Kepuasan

35

7

18

25

741

21.17

.311

1.839

3.382

Kinerja

35

10

37

47

1457

41.63

.480

2.840

8.064

Valid N
(listwise)

35

4

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas

dengan rata-rata kinerja sebesar

terlihat dari 35 responden ini

41.63 dengan standar deviasi

nilai motivasi

2.840.

terendah adalah

14 dan nilai motivasi tertinggi
sebesar

20.

Nilai

rata-rata

2. Uji Kualitas Data

motivasi adalah 16.86 dengan

a. Uji Validitas

standar deviasi 1.648.

Uji validitas digunakan untuk

Nilai kepuasan terendah

mengukur

sah

atau

suatu

valid

adalah 18 dan nilai motivasi

tidaknya

tertinggi adalah 25 dengan nilai

Suatu

rata-rata 21.17 dengan standar

valid jika pertanyaan pada

deviasi 1.839. Sedangkan

nilai

mampu mengungkap sesuatu

kinerja terendah adalah 37 dan

yang diukur oleh kuesioner

nilai kinerja tertinggi sebesar 47

tersebut.

kuesioner

kuesioner.
dikatakan

1) Variabel Motivasi
Tabel 2
Uji Validitas Variabel Motivasi
No
1
2
3
4

Butir
pertanyaan
Motivasi 1
Motivasi 2
Motivasi 3
Motivasi 4

rxy

rtabel

0.434
0.641
0.739
0.555

0.334
0.334
0.334
0.334

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa

variabel motivasi adalah valid dan

semua butir pertanyaan

bisa

memiliki

dijadikan

sebagai

alat

nilai rxy lebih besar dari rtabel yang

pengumpul data dalam penelitian

artinya semua butir pertanyaan pada

yang dilakukan.

5

2) Var iabel Kepuasan

No
1
2
3
4
5

Tabel 3
Uji Validitas Variabel Kepuasan
Butir pertanyaan
rxy
rtabel
Keterangan
Kepuasan 1
0.662
0.334
Valid
0.334
Kepuasan 2
0.663
Valid
0.334
Kepuasan 3
0.734
Valid
0.334
Kepuasan 4
0.584
Valid
0.334
Kepuasan 5
0.581
Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel ini dapat
dilihat

bahwa

semua

butir

valid

dan

bisa

dijadikan

pertanyaan memiliki nilai rxy

sebagai alat pengumpul data

lebih besar dari rtabel yang

dalam

artinya semua butir pertanyaan

dilakukan.

penelitian

yang

pada variabel kepuasan adalah
3) Variabel Kinerja
Tabel 4
Uji Validitas Variabel Kepuasan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Butir pertanyaan
Kinerja Guru 1
Kinerja Guru 2
Kinerja Guru 3
Kinerja Guru 4
Kinerja Guru 5
Kinerja Guru 6
Kinerja Guru 7
Kinerja Guru 8
Kinerja Guru 9
Kinerja Guru 10

rxy
0.656
0.730
0.591
0.645
0.739
0.437
0.663
0.656
0.272
0.377

rtabel
0.334
0.334
0.334
0.334
0.334

0.334
0.334
0.334
0.334
0.334

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel

diatas dapat dilihat

kecuali nomor 9 memiliki nilai

bahwa semua butir pertanyaan

rxy lebih besar dari rtabel yang
6

artinya semua butir pertanyaan

dijadikan sebagai alat pengumpul

pada variabel kinerja adalah valid

data

kecuali nomor 9

dilakukan.

dan bisa

b. Uji Reliabilitas

dalam

penelitian

yang

butir-butir pertanyaan variabel

1) Variabel Motivasi

motivasi dalam penelitian ini

Tabel 5
Uji Reliabilitas Variabel
Motivasi

dapat dikatakan reliabel dan
dapat dipercaya sebagai alat
pengumpul data.

