Peranan meditasi terhadap mutu pelayanan para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul PERANAN MEDITASI TERHADAP MUTU
PELAYANAN PARA SUSTER ABDI KRISTUS REGIO YOGYAKARTA,
dipilih berdasarkan pengalaman, keprihatinan dan refleksi penulis sebagai anggota
Kongregasi Biarawati Abdi Kristus. Doa menjadi salah satu hidup kaul yang
dihayati oleh setiap biarawati secara khusus para suster Kongregasi Biarawati
Abdi Kristus. Salah satu doa yang dihayati oleh kongregasi ini adalah doa dalam
bentuk meditasi. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis sebagai salah
satu anggota kongregasi ini, merasakan bahwa meditasi kurang dihidupi dan
dihayati karena berbenturan dengan waktu dan kesibukan karya pelayanan. Tidak
semua anggota melaksanakan meditasi rutin, sehingga hal ini memberi dampak
terhadap mutu karya pelayanan yang dijalani.
Skripsi ini bertujuan untuk meningkatkan dan menyegarkan kembali
semangat meditasi untuk menjaga mutu pelayanan dalam hidup harian.
Berdasarkan pelaksanaan meditasi yang rutin saat dalam tahap pembinaan,
meditasi yang dihidupi setiap hari memberikan buah kesegaran jasmani,
menyegarkan pikiran, jiwa dan yang pasti juga memberikan kekuatan hidup
rohani. Meditasi yang rutin dijalani setiap hari dengan kesungguhan hati tanpa

mengabaikan hidup doa yang lain, telah terbukti memampukan seseorang secara
khusus para suster Abdi Kristus untuk dapat menghayati hidup keseharian dengan
lebih setia dalam setiap permasalahan karya perutusan. Meditasi memampukan
seseorang untuk tetap sabar dan fokus dalam setiap karya pelayanan. Meditasi
menjadi alat pengontrol setiap kata, tindakan, sehingga membuat orang yang
melaksanakan dan menghayati meditasi tersebut tetap bisa mengendalikan diri di
saat berbenturan dengan permasalahan hidup karya pelayanan maupun hidup
bersama. Meditasi yang sungguh dihayati dalam pelaksanaannya menjadikan
seorang biarawati Abdi Kristus seorang pelayan Tuhan yang penuh
tanggungjawab, berdayaguna dalam karya pelayanan apapun.
Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yang melibatkan tiga
unsur pokok yakni, teknik wawancara, teknik observasi, pencatatan dan
penggunaan dokumen. Ketiga teknik pengumpulan data ini akan digunakan untuk
memperkaya temuan yang ada di lapangan (para suster Abdi Kristus Regio
Yogyakarta). Tujuan utama dari metode penulisan ini terletak pada usaha untuk
menjelaskan apa yang menjadi temuan penulis di lapangan. Harapannya dengan
skripsi yang telah penulis persembahkan ini bisa menjadi bahan permenungan
yang memberikan semangat dan kegembiraan untuk berani mengambil waktu
setiap hari untuk melaksanakan meditasi. Dan yang terpenting adalah
mewujudnyatakan buah-buah yang didapat dalam meditasi pada karya pelayanan

sehari-hari.
Skripsi ini mendukung Kongregasi Abdi Kristus dalam upaya
meningkatkan dan menyegarkan kembali semangat meditasi demi menjaga mutu
pelayanan yang lebih baik. Hal ini terlaksana secara nyata dalam pelaksanaan
rekoleksi dalam rangka menyambut Hari Raya Bunda Maria Menerima Kabar
Sukacita dan pembaharuan kaul Tri Prasetya para suster Abdi Kristus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
This undergraduate thesis entitles MEDITATION ROLE ON SERVICE
QUALITY OF CHRIST SERVANT SISTERS REGIO YOGYAKARTA, was
chosen based on author’s experience, concerns and reflections as a member of the
congregation of Christ Servant religious sisters. Praying becomes one of the living
vow comprehended by every religious sister in particular the Sisters of the
Congregation of the Christ Servant religious sisters. One of the prayers
comprehended by the congregation was meditation. Based on the experiences and
observations of the author as one of the members of this congregation, felt that
meditation was less vitalized and comprehended due to time was in coincidence
with the bustle of service work. Not all members carried out regular meditation,

so this would have an impact on the quality of service work undertaken.
This undergraduate thesis aims to improve and to refresh the spirit of the
implementation of the meditation to maintain the quality of service in everyday
life. Based on the implementation of the routine meditation while in the stage of
formation, the meditation which is vitalized daily gives fruitfully a fresh body,
refresh the mind, soul and certainly also gives spiritual life strength. Meditation
which is daily undertaken with sincerity without ignoring other pray life, has been
proven to enable someone specifically the Christ Servant religious sisters in order
to comprehend daily lives more faithfully in each problem of mission work.
Meditation enables one to remain patient and focus on in every mission
work. Meditation becomes a means of controlling every word and action, so as to
make people who implement and comprehend meditation can still control
themselves when met the problems of mission work sas well as of living together.
Meditation which was actually comprehended in practice to make a religious
sister of Christ Servant as a fully responsible and efficiently God Servant in
whatever mission work.
The writer uses qualitative research method. Qualitative research methods
involve three main elements, interview techniques, observation, recording and use
of documents. These three data collection techniques will be used to enrich the
existing findings in the field (the Sisters of Christ Servants in Yogyakarta). The

main purpose of writing this method lies in the effort to explain what the author’s
findings in the field. Hopefully this thesis whose author has been dedicated could
be a reflection materials that encourage and excitement to dare to take time every
day to carry out meditation. And most importantly, bring in the fruits obtained in
meditation on concrete daily life.
This undergraduate sthesis supports Christ Servant congregation in an
effort to improve and refresh the spirit of meditation in order to maintain the
better quality of services. This was accomplished significantly in the
implementation of recollection to celebrate the Holiday of Mother Mary receiving
a Good News and in the renewal of Three Commitments vows for the Christ
Servant Sisters.
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

