Analisis Perbaikan dan Perancangan Sistem Kerja Dilihat Dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus CV. Motekar).

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Untuk dapat merancang sistem kerja yang baik perlu diperhatikan faktor pekerja, mesin dan peralatan serta lingkungan. CV.MOTEKAR adalah pabrik yang memproduksi berbagai jenis boneka.Boneka yang diamati dalam penelitian ini adalah boneka teddy bear. Jumlah stasiun kerja yang diamati sebanyak 7 stasiun yaitu : Stasiun 4 (Jahit Badan), Stasiun 5 (Jahit Kepala), Stasiun 6 (Isi Dakron), Stasiun 7 (Finishing), Stasiun 8 (Pemasangan Mata), Stasiun 9 (Pemasangan Hidung), Stasiun 10 (Jahit Mulut). Dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan diketahui bahwa pihak perusahaan ingin meningkatkan efisiensi produktivitas kerja. Masalah yang terdapat di dalam perusahaan ini yaitu waktu baku penyelesaian belum ada, prinsip ekonomi gerakan untuk beberapa stasiun kerja belum sepenuhnya dilakukan, masalah lingkungan fisik seperti pencahayaan yang redup, suhu pada stasiun kerja terasa panas dan lembab karena tidak adanya sirkulasi udara, kebisingan pada stasiun jahit, adanya keluhan tentang kursi yang digunakan pada stasiun jahit seperti sakit punggung, dan sakit pantat, masalah kesehatan dan keselamatan kerja seperti adanya bau di stasiun kerja, operator pencetakan pola belum menggunakan masker, belum tersedianya kotak P3K, belum disediakannya tabung pemadam kebakaran, masih sering terjadinya kecelakaan kerja seperti tangan tertusuk jarum serta sistem manajemen 5S belum dilakukan di perusahaan ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab masalah yang ada diatas dan untuk memperbaiki serta merancang suatu sistem kerja yang lebih baik di perusahaan ini.

Data yang digunakan adalah sejarah umum perusahaan, skenario pekerjaan, data waktu kerja, data lingkungan fisik seperti pencahayaan, temperatur, kelembaban dan kebisingan, data tata letak tempat kerja, data kecelakaan kerja, data keluhan, dan data sampling pengamatan kebutuhan pribadi operator. Pengolahan data waktu baku langsung meliputi uji normal, seragam, cukup, menghitung waktu siklus, penyesuaian, normal, kelonggaran dan menghitung waktu baku langsung. Kemudian membuat peta proses operasi, setelah itu menghitung waktu baku tidak langsung dengan menggunakan MTM-1. Dari hasil pengolahan data diperoleh waktu baku langsung aktual yaitu 400.098 detik dan waktu baku tidak langsung aktual yaitu 304.301 detik dan waktu baku tidak langsung usulan adalah 235.892 detik. Dari hasil analisis diperoleh bahwa beberapa stasiun kerja masih belum menerapkan prinsip ekonomi gerakan, pencahayaan yang masih redup di bagian stasiun kerja, sirkulasi udara yang kurang di beberapa departemen, belum diterapkan 5S, adanya keluhan sakit badan pada operator stasiun jahit, dan perusahaan ini berpotensi terjadi kebakaran.

Usulan yang diberikan untuk perusahaan ini adalah memberikan usulan waktu baku yang lebih cepat yaitu 317.59 detik, memperbaiki ekonomi gerakan yang masih belum dilakukan di stasiun 4 sampai 11, usulan penambahan lampu di departemen 2 dan 3, memasang exhaust fan di departemen 3, memberikan earplug untuk operator stasiun jahit, mengganti atap produksi departemen 3, mengganti kursi di stasiun jahit, memberikan masker di stasiun pencetakan pola, menempatkan tabung pemadam kebakaran, kotak P3K, tong sampah serta safety sign di setiap departemen. Serta memberikan usulan agar perusahaan ini menerapkan sistem manajemen 5S.


(2)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xxii

DAFTAR LAMPIRAN xxvi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1-1

1.2 Identifikasi Masalah 1-2

1.3 Batasan Masalah Dan Asumsi 1-4

1.4 Perumusan Masalah

1-5

1.5 Tujuan Penelitian 1-6

1.6 Sistematika Penulisan

1-7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Dan Pengertian Teknik Tata Cara Kerja 2-1 2.2 Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja 2-3

2.3 Penggunaan Teknik Tata Cara Kerja 2-4

2.4 Pengertian Kerja

2-5

2.5 Sampling Pekerjaan 2-5

2.6 Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

2-6

2.7 Lingkungan Kerja 2-10

2.7.1 Temperatur 2-10

2.7.2 Kelembaban 2-11

2.7.3 Sirkulasi Udara

2-11

2.7.4 Pencahayaan 2-12


(3)

xiii Universitas Kristen Maranatha

2.7.6 Bau – bauan 2-12

2.7.7 Warna 2-13

2.8 Penelitian Cara Kerja 2-14

2.8.1 Ekonomi Gerakan 2-15

2.8.2 Metode Pengukuran Waktu 2-17

2.8.2.1 Tahapan Menghitung Waktu Baku Langsung

2-18

2.8.2.2 Tahapan Menghitung Waktu Baku Tidak Langsung

2-22

2.9 Peta Kerja 2-37

2.10 Perancangan Sistem Kerja 2-38

2.11 Diagram Sebab Akibat 2-38

2.12 Pengukuran Antropometri 2-40

2.13 Teori Perancangan Kursi 2-45

2.14 Perhitungan Persentil 2-46

2.15 Prinsip Manajemen 5S 2-48

2.16 Perancangan 2-52

2.17 Metode Penilaian Concept Scoring 2-53

2.18 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2-54

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bagan Sistematika Penelitian

3-1

3.1.1 Studi Pendahuluan

3-3

3.1.2 Pembatasasan Masalah

3-3

3.1.3 Perumusan Masalah

3-3

3.1.4 Menentukan Tujuan

3-5

3.1.5 Studi Pustaka

3-5

3.1.6 Penentuan Metode Dan Pemecahan Masalah

3-6

3.1.7 Pengumpulan Data

3-6

3.1.8 Pengolahan Data

3-14

3.1.8.1 Perhitungan Waktu Baku Secara Langsung

3-14

3.1.8.2 Perhitungan Peta Proses Operasi

3-23

3.1.8.3 Perhitungan Waktu Baku Secara Tidak Langsung

3-23

3.1.8.4 Perbandingan Waktu Baku Langsung Dan Tidak Langsung

3-24


(4)

xiv Universitas Kristen Maranatha

3.1.8.5 Perhitungan Kapasitas Produksi

3-25

3.1.9 Analisis Data

3-27

3.1.10 Usulan Dan Perancangan Sistem Kerja

3-27

3.1.11 Kesimpulan Dan Saran

3-29

BAB 4 PENGUMPULAN DATA 3-1

4.1 Data umum perusahaan

4-1

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan

4-1

4.1.2 Struktur Organisasi Bagian Produksi

4-2

4.1.3 Uraian Jabatan

4-2

4.1.4 Data Jumlah Karyawan Dan Jam Kerja

4-4

4.2 Skenario Pekerjaan Untuk Setiap Stasiun Kerja

4-5

4.3 Data Waktu Kerja 4-7

4.4 Data Lingkungan Fisik 4-14

4.5 Data Fasilitas Fisik Yang Digunakan Di Perusahaan 4-19 4.6 Tata Letak Tempat Kerja 4-24 4.6.1 Tata Letak Tempat Kerja Setempat 4-24 4.6.2 Tata Letak Tempat Kerja Keseluruhan 4-35

