PENERAPAN STRATEGI READING INFUSION PADA PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN SIKAP ILMIAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) PADA TOPIK CAHAYA.

(1)

PENERAPAN STRATEGI READING INFUSION PADA PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN SIKAP ILMIAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PADA TOPIK CAHAYA

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Sekolah Pascasarjana

Oleh

RAHMAN HAKIM 1102535

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ii

RAHMAN HAKIM

PENERAPAN STRATEGI READING INFUSION PADA PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN SIKAP ILMIAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PADA TOPIK CAHAYA

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Setiya Utari, M.Si NIP.196707251992032002

Pembimbing II

Dr. Lilik Hasanah, M.Si NIP. 197706162001122002

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si NIP.195807121983032002


(3)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Penerapan Strategi Reading Infusion Pada Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pada Topik Cahaya” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

Rahman Hakim NIM. 1102535


(4)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI READING INFUSION PADA PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN SIKAP ILMIAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PADA TOPIK CAHAYA

Rahman Hakim, 1102535

ABSTRAK

Penerapan pembelajaran inkuiri pada siswa yang terbiasa dengan pembelajaran konvensional menyebabkan rendahnya hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa. Berdasarkan observasi ditemukan penerapan pembelajaran inkuiri yang tidak efektif dan optimal sehingga siswa tidak terfasilitasi untuk menguasai konsep pada jenjang kognitif yang lebih tinggi; C2, C3, dan C4. Strategi reading infusion menjembatani kesenjangan antara pembelajaran konvensional yang lebih bersifat teacher centered dengan pembelajaran inkuiri yang lebih bersifat student centered, sehingga siswa lebih siap untuk berinkuiri dan menciptakan pembelajaran inkuiri yang lebih efektif dan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran peningkatan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa sebagai pengaruh dari penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pretest-posttest control group design. Pada kelas eksperimen dilakukan perlakuan berupa pembelajaran inkuiri dengan reading infusion. Pada kelas kontrol dilakukan perlakuan berupa pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dapat lebih meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion. Untuk hasil belajar ranah kognitif perbandingan rata-rata gain ternormalisasi (g-ave) sebesar 0,59 berbanding 0,54dengan ukuran efek d sebesar 0,68 terkategori sedang. Sedangkan untuk sikap ilmiah perbandingan rata-rata gain (g-ave) sebesar 0,59 berbanding 0,49 dengan ukuran efek d sebesar 1,02 terkategori sangat besar. Persentase penampakan perilaku sikap ilmiah siswa lebih tinggi sebesar 82% berbanding 73%.

Kata Kunci: reading infusion, pembelajaran inkuiri, hasil belajar ranah kognitif, sikap ilmiah


(5)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

THE IMPLEMENTATION OF READING INFUSION STRATEGY IN INQUIRY LEARNING TO IMPROVE THE COGNITIVE LEARNING OUTCOMES AND SCIENTIFIC ATTITUDE JUNIOR HIGH SCHOOL

STUDENTS ON LIGHT TOPIC

Rahman Hakim, 1102535

ABSTRACT

Implementation of inquiry learning in students who are familiar with conventional learning leads to lower cognitive learning outcomes and students' scientific attitude. Based on the observation found that the application of inquiry learning is not effective and optimized so that students are not facilitated to master concepts on a higher cognitive level; C2, C3, and C4. Reading strategies infusion bridging the gap between conventional learning is more teacher centered with inquiry learning a more student centered, so that students are better prepared to inquiry learning and create a more effective and optimal. This study aims to describe the increase in cognitive learning outcomes and scientific attitude of students as the effect of the implementation of reading strategies infusion on inquiry learning compared to students who learn inquiry learning without reading infusion. This study used quantitative methods with a pretest-posttest control group design. In the experimental class performed a treatment inquiry learning by reading infusion. In the control class treatment is done in the form of inquiry learning without reading infusion. The results showed that the application of reading strategies infusion on inquiry learning can further improve the results of cognitive learning and scientific attitude of students as compared to students who earn inquiry learning without reading infusion. For comparison the results of cognitive learning an average normalized gain (g-ave) of 0.59 versus 0.54 with d effect size of 0.68 is medium categorized. As for the scientific attitude of the average normalized gain (g-ave) of 0.59 compared to 0.49 with d effect size of 1.02 is very large categorized. Percentage of scientific attitude of students is higher by 82% to 73%.


(6)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

Keywords: reading infusion, inquiry learning, cognitive learning outcomes, scientific attitude


(7)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

UCAPAN TERIMA KASIH ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D.Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Pembelajaran Inkuiri ... 7

B. Membaca (Reading) ... 11

C. Reading Infusion Pada Pembelajaran IPA (Sains) ... 12

D. Teknik Membaca SQ3R ... 15

E. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 16

F. Sikap ... 18

G. Sikap Ilmiah (Scientific Attitude) ... 20

H. Hubungan Reading Infusion Teknik SQ3R dan Pembelajaran Inkuiri Dengan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Sikap Ilmiah ... 22


(8)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

I. Kerangka Pemikiran ... 26

J. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

C. Definisi Operasional ... 29

D. Instrumen Penelitian ... 30

E. Analisis Butir Instrumen Penelitian ... 32

F. Prosdur Penelitian ... 38

G. Alur Penelitian ... 41

H. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46

A.1 Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 46

A.1.1 Pretes Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 46

A.1.2 Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 47

A.1.1 Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Menurut Jenjang Kognitif ... 49

A.2 Sikap Ilmiah ... 50

A.1.1 Pretes Sikap Ilmiah ... 50

A.1.2 Peningkatan Sikap Ilmiah ... 51

A.1.1 Peningkatan Sikap Ilmiah Menurut Dimensi Sikap Ilmiah ... 53

A.2 Kegiatan Pembelajaran ... 56

A. Pembahasan ... 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65


(9)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

DAFTAR PUSTAKA ... .. 67

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Sintak Model Inkuiri ... 10

Tabel 2.2. Dimensi & Indikator Sikap Ilmiah Yang Dikembangkan Dalam Pembelajaran IPA Di Sekolah ... 21

Tabel 2.3. Hubungan Reading Infusion Teknik SQ3R Dengan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Sikap Ilmiah ... 23

Tabel 2.4. Hubungan Pembelajaran Inkuiri Dengan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Sikap Ilmiah ... 24

Tabel 3.1. Desain Penelitian ... 28

Tabel 3.2. Pedoman Skor Angket Sikap Ilmiah ... 33

Tabel 3.3. Interpretasi Nilai ... 34

Tabel 3.4. Indeks Reliabilitas ... 35

Tabel 3.5. Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal ... 35

Tabel 3.6. Intrepetasi Daya Pembeda ... 36

Tabel 3.7. Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, & Daya Pembeda Butir Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 37

Tabel 3.8. Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas Dan Reliabilitas Instrument Angket Sikap Ilmiah ... 38