P
PERANAN
MEDITAS
SI TERHA
ADAP MUT

TU PELAY
YANAN
PARA
P
SUS
STER ABD
DI KRISTU
US REGIO YOGYAK
KARTA

SKRIPSI

Diiajukan untuuk Memenuuhi Salah Saatu Syarat
Memperoleeh Gelar Saarjana Pendiidikan
Progrram Studi Ilmu Pendiddikan Kekhuususan Penddidikan Agaama Katolikk

Oleh:
Margareta D
M
Danawati

NIM: 111124025

ROGRAM STUDI ILM
MU PENDIDIKAN
PR
KEKHU
USUSAN PENDIDIKA
AN AGAM
MA KATOL
LIK
JURUSA
AN ILMU PENDIDIK
P
KAN
FAKULT
TAS KEGU
URUAN DA
AN ILMU PENDIDIK
KAN
UNIVERS

SITAS SAN
NATA DHA
ARMA
Y
YOGYAKA
ARTA
20166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

S

KRIP SI

PERANAIY MEDTTASI IERHADAP MUTU PELAYANAI\I
PARA SUSTER ABDI KRISTUS REGIO YOGYAKARTA

Dr. B. Agus Rukiyantq S.J.

Tanggal,


l0 Februari 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

S

KRIP SI

IERIIADAP MUTU PELAYANAIY
PARA SUSTER ABDI KRISTUS REGIO YOGYAKAR'TA

PERANAFT MEDITASI

Dipersiapkan dan ditulis oleh
Margareta Danawati

NIM:

lll1CI4D25


Telah dipertatunkan di depan Panitia Penguji

Pa& tanggal t 0 Maret 2016
:

,,',dar dinyatakan memenuti-syarat

tfi,

v.rsusrlst:sJ

i:::.

,.

Yoerakarf4 l0'Maret 2016
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanala Dharma
_F!_j 6

,rrt**r'*

fi

*l*ilr_a_'\rk

[S'"q\

q-v

*i., r"6*I-*:='.
-,/-r

,r=,,ll.hEtt-"-.

r1

";
y-


lll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Tuhan Yesus dan seluruh anggota
Kongregasi Biarawati Abdi Kristus dan siapa saja yang telah
mendukung saya dengan caranya masing-masing
selama kuliah di IPPAK-USD Yogyakarta hingga selesainya penyusunan skripsi.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Jiwaku memuliakan Tuhan,
sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini”.
(Luk 1: 46-48)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERI\TYATAAI{ KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya batrwa skripsi yang saya tulis

ini

tidak'memuat karya atau bagian karya orang lairU kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftarpustaka sebagaimana layaknya karya ilmiatr.

Yogyakarta, l0 Maret 2016

Penulis

$w

Marganeta Danawati

vl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBARAN PERI\IYATAAI\I PERSETUJUAI\I
PT'BLII(ASI KARYA ILMIAII T]NTI]K KEPENTINGA}I AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta:

Nama

: MargaretaDanawati

Nomor Matrasiswa :

Doni

llll24025

pengembangan ilmu pengetatruan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universias Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul
PERANAI\T MEDITASI TERIIADAP MUTU PELAYANAI\I PARA SUSTER

ABDI KRISTUS REGIO YOGYAKARTA

beserta porangkat yang diperlukan

(bila ada) saya memberikan kepada perpustakaan Universias Sanata Dharma hak
menyimpaq mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendishibusikan secara terbatas dan mempublikasikan di intemet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta iiin dari

saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagni penulis.

Demikian pemyataan ini penulis buat dengan sebenamya.

