RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KONTROL STOK RETAIL (STUDI KASUS) CV. TRI JAYA ABADI.

(1)

CV. TRI JAYA ABADI

SKRIPSI

Oleh :

SYAMSUL ARIF

0834010215

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN” JAWA TIMUR

2012


(2)

CV. TRI JAYA ABADI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

SYAMSUL ARIF

0834010215

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN” JAWA TIMUR

2012


(3)

ii

Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas

segala limpahan Rahmat-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

KONTROL STOK RETAIL (STUDI KASUS) CV. TRI JAYA ABADI” tepat

waktu.

Tugas Akhir ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.

Dalam penyusunan Tugas akhir ini, Penulis berusaha untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama menjalani perkuliahan dengan tidak terlepas dari petunjuk, bimbingan, bantuan, dan dukungan berbagai pihak.

Dengan tidak lupa akan kodratnya sebagai manusia, Penulis menyadari bahwa dalam karya tugas akhir ini masih mengandung kekurangan sehingga dengan segala kerendahan hati, Penulis masih akan tetap terus mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca.

Surabaya, 15 Juni 2012


(4)

v

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 2

1.4. Tujuan ... 3

1.5. Manfaat ... 3

1.6. Metodologi Penulisan ... 3

1.7.Sistematika Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Sejarah Singkat CV. Tri Jaya Abadi ... 7

2.1.1 Profil CV. Tri Jaya Abadi ... 7

2.1.2 Visi Misi CV. Tri Jaya Abadi ... 7

2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan... 8

2.2 Pengertian Retail ... 10

2.3 Pengertian Stock... 11

2.4 Sisitem Informasi ... 16


(5)

vi

2.4.4 Komponen Sistem Informasi... ... 22

2.5 Diagram Berjenjang ... 22

2.5.1 Kontek Diagram ... 23

2.5.2 Data Flow Diagram ... 24

2.5.3 Cardinality Ratio... ... 27

2.6 My Sql ... 28

2.6.1 Kelebihan My Sql ... 29

2.6.2 Keistimewaan My Sql ... 29

2.6.3 Kelemahan My Sql... ... 31

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 32

3.1 Analisis Sistem ... 32

3.2 Perancangan Sistem ... 33

3.2.1 Flowcart Sistem ... 34

3.2.2 Diagram Berjenjang ... 34

3.2.3 Kontek Diagram ... 35

3.2.4 DFD Level 0 ... 36

3.2.5 DFD Level 1 ... 37

3.2.5.1 DFD Level 1 Proses Maintenance Data ... 38

3.2.5.2 DFD Level 1 Proses Data Pembelian ... 39

3.3 Perancangan Data Base ... 40

3.3.1 CDM Dan PDM ... 40

3.4 Perancangan ... 43

3.4.1 Halaman Login ... 44

3.4.2 Halaman Utama ... 44

BAB IV IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK ... 46

4.1 Lingkungan Pemrograman ... 46


(6)

vii

4.3.1 Implementasi Koneksi DataBase... 50

4.3.2 Implementasi Proses Login... 50

4.4 Implementasi Aplikasi Desain Antarmuka... 51

4.4.1 Menu Utama... 51

4.4.2 Menu Master Barang... 52

4.4.3 Menu Insert Master Barang... . 53

4.4.4 Menu Master Suplier... 53

4.4.5 menu Insert Suplier... 54

4.4.6 Menu Master pegawai... 55

4.4.7 Menu Insert Master Pegawai... 55

4.4.8 Menu Transaksi Order Beli... 56

4.4.9 Menu Transaksi Penjualan... 57

4.4.10 Menu Transaksi Pembelian... 58

4.4.11 Menu Laporan Pembelian... . 58

4.4.12 Menu laporan Penjualan... 59

4.4.12 Menu laporan Kartu Stok Perbarang... 60

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI ... 61

5.1. Uji Coba Sistem ... 61

5.2. Uji Coba Website CV. Tri Jaya Abadi ... 61

5.2.1 Pengujian Menu Login ... 61

5.2.2 Pengujian Menu Utama ... 62

5.2.3 Pengujian Insert Barang ... 63

5.2.4 Pengujian Insert Pegawai ... 63

5.2.5 Pengujian Insert Suplier ... 64

5.2.6 Pengujian Menu ransaksi Oerder Beli... 65

5.2.7 Pengujian Menu Transaksi Pembelian ... 65


(7)

viii

5.2.11 Pengujian Kartu Stok Perbarang ... 70

BAB VI PENUTUP ... 72

6.1. Kesimpulan ... 72

6.2. Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA


(8)

Tabel 2.1 Konfigurasi Clock ADC ... 18 Tabel 2.2 Pemilihan Sumber Picu ADC ... 20


(9)

ix

Gambar 2.1. Struktur Diagram ... 8

Gambar 2.2. Diagram Berjenjang... 23

Gambar 2.3. External Entity ... 24

Gambar 2.4. Repeated External Entity ... 25

Gambar 2.5. Data Flow ... 26

Gambar 2.6. Proses ... 26

Gambar 2.7. Data Strage ... 26

Gambar 2.8. Repeated Data Strage ... 27

Gambar 3.1. Flowcart Sistem ... 34

Gambar 3.2. Diagram Berjenjang... 35

Gambar 3.3. Kontek Diagram Sistem Informasi Kontrol Stok Retail... 36

Gambar 3.4. DFD Level 0 ... 38

Gambar 3.5. DFD Level 1 Maintenence Data ... 39

Gambar 3.6. DFD Level 1 Data Pembelian ... 40

Gambar 3.7. CDM Sistem Kontrol Stok Retail ... 41

Gambar 3.8. PDM Dari Hasil Generate CDM ... 43

Gambar 3.9. Desain Halaman Login... 44

Gambar 3.10. Desain Halaman Utama... 45

Gambar 4.1. Data Base ... 47

Gambar 4.2. Table Order Beli ... 47

Gambar 4.3. Table Pegawai ... 48

Gambar 4.4. Table Pembeli ... 48

Gambar 4.5. Table Penjual... 49

Gambar 4.6. Table Suplier... 49

Gambar 4.7. Table Barang... 50

Gambar 4.8. Script Login ... 51

Gambar 4.9. Script Proses Login... 51

Gambar 4.10. Tampilan Menu Utama ... 52


(10)

x

Gambar 4.14. Menu Insert Suplier... 54

Gambar 4.15. Menu Master Suplier... 55

Gambar 4.16. Menu Produk ... 56

Gambar 4.17. Menu Order Beli ... 57

Gambar 4.18. Menu Transaksi Penjualan ... 57

Gambar 4.19. Menu Laporan Pembelian... 59

Gambar 4.20. Menu Laporan Penjualan ... 59

Gambar 4.21. Menu Laporan Kartu Stok Perbarang ... 60

Gambar 5.1. Uji Coba Menu Login ... 62

Gambar 5.2. Uji Coba Menu Utama... 62

Gambar 5.3. Uji Coba Menu Insert Barang... 63

Gambar 5.4. Uji Coba Menu Insert Pegawai... 64

Gambar 5.5. Uji Coba Menu Insert Suplier... 64

Gambar 5.6. Uji Coba Menu Daftar Transaksi Order Beli ... 65

Gambar 5.7. Uji Coba Menu Pengambilan No Order Beli ... 66

Gambar 5.8. Uji Coba Menu Pembelian ... 67

Gambar 5.9. Uji Coba Menu Penjualan ... 67

Gambar 5.10. Uji Coba Master Penjualan ... 68

Gambar 5.11. Uji Coba Laporan Penjualan ... 69

Gambar 5.12. Uji Coba Master Pembelian ... 69

Gambar 5.13. Uji Coba Laporan Pembelian ... 70


(11)

PENYUSUN : SYAMSUL ARIF

i

ABSTRAK

Perkembangan teknologi memiliki efek besar bagi kehidupan manusia. Teknologi bisa dimanfaatkan secara positif namun juga bisa disalahgunakan oleh manusia termasuk dalam lingkungan bisnis. Setiap pelaku bisnis bersaing untuk merebut pangsa pasar dan meraih pelanggan agar menggunakan produk perusahaan mereka. CV. Tri Jaya Abadi belum mengimplementasikan adanya rancangan sistem kontrol stok sitematis, sehingga kesulitan dalam mengelola stok pembelian dan penjualan yang dibutuhkan.

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh CV. Tri Jaya Abadi, maka dibuatlah suatu sistem informasi kontrol stok retail yang sistematis sehingga perusahaan dapat melakukan transaksi dan menyajikan laporan transaksi secara tepat waktu dan mengetahui efisiensi sistem agar tidak terjadi pengulangan data, serta lebih cepat dalam mendesain sistem untuk dimodifikasi ke lingkup yang lebih luas.

Bahasa pemrograman PHP dan MySQL digunakan dalam

mengimplementasikan keseluruhan sistem informasi ini karena memberikan kemudahan dalam membuat aplikasi web yang dinamis, interaktif dan user friendly. Dengan dibangunya system informasi control stok retail ini bisa memonitor arus keluar masuknya barang dengan melihat pada laporan stok perbarang dan dengan menu laporan stok perbarang juga bisa digunakan untuk melakukan pengecekan stok akhir setiap barang di perusahaan CV. Tri Jaya Abadi karena terdapat histori keluar masuk quantity barang.