4.7 Data Kecelakaan Kerja 4-36

4.8 Keluhan Operator Stasiun Jahit Badan Dan Kepala 4-37 4.9 Data Sampling Kebutuhan Pribadi 4-37

BAB 5 PENGUMPULAN DATA

5.1 Perhitungan Waktu Baku Secara Langsung 5-1 5.1.1 Pengujian kenormalan data 5-1

5.1.2 Pengujian keseragaman data 5-9

5.1.3 Pengujian kecukupan data 5-19 5.1.4 Perhitungan waktu siklus 5-21 5.1.5 Penentuan nilai penyesuaian 5-23 5.1.6 Perhitungan waktu normal 5-26 5.1.7 Perhitungan sampling kelonggaran stasiun 4-10 5-27 5.1.8 Perhitungan faktor kelonggaran 5-31


(5)

xv Universitas Kristen Maranatha BAB 7 USULAN PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA

7.1 Usulan faktor Penyesuaian dan Kelonggaran 7-1 7.2 Usulan tata letak setempat 7-8 7.3 Usulan fasilitas fisik 7-18 7.4 Usulan lingkungan fisik 7-24 7.5 Usulan elemen gerakan dikaitkan dengan prinsip ekonomi 7-31 7.6 Usulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 7-34 7.7 Usulan sistem manajemen 5S 7-41 7.8 Usulan waktu baku MTM-1 7-44 7.9 Perhitungan waktu baku usulan 7-54

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan 8-1

8.2 Saran 8-5

5.1.9 Perhitungan Waku Baku Langsung 5-34 5.2 Pembuatan dan perhitungan peta proses operasi 5-41

5.3 Perhitungan Waktu Baku Tidak Langsung

5-43

5.4 Perhitungan Kapasitas Aktual

5-53

BAB 6 ANALISIS 5-27

6.1 Analisis faktor penyesuaian 6-1

6.2 Analisis faktor kelonggaran

6-3

6.3 Analisis peta proses operasi 6-14

6.4 Analisis gerakan operator berdasarkan prinsip ekonomi gerakan

6-15 6.5 Analisis tata letak setempat dan tata letak keseluruhan 6-18

6.6 Analisis fasilitas fisik

6-22

6.7 Analisis lingkungan fisik 6-27 6.8 Analisis kesehatan dan keselamatan kerja 6-46 6.9 Analisis sistem manajemen 5S 6-55


(6)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman Tabel 2.1 Pengaruh Suhu Terhadap Kondisi Tubuh 2-10

Tabel 2.2 Ukuran Suhu Yang Disarankan Untuk Kondisi Optimum 2-10

Tabel 2.3 Hubungan Kelembaban Dan Suhu 2-11

Tabel 2.4 Efek Jarak,Suhu, Psikis Dari Warna 2-13 Tabel 2.5 Pemilihan Rating Dalam Concept Scoring 2-58

Tabel 2.9 Rating 2-61

Tabel 3.1 Pengambilan Data Waktu Kerja Per Stasiun 3-7

Tabel 3.2 Pengambilan Data Lingkungan Fisik 3-8

Tabel 3.3 Pengambilan Data Temperatur 3-8

Tabel 3.4 Pengambilan Data Kelembaban 3-9

Tabel 3.5 Pengambilan Data Kebisingan 3-9

Tabel 3.6 Data Kecelakaan Kerja 3-11

Tabel 3.7 Hal – Hal Yang Berkaitan Dengan 9 Point 3-12 Tabel 3.8 Data Keluhan Operator Pada Stasiun Jahit 3-12

Tabel 3.9 Pengamatan Sampling Pekerjaan 3-14

Tabel 3.10 Contoh Pengamatan Sampling Pekerjaan 3-20 Tabel 3.11 Contoh Perhitungan Sampling Pengamatan 3-21 Tabel 3.12 Contoh Perhitungan Kapasitas Efektif Aktual 3-25 Tabel 3.13 Contoh Perhitungan Kapasitas Efektif Usulan 3-26 Tabel 3.14 Perhitungan Selisih Kapasitas Efektif Aktual Dan Usulan 3-26

Tabel 3.15 Contoh Rating 3-28

Tabel 4.1 Data Jumlah Operator 4-4

Tabel 4.2 Data Jam Kerja Perusahaan 4-4

Tabel 4.3 Waktu Penyelesaian Stasiun 4 (Jahit Badan) 4-7 Tabel 4.4 Waktu Penyelesaian Stasiun 5 (Jahit Kepala) 4-8 Tabel 4.5 Waktu penyelesaian Stasiun 6 (Isi Dakron) 4-9 Tabel 4.6 Waktu Penyelesaian Stasiun 7 (Finishing) 4-10 Tabel 4.7 Waktu Penyelesaian Stasiun 8 (Pemasangan Mata) 4-11


(7)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman Tabel 4.8 Waktu Penyelesaian Stasiun 9 (Pemasangan Hidung) 4-12

Tabel 4.9 Waktu Penyelesaian Stasiun 10 (Jahit Mulut) 4-13 Tabel 4.10 Pengumpulan Data Intensitas Cahaya Pada Semua Stasiun 4-14 Tabel 4.11 Pengumpulan Data Temperatur Pada Semua Stasiun 4-15 Tabel 4.12 Konversi Temperatur Celcius Ke Fahrenheit 4-16 Tabel 4.13 Pengumpulan Data Pengukuran Kelembaban 4-16 Tabel 4.14 Pengumpulan Data Pengukuran Kebisingan 4-17

Tabel 4.15 Ukuran Kursi Yang Digunakan 4-19

Tabel 4.16 Ukuran Meja Di Stasiun Pencetakan Pola 4-20

Tabel 4.17 Ukuran Meja Di Stasiun Jahit 4-20

Tabel 4.18 Data Kecelakaan Kerja 4-36

Tabel 4.19 Keluhan Operator Stasiun Jahit 4-37

Tabel 4.20 Sampling Pengamatan Hari Pertama (Jahit Badan) 4-38

Tabel 4.21 Sampling Pengamatan Hari Kedua 4-39

Tabel 4.22 Sampling Pengamatan Hari Ketiga 4-40

Tabel 4.23 Sampling Pengamatan Hari Pertama (Jahit Kepala) 4-41

Tabel 4.24 Sampling Pengamatan Hari Kedua 4-42

Tabel 4.25 Sampling Pengamatan Hari Ketiga 4-43

Tabel 4.26 Sampling Pengamatan Hari Pertama (Isi Dakron) 4-44

Tabel 4.27 Sampling Pengamatan Hari Kedua 4-45

Tabel 4.28 Sampling Pengamatan Hari Ketiga 4-46

Tabel 4.29 Sampling Pengamatan Hari Pertama (Finishing) 4-47

Tabel 4.30 Sampling Pengamatan Hari Kedua 4-48

Tabel 4.31 Sampling Pengamatan Hari Ketiga 4-49

Tabel 4.32 Sampling Pengamatan Hari Pertama (Pemasangan Mata) 4-50

Tabel 4.33 Sampling Pengamatan Hari Kedua 4-51


(8)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman Tabel 4.35 Sampling Pengamatan Hari Pertama (Pemasangan Hidung) 4-53

