BAB I LATAR BELAKANG Sistem

BAB I
LATAR BELAKANG
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah
bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang
individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor
tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua
sistem ekstrem tersebut.Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara
sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sejak berdirinya negara Republik Indonesia,
sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat itu telah merumuskan sistem perekonomian
yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secara individu maupun diskusi kelompok. Tokoh
ekonomi indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara
Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa sistem yang dicita-citakan adalah ekonomi
semacam campuran tetapi dalam proses perkembanganya telah disepakati suatu bentuk
ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya
mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.

Berikut ini macam-macam sistem ekonomi yang berlaku di
dunia :
1. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL

Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional
adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara
mendapatkan barang dengan barter (natura), belum
mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan
distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk
memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
2. SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas
demokrasi ekonomi, artinyaproduksi dikerjakan oleh semua
masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau
pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah
yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang.
Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945,
serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi
berdasar demokrasi ekonomi Pancasila”.

3. SISTEM EKONOMI LIBERAL
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara
memberi kebebasan kepada setiap orang untuk
mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada

teori yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790)
dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations, yang
diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya
memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor
ekonomi.
4. SISTEM EKONOMI TERPUSAT/SOSIALIS
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana
seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah
sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang
ditentukan. Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang
dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang berjudul
‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat
memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang
ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan
yang dilakukan oleh masyarakat.
5. SISTEM EKONOMI CAMPURAN (SOSIALIS DAN
LIBERALIS)
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara
sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis
tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga

berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran
menonjol individu. Pada sistem ekonomi campuran, antara
pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama
untuk ikut meningkatkan kegiatan perekonomian.
Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan
ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk
melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
RUMUSAN MASALAH

Pada makalah ini akan di bahas tentang masalah dan kondisi ekonomi di
Indonesia. .Adapun perumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa masalah ekonomi yang sedang di hadapi Indonesia sekarang ini?
2. Bagaimana Kondisi perekonomian Indonesia dengan masalah masalah
yang sedang dihadapi sekarang?
3. Bagaimana peran pemerintah dalam menyikapi hal tersebut?

TUJUAN PENULISAN
Untuk memberikan suatu wawasan dan pengetahuan mengenai perekonomian
Indonesia bagi penulis dan pembaca, agar lebih memahami perkembangan

ekonomi di Indonesia secara luas. Selain itu, makalah ini dibuat sebagai bahan
tugas dari ospek (orientasi pengenalan kampus) STIE DHARMAPUTERA

BAB II
Pembahasan

Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya dan
kesejahteraan masyarakat. Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia
sebagai berikut.

1. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang
dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan negara
tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui tingkat produksi barang
dan jasa yang dapat dihasilkan selama satu periode tertentu. Pertumbuhan
ekonomi negara berkembang seperti Indonesia sering terkendala masalah
modal dan investasi. Indonesia masih bergantung pada modal dari investasi
pihak asing untuk menunjang kegiatan ekonominya.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga minyak
dunia. Kenaikan harga minyak dunia merupakan akibat langkanya minyak

mentah. Kelangkaan disebabkan menipisnya cadangan minyak serta
terhambatnya distribusi minyak. Kenaikan harga minyak menyebabkan harga
barang pokok lain ikut naik. Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi
berkurang dan terjadi penurunan kegiatan ekonomi masyarakat.

2. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat
tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya
pendapatan masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami penurunan daya
beli barang-barang kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya, masyarakat
tidak dapat hidup secara layak sehingga taraf hidupnya menurun.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada
dalam garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah
ini berkurang sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun
sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan
harga komoditas makanan sedikit lebih besar dibandingkan peranan
komoditas bukan makanan.

3. Pengangguran

Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak
bekerja. Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan
beberapa permasalahan pada suatu negara. Pengangguran disebabkan
jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan
kerja/kesempatan kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja yang tidak dapat
terserap dalam lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia
tahun 2012 mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran
pada bulan Februari 2012 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun
sebelumnya sebanyak 7,7 juta jiwa. Hal ini diharapkan sebagai indikasi yang
baik mengenai perbaikan keadaan ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk
mencapai harapan tersebut, pemerintah perlu mengusahakan kebijakan di
bidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja / sumber
daya manusia, menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong tumbuhnya
investasi dan modal, menyediakan informasi lapangan pekerjaan, serta
memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga kerja.

