Pengaruh Metode Drill pada Materi Pokok (1)
Pengaruh Metode Drill pada Materi Pokok Gerak Harmonik
terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 98 Jakarta
Fransiskus Assisi Beyora Liwun*
Prodi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Kristen Indonesia
*)[email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode drill pada materi
pokok gerak harmonik terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 98 Jakarta.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 98 Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan
adalah Quasi Experiment, desain penelitian yang digunakan pre-test post-test control
group design dengan metode penelitian yang digunakan adalah analitic scientific. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 70 siswa yang terdiri dari 35 siswa kelas eksperimen dan
35 siswa kelas kontrol. Pengambilan sampel penelitian menggunakan purpose sampling.
Kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen menggunakan metode drill dan kelas X IPA 4
sebagai kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah).
Instrumen yang digunakan adalah tes berupa hasil belajar fisika berupa soal gerak
harmonik berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal. Hasil penelitian ini menggunakan uji
t-test adalah diperoleh nilai thitung = 4,683 dan ttabel=1,671 dari daftar tabel t pada taraf
signifikansi 5% dengan dk = 68 yang berarti thitung > ttabel (4,683 > 1,671) sehingga Ha
diterima dan disimpulkan bahwa adanya pengaruh metode drill pada materi pokok gerak
harmonik terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 98 Jakarta.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran Drill, Hasil Belajar Fisika, Gerak Harmonik
ABSTRACT
The purpose of this research is to determine whether there is influence of drill method on
the subject matter of harmonic motion toward student result of class X of SMA Negeri 98
Jakarta. This research was conducted at SMA Negeri 98 Jakarta. This research was
conducted at SMA Negeri 98 Jakarta. The type of research used is Quasi Experiment,
research design used pre-test post-test control group design with research method used is
analitic scientific. The sample in this study amounted to 70 students consisting of 35
students of experimental class and 35 students of control class. The sampling research
using purpose sampling. Class X IPA 1 as experimental class using drill method and class
X IPA 4 as control class using conventional learning method (lecture). The instrument
used is a test of physics learning in the form of questions of harmonic motion in the form
of multiple choice as much as 15 questions. The results of this research using t-test is
obtained tcount = 4.683 and ttable = 1.671 from the t table at the level of significance of 5%
with dk = 68 which means tcount > ttable (4.683> 1.671) so that Ha accepted and concluded
that the influence of method drill on the subject matter of harmonic motion to the learning
outcomes of students of class X SMA Negeri 98 Jakarta.
Keywords: Drill Learning Method, Physics Learning Outcomes, Harmonic Motion
1
PENDAHULUAN
Undang-Undang nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Revisi tahun 2013) dalam pasal 3
menjelaskan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa.
Pendidikan
nasional bertujuan untuk
berkembangnya
potensi
siswa
agar
menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab
(Kementerian Pendidikan, 2013)
Komponen
yang
mempengaruhi
kualitas pendidikan diantaranya adalah
guru, siswa, materi belajar, sumber belajar,
media, sarana dan prasarana serta proses
pembelajaran. Dari berbagai komponen
yang telah disebutkan, masalah yang
sering muncul pada sistem pendidikan
yaitu tidak optimalnya kegiatan dalam
proses pembelajaran terkhusus pada
penggunaan
metode
dan
media
pembelajaran yang tepat karena kedua
faktor tersebut sangat berperan penting
dalam
meningkatkan
kualitas
pembelajaran di kelas. Namun, seringkali
penggunaan metode dan media yang tidak
tepat menyebabkan siswa tidak tertarik
untuk
mengikuti
dan
mempelajari
pelajaran di sekolah karena penggunaan
metode dan media yang dirasa kurang
memikat
dan
kurang
menumbuhkan
motivasi belajar untuk meningkat hasil
belajar siswa tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara langsung oleh peneliti terhadap
sekolah target penelitian yaitu SMA
Negeri 98 Jakarta didapatkan berbagai
permasalahan yaitu kondisi ruangan yang
tidak baik karena banyaknya siswa dalam
satu kelas, pembagian siswa dengan
tingkat kemampuan yang sama sehingga
menyebabkan kurangnya peran diskusi
antar siswa, peralatan laboratorium yang
tidak memadai dan kurangnya dukungan
sekolah dalam penyelenggaraan praktikum
khususnya mata pelajaran IPA (Fisika,
Kimia, Biologi) dengan diberhentikannya
pasokan buku petunjuk praktikum bidang
studi dan buku Lembar Kerja Siswa (LKS)
di mana saat ini guru dituntut untuk
membuat
sendiri
ditengah
padatnya
kegiatan di sekolah. Berkaitan dengan
metode pengajaran yang digunakan, guru
mata pelajaran fisika di SMA Negeri 98
Jakarta juga masih menggunakan sistem
pembelajaran
konvensional
(ceramah)
yang membuat siswa lebih cenderung
bosan dan tidak termotivasi dalam
mengikuti
pembelajaran.
Selain
itu,
berdasarkan
hasil
pengamatan
dan
wawancara peneliti dengan siswa di kelas
X SMA Negeri 98 Jakarta, peneliti
memperoleh informasi bahwa metode
pengajaran yang digunakan berbasis
diskusi antar siswa yaitu siswa dibagi
menjadi
beberapa
kelompok
yang
bertanggung jawab terhadap satu materi
pokok dalam satu semester tersebut.
