BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet - Perancangan Situs Web Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Internet

  Internet merupakan contoh jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan komputer yang tersebar diseluruh penjuru dunia dan tak terikat pada satu organisasipun. Koneksi jutaan komputer di Internet ditangani menggunakan protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol). Protokol ini mensyaratkan bahwa setiap komputer di dalam jaringan internet harus memiliki identitas unik yang dinamakan nomor atau alamat IP. Nomor ini terdiri atas empat bilangan dengan masing-masing bernilai antara 0 sampai 225, dan antar bilangan dipisahkan oleh tanda titik. Contoh alamat IP : 128.252.115.5 (Kadir, 2002).

  Umumnya alamat IP dinyatakan dengan nama domain. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa mengingat suatu nama, misalnya ugm.ac.id lebih mudah diingat daripada mengingat alamat IP seperti 128.252.115.5. Sistem yang memetakan domain ke alamat IP disebut Domain Name Server (DNS). Server ini memelihara daftar nama jaringan lokal dan nama komputer serta alamat IP (Kadir, 2002).

  2.2 Defenisi Perancangan

  Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik (Ladjamudin, 2005).

2.3 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun 2012

2.3.1 Tugas Pokok dan Fungsi

  Sesuai Peraturan Daerah No. 17 tahun 2008, tentang Organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten disebutkan bahwa kedudukan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di Bidang Kesehatan, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun dalam melaksanakan Tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Simalungun. Adapun tugas pokok Dinas Kesehatan sesuai Peraturan Bupati Simalungun No.2 Tahun 2009 adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas dibidang pelayanan Kesehatan, promosi dan farmasi, penyehatan lingkungan dan masyarakat matra, standarisasi, akreditasi, sertifikasi dan perizinan serta pengembangan sistem kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sektor, dengan fungsi: a) Perencanaan, penyusunan, perumusan, analisis kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan tingkat kabupaten.

  b) Pelaksanaan, pembangunan kesehatan jangka menengah dan tahunan tingkat kabupaten.

  c) Pengawasan dan pengendalian, pembangunan kesehatan tingkat kabupaten

2.3.2 Visi

  Masyarakat yang mandiri dalam hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat menyadari, mau dan mampu untuk mengenali dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit, termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Seiring dengan gambaran ideal pembangunan kesehatan dimaksud, maka Visi Dinas Kesehatan dalam Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Simalungun adalah: “Mandiri Sehat Menuju Simalungun Sehat”.

2.3.3 Misi

  Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Simalungun, yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Simalungun. Untuk mewujudkan visi tersebut ada empat misi yang diemban oleh seluruh jajaran kesehatan di masing-masing jenjang administrasi pemerintahan, yaitu:

  1. Menggerakkan Pembangunan Daerah yang berwawasan kesehatan

  2. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat

  3. Memelihara dan Meningkatkan Upaya Kesehatan yang Bermutu, Merata, dan Terjangkau.

  4. Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan

2.3.4 Tujuan

  Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan tersebut dicapai melalui pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan, serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan sehingga kemandirian masyarakat dalam hidup sehat dapat terwujud.

2.3.5 Sasaran

  Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil-guna dan berdaya-guna, maka sasaran yang akan dicapai sampai pada akhir tahun 2015 adalah:

  

1. Tersedianya berbagai kebijakan dan pedoman, serta hukum kesehatan yang menunjang

pembangunan kesehatan.

  

2. Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi manajemen kesehatan, yang didukung

oleh sistem informasi manajemen kesehatan daerah.

  

3. Terlaksananya dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan kesehatan dalam

mendukung pembangunan kesehatan.

  

4. Terselenggaranya promosi kesehatan berskala kabupaten dalam rangka pemberdayaan

masyarakat, dan pengembangan perilaku sehat.

  

5. Terselenggaranya advokasi, dan pengawasan oleh perorangan, kelompok, dan masyarakat

di bidang kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna.

  

6. Terselenggaranya sistem survailan dan kewaspadaan dini serta penanggulangan kejadian

luar biasa (KLB)/ wabah.

  

7. Tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil

dan termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna.

  

8. Tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu dan mencukupi, terdistribusi secara adil dan

merata, serta termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna.

  

9. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat, serta

terjangkau oleh masyarakat berupa Ketersediaan obat esensial-generik di sarana pelayanan

kesehatan.

2.3.6 Kebijakan

  Untuk tercapainya tujuan dan sasaran menuju terwujudnya Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, maka penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan berdasarkan pada kebijakan sebagai berikut:

  1. Penggalangan Kemitraan Lintas Sektor.

  2. Peningkatan Kemampuan Institusi bawahan.

  3. Pemberdayaan Masyarakat dan Swasta.

  4. Pengembangan Sumberdaya Kesehatan.

  5. Pelaksanaan Upaya Kesehatan.

  6. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas.

2.3.7 Program

  B

  erdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan maka disusunlah program Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Simalungun untuk kurun waktu 2011- 2015 yang mengacu pada kebijakan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera yang selanjutnya disinergiskan dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor : 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Program Pembangunan Kesehatan tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:

  1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

  2. Program Lingkungan Sehat

  3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 4. Program Upaya Kesehatan Perorangan.

