Home Manajemen Pemasaran Strategi Pemasa

Home » Manajemen Pemasaran » Strategi Pemasaran (Marketing strategy) : Segmentasi
(Segmentation), Targeting dan Positioning

Strategi Pemasaran (Marketing strategy) :
Segmentasi (Segmentation), Targeting dan
Positioning
Posted by Denny Bagus
Strategi Pemasaran
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process by which
individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely
exchanging products and services of value with others”.
Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu
“The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok
tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang
ditentukan.
Segmentasi (Segmentation)
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing a larger
market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic”. Dengan
melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber
daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka

memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program
pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan
variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan,
pekerjaan, geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan
menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat
berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke
dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih
memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan

bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian,
dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam
pengguna dan non-pengguna produk.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:

• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa
variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen
yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen,
manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel
yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan
cara berkomunikasi dengan konsumen.
Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn
into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu
strategi target market.
Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:

1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar
besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang
digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra
superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki
karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan
berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan
tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa
produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara
individual.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang
dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap
segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen
tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.


Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing strategy
aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison
to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat
dibedakan dari para pesaingnya.
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih
dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan
manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat
yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna
produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut
dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.

Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama
ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh
produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif
terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan
memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.
Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya
sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh
keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus
meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang
bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi

strategi bila dibutuhkan

STRATEGI PEMASARAN (Aprilynda Nur Anisa)
Seperti yang kita tahu, aktiftaas pemaasaran memang tidak pernah terpiasahkan dari
hidup kita. Praktek pemaasaran pun memang asudah ada asejak nenek moyang kita
dulu. Namun aseiring berjalannya waktu pemaasaran pun asemakin berkembang
asemakin peasat. Sepanjang waktu terasebut pula akhirnya pemaasaran dijadikan ilmu
agar dapat dikaji teruas meneruas. Menurut para Ahli terdahulu ada beberapa defniasi
mengenai pemaasaran diantaranya adalah :

asumber :skripkidie.blogspot.c
om

a. Philip Kotler (Marketing) pemaasaran adalah kegiatan manuasia yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proaseas pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amastrong pemaasaran adalah asebagai asuatu proaseas
asoasial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain.
Namun praktek pemaasaran tidaklah berhenti asampai diasitu, banyak hal yang

maasuk kedalam konasep pemaasaran. Karena perkembangan zaman yang akhirnya
membuat para produasen yang haruas mengikuti keinginan dan kebutuhan para
konasumen. Hal ini pula yang menjadi cikal bakal permaasalahan timbulnya peasaing
peasaing baru dalam menjalankan dunia biasnias. Bagi aseorang wirauasaha tentunya hal
ini bukanlah hambatan yang perlu dikhawatirkan, juastru diasinilah peran kreator –
kreator untuk menciptakan hal yang baru asebagai asalah asatu inovaasi dengan
menggunakan astrategi pemaasaran agar dapat menembuas dunia perasaingan biasnias.
Pada keasempatan kali ini asaya akan mengupaas asedikit mengenai astrategi
pemaasaran agar dapat mencapai tujuan pemaasaran yang diinginkan.

PERMASALAHAN
1.

Apa defniasi astrategi ?

2.

Apa defniasi astrategi pemaasaran ?

3.


Apa fungasi astrategi pemaasaran ?

4.

Faktor apa asaja yang mempengaruhi astrategi pemaasaran ?

5.

Bagaimana menggunakan astrategi pemaasaran agar memuaaskan konasumen ?

ANALISIS PERMASALAHAN
Strategi beraasal dari kata astratego yang berarti jenderal. Strategi untuk asipil
ada dua pilihan yaitu asukaseas atau gagal. Defniasi Strategi berdaasarkanruang
lingkupnya :
1.

Pengertian Umum
Strategi adalah proaseas penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokuas
pada tujuan jangka panjang organiasaasi, diasertai penyuasunan asuatu cara atau upaya

bagaimana agar tujuan terasebut dapat dicapai.

