STUDI KEANEKARAGAMAN ZOOPLANKTON DI ALIRAN SUNGAI LAU SITELU DESA NAMORAMBE KECAMATAN NAMO RAMBE KABUPATEN DELI SERDANG.

(1)

STUDI KEANEKARAGAMAN ZOOPLANKTON DI ALIRAN SUNGAI LAU SITELU DESA NAMORAMBE KECAMATAN NAMORAMBE

KABUPATEN DELI SERDANG

Oleh :

Kristina Marina Sitorus NIM 409220025 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2013


(2)

Judul Skripsi : Studi Keanekaragaman Zooplankton Di Aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang

Nama Mahasiswa : Kristina Marina Sitorus NIM : 409220025

Program Studi : Biologi Jurusan : Biologi

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi,

Dra. Riwayati, M.Si

NIP. 1952032 119830 3 2001

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Program Studi Biologi

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D Drs. H. Tri Harsono, M.Si NIP. 19590805 1986011 0 000 NIP.19651231 199003 1 018


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul “Studi Keanekaragaman Zooplankton Di Aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang”, yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku ketua jurusan Biologi, Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku sekretaris jurusan Biologi, serta Ibu Dra. Melva Silitonga, MS, selaku Ketua Prodi Biologi. Selain itu penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dra. Riwayati, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi pada penulis selama penulisan skripsi ini. Serta kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, Ibu Dra. Melva Silitonga, MS dan Ibu Khairiza Lubis, S.Si. M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak kritik dan saran yang berguna untuk penyusunan skripsi ini. Juga kepada ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si selaku kepala laboratorium Biologi yang telah memberikan izin untuk menggunakan laboratorium ekologi selama penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis mengucapkan rasa terimaksaih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Maruli Sitorus (+) dan Ibunda Lasma Butar-butar buat setiap doa, nasehat, kasih sayang yang begitu berarti serta dukungan yang diberikan baik material maupun spiritual. Dan terimakasih kepada kakak-kakak dan abang-abang saya, Kak Herdice, Kak Junita, Bang Hotlan dan Bang Leo, atas doa, dukungan material, dan semangat baru buat penulis. Kepada kekasih saya Tohap Pasaribu, terimakasi atas doa, dukungan dan motivasi serta semangat yang telah diberikan kepada saya dalam penulisan skripsi ini. Juga kepada ponakan tercinta Imelda, Jefri, Santi, Putri, Maisy dan Niko serta kepada abang ipar bahkan seluruh keluarga besar, trimakasih buat semua dukungan, semangat, kasih sayang, dan doa – doanya.


(4)

Terimakasih sebesar-besarnya penulis persembahkan kepada Mahadi yang telah berjuang bersama-sama dalam suka dan duka sejak menentukan judul, melakukan penelitian hingga menyelesaikan skripsi ini. Serta kepada Riris dan Harry yang telah membantu dalam penelitian di lapangan. Juga kepada sahabat yang tersayang Nurul Aini, Sri Rosmalina Nst, Eva Tantri dan Yolanda N.P. Lubis yang sudah banyak membantu, memberikan dukungan, motivasi serta doa dan telah menjadi sandaran saya selama penelitian dan penulisan skripsi ini. Juga kepada Biologi ND’09 terimakasih atas doa, motivasi, dan kebersamaan selama perkuliahan. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan telah banyak membantu, penulis mengucapkan terimakasih dan Tuhan memberkati.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan atau referensi untuk penelitian lanjutan dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Medan, 04 September 2013 Penulis

Kristina Marina Sitorus Nim. 409220025


(5)