Yogyakarta l0 Maret 2016
Penulis,

q,,JMargareta Danawati

vll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul PERANAN MEDITASI TERHADAP MUTU
PELAYANAN PARA SUSTER ABDI KRISTUS REGIO YOGYAKARTA,
dipilih berdasarkan pengalaman, keprihatinan dan refleksi penulis sebagai anggota
Kongregasi Biarawati Abdi Kristus. Doa menjadi salah satu hidup kaul yang
dihayati oleh setiap biarawati secara khusus para suster Kongregasi Biarawati
Abdi Kristus. Salah satu doa yang dihayati oleh kongregasi ini adalah doa dalam
bentuk meditasi. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis sebagai salah
satu anggota kongregasi ini, merasakan bahwa meditasi kurang dihidupi dan
dihayati karena berbenturan dengan waktu dan kesibukan karya pelayanan. Tidak
semua anggota melaksanakan meditasi rutin, sehingga hal ini memberi dampak
terhadap mutu karya pelayanan yang dijalani.
Skripsi ini bertujuan untuk meningkatkan dan menyegarkan kembali
semangat meditasi untuk menjaga mutu pelayanan dalam hidup harian.
Berdasarkan pelaksanaan meditasi yang rutin saat dalam tahap pembinaan,
meditasi yang dihidupi setiap hari memberikan buah kesegaran jasmani,
menyegarkan pikiran, jiwa dan yang pasti juga memberikan kekuatan hidup
rohani. Meditasi yang rutin dijalani setiap hari dengan kesungguhan hati tanpa
mengabaikan hidup doa yang lain, telah terbukti memampukan seseorang secara
khusus para suster Abdi Kristus untuk dapat menghayati hidup keseharian dengan
lebih setia dalam setiap permasalahan karya perutusan. Meditasi memampukan
seseorang untuk tetap sabar dan fokus dalam setiap karya pelayanan. Meditasi
menjadi alat pengontrol setiap kata, tindakan, sehingga membuat orang yang
melaksanakan dan menghayati meditasi tersebut tetap bisa mengendalikan diri di
saat berbenturan dengan permasalahan hidup karya pelayanan maupun hidup
bersama. Meditasi yang sungguh dihayati dalam pelaksanaannya menjadikan
seorang biarawati Abdi Kristus seorang pelayan Tuhan yang penuh tanggung
jawab, berdayaguna dalam karya pelayanan apapun.
Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yang melibatkan tiga
unsur pokok yakni, teknik wawancara, teknik observasi, pencatatan dan
penggunaan dokumen. Ketiga teknik pengumpulan data ini akan digunakan untuk
memperkaya temuan yang ada di lapangan (para suster Abdi Kristus Regio
Yogyakarta). Tujuan utama dari metode penulisan ini terletak pada usaha untuk
menjelaskan apa yang menjadi temuan penulis di lapangan. Harapannya dengan
skripsi yang telah penulis persembahkan ini bisa menjadi bahan permenungan
yang memberikan semangat dan kegembiraan untuk berani mengambil waktu
setiap hari untuk melaksanakan meditasi. Dan yang terpenting adalah
mewujudnyatakan buah-buah yang didapat dalam meditasi pada karya pelayanan
sehari-hari.
Skripsi ini mendukung Kongregasi Biarawati Abdi Kristus dalam upaya
meningkatkan dan menyegarkan kembali semangat meditasi demi menjaga mutu
pelayanan yang lebih baik. Hal ini terlaksana secara nyata dalam pelaksanaan
rekoleksi dalam rangka menyambut Hari Raya Bunda Maria Menerima Kabar
Sukacita dan pembaharuan kaul Tri Prasetya para suster Abdi Kristus.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
This undergraduate thesis entitles MEDITATION ROLE ON SERVICE
QUALITY OF CHRIST SERVANT SISTERS REGIO YOGYAKARTA, was
chosen based on author’s experience, concerns and reflections as a member of the
congregation of Christ Servant religious sisters. Praying becomes one of the living
vow comprehended by every religious sister in particular the Sisters of the
Congregation of the Christ Servant religious sisters. One of the prayers
comprehended by the congregation was meditation. Based on the experiences and
observations of the author as one of the members of this congregation, felt that
meditation was less vitalized and comprehended due to time was in coincidence
with the bustle of service work. Not all members carried out regular meditation, so
this would have an impact on the quality of service work undertaken.
This undergraduate thesis aims to improve and to refresh the spirit of the
implementation of the meditation to maintain the quality of service in everyday
life. Based on the implementation of the routine meditation while in the stage of
formation, the meditation which is vitalized daily gives fruitfully a fresh body,
refresh the mind, soul and certainly also gives spiritual life strength. Meditation
which is daily undertaken with sincerity without ignoring other pray life, has been
proven to enable someone specifically the Christ Servant religious sisters in order
to comprehend daily lives more faithfully in each problem of mission work.
Meditation enables one to remain patient and focus on in every mission
work. Meditation becomes a means of controlling every word and action, so as to
make people who implement and comprehend meditation can still control
themselves when met the problems of mission work sas well as of living together.
Meditation which was actually comprehended in practice to make a religious
sister of Christ Servant as a fully responsible and efficiently God Servant in
whatever mission work.
The writer uses qualitative research method. Qualitative research methods
involve three main elements, interview techniques, observation, recording and use
of documents. These three data collection techniques will be used to enrich the
existing findings in the field (the Sisters of Christ Servants in Yogyakarta). The
main purpose of writing this method lies in the effort to explain what the author’s
findings in the field. Hopefully this thesis whose author has been dedicated could
be a reflection materials that encourage and excitement to dare to take time every
day to carry out meditation. And most importantly, bring in the fruits obtained in
meditation on concrete daily life.
This undergraduate sthesis supports Christ Servant congregation in an
effort to improve and refresh the spirit of meditation in order to maintain the
better quality of services. This was accomplished significantly in the
implementation of recollection to celebrate the Holiday of Mother Mary receiving
a Good News and in the renewal of Three Commitments vows for the Christ
Servant Sisters.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena segala kebaikan dan
rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul PERANAN
MEDITASI TERHADAP MUTU PELAYANAN PARA SUSTER ABDI
KRISTUS REGIO YOGYAKARTA ini.
Skripsi ini merupakan karya ilmiah dan sumbangan terhadap para religius,
secara khusus para suster Kongregasi Biarawati Abdi Kristus dan sekaligus untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan di FKIP-JIPProdi IPPAK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Proses penulisan skripsi ini berjalan dengan lancar karena dukungan dan
kebaikan dari banyak orang sehingga memampukan penulis untuk tetap semangat
meskipun banyak tantangan dan kesulitan yang dialami. Penulis sangat
berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah menyumbangkan ide dan
gagasannya, kemudahan dan kesempatan sehingga skripsi ini dapat selesai pada
waktu yang tepat. Secara khusus terima kasih penulis sampaikan kepada:
1.

Drs. F.X. Heryatno W.W. SJ., M.Ed selaku Kaprodi IPPAK Universitas
Sanata Dharma yang telah berkenan membimbing dan mendukung penulis
selama kuliah di kampus IPPAK-USD.

2.

Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ sebagai pembimbing utama dalam skripsi ini yang
penuh kesabaran, kerelaan, kemudahan dalam mendampingi, membimbing
penulis selama penyusunan skripsi ini dari awal hingga selesai.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.

Y.H. Bintang Nusantara, SFK, M.Hum sebagai dosen penguji II sekaligus
dosen pembimbing akademik yang memberi semangat, keramahan, masukan
dan dukungan serta kelancaran baik selama kuliah dan secara khusus dalam
penyusunan skripsi ini.

4.

Dr. C. Putranta, SJ sebagai dosen penguji III yang bersedia meluangkan
waktu dan memberikan masukan dan dukungan kepada penulis.

5.

Para dosen dan staf karyawan yang telah membimbing dan memberi
dukungan selama penulis kuliah di IPPAK Sanata Dharma Yogyakarta.

6.

Pimpinan Umum Kongregasi Biarawati Abdi Kristus Sr. M. Elfrida, AK, staff
dewan dan seluruh anggota para suster Abdi Kristus di mana pun berada,
secara khusus para suster sekomunitas yang telah memberikan kepercayaan
dan kesempatan bagi penulis untuk menjalani studi di IPPAK Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.

7.

Teman-teman seperjuangan selama kuliah, angkatan 2011 yang telah
memberi dukungan, semangat, kegembiraan dan kebersamaan yang
meneguhkan dalam perjuangan selama studi bersama di IPPAK-USD.

8.

