Perancangan Rumah Duka, Krematorium, Dan Pemakaman Dengan Konsep "Taman Surga".

(1)

ABSTRACT

Death is a path from life. For someone who passed away, family must prepare for all the cemetery needs as an affection and a respect to them. For that, it’s necessary for a place where can give and support for all needs to pray a body before it will be buried. Because of that, designer desirable to make some place to fulfill all the needs to give a last honor for died people. That place will be called as cemetery and crematorium with “ Heaven Garden” concept. This concept used for describing life after death. Life in quietly and peacefully. “ Heaven Garden “ concept is used in colors, elements, lighting, air circulation and furniture. The colors that will use are white, blue, purple, magenta, etc. For its elements, it uses nature elements like nature stone and woods. For its furniture use organic pattern for showing dynamically.

The cemetery and crematorium is located at Jalam Kolonel Masturi Km 3, Cimahi, Bandung with 1.2 ha for its ground and 2500m2 for its building. This location is chosen because of its ground which is wide enough for build a cemetery and crematorium. So that people can easily send the body off to their last rest place and give a last honor. Facilities which will available is interior for praying rooms, interior for dust-keeping rooms and interior for another rooms. Designer also considered that an acoustic in praying room is one thing which must be concerned about. So the voice won’t disturb to another rooms and place.


(2)

ABSTRAK

Kematian merupakan suatu hal yang tidak dapat lepas dari semua kehidupan. Bagi seseorang yang meninggal, pihak keluarga pasti akan berusaha untuk mempersiapkan segala kebutuhan pemakamannya sebagai tanda penghormatan dan kasih sayang. Karenanya, dibutuhkan sebuah tempat yang dapat memberikan atau mendukung segala kebutuhan untuk menyemayamkan seseorang yang telah tiada sebelum di makamkan ataupun dikremasi. Untuk itu, perancang ingin membuat sebuah tempat yang dapat memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan untuk penghormatan terakhir pada seseorang yang telah tiada. Tempat tersebut merupakan sebuah rumah duka, krematorium dan pemakaman dengan konsep “Taman Surga”. Konsep ini dipakai untuk menggambarkan kehidupan selanjutannya setelah kematian. Kehidupan yang tenang dan penuh damai. Konsep “Taman Surga” diterapkan pada warna, material, pencahayaan, penghawaan dan juga furniture. Warna yang akan dipakai seperti warna putih, biru, ungu, magenta dan lainnya. Untuk material, menggunakan material alam seperti batu dan kayu. Untuk furniturenya, menggunakan bentuk organik agar terlihat dinamis.

Lokasi yang digunakan untuk merancang rumah duka, crematorium dan pemakaman adalah di Jalan Kolonel Masturi Km 3, Cimahi. Bandung dengan luas tanah 1,2 hektar dan luas bangunan 2500 m2. Dipilihnya lokasi ini karena luas tanah yang cukup besar untuk membuat sebuah rumah duka, krematorium dan juga pemakaman. Sehingga para pelayat tidak perlu repot untuk memberikan penghormatan terakhir dan mengantarkan jasad yang telah tiada ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Fasilitas yang akan dirancang adalah interior ruang duka, interior ruang doa, interior ruang penyimpanan abu, dan interior fasilitas penunjang. Perancang juga memperhatikan sistem akustik pada ruang duka dan ruang doa agar suara yang dihasilkan pada saat suatu upacara berlangsung tidak mengganggu jalannya upacara lain.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PERANCANGAN LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN PERANCANGAN

ABSTRAC ……….…..… i

ABSTRAK ……….…… ii

KATA PENGANTAR ………..………. iii

DAFTAR ISI ……….………...……….. v

DAFTAR TABEL ……….……….………...……… vii

DAFTAR GAMBAR ………….………….……….… viii

DAFTAR DIAGRAM ……….….………. xi

Bab I PENDAHULUAN ………..………. 1

1.1Latar Belakang Masalah ……….………..………. 1

1.2Rumusan Masalah ……….……….………..………. 2

1.3Tujuan Perancangan ……….……….……..……….…. 3

1.4 Sistematika Penulisan ………..……….…. 3

Bab II ANALISA FUNGSIONAL DAN KENYAMANAN PADA RUMAH DUKA DAN KREMATORIUM ………...……… 7

2.1 Upacara Penghormatan Terakhir ………...………..……… 7

2.2 Tempat Pemakaman ………..… 13

2.3 Kremasi ………...………...… 13


(4)

