Miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri Se-Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI
SE-KECAMATAN SLEMAN KABUPATEN SLEMAN

Yosephin Maynanda Tri Pamungkas
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman konsep IPA Fisika siswa
kelas V yang rendah di SD Negeri Kecamatan Sleman sehingga berpeluang terjadi
miskonsepsi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan miskonsepsi IPA
Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Sleman; (2) mengetahui
perbedaan miskonsepsi IPA Fisika kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan
Sleman dilihat dari tingkat akreditasi sekolah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri se-Kecamatan Sleman yang berjumlah
28 SD. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan
Sleman yaitu 832 siswa. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan
teknik simple random sampling dengan jumlah sampel penelitian ada 261 siswa.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis yaitu

dengan instrumen pilihan ganda (multiple choices).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada miskonsepsi IPA Fisika kelas V
semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Sleman. Miskonsepsi IPA Fisika terjadi pada
konsep gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, penerapan sifat cahaya pada
kaya/model, jenis-jenis batuan dan pelapukan. Miskonsepsi IPA Fisika siswa
kelas V tertinggi terjadi pada konsep jenis-jenis batuan yaitu sebesar 58%. Ada
perbedaan miskonsepsi IPA Fisika kelas V semester 2 se-Kecamatan Sleman
dilihat dari tingkat akreditasi sekolah (sig 2 tailed = 0,028 < 0,05).
Kata kunci: Miskonsepsi, Fisika, Tingkat Akreditasi Sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE MISCONCEPTIONS ON THE ELEMENTS OF PHYSICS IN SCIENCE
SUBJECT ON THE SECOND SEMESTER OF THE FIFTH GRADE
STUDENTS IN STATE ELEMENTARY SCHOOLS IN SLEMAN DISCTRICT
OF SLEMAN REGENCY

Yosephin Maynanda Tri Pamungkas
Sanata Dharma University

2016
The background of this research is the low understanding of scientific
concepts in Science subject amongst the elementary school students in the district
of Sleman that might cause misconception. This research, therefore, is aimed to
(1) identify the misconceptions on the elements of Physics in Science subject on
the second-semester fifth grade students in state elementary schools in the district
of Sleman; and (2) identify the differences of the misconceptions on the elements
of Physics in Science subject occur on the second semester of the fifth grade in
state elementary schools in the district of Sleman as it is seen in the accordance of
the schools’ accreditation level.
This research is considered as a quantitative research with the survey
method. The observation has taken place in total of 28 state elementary schools in
the district of Sleman. The population of the research subjects, which are the fifth
grade students of the state elementary schools in the district of Sleman, reaches in
total of 832 students. The technic applied is Simple Random Sampling technic
with the samples of 261 students. This technic of Simple Random Sampling
applied requires research subjects to finish a written test with the instrument of
Multiple Choices.
The result of the research has indicated the misconceptions on the elements
of Physics in the Science subject on the second semester of the fifth grade in state

elementary schools in the district of Sleman. The misconceptions of the elements
of Physics occur on the study of Force, Simple Machine, the Characteristics of
Visible Light, the application of Visible Light characteristics on models, types of
Rocks, and Weathering. The highest number of misconceptions on the elements of
Physics in Science subject in the fifth grade occurs on the study of the types of
Rocks which reaches 58% of the samples taken on its indicator. The differences
on the level of misconceptions on the Physics element in Science subject in state
elementary school in the district of Sleman are also identified in the accordance
of the schools’ accreditation level (sig 2 tailed = 0,028 < 0,05).
Keywords: Misconception, Physics, Schools’ Accreditation Level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI
SE-KECAMATAN SLEMAN KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Oleh :
Yosephin Maynanda Tri Pamungkas
NIM : 121134230

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI
SE-KECAMATAN SLEMAN KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
Yosephin Maynanda Tri Pamungkas
121134230

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kritus yang telah memberikan berkat, perlindungan, dan penyertaanNya setiap hari.
Nenek tercinta Witoyasono yang telah mencurahkan tenaga, pikiran, dan biaya
untuk membesarkanku sampai saat ini serta menyemangatiku selama studi.
Ayah tercinta Bernardus Priyono (Alm) yang menjadi penyemangat hidupku.
Fransiskus Xaverius Kurnia Octavian Andyanto yang menjadi inspirasi, teladan, dan
penyemangat hidupku.
Kedua orangtua Martinus Wijiyanto dan Yohana Adriana yang telah memberikan
dukungan doa.
Kedua kakakku Yuhanita Ratnawati dan Bernadeta Ayu Paskhalena yang memberi
motivasi untuk menyelesaikan skripsi.
Dosen pembimbing skripsiku Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. dan
Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan

pikirannya sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik.
Teman-teman payung yang telah memberikan dukungan dan semangat sampai
skripsi ini selesai.
Orang-orang terdekatku yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam
penyusunan skripsi ini.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Be Positive”
(Yosephin Maynanda Tri Pamungkas)

“Time may change me, but I can’t change time”
(FX. Kurnia Octavian Andyanto)

“I can accept failure. Everyone fails at something. But I
can’t accept not trying ”

(Michael Jordan)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah lainnya.