STUDI KEANEKARAGAMAN ZOOPLANKTON DI ALIRAN SUNGAI LAU SITELU DESA NAMORAMBE KECAMATAN NAMORAMBE

KABUPATEN DELI SERDANG Kristina Marina Sitorus (NIM 409220025)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman zooplankton dan keadaan fisika kimia di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi karena data diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan sejak bulan mei sampai juli 2013, dengan pengambilan sampel pada empat stasiun. Stasiun I di daerah bebas aktivitas, stasiun II di daerah pertanian, stasiun III di daerah objek wisata, dan stasiun IV di daerah pemukiman penduduk. Sampel adalah zooplankton yang berhasil dijaring dengan menggunakan Net Plankton sebanyak tiga kali pengambilan dari tepi kanan, tengah dan tepi kiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisme zooplankton yang ditemukan sebanyak 16 genus yang tergolong kedalam 7 kelas. Indeks keanekaragaman berkisar antara 1.74 – 2.09. Dari hasil penelitian didapat bahwa pada stasiun II keanekaragaman zooplankton lebih tinggi dan memiliki sifat fisika-kimia yang lebih mendukung kehidupan zooplankton jika dibandingkan dengan stasiun lainnya.


(6)

i

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Batasan Masalah 3

1.3. Rumusan Masalah 3

1.4. Tujuan Penelitian 4

1.5. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Ekosistem Sungai 6

2.2. Pengaruh Pencemaran Air Terhadap Ekosistem Sungai 7

2.3. Keadaan Umum Kabupaten Deli Serdang 8

2.3.1. Topografi Kabupaten Deli Serdang 9

2.3.2. Keadaan Iklim 9

2.3.3. Keadaan Hidrologi 9

2.4. Plankton 10

2.5. Penggolongan Plankton 11

2.6. Zooplankton 11

2.6.1. Peranan Zooplankton di Perairan 12

2.6.2. Zooplankton Sebagai Bioindikator 13

2.7. Identifikasi Zooplankton 14

2.8. Parameter Fisika-Kimia Perairan 15

2.8.1. Faktor Kimia 16

2.8.2. Faktor Fisika 17

BAB III METODE PENELITIAN 20

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 20

3.2. Populasi dan Sampel 20


(7)

ii

3.3.1. Pengambilan dan Identifikasi 21

3.3.2. Pengukuran Parameter Fisika-Kimia Perairan 22

3.4. Prosedur Kerja 23

3.4.1. Prosedur Kerja Di Lapangan 23

3.4.2. Prosedur Kerja Di Laboratorium 24

3.5. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 24

3.6. Analisis Data 25

BAB IV HASI DAN PEMBAHASAN 29

4.1. Hasil Penelitian 29

4.1.1. Faktor Fisika Kimia Perairan 29

4.1.2 Organisme Zooplankton 30

4.2. Pembahasan 32

4.2.1 Faktor Fisika Perairan 32

4.2.1.1 Suhu 32

4.2.1.2 Kecepatan Arus 33

4.2.1.3 Intensitas Cahaya 35

4.2.2 Faktor Kimia Perairan 36

4.2.2.1 Derajat Keasaman (pH) 36

4.2.2.2. Disoved Oxygen (DO) 37

4.2.2.3. Biologycal Oxygen Demand (BOD) 39

4.2.3. Kelimpahan, Keanekaragaman, Keseragaman, dan Dominansi 40 Zooplankton

4.2.3.1. Kelimpahan Zooplankton 40

4.2.3.2. Keanekaragaman Zooplankton 42

4.2.3.3. Keseragaman Zooplankton 42

4.2.3.4. Dominansi Zooplankton 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45

5.1. Kesimpulan 45

5.2 Saran 46


(8)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.2. Perbedaan zooplankton dan fitoplankton 12 Tabel 3.1. Pengambilan dan Pengidentifikasian 21 Tabel 3.2. Parameter Fisika-Kimia yang Diukur 22

Tabel 3.3. Indeks Keanekaragaman 26

Tabel 3.4. Kriteria Indeks Keanekaragaman 26

Tabel 3.5. Indeks keseragaman 27

Tabel 3.6. Kriteria Indeks Keseragaman 28

Tabel 3.8. Indeks Dominansi 28

Tabel 4.1 Nilai faktor fisika-kimia perairan di setiap stasiun

Pengamatan pada perairan Lau Sitelu Desa Namorambe 29 Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