2.4 Warna ………..………...…….……… 17

2.5 Bahan dan Konstruksi Penyerap Bunyi ………...……… 20

2.6 Kelompok Lanjut Usia dan Cacat Tubuh ……… 25

Bab III DESKRIPSI OBJEK STUDI ………...……….. 29

3.1 Deskripsi Obyek Studi ………...……….. 29

3.2 Ide Implementasi Konsep ………. 34

3.3. Site Analisis ……….………… 42

3.4 Kebutuhan Ruang ……….……… 47

3.5 Bubble Diagram ………. 55

3.6 Tabel Kedekatan Ruang ……….……….…….. 58

3.7 Zoning – Blocking ………..…….. 61

3.8 Programming ………..……….. 62

Bab IV PERANCANGAN ………...……… 68

4.1 Deskripsi Umum Project ………..…… 68

4.2 Penerapan Konsep Pada Desain ……….….. 69

Bab V SIMPULAN ………..………… 89

5.1 Kesimpulan ………. 90

5.2 Saran ……… 91

DAFTAR PUSTAKA ……….. 92

LAMPIRAN ……….……… 93


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Site Analisis ……… 42

Tabel 3.2 Kebutuhan Ruang ……….……….. 49

Tabel 3.4 Kedekatan Ruang Gedung Administrasi ………..……….. 58

Tabel 3.5 Kedekatan Ruang Rumah Persiapan ……….………. 58

Tabel 3.6 Kedekatan Ruang Rumah Duka ………..……….……….. 59

Tabel 3.7 Kedekatan Ruang Krematorium ………. 59

Tabel 3.8 Kedekatan Ruang Rumah Abu ……….……….………. 60

Tabel 3.9 Kedekatan Ruang ……….….. 60


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Oven Kremasi ………. 16

Gambar 2.2 Tempat pembuangan abu pada oven kremasi ………. 16

Gambar 2.3 Radius putar kursi roda ………24

Gambar 2.4 Ukuran kursi roda ………...……… 26

Gambar 2.5 Antropometrik pemakai kursi roda ………. 27

Gambar 2.6 Antropometrik kelompok cacat tubuh ambulan ………. 28

Gambar 3.1 Site Plan ………..……… 30

Gambar 3.2 Denah Gedung Persiapan ……… 31

Gambar 3.3 Denah Rumah Duka (Kristen & Katolik) ………... 31

Gambar 3.4 Denah Rumah Duka (Budha & Konghuchu) ……….. 32

Gambar 3.5 Denah Rumah Persiapan Jenazah ………... 32

Gambar 3.6 Denah Rumah Persiapan Jenazah ………... 33

Gambar 3.7 Denah Krematorium ………... 33

Gambar 3.8 Denah Potongan General ……… 34

Gambar 3.9 Gaya modern yang di tampilkan pada Rumah Abu di Krematorium Oasis Lestari ……….………. 36

Gambar 3.10 Penataan bunga-bunga yang indah ………... 37

Gambar 3.11 Fasilitas-fasilitas San Diego Hills ………. 39

Gambar 3.12 Suasana kolumbarium Oasis Lestari dengan estetika lighting ……… 40

Gambar 3.13 Fasade Krematorium Oasis Lestari ………... 41


(7)