Yogyakarta, 4 Maret 2016
Penulis

Yosephin Maynanda Tri Pamungkas

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Yosephin Maynanda Tri Pamungkas

Nomor Mahasiswa

: 121134230

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI
SE-KECAMATAN SLEMAN KABUPATEN SLEMAN
beserta perangkat yang diperlukan (jika ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data dan mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan ke dalam internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 4 Maret 2016
Yang menyatakan,

Yosephin Maynanda Tri Pamungkas

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI
SE-KECAMATAN SLEMAN KABUPATEN SLEMAN

Yosephin Maynanda Tri Pamungkas
Universitas Sanata Dharma

2016
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman konsep IPA Fisika siswa
kelas V yang rendah di SD Negeri Kecamatan Sleman sehingga berpeluang terjadi
miskonsepsi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan miskonsepsi IPA
Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Sleman; (2) mengetahui
perbedaan miskonsepsi IPA Fisika kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan
Sleman dilihat dari tingkat akreditasi sekolah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri se-Kecamatan Sleman yang berjumlah
28 SD. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan
Sleman yaitu 832 siswa. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan
teknik simple random sampling dengan jumlah sampel penelitian ada 261 siswa.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis yaitu
dengan instrumen pilihan ganda (multiple choices).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada miskonsepsi IPA Fisika kelas V
semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Sleman. Miskonsepsi IPA Fisika terjadi pada
konsep gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, penerapan sifat cahaya pada
kaya/model, jenis-jenis batuan dan pelapukan. Miskonsepsi IPA Fisika siswa
kelas V tertinggi terjadi pada konsep jenis-jenis batuan yaitu sebesar 58%. Ada
perbedaan miskonsepsi IPA Fisika kelas V semester 2 se-Kecamatan Sleman
dilihat dari tingkat akreditasi sekolah (sig 2 tailed = 0,028 < 0,05).
Kata kunci: Miskonsepsi, Fisika, Tingkat Akreditasi Sekolah.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE MISCONCEPTIONS ON THE ELEMENTS OF PHYSICS IN SCIENCE
SUBJECT ON THE SECOND SEMESTER OF THE FIFTH GRADE
STUDENTS IN STATE ELEMENTARY SCHOOLS IN SLEMAN DISCTRICT
OF SLEMAN REGENCY

Yosephin Maynanda Tri Pamungkas
Sanata Dharma University
2016
The background of this research is the low understanding of scientific
concepts in Science subject amongst the elementary school students in the district
of Sleman that might cause misconception. This research, therefore, is aimed to
(1) identify the misconceptions on the elements of Physics in Science subject on
the second-semester fifth grade students in state elementary schools in the district
of Sleman; and (2) identify the differences of the misconceptions on the elements
of Physics in Science subject occur on the second semester of the fifth grade in
state elementary schools in the district of Sleman as it is seen in the accordance of
the schools’ accreditation level.
This research is considered as a quantitative research with the survey
method. The observation has taken place in total of 28 state elementary schools in
the district of Sleman. The population of the research subjects, which are the fifth
grade students of the state elementary schools in the district of Sleman, reaches in
total of 832 students. The technic applied is Simple Random Sampling technic
with the samples of 261 students. This technic of Simple Random Sampling
applied requires research subjects to finish a written test with the instrument of
Multiple Choices.
The result of the research has indicated the misconceptions on the elements
of Physics in the Science subject on the second semester of the fifth grade in state
elementary schools in the district of Sleman. The misconceptions of the elements
of Physics occur on the study of Force, Simple Machine, the Characteristics of
Visible Light, the application of Visible Light characteristics on models, types of
Rocks, and Weathering. The highest number of misconceptions on the elements of
Physics in Science subject in the fifth grade occurs on the study of the types of
Rocks which reaches 58% of the samples taken on its indicator. The differences
on the level of misconceptions on the Physics element in Science subject in state
elementary school in the district of Sleman are also identified in the accordance
of the schools’ accreditation level (sig 2 tailed = 0,028 < 0,05).
Keywords: Misconception, Physics, Schools’ Accreditation Level.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan kasih-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Skripsi berjudul Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V
Semester 2 SD Negeri Se-Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman ini disusun
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pada kesempatan ini peneliti ingin
mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini. Terimakasih peneliti ucapkan kepada:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma,
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekoah Dasar Universitas Sanata Dharma,
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma,
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., dosen pembimbing skripsi I dan
Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan
memberikan arahan selama penyusunan skripsi,
5. Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Sleman yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian di SD Negeri se-Kecamatan Sleman;
6. Kepala Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Sleman yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SD yang bersangkutan;