Orang tua tercinta melalui doa dan perhatian yang istimewa dan segenap
anggota keluarga saya secara khusus adik tercinta Dwi Prakasti Diamanta
yang memberikan semangat dan dukungan selama penulis menempuh studi di
Yogyakarta.
Akhirnya penulis menyadari, bahwa dalam skripsi ini masih banyak

kekurangan yang perlu diperbaiki dan penulis membutuhkan koreksi dari
pembaca, baik dari segi penulisan maupun dari segi isi. Oleh sebab itu, penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengharapkan saran dari para pembaca demi perbaikan skripsi
berharap semoga skripsi

ini

ini.

Penulis

dapat memberikan manfaat bagi para pembaca

sekalian. Terima kasih.

Yogyakarta l0 Maret 2016
Penulis

(,,@
tvtargaLta Danawati

xll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

iv

MOTTO ...........................................................................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................

vii

ABSTRAK .......................................................................................................

viii

ABSTRACT .......................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .....................................................................................

x

DAFTAR ISI ....................................................................................................

xiii

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

1

A. Latar Belakang .................................................................................

1

B. Rumusan Masalah............................................................................

8

C. Tujuan Penulisan .............................................................................

9

D. Manfaat Penulisan ...........................................................................

9

E. Metode Penulisan ............................................................................

10

F. Sistematika Penulisan ......................................................................

11

BAB II PERANAN MEDITASI TERHADAP MUTU PELAYANAN
PARA SUSTER ABDI KRISTUS REGIO YOGYAKARTA ...........

13

A. Meditasi .........................................................................................

13

1. Pengertian Meditasi ..................................................................

13

2. Ha-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan meditasi ..

15

3. Buah-buah Meditasi..................................................................

17

4. Hidup Rohani Kongregasi Biarawati Abdi Kristus ..................

20

5. Rangkuman ...............................................................................

23

B. Karya Pelayanan Kongregasi Abdi Kristus...................................

24

1. Latar Belakang Kongregasi ......................................................

24

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Tujuan Didirikan ..................................................................

24

b. Cita-cita Khas dan Kharisma Tarekat ..................................

25

c. Spiritualitas Tarekat .............................................................

26

d. Lambang dan Semboyan......................................................

28

2. Pelayanan Suster-suster Abdi Kristus ......................................

29

3. Karya Pelayanan para Suster Abdi Kristus di Yogyakarta .......

31

C. Mutu Pelayanan .............................................................................

32

D. Peranan Meditasi Terhadap Mutu Pelayanan ................................

38

E. Rangkuman ..................................................................................

40

BAB III METODOLOGI, LAPORAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN .......................................................................

43

A. Metodologi Penelitian ...................................................................

43

1. Rumusan Permasalahan ............................................................

43

2. Tujuan Penelitian ......................................................................

44

3. Manfaat Penelitian ....................................................................

44

4. Jenis Penelitian .........................................................................

46

5. Metode Penelitian .....................................................................

46

6. Pengumpulan Data....................................................................

46

7. Analisis Data ............................................................................

47

8. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................

48

9. Responden Penelitian ...............................................................

48

a. Populasi................................................................................

48

b. Sampel Penelitian ................................................................

49

10. Variabel Penelitian ...................................................................

49

a. Variabel Independen ............................................................

49

b. Variabel Dependen ..............................................................

50

11. Instrumen Penelitian .................................................................

50

B. Laporan Hasil Penelitian ...............................................................

52

1. Hasil Dokumen .........................................................................

52

2. Hasil Observasi .........................................................................

55

3. Hasil Wawancara ......................................................................

56

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Pembahasan Hasil Penelitian Tentang Peranan Meditasi
Terhadap Mutu Pelayanan Para Suster Abdi Kristus
Regio Yogyakarta..........................................................................

76

1. Pemahaman Tentang Peran Meditasi Terhadap Mutu
Pelayanan Para Suster Abdi Kristus di Yogyakarta .................

76

D. Rangkuman ...................................................................................

92

BAB IV USULAN PROGRAM REKOLEKSI PERANAN MEDITASI
TERHADAP MUTU PELAYANAN PARA
SUSTER ABDI KRISTUS ...........................................................

94

A. Latar Belakang Program ...............................................................

94

B. Alasan Pemilihan Program ............................................................

96

C. Tujuan Program .............................................................................

96

D. Rumusan Tema dan Tujuan ..........................................................

97

E. Matriks Program Rekoleksi Bagi para Suster Kongregasi
Biarawati Abdi Kristus ..................................................................

99

F. Persiapan Rekoleksi ......................................................................

102

BAB V PENUTUP...........................................................................................

116

A. Kesimpulan ..........................................................................................

116

B. Saran.....................................................................................................

118

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

121

LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian ..............................................................

(1)

Lampiran 2: Surat Keterangan Selesai Penelitian .....................................

(2)

Lampiran 3: Hasil Wawancara ..................................................................

(3)

Lampiran 4: Foto Responden ................................................................... (23)

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Baru:
dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik
Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia
dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.
Ef

:

Efesus

Gal :

Galatia

Kis :

Kisah para rasul

Kor :

Korintus

Luk :

Lukas

Mat :

Matius

Mrk :

Markus

Mzr :

Mazmur

Rm :

Roma

Yoh :

Yohanes

B. Singkatan Lain:
AK

: Abdi Kristus

DPU

: Dewan Pimpinan Umum

IPPAK

: Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

KAS

: Keuskupan Agung Semarang

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kons

: Konstitusi

LCD

: Liquid Crystal Display

Rm

: Romo

S. J

: Serikat Jesus

Sr.

: Suster

YSMAK : Yayasan Santa Maria Abdi Kristus

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pelayanan sebuah kata yang indah ketika diucapkan, namun di dalam
prakteknya banyak menimbulkan dampak negatif. Padahal yang salah tentu bukan
bidang pelayanannya, melainkan orang-orang atau pelaku pelayanan itu sendiri.
Masih ada yang beranggapan bahwa di dalam pelayanan yang terpenting adalah
kemauan atau kesediaan, atau dalam istilah lebih populer komitmen. Ada lagi yang
menambahkan faktor talenta atau kemampuan, termasuk kecakapan bekerja.
Pelayanan bukan sekedar melakukan pekerjaan, melainkan melakukan tugas
dengan didasari semangat rohani. Pelayanan lebih dari sekedar profesionalisme.
Pelayanan sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang memiliki
spiritualitas atau hidup rohani yang dihayati dan diwujudkan dalam tindakan
nyata. Pelayanan memiliki nilai yang lebih dari sekedar bekerja. Pelayanan sangat
berbeda dengan pekerjaan atau melayani berbeda dengan bekerja. Pekerjaan pada
akhirnya biasanya mendapatkan imbalan, upah atas jerih payah yang dilakukan,
sedangkan pelayanan tidak mengharapkan imbalan apapun. “Upahku adalah tidak
mendapatkan upah” (1 Kor: 9).
Mutu pelayanan berhubungan dengan sesuatu yang lebih dari sekedar
profesionalisme.