Kelompok-kelompok
tersebut
akan
mempresentasikan hasil diskusinya sesuai
dengan gilirannya. Namun sayangnya,
guru bidang studi fisika SMA Negeri 98
Jakarta justru tidak membimbing siswa di
dalam
diskusi
tersebut,
terkadang
membiarkan siswa mempresentasikan di
depan kelas tanpa pendampingan dan
tanpa pemahaman konsep fisika yang
benar dari guru bidang studi terkait.
Dari berbagai permasalahan di atas,
menyebabkan nilai fisika siswa SMA
Negeri 98
Jakarta
kian
menurun
dibuktikan dengan nilai rata-rata Ujian
2
metode yang berbeda, agar siswa memiliki
pemahaman yang lebih tinggi dari apa
yang
telah
dipelajari.
Metode
ini
merupakan cara mengajar yang baik untuk
menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu
juga sebagai sarana untuk memelihara
kebiasaan-kebiasaan yang baik. Metode
drill adalah metode pembelajaran yang
lebih
ditujukan
agar
siswa
dapat
menyelesaikan masalah dengan benar dan
tepat
sesuai
dengan
konsep
pembelajarannya.
Adapun beberapa penelitian terkait
yang menunjukan adanya peningkatan
terhadap hasil belajar siswa ketika
diterapkannya
metode
drill tersebut
diantaranya adalah Duruh Jauhariyah
dalam
penelitiannya
yaitu
Pengaruh
Penggunaan Metode Drill pada Materi
Kalor Terhadap Hasil Belajar Fisika siswa
menyimpulkan (1) Terdapat perbedaan
hasil belajar fisika antara siswa yang diajar
menggunakan metode drill dengan siswa
menggunakan metode ceramah yang
ditunjukkan oleh nilai signifikansi pada uji
t sebesar 0,033 lebih kecil dari 0,05 dari
rata-rata skor posttest kelas eksperimen
yang didapatkan yaitu 75,56 dan rata-rata
posttest kelas kontrol adalah 68,13; (2)
Terdapat peningkatan prestasi belajar
siswa kelas eksperiemen yang ditunjukkan
dengan hasil akhir belajarnya 72,9%
ditentukan oleh penggunaan metode drill
dalam penyampaian materi kalor. Sisanya
sebesar 27,1% ditentukan faktor-faktor
yang tidak diketahui (Jauhariyah &
Dardiri, 2017). Hal serupa dikemukakan
Shinta Fitriyani yaitu hasil penelitian telah
memperlihatkan bahwa metode drill
berbantuan
soal
animasi
terbukti
berpengaruh
signifikan
terhadap
kemampuan berpikir reflektif siswa pada
konsep dinamika partikel dengan adanya
peningkatan pada nilai rata-rata posttest
Nasional fisika SMA Negeri 98 Jakarta
tahun 2015 sebesar 87,55 sedangkan pada
tahun 2016 sebesar 69,24 dan tahun 2017
sebesar 55,72 (kemdikbud, 2017). Dari
hal-hal tersebut, peneliti menyimpulkan
sebuah permasalahan pokok yaitu banyak
siswa mengalami miskonsepsi dengan
menyimpulkan beberapa konsep fisika
yang tidak seharusnya sehingga hanya
memahami konsep fisika berdasarkan hasil
diskusi bersama siswa lainnya yang tidak
menutup
kemungkinan
terjadinya
kekeliruan.
Untuk mewujudkan agar tercapainya
tujuan
pendidikan
nasional
maka
diperlukan
perbaikan
komponen
pendukung pendidikan, salah satunya
adalah penerapan kurikulum 2013 yang
memberikan
perubahan
mendasar,
terutama pada standar proses pembelajaran
yaitu penggunaan strategi pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi siswa dan
sekolah yang juga menuntut guru sebagai
pengajar dan mediator di dalam kelas agar
mempunyai keterampilan, kemampuan dan
sikap yang tepat untuk mencapai hasil
belajar yang optimal. Salah satu langkah
untuk memiliki strategi tersebut adalah
guru
harus
menguasai teknik-teknik
penyajian yang disebut metode mengajar.
Metode mengajar adalah prosedur atau
cara
yang harus dilakukan dalam
menyampaikan materi pelajaran (Siadi,
Mursiti, & Laelly, 2009)
Salah satu dari banyaknya metode
pengajaran yang telah ditemukan dan
diaplikasikan dalam pembelajaran di
sekolah yang cocok dengan penyajian
pembelajaran berbasis multimedia adalah
metode drill dan/atau model drill and
practice dan/atau metode pengajaran
berulang adalah suatu metode atau cara
mengajar yang membuat siswa menerima
pelajaran yang sama dengan beberapa
3
ketertarikan peneliti untuk menganalisa
lebih
lanjut
permasalahan
dalam
pembelajaran fisika menggunakan metode
drill dengan menggunakan alat bantu
interaktif
berbasis
simulasi,
diskusi,
demontrasi dan praktikum yang mudah
digunakan
untuk
meningkatkan hasil
belajar siswa, maka peneliti tertarik
melakukan
penelitian
dengan
judul
penelitian “Pengaruh Metode Drill pada
Materi Pokok Gerak Harmonik terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri
98 Jakarta”
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah diuraikan maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah
terdapat pengaruh metode drill pada materi
pokok gerak harmonik terhadap hasil
belajar siswa kelas X SMA Negeri 98
Jakarta ?
Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh metode drill
pada materi pokok gerak harmonik
terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA
Negeri 98 Jakarta dan diharapkan hasil
penelitian ini dapat memberikan kontribusi
kepada dunia pendidikan dan dalam
pembelajaran
fisika
terutama
untuk
meningkatan keaktifan dan hasil belajar
fisika siswa serta meningkatkan mutu
pendidikan selanjutnya.
kelas eksperimen sebesar 69,44 dengan
nilai tertinggi 100 dari nilai rata-rata
pretest kelas eksperimen sebesar 30,28
dengan nilai tertinggi 60. Sedangkan nilai
rata-rata pada kelas kontrol yang
menggunakan
metode
pembelajaran
konvensional yaitu posttest sebesar 62,77
dengan nilai tertinggi 98 dari nilai rata-rata
pretest kelas kontrol sebesar 32,13 dengan
nilai tertinggi 63 (Fitriyani, Hertanti, &
Nurlaela, 2017). Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh Izzak Hendrik Wenno,
Pieter Wattimena dan Luky Maspaitela
dengan judul Comparative Study between
Drill Skill and Concept Attainment Model
towards Physics Learning Achievement.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa dengan model keterampilan atau
drill prestasi belajar fisika-sains siswa
lebih baik dari pada menggunakan model
pencapaian konsep dengan peningkatan
pada penilaian akhir mencapai 80 % pada
model keterampilan atau drill sedangkan
pada model pencapaian konsep hanya
mencapai 66.67 % (Wenno, Wattimena, &
Maspaitela, 2016). Adapun penelitian yang
dilakukan oleh Y. T. Gee dan I. N. Umar
pada penelitian yang berjudul The Effects
of Drill and Practice Courseware on
Students’ Achievement and Motivation in
Learning English. Dari hasil penelitian
yang dilakukan pada 60 sampel anak
sekolah dasar dengan usia berkisar antara
10 hingga 12 tahun yang dipilih secara
acak dari tiga Sekolah Dasar di negara
bagian utara Malaysia diperoleh hasil
penelitian bahwa adanya pengaruh model
Drill and Practice dilihat dari kenaikan
nilai rata-rata pada uji pre-test yaitu 56.08
menjadi nilai rata-rata post-test 61.92 (Gee
& Umar, 2014)
Berdasarkan hasil observasi di SMA
Negeri 98 Jakarta dan hasil penelitian
terdahulunya
serta
berangkat
dari
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Negeri 98 Jakarta pada bulan Desember
2017 dan dilanjutkan pada bulan Maret
2018 hingga bulan Juni 2018.
Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah semua siswa kelas X SMA Negeri
98 Jakarta yang terdaftar pada semester II
Tahun Ajaran 2017/2018 dengan jumlah
sebanyak 358 siswa. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah purpose
sampling dengan jumlah sampel 70 siswa
4
semu (Quasi Experiment Design) dengan
desain penelitian yang digunakan adalah
pre-test post-test control group design.
Adapun prosedur penelitian yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian
ini dibuat dalam diagram alir prosedur
penelitian sebagai berikut:
terbagi dalam Kelas X-IPA 1 sebagai kelas
eksperimen dengan menggunakan metode
drill dan kelas X-IPA 4 sebagai kelas
kontrol dengan menggunakan metode
konvensional.
Berdasarkan tujuan dalam penelitian
ini, jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian eksperimen
Gambar 1 Diagram Alir Prosedur Penelitian
data,
sedangkan
menggunakan
analisis
analisis kuantitatif.
Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawncara dan, tes hasil
belajar siswa. Pengujian validitas data
yang diperoleh menggunakan triangulasi
5
analisis
deskriptif
data
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan
disimpulkan
analisis
kelas
lebih unggul sebesar 0,17 dari hasil belajar
eksperimen dan kelas kontrol sebelum
siswa kelas kontrol yang menggunakan
diberikan
metode konvensional.
data
hasil
pre-test
perlakuan/treatment
diketahui
bahwa
hasil belajar siswa
kelas eksperimen dengan metode drill
dapat
kemampuan
Perbedaan antara kelas eksperimen
terendah pada setiap kelas berada diposisi
dan kelas kontrol ini secara data dan
yang sama dengan melihat kesamaan pada
pengelompokan
nilai
47
bahwa tidak mempunyai perbedaan yang
sehingga didapatkan nilai rata-rata kelas
cukup jauh dikarenakan keduanya masih
eksperimen sebesar 59,24 dengan nilai
berada
tertinggi
80
peningkatan
kontrol
sebesar
terendah
tingkat
bahwa
kedua
dan
kelas
yaitu
nilai rata-rata
58,86
dengan
kelas
nilai
pada
sedang.
tertinggi 73.
datanya
satu
N
Gain
Adapun
dapat
dinilai
kelas
klasifikasi
yaitu
klasifikasi
beberapa
hal
yang
mempengaruhi peningkatan tersebut atau
Setelah diberikan perlakuan terdapat
faktor penentu lainnya yang tidak terukur
perbedaan yang cukup signifikan antara
dan
kelas eksperimen dengan nilai tertinggi
menyebabkan kedua kelas berada dalam
100 dan nilai terendah 67 dengan nilai
satu kelas klasifikasi peningkatan N Gain.
rata-rata sebesar 83,43 sedangkan kelas
Selain
kontrol dengan nilai tertinggi 87 dan nilai
penelitian maka didapat beberapa faktor
terendah 53 dengan nilai rata-rata sebesar
lain yang dianggap
70,86.
peningkatan
Dari hasil belajar pre-test dan post-
diteliti
itu,
sampel
dalam penelitian
ditinjau
hasil
yaitu
dari
ini yang
pelaksanaan
berpengaruh dalam
belajar
kedua
pelaksanaan
kelas
metode
test maka dilakukan uji N Gain dan hasil
pembelajaran dalam waktu yang cukup
uji N Gain hasil belajar siswa diperoleh
singkat sehingga siswa tidak terbiasa akan
nilai N
adanya
Gain untuk
kelas eksperimen
perubahan
pembelajarannya
dengan metode drill sebesar 0,64 dan kelas
sedangkan metode yang digunakan adalah
kontrol
konvensional
metode yang baru diterima oleh siswa.