Kata kunci : Rancangan Bangun Sistem Informasi, Efisiensi Sistem, Penjualan Pembelian Barang, PHP


(12)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi semakin pesat dan cepat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini membuat manusia bagaikan tak terpisah oleh jarak ruang dan waktu. Dengan perkembangan teknologi yang kian maju, manusia dapat membuat berbagai macam peralatan sebagai alat bantu dalam menjalankan berbagai aktivitas untuk mendukung produktifitas. Perkembangan Industri Retail di Indonesia begitu sangat pesat, namun tidak diiringi oleh informasi yang menunjang.

Kendala yang dihadapi dalam bisnis retail adalah karena strategi pemasaran bisnis retail lebih mengacu pada konsumen akhir sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis dengan pendekatan langsung kepada konsumen. Yakinlah bila loyalitas konsumen telah terbentuk, maka yang menjadi agen pemasaran paling efektif bagi bisnis adalah para konsumen tersebut. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan konsumen dan biarkan mereka menjadi agen pemasaran.

Melihat kasus tersebut, kiranya diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh CV. Tri Jaya Abadi, dengan merancang Conceptual Data Model untuk mempresentasikan rancangan basis data konseptual di server, Physical Data Model untuk data fisik yang menghasilkan tabel-tabel yang akan digunakan dalam implementasi aplikasi, serta Data Flowe Diagram


(13)

untuk system administrasi yang mengidentifikasi pengguna dan otorisasinya, sehingga tidak semua pengguna dapat melakukan perubahan data yang bukan otoritas fungsinya.

Berdasarkan pembuatan permodelan tersebut, diharapkan perusahaan dapat menyajikan laporan secara tepat waktu dan mengetahui efisiensi sistem agar tidak terjadi pengulangan data, serta lebih cepat dalam mendesain sistem untuk dimodifikasi ke lingkup yang lebih luas, dan perusahaan lebih mudah dalam meretur, merubah harga, mereview stok opname, memesan, serta membuat bukti pengiriman.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan sebuah permasalahan yaitu, bagaimana merancang sistem informasi kontrol stok retail yang bisa di implementasikan pada CV. Tri Jaya Abadi?.

1.3. Batasan Masalah

Pada tugas akhir ini supaya tidak terjadi pelebaran permasalahan maka ruang lingkup yang di pakai adalah sebagai berikut :

a. Tugas akhir ini menggunakan studi kasus pada perusahaan retail CV. Tri Jaya Abadi.

b. Hanya mengontrol stock barang.

c. Pada sistem penyimpanan barang menggunakan konsep single warehose atau gudang tunggal.


(14)

1.4. Tujuan Pembuatan Tugas Akhir

Mengacu pada perumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :

a. Memonitor arus masuk dan keluarnya barang setiap terjadi transaksi.

b. mempermudah penulusuran nilai stok akhir setiap barang di perusahaan CV. Tri Jaya Abadi.

c. Meminimalisir terjadinya duplikasi data pembelian dan penjualan di perusahaan CV. Tri Jaya Abadi.

1.5. Manfaat Pembuatan Tugas Akhir

Adanya Tugas Akhir ”Rancang Bangun Sistem Informasi Kontrol Stok Retail (Studi Kasus) CV. Tri Jaya Abadi” ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Bagi Mahasiswa

Mengetahui dan menambah pengalaman dalam dunia kerja yang sebenarnya sehingga dapat memiliki bekal pengetahuan yang praktis dan cukup memadai bagi kesiapan memasuki dunia kerja.

b. Bagi Pelaku Usaha

Mempermudah perusahaan dalam menyajikan laporan secara tepat waktu dan mengetahui efisiensi sistem agar tidak terjadi pengulangan data, serta lebih cepat dalam mendesain sistem untuk dimodifikasi ke lingkup yang lebih luas. 1.6. Metodologi Pembuatan Tugas Akhir

Pembuatan Tugas Akhir terbagi menjadi beberapa tahapan, diantaranya adalah sebagai berikut :


(15)

a. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi – informasi yang diperlukan untuk merancang pembuatan sistem. Informasi yang dibutuhkan dengan mengambil data dari sebuah instansi yang terkait serta membaca literature – literature yang berhubungan.

b. Pengumpulan Data dan Analisa

Pada tahap ini dari hasil pengumpulan data – data yang telah diperoleh digunakan untuk melakukan analisa dan mengolah data lebih lanjut.

c. Analisa dan Perancangan Sistem

Pada tahap ini dari studi literature akan dibuat dekripsi umum sistem serta melakukan analisa kebutuhan sistem, selain itu juga dilakukan perancangan awal aplikasi yang akan dibuat, sehingga akan menghasilkan desain antarmuka dan proses yang siap untuk diimplementasikan.

d. Pembuatan Aplikasi

Pada tahap ini merupakan tahap yang paling banyak memerlukan waktu karena model dan rancangan aplikasi yang telah dibuat diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web.

e. Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi

Pada tahap ini aplikasi yang telah dibuat akan dilakukan beberapa scenario uji coba dengan menggunakan beberapa contoh, dan dievaluasi untuk kelayakan pemakaian sistem.

f. Penyusunan Buku Tugas Akhir

Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengerjaan Tugas Akhir. Buku ini disusun sebagai laporan dari keseluruhan proses pengerjaan Tugas Akhir.


(16)

Dalam penyusunan buku ini diharapkan dapat memudahkan pembaca yang ingin menyempurnakan dan mengembangkan aplikasi lebih lanjut.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dibuat dalam Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab, yang dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang deskripsi umum Tugas Akhir meliputi latar belakang, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan Tugas Akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori yang terkait dengan Tugas Akhir ini. Semua penjelasan tersebut terkait dengan berbagai disiplin ilmu yang diterapkan, mulai dari konsep sampai definisi tiap istilah yang dipakai.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

Pada bab ini diuraikan mengenai perancangan sistem yang terdiri atas penjelasan dari analisa permasalahan, perancangan sistem, perancangan data, sampai dengan perancangan antarmuka system. BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini berisikan hasil dari implementasi perancangan yang telah dibuat sebelumnya yang meliputi : kebutuhan sistem,


(17)

implementasi basis data, dan implementasi tampilan – tampilan antarmuka.

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini berisi penjelasan lingkungan uji coba aplikasi, pelaksanaan uji coba dan evaluasi dari hasil uji coba yang telah dilakukan untuk kelayakan pemakaian aplikasi.

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut dalam upaya memperbaiki kelemahan pada aplikasi guna untuk mendapatkan hasil kinerja aplikasi yang lebih baik.


(18)

7

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang sejumlah teori dasar berisikan uraian sistematis dari teori yang ada pada literatur maupun tinjauan pustaka yang mendasari pemecahan masalah dan mendukung secara teknis pengerjaan perancangansistem kerja pada CV. Tri Jaya Abadi.

2.1. Sejarah Singkat CV. Tri Jaya Abadi

Dalam lingkup ini akan dijelaskan tentang profil CV. Tri Jaya Abadi , Visi dan Misinya :

2.1.1. Profil CV. Tri Jaya Abadi

CV. Tri Jaya Abadi adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang bisnis transaksi Elastomer Rubber (bantalan karet jembatan). Yang terletak di Sidoarjo, tepatnya di , Jalan Pondok Sidokare Asri Blok AZ-14, Sidoarjo. CV. Tri Jaya Abadi didirikan pada 25 Agustus 1999.

Dengan banyaknya usaha-usaha bisnis yang ada kedepannya CV. Tri Jaya Abadi dapat semakin memperbaiki dan melengkapi kebutuhan stok pada pembangunan jembatan atu pembangunan infrastruktur yang lain dan memperbaiki sistem transaksi yang ada.

2.1.2. VISI dan Misi CV. Tri Jaya Abadi

Adapun visi dan m isi dari CV. Tri Jaya Abadi,diant ara nya yait u : VISI :


(19)

1. Menjadi perusahaan yang berkualitas dan dikenal dalam skala nasional.

2. Menjadi perusahaan yang disiplin, bermutu, kreatif dan inovatif yang mampu bersaing global dan mandiri.

3.Mempermudah konsumen dalam transaksi pembelian. MISI :

1. Mengembangkan produk industrial yang kompetitif.

2. Mengedepankan profesionalisme dan teamwork dalam menghasilkan layanan yang berkualitas.

3. Memberikan layanan yang terbaik pada klien.

4. Mengembangkan kerjasama dan kemitraan usaha yang saling menguntungkan.

2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.1 struktur orgsnisasi

M anager St ore

Supervisor Area

Keuangan EDP

Pram uniaga

Securit y

Teknisi

Cleaning Servis Keuangan


(20)

pada gambar 2.1 dapat dilihat struktur organisasi dari perusahaan dengan keterangan sebagai berikut :

A. Manager store

Merupakan kepala dari sebuah perusahaan retail di CV. Tri Jaya Abadi. B. Supervisor area

Merupakan kepala area yang berada di sebuah perusahaan retail dengan memberikan bimbingan dan instruksi kepada semua area untuk memotivasi dan berkembangya seluruh kegiatan yang dipimpinya.

C. Keuangan

Merupakan salah seorang yang memegang hasil dari penjualan serta memegang kendali atas pengeluaran dan pemasukan dana dari hasil pendapatan perusahaan.

D. EDP

Merupakan seorang admin yang bertugas untuk mengentry data dan mengatur data sehingga data yang dihasilkan bisa menjadi acuan untuk penyimpanan data.

E. Kasir

Seorang yang melayani pembayaran pelanggan dengan memegang sejumlah uang dr hasil perusahaan.

F. Pramuniaga

Seorang yang melayani costumer dengan senang hati dan membantu costumer mencari baang yang dikehendaki pembeli.

G. Security


(21)

H. Teknisi

Seseorang yang memperbaiki seluruh area. I. Cleaning servis

Seseorang yang bertugas untuk membersihkan seluruh area lapangan.