  5. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.

  6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

  7. Program Sumber Daya Kesehatan

  8. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 9. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.

2.4 Situs Web

2.4.1 Defenisi Web

  Web

  adalah sistem dengan standar yang diterima secara universal untuk menyimpan, menelusuri, memformat, dan menampilkan informasi melalui arsitektur klien/ server. Web bisa menerima semua jenis informasi digital, termasuk teks, hipermedia, grafis dan suara. Web didasari oleh bahasa hiperteks standar yang disebut

  HyperText Markup Language

  (HTML), yang memformat dokumen dan memadukan

  link

  hiperteks dinamis ke dokumen-dokumen lainnya yang disimpan di dalam komputer yang sama atau yang berbeda (Turbain dkk, 2006).

  Penawaran informasi melalui web memerlukan home page, yang merupakan tampilan layar grafis dan teks yang biasanya menyambut pengguna dan menjelaskan organisasi yang membuat halaman tersebut. Semua halaman dari perusahaan atau individu tertentu disebut program berbasis web. Orang yang bertanggung jawab atas program berbasis web organisasi disebut web master. Untuk mengakses program berbasis web, pengguna harus menentukan Uniform Resource Localator (URL), yang mengarah ke alamat dari sumber tertentu di web.

  HTTP adalah singkatan dari HyperText Transport Protocol, yang merupakan standar komunikasi yang digunakan untuk mentransfer halaman web di internet (Turbain dkk, 2006).

2.4.2 Aplikasi Berbasis Web

  Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML dan protokol yang digunakan dinamakan HTTP. Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. Pada saat ini, banyak skrip seperti itu; antara lain yaitu PHP dan ASP, sedangkan contoh yang berupa objek antara lain adalah applet

  (java) (Kadir, 2002).

  Aplikasi web sendiri dapat dibagi menjadi web statis dan web dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi dengan model aplikasi web dinamis.

  Dengan memperluas HTML, yakni dengan menggunakan perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman web dapat ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program. Sebagai implementasinya, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data. Web dinamis terkadang diartikan juga sebagai halaman yang dilengkapi dengan animasi gambar, selain dapat berinteraksi dengan basis data (Kadir, 2001).

2.4.3 Perancangan Situs Web

  Dalam pembuatan sebuah situs web di perlukan dua bidang yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu web programming dan web designing. Web

  programing

  adalah sebuah keahlian yang diperlukan untuk menuliskan kode pemrograman web, sedangkan web designing merupakan keahlian untuk merancang dan mendesain tampilan suatu web. Untuk membangun suatu website yang bagus, dinamis dan interaktif, keduanya harus ada dan saling melengkapi. Menurut Suparmanto (dalam Egganimation, 2007) ada beberapa langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam membangun sebuah situs web adalah sebagai berikut:

  a. Perencanaan dan Tujuan

  Dalam memulai pembuatan situs web sangat diperlukan perencanaan awal, sesuai dengan tujuan dari pembuatan situs web itu sendiri. Identifikasi awal perlu diperlukan misalnya: situs web apa yang ingin dibuat ?, siapa saja pengunjung yang diharapkan ?, targetan apa yang ingin dicapai dengan pembuatan situs web ini?.

  Dengan menjawab pertanyaan di atas, akan semakin jelas dan mempermudah dalam membangun sebuah situs web (Egganimation, 2007).

  b. Pemilihan dan Penggunaan program

  Dalam pembuatan situs web kita memerlukan program yang digunakan untuk proses desain dan pemrograman web. Pemakaian program ini dibagi menjadi dua bagian yaitu program untuk desain web dan program untuk pemrograman web. Program yang digunakan untuk mendesain web adalah Adobe Photoshop. Dan program untuk pemograman web antara lain, Adobe dreamwaver, PHP dan MySQL (Egganimation, 2007)

  c. Desain Web

  Dalam pembuatan layout serta desain situs web digunakan program desain yaitu Adobe Photoshop. Suatu desain yang baik yaitu dapat mengabungkan layout, warna, foto, image serta animasi secara baik, sehingga bagus untuk dipandang (Egganimation, 2007).

Gambar 2.1 Ruang Kerja Adobe photosop

  d. Pemrograman Web Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang

disebut HTML dan protokol yang digunakan dinamakan HTTP. Pada perkembangan

berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML

(Kadir, 2002).

  Pemrograman web yang digunakan dalam pembuatan situs web antara lain, Adobe

Dreamweaver , PHP, dan MySQL. Penggunaan program ini disesuaikan dengan keinginanan

  

ataupun kemampuan seorang web programming dalam membuat suatu situs web. Perbedaan

antara kode pemrograman satu dengan yang lainnya terletak pada cara penulisannya

(Egganimation, 2007).

  1. Adobe Dreamweaver

  Adobe Dreamweaver

  merupakan program penyunting halaman web keluaran

  Adobe Systems

  yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran

  Macromedia

  . Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur- fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya (Zaki, 2007).