sebesar 0,47 dengan selisih N Gain kedua
Selain itu, faktor keadaan kelas pada saat
kelas sebesar 0,17. Berdasarkan klasifikasi
penelitian juga dapat mempengaruhi hasil
nilai N Gain maka kelas eksperimen dan
penelitian ini dimana terdapat beberapa
kelas kontrol termasuk dalam klasifikasi
siswa yang tidak memperhatikan pelajaran
tingkat sedang namun dengan selisih nilai
dan tidak menerima peneliti sebagai guru
N
melainkan
Gain
dengan
antara
metode
kedua
kelas
dapat
6
mahasiswa
praktek
sehingga
siswa-siswa tersebut terkesan acuh tak
bahwa
acuh mengikuti pelajaran. Adapun keadaan
sangatlah
kelas yang tidak kondusif dan banyaknya
kesan yang menarik dalam pembelajaran.
siswa
yang
melebihi
kapasitas
penggunaan media pembelajaran
Untuk
kelas
penting
untuk
memberikan
memperkuat asumsi peneliti
membuat banyak siswa tidak mengikuti
terhadap hipotesis peneliti maka dilakukan
pelajaran dengan baik. Selain ditinjau dari
uji hipotesis dengan menggunakan uji t-
keadaan kelas, peneliti juga menyimpulkan
test yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 Hasil Uji Hipotesis
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kontrol
n Mean thitung ttabel
Simpulan
35 83,43
4,683 1,671 Tolak Ho dan terima Ha
35 70,86
Berdasarkan hasil uji t-test diketahui
bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen dengan metode drill sebesar
83,43 dan nilai rata-rata hasil belajar kelas
kontrol dengan metode konvensional
sebesar 70,86 maka dapat disimpulkan
bahwa adanya perbedaan peningkatan
hasil belajar antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol dimana kelas eksperimen
dengan
metode
drill
lebih
tinggi
peningkatannya dari kelas kontrol dengan
metode konvensional dengan selisih nilai
rata-rata hasil belajar sebesar 12,57. Selain
itu peningkatan hasil belajar siswa kelas
eksperimen juga dibuktikan dengan thitung >
ttabel (4,683 > 1,671) dan dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima yang berarti bahwa adanya
pengaruh yang signifikan metode drill
dalam meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X IPA-1 SMA Negeri 98 Jakarta
pada materi gerak harmonik.
ditolak dan Ha diterima yang berarti
bahwa adanya pengaruh yang signifikan
metode drill dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas X IPA-1 SMA Negeri
98 Jakarta pada materi gerak harmonik.
SARAN
Adapun saran dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
pada mata pelajaran fisika dengan
pokok
bahasan
berbeda
untuk
mengetahui apakah kegiatan belajar
mengajar
dengan
menggunakan
metode drill dapat memberikan hasil
belajar yang lebih baik.
2. Perlu dilakukan modifikasi metode dan
media yang inovatif yang digunakan
dalam pelaksanaan metode drill di
dalam
pembelajaran
agar
dapat
memberikan motivasi dan ketertarikan
siswa
untuk
mengikuti
proses
pelajaran.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian dan
analisis data menggunakan uji t-test yang
menunjukkan bahwa thitung > ttabel yaitu
4,683 > 1,671 maka dinyatakan bahwa Ho
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. (2016). Fisika
Dasar
I.
Bandung: Institut
Teknologi Bandung (hlm. 495533)
7
Djamarah, Bahri S. (2010). Strategi
Belajar
Mengajar.
Jakarta:
Raneka Cipta (hlm. 95-121)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(2017). Rekap Hasil Nilai Ujian
Nasional (UN) Tingkat Sekolah.
diakses pada tanggal 02 Juni 2018
pada
https://puspendik.kemdikbud.go.id
/hasil-un/
Fitriyani, S., Hertanti, E., & Nurlaela, A.
(2017). Pengaruh Metode Drill
Berbantuan
Soal
Animasi
terhadap Kemampuan Berpikir
Reflektif Siswa Pada Konsep
Dinamika
Partikel.
Prosiding
Seminar Nasional Fisika (EJournal SNF 2017). 6(1). 1–6
Kementerian Pendidikan. (2013). UndangUndang
Republik
Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.
Undang-Undang
Republik
Indonesia.
https://doi.org/10.1017/CBO9781
107415324.004
Gee, Y. T., & Umar, I. N. (2014). The
Effects of Drill and Practice
Courseware
on
Students
Achievement and Motivation in
Learning. World Academy of
Science,
Engineering
and
Technology-International Journal
of Educational and Pedagogical
Sciences. 8(12). 3614–3619
Siadi, K., Mursiti, S., & Laelly, I. N.
(2009). Komparasi Hasil Belajar
Kimia Antara Siswa Yang Diberi
Metode Drill Dengan Resitasi.
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia.
3(1). 360–365
Anitah, S. (2014). Strategi Pembelajaran
Fisika.
Jakarta:
Universitas
Terbuka (hlm.1-30)
Wenno,
Jauhariyah, D., & Dardiri. (2017).
Pengaruh Penggunaan Metode
Drill Pada Materi Kalor Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiRuNi. 6(1). 37–45
8
I. H., Wattimena, P., &
Maspaitela,
L.
(2016).
Comparative Study between Drill
Skill and Concept Attainment
Model towards Physics Learning
Achievement.