4. Kesenjangan Penghasilan
Penghasilan digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai
kebutuhannya. Dalam masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.

Dalam masyarakat terdapat kelompok masyarkat dengan penghasilan tinggi
dan kelompok masyarakat dengan penghasilan rendah. Masyarakat yang
memiliki penghasilan tinggi mampu memenuhi kebutuhan hidupnya mulai
dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Sementara itu, kelompok
masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.
Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan
permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan peran
pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini
dilakukan untuk meratakan kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil
pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah dalam meratakan penghasilan
bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan kecemburan sosial
masyarakat.

5. Inflasi
Berdasarkan data BPS, infasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%.
Infasi yang terjadi di Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat,
sementara permintaan barang dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan
produksi dan kenaikan biaya produksi. Infasi ditandai oleh kenaikan harga
barang dan jasa secara keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan penurunan

daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa. Infasi berdampak pada
lesunya kegiatan perekonomian, kurangnya kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai rupiah, dan ketidakstabilan

perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya infasi dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu infasi tarikan permintaan dan infasi dorongan biaya.
Saat ini masalah ekonomi yang sedang di hadapi oleh indoneia menurut
beberapa pakar ekonomi seperti kasus – kasus di bawah ini :
Kalangan pengusaha menilai perekonomian Indonesia masih terus bertumbuh. Di tahun politik sekali
pun yang dianggap tahun yang penuh ketidakpastian, ekonomi RI masih terus bergeliat. Namun, ada
beberapa masalah utama perekonomian Indonesia yang bakal mengahambat keberlangsungan
ekonomi secara umum dan khususnya dunia usaha. Direktur Utama PT Rajawali Nusantara
Indonesia (RNI) Persero Ismed Hasan Putro mengatakan, ada 4 masalah besar yang dapat
menghambat perekonomian Indonesia, salah satunya adalah utang luar negeri Indonesia yang
membumbung tinggi. Selain masalah utang, anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang
digelontorkan pemerintah mencapai di atas Rp 300 triliun. Angka ini sangat membebani pemerintah.
Sebaiknya, kata dia, anggaran yang disediakan untuk subsidi BBM dialihkan untuk infrastruktur yang
membangun. Di samping itu, tingginya angka impor pangan di atas Rp 300 triliun juga menjadi
hambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal lain soal kesenjangan ekonomi. Jurang antara si
kaya dan si miskin terlampau tinggi padahal jarak tempat tinggal tidak terlalu jauh.Jurang kemiskinan

masih banyak contohnya di Banten dan terkaya di Menteng, padahal jarak dari Banten ke Menteng itu
tidak lebih dari 2 jam.
Di Menteng pakai jas yang mahal tapi masih banyak yang telanjang di Jambi, Papua. Di tempat yang
sama, Chairman Sahid Group Sukamdani Sahid Gitosardjono meminta kepada pemerintahan baru
untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) melalui peningkatan anggaran pendidikan dalam
APBN.

Perekonomian nasional dihadapkan pada tiga tantangan jelang pil pres 2014.
Pertama, terkait kesiapan menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri 1435 H.
Kedua, stabilitas politik, keamanan dan ketertiban jelang masa kampanye,
pemungutan dan perhitungan suara capres-cawapres pada 9 Juli 2014. Ketiga,
tantangan untuk terus melakukan penguatan fundamental perekonomian
sebagai antisipasi ketidak pastian arah pemulihan perekonomian dunia. Pakar
ekonomi Firmanzah mengingatkan ini adalah masa-masa krusial bagi
perekonomian nasional. "Harus kita pastikan bahwa Indonesia mampu melewati
tiga tantangan tersebut. Sehingga hal ini menjadi fondasi kuat bagi
pemerintahan lima tahun ke depan," ujarnya.
Dalam situasi ekonomi makro yang berat tersebut, sebuah pengalaman yang berharga dari
sejarah adalah langkah Orde Baru mengatasi situasi pasca G30S/PKI yang tidak kalah parahnya
dari situasi saat ini, yaitu ada keberanian politik mengambil berbagai keputusan ekonomi

