Perancangan Bis Khusus Untuk Laundry Dilihat Dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus Di Laundry "Clean and Dry").

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha Salah satu cara yang sering digunakan oleh manusia adalah dengan memanfaatkan jasa laundry. Pada zaman sekarang ini persaingan dalam mendirikan usaha laundry sangat ketat.

Perusahaan laundry “Clean and Dry” ingin mengembangkan usaha yang sedang dijalankannya ini dengan menggunakan strategi “jemput bola” agar dapat bersaing dengan laundry lainnya. Masalah yang terdapat pada laundry saat ini adalah belum adanya sarana transportasi berupa bis khusus untuk laundry yang dapat langsung datang ke tempat konsumen. Untuk itu dilakukan perancangan fasilitas fisik, tata letak fasilitas fisik dan lingkungan fisik yang ergonomis dalam bis khusus laundry untuk membuat suasana laundry menjadi aman dan nyaman untuk digunakan.

Berdasarkan penelitian awal, didapatkan data-data yang digunakan untuk melakukan perancangan bis khusus untuk laundry yaitu dimensi bis, data lingkungan fisik aktual dalam kabin bis, fasilitas pendukung dan fasilitas fisik pembanding yang ada di pasaran sebanyak 3 model. Fasilitas fisik yang dirancang meliputi rak dan gantungan pakaian, meja kasir, kursi kasir, kursi tunggu, kursi setrika, meja setrika, dan meja penahan. Data antropometri dipakai untuk merancang fasilitas fisik yang diambil dari buku Ergonomi karangan Eko Nurmianto. Dari hasil pengolahan data dilakukan analisis data antropometri, analisis kesesuaian dimensi produk pembanding dengan data antropometri, dan analisis lingkungan fisik. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada produk pembanding yang sesuai dengan data antropometri sehingga hanya diambil kelebihan dari setiap produk pembanding untuk dijadikan dasar perancangan dan kondisi lingkungan fisik aktual belum baik karena pencahayaan kurang.

Setelah menganalisis fasilitas fisik produk pembanding dan lingkungan fisik dalam kabin bis, maka dilakukan perancangan fasilitas fisik, lingkungan fisik dan tata letak fasilitas fisik agar bis khusus untuk laundry lebih nyaman digunakan. Alternatif perancangan fasilitas fisik dirancang sebanyak 3 alternatif dan dipilih berdasarkan concept scoring. Rak dan gantungan pakaian, meja kasir, kursi kasir, dan meja penahan yang terpilih adalah alternatif 3. Kursi tunggu dan meja setrika yang terpilih adalah alternatif 2. Kursi setrika yang terpilih adalah alternatif 1. Dari hasil Concept Scoring fasilitas fisik terpilih digunakan dalam pengaturan tata letak fasilitas fisik dalam bis sebanyak 3 alternatif. Alternatif perancangan tata letak fasilitas fisik dipilih berdasarkan concept scoring. Tata letak fasilitas fisik yang terpilih adalah alternatif 1. Usulan yang diberikan untuk menambah pencahayaan adalah mengganti lampu di dalam bis dengan lampu berdaya 28 watt. Usulan kesehatan dan keselamatan kerja adalah menyediakan hydrant CO2, kotak P3K, himbauan larangan merokok, dan alat kebersihan seperti sapu dan tempat sampah.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xxii

DAFTAR GAMBAR ... xxix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxxv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Batasan dan Asumsi ... 1-2 1.3.1 Batasan ... 1-2 1.3.2 Asumsi ... 1-3 1.4 Perumusan Masalah ... 1-4 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-4 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ergonomi ... 2-1 2.1.1 Pengertian Ergonomi ... 2-1 2.1.2 Prinsip Ergonomi ... 2-2 2.1.3 Tujuan Ergonomi ... 2-3 2.1.4 Bidang Penyelidikan Ergonomi ... 2-3 2.1.5 Bidang Kajian Ilmu Ergonomi ... 2-3


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.2.1 Pengertian Antropometri ... 2-4 2.2.2 Metode Pengukuran Antropometri ... 2-4 2.2.3 Pembagian Antropometri ... 2-5 2.2.4 Penerapan Data Antropometri ... 2-9 2.2.5 Perhitungan Persentil ... 2-10 2.3 Perancangan ... 2-11 2.3.1 Konsep dan Teknik Perancangan ... 2-11 2.3.2 Karakteristik Teknik Perancangan dan

Karakteristik Perancang ... 2-12 2.3.3 Prosedur Perancangan ... 2-13 2.3.4 Analisis Perancangan ... 2-13 2.3.4.1 Analisis Desain ... 2-13 2.3.4.2 Analisis Nilai ... 2-14 2.4 Lingkungan Fisik ... 2-18 2.4.1 Temperatur ... 2-18 2.4.2 Kelembaban... 2-19 2.4.3 Sirkulasi Udara ... 2-20 2.4.4 Kebisingan... 2-21 2.4.5 Pencahayaan ... 2-22 2.4.6 Warna ... 2-23 2.4.7 Bau-bauan ... 2-24 2.4.8 Getaran Mekanik ... 2-24 2.4.9 Tekanan Udara ... 2-25 2.5 Metode Penilaian Concept Scoring ... 2-25 2.6 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 2-27 2.6.1 Filosofi dan Pengertian K3 ... 2-27 2.6.2 Health (Kesehatan)... 2-28


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart ... 3-1 3.2 Keterangan Flowchart ... 3-4 3.2.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-4 3.2.2 Mengidentifikasian Masalah ... 3-4 3.2.3 Menentukan Batasan dan Asumsi ... 3-4 3.2.4 Studi Literatur ... 3-6 3.2.5 Menentukan Perumusan Masalah ... 3-6 3.2.6 Menentukan Tujuan Penelitian ... 3-7 3.2.7 Pengumpulan Data ... 3-7 3.2.8 Pengolahan Data dan Analisis ... 3-8 3.2.9 Perancangan ... 3-9 3.2.10 Kesimpulan dan Saran... 3-11

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Sejarah Umum Perusahaan ... 4-1 4.2 Flowchart Laundry... 4-2 4.3 Alat dan Perlengkapan yang Harus Ada Di Dalam Bis ... 4-4 4.3.1 Mesin Cuci ... 4-4 4.3.2 Mesin Pengering ... 4-4 4.3.3 Keranjang Pakaian ... 4-5 4.3.4 Keranjang Lain-lain ... 4-6 4.3.5 Lampu ... 4-7 4.3.6 Air Conditioner (AC) ... 4-7


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.3.8 Timbangan ... 4-8 4.3.9 Tabung Gas ... 4-9 4.3.10 Komputer ... 4-10 4.3.10.1 LCD ... 4-10 4.3.10.2 Keyboard ... 4-10 4.3.10.3 Printer Kasir ... 4-11 4.3.10.4 CPU ... 4-11 4.3.10.5 Mouse ... 4-12 4.3.11 Tempat Sampah ... 4-13 4.3.12 Spray ... 4-13 4.3.13 Saklar ... 4-14 4.3.14 Stop Kontak ... 4-14 4.3.15 Isolasi ... 4-15 4.3.16 Plastik Pembungkus ... 4-16 4.3.17 Tempat Uang ... 4-16 4.3.18 Tanki Air ... 4-17 4.3.19 Generator ... 4-18 4.3.20 Tabung Pemadam ... 4-18 4.3.21 Pengharum Pakaian ... 4-19 4.3.22 Pemutih Pakaian ... 4-19 4.3.23 Deterjen Pakaian ... 4-20 4.4 Produk Pembanding ... 4-21 4.4.1 Kursi Kasir ... 4-21 4.4.1.1 Kursi Kasir Model 1 ... 4-21 4.4.1.2 Kursi Kasir Model 2 ... 4-23 4.4.1.3 Kursi Kasir Model 3 ... 4-25 4.4.2 Meja Kasir ... 4-27


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.4.2.2 Meja Kasir Model 2 ... 4-29 4.4.2.3 Meja Kasir Model 3 ... 4-31 4.4.3 Kursi Tunggu ... 4-33 4.4.3.1 Kursi Tunggu Model 1 ... 4-33 4.4.3.2 Kursi Tunggu Model 2 ... 4-35 4.4.3.3 Kursi Tunggu Model 3 ... 4-37 4.4.4 Kursi Setrika ... 4-39 4.4.4.1 Kursi Setrika Model 1 ... 4-39 4.4.4.2 Kursi Setrika Model 2 ... 4-41 4.4.4.3 Kursi Setrika Model 3 ... 4-43 4.4.5 Meja Setrika ... 4-45 4.4.5.1 Meja Setrika Model 1 ... 4-45 4.4.5.2 Meja Setrika Model 2 ... 4-47 4.4.5.3 Meja Setrika Model 3 ... 4-49 4.4.6 Meja Penahan ... 4-51 4.4.6.1 Meja Penahan Model 1 ... 4-51 4.4.6.2 Meja Penahan Model 2 ... 4-53 4.4.6.3 Meja Penahan Model 3 ... 4-55 4.4.7 Rak dan Gantungan Pakaian ... 4-57 4.4.7.1 Rak dan Gantungan Pakaian Model 1 ... 4-57 4.4.7.2 Rak dan Gantungan Pakaian Model 2 ... 4-59 4.4.7.3 Rak dan Gantungan Pakaian Model 3 ... 4-61 4.5 Data Pakaian dan Data Lain-lain... 4-63 4.5.1 T-Shirt ... 4-63 4.5.1.1 T-Shirt Wanita ... 4-63 4.5.1.2 T-Shirt Pria ... 4-64 4.5.2 Celana Panjang ... 4-65