Gambar 3.14 Fasilitas-fasilitas Krematorium Oasis Lestari ………... 41

Gambar 3.15 Zoning ………... 61

Gambar 3.16 Blocking ……… 61

Gambar 4.1 Site Plan ……….. 69

Gambar 4.2 Denah General (Lantai Dasar) ……… 70

Gambar 4.3 Denah General (Lantai Atas) ……….. 71

Gambar 4.4 Denah Khusus (Rumah Duka Kristen & Katolik) ……….. 72

Gambar 4.5 Denah Khusus (Rumah Duka Budha & Konghuchu) ………. 72

Gambar 4.6 Denah Pola Lantai Rumah Duka ……… 74

Gambar 4.7 Potongan ………. 76

Gambar 4.8 Potongan ………. 76

Gambar 4.9 Potongan ………. 77

Gambar 4.10 Ceiling Plan Rumah Duka (Kristen & Katolik) ………... 78

Gambar 4.11 Ceiling Plan Rumah Duka (Budha & Konghuchu) ……….. 79

Gambar 4.12 Denah Khusus (R. Upacara Krematorium) ………... 80

Gambar 4.13 Denah Pola Lantai (R. Upacara Krematorium) ……… 81

Gambar 4.14 Potongan (R. Upacara Krematorium dan Rumah Abu) ……… 83

Gambar 4.15 Ceiling Plan (R. Upacara Krematorium) ……….. 84

Gambar 4.16 Denah Khusus (Rumah Abu) ……… 85

Gambar 4.17 Denah Pola Lantai (Rumah Abu) ………. 86

Gambar 4.18 Potongan (R. Upacara Krematorium dan Rumah Abu) ……… 87

Gambar 4.19 Ceiling Plan (Rumah Abu) ………...……… 88


(8)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Gedung Administrasi ………. 55

Diagram 3.2 Rumah Persiapan ………... 55

Diagram 3.3 Rumah Duka ……….. 56

Diagram 3.4 Krematorium ……….. 56

Diagram 3.5 Rumah Abu ……… 57

Diagram 3.6 Bubble Diagram ………. 57

Diagram 3.10 Job Desc Jenazah ………. 62

Diagram 3.11 Job Desc Pihak Keluarga ……… 63

Diagram 3.12 Job Desc Pihak Keluarga (Penyewa Kolumbarium) ………... 64

Diagram 3.13 Job Desc Pelayat ……….. 65

Diagram 3.14 Job Desc Staff Jaga ………. 66

Diagram 3.15 Job Desc Staff Persiapan Jenazah ………... 67


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam sebuah kehidupan, setiap manusia tidak lepas dari kematian. Ada kelahiran dan ada juga kematian. Seseorang yang lahir menandakan sebuah babak awal yang baru di mulai dalam sebuah kehidupan. Dan seseorang yang telah meninggal berarti telah mengakhiri babak kehidupannya. Kematian seseorang akan memberikan rasa sedih, duka, dan juga rasa kehilangan. Dan sebelum jasadnya kembali pada alam, keluarga atau ahli waris akan menyemayamkan terlebih dahulu untuk dapat memberikan penghormatan terakhir.

Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat pada masa ini, menyebabkan berkurangnya lahan atau tanah untuk pemakaman karena kebutuhan lahan akan tempat tinggal jauh lebih tinggi. Masyarakat sekarang pun cenderung lebih memilih di kremasi


(10)

2

dari pada dimakamkan saat meninggal dunia kelak. Karena proses kremasi jauh lebih mudah dan praktis. Dan biasanya, abu dari jasad yang dikremasi kemudian dibuang ke laut. Ada pula yang disimpan untuk dikenang oleh keluarga yang ditinggalkan, namun untuk menyimpang abu tidak membutuhkan lahan yang luas seperti pada pemakaman. Faktor harga untuk sebidang tanah makam pun menjadi salah satu kendala untuk tidak memilih dimakamkan. Karena harga tanah pada saat ini sudah semakin melonjak tinggi.

Di Bandung ini, terdapat hanya beberapa rumah duka dan krematorium. Namun, letak krematorium pun berada di ujung kota sehingga sedikit sulit dijangkau. Karenanya, dibutuhkan sebuah tempat yang dapat memberikan atau mendukung segala kebutuhan untuk menyemayamkan seseorang yang telah tiada sebelum di makamkan ataupun dikremasi. Untuk itu, perancang ingin membuat sebuah tempat yang dapat memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan untuk penghormatan terakhir pada seseorang yang telah tiada. Sebuah rumah duka, krematorium, dan pemakaman yang berada di satu lokasi yang sama sehingga mempermudah masyarakat dengan lokasi yang berada di kota. Dan juga perancang akan memberikan fasilitas-fasilitas yang mendukung.

1.2Rumusan Masalah

Permasalahan yang muncul dari berbagai aspek dapat dirumuskan dengan :  Bagaimana menciptakan sirkulasi yang baik antar bangunan sesuai dengan fungsi


(11)

3

 Bagaimana menyediakan fasilitas yang dapat menujang dengan lokasi perancangan?

 Bagaimana penataan yang benar bangunan krematorium terhadap bangunan lainnya?

1.3Tujuan Perancangan

Dari beberapa perumusan masalah yang muncul maka tujuan perancangannya adalah :

 Menciptakan sirkulasi yang baik antar bangunan sesuai dengan fungsi bangunannya.