Melaksanakan

pelayanan

membutuhkan

persiapan

yang

sungguh-sungguh. Bukan hanya persiapan dalam arti mengerti dan menangkap
sabda Allah akan tetapi juga persiapan dalam hal hubungan yang berisi pelayanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

 
 

Melalui hubungan pelayanan itu sabda Allah sampai kepada manusia (Nouwen,
1986: 19). Persiapan yang dimaksudkan bukan saja persiapan fisik tetapi terlebih
persiapan batin. Bekal dalam diri, menghayati spiritualitas rohani secara pribadi.
Apa yang akan disampaikan kepada orang lain juga dihayati secara pribadi, itulah
bekal yang dimaksudkan. Pelayanan yang biasa saja dengan pelayanan yang
bermutu tentu berbeda.
Mutu pelayanan adalah pelayanan yang tidak sekedar melakukan tugas,
tetapi tugas yang dilakukan dengan jiwa yang didasari ketulusan hasrat untuk
melayani, kerelaan untuk berkorban apapun baik waktu maupun tenaga. Selain itu
mutu pelayanan adalah apa yang dihasilkan berguna bagi orang lain, bermanfaat
bagi orang yang dilayani. Hal tersebut tidak hanya dapat dilihat dan dinikmati dari
buah mutu pelayanannya, tetapi baik dari awal, proses maupun akhirnya, semua
bermanfaat bagi orang lain, itu mutu sebuah pelayanan. Mutu pelayanan tidak
dilihat dari kesuksesan di akhir tetapi dari hari ke hari.
Mother Theresa dari Kalkuta mengatakan bahwa “aku dipanggil bukan
untuk sukses melainkan untuk setia”. Kesuksesan bukan yang utama dalam mutu
pelayanan, melainkan kesetiaan setiap waktu menghadapi suka duka, tantangan,
kesulitan, penderitaan dengan jiwa besar, tidak mudah mengeluh, tidak patah
semangat,

demi

orang-orang

yang

dilayaninya.

Mutu

pelayanan

tentu

berhubungan dengan bagaimana orang yang melakukan pelayanan itu. Bagaimana
sikapnya, prosesnya, hasilnya. Apakah itu memberikan manfaat bagi orang lain
atau sebaliknya. Kriteria orang yang memiliki mutu pelayanan adalah mereka
yang pada intinya tidak mementingkan kepentingan diri sendiri. Pelayanan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

 
 

bermutu bukan suatu pelayanan demi imbalan atau keuntungan pribadi, namun
hanya ingin memberi dan mencari, bahkan menyerahkan dan kehilangan nyawa
demi yang dilayani. “.....dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti
orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia” (Ef 6: 7).
Seorang religius pada hakekatnya juga adalah seorang pelayan. Tuntutan
seorang religius diharapkan lebih dari seorang awam. Menjadi seorang religius
secara istimewa telah mau menyanggupkan diri untuk mengutamakan Allah dan
perkara-perkara-Nya dalam segala hal, baik hidup maupun pelayanan dan kerja.
Maka kerja dan pelayanan itu sungguh-sungguh rasuli, sejauh bersatu erat dengan
Tuhan (Kons. 247). Pelayanan seorang religius adalah persembahan hidup bagi
Tuhan. Bagaimana seorang religius dikatakan memiliki mutu pelayanan, yaitu
seorang religius yang melaksanakan perutusannya dengan didasari semangat
rohani. Pelayanan tersebut seharusnya pelayanan yang berdasarkan ketulusan hati,
memegang prinsip melayani Tuhan dalam diri sesama. Pelayanan yang murah
hati, tanpa pamrih, penuh kegembiraan.
Pelayanan seorang religius bukan semata-mata karena perutusan dari
pimpinan, melainkan sebagai ungkapan syukur atas rahmat panggilan dari Allah.
“Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan
keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur
kepada Allah” (II Kor. 9: 12). Setiap religius juga tentu memiliki mutu pelayanan
yang berbeda-beda. Ada yang biasa-biasa saja, ada pula yang sungguh-sungguh,
misalnya saja para santo-santa. Jelas orang bisa melihat dan merasakan bagaimana
pelayanan mereka. Hal tersebut tentu didasari oleh hidup rohani yang sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

 
 

mendalam. Begitu pula para religius yang dalam pelayanannya mudah marah,
emosi, asal bekerja, hal tersebut tentu karena orang yang bersangkutan kurang
memiliki dasar hidup rohani yang mendalam. Bisa dikatakan hidup rohani hanya
sekedar rutinitas belaka. Jelas bisa dirasakan bahwa hidup rohani yang baik atau
kurang baik sangat mempengaruhi dan memberi peran dalam bidang pelayanan.
Sejauh itu benar-benar dilihat dan direfleksikan.
Dari pengamatan penulis, pelayanan para religius khususnya, seringkali
hanya karena itu memang sudah menjadi tugasnya, sehingga banyak dari mereka
yang mengalami krisis pelayanan. Harus diakui betapa tidak mudah memang
untuk selalu memiliki semangat pelayanan yang tinggi, sering mengalami godaan
untuk sekedar bekerja, berkarya dan bukan melayani. Banyaknya kaum religius
yang kurang memiliki mutu pelayanan yang baik, salah satunya disebabkan oleh
kurangnya penghayatan dalam doa-doa, termasuk doa dalam bentuk meditasi,
dimana meditasi seharusnya menjadi kehidupan rohani yang rutin, yang harus
dijalani oleh setiap religius.
Kaum religius seringkali kurang memperhatikan buah-buah yang
terkandung dari meditasi, bahkan jarang dari mereka, atau tidak pernah
melaksanakan meditasi. Sementara meditasi seharusnya merupakan salah satu
kewajiban rohani bagi para religius untuk menjadi sarana semakin dekat dengan
Tuhan, sehingga berbuah dalam pelayanan. “Tetapi aku tidak menghiraukan
nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan
pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian
tentang Injil kasih karunia Allah” (Kis 20: 24). Pelayanan berjalan dan dimaknai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