Tabel 3.9. Interpretasi Nilai d (effect size) ... 44


(10)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

Tabel 4.1. Hasil Analisis Terhadap Nilai Pretes (Rentang 0-100) Hasil

Belajar Ranah Kognitif………... 47 Tabel 4.2. Hasil Analisis Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif ... ... 48 Tabel 4.3. Hasil Analisis Terhadap Gain Hasil Belajar Ranah Kognitif

Menurut Jenjang Kognitif ... 49 Tabel 4.4. Hasil Analisis Terhadap Pretes Angket Sikap Ilmiah... 51 Tabel 4.5. Hasil Analisis Peningkatan Sikap Ilmiah... 52

Tabel 4.6. Hasil Analisis Terhadap Gain Sikap Ilmiah Menurut Dimensi Sikap Ilmiah ... 53 Tabel 4.7. Hasil Analisis Terhadap Persentase Penampakan Perilaku

Sikap Ilmiah Menurut Dimensi Sikap Ilmiah ... 55 Tabel 4.8. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran ... 57 Tabel 4.9. Persentase Keterlaksanaan Kegiatan Readig Infusion Pada


(11)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Alur Penelitian………... 42 Gambar 4.1 Perbandingan Rata-Rata Skor Total Pretes, Postes, Dan Gain

Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol ... 50 Gambar 4.2. Perbandingan Gain Hasil Belajar Ranah Kognitif Untuk

Setiap Jenjang Kognitif Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 51 Gambar 4.3 Perbandingan Rata-Rata Skor Total Pretes, Postes, Dan Gain

Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 54 Gambar 4.4 Perbandingan Gain Sikap Ilmiah Untuk Setiap Dimensi

Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 55 Gambar 4.5 Persentase Banyaknya Siswa Yang Menampakan Perilaku

Sikap Ilmiah... 56 Gambar 4.6 Persentase Penampakan Perilaku Sikap Ilmiah Menurut Dimensi


(12)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A.1 Silabus ... 70

Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 73

Lampiran A.3 Skenario Pembelajaran ... 79

Lampiran A.4 Bahan Reading Infusion ... 88

Lampiran A.5 LKS Reading Infusion ... 105

Lampiran A.6 LKS Pembelajaran Inkuiri ... 107

Lampiran B.1 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 127

Lampiran B.2 Rekapitulasi Judgement Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 140

Lampiran B.3 Instrumen Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 149

Lampiran B.4 Kisi-Kisi Angket Sikap Ilmiah ... 156


(13)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

Lampiran B.6 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Sikap Ilmiah... 162

Lampiran B.7 Instrumen Lembar Observasi Perilaku Sikap Ilmiah ... 163

Lampiran B.8 Instrumen Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 164

Lampiran C.1 Data Hasil Uji Coba Instrumen ... 166

Lampiran C.2 Data Hasil Pretes ... 169

Lampiran C.3 Data Hasil Postes ... 172

Lampiran C.4 Data Gain ... 176

Lampiran C.5 Data Hasil Observasi Perilaku Sikap Ilmiah ... 182

Lampiran C.6 Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 184

Lampiran C.7 Data Hasil Pelaksanaan Reading ... 185

Lampiran D.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 186

Lampiran D.2 Uji Tingkat Kesukaran Dan Daya Pembeda Butir Instrumen Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 188

Lampiran D.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Sikap Ilmiah ... 190

Lampiran D.4 Analsis Statistik Data Hasil Pretes ... 191

Lampiran D.5 Analsis Statistik Data Hasil Pretes-Postes ... 193

Lampiran E.1 Surat Permohonan Observasi ... 205

Lampiran E.2 Surat Permohonan Penelitian ... 206

Lampiran E.3 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ... 207

Lampiran E.4 Foto-Foto Kegiatan ... 208


(14)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMP/MTs adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis pada gejala-gejala alam, perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga munculnya “metode

ilmiah” (scientific methods) yang terwujud melalui suatu rangkaian ”kerja ilmiah” (working scientifically), nilai dan “sikap ilmiah” (scientific attitudes).

Menggunakan dan mengembangkan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA adalah suatu hal yang penting. Sikap ilmiah menentukan pandangan siswa terhadap sains, motivasi karir di bidang sains, dan penggunaan metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berkembangnya sikap ilmiah akan berakibat positif bagi siswa dalam berpikir, berlogika, dan memotivasi keingintahuannya. Dengan demikian, sikap ilmiah tak kalah pentingnya dengan hasil belajar ranah kognitif yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran IPA. Mengingat pentingnya hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA, maka keduanya perlu diintegrasikan sebagai tujuan pembelajaran IPA.

Diperlukan langkah solutif agar terwujud kegiatan pembelajaran yang efektif dan optimal dalam meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan menumbuhkan sikap ilmiah siswa. Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan pembelajaraan inkuiri. Yusran dan Limba (Rustaman, 2005) menemukan bahwa pembelajaran inkuiri memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa. Penerapan inkuiri dalam pembelajaran diharapkan bukan hanya dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa, tapi juga untuk menumbuhkan sikap ilmiah siswa. Hermawati (2012) menemukan bahwa pembelajaran inkuiri dapat melatih siswa untuk


(15)

2

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki sikap ilmiah, karena inkuiri melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga siswa pun dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Berdasarkan observasi di salah satu SMP di Kabupaten Sumedang ditemukan bahwa guru telah mencoba untuk menerapkan pembelajaran inkuri. Hanya saja keterlaksanaan pembelajaran inkuiri tersebut tidak efektif dan tidak optimal. Berdasarkan wawancara, ditemukan bahwa penyebab tidak efektif dan tidak optimalnya pembelajaran inkuiri tersebut tersebut adalah kondisi siswa yang tidak siap dengan pembelajaran inkuiri. Pada akhirnya siswa tidak terfasilitasi untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif untuk jenjang kognitif yang lebih tinggi. Selain itu siswa juga tidak terfasilitasi untuk melatih sikap ilmiahnya sehingga profil hasil belajar dari pembelajaran IPA masih rendah.

Beyer (Rustaman, 2005) menyatakan bahwa inkuiri memiliki beberapa komponen. Komponen utama dalam inkuiri adalah proses (process), pengetahuan (knowledge), serta sikap (attitudes) dan nilai (values). Sikap yang dimiliki oleh seseorang bukan sesuatu yang bersifat statis. Perubahan sikap dapat dicapai melalui penambahan pengetahuan serta pengalaman. Adensina dan Kinbobola (Soomro, 2011) menyatakan bahwa seseorang secara konstan membentuk sikap baru dan memodifikasi sikap lama saat mereka mendapatkan informasi dan pengalaman baru. Optimalnya pembelajaran inkuiri tentu akan memberikan hasil belajar yang lebih baik.