 Menyediakan fasilitas yang dapat menujang dengan lokasi perancangan.  Penataan yang benar bangunan krematorium terhadap bangunan lainnya.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab I membahas permasalahan yang terdapat di lingkungan sekitar untuk diangkat menjadi obyek tugas akhir.

1.1Latar Belakang Masalah

Sub bab berisi tentang latar belakang dan alasan pemilihan obyek perancangan untuk tugas akhir.


(12)

4

Sub bab membahas beberapa analisa fisik dan fungsional pada obyek bangunan yang akan di desain.

1.3Tujuan Perancangan

Sub bab berisi tentang tujuan dari perancangan obyek perancangan yang dipilih untuk tugas akhir.

1.4Sistematika Penulisan

Sub bab membahas sistematika penulisan makalah tugas akhir.

BAB II ANALISA FUNGSIONAL DAN KENYAMANAN

PADA RUMAH DUKA DAN KREMATORIUM

Bab II membahas teori-teori pendukung yang didapat dari berbagai sumber sebagai suatu landasan bagi perancangan obyek tugas akhir yang dipilih.

2.1 Upacara Penghormatan Terakhir

Sub bab berisi tentang upacara dan tradisi penghormatan terakhir saat seseorang meninggal dunia sesuai dengan agama dan kepercayaan yang diakui di Indonesia.

2.2 Tempat Pemakaman

Sub bab membahas tentang aturan lahan area pemakaman di pemukiman masyarakat yang berlaku di Indonesia.

2.3 Kremasi

Sub bab berisi tentang aturan proses kremasi jenazah dan jenis-jenis mesin pembakaran jenazah.


(13)

5 2.4 Warna

Sub bab membahas tentang arti-arti yang menjadi simbol dari perasaan dalam hal psikologis, motivasi, dan estetika.

2.5 Bahan dan Konstruksi Penyerap Bunyi

Sub bab membahas tentang bahan-bahan dan konstruksi penyerap bunyi yang digunakan dalam rancangan akustik.

2.6 Kelompok Lanjut Usia dan Cacat Tubuh

Sub bab membahas tentang standart ukuran yang dibutuhkan kelompok lanjut usia dan keterbatasan fisik.

BAB III DESKRIPSI OBYEK STUDI

Bab III membahas tentang lokasi obyek yang dipilih menjadi lokasi perancangan untuk tugas akhir.

3.1 Deskripsi Obyek Studi

Sub bab ini membahas tentang obyek bangunan yang akan dirancang untuk tugas akhir.

3.2 Ide Implementasi Konsep Pada Obyek Studi

Sub bab ini berisi tentang penerapan konsep pada obyek studi beserta studi kasus yang serupa.

3.3 Analisa Tapak

Sub bab ini berisi tentang data analisa keadaan dan dampak dari sekitar obyek bangunan terhadap perancangan.


(14)

6 3.4 Analisa Fungsional

Sub bab ini berisi tentang data analisa bangunan berupa kebutuhan ruang, programming, kedekatan ruang, besaran ruang dan zoning – blocking.

BAB IV PERANCANGAN

Bab IV berisi tentang deskripsi dari perancangan tugas akhir yang telah dipilih.

4.1 Deskripsi Umum Project

Sub bab membahas tentang perancangan pada lokasi yang telah dipilih secara umum.

4.2 Penerapan Konsep pada Desain

Sub bab ini membahas tentang deskripsi project secara lebih detail.

BAB V KESIMPULAN

Bab V berisi tentang kesimpulan dari perancangan project yang telah dipilih untuk tugas akhir.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(15)

(16)

89

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari proses desain yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam mendesain. Pada lokasi perancangan, sirkulasi untuk user sangat diperhatikan baik klien maupun pekerja. Sirkulasi menjadi salah satu permasalahan yang diangkat karena untuk mempermudah user yang ingin beraktivitas pada lokasi perancangan. Rumah duka, krematorium dan juga rumah abu yang terdapat pada 1 lokasi mempermudah jalannya suatu kegiatan atau ritual pada saat ada seseorang yang meninggal dunia sehingga mempermudah jalannya suatu ritual penghormatan terakhir yang akan diberikan dari pihak keluarga, sanak saudara dan juga teman-teman almarhum.