sebagai awal memecahkan lingkaran setan kesulitan ekonomi.
Jadi, persoalan pertama yang harus menjawab adalah para ekonom adalah apa hambatan
utama di bidang ekonomi dewasa ini dan apa alternatif pemecahannya. Pertanyaan selanjutnya
ditujukan kepada para politisi, yaitu apakah berani memilih salah satu alternatif yang tersedia
dan dengan keberanian politik yang luar biasa dibuat keputusan politik nasional untuk bangsa
Indonesia melakukannya. Hanya inilah kuncinya, yaitu unsur serta faktor kepemimpinan politik
negeri ini. Sementara itu, terkait pemberantasan korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
mewaspadai adanya kasus pembobolan korupsi dana perbankan menjelang perhelatan
Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Kewaspadaan tersebut, menurut Wakil Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto, tidaklah berlebihan. Pasalnya, kata
Bambang, masyarakat Indonesia selalu disuguhkan kasus pembobolan bank setiap kali

menjelang pemilu.
Menurut penulis, kejahatan perbankan yang terjadi menjelang Pemilu, dicurigai adalah bagian
dari kegiatan politik suatu golongan, yang seperti dalam pembahasan masalah situasi ekonomi
makro, maka negeri ini harus berani mengambil suatu keputusan politik yang menentukan.
Kekhawatiran terjadinya kejahatan perbankan seperti pada 2004 dan 2009 seperti tersebut di
atas dibuat oleh Bambang Wijoyanto, Wakil Ketua KPK.
KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI


Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat dengan
pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat
perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per tahun
indonesia mampu memberikan kemajuan.ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam
pertumbuhan ekonomi saat ini.salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat
dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian.
Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi.
Di lihat dari sedikit perekonomian makro dibidang perbankan ini dapat kita rasakan
pertumbuhan ekonomi itu meningkat.Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan
ekonomi sepanjang triwulan I-2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni di kisaran 6,4 persen.
Sehingga, sepanjang tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh di kisaran 66,5 persen.
permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja
perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi, juga akan tumbuh
pesat. Indonesia sudah melalui tantangan yang di 2010. Dengan pertumbuhan
ekonomi yang cukup baik di tahun lalu, yakni 6,1 persen, akan mempermudah
mencapai target pertumbuhan di 2011. Meski demikian, infasi tinggi masih akan
menjadi tantangan serius di tahun ini.

Kondisi Perekonomian Indonesia Dilihat dari PDB
Pendapat Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini menempati urutan ke-18 dari 20 negara
yang mempunyai PDB terbesar di dunia. Hanya ada 5 negara Asia yang masuk ke dalam
daftar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia. Kelima negara Asia tersebut adalah Jepang (urutan
ke-2), Cina (urutan ke-3), India (urutan ke-11), Korea Selatan (urutan ke-15).
Pihak Swasta
Adanya lembaga – lembaga swadaya masyarakat, seperti Dompet Dhu’afa, bekerja sama
dengan Institut Kemandirian yang berusaha mencetak kaum muda berpotensi meenjadi hebat
sebagai pejuang ekonomi adalah cara salah satu membuat pemerataan pertumbuhan ekonomi
dapat dirasakan oleh semakin banyak rakyat Indonesia.
Pihak Pemerintah
Sinergi antar kementrian harus dibuat semakin solid dan saling mendukung sehingga tidak
tumpang tindih dan lebih banyak bermanfaat bagi masyarakat. Kampanye pembentuka jiwa
kewirausahaan , seperti seminar bertaraf internasional\, adalah salah satu jalan
membangkitkan potensi jiwa – jiwa pejuang ekonomi yang pantang menyerah dan penuh
kreativitas tinggi.
Dampak Globalisasi ekonomi positif dan dampak globalisasi negatif menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam dunia usaha. Ketika kita berfikir menjadi pengusaha dan
memanfaatkan setiap peluang usaha yang kita miliki sebenarnya saat itu kita masuk kedalam
sebuah sistem ekonomi dan yang paling populer adalah sistem ekonomi kapitalis yang
menjadi bagian integral dari proses globalisasi. Ada banyak pengertian globalisasi yang
secera umum mempunyai kemiripan salah satu pengertian globalisasi adalah proses yang