  Adobe Dreamweaver adalah aplikasi pembuat dan pengolah halaman web yang sangat populer sekarang ini. Penggunaannya lebih banyak dibandingkan aplikasi sejenis lainnya. Kelebihan Dreamweaver yang banyak disukai orang adalah fiturnya yang banyak, mudah dipakai dan tersedianya kemampuan berkolaborasi dengan

  software pendukung lain buatan Adobe Systems (Zaki, 2007).

  Area kerja untuk mendesain halaman web pada Dreamweaver disajikan dalam bentuk desain, kode, html, atau keduanya. Hal ini untuk mempermudah proses eksplorasi desain sekaligus kode yang dipakai. Seorang web desainer yang berpengalaman pasti akan menggunakan kedua tampilan tersebut untuk mempercepat atau memperindah pendesainan. Format halaman web yang bisa dibuat antara lain:

a) HTML (Hypertext Markup Langguage)

  HTML (Hypertext Markup Language) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML dirancang untuk digunakan tanpa tergantung pada suatu platform tertentu atau platform independent (Sutarman, 2003).

  Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web

  server,

  mengidentifikasi halaman yanng dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, web server akan mencari berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser.

  Browser

  yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pemakai (Egganimation, 2007).

b) CSS (Cascading Style Sheet)

  CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk menentukan deskripsi cara penampilan dokumen yang ditulis menggunakan bahasa

  markup. CSS

  biasanya digunakan untuk mengatur tampilan halaman web yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman HTML dan XHTML (Zaki, 2007).

2. PHP (Personal Home Page/ Hypertext Preprocessor)

  PHP (Hypertxt Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai Compiler. PHP dikenal sebagai bahasa script yang menyatu dengan tag HTML.

  PHP merupakan skrip yang dijalankan di server, dimana kode yang menyusun program tidak perlu diedarkan ke pemakai sehingga kerahasiaan kode dapat dilindungi (Kadir, 2001).

  Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, bisa menampilkan isi database ke halaman web (Kadir, 2001).

  Konsep Kerja PHP

  Model Kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser.

  Berdasarkan URL(Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, web server akan mencarikan file yang diminta dan memberikan isinya ke web browser. Browser yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pemakai (Kadir, 2008).

  Web server

  Permintaan HTTP Kode HTML

  (sesuatu.html) Tanggapan HTTP

  Browser

Gambar 2.2 Skema HTML

  3. MySQL Database MySQL

  merupakan multi-user database yang menggunakan bahasa

  Structured Query Language (SQL) (Sunarfrihantono, 2002).

  MySQL

  merupakan software sistem manajemen basis data (Database

  Management

  System-DBMS) yang sangat populer dikalangan pemograman web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan skrip PHP dan perl. MySQL merupakan database sebagai sumber dan pengelola datanya (Sidik, 2003)

  e. Menggabungkan Desain dan Pemrograman Web

  Tahap berikutnya dari pembuatan situs web adalah dengan melakukan penggabungan desain dan pemrograman web yang telah dibuat sebelumnya. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting, dan perlu keahlian dan perhitungan yang cermat (Egganimation, 2007).

  Sebelum melakukan penggabungan desain dan pemrograman web, sebaiknya ditentukan terlebih dahulu jenis layout (tata letak) yang akan digunakan. Format

  layout

  banyak digunakan karena banyak menampung informasi dalam suatu halaman, disamping itu layout jenis ini dapat membuat desain yang telah dibuat terlihat seimbang dan enak dilihat. Model layout split dibagi menjadi lima bagian, yaitu

  header , menu kiri, menu kanan, body / content dan footer (Egganimation, 2007).

  Bagian header ditempati oleh design header yang telah dibuat. Bagian menu kiri akan dipake untuk menampilkan menu kategori, menu login. Pada menu kanan ditampilkan menu popular, news, lastest dan shoot message. Dan terakhir bagian

  footer ditempati oleh keterangan siapa pembuat situs web (Egganimation, 2007).

  f. Publishing

  Setelah proses pembuatan situs web diatas telah selesai dan semua link dapat berfungsi dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah dengan mem-publish halaman situs web tersebut. Proses publishing ini dapat dilakukan dengan localhost (intranet) atau pun upload di internet (Egganimation, 2007).

  Proses publishing dengan menggunakan localhost dapat menggunakan program web server seperti apache, iis, xamp dan lainnya. Dengan proses ini situs

  web

  yang kita buat dapat ditampilkan dikomputer tanpa terhubung dengan jaringan internet. Selanjutnya publishing yang terhubung dengan jaringan internet dapat dilakukan dengan pembelian tempat domain dan hosting, kepada perusahaan pengelola web yang menyediakan pembelian domain dan hosting (Egganimation, 2007).

g. Evaluasi dan perawatan

  Setelah melalui proses sebelumnya, yaitu tahap perancangan, desain, pemrograman, penggabungan desain dan publishing, maka secara keseluruhan situs

  web

  sudah jadi dan siap diakses oleh semua orang lewat internet. Tahap selanjutnya adalah proses evaluasi terhadap situs web ini. Evaluasi situs web ini dapat berupa proses maintenance (perawatan) bagi suatu website serta pengembangannya (Egganimation, 2007).