(17)

90

Rumah persiapan jenazah yang terletak di area belakang memiliki tujuan tersendiri. Saat jenazah baru datang, dapat langsung masuk ke dalam rumah persiapan jenazah tanpa harus mengganggu kegiatan yang lainnya. Selanjutnya jenazah akan langsung dibawa menuju rumah duka untuk disemayamkan melalui jalur khusus yang berada di samping rumah duka. Memasukkan jenazah ke dalam rumah duka pun tidak dari pintu utama rumah duka, melainkan melalui hidden door yang terdapat di setiap ruangan upacara. Jalur sirkulasi ini digunakan agar tidak mengganggu aktivitas user lainnya. Setelah jenazah disemayamkan, jenazah akan dibawa menuju pemakaman atau krematorium melalui jalan tengah.

Jenazah yang sudah dikremasi, abunya dapat langsung dipindahkan ke kolumbarium yang letaknya di samping kiri krematorium atau dapat langsung dibawa oleh pihak keluarga untuk dibuang atau disebar ke laut atau sungai.

Pada lokasi perancangan disediakan pula fasilitas pendukung yang menunjang aktivitas. Fasilitas yang disediakan adalah ATM, tempat makan, area parkir motor, ramp dan juga toilet khusus untuk orang cacat. Lokasi ATM ini berada di gedung administrasi dan dekat dengan pos penjagaan. Pemilihan tempatnya berdasarkan dari faktor keamanan dan kenyamanan user. Terdapat tempat makan di gedung administrasi dan juga di area kolumbarium terbuka. Sedangkan area parkir untuk motor terdapat di depan gedung administrasi. Untuk toilet khusus terdapat pada gedung administrasi, rumah duka, rumah persiapan, dan juga krematorium.

Penempatan antar bangunan disesuaikan dengan fungsi setiap bangunannya. Bangunan krematorium pada perancangan diposisikan di belakang. Kontur tanah yang


(18)

91

lebih tinggi di area belakang lokasi menjadi salah satu alasannya. Asap pembakaran yang keluar dari oven kremasi menyebabkan perancangan harus benar-benar diperhatikan. Apabila salah penempatannya, maka dapat menyebabkan terganggunya fungsi bangunan lain dan juga aktivitas di dalamnya.

5.2 Saran

Perancangan rumah duka, krematorium dan pemakaman sebaiknya memikirkan kegiatan user dan juga sebab-akibat yang akan muncul dari apa yang dirancang. Diperlukan pemikiran yang matang untuk setiap keputusan mendesain. Khususnya untuk krematorium yang dapat menyebabkan polusi udara dari asap hasil pembakaran jenazah. Untuk bangunan lainnya juga harus diperhatikan penggunaan materialnya. Pemilihan material yang benar merupakan cara yang efektif dalam mendesain. Material yang dipilih merupakan material yang ramah lingkungan dan juga mudah dalam hal perawatannya. Untuk faktor keamanannya juga mendapat perhatian dalam perancangan.


(19)

(20)

92

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

[Akustik Lingkungan;1985:33-51] L. Doelle, Leslie; Akustik Lingkungan, Indonesia, 1985 [Data Arsitek;2002:254] Neufert, Ernst; Data Arsitek, Indonesia, 2002

[Dimensi Manusia dan Ruang Interior;1979:41,44-45] Panero, Julius; Dimensi Manusia dan Ruang Interior, 1979

Internet:

http://www.coral.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=57:car-ruangan&catid=34:tips-kami&Itemid=53

http://www.kemangvillage.com/

http://209.85.175.104/search?q=cache:S9EY-lgJ_tAJ:www.bandung.go.id/images/download/21.tahun_2001.pdf+krematorium&hl=id&ct=clnk &cd=27&gl=id

http://www.bandung.go.id/images/download/21.tahun_2001.pdf. http://www.balipost.co.id/Balipostcetak/2005/4/9/s2.htm

www.lampungpost.com

http://bpras.com/wp-content/uploads/2008/03/jr0004_1.jpg

http://img.photobucket.com/albums/v485/jenz_corner/Taman%20Bunga/taman-bunga-nusantara.jpg


(1)

(2)

89

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari proses desain yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam mendesain. Pada lokasi perancangan, sirkulasi untuk user sangat diperhatikan baik klien maupun pekerja. Sirkulasi menjadi salah satu permasalahan yang diangkat karena untuk mempermudah user yang ingin beraktivitas pada lokasi perancangan. Rumah duka, krematorium dan juga rumah abu yang terdapat pada 1 lokasi mempermudah jalannya suatu kegiatan atau ritual pada saat ada seseorang yang meninggal dunia sehingga mempermudah jalannya suatu ritual penghormatan terakhir yang akan diberikan dari pihak keluarga, sanak saudara dan juga teman-teman almarhum.