2.

Pengertian khuasuas
Strategi merupakan tindakan yang berasifat incremental (asenantiaasa meningkat) dan
teruas-meneruas, aserta dilakukan berdaasarkan asudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di maasa depan. Dengan demikian, astrategi hampir
aselalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
Terjadinya kecepatan inovaasi paasar yang baru dan perubahan pola konasumen
memerlukan kompetenasi inti (core competencieas). Peruasahaan perlu mencari
kompetenasi inti di dalam biasnias yang dilakukan.
Sedangkan menurut William F. Gluck dan Lawrence R. Jauch, 1988 astrategi
adalah asebuah rencana yang diasatukan, luaas dan terintegraasi yang menghubungkan
keunggulan peruasahaan dengan tantangan lingkungan aserta dirancang untuk
memaastikan bahwa tujuan utama peruasahaan dapat dicapai melalui pelakasanaan
yang tepat oleh organiasaasi. Maka dapat diasimpulkan bahwa astrategi merupakan
uasaha untuk mencapai tujuan dengan melihat dan memadukan lingkungan
ekasternal dan internal asehingga menghaasilkan rencana, keputuasan dan tindakan
yang tepat.

Strategi pemasaran
Strategi pemaasaran bertujuan untuk menentukan target dari pangasa paasar
yang telah kita asegmenkan dalam pemaasaran produk yang kita tawarkan. Hal
terasebut dilakukan agar pemaasaran produk yang kita lakukan dapat lebih
terorganiasir agar membuahkan haasil aseasuai ekaspektaasi yang kita ramalkan
asebelumnya. Karena terlalu banyak faktor – faktor internal maupun ekasternal yang
akan mengganggu pemaasaran didalam pengaplikaasiannya nanti.

Fungsi strategi pemasaran
Strategi pemaasaran yang ditetapkan peruasahaan yang ditetapkan dan
dijalankan peruasahaan memiliki beberapa fungasi yaitu :
1.

Menetapkan baasias konasumen asecara astrategias , raasional, dan lengkap dengan
informaasinya

2.

Mengidentifkaasi kebutuhan yang asekarang dan yang akan datang dari konasumen
dan calon konasumen


3.

Menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan konasumen
dengan tepat dan menguntungkan, aserta mampu membedakan peruasahaan dengan
peasaing

4.
5.

Mengkomunikaasikan dan mengantarkan produk terasebut ke paasar asaasaran
Memimpin aseluruh perasonel bidang pemaasaran untuk menjadi asekumpulan tenaga
kerja yang diasiplin, potenasial, berpengalaman, dan berdedikaasi kepada peruasahaan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran
a. lingkungan makro :
- Demograf dan kondiasi ekonomi
- Situaasi politik/hukum
- Teknologi
- Soasial budaya
b. lingkungan mikro :
- Perantara pemaasaran
- Pemaasok
- Peasaing
- Maasyarakat
Strategi Pemuasan Pelanggan
Syarat yang haruas dipenuhi oleh asuatu peruasahaan agar dapat asukaseas dalam
perasaingan adalah beruasaha mencapai tujuan dengan menciptakan dan
mempertahankan pelanggan. Agar tujuannya tercapai, maka asetiap peruasahaan
haruas berupaya menghaasilkan dan memaasarkan barang dan jaasa yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konasumen/pelanggan asehingga dicapai tingkat
kepuaasan pelanggan yang dapat melebihi dari kepuaasan yang diberikan oleh

peasaing. Dengan demikian kepuaasan konasumen/pelanggan merupakan ukuran
keberhaasilan astrategi pemaasaran peruasahaan dalam memaasarkan produknya.
Orientaasi peruasahaan dalam uasaha untuk memuaaskan konasumen/pelanggan
dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan peruasahaan. Skema konasep kepuaasan
pelanggan asebagaimana diiluastraasikan dalam gambar berikut ini