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.5.2.2 Celana Panjang Pria ... 4-66 4.5.3 Celana Pendek ... 4-67 4.5.3.1 Celana Pendek Wanita ... 4-67 4.5.3.2 Celana Pendek Pria ... 4-68 4.5.4 Gaun Wanita, Gaun Anak, dan Jas Pria ... 4-69 4.5.5 Baju Anak ... 4-70 4.5.6 Jaket ... 4-73 4.5.7 Data Lain-lain ... 4-75 4.6 Dimensi Bis ... 4-79 4.7 Lingkungan Fisik Dalam Bis Aktual ... 4-81 4.7.1 Keadaan Mesin Bis Mati ... 4-81 4.7.1.1 Pencahayaan ... 4-81 4.7.1.2 Kelembaban ... 4-81 4.7.1.3 Temperatur ... 4-81 4.7.1.4 Sirkulasi Udara ... 4-81 4.7.2 Keadaan Mesin Bis Menyala ... 4-82 4.7.2.1 Pencahayaan ... 4-82 4.7.2.2 Kelembaban ... 4-81 4.7.2.3 Temperatur ... 4-82 4.7.2.4 Sirkulasi Udara ... 4-82

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Rak dan Gantungan Pakaian ... 5-1 5.1.1 Pengolahan Data Antropometri Rak dan

Gantungan Pakaian ... 5-1 5.1.2 Analisis Data Antropometri Rak dan Gantungan Pakaian ... 5-3


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

5.1.2.2 Rak Pakaian ... 5-5 5.1.2.3 Penempatan Rak Bahan ... 5-6 5.1.3 Kesesuaian Dimensi Rak Dan Gantungan Pakaian Produk

Pembanding Dengan Data Antropometri ... 5-7 5.1.3.1 Rak dan Gantungan Pakaian Model 1 ... 5-7 5.1.3.2 Rak dan Gantungan Pakaian Model 2 ... 5-8 5.1.3.3 Rak dan Gantungan Pakaian Model 3 ... 5-9 5.1.4 Kelebihan dan Kelemahan Rak dan Gantungan Pakaian

Produk Pembanding ... 5-9 5.1.4.1 Rak dan Gantungan Pakaian Model 1 ... 5-9 5.1.4.2 Rak dan Gantungan Pakaian Model 2 ... 5-10 5.1.4.3 Rak dan Gantungan Pakaian Model 3 ... 5-10 5.2 Meja Kasir ... 5-12 5.2.1 Pengolahan Data Antropometri Meja Kasir ... 5-12 5.2.2 Analisis Data Antropometri Meja Kasir ... 5-13 5.2.2.1 Alas Meja Kasir ... 5-13 5.2.2.2 Laci Meja Kasir ... 5-14 5.2.2.3 Pegangan Laci ... 5-15 5.2.2.4 Penempatan CPU ... 5-16 5.2.3 Kesesuaian Dimensi Meja Kasir Produk Pembanding

Dengan Data Antropometri ... 5-17 5.2.3.1 Meja Kasir Model 1 ... 5-17 5.2.3.2 Meja Kasir Model 2 ... 5-18 5.2.3.2 Meja Kasir Model 3 ... 5-18 5.2.4 Kelebihan dan Kelemahan Meja Kasir Produk Pembanding . 5-19 5.2.4.1 Meja Kasir Model 1 ... 5-19 5.2.4.2 Meja Kasir Model 2 ... 5-19


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

5.3 Kursi Kasir ... 5-21 5.3.1 Pengolahan Data Antropometri Kursi Kasir ... 5-21 5.3.2 Analisis Data Antropometri Kursi Kasir ... 5-22 5.3.2.1 Alas Duduk Kursi Kasir ... 5-22 5.3.3.2 Sandaran Kursi Kasir ... 5-23 5.3.2.3 Sandaran Tangan Kursi Kasir ... 5-23 5.3.3 Kesesuaian Dimensi Kursi Kasir Produk Pembanding

Dengan Data Antropometri ... 5-25 5.3.3.1 Kursi Kasir Model 1 ... 5-25 5.3.3.2 Kursi Kasir Model 2 ... 5-25 5.3.3.3 Kursi Kasir Model 3 ... 5-26 5.3.4 Kelebihan dan Kelemahan Kursi Kasir Produk Pembanding 5-27 5.3.4.1 Kursi Kasir Model 1 ... 5-27 5.3.4.2 Kursi Kasir Model 2 ... 5-27 5.3.4.3 Kursi Kasir Model 3 ... 5-28 5.4 Kursi Tunggu ... 5-29 5.4.1 Pengolahan Data Antropometri Kursi Tunggu ... 5-29 5.4.2 Analisis Data Antropometri Kursi Tunggu ... 5-30 5.4.2.1 Alas Duduk Kursi Tunggu ... 5-30 5.4.2.2 Sandaran Kursi Tunggu ... 5-31 5.4.2.3 Sandaran Tangan Kursi Tunggu ... 5-31 5.4.3 Kesesuaian Dimensi Kursi Tunggu Produk Pembanding

Dengan Data Antropometri ... 5-33 5.4.3.1 Kursi Tunggu Model 1 ... 5-33 5.4.3.2 Kursi Tunggu Model 2 ... 5-33 5.4.3.3 Kursi Tunggu Model 3 ... 5-34


(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

Produk Pembanding ... 5-34 5.4.4.1 Kursi Tunggu Model 1 ... 5-34 5.4.4.2 Kursi Tunggu Model 2 ... 5-35 5.4.4.3 Kursi Tunggu Model 3 ... 5-35 5.5 Kursi Setrika... 5-37 5.5.1 Pengolahan Data Antropometri Kursi Setrika ... 5-37 5.5.2 Analisis Data Antropometri Kursi Setrika ... 5-38 5.5.2.1 Alas Duduk Kursi Setrika ... 5-38 5.5.2.2 Sandaran Kursi Setrika ... 5-39 5.5.3 Kesesuaian Dimensi Kursi Setrika Produk Pembanding

Dengan Data Antropometri ... 5-40 5.5.3.1 Kursi Setrika Model 1 ... 5-40 5.5.3.2 Kursi Setrika Model 2 ... 5-41 5.5.3.3 Kursi Setrika Model 3 ... 5-41 5.5.4 Kelebihan dan Kelemahan Kursi Setrika

Produk Pembanding ... 5-42 5.5.4.1 Kursi Setrika Model 1 ... 5-42 5.5.4.2 Kursi Setrika Model 2 ... 5-42 5.5.4.3 Kursi Setrika Model 3 ... 5-42 5.6 Meja Setrika ... 5-44 5.6.1 Pengolahan Data Antropometri Meja Setrika ... 5-44 5.6.2 Analisis Data Antropometri Meja Setrika ... 5-45 5.6.2.1 Alas Meja Setrika ... 5-45 5.6.2.2 Laci Meja Setrika ... 5-46 5.6.3 Kesesuaian Dimensi Meja Setrika Produk Pembanding

Dengan Data Antropometri ... 5-47 5.6.3.1 Meja Setrika Model 1 ... 5-47


(11)

xvi Universitas Kristen Maranatha

5.6.3.3 Meja Setrika Model 3 ... 5-48 5.6.4 Kelebihan dan Kelemahan Meja Setrika

Produk Pembanding ... 5-48 5.6.4.1 Meja Setrika Model 1 ... 5-48 5.6.4.2 Meja Setrika Model 2 ... 5-48 5.6.4.3 Meja Setrika Model 3 ... 5-49 5.7 Meja Penahan ... 5-50 5.7.1 Pengolahan Data Antropometri Meja Penahan ... 5-50 5.7.2 Analisis Data Antropometri Meja Penahan... 5-51 5.7.3 Kesesuaian Dimensi Meja Penahan Produk Pembanding

Dengan Data Antropometri ... 5-52 5.7.3.1 Meja Penahan Model 1 ... 5-52 5.7.3.2 Meja Penahan Model 2 ... 5-52 5.7.3.3 Meja Penahan Model 3 ... 5-53 5.7.4 Kelebihan dan Kelemahan Meja Penahan

Produk Pembanding ... 5-53 5.7.4.1 Meja Penahan Model 1 ... 5-53 5.7.4.2 Meja Penahan Model 2 ... 5-53 5.7.4.3 Meja Penahan Model 3 ... 5-54 5.8 Perhitungan Jumlah Operator Setrika dan Jumlah Fasilitas

Pendukung Laundry ... 5-55 5.8.1 Jumlah Operator Setrika ... 5-55 5.8.2 Jumlah Mesin Cuci dan Mesin Pengering ... 5-56 5.8.3 Jumlah Tanki Air ... 5-56 5.9 Lingkungan Fisik Dalam Bis Aktual ... 5-56 5.9.1 Keadaan Mesin Bis Mati ... 5-56 5.9.1.1 Pencahayaan ... 5-56


(12)

xvii Universitas Kristen Maranatha

5.9.1.3 Temperatur ... 5-57 5.9.1.4 Sirkulasi Udara ... 5-57 5.9.2 Keadaan Mesin Bis Menyala ... 5-57 5.9.2.1 Pencahayaan ... 5-57 5.9.2.2 Kelembaban ... 5-57 5.9.2.3 Temperatur ... 5-58 5.9.2.4 Sirkulasi Udara ... 5-58

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS USULAN

6.1 Perancangan Fasilitas Fisik ... 6-2 6.1.1 Rak dan Gantungan Pakaian ... 6-2 6.1.1.1 Data Antropometri Rak dan Gantungan Pakaian ... 6-2 6.1.1.2 Alternatif Perancangan Rak dan Gantungan