Cronbach’
s Alpha
.315

N of Item
3) Variabel Kinerja Guru

4

Sumber : Data primer yang diolah

Dari

tabel

diatas

dapat

menunjukkan bahwa

nilai

Cronbach’s Alpha = 0.315 <

Tabel 7
Uji Reliabilitas
Variabel Kinerja
Guru
Cronbach’s Alpha

rtabel = 0.334 artinya butirbutir

pertanyaan

variabel

motivasi dalam penelitian ini
dapat dikatakan tidak reliabel
sebagai alat pengumpul data.
2) Variabel Kepuasan Kerja
Tabel 6
Uji Reliabilitas Variabel
Kepuasan Kerja
Cronbach’
s Alpha
.616

N of Item

.772
Sumber : Data
primer yang diolah

Dari tabel diatas dapat
menunjukkan

nilai Cronbach’s Alpha =
0.772 > rtabel = 0.344
butir-butir

5

Dari tabel diatas dapat menunjukkan

pertanyaan

variabel motivasi dalam
penelitian
dikatakan

Sumber : Data
primer yang diolah

bahwa

ini
reliabel

dapat
dan

dapat dipercaya sebagai
alat pengumpul data.

bahwa nilai Cronbach’s Alpha =
0.616 > rtabel = 0.334 artinya

7

N of
Ite
m
10

3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Tabel 8
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa

35
.0000000
2.14568758
.102
.102
-.064
.602
.862

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.

Sumber : Data primer yang diolah

Dari

perhitungan

uji

dengan

normalitas data dengan one

signifikan 0.480 jadi dapat

sample

disimpulkan

kolmogorov

diketahui

bahwa

test

nilai

Z

penelitian

kolmogorow sebesar 0.862
b.

probabilitas
semua

data

berdistribusi

normal.

Uji Multikolonieritas
Tabel 9
Uji Multikolonearitas
Coefficientsa

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B

(Constant)

Std. Error

16.558

5.478

Motivasi

.964

.233

Kepuasan Kerja

.417

.208

a.

Beta

Collinearity Statistics
t

Sig.

Tolerance

VIF

3.023

.005

.559

4.143

.000

.979

1.021

.270

1.999

.054

.979

1.021

Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Data primer yang
diolah

Dari

perhitungan

uji

multikolonieritas diketahui nilai

tolerance

sebesar 0.979 lebih

besar dari 0,10 dan VIF sebesar

8

1.021 lebih kecil dari 10 sehingga

multikolonieritas

disimpulkan bahwa tidak ada

penelitian ini. .

dalam

c.Uji Autokolerasi
Tabel 10
Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Model

1

R

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

R Square

.655a

.429

.393

2.212

Durbin-Watson

1.505

a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja

d.

Uji autokorelasi diperoleh nilai

nilai DW lebih kecil dari batas

DW sebesar 1.505 lebih kecil

atas (du) maka dapat disimpulkan

dari DWtabel 1.5838. Karena

bahwa terdapat autokorelasi.

Uji Heteroskedastisitas
Tabel 11
Uji Heterokedastisitas

9

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Coefficients

Std. Error

(Constant)
Motivasi
Kepuasan
Kerja

-2.564

3.346

-.010

.142

.206

.127

Beta

t

Sig.
-.766

.449

-.012

-.069

.945

.278

1.618

.115

a. Dependent Variable: RES2

Dari hasil perhitungan diketahui

nilai

bahwa nilai signifikansi variable

kepuasan 0.115 lebih besar dari

motivasi sebesar 0.945 lebih

0.05

besar dari 0.05 artinya tidak

heterokedastisitas pada variabel

terjadi

kepuasan.

heterokedastisitas

variabel

motivasi.

pada

signifikansi
artinya

variabel

tidak

terjadi

Sedangkan

4. Uji Linearitas
a. Variabel Motivasi
Tabel 12
Uji Linearitas Variabel Motivasi
ANOVA Table
Sum of
Squares
Kinerja *

Between

Motivasi

Groups

(Combined)

Mean
df

Square

F

Sig.

111.538

6

18.590

3.201

.016

Linearity

98.088

1

98.088

16.888

.000

Deviation from Linearity

13.450

5

2.690

.463

.800

Within Groups

162.633

28

5.808

Total

274.171

34

b. Variabel Kepuasan
Tabel 13
Uji Linearitas Variabel Kepuasan

10

ANOVA Table
Sum of
Squares
Kinerja *

Between Groups (Combined)

Mean
df

Square

44.209

7

Linearity

33.681

1

Deviation from Linearity

10.528

6

1.755

Within Groups

229.962

27

8.517

Total

274.171

34

Kepuasan
Kerja

Berdasarkan

uji

diketahui

bahwa

signifikansi

untuk

linearitas
nilai
motivasi

6.316

F

Sig.