Untuk mengoptimalkan hasil belajar melalui pembelajaran inkuiri dan menjembatani kesenjangan antara pembelajaran konvensional yang didominasi oleh metode ceramah yang lebih bersifat teacher centered dengan pembelajaran inkuiri yang lebih bersifat student centered perlu kiranya siswa diberi pengetahuan awal yang relevan, diantaranya dengan memberikan kegiatan membaca atau reading infusion. Kegiatan ini perlu diberikan kepada siswa yang belum terbiasa dengan pembelajaran inkuiri. Diharapkan dengan kegiatan


(16)

3

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membaca yang diintegrasikan dalam pembelajaran inkuiri siswa akan mendapatkan suatu pengetahuan dari apa yang dibacanya untuk membangun latar belakang pengetahuan sehingga terkondisikan untuk lebih siap mengikuti tahapan-tahapan pembelajaran inkuiri.

Wellington dan Osborne (Fang & Wei, 2010) menyatakan bahwa membaca terkait erat dengan sains. Membaca adalah kendaraan yang kuat untuk melibatkan pikiran siswa, membangun pemahaman konseptual, mendukung penyelidikan, dan budaya berpikir ilmiah. Tanpa kemampuan membaca, siswa sangat terbatas dalam kedalaman dan luasnya sains.

Blynn dan Muth (Tomo, 2003) menyarankan agar siswa harus mempunyai kemampuan membaca untuk menilai informasi tekstual yang disajikan kepada mereka. Kemampuan tersebut mempunyai pengaruh yang kuat terhadap cara dan proses berpikir siswa meskipun terkadang buku atau bacaan yang disajikan kepada siswa sering menjadi sumber kesulitan bagi kebanyakan siswa. Untuk mencegah hal ini, dalam kegiatan membaca siswa perlu dibimbing oleh guru melalui teknik membaca tertentu.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui pengaruh pembelajaran inkuiri dengan reading infusion untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa SMP. Penelitian ini berjudul “Penerapan Strategi Reading Infusion Pada Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)”.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Sebagai pembelajaran yang lebih bersifat student centered, penerapan pembelajara inkuiri menuntut perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang selama ini hanya menerima informasi apa adanya dari guru. Pembelajaran inkuiri yang tepat untuk kondisi seperti ini, dimana siswa belum terbiasa dengan pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran inkuiri secara terbimbing (guided inquiryi). Untuk


(17)

4

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih mengefektifkan dan mengoptimalkan pembelajaran inkuiri, siswa perlu mendapatkan pengetahuan awal yang relevan, yaitu diantaranya dengan menerapkan sebuah strategi pada pembelajaran inkuiri. Strategi reading infusion menjembatani kesenjangan antara pembelajaran konvensional yang lebih bersifat teacher centered dengan pembelajaran inkuiri yang lebih bersifat student centered. Strategi reading infusion menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran inkuiri. Hanya saja bacaan yang disajikan kepada siswa sering menjadi sumber kesulitan bagi kebanyakan siswa. Untuk mencegah hal ini, dalam kegiatan reading infusion siswa perlu dibimbing dengan teknik membaca tertentu.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: “Apakah penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dapat lebih meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion?”.

Untuk lebih mengarahkan penelitian, maka rumusan masalah di atas dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa besar peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa sebagai pengaruh dari penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion?

2. Seberapa besar peningkatan sikap ilmiah siswa sebagai pengaruh dari penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion?


(18)

5

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui besar peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa sebagai pengaruh dari penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion.

2. Mengetahui besar peningkatan sikap ilmiah siswa sebagai pengaruh dari penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion. E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pihak-pihak sebagai berikut:

1. Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai bahan refleksi dalam meningkatkan profesionalitas guru.

2. Bagi lembaga pendidikan yang memiliki kewenangan dalam mengevaluasi dan mengambil kebijakan pendidikan, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam membuat kebijakan peningkatan mutu guru dan pendidikan.

3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan dan bahan perbandingan dalam penelitian yang akan, sedang, ataupun telah dilakukan.

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dari tesis ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan. Pendahuluan menyajikan latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.

BAB II : Kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka menyajikan teori-teori tentang pembelajaran inkuiri,


(19)

6

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membaca, hubungan membaca dan pembelajaran IPA, teknik membaca SQ3R, hasil belajar ranah kognitif, sikap, dan sikap ilmiah. Juga disajikan beberapa penelitian relevan tentang hubungan membaca dan pembelajaran sains.

BAB III : Metodologi penelitian. Metodologi penelitian menyajikan metode penelitian, desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, definisi opersaional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan menyajikan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, serta pembahasan temuan.

BAB V : Simpulan dan saran. Simpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(20)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sedangkan desain penelitiannya menggunakan true experimental design dengan pretest-posttest control group design (Sugiyono, 2009). Bentuk desain penelitian ini digambarkan seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1, O2 X+ O1, O2 Kontrol O1, O2 X O1, O2

(Sukmadinata, 2009)

Keterangan:

O1 : Pretes-postes untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa. O2 : Pretes-postes untuk mengukur sikap ilmiah siswa.

X+ : Perlakuan berupa pembelajaran inkuiri dengan reading infusion. X : Perlakuan berupa pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion.

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah selisih antara postes dan pretes (Sugiyono, 2009).

Berdasarkan desain penelitian di atas, dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut.

1. Tes awal (pretes) merupakan tes yang dilakukan sebelum proses pembelajaran. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa sebelum perlakuan diterapkan.


(21)

29

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tes akhir (postes) merupakan tes yang dilakukan setelah perlakuan diterapkan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa setelah perlakuan diterapkan.

3. Perlakuan (treatment) dilakukan pada subyek penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dilakukan perlakuan berupa pembelajaran inkuiri dengan reading infusion. Pada kelas kontrol dilakukan perlakuan berupa pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di salah satu SMP swasta di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, semester genap tahun ajaran 2013/2014. Dari seluruh populasi dipilih 2 kelas sebagai sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas yang dipilih menjadi kelas eksperimen adalah kelas VIII-C dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Sedangkan sebagai kelas kontrol dipilih kelas VIII-E dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Reading Infusion. Reading infusion yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan membaca artikel dengan teknik membaca SQ3R. Teknik membaca SQ3R memiliki tahapan; (1) survey: pengkajian awal pada judul, subjudul pada artikel, (2) question: membuat pertanyaan sendiri tentang isi bacaan, (3)

read: membaca teks, menggunakan pertanyaan-pertanyaan sebagai

pembimbing, memberi tanda hal yang dianggap penting, (4) reciter: menjawab pertanyaan yang telah dibuat pada tahapan question dan membuat catatan, dan (5) review: membaca ulang bagian-bagian atau konsep yang dianggap sulit (Widyamartaya, 1992). Kegiatan membaca ini dilakukan dengan penugasan di luar kelas (rumah) dan dipandu dengan LKS yang diberikan oleh guru.