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Siswa-siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Sleman,
Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini;
8. Kedua orangtua, kakak, nenek, dan FX. Kurnia Octavian Andyanto yang
telah memberikan dukungan dan semangat;
9. Teman-teman payung skripsi Miskonsepsi IPA Fisika Kelas V semester 2
SD Negeri se-Kabupaten Sleman, Marcel, Rani, Dita, Ratna, Asri, Puput,
Ardi, Lukas, Vero, Luky, Ones, Pungky, Annas, dan Dika yang sudah mau
bekerja bersama, saling mendukung untuk menggapai cita-cita;
10. Sahabat-sahabatku Marcelina Rizki Yunita J., Theresia Tri Wulandari,
Lucia Dwi Septy, Maria Magdalena Wargiani, Bernadeta Tri H., Katarina
Tiara D., Agnes Anita yang selalu memberikan semangat agar peneliti
dapat menyelesaikan skripsi dengan baik;
11. Bapak ibu dosen Pendidikan Fisika Sanata Dharma dan bapak ibu guru
kelas V di SD N Candiroto 1 dan SD N Denggung yang telah bersedia
menjadi validator instrumen penelitian;
12. Semua pihak yang mendukung dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Tentunya skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, maka peneliti
dengan senang hati menerima kritik dan saran untuk upaya perbaikan ke depan.
Peneliti berharap skripsi ini berguna bagi pembaca serta menjadi sumber belajar
dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... vii
ABSTRAK .............................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 7
C. Batasan Masalah ........................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8
G. Definisi Operasional ..................................................................................... 9
BAB II. KAJIAN TEORI ....................................................................................... 11
A. Kajian Teori ................................................................................................ 11
1. Konsep .................................................................................................... 11
2. Konsepsi ................................................................................................. 13
3. Miskonsepsi ............................................................................................ 14

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Hakikat Pembelajaran IPA ..................................................................... 22
5. Pembelajaran IPA di SD Kelas V semester 2 ........................................ 23
6. Miskonsepsi IPA Fisika ......................................................................... 35
7. Akreditasi Sekolah ................................................................................. 36
B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 39
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 46
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 48
BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 49
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 49
B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 50
1. Waktu Penelitian .................................................................................... 50
2. Tempat Penelitian ................................................................................... 50
C. Populasi dan Sampel ................................................................................... 51
1. Populasi .................................................................................................. 51
2. Sampel .................................................................................................... 52
D. Variabel Penelitian ...................................................................................... 55
1. Variabel Bebas ....................................................................................... 55
2. Variabel Terikat ...................................................................................... 55
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 55
1. Tes .......................................................................................................... 56
2. Wawancara ............................................................................................. 56
3. Studi Dokumen ....................................................................................... 56
F. Instrumen Penelitian ................................................................................... 57
G. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................................... 60
1. Uji Validitas ........................................................................................... 60
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 66
H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 68
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 75
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 75
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 77
2. Deskripsi Responden Penelitian ............................................................. 79
3. Deskripsi Data Miskonsepsi IPA Fisika Kelas V Semester 2 SD
Negeri Se-Kecamatan Sleman ................................................................ 82
4. Perbedaan Miskonsepsi IPA Siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri
Dilihat dari Tingkat Akreditasi Sekolah ............................................... 103
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 108
BAB V. PENUTUP ................................................................................................ 114
A. Kesimpulan ............................................................................................... 114
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 114
C. Saran ......................................................................................................... 115
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................ 116
LAMPIRAN ........................................................................................................... 119

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5

Halaman
Data Populasi .......................................................................................... 51
Perhitungan Sampel Penelitian SD se-Kecamatan Sleman .................... 53
Kisi-kisi Instrumen Pilihan Ganda .......................................................... 58
Pedoman Wawancara .............................................................................. 59
Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen ............................................... 62
Tabel Hasil Uji Expert Judgment ............................................................ 63
Hasil Validasi Soal Pilihan Ganda .......................................................... 65
Kualifikasi Reliabilitas ............................................................................ 67
Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................... 67
Data Responden ...................................................................................... 78
Pengelompokan Aitem Berdasarkan KD ................................................ 80
Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 105
Hasil Uji Homogenitas .......................................................................... 106
Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 107