.742

.639

33.681 3.955

.057

.206

.972

secara signifikan. Sedangkan
nilai

signifikansi

untuk

kepuasan kerja terhadap kinerja

belajar terhadap kinerja sebesar

sebesar

0.800

dapat

disimpulkan

antara

variabel kepuasan kerja dengan

>

0,05

disimpulkan

maka

bahwa

0.972

>

bahwa

terdapat

0,05
antara

variabel motivasi dan kinerja

kinerja

hubungan

terdapat hubungan yang linear

yang linear secara signifikan.

5. Uji Korelasi
Tabel 14
Uji Korelasi

11

Correlations

Moivasi
Motivasi

Kepuasan
.144

.598**

.408

.000

35

35

35

Pearson Correlation

.144

1

.350*

Sig. (2-tailed)

.408

Pearson Correlation

1

Sig. (2-tailed)

N
Kepuasan

N
Kinerja

Kinerja

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)

N

.039

35

35

35

.598**

.350*

1

.000

.039

35

35

35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari

uji

korelasi

diketahui

Dari

uji

korelasi

antara motivasi dengan kinerja

koefisien

nilai signifikansi 0.000 < 0.05

0.598 dan koefisien kepuasan

yang berarti terdapat korelasi

kerja sebesar 0.350 sehingga

yang

disimpulkan

signifikan.

Selanjutnya

motivasi

diperoleh
sebesar

motivasi

antara kepuasan kerja dengan

mempengaruhi kinerja sebesar

kinerja nilai signifikansi 0.039

59.80 % sedangkan kepuasan

<

juga

kerja

yang

sebesar 35.00 %.

0.05

yang

terdapat

artinya

korelasi

mempengaruhi

kinerja

signifikan.
6. Uji Hipotesis

12

a. Uji Koefisien Determinan
Tabel 15
Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb

Model

R

Std. Error of the

Square

Estimate

R Square

.655a

1

Adjusted R

.429

.393

2.212

a.

Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi

b.

Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan tabel diatas diperoleh angka R2 ( R Square ) sebesar
0.429 atau 42.9 %.. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan
pengaruh variabel motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru
sebesar 42.9 %. sedangkan sisanya 57.1 % ditentukan oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
b. Uji Simultan ( Uji F)
Tabel 16
Uji Simultan ( Uji F)
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

117.636

2

58.818

Residual

156.535

32

4.892

Total

274.171

34

F

Sig.
.000a

12.024

a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja

Kriteria pengujian
- Ho diterima bila F hitung < F tabel
- Ho ditolak bila F hitung > F tabel

signifikan antara variabel motivasi

Hasil

positif

uji

simultan

(uji

F)

dan kepuasan kerja secara bersamasama

terhadap kinerja guru. Nilai
F

hitung

positif

menunjukkan nilai F hitung sebesar

menunjukkan

hubungan

14.121 dengan tingkat signifikansi 5

antara

% diperoleh Ftabel sebesar 3.32 .

terhadap

kinerja

guru.

Karena F hitung > Ftabel maka Ho

semakin

tinggi

motivasi

ditolak, artinya ada pengaruh secara

kepuasan kerja maka semakin tinggi

motivasi

dan

positif
kepuasan
Artinya
dan

13

pula kinerjanya, dan sebaliknya.

kepuasan

Hasil ini mendukung penelitian yang

menunjukkan

dilakukan oleh Devi E. K. D. (2009)

signifikan positif terhadap kinerja

yang

karyawan

c.

menyatakan

bahwa variabel

kerja

dan

motivasi

pengaruh

yang

Uji Parsial (Uji t)
Tabel 17
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model

B

Std. Error

1 (Constant)

14.908

5.403

Motivasi

1.053

.228

.420

.198

Kepuasan

Coefficients
Beta

t

Sig.
2.759

.010

.599

4.624

.000

.275

2.126

.041

a. Dependent Variable: Kinerja

Persamaan regresinya adalah :

peningkatan kepuasan kerja sebesar

Y=14.908+1.053X1+0.420 X2

1% akan meningkatkan kinerja guru

Artinya

sebesar 0.420.