2.2 Pengertian Retail

Pengertian Retail Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu " Retailer" yang berarti " Memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ).

Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas penjualan barang berdasarkan sbb :

a. Retail Kecil

Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen. Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship) b. Retail Besar

Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, yang meliputi Departemen Store, Chain organization (organisasi berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online) Departemen Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana menawarkan berbagai macam


(22)

jenis produk / barang, tingkat harga dan kenyamanan dalam berbelanja. Produk yang ditawarkan bisa meliputi :

- Perlengkapan Sepatu dan Accesories ( Shoes World ) - Perlengkapan Olahraga & Alat Musik (Sport Center) - Perlengkapan perangkat keras /Rumah tangga (Hardware) - Perlengkapan Kosmetik

- Dan sebagainya.

2.3 Pengertian Stock

Stock adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki stock, perusahaan dagang hanya memiliki stock barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis stock yaitu stock bahan baku, stock barang dalam proses dan stock barang jadi (siap untuk dijual). Dalam laporan keuangan, stock merupakan hal yang sangat penting karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai stock. Kesalahan dalam penilaian stock akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca. Dalam perhitungan Rugi/Laba nilai stock (awal & akhir) mempengaruhi besarnya Harga Pokok Penjualan (HPP).

HPP = STOCK AWAL+PEMBELIAN BERSIH– STOCK AKHIR

Untuk mencatat taransaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai stock, terdapat 2 metode sebagai berikut :


(23)

Dalam metode ini pencatatan stock hanya dilakukan pada akhir periode akuntansi melalui ayat jurnal penyesuaian. Transaksi yang mempengaruhi stock, dicatat masing-masing dalam perkiraan tersendiri sebagai berikut: Pembelian , Retur pembelian , Penjualan dan Retur penjualan. Untuk mendapatkan nilai stock secara periodik dilakukan perhitungan fisik (Stock Opname). Metode ini sudah mulai ditinggalkan karena secara jelas tidak mendukung integrasi system dimana, sepanjang peridode akuntansi berjalan tidak tersedia data mengenai posisi stock. Hal ini menyebabkan data bagian akuntansi kurang mendukung operasional. Laporan neraca dan rugilaba tidak akan dapat dibuat sebelum nilai stock diketahui.

2. Metode Perpetual (Continual Inventory System)

Dalam metode ini pencatatan stock dilakukan setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi stock. Saldo perkiraan stock akan menunjukan saldo stock yang sebenarnya. Dengan demikian pada saat penyusunan laporan keuangan tidak diperlukan ayat jurnal penyesuaian. Pencatatan transaksi kedalam perkiraan stock, adalah berdasarkan harga pokok produksi, baik transaksi pembelian maupun penjualan. Metode ini akan menampilkan laporan neraca Walaupun system perpetual menyediakan data stock secara terus menerus namun tetap diperlukan perhitungan fisik yang berfugnsi untuk mencocokan fisik dengan catatan buku.

Masalah-masalah yang timbul dalam penilaian stock dalam satu periode adalah :


(24)

• Menetapkan jumlah dan nilai stock yang sudah terjual / sudah menjadi biaya.

• Menentukan jumlah dan nilai stock yang belum terjual (yang harus dilaporkan dineraca)

• Harga Pokok (Cost) dalam stock adalah semua pengeluaran-pengeluaran langsung/tidak langsung yang timbul untuk perolehan penyiapan dan penempatan agar stock tersebut dapat dijual.

Dalam perusahaan industri maupun perusahaan dagang, transaksi menyangkut stock adalah hal pokok yang menyangkut sebagian besar system akuntansi. Untuk itu perlu dibedakan dengan jelas sehingga dapat dipahami bahwa subs system Inventory hanyalah bagian tertentu dari stock

Subs system yang secara langsung berkaitan dengan stock adalah Accounts Payable, Accounts Receivable sedangkan Kas yang telah kita bahas dapat berhubungan secara langsung dan dapat pula tidak.

Subs System Inventory, Purchase dan Invoice biasa merupakan subs system khusus mengolah data operasional yang menghasilkan output sebagai bukti transasksi yang digunakan sebagai dasar pecatatan ke buku besar buku jurnal. Stock dicatat melalui jurnal Pembelian dan jurnal penjualan sesuai dengan pilihan metode yang dipilih. Pada aplikasi ini adalah system perpetual Inventory. Proses menyusun jurnal transaksi dilakukan oleh aplikasi dari file transaksi sehingga pemakai hanya mencatat transaksi pada formulir elektronik yang disediaakan selanjutnya adalah tugasnya komputer.


(25)

• Stock alat – alat kantor, adalah stock yang diperlukan dalam menjalankan fungsi organisasi dan tidak menjadi bagian dari produk akhir. Misal alat tulis,kertas, tinta printer.

• Stock bahan baku, adalah item yang dibeli dari para Supplier untuk digunakan sebagai input dalam proses produksi. Bahan baku ini yang akan diproses atau dioleh sehingga menjadi produk barang jadi. misalnya untuk industri mebel membutuhkan stock bahan baku berupa kayu jati dan rotan. • Stock barang dalam proses, adalah bagian dari produk akhir tetapi masih

dalam proses pengerjaan karena masih menunggu item yang lain untuk diproses. Misalnya dalam industri makanan roti stock dalam proses berupa adonan roti dari beberapa bahan yang nantinya siap dimasak untuk menjadi roti.

• Stock barang jadi, adalah stock produk akhir yang siap untuk dijual, didistribusikan atau disimpan yang menjadi inti proses dari perusahaan. Misalnya dalam industri mobil itu meliputi mobil itu sendiri.

Manajemen Stock atau inventory management merupakan salah satu aset penting dalam perusahaan. Perencanaan dan pengendalian stock merupakan suatu kegiatan penting yang mendapat perhatian khusus dari manajemen perusahaan. Karena pemborosan terjadi didalam stock. Namun jika tidak dipenuhi maka bisa menghambat produksi barang atau jasa. Mengendalikan stock atau inventory management yang tepat bukanlah hal yang mudah. Apabila jumlah stock terlalu besar mengakibatkan timbulnya dana yang dikeluarkan terlalu besar, meningkatnya biaya penyimpanan (seperti biaya pegawai, Biaya operasional pabrik, biaya gedung, dll) dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun


(26)

bila stock terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan stock ( stock out ) karena seringkali barang stock tidak dapat didatangkan secara mendadak yang menyatakan terhentinya proses produksi, tertundanya keuntungan, bahkan hilangnya pelanggan.

Mengapa kita mengadakan stock barang mulai dari bentuk bahan mentah sampai barang jadi adalah

1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang – barang atau bahan – bahan yang dibutuhkan perusahaan.

2. Menghilangkan resiko dan material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.

3. Menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman, sehingga dapat digunakan bila bahan tidak ada di pasaran.

4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin lancarnya arus produksi.

5. Penggunaan mesin yang optimal.

6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya dimana keinginan perlanggan disuatu waktu dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya barang yang dibutuhkan pelanggan.

7. Membuat pengadaan atau produksi tidak sesuai dengan penggunaan atau penjualnya.

Untuk manajemen persedian sekarang ini sudah harus terintegrasi dengan pemasaran dan dengan top manajemen. Istilah Just In time dalam Manajemen perusahaan bukan berarti mentiadakan stock atau inventory namun Stock tersebut


(27)

dibuat seminimal mungkin sehingga tidak ada pemborosan pemborosan yang ada disitu. Yang harus diperhatikan dalam manajemen stock adalah

1. waktu kedatangan barang yang akan dipesan kembali. Jika barang waktu yang dipesan cukup lama pada periode tertentu maka stock barang tersebut harus disesuaikan hingga barang tersebut ada setiap saat hingga barang yang dipesan selanjutnya ada.

2. Berapa kuantitas jumlah barang yang akan disimpan. Jumlah kuantitas barang yang dipesan harus disesuaikan karena jika terlalu banyak akan terjadi pemborosan namun jika terlalu sedikit akan menimbullkan terhenti proses produksi.

3. Perhatikan juga safety stock atau stock pengamanan. yaitu stock buat jaga jaga (buffer) jika terjadi sesuatu hal yang menghambat terjadinya waktu pembeliaan sehingga stock barang stock masih ada untuk beberapa waktu ke depan.

2.4 Sistem Informasi

Pada pembahasan ini akan di bahas pengertian dari sistem informasi tersebut.

2.4.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas,


(28)

mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

A. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

B . Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

C. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.


(29)

D. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

E. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

F. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

G. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau


(30)

menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

Ada beberapa jenis sistem berdasarkan kategorinya. Jenis tipe sistem tersebut antara lain:

Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:

• Atas dasar keterbukaan:

o sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya.

o sistem tertutup.

• Atas dasar komponen:

o Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi.

o Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide.

2.4.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output . Datamerupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya


(31)

Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :

• Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.

• Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

• Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Metode pengumpulan data / Informasi 1. Pengamatan langsung

2. Wawancara

3. Perkiraan koserponden 4. Daftar pertanyaan

2.4.3 Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan organisasi kumpulan orang, data, proses-proses, dan teknologi informasi yang saling berhubungan dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output (yaitu) informasi yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah organisasi. Teknologi Informasi merupakan bentuk teknologi masa kini yang menggambarkan kombinasi dari teknologi komputer (baik hardware maupun software) dengan teknologi telekomunikasi (seperti data, gambar, dan jaringan suara). Di bawah ini merupakan produk-produk Sistem Informasi:


(32)

A. Transaction Processing System (TPS) ialah sistem informasi yang menangkap dan memproses data tentang transaksi-transaksi bisnis.