 
 

setiap saat setiap hari sampai akhir hidup, hal ini yang perlu dimiliki oleh setiap
religius. “Hendaknya semua selalu memperhatikan dan percaya bahwa karya
pengabdian dan pelayanan, apapun bentuk dan keadaannya, hanyalah berarti
sejauh sungguh melakukan itu dalam kesatuan dengan Tuhan, mengenakan Tuhan
dalam segala hal” (Kons. 235).
Meditasi adalah salah satu bentuk hidup doa yang dijalani oleh para
religius, yang dilaksanakan kurang lebih satu jam dalam praktek atau
pelaksanaannya. Dengan meditasi, jiwa disegarkan, mendapatkan inspirasi,
pencerahan, yang dapat memberikan semangat dalam

menjalani kehidupan

sehari-hari. Dari uraian diatas tampak adanya hubungan antara meditasi dengan
mutu hidup sehari-hari. Hidup sehari-hari tidak hanya terbatas pada religius yang
sudah berkarya, tetapi juga mereka yang masih studi, menjalani masa pembinaan,
dan lain sebagainya.
Bercermin dari masalah tersebut di atas, berikut ini penulis paparkan
mengenai peranan meditasi terhadap mutu pelayanan. Banyak hal dapat dilakukan
untuk menjaga mutu pelayanan agar pelayanan tersebut hanya demi kemuliaan
Tuhan. Misalnya dengan menghayati hidup doa sehari-hari, laku tapa atau mati
raga, juga salah satunya dengan meditasi yang rutin setiap hari, entah itu pada
pagi hari maupun sore hari, yang dilaksanakan kurang lebih satu jam setiap
harinya. Penulis akan memaparkan tentang salah satu di antaranya yaitu dengan
cara meditasi. Meditasi dimaksudkan untuk memurnikan batin, menyegarkan jiwa.
Meditasi membersihkan proses pikiran dari apa yang dapat disebut perangsang
psikis, yakni hal-hal seperti keserakahan, kebencian, kecemburuan, kelesuan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

 
 

kemalasan, dan hal-hal yang membuat orang terkungkung dalam belenggu
emosional. Meditasi membawa batin ke dalam keadaan ketenangan dan keadaansadar, keadaan penuh konsentrasi dan pencerahan. Meditasi membantu,
mendorong seseorang untuk berdoa lebih mendalam, untuk merenungkan
bagaimana Tuhan menyampaikan cinta-Nya kepada setiap pribadi tanpa syarat
dan bagaimana cinta itu dapat memenuhi hidup setiap pribadi. Hal tersebut dapat
terwujud melalui perutusan yang diemban dan melalui pelayanan dalam hidup
sehari-hari. Memberi dampak dalam hidup harian, baik dalam sikap maupun tutur
kata.
Meditasi menjadi bagian penting dalam hidup para religius. Para suster
Abdi Kristus juga menjalani meditasi. Penulis sebagai seorang anggota
Kongregasi Biarawati Abdi Kristus merasa bahwa meditasi memiliki peran dalam
hidup harian. Perjalanan sepanjang hari terasa berbeda antara menjalani hari
dengan diawali meditasi atau menjalani hari tanpa melakukan meditasi. Hal ini
juga dirasakan oleh penulis. “Tanpa keheningan pada pusat doa, tidak mungkin
akan terjadi gerakan atau pertumbuhan. Meditasi adalah upaya untuk menemukan
dan menjadi hening” (Freeman, 2014: 5). Meditasi melatih seseorang untuk
menjadi hening. Dari keheningan tersebut akan muncul buah-buah rohani yang
memberi kesegaran pada hati dan jiwa. Apabila kesegaran jiwa ini senantiasa
dihidupi setiap hari dalam pelayanan, tentu saja akan memberikan kesegaran pula
dalam karya pelayanan.
“Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah” (Mzm. 46: 11). Dengan
diam dan hening seseorang yang melakukan meditasi akan menemukan Allah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

 
 

sapaan Ilahi melalui bisikan dalam hati dan batin yang diperoleh dari meditasi.
Dari sini penulis juga merasa yakin bahwa keheningan dalam doa, dalam meditasi
akan membawa dampak rohani yang sangat menyegarkan. Dan hal ini akan
mempengaruhi dalam karya pelayanan sehari-hari. Meditasi juga melatih
seseorang untuk diam secara fisik. Dalam Kitab Suci ini dikatakan dengan sangat
indah. “Diam secara fisik membantu menyadari bahwa tubuh kita adalah kudus”
(bdk. 1 Kor. 6: 19). Doa hati, doa kontemplasi, atau meditasi pada dasarnya
adalah doa iman. “Dalam keheningan, menerima bahwa Allah mengetahui
kebutuhan yang akhirnya akan menyempurnakan dalam segala hal” (Freeman,
2014: 6). Menurut pengalaman penulis dalam bermeditasi, keheningan dan diam
secara fisik mempengaruhi konsentrasi hati dan budi, sehingga setelah meditasi
selesai, apa yang dilakukan senantiasa dilakukan dalam kesadaran. Hal ini sangat
menguntungkan, mampu mengatasi kecenderungan-kecenderungan yang tidak
baik dalam karya pelayanan sehari-hari.
Belajar hening pada saat melaksanakan meditasi mendidik untuk berdoa
pada segala waktu. Mendidik untuk menggunakan setiap penundaan atau
kekecewaan dalam kehidupan sehari-hari sebagai suatu kesempatan, bahkan suatu
karunia, untuk masuk lebih dalam, belajar mendengarkan (Freeman, 2014: 11).
Jelas bahwa keheningan yang selalu rutin dilatih dalam meditasi adalah
keheningan yang mengandung kebenaran. Menyembuhkan gejolak batin, obat
untuk menghilangkan kemarahan, kecemasan, kepedihan. Hal ini akan sangat
dibutuhkan untuk melaksanakan pelayanan, sehingga akan memiliki pelayanan
yang sungguh-sungguh bermutu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