Pakaian ... 6-4 6.1.1.2.1 Perancangan Rak dan Gantungan Pakaian

Alternatif 1 ... 6-4 6.1.1.2.2 Perancangan Rak dan Gantungan Pakaian

Alternatif 2 ... 6-7 6.1.1.2.3 Perancangan Rak dan Gantungan Pakaian

Alternatif 3 ... 6-10 6.1.2 Meja Kasir ... 6-13 6.1.2.1 Data Antropometri Meja Kasir ... 6-13 6.1.2.2 Alternatif Perancangan Meja Kasir ... 6-18

6.1.2.2.1 Perancangan Meja Kasir


(13)

xviii Universitas Kristen Maranatha

Alternatif 2 ... 6-19 6.1.2.2.3 Perancangan Meja Kasir

Alternatif 3 ... 6-22 6.1.3 Kursi Kasir ... 6-25 6.1.3.1 Data Antropometri Kursi Kasir ... 6-25 6.1.3.2 Alternatif Perancangan Kursi Kasir ... 6-27

6.1.3.2.1 Perancangan Kursi Kasir

Alternatif 1 ... 6-27 6.1.3.2.2 Perancangan Kursi Kasir

Alternatif 2 ... 6-30 6.1.3.2.3 Perancangan Kursi Kasir

Alternatif 3 ... 6-33 6.1.4 Kursi Tunggu ... 6-36 6.1.4.1 Data Antropometri Kursi Tunggu ... 6-36 6.1.4.2 Alternatif Perancangan Kursi Tunggu ... 6-38

6.1.4.2.1 Perancangan Kursi Tunggu

Alternatif 1 ... 6-38 6.1.4.2.2 Perancangan Kursi Tunggu

Alternatif 2 ... 6-41 6.1.4.2.3 Perancangan Kursi Tunggu

Alternatif 3 ... 6-44 6.1.5 Kursi Setrika ... 6-47 6.1.5.1 Data Antropometri Kursi Setrika ... 6-47 6.1.5.2 Alternatif Perancangan Kursi Setrika ... 6-48

6.1.5.2.1 Perancangan Kursi Setrika


(14)

xix Universitas Kristen Maranatha

Alternatif 2 ... 6-51 6.1.5.2.3 Perancangan Kursi Setrika

Alternatif 3 ... 6-54 6.1.6 Meja Setrika ... 6-57 6.1.6.1 Data Antropometri Meja Setrika ... 6-57 6.1.6.2 Alternatif Perancangan Meja Setrika ... 6-59

6.1.6.2.1 Perancangan Meja Setrika

Alternatif 1 ... 6-59 6.1.6.2.2 Perancangan Meja Setrika

Alternatif 2 ... 6-61 6.1.6.2.3 Perancangan Meja Setrika

Alternatif 3 ... 6-64 6.1.7 Meja Penahan ... 6-67 6.1.7.1 Data Antropometri Meja Penahan ... 6-67 6.1.7.2 Alternatif Perancangan Meja Penahan ... 6-68

6.1.7.2.1 Perancangan Meja Penahan

Alternatif 1 ... 6-68 6.1.7.2.2 Perancangan Meja Penahan

Alternatif 2 ... 6-70 6.1.7.2.3 Perancangan Meja Penahan

Alternatif 3 ... 6-73 6.2 Concept Scoring Fasilitas Fisik ... 6-76 6.2.1 Concept Scoring Rak dan Gantungan Pakaian... 6-77 6.2.2 Concept Scoring Meja Kasir ... 6-79 6.2.3 Concept Scoring Kursi Kasir ... 6-81 6.2.4 Concept Scoring Kursi Tunggu ... 6-83 6.2.5 Concept Scoring Kursi Setrika ... 6-85


(15)

xx Universitas Kristen Maranatha

6.2.7 Concept Scoring Meja Penahan ... 6-89 6.3 Perancangan Layout ... 6-91 6.3.1 Layout Alternatif 1 ... 6-91 6.3.2 Layout Alternatif 2 ... 6-94 6.3.3 Layout Alternatif 3 ... 6-97 6.4 Concept Scoring Layout ... 6-100

6.5 Perancangan Lingkungan Fisik Dalam Kabin Bis ... 6-102 6.5.1 Pencahayaan ... 6-102 6.5.2 Kelembaban ... 6-103 6.5.3 Temperatur ... 6-103 6.5.4 Sirkulasi Udara ... 6-103 6.6 Perancangan dan Penempatan Fasilitas Pendukung ... 6-104 6.6.1 Saklar ... 6-104 6.6.2 Stop Kontak ... 6-104 6.6.3 Lampu ... 6-104 6.6.4 Air Conditioner (AC) ... 6-104 6.6.5 Lantai ... 6-104 6.6.6 Dinding dan Palfon ... 6-105 6.6.7 Tanki Air dan Pompa Air ... 6-105 6.6.8 Generator ... 6-106 6.7 Perancangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 6-106

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 7-1 7.1.1 Rak dan Gantungan Pakaian ... 7-1 7.1.2 Meja Kasir ... 7-1


(16)

xxi Universitas Kristen Maranatha

7.1.4 Kursi Tunggu ... 7-3 7.1.5 Kursi Setrika... 7-3 7.1.6 Meja Setrika ... 7-4 7.1.7 Meja Penahan ... 7-4 7.1.8 Lingkungan Fisik ... 7-5 7.1.9 Layout ... 7-5 7.1.10 Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 7-5 7.2 Saran ... 7-6

DAFTAR PUSTAKA ... xxxvi LAMPIRAN


(17)

xxii Universitas Kristen Maranatha

2.1 Klasifikasi kebisingan 2-22

2.2 Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kebutuhan Kadar Cahaya 2-23 2.3 Pengaruh Warna terhadap Efek Jarak, Suhu, dan Psikis 2-24

2.4 Contoh Tabel ‘Concept Scoring’ 2-26

2.5 Penggolongan Kecelakaan Kerja 2-29

2.6 Hubungan Jumlah Tenaga Kerja dengan Terjadi Kecelakaan 2-29

4.1 Spesifikasi Mesin Cuci 4-4

4.2 Spesifikasi Mesin Pengering 4-5

4.3 Spesifikasi Keranjang 4-6

4.4 Spesifikasi Keranjang Lain-lain 4-6

4.5 Spesifikasi Lampu 4-7

4.6 Spesifikasi AC 4-8

4.7 Spesifikasi Alat Tulis Kantor 4-8

4.8 Spesifikasi Timbangan 4-9

4.9 Spesifikasi Tabung Gas 4-9

4.10 Spesifikasi LCD 4-10

4.11 Spesifikasi Keyboard 4-11

4.12 Spesifikasi Printer Kasir 4-11

4.13 Spesifikasi CPU 4-12

4.14 Spesifikasi Mouse 4-12

4.15 Spesifikasi Tempat Sampah 4-13

4.16 Spesifikasi Spray 4-14

4.17 Spesifikasi Saklar 4-14

4.18 Spesifikasi Stop Kontak 4-15

4.19 Spesifikasi Isolasi 4-15


(18)

xxiii Universitas Kristen Maranatha

4.21 Spesifikasi Tempat Uang 4-17

4.22 Spesifikasi Tanki Air 4-17

4.23 Spesifikasi Generator 4-18

4.24 Spesifikasi Tabung Pemadam 4-19

4.25 Spesifikasi Pengharum Pakaian 4-19

4.26 Spesifikasi Pemutih Pakaian 4-20

4.27 Spesifikasi Deterjen Pakaian 4-20

4.28 Spesifikasi Kursi Kasir Model 1 4-21

4.29 Spesifikasi Kursi Kasir Model 2 4-23

4.30 Spesifikasi Kursi Kasir Model 3 4-25

4.31 Spesifikasi Meja Kasir Model 1 4-27

4.32 Spesifikasi Meja Kasir Model 2 4-29

4.33 Spesifikasi Meja Kasir Model 3 4-31

4.34 Spesifikasi Kursi Tunggu Model 1 4-33

4.35 Spesifikasi Kursi Tunggu Model 2 4-35

4.36 Spesifikasi Kursi Tunggu Model 3 4-37

4.37 Spesifikasi Kursi Setrika Model 1 4-39

4.38 Spesifikasi Kursi Setrika Model 2 4-41

4.39 Spesifikasi Kursi Setrika Model 3 4-43

4.40 Spesifikasi Meja Setrika Model 1 4-45

4.41 Spesifikasi Meja Setrika Model 2 4-47

4.42 Spesifikasi Meja Setrika Model 3 4-49

4.43 Spesifikasi Meja Penahan Model 1 4-51

4.44 Spesifikasi Meja Penahan Model 2 4-53

4.45 Spesifikasi Meja Penahan Model 3 4-55


(19)