melintasi batas negara di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling
berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain .
Sebagaimana sebuah sistem globalisasi ekonomi mempunyai dampak positif dan juga
dampak negatif, terlepas dari pendapat pro globalisasi ekonomi dan kontra globalisasi
ekonomi kita akan mencoba menelaah secara sederhana dampak postif globalisasi ekonomi
dan dampak negatif globalisasi ekonomi.
Dampak positif globalisasi ekonomi ditilik dari aspek kreatifitas dan daya saing dengan
semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor maka diharapkan tumbuhnya
kreatifitas dan peningkatan kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis
ditengah persaingan global, secara natural ini akan terjadi manakala kesadaran akan
keharusan berinivasi muncul dan pada giliranya akan menghasilkan produk2 dalam negeri
yang handal dan berkualitas.
Disisi lain kondisi dimana kapababilitas daya saing yang rendah dan ketidakmampuan
Indonesia mengelola persaingan akan menimbulkan mimpi buruk begi perekonomian negeri
ini, hal ini akan mendatangkan berbaga dampak negatif globalisasi ekonomi seperti
membajirnya produk2 negeri asing seperti produk cina yang akhirnya mamatikan produksi
dalam negeri, warga negara Indonesia hanya akan menjadi tenaga kasar bergaji murah
sedangkan pekerjaan pekerjaan yang membutuhkan skill akan dikuasai ekspatriat asing, dan
sudah barang tentu lowongan pekerjaan yang saat ini sudah sangat sempit akan semakin habis
karena gelombang pekerja asing.
Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek permodalan, dari sisi ketersediaan akses dana
akan semaikin mudah memperoleh investasi dari luar negeri. Investasi secara langsung
seperti pembangunan pabrik akan turut membuka lowongan kerja. hanya saja dampak positif
ini akan berbalik 180 derajat ketika pemerintah tidak mampu mengelola aliran dana asing,
akan terjadi justru penumpukan dana asing yang lebih menguntungkan pemilik modal dan
rawan menimbulkan krisis ekonomi karena runtuhnya nilai mata uang Rupiah. Belum
lagi ancaman dari semakin bebas dan mudahnya mata uang menjadi ajang spekulasi.
Bayangkan saja jika sebuah investasi besar dengan meilbatkan tenaga kerja lokal yang besar
tiba2 ditarik karena dianggap kurang prospek sudah barang tentu hal ini bisa memengaruhi
kestabilan ekonomi.
Dampak positif globalisasi ekonomi dari sisi semakin mudahnya diperoleh barang impor
yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia, alih tehnologi juga bisa
terbuka sangat lebar, namun kondisi ini juga bisa berdampak buruk bagi masyarakat karena
kita cenderung hanya dijadikan objek pasar, studi kasus seperti produksi motor yang di kuasai
Jepang, Indonesia hanya pasar dan keuntungan penjualan dari negeri kita akan dibawa ke
Jepang memperkaya bangsa Jepang. Dampak positif globalisasi ekonomi dari
aspek meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang
pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.
Globalisasi dan liberalisme pasar dikampayekan oleh para pengusungnya sebagai cara untuk
mencapai standar hidup yang lebih tinggi, namun bagi para penentangnya globalisasi hanya
kedok para kapitalis yang akan semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar
negara kaya dengan negara berkembang dan miskin. Penguasaan kapital yang lebih besar
dengan menciptakan pasar global terutama di dunia ketiga yang diyakini tidak akan mampu
memenuhi standar tinggi produk global akan membuka peluang terjadinya penumpukan
kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. So pilihan akan
keblai kekita mana yang kita pilih Dampak Globalisasi ekonomi positif atau dampak
globalisasi negatif.
Prediksi Ekonomi Indonesia Tahun 2013 – Prediksi mengenai peningkatan ekonomi
Indonesia 2013 ternyata tidak seperti yang kita harapkan. Beberapa pakar bahkan menyatakan