Tabel 4.36 Sampling Pengamatan Hari Kedua 4-54

Tabel 4.37 Sampling Pengamatan Hari Ketiga 4-55

Tabel 4.38 Sampling Pengamatan Hari Pertama (Jahit Mulut) 4-56

Tabel 4.39 Sampling Pengamatan Hari Kedua 4-57

Tabel 4.40 Sampling Pengamatan Hari Ketiga 4-58

Tabel 5.1 Uji Kenormalan Data Stasiun 4 (Jahit Badan) 5-2 Tabel 5.2 Uji Kenormalan Data Stasiun 5 (Jahit Kepala) 5-3 Tabel 5.3 Uji Kenormalan Data Stasiun 6 (Isi Dakron) 5-4 Tabel 5.4 Uji Kenormalan Data Stasiun 7 (Finishing) 5-5 Tabel 5.5 Uji Kenormalan Data Stasiun 8 (Pemasangan Mata) 5-6 Tabel 5.6 Uji Kenormalan Data Stasiun 9 (Pemasangan Hidung) 5-7 Tabel 5.7 Uji Kenormalan Data Stasiun 10 (Jahit Mulut) 5-8 Tabel 5.8 Uji Keseragaman Data Stasiun 4 (Jahit Badan) 5-9 Tabel 5.9 Uji Keseragaman Data Stasiun 5 (Jahit Kepala) 5-10 Tabel 5.10 Uji Keseragaman Data Stasiun 6 (Isi Dakron) 5-12 Tabel 5.11 Uji Keseragaman Data Stasiun 7 (Finishing) 5-13 Tabel 5.12 Uji Keseragaman Data Stasiun 8 (Pemasangan Mata) 5-14 Tabel 5.13 Uji Keseragaman Data Stasiun 9 (Pemasangan Hidung) 5-16 Tabel 5.14 Uji Keseragaman Data Stasiun 10 (Jahit Mulut) 5-17 Tabel 5.15 Uji Kecukupan Data Stasiun 4 (Jahit Badan) 5-23 Tabel 5.16 Uji Kecukupan Data Stasiun 5 (Jahit Kepala) 5-24 Tabel 5.17 Uji Kecukupan Data Stasiun 6 (Isi Dakron) 5-24 Tabel 5.18 Uji Kecukupan Data Stasiun 7 (Finishing) 5-24 Tabel 5.19 Uji Kecukupan Data Stasiun 8 (Pemasangan Mata) 5-25 Tabel 5.20 Uji Kecukupan Data Stasiun 9 (Pemasangan Hidung) 5-25 Tabel 5.21 Uji Kecukupan Data Stasiun 10 (Jahit Mulut) 5-25


(9)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman Tabel 5.22 Perhitungan Sampling Pengamatan Stasiun 4 (Jahit Badan) 5-28

Tabel 5.23 Perhitungan Sampling Pengamatan Stasiun 5 (Jahit Kepala) 5-29 Tabel 5.24 Perhitungan Sampling Pengamatan Stasiun 6 (Isi Dakron) 5-29 Tabel 5.25 Perhitungan Sampling Pengamatan Stasiun 7 (Finishing) 5-29 Tabel 5.26 Perhitungan Sampling Pengamatan Stasiun 8

(Pemasangan Mata)

5-30

Tabel 5.27 Perhitungan Sampling Pengamatan Stasiun 9 (Pemasangan Hidung)

5-30

Tabel 5.28 Perhitungan Sampling Pengamatan Stasiun 10 (Jahit Mulut)

5-30

Tabel 5.29 Faktor Kelonggaran Stasiun 4 (Jahit Badan) 5-31 Tabel 5.30 Faktor Kelonggaran Stasiun 5 (Jahit Kepala) 5-32 Tabel 5.31 Faktor Kelonggaran Stasiun 6 (Isi Dakron) 5-32 Tabel 5.32 Faktor Kelonggaran Stasiun 7 (Finishing) 5-32 Tabel 5.33 Faktor Kelonggaran Stasiun 8 (Pemasangan Mata) 5-33 Tabel 5.34 Faktor Kelonggaran Stasiun 9 (Pemasangan Hidung) 5-33 Tabel 5.35 Faktor Kelonggaran Stasiun 10 (Jahit Mulut) 5-34

Tabel 5.36 Rangkuman Waktu Baku 5-40

Tabel 5.37 MTM Stasiun 4 (Jahit Badan) 5-43

Tabel 5.38 MTM Stasiun 4 (Jahit Badan) Lanjutan 1 5-44

Tabel 5.39 MTM Stasiun 4 (Jahit Badan) Lanjutan 2 5-45

Tabel 5.40 MTM Stasiun 5 (Jahit Kepala) 5-46

Tabel 5.41 MTM Stasiun 5 (Jahit Kepala) lanjutan 1 5-47

Tabel 5.42 MTM Stasiun 6 (Isi Dakron) 5-48

Tabel 5.43 MTM Stasiun 7 (Finishing) 5-49

Tabel 5.44 MTM Stasiun 8 (Pemasangan Mata) 5-50

Tabel 5.45 MTM Stasiun 9 (Pemasangan Hidung) 5-51


(10)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman Tabel 5.47 Perhitungan Kapasitas Efektif Aktual 5-53

Tabel 6.1 Rangkuman Analisis Ekonomi Gerakan I 6-15 Tabel 6.2 Rangkuman Analisis Ekonomi Gerakan II 6-16 Tabel 6.3 Rangkuman Analisis Ekonomi Gerakan III 6-17 Tabel 6.4 Analisis Meja Pada Stasiun Pencetakan Pola 6-23 Tabel 6.5 Analisis Meja Pada Stasiun Jahit Badan Dan Kepala 6-25 Tabel 6.6 Analisis Kursi Pada Sasiun Jahit Badan Dan Kepala 6-26 Tabel 6.7 Analisis Aktivitas Seiri (Pemilahan) 6-54 Tabel 6.8 Analisis Aktivitas Seiton (Penataan) 6-54 Tabel 6.9 Analisis Aktivitas Seiso (Pembersihan) 6-55 Tabel 6.10 Analisis Aktivitas Seiketsu (Pengendalian) 6-56 Tabel 6.11 Analisis Aktivitas Shitsuke (Pembiasaan) 5-56 Tabel 7.1 Faktor Penyesuaian Usulan Stasiun 4 (Jahit Badan) 7-1 Tabel 7.2 Faktor Penyesuaian Usulan Stasiun 5 (Jahit Kepala) 7-2 Tabel 7.3 Faktor Penyesuaian Usulan Stasiun 6 (Isi Dakron) 7-2 Tabel 7.4 Faktor Penyesuaian Usulan Stasiun 7 (Finishing) 7-2 Tabel 7.5 Faktor Penyesuaian Usulan Stasiun 8 (Pemasangan Mata) 7-3 Tabel 7.6 Faktor Penyesuaian Usulan Stasiun 9 (Pemasangan Hidung) 7-3 Tabel 7.7 Faktor Penyesuaian Usulan Stasiun 10 (Jahit Mulut) 7-3 Tabel 7.8 Faktor Kelonggaran Usulan Stasiun 4 (Jahit Badan) 7-4 Tabel 7.9 Faktor Kelonggaran Usulan Stasiun 5 (Jahit Kepala) 7-4 Tabel 7.10 Faktor Kelonggaran Usulan Stasiun 6 (Isi Dakron) 7-5 Tabel 7.11 Faktor Kelonggaran Usulan Stasiun 7 (Finishing) 7-5 Tabel 7.12 Faktor Kelonggaran Usulan Stasiun 8 (Pemasangan Mata) 7-6 Tabel 7.13 Faktor Kelonggaran Usulan Stasiun 9 (Pemasangan Hidung) 7-6 Tabel 7.14 Faktor Kelonggaran Usulan Stasiun 10 (Jahit Mulut) 7-7 Tabel 7.15 Keterangan Nilai Untuk Setiap Rating 7-22 Tabel 7.16 Keterangan Nilai Bobot Berdasarkan Kriteria 7-22

Tabel 7.17 Concept Scoring Kursi Usulan 7-23


(11)

xxi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 7.19 Usulan Ekonomi Gerakan Prinsip I 7-31