xxiv Universitas Kristen Maranatha

4.47 Spesifikasi Rak dan Gantungan Pakaian Model 2 4-59 4.48 Spesifikasi Rak dan Gantungan Pakaian Model 3 4-61

4.49 Spesifikasi T-shirt Wanita Dipajang 4-63

4.50 Spesifikasi T-shirt Wanita Dilipat 4-63

4.51 Spesifikasi T-shirt Pria Dipajang 4-64

4.52 Spesifikasi T-shirt Pria Dilipat 4-64

4.53 Spesifikasi Celana Panjang Wanita Dipajang 4-65 4.54 Spesifikasi Celana Panjang Wanita Dilipat 4-65

4.55 Spesifikasi Celana Panjang Pria Dipajang 4-66

4.56 Spesifikasi Celana Panjang Pria Dilipat 4-66

4.57 Spesifikasi Celana Pendek Wanita Dipajang 4-67

4.58 Spesifikasi Celana Pendek Wanita Dilipat 4-67

4.59 Spesifikasi Celana Pendek Pria Dipajang 4-68

4.60 Spesifikasi Celana Pendek Pria Dilipat 4-68

4.61 Spesifikasi Gaun Wanita, Gaun Anak, dan Jas Pria Dipajang 4-70

4.62 Spesifikasi Baju Anak Dipajang 4-72

4.63 Spesifikasi Baju Anak Dilipat 4-73

4.64 Spesifikasi Jaket Dipajang 4-74

4.65 Spesifikasi Jaket Dilipat 4-75

4.66 Spesifikasi Data Lain-lain 4-78

4.67 Spesifikasi Data Kabin Bis 4-80

5.1 Antropometri Rak Dan Gantungan Pakaian 5-2

5.2 Dimensi Rak Dan Gantungan Pakaian Produk

Pembanding Model 1 5-7

5.3 Dimensi Rak Dan Gantungan Pakaian Produk


(20)

xxv Universitas Kristen Maranatha

5.4 Dimensi Rak Dan Gantungan Pakaian Produk

Pembanding Model 3 5-9

5.5 Kelebihan Dan Kelemahan Rak Dan Gantungan

Pakaian Model 1 5-10

5.6 Kelebihan Dan Kelemahan Rak Dan Gantungan

Pakaian Model 2 5-10

5.7 Kelebihan Dan Kelemahan Rak Dan Gantungan

Pakaian Model 3 5-11

5.8 Antropometri Meja Kasir 5-12

5.9 Dimensi Meja Kasir Produk Pembanding Model 1 5-17 5.10 Dimensi Meja Kasir Produk Pembanding Model 2 5-18 5.11 Dimensi Meja Kasir Produk Pembanding Model 3 5-18 5.12 Kelebihan Dan Kelemahan Meja Kasir Model 1 5-19 5.13 Kelebihan Dan Kelemahan Meja Kasir Model 2 5-19 5.14 Kelebihan Dan Kelemahan Meja Kasir Model 3 5-20

5.15 Antropometri Kursi Kasir 5-21

5.16 Dimensi Kursi Kasir Produk Pembanding Model 1 5-25 5.17 Dimensi Kursi Kasir Produk Pembanding Model 2 5-25 5.18 Dimensi Kursi Kasir Produk Pembanding Model 3 5-26 5.19 Kelebihan Dan Kelemahan Kursi Kasir Model 1 5-27 5.20 Kelebihan Dan Kelemahan Kursi Kasir Model 2 5-27 5.21 Kelebihan Dan Kelemahan Kursi Kasir Model 3 5-28

5.22 Antropometri Kursi Tunggu 5-29

5.23 Dimensi Kursi Tunggu Produk Pembanding Model 1 5-33 5.24 Dimensi Kursi Tunggu Produk Pembanding Model 2 5-33 5.25 Dimensi Kursi Tunggu Produk Pembanding Model 3 5-34


(21)

xxvi Universitas Kristen Maranatha

5.26 Kelebihan Dan Kelemahan Kursi Tunggu Model 1 5-35 5.27 Kelebihan Dan Kelemahan Kursi Tunggu Model 2 5-35 5.28 Kelebihan Dan Kelemahan Kursi Tunggu Model 3 5-36

5.29 Antropometri Kursi Setrika 5-37

5.30 Dimensi Kursi Setrika Produk Pembanding Model 1 5-40 5.31 Dimensi Kursi Setrika Produk Pembanding Model 2 5-41 5.32 Dimensi Kursi Setrika Produk Pembanding Model 3 5-41 5.33 Kelebihan Dan Kelemahan Kursi Setrika Model 1 5-42 5.34 Kelebihan Dan Kelemahan Kursi Setrika Model 2 5-42 5.35 Kelebihan Dan Kelemahan Kursi Setrika Model 3 5-43

5.36 Antropometri Meja Setrika 5-44

5.37 Dimensi Meja Setrika Produk Pembanding Model 1 5-47 5.38 Dimensi Meja Setrika Produk Pembanding Model 2 5-47 5.39 Dimensi Meja Setrika Produk Pembanding Model 3 5-48 5.40 Kelebihan Dan Kelemahan Meja Setrika Model 1 5-48 5.41 Kelebihan Dan Kelemahan Meja Setrika Model 2 5-49 5.42 Kelebihan Dan Kelemahan Meja Setrika Model 3 5-49

5.43 Antropometri Meja Penahan 5-50

5.44 Dimensi Meja Penahan Produk Pembanding Model 1 5-52 5.45 Dimensi Meja Penahan Produk Pembanding Model 2 5-52 5.46 Dimensi Meja Penahan Produk Pembanding Model 3 5-53 5.47 Kelebihan Dan Kelemahan Meja Penahan Model 1 5-53 5.48 Kelebihan Dan Kelemahan Meja Penahan Model 2 5-54 5.49 Kelebihan Dan Kelemahan Meja Penahan Model 3 5-54

5.50 Data Pengunjung Laundry 5-55


(22)

xxvii Universitas Kristen Maranatha

6.2 Spesifikasi Rak dan Gantungan Pakaian Alternatif 1 6-5 6.3 Spesifikasi Rak dan Gantungan Pakaian Alternatif 2 6-8 6.4 Spesifikasi Rak dan Gantungan Pakaian Alternatif 3 6-11

6.5 Data Antropometri Meja Kasir Terpilih 6-13

6.6 Spesifikasi Meja Kasir Alternatif 1 6-17

6.7 Spesifikasi Meja Kasir Alternatif 2 6-20

6.8 Spesifikasi Meja Kasir Alternatif 3 6-23

6.9 Data Antropometri Kursi Kasir Terpilih 6-25

6.10 Spesifikasi Kursi Kasir Alternatif 1 6-28

6.11 Spesifikasi Kursi Kasir Alternatif 2 6-31

6.12 Spesifikasi Kursi Kasir Alternatif 3 6-34

6.13 Data Antropometri Kursi Tunggu Terpilih 6-36

6.14 Spesifikasi Kursi Tunggu Alternatif 1 6-39

6.15 Spesifikasi Kursi Tunggu Alternatif 2 6-42

6.16 Spesifikasi Kursi Tunggu Alternatif 3 6-45

6.17 Data Antropometri Kursi Setrika Terpilih 6-47

6.18 Spesifikasi Kursi Setrika Alternatif 1 6-49

6.19 Spesifikasi Kursi Setrika Alternatif 2 6-52

6.20 Spesifikasi Kursi Setrika Alternatif 3 6-55

6.21 Data Antropometri Meja Setrika Terpilih 6-57

6.22 Spesifikasi Meja Setrika Alternatif 1 6-59

6.23 Spesifikasi Meja Setrika Alternatif 2 6-62

6.24 Spesifikasi Meja Setrika Alternatif 3 6-65

6.25 Data Antropometri Meja Penahan Terpilih 6-67

6.26 Spesifikasi Meja Penahan Alternatif 1 6-68


(23)

xxviii Universitas Kristen Maranatha

6.28 Spesifikasi Meja Penahan Alternatif 3 6-74

6.29 Keterangan Rating 6-76

6.30 Concept Scoring Rak dan Gantungan Pakaian 6-78

6.31 Concept Scoring Meja Kasir 6-80

6.32 Concept Scoring Kursi Kasir 6-82

6.33 Concept Scoring Kursi Tunggu 6-84

6.34 Concept Scoring Kursi Setrika 6-86

6.35 Concept Scoring Meja Setrika 6-88

6.36 Concept Scoring Meja Penahan 6-90


(24)

xxix Universitas Kristen Maranatha

2.1 Daerah Kenyamanan Berdasarkan Suhu dan Kelembaban 2-19 2.2 Daerah Kenyamanan Suhu Menurut Don Weimer 2-20

3.1 Flowchart Penelitian 3-1

4.1 Flowchart Laundry 4-2

4.2 Mesin Cuci 4-4

4.3 Mesin Pengering 4-5

4.4 Keranjang 4-5

4.5 Keranjang Lain-lain 4-6

4.6 Lampu 4-7

4.7 AC 4-7

4.8 Alat Tulis Kantor 4-8

4.9 Timbangan 4-9

4.10 Tabung Gas 4-9

4.11 LCD 4-10

4.12 Keyboard 4-10

4.13 Printer Kasir 4-11

4.14 CPU 4-12

4.15 Mouse 4-12

4.16 Tempat Sampah 4-13

4.17 Spray 4-13

4.18 Saklar 4-14

4.19 Stop Kontak 4-15

4.20 Isolasi 4-15

4.21 Plastik Pembungkus 1 4-16

4.22 Plastik Pembungkus 2 4-16


(25)