Tabel 4.2. Data Pengamatan Zooplankton dan Hasil Analisis 31 Kelimpahan, Keanekaragaman, keseragaman, dan

Dominansi Zooplankton

Tabel 4.3. Indeks Keanekaragaman di aliran Sungai Lai Sitelu 42 Tabel 4.4. Hubungan antara indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener 42 dengan derajat pencemaran perairan

Tabel 4.5. Indeks Keseragaman Di Aliran Sungai Lau Sitelu 43 Tabel 4.6. Indeks Dominansi di Aliran Sungai Lau Sitelu 43


(9)

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar : 2.1. Aliran Lau Sitelu Kab. Deli Serdang 10

Gambar : 2.2. Difflugia sp. 14

Gambar : 2.3. Cyclops sp. 15

Gambar : 2.4. Rotifera 15

Gambar : 2.5. Letak stasiun pengambilan sampel 20 Gambar : 4.1.Suhu di aliran Sungai Lau Sitelu pada setiap stasiun 33

Pengamatan

Gambar : 4.2. Kecepatan arus di aliran Sungai Lau Sitelu pada setiap 34 stasiun pengamatan

Gambar : 4.3. Intensitas cahaya di aliran Sungai Lau Sitelu pada setiap 36 stasiun pengamatan

Gambar : 4.4. Derajat keasaman (pH) di aliran Sungai Lau Sitelu pada 37 setiap stasiun pengamatan

Gambar : 4.5. Oksigen Terlarut (DO) di aliran Sungai Lau Sitelu pada 39 setiap stasiun pengamatan

Gambar : 4.6. Biological Oxigen Demand (BOD) di aliran Sungai Lau 40 Sitelu pada setiap stasiun pengamatan


(10)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Data rata-rata individu zooplankton dan indeks

kelimpahannya pada 1000 kotak pengamatan 49 Lampiran 2. Data pengamatan zooplankton dan hasil analisis

kelimpahan, keanekaragaman,keseragaman, 53 serta dominansi zooplankton

Lampiran 3. Perhitungan rumus kelimpahan, keanekaragaman,

keseragaman, dan dominansi zooplankton 55 Lampiran 4. Stasiun tempat pengambilan sampel zooplankto1

di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe 60 Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Seradang

Lampiran 5. Dokumentasi pada saat pengambilan sampel dan 62 identifikasi

Lampiran 6. Jenis-jenis zooplankton yang diperoleh di aliran sungai

Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe 64 Kabupaten deli Serdang


(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Sebagian besar bumi ditutupi oleh badan perairan. Keberadaan perairan ini sangat penting bagi semua makhluk hidup, karena air merupakan media bagi berbagai jenis organisme yang banyak mengandung unsur-unsur yang diperlukan. Air juga merupakan zat yang paling banyak terdapat dalam protoplasma dan merupakan zat yang sangat esensial bagi kehidupan, karena itu dapat disebut kehidupan adalah aquatic (Heddy, 1996). Air yang sebagi media bagi kehidupan organisme, bersama dengan substansi lain (biotik dan abiotik) akan membentuk suatu ekosistem perairan. Ekosistem perairan secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perairan menggenang (lentic water) dan perairan mengalir (lotic water).

Sungai merupakan ekosistem air yang ditandai dengan adanya arus serta terjadinya perpindahan massa air dengan cepat (Odum, 1994). Menurut Barus (2004) sungai merupakan suatu sistem yang dinamis dengan segala aktivitas yang berlangsung diantara komponen-komponen lingkungan abiotik dan biotik yang terdapat di dalamnya, dan secara umum sungai juga mempunyai peranan penting bagi berbagai aktivitas kehidupan seperti alat tranportasi bagi berbagai jenis substrat dari darat ke laut, penampungan curah hujan, habitat flora dan fauna air.