Management Information System (MIS) atau yang sering disebut Sistem Informasi Manajemen ialah sistem informasi yang menyediakan laporan beorientasi manajemen yang berdasar pada proses transaksi dan operasi pada suatu organisasi.

B. Decision Support System (DSS) merupakan sebuah sistem informasi yang salah satunya membantu mengidentifikasi peluang pengambilan keputusan atau menyediakan informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

C. Expert System atau yang sering kita sebut Sistem Pakar merupakan sebuah sistem infomasi yang menangkap keahlian pekerja (ahli) kemudian menirukan keahlian tersebut untuk kemanfaatan yang bukan ahlinya. Dengan kata lain, sistem ini memiliki kemampuan untuk mengolah secara spesifik melalui penalaran secara logis (seperti yang dilakukan manusia).

D. Communications and Collaboration System ialah sistem informasi yang memungkinkan lebih efektifnya komunikasi antara pekerja, partner, pelanggan, dan pemasok untuk meningkatkan kemampuan meeka dalam bekerja-sama.

E. Office Automation System ialah sistem informasi yang mendukung aktivitas bisnis perkantoran yang luas dan menyediakannya dalam meningkatkan/mengoptimalkan arus kerja diantara pegawai, bisa berupa


(33)

word processing, teleconferencing, videoconverencing, voice mail,dan

email.

F. Accounting Information System(AIS) ialah sistm infomasi yang memproses aplikasi pengolahan data pemasaran pada saat tindakan berlangsung dan terjadi transaksi yang direkam dalam database untuk dihasilkan dapat berupa laporan rugi-laba, biaya operasional, laporan klem perusahaan, dan laopran-laporan keuangan.

2.4.4 Komponen Sistem Informasi

Komponen Ini terdiri dari komputer, instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sistem Informasi dapat dikategorikan dalam empat bagian:

1 Sistem Informasi Manajemen

2 Sistem Pendukung Keputusan

3 Sistem Informasi Eksekutif

4 Sistem Pemrosesan Transaksi

2.5. Diagram Berjenjang

Diagram berbenjang merupakan proses membagi sistem ke sub sistem yg lebih kecil dan Menunjukkan hierarchy proses-proses yang ada dalam sistem yang kita buat seperti yang ditunjukan pada gambar 2.2. Berikut adalah gambar dari diagram berjenjang:


(34)

Gambar 2.2 Diagram Berjenjang

2.5.1 Kontek Diagram

Model diagram konteks menjabarkan tentang aktor-aktor yang terlibat dalam suatu konteks informasi, serta dinamika informasi yang terjadi antar aktor-aktor tersebut. Pada model ini tergambar organisasi yang bersangkutan, dan dengan siapa saja organisasi ini berhubungan secara informasi. Kemudian hubungan itu dirinci dalam soal apa saja informasi dan sifat informasinya.

Model ini kemudian menjadi peta tentang alur informasi di seputar organisasi tersebut. Karena pihak-pihak yang digambarkan adalah fihak luar organisasi maka pada tahap pertama yang dihasilkan adalah analisis eksternal. Namun demikian kemudian dari yang eksternal dapat dibangun model yang sama untuk versi internal.

Bagi Ornop yang terbiasa dengan alat bernama stakeholder analysis, maka pihak pihak eksternal ini dapat dipungut dari hasil stakeholder analysis kalau memang sudah ada.


(35)

Diagram konteks dapat dibuat berjenjang mulai dari yang paling umum sampai yang paling terperinci. Salah satu bentuk turunan diagram lebih terperinci dari diagram konteks, adalah Diagram Aliran Data atau (Data Flow Diagram/DFD).

2.5.2 Data Flow Diagram

DFD merupakan penggambaran sistem yang menggunakan bentuk simbol untuk menggambarkan aliran data dalam suatu proses yang saling berhubungan(McLeod, Jr., Schell, 1979). Beberapa simbol yang dipergunakan untuk menggambarkan sistem antara lain:

1) Pada gambar 2.3 menjelaskan tentang external entity yang merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang akan mempengaruhi sistem, dengan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity dapat berupa:

a) orang atau sekelompok orang dalam organisasi tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan

b) kantor atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan

c) sistem informasi lain di luar sistem yang sedang dikembangkan d) sumber asli dari suatu transaksi

e) penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem.

ent i tas


(36)

2) Repeated external entity merupakan cara untuk menghindari keruwetan dalam diagram, karena banyaknya garis penghubung antara external entity, proses, maupun data store yang saling berpotongan, maka external entity dapat digambarkan pada gambar 2.4 kali untuk satu nama, yang disebut repeated external entity.

Gambar 2.4 Repeated external entity

3) Data flow, disimbolkan dengan tanda panah seperti pada gambar 2.5 dimana arah panah menunjukkan arah mengalirnya data. Data flow mengalir menuju proses atau meninggalkan proses. Data flow yang meninggalkan external entity selalu menuju ke proses. Data flow dapat berupa:

a) masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk formulir atau dokumen yang digunakan sistem

b) laporan tercetak yang dihasilkan sistem c) masukan untuk komputer

d) output ke layar monitor

e) data yang dibaca dari suatu file atau yang direkam ke suatu file f) komunikasi ucapan

g) surat atau memo

h) suatu isian yang dicatat pada buku agenda

Arus data diberi nama yang jelas dan bermakna (meaningfull) yang dapat mewakili data yang mengalir.

Nama external entity


(37)

Gambar 2.5Data Flow

4) Pada gambar 2.6 menjelaskan tentang process, process adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke proses dan akan dihasilkan arus data yang keluar dari proses.

Pro ce ss

Gambar 2.6Process

5) Data storage, pada gambar 2.7 menjelaskan tentang data storage yang merupakan simpanan dari data yang dapat berupa:

a) File atau database di sistem komputer b) Arsip atau catatan manual

c) Kotak tempat data di meja seseorang d) Tabel acuan buku

e) Suatu agenda atau buku.

storage

Gambar 2.7Data stroge

6) Repeated Data Storage, Untuk menghindari keruwetan diagram, karena

banyaknya garis penghubung antar data storage, external entity, process, maupun data storage yang saling berpotongan, maka data storage dapat digambarkan seperti pada gambar 2.8 yang merupakan lebih dari satu buah


(38)

untuk satu nama yang disebut repeated data storage.

Gambar 2.8 Repeated Data Strage

2.5.2 Cardinality Ratio

Dalam ER-diagram yang terdapat pada table 2.1 juga diperlukan cardinality rasio yaitu notasi yang menunjukan banyaknya relasi yang terjadi antar enitas. Disamping itu cardinality rasio juga untuk membantu gambaran relasi secara lengkap.Terdapat tiga macam relasi dalam hubungan atribut dalam satu file, relasi dari data dapat berupa:

1) Hubungan satu ke satu (one to one), dimana satu anggota entitas hanya berhubungan dengan satu anggota entitas yang lain

2) Hubungan satu ke banyak (one to many), dimana satu anggota entitas berhubungan lebih dari satu dengan anggota entitas yang lain.

3) Hubungan banyak ke banyak (many to many), dimana satu anggota entitas berhubungan lebih dari satu dengan anggota entitas yang lain serta sebaliknya

Pada tools PowerDesigner yang digunakan penulis dalam perancangan dan pembuatan sistem, simbol–simbol yang digunakan pada ER diagram konvensional berbeda dengan simbol–simbol yang digunakan oleh tools PowerDesigner. Pada tabel dibawah ini merupakan simbol–simbol ER diagram yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan sistem dengan menggunakan tools PowerDesigner

Nama data

storege


(39)

Simbol Keterangan

Simbol entitas, “Ent_1” merupakan nama dari entitky. Sedangkan “Atribut_1”, “Atribut_2” dan “Atribut_3” Merupakan atribut–atribut yang ada pada entity Simbol one to one relationship, “Relation_11” Merupakan nama dari relationship

Simbol one to many relationship, “Macam dana” Merupakan nama dari relationship

Simbol many to many relationship, “Melaksanakan” Merupakan nama dari relationship

Tabel 2.1 Simbol ER Diagram (PowerDesigner)

2.6. My SQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.


(40)

2.6.1. Kelebihan My SQL

MySQL merupakan Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).

Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

2.6.2. Keistimewaan My SQL

My SQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : a. Portabilitas

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. b. Perangkat lunak sumber terbuka

MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

c. Multi-user

MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.


(41)

d. Performance tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

e. Ragam tipe data

MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

f. Perintah dan Fungsi

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

g. Keamanan

MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

h. Skalabilitas dan Pembatasan

MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

i. Konektivitas

MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).


(42)

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

k. Antar Muka

MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

l. Klien dan Peralatan

MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

m. Struktur table

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.6.3 Kelemahan MY SQL

Adapun beberapa kelemahan MySQL dibandingkan dengan database lain, diantaranya :

a. Tidak cocok untuk menangani data dengan jumlah yang besar, baik untuk menyimpan data maupun untuk memproses data.

b. Memiliki keterbatasan kemampuan kinerja pada server ketika data yang disimpan telah melebihi batas maksimal kemampuan daya tampung server


(43)

32

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Pada bagian ini akan dirumuskan kebutuhan sistem yang akan menjadi dasar dalam perancangan sistem pada kontrol stok retail. Perumusan kebutuhan sistem tersebut dilakukan dengan cara menentukan alur yang terjadi dalam sistem. Sebelum sistem ini dikembangkan perlu dilakukan analisis sistem untuk menjamin bahwa sistem yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pemakai dan layak dikembangkan. Tahapan sistem ini dapat dirinci menjadi berapa tahap guna mempermudah proses analisis secara keseluruhan. Tahapan-tahapan ini sangat penting untuk menjamin keberhasilan pengembangan sistem secara keseluruhan.