bahwa di tahun 2013 kondisi ekonomi Indonesia akan semakin memburuk. Pemerintah
sendiri berharap investasi infrastruktur dan peningkatan nilai tambah komoditas ekspor dapat
memacu pertumbuhan ekonomi pada 2013 yang ditargetkan sebesar 6,8%. Namun apa yang
diamati oleh para pakar tidaklah demikian.
Seorang pakar ekonomi dari Universitas Andalas, Professor Elfrindi mengatakan bahwa
ekonomi Indonesia di tahun 2013 akan lebih buruk di banding tahun 2012.
Di lain pihak, Royal Bank of Scotland (RBS) juga memprediksi pertumbuhan ekonomi
Indonesia di 2013 hanya mencapai 6,5%. Angka ini lebih rendah dibandingkan perkiraan
pemerintah yang optimistis pertumbuhannya bisa mencapai 6,8%. Hal ini semakin
memperkuat prediksi bahwa Ekonomi Indonesia 2013 akan lebih buruk dari 2012.
Komite Ekonomi Nasional (KEN)juga turut memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia
2013 lebih rendah dibandingkan prediksi pertumbuhan 2012. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada 2013 diramal sebesar 6,1-6,6 persen.
Menurut Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi 6,1% diperkirakan baru bisa
dicapai lagi pada tahun 2014. Proyeksi pertumbuhan ekonomi versi BI dalam 5
tahun ke depan adalah:
Tahun 2009: 3,5-4,5% Tahun 2010: 4,5-5,5% Tahun 2011: 5-6% Tahun 2012:
5,4-6,4% Tahun 2013: 5,7-6,7% Tahun 2014: 6-7%. Namun untuk infasi di
Indonesia diperkirakan bisa semakin terkendali. Perkiraan infasi versi BI dalam 5
tahun ke depan adalah:
Tahun 2009: 5-7% Tahun 2010: 6-7% Tahun 2011: 5,1-6,1% Tahun 2012: 4,55,5% Tahun 2013: 4,5-5,4% Tahun 2014: 4-5%.
Laporan itu menjelaskan, permintaan domestik diperkirakan akan tetap menjadi
kekuatan utama pertumbuhan ekonomi, sementara kinerja ekspor juga akan
kembali mengalami penguatan sejalan dengan mulai bangkitnya perekonomian
global pada tahun 2010. Berdasarkan asesmen yang dilakukan, lintasan
pemulihan ekonomi (recovery path) dunia, yang dimotori oleh negara-negara
maju, diperkirakan akan mengikuti pola "U-shape" secara kuartalan, namun
secara tahunan akan cenderung "V-shape".
PERAN PEMERINTAH DALAM MENYIKAPI MASALAH EKONOMI DI INDONESIA

idak ada satu negarapun di dunia ini yang tidak melibatkan peran
pemeritah dalam sistem perekonomiannya. Tidak juga di negara yang
menganut sistem kapitalis yang mengkehendaki peran swasta lebih
dominan dalam mengelola perekonomiannya. Karena tidak ada satupun
negara kapitalis di dunia ini yang menganut sistem kapitalis murni. Menurut
Adam Smith, ahli ekonomi kapitalis, mengemukakan teorinya bahwa dalam
perekonomian segala sesuatunya akan berjalan sendiri-sendiri
menyesuaikan diri menuju kepada keseimbangan menurut mekanisme
pasar. Tarik-menarik kekuatan dalam sistem perekonomian itu seperti
dikendalikan oleh “the invisible hand”, sehingga dengan demikian tidak
memerlukan begitu banyak campur tangan pemerintah. Maka menurut
Adam Smith peranan pemerintah hanya meliputi tiga fungsi saja, yaitu:

1. Memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri
2. Menyelenggarakan peradilan
3. Menyediakan barang-barang yang tidak bisa disediakan oleh swasta
Dlam masa sekarang ini, banyaknya perkembangan dan kemajuan akibat
semakin majunya teknologi dan banyaknya penemu-penemu baru serta
semakin terbukanya perekonomian antar negara, menyebabkan begitu
banyak kepentingan yang saling terkait dan berbenturan. Hal ini
menyebabkan peran pemerintah semakin dibutuhkan dalam mengatur
jalannya sistem perekonomian, karena tidak sepenuhnya semua bidang
perekonomian itu dapat ditangani oleh swasta. Dengan demikian dalam
sistem perekonomian modern, peranan pemerintah dapat dibagi dalam tiga
bagian, yaitu:
1. Peranan alokasi
2. Peranan distribusi
3. Peranan stabilisasi
¨

Peranan Alokasi

Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibuthkan terutama dalam hal
penyediaan barang-barang yang tidak dapat disediakan oleh swasta yaitu
barang-barang umum atau disebut jugabarang publik. Karena dalam
sistem perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan
oleh swasta dan dapat diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini
maka pemerintah harus bisa menyediakan apa yang disebut barang publik
tadi. Tidak dapat tersedianya barang-barang publik tersebut melalui sistem
pasar disebut dengan kegagalan pasar. Hal ini dikarenakan manfaat dari
barang tersebut tidak dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki sendiri, tapi
dapat dimiliki/dinikmati pula oleh yang lain, dengan kata lain, barang
tersebut tidak mempunyai sifat pengecualian seperti halnya barang swasta.
Contohnya seperti udara bersih, jalan umum, jembatan, dll.
Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barangbarang dan atau jasa-jasa untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan
masyarakat. Jadi kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
individu maupun kebutuhan masyarakat yang secara efektif tidak dapat
dipuaskan oleh mekanisme pasar. Contohnya dalam kegiatan pendidikan,
pertahanan dan keamanan, serta keadilan.
¨

Peranan Distribusi

Peranan distribusi ini merupaka peranan pemerintah sebagai distribusi
pendapatan dan kekayaan. Tidak mudah bagi pemerintah dalam
menjalankan peranan ini, karena distribusi ini berkaitan erat dengan

dengan masalah keadilan. Sedangkan masalah keadilan sudah ini sudah
terlalu kompleks, sebab keadilan ini merupakan satu masalah yang bisa
ditinjau dari berbagai presepsi, bahkan masalah keadilan ini juga
tergantung dari pandangan masyarakat terhadap keadilan itu sendiri,
karena keadilan itu merupakan masalah yang relatif dan dinamis. Kegiatan
dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer penghasilan
ini memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada dalam
masyarakat.
Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatn masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan pajak
progresif, yaitu membebankan pajak yang relatif lebih besar bagi orang
kaya dan rlatif lebih kecil bagi orang misin, disertai subsidi bagi golongan
miskin. Secara tidak langsung, bisa melalui kebijaksanaan pengeluaran
pemerintah, misalnya:pembangunan perumahan tipe sederhana (RS) dan
tipe sangat sederhana (RSS) yang lebih banyak porsinya dibanding rumah
mewah, untuk golongan pendapatn tertentu, subsidi untuk pupuk petani,
dan lain sebagainya.
¨

Peranan Stabilisasi

Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan
kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan
fiskal dan perdagangan untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya
permintaan agregat sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan
menghindari inflasi maupun deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah
dibutuhkan jika terjadi gangguan dalm menstabilkan perekonomian,
seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan permintaan/penawaran suatu
barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut akan mengangkibatkan
timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut, seperti pengangguran,
stagflasi, dll.
Permasalahannya sekarang ialah bagaimana menyelaraskan seluruh
kebijaksanaan yang akan diterapkan jika terjadi suatu masalah, tanpa
bertentangan dengan kebijaksanaan yang lain dan tanpa menimbulkan
masalah baru. Baik itu kebijaksanaan dalam rangka peranan pemerintah
sebagai alat untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi agar efisien,
distribusi pendapatan agar merata dan adil, serta stabilitas ekonomi.
Demikian juga halnya kebijaksanaan dibidang-bidang lain. Oleh karenanya
dituntut kebijaksanaan yang betul-betul seimbang dari pemerintah demi
kesejahteraan masyarakat.
pemerintah harus melakukan pemerataan kesejahteraan sosial bagi kaum menengah kebawah
juga,,karna semuanya itu diatur dalam undang-undang negara republik indonesia.
• menyediakan lapangan pekerjaan yang seluas luas nya untuk mereka yang belum mwmperoleh