International
Journal of Evaluation and
Research in Education. 5(3).
211–215
terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 98 Jakarta
Fransiskus Assisi Beyora Liwun*
Prodi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Kristen Indonesia
*)[email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode drill pada materi
pokok gerak harmonik terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 98 Jakarta.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 98 Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan
adalah Quasi Experiment, desain penelitian yang digunakan pre-test post-test control
group design dengan metode penelitian yang digunakan adalah analitic scientific. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 70 siswa yang terdiri dari 35 siswa kelas eksperimen dan
35 siswa kelas kontrol. Pengambilan sampel penelitian menggunakan purpose sampling.
Kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen menggunakan metode drill dan kelas X IPA 4
sebagai kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah).
Instrumen yang digunakan adalah tes berupa hasil belajar fisika berupa soal gerak
harmonik berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal. Hasil penelitian ini menggunakan uji
t-test adalah diperoleh nilai thitung = 4,683 dan ttabel=1,671 dari daftar tabel t pada taraf
signifikansi 5% dengan dk = 68 yang berarti thitung > ttabel (4,683 > 1,671) sehingga Ha
diterima dan disimpulkan bahwa adanya pengaruh metode drill pada materi pokok gerak
harmonik terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 98 Jakarta.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran Drill, Hasil Belajar Fisika, Gerak Harmonik
ABSTRACT
The purpose of this research is to determine whether there is influence of drill method on
the subject matter of harmonic motion toward student result of class X of SMA Negeri 98
Jakarta. This research was conducted at SMA Negeri 98 Jakarta. This research was
conducted at SMA Negeri 98 Jakarta. The type of research used is Quasi Experiment,
research design used pre-test post-test control group design with research method used is
analitic scientific. The sample in this study amounted to 70 students consisting of 35
students of experimental class and 35 students of control class. The sampling research
using purpose sampling. Class X IPA 1 as experimental class using drill method and class
X IPA 4 as control class using conventional learning method (lecture). The instrument
used is a test of physics learning in the form of questions of harmonic motion in the form
of multiple choice as much as 15 questions. The results of this research using t-test is
obtained tcount = 4.683 and ttable = 1.671 from the t table at the level of significance of 5%
with dk = 68 which means tcount > ttable (4.683> 1.671) so that Ha accepted and concluded
that the influence of method drill on the subject matter of harmonic motion to the learning
outcomes of students of class X SMA Negeri 98 Jakarta.
Keywords: Drill Learning Method, Physics Learning Outcomes, Harmonic Motion
1
PENDAHULUAN
Undang-Undang nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Revisi tahun 2013) dalam pasal 3
menjelaskan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa.
Pendidikan
nasional bertujuan untuk
berkembangnya
potensi
siswa
agar
menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab
(Kementerian Pendidikan, 2013)
Komponen
yang
mempengaruhi
kualitas pendidikan diantaranya adalah
guru, siswa, materi belajar, sumber belajar,
media, sarana dan prasarana serta proses
pembelajaran. Dari berbagai komponen
yang telah disebutkan, masalah yang
sering muncul pada sistem pendidikan
yaitu tidak optimalnya kegiatan dalam
proses pembelajaran terkhusus pada
penggunaan
metode
dan
media
pembelajaran yang tepat karena kedua
faktor tersebut sangat berperan penting
dalam
meningkatkan
kualitas
pembelajaran di kelas. Namun, seringkali
penggunaan metode dan media yang tidak
tepat menyebabkan siswa tidak tertarik
untuk
mengikuti
dan
mempelajari
pelajaran di sekolah karena penggunaan
metode dan media yang dirasa kurang
memikat
dan
kurang
menumbuhkan
motivasi belajar untuk meningkat hasil
belajar siswa tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara langsung oleh peneliti terhadap
sekolah target penelitian yaitu SMA
Negeri 98 Jakarta didapatkan berbagai
permasalahan yaitu kondisi ruangan yang
tidak baik karena banyaknya siswa dalam
satu kelas, pembagian siswa dengan
tingkat kemampuan yang sama sehingga
menyebabkan kurangnya peran diskusi
antar siswa, peralatan laboratorium yang
tidak memadai dan kurangnya dukungan
sekolah dalam penyelenggaraan praktikum
khususnya mata pelajaran IPA (Fisika,
Kimia, Biologi) dengan diberhentikannya
pasokan buku petunjuk praktikum bidang
studi dan buku Lembar Kerja Siswa (LKS)
di mana saat ini guru dituntut untuk
membuat
sendiri
ditengah
padatnya
kegiatan di sekolah. Berkaitan dengan
metode pengajaran yang digunakan, guru
mata pelajaran fisika di SMA Negeri 98
Jakarta juga masih menggunakan sistem
pembelajaran
konvensional
(ceramah)
yang membuat siswa lebih cenderung
bosan dan tidak termotivasi dalam
mengikuti
pembelajaran.
Selain
itu,
berdasarkan
hasil
pengamatan
dan
wawancara peneliti dengan siswa di kelas
X SMA Negeri 98 Jakarta, peneliti
memperoleh informasi bahwa metode
pengajaran yang digunakan berbasis
diskusi antar siswa yaitu siswa dibagi
menjadi
beberapa
kelompok
yang
bertanggung jawab terhadap satu materi
pokok dalam satu semester tersebut.
Kelompok-kelompok
tersebut
akan
mempresentasikan hasil diskusinya sesuai
dengan gilirannya. Namun sayangnya,
guru bidang studi fisika SMA Negeri 98
Jakarta justru tidak membimbing siswa di
dalam
diskusi
tersebut,
terkadang
membiarkan siswa mempresentasikan di
depan kelas tanpa pendampingan dan
tanpa pemahaman konsep fisika yang
benar dari guru bidang studi terkait.