Proses yang terkait dalam perancangan system pada kontrol stok retail CV. Tri Jaya Abadi terbagi beberapa tahap, yaitu

a. Membuat PO (Purchase Order)

Pada proses PO supplier akan melihat stok di gudang, jika stok barang di gudang kurang maka suplier akan melakukan pengecekan setelah melakukan pengecekan maka suplier akan menyimpan data PO.

b. Order Pembelian

Pada proses order pembelian bagian pembelian akan melakukan pengecekan stok di gudang jika stok di gudang tidak sesuai dengan stok yang ditentukan maka bagian pembelian akan melakukan order pembelian, kemudian manager akan mereview pembelian.


(44)

Bagian pembelian akan melakukan proses pembelian jika stok di gudang kurang dan proses pembelian harus sesuai dengan order pembelian.

d. Retur Pembelian

Retur pembelian dapat dilakukan tentunya bila barang yang akan diretur tersebut sudah terdaftar di stok dan sesuai dengan no rekab pembeliannya. Retur pembelian dapat dilakukan dengan mengisi form retur pembelian yang terdiri dari, no retur pembelian, kode barang, dan jumlah.

Retur penjualan dapat dilakukan tentunya bila barang yang akan diretur tersebut sudah terdaftar di stok dan sesuai dengan no rekab penjualannya

e. Mereview stok opname

Pada proses stok opname, bagian inventori akan memeriksa ulang data stok dengan jumlah produk yang ada. Apabila data stok telah sesuai dengan jumlah produk yang tersedia, maka bagian inventori akan menyimpan data stok. Namun jika data stok tidak sesuai dengan jumlah produk yang tersedia, bagian inventori akan melakukan justification setelah melakukan pengecekan pada transaksi penjualan dan pembelian.

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses terstruktur dalam sistem, yang dapat memperjelas sistem yang telah dibuat. Penjelasan mengenai sistem dimulai dari flowcart, diagram berjenjang, konteks diagram, dfd level 0, dfd level 1, dfd level 2, CDM, PDM.


(45)

3.2.2 Flowcart Sistem

Pada gambar 3.1 flowcart hanya terdapat admin sebagai mengolah semua data, setelah admin masuk ke halaman sistem kemudian admin akan mengolah data master data barang dan melihat laporan transaksi barang. Pada laporan admin hanya melihat transaksi keluar masuknya barang. Berikut adalah alur atau

flowchart dari adminyang menjelaskan alur pada interface aplikasi ini.

START Input username dan password valid END Input data master Tampilkan data master Input data barang Logout Masuk home admin T Y Input barang Input data master Simpan data barang Simpan data master Tampilkan data barang Tampilkan laporan Y Y T Y Y T Y Y T


(46)

3.2.1 Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang dipakai untuk menggambarkan proses yang terjadi pada Sistem Informasi Kontrol Stok Retail. Diagram ini menjelaskan secara menyeluruh proses apa saja yang akan terjadi pada sistem tersebut.

Berikut adalah Diagram Berjenjang dari sisitem ini:

Gambar 3.2 Diagram Berjenjang

Pada gambar 3.2 terdapat sebuah proses Sistem Informasi Kontrol Stok Retail yang merupakan proses utama pada sistem ini, pada proses selanjutnya terdapat login, maintenance data, transaksi, laporan, logout yang merupaka hasil proses dari sistemutama. Pada proses yang terakhir terdapat beberapa proses hasil dari proses kedua, pada proses maintenance data terdapat proses yaitu, data


(47)

pegawai, data suplier, data barang. Pada proses transaksi terdapat proses order pembelian, pembelian dan penjualan, pada proses laporan juga terdapat proses laporan pembelian, laporan penjualan dan laporan stok.

3.2.2 Konteks Diagram

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Berikut gambar konteks diagram tersebut.

user_password

user_password user_password user_password

data pengeluaran barang data penerimaan barang

laporan pembelian data PO laporan penjualan laporan pembelian barang masuk data suplier data pegawai data barang data penjualan data pembelian username_password 1

Sistem Informasi Kontrol Stok Retail + admin Bagian Penjualan Bagian Pembelian owner bagian gudang

Gam bar 3.3 Kont eks Diagram Sist em Inform asi Kont rol St ok Ret ail

Pada gambar 3.3 konteks diagram terdapat sebuah proses Sistem informasi Kontrol Stok Retail, proses tersebut berelasi dengan beberapa entity yaitu, admin,


(48)

bagian gudang, bagian penjualan, bagian pembelian dan owner. Pada admin memasukan username_pasword, data suplier, data pegawai, data barang dan data customer kedalam sistem, pada bagian penjualan memasukan data penjualan dan barang keluar pada proses sistem, pada bagian pembelian memasukan data pembelian pada proses system,pada bagian gudang menerima data pembelian dan data penjualan, untuk owner melihat laporan yaitu laporan pembelian dan laporan penjualan.

3.2.3 DFD Level 0

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks, pada dfd level 0 akan menjelaskan proses dari diagram konteks. Berikut gambar dfd level 0 pada Sistem Informasi Kontrol Stok Retail.

Gambar 3.4 DFD level 0 pada Sistem Informasi Kontrol Stok Retail

[user_password] [data pengel uaran barang]

[data peneri maan barang]

[user_password]

[user_password] [user_password]

[barang masuk] si mpan data j ual

si mpan data order bel i si mpan transaksi

si mpan barang

si mpan l aporan

si mpan pegawai

si mpan supl i er [data penj ual an]

[l aporan pembel i an] [data pembel i an]

[data PO]

[l aporan penj ual an] [l aporan pembel i an]

[username_password]

[data supl i er] [data barang] [data pegawai ]

admi n

Bagi an Pembel i an Bagi an

Penj ual an

admi n admi n admi n admi n

Bagi an Pembel i an

barang pegawai

supl i er admi n

admi n

owner owner Bagi an Pembel i an

1.1 Logi n 1.2 Mai ntenance Data + 1.3 T ransaksi + 1.4 Laporan Bagi an

Pembel i an transaksi

l aporan

order bel i

data j ual

bagi an gudang bagi an gudang bagi an gudang Bagi an Penj ual an

Bagi an Pembel i an


(49)

Pada gambar 3.4 menjelaskan tentang dfd level 0 diatas terdapat beberapa proses yaitu proses login, maintenance data, transaksi dan laporan. Pada proses maintenance data terdapat entity admin yang berelasi dengan proses login, admin tersebut memasukan username dan pasword kedalam proses login. admin juga memasukan data barang, data pegawai, data suplier kedalam proses maintenance data kemudian proses tersebut disimpan, suplier untuk data store suplier, barang untuk data store barang dan pegawai untuk data store pegawai. Pada entity bagian pembelian terdapat data pembelian data po dan barang masuk yang kemudian dimasukan kedalam proses data transaksi, pada proses transaksi. Pada entity bagian penjualan data penjualan yang kemudian dimasukan kedalam proses transaksi, pada entity bagian gudang terdapat data penerimaan barang dan data pengeluaran barang.

3.2.4 DFD level 1

Pada DFD level 1 terdapat beberapa proses yang akan dijelaskan pada bagaimana DFD level 1 tersebut dijalankan.

3.2.4.1 DFD Level 1 Pada Proses Maintenance Data

pada dfd level 1 proses maintenance data merupakan hasil decomposition dari proses maintenance data. Berikut gambar dari dfd level 1 maintenance data

[si mpan barang] [si mpan pegawai ]

[si mpan supl i er] [data supl i er]

[data barang] [data pegawai ]

admi n admi n admi nadmi n admi n

supl i er pegawai

barang 1.2.2

ol ah data pegawai

1.2.3 ol ah data

barang

1.2.4 ol ah data

supl i er


(50)

Pada gambar 3.5 menjelaskan tentang dfd l maintenance data terdapat entity admin kemudian admin tersebut memasukan data suplier yang diolah oleh proses olah data suplier kemudian disimpan pada data store suplier. admin memasukan data barang kemudian data dimasukan dan di olah oleh proses olah data barang dan disimpan di data store barang. admin memasukan data pegawai kemudian diolah pada proses olah data pegawai dan disimpan di dalam data store pegawai

3.2.4.2 DFD Level 1 Pada Proses Data Pembelian

pada dfd level 1 proses data pembelian merupakan hasil decomposition dari proses data pembelian yang terdapat pada dfd level 0. Berikut gambar dari dfd level 1 data pembelian.

[data pengeluaran barang]

[data penerimaan barang] [simpan transaksi]

[simpan data order beli] [simpan data jual]

[data pembelian] [data PO] [barang masuk] [data penjualan] Bagian Pembelian Bagian Pembelian Bagian Penjualan transaksi order beli data jual Bagian Pembelian 1.3.2 order beli 1.3.3 pembelian 1.3.4 penjualan bagian gudang bagian gudang

Gambar 3.6 dfd level 1 proses data pembelian

Pada gambar 3.6 menjelaskan tentang dfd level 1 proses data pembelian terdapat entity bagian pembelian, bagian pembelian tersebut memasukan data


(51)

pembelian, barang masuk dan data po, jika ada barang masuk maka akan diolah di olah di proses pembelian dan secara langsung akan menambah jumlah barang. Pada bagian proses oreder beliterjadi apabila terdapat data po dan barang masuk kemudian data tersebut disimpan pada store order beli. Pada entity bagian gudang menerima data penjualan dan data penerimaan barang.