Tabel 7.20 Usulan Ekonomi Gerakan Prinsip II 7-32

Tabel 7.21 Usulan Ekonomi Gerakan Prinsip III 7-33

Tabel 7.22 Usulan Manajemen Seiri (Pemilahan) 7-41 Tabel 7.23 Usulan Manajemen Seiton (Penataan) 7-41 Tabel 7.24 Usulan Manajemen Seiso (Pembersihan) 7-42 Tabel 7.25 Usulan Manajemen Seiketsu (Pengendalian) 7-42 Tabel 7.26 Usulan Manajemen Shitsuke (Pembiasaan) 7-43 Tabel 7.27 Usulan MTM-1 (Stasiun Jahit Badan) 7-44 Tabel 7.28 Usulan MTM-1 (Stasiun Jahit Badan) Lanjutan 1 7-45 Tabel 7.29 Usulan MTM-1 (Stasiun Jahit Badan) Lanjutan 2 7-46 Tabel 7.30 Usulan MTM-1 (Stasiun Jahit Kepala) 7-47 Tabel 7.31 Usulan MTM-1 (Stasiun Jahit Kepala) Lanjutan 1 7-48 Tabel 7.32 Usulan MTM-1 (Stasiun Isi Dakron) 7-49

Tabel 7.33 Usulan MTM-1 (Stasiun Finishing) 7-50

Tabel 7.34 Usulan MTM-1 (Stasiun Pemasangan Mata) 7-51 Tabel 7.35 Usulan MTM-1 (Stasiun Pemasangan Hidung) 7-52 Tabel 7.36 Usulan MTM-1 (Stasiun Jahit Mulut) 7-53 Tabel 7.37 Perbandingan Waktu Baku Langsug & Tidak Langsung 7-54 Tabel 7.38 Perhitungan Kapasitas Efektif Usulan 7-56

Tabel 7.39 Perhitungan Selisih Kapasitas 7-57

Tabel 8.1 Rangkuman Waktu Baku Langsung Aktual, Tidak Langsung Aktual serta Waktu Baku Tidak Langsung Usulan

8-1


(12)

xxii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Diagram Fishbone (Sebab Akibat) 2-37

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian 3-1

Gambar 3.2 Flowchart Penelitian Sambungan 3-2

Gambar 3.3 Flowchart Penelitian Sambungan 3-3

Gambar 3.4 Lokasi Pengukuran Lingkungan Fisik 3-10

Gambar 3.5 Flowchart Penelitian Waktu Baku 3-24

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan 4-2

Gambar 4.2 Tumpukan Bahan – Bahan baku 4-18

Gambar 4.3 Lantai Produksi Dari Keramik 4-18

Gambar 4.4 Lantai Produksi Dari Semen 4-18

Gambar 4.5 Atap Ruangan Produksi 4-19

Gambar 4.6 Kursi Yang Digunakan Di perusahaan 4-19

Gambar 4.7 Jarum Jahit 4-20

Gambar 4.8 Gunting 4-20

Gambar 4.9 Asbes 4-21

Gambar 4.10 Elemen 4-21

Gambar 4.11 Solder 4-21

Gambar 4.12 Lem tembak 4-22

Gambar 4.13 Sodokan kayu 4-22

Gambar 4.14 Mesin jahit 4-23

Gambar 4.15 Mesin ACDC regulator 4-23

Gambar 4.16 Tata Letak Setempat Layout Stasiun 1 4-24 Gambar 4.17 Tata Letak Setempat Layout Stasiun 2 4-25 Gambar 4.18 Tata Letak Setempat Layout Stasiun 3 4-26 Gambar 4.19 Tata Letak Setempat Layout Stasiun 4 4-27 Gambar 4.20 Tata Letak Setempat Layout Stasiun 5 4-28 Gambar 4.21 Tata Letak Setempat Layout Stasiun 6 4-29 Gambar 4.22 Tata Letak Setempat Layout Stasiun 7 4-30


(13)

xxiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 4.23 Tata Letak Setempat Layout Stasiun 8 4-31 Gambar 4.24 Tata Letak Setempat Layout Stasiun 9 4-32 Gambar 4.25 Tata Letak Setempat Layout Stasiun 10 4-33 Gambar 4.26 Tata Letak Setempat Layout Stasiun 11 4-34

Gambar 4.27 Layout Tata Letak Keseluruhan 4-35

Gambar 5.1 Grafik Uji Seragam Stasiun 4 5-10

Gambar 5.2 Grafik Uji Seragam Stasiun 5 5-11

Gambar 5.3 Grafik Uji Seragam Stasiun 6 5-13

Gambar 5.4 Grafik Uji Seragam Stasiun 7 5-14

Gambar 5.5 Grafik Uji Seragam Stasiun 8 5-15

Gambar 5.6 Grafik Uji Seragam Stasiun 9 5-17

Gambar 5.7 Grafik Uji Seragam Stasiun 10 5-18

Gambar 5.8 Peta Proses Operasi Boneka Teddy Bear 5-42 Gambar 6.1 Mesin ACDC Regulator Pada Stasiun Pencetakan Pola 6-24 Gambar 6.2 Kursi Pada stasiun Jahit Badan Dan Jahit Kepala 6-25 Gambar 6.3 Denah Lokasi Pencahayaan Di setiap Stasiun Kerja Sekarang 6-28 Gambar 6.4 Kelembaban Dan Temperatur Di Stasiun Potong 6-30 Gambar 6.5 Kelembaban Dan Temperatur Di Stasiun Pencetakan Pola 6-31 Gambar 6.6 Kelembaban Dan Temperatur Di Stasiun Pemisahan Pola 6-32 Gambar 6.7 Kelembaban Dan Temperatur Di Stasiun Jahit Badan 6-33 Gambar 6.8 Kelembaban Dan Temperatur Di Stasiun Jahit Kepala 6-34 Gambar 6.9 Kelembaban Dan Temperatur Di Stasiun Isi Dakron 6-35 Gambar 6.10 Kelembaban Dan Temperatur Di Stasiun Finishing 6-36 Gambar 6.11 Kelembaban Dan Temperatur Di Stasiun Pemasangan Mata 6-37 Gambar 6.12 Kelembaban Dan Temperatur Stasiun Pemasangan Hidung 6-38 Gambar 6.13 Kelembaban Dan Temperatur Di Stasiun Mulut 6-39


(14)

xxiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul 5 Halaman

Gambar 6.14 Kelembaban Dan Temperatur Di Stasiun Packing 6-40 Gambar 6.15 Lokasi Tidak Adanya Exhaust Fan Di Ruang Produksi 6-42 Gambar 6.16 Fishbone Kecelakaan Kerja Terpeleset 6-48 Gambar 6.17 Fishbone Kecelakaan Kerja Jari Tertusuk Jarum 6-49 Gambar 6.18 Fishbone Kecelakaan Kerja Tangan Tergores Gunting 6-50 Gambar 6.19 Fishbone Kecelakaan Kerja Tangan Terkena Uap Panas 6-50 Gambar 6.20 Fishbone Kecelakaan Kerja Sakit Punggung 6-51

Gambar 6.21 Fishbone Kecelakaan Kerja kebakaran 6-52

Gambar 7.1 Usulan Layout Stasiun Potong 7-8

Gambar 7.2 Usulan Layout Stasiun Pencetakan Pola 7-9 Gambar 7.3 Usulan Layout Stasiun Pemisahan Pola 7-10

Gambar 7.4 Usulan Layout Stasiun Jahit Badan 7-11

Gambar 7.5 Usulan Layout Stasiun Jahit Kepala 7-12

Gambar 7.6 Usulan Layout Stasiun Isi Dakron 7-13

Gambar 7.7 Usulan Layout Stasiun Finishing 7-14

Gambar 7.8 Usulan Layout Stasiun Pemasangan Mata 7-15 Gambar 7.9 Usulan Layout Stasiun Pemasangan Hidung 7-16

Gambar 7.10 Usulan Layout Stasiun Jahit Mulut 7-17

Gambar 7.11 Usulan Kursi Alternatif 1 7-18

Gambar 7.12 Usulan Kursi Alternatif 2 7-19

Gambar 7.13 Usulan Kursi Alternatif 3 7-20

Gambar 7.14 Usulan Kursi Alternatif 3 Tampak Depan 7-21 Gambar 7.15 Usulan Kursi Alternatif 3 Tampak Samping 7-21 Gambar 7.16 Usulan Penambahan Lampu Neon Ukuran 20 Watt 7-25