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Magnet ............................................................................................... 25
Gambar 2.2 Kelapa Jatuh karena Pengaruh Gaya Gravitasi .................................. 25
Gambar 2.3 Gaya Gesek Terjadi Saat Orang Mendorong Kardus .......................... 26
Gambar 2.4 Posisi Beban, Titik Tumpu, dan Kuasa Tuas Golongan Pertama ...... 28
Gambar 2.5 Posisi Beban, Titik Tumpu, dan Kuasa Tuas Golongan Kedua ......... 28
Gambar 2.6 Posisi Beban, Titik Tumpu, dan Kuasa Tuas Golongan Ketiga ......... 29
Gambar 2.7 Jalan Perbukitan Dibuat Berkelok-kelok............................................. 30
Gambar 2.8 Anak Berkaca di Cermin Datar .......................................................... 31
Gambar 2.9 a (a) Jalannya Sinar dari Medium Rapat ke Kurang Rapat ................... 32
Gambar 2.9 b (b) Peristiwa Pembiasan Cahaya ........................................................ 32
Gambar 2.10 Literatur Map Penelitian .................................................................... 45
Gambar 4.1 Persentase Data Miskonsepsi Siswa Kelas V ..................................... 79
Gambar 4.2 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 1 ............................. 81
Gambar 4.3 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 2 ............................. 82
Gambar 4.4 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 3 ............................. 83
Gambar 4.5 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 4 ............................. 84
Gambar 4.6 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 5 ............................. 86
Gambar 4.7 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 6 ............................. 87
Gambar 4.8 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 7 ............................. 88
Gambar 4.9 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 8 ............................. 89
Gambar 4.10 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 9 ............................. 90
Gambar 4.11 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 10 ........................... 91
Gambar 4.12 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 11 ........................... 92
Gambar 4.13 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 12 ........................... 93
Gambar 4.14 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 13 ........................... 94
Gambar 4.15 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 14 ........................... 95
Gambar 4.16 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 15 ........................... 96
Gambar 4.17 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 19 ........................... 98
Gambar 4.18 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 16 ........................... 99
Gambar 4.19 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 18 .......................... 100
Gambar 4.20 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 17 ......................... 101
Gambar 4.21 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Aitem 20 ......................... 102
Gambar 4.22 Kurva Histogram Tingkat Akreditasi ............................................... 104
Gambar 4.23 Kurva Histogram Skor Siswa ........................................................... 105

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

Lampiran 1a Surat Izin Penelitian dari Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Sleman .............................................................120
Lampiran 1b Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian dari UPT Pelayanan
Pendidikan Kecamatan Sleman ......................................................121
Lampiran 1c Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian dari Salah Satu SD
Negeri di Kecamatan Sleman .........................................................122
Lampiran 2 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Pilihan Ganda ......123
Lampiran 3 Instrumen Soal Pilihan Ganda Uji Empiris ....................................131
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Instrumen Pilihan Ganda .................................141
Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pilihan Ganda .............................145
Lampiran 6 Instrumen Soal Pilihan Ganda Uji Penelitian .................................146
Lampiran 7 Hasil Pekerjaan Siswa dalam Uji Penelitian ...................................152
Lampiran 8 Rekapitulasi Data Penelitian Instrumen Pilihan Ganda ..................159
Lampiran 9 Persentase Jawaban Siswa pada Kompetensi Dasar 5.1 .................164
Lampiran 10 Persentase Jawaban Siswa pada Kompetensi Dasar 5.2 .................166
Lampiran 11 Persentase Jawaban Siswa pada Kompetensi Dasar 6.1 .................169
Lampiran 12 Persentase Jawaban Siswa pada Kompetensi Dasar 6.2 .................172
Lampiran 13 Persentase Jawaban Siswa pada Kompetensi Dasar 7.1 .................173
Lampiran 14 Daftar Nama dan Alamat Sekolah SD Negeri di Kecamatan
Sleman .............................................................................................176
Lampiran 15 Data Tingkat Akreditasi Sekolah ....................................................177
Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas Soal Pilihan Ganda .......................................178
Lampiran 17 Hasil Uji Hipotesis Kruscal-Wallis ................................................179
Lampiran 18 Tabel Krejcie dan Morgan ..............................................................180
Lampiran 19 Dokumentasi Foto Penelitian ..........................................................181
Biodata Peneliti ......................................................................................................182