pekerjaan.
• mengatasi kesenjangan sosial di daerah-daerah.
• menangkap seluruh koruptor-koruptor yang mengambil uang rakyat tanpa pandang
bulu,supaya masyarakat tidak tertipu terus menerus.
• tidak menyusahkkan rakyat kecil dengan kebijakan yang mengada ada...
• dlll,...
demikian peran pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang terjadi saat
ini,agar semua teratasi pemerintah harus melakukan secara intens.supaya kondisi ekonomi
indonesia tetap stabil atau bahkan meningkat.
Pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat belakangan ini ditambah kenaikan harga-harga
komoditas penting, termasuk bahan pangan dan minyak bumi, tampaknya akan mengarah
kepada terjadinya resesi ekonomi global.
Kondisi ini akan semakin menyulitkan pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan di
Indonesia yang masih tergolong tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah
penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2007 mencapai 37,2 juta jiwa atau sekirq 16,6% dari
seluruh penduduk.
Ini bukan suatu jumlah yang sedikit. Dari jumlah ini, 13,6 juta orang berada di wilayah perkotaan
(atau 12,5% dari total penduduk perkotaan) dan 23,6 juta berada di wilayah pedesaan (atau
sekitar 20,4% total penduduk pedesaan). Masalah kemiskinan tersebut diperparah lagi dengan
melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok dalam beberapa bulan terakhir. Harga beras, kacang
kedelai, susu, dan minyak goreng naik.
Angka inflasi bulan Januari dan Februari 2008 sebesar 1,77% dan 0,65% yang mana sekitar
separuhnya disumbang oleh kenaikan harga bahan makanan. Minyak tanah yang merupakan
bahan bakar utama bagi rakyat kecil untuk memasak pun semakin langka. Kalaupun ada,
harganya kerap sudah membubung tinggi.

Kondisi-kondisi ini menyebabkan masyarakat miskin dan masyarakat berpendapatan tetap dan
rendah semakin terimpit persoalan-persoalan ekonomi yang membuat mereka semakin tidak
berdaya dan akhirnya mengambil jalan pintas. Fakta menyedihkan tersebut tecermin dari berita
baru-baru ini dari Makassar yang menyatakan bahwa seorang ibu yang sedang hamil tujuh bulan
beserta bayinya meninggal dunia akibat kelaparan setelah tidak makan selama tiga hari.

Salah satu stasiun televisi Tanah Air belum lama ini juga menayangkan laporan tentang beberapa
anak yang mengalami busung lapar yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Meski
fenomena ini mungkin pernah terjadi sebelumnya, paling tidak peristiwa-peristiwa ini sekali lagi
membuka mata kita lebar-lebar bahwa kemiskinan bukan hanya data di atas kertas, tetapi sudah
merupakan fakta yang mengkhawatirkan.
Memang permasalahan ekonomi yang mendera masyarakat Indonesia tidak semata berasal dari
persoalan ekonomi dalam negeri. Kenaikan harga minyak mentah dunia yang sudah melebihi
USD109 per barel membuat ruang gerak fiskal pemerintah semakin terbatas karena beban
subsidi melonjak sehingga penghematan harus dilakukan di sana-sini, termasuk untuk urusanurusan yang menyangkut kesejahteraan rakyat.
Penyebab lainnya adalah kenaikan harga-harga komoditas pangan pokok yang disebabkan
tingginya permintaan dunia dan gagal panen akibat perubahan iklim global yang tidak kondusif.