(15)

xxv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 7.17 Usulan Pencahayaan Di Setiap Stasiun Kerja 7-26

Gambar 7.18 Usulan Exhaust Fan 7-27

Gambar 7.19 Usulan Exhaust Fan Di Departemen 3 7-28

Gambar 7.20 Usulan Penggunaan Earplak Untuk Operator Stasiun Jahit 7-29

Gambar 7.21 Usulan Kotak P3K Yang Digunakan 7-34

Gambar 7.22 Usulan Penempatan Kotak P3K Di setiap Departemen 7-35 Gambar 7.23 Usulan Masker Untuk Operator Stasiun Pencetakan Pola 7-36 Gambar 7.24 Usulan Tong Sampah Untuk Digunakan Di Perusahaan 7-36 Gambar 7.25 Usulan Penempatan Tong Sampah Di Perusahaan 7-37 Gambar 7.26 Usulan Pemasangan Safety Sign Dilarang Merokok 7-38 Gambar 7.27 Usulan Tabung Pemadam Kebakaran Di Perusahaan 7-39 Gambar 7.28 Usulan Penempatan Tabung Pemadam Kebakaran Di

Perusahaan


(16)

xxvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Komentar

2. Lembar Pengesahan Perusahaan

3. Tabel Antropometri Masyarakat Indonesia

4. Recommended Illumnination Levels For a Variety of Different Tasks 5. General Recommendations for Workplace Reflectances

6. Comfort Zone as a Function of Relative Humidity Versus Temperature 7. Tabel Penyesuaian Menurut Westinghouse

8. Tabel Kelonggaran 9. Tabel Chi –Square


(17)

DATA PENULIS

Nama : Rohani Sartika Siagian

Tempat/ Tgl Lahir : Rantau Prapat/ 15 September 1988 Alamat : Jalan Babakan Jeruk I. no 79 No Hp : 081220899761

Email : ni_baek@yahoo.co.id Pendidikan : TK Methodist II SD Methodist II

SLTP Santa Laurensius SMU I

Universitas Kristen Maranatha Bandung Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Nilai Tugas Akhir : B


(18)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pabrik merupakan suatu tempat produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu jenis barang. Untuk meningkatkan persaingan antar pemilik pabrik, diperlukan suatu sistem kerja yang baik yang meliputi manusia, mesin dan peralatan serta lingkungan. Dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan diketahui bahwa pihak perusahaan ingin meningkatkan efisiensi produktivitas kerja namun perusahaan belum mengetahui waktu baku penyelesaian pembuatan boneka teddy bear per stasiun kerja. prinsip ekonomi gerakan untuk beberapa stasiun kerja belum sepenuhnya dilakukan sehingga perlu adanya perbaikan terhadap prinsip ekonomi gerakan, adanya keluhan yang dirasakan pleh operator tentang lingkungan fisik seperti pencahayaan yang redup, suhu yang panas dan lembab akibat tidak adanya sirkulasi udara, kebisingan yang terjadi di stasiun kerja yang dapat menganggu kenyamanan operator di dalam melakukan pekerjaan.

Selain permasalahan di atas, operator sering merasakan adanya bau tidak sedap di stasiun kerja yang disebabkan oleh penumpukan bahan baku yang sudah lama yang masih tersimpan di sekitar stasiun kerja, adanya keluhan dari operator stasiun jahit badan dan jahit kepala tentang kursi yang digunakan tidak menggunakan sandaran pada bagian punggung dan tidak menggunakan alas duduk sehingga sering menyebabkan operator mengalami sakit pada bagian punggung dan pantat. Operator pada stasiun pencetakan pola tidak menggunakan masker, serta belum tersedianya kotak P3K di sekitar stasiun kerja. Jika masalah kesehatan ini diabaikan terus menerus operator akan sering tidak masuk kerja sehingga dapat merugikan pihak perusahaan karena akan mengeluarkan cost yang seharusnya memang tidak diperlukan.


(19)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Masalah kecelakaan kerja seperti tangan tertusuk jarum, tergores gunting serta belum tersedianya tabung pemadam kebakaran di stasiun kerja juga merupakan kendala yang terdapat di perusahaan ini sehingga perlu adanya perbaikan terhadap kecelakaan kerja serta perhatian untuk menempatkan tabung pemadam kebakaran di stasiun kerja mengingat perusahaan ini berpotensi terjadi kebakaran. Sistem manajemen 5S belum diterapkan di perusahaan ini, hal itu terlihat dari masih berantakannya stasiun kerja, operator masih tidak terlalu perduli dengan kebersihan perusahaan. sistem manajemen 5S ini dapat digunakan sebagai metode untuk menciptkan lingkungan kerja yang nyaman, aman dan produktif sehingga sangat penting untuk diberlakukan di perusahaan ini.

Berdasarkan masalah – masalah yang ditemukan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat topik penelitian ini dengan judul “Analisis Perbaikan Dan Perancangan Sistem Kerja Dilihat Dari Segi Ergonomi”.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun faktor – faktor penyebab masalah dalam perusahaan ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan ingin mengetahui waktu penyelesaian operator per stasiun kerja. Karena waktu penyelesaian ini dapat digunakan untuk melihat seberapa cepat operator dalam menyelesaikan pekerjaannya.

2. Gerakan – gerakan operator di beberapa stasiun kerja masih belum sesuai dengan prinsip ekonomi gerakan

3. Masalah lingkungan fisik seperti pencahayaan lampu yang kurang, mengingat masih banyak stasiun kerja yang bekerja secara manual tentu pencahayaan lampu yang baik sangat diperlukan di perusahaan ini, stasiun kerja yang panas dan lembab, kebisingan yang terjadi pada stasiun jahit dan sirkulasi udara yang tidak ada di perusahaan.


(20)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Adanya bau – bauan yang disebabkan oleh penumpukan bahan – bahan baku di sekitar stasiun kerja, dan seng plastik yang digunakan di perusahaan ini sebaiknya diganti karena dapat menyebabkan rasa panas dan silau pada operator.

4. Adanya keluhan tentang kursi yang digunakan pada stasiun jahit. Keluhan tersebut seperti operator sering merasakan sakit pada bagian punggung karena kursi yang digunakan tidak memiliki sandaran, sakit pada bagian pantat karena bahan yang digunakan pada kursi di stasiun jahit terbuat dari plastik bukan busa.

5. Masalah kesehatan yang terdapat di perusahaan ini adalah lingkungan kerja yang sangat berantakan, terlihat dari penumpukan bahan – bahan baku di sekitar stasiun kerja yang menyebabkan adanya rasa bau di sekitar stasiun kerja, pada saat operator mencetak pola bau terbakar akan keluar dari kain yang dicetak walaupun bau tersebut tidak berbahaya namun sebaiknya operator menggunakan masker. Masalah keselamatan kerja seperti belum disediakannya tabung pemadam kebakaran di perusahaan ini, mengingat perusahaan ini berpotensi terjadinya kebakaran. Disamping itu masih sering terjadi kecelakaan kerja seperti tangan tertusuk jarum, tangan tertusuk gunting, tangan terkena uap panas pada operator. Serta sistem manajemen 5S yang belum dilakukan di perusahaan ini. Sistem manajemen 5S dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan produktif.

6. Sistem manajemen 5S belum dilakukan di perusahaan ini. Sistem manajemen 5S dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan produktif.