(3)

90

Rumah persiapan jenazah yang terletak di area belakang memiliki tujuan tersendiri. Saat jenazah baru datang, dapat langsung masuk ke dalam rumah persiapan jenazah tanpa harus mengganggu kegiatan yang lainnya. Selanjutnya jenazah akan langsung dibawa menuju rumah duka untuk disemayamkan melalui jalur khusus yang berada di samping rumah duka. Memasukkan jenazah ke dalam rumah duka pun tidak dari pintu utama rumah duka, melainkan melalui hidden door yang terdapat di setiap ruangan upacara. Jalur sirkulasi ini digunakan agar tidak mengganggu aktivitas user lainnya. Setelah jenazah disemayamkan, jenazah akan dibawa menuju pemakaman atau krematorium melalui jalan tengah.

Jenazah yang sudah dikremasi, abunya dapat langsung dipindahkan ke kolumbarium yang letaknya di samping kiri krematorium atau dapat langsung dibawa oleh pihak keluarga untuk dibuang atau disebar ke laut atau sungai.

Pada lokasi perancangan disediakan pula fasilitas pendukung yang menunjang aktivitas. Fasilitas yang disediakan adalah ATM, tempat makan, area parkir motor, ramp dan juga toilet khusus untuk orang cacat. Lokasi ATM ini berada di gedung administrasi dan dekat dengan pos penjagaan. Pemilihan tempatnya berdasarkan dari faktor keamanan dan kenyamanan user. Terdapat tempat makan di gedung administrasi dan juga di area kolumbarium terbuka. Sedangkan area parkir untuk motor terdapat di depan gedung administrasi. Untuk toilet khusus terdapat pada gedung administrasi, rumah duka, rumah persiapan, dan juga krematorium.

Penempatan antar bangunan disesuaikan dengan fungsi setiap bangunannya. Bangunan krematorium pada perancangan diposisikan di belakang. Kontur tanah yang


(4)

91

lebih tinggi di area belakang lokasi menjadi salah satu alasannya. Asap pembakaran yang keluar dari oven kremasi menyebabkan perancangan harus benar-benar diperhatikan. Apabila salah penempatannya, maka dapat menyebabkan terganggunya fungsi bangunan lain dan juga aktivitas di dalamnya.

5.2 Saran

Perancangan rumah duka, krematorium dan pemakaman sebaiknya memikirkan kegiatan user dan juga sebab-akibat yang akan muncul dari apa yang dirancang. Diperlukan pemikiran yang matang untuk setiap keputusan mendesain. Khususnya untuk krematorium yang dapat menyebabkan polusi udara dari asap hasil pembakaran jenazah. Untuk bangunan lainnya juga harus diperhatikan penggunaan materialnya. Pemilihan material yang benar merupakan cara yang efektif dalam mendesain. Material yang dipilih merupakan material yang ramah lingkungan dan juga mudah dalam hal perawatannya. Untuk faktor keamanannya juga mendapat perhatian dalam perancangan.


(5)

(6)

92

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

[Akustik Lingkungan;1985:33-51] L. Doelle, Leslie; Akustik Lingkungan, Indonesia, 1985 [Data Arsitek;2002:254] Neufert, Ernst; Data Arsitek, Indonesia, 2002

[Dimensi Manusia dan Ruang Interior;1979:41,44-45] Panero, Julius; Dimensi Manusia dan Ruang Interior, 1979

Internet: http://www.coral.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=57:car-ruangan&catid=34:tips-kami&Itemid=53 http://www.kemangvillage.com/ http://209.85.175.104/search?q=cache:S9EY-lgJ_tAJ:www.bandung.go.id/images/download/21.tahun_2001.pdf+krematorium&hl=id&ct=clnk &cd=27&gl=id http://www.bandung.go.id/images/download/21.tahun_2001.pdf. http://www.balipost.co.id/Balipostcetak/2005/4/9/s2.htm www.lampungpost.com http://bpras.com/wp-content/uploads/2008/03/jr0004_1.jpg http://img.photobucket.com/albums/v485/jenz_corner/Taman%20Bunga/taman-bunga-nusantara.jpg http://sugiman-bengkulu.blogspot.com/2008/03/gerbang-china-town