(22)

30

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry). Pembelajaran inkuiri terbimbing yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya peserta didik memperoleh pedoman sesuai yang dibutuhkan. Pedoman-pedoman tersebut biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Guru menyediakan kesempatan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Dalam hal ini siswa tidak merumuskan permasalahan, sementara petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat diberikan oleh guru (Trowbridge, 1990). Sintaks model pembelajarannya meliputi 5 tahapan (Joyce, 2000), yaitu: (1) berhadapan dengan masalah, (2) pengumpulan data untuk verifikasi, (3) pengumpulan data dalam eksperimen, (3) mengorganisasikan, merumuskan, dan memberikan penjelasan, dan (5) menganalisis proses inkuiri. Keterlaksanaan kegiatan ini dilihat dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran.

3. Hasil Belajar Ranah Kognitif. Hasil belajar ranah kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses kognitif yang dikemukakan oleh Anderson (2010) yang dibatasi pada 3 proses kognitif, yaitu: memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4). Hasil belajar ranah kognitif diukur dengan menggunakan tes hasil belajar ranah kognitif dalam bentuk tes pilihan ganda yang mencakup empat proses kognitif di atas.

4. Sikap Ilmiah (scientific attitude). Sikap ilmiah adalah sikap yang melekat dalam diri seseorang sebelum dan setelah mempelajari IPA baik positif maupun negatif. Sikap ilmiah mencakup tujuh dimensi sikap yang dikemukakan oleh Harlen (Bundu, 2006), yaitu: (1) sikap ingin tahu, (2) sikap respek terhadap data/fakta, (3) sikap berpikir kritis, (4) sikap penemuan dan kreativitas, (5) sikap berpikiran terbuka dan kerjasama, (6) sikap ketekunan, dan (7) sikap peka terhadap lingkungan sekitar. Sikap ilmiah diukur dengan angket skala sikap ilmiah dalam skala Likert dan lembar observasi perilaku sikap ilmiah dalam skala Guttman.


(23)

31

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran inkuiri dengan reading infusion dan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion terlaksana. Observasi dilakukan oleh observer yang bertugas mengamati kegiatan pembelajaran. Tugas observer mengamati kegiatan guru dengan memberikan tanda check list () pada kolom yang sesuai dengan mengacu pada aktivitas guru.

2. Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif

Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa pada topik cahaya. Tes hasil belajar ranah kognitif berbentuk tes pilihan ganda yang mencakup aspek memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4). Tes bentuk ini dipilih agar dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif (Arikunto, 2012).

Kisi-kisi tes penguasan konsep dibuat berdasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran IPA SMP Kelas VIII topik cahaya. Kisi-kisi dibuat untuk menentukan proses kognitif yang diukur yang bersesuaian dengan indikator pembelajaran.

3. Angket Sikap Ilmiah

Angket ini digunakan untuk mengukur sikap ilmiah siswa pada pembelajaran IPA topik cahaya. Angket sikap ilmiah berbentuk tabel dengan skala Likert berupa skala sikap dengan 5 pilihan. Pernyataan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Dengan metode angket ini pengungkapan sikap berbentuk self-report. Metode ini dianggap sebagai metode yang paling andal saat ini (Azwar, 2013).


(24)

32

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pernyataan pada angket dikembangkan dari dimensi dan indikator sikap ilmiah yang dikemukakan oleh Harlen (Bundu, 2006).

4. Lembar Observasi Perilaku Sikap Ilmiah

Lembar observasi perilaku sikap ilmiah digunakan untuk mengukur perilaku ilmiah siswa pada pembelajaran IPA topik cahaya sebagai pembanding dari angket sikap ilmiah. Untuk mengetahui sikap seseorang terhadap sesuatu dapat diketahui melalui perilakunya, sebab perilaku merupakan salah satu indikator sikap individu (Azwar, 2013).

Aspek yang dinilai pada lembar observasi sikap ilmiah dikembangkan dari dimensi dan indikator sikap ilmiah yang dikemukakan oleh Harlen (dalam Bundu, 2006). Instrumen lembar observasi perilaku sikap ilmiah berbentuk tabel dengan kolomnya berupa isian dalam skala Guttman. Tugas observer mengamati sikap ilmiah siswa dengan memberikan tanda check list () pada kolom yang sesuai dengan mengacu pada rubrik lembar observasi perilaku sikap ilmiah siswa.

E. Analisis Butir Instrumen Penelitian

Instrumen yang baik harus valid (sahih) dan reliabel (ajeg). Instrumen yang valid mestilah reliabel, tetapi instrument yang reliabel belum tentu valid. Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan, sedangkan validitas eksternal instrument dikembangkan dari fakta empiris.

Validitas internal berupa contruct validity (validitas konstruk) dan content validity (validitas isi). Validitas internal yang berupa tes (tes hasil belajar ranah kognitif) harus memenuhi contruct validity (validitas konstruk) dan content validity (validitas isi). Sedangkan untuk instrumen nontes (angket sikap ilmiah) yang digunakan mengukur sikap cukup memenuhi contruct validity (validitas konstruk) saja (Sugiyono, 2009).

Dengan demikian agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel, maka sebelum digunakan instrumen tersebut akan melalui dua macam uji. Pertama, uji


(25)

33

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan oleh para ahli (professional judgement), dan kedua adalah analisis butir. Berdasarkan hasil uji dimungkinkan ada soal/pernyataan yang dipertahankan (dipakai dalam penelitian) atau dimungkinkan ada soal/pernyataan yang dibuang (tidak dipakai dalam penelitian).

Analisis butir didasarkan pada data hasil ujicoba instrumen sebelum kegiatan penelitian. Data hasil ujicoba instrumen dianalisis melalui beberapa tahapan. berikut ini:

1. Pemberian Skor

Soal untuk tes awal dan tes akhir hasil belajar ranah kognitif dibuat dalam bentuk pilihan ganda dengan angka 1 untuk jawaban betul dan 0 untuk jawaban salah. Skor untuk angket sikap ilmiah berupa angka dengan ketentuan skor seperti Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Pedoman Skor Angket Sikap Ilmiah

Pernyataan Skor

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-Ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Adapun untuk lembar observasi perilaku sikap ilmiah dibuat dalam skala Guttman dengan angka 1 untuk perilaku yang dilakukan siswa dan 0 untuk perilaku yang tidak dilakukan siswa.

2. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2011), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah tes dapat dikatakan valid jika tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menentukan kevalidan instrumen digunakan rumus product moment dari Karl


(26)

34

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pearson, yaitu korelasi setiap butir soal dengan skor total dengan rumusan sebagai berikut:

(3.1) Keterangan:

= Koefisien korelasi X = Skor tiap item soal Y = Skor tiap siswa

Setelah didapat nilai r kemudian diinterpretasikan terhadap tabel nilai r seperti Tabel 3.3 di bawah ini:

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai

Koefisien Korelasi Interpretasi r < 0,20 Sangat rendah 0,20 ≤ r < 0,40 Rendah 0,40 ≤ r < 0,60 Sedang 0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi

r ≥ 0,80 Sangat tinggi

(Arikunto, 2012)

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan alat evaluasi dalam mengukur ketepatan siswa menjawab soal yang diujikan satu kali. Reliabilitas dapat diartikan pula dengan kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Pada penelitian ini untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 2011) sebagai berikut:


(27)

35

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu                

2

2 11 1 1 t i n n r   (3.2) Keterangan:

= reliabilitas yang dicari n = jumlah butir/item

2

i

 = jumlah varians skor tiap-tiap butir/item

2

t

 = varians total

Tolak ukur untuk menginterpretasikan nilai adalah seperti pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Indeks Reliabilitas Interpretasi rII ≥ 0,80 Sangat Tinggi 0,60 ≤ rII < 0,80 Tinggi 0,40 ≤ rII < 0,60 Cukup 0,20 ≤ rII < 0,40 Rendah

rII < 0,20 Sangat Rendah

(Surapranata, 2005)

4. Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran butir soal ialah perbandingan jumlah jawaban yang benar dari peserta tes untuk suatu item dengan jumlah peserta tes (Arikunto, 2011). Tingkat kesukaran butir soal dapat dihitung dengan rumus:

JS B P (3.3)


(28)

36

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh peserta tes

Interpretasi indeks kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal

P Klasifikasi

0,00 < P  0,30 Soal sukar 0,30 < P 0,70 Soal sedang 0,70 < P  1,00 Soal mudah

(Arikunto, 2011)

5. Daya Pembeda

Uji daya pembeda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tiap butir mampu membedakan antara siswa kelompok atas dengan siswa kelompok bawah. Uji beda dilakukan dengan menguji perbedaan antara 27% skor kelompok atas dan 27% skor kelompok bawah. Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan persamaan berikut (Arikunto, 2011).

B A B B A A

P P J B J B

D   

(3.4) Keterangan:

D = daya pembeda.

BA = banyaknya peserta tes kelompok atas menjawab soal dengan benar. BB = banyaknya peserta tes kelompok bawah menjawab soal dengan benar. JA = banyaknya peserta tes kelompok atas.

JB = banyaknya peserta tes kelompok bawah.

Adapun untuk melihat interpretasi dari nilai D atau daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Intrepetasi Daya Pembeda


(29)

37

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D Klasifikasi

0,00 < D  0,20 Buruk 0,20 < D  0,40 Cukup 0,40 < D  0,70 Baik 0,70 < D  1,00 Sangat Baik

Negatif Tidak baik, harus dibuang

(Arikunto, 2011) Proses penentuan validitas dan reliabilitas tes hasil belajar ranah kognitif dan angket sikap ilmiah dilakukan dengan bantuan program Statistical Passage for Social Science (SPSS) 17. Adapun uji tingkat kesukaran dan uji daya pembeda hanya dilakukan pada tes hasil belajar ranah kognitif dengan bantuan Microsoft Excel 2010.

Sebuah soal/pernyataan tidak dapat dipakai dalam penelitian jika validitasnya kurang dari 0,20 dan atau jika daya pembeda bernilai negatif.

Hasil analisis butir instrumen penelitian disajikan pada Tabel 3.7 dan Tabel 3.8.

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, & Daya Pembeda Butir Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif

No.

Analisis Butir Validitas Reliabilitas Tingkat

Kesukaran

Daya Pembeda Nilai Ket. Nilai Ket. Nilai Ket. Nilai Ket. 1 0,424 Sedang

0,860 Sangat Tinggi

0,821 Mudah 0,500 Baik

2 0,368 Rendah 0,750 Mudah 0,750 Sangat Baik 3 0,343 Rendah 0,714 Mudah 0,250 Cukup 4 0,337 Rendah 0,750 Mudah 0,500 Baik

5 0,439 Sedang 0,679 Sedang 0,750 Sangat Baik 7 0,309 Rendah 0,536 Sedang 0,250 Cukup


(30)

38

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 0,372 Rendah 0,464 Sedang 0,750 Sangat Baik 9 0,376 Rendah 0,536 Sedang 0,750 Sangat Baik 10 0,324 Rendah 0,679 Sedang 0,750 Sangat Baik 11 0,368 Rendah 0,750 Mudah 0,500 Baik

12 0,561 Sedang 0,393 Sedang 0,750 Sangat Baik 13 0,565 Sedang 0,464 Sedang 0,750 Sangat Baik 14 0,536 Sedang 0,571 Sedang 0,750 Sangat Baik 15 0,269 Rendah 0,393 Sedang 0,500 Baik

16 0,568 Sedang 0,429 Sedang 0,750 Sangat Baik 17 0,373 Rendah 0,429 Sedang 0,750 Sangat Baik 18 0,384 Rendah 0,321 Sedang 0,500 Baik

21 0,467 Sedang 0,464 Sedang 0,750 Sangat Baik 22 0,384 Rendah 0,321 Sedang 0,750 Sangat Baik 24 0,247 Rendah 0,357 Sedang 0,750 Sangat Baik 26 0,413 Sedang 0,500 Sedang 0,500 Baik

27 0,417 Sedang 0,714 Mudah 0,250 Cukup 28 0,414 Sedang 0,750 Mudah 0,750 Sangat Baik 29 0,607 Tinggi 0,500 Sedang 0,750 Sangat Baik 30 0,404 Sedang 0,536 Sedang 0,500 Baik

Berdasarkan analisis validitas dan reliabilitas butir soal tes hasil belajar ranah kognitf, terdapat 6 butir soal yang tidak dapat digunakan dalam penelitian yaitu nomor soal 6, 19, 20, 23, dan 25. Rincian analisis disajikan pada Lampiran D.1 dan Lampiran D.2.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas & Reliabilitas Instrumen Angket Sikap Ilmiah

Nomor Butir

Analisis Butir

Validitas Keterangan Reliabilitas Keterangan 1 0,481 Sedang

0,917 Sangat Tinggi 2 0,662 Tinggi

3 0,452 Sedang 4 0,380 Rendah 5 0,481 Sedang 6 0,569 Sedang 7 0,457 Sedang


(31)

39

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8 0,479 Sedang

9 0,380 Rendah 10 0,599 Sedang 11 0,585 Sedang 12 0,666 Tinggi 13 0,662 Tinggi 14 0,560 Sedang 15 0,808 Sangat Tinggi 16 0,599 Sedang 17 0,479 Sedang 18 0,662 Tinggi 19 0,457 Sedang 20 0,452 Sedang 21 0,585 Sedang 22 0,808 Sangat Tinggi

Berdasarkan analisis validitas dan reliabilitas butir angket sikap ilmiah semua butir pernyataan dapat digunakan dalam penelitian. Rincian analisis disajikan pada Lampiran D.3.

F. Prosedur Penelitian

Tahapan-tahapan yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini terdiri dari 4 tahapan utama, meliputi: studi pendahuluan, persiapan, pelaksanaan dan analisis data dan penyusunan laporan.