3.3 Perancangan Data Base

Pada perancangan data base membahas tentang CDM dan PDM, serta bagaimana proses tersebut dibuat.

3.3.1 CDM dan PDM

CDM singkatan dari Conseptual Data Model. CDM dipakai untuk menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik. Struktur ini independen terhadap semua software maupun struktur data storage tertentu yang digunakan dalam aplikasi ini. CDM terdiri dari objek yang tidak diimplementasikan secara langsung kedalam basis data yang sesungguhnya.

PDM kependekan dari Physical Data Model. PDM merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur penyimpanan data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya. PDM juga diartikan sebagai hasil generate atau proses dari CDM, atribut yang sebelumnya tdk ada di CDM otomatis akan bertambah ketika di generate ke PDM biasanya hasil generate dari CDM itu merupakan tipe primery key.


(52)

Gambar 3.7 CDM Sistem Kontrol Stok Retail

Pada gambar 3.7 menjelaskan tentang Conceptual Data Model (CDM) terdapat beberapa entitas yaitu tabel barang, tabel suplier, tabel penjualan, pembelian, tabel order_beli, pegawai, masing-masing entitas tersebut memiliki beberapa atribut dalam tabel barang memiliki atribut idbarang, nama, harga, jumlah, satuan, dalam tabel barang idbarang merupakan primary keynya. Tabel

mendata_po melihat pesan menjual memesan mendata mendata_b mendata_j mengecek mengirim ORDER_BELI no_po nama_barang jml_po satuan_po harga_po sub_po jmlharga_po PEGAWAI id_peg nama_peg jabatan_peg jk_peg tgl_lahir_peg alamat_peg telp_peg status password_peg tabelbarang kode_barang nama_barang jml_barang harga_barang SUPLIER id_sup nama_sup alamat_sup no_telp_sup status_sup pembelian no_beli tgl_beli jml_beli satuan_beli harga_beli total_beli penjualan no_jual tgl_jual jml_jual satuan_jual harga_jual total_jual


(53)

barang berelasi dengan tabel pembelian, penjualan, pegawai dan suplier, pada tabel pembelian terdapat no_beli yang merupakan primary keynya dari beberapa atribut tgl_beli, jumlah, harga, pada tabel penjualan terdapat no_jual sebagai primary keynya dan memliliki beberapa atribut no_jual, tgl_jual, jumlah_j, harga_j. Pada tabel suplier tersebut terdapat id_sup sebagai primarynya dan memiliki beberapa atribut nama_sup, alamat_sup, telp_sup, status_sup. Pada tabel pegawai terdapat id_peg yang merupakan primary keynya, pada table pegawai terdapat bebrapa atribut lain nama_peg, jabatan_peg, jk_peg, tgl_lahir_peg, alamat_peg, telp_peg, status, password_peg. Pada tabel order_beli terdapat beberapa atribut no_po sebagai primery keynya, tgl_po, jumlah_po, harga_po.

PDM kependekan dari Physical Data Model. PDM merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur penyimpanan data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya. Setelah PDM ini terbentuk maka selanjutnya database yang diperlukan dapat tersusun dari PDM yang sudah ada. Pada PDM ini akan terlihat hubungan atau relasi yang terbentuk antara tabel satu dengan yang lain, sehingga data yang satu dengan data yang lain dapat berhubungan antara yang satu dengan yang lain. PDM merupakan hasil generate atau hasil proses dari CDM setelah tergenerate maka CDM akan menjadi PDM dan terdapat juga hasil dari relasi antar table tersebut, hasil relasi tersebut adalah atribut yang terprimery key atau data yang unik.


(54)

ID_PEG = ID_PEG

ID_SUP = ID_SUP

KODE_BARANG = KODE_BARANG NO_BELI = NO_BELI

KODE_BARANG = KODE_BARANG NO_PO = NO_PO

ID_PEG = ID_PEG ID_PEG = ID_PEG

ID_PEG = ID_PEG ID_SUP = ID_SUP

ID_SUP = ID_SUP ORDER_BELI

NO_PO char(50) ID_SUP integer ID_PEG integer NAMA_BARANG char(20) JML_PO numeric(50) SATUAN_PO numeric(20) HARGA_PO numeric(50) SUB_PO numeric(50) JMLHARGA_PO numeric(50) PEGAWAI ID_PEG integer NAMA_PEG char(50) JABATAN_PEG char(20) JK_PEG char(10) TGL_LAHIR_PEG date ALAMAT_PEG char(50) TELP_PEG numeric(20) STATUS char(10) PASSWORD_PEG char(20) BARANG KODE_BARANG integer ID_PEG integer ID_SUP integer NAMA_BARANG char(20) JML_BARANG numeric(20) HARGA_BARANG numeric(20) SUPLIER ID_SUP integer NAMA_SUP char(50) ALAMAT_SUP char(50) NO_TELP_SUP numeric(20) STATUS_SUP char(10) PEMBELIAN NO_BELI char(50) ID_PEG integer ID_SUP integer NO_PO char(50) TGL_BELI date JML_BELI char(50) SATUAN_BELI char(10) HARGA_BELI char(50) TOTAL_BELI char(50) PENJUALAN NO_JUAL char(20) ID_PEG integer KODE_BARANG integer TGL_JUAL date JML_JUAL char(20) SATUAN_JUAL char(20) HARGA_JUAL char(20) TOTAL_JUAL char(20) MEMBELI NO_BELI char(50) KODE_BARANG integer

Gambar 3.8. adalah PDM atau Phisycal Data Model dari hasil generate CDM

Pada Physical Data Model (PDM) diatas merupak hasil dari generate CDM sebelumnya terdapat perbedaan dari struktur tabel dari CDM yaitu terdapat penambahan atribut dan tabel yang dikarenakan adanya relasi dari masing-masing tabel tersebut, seperti pada tabel barang ke tabel barang_masuk yang terdapat tabel baru hasil dari relasi many to many yaitu tabel membeli idbarang dan no_beli.


(55)

3.4 Perancangan

Pada perancangan ini, menjelaskan bagaimana membuat sebuah antarmuka yang menarik dari sebuah aplikasi.

3.4.1 Desain Login

Pada halaman login website CV. Tri Jaya Abadiyang terdapat pada gambar 3.8 hanya terdapat username dan password. Berikut ini tampilan dari desain halaman utama seperti pada Gambar 3.9

.

Gambar 3.9 Desain Halaman login

3.4.2 Halaman Utama

Pada halaman utama CV. Tri Jaya Abai yang terdapat pada gambar 3.10 terdapat menu home, master, transaksi, laporan dan logout. Berikut ini tampilan dari desain halaman utama seperti pada gambar Berikut ini tampilan dari desain halaman utama seperti pada Gambar 3.10.


(56)

(57)

46

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

Pada bab ini akan membahas tentang implementasi program dari hasil analisa dan perancangan sistem pada bab III, serta bagaimana cara sistem tersebut dijalankan.

4.1 Lingkungan Pemrograman

Perancangan aplikasi web dikembangkan dalam lingkungan pemrograman dengan spesifikasi teknis sebagai berikut ini :

a. Windows 7 ultimate sebagai sistem operasi.

b. Power Designer 6 32bit sebagai software dalam membuat dfd, cdm dan pdm.

c. XAMPP sebagai web development tool.

d. MySQL sebagai database.

e. Adobe Dreamweaver Portable sebagai editor program.

4.2.1 Implementasi Database

Pada implementasi database ini akan membahas tentang pembuatan database serta cara database tersebut digunakan.

4.2.1 Tabel

Dari hasil perancangan CDM sampai ke PDM maka bisa dilihat tabel- tabel yang akan terbentuk. Pada gambar 4.1 menjelaskan tentang table database dari stok. Berikut adalah tabel yang terbentuk untuk system informasi kontrol stok retail.


(58)

Gambar 4.1. Data Base

1)Tabel order_beli

Pada gambar 4.2 menjelaskan tetntang table database order_beli yang terdapat beberapa entitas diantaranya id_po, NO_PO, tgl_po, ID_SUP, idbarang, jumlah, harga. id_po sebagai primary key.

Berikut adalah tampilan tabel order_beli.

field type keterangan

id_po Int(11) Primery key

NO_PO Varchar(11) -

tgl_po Date -

ID_SUP Varchar(8) -

idbarang Varchar(8) -

jumlah Int(11) -

harga Int(11) -

Gambar 4.2 Table order_beli

2)Tabel Pegawai

Pada gambar 4.3 menjelaskan tentang struktur tabel database pegawai yang

terdapat beberapa entitas diantaranya ID_PEG, NAMA_PEG,

JABATAN_PEG, JK_PEG, TGL_LAHIR_PEG ALAMAT_PEG,

TELP_PEG, STATUS, PASSWORD_PEG. ID_PEG sebagai primary. Berikut adalah tampilan tabel pegawai.

table Order_beli Pegawai Pembelian Penjualan Supplier Tabelbarang tabelpesan


(59)

field type keterangan

ID_PEG varchar(5) Primery key

NAMA_PEG char(50) -

JABATAN_PEG char(20) -

JK_PEG char(10) -

TGL_LAHIR_PEG date -

ALAMAT_PEG char(50) -

TELP_PEG varchar(20) -

STATUS char(10) -

PASSWORD_PEG char(20) -

Gambar 4.3 Table Pegawai

3)Tabel Pembelian

Pada gambar 4.4 menjelaskan tentang database tabel pembelian yang terdapat beberapa entitas diantaranya id_bl, NO_BELI, ID_SUP, TGL_BELI, NO_PO, idbarang, jumlah, harga. id_bl sebagai primary. Berikut adalah tampilan tabel pembelian.