Aliran Lau Sitelu yang terletak di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang, merupakan daerah hulu dari Sungai Deli yang mengalir melalui daerah perbukitan dengan topografi yang beragam, antara landai, terjal dan curam sehingga terdapat beberapa terjunan (Surbakti, 2009). Kondisi ini memberi efek yang baik pada proses self purification karena alirannya cenderung turbulen sehingga proses aerasi dapat berlangsung dengan baik. Hal ini turut didukung oleh banyaknya batuan yang terdapat pada badan air. Pemanfaatan lahan daerah pengaliran sungai di hulu antara lain sebagai daerah pertanian, perikanan dan pemukiman serta hutan. Sedangkan air sungai dimanfaatkan untuk irigasi, rekreasi air serta air baku air minum.


(12)

Menurut Siswanto dalam Surbakti (2009), Kegiatan yang berpotensi menurunkan kualitas air sungai dan lingkungan sekitarnya antara lain, penambangan pasir dan batu dari badan air, pegunungan pestisida dan pupuk di daerah pertanian, pengambilan humus serta konversi hutan menjadi pemukiman dan lahan pertanian. Salah satu masalah yang sangat berpengaruh bagi kehidupan disekitarnya adalah hasil buangan pestisida yang terbawa oleh air hujan ke sungai, keadaan ini akan mempengaruhi faktor fisika-kimia dan keanekaragaman biota di perairan tersebut, dari sekian banyak komponen biotik yang hidup dalam perairan diantaranya adalah plankton yang merupakan komponen penting dalam suatu perairan.

Menurut Hutabarat dan Avans (1986), plankton merupakan suatu organisme berukuran kecil baik yang dapat bergerak atau tidak, namun perpindahannya secara horizontal dalam perairan dipengaruhi oleh arus air. Plankton juga merupakan organisme yang hidupnya melayang atau mengambang di dalam air. Kemampuan geraknya kalaupun ada, sangat terbatas hingga organisme tersebut terbawa oleh arus namun, mempunyai peranan penting dalam ekosistem laut, karena plankton menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan laut lainnya (Nontji, 1987). Selain itu hampir semua hewan laut memulai kehidupannya sebagai plankton terutama pada tahap masih berupa telur dan larva.

Plankton dapat dibagi menjadi 2 golongan utama yaitu : fitoplankton yang disebut juga plankton nabati merupakan tumbuhan yang amat banyat ditemukan di semua perairan, tetapi karena ukurannya mikroskopis sukar dilihat kehadirannya. Konsentrasinya bisa ribuan hingga jutaan sel per liter air laut. Zooplankton yaitu plankton hewani. Ukurannya lebih besar dari fitoplankton, bahkan ada yang mencapai lebih dari 1 meter seperti pada ubur-ubur (Nontji, 1987). Fitoplankton merupakan kelompok yang memegang peranan pentingdalam ekosistem air, karena merupakan sumber nutrisi utama bagi kelompok organisme air lainnya yang berperan sebagai konsumen, dimulai dengan fitoplankton dan diikuti oleh zooplankton dan diikuti oleh organisme air lainnya yang membentuk rantai makanan (Barus, 2002).

Zooplankton dapat dikatakan sebagai pionir kehidupan dalam perairan dengan fitoplankton. Keberadaannya sangat penting dalam mengatur


(13)

keseimbangan siklus arah dan energi dalam rantai dan jaringan makanan perairan. Daya reproduksi dan produktifitasnya yang tinggi dapat menjadi sumber energi dan mendukung kehidupan dan kehadiran hewan akuatik yang lebih tingkatan trofiknya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Surbakti (2009), menunjukkan bahwa jumlah keanekaragaman plankton yang ditemukan di sungai Lau Sitelu dari hasil pengamatan sebanyak 45 genus, dimana fitoplankton terdiri dari 8 devisi, 8 kelas, 22 ordo, 33 famili dan 35 genus sedangkan zooplankton terdiri dari 5 filum, 6 kelas, 7 ordo, 9 famili dan 10 genus.