nilai konstanta sebesar

14.908 menyatakan bahwa jika tidak
ada

variabel

X

(motivasi

dan

kepuasan kerja) maka nilai variabel

Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤

Y (kinerja guru) sebesar 14.908.

t tabel

Angka koefisien motivasi sebesar

Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel

1.053 menunjukkan bahwa setiap

atau t hitung > t tabel

peningkatan motivasi 1 % akan
meningkatkan kinerja guru sebanyak
1.053. Sedangkan angka koefisien
kepuasan

kerja

menunjukkan

sebesar
bahwa

0.420
setiap

Hasil uji t hitung untuk motivasi
sebesar

4.624

dengan

tingkat

signifikansi 5% diperoleh t tabel
sebesar 2.042. Karena t hitung > t

14

tabel

maka Ho ditolak, artinya

secara

parsial

ada

pengaruh

karyawan

Motivasi

kerja

berpengaruh positif dan signifikan

signifikan dan positif antara variabel

terhadap kinerja karyawan.

motivasi

Untuk kepuasan

kerja diperoleh

semakin tinggi motivasi semakin

Karena t hitung

sebesar 2.126

tinggi pula kinerjanya. Sedangkan t

dengan

hitung kepuasan kerja sebesar 4.264

diperoleh t tabel

dengan

5%

Karena t hitung > t tabel maka Ho

sebesar 2.042.

ditolak, artinya secara parsial ada

dengan

tingkat

kinerja

guru,

signifikansi

diperoleh t tabel

tingkat

signifikansi

5%

sebesar 2.042.

Karena t hitung > t tabel maka Ho

pengaruh

ditolak, artinya secara parsial ada

antara

pengaruh

kinerja guru, semakin tinggi motivasi

signifikan

dan

positif

signifikan

variabel

dan

positif

motivasi

dengan

antara variabel kepuasan dengan

semakin tinggi pula kinerjanya.

kinerja

tinggi

Hal ini sejalan dengan penelitian

pula

yang dilakukan oleh Engko.C (2006)

ini

yang menyatakan bahwa kepuasan

guru,

kepuasan
kinerjanya.
sejalan

semakin

semakin

tinggi

Hasil

penelitian

dengan

dilakukan

oleh

penelitian
Latif

yang

kerja

akan

berpengaruh

secara

Nurhayati

signifikan terhadap kinerja. Hasil

(2016) yang menyimpulkan bahwa

penelitian yang dilakukan Umar

terdapat

positif

(2012) dan Brahmasari (2009) juga

antara motivasi dan kepuasan kerja

menunjukkan bahwa kepuasan kerja

dengan kinerja guru. Juga sejalan

berpengaruh positif dan signifikan

dengan penelitian yang dilakukan

terhadap

oleh Leonando Agusta dan Eddy

Penelitian ini juga menunjukkan

Madiono Sutanto (2013) yang bahva

bahwa semakin tinggi kepuasan kerja

motivasi berpengaruh positif dan

yang dirasakan karyawan, maka akan

signifikan

meningkatkan

hubungan

yang

terhadap

kinerja

kinerja

pula

karyawan.

motivasi

karyawan. Sementara itu variabel

kerjanya. Pekerjaan yang dikerjakan

pelatihan,

karena ada perasaan puas akan

dan

motivasi

kerja

berpengaruh positif dan signifikan

membuat

bersama-sama

bertanggung

terhadap

kinerja

pekerja

merasa

jawab, disiplin dan

15

patuh,

merasa

bangga

sebagai

pekerja, merasa bangga dan hormat

maka

semakin

tinggi

pula

kinerjanya, dan sebaliknya.

kepada atasan, dan merasa bangga
terhadap citra
berdampak

industri, sehingga
pada

peningkatan

motivasinya dalam bekerja.