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Pada Bab I peneliti memberikan pandangan kepada pembaca mengenai
landasan penelitian ini. Hal yang dibahas dalam Bab I meliputi, latar belakang
masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian yang terpenting dari pertumbuhan suatu
bangsa. Pendidikan menurut Mudyahardjono (dalam Ahmadi, 2014:22).
dipandang sebagai usaha yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang
berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah untuk mempersiapkan siswa
dalam menjalankan perannya di lingkungan masyarakat. Semua kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan tersebut diarahkan pada tujuan pendidikan
yang hendak dicapai. Tujuan pendidikan memiliki kedudukan yang penting
dalam sebuah proses penyelenggaraan pendidikan. Tanpa adanya tujuan,
pendidikan dapat kehilangan arah sehingga tidak dapat mencapai hasil yang
diharapkan.
Sekolah sebagai salah satu penyelenggara pendidikan memiliki
kewajiban untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan. Adapun tujuan pendidikan dalam sistem Nasional termuat
dalam UU Sisdiknas yaitu untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis,
serta bertanggung jawab (Triwiyanto, 2014:24). Hal ini sejalan dengan tujuan
pendidikan di sekolah dasar yang meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian dan akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan yang lebih lanjut (Mulyana, 2007:13).
Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh pemerintah. Salah
satunya dengan adanya akreditasi untuk mengetahui tingkat kelayakan sekolah
dalam memberikan pelayanan pendidikan. Akreditasi menurut Peraturan
Pemerintah Pendidikan Nasional tahun 2005 pasal 1 merupakan suatu kegiatan
penilaian kelayakan suatu sekolah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
dan dilakukan oleh BAN-S/M yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk
pengakuan peringkat kelayakan. Peringkat kelayakan ini dibedakan menjadi
tiga yaitu akreditasi A (sangat baik), B (baik), dan C (cukup). Sekolah yang
memperoleh tingkat akreditasi A memiliki kualitas yang lebih baik daripada
sekolah dengan akreditasi B, begitu pula dengan sekolah akreditasi C. Hal itu
tercermin dari prestasi belajar yang diraih oleh siswanya serta lulusan-lulusan
yang berprestasi pada sekolah yang memiliki akreditasi yang baik. Sebagian
besar SD Negeri yang ada di Yogyakarta sudah memiliki tingkat akreditasi
yang baik. Walaupun sekolah sudah memiliki tingkat akreditasi baik, belum
menjamin proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara maksimal.
Proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah tentu memerlukan suatu
pedoman untuk mencapai tujuan pendidikan. Pedoman tersebut tidak lain
adalah kurikulum. Kurikulum yang berlaku di Indonesia sudah berulang kali
mengalami perubahan hal ini dilakukan sebagai langkah peningkatan mutu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum
2006/KTSP dan Kurikulum 2013. Sebagian besar SD yang ada di Indonesia ini
menggunakan kurikulum 2006/KTSP. Dalam kurikulum 2006/KTSP memuat
beberapa mata pelajaran yang penting. Salah satu mata pelajaran pokok yang
termuat dalam kurikulum 2006/KTSP adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA).
IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam (Samatowa, 2010:3). IPA di SD merupakan gabungan dari
berbagai bidang ilmu yaitu Biologi, Kimia, dan Fisika. Pembelajaran IPA di
SD memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis dengan metode
“menemukan sendiri” (Samatowa, 2010:4). Artinya siswa dihadapkan pada
suatu masalah kemudian siswa mencari dan menyelidiki sendiri tentang
masalah tersebut. Cara yang dilakukan oleh siswa dalam mencari dan
menyelidiki masalah adalah dengan melakukan kegiatan eksperimen. Kegiatan
eksperimen ini sangat baik untuk perkembangan kognitif siswa, karena
kegiatan pengalaman langsung ini dapat mengenalkan konsep-konsep abstrak
yang akan dipelajarinya nanti. Jika dilihat dari metode yang digunakan dalam
pembelajaran IPA, mata pelajaran ini menjadi pelajaran yang menyenangkan
bagi siswa.
Namun, sebagian siswa SD menganggap bahwa mata pelajaran IPA
merupakan pelajaran yang sulit. Pelajaran IPA dianggap sulit karena banyak
materi

yang mengharuskan

siswa untuk mengingat.

Ada penelitian

menunjukkan bahwa prestasi IPA siswa di Indonesia rendah. Hal tersebut dapat
dilihat dari hasil survei TIMSS (Treand International in Mathematics and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

Science Study) tahun 2012 tentang hasil pembelajaran IPA menunjukkan
bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam hal mata pelajaran IPA berada
diurutan ke 40 dari 46 negara dan mengalami penurunan dari tahun 2007
dengan skor perolehan 427 menjadi 406 pada tahun 2012 (Zaqiah, 2013:10).
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa di Indonesia
dalam memahami konsep-konsep IPA masih rendah. Hal tersebut juga
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryanto (2002) tentang
pemahaman siswa SD pada konsep-konsep IPA di berbagai daerah termasuk
Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa SD
terhadap konsep IPA masih rendah. Sekolah dasar yang digunakan dalam
penelitian merupakan sekolah yang mempunyai prestasi pendidikan standar di
daerahnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah dasar yang sudah
memiliki prestasi pendidikan terstandar, siswanya belum tentu memiliki
pemahaman konsep IPA yang baik.
Hal itu dibuktikan dengan wawancara yang dilakukan pada beberapa
sekolah dasar di Kecamatan Sleman untuk mengetahui pemahaman konsep
IPA pada siswa kelas V SD. Wawancara dilakukan pada tiga SD Negeri di
Kecamatan Sleman yang memiliki tingkat akreditasi A, B dan C. Wawancara
pertama dilakukan pada sekolah dengan tingkat akreditasi A yaitu SD Negeri
Sleman III. Wawancara dilakukan dengan Ibu Ari Hermawati guru wali kelas
VA pada tanggal 7 April 2015. Melalui wawancara dengan wali kelas V
menunjukkan bahwa prestasi IPA sudah lumayan baik dengan melihat nilainya
yang sudah melampaui nilai KKM yaitu 62. Siswa kelas V di SD Negeri
Sleman III masih kurang paham dengan konsep pembentukan tanah karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