1. Studi Pendahuluan

Kegiatan studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran aktual tentang permasalahan pembelajaran IPA di kelas. Setelah diperoleh permasalahan melalui kegiatan observasi, kemudian dilakukan analisis terhadap masalah tersebut. Langkah selanjutnya adalah melakukan studi literatur untuk mencari dan menyusun langkah penyelesaian masalah tersebut.


(32)

40

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan utama yang dilakukan dalam tahapan ini adalah menyusun perangkat pembelajaran, instrumen penelitian, dan melakukan ujicoba.

a. Penyusunan perangkat pembelajaran yang terdiri atas; (1) perangkat rencana pelaksanaan pembelajaran inkuiri, (2) bahan bacaan untuk reading infusion, dan (3) lembar kerja siswa.

b. Pembuatan instrumen penelitian terdiri atas; (1) lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, (2) tes hasil belajar ranah kognitif, (3) angket sikap ilmiah, dan (4) lembar observasi perilaku sikap ilmiah.

c. Melakukan konsultasi dan judgement dari dosen ahli terhadap perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang telah dibuat.

d. Melakukan ujicoba instrumen dan melakukan analisis terhadap kualitas instrumen kemudian memilih instrumen yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

3. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini merupakan tahap pelaksanaan pembelajaran inkuiri dengan reading infusion dan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion sekaligus pengumpulan data. Kegiatan pelaksanaannya adalah sebagai berikut: a. Pemberian tes awal hasil belajar ranah kognitif dan angket sikap ilmiah

(pretes) untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa sebelum pembelajaran terhadap semua subyek penelitian.

b. Pelaksanaan pembelajaran inkuiri dengan reading infusion dilaksanakan pada kelas eksperimen dan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion dilaksanakan pada kelas kontrol. Reading infusion dilakukan melalui penugasan dengan pemberian bahan bacaan topik cahaya disertai Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikerjakan di luar kelas (rumah). Ada 3 artikel topik cahaya yang diberikan, yaitu: (1) cahaya dan pemantulannya, (2) cahaya dan pembiasannya, dan (3) aplikasi prinsip pemantulan dan pembiasana cahaya. LKS dikumpulkan setiap sebelum pembelajaran inkuiri dilakukan. Bahan bacaan topik ke-1 beserta LKS diberikan pada pertemuan terakhir


(33)

41

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran topik sebelumnya (pembelajaran sebelum topik cahaya). Adapun pembelajaran inkuiri dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 3 jam pelajaran (3x40 menit). Total waktu setiap pembelajaran inkuiri adalah 120 menit. Pada saat pelaksanaan dilakukan observasi terhadap keterlaksanaan pembelajaran dan perilaku sikap ilmiah siswa.

c. Pemberian tes akhir hasil belajar ranah kognitif dan angket sikap ilmiah (postes) dilakukan ketika semua materi pembelajaran tersampaikan. Tujuannya untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa setelah pembelajaran terhadap semua subyek penelitian.

4. Analisis Data dan Penyusunan Laporan

Tahap analisis dilakukan dengan melakukan analisis data tes awal dan tes akhir:

a. Penentuan nilai gain ternormalisasi (g) dari pretes dan postes tes hasil belajar ranah kognitif dan angket sikap ilmiah.

b. Pengujian hipotesis penelitian dengan uji beda terhadap gain ternormalisasi (g) hasil belajar ranah kognitif dan angket sikap ilmiah.

c. Penentuan ukuran efek (effect size) untuk mengetahui besar signifikansi perbedaan gain ternormalisasi (g) hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

d. Analisis lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan tugas reading infusion.

e. Menyusun laporan penelitian sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan.


(34)

42

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur penelitian menggambarkan rangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan. Secara garis besar, alur dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Alur Penelitian

PERANCANGAN PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN DAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN STUDI LITERATUR

PERUMUSAN MASALAH DAN PERTANYAAN PENELITIAN

STUDI PENDAHULUAN

TES AWAL

REVISI MELAKUKAN

UJI COBA

JUDGEMENT & ANALISIS BUTIR

PEMBELAJARAN INKUIRI TANPA READING INFUSION PEMBELAJARAN INKUIRI

DENGAN READING INFUSION

ANALISIS DATA TES AKHIR

PEMBAHASAN


(35)

43

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Analisis Data

Secara garis besar analisis data dilakukan dengan pendekatan statistik sebagai berikut:

1. Analisis Perbedaan Hasil Pretes Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Angket Sikap Ilmiah.

Analisis uji beda pretes hasil belajar ranah kognitif dan angket sikap ilmiah dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi data yang diperoleh menggunakan persamaan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS 17. Adapun hipotesis yang diajukan yaitu:

H0 : Distribusi data tidak normal. H1 : Distribusi data normal.

Dasar pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi atau Sig < α, maka H0 diterima. Namun, apabila nilai Sig > α maka H0 ditolak dan H1diterima. Nilai α = 0,05.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian data dilakukan dengan Levene Test pada program SPSS 17. Hipotesis yang diajukan yaitu:

H0 : Varian kedua kelas tidak homogen. H1 : Varian kedua kelas homogen.

Dasar pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi atau Sig < α, maka H0 diterima. Namun, apabila nilai Sig > α maka H0 ditolak dan H1diterima. Nilai α = 0,05.

c. Uji Beda

Uji beda dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan hasil pretes tes hasil belajar ranah kognitif dan angket sikap ilmiah siswa melalui Uji-t (Independent samples t-test) dengan sebelumnya melakukan uji normalitas dan uji


(36)

44

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

homogenitas. Jika sebaran data tidak berdistribusi normal dan varian kedua kelas tidak homogen, maka pengujian dilakukan melalui Uji-U (Mann-Whitney Test).

2. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Sikap Ilmiah.

a. Peningkatan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa sebelum dan sesudah penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion dihitung berdasarkan gain ternormalisasi (single-student normalized gain, g) dengan rumusan yang diberikan oleh Hake (1998, 2002),

) %

100 ( / ) %

(%postes pretes pretes

g    (3.5)

i ig N ave

g  (1/ )

(3.6)

Keterangan:

g = gain ternormalisasi %postes = nilai postes

%pretes = nilai pretes

g-ave = rata-rata gain ternormalisasi N = jumlah siswa

b. Uji Hipotesis Penelitian

Uji beda dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan nilai tes hasil belajar ranah kognitif dan angket sikap ilmiah siswa. Signifikasi perbedaan peningkatan hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas diketahui dengan melakukan uji perbedaan nilai pretes dan postes di masing-masing kelas melalui uji-t (Paired samples t-test) dengan sebelumnya melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji hipotesis penelitian untuk mengetahui perbandingan peningkatan hasil belajar ranah kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan melalui


(37)

45

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

uji perbedaan gain ternormalisasi (g) kedua kelas dengan Uji-t (Independent samples t-test) dengan sebelumnya melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Jika sebaran data tidak berdistribusi normal dan varian kedua kelas tidak homogen, maka pengujian dilakukan melalui Uji-U (Mann-Whitney Test).