 
 

Pengalaman hidup rohani penulis saat menjalani masa pembinaan sebagai
seorang religius, saat di postulat maupun novisiat, sungguh merasakan manfaat
dari meditasi. Meditasi yang rutin penulis jalani setiap hari baik pagi maupun
sore, memampukan penulis untuk menjalani hidup setiap hari dengan
kegembiraan hati. Dalam arti menjadi senang dan bahagia walau banyak teguran,
tantangan, kesulitan. Dan jika dibandingkan dengan saat ini, saat telah menjalani
perutusan untuk studi, merasa berbeda ketika tidak lagi rutin bermeditasi. Ada
perbedaan saat tekun bermeditasi dan tidak bermeditasi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dan pengalaman konkret ini, penulis
merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan mengambil judul skripsi
“PERANAN MEDITASI TERHADAP MUTU PELAYANAN PARA
SUSTER ABDI KRISTUS REGIO YOGYAKARTA”.

B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan
beberapa permasalahan yang muncul sebagai berikut :
1.

Bagaimana pandangan Kongregasi Abdi Kristus tentang mutu pelayanan?

2.

Sejauh mana peranan meditasi terhadap mutu pelayanan para suster Abdi
Kristus?

3.

Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan supaya meditasi menjadi
salah satu dasar dalam menjaga mutu pelayanan para suster Abdi Kristus?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

 
 

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Untuk memahami sejauh mana meditasi memberi peranan terhadap mutu
pelayanan para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta.

2.

Mengetahui bagaimana pelaksanaan meditasi selama ini yang dilaksanakan
oleh para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta.

3.

Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dialami oleh para
suster Abdi Kristus dalam melaksanakan karya pelayanannya.

4.

Mengusahakan bersama penghayatan meditasi sehingga menjadi sarana
semakin berkualitasnya hidup perutusan para suster Abdi Kristus dalam
upaya meningkatkan mutu pelayanan.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah:
1.

Bagi para Suster Abdi Kristus

a. Para suster Abdi Kristus diharapkan semakin menyadari pentingnya
penghayatan meditasi sehingga menjadi sarana bermutunya pelayanan.
b. Para suster Abdi Kristus diharapkan mau mengupayakan penghayatan meditasi
dalam hidup sehari-hari, yang mengalir dari kesadaran pribadi sebagai seorang
religius yang bertanggung jawab terhadap mutu pelayanannya.
c. Para suster Abdi Kristus diharapkan semakin menyadari perannya dalam
menjalankan tugas perutusan sebagai seorang religius yang mengedepankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

 
 

mutu pelayanan untuk membangun semangat perutusan baik di dalam maupun
di luar komunitas.
d. Para

biarawan-biarawati

diharapkan

semakin

meningkatkan

mutu

pelayanannya dengan menggali kedalaman hidup rohani melalui meditasi,
sehingga akan berdampak dalam kedalaman mutu pelayanan hidup sehari-hari.
2.

Bagi Penulis
Penulis sebagai seorang biarawati berharap semakin tekun menghayati

meditasi sehingga mampu mewujudkan pelayanan yang berkualitas, baik di
komunitas maupun di tempat karya. Meditasi yang rutin dan dihayati diharapkan
memampukan penulis untuk mengolah diri terus menerus agar semakin menjadi
pribadi yang memiliki mutu pelayanan sehingga mampu melaksanakan karya
pelayanan dengan penuh kegembiraan dan tanggung jawab.

3.

Bagi Pembaca
Supaya pembaca tergerak hati untuk memahami kehidupan membiara dan

mengetahui misi kehadirannya, secara khusus pelayanan para suster Abdi Kristus
dalam keterlibatannya dalam karya penyelamatan Allah di tengah masyarakat.

E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis.
Untuk memperlancar penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif melibatkan tiga unsur pokok,
yakni: teknik wawancara, teknik observasi, pencatatan dan penggunaan dokumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

 
 

Ketiga teknik pengumpulan data ini akan digunakan untuk memperkaya temuan
yang ada di lapangan (para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta). Tujuan utama
dari metode penulisan ini terletak pada usaha untuk menjelaskan apa yang
menjadi temuan penulis di lapangan.

F. Sistematika Penulisan
Sebagai sebuah gambaran umum tentang hal apa saja yang akan dibahas di
dalam penulisan skripsi, berikut ini adalah sistematika penulisannya:
Bab I berisikan pendahuluan yang meliputi: latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, manfaat penulisan dan sistematika
penulisan.
Bab II berisi tentang landasan teori dari berbagai buku dan literatur yang
akan mendasari pembahasan-pembahasan selanjutnya mengenai meditasi, mutu
pelayanan dan peranan meditasi terhadap mutu pelayanan. Bagian pertama
menguraikan tentang apa itu meditasi, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
meditasi, buah-buah meditasi, hidup rohani Kongregasi Biarawati Abdi Kristus
dan rangkuman. Bagian kedua akan menguraikan tentang karya pelayanan
Kongregasi Biarawati Abdi Kristus, yaitu latar belakang kongregasi, pelayanan
suster-suster Abdi Kristus, karya pelayanan para suster Abdi Kristus Regio
Yogyakarta. Bagian ketiga menguraikan peranan meditasi terhadap mutu
pelayanan dan rangkuman.
Bab III berisi metodologi penelitian, laporan dan hasil penelitian,
pembahasan hasil penelitian dan rangkuman tentang peranan meditasi terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