(21)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.3Batasan masalah dan Asumsi

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis menentukan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dan memberikan asumsi yang berkaitan dengan perbaikan dan perancangan sistem kerja pada pabrik Motekar ini. Adapun pembatasan masalah dalam penyusunan laporan tugas akhir ini yaitu sebagai berikut :

1. Produk yang diamati yaitu produk boneka teddy bear, karena produk ini yang sering diproduksi oleh perusahaan.

2. Stasiun yang diamati yaitu :  Stasiun 4 (Jahit Badan)  Stasiun 5 (Jahit Kepala)  Stasiun 6 (Isi Dakron)  Stasiun 7 (Finishing)

 Stasiun 8 (Pemasangan Mata)  Stasiun 9 (Pemasangan Hidung)  Stasiun 10 (Jahit Mulut)

3. Dalam perancangan, data anthropometri diperoleh dari buku Eko Nurmianto.

4. Persentil minimum 5% dan persentil maksimum 95 %.

5. Data kecelakaan kerja diperoleh dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan terhitung dari bulan februari – juli 2011.

6. Lingkungan fisik yang diamati yaitu :  Pencahayaan

 Temperatur  Kelembaban  Kebisingan

7. Fasilitas fisik yang diamati yaitu :

 Kursi yang digunakan pada stasiun jahit


(22)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Sedangkan asumsi – asumsi yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini yaitu sebagai berikut :

1. Data anthropometri yang diperoleh dari buku Eko Nurmianto dianggap mewakili dimensi tubuh karyawan.

2. Tingkat ketelitian sebesar 5%. 3. Tingkat kepercayaan sebesar 95%.

1.4Perumusan Masalah

1. Berapa waktu baku penyelesaian aktual yang dibutuhkan operator dalam pembuatan boneka teddy bear? Dan berapa waktu baku yang diusulkan? 2. Bagaimana elemen gerakan per stasiun kerja, jika dilihat dari prinsip ekonomi

gerakan? Jika memiliki masalah, bagaimana seharusnya elemen gerakan kerja yang baru untuk setiap stasiun kerja?.

3. Bagaimana lingkungan fisik yang terdapat di perusahaan saat ini? jika dilihat dari segi pencahayaan, , temperatur dan kelembaban, kebisingan, sirkulasi udara bau - bauan, dan atap ruangan produksi?. Jika memiliki masalah, bagaimana seharusnya perbaikan lingkungan fisik yang disarankan?

4. Bagaimana fasilitas fisik yang terdapat di perusahaan saat ini?. Jika memiliki masalah, bagaimana seharusnya perbaikan fasilitas fisik yang sesuai dengan standar ergonomi?.

5. Bagaimana kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan ini?. Jika memiliki masalah, bagaimana seharusnya perbaikan yang dilakukan untuk masalah kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan ini?.

6. Sistem manajemen 5S digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan produktif. Apakah di perusahaan ini sistem manajemen sudah dilakukan?.


(23)

Bab 1 Pendahuluan 1-6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui waktu baku aktual yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembuatan boneka teddy bear per stasiun kerja. Dan untuk mengetahui waktu baku baku yang diusulkan.

2. Untuk mengetahui dan memperbaiki elemen gerakan kerja sesuai dengan prinsip ekonomi gerakan.

3. Untuk memperbaiki kondisi lingkungan fisik yang ada di perusahaan. 4. Untuk memperbaiki fasilitas fisik yang ada di perusahaan.

5. Untuk mencari solusi masalah kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan.


(24)

Bab 1 Pendahuluan 1-7

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.6Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan

1.1Latar Belakang Masalah

Berisi alasan -alasan yang melatarbelakangi dilakukannya perbaikan dan perancangan terhadap pabrik boneka Motekar.

1.2Identifikasi Masalah

Berisi penjelasan – penjelasan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan masalah – masalah yang sering terjadi di dalam pabrik.

1.3Batasan Masalah dan Asumsi

Berisi batasan – batasan dan asumsi yang digunakan selama perbaikan dan perancangan dilakukan. Hal ini dilakukan agar proses penelitian dan perancangan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

1.4Perumusan Masalah

Berisi pertanyaan – pertanyaan yng mungkin muncul dalam perbaikan dan perancangan serta memberikan solusi terhadap pertanyaan tersebut.

1.5Tujuan Penelitian

Berisi tujuan – tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan perbaikan dan perancangan fasilitas dan lingkungan fisik.

1.6Sistematika Penulisan

Berisi langkah – langkah penulisan mulai dari awal penelitian sampai selesai dan menjelaskan setiap langkah – langkahnya.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Berisi teori – teori yang berkaitan atau berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian dan perancangan, sehingga akan membantu dalam menyelesaikan perbaikan dan perancangan ini.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian berisi langkah–langkah penelitian yang akan dilakukan yang dibahas secara sistematika dalam bentuk flowchart dan diuraikan lebih lanjut dalam bentuk kalimat.


(25)

Bab 1 Pendahuluan 1-8

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Bab 4 Pengumpulan Data

Bab 4 ini berisi tentang pengumpulan data lapangan yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap perusahaan yang dilakukan oleh penulis.

Bab 5 Pengolahan data

Bab 5 ini berisi tentang pengolahan data sesuai dari data-data yang sudah Diperoleh.

Bab 6 Analisis

Bab 6 ini berisi tentang analisis sesuai dari data-data yang sudah diperoleh dari pengolahan data.

Bab 7 Usulan dan perancagan sistem kerja

Bab 7 ini berisi tentang usulan dan perancangan yang diberikan untuk kemajuan perusahaan ini.

Bab 8 Kesimpulan dan saran

Bab 8 berisi tentang kesimpulan dan Saran berisi ringkasan umum yang diperoleh dari penelitian serta saran untuk pabrik Motekar ini.


(26)

8-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan penulis pada CV. Motekar, maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Waktu baku total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembuatan boneka teddy bear yaitu 400.098 detik.

Tabel 8.1

Rangkuman Waktu Baku Langsung Aktual, Waktu Baku Tidak Langsung Aktual, & Waktu Baku Tidak Langsung Usulan

Stasiun

Waktu baku langsung aktual (detik)

Waktu baku tidak langsung aktual (detik)

Waktu baku tidak langsung usulan (detik)

4 (Jahit Badan) 108.963 191.919 61.856

5 (Jahit Kepala) 153.313 77.644 45.934

6 (Isi Dakron) 23.518 39.304 28.019

7 (Finishing) 43.410 43.62 35.646

8 (Pemasangan Mata) 16.394 13.827 8.316

9 (Pemasangan Hidung) 18.279 30.053 23.993

10 (Jahit Mulut) 36.221 38.254 32.128


(27)

Bab 8 Kesimpulan dan Saran 8-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel 8.2

Usulan Waktu Baku Yang Akan Digunakan Oleh Perusahaan

Stasiun Waktu baku usulan (detik)

4 (Jahit Badan) 77.708

5 (Jahit Kepala) 132.730

6 (Isi Dakron) 16.767

7 (Finishing) 35.503

8 (Pemasangan Mata) 9.864

9 (Pemasangan Hidung) 14.594

10 (Jahit Mulut) 30.424

Total Keseluruhan Waktu Baku Usulan 317.59

2. Elemen gerakan kerja operator jika dikaitkan dengan prinsip ekonomi gerakan di perusahaan belum sepenuhnya dilakukan hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

 Pada prinsip – prinsip dasar ekonomi gerakan dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakan – gerakannya kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang sama, belum sepenuhnya dipenuhi operator, pada stasiun 7-10 persen kesesuaian nya yaitu 75%.

 Pada prinsip – prinsip dasar ekonomi gerakan dikaitkan dengan pengaturan tata letak tempat kerja, tinggi tempat kerja dan kursi, tipe tinggi kursi untuk stasiun 4-5 persen kesesuaian nya adalah 71%. Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur dengan baik belum dilakukan pada stasiun 6-10, persen kesuaian nya adalah 80%.

 Pada prinsip dasar ekonomi gerakan dikaitkan dengan perancangan peralatan sudah sepenuhnya dilakukan oleh semua stasiun hal ini terlihat dari persen kesesuaian pada semua stasiun yaitu 100%.


(28)

Bab 8 Kesimpulan dan Saran 8-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Oleh karena itu dilakukan perbaikan untuk prinsip – prinsip dasar ekonomi gerakan secara keseluruhan, yang nantinya prinsip ekonomi gerakan ini memiliki persen kesesuaian 100%.