c. Penentuan Besar Effect Size (d)

Setelah menguji hipotesis dengan taraf signifikansi tertentu, maka dilanjutkan dengan menentukan besar ukuran efek (effect size). Effect size adalah besarnya efek yang ditimbulkan oleh parameter yang diuji di dalam pengujian hipotesis. Effect size pada satu rerata adalah besar d yang diberikan oleh Cohen (Thalheimer & Cook, 2002) dengan rumusan,

pooled C T S X X

d   (3.6)

Dengan rumusan Spooled adalah,

C T C C T T pooled n n s n s n S      2 2 ) 1 ( ) 1 ( (3.8) Keterangan: T

X = Rata-rata nilai kelas eksperimen

C

X = Rata-rata nilai kelas kontrol Spooled = Standar deviasi

ST = Standar deviasi kelas eksperimen SC = Standar deviasi kelas kontrol n = Banyak subyek

Interpretasi nilai d (effect size) dapat dilihat pada Tabel 3.9


(38)

46

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d (effect size) Keterangan

d < 0,20 Sangat kecil 0,20 < d < 0,50 Kecil 0,50 < d < 0,80 Sedang

0,80 < d < 1 Besar

d > 1 Sangat Besar

(Leech, 2005)

3. Analisis Deskriptif Lembar Observasi Perilaku Sikap Ilmiah

Data observasi perilaku sikap ilmiah dianalisis secara statistik deskriptif dengan melihat perbedaan persentase penampakan perilaku sikap ilmiah di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4. Analisis Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Keterlaksanaan pembelajaran inkuiri dengan reading infusion dan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion diketahui dengan cara mencari persentase keterlaksanaannya. Untuk menghitung persentase keterlaksanaan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Jumlah aspek yang teramati

% Keterlaksanaan = 100%

Jumlah seluruh aspek  (3.9) Adapun interpretasinya ditunjukkan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran Keterlaksanaan, P (%) Interpretasi

P = 0 Tak satu kegiatan pun 0 < P ≤ 25 Sebagian kecil kegiatan 25 < P < 50 Hampir setengah kegiatan

P = 50 Setengah kegiatan 50 < P ≤ 75 Sebagian besar kegiatan 75 < P < 100 Hampir seluruh kegiatan


(39)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

65 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dapat lebih meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata gain ternormalisasi (g-ave) kelas eksperimen sebesar 0,59 berbanding 0,54 pada kelas kontrol. Peningkatan ini berbeda secara signifikan dengan ukuran efek (effect size) sebesar 0,68 terkategori sedang. Rata-rata gain ternormalisasi (g-ave) hasil belajar ranah kognitif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol di semua jenjang kognitif C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), dan C4 (menganalisis).

2. Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dapat lebih meningkatkan sikap ilmiah siswa dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata gain ternormalisasi (g-ave) kelas eksperimen sebesar 0,59 berbanding 0,49 pada kelas kontrol. Peningkatan ini berbeda secara signifikan dengan ukuran efek (effect size) sebesar 1,02 terkategori sangat besar. Persentase penampakan perilaku sikap ilmiah siswa yang mendapatkan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri lebih tinggi daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion sebesar 82% berbanding 73%.


(40)

66

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan strategi

reading infusion pada pembelajaran inkuiri maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Perlu adanya pelatihan membaca teknik SQ3R sebelum penugasan melalui LKS.

2. Perlunya penilaian tingkat keterbacaan dan pemahaman bahan bacaan yang diberikan dalam sebuah instrumen penelitian.

3. Penulisan butir pernyataan pada angket sikap ilmiah harus seefektif mungkin untuk memudahkan siswa.

4. Perlunya wawancara dan penilaian antar siswa dalam pengambilan data sikap ilmiah.


(41)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 67

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. & Krathwohl, D. (2010). Kerangka Landasasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, S. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta :

Bumi Aksara.

Azwar, S. (2013). Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bundu, P. (2006). Penilaian Keterampilan Proses Dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Jakarta Fang, Z. & Youhua W. (2010). Improving Middle School Students’Science

Literacy Through Reading Infusion. The Journal of Educational Research, 103:262273.

Gokhale A., Brauchle P., Machina, K. (2009). Development and validation of a scale to measure attitudes toward science and technology. Journal of College Science Teaching.

Gulo, W., (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo

Hake, R. R. (1998). Interactive-Engagement Versus Tradisional Methods : A Six-Thousand-Student Survey of Mechanics Tes Data For Introductory Physics Course. Am. J. Phys. 66 (1) 64-74.

Hake, R.R. (2002). Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in Mechanics with Gender, High-School Physics, and Pretest Scores on

Mathematics and Spatial Visualization. Tersedia:

htt://physics.indiana.edu/~hake/PERC2002h-Hake.pdf (30 Juni 2014) Hermawati, N.M. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap

Penguasaan Konsep Biologi dan Sikap Ilmiah Siswa SMA Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Pascasarjana Undiksha. 5(2),


(42)

1-68

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30, 21-24. [Online]. Tersedia: http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/488 (9 Februari 2014)

Ismail, Z., Idros, S.N.S., Samsudin, A. (2007). Kaedah Mengajar Sains. Kuala Lumpur: PTS Profesional Publishing.

Johnson, B.E. & Zabrucky, K.M. (2011). Improving middle and high school

students’ comprehension of science texts. International Electronic Journal of Elementary Education, 4(1), 19-31

Joyce, B., Weil, M., Calhoun, E. (2000). Models of Teaching. Boston: Allyn and Bacon.

Karli, H. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media Informasi

Leech, N.L., Barret, K.C., & Morgan, G.A. (2005). SPSS for Intermediate Statistics: Use and Interpretation. Second Edition. London: Lawrence Erlbraum Associates Publishers.

Mulyasa. (2005). Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya: Bandung Rustaman, N.Y. (2005). Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Dalam Pendidikan Sains. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/1950123119 79032-NURYANI_RUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf (18 Maret 2014) Soomro, A. Q. (2011). Measuring Students’ Attitudes Towards Learning Physics:

Experimental Research. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5(11): 2282-2288, 2011

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(43)

69

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suparno, P. (2006). Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Surapranata, S. (2005). Analisis Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung. Remaja Rosda Karya. Tarigan, H.G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Thalheimer, W. & Cook, S. (2002). How to calculate effect sizes from published research: A simplified methodology. A Work-Learning Research Publication. [Online].Tersedia: http://www.bwgriffin.com/gsu/courses/ edur9131/content/Effect_Sizes_pdf5.pdf (30 Juni 2014)

Tomo. (2003). Mengintegrasikan Teknik Membaca SQ4R dan Membuat Catatan Berbentuk Graphic Postorganizer dalam Pembelajaran Fisika. Disertasi Doktor Program Pascasarjana UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trowbridge, L.W., & Bybee, R.W. (1990). Becoming A Secondary School Science Teacher. Melbourne: Merill Publishing Company.