Kelimpahan atau biomassa total zooplankton merupakan parameter biologis penting di perairan. Hal ini berkaitan erat dengan perubahan harian dan fluktuasi musiman dimana kelimpahan dan distribusi zooplankton dapat digunakan pula untuk estimasi produksi sekunder, sehingga keberadaan zooplankton dapat digunakan sebagai indikator produktifitas perairan (Pranoto, 2005).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mempunyai keinginan untuk melakukan penelitian tentang Studi Keanekaragaman Zooplankton Pada Aliran Lau Sitelu di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

1.2. Batasan Masalah

Di dalam penelitian ini ruang lingkup permasalahan dibatasi pada pengamatan zooplankton yang terlihat dari kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi zooplankton pada Aliran Lau Sitelu di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah keadaan sifat fisika dan kimia perairan pada Aliran Lau Sitelu di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.


(14)

2. Bagaimanakah kelimpahan Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang?

3. Bagaimanakah keanekaragaman Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang?

4. Bagaimanakah keseragaman Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang?

5. Bagaimanakah dominansi Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui keadaan sifat fisika dan kimia perairan pada Aliran Lau

Sitelu di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

2. Mengetahui kelimpahan Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

3. Mengetahui keanekaragaman Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

4. Mengetahui keseragaman Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

5. Mengetahui dominansi Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.


(15)

1.5. Manfaat Penelitian

Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai sumber atau bahan informasi mengenai kondisi lingkungan pada Aliran Lau Sitelu di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

2. Sebagai dasar informasi peneliti yang akan melakukan penelitian tentang studi zooplanktonpada Aliran Lau Sitelu di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengukuran sifat fisika-kimia perairan di aliran sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang yaitu pada stasiun I, suhu air sebesar 24 oC, kecepatan arus sebesar 19 m/s, intensitas cahaya sebesar 16 lux, pH sebesar 7.3, kadar DO sebesar 7.7 mg/l dan BOD sebesar 0.5 mg/l. Pada stasiun II, suhu air sebesar 25 oC, kecepatan arus sebesar 48 m/s, intensitas cahaya sebesar 13 lux, pH sebesar 7.4, kadar DO sebesar 7.4 mg/l dan BOD sebesar 1.9 mg/l. Pada stasiun III, suhu air sebesar 26 oC, kecepatan arus sebesar 7 m/s, intensitas cahaya sebesar 13 lux, pH sebesar 7.3, kadar DO sebesar 7.1 mg/l dan BOD sebesar 0.6 mg/l. Pada stasiun IV, suhu air sebesar 26 oC, kecepatan arus sebesar 33 m/s, intensitas cahaya sebesar 14 lux, pH sebesar 7.2, kadar DO sebesar 7.1 mg/l dan BOD sebesar 3.9 mg/l. Hal ini menunjukkan bahwa pada stasiun pengamatan nilai beberapa parameter berada pada nilai ambang batas ideal bagi biota perairan.

2. Kelimpahan zooplankton di aliran sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang berkisar antara 1.92-5.62 ind/L. Nilai kelimpahan tertinggi terdapat pada stasiun I yaitu 5.62 ind/L, nilai kelimpahan pada stasiun II yaitu 3.09 ind/L, nilai kelimpahan pada stasiun II yaitu 3.09 ind/L, nilai kelimpahan pada stasiun III yaitu 3.86 ind/L dan nilai kelimpahan terendah terdapat pada stasiun IV yaitu 1.92 ind/L.

3. Indeks keanekaragaman zooplankton di aliran sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang berkisar antara 1.74 - 2.09. Nilai indeks keanekaragaman pada stasiun I yaitu 2.02 ind/L, nilai indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun II yaitu 2.09, nilai indeks keanekaragaman pada stasiun III yaitu 1.95 ind/L, dan indeks keanekaragaman terendah terdapat pada stasiun IV yaitu 1.74.