3. Kondisi lingkungan fisik pada perusahaan saat ini sebelumnya memiliki masalah, seperti pencahayaan yang redup, tidak memiliki sirkulasi udara, lingkungan kerja yang berantakan.

Oleh karena itu dilakukan perbaikan kondisi lingkungan fisik dimana diusulkan kepada pihak perusahaan untuk menambah lampu sebanyak 2 buah lampu pada departemen 2 dan 2 buah lampu pada departemen 3, masing – masing dengan menggunakan lampu neon ukuran 20 watt. Penambahan lampu di departemen kerja dapat dilihat pada bab 7 usulan dan perancangan sistem kerja pada gambar 7.21 halaman 7-27.

Pembuatan exhaust fan pada departemen 3, dimana diusulkan untuk memasang exhaust fan arah aliran angin masuk dan exhaust fan arah aliran angin keluar pada departemen ini, karena departemen 3 ini terdiri dari 5 stasiun yaitu stasiun 6 (isi dakron), stasiun 7 (finishing), stasiun 8 (pemasangan mata), stasiun 9 (pemasangan hidung), dan stasiun 10 (jahit mulut). Karena banyaknya jumlah stasiun kerja di departemen ini, maka diusulkan exhaust fan untuk departemen ini. Usulan exhaust fan dapat dilihat pada bab 7 usulan dan perancangan sistem kerja pada gambar 7.23 halaman 7.29.

4. Perusahaan saat ini memiliki masalah tentang kesehatan dan keselamatan kerja seperti sakit punggung yang dirasakan oleh operator stasiun jahit, lingkungan fisik kerja yang berantakan, banyak sampah, masalah keselamatan kerja seperti belum adanya tabung pemadam kebakaran untuk mengatisipasi terjadinya bahaya kebakaran.


(29)

Bab 8 Kesimpulan dan Saran 8-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Oleh karena itu dilakukan perbaikan kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan ini. Perbaikan kesehatan seperti perancangan fasilitas fisik yang baru untuk stasiun jahit badan dan jahit kepala, dimana sebelumnya pada stasiun ini operator sering merasakan keluhan tentang sakit pada bagian punggung. setelah dilakukan analisis, maka telah didapat jenis dan ukuran kursi yang akan diusulkan untuk perusahaan ini.Usulan kursi tersebut dapat dilihat pada gambar bab 7.

Usulan untuk membuat tempat sampah pada setiap stasiun kerja, sehingga dengan adanya tong sampah tersebut operator dapat membuang sampah pada tempatnya sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bersih, teratur dan sehat. Perbaikan keselamatan kerja seperti memasang papan pengumuman tentang larangan merokok di setiap departemen, mengingat pabrik ini menggunakan bahan – bahan yang mudah terbakar seperti dakron maka, diharapkan peringatan ini dapat dituruti oleh operator untuk tidak merokok di departemen produksi, memberikan masker biasa pada stasiun pencetakan pola, sehingga pada saat mencetak pola, operator tidak merasa terganggu oleh bau – bauan yang ditimbulkan dari kain yang sedang dicetak. Penempatan tabung pemadam kebakaran di setiap departemen kerja.

1. Penempatan 1 tabung pemadam kebakaran dibuat di departemen 1 (stasiun potong dan pencetakan pola)

2. Penempatan 1 tabung pemadam kebakaran diletakkan di departemen 2 (stasiun pemisahan pola, dan stasiun jahit badan dan jahit mulut)

3. Penempatan 2 tabung pemadam kebakaran diletakkan di departemen 3 (stasiun isi dakron, stasiun finishing, stasiun 8 pemasangan mata, stasiun pemasangan hidung, dan stasiun jahit mulut). Karena departemen ini sangat berpotensi terjadinya kebakaran. Karena terdiri dari banyak departemen dan terdapat gudang bahan baku dan bahan jadi disimpan di departemen ini. Penempatan kotak P3K di setiap departemen kerja.


(30)

Bab 8 Kesimpulan dan Saran 8-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

5. Setelah dilakukan analisis pada bab sebelumnya, maka ditemukan fasilitas fisik yang memiliki keluhan dari operator adalah stasiun jahit karena kursi yang digunakan tidak memiliki sandaran sehingga operator sering merasakan sakit pada bagian punggung, tidak memiliki alas duduk sehingga sering merasakan sakit pada bagian pantat dsb.

Oleh karena itu dilakukan perbaikan tentang kursi yang digunakan. Untuk itu, kursi usulan yang baru dapat dilihat pada bab7. Usulan kursi yang terpilih adalah kursi dari alternatif 3.

6. Sebelumnya sistem manajemen 5S belum dilakukan di perusahaan ini. Oleh karena itu disarankan agar perusahaan ini menerapkan sistem ini untuk semua stasiun di perusahaannya karena sistem manajemen 5S ini dapat digunakan untuk menata, membersihkan, mengendalikan, dan menyadarkan individu atau operator tentang tugas dan tanggung jawabnya di perusahaan. seperti operator diberikan pengarahan untuk menyadari arti kesehatan dan keselamatan kerja ketika berada di pabrik dengan menjaga kebersihan pabrik dsb.


(31)

Bab 8 Kesimpulan dan Saran 8-6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

8.2 Saran

Setelah penulis melakukan penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran kepada pihak perusahaan yaitu sebagai berikut :

1. Memperbaiki lingkungan fisik seperti membuat exhaust fan,penambahan lampu, mengecat dinding secara berkala, membersihkan lantai area produksi, menyediakan tempat sampah, mengganti seng plastik.

2. Menggunakan gerakan kerja yang telah diusulkan untuk masing – masing stasiun yang telah diusulkan.

3. Mengganti kursi kerja operator di stasiun jahit.

4. Memperdekat jarak antara operator dengan bahan atau peralatan kerja, sehingga waktu penyelesaian pekerjaan menjadi lebih cepat.

5. Menerapkan sistem manajemen 5S diperusahaan dengan baik. 6. Menyediakan kotak P3K.

7. Menyediakan masker untuk operator pencetakan pola.

8. Menyediakan earplak (penutup telinga) untuk operator stasiun jahit, earplak ini dapat digunakan di telinga operator untuk menghindari kebisingan yang diakibatkan oleh mesin jahit.

9. Selalu memeriksa kesiapan pemakaian tabung pemadam kebakaran yang efektif setengah tahun sekali.


(32)

xxvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto,Eko., “Ergonomi Konsep dasar dan Aplikasinya”, Guna

Widya, Indonesia, edisi pertama, 1996.

2. Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, Ruhana., Tjakaraatmadja, John H.,

Teknik Tata Cara Kerja “ , Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979.

3. Weimer, Don,Ph.D., “ Handbook of Ergonomi and Human Factors

Tables “ , PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632,1990.

4. Yudiantyo, Wawan,ST., MT., “Cara Praktis Penggunaan MTM 1,2,3 (Method Time Measurement) “ , Cetakan ke – 12, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.

5. Team Dosen dan Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi I; Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2007.

6. Walpole, Ronald.E;”Pengantar Statistika”, Edisi Ketiga, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.


(1)

Tabel 8.2

Usulan Waktu Baku Yang Akan Digunakan Oleh Perusahaan

Stasiun Waktu baku usulan (detik)

4 (Jahit Badan) 77.708

5 (Jahit Kepala) 132.730

6 (Isi Dakron) 16.767

7 (Finishing) 35.503

8 (Pemasangan Mata) 9.864

9 (Pemasangan Hidung) 14.594

10 (Jahit Mulut) 30.424

Total Keseluruhan Waktu Baku Usulan 317.59

2. Elemen gerakan kerja operator jika dikaitkan dengan prinsip ekonomi gerakan di perusahaan belum sepenuhnya dilakukan hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

 Pada prinsip – prinsip dasar ekonomi gerakan dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakan – gerakannya kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang sama, belum sepenuhnya dipenuhi operator, pada stasiun 7-10 persen kesesuaian nya yaitu 75%.