field type keterangan

id_bl int(11) Primery key

NO_BELI varchar(11) -

ID_SUP varchar(5) -

TGL_BELI date -

NO_PO varchar(8) -

idbarang int(5) -

jml_awal int(11) -

jumlah int(11) -

harga int(11) -

Gambar 4.4 Table Pembelian

4)Tabel Penjualan

Pada gambar 4.5 menjelaskan tentang tabel database penjualan yang terdapat beberapa entitas diantaranya id_jl, NO_JUAL TGL_JUAL, ID_PEG,


(60)

idbarang, jumlah, harga. id_jl sebagai primary. Berikut adalah tampilan tabel penjualan.

field type keterangan

id_jl int(11) Primery key

NO_JUAL varchar(11) -

TGL_JUAL varchar(5) -

ID_PEG date -

idbarang varchar(8) -

jum_awal int(5) -

jumlah int(11) -

harga int(11) -

Gambar 4.5 Table Penjualan

5)Tabel Suplier

Pada gambar 4.6 menjelaskan tentang tabel database suplier yang terdapat beberapa entitas diantaranya ID_SUP, NAMA_SUP, ALAMAT_SUP, NO_TELP_SUP, STATUS_SUP. ID_SUP sebagai primary. Berikut adalah tampilan tabel suplier.

field type keterangan

ID_SUP varchar(5) Primery key

NAMA_SUP char(50) -

ALAMAT_SUP char(50) -

NO_TELP_SUP char(30) -

STATUS_SUP char(10) -

Gambar 4.6 Table Suplier

6)Tabel Barang

Pada gambar 4.7 menjelaskan tentang tabel database penjualan yang terdapat beberapa entitas diantaranya idbarang ID_SUP, nama, harga, jumlah_awal, satuan, jml_akhir. idbarang sebagai primary. Berikut adalah tampilan tabel barang.


(61)

field type keterangan

idbarang varchar(5) Primery key

ID_SUP varchar(20) -

nama varchar(100) -

harga double -

jumlah_awal int(5) -

satuan varchar(10) -

jml_akhir char(11) -

Gambar 4.7 Table Barang

4.3 Implementasi Sistem

Pada bagian bab ini membahas mengenai implementasi bagian dari

program atau potongan script program.

4.3.1 Koneksi Database

Aplikasi ini menggunakan bahasa pemprograman PHP dengan basis data

(database) MySQL phpMyAdmin. Pada gambar 4.8 menjelaskan script untuk

membangun koneksi ke database MySQL, terlihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Script Koneksi Database

4.3.2 Implementasi Proses Login

Proses login harus mengisi user name dan password dengan benar. Pada

gambar 4.9 menjelaskan tentang Script untuk proses login yang dapat dilihat pada


(62)

Gambar 4.9 Script Proses Login

4.4 Implementasi Aplikasi Desain Antar Muka

Pada sub bab implementasi desain antarmuka menjelaskan tentang menu

apa saja yang terlihat dalam website setelah proses login, diantaranya yaitu:

4.4.1 Menu Utama

Pada menu utama yang terdapat pada gambar 4.10 berisikan tentang

ucapan selamat datang kepada admin yang telah membuka halaman website CV. Tri Jaya Abadi. Pada menu ini, juga berisikan nama – nama data master yang terdapat di website yang di gambarkan dalam bentuk icon. Tampilan untuk menu home dapat dilihat pada Gambar 4.10.


(63)

Gambar 4.10 Tampilan Menu Utama

4.4.2 Menu Master Barang

Pada menu master barang yang terdapat pada gambar 4.11 berisikan tentang barang yang terdapat pada CV. Tri Jaya Abadi. Tampilan untuk menu master barang dapat dilihat pada Gambar 4.11.


(64)

4.4.3 Menu Insert Master Barang

Pada menuinsert master barang yang terdapat pada gambar 4.12 berisikan

form untuk memasukan jenis barang. Pada form tersebut harus mengisikan id

barang nama barang harga . Tampilan untuk menu menu insert master barang

dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Menu Insert Master Barang

4.4.4 Menu Master Suplier

Pada menu master supplier yang terdapat pada gambar 4.13 beriskan

informasi tentang nama supplier yang mengirm barang pada CV. Tri Jaya Abadi. Tampilan menu master supplier dapat dilihat pada Gambar 4.13.


(65)

Gambar 4.13 Menu Master Suplier

4.4.5. Menu Insert Suplier

Pada menu insert suplier yang terdapat pada gambar 4.14 berisikan form

yang harus diisikan untuk memasukan data suplier. Tampilan insert suplier dapat dilihat pada Gambar 4.14.


(66)

4.4.6 Menu Master Pegawai

Pada menu master pegawai yang terdapat pada gambar 4.15 berisikan

tentang data pegawai yng terdapat di CV. Tri Jaya Abadi. Tampilan menu buku tamu dapat dilihat pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Menu Master Pegawai

4.4.7 Menu Insert Master Pegawai

Pada menu insert master pegawai yang terdapat pada gambar 4.16 form

yang harus diisikan pada form tersebut seperti nama pegawai id pegawai.


(67)

Gambar 4. 16 Menu Produk

4.4.8 Menu Transaksi Order Beli

Pada transaksi order beli yang terdapat pada gambar 4.17 berisikan form

yang diisikan dalam proses order beli terdapat tombol ambil barang yang berfungsi untuk memilih barang yang dibeli. Pada transaksi order beli ini juga bisa memilih berapa jumlah barang yang kita akan beli, pada menu tersebut terdapat pilihan menu supplier yang berguna untuk memilih suolier yang akan mengirim barang yang akan dipesan. Tampilan menu order beli dapat dilihat pada Gambar


(68)

Gambar 4.17 Menu order beli

4.4.9. Menu Transaksi Penjualan

Pada menu penjualan yang terdapat pada gambar 4.18berisikan form yang

digunakan dalam proses penjualan terdapat id penjualan tanggal jual serta link ambil barang yang digunakan untuk memilih barang yang akan dijual. Tampilan

menu penjualan admin dapat dilihat pada Gambar 4.18.


(69)

4.4.10 Menu Transaksi Pembelian

Pada menu transaksi pembelian yang terdapat pada gambar 4.19 transaksi

pembelian di ambil dari no order beli yang terdapat pada halaman order beli.

Tampilan menu halaman transaksi pembelian dapat dilihat pada Gambar 4.19 .

Gambar 4.19 Menu Transaksi Pembelian 4.4.11 Menu Laporan Pembelian

Pada menu laporan pembelian yang terdapat pada gambar 4.20 menampilkan transaksi pembelian perusahaan. Laporan pembelian tersebut menampilkan transaksi pembelian yang terjadi pada perusahaan. Tampilan menu laporan pembelian dapat dilihat pada Gambar 4. 20.


(70)

Gambar 4.20 Menu Laporan Pembelian

4.4.12 Menu Laporan Penjualan

Pada menu laporan penjualan yang terdapat pada gambar 4.21 menampilkan transaksi pembelian perusahaan. Tampilan menu laporan penjualan dapat dilihat pada Gambar 4.21.


(71)

4.4.12 Menu Laporan Kartu Stok Perbarang

Pada menu laporan kartu stok perbarang yang terdapat pada gambar 4.22 menampilkan transaksi pembelian dan penjualan perusahaan yang kita cari. Tampilan menu laporan penjualan dapat dilihat pada Gambar 4.22.


(72)

61

UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini membahas tentang ujicoba dan evaluasi program yang menerangkan bagaimana jalannya program secara detail dan akan dijelaskan pada sub bab dibawah ini :

5.1. Uji Coba Sistem

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai proses uji coba dari program yang telah dibuat berdasarkan dari desain sistem yang telah dijelasakan sebelumnya. Uji coba ini dilakukan untuk melihat apakah program yang sudah

dibuat sesuai dengan yang diharapkan, mulai dari awal proses input (masukan)

sampai dengan hasil output (keluaran). Uji coba yang akan dijalankan adalah

sebagai berikut:

5.2. Uji Coba Website CV. Tri Jaya Abadi

Pada uji coba website akan membahas tentang uji coba yang dilakukan pada program CV. Tri Jaya Abadi dan bagaimana jalanya program secara detail. 5.2.1 Uji Coba Menu Login

Pada menu login seperti pada gambar 5.1 digunakan untuk melakukan proses masuk pada halaman utama. Untuk uji coba menu login, maka harus mengisikan username dan password secara benar. Kemudian diikuti dengan menekan tombol login. Tampilan menu login dapat dilihat pada Gambar 5.1


(73)

. Gambar 5.1 Uji Coba Menu Login

5.2.2 Uji Coba Menu Utama

Setelah berhasil melakukan login, maka dapat masuk ke menu utama seperti pada gambar 5.2 yang merupakan tampilan setelah login. Halaman ini terdiri atas menu home, master, transaksi, laporan, logout. Tampilan menu utama dapat dilihat pada Gambar 5.2.


(74)

5.2.3 Uji Coba Menu Insert Barang

Pada menu insert barang seperti pada gambar 5.3 terdapat form yang berisikan tentang field yang harus diisikan dalam id barang menggunakan auto increment yang secara otomatis akan terisi. Tampilan menu insert barang dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Gambar 5.3 Uji Coba Menu Insert Barang

5.2.4 Uji Coba Menu Insert Pegawai

Pada gambar 5.4 menu insert pegawai menginputkan data pegawai yang ada pada CV. Tri Jaya Abadi. Terdpat id pegawai yang merupakan auto increment yang nantinya secara otomatis akan terisi sendiri dan terdapat menu tanggal lahir yang bias memilih tanggal lahir dengan cara mengklik gambar tanggal tanpa harus menginputkan secara manual. Tampilan dapat dilihat pada Gambar 5.4.