pelapukan. Hal ini dapat terjadi karena “siswa harus mengamati langsung baru
paham, padahal butuh waktu yang cukup lama dan waktu yang tersedia tidak
cukup” demikian kata Ibu Ari. Wawancara kedua dilakukan pada sekolah
dengan akreditasi B yaitu SD Negeri Trimulyo, wawancara dilakukan dengan
Ibu Lusia guru wali kelas V pada tanggal 7 April 2015. Hasil wawancara
menunjukkan bahwa ada beberapa siswa kelas V yang nilainya masih di bawah
nilai KKM yaitu 75. Beberapa siswa kurang paham dengan konsep jenis-jenis
batuan, hal ini dikarenakan jenis-jenis batuan ada banyak macamnya dan
memiliki ciri-ciri yang hampir sama sehingga siswa sering kesulitan dalam
membedakannya. Wawancara selanjutnya dilakukan pada sekolah dengan
tingkat akreditasi C yaitu SD Negeri Jetis Jogopaten. Wawancara dilakukan
dengan Bapak Sandi Haryadi wali kelas V pada tanggal 8 April 2015. Hasil
wawancara menunjukkan bahwa 3 dari 8 siswa nilainya masih di bawah KKM
68. Sebagian siswa masih kurang paham terhadap konsep sifat-sifat cahaya dan
jenis-jenis batuan. Hal ini dapat terjadi karena “saat pembelajaran sifat cahaya
kurang medianya sehingga tidak mengena demikian jenis batuan yang sangat
banyak jenisnya” tutur Bapak Haryadi. Alat peraga dan media pembelajaran
yang mendukung pelajaran IPA masih kurang dan ada yang rusak, sehingga
guru dalam menanaman konsep pada siswa menjadi kurang maksimal.
Pada jenjang sekolah dasar penting bagi pendidik menanamkan konsep
yang benar pada siswa, karena konsep yang diajarkan di sekolah dasar akan
mendasari pemikiran pada jenjang pendidikan berikutnya. Sejak pertama siswa
sudah memiliki konsep awal atau prakonsepsi tentang suatu bahan sebelum
memulai pelajaran di sekolah. Konsep awal siswa dapat diperoleh dari orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

tua, teman, sekolah awal, dan pengalaman di lingkungannya. Konsep awal
sering kali mengandung miskonsepsi (Suparno, 2011:34-35). Miskonsepsi
adalah konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah (Suparno, 2011:2).
Selain dari konsep awal siswa, miskonsepsi dapat berasal dari buku teks,
guru/pengajar, konteks, dan metode mengajar. Peneliti melihat bahwa
rendahnya pemahaman konsep IPA Fisika dipengaruhi oleh adanya
miskonsepsi. Miskonsepsi jika dibiarkan akan membawa dampak yang negatif
bagi siswa karena dapat menghambat proses pembelajarannya. Oleh karena itu
miskonsepsi dalam suatu mata pelajaran perlu diketahui lebih dini agar
guru/pendidik lebih mudah memperbaiki konsep yang salah tersebut. Beberapa
penelitian tentang miskonsepsi IPA telah banyak dilakukan pada SD di
berbagai daerah, namun dari penelitian yang dilakukan belum ada yang
meneliti miskonsepsi IPA di wilayah Kecamatan Sleman.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
tentang miskonsepsi IPA Fisika kelas V semester 2 yang terjadi di SD Negeri
se-Kecamatan Sleman. Penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran IPA SD
kelas V semester 2 yaitu fokus pada konsep gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat
cahaya, penerapan sifat-sifat cahaya pada karya/model, jenis-jenis batuan dan
pembentukan tanah karena pelapukan. Peneliti memilih kelas V sebagai subjek
penelitian karena konsep IPA yang diajarkan di kelas V cukup sulit. Penelitian
ini dilakukan dengan harapan menjadi gambaran bagi guru tentang
miskonsepsi pada pembelajaran IPA khususnya konsep yang masuk dalam
bidang Fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

B. Identifikasi Masalah
Pelaksanaan penelitian ini didasarkan pada beberapa masalah yang
terjadi di lapangan yakni sebagai berikut:
1.

Prestasi siswa Indonesia pada mata pelajaran IPA masih rendah.

2.