xxx Universitas Kristen Maranatha

4.24 Tanki Air 4-17

4.25 Generator 4-18

4.26 Tabung Pemadam 4-18

4.27 Pengharum Pakaian 4-19

4.28 Pemutih Pakaian 4-20

4.29 Deterjen Pakaian 4-20

4.30 Kursi Kasir Model 1 4-21

4.31 Isometri Kursi Kasir Model 1 4-22

4.32 Kursi Kasir Model 2 4-23

4.33 Isometri Kursi Kasir Model 2 4-24

4.34 Kursi Kasir Model 3 4-25

4.35 Isometri Kursi Kasir Model 3 4-26

4.36 Meja Kasir Model 1 4-27

4.37 Isometri Meja Kasir Model 1 4-28

4.38 Meja Kasir Model 2 4-29

4.39 Isometri Meja Kasir Model 2 4-30

4.40 Meja Kasir Model 3 4-31

4.41 Isometri Meja Kasir Model 3 4-32

4.42 Kursi Tunggu Model 1 4-33

4.43 Isometri Kursi Tunggu Model 1 4-34

4.44 Kursi Tunggu Model 2 4-35

4.45 Isometri Kursi Tunggu Model 2 4-36

4.46 Kursi Tunggu Model 3 4-37

4.47 Isometri Kursi Tunggu Model 3 4-38


(26)

xxxi Universitas Kristen Maranatha

4.49 Isometri Kursi Setrika Model 1 4-40

4.50 Kursi Setrika Model 2 4-41

4.51 Isometri Kursi Setrika Model 2 4-42

4.52 Kursi Setrika Model 3 4-43

4.53 Isometri Kursi Setrika Model 3 4-44

4.54 Meja Setrika Model 1 4-45

4.55 Isometri Meja Setrika Model 1 4-46

4.56 Meja Setrika Model 2 4-47

4.57 Isometri Meja Setrika Model 2 4-48

4.58 Meja Setrika Model 3 4-49

4.59 Isometri Meja Setrika Model 3 4-50

4.60 Meja Penahan Model 1 4-51

4.61 Isometri Meja Penahan Model 1 4-52

4.62 Meja Penahan Model 2 4-53

4.63 Isometri Meja Penahan Model 2 4-54

4.64 Meja Penahan Model 3 4-55

4.65 Isometri Meja Penahan Model 3 4-56

4.66 Rak dan Gantungan Pakaian Model 1 4-57

4.67 Isometri Rak dan Gantungan Pakaian Model 1 4-58

4.68 Rak dan Gantungan Pakaian Model 2 4-59

4.69 Isometri Rak dan Gantungan Pakaian Model 2 4-60

4.70 Rak dan Gantungan Pakaian Model 3 4-61

4.71 Isometri Rak dan Gantungan Pakaian Model 3 4-62

4.72 T-shirt Wanita Dipajang 4-63

4.73 T-shirt Wanita Dilipat 4-63


(27)

xxxii Universitas Kristen Maranatha

4.75 T-shirt Pria Dilipat 4-64

4.76 Celana Panjang Wanita Dipajang 4-65

4.77 Celana Panjang Wanita Dilipat 4-65

4.78 Celana Panjang Pria Dipajang 4-66

4.79 Celana Panjang Pria Dilipat 4-66

4.80 Celana Pendek Wanita Dipajang 4-67

4.81 Celana Pendek Wanita Dilipat 4-67

4.82 Celana Pendek Pria Dipajang 4-68

4.83 Celana Pendek Pria Dilipat 4-68

4.84 Gaun Wanita Bagian Atas Dipajang 4-69

4.85 Gaun Wanita Bagian Rok Dipajang 4-69

4.86 Gaun Wanita Terusan Dipajang 4-69

4.87 Jas Pria Dipajang 4-70

4.88 Gaun Anak Dipajang 4-70

4.89 Kaos Anak Dipajang 4-70

4.90 Rok Anak Dipajang 4-71

4.91 Celana Pendek Anak Dipajang 4-71

4.92 Celana Panjang Anak Dipajang 4-71

4.93 Jaket Anak Dipajang 4-71

4.94 Kaos Anak Dilipat 4-72

4.95 Rok Anak Dilipat 4-72

4.96 Celana Pendek Anak Dilipat 4-72

4.97 Celana Panjang Anak Dilipat 4-73

4.98 Jaket Anak Dilipat 4-73

4.99 Jaket Wanita Dipajang 4-73


(28)

xxxiii Universitas Kristen Maranatha

4.101 Jaket Wanita Dilipat 4-74

4.102 Jaket Pria Dilipat 4-74

4.103 Tas Ransel 4-75

4.104 Tas Wanita 4-75

4.105 Tas Selempang 4-75

4.106 Selimut Tebal Dilipat 4-75

4.107 Selimut Tipis Dilipat 4-76

4.108 Sapu Tangan Dilipat 4-76

4.109 Handuk Dilipat 4-76

4.110 Sprei Dilipat 4-76

4.111 Sarung bantal Dilipat 4-76

4.112 Sarung Guling Dilipat 4-77

4.113 Boneka Kecil 4-77

4.114 Boneka Sedang 4-77

4.115 Boneka Besar 4-77

4.116 Gantungan Pakaian 4-77

4.117 Dimensi Bis 4-79

4.118 Pencahayaan Saat Mesin Bis Mati 4-81

4.119 Pencahayaan Saat Mesin Bis Menyala 4-82

6.1 Isometri Rak dan Gantungan Pakaian Alternatif 1 6-6 6.2 Isometri Rak dan Gantungan Pakaian Alternatif 2 6-9 6.3 Isometri Rak dan Gantungan Pakaian Alternatif 3 6-12

6.4 Isometri Meja Kasir Alternatif 1 6-18

6.5 Isometri Meja Kasir Alternatif 2 6-21

6.6 Isometri Meja Kasir Alternatif 3 6-24


(29)

xxxiv Universitas Kristen Maranatha

6.8 Isometri Kursi Kasir Alternatif 2 6-32

6.9 Isometri Kursi Kasir Alternatif 3 6-35

6.10 Isometri Kursi Tunggu Alternatif 1 6-40

6.11 Isometri Kursi Tunggu Alternatif 2 6-43

6.12 Isometri Kursi Tunggu Alternatif 3 6-46

6.13 Isometri Kursi Setrika Alternatif 1 6-50

6.14 Isometri Kursi Setrika Alternatif 2 6-53

6.15 Isometri Kursi Setrika Alternatif 3 6-56

6.16 Isometri Meja Setrika Alternatif 1 6-60

6.17 Isometri Meja Setrika Alternatif 2 6-63

6.18 Isometri Meja Setrika Alternatif 3 6-66

6.19 Isometri Meja Penahan Alternatif 1 6-69

6.20 Isometri Meja Penahan Alternatif 2 6-72

6.21 Isometri Meja Penahan Alternatif 3 6-75

6.22 Layout Alternatif 1 6-93

6.23 Layout Alternatif 2 6-96

6.24 Layout Alternatif 3 6-99

6.25 Lampu Neon Philips TMX 400 GMX 566 6-103

6.26 Bagasi Bis untuk Tanki Air Bersih 6-105

6.27 Bagasi Bis untuk Tanki Air Kotor 6-106


(30)

xxxv Universitas Kristen Maranatha

1 Gambar Antropometri Tubuh Manusia LA-1

2 Tabel Data Antropometri Orang Indonesia LB-1

3 Tabel dan Gambar yang Berhubungan Dengan Lingkungan Fisik LC-1


(31)

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(32)

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN A

GAMBAR ANTROPOMETRI

TUBUH MANUSIA


(33)

(34)

(35)

(36)

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN B

TABEL DATA ANTHROPOMETRI

ORANG INDONESIA


(37)

(38)

(39)

Universitas Kristen Maranatha 3. Diameter maksimum ke dagu 217 230 243 8 198 209 221 7 4. Dagu ke puncak kepala 192 203 215 7 185 196 208 7 5. Telinga kepuncak kepala 70 77 84 4 69 74 79 3 6. Telinga ke belakang kepala 62 67 72 3 59 64 69 3 7. Antara dua telinga 48 51 54 2 45 48 51 2 8. Mata ke puncak kepala 21 21 23 1 16 18 20 1 9. Mata ke belakang kepala 18 21 23 1 15 17 19 1 10. Antara dua pupil mata 18 20 22 1 15 17 199 1 11. Hidung ke puncak kepala 16 18 20 1 13 15 17 1 12. Hidung ke belakang kepala 74 81 88 4 68 73 78 3 13. Mulut ke puncak kepala 88 98 108 6 82 89 96 4


(40)

(41)

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN C

TABEL DAN GAMBAR YANG

BERHUBUNGAN DENGAN


(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN D

GAMBAR 3D

LAYOUT DAN

FASILITAS FISIK


(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

Universitas Kristen Maranatha


(55)

Universitas Kristen Maranatha


(56)

Universitas Kristen Maranatha


(57)

(58)

Universitas Kristen Maranatha

NRP : 0523056

Judul Tugas Akhir : Perancangan Bis Khusus Untuk Laundry Dilihat Dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus di LaundryClean and Dry”)

Komentar-komentar Dosen Penguji :

1. Sebaiknya peletakkan keranjang lain-lain memperhatikan ketinggian keranjang dari lantai.

2. Sebaiknya proses penentuan bobot dan rating fasilitas fisik rak dan gantungan pakaian pada Concept Scoring lebih diperhatikan.


(59)

Universitas Kristen Maranatha

Nama : Lindsy Margareta Tempat/Tanggal lahir : Bandung, 09 Mei 1987

Alamat : Jln. Syahbandar (Holis) No.114 Bandung 40212

No telepon : (022) 6047425 HP : 085221879369 Pendidikan : - TK Gracia 3

- SDK Gracia 3

- SMPK-5 BPK PENABUR - SMUK-3 BPK PENABUR

- Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha

Nilai Tugas Akhir : A


(60)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak lepas dari pekerjaan rutin yang biasa dilakukan sehari-hari seperti mencuci pakaian. Pastinya tidak semua orang mempunyai waktu untuk mencuci pakaiannya sendiri di tengah kesibukannya bekerja untuk mencari nafkah. Salah satu cara yang sering digunakan oleh manusia adalah dengan memanfaatkan jasa laundry.