(75)

Gambar 5.4 Uji Coba Menu Insert Pegawai

5.2.5 Uji Coba Menu Insert Suplier

Menu insert suplier menginputkan data suplier yang ada pada CV. Tri Jaya Abadi. Seperti pada gambar 5.5 Terdpat id suplier yang merupakan auto increment yang nantinya secara otomatis akan terisi. Tampilan dapat dilihat pada Gambar 5.5.


(76)

5.2.6 Uji Coba Menu Transaksi Order Beli

Pada transaksi order beli Seperti pada gambar 5.6 berisikan form yang diisikan dalam proses order beli terdapat tombol ambil barang yang berfungsi untuk memilih barang yang dibeli setelah tampil barang yang dibeli, isikan quantity yang dibeli tekan tombol update maka barang yang dibeli akan dijumlahkan menurut quantity yang dipesan. Tampilan menu daftar order beli dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Gambar 5.6 Uji Coba Menu Daftar Transaksi

5.2.7 Uji Coba Menu Transaksi Pembelian

Pada transaksi pembelian Seperti pada gambar 5.7 berisikan form yang diisikan dalam proses pembelian yang transaksinya diambil dari no pembelian yang terdapat pada order pembelian.. Tampilan menu pengambilan no order beli sebelum terjadi transaksi pembelian dapat dilihat pada Gambar 5.7.


(77)

Gambar 5.7 Uji Coba Menu Pengambilan No Order Beli

Pada gambar 5.8 meurpakan proses setelah mengambil no order beli kemudian akan dijabarkan keseluruhan no beli tersebut dan jumlah quantitynya bisa di update. Terdapat no beli BL yang berarti inisial dari id pembelian itu sendiri untuk membedakan antara id pembelian dan penjualan maka dibuat sebuah inisial untuk membedakan semua transaksi yang terjadi pada perusahaan, terdapat tanggal pembelian yang dimaksudkan untuk mengetahui tanggal berapa perusahaan tersebut melakukan transaksi pembelian. Berikut tampilan pembelian pada gambar 5.8


(78)

Gambar 5.8 Uji Coba Menu Pembelian

5.2.8 Uji Coba Menu Transaksi Penjualan

Pada transaksi penjualan seperti pada gambar 5.9 berisikan form yang diisikan dalam proses penjualan dan terdapat tombol tanggal jual yang untuk mengisi tanggal transaksi jual dan link ambil barang yang berfungsi untuk mengambil barang yang di jual. Tampilan menu pengambilan no order beli sebelum terjadi transaksi pembelian dapat dilihat pada Gambar 5.9.


(79)

5.2.9 Uji Coba Laporan Penjualan

Pada laporan penjualan seperti pada gambar 5.10 berisikan form yang diisikan dalam proses penjualan sebelum melihat transaksi penjualan terdapat menu tampilan master jual dan terdapat tombol detail untuk masuk dalam laporan penjualan. Tampilan menu master penjualan dapat dilihat pada Gambar 5.10.

Gambar 5.10 Uji Coba Master penjualan

Pada gambar 5.11 merupakan proses setelah mengklik tombol detail maka akan keluar laporan penjualan. Terdapat tanggal pembelian no beli untuk mengetahui laporan penjualan yang dilihat, terdapat juga nama supplier untuk mengetahui suplier yang mengirim barang tersebut, dan juga terdapat detail-detail barang dari no penjualan. Tampilan menu laporan penjualan dapat dilihat pada Gambar 5.11.


(80)

Gambar 5.11 Uji Coba Laporan Penjualan

5.2.10 Uji Coba Laporan Pembelian

Pada laporan pembelian seperti pada gambar 5.12 berisikan form yang diisikan dalam proses pembelian sebelum melihat transaksi pembelian terdapat menu tampilan master beli dan terdapat tombol detail untuk masuk dalam laporan pembelian. Tampilan menu master pembelian dapat dilihat pada Gambar 5.12.


(81)

Pada gambar 5.13 merupakan proses setelah mengklik tombol detail maka akan keluar laporan pembelian. Tampilan menu laporan pembelian dapat dilihat pada Gambar 5.13.

Gambar 5.13 Uji Coba Laporan Pembelian

5.2.11 Uji Coba Kartu Stok Laporan Perbarang

Pada kartu stok perbarang seperti pada gambar 5.14 terdapat menu nama barang dan menu tanggal, menu nama barang sendiri berguna untuk mencari barang yang di cari, sedangkan menu tanggal digunakan untuk mencari tanggal dari tanggal sekian sampai tanggal sekian dan secara otomatis terdapat keterangan


(82)

pembelian jika terdapat di wuantity beli dan penjualan jika terdapat quantity jual. Tampilan menu master pembelian dapat dilihat pada Gambar 5.14.


(83)

72

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian dan analisa program, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Dengan adanya penomoran yang unik pada setiap transaksi dlm aplikasi

system informasi control stok retail ini bisa digunakan untuk meminimalisir terjadinya duplikasi data pembelian dan penjualan di perusahaan CV. Tri Jaya Abadi

b. Dengan dibangunya system informasi control stok retail ini bisa memonitor

arus keluar masuknya barang dengan melihat pada laporan stok perbarang.

c. Dengan menu laporan stok perbarang juga bisa digunakan untuk melakukan

penulusuran stok akhir setiap barang di perusahaan CV. Tri Jaya Abadi karena terdapat histori keluar masuk quantity barang.

6.2 Saran

Dari beberapa pengamatan dan penelitian yang dilakukan penulis, maka saran untuk pengembangan system kontrol stok retail pada CV. Tri Jaya Abadi ini adalah :

a. Dikembangkan untuk system multi gudang.

b. System akan lebih sempurna jika ditambahkan transaksi retur beli, order


(1)

Gambar 5.8 Uji Coba Menu Pembelian 5.2.8 Uji Coba Menu Transaksi Penjualan

Pada transaksi penjualan seperti pada gambar 5.9 berisikan form yang diisikan dalam proses penjualan dan terdapat tombol tanggal jual yang untuk mengisi tanggal transaksi jual dan link ambil barang yang berfungsi untuk mengambil barang yang di jual. Tampilan menu pengambilan no order beli sebelum terjadi transaksi pembelian dapat dilihat pada Gambar 5.9.


(2)

5.2.9 Uji Coba Laporan Penjualan

Pada laporan penjualan seperti pada gambar 5.10 berisikan form yang diisikan dalam proses penjualan sebelum melihat transaksi penjualan terdapat menu tampilan master jual dan terdapat tombol detail untuk masuk dalam laporan penjualan. Tampilan menu master penjualan dapat dilihat pada Gambar 5.10.

Gambar 5.10 Uji Coba Master penjualan

Pada gambar 5.11 merupakan proses setelah mengklik tombol detail maka akan keluar laporan penjualan. Terdapat tanggal pembelian no beli untuk mengetahui laporan penjualan yang dilihat, terdapat juga nama supplier untuk mengetahui suplier yang mengirim barang tersebut, dan juga terdapat detail-detail barang dari no penjualan. Tampilan menu laporan penjualan dapat dilihat pada Gambar 5.11.


(3)

Gambar 5.11 Uji Coba Laporan Penjualan

5.2.10 Uji Coba Laporan Pembelian

Pada laporan pembelian seperti pada gambar 5.12 berisikan form yang diisikan dalam proses pembelian sebelum melihat transaksi pembelian terdapat menu tampilan master beli dan terdapat tombol detail untuk masuk dalam laporan pembelian. Tampilan menu master pembelian dapat dilihat pada Gambar 5.12.


(4)

Pada gambar 5.13 merupakan proses setelah mengklik tombol detail maka akan keluar laporan pembelian. Tampilan menu laporan pembelian dapat dilihat pada Gambar 5.13.

Gambar 5.13 Uji Coba Laporan Pembelian

5.2.11 Uji Coba Kartu Stok Laporan Perbarang

Pada kartu stok perbarang seperti pada gambar 5.14 terdapat menu nama barang dan menu tanggal, menu nama barang sendiri berguna untuk mencari barang yang di cari, sedangkan menu tanggal digunakan untuk mencari tanggal dari tanggal sekian sampai tanggal sekian dan secara otomatis terdapat keterangan


(5)

pembelian jika terdapat di wuantity beli dan penjualan jika terdapat quantity jual. Tampilan menu master pembelian dapat dilihat pada Gambar 5.14.


(6)

72

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian dan analisa program, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Dengan adanya penomoran yang unik pada setiap transaksi dlm aplikasi system informasi control stok retail ini bisa digunakan untuk meminimalisir terjadinya duplikasi data pembelian dan penjualan di perusahaan CV. Tri Jaya Abadi

b. Dengan dibangunya system informasi control stok retail ini bisa memonitor arus keluar masuknya barang dengan melihat pada laporan stok perbarang. c. Dengan menu laporan stok perbarang juga bisa digunakan untuk melakukan

penulusuran stok akhir setiap barang di perusahaan CV. Tri Jaya Abadi karena terdapat histori keluar masuk quantity barang.

6.2 Saran

Dari beberapa pengamatan dan penelitian yang dilakukan penulis, maka saran untuk pengembangan system kontrol stok retail pada CV. Tri Jaya Abadi ini adalah :

a. Dikembangkan untuk system multi gudang.

b. System akan lebih sempurna jika ditambahkan transaksi retur beli, order jual dan retur jual.