Dari berbagai permasalahan di atas,
menyebabkan nilai fisika siswa SMA
Negeri 98
Jakarta
kian
menurun
dibuktikan dengan nilai rata-rata Ujian
2
metode yang berbeda, agar siswa memiliki
pemahaman yang lebih tinggi dari apa
yang
telah
dipelajari.
Metode
ini
merupakan cara mengajar yang baik untuk
menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu
juga sebagai sarana untuk memelihara
kebiasaan-kebiasaan yang baik. Metode
drill adalah metode pembelajaran yang
lebih
ditujukan
agar
siswa
dapat
menyelesaikan masalah dengan benar dan
tepat
sesuai
dengan
konsep
pembelajarannya.
Adapun beberapa penelitian terkait
yang menunjukan adanya peningkatan
terhadap hasil belajar siswa ketika
diterapkannya
metode
drill tersebut
diantaranya adalah Duruh Jauhariyah
dalam
penelitiannya
yaitu
Pengaruh
Penggunaan Metode Drill pada Materi
Kalor Terhadap Hasil Belajar Fisika siswa
menyimpulkan (1) Terdapat perbedaan
hasil belajar fisika antara siswa yang diajar
menggunakan metode drill dengan siswa
menggunakan metode ceramah yang
ditunjukkan oleh nilai signifikansi pada uji
t sebesar 0,033 lebih kecil dari 0,05 dari
rata-rata skor posttest kelas eksperimen
yang didapatkan yaitu 75,56 dan rata-rata
posttest kelas kontrol adalah 68,13; (2)
Terdapat peningkatan prestasi belajar
siswa kelas eksperiemen yang ditunjukkan
dengan hasil akhir belajarnya 72,9%
ditentukan oleh penggunaan metode drill
dalam penyampaian materi kalor. Sisanya
sebesar 27,1% ditentukan faktor-faktor
yang tidak diketahui (Jauhariyah &
Dardiri, 2017). Hal serupa dikemukakan
Shinta Fitriyani yaitu hasil penelitian telah
memperlihatkan bahwa metode drill
berbantuan
soal
animasi
terbukti
berpengaruh
signifikan
terhadap
kemampuan berpikir reflektif siswa pada
konsep dinamika partikel dengan adanya
peningkatan pada nilai rata-rata posttest
Nasional fisika SMA Negeri 98 Jakarta
tahun 2015 sebesar 87,55 sedangkan pada
tahun 2016 sebesar 69,24 dan tahun 2017
sebesar 55,72 (kemdikbud, 2017). Dari
hal-hal tersebut, peneliti menyimpulkan
sebuah permasalahan pokok yaitu banyak
siswa mengalami miskonsepsi dengan
menyimpulkan beberapa konsep fisika
yang tidak seharusnya sehingga hanya
memahami konsep fisika berdasarkan hasil
diskusi bersama siswa lainnya yang tidak
menutup
kemungkinan
terjadinya
kekeliruan.
Untuk mewujudkan agar tercapainya
tujuan
pendidikan
nasional
maka
diperlukan
perbaikan
komponen
pendukung pendidikan, salah satunya
adalah penerapan kurikulum 2013 yang
memberikan
perubahan
mendasar,
terutama pada standar proses pembelajaran
yaitu penggunaan strategi pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi siswa dan
sekolah yang juga menuntut guru sebagai
pengajar dan mediator di dalam kelas agar
mempunyai keterampilan, kemampuan dan
sikap yang tepat untuk mencapai hasil
belajar yang optimal. Salah satu langkah
untuk memiliki strategi tersebut adalah
guru
harus
menguasai teknik-teknik
penyajian yang disebut metode mengajar.
Metode mengajar adalah prosedur atau
cara
yang harus dilakukan dalam
menyampaikan materi pelajaran (Siadi,
Mursiti, & Laelly, 2009)
Salah satu dari banyaknya metode
pengajaran yang telah ditemukan dan
diaplikasikan dalam pembelajaran di
sekolah yang cocok dengan penyajian
pembelajaran berbasis multimedia adalah
metode drill dan/atau model drill and
practice dan/atau metode pengajaran
berulang adalah suatu metode atau cara
mengajar yang membuat siswa menerima
pelajaran yang sama dengan beberapa
3
ketertarikan peneliti untuk menganalisa
lebih
lanjut
permasalahan
dalam
pembelajaran fisika menggunakan metode
drill dengan menggunakan alat bantu
interaktif
berbasis
simulasi,
diskusi,
demontrasi dan praktikum yang mudah
digunakan
untuk
meningkatkan hasil
belajar siswa, maka peneliti tertarik
melakukan
penelitian
dengan
judul
penelitian “Pengaruh Metode Drill pada
Materi Pokok Gerak Harmonik terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri
98 Jakarta”
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah diuraikan maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah
terdapat pengaruh metode drill pada materi
pokok gerak harmonik terhadap hasil
belajar siswa kelas X SMA Negeri 98
Jakarta ?
Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh metode drill
pada materi pokok gerak harmonik
terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA
Negeri 98 Jakarta dan diharapkan hasil
penelitian ini dapat memberikan kontribusi
kepada dunia pendidikan dan dalam
pembelajaran
fisika
terutama
untuk
meningkatan keaktifan dan hasil belajar
fisika siswa serta meningkatkan mutu
pendidikan selanjutnya.
kelas eksperimen sebesar 69,44 dengan
nilai tertinggi 100 dari nilai rata-rata
pretest kelas eksperimen sebesar 30,28
dengan nilai tertinggi 60. Sedangkan nilai
rata-rata pada kelas kontrol yang
menggunakan
metode
pembelajaran
konvensional yaitu posttest sebesar 62,77
dengan nilai tertinggi 98 dari nilai rata-rata
pretest kelas kontrol sebesar 32,13 dengan
nilai tertinggi 63 (Fitriyani, Hertanti, &
Nurlaela, 2017). Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh Izzak Hendrik Wenno,
Pieter Wattimena dan Luky Maspaitela
dengan judul Comparative Study between
Drill Skill and Concept Attainment Model
towards Physics Learning Achievement.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa dengan model keterampilan atau
drill prestasi belajar fisika-sains siswa
lebih baik dari pada menggunakan model
pencapaian konsep dengan peningkatan
pada penilaian akhir mencapai 80 % pada
model keterampilan atau drill sedangkan
pada model pencapaian konsep hanya
mencapai 66.67 % (Wenno, Wattimena, &
Maspaitela, 2016). Adapun penelitian yang
dilakukan oleh Y. T. Gee dan I. N. Umar
pada penelitian yang berjudul The Effects
of Drill and Practice Courseware on
Students’ Achievement and Motivation in
Learning English. Dari hasil penelitian
yang dilakukan pada 60 sampel anak
sekolah dasar dengan usia berkisar antara
10 hingga 12 tahun yang dipilih secara
acak dari tiga Sekolah Dasar di negara
bagian utara Malaysia diperoleh hasil
penelitian bahwa adanya pengaruh model
Drill and Practice dilihat dari kenaikan
nilai rata-rata pada uji pre-test yaitu 56.08
menjadi nilai rata-rata post-test 61.92 (Gee
& Umar, 2014)
Berdasarkan hasil observasi di SMA
Negeri 98 Jakarta dan hasil penelitian
terdahulunya
serta
berangkat
dari
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Negeri 98 Jakarta pada bulan Desember
2017 dan dilanjutkan pada bulan Maret
2018 hingga bulan Juni 2018.
Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah semua siswa kelas X SMA Negeri
98 Jakarta yang terdaftar pada semester II
Tahun Ajaran 2017/2018 dengan jumlah
sebanyak 358 siswa. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah purpose
sampling dengan jumlah sampel 70 siswa
4
semu (Quasi Experiment Design) dengan
desain penelitian yang digunakan adalah
pre-test post-test control group design.
Adapun prosedur penelitian yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian
ini dibuat dalam diagram alir prosedur
penelitian sebagai berikut:
terbagi dalam Kelas X-IPA 1 sebagai kelas
eksperimen dengan menggunakan metode
drill dan kelas X-IPA 4 sebagai kelas
kontrol dengan menggunakan metode
konvensional.
Berdasarkan tujuan dalam penelitian
ini, jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian eksperimen
Gambar 1 Diagram Alir Prosedur Penelitian
data,
sedangkan
menggunakan
analisis
analisis kuantitatif.
Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawncara dan, tes hasil
belajar siswa. Pengujian validitas data
yang diperoleh menggunakan triangulasi
5
analisis
deskriptif
data
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan
disimpulkan
analisis
kelas
lebih unggul sebesar 0,17 dari hasil belajar
eksperimen dan kelas kontrol sebelum
siswa kelas kontrol yang menggunakan
diberikan
metode konvensional.
data
hasil
pre-test
perlakuan/treatment
diketahui
bahwa
hasil belajar siswa
kelas eksperimen dengan metode drill
dapat
kemampuan
Perbedaan antara kelas eksperimen
terendah pada setiap kelas berada diposisi
dan kelas kontrol ini secara data dan
yang sama dengan melihat kesamaan pada
pengelompokan
nilai
47
bahwa tidak mempunyai perbedaan yang
sehingga didapatkan nilai rata-rata kelas
cukup jauh dikarenakan keduanya masih
eksperimen sebesar 59,24 dengan nilai
berada
tertinggi
80
peningkatan
kontrol
sebesar
terendah
tingkat
bahwa
kedua
dan
kelas
yaitu
nilai rata-rata
58,86
dengan
kelas
nilai
pada
sedang.
tertinggi 73.
datanya
satu
N
Gain
Adapun
dapat
dinilai
kelas
klasifikasi
yaitu
klasifikasi
beberapa
hal
yang
mempengaruhi peningkatan tersebut atau
Setelah diberikan perlakuan terdapat
faktor penentu lainnya yang tidak terukur
perbedaan yang cukup signifikan antara
dan
kelas eksperimen dengan nilai tertinggi
menyebabkan kedua kelas berada dalam
100 dan nilai terendah 67 dengan nilai
satu kelas klasifikasi peningkatan N Gain.
rata-rata sebesar 83,43 sedangkan kelas
Selain
kontrol dengan nilai tertinggi 87 dan nilai
penelitian maka didapat beberapa faktor
terendah 53 dengan nilai rata-rata sebesar
lain yang dianggap
70,86.
peningkatan
Dari hasil belajar pre-test dan post-
diteliti
itu,
sampel
dalam penelitian
ditinjau
hasil
yaitu
dari
ini yang
pelaksanaan
berpengaruh dalam
belajar
kedua
pelaksanaan
kelas
metode
test maka dilakukan uji N Gain dan hasil
pembelajaran dalam waktu yang cukup
uji N Gain hasil belajar siswa diperoleh
singkat sehingga siswa tidak terbiasa akan
nilai N
adanya
Gain untuk
kelas eksperimen
perubahan
pembelajarannya
dengan metode drill sebesar 0,64 dan kelas
sedangkan metode yang digunakan adalah
kontrol
konvensional
metode yang baru diterima oleh siswa.