Kemampuan siswa kelas V dalam memahami konsep-konsep IPA di SD
Sleman III, SD Trimulyo, dan SD Jetis Jogopaten di Kecamatan Sleman
masih kurang.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan di
atas maka peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut.
1. Penelitian ini meneliti tentang miskonsepsi IPA Fisika untuk siswa SD
Negeri kelas V semester 2 se-Kecamatan Sleman pada tahun ajaran
2014/2015.
2. SD yang akan diteliti adalah semua SD Negeri se-Kecamatan Sleman yang
menggunakan kurikulum KTSP.
3. Miskonsepsi yang diteliti adalah materi IPA tentang gaya, gerak, dan
energi (KD 5.1), pesawat sederhana (KD 5.2), sifat-sifat cahaya (KD 6.1),
penerapan sifat cahaya dalam karya/model (KD 6.2) dan jenis-jenis batuan
dan pembentukan tanah karena pelapukan (KD 7.1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah peneliti merumuskan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1.

Bagaimana miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri
se-Kecamatan Sleman?

2.

Apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2
Negeri se-Kecamatan Sleman dilihat dari tingkat akreditasi sekolah?

E. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah yang ada maka tujuan dalam penelitian ini
adalah :
1.

Mendeskripsikan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD
Negeri se-Kecamatan Sleman.

2.

Mengetahui ada tidaknya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas
V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Sleman dilihat dari tingkat
akreditasi sekolah.

F. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapannya dapat memberikan
manfaat bagi :
1.

Guru
Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada guru mengenai
miskonsepsi IPA Fisika yang dialami oleh siswa kelas V, sehingga guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

lebih teliti dalam pemilihan metode mengajar dan penyampaian materi
agar tidak mengakibatkan miskonsepsi pada siswa.
2.

Sekolah
Memberikan masukan kepada sekolah untuk meningkatkan kualitas
pengajaran dalam mata pelajaran IPA.

3.

Peneliti
Penelitian ini memberikan gambaran kepada peneliti tentang KD atau
materi apa yang rentan terjadi miskonsepsi pada pelajaran IPA. Kelak
ketika menjadi seorang guru, peneliti mampu menjelaskan materi IPA
dengan baik dan tidak menimbulkan miskonsepsi pada siswa.

G. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa istilah, untuk menyamakan
persepsi maka peneliti memberikan penjelasan pada masing-masing istilah
berikut ini.
1.

Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep
ilmiah.

2.

IPA adalah pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa
yang terjadi di alam.

3.

Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari
gejala alam atau fenomena alam serta semua interaksi yang
menyertainya.

4.

Miskonsepsi IPA Fisika adalah kesalahan konsep IPA tentang gaya,
gerak, dan energi, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, jenis-jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

batuan dan pelapukan. Miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jawaban siswa
yang salah namun siswa menjawab dengan yakin benar pada suatu soal.
5.

Siswa kelas V SD adalah anak yang berumur 10 – 12 tahun yang sedang
belajar di kelas V.

6.

Kecamatan Sleman adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten
Sleman, di sebelah utara berbatasan langsung dengan Kecamatan Turi,
sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tempel, sebelah Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Mlati, dan sebelah Timur berbatasan
dengan Kecamatan Ngaglik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Pada Bab II penelitian ini, peneliti membahas empat subbab, yaitu kajian
teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
A. Kajian Teori
1. Konsep
a. Pengertian Konsep
Konsep menurut Hamalik (2005:162) merupakan suatu kelas atau
kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. Stimuli yang dimaksud
adalah objek-objek atau orang. Konsep dapat dinyatakan dalam bentuk
“nama” misalnya hewan, tumbuhan, siswa, guru, dan sebagainya.
Namun, tidak semua stimuli dapat dikatakan sebagai konsep karena
beberapa stimuli dapat menunjuk pada peristiwa, benda, atau orang yang
memiliki ciri-ciri yang khusus, misalnya perang Diponegoro, baju merah,
Ibu Ani (seorang guru SD). Hal yang sama juga diungkapkan oleh Rosser
(dalam Dahar, 2011:62) bahwa konsep merupakan suatu abstraksi yang
mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan yang
memiliki atribut yang sama. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka
dapat disimpulkan bahwa konsep merupakan kategori objek atau orang
yang memiliki ciri-ciri umum.
b. Ciri - ciri Konsep
Konsep dapat digunakan untuk mengidentifikasi objek-objek yang
ada di sekitar dengan cara mengenali ciri-ciri masing-masing objek.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Adapun ciri-ciri objek menurut Hamalik (2005:162) dapat dibedakan
menjadi empat yaitu:
1)

Atribut konsep adalah suatu sifat yang membedakan antara konsep
satu dengan yang lain. Misalnya berdasarkan atribut luas, danau,
dan lautan berbeda karena lautan lebih luas daripada danau. Oleh
karena itu keragaman di antara konsep-konsep sebenarnya ditandai
oleh adanya atribut yang berbeda.