(17)

4. Indeks keseragaman zooplankton di aliran sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang berkisar antara 0.92 – 1.00. Nilai indeks keseragaman terendah terdapat pada stasiun I yaitu 0.92, nilai indeks keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun II yaitu 1.00, dan nilai indeks keseragaman pada stasiun III yaitu 0.94 dan nilai indeks keseragaman pada stasiun IV yaitu 0.97. Nilai indeks keseragaman antara 0.92 - 1.00 memiliki nilai keseragaman yang tergolong tinggi yaitu dengan kisaran angka > 0.6.

5. Indeks dominansi zooplankton di aliran sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang berkisar antara 0.12 – 0.46. indeks dominansi pada stasiun I yaitu 0.22, indeks dominansi pada stasiun II yaitu 0.37, indeks dominansi terendah terdapat pada stasiun III yaitu 0.12 dan nilai indeks dominansi tertinggi terdapat pada stasiun IV yaitu 0.46. Nilai indeks dominansi antara 0.12 – 0.46 memiliki nilai dominansi yang tergolong rendah yaitu dengan kisaran angka < 0.4.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bahan

perbandingan dan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin melanjutkan penelitian tentang zooplankton pada perairan lainnya.

2. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menambah data mengenai kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi zooplankton di Provinsi Utara khususnya yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

3. Diharapkan kepada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar aliran sungai agar tetap mempertahankan lingkungan dengan tidak membuang sampah di aliran sungai atau kegiatan lain yang merusak lingkungan perairan guna kelangsungan hidup organisme akuatik dan keanekaragaman zooplankton pada aliran sungai tersebut.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, R., (2004), Kimia Lingkungan, Yogyakarta, Andi.

Arinardi, O.H. dkk, (1997), Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton

Predominan di Perairan Kawasan Timur Indonesia, Pusat Penelitian dan

Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

Asdak, C., (1995), Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Asrifitriani, Meita., (2011), Analisis Kualitas Danau Toba Ditinjau dari Faktor

Fisika Kimia Dan Keberadaan Komunitas Zooplankton Kecamatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan, Skripsi, FMIPA UNIMED,

Medan.

Barus, T. A, (2002), Pengantar Limnologi, Depdikbud, Medan.

Barus, T. A, (2004), Faktor-faktor Lingkungan Abiotik Dan Keanekaragaman

Lingkungan, vol XI, No 2, Juli 2004, Hal 64-72.

Basmi, J., (2005), Planktonologi : Plankton Sebagai Bioindikator kualitas

Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanIPB, Bogor.

Brahmana, P., (2001), Ekologi Laut, Universitas Terbuka, DEPDIKNAS, Jakarta. Effendi, H., (2003),Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Fachrul, M.F., (2007), Metode Sampling Bioekologi, Bumi Aksara, Jakarta. Fardiaz, S., (1992), Polusi Air dan Udara, Yogyakarta, Kanisius.

Heddy, S dan M. Kurniaty, (1996), Prinsi-Prinsip Dasar Ekologi, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Hutabarat, S, dan S.M. Avans, (1986), Pengantar Oseonografi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Nontji, A., (1987), Laut Nusantara, Pusat Penelitian Oseanografi, Jakarta. Nontji, A, (2006), Tiada Kehidupan di Bumi Tanpa Keberadaan Plankton,

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Penelitian Oseanografi, Jakarta.


(19)

Nurwijayanto, Eko, (2008), Analisis kawasan hutan dan kawasan lindung dalam

rangka arahan penataan ruang di Kabupaten Deli Serdang, Tessis,

Institut Pertanian Bogor.

Nybakken, J.W, (1988), Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis, PT. Gramedia, Jakarta.

Odum, P.E, (1994), Dasar-Dasar Ekologi, UGM-Pers, Yogyakarta.

Omori, M dan T. Ikeda, (1984), Method in Marine Zooplankton Ecology, Krieger Pub Co. 332p.

Pranoto, B. A.,dkk, (2005), Struktur Komunitas Zooplankton Di Muara Sungai

Serang, Jurnal Ilmu Kelautan Vol 10 (2) : 90-97, FKIP Universitas

Diponegoro, Semarang.