sebesar 0,47 dengan selisih N Gain kedua
Selain itu, faktor keadaan kelas pada saat
kelas sebesar 0,17. Berdasarkan klasifikasi
penelitian juga dapat mempengaruhi hasil
nilai N Gain maka kelas eksperimen dan
penelitian ini dimana terdapat beberapa
kelas kontrol termasuk dalam klasifikasi
siswa yang tidak memperhatikan pelajaran
tingkat sedang namun dengan selisih nilai
dan tidak menerima peneliti sebagai guru
N
melainkan
Gain
dengan
antara
metode
kedua
kelas
dapat
6
mahasiswa
praktek
sehingga
siswa-siswa tersebut terkesan acuh tak
bahwa
acuh mengikuti pelajaran. Adapun keadaan
sangatlah
kelas yang tidak kondusif dan banyaknya
kesan yang menarik dalam pembelajaran.
siswa
yang
melebihi
kapasitas
penggunaan media pembelajaran
Untuk
kelas
penting
untuk
memberikan
memperkuat asumsi peneliti
membuat banyak siswa tidak mengikuti
terhadap hipotesis peneliti maka dilakukan
pelajaran dengan baik. Selain ditinjau dari
uji hipotesis dengan menggunakan uji t-
keadaan kelas, peneliti juga menyimpulkan
test yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 Hasil Uji Hipotesis
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kontrol
n Mean thitung ttabel
Simpulan
35 83,43
4,683 1,671 Tolak Ho dan terima Ha
35 70,86
Berdasarkan hasil uji t-test diketahui
bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen dengan metode drill sebesar
83,43 dan nilai rata-rata hasil belajar kelas
kontrol dengan metode konvensional
sebesar 70,86 maka dapat disimpulkan
bahwa adanya perbedaan peningkatan
hasil belajar antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol dimana kelas eksperimen
dengan
metode
drill
lebih
tinggi
peningkatannya dari kelas kontrol dengan
metode konvensional dengan selisih nilai
rata-rata hasil belajar sebesar 12,57. Selain
itu peningkatan hasil belajar siswa kelas
eksperimen juga dibuktikan dengan thitung >
ttabel (4,683 > 1,671) dan dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima yang berarti bahwa adanya
pengaruh yang signifikan metode drill
dalam meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X IPA-1 SMA Negeri 98 Jakarta
pada materi gerak harmonik.
ditolak dan Ha diterima yang berarti
bahwa adanya pengaruh yang signifikan
metode drill dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas X IPA-1 SMA Negeri
98 Jakarta pada materi gerak harmonik.
SARAN
Adapun saran dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
pada mata pelajaran fisika dengan
pokok
bahasan
berbeda
untuk
mengetahui apakah kegiatan belajar
mengajar
dengan
menggunakan
metode drill dapat memberikan hasil
belajar yang lebih baik.
2. Perlu dilakukan modifikasi metode dan
media yang inovatif yang digunakan
dalam pelaksanaan metode drill di
dalam
pembelajaran
agar
dapat
memberikan motivasi dan ketertarikan
siswa
untuk
mengikuti
proses
pelajaran.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian dan
analisis data menggunakan uji t-test yang
menunjukkan bahwa thitung > ttabel yaitu
4,683 > 1,671 maka dinyatakan bahwa Ho
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. (2016). Fisika
Dasar
I.
Bandung: Institut
Teknologi Bandung (hlm. 495533)
7
Djamarah, Bahri S. (2010). Strategi
Belajar
Mengajar.
Jakarta:
Raneka Cipta (hlm. 95-121)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(2017). Rekap Hasil Nilai Ujian
Nasional (UN) Tingkat Sekolah.
diakses pada tanggal 02 Juni 2018
pada
https://puspendik.kemdikbud.go.id
/hasil-un/
Fitriyani, S., Hertanti, E., & Nurlaela, A.
(2017). Pengaruh Metode Drill
Berbantuan
Soal
Animasi
terhadap Kemampuan Berpikir
Reflektif Siswa Pada Konsep
Dinamika
Partikel.
Prosiding
Seminar Nasional Fisika (EJournal SNF 2017). 6(1). 1–6
Kementerian Pendidikan. (2013). UndangUndang
Republik
Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.
Undang-Undang
Republik
Indonesia.
https://doi.org/10.1017/CBO9781
107415324.004
Gee, Y. T., & Umar, I. N. (2014). The
Effects of Drill and Practice
Courseware
on
Students
Achievement and Motivation in
Learning. World Academy of
Science,
Engineering
and
Technology-International Journal
of Educational and Pedagogical
Sciences. 8(12). 3614–3619
Siadi, K., Mursiti, S., & Laelly, I. N.
(2009). Komparasi Hasil Belajar
Kimia Antara Siswa Yang Diberi
Metode Drill Dengan Resitasi.
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia.
3(1). 360–365
Anitah, S. (2014). Strategi Pembelajaran
Fisika.
Jakarta:
Universitas
Terbuka (hlm.1-30)
Wenno,
Jauhariyah, D., & Dardiri. (2017).
Pengaruh Penggunaan Metode
Drill Pada Materi Kalor Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiRuNi. 6(1). 37–45
8
I. H., Wattimena, P., &
Maspaitela,
L.
(2016).
Comparative Study between Drill
Skill and Concept Attainment
Model towards Physics Learning
Achievement.
International
Journal of Evaluation and
Research in Education. 5(3).
211–215