 
 

mutu pelayanan para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta. Dengan pemahaman
ini diharapkan meditasi sungguh rutin dilaksanakan dan dihayati sehingga
memberikan kesegaran kembali dalam karya pelayanan serta memberi peran bagi
pelayanan yang semakin bermutu.
Bab IV penulis akan memaparkan mengenai usulan program untuk
mendukung perjalanan mutu pelayanan para suster Abdi Kristus. Berisi latar
belakang, alasan, tujuan, rumusan dan tema, matriks dan persiapan program
rekoleksi.
Dalam Bab akhir dari skripsi, penulis akan menguraikan kesimpulan dan
saran yang dapat diajukan demi terwujudnya pelayanan yang semakin bermutu
dalam tubuh Kongregasi Biarawati Abdi Kristus khususnya Regio Yogyakarta.
Demikian proses berpikir penulis yang dituangkan dalam skripsi ini.
Penulis mempunyai harapan penulisan tentang peranan meditasi terhadap mutu
pelayanan para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta, berguna bagi
perkembangan kongregasi. Dengan demikian mutu pelayanan setiap pribadi suster
Abdi Kristus di mana pun berkarya semakin dapat menunjukkan kesaksian hidup
yang baik di tengah masyarakat, seturut cita-cita pendiri kongregasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

 
 

BAB II
PERANAN MEDITASI TERHADAP MUTU PELAYANAN
PARA SUSTER ABDI KRISTUS REGIO YOGYAKARTA

A. Meditasi
1.

Pengertian Meditasi
Dalam ulasan-ulasan tentang hidup rohani biasanya disajikan suatu bentuk

doa yang disebut meditasi. Inti metode meditasi ini adalah memikir-mikirkan
kebenaran-kebenaran (Yves Raguin, 1986 : 29).
Orang yang melakukan meditasi diharapkan diresapi oleh kebenarankebenaran supaya dapat mengalami kemajuan dalam cinta kasih Allah. Metodemetode meditasi mengajarkan untuk memikir-mikirkan kebenaran-kebenaran
kristiani, mengait-kaitkannya yang satu dengan yang lain supaya bertambah
dayanya untuk meyakinkan budi dan hati. Seluruh waktu meditasi merupakan
waktu refleksi dalam doa di hadapan Allah (Yves Raguin, 1986 : 30).
Orang yang melakukan meditasi tidak tinggal dalam pikiran-pikirannya
sendiri. Ia mampu masuk ke dalam pikiran-pikiran Allah. Orang yang bermeditasi
maju dari pikiran yang satu ke pikiran yang lain, tetapi budinya dalam tindak
iman, mengarahkan perhatiannya kepada pikiran lain dalam tingkat iman. Apa
yang ia baca, dibacanya pada dua tingkat dengan satu pandangan. Ia
menangkapnya dalam kedalaman, ia menikmatinya dan membuatnya menjadi
santapan rohani bagi jiwa. Dalam pengenalan misterius itu jiwa memperoleh
kekuatan. Ia akan segera dapat memasuki kemesraan lebih mendalam dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

 
 

Tuhan. Inti meditasi merupakan suatu kontemplasi budi, namun lebih teratur dan
tersusun (Yves Raguin, 1986 : 31-32).
Meditasi adalah latihan rohani yang universal, yang membimbing
seseorang ke dalam keadaan doa, ke dalam doa Kristus. Seseorang yang
bermeditasi dibawa dalam suasana yang hening, diam. Cara untuk melakukannya
adalah dengan mengulang suatu kata yang suci dengan setia dan penuh cinta
selama waktu meditasi. Kata suci itu dinamakan mantra. Hal tersebut di atas
merupakan cara berdoa Kristiani kuno yang telah ditemukan kembali oleh seorang
rahib Benediktin, Pater John Main (dalam Freeman, 2014: 14).
Pater John Main dalam buku Latihan Harian Meditasi Kristiani (Freeman
2014: 27), mengatakan bahwa tantangan terbesar bagi orang modern untuk
melakukan meditasi, adalah bahwa meditasi itu sendiri merupakan hal yang
sederhana. Meditasi melatih diri untuk berhadapan dengan hal-hal yang rumit.
Namun, sederhana itu menuntut disiplin. Meskipun ia terus menekankan untuk
membuat meditasi sebagai suatu disiplin harian, bukan sekadar teknik
peningkatan diri, ia juga menekankan kesabaran dan kelemahlembutan dalam
mempelajari disiplin itu.
Meditasi merupakan suatu cara untuk mengenal dan menerima diri. Ini
adalah langkah pertama untuk mengenal Allah. Hal itu bukanlah semata-mata
mengenal Allah secara intelektual, melainkan mengenal Allah melalui keserasian
yang dalam antara tubuh yang diam dan jiwa. Tubuh sendiri merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari perjalanan menuju Allah. Perjalanan ini bukanlah
perjalanan seorang diri. Perasaan seorang diri dalam bermeditasi menyadarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

 
 

akan ketergantungan timbal balik dengan orang lain dan karena itu meditasi
menciptakan komunitas atau kebersamaan (Freeman, 2014: 27).
Pater John Main tidak mengatakan bahwa meditasi adalah satu-satunya
jalan menuju kedalaman hati manusia.
Saya tidak ingin mengatakan bahwa meditasi adalah satu-satunya jalan,
melainkan bahwa meditasi adalah jalan satu-satunya yang saya temukan.
Menurut pengalaman saya, meditasi adalah jalan yang sederhana yang
membuat sadar sepenuhnya akan kehadiran Yesus di dalam hati, dan inilah
pengalaman yang terekam dalam tradisi Kristiani sejak zaman rasul-rasul
sampai masa kini (Freeman, 2014: 28).
Meditasi merupakan sebuah pengalaman, yang dipraktekkan langsung,
bukan sekadar teori atau suatu konsep tertentu. Meditasi adalah ungkapan doa.
Tubuh bukanlah suatu penghalang antara orang yang bermeditasi dengan Allah.
Tubuh merupakan sakramen yang diberikan Allah waktu manusia diciptakan.
Tubuh adalah bait Roh Kudus dari Yesus yang bangkit. Tubuh merupakan bagian
dari seluruh pengalaman doa. Hal tersebut dapat dipahami hanya

dengan

bermeditasi (Freeman, 2014: 31).
Teks-teks kuno menyebut bahwa konfrontasi antara sabda dan hati itu
adalah meditation. Medi