Tingginya permintaan beberapa komoditas pangan seperti minyak sawit (crude palm oil/CPO)
juga tidak terlepas dari upaya untuk mendapatkan energi alternatif menyusul tingginya harga
minyak mentah dunia.
Kebijakan ke Depan
Berbagai kebijakan pengendalian harga komoditas pangan telah dilakukan pemerintah, tetapi
saat ini masih belum efektif. Misalnya, dalam upaya mengatasi meningkatnya harga minyak
goreng, sejak 1 Februari lalu pemerintah telah memberlakukan penangguhan pajak pertambahan
nilai (PPN) minyak goreng.
Sebelumnya, pemerintah telah memberlakukan pungutan ekspor CPO untuk mengurangi
insentif melakukan ekspor yang berlebihan agar menambah pasokan di dalam negeri karena
kebutuhan domestik sebenarnya hanya 15-20% dari total produksi CPO nasional. Tetapi harga
minyak goreng masih sangat tinggi. Selain kebijakan tersebut, pemerintah juga telah beberapa
kali melakukan operasi pasar langsung untuk masyarakat miskin atas komoditas-komoditas
pangan seperti minyak goreng dan beras,namun sering kurang tepat sasaran.
Mengingat ancaman resesi global di depan mata dan melihat kurang efektifnya kebijakan
pemerintah di bidang harga tersebut, program-program semacam jaring pengaman sosial (JPS)
bagi kaum miskin harus segera dijalankan secara terkoordinasi di antara instansi terkait, baik di
pusat maupun di daerah.JPS lebih diarahkan pada pemberian kailnya, bukan ikannya.
Pemberian ikan kepada si miskin, seperti bantuan langsung tunai (BLT), tidak akan mendidik
rakyat karena akan membuat rakyat malas. Dalam jangka panjang, hal tersebut dapat
mengurangi produktivitas. Sebab itu, kebijakan yang dilakukan adalah memberikan kail berupa
kebijakan meningkatkan akses pekerjaan dan permodalan kepada si miskin.
Misalnya, proyek padat karya yang memberdayakan si miskin dan menciptakan bank khusus
untuk si miskin ala Grameen Bank seperti di Bangladesh. Kebijakan lain yang tidak kalah
penting, pemerintah perlu membuat perencanaan anggaran negara yang pro kepada rakyat
miskin (pro-poor budget) dengan menetapkan prioritas dan alokasi anggaran yang khusus
digunakan untuk peningkatan kualitas kesejahteraan kaum miskin.
Termasuk di dalamnya anggaran untuk program-program pemberdayaan kaum miskin dan
memperluas kesempatan kerja dan berusaha. Sudah saatnya kita tidak lagi berpolemik soal
angka kemiskinan karena fakta tragis sudah ada di depan mata kita semua. Tindakan ekstracepat
harus dilakukan pemerintah selaku pemegang amanat rakyat untuk, paling tidak, mampu
mencegah terulangnya kejadian-kejadian kelaparan, bahkan kematian, sebagai dampak dari
kemiskinan.
Setiap anggota masyarakat hendaknya juga peduli dengan lingkungan sekitar agar dapat
membantu upaya-upaya pemerintah mengatasi masalah kemiskinan dan kelaparan ini. Tulisan
ini merupakan pendapat pribadi penulis dan sama sekali tidak terkait dengan kebijakan Bank
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Pada dasarnya permasalahan ekonomi di Indonesia tidak hanya akibat dari negara ataupun
pemerintahannya. Seharusnya menjadi kesadaran terhadap para masyarakat bagaimana dalam
menyikapi masalah ekonomi di indonesia sehingga dapat ikut serta berperan membantu dalam
merubah perekonomian indonesia agar dapat maju dan tidak kalah majunya dengan negara lain.
Inilah sebabnya para masyarakat yang terjun dalam perekonomian bisa membantu dalam
merubah pola perekonomian Indonesia. Bagi yang memiliki gelar Sarjana Ekonomi pun tidak
hanya duduk diam di kantor bekerja hanya untuk menerima gaji tapi juga harus membantu
perekonomian indonesia agar dapat stabil. Ini perlu dari kesadaran diri masing masing. Dan
jangan hanya menyalahkan pemerintah dalam masalah ekonomi. Kita sebagai rakyat Indonesia
harus berusaha membantu pemerintah dalam mengelola perekonomian Indonesia.
DAFTAR PUSAKA