Pada zaman sekarang ini persaingan dalam dunia bisnis semakin pesat. Hal ini terjadi karena kebutuhan manusia yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Maka dari itu, diperlukan teknologi yang semakin canggih untuk menjadi sarana pendukung dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Usaha pencucian pakaian ini pun semakin berkembang pesat. Setiap perusahaan yang membuka jasa laundry ini saling bersaing untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Untuk dapat bersaing dalam dunia bisnis laundry

ini, maka harus dibuat strategi pemasaran yang dapat memudahkan konsumen untuk melakukan aktivitasnya yaitu produsen secara langsung mendatangi tempat konsumen berada. Tentunya untuk melakukan hal itu diperlukan suatu rancangan yang inovatif untuk laundry tersebut.

Sekarang ini orang-orang menginginkan fasilitas yang serba praktis. Perancangan suatu layanan laundry berupa bis khusus yang dapat digunakan sebagai tempat pencucian pakaian, sehingga sangat bermanfaat untuk menghemat waktu karena konsumen tidak perlu mendatangi produsennya. Jasa laundry ini biasanya diperlukan oleh para ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar kompleks perumahan dan tempat-tempat yang belum ada jasa laundry.

Perusahaan jasa laundryClean and Dry” yang terletak di Jalan Ciumbuleuit membutuhkan sarana transportasi berupa bis khusus untuk menjalankan usahanya agar dapat mengembangkan usaha yang sedang dijalankannya ini. Masalah yang terdapat pada laundry saat ini adalah belum


(61)

Universitas Kristen Maranatha konsumen dan belum adanya perancangan fasilitas fisik, tata letak fasilitas fisik dan lingkungan fisik yang ergonomis dalam bis khusus laundry.

Dengan melihat masalah di atas, maka penulis bermaksud untuk membantu laundryClean and Dry” dengan memberikan usulan perancangan fasilitas fisik, tata letak fasilitas fisik dan lingkungan fisik yang ergonomis dalam bis khusus laundry.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil dari penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, masalah-masalah yang ada pada laundryClean and Dry” adalah sebagai berikut:

Belum ada bis khusus untuk laundry yang dapat langsung datang ke tempat konsumen.

Belum ada perancangan fasilitas fisik, tata letak fasilitas fisik, dan lingkungan yang ergonomis dalam bis khusus untuk laundry.

1.3Batasan dan Asumsi 1.3.1 Batasan

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan beberapa batasan terhadap beberapa hal agar penelitian yang dilakukan lebih terarah. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut:

Jenis bis yang akan digunakan adalah Mercedes Benz dengan kapasitas 60 kursi.

Perancangan dilakukan pada bagian dalam kabin bis.

Fasilitas fisik yang dirancang diantaranya kursi ruang tunggu, kursi kasir, meja kasir, rak dan gantungan pakaian, kursi setrika, meja penahan, dan meja setrika.

Lingkungan fisik yang diteliti adalah temperatur, kelembaban, pencahayaan, dan sirkulasi udara.


(62)

Universitas Kristen Maranatha pompa air, area tanki air, dan area generator.

Data antropometri yang digunakan untuk perancangan diambil dari buku Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya edisi pertama, yang ditulis oleh Eko Nurmianto.

Persentil yang digunakan adalah P5 sebagai persentil minimum dan P95 sebagai persentil maksimum.

Tidak dilakukan perhitungan biaya.

Analisa nilai yang dilakukan adalah use value dan esteem value.

Pengertian ergonomis di sini hanya melihat kesesuaian dimensi fasilitas fisik dengan data antropometri.

Perancangan yang dilakukan hanya mengacu pada teori saja dan belum pada tahap implementasi.

1.3.2 Asumsi

Adapun asumsi-asumsi yang dipakai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Data antropometri yang digunakan berdasarkan data dari buku Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya edisi pertama, yang ditulis oleh Eko Nurmianto, mewakili data antropometri dari pekerja laundry dan pelanggan

laundry.

Panjang sandaran = ¾ tinggi bahu.

Kelonggaran tinggi alas kaki sebesar 20 mm. Kelonggaran keleluasaan sebesar 50 mm. Kelonggaran tebal meja sebesar 15 mm.

Ukuran panjang adalah bagian sisi benda yang sejajar dengan dada manusia. Ukuran lebar adalah bagian sisi benda yang horizontal tegak lurus dengan dada manusia.

Ukuran tinggi adalah bagian sisi benda yang vertikal sejajar dengan tubuh manusia pada saat berdiri tegak.


(63)

Universitas Kristen Maranatha Pada penelitian ini digunakan perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perancangan rak dan gantungan pakaian yang akan ditempatkan

dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi?

2. Bagaimana perancangan meja kasir yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi?

3. Bagaimana perancangan kursi kasir yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi?

4. Bagaimana perancangan kursi tunggu yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi?

5. Bagaimana perancangan kursi setrika yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi?

6. Bagaimana perancangan meja setrika yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi?

7. Bagaimana perancangan meja penahan yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi?

8. Bagaimana perancangan lingkungan fisik yang dapat memberikan kenyamanan dalam bis khusus laundry?

9. Bagaimana penempatan tata letak fasilitas fisik dan fasilitas pendukung dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi?

10.Bagaimana kesehatan dan keselamatan kerja pada bis khusus untuk laundry?

1.5Tujuan Penelitian

Setelah meneliti dan merumuskan masalah yang ada, maka dapat diketahui tujuan dari penelitian ini, yaitu :

1. Dapat merancang rak dan gantungan pakaian yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi.

2. Dapat merancang meja kasir yang akan ditempatkan dalam bis khusus

laundry bila dilihat dari aspek ergonomi.

3. Dapat merancang kursi kasir yang akan ditempatkan dalam bis khusus


(64)

Universitas Kristen Maranatha

laundry bila dilihat dari aspek ergonomi.

5. Dapat merancang kursi setrika yang akan ditempatkan dalam bis khusus

laundry bila dilihat dari aspek ergonomi.

6. Dapat merancang meja setrika yang akan ditempatkan dalam bis khusus

laundry bila dilihat dari aspek ergonomi.

7. Dapat merancang meja penahan yang akan ditempatkan dalam bis khusus

laundry bila dilihat dari aspek ergonomi.

8. Dapat merancang lingkungan fisik yang dapat memberikan kenyamanan dalam bis khusus laundry.

9. Dapat menempatkan tata letak fasilitas fisik dan fasilitas pendukung dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi.

10.Dapat menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja pada bis khusus untuk

laundry.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori dan konsep-konsep yang digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan dan sebagai teori untuk mengolah dan menganalisis data yang dibutuhkan dalam perancangan

laundry dalam bis.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian dan keterangannya serta patokan yang digunakan penulis dalam penelitian.


(65)

Universitas Kristen Maranatha Bab ini berisi tentang data-data yang diperlukan dalam perancangan laundry

di dalam bis.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi pengolahan data yang telah diperoleh pada hasil penelitian dan analisis terhadap hasil pengolahan data yang didapat.

BAB 6 PERANCANGAN

Bab ini berisi usulan perancangan fasilitas fisik, lingkungan fisik, dan tata letak yang lebih baik dan analisis dari usulan tersebut.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang penting dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dibuat serta memberikan saran-saran untuk perbaikan dan pengembangan.


(66)

7-1 Universitas Kristen Maranatha

7.1Kesimpulan

7.1.1 Rak dan Gantungan Pakaian

Perancangan rak dan gantungan pakaian yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 3. Dimensi dari lemari gantungan ini memiliki panjang 650 mm, lebar 430 mm, tinggi dari alas 1500 mm, diameter gantungan 35 mm, dan tinggi sampai diameter gantungan 1350 mm. Dimensi dari rak pakaian ini memiliki panjang 1400 mm, lebar 430 mm, tinggi dari alas 1500 mm, dan tinggi antar rak 500 mm. Fasilitas fisik ini memiliki 1 lemari tempat gantungan dan 2 rak pakaian. Rak dan gantungan pakaian ini terbuat dari kayu sedangkan tempat gantungan pakaian terbuat dari silinder besi yang memanjang agar lebih kuat terbuat dari stainless steel. Warna dari produk ini adalah hitam agar tidak mudah kotor dan terlihat elegan. Berdasarkan keamanan untuk diletakkan, lemari gantungan dan rak pakaian ini dipasang dengan sekrup-sekrup pada bagian dinding kabin bis dan bagian bawah kabin bis sehingga aman pada saat bis berhenti maupun berjalan. Pada saat bis berjalan pada bagian tengah rak diberi kayu penahan agar pakaian tidak berjatuhan.

7.1.2 Meja Kasir

Perancangan meja kasir yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry

bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 3. Dimensi alas meja dengan panjang 1400 mm, lebar 430 mm, tinggi dari alas 590 mm, dan ketebalan meja 15 mm. Laci meja kasir memiliki dimensi panjang 550 mm, lebar 430 mm, dan tinggi 181 mm. Pada laci meja kasir ini memiliki handle laci untuk menarik laci yang memiliki


(67)

Universitas Kristen Maranatha

ini diperlukan tempat untuk penempatan CPU yang dibutuhkan untuk mengolah dan menyimpan data. Tempat CPU ini memiliki ukuran panjang 195 mm, lebar 430 mm, dan tinggi 590 mm. Meja kasir ini memiliki 2 laci agar lebih nyaman dan leluasa dalam penyimpanan. Meja kasir ini terbuat dari kayu jati. Warna dari meja kasir ini adalah perpaduan warna hitam dan coklat. Warna coklat yang didesain sesuai gambar goresan kayu sehingga terlihat natural dan memiliki warna yang cerah dan sesuai dengan bahan kayu yang digunakan, sedangkan warna hitam yang membuat meja ini terlihat lebih elegan dan kokoh. Berdasarkan keamanan untuk diletakkan, meja ini dipasang dengan sekrup-sekrup pada bagian bagian bawah kabin bis sehingga aman pada saat bis berhenti maupun berjalan.