Sinaga, A., dan Riwayati, (2009), Ekologi Perairan, Buku Pegangan Kuliah Mahasiswa (BPKM). FMIPA, Unimed, Medan.

Surbakti, Yunita, (2009), Studi Keanekaragaman Plankton Di Aliran Sungai Lau

Sitelu Desa Namorambe Kabupaten Deli Serdang, Skripsi, FMIPA USU,

Medan.

Wardhana, W. A., (2001), Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit Andi, Yogyakarta.


(1)

2. Bagaimanakah kelimpahan Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang?

3. Bagaimanakah keanekaragaman Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang?

4. Bagaimanakah keseragaman Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang?

5. Bagaimanakah dominansi Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui keadaan sifat fisika dan kimia perairan pada Aliran Lau

Sitelu di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

2. Mengetahui kelimpahan Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

3. Mengetahui keanekaragaman Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

4. Mengetahui keseragaman Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

5. Mengetahui dominansi Zooplankton yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.


(2)

1.5. Manfaat Penelitian

Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai sumber atau bahan informasi mengenai kondisi lingkungan pada Aliran Lau Sitelu di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

2. Sebagai dasar informasi peneliti yang akan melakukan penelitian tentang studi zooplanktonpada Aliran Lau Sitelu di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengukuran sifat fisika-kimia perairan di aliran sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang yaitu pada stasiun I, suhu air sebesar 24 oC, kecepatan arus sebesar 19 m/s, intensitas cahaya sebesar 16 lux, pH sebesar 7.3, kadar DO sebesar 7.7 mg/l dan BOD sebesar 0.5 mg/l. Pada stasiun II, suhu air sebesar 25 oC, kecepatan arus sebesar 48 m/s, intensitas cahaya sebesar 13 lux, pH sebesar 7.4, kadar DO sebesar 7.4 mg/l dan BOD sebesar 1.9 mg/l. Pada stasiun III, suhu air sebesar 26 oC, kecepatan arus sebesar 7 m/s, intensitas cahaya sebesar 13 lux, pH sebesar 7.3, kadar DO sebesar 7.1 mg/l dan BOD sebesar 0.6 mg/l. Pada stasiun IV, suhu air sebesar 26 oC, kecepatan arus sebesar 33 m/s, intensitas cahaya sebesar 14 lux, pH sebesar 7.2, kadar DO sebesar 7.1 mg/l dan BOD sebesar 3.9 mg/l. Hal ini menunjukkan bahwa pada stasiun pengamatan nilai beberapa parameter berada pada nilai ambang batas ideal bagi biota perairan.

2. Kelimpahan zooplankton di aliran sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang berkisar antara 1.92-5.62 ind/L. Nilai kelimpahan tertinggi terdapat pada stasiun I yaitu 5.62 ind/L, nilai kelimpahan pada stasiun II yaitu 3.09 ind/L, nilai kelimpahan pada stasiun II yaitu 3.09 ind/L, nilai kelimpahan pada stasiun III yaitu 3.86 ind/L dan nilai kelimpahan terendah terdapat pada stasiun IV yaitu 1.92 ind/L.

3. Indeks keanekaragaman zooplankton di aliran sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang berkisar antara 1.74 - 2.09. Nilai indeks keanekaragaman pada stasiun I yaitu 2.02 ind/L, nilai indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun II yaitu 2.09, nilai indeks keanekaragaman pada stasiun III yaitu 1.95 ind/L, dan indeks keanekaragaman terendah terdapat pada stasiun IV yaitu 1.74.


(4)

4. Indeks keseragaman zooplankton di aliran sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang berkisar antara 0.92 – 1.00. Nilai indeks keseragaman terendah terdapat pada stasiun I yaitu 0.92, nilai indeks keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun II yaitu 1.00, dan nilai indeks keseragaman pada stasiun III yaitu 0.94 dan nilai indeks keseragaman pada stasiun IV yaitu 0.97. Nilai indeks keseragaman antara 0.92 - 1.00 memiliki nilai keseragaman yang tergolong tinggi yaitu dengan kisaran angka > 0.6.