(1)

46

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d (effect size) Keterangan d < 0,20 Sangat kecil 0,20 < d < 0,50 Kecil 0,50 < d < 0,80 Sedang

0,80 < d < 1 Besar

d > 1 Sangat Besar

(Leech, 2005)

3. Analisis Deskriptif Lembar Observasi Perilaku Sikap Ilmiah

Data observasi perilaku sikap ilmiah dianalisis secara statistik deskriptif dengan melihat perbedaan persentase penampakan perilaku sikap ilmiah di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4. Analisis Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Keterlaksanaan pembelajaran inkuiri dengan reading infusion dan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion diketahui dengan cara mencari persentase keterlaksanaannya. Untuk menghitung persentase keterlaksanaan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Jumlah aspek yang teramati

% Keterlaksanaan = 100%

Jumlah seluruh aspek  (3.9) Adapun interpretasinya ditunjukkan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran Keterlaksanaan, P (%) Interpretasi

P = 0 Tak satu kegiatan pun 0 < P ≤ 25 Sebagian kecil kegiatan 25 < P < 50 Hampir setengah kegiatan

P = 50 Setengah kegiatan 50 < P ≤ 75 Sebagian besar kegiatan 75 < P < 100 Hampir seluruh kegiatan


(2)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dapat lebih meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata gain ternormalisasi (g-ave) kelas eksperimen sebesar 0,59 berbanding 0,54 pada kelas kontrol. Peningkatan ini berbeda secara signifikan dengan ukuran efek (effect size) sebesar 0,68 terkategori sedang. Rata-rata gain ternormalisasi (g-ave) hasil belajar ranah kognitif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol di semua jenjang kognitif C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), dan C4 (menganalisis).

2. Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri dapat lebih meningkatkan sikap ilmiah siswa dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata gain ternormalisasi (g-ave) kelas eksperimen sebesar 0,59 berbanding 0,49 pada kelas kontrol. Peningkatan ini berbeda secara signifikan dengan ukuran efek (effect size) sebesar 1,02 terkategori sangat besar. Persentase penampakan perilaku sikap ilmiah siswa yang mendapatkan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri lebih tinggi daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri tanpa reading infusion sebesar 82% berbanding 73%.


(3)

66

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Perlu adanya pelatihan membaca teknik SQ3R sebelum penugasan melalui LKS.

2. Perlunya penilaian tingkat keterbacaan dan pemahaman bahan bacaan yang diberikan dalam sebuah instrumen penelitian.

3. Penulisan butir pernyataan pada angket sikap ilmiah harus seefektif mungkin untuk memudahkan siswa.

4. Perlunya wawancara dan penilaian antar siswa dalam pengambilan data sikap ilmiah.


(4)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. & Krathwohl, D. (2010). Kerangka Landasasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, S. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta :

Bumi Aksara.

Azwar, S. (2013). Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bundu, P. (2006). Penilaian Keterampilan Proses Dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Jakarta Fang, Z. & Youhua W. (2010). Improving Middle School Students’Science

Literacy Through Reading Infusion. The Journal of Educational Research, 103:262273.

Gokhale A., Brauchle P., Machina, K. (2009). Development and validation of a scale to measure attitudes toward science and technology. Journal of College Science Teaching.

Gulo, W., (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo

Hake, R. R. (1998). Interactive-Engagement Versus Tradisional Methods : A Six-Thousand-Student Survey of Mechanics Tes Data For Introductory Physics Course. Am. J. Phys. 66 (1) 64-74.

Hake, R.R. (2002). Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in Mechanics with Gender, High-School Physics, and Pretest Scores on

Mathematics and Spatial Visualization. Tersedia:

htt://physics.indiana.edu/~hake/PERC2002h-Hake.pdf (30 Juni 2014) Hermawati, N.M. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap

Penguasaan Konsep Biologi dan Sikap Ilmiah Siswa SMA Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Pascasarjana Undiksha. 5(2),


(5)

1-68

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30, 21-24. [Online]. Tersedia: http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/488 (9 Februari 2014)

Ismail, Z., Idros, S.N.S., Samsudin, A. (2007). Kaedah Mengajar Sains. Kuala Lumpur: PTS Profesional Publishing.

Johnson, B.E. & Zabrucky, K.M. (2011). Improving middle and high school students’ comprehension of science texts. International Electronic Journal of Elementary Education, 4(1), 19-31

Joyce, B., Weil, M., Calhoun, E. (2000). Models of Teaching. Boston: Allyn and Bacon.

Karli, H. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media Informasi

Leech, N.L., Barret, K.C., & Morgan, G.A. (2005). SPSS for Intermediate Statistics: Use and Interpretation. Second Edition. London: Lawrence Erlbraum Associates Publishers.

Mulyasa. (2005). Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya: Bandung Rustaman, N.Y. (2005). Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Dalam Pendidikan Sains. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/1950123119 79032-NURYANI_RUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf (18 Maret 2014) Soomro, A. Q. (2011). Measuring Students’ Attitudes Towards Learning Physics:

Experimental Research. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5(11): 2282-2288, 2011

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(6)

Rahman Hakim, 2014

Penerapan strategi reading infusion pada pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan sikap ilmiah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada topik cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suparno, P. (2006). Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Surapranata, S. (2005). Analisis Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung. Remaja Rosda Karya. Tarigan, H.G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Thalheimer, W. & Cook, S. (2002). How to calculate effect sizes from published research: A simplified methodology. A Work-Learning Research Publication. [Online].Tersedia: http://www.bwgriffin.com/gsu/courses/ edur9131/content/Effect_Sizes_pdf5.pdf (30 Juni 2014)

Tomo. (2003). Mengintegrasikan Teknik Membaca SQ4R dan Membuat Catatan Berbentuk Graphic Postorganizer dalam Pembelajaran Fisika. Disertasi Doktor Program Pascasarjana UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trowbridge, L.W., & Bybee, R.W. (1990). Becoming A Secondary School Science Teacher. Melbourne: Merill Publishing Company.


Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Based Science Plus Reading untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Ranah Kognitif.

0 0 57

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER.

0 5 37

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI YANG DIPADUKAN DENGAN READING INFUSION DAN SCIENCE REFLECTIVE JOURNAL WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MEMPERTAHANKAN RETENSI SISWA SMA.

0 1 3

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA TOPIK CAHAYA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 36

PENERAPAN MEDIA VISUALISASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA SMP.

1 2 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED SCIENCE PLUS READING (ISR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 1 37

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN READING INFUSION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP.

7 17 40

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LABORATORIUM MINI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN KOGNITIF DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA MATERI POKOK CAHAYA.

1 3 50

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA.

0 0 36

PENERAPAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Supriatin Guru SMP Negeri 1 Mempura supriatin048gmail.com ABSTRAK - PENERAPAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

0 3 14