 Pada prinsip – prinsip dasar ekonomi gerakan dikaitkan dengan pengaturan tata letak tempat kerja, tinggi tempat kerja dan kursi, tipe tinggi kursi untuk stasiun 4-5 persen kesesuaian nya adalah 71%. Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur dengan baik belum dilakukan pada stasiun 6-10, persen kesuaian nya adalah 80%.

 Pada prinsip dasar ekonomi gerakan dikaitkan dengan perancangan peralatan sudah sepenuhnya dilakukan oleh semua stasiun hal ini terlihat dari persen kesesuaian pada semua stasiun yaitu 100%.


(2)

Oleh karena itu dilakukan perbaikan untuk prinsip – prinsip dasar ekonomi gerakan secara keseluruhan, yang nantinya prinsip ekonomi gerakan ini memiliki persen kesesuaian 100%.

3. Kondisi lingkungan fisik pada perusahaan saat ini sebelumnya memiliki masalah, seperti pencahayaan yang redup, tidak memiliki sirkulasi udara, lingkungan kerja yang berantakan.

Oleh karena itu dilakukan perbaikan kondisi lingkungan fisik dimana diusulkan kepada pihak perusahaan untuk menambah lampu sebanyak 2 buah lampu pada departemen 2 dan 2 buah lampu pada departemen 3, masing – masing dengan menggunakan lampu neon ukuran 20 watt. Penambahan lampu di departemen kerja dapat dilihat pada bab 7 usulan dan perancangan sistem kerja pada gambar 7.21 halaman 7-27.

Pembuatan exhaust fan pada departemen 3, dimana diusulkan untuk memasang exhaust fan arah aliran angin masuk dan exhaust fan arah aliran angin keluar pada departemen ini, karena departemen 3 ini terdiri dari 5 stasiun yaitu stasiun 6 (isi dakron), stasiun 7 (finishing), stasiun 8 (pemasangan mata), stasiun 9 (pemasangan hidung), dan stasiun 10 (jahit mulut). Karena banyaknya jumlah stasiun kerja di departemen ini, maka diusulkan exhaust fan untuk departemen ini. Usulan exhaust fan dapat dilihat pada bab 7 usulan dan perancangan sistem kerja pada gambar 7.23 halaman 7.29.

4. Perusahaan saat ini memiliki masalah tentang kesehatan dan keselamatan kerja seperti sakit punggung yang dirasakan oleh operator stasiun jahit, lingkungan fisik kerja yang berantakan, banyak sampah, masalah keselamatan kerja seperti belum adanya tabung pemadam kebakaran untuk mengatisipasi terjadinya bahaya kebakaran.


(3)

Oleh karena itu dilakukan perbaikan kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan ini. Perbaikan kesehatan seperti perancangan fasilitas fisik yang baru untuk stasiun jahit badan dan jahit kepala, dimana sebelumnya pada stasiun ini operator sering merasakan keluhan tentang sakit pada bagian punggung. setelah dilakukan analisis, maka telah didapat jenis dan ukuran kursi yang akan diusulkan untuk perusahaan ini.Usulan kursi tersebut dapat dilihat pada gambar bab 7.

Usulan untuk membuat tempat sampah pada setiap stasiun kerja, sehingga dengan adanya tong sampah tersebut operator dapat membuang sampah pada tempatnya sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bersih, teratur dan sehat. Perbaikan keselamatan kerja seperti memasang papan pengumuman tentang larangan merokok di setiap departemen, mengingat pabrik ini menggunakan bahan – bahan yang mudah terbakar seperti dakron maka, diharapkan peringatan ini dapat dituruti oleh operator untuk tidak merokok di departemen produksi, memberikan masker biasa pada stasiun pencetakan pola, sehingga pada saat mencetak pola, operator tidak merasa terganggu oleh bau – bauan yang ditimbulkan dari kain yang sedang dicetak. Penempatan tabung pemadam kebakaran di setiap departemen kerja.

1. Penempatan 1 tabung pemadam kebakaran dibuat di departemen 1 (stasiun potong dan pencetakan pola)

2. Penempatan 1 tabung pemadam kebakaran diletakkan di departemen 2 (stasiun pemisahan pola, dan stasiun jahit badan dan jahit mulut)

3. Penempatan 2 tabung pemadam kebakaran diletakkan di departemen 3 (stasiun isi dakron, stasiun finishing, stasiun 8 pemasangan mata, stasiun pemasangan hidung, dan stasiun jahit mulut). Karena departemen ini sangat berpotensi terjadinya kebakaran. Karena terdiri dari banyak departemen dan terdapat gudang bahan baku dan bahan jadi disimpan di departemen ini. Penempatan kotak P3K di setiap departemen kerja.


(4)

5. Setelah dilakukan analisis pada bab sebelumnya, maka ditemukan fasilitas fisik yang memiliki keluhan dari operator adalah stasiun jahit karena kursi yang digunakan tidak memiliki sandaran sehingga operator sering merasakan sakit pada bagian punggung, tidak memiliki alas duduk sehingga sering merasakan sakit pada bagian pantat dsb.

Oleh karena itu dilakukan perbaikan tentang kursi yang digunakan. Untuk itu, kursi usulan yang baru dapat dilihat pada bab7. Usulan kursi yang terpilih adalah kursi dari alternatif 3.

6. Sebelumnya sistem manajemen 5S belum dilakukan di perusahaan ini. Oleh karena itu disarankan agar perusahaan ini menerapkan sistem ini untuk semua stasiun di perusahaannya karena sistem manajemen 5S ini dapat digunakan untuk menata, membersihkan, mengendalikan, dan menyadarkan individu atau operator tentang tugas dan tanggung jawabnya di perusahaan. seperti operator diberikan pengarahan untuk menyadari arti kesehatan dan keselamatan kerja ketika berada di pabrik dengan menjaga kebersihan pabrik dsb.


(5)

8.2 Saran

Setelah penulis melakukan penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran kepada pihak perusahaan yaitu sebagai berikut :

1. Memperbaiki lingkungan fisik seperti membuat exhaust fan,penambahan lampu, mengecat dinding secara berkala, membersihkan lantai area produksi, menyediakan tempat sampah, mengganti seng plastik.

2. Menggunakan gerakan kerja yang telah diusulkan untuk masing – masing stasiun yang telah diusulkan.

3. Mengganti kursi kerja operator di stasiun jahit.

4. Memperdekat jarak antara operator dengan bahan atau peralatan kerja, sehingga waktu penyelesaian pekerjaan menjadi lebih cepat.

5. Menerapkan sistem manajemen 5S diperusahaan dengan baik. 6. Menyediakan kotak P3K.

7. Menyediakan masker untuk operator pencetakan pola.

8. Menyediakan earplak (penutup telinga) untuk operator stasiun jahit, earplak ini dapat digunakan di telinga operator untuk menghindari kebisingan yang diakibatkan oleh mesin jahit.

9. Selalu memeriksa kesiapan pemakaian tabung pemadam kebakaran yang efektif setengah tahun sekali.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto,Eko., “Ergonomi Konsep dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya, Indonesia, edisi pertama, 1996.

2. Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, Ruhana., Tjakaraatmadja, John H., “ Teknik Tata Cara Kerja “ , Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979.

3. Weimer, Don,Ph.D., “ Handbook of Ergonomi and Human Factors Tables “ , PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632,1990. 4. Yudiantyo, Wawan,ST., MT., “Cara Praktis Penggunaan MTM 1,2,3

(Method Time Measurement) “ , Cetakan ke – 12, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.

5. Team Dosen dan Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi I; Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2007.

6. Walpole, Ronald.E;”Pengantar Statistika”, Edisi Ketiga, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.