5. Indeks dominansi zooplankton di aliran sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang berkisar antara 0.12 – 0.46. indeks dominansi pada stasiun I yaitu 0.22, indeks dominansi pada stasiun II yaitu 0.37, indeks dominansi terendah terdapat pada stasiun III yaitu 0.12 dan nilai indeks dominansi tertinggi terdapat pada stasiun IV yaitu 0.46. Nilai indeks dominansi antara 0.12 – 0.46 memiliki nilai dominansi yang tergolong rendah yaitu dengan kisaran angka < 0.4.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bahan

perbandingan dan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin melanjutkan penelitian tentang zooplankton pada perairan lainnya.

2. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menambah data mengenai kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi zooplankton di Provinsi Utara khususnya yang terdapat di aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

3. Diharapkan kepada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar aliran sungai agar tetap mempertahankan lingkungan dengan tidak membuang sampah di aliran sungai atau kegiatan lain yang merusak lingkungan perairan guna kelangsungan hidup organisme akuatik dan keanekaragaman zooplankton pada aliran sungai tersebut.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, R., (2004), Kimia Lingkungan, Yogyakarta, Andi.

Arinardi, O.H. dkk, (1997), Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Perairan Kawasan Timur Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

Asdak, C., (1995), Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Asrifitriani, Meita., (2011), Analisis Kualitas Danau Toba Ditinjau dari Faktor Fisika Kimia Dan Keberadaan Komunitas Zooplankton Kecamatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Barus, T. A, (2002), Pengantar Limnologi, Depdikbud, Medan.

Barus, T. A, (2004), Faktor-faktor Lingkungan Abiotik Dan Keanekaragaman Lingkungan, vol XI, No 2, Juli 2004, Hal 64-72.

Basmi, J., (2005), Planktonologi : Plankton Sebagai Bioindikator kualitas Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanIPB, Bogor.

Brahmana, P., (2001), Ekologi Laut, Universitas Terbuka, DEPDIKNAS, Jakarta. Effendi, H., (2003),Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Fachrul, M.F., (2007), Metode Sampling Bioekologi, Bumi Aksara, Jakarta. Fardiaz, S., (1992), Polusi Air dan Udara, Yogyakarta, Kanisius.

Heddy, S dan M. Kurniaty, (1996), Prinsi-Prinsip Dasar Ekologi, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Hutabarat, S, dan S.M. Avans, (1986), Pengantar Oseonografi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Nontji, A., (1987), Laut Nusantara, Pusat Penelitian Oseanografi, Jakarta. Nontji, A, (2006), Tiada Kehidupan di Bumi Tanpa Keberadaan Plankton,

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Penelitian Oseanografi, Jakarta.


(6)

Nurwijayanto, Eko, (2008), Analisis kawasan hutan dan kawasan lindung dalam rangka arahan penataan ruang di Kabupaten Deli Serdang, Tessis, Institut Pertanian Bogor.

Nybakken, J.W, (1988), Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis, PT. Gramedia, Jakarta.

Odum, P.E, (1994), Dasar-Dasar Ekologi, UGM-Pers, Yogyakarta.

Omori, M dan T. Ikeda, (1984), Method in Marine Zooplankton Ecology, Krieger Pub Co. 332p.

Pranoto, B. A.,dkk, (2005), Struktur Komunitas Zooplankton Di Muara Sungai Serang, Jurnal Ilmu Kelautan Vol 10 (2) : 90-97, FKIP Universitas Diponegoro, Semarang.

Sinaga, A., dan Riwayati, (2009), Ekologi Perairan, Buku Pegangan Kuliah Mahasiswa (BPKM). FMIPA, Unimed, Medan.

Surbakti, Yunita, (2009), Studi Keanekaragaman Plankton Di Aliran Sungai Lau Sitelu Desa Namorambe Kabupaten Deli Serdang, Skripsi, FMIPA USU, Medan.

Wardhana, W. A., (2001), Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit Andi, Yogyakarta.