SARAN
Berdasarkan

hasil

analisis

maka

penulis memberikan saran sebagai
berikut :

KESIMPULAN
1. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara motivasi kerja
terhadap kinerja guru sebesar
dengan t hitung 4.624 dan nilai
sig 0.000 < 0.05 semakin tinggi
motivasi

seseorang

maka

semakin tinggi pula kinerjanya.
2. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kepuasan kerja
terhadap kinerja guru dengan t
hitung

2.126

signifikansi

dengan
0.041

<

tingkat
0.05.

semakin tinggi kepuasan kerja
seseorang maka semakin tinggi
pula kinerjanya
3. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan

antara motivasi dan

kepuasan kerja terhadap kinerja
guru SMK secara bersama-sama
dengan F hitung sebesar 14.121
dengan tingkat signifikansi 0.00
< 0.05. Artinya semakin tinggi

1. Motivasi

kerja

disebabkan

yang

rendah

kurang

adanya

perhatian dari kepala sekolah atas
prestasi

yang

dicapai

guru

sehingga guru merasa usahanya
dalam mencapai prestasi kerja
kurang dihargai. Oleh sebab itu
sebaiknya

kepala

memberikan
dukungan

perhatian

kepada

berprestasi

sekolah
guru

misalnya

dan
yang
dalam

bentuk pemberian insentif dan
ucapan

selamat,

memberi

kepercayaan bagi guru untuk
melaksanakan

tugas

yang

diberikan. Sekolah juga perlu
menyediakan
mendukung

fasilitas
guru

yang

berprestasi

untuk bekerja lebih baik lagi,
misal:

menyediakan

belajar

yang

memadai,

media
alat

peraga.

motivasi dan kepuasan kerja

16

2. Rendahya
dipengaruhi

kepuasan
iklim

kerja

kerja
dan

budaya orgasinisasi oleh sebab itu

yang pada akhirnya kinerja guru
meningkat.

3. Pimpinan

sekolah

perlu

kepala sekolah harus menciptakan

memberikan dan menyediakan

iklim kerja dan budaya organisasi

berbagai kebutuhan dan fasilitas

yang kondusif sehingga dapat

yang diperlukan oleh guru agar

memberikan suasana kerja yang

kepuasan kerja meningkat yang

nyaman bagi guru dan karyawan

pada

akhirnya

kinerja

guru

meningkat pula.

DAFTAR PUSTAKA
Agusta Leonando. (2013). Pengaruh
Pelatihan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan
CV
Haragon
Surabaya. Agora, 1(3), 13991408.
Brahmasari, I. A., & Suprayetno, A.
(2009). Pengaruh Motivasi
Kerja, Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan
serta Dampaknya pada Kinerja
Perusahaan (Studi kasus pada
PT. Pei Hai International
Wiratama
Indonesia). Jurnal
Manajemen
dan
Kewirausahaan (Journal of
Management
and
Entrepreneurship), 10(2), pp124.
Devi, E. K. D. (2009). Analisis
Pengaruh Kepuasan Kerja Dan
Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Komitmen

Organisasional
Sebagai
Variabel Intervening (Studi
Pada Karyawan Outsourcing
PT
SEMERU
KARYA
BUANA Semarang) (Doctoral
dissertation, Program Pasca
Sarjana
Universitas
Diponegoro).
Engko,
C.
(2006).
Pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja
individual dengan self esteem
dan self efficacy sebagai
variabel
intervening. Simposium
Nasional Akuntansi,
Husaini Usman , 2006. Manajemen
teori, praktek dan riset
pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Maryam, N.A. (2014). Hubungan
Motivasi
Kerja
Dengan
Kepuasan Kerja Karyawan PT.
Sampoerna
Printpack,
Jakarta,http://repository.uinjkt.
ac.id/.
17

NurhayatiLatif. (2016). Pengaruh
Kepuasan Kerja, Motivasi, Dan
Persepsi
atas
Dukungan
Organisasional
Terhadap
Komitmen Organisasi Guru TK
Di Kec Sanden Kabupaten,
Yogyakarta.Jurnal
Manajemen,
http://www.spssindonesia.com/
2014/01/uji-validitas-productmomen-spss.html
Tabrani Rusyan dkk. (2000) Upaya
Meningkatkan
Budaya Kinerja Guru, Cianjur:
CV. Dinamika Karya Cipta

Uno, Hamzah B. (2008). Teori
Motivasi dan Pengukurannya:
Analisis di Bidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
Umar, A. (2012). Pengaruh Upah,
Motivasi Kerja, dan Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Pekerja
pada Industri Manufaktur di
Kota Makassar. Jurnal Aplikasi
Manajemen,
Wibowo.
(2010)..
Manajemen
Kinerja.
Cetakan
Ketiga.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

18