2)

Atribut nilai-nilai adalah variasi-variasi yang terdapat pada sebuah
atribut. Misalnya atribut warna memiliki macam-macam nilai yaitu
merah, biru, hijau, dan sebagainya.

3)

Jumlah atribut dalam sebuah atribut juga bermacam-macam.
Misalnya lemon memiliki empat atribut yaitu warna, luas, bentuk,
dan rasa. Jadi, semakin kompleks suatu konsep semakin banyak
jumlah atributnya dan semakin sulit untuk dipelajari.

4)

Kodomain atribut adalah atribut dapat lebih dominan daripada yang
lainnya. Jika konsep dominan maka akan memiliki atribut dominan.
Maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri konsep dapat dibedakan

menjadi empat, yaitu atribut konsep, artibut nilai-nilai, jumlah atribut,
dan kodomain atribut.
c. Pemerolehan Konsep
Konsep tidak diperoleh dengan begitu saja namun dapat melalui
beberapa cara. Adapun menurut Ausubel (dalam Dahar, 2011:64) konsep
diperoleh dengan dua cara, yaitu pembentukan konsep dan asimilasi
konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

1) Pembentukan Konsep
Seseorang mulai memperoleh konsep ketika ia masih anak-anak.
Namun dengan berjalannya waktu, konsep yang sudah diperoleh
ketika

masih

anak-anak

akan

mengalami

perubahan

seiring

pengalaman-pengalaman yang diperoleh saat dewasa. Pembentukan
konsep merupakan suatu kegiatan belajar penemuan. Di mana anak
dihadapkan pada sejumlah contoh dan noncontoh pada konsep
tertentu, sehingga nantinya anak mampu menetapkan suatu aturan
yang menentukan kriteria untuk konsep tersebut (Dahar, 2011:64).
2) Asimilasi Konsep
Dalam memperoleh konsep melalui asimilasi, seorang anak
yang belajar harus mengetahui definisi formal tentang suatu konsep.
Setelah anak disajikan tentang definisi konsep, maka konsep tersebut
dapat diilustrasikan dengan pemberian contoh atau diskripsi. Asimilasi
konsep merupakan satu contoh belajar penerimaan bermakna dan
bukan suatu penemuan.
2. Konsepsi
Konsepsi merupakan tafsiran seseorang terhadap suatu konsep (Berg,
1991:10). Ketika memasuki masa sekolah, anak sudah memiliki konsepsi
terhadap suatu konsep. Konsepsi yang dibawa oleh siswa ini diperoleh dari
pengalaman indera, bahasa, latar belakang budaya mereka, peer groups,
media massa, dan pengajaran formal (Duit dan Treagust dalam Norika,
2014:8). Saptono (dalam Norika, 2014:8) menambahkan bahwa konsepsi
sebagai kemampuan memahami konsep, baik yang diperoleh melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

interaksi dengan lingkungan maupun konsep yang diperoleh dari pendidikan
formal. Dalam penelitian ini konsepsi yang dimaksud adalah pemahaman
siswa terhadap konsep-konsep IPA Fisika pada semester 2 yang meliputi
gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, penerapan sifat cahaya dalam
suatu karya/model, jenis-jenis batuan, dan pembentukan tanah karena
pelapukan.
3. Miskonsepsi
Miskonsepsi merupakan suatu konsep yang tidak sesuai dengan
konsep ilmiah (Suparno, 2005:8). Hal ini menunjuk pada konsep yang tidak
sesuai dengan pengertian yang diterima oleh para pakar dalam bidang
tersebut. Secara lebih rinci Flower (dalam Suparno, 2005:5) menjelaskan
bahwa miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep,
pengetahuan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah,
kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkis konsepkonsep yang tidak benar.
Beberapa peneliti modern sering menggunakan istilah konsep
alternatif daripada miskonsepsi. Istilah konsep alternatif ini digunakan
karena peneliti memberikan penghargaan kepada siswa atas usaha dalam
mengkonstruksi

pengetahuannya.

Namun,

beberapa

peneliti

tetap

menggunakan istilah miskonsepsi karena istilah itu sudah diketahui umum
dan memiliki arti yang sangat jelas. Miskonsepsi dapat berupa konsep awal,
kesalahan, hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep, gagasan
intuitif, atau pandangan yang naif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

a. Penyebab Miskonsepsi
Miskonsepsi pada siswa dapat diakibatkan oleh berbagai macam
hal. Adapun penyebab miskonsepsi menurut Suparno (2005:29) dapat
diringkas menjadi lima kelompok, yaitu siswa, guru, buku teks, konteks,
dan metode mengajar.
1) Siswa
Miskonsepsi dapat berasal dari diri siswa itu sendiri.
Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dibedakan menjadi
beberapa hal, yaitu:
a) Prakonsepsi atau Konsep Awal Siswa
Setiap siswa sudah memiliki konsep awal/prakonsepsi
tentang suatu konsep sebelum s