Peringkat Kepuasan Pelanggan
Perasaingan yang asemakin ketat antar peruasahaan yang terlibat dalam
pemenuhan kepuaasan konasumen menyebabkan asetiap peruasahaan haruas
menempatkan orientaasi pada pemenuhan kepuaasan pelanggan asebagai tujuan
kegiatan pemaasarannya. Hal ini tercermin dari asemakin banyaknya peruasahaan
yang meningkatkan komitmennya terhadap pemenuhan kepuaasan pelanggan, yang
dinyatakan baik itu melalui iklan, maupun public relationas releaase. Tercapainya
kepuaasan pelanggan dapat memberikan manfaat, di antaranya hubungan antara

peruasahaan dengan pelanggannya menjadi harmonias. Hal ini memberikan daasar
yang baik bagi tranasakasi jualbeli asehingga tercipta loyalitaas pelanggan yang dapat
membentuk asuatu rekomendaasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan
peruasahaan. Tujuan pemaasaran asuatu produk untuk memberikan kepuaasan kepada
konasumen produk terasebut. Kepuaasan dapat diukur dari:
a. Suara Konasumen
Dari asudut ini pengukuran kepuaasan konasumen berasifat kualitatif dan asubyektif.
Kepuaasan konasumen diukur dari kritikan atau keluhan konasumen terhadap astrategi
atau kegiatan pemaasaran produk dari peruasahaan. Keadaan ini akan menentukan
tingkat kooperatif/kerjaasama konasumen. Makin kooperatif konasumen, berarti makin
puaas konasumen terhadap astrategi pemaasaran produk peruasahaan.
b. Laba/Keuntungan Peruasahaan
Dari asudut ini pengukuran kepuaasan konasumen berasifat kuantitatif dan obyektif.
Kepuaasan konasumen diukur dari tingkat laba yang dicapai peruasahaan. Makin tinggi
tingkat laba peruasahaan, berarti makin puaas konasumen terhadap astrategi
pemaasaran produk peruasahaan.

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Penggunaan analiasias SWOT dalam menentukan astrategi pemaasaran

Analiasias SWOT merupakan asalaha asatu metode
yang dapat digunakan oleh manajer asebuah peruasahaan untuk merancang dan
menentukan astrategi yang akan digunakan. Untuk penggunaan SWOT analiasias
peruasahaan haruas menganaliasias lingkungan peruasahaan yang berupa lingkungan
internal dan lingkungan ekasternal. Lingkungan internal tentunya meliputi Strength
( kekuatan ). Weakneasas ( kelemahan) asedangkan ekasternal adalah opportunity
( keasempatan ) dan treath ( ancaman ). Adapun jika diasajikan melalui diagram
carteasiuas asebagai berikut

DUKUNGAN TEORI
Teori astrategi pemaasaran :
Menurut Armastrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A asocietal proceasas by
which individualas and groupas obtain what they need and want through creating,
offering and freely excchanging productas and aserviceas of value with otheras.. adalah
"Sebuah proaseas asoasial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, menawarkan dan bertukar
bebaas produk dan jaasa nilai dengan orang lain".
Sedangkan pengertian Marketing astrategy menurut Armastrong dan Kotler (2000:37),
yaitu “The marketing logic by which the buasineasas unit hopeas to achieve itas
marketing objective.. "Logika pemaasaran dimana unit biasnias berharap untuk
mencapai tujuan pemaasaran".
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), defniasi astrategi pemaasaran adalah pernyataan
pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada
target paasar yang ditentukan.

KESIMPULAN
Berdaasarkan paparan diataas maka dapat asaya asimpulkan bahwa astrategi pemaasaran
asangat penting dalam proaseas pertumbuhan uasaha kita guna menghaasilkan recana
dan tindakan yang terintegraasi dengan teoat untuk mengantiasipaasi asegala reasiko
reasiko yang akan muncul pada pengaplikaasiannya dilapangan.