7.1.3 Kursi Kasir

Perancangan kursi kasir yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry

bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 3. Kursi kasir ini memiliki dimensi alas duduk dengan panjang 500 mm, lebar 440 mm, tinggi dari alas 360 mm, panjang sandaran 500 mm dan tinggi sandaran 360 mm. Kursi kasir memiliki sandaran tangan dengan panjang 100 mm, lebar 300 mm dan tinggi 175 mm. Kursi kasir ini alternatif 3 terbuat dari besi sebagai penyangga dari kaki kursi. Bahan dari alas duduk dan sandaran kursi kasir terbuat busa yang dilapisi kulit sintetis. Warna dominan dari kursi ini adalah orange agar lebih terlihat menarik, cerah dan bersih. Bentuk dari kursi ini pun menarik yakni desain dari kursi yang sesuai dengan kursi kantoran yang ergonomis dengan kontur yang dimiliki. Berdasarkan keamanan dari kursi kasir ini saat bis dalam keadaan berjalan maupun diam adalah dengan memberikan pengait di bagian belakang kursi. Pada saat kursi tidak digunakan maka kursi tersebut dikaitkan di bagian dinding kabin bis yang sudah diberikan penyangga besi silinder memanjang.


(68)

Universitas Kristen Maranatha

Perancangan kursi tunggu yang akan ditempatkan dalam bis khusus

laundry bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 2. Kursi tunggu ini memiliki dimensi alas duduk dengan panjang 1500 mm, lebar 440 mm, tinggi dari alas 360 mm, panjang sandaran 1500 mm, dan tinggi sandaran 450 mm. Kursi tunggu memiliki sandaran tangan dengan panjang 150 mm, lebar 300 mm, dan tinggi 175 mm. Kursi tunggu alternatif 2 ini terbuat dari kayu sebagai rangka dan penyangga. Kayu ini memiliki sifat bahan yang aman dan kuat. Kursi tunggu ini dilengkapi dengan busa yang dilapisi kulit sintetis. Pada bagian bawah kursi terbuat dari besi agar lebih kokoh. Warna dominan dari kursi tunggu ini adalah warna hitam agar tidak mudah kotor dan terlihat lebih elegan dan kokoh dan alas duduk warna krem agar terlihat lebih cerah. Bentuk dari kursi ini pun menarik yakni desain pada bagian sandaran kursi yang dibentuk melengkung. Berdasarkan keamanan untuk diletakkan, kursi ini dipasang dengan sekrup-sekrup pada bagian bagian bawah kabin bis sehingga aman pada saat bis berhenti maupun berjalan.

7.1.5 Kursi Setrika

Perancangan kursi setrika yang akan ditempatkan dalam bis khusus

laundry bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 1. Kursi setrika ini memiliki dimensi alas duduk dengan panjang 550 mm, lebar 360 mm, dan tinggi 362 mm. Dimensi dari sandaran dengan panjang 500 mm dan tinggi 450 mm. Kursi setrika alternatif 1 terbuat dari kayu dan alas duduk dan sandaran terbuat dari busa yang dilapisi kulit sintetis. Warna dominan dari kursi setrika ini adalah coklat kayu dan hitam untuk alas duduk. Penggunaan warna coklat kayu agar terlihat lebih natural dan warna hitam lebih elegan. Bentuk dari kursi ini pun menarik yakni pada bagian kaki kursi diberi penyangga tepat di bawah alas duduk dan model melengkung pada bagian sandaran membuat


(69)

Universitas Kristen Maranatha

saat bis dalam keadaan berjalan maupun diam adalah dengan memberikan pengait di bagian belakang kursi yang terbuat dari plastik. Pada saat kursi tidak digunakan maka kursi tersebut dikaitkan di bagian dinding kabin bis yang sudah diberikan penyangga besi silinder memanjang.

7.1.6 Meja Setrika

Perancangan meja setrika yang akan ditempatkan dalam bis khusus

laundry bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 2. Meja setrika ini memiliki dimensi alas meja dengan panjang 1250 mm, lebar 590 mm, tinggi dari alas 590 mm dan ketebalan 15 mm. Meja setrika ini memiliki laci dengan dimensi panjang 580 mm, lebar 500 mm dan tinggi 210. Meja setrika alternatif 2 ini terbuat dari kayu yang kuat dan kokoh dan bagian alas meja dilapisi dengan kain yang dilengkapi busa. Warna dominan dari kaki meja setrika ini adalah coklat kayu agar terlihat lebih natural dan cerah. Alas dari meja setrika ini memiliki warna merah muda agar terlihat lebih cerah dan bersih. Berdasarkan keamanan untuk diletakkan, meja ini dipasang dengan sekrup-sekrup pada bagian bagian bawah kabin bis sehingga aman pada saat bis berhenti maupun berjalan.

7.1.7 Meja Penahan

Perancangan meja penahan yang akan ditempatkan dalam bis khusus

laundry bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 2. Meja penahan ini memiliki dimensi panjang 650 mm, lebar 450 mm, dan tinggi 540 mm. Meja penahan alternatif 3 terbuat dari bahan kayu yang kuat dan kokoh. Warna dominan dari meja ini adalah coklat kayu agar lebih natural dan cerah. Meja ini pun bisa dilipat dengan cara melepas bagian kaki meja dengan bagian alas meja bagian bawah yang berbentuk melengkung kemudian melipat bagian tiap kaki meja sehingga dapat meminimasi area penyimpanan. Meja ini dapat dinaikkan


(70)

Universitas Kristen Maranatha

bis adalah dengan menyimpan meja penahan di tempat rak lain-lain agar tidak bergeser pada saat bis dalam keadaan berjalan.

7.1.8 Lingkungan Fisik

Usulan yang diberikan untuk menambah pencahayaan adalah dengan mengganti lampu di dalam bis menjadi lampu neon Philips TMX 400 GMX 566 yang memiliki daya 28 watt sebanyak 3 buah. Kelembaban yang digunakan dalam bis adalah 42%. Temperatur yang digunakan dalam bis adalah 250C. Sirkulasi udara yang ada pada bis ini berasal dari bagian atap bis dan pintu bis yang terbuka. Sirkulasi udara di dalam bis saat berjalan lebih baik karena memakai blower yang membuat sirkulasi udara menjadi merata.

7.1.9 Layout

Penempatan tata letak fasilitas fisik dan fasilitas pendukung dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi adalah dengan menggunakan layout alternatif 1 dengan area kasir dan kursi tunggu di bagian depan kabin bis, area rak di bagian tengah kabin bis agar mudah dijangkau oleh pelayan kasir dan operator setrika, area setrika, dan toilet di bagian belakang kabin bis.

7.1.10 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja pada bis khusus untuk laundry dengan cara sebagai berikut:

Menyediakan fire extinguisher berjenis hidran CO2 sebanyak 3 buah. Menyediakan 1 buah kotak P3K, apabila terjadi kecelakaan yang cukup parah segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

Menyediakan tempat sampah di area kursi tunggu dan sapu di area tempat setrika untuk kebersihan bis.

Menyediakan tulisan yang berisi himbauan larangan untuk tidak merokok di bagian dinding dekat area meja kasir.


(71)

Universitas Kristen Maranatha

pengecekan isi fire extinguisher dan kotak P3K serta melakukan

training penggunaan fire extinguisher.

7.2Saran

v Untuk penelitian lebih lanjut dilakukan perancangan pada bagian luar

kabin bis dan melakukan perhitungan biaya.

v Untuk pengembangan usaha laundry dirancang juga distro penjualan

pakaian dalam kabin bis dan menyebarkan brosur agar orang-orang lebih mengetahui keberadaan laundry ini.


(72)

xxxvi Universitas Kristen Maranatha 1. Nurmianto, Eko.; “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya,

Surabaya, Indonesia, 2003.

2. Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J.H.; “Teknik Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia, 1997.

3. Sugiyono, DR.; “Metode Penelitian Administrasi”, Edisi ke sepuluh, Alfabeta, Bandung, 2003.

4. Tarwaka, Bakri, S., Sudiajeng, L.; “Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Produktivitas”, UNISBA Press, Surakarta, Indonesia, 2004.

5. Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger.; “Perancangan dan Pengembangan Produk”, Salemba Teknika, Jakarta, Indonesia, 2001.

6. Weimer, Don, Ph. D.; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”, Prentice Hall, Emglewood, New Jersey, 1993.

7. Wignjosoebroto, Sritomo.; “Ergonomi : Studi Gerak dan Waktu”, Guna Widya, Surabaya, Indonesia, 2003.

8. Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II; “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranataha, Bandung, Indonesia, 2006.

9. Yudiantyo, Wawan.; “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranataha, Bandung, Indonesia, 2005.


(1)

dimensi panjang 98 mm, lebar 48 mm, dan tebal 10 mm. Pada meja kasir ini diperlukan tempat untuk penempatan CPU yang dibutuhkan untuk mengolah dan menyimpan data. Tempat CPU ini memiliki ukuran panjang 195 mm, lebar 430 mm, dan tinggi 590 mm. Meja kasir ini memiliki 2 laci agar lebih nyaman dan leluasa dalam penyimpanan. Meja kasir ini terbuat dari kayu jati. Warna dari meja kasir ini adalah perpaduan warna hitam dan coklat. Warna coklat yang didesain sesuai gambar goresan kayu sehingga terlihat natural dan memiliki warna yang cerah dan sesuai dengan bahan kayu yang digunakan, sedangkan warna hitam yang membuat meja ini terlihat lebih elegan dan kokoh. Berdasarkan keamanan untuk diletakkan, meja ini dipasang dengan sekrup-sekrup pada bagian bagian bawah kabin bis sehingga aman pada saat bis berhenti maupun berjalan. 7.1.3 Kursi Kasir

Perancangan kursi kasir yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 3. Kursi kasir ini memiliki dimensi alas duduk dengan panjang 500 mm, lebar 440 mm, tinggi dari alas 360 mm, panjang sandaran 500 mm dan tinggi sandaran 360 mm. Kursi kasir memiliki sandaran tangan dengan panjang 100 mm, lebar 300 mm dan tinggi 175 mm. Kursi kasir ini alternatif 3 terbuat dari besi sebagai penyangga dari kaki kursi. Bahan dari alas duduk dan sandaran kursi kasir terbuat busa yang dilapisi kulit sintetis. Warna dominan dari kursi ini adalah orange agar lebih terlihat menarik, cerah dan bersih. Bentuk dari kursi ini pun menarik yakni desain dari kursi yang sesuai dengan kursi kantoran yang ergonomis dengan kontur yang dimiliki. Berdasarkan keamanan dari kursi kasir ini saat bis dalam keadaan berjalan maupun diam adalah dengan memberikan pengait di bagian belakang kursi. Pada saat kursi tidak digunakan maka kursi tersebut dikaitkan di bagian dinding kabin bis yang sudah diberikan penyangga besi silinder memanjang.


(2)

7.1.4 Kursi Tunggu

Perancangan kursi tunggu yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 2. Kursi tunggu ini memiliki dimensi alas duduk dengan panjang 1500 mm, lebar 440 mm, tinggi dari alas 360 mm, panjang sandaran 1500 mm, dan tinggi sandaran 450 mm. Kursi tunggu memiliki sandaran tangan dengan panjang 150 mm, lebar 300 mm, dan tinggi 175 mm. Kursi tunggu alternatif 2 ini terbuat dari kayu sebagai rangka dan penyangga. Kayu ini memiliki sifat bahan yang aman dan kuat. Kursi tunggu ini dilengkapi dengan busa yang dilapisi kulit sintetis. Pada bagian bawah kursi terbuat dari besi agar lebih kokoh. Warna dominan dari kursi tunggu ini adalah warna hitam agar tidak mudah kotor dan terlihat lebih elegan dan kokoh dan alas duduk warna krem agar terlihat lebih cerah. Bentuk dari kursi ini pun menarik yakni desain pada bagian sandaran kursi yang dibentuk melengkung. Berdasarkan keamanan untuk diletakkan, kursi ini dipasang dengan sekrup-sekrup pada bagian bagian bawah kabin bis sehingga aman pada saat bis berhenti maupun berjalan.

7.1.5 Kursi Setrika

Perancangan kursi setrika yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 1. Kursi setrika ini memiliki dimensi alas duduk dengan panjang 550 mm, lebar 360 mm, dan tinggi 362 mm. Dimensi dari sandaran dengan panjang 500 mm dan tinggi 450 mm. Kursi setrika alternatif 1 terbuat dari kayu dan alas duduk dan sandaran terbuat dari busa yang dilapisi kulit sintetis. Warna dominan dari kursi setrika ini adalah coklat kayu dan hitam untuk alas duduk. Penggunaan warna coklat kayu agar terlihat lebih natural dan warna hitam lebih elegan. Bentuk dari kursi ini pun menarik yakni pada bagian kaki kursi diberi penyangga tepat di bawah alas duduk dan model melengkung pada bagian sandaran membuat


(3)

kursi menjadi lebih menarik. Berdasarkan keamanan dari kursi kasir ini saat bis dalam keadaan berjalan maupun diam adalah dengan memberikan pengait di bagian belakang kursi yang terbuat dari plastik. Pada saat kursi tidak digunakan maka kursi tersebut dikaitkan di bagian dinding kabin bis yang sudah diberikan penyangga besi silinder memanjang.

7.1.6 Meja Setrika

Perancangan meja setrika yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 2. Meja setrika ini memiliki dimensi alas meja dengan panjang 1250 mm, lebar 590 mm, tinggi dari alas 590 mm dan ketebalan 15 mm. Meja setrika ini memiliki laci dengan dimensi panjang 580 mm, lebar 500 mm dan tinggi 210. Meja setrika alternatif 2 ini terbuat dari kayu yang kuat dan kokoh dan bagian alas meja dilapisi dengan kain yang dilengkapi busa. Warna dominan dari kaki meja setrika ini adalah coklat kayu agar terlihat lebih natural dan cerah. Alas dari meja setrika ini memiliki warna merah muda agar terlihat lebih cerah dan bersih. Berdasarkan keamanan untuk diletakkan, meja ini dipasang dengan sekrup-sekrup pada bagian bagian bawah kabin bis sehingga aman pada saat bis berhenti maupun berjalan.

7.1.7 Meja Penahan

Perancangan meja penahan yang akan ditempatkan dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran dengan data antropometri yang terpilih yaitu rancangan alternatif 2. Meja penahan ini memiliki dimensi panjang 650 mm, lebar 450 mm, dan tinggi 540 mm. Meja penahan alternatif 3 terbuat dari bahan kayu yang kuat dan kokoh. Warna dominan dari meja ini adalah coklat kayu agar lebih natural dan cerah. Meja ini pun bisa dilipat dengan cara melepas bagian kaki meja dengan bagian alas meja bagian bawah yang berbentuk melengkung kemudian melipat bagian tiap kaki meja sehingga dapat meminimasi area penyimpanan. Meja ini dapat dinaikkan


(4)

dan diturunkan sesuai dengan kebutuhan. Penempatan meja penahan ini di bis adalah dengan menyimpan meja penahan di tempat rak lain-lain agar tidak bergeser pada saat bis dalam keadaan berjalan.

7.1.8 Lingkungan Fisik

Usulan yang diberikan untuk menambah pencahayaan adalah dengan mengganti lampu di dalam bis menjadi lampu neon Philips TMX 400 GMX 566 yang memiliki daya 28 watt sebanyak 3 buah. Kelembaban yang digunakan dalam bis adalah 42%. Temperatur yang digunakan dalam bis adalah 250C. Sirkulasi udara yang ada pada bis ini berasal dari bagian atap bis dan pintu bis yang terbuka. Sirkulasi udara di dalam bis saat berjalan lebih baik karena memakai blower yang membuat sirkulasi udara menjadi merata.

7.1.9 Layout

Penempatan tata letak fasilitas fisik dan fasilitas pendukung dalam bis khusus laundry bila dilihat dari aspek ergonomi adalah dengan menggunakan layout alternatif 1 dengan area kasir dan kursi tunggu di bagian depan kabin bis, area rak di bagian tengah kabin bis agar mudah dijangkau oleh pelayan kasir dan operator setrika, area setrika, dan toilet di bagian belakang kabin bis.

7.1.10 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja pada bis khusus untuk laundry dengan cara sebagai berikut:

Menyediakan fire extinguisher berjenis hidran CO2 sebanyak 3 buah. Menyediakan 1 buah kotak P3K, apabila terjadi kecelakaan yang cukup parah segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

Menyediakan tempat sampah di area kursi tunggu dan sapu di area tempat setrika untuk kebersihan bis.

Menyediakan tulisan yang berisi himbauan larangan untuk tidak merokok di bagian dinding dekat area meja kasir.


(5)

Pemeriksaan berkala terhadap mesin bis dan alat-alat electrical, pengecekan isi fire extinguisher dan kotak P3K serta melakukan training penggunaan fire extinguisher.

7.2Saran

v Untuk penelitian lebih lanjut dilakukan perancangan pada bagian luar kabin bis dan melakukan perhitungan biaya.

v Untuk pengembangan usaha laundry dirancang juga distro penjualan pakaian dalam kabin bis dan menyebarkan brosur agar orang-orang lebih mengetahui keberadaan laundry ini.


(6)

xxxvi Universitas Kristen Maranatha

1. Nurmianto, Eko.; “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya,

Surabaya, Indonesia, 2003.

2. Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J.H.; “Teknik Tata Cara

Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia, 1997.

3. Sugiyono, DR.; “Metode Penelitian Administrasi”, Edisi ke sepuluh, Alfabeta,

Bandung, 2003.

4. Tarwaka, Bakri, S., Sudiajeng, L.; “Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan

Kerja, dan Produktivitas”, UNISBA Press, Surakarta, Indonesia, 2004.

5. Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger.; “Perancangan dan Pengembangan

Produk”, Salemba Teknika, Jakarta, Indonesia, 2001.

6. Weimer, Don, Ph. D.; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”,

Prentice Hall, Emglewood, New Jersey, 1993.

7. Wignjosoebroto, Sritomo.; “Ergonomi : Studi Gerak dan Waktu”, Guna

Widya, Surabaya, Indonesia, 2003.

8. Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

II; “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan

Ergonomi II”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranataha, Bandung, Indonesia, 2006.

9. Yudiantyo, Wawan.; “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”,

Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranataha, Bandung, Indonesia, 2005.